Makalah aqidah akhla1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah aqidah

Citation preview

Makalah aqidah akhlakDisusunOLEHRahmad syauky furkhanyMadrasah Aliyah Negeri Model Banda Aceh

BAB IIBerbagai aliran ilmu kalam, para tokoh, dan pandangannya.A. KhawarijB. SyiahC. MurjiahD. MutazillahE. JabariyahF. QadariyahG. AsyariahH. Maturidiyah

A. KhawarijKhawrij(Arab:bacaKhowaarij, secara harfiah berarti "Mereka yang Keluar") ialah istilah umum yang mencakup sejumlah aliran dalam Islamyang awalnya mengakui kekuasaanAli bin Abi Thalib, lalu menolaknya. DisebutKhowarijdisebabkan karena keluarnya mereka dari dinul Islam dan pemimpin kaum muslimin.Awal keluarnya mereka dari pemimpin kaum muslimin yaitu pada zaman khalifah Ali bin Abi Thalib ketika terjadi (musyawarah) dua utusan. Mereka berkumpul disuatu tempat yang disebutKhouro(satu tempat di daerahKufah). Oleh sebab itulah mereka juga disebutAl Khoruriyyah.[2]Dalam mengajak umat mengikuti garis pemikiran mereka, kaum Khawarij sering menggunakan kekerasan dan pertumpahan darah. NabiMuhammad menjuluki kaum ini dengan julukan "anjing neraka".TerminologiKata Khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang kemudian keluar dan meninggalkan barisan karena ketidak sepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalamperang Shiffinpada tahun 37/648 Masehi dengan kelompokMuawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah.Asal mula KhawarijSumber pemikiran, sifat dan karakter Khawarij awalnya dari seseorang yang bernamaDzul KhuwaishirahdariBani Tamim.[5][6]Awalnya dia telah menuduh Muhammad tidak adil dalam pembagian harta rampasan perang, ucapannya membuatUmar bin KhattabatauKhalid bin Walid hendak memenggal lehernya, akan tetapi dicegah oleh Muhammad. Ciri khas Khawarij lainnya adalah mengkafirkan pemerintah kaum muslimin dan orang-orang yang bersama pemerintah tersebut (karena melakukan dosa-dosa besar), memberontak kepada pemerintah kaum muslimin, menghalalkan darah dan harta kaum muslimin.PerkembanganKemudian perkembangan gerakan Khawarij membesar pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-7, terpusat di daerah yang kini ada di Irak selatan, disuatu tempat yang disebut Khouro, Kuffah. Khawarij merupakan bentuk yang berbeda dariSunnidanSyiah. Gerakan ini berakar sejak zaman KhalifahUtsman bin Affandibunuh, dan kaum Muslimin kemudian mengangkatAli bin Abi Thalibsebagaikhalifah. Ketika itu, kaum Muslimin mengalami kekosongan kepemimpinan selama beberapa hari.SetelahUtsman bin Affandibunuh oleh orang-orang khawarij, kaum muslimin mengangkatAli bin Abi Thalibsebagaikhalifah, setelah beberapa hari kaum muslimin hidup tanpa seorang khalifah. Kabar kematian 'Ustman kemudian terdengar olehMu'awiyyah, yang mana dia masih memiliki hubungan kekerabatan dengan 'Ustman bin Affan.Sesuai dengansyariat Islam, Mu'awiyyah berhak menuntut balas atas kematian 'Ustman. Mendengar berita ini, orang-orang Khawarij pun ketakutan, kemudian menyusup ke pasukan Ali bin Abi Thalib. Mu'awiyyah berpendapat bahwa semua orang yang terlibat dalam pembunuhan 'Ustman harus dibunuh, sedangkan Ali berpendapat yang dibunuh hanya yang membunuh 'Ustman saja karena tidak semua yang terlibat pembunuhan diketahui identitasnya. Akhirnya terjadilahperang shiffinkarena perbedaan dua pendapat tadi. Kemudian masing-masing pihak mengirim utusan untuk berunding, dan terjadilah perdamaian antara kedua belah pihak. Melihat hal ini, orang-orang khawarijpun menunjukkan jati dirinya dengan keluar dari pasukan Ali bin abi Thalib. Mereka (Khawarij) merencanakan untuk membunuh Mu'awiyyah bin Abi Sufyan dan Ali bin Abi Thalib, tapi yang berhasil mereka bunuh hanya Ali bin Abi Thalib.

B. SyiahSyiah(Bahasa Arab:,Bahasa Persia:) ialahsektedengan jumlah penganut terbesar kedua dalam agamaIslam, setelahSunni. Sekitar 90% umat Muslim sedunia merupakan penganutSunni, dan 10% penganut Syi'ah.[1]MadzhabDua Belas Imamatau Itsna Asyariyyah merupakan yang terbanyak jumlah penganutnya dalam sekte ini, dan istilah Syi'ah secara umum sering dipakai merujuk pada mazhab ini. Pada umumnya, Syi'ah menolak kepemimpinan dari tigaKhalifahpertama, seperti juga Sunni menolakImamahSyi'ah setelahAli bin Abi Thalib. Madzhab Syi'ahZaidiyyahtermasuk Syi'ah yang tidak menolak kepemimpinan tiga Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib. Secara bahasa, kata "Syi'ah" adalah bentuk tunggal, sedangkan bentuk jamak-nya adalah "Syiya'an" ().Sy`(Bahasa Arab: .) menunjuk kepada pengikut dari sekte tersebut.IstilahSyi'ahberasal dariBahasa Arab() "Sy`ah". Lafadz ini merupakan bentuk tunggal, sedangkan bentuk pluralnya adalah "Syiya'an". Pengikut Syi'ah disebut "Sy`" (). "Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah "Syi`ah `Ali" ( ) yang berarti "pengikut Ali", yang berkenaan dengan turunnyaQ.S. Al-Bayyinahayat "khair al-bariyyah", saat turunnya ayat itu Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Ali, kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung - ya 'Ali anta wa syi'atuka hum al-faizun".Kata "Syi'ah" menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Kaum yang berkumpul atas suatu perkara. Adapun menurut terminologi Islam, kata ini bermakna: Mereka yang menyatakan bahwaAli bin Abu Thalibadalah yang paling utama di antara parasahabatdan yang berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan atas kaum Muslim, demikian pula anak cucunya. Syi'ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, Syi'ah mengalami perpecahan sebagaimana Sunnijuga mengalami perpecahan.

Peta demografi persebaran dan perbandingan populasi Sunni (hijau muda) dengan Syi'ah (hijau tua).

Muslim Syi'ah percaya bahwaKeluarga Muhammad(yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentangQur'andanIslam, guru terbaik tentang Islam setelah NabiMuhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisiSunnah.Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwaAli bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantuMuhammaddan kepala keluargaAhlul Bait, adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengankhalifahlainnya yang diakui oleh MuslimSunni. Menurut keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan sebagai khalifah dan imam melalui washiat Nabi Muhammad.Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah danSunnidalam penafsiranAl-Qur'an,Hadits, mengenaiSahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contohperawiHaditsdari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dariAhlul Bait, sementara yang lainnya sepertiAbu Hurairahtidak dipergunakan.Tanpa memperhatikan perbedaan tentangkhalifah, Syi'ah mengakui otoritasImam Syi'ah(juga dikenal denganKhalifah Ilahi) sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini.DoktrinDalam Syi'ah, adaUshulud-din(perkara pokok dalam agama) danFuru'ud-din(perkara cabang dalam agama). Syi'ah memiliki lima perkara pokok, yaitu:1. Tauhid, bahwa Tuhan adalah Maha Esa.2. Al-Adl, bahwa Tuhan adalah Mahaadil.3. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia.4. Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian.5. Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya Hari Kebangkitan.

Dalam perkara ke-nabi-an, Syi'ah berkeyakinan bahwa:1. Jumlah nabi dan rasul Tuhan adalah 124.000.2. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad.3. Nabi Muhammad adalah suci dari segala aib dan tanpa cacat sedikitpun. Dia adalah nabi yang paling utama dari seluruh nabi yang pernah diutus Tuhan.4. Ahlul-Bait Nabi Muhammad, yaitu Imam Ali, Sayyidah Fatimah, Imam Hasan, Imam Husain dan 9 Imam dari keturunan Imam Husain adalah manusia-manusia suci sebagaimana Nabi Muhammad.5. Al-Qur'anadalah mukjizat kekal Nabi Muhammad.Sekte-sekte

Sekilas aliran Syi'ah dan cabang-cabangnya.Aliran Syi'ah dalam sejarahnya terpecah-pecah dalam masalah Imamiyyah. Sekte terbesar adalah Dua Belas Imam, diikuti oleh Zaidiyyah dan Ismailiyyah. Ketiga kelompok terbesar itu mengikuti garis yang berbeda Imamiyyah, yakni:

C. MurjiahAliran ini disebut juga Murjiah karena dalam prinsipnya mereka menunda persoalan konflik antara Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abi Sufyan, dan kaum Khawarij pada hari perhitungan kelak. Oleh karena itu, mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat entang siapa syang benar dan dan siapa yang kafir di antara ketiga kelompok yang bertikai itu.Dalam perkembangannya, aliran initernyata tidak dapat melepaskan diri dari persoalan teologis yang muncul pada waktu itu.ketika itu terjadi perdebatan mengenainhukum orang yang berdosa besar. Kaum Murjiah berpendapat bahwa orang yang berdosa besar tidak dapat dikatakan kafir selama ia tetap mengakui Allah sebagai Tuhannya dan Nabi Muhammad saw. sebagai rasul. Pendapat ini merupakan lawan dari pendapat kaum Khawarij yang menyatakan bahwa orang Islam yang berdosa besar hukumnya kafir.Dalam perjalanan sejarahnya, aliran ini aliran ini terpecah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok moderat dan kelompok ekstrem. Tokoh-tokoh kelompok moderat adalah Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, Abu Hanifah dan Abu Yusuf. Kelompok ekstrem terbagu dalam beberapa kelompok, diantaranya adalah al-Jahamiyah, as-Salihiyah, al-Yunusiyah, al-Ubaidiyah, al-Gailaniyah, as-Saubariyah, al-Marisiyah dan al-Karamiyah.

D . JabariyahNama Jabariyah berasal dari katajabarayang mengandung arti memaksa. Menurut al-Syahrastani, Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatamn tersebut kepada Allah.Dalam sejarah tercatat bahwa orang yang pertama kali mengemukakan paham Jabariyah di kalangan umat Islam adalh al-Jaad Ibnu Dirham. Pandangan-pandangan Jaad ini, kemudian disebarluaskan oleh para pngikutnya, seperti Jahm bin Safwan. Manusia menurut aliran Jabariyah adalah sangat lemah, tidak berdaya, serta terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Manusia tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas, sebagaimana dimiliki soleh paham qadariyah. Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari aturan, skenario, dan kehendak Allah. Segala akibat baik baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah. Akan tetapi, ada kecendrungan bahwa Tuhan bahwa Tuhan lebih memperlihatkan sikap-Nya yang mutlak, absolute, dan berbuat sekehenak-Nya. Hal ini dapat menimbulkan paham seolah-olah Tuhan tidak adil. Misalnya, Tuhan menyiksa orang yang berbuat dosa yang dilakukan orang itu terjadi atas kehendak-Nya.Baik aliran Qadariyah maupun Jabariyah tampaknya memperlihatkan paham yang saling bertentangan sekalipun mereka sama-sama berpegang pada Al-Quran. Hal ini memperlihatkan betapa terbukanya kemungkinan terjadinay perbedaan pendapat dalm Islam.

E . qadariyahNama Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan nberasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Allah. Dalam sejarah perkembangan teologi Islam, tidak diketahui secara pasti kapan aliran ini muncul.Pendiri aliran ini adalah Mabad al-Juhani dan Gailan ad-Dimasyqi. Aliran ini mempunyai pendapat bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatan baik ataupun jahat. Selain itu, menurut aliran ini manusia mempunyai kemerdekaan atas tingkah lakunya. Ia berbuat baik ataupun jahat atas kehendaknya sendiri. Degan demikian, menurut aliran ini manusia diciptakan Allah mempunyai kebebasan untuk mengatur jalan hidupnyatanpa campur tangan Allah. Oleh karena itu, jika manusia diberi ganjaran yang baik berupa surga atau disiksa di neraka, semua itu adalah pilihan mereka sendiri.

F . mutazillahAliran ini muncul sebagai reaksi atas pertentangan antar aliran Khawarij dan aliran Murjiah mengenai persoalan orang mukmin yang berdosa besar. Menghadapi dua pendapat ini, Wasil bin Ata yang ketika itu menjadi murid Hasan al-Basri, seorang ulama terkenal di Basra, mendahuli gurunya dalam mengeluarkan pendapat. Wasil mengatakan bahwa orang mukmin yang berdosa besar menempati posisi antara mukmin dan kafir. Tegasnya, orang itu bukan mukmin dan bukan kafirAliran Mutazilah merupakan golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mandalam dan bersifat filosofis. Dalam pembahasannya mereka banyak memakai akal sehingga mendapat namakaum rasionalis IslamSetelah menyatakan pendapat itu, Wasil bi Ata meninggalkan perguruan Hasan al-Basri, lalu membentuk kelompok sendiri. Kelompok ini dikenal dengan Muktazillah. Pada awal perkembangannya aliran ini tidak mendapat simpati umat Islam karena ajaran Muktazillah sulit dipahami oleh beberapa kelompok masyarakat. Hal itu disebabkan ajarannya bersifat rasional dan filosofis. Alas an lain adalah aliran Muktaszillah dinilai tidak berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW dan para sahabat. Aliran baru ini memperoleh dukungan pada masa pemerintahan Khalifah al-Makmun, penguasa Bani Abbasiyah.Aliran Muktazillah mempunyai lima dokterin yang dikenal dengan al-usul al- khamsah. Berikut ini kelima doktrin aliran Muktazillah.At-Taauhid (Tauhid)Ajaran pertama aliran ini berarti meyakini sepenuhnya bahwa hanya Allah SWT. Konsep tauhid menurut mereka adalah paling murni sehingga mereka senang disebut pembela tauhid (ahl al-Tauhid).

Ad-AdlMenurut aliaran Muktazillah pemahaman keadilan Tuhan mempunyai pengertian bahwa Tuhan wajib berlaku adil dan mustahil Dia berbuat zalim kepada hamba-Nya. Mereka berpendapat bahwa tuhan wajib berbuat yang terbaik bagi manusia. Misalnya, tidak memberi beban terlalu berat, mengirimkan nabi dan rasul, serta memberi daya manusia agar dapat mewujudkan keinginannya.

Al-Wad wa al-Waid (Janji dan Ancaman).Menurut Muktazillah, Tuhan wajib menepati janji-Nya memasukkan orang mukmin ke dalam sorga. Begitu juga menempati ancaman-Nya mencampakkan orang kafir serta orang yang berdosa besar ke dalam neraka.

Al-Manzilah bain al-Manzilatain (posisi di Antara Dua Posisi).Pemahaman ini merupakan ajaran dasar pertama yang lahir di kalangan Muktazillah. Pemahaman ini yang menyatakan posisi orang Islam yang berbuat dosa besar. Orang jika melakukan dosa besar, ia tidak lagi sebagai orang mukmin, tetapi ia juga tidak kafir. Kedudukannya sebagai orang fasik. Jika meninggal sebelum bertobat, ia dimasukkan ke neraka selama-lamanya. Akan tetapi, sikasanya lebih ringan daripada orang kafir.

Amar Maruf Nahi Munkar (Perintah Mengerjakan Kebajikan dan Melarang Kemungkaran).Dalam prinsip Muktazillah, setiap muslim wajib menegakkan yang maruf dan menjauhi yang mungkar. Bahkan dalam sejarah, mereka pernah memaksakan ajarannya kepada kelompok lain. Orang yang menentang akan dihukum.

G . asyariahAsy'ariyahadalah mazhab teologi yangdisandarkankepada ImamAbul Hasan al-Asy'ari(w.324 H/936 M). Asy'ariyah mengambil dasar keyakinannya dariKullabiyah, yaitu pemikiran dari Abu Muhammad bin Kullab dalam meyakini sifat-sifat Allah. Kemudian mengedepankan akal (rasional) diatas tekstual ayat (nash) dalam memahami Al-Qur'an dan HaditsKeyakinanAbul Hasan al-Asy'ari dalam masalah keyakinan terhadapsifat Allahmengikuti pendapat Ibnu Kullab, seorang tokoh ahlul kalam (filsafat) dariBashrahdi zamannya. Imam Al-Asy'ari kemudian berpindah pemahaman tiga kali sepanjang hayatnya. Ulama Asy'ariyah selanjutnya seperti Imam al-HaramianAl-Juwainidan selainnya melakukan takwil terhadap sifat Allah dan menggunakan prinsip pokok (ushul) akidahMuktazilahke dalam mazhabnya. Metode Takwil disebutkan oleh Ibnu Faurak dalam kitab Takwil, Muhammad bin Umarar-Razidalam kitabnya Tasisut Taqdis, juga ada pada Abul Wafa Ibnu Aqil dan Abu Hamidal-Ghazali, takwil-takwil tersebut bersumber dari Bisyr al-Marisi, seorang tokoh Mutazilah.Asy'ariyah awalnya hanya menetapkan tujuh sifat maani saja bagi Allah yang ditetapkan menurut akal (aqliyah) yaituhayah, ilmu, qudrah, iradah, samu, bashir,dankalam.[3]Kemudian ditambahkan oleh As-Sanusi menjadi dua puluh sifat, dan tidak menetapkan satu pun sifatfiliyah(seperti istiwa, nuzul, cinta, ridha, marah, dst).SejarahAsyariyah berkembang pesat mulai abad ke-11 M. Bersama menyebarnya Tasawuf (sufi), pemahaman ini juga mendapat dukungan oleh para penguasa di beberapa pemerintahan Islam. Asyariyah dijadikan mazhab resmi olehDinasti Gaznawidi India pada abad 11-12 M yang menyebabkan pemahaman ini dapat menyebar dari India, Pakistan, Afghanistan, hingga ke Indonesia.Dinasti Seljukpada abad 11-14 M. Khalifah Aip Arsalan beserta Perdana menterinya,Nizam al-Mulksangat mendukung aliran Asyariyah. Sehingga pada masa itu, penyebaran paham Asyariyah mengalami kemajuan yang sangat pesat utamanya melalui lembaga pendidikan bernama Madrasah Nizamiyah yang didirikan oleh Nizam al-Mulk.

H . maturidiyahMunculnya aliran Maturidiyah bersama-sama dengan Asyariyah sebagai reaksi terhadap aliran Mutazilah yang dinilai terlalu bebas dalam menggunakan akal yang diidentifikasikan sebagai kelompokahl- al sunnah wal al jamaahyang kelihatannya terdapat perbedaan-perbedaan paham di antara keduanya. Sekalipun perbedaannya tidak terlalu jauh.Pada aliran Maturidiyah sendiri terdapat dua kelompok yang memiliki kecenderungan pemikiran yang berbeda yaitu kelompok Samarkand dan Bukhara.

1.Kelompok Samarkand adalah pengikutAbu Mansur Muhammad al-Maturidi (w. 944 M)di mana paham-paham teologinya lebih dekat kepada Mutazilah yang rasional.2.Kelompok Bukhara adalah pengikut dariYusar Muhammad al-Bazdawi (w.1100 M)yang pemikiran-pemikiran teologinya lebih cenderung kepada pemikiran al-Asyariyah yang tradisional.

Dengan demikian sejarah perkembangan teologi Islam sebagai fakta dan realita yang mengungkapkan pemikiran-pemikiran tokoh itu tidak selamanya sama dengan pengikutnya. Dengan kata lain tidak mutlak antara seorang murid dengan gurunya mempunyai pemikiran yang selalu sama.[3]

C.Doktrin-doktrin Teologi Al Maturidiyah1.Akal dan wahyuDalampemikiran teologinya, Al-Maturidi mendasarkan pada Al-quran dan akal. Dalam hal ini ia sama dengan Asyari, namun porsi yang diberikannya kepada akal lebih besar dari pada yang diberikan Al Asyari.

BAB IIIPenutup

Ilmu Kalam adalah salah satu bentuk ilmu keislaman. Kajian dalam ilmu kalam terfokus pada aspek ketuhanan (devesivasinya) atau bentuk karena itu disebut teologi dialetika, dan rasional. Secara harfiah kata kalam artinya pembicaraan tetapi bukan dalam arti pembicaraan sehari-hari (omongan) melainkan pembicaraan yang bernalar dan logika akal.Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga disebut Ilmu Aqaid atau Ilmu Ushuluddin.Berbagai aliran ilmu kalam, para tokoh, dan pandangannya adalah Khawarij, Syiah, Murjiah, Mutazillah, Jabariyah, Qadariyah, Asyariah dan Maturidiyah.

Daftar Pustaka

Ayyub, hasan, 1994, etika islam: yang hakiki. Bandung : Pt. trigenda raya. Bahreisj, 1987 . himpunan hadist shahih muslim . Surabaya: alikhlas. Penerbit Erlangga