44
MAKALAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT. METRODATA ELECTRONICS, TBK. DENGAN RASIO KEUANGAN

Makala h

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makala h

MAKALAH

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PT. METRODATA ELECTRONICS, TBK. DENGAN RASIO

KEUANGAN

Page 2: Makala h

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Era globalisasi mengakibatkan pertumbuhan yang menimbulkan

persaingan cukup ketat di antara industri-industri di segala bidang, begitu juga

dalam bidang ekonomi, termasuk akuntansi dan keuangan. Sehingga dunia usaha

dihadapkan pada permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis. Untuk

menghadapi permasalahan tersebut, perusahaan dituntut untuk inovatif dan

mampu melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan - perubahan yang terjadi.

Dana dalam menghadapi perubahan kondisi perekonomian, para pengelola

organisasi (perusahaan) baik yang berskala besar maupun kecil, apakah

berorientasi laba (profit-oriented) maupun yang tidak berorientasi laba (nonprofit-

oriented), akan selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk masa

depan. Baik buruknya keputusan yang diambil akan sangat bergantung dan

ditentukan oleh mutu informasi yang digunakannya.

Dalam rangka pengambilan keputusan di masa yang akan datang, maka

perusahaan memerlukan informasi khususnya informasi tentang apa yang

mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang.

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi serta media penting

yang digunakan oleh para pengelola perusahaan dalam proses pengambilan

keputusan tersebut. Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara

periodik, bisa tahunan, semesteran, triwulan, bulanan bahkan bisa harian. Laporan

keuangan ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank,

manajemen, pemerintah maupun pelaku pasar modal. Laporan keuangan sudah

menjadi kebutuhan utama pihak-pihak tersebut dalam proses pengambilan

keputusannya. Karena laporan keuangan bersifat historis yang menyajikan

informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan

informasi. Analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi

Page 3: Makala h

kesenjangan tersebut, dengan cara mengolah kembali laporan keuangan, sehingga

dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi-prediksi.

Dengan memperhatikan uraian di atas, penulis tertarik menganalisis

laporan keuangan PT. Metrodata Electronics, Tbk karena PT. Metrodata

Electronics, Tbk merupakan perusahaan teknologi informasi terkemuka di

Indonesia dan bermitra dengan perusahaan teknologi informasi kelas dunia, serta

data dan informasi tentang PT. Metrodata Electronics, Tbk yang dibutuhkan

dalam penulisan ini mudah didapatkan dari Internet.

Page 4: Makala h

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 . Profil Perusahaan

PT. Metrodata Electronics, Tbk. ("Perseroan") didirikan pada tanggal 17

Februari 1983 sebagai salah satu Perseroan dalam kelompok usaha

METRODATA yang telah berkiprah di bidang teknologi informasi sejak tahun

1975. Sejak didirikan, Perseroan sempat mengalami perubahan nama beberapa

kali dan terakhir pada tanggal 28 Maret 1991 namanya diubah menjadi PT.

Metrodata Electronics, Tbk. sampai sekarang. Pada tanggal 14 Februari 1990, PT.

Metrodata Electronics, Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (IDX

– Bursa hasil penggabungan antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya)

dengan kode MTDL sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan modal kerja dan

modal investasi dan juga dalam usaha untuk memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk dapat ikut ambil bagian dalam perkembangan PT. Metrodata

Electronics, Tbk.

Saat ini PT. Metrodata Electronics, Tbk merupakan salah satu perusahaan

teknologi informasiterkemuka di Indonesia dan bermitra dengan perusahaan

teknologi informasi kelas dunia, di antaranya adalah APC, Blue Coat, BMC

Software, CheckPoint, Cisco Systems, Citrix Systems, DELL, EMC, Emerson

Network Power, EPSON, FUJITSU, Hewlett-Packard, Hitachi Data Systems,

IBM, Infor Global Solutions, K2, Lenovo, Microsoft, Network General, Oracle,

RSA Security, SAP, Sun Microsystems, Symantec, Trend Micro, Thomson

Prometric dan WebMethods. Dengan pengalaman lebih dari 33 tahun di bidang

teknologi informasi, METRODATA selalu menyertai perjalanan bisnis para

pelanggannya. Tangan-tangan profesional setiap karyawan METRODATA terus

berkarya menghasilkan inovasi untuk menjawab tantangan perubahan zaman.

Page 5: Makala h

Visi Perusahaan

Memaksimalkan nilai bagi pemangku kepentingan dan membangun lingkungan

yang ideal untuk bekerja.

Falsafah Perusahaan

• Kami percaya bahwa kebebasan untuk memperdebatkan dan mendiskusikan ide,

pendapat dan usul adalah kunci bagi keputusan terbaik.

• Kami berbicara dan bertindak berdasarkan data.

• Kami tumbuh pesat berkat integritas dan selalu mengupayakan hasil cemerlang

dalam segala sesuatu yang kami hasilkan.

Secara garis besar kegiatan PT. Metrodata Electronics, Tbk. pada saat ini dibagi

menjadi 2 unit bisnis utama yakni Bisnis Distribusi yang menangani bidang usaha

distribusi secara wholesale serta Bisnis Solusi yang menyediakan jasa solusi

teknologi informasi di bidang design, implementasi, konsultasi, outsourcing dan

pelatihan.

Struktur Organisasi

Tugas dan Wewenang

a. Presiden Direktur dan Direktur

Tugas dan Tanggung jawab dari presiden direktur adalah :

1. Menentukan garis pokok kebijaksanaan yang akan di ambil pada PT. Metrodata

Electronics Tbk

2. Menjalankan koordinasi dan pengawasan terhadap kegiatan – kegiatan yang

dijalankan oleh perusahaan.

3. Melakukan pengawasan terhadap semua tindakan yang dilakukan oleh semua

bawahannya.

Page 6: Makala h

b. Direktur Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab direktur pemasaran adalah :

1. Merencanakan dan mengawasi serta mengkoordinir pelaksanaan kegiatan

pemasaran.

2. Merencanakan kegiatan penelitian pasar guna mendapatkan data tentang

Kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan.

3. Menentukan kebijakan dan startegi pemasaran perusahaan yang mencakup

Page 7: Makala h

produk, harga, pendistribusian.

c. Direktur Keuangan

Tugas dan tanggung jawab direktur keuangan adalah :

1. Memeriksa aktivitas perusahaan dibidang keuangan

2. Membuat/ membina hubungan baik dengan pihak lembaga keuangan

3. Mempersiapkan laporan keuangan PT. Metrodata Electronics Tbk

2.2 . Rasio Keuangan

Menurut Dwi Prastowo D dan Rifka Juliaty (2002) Rasio merupakan alat

analisis yang memberikan jalan keluar dan menggambarkan simptom (gejala-

gejala yang tampak) suatu keadaan.

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2004), rasio keuangan adalah angka

yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan

pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek, meliputi :

a) Current Ratio

Yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan

aktiva lancer yang dimiliki.

b) Cash Ratio

Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas

yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.

Page 8: Makala h

c) Quick Ratio

Yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan

aktiva lancer yang lebih likuid.

d) Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih

Net Working Capital atau Rasio Modal Kerja Bersih digunakan untuk mengetahui

rasio modal bersih terhadap kewajiban lancar.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi, meliputi :

a) Debt to Assets Ratio

Rasio ini menekankan pada pentingnya pendanaan hutang dengan jalan

menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini

juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi

kondisi pengurangan aktiva

akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor.

Page 9: Makala h

b) Debt to Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham

terhadap pemberi pinjaman.

c) Long Term Debt to Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan

jaminan untuk utang jangka panjang.

d) Tangible Assets Coverage

e) Times Interest Earned Ratio

Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan laba dalam membayar biaya

bunga untuk periode sekarang.

3. Rasio Aktivitas

Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam

menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan pembelian dan kegiatan

lainnya.

Page 10: Makala h

a) Total Assets Turn Over

Rasio ini menunjukan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan.

Semakin tinggirasio ini semakin baik.

b) Receivable Turn Over

Rasio ini menunjukkan barapa cepat penagihan piutang semakin besar semakin

baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

c) Average Collection Periode

d) Inventory Turn Over

Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi

normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan

penjualan berjalan cepat.

e) Average day’s Inventory

Page 11: Makala h

f) Working Capital Turn Over

4. Rasio Profitabilitas

Rasio ini biasa disebut juga rasio rentabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan

sebagainya.

a) Gross Profit Margin

Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar laba kotor yang dihasilkan

disbanding dengan total nilai penjualan bersih.

b) Operating Profit Margin

Rasio ini merupakan profit yang dihasilkan benar-benar murni berasal dari hasil

operasi perusahaan sebelum diperhitungkan dengan kewajiban besar lainnya.

c) Net Profit Margin

Rasio laba bersih digunakan untuk mengukur besarnya laba bersih yang dicapai

dari sejumlah penjualan tertentu.

Page 12: Makala h

d) Rate of Return on Investment (ROI)

Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur

dari nilai aktiva.

e) Rate of Return on Total Assets (Earning Powers of Total Investment )

f) Rate of Return for the Owners

2.3 . Perhitungan Rasio Keuangan

1. Rasio Likuiditas

Page 13: Makala h

Cash Ratio (CR)

Quick Ratio (QR)

Page 14: Makala h

Working Capital to Total Assets (WCTA)

Page 15: Makala h

2. Rasio Solvabilitas

Debt to Assets Ratio (DAR)

Debt to Equity Ratio (DER)

Page 16: Makala h

Long Term Debt to Equity Ratio (LTD)

Tangible Assets Debt Coverage (TADC)

Page 17: Makala h

Times Interest Earned Ratio (TIER)

Page 18: Makala h

3. Rasio Aktivitas

Total Assets Turn Over (TATO)

Receivable Turn Over (RTO)

Page 19: Makala h

Average Collection Periode (ACP)

Page 20: Makala h

Inventory Turn Over (ITO)

Average Day’s Inventory (ADI)

Page 21: Makala h

Capital Turn Over (WCTO)

4. Rasio Profitabilitas

Gross Profit Margin (GPM)

Page 22: Makala h

Operating Income Ratio (OIR)

Page 23: Makala h

Operating Ratio (OR)

Net Profit Margin (NPM)

Page 24: Makala h

Earning Power of Total Investment (EPTI)

Page 25: Makala h

Rate of Return on Investment (ROI)

Rate of Return for the Owners (RO)

Page 26: Makala h

2.4 . Analisa Rasio Keuangan

Page 27: Makala h

1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio

Current ratio pada tahun 2004 sebesar 165 % dan mengalami kenaikan

sebesar 7 % menjadi 172 % pada tahun 2005. Kenaikan current ratio pada tahun

2005 disebabkan oleh kenaikan aktiva lancar dan kenaikan kewajiban lancar.

Sedangkan pada tahun 2006 current ratio mengalami penurunan sebesar 21 %

menjadi 152 % dan tahun 2007 current ratio mengalami penurunan kembali

sebesar 23 % menjadi 128 %. Sedangkan ditahun 2008

current ratio mengalami kenaikan kembali sebesar 5 % menjadi 133 %. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja PT. Metrodata Electronic Tbk mengalami fluktuasi.

b. Cash Ratio

Trend Cash ratio berfluktuasi. Pada tahun 2004 sebesar 38, 8 % dan mengalami

penurunan hingga pada tahun 2007, yaitu sebesar 21,5 %. Sedangkan pada tahun

2008 cash ratio mengalami kenaikan kembali sebesar 8 % menjadi 29.5 %.

Page 28: Makala h

c. Quick Ratio

Dari hasil perhitungan diperoleh Quick Ratio tertinggi yaitu tahun 2005 sebesar

136,8 %, yang bisa diartikan bahwa untuk setiap rupiah hutang dijamin dengan

136,8 % aktiva yang cepat diuangkan. Sedangkan Quick Ratio yang terendah

adalah tahun 2008 sebesar 91,6 %, yang bisa diartikan bahwa untuk setiap rupiah

hutang dijamin dengan 91,6 % aktiva yang cepat diuangkan. Jika dilihat

perbandingan Quick Ratio pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. di atas, terjadi

penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2006 dari tahun sebelumnya (2005)

yang sebesar 136,8 % menjadi 109,7 %.

d. Working Capital to Total Assets

Working Capital to Total Assets atau Rasio Modal Kerja Bersih digunakan untuk

mengetahui seberapa besar modal kerja bersih yang dimiliki oleh perusahaan

dibandingkan dengan kewajiban lancar. Dari hasil perhitungan diperoleh Working

Capital to Total Assets tertinggi pada tahun 2005 sebesar 34,6 % dan yang

terendah pada tahun 2007 sebesar 18,9 %.

2. Rasio Solvabilitas

a. Debt to Assets Ratio

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai dari Debt To Assets Ratio tertinggi

sebesar 0,727 untuk tahun 2007, yang artinya adalah persentase aktiva yang

didanai dari hutang adalah 72,7 %, sedangkan untuk nilai terendah adalah pada

tahun 2004 dan 2005 sebesar 0,543 dan 0,539 yang juga berarti adalah persentase

aktiva yang didanai dari hutang adalah 54,3 % dan 53,9 %.. Terjadinya

peningkatan dalam Debt To Assets Ratio menunjukkan bahwa kinerja perusahaan

semakin menurun dengan semakin meningkatnya porsi hutang dalam pendanaan

aktiva. Dengan semakin besar nilai Debt To Assets Ratio menunjukkan bahwa

sebagian besar investasi didanai oleh utang.

b. Debt To Equity Ratio

Semakin tinggi rasio, maka semakin rendah pendanaan perusahaan yang

disediakan oleh pemegang saham. Dari hasil perhitungan di atas didapatkan nilai

Page 29: Makala h

Debt To Equity Ratio tertinggi sebesar 297,4 % pada tahun 2007 dan nilai

terendah sebesar 141,5 % pada tahun 2005. Terjadi peningkatan yang cukup

signifikan pada tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006 merupakan akibat

dari meningkatnya jumlah Hutang Bank dalam komponen liabilities.

c. Long Term Debt to Equity Ratio

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai dari Long Term Debt To Equity

Ratio tertinggi sebesar 40,6 % untuk tahun 2008 yang artinya bahwa sebesar 40,6

% dari setiap rupiah modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka

panjang.

d. Time Interest Earned

Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.

Terlihat bahwa dari tahun 2004 – 2008, PT. Metrodata Electronics Tbk tidak

memiliki bunga hutang jangka panjang.

3. Rasio Aktivitas

a. Total Assets Turn Over

Trend Total Asset Turnover berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan

(perusahaan melakukan pricing strategy untuk mendapatkan profit margin rendah agar

Total Asset Turnover rendah,tapi ada penurunan di Tahun 2004 dan Thun 2006)

b. Receivable Turn Over

Bahwa pada tahun 2008 terjadi kemampuan dana yang tertanam dalam piutang

berputar sebanyak 7,4 x sebagai yang tertinggi. Dan yang terendah terjadi pada

tahun 2007 sebanyak 4,5 x

c. Average Collection

Average Collection berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan

(perkiraan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memperoleh pembayaran

dari pelanggan tidak bagus karena ada peningkatan dan tajam di Tahun.2007).

Namun pada tahun 2008 mengalami penurunan kembali bahwa piutang

dikumpulkan rata-rata 49 hari sekali. Makin kecil harinya makin baik.

Page 30: Makala h

d. Inventory Turn Over

Inventory Turn Over berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan

(penjualan perusahaan punya kondisi yang baik dan efektif sehingga persediaan

tidak banyak yang menumpuk di gudang, tp ada penurunan di Tahun 2008)

e. Average Day’s inventory

Rata-rata persediaan barang berada di gudang Inventory tertinggi terjadi pada

tahun 2006 yaitu selama 29 hari dan yang terendah terjadi tahun 2006 selama 21

hari.

f. Working Capital Turn Over

Bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja cenderung berfluktuasi dan

mengalami peningkatan. Tertinggi terjadi rata-rata pada tahun 2008 yaitu sebesar

13,7 kali dan terendah pada tahun 2006 sebesar 6,6 kali.

4. Rasio Profitabilitas

a. Gross Profit Margin

Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba bruto tertinggi terjadi pada tahun 2008

sebesar 133 % dan terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar 104 %.

b. Operating Income Ratio (Operating Profit Margin)

Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi tertinggi terjadi pada tahun

2008 sebesar 7,4 % dan terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 3,2 %.

c. Operating Ratio

Setiap rupiah penjualan menghasilkan biaya operasi tertinggi terjadi pada tahun

2006 sebesar 96,7 % dan terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 92,5 %.

d. Net Profit Margin

Setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto tertinggi terjadi pada

tahun 2006 sebesar 1,26 % dan terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 0,87 %.

e. Earning Power of Total Investment

Setiap satu rupiah modal menghasilkan keuntungan tertinggi terjadi pada tahun

2008 sebesar 7,4 % dan terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 3,2 %.

f. Net Earning Power Ratio

Page 31: Makala h

Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk

menghasilkan keuntungan neto.

g. Rate of Return for the Owners

Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan neto tertinggi terjadi pada

tahun 2007 sebesar 10 % dan terendah terjadi pada tahun 2004 sebesar 5,2 %.

Page 32: Makala h

BAB III

PENUTUP

3.1 . Kesimpulan

Dari hasil perhitungan analisis rasio keuangan di atas, dapat diambil

kesimpulan kinerja keuangan perusahaan PT. Metrodata Electronics, Tbk. sebagai

berikut :

1) Rasio Likuiditas

Dilihat dari Rasio Likuiditas, kinerja keuangan perusahaan mengalami

peningkatan di tahun 2005, jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk tahun 2006 dan 2007 kinerja keuangan perusahaan mengalami

penurunan, masing-masing dibandingkan dengan tahun satu sebelumnya. Nilai

Rasio Likuiditas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Sebagian besar berada di

atas 100%, di mana semakin tinggi Rasio Likuiditas suatu perusahaan seharusnya

semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka

pendek.

Tetapi Rasio Likuiditas yang terlalu tinggi seperti yang terjadi pada tahun

2005 menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas atau

pengelolaan aktiva lancar yang kurang bagus (kurang efisien) karena masih

banyak aktiva yang menganggur.

2) Rasio Solvabilitas

Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari sisi Rasio Solvabilitas,

mengalami penurunan di tahun 2006 dan tahun 2007, masing-masing

dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya.

Karena semakin besar nilai Rasio Solvabilitas pada suatu perusahaan

menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan semakin menurun, karena

tingginya nilai Rasio Solvabilitas seperti pada tahun 2007 menunjukkan bahwa

sebagian besar investasi didanai oleh utang atau dana pinjaman, dengan kata lain

Page 33: Makala h

porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi yang

mengakibatkan pembayaran bunga menjadi semakin besar.

3) Rasio Aktivitas

Pada Rasio Aktivitas cederung mengalami penurunan sehingga

menunjukkan kinerja keuangan PT. Metrodata Electronics, Tbk. kurang efisien

dalam penggunaan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.

4) Rasio Profitabilitas

Pada RasioProfitabilitas laporan keuangan PT. Metrodata Electronics,

Tbk. Mengalami peningkatan pada tahun 2004 sampai 2008 terjadi pada hampir

semua rasio profitibilitas sehingga menunjukkan kinerja keuangan sangat baik

dalam menjalankan operasinya untuk menciptakan kegiatan penjualan dan

pembelian, sehingga laba yang dihasilkan akan mengalami peningkatan tiap

tahunnya. Namun mengalami penurunan pada tahun 2007 dan 2008 yang terjadi

pada Operating Income Ratio dan Operating Ratio. Hal ini menggambarkan

kemampuan perusahaan kurang efesien dalam menghasilkan laba selama periode

tertentu melalui penjualan.

3.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa

saran yang perlu diperhatikan sebagai masukan, sebagai berikut :

1. mempertahankan nilai likuiditas perusahaan, yang menunjukkan kemampuan

2. perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

3. perusahaan harus lebih efisien memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam

4. kegiatan operasionalnya untuk meningkatkan pendapatan atau

5. meningkatkan laba bersih.

6. mengurangi jumlah utangnya dengan meningkatkan penyediaan dana oleh

Page 34: Makala h

DAFTAR PUSTAKA

http://s1manajemen.multiply.com

www.google.com

www.blogspot.com

Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat. BPFE,

Yogyakarta.