5
HEMOROID A. Pengertian Hemoroid adalah pelebaran vena didalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Hanya apabila menyebabkan keluhan atau penyulit diperlukan tindakan. Hemaroid sangat umum terjadi. Pada usia 50 tahun 50% individu mengalami berbagai tipe hemorroid berdasarkan luasnya vena yang terkena. B. Etiologi Faktor predisposisi yaitu : Herediter, Anatomi, Makanan, Pekerjaan, Psikis dan Senilis, konstipasi dan kehamilan. Faktor presipitasi adalah faktor mekanisme (kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan intraabdominal), fisiologis dan radang. Umumnya faktor etiologi tersebut tidak berdiri sendiri ttetapi salling berkaitan. C. Klasifikasi Hemaroid dibedakan menjadi dua yaitu : Hemaroid Intern adalah Vena yang berdilatasi pada pleksus vena hemoroidalis superior dan media atau hemoroid yang terjadi atas sfingter anal. Hemaroid intern ini dibagi menjadi 4 tingkat yaitu : - Tingkat I : varises satu atau lebih V. hemoroidales interna dengan gejala perdarahanberwarna merah segar pada saat buang air besar. - Tingkat II : varises dari satu atau lebih v. hemoroidales interna yang keluar dari dubur pada saat defekasi tetapi masih dapat kembali dengan sendirinya. - Tingkat III : seperti tingkst II tetapi tidak dapat masuk spontan, harus didorong kembali. - Tingkat IV : telah terjadi inkarserasi Hemaroid ektern yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemaroid inferior terdapat disebelah distal garis mukokutandidalam jaringan dibawah epitel anus atau hemaroid yang muncul di luar sfingter anus. D. Patofisiologi Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Kantung-kantung vena yang melebar menonjol ke dalam saluran anus dan rektum terjadi trombosis, ulserasi, perdarahan dan nyeri. Perdarahan umumnya terjadi akibat trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar meskipun berasal dari vena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid. Trombosis ini akan mengakibatkan iskemi pada daerah tersebut dan nekrosis. Hemorrhoid interna:

LP Hemoroid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LP Hemoroid

HEMOROID

A.    Pengertian

Hemoroid adalah pelebaran vena didalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan

patologik. Hanya apabila menyebabkan keluhan atau penyulit diperlukan tindakan. Hemaroid sangat

umum terjadi. Pada usia 50 tahun 50% individu mengalami berbagai tipe hemorroid berdasarkan luasnya

vena yang terkena.

B.     Etiologi

Faktor predisposisi yaitu :  Herediter, Anatomi, Makanan, Pekerjaan, Psikis dan Senilis, konstipasi dan

kehamilan.

Faktor presipitasi adalah faktor mekanisme (kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan

intraabdominal), fisiologis dan radang.

Umumnya faktor etiologi tersebut tidak berdiri sendiri ttetapi salling berkaitan.

C.    Klasifikasi

Hemaroid dibedakan menjadi dua yaitu :

  Hemaroid Intern adalah Vena yang berdilatasi pada pleksus vena hemoroidalis superior dan media atau

hemoroid yang terjadi atas sfingter anal. Hemaroid intern ini dibagi menjadi 4 tingkat yaitu :

-    Tingkat I : varises satu atau lebih V. hemoroidales interna dengan gejala perdarahanberwarna merah

segar pada saat buang air besar.

-    Tingkat II : varises dari satu atau lebih v. hemoroidales interna yang keluar dari dubur pada saat defekasi

tetapi masih dapat kembali dengan sendirinya.

-    Tingkat III : seperti tingkst II tetapi tidak dapat masuk spontan, harus didorong kembali.

-    Tingkat IV : telah terjadi inkarserasi

  Hemaroid ektern yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemaroid inferior terdapat disebelah

distal garis mukokutandidalam jaringan dibawah epitel anus atau hemaroid yang muncul di luar sfingter

anus.

D.    Patofisiologi

Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis.

Kantung-kantung vena yang melebar menonjol ke dalam saluran anus dan rektum terjadi trombosis,

ulserasi, perdarahan dan nyeri. Perdarahan umumnya terjadi akibat trauma oleh feses yang keras. Darah

yang keluar berwarna merah segar meskipun berasal dari vena karena kaya akan asam. Nyeri yang

timbul akibat inflamasi dan edema yang disebabkan  oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan

darah dalam hemoroid. Trombosis ini akan mengakibatkan iskemi pada daerah tersebut dan nekrosis.

Hemorrhoid interna:

Sumbatan aliran darah system porta menyebabkan timbulnya hipertensi portal dan terbentuk kolateral

pada vena hemorroidalis superior dan medius. Selain itu Sistem vena portal tidak mempunyai katup

sehingga mudah terjadi aliran balik.

Hemorrid eksterna:

Robeknya vena hemorroidalis inferior membentuk hematoma di kulit yang berwarna kebiruan, kenyal-

keras,dan nyeri. Bentuk ini sering nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit merupakan reseptor

nyeri

Page 2: LP Hemoroid

E.     Manifestasi klinik

Gejala utama berupa :

  Perdarahan melalui anus yanng berupa darah segar tanpa rasa nyeri

  Prolaps yang berasal dari tonjolan hemaroid sesuai gradasinya.

Gejala lain yang mengikuti :

 Nyeri sebagai akibat adanya infeksi sekunder atau trombus.

 Iritasi kronis sekitar anus oleh karena anus selalu basah.

 Anemia yang menyertai perdarahan kronis yang terjadi

F.     Pemeriksaan dan diagnosis

a.       Anamnesa : BAB diselimuti darah segar atau menetes darah segar sehabis BAB.

b.       Fisik : Kemungkinan tidak ditemui kelainan pada pemeriksaan luar, kadang-kadang didapatkan anemia.

c.       Colok dubur : Tidak didapatkan rasa nyeri, tidak teraba tumor. Colok dubur harus dilakukan untuk

mendapatkan kelainan lain.

d.       Proktoskopi : ditentukan lokal dan gradasi hemoroid interna yang selanjutnya digunakan untuk

menentukan cara pengobatannya.

G.    Diagnosis Banding

Pada penderita dewasa harus di diagnosa banding :

        Karsinoma rektum

        Karsinoma anus

        Fisura ani

        Amubiasis

        Polip rektum

Pada penderita anak harus di-diagnosa banding :

        Polip rektum

        Invaginasi

        Fisura ani

H.    Komplikasi

  Perdarahan

  Trombosis

  Prolaps

I.       Penatalaksanaan

Hemorroid interna diterapi sesuai dengan Tingkatnya, Hemorroid eksterna selalu dengan

operasi.  Konservatif indikasi untuk tingkt 1-2, < 6 jam, belum terbentuk trombus.  Operatif indikasi untuk

tingkat 3-4, perdarahan dan nyeri.

a.       Gejala hemorroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan:

a.       Higiene personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama defekasi.

b.      Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila gagal dibantu dengan menggunakan laksatif

yang berfungsi mengabsorbsi air saat melewati usus.

c.       Tindakan untuk mengurangi pembesaran dengan cara: rendam duduk dengan salep, supositoria yang

mengandung anestesi, astringen (witch hazel) dan tirah baring.

Page 3: LP Hemoroid

b.      Beberapa tindakan nonoperatif untuk hemorroid:

a.       Foto koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tehnik terbaru untuk melekatkan

mukosa ke otot yang mendasarinya

b.      Injeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang berukuran kecil.

c.       Tindakan bedah konservatif hemorrhoid internal

Adalah prosedur ligasi pita karet.  Hemorrhoid dilihat melalui anosop, dan bagian proksimal diatas garis

mukokutan dipegang dengan alat.  Pita karet kecil kemudian diselipkan diatas hemorrhoid.  Bagian distal

jaringan pada pita karet menjadi nekrotik setelah beberapa hari danm dilepas.  Terjadi fibrosis yang

mengakibatkan mukosa anal bawah turun dan melekat pada otot dasar. Meskipun tindakan ini

memuaskan beberapa pasien, namun pasien lain merasakan tindakan ini menyebabkan nyeri dan

mengakibatkan hemorroid sekunder dan infeksi perianal.

d.      Hemoroidectomy kriosirurgi

Adalah metode untuk menghambat hemorroid dengan cara membekukan jaringan hemorroid selama

waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal ini kurang menimbulkan nyeri, prosedur ini tidak

digunakan dengan luas karena menyebabkan keluarnya rabas yang berbau angat menyengat dan luka

yang ditimbulkan lama sembuh.

e.       Laser Nd: YAG

Digunakan dalam mengeksisi hemorroid eksternal.  Tindakan ini cepat dan kurang menimbulkan

nyeri.  Hemoragi dan abses jarang menjadi komplikasi pada periode paska operatif.

f.       Metode pengobatan hemorroid tidak efektif untuk vena trombosis luas, yang harus diatasi dengan

bedah lebih luas.

g.      Hemorroidectomy atau eksisi bedah, dapat dilakukan untuk mengangkat semua jaringan sisa yang

terlibat dalam proses ini.  Selama pembedahan, sfingter rektal biasanya didilatasi secara digital dan

hemorroid diangkat dengan klem dan kauter atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi.  Setelah prosedur

operasi selesai, selang kecil dimasukkan melalui sfingter untuk memungkinkan keluarnya flatus dan

darah; penempatan Gelfoan atau kasa Oxigel dapat diberikan diatas luka kanal

 Perawatan pre dan post operasi

  Pre operasi

Pasien mungkin diberikan laxatif dan diberi dorongann untuk memakan diet penuh dan normal hingga

beberapa jam sebelum anattesi lokal dilakukan. Obat pelembek feses sering diberikan untuk

memudahkan pengeluaran feses melalui rektum pasa masa post operatif dan laxatif besar mungkin

diberikan untuk meningkatkan jumlah kotoran yang keluar. Enema mungkin di minta, dilakukan 1-2 jam

sebelum pembedahan.

  Post operasi

Pembedahan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Rasa nyeri yang merupakan akibat spasme

rektal dapat menghambat buang air kecil dan defikasi. Rasa nyeri dapat diminimalkan dengan

penggunaan analgetik, sitbath, dan pelembek feses.  Selama 12 jam pertama setelah pembedahan

perdarahan merupakan hal yang mungkin terjadi. Darah dapat terkumpul didalam lubang anal dan tidak

dikeluarkan, untuk itu tanda-tanda lain dari perdarahan harus di monitor (TTV, tidak dapt beristirahat dan

haus). Pada periode ini sitbath di hindari karena penghangatan akan menambahkan perdarahan lebih

lanjut dengan melebarkan pembuluh darah.

Peningkatan rasa nyaman :

-          Bantu pasien untuk tidur dengan posisi yang nyaman, tidur miring sering menjadi pilihan.

Page 4: LP Hemoroid

-          Gunakan ganjalan pengapung dibawah bokong waktu duduk.

-          Berikan obat-obat analgesik selama 24 jan pertama.

-          Gunakan pemanasan basah setelah 12 jam pertama : kompres rektal atau sit bath dilakukan 3-4

kaali/hari.

Peningkatan eliminasi

-          Berikan pelembek feses sesui resep

-          Berikan analgetik jika mungkin, menjelang air besar pertama.

-          Jika diminta untuk enema, gunkan kateter yang diberi pelumas dengan baik atau tube rektal yang kecil

Pendidikan pada pasien :

-          Lakukan sitbath setiap kali setelah BAB paling kurang 1-2 minggu setelah operasi.

-          Makan diet berserat yang adekuat, minum paling sedikit 2000 ml cairan dan berolah raga ringan.

-          Pelembek feses mungkin dibutuhkan setiap hari atau setiap beberapa hari hingga penyembuhan

sempurna.

-          Lpaorkan gejala-gejala : perdarahan rektal, nyeri terus menerus waktu defikasi, drainasse yang supuratif.

J.Diagnosa keperawatan

1.      Nyeri akut b.d agen injuri (spasme sfingter pasca operasi)

2.      Konstipasi b.d faktor fungsional (penolakan kebiasaan/menggugurkan keinginan untuk defekasi)

3.      Ansietas b.d perubahan status kesehatan.

4.      Resiko infeksi

5.      Defisit self care b.d kelelahan

6.      Defisit pengetahuan b.d misinterpretasi informasi

7.      PK : Hemoragi