33
A. JUDUL PROGRAM : BUBUR EXPRESSB. LATAR BELAKANG Makanan merupakan salah satu bidang usaha yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Makanan merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Seiring dengan perkembangan zaman, selera tiap orang dapat berubah-ubah pada makanan. Hal ini mendorong adanya berbagai macam jenis makanan. Melihat kenyataan demikian maka, makanan dapat dikategorikan sebagai salah satu bidang usaha yang sangat prospektif dan tidak akan pernah mati. Seiring dengan munculnya beraneka ragam jenis dan kreasi – kreasi makanan, tidak sedikit dapat dikatakan tidak sehat terutama makanan instan. Salah satunya adalah bubur. Akhir-akhir ini banyak sekali makanan yang berasal dari bubur namun bersifat instan. Kita hanya perlu menyeduhnya dengan air panas. Dari segi waktu dapat dikatakan praktis dan cepat namun dari kualitas makanan patut untuk dipertanyakan karena racikan bumbu yang ditawarkan banyak mengandung bahan kimia. Oleh karena itu, kami, Bagus Hanni Pradana, Prio Hananto, Zsazsa Bhaskara dari Sastra Inggris menawarkan sebuah usaha yang memiliki produk bubur sehat dengan konsep “FAST and CLEAN”. Konsep yang dimaksud adalah produk bubur kami adalah bubur sehat yang dijamin kebersihannya. Dalam proses penyajian kami menawarkan sebuah kecepatan dalam penyajian. Selain itu kami menawarkan konsep “TAKE AWAY” dan “ IN OUTLET” konsep dimana

Logbook Dan IKJP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Logbook bisnis bubur ekpress bagi yang ingin mengembangkan usahanya

Citation preview

Page 1: Logbook Dan IKJP

A. JUDUL PROGRAM :

“ BUBUR EXPRESS”

B. LATAR BELAKANGMakanan merupakan salah satu bidang usaha yang tidak dapat dipandang sebelah

mata. Makanan merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Seiring dengan perkembangan

zaman, selera tiap orang dapat berubah-ubah pada makanan. Hal ini mendorong adanya

berbagai macam jenis makanan. Melihat kenyataan demikian maka, makanan dapat

dikategorikan sebagai salah satu bidang usaha yang sangat prospektif dan tidak akan

pernah mati. Seiring dengan munculnya beraneka ragam jenis dan kreasi – kreasi

makanan, tidak sedikit dapat dikatakan tidak sehat terutama makanan instan. Salah

satunya adalah bubur. Akhir-akhir ini banyak sekali makanan yang berasal dari bubur

namun bersifat instan. Kita hanya perlu menyeduhnya dengan air panas. Dari segi waktu

dapat dikatakan praktis dan cepat namun dari kualitas makanan patut untuk

dipertanyakan karena racikan bumbu yang ditawarkan banyak mengandung bahan kimia.

Oleh karena itu, kami, Bagus Hanni Pradana, Prio Hananto, Zsazsa Bhaskara dari Sastra

Inggris menawarkan sebuah usaha yang memiliki produk bubur sehat dengan konsep

“FAST and CLEAN”. Konsep yang dimaksud adalah produk bubur kami adalah bubur

sehat yang dijamin kebersihannya. Dalam proses penyajian kami menawarkan sebuah

kecepatan dalam penyajian. Selain itu kami menawarkan konsep “TAKE AWAY” dan “

IN OUTLET” konsep dimana pembeli dapat membawa pulang bubur tersebut atau makan

di outlet kami.

Dengan konsep ini, usaha kami tidak membutuhkan lahan yang luas maupun alat-

alat yang terlalu banyak sehingga biaya yang diperlukan pun tidak terlalu besar. Kami

hanya membutuhkan lahan sebesar 5x4 meter (20m2) untuk meletakkan counter/rombong

sebesar 2x1m , meja dan kursi dan tenda kecil. Selain itu, dengan proses produksi yang

relatif singkat membuat usaha ini akan buka dari pukul 05.00 – 09.00. Hal ini

dikarenakan bubur sangat cocok dikonsumsi pada pagi hari oleh semua kalangan

masyarakat.

Produk dari bubur express ini adalah bubur ayam, bubur jamur, bubur express

(ayam&jamur), bubur sapi, bubur ikan, dan bubur telur pendem. Bubur dengan kuahnya

Page 2: Logbook Dan IKJP

akan diracik dengan bahan-bahan alami seperti beras unggulan, rempah-rempah, dll.

Untuk isi atau campurannya bergantung pada permintaan konsumen.

Keunggulan dari produk yang kami tawarkan adalah bubur express adalah bubur

sehat yang disajikan secara sehat namun tetap menjaga kualitas makanan. Aneka menu

yang ditawarkan dapat memanjakan lidah konsumen dalam memilih menu yang

diinginkan. Dengan konsep take away dan in outlet, konsumen dipersilahkan makan di

outlet atau memabawa pulang kerumah. Bagi Take Away, kami membungkus bubur kami

dengan plastik anti panas sehingga bahan kimia dari plastik tidak akan luntur dan

bercampur dengan bubur tersebut. Bagi In Outlet, kami akan menggunakan mangkon

NON melamin untuk menjaga kesehatan dan kebersihan dari bubur kami.

Dengan Mengusung tagline “ Yang Sehat bagi kita Semua” kami berharap bubur

express ini mampu masuk dan melakukan penetrasi pasar bagi seluruh kalangan usia.

Bubur Express membidik pasar semua kalangan masyarakat. Namun dalam proses

targeting, kami membidik pasar masyarakat umur 15-64 tahun. Hal ini dikarenakan

masyarakat pada tingkat umur tersebut merupakan usia produktif yang memiliki jumlah

terbanyak. Namun, kami tidak akan menutup kemungkinan bagi kelompok usia yang lain

seperti 0-14tahun dan >64 tahun. Hal ini karena bubur sudah me-masyarakat sejak dahulu

kala. Dari segi segementasi, segmen yang kami bidik adalah masyarakat golongan

menengah kebawah. Hal ini dikarenakan pada tingkat ini adalah market yang potensial

bagi kami. Pada tingkat ekonomi ini, memiliki jumlah terbanyak sehingga dalam

menentukan harga kami akan melakukan strategi penetapan harga dengan

mempertimbangkan aspek segmentasi yang kami bidik.

Usaha ini layak dan mudah dijalankan karena tetap berpedoman pada prinsip

ekonomi dimana melakukan usaha tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Kemudahan tersebut meliputi konsep usaha, produk usaha, dan promosi usaha.

Kami melihat di kota semarang belum ada usaha sejenis sehingga kami optimis

dapat menjadi market leader di kawasan ini walaupun menurut catatan IFC World Bank,

Semarang merupakan urutan ke-13 dalam peringkat kemudahan memulai usaha di antara

14 kota di Indonesia. (suara merdeka, 16okt 2010)

Dengan kata lain, Untuk memulai usaha di semarang dapat dikatakan relatif sulit.

Namun hal ini dapat diatasi dengan rencana usaha kedepan. Rencana usaha kedepan

Page 3: Logbook Dan IKJP

meliputi strategi pemasaran, strategi penetapan harga, inovasi produk, dan pengembangan

usaha dengan sistem franchise.

Kebutuhan Dana sebesar Rp 7.000.000,- akan dipergunakan sebagai investasi

sebesar Rp 2.680.000,- dan dijadikan sebagai modal kerja sebesar 4.320.000,-. Selain itu

dana tersebut juga akan digunakan sebagai pemanfaatan teknologi sebagai upaya

melakukan promosi secara umum maupun secara personal. Diharapkan pada bulan ke

Empat sudah dapat mencapai BEP dan dapat berkembang secara pesat.

C. PERUMUSAN MASALAHOutlet Bubur Express memiliki prospek ke depan yang sangat menjanjikan. Hal ini

didasarkan pada jumlah peminat bubur yang sangat banyak. Selain dapat dikonsumsi oleh

seluruh tingkat usia, bubur express juga kaya gizi dan nutrisi karena tanpa bahan

pengawet. Di Kota Semarang, permintaan akan bubur sangat banyak. Pengusaha bubur

pun juga semakin banyak. Namun, yang membedakan ialah jenis bubur yang dijual.

Pesaing yang memiliki produk yang bersifat subtitutif hanya 2 yaitu Bubur Ayam Pak

Brewok dan Bubur Ayam Restu. Potensi permintaan bubur yang sangat besar membuat

banyaknya produk-produk baru dari bubur terutama bubur instan. Bubur instan kurang

cocok untuk dikonsumsi apalagi bagi balita atau lanjut usia. Hal ini yang mendorong

kami hadir dan merintis bubur yang alami dan sehat namun dengan konsep modern yang

minimalis. Karena bubur dapat dikonsumsi dan diminati oleh seluruh lapisan masyarakat,

kami berharap dapat membidik segmen menengah kebawah. Hal ini dikarenakan segmen

menengah kebawah memiliki jumlah terbanyak di Indonesia pada umumnya dan di

Semarang pada khususnya. Target dari pasar kami adalah masyarakat umur 15-64 tahun.

Hal ini didorong karena jumlah masyarakat pada kelompok usia tersebut relatif lebih

banyak daripada kelompok usia yang lain. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi

segmen 0-14tahun dan >65 tahun karena bubur sehat aman dikonsumsi bagi semua

umur.

Masalah terakhir yang tak kalah penting ialah minimnya pengetahuan masyarakat

akan gizi dan nutrisi yang terkandung di dalam bubur. Terutama, bubur tradisional atau

bubur sehat. Ironinya, pecinta bubur masih didominasi oleh kalangan expatriat yang

mengerti akan hidup sehat. Oleh karena itu, dalam program kreatifitas mahasiswa ini

Page 4: Logbook Dan IKJP

kami akan berusaha memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingya bubur

bagi kesehatan kita. Di sisi lain, untuk memenuhi tingkat kepuasan konsumen dan selera

konsumen yang cenderung berubah-ubah, kami menawarkan paket menu yang berbeda-

beda namun tetap menggunakan bahan dasar yang sama yaitu bubur.

Kami berharap dengan tagline yang kami angkat yaitu “yang sehat bagi kita

semua” dapat menembus pasar dan memberikan kontribusi di dunia kuliner kota

semarang. Selain itu, dengan tagline tersebut, kami berharap masyarakat dapat menyadari

akan pentingnya kesehatan bagi diri sendiri dan pentingnya memilih makanan sehat bagi

tubuh kita.

D. TUJUAN PROGRAMTujuan Program Kreatifitas Mahasiswa pada umumnya adalah sebagai ajang

belajar berwirausaha serta menrintis sebuah usaha dimana kedepannya peserta program

ini dapat membangun usaha sendiri maupun mengembangkan usaha yang pernah ada.

Bisa berasal dari biaya pribadi ataupun pembiayaan dari lembaga keuangan. Namun

tujuan yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan kreasi makanan sehat dan bergizi

bagi masyarakat dalam memenuhi tingkat kebutuhan akan gizi masyarakat serta selera

masyarakat yang berubah-ubah terhadap sajian kuliner di kota Semarang. Selain itu,

kesadaran akan pentingnya makanan sehat bagi masyarakat luas adalah prioritas kami

dalam PKM ini.

VISI

To become the market leader in Semarang and to create a Healthy food to be life style in environment

(Bubur Express berupaya untuk menjadi pemimpin pasar dalam usaha kuliner terutama bubur dan menjadi outlet terkemukadi Semarang dan menjadikan makanan sehat sebagai bagian dari

gaya hidup di masyarakat )

MISI

To provide the Delicious, healthy food and suitable taste for every customer

(Bubur Express menyediakan Makanan yang enak, sehat dan cocok di lidah setiap pelanggan)

Page 5: Logbook Dan IKJP

E. LUARAN YANG DIHARAPKANLuaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah peserta

program dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki untuk di praktekkan dalam

sebuah usaha riil dan berkembang menjadi wirausaha mandiri yang dapat menciptakan

lapangan kerja. Selain itu peserta diharapkan dapat menciptakan kreasi-kreasi dari

makanan terutama bubur dan memproduksinya. Namun tidak hanya itu, peserta juga

harus dapat memasarkan serta mendistribusikannya ke tangan konsumen sehingga

masyarakat luas dapat mengenal Bubur Express tersebut.

F. KEGUNAANAda beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini,

diantaranya yaitu:

1. Bagi Pelaku Bisnis :

Sarana Pelatihan bagi kami dalam mengelola usaha, terutama menerapkan

ilmu enterpreneurship yang sudah di dapat.

Menumbuhkan jiwa entrepeneurship yang mandiri dalam diri pelaku bisnis

yang memiliki kecakapan dan tanggung jawab terhadap usahanya.

Mampu melakukan penetrasi pasar dan bertahan hidup di dunia usaha.

2. Bagi Investor :

Membuka peluang usaha dan kesempatan kerja sama dengan potensi

penghasilan yang tinggi dan konsep bagi hasil yang menguntungkan kedua

belah pihak.

3. Bagi Masyarakat :

Sebagai lahan penciptaan lapangan kerja

Menyediakan berbagai varian Bubur sehat, bergizi dan berkualitas tinggi

dengan harga terjangkau.

Menyediakan bubur yang bergizi dan praktis dengan “fast and clean

concept”.

Page 6: Logbook Dan IKJP

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHAGambaran Pasar

Umur 0-14 tahun

Umur 15-64 tahun

diatas 65 tahun

0

200

400

600

800

1000

1200

Jumlah Penduduk Kota Semarang Tahun 2009 dan 2010

jumlah penduduk kota semarang tahun 2009jumlah penduduk tahun 2010

*dalam ribuan(sumber: BPS 2010)

1. Gambaran Karakteristik Konsumen

Perilaku atau karakteristik konsumen di kota semarang dapat dianalisis

menggunakan tiga aspek atau tiga pendekatan. Tiga aspek tersebut meliputi

Kualitas

Kuantitas

Harga

Pola konsumtif konsumen biasanya dapat dilihat dari prioritas konsumen. Bagi

masyarakat segmen menengah kebawah, aspek kuantitas dan harga lebih diutamakan.

Makanan dengan volume atau jumlah yang besar serta harga yang terjangkau akan sangat

diminati oleh masyarakat segmen menengah kebawah. Bagi segmen menengah keatas

lebih cenderung memprioritaskan Kualitas walaupun dengan harga yang tinggi. Dari

Karakteristik pasar tersebut, kami akan memproduksi bubur dengan kuantitas yang cukup

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa segmen masyarakat yang akan dituju adalah antara umur 15-64 tahun karena jumlah market terbanyak dan potensial ada pada umur 15-64 tahun.

Page 7: Logbook Dan IKJP

banyak tiap porsinya namun tetap mempertahankan harga yang terjangkau dan tanpa

mengabaikan kualitas mengingat segmen yang kami bidik adalah masyarakat menengah

kebawah.

2. Trend Perkembangan Pasar

Permintaan Pasar akan produk ini sangat besar. Mengingat jumlah penduduk kota

Semarang diperkirakan sekitar 1,5 juta jiwa dan merupakan target pasar yang potensial.

3. STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

Target atau Segmen Pasar yang dituju

Segmen pasar yang kami bidik adalah masyarakat menengah kebawah. Hal ini

dikarenakan jumlah masyarakat pada segmen menengah kebawah sangat banyak. Untuk

dapat melakukan penetrasi pasar, kami harus melakukan strategi penetapan harga. Harga

yang terjangkau sangat penting bagi masyarakat segmen menengah kebawah. Oleh

karena itu, penetration pricing (harga penetrasi) dimana memberikan harga yang sangat

rendah untuk meningkatkan volume penjualan akan kami terapkan. Target konsumen

kami adalah masyarakat semua kalangan usia terutama usia 15-64 tahun. Usia produktif

adalah usia yang selalu bergaris lurus dengan usia konsumtif dimana usia ini adalah pasar

yang sangat potensial bagi kami. Kami juga akan menerapkan doble segmen dimana

apabila salah satu segmen tidak dapat berjalan dengan baik maka segmen yang lain dapat

menutup atau menyangga segmen yang lain. Hal ini dapat dilakukan karena produk kami

cocok bagi semua kalangan. Posisi dari usaha kami akan kami tempatkan di pusat-pusat

keramaian seperti pusat hiburan, pujasera, pasar, perkantoran dan kampus.

4. Analisis Pesaing

NO

.

NAMA SPESIFIKASI KEUNGGULAN KELEMAHAN MARKET

SHARE

1. Bubur Ayam Pak

Brewok

Menjual Bubur

ayam

Lokasi nyaman

dan strategis,

telah memiliki

“nama”

Harga mahal dan

pegawai kurang

ramah.

Manajemen

kurang tertata

45%

Page 8: Logbook Dan IKJP

2 Bubur Restu Menjual Bubur

ayam, bubur

sayur dan

bubur bayi

Lokasi nyaman,

telah memiliki

nama, memiliki

market sendiri

yang rata-rata ibu

dan balita

Pegawai kurang,

terkadang

pembuatan

makanan terlalu

lama, kebersihan

kurang terjaga

25%

3 Bubur Express Menjual Aneka

macam variasi

dan kreasi dari

Bubur

Tidak

membutuhkan

lahan yang terlalu

luas, makanan

hangat karena

dibuat langsung,

tidak

membutuhkan

pegawai terlalu

banyak,

penyajiaannya

cepat

Belum dikenal

masyarakat,

manajemen

belum tertata

dengan baik,

sambutan

masyarakat

belum bisa dilihat

30% (target kita)

Usaha-usaha tersebut bersifat substitutif terhadap usaha yang akan kami dirikan. Hal ini

karena produk-produk yang dijual hampir sama. Pilihan sepenuhnya ada di tangan masyarakat.

Merekalah yang akan menentukan produk dari mana yang ingin mereka konsumsi. Yang kami

lakukan hanya memberikan alternatif.

5. Analisis SWOT

Page 9: Logbook Dan IKJP

OutsideS W O T

6. Analisis Risiko Usaha

Dalam setiap usaha yang didirikan pasti ada risiko usaha yang harus dihadapi. Pada usaha

kami ini, risiko yang kemungkinan dihadapi antara lain:

Tabel D.2 Analisis Risiko Usaha

RISIKO ANTISIPASI

1. Rendahnya daya beli masyarakat

2. Meningkatnya harga bahan baku

3. Peningkatan UMR pegawai

4. Kurangnya modal untuk usaha

5. Manajemen masih lemah

6. Pengawasan kinerja pegawai dan usaha

kurang maksimal

1. Melakukan promosi secara umum

maupun personal secara intensif.

2. Melakukan lobby dan kesepakatan

harga dengan supplier, membeli bahan

baku secukupnya.

3. Melakukan kontrak gaji dengan

pegawai, tidak menaikkan upah namun

menawarkan bonus prestasi.

4. Mencari investor baik personal maupun

Inside

Page 10: Logbook Dan IKJP

perbankan.

5. melakukan koordinasi antara pemilik

usaha, supervisor, dan investor (jika

ada) secara berkala

6. Melakukan control kualitas terhadap

produk maupun usaha secara berkala,

melakukan pengecekan pada

pembukuan dan catatan penjualan

Prospek penjualan produk kami di masa depan cukup bagus karena masih sedikit pesaing

yang menjalankan usaha sejenis. Di masa mendatang, kami berencana untuk menjadikan Bubur

Express sebagai franchise. Kami ingin memberi peluang kepada masyarakat untuk membuka

usaha franchise dari kami yang tentunya akan disesuaikan dengan standar yang kami tetapkan.

Sehingga Bubur Express lebih dikenal masyarakat luas sekaligus membuka lapangan kerja baru.

H. METODE PELAKSANAAN1. Aspek Mekanisme Produksi Produk

Produk yang menjadi unggulan kami adalah Bubur Ayam. Dalam proses pembuatannya kami telah siapkan kuahnya sehingga dapat menyajikan dengan cepat.Berikut adalah proses pembuatannya.

BUBUR AYAM

Bahan :

Nasi matang, banyaknya sesuai selera

Daging ayam bakar

2 potong sayap ayam dan air untuk merebusnya

3 sendok makan bawang goreng

Garam secukupnya

Royco (atau sejenisnya)

Sedikit merica

Daun bawang seledri

Krupuk

Page 11: Logbook Dan IKJP

Kecap asin

Sambal botol

Cara olah :

Rebus 2 potong sayap ayam sampai air berminyak dan masukkan bawang goreng

Kemudian giliran nasi dimasukkan, usahakan nasi menempati setengah dari tinggi air air rebusan

ayam !! Bila suka dengan bubur yang encer bisa tambahkan air hangat sesuai keinginan

Bumbui bubur kemudian dengan garam, merica dan royco (atau sejenisnya)

Aduk cukup sering dan api tidak terlalu panas, agar dasar panci tidak mengerak.

Sementara itu daging ayam bakar bisa disuir-suir kecil-kecil.

Bubur siap disajikan dengan ditaburi suiran daging ayam, remasan kerupuk, daun bawang

seledri, kecap dan sambal. Bagi yang menyukai bisa ditambahkan gorengan kacang kedelai.

2. Jumlah Produksi Perbulan

3. Pemakaian Bahan Baku/penolong

Jenis Bahan Baku Jumlah Satuan Total

Beras

Daging Ayam

Daging Sapi

Jamur

Telur

Udang

Cumi

Kakap

40kg

25kg

15kg

5kg

15kg

8kg

9kg

8kg

8.000

25.000

60.000

4.000

14.000

25.000

20.000

25.000

Rp 320.000

Rp 625.000

Rp 900.000

Rp 20.000

Rp 210.000

Rp 200.000

Rp 180.000

Rp 200.000

Jenis Produksi JumlahBubur AyamBubur SapiBubur IkanBubur JamurBubur ExpressBubur Telur Pendem

300porsi100Porsi120Porsi75Porsi100Porsi100 porsi

Page 12: Logbook Dan IKJP

Bawang goreng

Garam

Royco

Daun Bawang

Kerupuk

Kecap Asin

Sambal Botol

Minyak goreng

2kg

1kg

50bungkus

40ikat

25bungkus

5botol

5botol

5liter

5.000

3.000

1.500

1.000

5.000

35.000

14.000

8.000

Rp 10.000

Rp 3.000

Rp 75.000

Rp 40.000

Rp 125.000

Rp 175.000

Rp 70.000

Rp 40.000

4. Mesin & Peralatan yang dipergunakan

No Jenis jml Harga Satuan Jumlah Usia Teknis Penyusutan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Counter/rombong

Kursi

Kompor

Meja

Mangkok

Gelas

Tempat tissue

Sendok

Tenda kecil

1set

4buah

1buah

2set

1set

2set

2set

2set

1set

Rp 1.800.000

Rp 40.000

Rp 300.000

Rp 40.000

Rp 100.000

Rp 50.000

Rp 15.000

Rp 30.000

Rp 50.000

Rp 1.800.000

Rp 160.000

Rp 300.000

Rp 80.000

Rp 100.000

Rp 100.000

Rp 30.000

Rp 60.000

Rp 50.000

3tahun

2tahun

3tahun

2tahun

2tahun

2tahun

1tahun

2tahun

2tahun

Rp 50.000

Rp 6.700

Rp 8.400

Rp 3.400

Rp 4.200

Rp 4.200

Rp 2.500

Rp 2.500

Rp 2.100

5. Aspek Rencana Pemasaran ProdukKami menggunakan strategi Bauran Pemasaran, yaitu 4P:

1) Produk

Page 13: Logbook Dan IKJP

Produk yang kami sediakan adalah makanan yang biasa dikonsumsi

masyarakat. Kami hanya melakukan diferensiasi dan pengembangan

terhadap bubur dan cara produksi produk.

2) Price (harga)

Dalam menetapkan harga, terdapat enam langkah yang perlu dilakukan

antara lain:

a. Memilih tujuan penetapan harga

b. Menentukan permintaan

c. Memperkirakan biaya

d. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing

e. Memilih metode penetapan harga

f. Memilih harga akhir

Langkah 1 : Memilih Tujuan Penetapan harga

Tujuan yang ingin kami capai ialah kelangsungan hidup dan menguasai pasar

secara maksimal. Usaha kami ini merupakan usaha yang masih baru berdiri,

sehingga tujuan pertama yang ingin dicapai adalah dapat bertahan hidup dan

berkelanjutan (sustainable).

Langkah 2 : Menentukan Permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu

mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu usaha.

Beberapa konsumen menganggap harga yang lebih tinggi sebagai pertanda

produk yang lebih baik. Namun jika harga tersebut terlalu tinggi, tingkat

permintaannya mungkin akan turun. Produk yang kami jual merupakan makanan

yang mudah didapatkan, sehingga tentunya permintaan konsumen akan terus

meningkat. Namun karena produk substitusinya juga sangat banyak, kami tidak

bisa begitu saja menaikkan harga meskipun banyak permintaan karena hal itu

tentu saja akan berimbas pada volume penjualan.

Langkah 3 : Memperkirakan Biaya

Page 14: Logbook Dan IKJP

Dalam penetapan harga produk, kami ingin agar harga dapat menutupi biaya

produksi, distribusi, dan penjualan produk termasuk laba yang lumayan untuk

upaya dan resikonya.

Langkah 4 : menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing

Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang ditentukan permintaan

produk dan biaya, kami harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan

harga pesaing lainnya. Jika tawaran kami mengandung ciri-ciri diferensiasi positif

yang ditawarkan pesaing terdekat, nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi

dan ditambahkan pada harga pesaing tersebut. Jika tawaran pesaing tadi

mengandung beberapa ciri yang tidak kami tawarkan, nilainya bagi pelanggan

seharusnya dievaluasi dan dikurangkan dari hasil perusahaan tersebut. Dengan

demikian kami dapat memutuskan apakah akan mengenakan harga yang lebih

tinggi, sama, atau lebih murah daripada pesaing.

Langkah 5 : Memilih metode penetapan harga

Dengan adanya 3 C yaitu customer’s demand schedule (jadwal permintaan

pelanggan), cost function (fungsi biaya), dan competitor’s price (harga pesaing)

kami baru siap memilih harga. Untuk usaha Outlet Bubur express yang akan kami

dirikan ini, kami menetapkan harga umum (going-rate pricing), yaitu mematok

harga pada kisaran harga normal untuk produk-produk sejenis. Karena ini

merupakan bisnis baru, maka kami akan menggunakan harga penetrasi

(penetration price) yaitu dengan menekan biaya produksi dan harga jual untuk

meningkatkan volume penjualan.

Langkah 6 : Memilih Harga Akhir

Dalam memilih harga akhir ini, kami harus mempertimbangkan faktor-faktor

tambahan, yang meliputi penetapan harga psikologis, penetapan harga berbagi

laba-dan-resiko, serta pengaruh unsur bauran pemasaran lain terhadap harga.

Setelah menganalisis, strategi penetapan harga yang kami terapkan adalah Strategi

Penentuan Harga Kompetitif, yaitu Follow The Leader Pricing. Strategi ini

merupakan strategi penetapan harga dimana kami sebagai pemain baru mengikuti

harga yang telah diterapkan oleh pemain lama.

Page 15: Logbook Dan IKJP

3) Place

Lokasi yang kami bidik sebagai tempat usaha kami adalah lokasi padat

konsumen atau mendekati konsumen. Hal ini didasarkan pada pasar kami

yaitu mahasiswa, pelajar, pegawai, rumah tangga, dan pebisnis sehingga

penting bagi kami untuk menentukan tempat yang strategis.

4) Promotion

Promosi yang kami terapkan dibagi menjadi 2 aspek yaitu

i. ABOVE THE LINE PROMOTION

Promosi melalui Media seperti:

Brosur/pamflet

Iklan di media cetak (Koran, majalah,dll)

Selebaran

Billboard

Situs jejaring sosial seperti Facebook, dll

ii. BELOW THE LINE PROMOTION

1. Promosi Perusahaan

Intensifikasi dalam mengikuti pameran UKM.

Diskon khusus

2. Personal Selling

Mengadakan acara “coba gratis”

Presentasi di dekat outlet

Sponsor spanduk kegiatan

Page 16: Logbook Dan IKJP

6. Struktut Organisasi manajemen Executive

7. Saluran Distribusi

Saluran Distribusi yang kami lakukan dalam memasarkan produk adalah

zero level channel. Zero level channel yang dimaksud adalah barang sampai ke

tangan konsumen langsung tanpa perantara. Konsumen dapat langsung datang ke

counter kami.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

No

PekerjaanBulan 1 Bulan 2 Bulan 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4  Terima dana tahap1                          Persiapan                          1. fix tempat usaha                          2. pembuatan Counter/rombong                          3. beli perlengkapan dan peralatan                          4. menata layout                          Terima dana tahap2                          Produksi                          1. pesan bahan baku ke vendors                          2. product testing period                          3. open recruitmen pegawai                          4. penerimaan pegawai                          5. training pegawai                          Pemasaran                          1. promosi                          2. grand opening                        

INVESTOR CEO

Manager Produksi

Manager Pemasaran

Page 17: Logbook Dan IKJP

  Evaluasi                        

 membuat laporan pertanggungjawaban pemakaian dana tahap1                        

 membuat laporan pertanggungjawaban pemakaian dana tahap2                        

A. RANCANGAN BIAYAProyeksi penjualan

2010 2011 2012 20130

102030405060708090

Proyeksi Nilai Penjualan (dalam jutaan rupiah)

Proyeksi Nilai Penjualan (dalam jutaan rupiah)

Dengan asumsi kenaikan penjualan sebesar 10% per tahun dengan kenaikan harga sebesar 5%.

INVESTASI

No Nama Harga Satuan Jumlah Harga Total

1 Counter 1,800,000 1 1,800,000

2 Kursi 40,000 4 160,0003 Kompor 300,000 1 300,000

4 Meja 40,000 2 80,000

5 Mangkok 100,000 1 100,000

6 Gelas 50,000 2 100,000

7 Tempat tissue 15,000 2 30,000

8 Sendok 30,000 2 60,000

Dengan asumsi kenaikan penjualan per tahun sebesar 10% dengan kenaikan jumlah penjualan dan kenaikan harga masing-masing sebesar 5%.

Page 18: Logbook Dan IKJP

9 Tenda Kecil 50,000 1 50,000

10        

Total 2,680,000

FIX COST

No Nama Harga Satuan

Jumlah Harga Total

1 Gaji Pimpinan 100,000 3 300,0002 Gaji Pegawai 350,000 1 350,0003 Sewa Tempat 300,000 1 300,0004 Listrik 25,000 1 25,0005 Lain-lain 100,000 Depresiasi Alat 5% 52,000

  1,127,000

VARIABEL COSTNo Nama Harga Satuan

Jumlah Harga Total

1 Beras 8,000 40 320,0002 Daging Ayam 25,000 25 625,0003 Daging Sapi 60,000 15 900,0004 Jamur 4,000 5 20,0005 Telur 14,000 15 210,0006 Udang 25,000 8 200,0007 Cumi 20,000 9 180,0008 Kakap 25,000 8 200,0009 Bawang goreng 5,000 2 10,000

10 Garam 3,000 1 3,00011 Royco 1,500 50 75,00012 Daun Bawang 1,000 40 40,00013 Kerupuk 5,000 25 125,00014 Kecap Asin 35,000 5 175,00015 Sambal Botol 14,000 5 70,00016 Minyak Goreng 8,000 5 40,000

Total 3,193,000

Page 19: Logbook Dan IKJP

INCOMESERABI

No Menu Harga Satuan Jumlah Harga Total1 Bubur Ayam 5,000 300 1,500,0002 Bubur Sapi 7,500 100 750,0003 Bubur Ikan 8,000 120 960,0004 Bubur Jamur 5,000 75 375,0005 Bubur Express 10,000 100 1,000,0006 Bubur Telur Pendem 6,000 100 600,000 0

Total 5,185,000

Evaluasi Kelayakan Proyek

Indikator – indikator yang sering digunakan dalam analisis investasi adalah:1. Analisis Periode Pengembalian Investasi (Pay Back Period)2. analisis pulang pokok (Break Even analysis)Dari indikator inilah nantinya kita dapat menilai apakah kita sepatutnya melaksanakan proyek

tersebut atau tidak.

1. Metoda Pay Back PeriodPayback Period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi

semula.Dengan demikian kriteria keberhasilan metoda ini adalah jangka waktu yang sesingkat

mungkindalam mengembalikan biaya investasi. Adapun perhitungannya sebagai berikut:

Payback Period=3.098266

Asumsi 1 bulan = 30 hari. Maka Payback Period nya = 3,09 x 30 = 93 hari

2. Metode Break Event Point (BEP)Laba Operasi = Pendapatan – [ HPP + Biaya Umum + Biaya Penjualan]Laba Operasi =865,000

Qbep = F / (P – v)Qbep 1697.289

Jadi Usaha Bubur Express ini akan mengalami titik impas pada penjualan 1.697 porsi.

Melihat Indikator diatas maka usaha ini layak untuk dijalankan karena kurang dari 4bulan sudah dapat mencapai titik impas.

Page 20: Logbook Dan IKJP
Page 21: Logbook Dan IKJP

J. LAMPIRAN

1. Nama dan Biodata Pelaksana dan Dosen Pendamping

Ketua Pelaksana

1) Nama Lengkap : Bagus Hanni Pradana

NIM : A2B007024

Fakultas/ Prodi : Ilmu Budaya / Sastra Inggris

Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro Semarang

Tempat/ Tanggal Lahir : Semarang/10 Agustus 2010

Pendidikan

I. SD Perumnas Banyumanik 09 Semarang

II. SMP N 21 Semarang

III. SMA N 4 Semarang

IV. Universitas Diponegoro Semarang

Anggota Pelaksana

2) Nama Lengkap : Prio Hananto

NIM : A2B007090

Fakultas/ Prodi : Ilmu Budaya / Sastra Inggris

Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro Semarang

Tempat/ Tanggal Lahir : Temanggung / 1September 1988

Pendidikan

I. SD Negeri 2 Tuksongo

II. SMP Negeri 1 Temanggung

III. SMA Negeri 4 Magelang

IV. Universitas DiponegoroSemarang

3) Nama Lengkap : Zsazsa Bhaskara Pramudhita

NIM : A2b007128

Fakultas/ Prodi : Ilmu Budaya / Sastra Inggris

Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro Semarang

Tempat/ Tanggal Lahir : Sukoharjo, 2 November 1988

Page 22: Logbook Dan IKJP

Pendidikan

I. SD Negeri 1 Nguter

II. SMP Negeri 1 Sukoharjo

III. SMA Negeri 1 Sukoharjo

IV. Universitas Diponegoro Semarang

Biodata Dosen Pendamping

1. Nama : Drs. Mujid Farihul Amin, M.Pd

2. Tempat, tanggal lahir : Kebumen, 18 Februari 1969

3. NIP : 196902181994031001

4. Pangkat/Golongan : Pembina/IVA

5. Alamat Rumah : Jl Jl Perum Klipang Permai G-60 Semarang

6. Telepon/HP : (024) 76739612/085225257412

7. Email : [email protected]

8. Bidang Keahlian : Linguistik dan Pendidikan Bahasa Indonesia

2. Rencana Konsep Denah Tempat Usaha dan Gambar Counter (3D)

Page 23: Logbook Dan IKJP

PELAKSANAAN KEGIATAN

Adapun pelaksanaan kegiatan yang telah kami lakukan yaitu:

Minggu ke- 1 (2-9 april 2011)

Sabtu : membeli peralatan makanSelasa: Memberikan royalty kepada pemilik warung sebagai tanda jadi kerjasamaRabu : Pembelian Bahan baku sekaligus mulai menjalankan usaha, pembuatan media promosi

Minggu ke-2 (11-16 April 2011)

Senin-minggu berjualan seperti biasa (pembelian bahan baku rutin)

Minggu ke-3 (18-23 April 2011)

Senin – minggu berjualan seperti biasa (pembelian bahan baku rutin)

Minggu ke- 4 (25-30 April 2011)

Senin – minggu berjualan seperti biasa (pembelian bahan baku rutin)Minggu :penghitungan hasil usaha selama 1 bulan

Minggu ke- 5 (2-5 mei 2011)Senin : Pembayaran uang iuran untuk gaji pegawaiKamis : Pembayaran iuran listrik dan air

INDIKATOR KEBERHASILAN JANGKA PENDEK

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan indikator keberhasilan usaha ini, diantaranya:

Evaluasi Kelayakan Proyek

Indikator – indikator yang sering digunakan dalam analisis investasi adalah:1. Analisis Periode Pengembalian Investasi (Pay Back Period)2. analisis pulang pokok (Break Even analysis)Dari indikator inilah nantinya kita dapat menilai apakah kita sepatutnya melaksanakan proyek

tersebut atau tidak.

1. Metoda Pay Back PeriodPayback Period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi

semula.Dengan demikian kriteria keberhasilan metoda ini adalah jangka waktu yang sesingkat

mungkindalam mengembalikan biaya investasi. Adapun perhitungannya sebagai berikut:

Page 24: Logbook Dan IKJP

Payback Period=3.098266

Asumsi 1 bulan = 30 hari. Maka Payback Period nya = 3,09 x 30 = 93 hari

2. Metode Break Event Point (BEP)Laba Operasi = Pendapatan – [ HPP + Biaya Umum + Biaya Penjualan]Laba Operasi =865,000

Qbep = F / (P – v)Qbep 1697.289

Jadi Usaha Bubur Express ini akan mengalami titik impas pada penjualan 1.697 porsi.

Melihat Indikator diatas maka usaha ini layak untuk dijalankan karena kurang dari 4bulan sudah dapat mencapai titik impas.

Sasaran KonsumenKeberhasilan usaha tersebut apabila jumlah konsumen yang dating adalah konstan meningkat serta terjadinya kontinuitas (repeat order)

Tingkat PenjualanKeberhasilan usaha ini dikatakan sukses apabila memiliki rata-rata tingkat penjualan minimal 10 porsi per hari dengan tingkat ideal 15-20 porsi per hari.