30
ANION OKSIDATOR MAKALAH KIMIA ANALISIS Oleh: Ain Rahmania 142210101013 Aries Syafitri Puspitasri 142210101015 Erika Dwi Rahmawati 142210101017 Laili Wafa N.K 142210101019 Erlinda Dwi Jayanti 142210101021 Leny Rizkiana 142210101023

MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

ANION OKSIDATORMAKALAH KIMIA ANALISIS

Oleh:

Ain Rahmania 142210101013

Aries Syafitri Puspitasri 142210101015

Erika Dwi Rahmawati 142210101017

Laili Wafa N.K 142210101019

Erlinda Dwi Jayanti 142210101021

Leny Rizkiana 142210101023

KIMIA ANALISIS

BAGIAN KIMIA FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang telah memberi kami rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Yuni Retnaningtyas, S.Si., M.Si.,

Apt.selaku dosen . Makalah yang kami susun ini berjudul “ANALISIS ANION

OKSIDATOR“. Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata

kuliah Kimia Analitik semester 2. Dalam makalah ini kami menguraikan pembahasan

mengenai Analisis Kualitatif Anorganik khususnya Anion Oksidator.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempuna. Maka dari

itu, kritik dan saran anda sangat kami nantikan. Terima kasih atas segala partisipasi semua

pihak yang mendukung tersusunnya makalah ini. Atas segala kekurangan dan kesalahannya

kami mohon maaf.

Jember, 20 Februari 2015

Tim Penyusun

Page 3: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan............................................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Kimia Analisis...............................................................................................................3

2.2 Analisis Kualitatif..........................................................................................................4

2.3 Analisis Anion...............................................................................................................5

2.4 Anion Golongan Oksidator............................................................................................10

2.5 Cara Identifikasi Anion Oksidator.................................................................................15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................16

3.2 Saran..............................................................................................................................17

Daftar Pustaka......................................................................................................................18

Page 4: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat yang

terkandung didalamnya, serta cara-cara pengolahanya. Seluk beluk tentang pengidentifikasian

dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu, pengetahuan tentang analisis

kualitatif sangat esensial untuk di jadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasis.

Reaksi identifikasi adalah suatu cara untuk mengenal ion-ion, baik kation maupun anion

dalam larutan dengan menggunakan pereaksi-peraksi tertentu. Setiap ion akan memberikan

hasil reaksi tertentu yang dapat membedakan dengan ion-ion yang lain.

Analisis kualitatif adalah analisa yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu zat.

Analisa ini sangat diperlukan dalam dunia kefarmasian, karena dalam kefarmasian banyak

berhubungan dengan bahan-bahan obat. Analisa kualitatif dilakukan untuk menentukan

macam atau jenis zat / komponen-komponen bahan yang dianalisa yaitu apa isi dari bahan

atau zat tersebut. Sehingga sebagai seorang farmasis diharapkan kita dapat mengetahui zat-zat

apa saja yang dikandung dalam suatu sediaan obat.

Dalam analisis kualitatif dilakukan identifikasi kation dan anion. Identifikasi untuk

sebuah sampel untuk menentukan kation I sampai VI dan anion I sampai VI. Untuk tujuan

analisis kualitatif sistematik kation-anion diklasifikasikan dalam enam golongan berdasarkan

sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia.

Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah

asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida dan ammonium karbonat. klasifikasi ini

didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan

membentuk endapan atau tidak. Jadi, klasifikasi kation yang paling umum di dasarkan atas

perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut.

Pada percobaan ini, sampel yang tidak diketahui golongan dan ion sampelnya kemudian

akan di identifikasikan analisi kation hingga golongan dan ion sampel tersebut diketahui.

Page 5: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

Adapun tujuan dilakukannya percobaan anion-kation untuk menengetahui betapa

pentingnya identifikasi kation-anion dalam mengetahui kandungan-kandungan zat kimia yang

bermanfaat ataupun toxic.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apa pengertian dari anion oksidator?

2. Apa saja yang termasuk anion oksidator?

3. Bagaimana cara mengidentifikasi anion yang bersifat oksidator?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan diatas, makalah ini dibuat bertujuan

untuk:

1. Mengetahui dan memahami anion oksidator

2. Mengetahui ion ion yang termasuk anion oksidator

3. Mampu mengidentifikasi anion oksidator dengan beberapa reagen

BAB II

KAJIAN TEORI

Page 6: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

2.1 Kimia Analisis

Kimia analisis adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan

material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Secara tradisional,

kimia analisa dibagi menjadi dua jenis,kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif bertujuan

untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia,baik organik maupun

inorganik, sedangkan analisa kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau

senyawa dalam suatu cuplikan.

Kimia analisis modern dikategorisasikan melalui dua pendekatan, target dan metode.

Berdasarkan targetnya, kimia analisa dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material,

analisis kimia, analisis lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia analisa dapat

dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi,elektroforensis, kristalografi,

mikroskopi dan elektrokimia.

Meskipun kimia analisis modern didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar

dari kimia analisa dan beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia analisa modern berasal

dari teknik analisis tradisional yang masih dipakai hingga sekarang. Contohnya adalah titrasi

dan gravimetri.

Disisi lain, analisis kimia diartikan suatu rangkaian pekerjaan untuk

memeriksa/mengetahui/menentukan kandungan dari suatu sampel dengan tujuan tertentu.

Rangkaian pekerjaan tersebut dapat berupa penentuan kadar suatu komponen, komposisi,

struktur, sifat fisis, sifat kimia,fungsi senyawa dan masih banyak lagi yang akan kita temukan

di dunia 'keanalisan'.

Secara garis besar, analisis kimia dibagi menjadi dua yaitu analisis kimia kualitatif dan

analisis kimia kuantitatif. Pembagian ini didasari tujuan analisis kegiatan itu sendiri. Analisis

Kimia Kualitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui

keberadaan(bisa juga identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik organik

maupun anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa. Contoh : Misalnya kita mempunyai

sampel air minum, dan diminta dicek apakah mengandung logam berat atau tidak, maka untuk

mengetahuinya kita melakukan teknik analisa secara kualitatif.

Analisis Kimia Kuantitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan

untuk mengetahui jumlahsuatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa.

contoh : misal kita memperoleh tempe dan diminta menentukan kadar protein dalam tempe

tersebut. maka untuk mengetahuinya kita lakukan analisa kuantitatif.

Page 7: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

Bila kita perhatikan perbedaan dari analisis kualitatif dan kuantitatif yang paling umum

adalah pada tujuan dan hasil analisa. jika pada kualitatif diminta untuk menentukan

keberadaan suatu zat, pada kuantitatif diminta untuk menentukan jumlah suatu zat. dan dari

hasil analisa,umumnya analisa kualitatif memberikan hasil berupa data secara

objektif ,sedangkan pada kuantitatif umumnya memberikan hasil berupa data matematis

(numerik).

Dalam suatu pengerjaan Analisis Kimia tentu diperlukan suatu instrumen(peralatan) untuk

menunjang keperluan analisa. menurut teknik dan instrumennya Analisis Kimia dibagi

menjadi dua, yaitu Analisis konvensional(tradisional) dan Analisis

instrumental(modern).Analisis Konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-

alat konvensional, misalnya pada salah satu contoh metode analisis titrimetri yang

menggunakan peralatan gelas kaca. sedangkan Analisis Instrumental adalah suatu teknik

analisa menggunakan peralatan canggih dan modern misalnya spektrofotometri yang

menggunakan alat spektrofotometer ataupun titrimetri secara konduktometris ataupun

potensiometris. Sebetulnya kurang tepat juga jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaan

instrumennya, karena ada suatu kasus analisa yang bisa menggunakan kedua cara tersebut,

tapi ada juga yang dalam kasus tertentu yang dikhususkan hanya dengan satu cara saja

dikarenakan tujuan analisa atau keingin-tercapainya suatu faktor (ketelitian misalnya). tetapi

untuk mewakili tentang teknik dan instrumennya klasifikasi diatas pun tidak disalahkan juga

karena pada intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan analisis kembali pada tujuan

kita melakukan suatu analisa.

2.2 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan

mengetahui keberadaan(bisa juga identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik

organik maupun anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa.

Analisis kualitatif berdasarkan sifat fisis bahan

Sebelum kita melakukan penentuan sifat fisis berupa penentuan titik leleh dan bentuk kristal

untuk sampel padat dan penentuan titik didih dan indeks bias untuk sampel cair, lakukanlah

terlebih dahulu analisis pendahuluan. Untuk sampel padat analisis pendahuluan meliputi:

Page 8: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

warna, bau, bentuk, kelarutan, pemanasasan dalam tabung uji serta tes nyala. Sedangkan

untuk sampel cair analisis penaduluan meliputi: warna, bau, kelarutan serta keasaman.

Berdasarkan tekniknya analisis kualitatif dibedakan menjadi dua yaitu analisis

kualitatif yang konvensional dan analisis kualitatif yang menggunakan instrument. Analisis

kualitatif konvensional maupun menggunakan instrument dapat digumakan untuk

menganalisis senyawa organik maupun senyawa anorganik.

Contoh analisis kualitatif konvensional adalah cara H2S. Untuk metode modern atau

dengan instrument antara, Spektrofotometer UV. Sasaranya adalah senyawa anorganik dan

organik.

Senyawa anorganik umumnya adalah senyawa yang berasal dari material alam, tidak

semua senyawa anorganik memiliki unsur carbon, stuktur yang sederhana, reaksi berjalan

cepat, memiliki Mr yang relatif kecil, titik didih dan titik lebur tinggi, dan tidak mudah

terbakar. Pada analisis senyawa anorganik yang dianalisis adalah anion dan kation. Anion

adalah ion yang bermuatan negatif, sedangakan kation ion yang bermuatan positif.

Senyawa organik umumnya berasal dari mahluk hidup, walaupun ada beberapa yang

merupakan hasil sintesis, senyawa ini memiliki struktur lebih rumit, semua senyawa organik

mengandung unsur karbon, lebih mudah terbakar, reaksi lambat, Mr relatif besar, dan titik

didih serta titik lebur rendah. Pada senyawa organik yang dianalisis adalah gugus fungsi dari

senyawa organik tersebut dengan reagen yang spesifik.

2.3 Analisis Anion

Analisis anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam

sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang

terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang

dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam

suatu sampel.

Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa

pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi

pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa

Page 9: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan

dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam

analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal CO32−¿ ¿dan SO3

2−¿ ¿, NO3−¿¿- dan

NO2−¿¿ , dll.

Kemungkinan adanya Anion dapat diperkirakan dengan mengetahui kepastian kation

apa saja yang terdapat dalam larutan sampel pada percobaan terdahulu yaitu Percobaan

Analisis Kation.

Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan pekat merupakan salah satu cara untuk

mengetahui anion apa saja yang terdapat dalam larutan sampel. Hal tersebut dikarenakan

asam sulfat yang merupakan asam kuat mampu mendesak anion lemah keluar dari

senyawanya. Sebagai contoh, larutan yang mengandung garam karbonat akan keluar dan

terurai menjadi air dan gas karbondioksida dengan bantuan asam sulfat yang mendesak asam

karbonat.

Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam air dan pelarut yang

lain, jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa diperkirakan. Misalnya garam sulfida tidak

larut dalam asam, garam karbonat tidak larut dalam sulfida.

Untuk mendeteksi anion tidak diperlukan metode sistematik seperti pada kation.

Anion dapat dipisahkan dalam golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam

peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, ini hanya dianggap

berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan pada metode ini. (Vogel, 1985).

Proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam (A) proses yang melibatkan identifikasi

produk-produk yang mudah menguap, dan (B) proses yang bergantung pada reaksi-reaksi

dalam larutan. (Vogel, 1985)

Secara kasar, reagensia atau pereaksi yang dapat dipakai adalah:

a. Zat kimia kualitas teknis.

b. Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia U.S.P.

c. Reagensia U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang ditetapkan oleh United

States Pharmacopoeia.

Page 10: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

d. Zat kimia bermuu ragensia (reagent-grade) memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh

Komite Reagensia Analitis dari Masyarakat Kimia Amerika Serikat. (Underwood, 1986)

Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan menurut urutan:

1. Uji sulfat

2. Uji untuk zat pereduksi

3. Uji untuk zat pengoksid

4. Uji dengan larutan perak nitrat

5. Uji dengan larutan Kalsium klorida

6. Uji dengan larutan besi (III) klorida. (Vogel, 1985)

Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah

satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam

perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion

menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.

Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya,

warna, kalarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion

berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel

menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang

menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.

Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion

membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion yang membentuk

gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat. Demikian pula identifikasi anion berdasarkan

reaksi dalam larutan dibagi dua yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan

dan dengan reaksi redoks.

Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan

analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data

kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang

anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut

dalam air panas, kation yang ditemukan Pb2+, anion yang mungkin ada adalah klorida karena

Page 11: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

PbCl2 larut dalam air panas. Tidak mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air

dingin.

Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.

b. Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42-.

c. Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.

d. Anion kompleks halide, seperti TaF6 dan kompleks anion yang mengandung anion berbasa

banyak seperti oksalat.

Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk memudahkan

reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi asetat,

format, oksalad, sitrat, salisilad, benzoad, dan saksinat. 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang

diperoleh disebut ekstrak soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak

dipergunakan tanpa pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditabahkan

dulu asam.Bila dalam pemeriksaan kation ditemukan kation-kation logam berat (kation

golongan I, II, III, IV dan Mg2+ pada golongan skema H2S) maka pemeriksaan anion

menggunakan larutan ekstrak soda. Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan

dalam larutan jenuh natrium karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh

disebut ekstrak soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak dipergunakan

tanpa pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditabahkan dulu asam.

Analisis terhadap ion-ion pengoksida

ES + H2SO4 (4N) kemudian dituangkan dengan hati-hati ke dalam larutan difenil

amin dalam H2SO4 pekat. Bila terjadi warna biru tua menunjukkan ion pengoksida ada. Bila

bukan biru tua maka menunjukkan ion pengoksida tidak ada.

Fungsi larutan ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan untuk

mempertinggi kelarutan anion.. Pada pemanasan dengan penambahan Na2CO3 ion-ion logam

diendapkan dalam bentuk oksida, hidroksida, karbonat dan karbonat basa. Bila Na2CO3 yang

ditambahkan banyak maka CrO4 2- yang dapat larut makin banyak. Dari hasil identifikasi

sebelumnya dapat ditehui adanya beberapa anion seperti CO32- dan CH3COO-. Berikut ini

akan dibahas beberapa reaksi identifikasi anion yang lain.

Page 12: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

• SO32- : Dengan larutan KMnO4 yang diasamkan dengan asam sulfat encer akan

terjadi penghilangan warna ungu KMnO4 karena MnO4 tereduksi menjadi ion Mn2+.

• S2O32- : Dengan larutan Ion akan terjadi penghilangan warna iod karena terbentuk

larutan tetrationat yang tak berwarna.

• SO42- : Dengan larutan barium klorida membentuk endapan putih BaSO4 yang tak

larut dalam HCl encer, asam nitrat encer tetapi larut dalam HCl pekat panas.

• NO2- : Dengan larutan KI kemudian diasamkan dengan asetat atau sulfat encer akan

dibebaskan iodium yang dapat diidentifikasi dari timbulnya warna biru dalam pasta kanji.

• CN- : Denga larutan AgNO3 terbentuk endapan putih AgCN yang mudah larut dalam

larutan sianida berlebih karena membentuk ion komplkes [Ag(CN)2]–

• SCN- : Dengan larutan FeCl3 membentuk warna merah darah.

• [Fe(CN)6]4- : Dengan larutan FeCl3 akan terbentuk endapan biru prusia dalam larutan

netral atau asam. Endapan diuraikan oleh larutan hidroksida alkali membentuk endapan

Fe(OH)3 yang berwarna coklat.

• [Fe(CN)6]3- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan merah jingga,

Ag3[Fe(CN) 6] yang larut dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.

• Cl- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dalam

air dan asam nitrat encer, tetapi larut dalam amonia encer.

• Br- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan kuning AgBr yang sukar larut

dalam amonia encer, larut dalam amonia pekat, KCN dan Na2S2O3 tetapi tidak larut dalam

sama nitrat encer.

• I- : Dengan larutan Pb asetat terbentuk endapan kuning PbI2 yang larut dalam air

panas yang banyak membentuk larutan tidak berwarna, ketika didinginkan terbentuk keping-

keping kuning keemasan.

• NO3 - : Dengan tes cincin coklat. Tambahkan 3 ml larutan FeSO4 yang segar ke

dalam 2 ml larutan NO3-. Tuangkan 3-5 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung.

Terbentuknya cicncin coklat menunjukkan adanya NO3.

Page 13: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

2.4 ANION GOLONGAN OKSIDATOR ATAU ANION PENGOKSIDASI

Anion terbagi menjadi beberapa golongan. Berdasarkan sifat redoks anion dibedakan

menjadi anion oksidator atau anion pengoksidasi, dan anion reduktor atau anion pereduksi.

Anion oksidator adalah anion yang mudah mengalami reduksi atau penurunan biloks. Fungsi

dari zat pengoksidasi adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat lain, memindahkan

hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain.

Yang termasuk anion oksidator adalah NO2- , NO3

- , ClO3- , BrO3

- , CrO42- dan Cr2O7

2- ,

IO3- , MnO4

- , Fe(CN)63- , dan SO4

2−¿ ¿.

NO2- Nitrit. Kelarutan perak nitrit larut sangat sedikit dalam air. Semua nitrit larutnya

dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut menghasilkan garam basa setelah diolah

dengan air; garam-garam ini larut dalam asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai

oksidator atau zat pengoksidasi. Fungsi dari zat pengoksidasi adalah sebagai berikut

memberi oksigen kepada zat lain, memindahkan hidrogen dari zat lain, mengambil

elektron dari zat lain.

REAKSI NO2- DENGAN BEBERAPA REAGEN

Reagen NO2-

H2SO4 encer +FeSO4 Hijau tua pekat dan ada gelembung gas

H2SO4 pekat + FeSO4 hijau

HCL encer + KI coklat

CH3COOH + alpha-naphtol kuning

NO3- Nitrat. Kelarutan , semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut

menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air, garam –garam ini larut dalam asam

nitrat encer.

REAKSI NO3- DENGAN BEBERAPA REAGEN

Reagen NO3-

Diphenilalanin + H2SO4 Biru tua

H2SO4 pekat Gas coklat

HCL + KI Kuning muda

H2SO4 + FeSO4 Cincin coklat

CH3COOH + alpha naftol + asam sulfanilat

+ serbuk Zn

Merah

Page 14: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

ClO3- Klorat. Kelarutannya, semua klorat larut dalam air, kalium klorat adalah salah satu

dari yang paling sedikit larut (66 g/ l pada suhu 18 ) dan litium klorat salah satu yang

paling banyak larut (3150 g/l pada suhu 18 )

REAKSI ClO3- DENGAN BEBERAPA REAGEN

Reagen Senyawa/Ion Hasil Reaksi

HNO3 2N + AgNO3 ClO3

-

Tidak terbentuk endapan

HNO3 2N + larutan

NaNO2

AgCl Endapan putih yg larut dalam

NH4OH 2N

HNO3 + KI ClO3

-

Dengan amilum membentuk warna

biru hitam

BrO3- Bromat. Kelarutan perak,barium, dan timbal bromat larut sedikit dalam air ,

dengan kelarutan masing-masing 2 g/l, 7 g/l dan 13,5 g/l pada suhu 20 , merkurium (I)

bromat juga sangat sedikit larut. Kebanyakan dari bromat logam –logam lainnya mudah

larut dalam air.

REAKSI BrO3- DENGAN BEBERAPA REAGEN

Pereaksi

Anion

+ HNO3 2N +

AgNO3

+ HNO3 2N + AgNO3 + HNO3

2N + NaNO2

Diasamkan dengan HNO3

encer + reduktor NaNO2

BrO3- Endapan Kristal Endapan putih kekuningan Hasil reduksi diperiksa

Page 15: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

putih yang larut

dalam air

AgBr sukar larut dalam

NH4OH 2N, tapi mudah larut

dalam NH4OH 6N.

sesuai ion Br-

CrO42- Kromat dan Cr2O7

2- Dikromat. Kromat logam biasanya adalah zat-zat padat

berwarna, ang menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air. Asam mineral encer,

yaitu ion ion hidrogen, kromat berubah menjadi dikromat menhasilkan larutan yang merah

jingga.

Ion kromat (CrO42-) merupakan oksidator yang kuat dan mudah melepas oksigen

sehingga penanganannya perlu berhati-hati. Zat-zat ini harus disimpan ditempat tersendiri dan

tidak boleh berada di dekat zat-zat organik karena dapat menyebabkan kebakaran. Reaksi

reduksi ion kromat dan dikromat bergantung pada keasaman larutan. Dalam reaksi kimia bila

ion kromat dan dikromat bertindak sebagai oksidator (ketika direaksikan dengan suatu

reduktor) bilangan oksidasi kromium turun menjadi +3 dan produk yang diperoleh bergantung

pada keadaan keasaman larutan. Dalam larutan asam ion kromium direduksi menjadi ion

Cr3+, dalam larutan sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tidak larut dan

dalam larutan sangat basa ion kromat direduksi menjadi ion kromit (CrO2-).

REAKSI CrO42- dan Cr2O7

2- DENGAN BEBERAPA REAGEN

 Pereaksi CrO42- Cr2O7

2-

Warna larutan Kuning Jingga

CH3COOH 1 N + AgNO3 Endapan merah coklat yang

larut dalam HNO3

Endapan merah coklat yang

larut dalam HNO3

CH3COOH 1 N + BaCl2 Endapan kuning muda -

HNO3 / H2SO4 encer + 3

tetes amil alcohol, dikocok +

beberapa tetes H2O2

Lapisan alcohol berwarna biru Lapisan alcohol berwarna biru

Page 16: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

IO3- Iodidat. Kelarutan iodidat logam-logam alkali larut dalam air, iodidat logam

logam lainnya sangat sedikit larut, dan umumnya kurang larut dari klorat dan bromat

padanannya.

REAKSI IODIDAT DENGAN BEBERAPA REAGEN

Reagen Senyawa/Ion Hasil Reaksi

HNO3 2N + AgNO3 IO3- Endapan Putih yang sukar larut dalam

HNO3 encer.

HNO3 encer +

HNO3 2N + larutan

NaNO3

AgI Endapan kuning AgI yang sukar larut

dalam NH4OH pekat.

Larutan sampel +

BaCl2

Ba(IO3)2 Endapan putih yang sukar larut dalam air

panas.

Ion MnO4- Permanganat. Kelarutan semua permanganat larut dalam air, membentuk

larutan ungu (lembayung-kemerahan).

REAKSI PERMANGANAT DENGAN BEBERAPA REAGEN

ION PEREAKSI HASIL

MnO4- Air Larutan garam

permanganat berwarna

ungu

Beberapa tetes larutan

zat diasamkan dengan

H2SO4 2N + H2O2

Warna ungu akan

hilang dan timbul gas

O2

Page 17: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

Beberapa tetes larutan

zat pekat + larutan

KOH

Warna ungu berubah

menjadi hijau, bila

diencerkan dengan air

dan + H2SO4 encer →

warna ungu lagi

Ferisianida Fe(CN)63- . Kelarutannya dari alkali tanah dan alkali larut dalam air, begitu

pula ferisianida. Ferisianida dari kebanyakan logam lain tidak larut atau sangat sedikit

larut.

REAKSI FRISIANIDA DENGAN BEBERAPA REAGEN

CARA HASIL

1 ml larutan sampel + perak nitrat endapan merah orange

1 ml larutan sampel + kupri sulfat endapan hijau

1 ml larutan sampel + fero sulfat endapan biru berlin

1 ml larutan sampel + FeCl3 endapan coklat Fe(CN)6

2.5 CARA IDENTIFIKASI ANION OKSIDATOR

Berikut cara identifikasi anion oksidator:

1. 1 ml larutan zat atau ekstrak soda dinetralkan dengan H2SO4 2N.

2. Tuangkan hati-hati kedalam larutan ini diphenylamin-H2SO4 (pereaksi tidak berwarna)

à warna biru tua (menunjukkan ion oksida

Page 18: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx
Page 19: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kimia analisis atau analisis kimia diartikan suatu rangkaian pekerjaan untuk

memeriksa/mengetahui/menentukan kandungan dari suatu sampel dengan tujuan tertentu.

Rangkaian pekerjaan tersebut dapat berupa penentuan kadar suatu komponen, komposisi,

struktur, sifat fisis, sifat kimia,fungsi senyawa dan masih banyak lagi.

Kimia analisis dibedakan menjadi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis

kualitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui

keberadaan(bisa juga identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik organik

maupun anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa.

Senyawa anorganik umumnya adalah senyawa yang berasal dari material alam, tidak

semua senyawa anorganik memiliki unsur carbon, stuktur yang sederhana, reaksi berjalan

cepat, memiliki Mr yang relatif kecil, titik didih dan titik lebur tinggi, dan tidak mudah

terbakar. Pada analisis senyawa anorganik yang dianalisis adalah anion dan kation. Anion

adalah ion yang bermuatan negatif, sedangakan kation ion yang bermuatan positif.

Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah

satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam

perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion

menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.

Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya,

warna, kalarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion

berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel

menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang

menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.

Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion

membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion yang membentuk

gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat. Demikian pula identifikasi anion berdasarkan

Page 20: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

reaksi dalam larutan dibagi dua yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan

dan dengan reaksi redoks.

Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan

analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Berdasarkan sifat redoks anion

dibedakan menjadi anion oksidator atau anion pengoksidasi, dan anion reduktor atau anion

pereduksi. Anion oksidator adalah anion yang mudah mengalami reduksi atau penurunan

biloks. Fungsi dari zat pengoksidasi adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat lain,

memindahkan hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain.

Yang termasuk anion oksidator adalah NO2- , NO3

- , ClO3- , BrO3

- , CrO42- dan Cr2O7

2- ,

IO3- , MnO4

- , Fe(CN)63- , dan SO4

2−¿ ¿.

` Cara identifikasi anion oksidator:

1. 1 ml larutan zat atau ekstrak soda dinetralkan dengan H2SO4 2N.

2. Tuangkan hati-hati kedalam larutan ini diphenylamin-H2SO4 (pereaksi tidak berwarna)

à warna biru tua (menunjukkan ion oksidator)

3.2 Saran

Kimia analisis merupakan ilmu kimia yang menganalisis suatu senyawa, zat atau

lainnya. Dalam dunia farmasi , kimia analisis sangat diperlukan juga. Dengan adanya makalah

ini semoga dapat memberi gambaran tentang kimia analisis, khususnya analisis anion

oksidator.

Page 21: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM . 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga . Jakarta : Departemen Kesehatan

RI

Day, J,R., Underwood, A.L. 1993 . Analisis Kimia Kualitatif , Edisi IV . Jakarta : PT

Erlangga.

Haeriah. 2011 . Penuntun Kimia Analisis . Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin.

Harjadi, W. 1990 . Ilmu Kimia Analitik Dasar . Jakarta : PT. Gramedia.

Ir. Hadisuwojo Mulyono, dkk. Kimia Dasar II . Makassar : Penerbit Universitas

Hasanuddin.

Masterton,W.L. , et al. Chemical principle. Ed 5. Saunders College Publ.1990

Rivai, H. 1994 . Asas Pemeriksaan Kimia . Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Roth, J.H., Gottfried, B. 1994 . Analisis Farmasi , Edisi II. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Scenk . 1990 . Qualitative Analysis and Ionik Equilibrium . Second Edition . Boston :

Houghton Co.

Svehla, G. 1985 . Analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro Bagian I . Jakarta :

PT. Kalman Media Pustaka.

Svehla, G. 1985 . Vogel Analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro Bagian II .

Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

Zumdahl,S.S., et al. Chemistry. D.C Heath and Cmp. 1990

Page 22: MAKALAH ANION OKSIDATOR.docx