Upload
djoefrei
View
10.918
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas ana artinya memisah-
misahkan atau menguraikan dan tomos artinya memotong-motong. berarti anatomi
adalah menguraikan dan memotong. Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh dapat diperoleh dengan cara menguraikan tubuh melalui potongan-potongan
bagian tubuh dan bagaimana hubungan organ satu dengan yang lain
Anatomi tubuh manusia merupakan salah satu dasar yang penting dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mempelajari anatomi tubuh manusia,
seorang perawat professional dapat menafsirkan lebih jelas perubahan-perubahan
yang terjadi pada organ ubuh tersebut.
Perawat yang peduli terhadap individu yang sakit sebaiknya dapat melakukan
pekerjaan keperawatan dengan benar. Oleh karena itu, perawat perlu memahami
Anatomi tubuh Manusia dan mampu menggunakan pengetahuan ini dalam
memberikan perawatan pada pasien.
Setiap organ dalam tubuh berperan dalam mempertahankan kesehatan seluruh
tubuh, jika salah satu organ tidak sempurna, maka seluruh tubuh akan terpengaruh.
Pada makalah ini kami dari kelompok 2 mendapat amanah untuk membahas tentang
Sistem Muskuloskeletal yang terdiri dari tulang,rangka,dan otot yang terdapat di
seluruh bagian tubuh manusia
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan nama tulang-tulang yang terdapat di seluruh bagian tubuh
manusia ?
1
2. Sebutkan nama sendi-sendi yang terdapat di seluruh bagian tubuh
manusia ?
3. Sebutkan nama otot-otot yang terdapat di seluruh bagian tubuh manusia ?
4. Apa yang dimaksud dengan inersio,ligament,kartilago ?
5. Sebutkan arah gerak yang dapat dilakukan oleh tubuh manusia ?
C. Tujuan
1. Membantu mahasiswa keperawatan dalam memahami anatomi khususnya
Sistem musculoskeletal
2. Mengetahui nama-nama tulang,sendi,otot yang ada di seluruh bagian
tubuh manusia
3. Mengetahui letak dimana tulang,sendi dan otot yang berada di tubuh
manusia
4. Sebagai bahan pembelajaran dalam mendukung Perawat Profesional
5. Membantu mahasiswa dalam memahami struktur tubuh manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SUSUNAN SKELETAL
Susunan tulang atau skelet (kerangka) merupakan salah satu unsure sistem
penegak dan pengerak. Tulang manusia dihubungkan dengan yang lain melalui
sambungan tulang atau persendian sehingga terbentuk kerangka yang merupakan
sistem lokomator pasif,yang akan diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot.
Lapisan Tulang
A. Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum.
Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis.
B. Tulang Kompak (Compact Bone)
3
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang ini
teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih
banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat.
C. Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa
D. Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum
tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental.
4
Rangka Tulang Kepala
Kranium (tulang tengkorak) : dibentuk oleh potongan tulang yang saling
bertautan membentuk kerangka kepala. Tulang-tulang yang membentu kranium
adalah sebagai berikut.
1. Kerangka otak (Neuro kranium)
Gubah tengkorak (klavilaria)
Os Frontale (tulang dahi) 1 buah
Os Parietale (tulang ubun-ubun) 2 buah
Os Oksipitale (tulang belakang) 1 buah
Os Temporale (samping tengkorak) 2 buah
Dasar tengkorak (basis kranii)
Os Spenoidale (tulang baji) 1 buah
Os Ethmoidale ( tulang tapis) 1 buah
5
2. Tengkorak Wajah (spankno kranium)
Bagian Hidung
Os lakrimale (tulang air mata) 2 buah
Os Nasale (tulang hidung) 2 buah
Os konka nasale (tulang karang hidung) 2 buah
Os septum nasale (sekat rongga hidung) 2 buah
Bagian Rahang
Os Maksilaris (tulang rahang atas) 2 buah
Os Zigomatikum (tulang rahang bawah) 2 buah
Os Palatum (tulang langit-langit) 2 buah
Os Mandibularis (tulang rahang bawah) 1 buah
6
Os Hyoid (tulang lidah) 1 buah
Perhubungan tulang yang membentuk kranium sangat kuat.Batas-batas
tempat perhubungan ini berupa garis yang berliku-liku yang disebut sutura (tautan).
Sutura merupakan garis yang berkesinambungan dan saling berpotongan.
Os Frontale
Melengkung ke bawah membentuk margo superior orbita.Pada tulang ini
dapat dilihat adanya arkus supersiliaris dan insisura foramen supra orbita,dibedakan
atas 3 bagian.
1. Squama frontalis (bagian atas)
- Fasies eksterna menghadap ke luar
- Fasies interna frontalis menghadap ke dalam.
7
2. Pars nasalis.
Bagian tengah bawah os frontale yang menghubungkan os nasale di depan dan
os etmoidale di belakang.Taju runcing spina frontalis di kanan dan kiri spina
terdapat lubang hiatus sinus frontalis.
3. Pars ortalis.Bagian lateral os frontalis samping kiri dan kanan dengan sutura
lamboidea.Celah ini membentuk segitiga dengan alas segitiga pada sutura.
Lamboidea
Os Parietal
Dibentuk oleh tulang pipih segi empat di atas kranium terdapat:
1) fasies eksterna : permukaan luar os parietal yang menonjol tuber parietal,pada bagian
lateral terdapat dua garis lengkung yang berjalan sejajar yaitu linea temporalis superior dan
linea temporalis inferior
2) fasies interna : permukaan dalam menghadap ke otak terdapat sulkus yang bentuknya
sesuai dengan tonjolan permukaan meningen.
Os Occipitalis
8
Tulang pipih yang berbentuk trapezium dan terletak di belakang kepala yang
berlubang besar, di bawahnya terdapat foramen magnum yang menghubungkan rongga
otak ( cavum kranii )
Dengan kanalis vertebralis dan dilalui pangkal medulla spinalis (sumsum tulang
belakang).Os oksipitalis dibagi menjadi atas 3 bagian .
1. Pars basilaris : bagian depan foramen magnum berbentuk tonjolan memanjang
berhubungan dengan os spenoidalis.
2. Pars lateralis : bagian samping kiri dan kanan foramen magnum. Fasies eksterna
menghadap ke bawah dan berhubungan dengan tulang leher, terdapat kondilus
oksipitalis bongkolan kiri dan kanan foramen magnum dan persendian dengan
tulang atlas (vertebrata servikalis).
3. Pars squamosa ossis oksipitalis : tulang pipih berbentuk trapezium,pinggir tulang
disebut margo lumboidea sebelah atas, margo mastoid sebelah bawah, batas anatara
keduanya terdapat sulkus transversum yang terletak pada fasies interna.
Os Temporalis
Pada ossa temporalis terdapat ruang/saluran yang dijelaskan di bawah ini.
1. Kavum timpani : rongga dalam os temporalis berhubungan keluar melalui meatus
akustikus eksternus.Kavum timpani kea rah oksipital lateral berhungan dengan antrum
timpani,terdapat saluran menuju ke depan (kanalis muskulo tuberalis) ke medial anterior
dihubungkan oleh semikanalis tubamuskulo tuberalis.Di dalam kavum timpani terdapat
tulang-tulang maleus,inkus,dan stapes,juga terdapat saluran kecil menuju ke depan yang
disebut apartura superior kanalis timpani.
9
2.Kanalis karotkus : menghubungkan foramen karotikum eksternum dan foramen
karotikum internum.Pada karotis ini berjalan arteri karotis interna.
3.Kanalis fasialis : mulai dari pars akustikus internus os temporale dilanjutkan ke meatus
akustikus internus.Pada sebelah belakang terdapat area vestibularis inferior sebagai saraf
keseimbangan.
4.Kanalis nervus fasialis : mulai dari fundus meatus akustikus internus sebelah atas menuju
kea rah lateral di atas alat pendengar sampai batas kavum timpani membelok ke belakang
menuju ke bawah dan berakhir pada foramen stilo mastoideus.
Dasar Tengkorak ( Basis Kranii )
Os Spenoidale
Os spenoiale terdiri atas korpus ossis spenoidale di tengah-tengah kedua pasang sayap
kiri dan kanan,juga sebelah depan atas sayap kecil dan sebelah belakang bawah sayap
besar.Sayap kecil mempunyai taju menuju ke bawah disebut prosesus pterigoideus.bagian
tengah mempunyai lekuk yang disebut sella tursika (pelana turki) yaitu tempat kelenjar
hipofisis.
Lekuk sebelah lateral dibatasi oleh prosessus klinoideus medius, di bagianb depan
dibatasi oleh tuberculum salle dan dibelakang oleh dorsum salle.Pada sebelah lateral
daridorsum sale terdapat sulkus karotis tempat arteri karotis interna.
Korpus ossis spenoidale mengandung rongga berisi sinus spenoidalis yang
berhubungan dengan rongga hidung oleh apartura sinus spenoidalis.Sayap besar tempat
perlengketan foramen optikus dilalui oleh nervus optikus dan mempunyai taju yang tajam
disebut prosessus klinoideus anterior.
Os Ethmoidale
10
Os Ethmoidale terdiri atas lamina kribrosa,lamina perpendikularis,dan labirintus
ethmoidalis
1. Lamina Kribrosa : membentuk dasar tengkora,(kribrum sama dengan saringan)
terdapat lubang halus tempat saraf pembau (nervus olfaktorius),pada permukaan
atas terdapat balung (kristagali) untuk pegangan selaput otak.Pada bagian tepi
depan dari kanan kristagali terdapat labirinthus ethmoidalis,sedangkan bagian
samping terdapat lamina papyrase.
2. Lamina perpendikularis : sebuah tulang tapis tegak lurus pada lamina kribrosa
menuju ke bawah membentuk sekat rongga hidung
3. Lamina papyrase : membentuk dinding orbita (lekuk mata)bagian media labirinthus
ethmoidalis membentuk beberapa bagian yang menonjol dalam rongga hidung.
Tengkorak Wajah (spankno kranii)
Os Maksilaris
Os maksilaris merupakan dua buah tulang menjadi satu yang terdiri atas 5
bagian.
1. Korpus maksilaris: berbentuk kubus,terdapat rongga udara yang disebut sinus
maksilaris berhubungan dengan udara luar melalui pintu yang disebut hiatus
maksilaris.
2. Prosesus frontalis : tonjolan pada sudut media anterior korpus maksilaris
berhubungan dengan os frontalis ke atas dan os ke bawah medial.
3. Prosesus zigomatikus : berhubungan dengan os zigomatikum membentuk pipi
11
4. prosesus alviolaris: membentuk lengkung dan mempunyai lubang di ujungnya
untuk perlengketan dengan gigi.
5. Prosesus palatinum : tonjolan bagian medial di bawah korpus maksilaris
membentuk sutura palatine.Pada pinggir atas sutura palatine terdapat Krista
nasalis anterior.
Os Mandibula
Os mandibular berbentuk huruf L dan merupakan garis horizontal.Tulang ini
terdiri atas korpus mandibular dan ramus mandibular.
a. Korpus mandibular : bagian depan kii dan kanan membentuk protuberonsia
mentalis dan bagian yang menonjol membentuk dagu pada wajah.
b. Ramus mandibular : bagian samping mandibulae merupakan garis
vertical,sebelah atas mandibular bercabang dua yaitu prosesus kondiloideus
(bagian belaknag) dan prosesus koronoideus (bagian depan),di antara
keduanya terdapat celah yang lebar disebut insisura mandibulae.
Os Nasale
Os nasale terdiri atas dua keeping tulang kecil berbentuk trapezium dan
mempunyai empat sisi yang merupakan tulang batang hidung.
1.Margo superior: tulang pendek yang berhubungan dengan os frontale
2.Margo inferior:menghubungkan rawan hidung dengan kartilago.
3.Margo lateralis eksterna :berhubungan dengan prosesus nasalis lateralis.
12
4.Margo medialis interna : terdapat Krista longtudinalis sepanjang pinggir bagian
dalam berhubungan dengan lamina pendikularis osis etmoidalis membentuk septum
hidung
Os Zigomatikum
Os zigomatikum merupakan tulang pipi yang terdiri atas dua buah tulang kiri
dan kanan,bagian-bagiannya adalah sebagai berikut .
1. Fasiesorbitalis : mempunyai lubang kecil yaitu foramen orbita dan rterdapat
permukaan saluran kecil menuju lateral kemudian bercabang menjadi foramen
zigomatikum fasialis dan foramen zigomatiko temporalis
2. Fasies temporalis : dataran yang berhubungan dengan bagian samping
tengkorak.
3. Fasies maksilaris: dataran yang berhubungan dengan tulang rahang atas.
Os Lakrimale
Os lakrimale berbentuk segiempat membentuk dinding medialis orbita dan
bagian lain membentuk rongga hidung.Bagian depan tulang ini terdapat prosesus
frontalis maksilaris dan bagian belakang lamina papyrasea ossis etmoidalis, melekat
pada os frontale dan di bawah korpus maksilaris.
Os Vomer
Os vomer terbentuk taju belah ketupat tegak yang terdapat di bagian belakang
dari fosa nasalis membentuk septum nasi.
13
Gambar tulang-tulang tengkorak secara keseluruhan
Tulang-tulang Ekstremitas Superior
Os Skapula (Tulang Belikat)
Os scapula terletak sebelah posterior gelang bahu,merupakan tulang berbentuk
segitiga,pipih,dan mempunyai 2 permukaan (fasies),3 sudut (angulus),dan 3 pinggir
tulang (margo).
1. Margo vertebralis : pinggir tengah sejajar dengan tulang belakang.
2. Margo superior : pinggir atas hamper mendatar.
3. Margo aksilaris : merupakan sisi sebelah luar.
Antara ketiga tepi tulang ini terdapat angulus lateralis,angulus superior,dan
angulus Inferior.Pada angulus lateralis terdapat lekuk sendi untuk persendian lengan
atas (kavitas glenoid),pada kavitas glenoid terdapat kolumna glenoid,bagian atas
terdapat tonjolan kecil yaitu tuberositas supra glenoid dan bagian bawah terdapat
tuberositas infra glenoid.Pada bagian medial kavitas glenoid margo superior scapula
terdapat taju seperti paruh gagak disebut prosesus korakoideus dan pada bagian
pangkal terdapat takik yang disebut insisura scapula.
Dataran belakang dorsalis scapula terdapat taju besar dan panjang disebut
spina scapula.Bagian ujung merupakan tonjolan kea rah lateral (akromion) yang
menhghubungkan scapula dengan persendian artikulasio akromion dinamakan
akromio scapular atau fasies artikularis acromii.Lekuk sebelah atas dari spina
14
scapula dinamakan fossa supra spinata dan lekuk sebelah bawah dinamakan fossa
infra spinata.
Os Clavikula (Tulang Selangka)
Os klavikula bentuknya huruf S.Lengkung medialis lebih besar menuju
kedepan sedangkan lengkung lateralis lebih kecil mengarah ke belakang.Bagian
ujung medial berhubungan dengan sternum disebut ekstremitas sternalis dan terdapat
tonjolan kecil dinamakan tuberositas kostalis untuk mengikat ligamentum kosta
klavikular.Bagian lateral berhubungan dengan akromion (ekstremitas akrominalis)
dan terdapat tuberositas kostalis dan sulkus subklavikula.
Os Humerus (Tulang lengan atas)
Os humerus / pangkal lengan atas (roksimal humeri) memiliki bongkol sendi
yang berhubungan dengan kaput humeri pada scapula.Pada bagian inferiornya
terdapat kolumna humeri yang di bawahnya terdapat tuberkulum mayor dan di bagian
lateral terdapat tuberkulum minor,di antara keduanya terdapat Ekstremitas proksimal
ulnaris : mempunyai insisura semilunaris persendian dengan trokhlea humeri, di
15
bagian belakang ujung terdapat benjolan disebut olekkranon sedangkan pada tepi
distal, dari insisura semilunaris ulna terdapat prosesus koronoideus.
1. Ekstremitas distalis ulna : yaitu kapitulum ulna mempunyai prosesus
stiloideus ulna.
Os Radius (Tulang pengumpil)
Os radius terletak di sebelah lateralis dari ulna dan mempunyai dua ujung
(ekstremitas).
1. Estremitas proksilis : lebih kecil terdapat pada kaput radii yang terletak
melintang,bagian sebelah atas mempunyai persendian dengan humeri.
2. Ekstremitas distalis radii : lebih lebar dan agak rata dari pada bagian dorsalis
dan dapat ditemui alur (sulkus) M.Ekstensor karpi radialis.
Os Ulna
16
Yaitu tulang bawah yang lengkungannya sejajar dengan tulang jari
kelingking. arah ke siku mempunyai taju yang disebut Prosesus olekrani gunanya
ialah tempat melekatnya otot dan menjaga agar siku tidak membengkok ke belakang
Os karpalia ( Tulang pergelangan Tangan )
Os karpalia terdiri atas 8 tulang yang dibagi dalam 2 deretan.
1. Deretan proksimal dari radialis kea rah ulnaris.
- Os Navikulare (tulang berbentuk kapal)
- Os Lunatum (tulang berbentuk bulan)
- Os Triquitrum (tulang bersudut tiga)
- Os fisiformis (tulang berbentuk kacang)
2. Deretan distalis dari radialis kea rah ulnaris.
- Os Multangulum mayus (tulang bersudut besar)
- Os Multangulum minus (Tulang bersudut kecil)
- Os Kapitatum (tulang berkepala)
- Os Hamatum ( tulang berkait )
17
Os Metakarpalia (Tulang Telapak Tangan)
Ossa metakarpalia terdiri atas lima tulang metakarpalia dan setiap tulang
mempunyai basis (alas) dan diafise korpus pada bagian tengah. Kelima tulang
tersebut adalah os metacarpal I-V,pada dasarnya mempunyai permukaan sendi
berpelana.
Tulang Kerangka Dada
Tulang kerangka dada terdiri atas :
18
Kolumna vertebralis (ruas tulang belakang)
Ossis kostalis (tulang iga)
Os sternum (tulang dada)
Kolumna Vertebralis
Dibentuk oleh 33 buah os vertebra yang tersusun dari atas ke bawah mulai
dari leher sampai ke tulang ekor
1.Vertebra servikalis (tulang leher) 7 ruas
2.Vertebra torakalis (tulang punggung) 12 ruas.
3.Vertebra lumbalis (tulang pinggang) 5 ruas
4.Vertebra sakralis (tulang kelangkang) 5 ruas.
5.Vertebra koksigialis (tukang ekor) 4 ruas.
Satu ruas tulang belakang terdiri atas
1. Badan ruas : merupakan bagian terbesar,bentuknya tebal dan kuat,terletak
sebelah depan
2. Lengkung ruas : bagian yang melingkar dan melindungi lubang ruas tulang
belakang dan terletak di sebelah belakang.Pada bagian ini terdapat beberapa
bagian yaitu:
a. prosesus spinosus (taju duri) : terdapat di tengah lengkung
ruas,menonjol ke belakang
b. prosesus transversum (taju sayap) : terletak di smaping kiri dan kanan
lengkung ruas,
19
c. prosesus artikularis (taju penyendi) : membentuk persendian dengan
ruas tulang belakang.
3. Arkus vertebra : bagian atas dan bagian bawah dari tulang ini mempunyai
lekuk
yang disebut insisura superior dan insisura inferior dan terdapat lubang tempat
jalannya saraf spinalis,
4. Foramina intervertebralis : ruas-ruas tulang belakang,dibagian tengah badan
ruas
Membentuk saluran kanalis vertebralis yang berfungsi sebagai tempat saluran
medulla spinalis yang berisi sumsum tulang belakang.
Bagian-bagian dari ruas Tulang Belakang
Vertebra servikalis (tulang leher)
1. Atlas merupakan vertebra servikalis I,tidak mempunyai korpus dan prosesus
spinosus.Atlas berbentuk cincin terdiri atas arkus anterior,arkus posterior,dan
arkus inferior.
2. Aksis (prosesus odontoid) : merupakan vertebra servikalis ke II terdapat diatas
korpus atlas yang menyatu dengan aksis yang memungkinkan kepala bias
berputar ke kiri dan kanan
3. Prosesus prominan : prosesus yang paling panjang,mempunyai tranversus
besar,sedangkan foramen frosesusnya kecil.Pembuluh darah yang
melaluinya.adalah vena vertebralis.Bagian ini merupakan ruas ke VII dari
vertebra servikalis.
Vertebra Torakalis
20
Ukurannya agak besar dan korpusnya (badan ruas) berbentuk jantung.
Foramen vertebra relative kecil dan bulat prosesus spinosus panjang dan melengkung
ke bawah. Prosesus transverses bersendi dengan tuberkulum kosta dan prosesus
artikularis superior.
Vertebra Lumbalis
Badan ruas tiap vertebra lumbalis berbentuk ginjal,foramen vertebra lumbalis
berbentuk segitiga,Prosesus tranversus panjang dan langsing,prosesus spinosus
berbentuk segiempat,pendek dan rata mengarah lurus ke belakang.Fasies prosesus
artikularis superior menghadap ke medial dan fasies artikularil inferior menghadap ke
lateral.
Vertebra Sakralis
Merupakan lima ruas tulang yang bergabung menjadi satu membentuk sebuah
tulang.Batas anterior bersendi dengan lumbal ke V,batas inferior agak sempit
bersendi dengan os koksigis,dan bagian lateral sacrum bersendi dengan os koksa
membentuk artikulasio sakro iliaka.Tepi anterior dan superior sacrum I menonjol ke
depan sebagai margo posterior,apartura pelvis superior sebagai promontorium
sakralis dan foramen vertebralis membentuk kanalis sakralis lamina sacral IV dan V.
Vertebra Koksigialis
Vertebra koksigialis terdiri atas empat ruas yang membentuk segitiga kecil
yang bersendi dengan ujung bawah sacrum tetapi kecuali vertebra koksigis pertama.
21
22
Os Kosta (Tulang Iga)
Os kosta terdiri atas 12 pasang tulang yang dibagi dalam 3 bagian
Kosta Vera (Iga sejati 1-7)
Mempunyai perlengketan tulang dada dengan perantaraan sendi jumlahnya 7
pasang.Iga ke I dapat di raba tetapi bagian rawan iga dan bagian lain ditutupi oleh
klavikula,iga ke-2 bagian depan melekat pada angulus sterni,dan iga ke-7 melekat
pada persambungan korpus sterni dengan prosesus sipoideus.
Kosta Spuria (Iga Tidak Sejati 8-10)
Melekat pada sternum dengan perantaraan rawa iga yang terdapat diatasnya
disebut kosta spuria affiksa,berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan
tulang rawan dari tulang iga sejati ke- 7.
Kosta Fluitantes (Iga Melayang 11-12)
Tulang iga pendek tidak menempel pada garis tengah atau tidak mempunyai
hubungan dengan tulang dada,Pada orang tua,rawan iga berubah menjadi tulang
keras.Tiap iga terdiri atas kapitulum kullum (kaput kostae) dan korpus
kostae.Kapitulum mempunyai fasies artikularis untuk berhubungan dengan korpus
vertebra.
23
Os Sternum (Tulang dada)
Mempunyai bentuk seperti keris,terdiri atas manubrium sterni,korpus
sterni,dan prosesus sipoideus. Korpus Sterni Merupakan bagian yang terbesar dari
tulang dada,membentuk persendian dengan tulang-tulang iga.Tepi lateralis korpus
sterni mempunyai lekuk-lekuk untuk iga ke-2-7.Korpus sterni membentuk sudut
dengan manubrium sterni yang disebut angulus sterni (ludovisi).
Tulang Ekstremitas Inferior
Os Pelvis (Tulang Panggul)
Tul;ang Panggul terdiri atas dua kiri dan kanan,melekat satu sama lain di garis
medianus persambungan tulang rawan yang disebut simpisis oseum pubis sehingga
terbentuk gelang panggul yang disebut singulum ekstremitas inferios.Bagian
belakang tulang panggul ini terdapat persendian yang tidak bergerak disebut
amfiartosis sakro iliaka.
24
Gambar OS PELVIS
Os Sakrum dibentuk oleh tulang-tulang sebagai berikut.
a. Os ileum (tulang usus)
b. Os pubis (tulang kemaluan)
25
c. Os iskii (tulang duduk)
Ketiga tulang ini bersatu pada lekuk sendi yang disebut asetabulum,terletak
pada permukaan luar os koska,tepinya agak menonjol keluar.Di bawah tepi ini
mempunyai asetabulum dan lekukan yang lebih dalam disebut fossa asetabuli.
Os Ileum (Tulang usus)
Linea arkuarta terletak pada permukaan dalam os ileum,selain itu juga
terdapat lekuk besar yang disebut fossa iliaka.Di depan Krista iliaka terdapat tonjolan
spina iliaka anterior superior dan di belakangnya berakhir sebagai spina ilika
posterior superior.
Permukaan sayap ileum adalah tempat melekatnya otot bokong.Pada
permukaan luar terdapat tiga garis yaitu glutea anterior,linea glutea posterior,dan
linea glutea inferior. Pada permukaan medialis posterior terdapat fasies aukuralis
membentuk persendian dengan os sacrum.
26
Os Pubis (Tulang Kemaluan)
Antara pubis kiri dan kanan terdapat tulang rawan yang disebut simpisis
pubis.Di antara os pubis dan os oskii terdapat lubang yang besar disebut foramen
obturatum.Tepi atasnya mempunyai lekuk sulkus obturatorius.
Os Femur (Tulang Paha)
Pada ujung proksimal terdapat kaput femoris yang bulat sesuai dengan
mangkok sendi (asebulum).Kolumna femoris menghubungkan kaput femoris dengan
korpus femoris ditengah kaput femoris terdapat lekuk kecil yang dinamakan fovea
kapitalis yaitu tempat melekatnya ligamentum terres femoralis yang menghubungkan
kaput femoris dengan fossa asetabulum.Bagian lateral dari kolumna femoris terdapat
trokhanter mayor dan bagian medial trokhantr minor,keduanya dihubungkan oleh
Krista interokhaterika.Antara trokhanter mayor dengan kolumna femoris terdapat
lekuk yang agak dalam disebut Fossa trokhanterika.
27
Os Patela (Tulang Tempurung lutut)
Os patella adalah os sesamoideum yang besar di dalam artikulatio
genu.Bentuk tulang ini berupa segitiga yang sudutnya bulat dan berbentuk seperti
tulang pipih.
28
Os Tibia (Tulang kering)
Ujung proksimal os tibia mempunyai dua bongkol yaitu kondilus medialis dan
kondilus lateralis.Pada bagian depan eminentia terdapat lekuk fosa interkondiloid
posterior,selain itu juga terdapat tonjolan disebut tuberositas tibia.
Pada fasies posterior terdapat linea poplitea sedangkan bagian ujung distal
tibia membentuk sendi kaki sebelah medial dan letaknya menonjol sebagai maleolus
medialis.Sebelah lateral mempunyai lekuk berhubungan dengan fibula insisura
fibularis.
Os Fibula (Tulang Betis)
Fibula terdiri atas apitulum fibula yang melekat pada bagian belakang atas
tibia,ujung distal yang menonjol dinamakan maleolus lateralis,puncak kapitulum
fibula dinamakn apeks kapitula fibula.
29
Os Tarsalia (Pangkal kaki)
Os Tarsalia dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan
kaki,terdiri atas:
a. Talus : berhungan dengan tibia dan fibula terdiri atas kaput talus,kolumna talus dan
korpus tali.
b. Kalkaneus : terletak di bawah talus,permukaan atas bagian medial terdapat tonjolan
dinamakan sustentakulum tali,dibawahnya terdapat sulkus muscular flexor halusis
longis
c. Navikulare : pada bagian medial terdapat tonjolan yang di namakan tuberositas
ossis
navikulare pedis,permukaan sendi belakang berhubungan dengan os kunaiformi
I,II,dan III
d. Os kuboideum : permukaan proksimal mempunyai fasies artikularis untuk
kalkaneus, permukaan distal mempunyai 2 permukaan untuk metatarsal IV dan V .
Pada
permukaan medial mempunyai 2 permukaan sendi untuk navikular dan kunaiformi
medialis.
e. Os kunaiformi,terdiri atas :
- kunaiformi lateralis,
- kunaiformi intermedialis,
- kunaiformi medialis,
Semuanya berbentuk baji,sedangkan proksimal berbentuk segitiga.
30
Os Metatarsalia
Mempunyai 5 buah tulang metatarsal I,II,II,IV,dan V.Bentuk kelima tulang ini
hamper sama yaitu bulat panjang,Bagian ptoksimal dari masing-masing tulang agak
lebar disebut basis ossis matatarsale.
Bagian tengah ramping memanjang dan lurus sedangkan bagian distalnya
mempunyai bongkol kepala (kaput ossis metatarsale).Metatarsal I agak besar dari
pada yang lain, sedangkan metatarsal V bagian lateral basisnya lebih menonjol ke
proksimal disebut tuberositas ossis metatarsal V.
31
Os Falang Pedis
Merupakan tulang-tulang pendek.Falang I terdiri atas 2 ruas yang lebih besar
dari pada yang lainnya. Falang II,II,IV dan V mempunyai 3 ruas lebih kecil dan lebih
pendek dibandingkan falang I.Pada ibu jari terdapat dua buah tulang kecil berbentuk
bundar yang disebut tulang baji ( os sesamoid).
Pada kaki terdapat 4 buah lengkungan.
1.Lengkung medial : Dari belakang ke depan kalkaneus
2.Lengkung lateralis : dibentuk oleh kalkaneus kuboidea dengan dua tulnag
metatarsalia.
3.Lengkung longitudinal: lengkung melintang metatarsal dibentuk oleh tulang tarsal.
4.Lengkung tranversal anterior : dibentuk oleh kepala tulang metatarsal pertama dan
kelima.
SISTEM PERSENDIAN (ILMU GERAK)
Persambungan tulang atau sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua buah
tulang atau beberapa tulang kerangka.Artrolohi adalah ilmu yang mempelajari
tentang persendian. Persendian antara dua tulang atau lebih yang saling berhubungan
dapat terjadi pergerakan ataupun tidak,Pada awalnya rangka tulang terbentuk dari
jaringan rawan dan juga sebagai pengganti jaringan lainnya.
Pada keadaan tertentu,tulang rawan diganti dengan tulang keras dan jaringan sebagai
jaringan penutup.Dalam perkembangannya jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan.
32
Alat gerak dibagi atas dua yaitu alat anggota gerak pasif dan alat anggota gerak aktif
a. Alat anggota gerak pasif : gerakan yang dilakukan oleh kerangka tulang
badan.
b. Alat anggota gerak aktif : gerakan yang dilakukan oleh otot-otot badan.
Stabilitas sendi tergantung pada:
a. Permukaan sendi : bentuk permukaan tulang memegang peranan penting pada
stabilitas seni
b. Ligamentum : ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi secara
berlebihan jika terjadi regangan yang berlangsung lama dan terus-menerus
maka ligamentum fibrosa akan teregang
c. Tonus otot : pada sebagian besar sendi,tonus otot merupakan factor utama
yang mengatur stabilitas.
Gambar arah-arah gerakan
33
Menurut jenisnya sendi dapat diklafikasikan menjadi berikut ini.
a. sendi pelana : permukaan sendi ini hamper datar.Hal ini memungkinkan
tulang saling bergeser satu sama lainnya,
b. Sendi engsel : bentuk sendi ini mirip engsel pintu sehingga memungkinkan
gerakan fleksi dan ekstensi.
c. Sendi kondiloid : permukaan sendi berbentuk konveks dan bersendi dengan
permukaan yang konkaf seperti sendi engsel
d. Sendi ellipsoid : permukaan sendi berbentuk konveks elips sehingga
pergerakan (fleksi,ekstensi,abduksi,dan adduksi)dapat dilakukan,tetapi rotasi
tidak bias dilakukan misalnya sendi ibu jari
34
e. Sendi peluru : kepala sendi berbentuk bola pada salah satu tulang cocok
dengan lekuk sendi yang berbentuk seperti soket
f. Sendi Pasak : pada sendi ini terdapat pasak dikelilingi cicncin ligamentum
bertulang sehingga hanya satu gerakan yang dapat dilakukan yaitu rotasi
g. Sendi Pelana : berbentuk pelana kuda yang dapat memberikan banyak
kebebasan untuk bergerak (Fleksi,ekstensi,abduksio,dan rotasi)
Pembagian Sendi
1. Sendi fibrus (sinartrosis) : sendi yang tidak bergerak sama sekali,seperti
berikut
a. sutura : persambungan tulang bergerigi,di mana pinggir tulang di
hubungkan oleh jaringan ikat yang tipis di antara tulang tengkorak.
b. Schindylosis : suatu lempeng tulang yang terjepit dalam celah tulang
yang lain
c. Komposis : di mana tulang yang satu berbentuk kerucut,masuk ke
dalam lekuk yang sesuai dengan bentuk dari tulang yang lain
35
d. Schindrosis : di mana jaringan penghubung dari sendi terdiri atas
tulang rawan
2. Amfiartosis
Suatu sendi yang pergerakannya sedikit karena komponen sendi tidak
cukup,permukaan di lapisi oleh bahan yang memungkinkan pergerakan sendi
sedikit
3. Diartrosis ( sendi sinovial )
Sesuai dengan pergerakan bebas.Permukaan sendi diliputi oleh lapisan tipis
rawan hialin dipisahkan rongga sendi,susunan ini memungkinkan sendi untuk
bergerak bebas.Rongga sendi dibatasi oleh sinovial terletak diantara
membrane sinovial yang terletak di pinggir permukaan sendi ke permukaan
sendi yang lain.
Membran sinovial dilindungi oleh membrane fibrosa yang kuat dinamakan
kapsula sendi.permukaan sendi
dilumas oleh cairan kental yang di namakan cairan sinovial.Bantalan lemak
pada beberapa sendi sinovial terletak di antara membrane sinovial dan kapsula
fibrosa
Setiap sendi diliputi oleh bagian-bagian berikut ini .
A.Labium artikulare : bibir sendi.
b.Disci dan mesei artikularis : alat untuk menjaga dan mengurangi
ketidakcocokan di antara ujung-ujung yang bersendi
c.Bursa mukosa: terletak di sekitar sendi,behubungan dengan rongga sendi
untuk memudahkan gerakan sendi
d.Ligamentum : alat dari simpati sendi tetapi kemudian terpisah dari simpai
sendi.
36
SISTEM OTOT KERANGKA
Setiap otot di kelilingi oleh jaringan ikat pembungkus otot yang di sebut
perimisium eksternus.serabut otot akan bergabung dengan yang lainnya di antara
jaringan ikat yang di sebut perimisium internum berfungsi untuk menguatkan otot
pembuluh darah dan syraf.otot-otot ini melekat pada tulang dengan perantara jaringan
ikat khususnya di namakan tendon.susunannya seperti otot berwarna putih,ujung-
ujung otot mengecil,dan berhubungan dengan tendon
Tiap-tiap serabut otot mengandung beribu-ribu myofibrilyang terletak
berdampingan sehingga terlihat seperti garis-garis melintang .di bawah
mikrokop,myofibril terlihat seperti gabungan benang-benang yang lebih halus di
namakan miofilamen(miofilamen tebal dan halus).di antara kedua tersebut hubungan
yang di sebut crossoride
Pada pelaksanaan fungsi.otot di bantu oleh;
1)fasia :lapisan otot yang membantu otot dari pengaruh luar
2)bursa(kandung lender):memudahkan pergerakan otot terhadap tulang dan alat
lainnya terdiri dari bursa mukosa subkutan dan bursa mukosa muskularis
37
3)vagina tendinis:variasi bursa mukosa yang mengelilingi tendon
PEMBAGIAN OTOT KERANGKA
Satu berkas otot terdiri dari hal-hal berikut ini
a. Kaput muskuli:kepla otot (bagian atas agak besar)
b. Venter muskuli:badan atau empal otot
c. Kauda muskuli:ekor otot
d. Origo:tempat melekatnya kepala otot dan pangkal tulang
e. Insersi:ekor otot yang melekat pada ujung tulang
SUSUNAN OTOT-OTOT KEPALA
1.otot kulit kepala
a. M.Oksipitofrontalis(M.venter frontalis)
origo:linea.nukhea
insersi:apponerosis epikranialis
persarafan:nervus fasialis
fungsi:menggerakan kulit kepala
b. M.Temporoparietalis
origo:fasia temporalis
38
persarafan:nervus fasialis
inters:fasia temporalis sebelah atas,sebelah telinga
2. Otot hidung
M .Nasalis
o Origo:area sebelah akar gigi
o Insersi:lempeng tendon di atas punggung hidung
o Persarafan:nervus,fasialis
o Fungsi:pergerakan hidung terutama kuping hidung
M.Depresor septi
o origio:area sebelah atas gigi seri tengah
o insersi:tulang rawan septum nasi
o persarafan:nervus fasialis
o fungsi:pergerakan hidung
3. Otot celah mata
M.Orbikularis okuli
o Origio:maksila proksimal
o Insersi:mengelilingi aditus orbita sampai ke alis
o Persarafan:nervus fasialis
o Fungsi:untuk menutup kelopak mata
M.Depresor supersilli
o origio:os.frontale parks nasalis
o insersi:kulit alis mata
o persarafan:nervus fasialis
o fungsi:menggerakan mata
M. Korugator supersilli
o origio:os frontale,pars nasalis
39
o insersi:kulit alis mata
o perserafan:nervus fasialis
o fungsi:berkerja pada kulit dahi alis mata
4. Otot telinga sebelah luar
M. Aurikularis anterior
origio:fasia temporalis
insersi:spina helisis
persarafan:nervus fasialis
fungsi:pergerakan telinga
M. Aurikularis superior
origo:galea aponeratika
insersi:dasar daun telinga
persarafan:nervus fasialis
fungsi:pergerakan cuping telinga
M. Aurakularis posterior
origo:mastoiderus proksimal
insersi:dasr cuping telinga
persarafan:nervus fasialis
fungsi:pergerakan cuping telinga
5. Otot-otot lidah
M.Genioglosus
origo:spina mentalis mandibula
insersi:membentuk berkas memancar menuju korpus
persarafan:nervus hipoglosus
fungsi:menarik lidah ke luar ke bawah dan menjulurkan lidah
M. Hipoglosus
40
origo:kornu mayus
insersi:beberapa bagian isi lidah
persarafan: nervus hipoglosus
fungsi:menarik dasar lidah ke bawah dan belakang
M.Chondroglossus
origo:korno minus
insersi:beberapa bagian sisi lidah
persarafan:nervus hipoglosus
fungsi: menarik dasar lidah ke bawah dan belakang
M.Stiloglosus
origo:proksimal stiloiderus os temporal
insersi:beberapa bagian sisi lidah terpancar dari bagian atas belakang
persarafan;nervus hipoglosus
fungsi:menarik lidah kebelakang dan atas
6. Otot langit-langit
M. Uvula
Origo; aponerosis palatine
Insersi:sterma uvula palatine
Persarafan;nervus glasofaringeus
Fungsi:memperpendek anak lidah
M. Lavator veli palatine
41
M. Tensor palatine
7. Otot tenggorokan
1. M. Krikotiroidelus
2. M. Krikoaritenoideus
3. M. Krikoaritenoideus lateralis
4. M. Arytonedeus tranversus
5. M. Arytonedeus obligues
6. M. Vokalis
7. M. Ariepiglotikus
8. M. Tyroarietenoideus
9. M. Tyroepiglotikus
8. Otot faring
a.M. Konstrutur faringis superior
b.M. Konstriktor faringis medius
c.M. Kronstuktur faringis inferior
d.M. Stilofangireus
e.M. Salpingo taringeus
f.M. Palato faringeus
OTOT-OTOT LEHER
A.Otot leher bagian depan
1) M. Platisma
2) M. Dternokleidomastoiddeus
3) M. Digastrik
a.venter posterior
42
b.venter anterior
4) M.Stilohiopideus
5) M. Ilohiodeus
6) M.Geniohyoideus
7) M. Sternohideus
8) M. Sternotorideus
9) M. Irohioideus
10) M. Omohiodeus
11) M. Skalneus anterior
12) M. Skalaneus medius
13) M. Skalaneus posterior
B. Otot leher bagian belakang
1. M. Rektus kapitis posterior mayor
2. M. Rektus kapitis posterior minor
3. M. Rektus kapitis latelaris
4. M. Oblikus kapitis superior
5. M. Obligus kapitis inferior
43
Otot Bahu
a. M. Deltodeus
b. M. Supramitanus
c. M. Infrasimatus
d. M Teres minor
e. M.Teres mayor
f. M. Subkapularis
A. Otot Ekstermitas Superior
44
1.M. Trisep Brakki
a .Kaput longus bersendi dua
b. Kaput lateral bersendi Satu
c. Kaput medial bersendi Satu
2.M.Ankoneus
B. Otot ventral lengan atas
1.M. Bisep brakki
a.Kaput langoum
b Kaput brevis
2.M. karokabrikiali
3.M. brakialis
45
C. Otot radial lengan bawah
M. Brakioradialis
M. Ekstensor karpi radialis longus
M. Ekstensor karpi radialis brevis
D. Otot-otot dorsal lengan bawah kelompok superfisial
M. Ekstensor digitorium
M. Ekstensor digiti minimi
M. Ekstensor karpi ulnaris
E. Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam ulnaris
M. Ekstensor polisis longus
M. Ekstensor indisis
F. Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam radial
M. Abduktor polisis longus
M. Ekstensor polisis brevis
M. Palmaris brevis
46
G. Otot-otot jari
M. Abduktor digiti minimi
M. Fleksor digiti minimi
M. Abduktor polisis brevis
M. Fleksor polisis bervis
M. Adduktor polisis
M. Interossei dorsalis
M. Interossei palmaris
Otot-otot punggung
A. otot-otot punggung luar
M.Trapezius
M. Latisimus dorsi
M. Rumboideus
M. Levator scapula
B. otot-otot spino kostale
M. Serratus posterior superior
M. Serratus posterior inferior
C. permukaan traktus lateralis otot punggung
persarafan : nervus servikalis, nervus torakalis, dan nervus lumbalis
1. M. iliokostalis
M. Ilio kostalis lumborum
47
M. Ilio kostalis torakalis
M. Ilio kostalis servikalis
2. M. Longisimus
M. Longisimus torasis
M. Longisimus servisis
M. Longisimus kapitis
3. M. Spinalis
M. Spinalis ossis
M. Spinalis servisis
M. Spunbalis kapitis
D. Lapisan profundus ( traktus medialis ) M. Transvero spinalis
Persarafan : nervus servikalis dan nervus lumbalis
M. Semispinalis
M. Spinalis torasis
M. Semispinalis servisis
M. Spinalis kapitis
M. Rotatores ( servisis, torasis, dan lumborum )
M. Intertransversarii
M. Levator kostarum ( brevis dan lungus )
E. Permukaan servikal otot punggung
Persarafan : ramus posterior nervus spinalis
48
1. M. Splenius kapitis
2. M. Splenius servisis
49
Otot-otot dada
M. Pektoralis mayor
M. Pektoralis minor
M. Subklavius
M. Serratus anterior
M. Interkostalis eksterni
M. Interkostalis interni
M. Sub kostalis
M. Transversus torasikus
Dinding rongga perut
50
M. Rektus abdominis
M. Piramidalis
M. Obligus eksternus abdominis
M. Obligus internus abdominis
M. Transversus abdominis
M. Kremaster
M. Diaphragmatikus
M. Quadratus lumborum
Otot-otot pelvis
51
M. Piriformis
M. Obturatorius
M. Levator ani
M. Spingter ani eksternus
M. Koksigeus
M. Pubi rektalis ( Pars levator ani )
Otot urogenital pria :
M. Bulbo spongeosus
M. Iskio kavernosus
M. Spingter uretra
M. Transversus perinei profundus
Otot uregenital wanita :
M. Bulbo spongeosus
M. Iskiokavernosus
Otot-otot ekstermitas Posterior
A. Otot koksa dorsal
M. Gluteus maksimus
M. Gluteus medius
M. Gluteus minimus
M. Tensor fasia latae
M. Piriformis
M. Abduktor internus
52
M. Gemelus superior dan inferior
M. Quadratus femoris
B. Otot permukaan ventral pangkal femur
1. M. Ilio psoas
Persarafan : ramus muskularis pleksus lumbalis
o M. Iliakus
o M. Psoas mayor
o M. Psoas minor
o M. Sartorius
2. Otot permukaan venter femur ( M. Quadrisep femoris )
Persarafan : nervus femoris
o M. Rektus femoris
o M. Vastus ( lateralis, medialis, dan intermedialis )
o M. Artikularis genu
C. Adduktor femur
M. Pekineus
M. Adduktor longus
M. Adduktor brevis
M. Adduktor magnus
M. Adduktor minus
M. Grasilis
M. Obtorator eksternus
53
D. Otot-otot fleksor femur
M. Biseps femoris
M. Semi tendinosus
M. Semi membranosus
E. Otot-otot ventral kruris
Persarafan : nervus fibularis profundus
M. Tibialis anterior
M. Ekstensor halusis longus
M. Ekstensor digitorium longus
M. Peroneus fibularis tertius
F. Otot-otot kruris lateralis
Persarafan : nervus fibularis superfisialis
M. Peroneus fibularis longus
M. Peroneus fibularis brevis
G. Otot-otot superficial kruris dorsal
Persarafan : nervus tibialis
M. Triseps surae
M. Plantaris
M. Popliteus
H. Otot-otot kruris profunda lateralis
54
Persarafan : nervus tibialis
M. Tibialis posterior
M. Fleksor digitorium longus
M. Fleksor lalusis longus
I. Otot-Otot Dorsalis Pedis
Persarafan : N. Fibularis profundus dan plantar lateralis
1. Ekstensor digitorum brevis
Insersi : aponeurosis dorsal jari kaki bagian tengah
Origo : Permukaan dorsal dan permukaan samping kalkaneus
Fungsi : dorso flexi jari kaki
2. M. Ekstensor halusis brevis
Insersi : falang ibu jari kaki
Origo : permukaan dorsal kalkaneus
Fungsi : dorsofleksi jari kaki
3. M. Interosei dorsalis I-IV
Insersi : sisi medial dasar falang distal III-V sampai aponeurosa
ekstensi jari kaki bersangkutan.
Origo : permukaan tengah tulang kaki
4. M. Interosei plantaris I-III
Insersi : sisi medial falang distal III-V sampai aponerosa ekstensi jari
kaki
Origo : sis bagian tengah tulang kaki III-V
5. Otot-otot plantar pedis
55
a. Fleksor digitorum brevis
Insersi : Empat tendon M. Fleksor digitorum longus sampai pada
falang tengah jari kaki II-IV
Origo : Prosesus medialis tuberosis kalkanei dan aponerosisi
plantaris.
b. M. Quadratus plantaris ( M. Fleksor asesorius )
Insersi : sisi lateral tendon M. Fleksor digitorum longus
Origo : dua kaput permukaan plantar kalkaneus dan ligamentum
plantar longum
56
57
58
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tulang-tulang
Pada bab ini kami akan menyimpulkan makalah kali melalui skema sehingga
biasa mempermuda kita dalam menghapal Sistem muskuloskeleal ini.
SKEMA SKELETAL
Gubah Tengkorak (Tengkorak otak)
Os Frontale
Squma frontalis
Pars nasalis
Pars ortalis
Os Paretale
Fasis eksterna
Fasis Interna
Os Oksipitale
Pars basilaris
Pars lateralis
Pars squamosa
Ossis oksipitalis
Os temporale
Pars squamosa
Pars petrosa
59
Pars mastoide
Dasar tengkorak
Os spenoidale
Sela tursika
Prosesus klinoideus
Os Etmoidale
Lamina kribrosa
Lamina perpendikularis
Lamina papyrasea
Spankno cranium (tengkorak wajah)
Tulang Hidung
Os Nasale
Os konka nasale
Os septum nasale
Tulang rahang
Os Maksilaris
Korpus maksilaris
Prosesus frontalis
Prosesus alviolaris
Prosesus palatinum
60
Os Mandibularis
Os Zigomatikum
Fasies temporalis
Fasies maksilaris
Os Lakrimale
Os Palatum
Lamina horizontal
Perpendikularis
Fasies orbitalis
Os Vormer
Margo superior
Margo inferior
Margo anterior
Margo posterior
Konka nasalis inferior
61
Ekstermitas Superior
Os Skapula
Kapitas glenoid
Prosesus korakoideus
Insisura scapula
Akromion
Spina scapula
Fossa supra spinata
Fossa infra spinata
Os Klavikula
Ekstremitas sternalis
Tuberositas kostalis
Ektremitas akrominalis
Sulkus subklavikula
Os Humerus
Kaput humeri
Kolumna humeri
Tuberkulum mayor
Tuberositas deltoidea
Epikondilus lateralis
Epikondilus medialis
Fossa koronoid
62
Fossa olekrani
Os Ulna
Ekstremitas proksimal
Insisura semilunaris
Olekranon
Prosesus Koronoideus
Ekstremitas distalis
Prosesus stiloideus
Kapitulum
Sirkumferensia
Insisura ulna radii
Os Radius
Ekstermitas proksilis
Kapitulum radii
Korpus radii
Kolumna radii
Tuberositas radii
Ekstremitas distalis
63
Prosesus stiloideus radii
Sulkus radii
Os karpalia
Deretan proksimal
Os Navikulare
Os Lunatum
Os Triqiuutrum
Os Fisisformis
Deretan distal
Os Multangulum mayus
Os Multangulum minus
Os kapitatum
Os Hamatum
Os Metakarpalia
Metakarpalia I-V
Sendi pelana
64
Os Falangus
14 ruas dalam 5 bagian
Korpus distalis
Ekstermitas proksimal
Tuberositas
Kerangka dada
Struktur ruas tulang
Badan ruas
Lengkung ruas
Prosesus spinosus
Prosesus transverses
Prosesus artikularius
Arkus vertebrae
Insisura superior
Insisura inferior
Foramina intervertebralis
Medula spinalis
Sumsum tulang belakang
65
Kolumna vertebralis
V.Servikalis
Atlas
Aksis (prosesus odontoid)
Prosesus prominan
Prosesus spinosus
V.Torakalis
Prosesus spinosus
Prosesus transverses
Prosesus artikularius
V.Lumbalis
V.Sakralis
Artikulasio sakro iliaka
Promontorium sakralis
Foramina sakralis
Hiatus sakralis
V.Koksigilis
66
Os Kosta
Kosta vera
Kosta spuria
Kosta squria afiksia
Kosta fluitantes
Kapitulum kullum
Fasies artikularis
Krista kapituli
Os Sternum
Manubrium sterni
Insisura jugularis
Insisura klavikularia
Insisura kostalis
Korpus sterni
Angulus sterni
Prosesus sipoideus
SUSUNAN OTOT-OTOT
1.otot kulit kepala
M.Oksipitofrontalis(M.venter frontalis)
M.Temporoparietalis
67
2. Otot hidung
M .Nasalis
M. Depresor septi
3. Otot celah mata
o M. Orbikularis okuli
o M. Depresor supersilli
o M. Korugator supersilli
5. Otot telinga sebelah luar
M. Aurikularis anterior
M. Aurikularis superior
M. Aurakularis posterior
5. Otot-otot lidah
M.Genioglosus
M. Hipoglosus
M.Chondroglossus
M. Stiloglosus
6. Otot langit-langit
M.uvula
M.lavator veli palatine
M.tensor palatine
7. Otot tenggorokan
M.Krikotiroidelus
M.krikoaritenoideus
M. krikoaritenoideus lateralis
M.arytonedeus tranversus
68
M.aritonedeus obligues
M.vokalis
M.ariepiglotikus
M.tyroarietenoideus
M.tyroepiglotikus
8. Otot faring
o M. Konstrutur faringis superior
o M. Konstriktor faringis medius
o M. Kronstuktur faringis inferior
o M. Stilofangireus
o M. Salpingo taringeus
o M. Palato faringeus
OTOT-OTOT LEHER
A.Otot leher bagian depan
o M. Platisma
o M. Sternokleidomastoiddeus
o M. Digastrik
a.Venter posterior
b.Venter anterior
o M. Stilohiopideus
o M. Ilohiodeus
o M.Geniohyoideus
M. Sternohideus
M. Sternotorideus
M. Tirohioideus
M. Omohiodeus
69
M. Skalneus anterior
M. Skalaneus medius
M. skalaneus posterior
C. Otot leher bagian belakang
M.rektus kapitis posterior mayor
M.rektus kapitis posterior minor
M. rektus kapitis latelaris
4.M.oblikus kapitis superior
5.M.obligus kapitis inferior
D. Otot Bahu
M.deltodeus
M.Supramitanus
M.infrasimatus
M teres minor
M. teres mayor
M.Subkapularis
B. Otot Ekstermitas atas
1.M. Trisep Brakki
Kaput longus bersendi dua
Kaput lateral bersendi Satu
Kaput medial bersendi Satu
2.M.Ankoneus
B. Otot ventral lengan atas
1.M.bisep brakki
o Kaput langoum
70
o Kaput brevis
2.M. karokabrikiali
3.M. brakialis
C. Otot radial lengan bawah
M. Brakioradialis
M. Ekstensor karpi radialis longus
M. Ekstensor karpi radialis brevis
D. Otot-otot dorsal lengan bawah kelompok superfisial
M. Ekstensor digitorium
M. Ekstensor digiti minimi
M. Ekstensor karpi ulnaris
E. Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam ulnaris
M. Ekstensor polisis longus
M. Ekstensor indisis
F. Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam radial
M. Abduktor polisis longus
M. Ekstensor polisis brevis
M. Palmaris brevis
G. Otot-otot jari
M. Abduktor digiti minimi
M. Fleksor digiti minimi
M. Abduktor polisis brevis
71
M. Fleksor polisis bervis
M. Adduktor polisis
M. Interossei dorsalis
M. Interossei palmaris
Otot-otot punggung
I. otot-otot punggung luar
M.Trapezius
M. Latisimus dorsi
M. Rumboideus
M. Levator scapula
J. Otot-otot spino kostale
M. Serratus posterior superior
M. Serratus posterior inferior
K. Permukaan traktus lateralis otot punggung
1. M. iliokostalis
M. Ilio kostalis lumborum
M. Ilio kostalis torakalis
M. Ilio kostalis servikalis
2. M. Longisimus
M. Longisimus torasis
M. Longisimus servisis
72
M. Longisimus kapitis
3. M. Spinalis
M. Spinalis ossis
M.Spinalis servisis
M. Spunbalis kapitis
L. Lapisan profundus ( traktus medialis ) M. Transvero spinalis
M. Semispinalis
M. Spinalis torasis
M. Semispinalis servisis
M. Spinalis kapitis
M. Rotatores ( servisis, torasis, dan lumborum )
M. Intertransversarii
M. Levator kostarum ( brevis dan lungus )
M. Permukaan servikal otot punggung
3. M. Splenius kapitis
4. M. Splenius servisis
Otot-otot dada
M. Pektoralis mayor
M. Pektoralis minor
M. Subklavius
M. Serratus anterior
73
M. Interkostalis eksterni
M. Interkostalis interni
M. Sub kostalis
M. Transversus torasikus
Dinding Rongga Perut
M. Rektus abdominis
M. Piramidalis
M. Obligus eksternus abdominis
M. Obligus internus abdominis
M. Transversus abdominis
M. Kremaster
M. Diaphragmatikus
M. Quadratus lumborum
Otot-otot pelvis
M. Piriformis
M. Obturatorius
M. Levator ani
M. Spingter ani eksternus
M. Koksigeus
M. Pubi rektalis ( Pars levator ani )
Otot urogenital pria :
M. Bulbo spongeosus
M. Iskio kavernosus
M. Spingter uretra
74
M. Transversus perinei profundus
Otot uregenital wanita :
M. Bulbo spongeosus
M. Iskiokavernosus
Otot-otot ekstermitas Posterior
A. otot koksa dorsal
M. Gluteus maksimus
M. Gluteus medius
M. Gluteus minimus
M. Tensor fasia latae
M. Piriformis
M. Abduktor internus
M. Gemelus superior dan inferior
M. Quadratus femoris
B. Otot permukaan ventral pangkal femur
1. M. Ilio psoas
o M. Iliakus
o M. Psoas mayor
o M. Psoas minor
o M. Sartorius
2. Otot permukaan venter femur ( M. Quadrisep femoris )
75
o M. Rektus femoris
o M. Vastus ( lateralis, medialis, dan intermedialis )
o M. Artikularis genu
C. Adduktor femur
M. Pekineus
M. Adduktor longus
M. Adduktor brevis
M. Adduktor magnus
M. Adduktor minus
M. Grasilis
M. Obtorator eksternus
D. Otot-otot fleksor femur
M. Biseps femoris
M. Semi tendinosus
M. Semi membranosus
E. Otot-otot ventral kruris
M. Tibialis anterior
M. Ekstensor halusis longus
M. Ekstensor digitorium longus
M. Peroneus fibularis tertius
N. Otot-otot kruris lateralis
76
M. Peroneus fibularis longus
M. Peroneus fibularis brevis
O. Otot-otot superficial kruris dorsal
M. Triseps surae
M. Plantaris
M. Popliteus
P. Otot-otot kruris profunda lateralis
M. Tibialis posterior
M. Fleksor digitorium longus
M. Fleksor lalusis longus
II. Otot-Otot Dorsalis Pedis
M. Ekstensor digitorum brevis
M. Ekstensor halusis brevis
M. Interosei dorsalis I-IV
M. Interosei plantaris I-III
6. Otot-otot plantar pedis
M. Fleksor digitorum brevis
M. Quadratus plantaris ( M. Fleksor asesorius )
77
B. SARAN
Demikianlah makalah yang telah kami buat. kami sadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami anurkan agar mencari referensi pembanding dari
makalah yang telah kami buat. Kami juga meminta kritik dan sarannya tanpa agar
kami bias lebih bagus lagi dalam menulis makalah khususnya ANATOMI.
78