10
M - 3 DERAJAT LIBERASI 3.1 TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan modul ini adalah untuk menentukan derajat kebebasan dari mineral kuarsa (SiO 2 ) dan (SnO 2 ) dalam batuan dasit pada berbagai ukuran. 3.2 TEORI DASAR Derajat liberasi merupakan perbandingan berat antara jumlah mineral yang terliberasi sempurna dengan jumlah mineral yang terliberasi sempurna dan mineral terikat atau perbandingan volume butir yang terbebas sempurna dengan jumlah volume bijih dalam satu fraksi yang dinyatakan dengan persen (%). Secara umum derajat liberasi adalah suatu proses pengolahan bahan galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya bersama-sama (gangue mineral). Proses Pengolahan berlangsung secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan : 1. Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga terjadi liberasi sempurna dari

M3khk

  • Upload
    ariffin

  • View
    227

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

khk

Citation preview

Page 1: M3khk

M - 3

DERAJAT LIBERASI

3.1TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan modul ini adalah untuk menentukan derajat kebebasan

dari mineral kuarsa (SiO2) dan (SnO2) dalam batuan dasit pada berbagai

ukuran.

3.2TEORI DASAR

Derajat liberasi merupakan perbandingan berat antara jumlah

mineral yang terliberasi sempurna dengan jumlah mineral yang terliberasi

sempurna dan mineral terikat atau perbandingan volume butir yang

terbebas sempurna dengan jumlah volume bijih dalam satu fraksi yang

dinyatakan dengan persen (%).

Secara umum derajat liberasi adalah suatu proses pengolahan bahan

galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral berharga

dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya

bersama-sama (gangue mineral). Proses Pengolahan berlangsung

secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-

mineral tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang berubah.

Hal ini dapat dilakukan dengan jalan :

1. Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga

terjadi liberasi sempurna dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu

sama lain.

2. Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya

atau berbeda sifat fisiknya. Pemisahan bahan galian ini harus bisa

sesuai dengan prosedur, dalam artian harus menggunakan alat-alat

pemisah yang sesuai dengan kondisi fisik maupun kondisi kimia

bahan galian tersebut, ini bertujuan agar konsentrat yang ingin

dipisahkan dari tailing bahan galian tersebut bisa terpisah secara

sempurna dan bisa lebih optimal dalam proses pemisahannya. Oleh

karena itu, perlu dilakukan sebuah eksperimen terhadap bahan galian

Page 2: M3khk

maupun alat-alat yang digunakan dalam proses pemisahannya agar

bisa lebih mengenal proses pengolahan bahan galian dan bisa lebih

mudah mengoperasikan alat-alat dalam pengolahan bahan galian ke

depannya.

Dari hasil pengayakan dilakukan analisa ukuran sehingga didapatkan

hasil bahwa pada ukuran butir yang paling kecil derajat liberasinya makin

besar. Dengan demikian berarti makin kecil ukuran butir makin sempurna

material terliberasi atau terbebaskan dari ikatan gangue mineral.

Selain itu dari hasil pengayakan yang dilakukan dengan dua ayakan akan

dapat dibandingkan satu sama lainnya sehingga dapat diketahui efisiensi

pengayakan yang paling baik.

Derajat liberasi adalah perbandingan antara jumlah berat mineral bebas

dan berat mineral yang sama seluruhnya (bebas dan terikat). Efisiensi

yaitu perbandingan antara undersize yang lolos dengan undersize yang

seharusnya lolos.

o Besarnya nilai derajat liberasi (%) tiap suatu bahan galian dapat

ditentukan oleh jumlah butir bahan galian tersebut serta berat jenis

dan volume suatu bahan galian, akan tetapi berat jenis dan volume

suatu bahan galian tidak terlalu berpengaruh karena dalam proses

pengaliannya akan dihapus atau dihilangkan.

o Nilai derajat liberasi suatu bahan galian berbanding lurus dengan nilai

bahan galian yang bebas dan berbanding terbalik dengan bahan

galian yang butirnya terikat.

o Besarnya kadar suatu bahan galian dapat ditentukan oleh berat

bahan galian itu sendiri dan juga berat bahan galian lainnya. Dan

berat bahan galian tersebut diperoleh dari proses pengalian jumlah

butir dan berat jenis suatu bahan galian.

Perhitungan untuk menentukan derajat liberasi dapat dilihat dibawah ini :

Volume butir SiO2 bebasDLSiO2 = x 100%

Volume butir SiO2 total

Page 3: M3khk

3.3 ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Mesin screen

b. Screen (6, 8, 12, 14, 16, 18, 20, 35, 40, 70 mesh)

c. Timbangan

d. Sendok

e. Nampan

f. Kantong plastik

g. Loope / Mikroskop

2. Bahan

Batu Dasit

3.4PROSEDUR PERCOBAAN

1. Timbang batu Dasit.

2. Susun ayakan dengan ukuran 6, 8, 12, 14, 16, 18, 20, 35, 40, 70 mesh.

3. Masukkan dasit tersebut pada ayakan yang paling atas dan tutup.

4. Masukkan susunan ayakan tersebut pada mesin screen.

5. Hidupkan motor mesin screen dan lakukan pengayakan selama kurang

lebih 15 menit.

6. Taburkan secara merata pada papan grain counting yang berukutan 10 x

10 cm2.

7. Hitung jumlah butir kuarsa bebas dan terikat setiap kotak yang berukuran

1 x 1 cm2 dengan loope atau ukuran 0,5 x 0,5 cm2 dengan mikroskop,

untuk tiap-tiap fraksi ukuran.

8. Hitung derajat liberasi kuarsa untuk masing-masing kotak dengan

menggunakan rumus :

DLSiO2 = Jumlah Butir SiO2 Bebas x 100%

Jumlah Butir SiO2 Bebas + Jumlah Butir SiO2 Terikat

9. Hitung derajat liberasi rata-rata kuarsa untuk masing-masing kotak

dengan mengunakan rumus :

Volume butir SiO2 bebasDLSiO2 = x 100%

Volume butir SiO2 total

Page 4: M3khk

3.5 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN

3.5.1 Data Hasil Percobaan

Table 3.1Data Hasil Perhitungan

N0 (Mesh) Bebas Terikat DL %

1 -8# +12# 1 9,85 9,21 %

2 -12+16# 5 5,9 45,8 %

3 -16# +30# 13 8,05 61,1 %

4 -30#+ 40# 2,8 9,85 22,1 %

5 -40 +70 19 46,85 80 %

6 -70# 677 0 100 %

Sumber : Data hasil perhitungan PBG 2015

3.5.2 Hasil Pengambilan Data Praktikum

Tabel 3.2Data Hasil Praktikum

No -8# +12# -12+16# -16# +30# -30#+ 40# -40# +70# -70#

B I B I B I B I B I B I

1 0 0,25 0 0,5 1 0,7

5

4 0,2 5 1,5 12 0

2 1 1 0 0,2

5

0 1 1 0,25 11 3,2 13 0

3 0 0,25 0 0,3 0 0,1 0 0,3 5 2,9 25 0

4 0 0,25 0 0,2

5

1 0,2

5

3 0,2 4 3,9 27 0

5 0 0,25 0 0,3 2 0,7

5

1 0,25 5 3,2 26 0

6 0 1 0 0,2

5

1 0,2

5

0 0,2 12 3,5 25 0

7 0 0,75 0 0,2

5

0 0,2

5

1 0,25 5 3,1 24 0

8 0 0,25 0 0,2

5

1 0,3 1 0,25 8 2,2 30 0

9 0 1 0 0,3 0 0,5 1 0,3 7 2,5 29 0

10 0 0,5 1 0,2 2 0,2 2 0,3 4 1,9 33 0

Page 5: M3khk

5 5

11 0 0,25 1 0 0 0 1 0,25 6 1,5 23 0

12 0 0,5 0 0,3 1 0,1 3 0,4 5 2,5 25 0

13 0 0,25 0 0,4 0 0,1 2 0,3 12 2,3 20 0

14 0 1 1 0,2

5

0 0,2

5

0 0,4 9 2,3 27 0

15 0 0,25 0 0,2 0 0,7

5

2 0,25 12 1,9 25 0

16 0 0,5 0 0,1 1 0,2

5

0 0,3 7 1,2 33 0

17 0 0,25 0 0,3 0 0 0 0,4 13 2,3 28 0

18 0 0,3 01 0,2

5

1 0,2

5

0 1 10 0,25 23 0

19 0 0,1 10 0,3 0 0,1 1 0,3 10 1,5 33 0

20 0 0,25 00 0,2

5

0 0,2

5

2 0,2 1 1,2 17 0

21 0 0,25 1 0,3 1 1 1 0,5 6 0,25 34 0

22 0 0,25 0 0 0 0,2

5

0 0,7 2 0,75 26 0

23 0 0,2 0 0,3 0 0,2

5

1 0,2 8 0,25 23 0

24 0 0,25 1 0,3 1 0 0 0,2 4 0,25 33 0

25 0 0,3 0 0,3 0 0,1 1 0,5 9 0,75 37 0

1 9,85 5 5,9 13 8,0

5

28 9,85 190 46,85 677 0

Sumber : Data hasil praktikum PBG 2015

3.5.3 Perhitungan

Dari tabel 3.2 didapat beberapa jumlah data yang kemudian diolah untuk

di hitung derajat liberasinya, berikut merupakan pengolahan data praktikum :

1) Pada Mesh -8# + 12#

DL= 19,85+1

100%=9,21%

2) Pada Mesh -12# + 16#

Page 6: M3khk

DL= 55,9+5

100%=45,8 %

3) Pada Mesh -16# + 30#

DL= 138,05+13

100%=61%

4) Pada Mesh -30# + 40#

DL= 2,89,85+2,8

100%=22,1%

5) Pada Mesh -40# + 70#

DL= 19040,8+190

100%=80%

6) Pada Mesh -70#

DL= 6770+6677

100%=100%

3.6 PEMBAHASAN DAN ANALISA

3.6.1 Pembahasan

Pada praktikum kali ini cara pengambilan data dilakukan dengan cara

menghitung jumlah butir yang bebas dan butir terikat,. dihitung satu persatu di

dalam sekat-sekat dengan memakai bantuan kaca pembesar. Setelah

mendapatkan data-data dari hasil praktikum, data tersebut kemudian diolah

untuk mendapatkan nilai derajat liberasi. Dalam penghitungan derajat liberasi

data yang dihitung debadakan per mesh (#), lalu dihitung pula yang total dari

seluruh mesh yang dijumlahkan.

3.6.2 Analisa

Dari hasil praktikum dan perhitungan, maka dapat dianalisa bahwa nilai-

nilai derajat liberasi dan kadar setiap mineral pada batu dasit berbeda-beda. Hal

itu dikarenakan besaran perbandingan butir lolos dan terikat dibedakan atas

besar ukuran butiran, dalam satuan mesh. Hal tersebut dilakukan karena makin

kecil ukuran partikelnya maka semakin terbebasnya material satu dengan yang

lainnya, atau dengan kata lain semakin besar nilai liberasinya. Sehingga nilai

Page 7: M3khk

liberasi pada ukuran -70# adalah yang paling besar, oleh karena itu jika ingin nilai

liberasinya besar, maka material tersebut harus dibuat sehalus mungkin.

3.7 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah, semakin

dibuat kecil material tersebut, maka akan semakin besar nilai derajat liberasinya

karena semakin kecil ukurannya akan semakin terbebas antara partikel satu

dengan yang lain.

Kadar suatu mineral dapat dihitung dari hasil perhitungan dari butir lolos

dan butir terikat, semakin halus butiran juga maka semakin besar kadar suatu

mineral yang dijadikan produk, karena makin banyaknya butir yang lolos

daripada butir terikat.

DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Tambang, Staff Assisten. 20015. Penuntun Praktikum

Pengolahan Bahan Galian. Bandung : Universitas Islam Bandung.

Affan, “Derajat Liberasi” , http://pocongkesurupan.blogspot.com/2011/01/derajat-liberasi.html