m Amalia

Embed Size (px)

Citation preview

MAMALIA

Sus scrofa (Babi Hutan)

KlasifikasiKingdom: AnimaliaFilum: ChordataClass: MamaliaOrdo: ArtiodactylaFamili: SuidGenus: SusSpesies: Sus scrofa

Deskripsi : babi hutan berukuran sedang, panjang total tubuhnya 120-220, berat badan mencapai 150kg. Tubuhnya nampak di tumbuhi rambur-rambut panjang tetapi jarang. Kulitnya berwarna coklat, kepala nampak besar, kurang proporsional jika dibandingkan deengan ukuran tubuhnya. Lubang hidung nya menghadap kedepan mirip corong yang di batasi kulit yang tebal. Taring nya nampak menyembul ke arah samping dibagian depan kepala dan dibagian depan bawah telinga terdapat tonjolan. Kaki yang pendek tidak memungkinkan abi hutan dapat bergerak lincah.

Perilaku : babi hutan merupakan satwa yang sanggup hidup pada berbagai macam habitat dan juga dapat bertahan hidup dalam kondisi kekurangan sumber pangan satwa ini sering dijumpai hidup berkelompok dalam jumlah antara 20-30ekor. Babi hutan jika mencari makan biasa nya mencari makan dari sore hingga malam hari, dalam kondisi terdesak hewan satwa ini tidak segan-segan memburu dan melawan hewan lain yang datng mengganggu.

Reproduksi : babi hutan matang kelamin setelah umur 4tahun, setelah kawin babi hutan betina akan bunting selama 115hari, jumlah anak yang dilahirkan berjumlah 10ekor atau lebih. Di habitatnya babi hutan dapat hidup mencapai umur 20 tahun.

Pakan : dihabitat aslinya jenis pakan nya adalah berbagai bagian tumbuhan antara lain: daun, baji-bijian, buah, dan ubi. Babi hutan juga memakan berbagai jenis bintang seperti cacing, bekicot, kepiting, dan lain-lain.

Habitat : babi hutan hidup disemak belukar dan hutan dan juga dpat di jumpai dilingkungan yang kering di wilayah asia tenggara.

Siamang (Simpalangus sindactilus)

KlasifikasiKingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: Mamalia Ordo: PrimatesFamili: HylobatidaeGenus: SymphalangusSpesies: S. syndactylus Deskripsi : mempunyai ukuruan tubuh yang tidak proposional karenan ekstremitas bagian depan lebih panjang daripada bagian belakang. Spesies ini juga memiliki pola warna bagian ventral hitam, ekor hitam dan bagian dorsal juga hitam. Glandula mamalia berada pada daerah pektoral berjumlah sepasang. Siamang mempunyai tipe gigi bonodont karena termasuk ommivora. Tinggi nya mencapai 1cm dan beratnya kira-kira 23kg. Siamang memiliki 2 ciri khas, pertama jari-jari ditangan nya bersatu sama lain atau biasa disebut syndactylus, kedua, adanya gularsac (pada spesies jantan) yang terdapat di kantung tenggorokan yang dapat menimbulkan suara resonansi panggilan yang besar atau nyanyian pada siamang.

Perilaku: siamang hidup berkelompok antara enam hingga tujuh ekor.siamang jantan lebih besar dibanding betina dan bersifat agresif apabila di ganggu.jika ada bahaya,siamang betina akan mengeluarkan suara yang nyaring dan diikuti oleh yang jantan selama 3-15 menit.siamang mahir bergelantungan .siamang betina berjalan tegaak dengan sebelah kaki depannya dianggat serta diletakkan di belakng kepalanya manakala siamang jantan berjalan dengan sepasang sokongan kaki depan.species ini takut air.biasanya mereka akan mencelupkan kaki depannya kedalam air,kemudian menghisap air pada bulu kakinya itu sebagai minuman.

Reproduksi:siamang berkembang biak dengan cara beranak atau melahirkan.hewan ini mampu melahirkan seekor anak stahun jika tidak ada gangguan disekitarnya.Namun,sekiranya terdapat gangguan seperti penebangan hutan,kelahiran hanya berlaku 3 tahun sekali.siamang jantan akan menjaga aanak sebaik mungkin ketika ditinggal induk betinannya.

Pakan;siamang termasuk omnivora.mereka lebih suka memakan buah-buahan yang sudah matang dibandingkan yang belum matang dan daun yang muda ketimbang daun yang sudah tua.mereka juga memakan bungga-bunggaan dan beberapa hewan yaitu serangga.

Habitat:siamang habitat hidupnya hutan.dapat ditemukan dipulaau sumatera dan semenajung malaya,dan secara luas didistribusikan dari hutan pada daerah lembah sampai kehutan montana.

Tupai (Tupaia javanica)

KlasifikasiKingdom: AnimaliaFilum: ChordataClass: MamaliaOrdo: ScandentiaFamili:TupaiidaeGenus: TupaiaSpesies: Tupaia javanica Deskripsi : binatang pengunggis buah-buahan, berbulu halus, berwarna kuning atau coklat, hidup di atas pohon.

Perilaku:Pada musim dingin, sulit bagi tupai untuk menemukan makanan, sehingga pada musim panas mereka mengumpulkan makanan untuk dimakan pada bulan-bulan panjang dan dingin berikutnya. Tupai termasuk di antara binatang-binatang yang menyimpan makanan untuk musim dingin. Tupai menyimpan makanannya dengan menimbunnya di beberapa tempat. Berkat ketajaman penciumannya, mereka dapat mengenali aroma biji-bijian yang tetimbun salju sedalam 30 sentimeter .Akan tetapi, tupai sangat hati-hati ketika mengumpulkan makanannya. Mereka tidak mengumpulkan buah, daging atau jenis makanan yang cepat membusuk, tetapi tupai hanya mengumpulkan buah-buahan kering dan dapat tahan lama seperti kenari, hazelnut, dan buah cemara.

Sistem Reproduksi :Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.

Habitat:Tupai hidup hampir semua habitat dari tropishutan hujanke semi keringpadang pasir, dan hanya menghindari daerah kutub tinggi dan gurun terkering. Tupai kebanyakan hidup di hutan-hutan Eropa dan Amerika Utara dan ada juga di Pulau Kalimantan (Borneo). Dari segi lokasi para tupai memilih bersarang di tempat atau pohon yang lebat berfungsinya melindungi diri dari hujan dan keselamatan dari bahaya.Tupai ini tergolong binatang pintar dilihat dari cara mereka membangun sangkarnya. Mereka membuat sangkar berbentuk lingkaran dan hanya ada satu jalan keluar. Didalam lingkaran itualah mereka beristirahat dan bereproduksi. Bahan-bahan sangkarnya pun tergolong bahan bahan halus seperti kapas dan daun pisang yang sudah matang.