18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu infeksi oleh β-hemolitic Streptococcus grup-A akan merangsang beberapa sel imonokompoten untuk memproduksi beberapa Ab,baik terhadap beberapa produk ekstraseluler dari kuman(streptolisin,hialuronidase,*9 streptokinase,DNAase) maupun terhadap komponen permukaan dari dinding sel kuman cell surface membrane antigen (CSMA). Ab terhadap CSMA inilah yang diduga menyebabkan terjadinyya kelainan pada jantung (endokardium)penderita demam rematikatau ginjal penderita glomerulonefritis. Kelainan terhadap beberapa organ tersebut disebabkan oleh karena reaksi silang antar antibody terhadap CSMA dengan endokardium atau glomerular basement membrane 9GBM) atau menimbulkan pembentukan kompleks imun Ab-CSMA yang diendapkan pada glomerulus atau endokardium yang menyebakan beberapa kerusakan pada beberapa bagian tubuh tersebut .sebagian besar dari beberapa bagian strain serologis dari streptococci grup A menghasilkan 2 enzim hemolitik yaitu,Streptolisin-O dan S.didalam tubuh penderita ,streptolisin-O akan merangsang pembentukan antibody yang spesifik,aitu

Makalah ASTO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah ASTO

Citation preview

Page 1: Makalah ASTO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu infeksi oleh β-hemolitic Streptococcus grup-A akan merangsang

beberapa sel imonokompoten untuk memproduksi beberapa Ab,baik terhadap

beberapa produk ekstraseluler dari kuman(streptolisin,hialuronidase,*9

streptokinase,DNAase) maupun terhadap komponen permukaan dari dinding

sel kuman cell surface membrane antigen (CSMA). Ab terhadap CSMA

inilah yang diduga menyebabkan terjadinyya kelainan pada jantung

(endokardium)penderita demam rematikatau ginjal penderita

glomerulonefritis.

Kelainan terhadap beberapa organ tersebut disebabkan oleh karena

reaksi silang antar antibody terhadap CSMA dengan endokardium atau

glomerular basement membrane 9GBM) atau menimbulkan pembentukan

kompleks imun Ab-CSMA yang diendapkan pada glomerulus atau

endokardium yang menyebakan beberapa kerusakan pada beberapa bagian

tubuh tersebut .sebagian besar dari beberapa bagian strain serologis dari

streptococci grup A menghasilkan 2 enzim hemolitik yaitu,Streptolisin-O dan

S.didalam tubuh penderita ,streptolisin-O akan merangsang pembentukan

antibody yang spesifik,aitu Streptolisin-O(ASO) sedangkan antibody yang

dibentuk terhadap Streptolisin-S tidak spesifik.

Adanya antibody yang spesifik terhadap streptolisin-O ini kemudian

dipakai sebagai ASO biasanya mulai meningkat 1-4 minggu setelah

terjadinya infeksi.Bila infeksi kemudian mereka ,maka titer ASO akan

kembali normal setelah sekitar 6 bulan.Bila titer tidak menurun ,suatu infeksi

ulangan mungkin terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Anti Streptolisin O (ASTO) ?

2. Bagaimana pemeriksaan ASTO dilakukan ?

3. Penyakit apa saja yang dapat diidentifikasi dari pemeriksaan ASTO?

Page 2: Makalah ASTO

1.3 Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian Anti Streptolisin O (ASTO).

2. Mengetahui pemeriksaan Anti Streptolisin O (ASTO).

3. Mengetahui penyakit yang dapat diidentifikasi dari pemeriksaan ASTO.

Page 3: Makalah ASTO

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Anti Streptolisin O

Anti streptolisin O adalah suatu antibodi yang di bentuk oleh tubuh

terhadap suatu enzim proteolitik. Streptolisin O yang diproduksi oleh β-

hemolitik Streptococcus A group A dan mempunyai aktivitas biologic

merusak dinding sel darah merah serta mengakibakan terjadinya hemolisis.

Streptolisin O adalah toksin yang merupakan dasar sifat β-

hemolitik organisme ini. Streptolisin O ialah racun sel yang berpotensi

mempengaruhi banyak tipe sel termasuk netrofil, platelets dan organel sel,

menyebabkan respon imun dan penemuan antibodinya.

Anti-Streptolisin O bisa digunakan secara klinis untuk menegaskan

infeksi yang baru saja. Antibodi itu tidak merusak kuman dan tidak

mempunyai dampak perlindungan, tetapi adanya antibody itu dalam serum

menunjukkan bahwa di dalam tubuh baru saja terdapat streptokokus yang

aktif. Antibody yang dibentuk adalah Antistreptolysin O (ASO),

Antihialuronidase (AH), Antistreptokinase (anti SK),

antidesoksiribonuklease B (AND B), dan anti nikotinamid adenine

dinukleotidase (anti-NADase).

2.2. Pemeriksaan Anti Streptolisin O

Pemeriksaan ASTO (anti streptolisin O) merupakan suatu

pemeriksaan darah yang berfungsi untuk mengukur kadar antibodi terhadap

streptolisin O, suatu zat yang dihasilkan oleh bakteri Streptococcus grup A.

Ada dua prinsip dasar penetuan ASTO, yaitu:

1. Netralisasi/penghambat hemolisis

Streptolisin O dapat menyebabkan hemolisis dari sel darah merah,

akan tetapi bila Streptolisin O tersebut di campur lebih dahulu dengan

serum penderita yang mengandung cukup anti streptolisin O sebelum di

tambahkan pada sel darah merah, maka streptolisin O tersebut akan di

netralkan oleh ASO sehingga tidak dapat menibulkan hemolisis lagi.

Page 4: Makalah ASTO

Pada tes ini serum penderita di encerkan secara serial dan di

tambahkan sejumlah streptolisin O yang tetap (Streptolisin O di

awetkan dengan sodium thioglycolate). Kemudian di tambahkan

suspensi sel darah merah 5%. Hemolisis akan terjadi pada pengenceran

serum di mana kadar/titer dari ASO tidak cukup untuk menghambat

hemolisis tidak terjadi pada pengencaran serum yang mengandung titer

ASO yang tinggi.

2. Aglutinasi pasif

Streptolisin O merupakan antigen yang larut. Agar dapat

menyebabkan aglutinasi dengan ASO. Maka Streptolisin O perlu

disalutkan pada partikel-partikel tertentu. Partikel yang sering dipakai

yaitu partikel lateks. Sejumlah tertentu Streptolisin O (yang dapat

mengikat 200 IU/ml ASO) di tambahkan pada serum penderita

sehingga terjadi ikatan Streptolisin O – anti Strepolisin O (SO – ASO).

Bila dalam serum penderita terdapat ASO lebih dari 200 IU/ml,

maka sisa ASO yang tidak terikat oleh Streptolisin O akan

menyebabkan aglutinasi dari streptolisin O yang disalurkan pada

partikel – partikel latex . Bila kadar ASO dalam serum penderita kurang

dari 200 IU / ml , maka tidak ada sisa ASO bebas yang dapat

menyebabkan aglutinasi dengan streptolisin O pada partikel – partikel

latex.

Tes hambatan hemolisis mempunyai sensitivitas yang cukup baik,

sedangkan tes aglutinasi latex memiliki sensitivitas yang sedang. Tes

aglutinasi latex hanya dapat mendeteksi ASO dengan titer di atas 200

IU/ml

Penetapan ASO umumnya hanya memberi petunjuk bahwa telah

terjadi infeksi oleh streptokokus. Yang lebih penting diperhatikan

adanya kenaikan titer. Meskipun semula titer rendah tetapi bila terjadi

peningkatan dan tetap tinggi pada pemeriksaan berikutnya, adanya

infeksi oleh streptokokus.

Page 5: Makalah ASTO

2.3. Patogenesis

Streptococcus adalah bakteri gram positif yang khasnya

berpasangan atau membentuk rantai selama pertumbuhannya. Spesies yang

virulen mungkin menghasilkan kapsul yang terdiri dari acid hialuronik dan

protein M, habitat dari spesies ini ialah saluran pernapasan atas (rongga

hidung dan faring). Antar infeksi-infeksi yang di sebabkan oleh spesies ini

adalah demam scarlet, faringitis, impetigo, demam rheumatic, dan lain-lain.

Penyakit demam rematik diawali dengan infeksi bakteri

Streptococcus beta-hemolyticus golongan A pada kerongkongan. Infeksi ini

menyebabkan penderita mengeluh nyeri kerongkongan dan demam.

Jika  infeksi tidak segera diobati, bakteri Streptococcus yang ada

akan melakukan perlengketan yang kuat (adherence) di daerah sekitarnya

dan merangsang pengeluaran antibodi (Ig-G). Antibodi yang dihasilkan

akan mengikat kuman Streptococcus dan membentuk suatu kompleks imun

dan akan menyebar ke seluruh tubuh, terutama ke jantung, sendi, dan

susunan saraf.

1. Demam Rematik pada jantung

kompleks imun ini akan menimbulkan reaksi peradangan atau

inflamasi yang bermanifestasi sebagai peradangan otot jantung

(myocarditis), peradangan lapisan jantung (pericarditis), dan

peradangan katup-katup jantung (valvulitis).

Bila proses penyebaran penyakit telah menyerang jantung,

penderita akan mengalami kelainan jantung (carditis), ditandai dengan

batuk-batuk, kesulitan bernapas, berdebar-debar, serta adanya tanda-

tanda pembesaran jantung

2. Demam Rematik  menyerang pada sendi,

Keluhan yang paling sering muncul pada fase ini adalah gangguan

sendi berupa rasa nyeri dan pembengkakan yang biasanya berpindah-

pindah dari satu sendi ke sendi lainnya (polyartritis migran), kesulitan

menggerakkan sendi dan berjalan.

Page 6: Makalah ASTO

3. Demam Rematik menyerang susunan saraf

kelainan ini menyebabkan gangguan pergerakan dan kepribadian

serta psikologis berupa kepribadian yang agresif, depresi, dan

obsessive-compulsive.

Jika Asto menyerang susunan saraf dan menimbulkan

ketidakstabilan emosi, gerakan-gerakan involunter tangan yang tidak

teratur, kesulitan menulis dan berbicara, kecemasan, dan perilaku

agresif.

Page 7: Makalah ASTO

BAB III

METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu : Selasa, 7 Oktober 2014

Tempat : Laboratorium Biologi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih

3.2 Tujuan Praktikum

Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap Streptolisin O yang dikeluarkan

oleh Streptococcus β hemolitik.

3.3 Metode Praktikum

Aglutinasi

3.4 Prinsip Praktikum

Jika serum mengandung Anti Streptolisin O direaksikan dengan lateks yang

sudah disensitasi oleh Streptolisin O maka akan terjadi aglutinasi.

3.5 Alat dan Bahan

Alat :

1. Slide hitam

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet dan tip

Bahan pemeriksaan : Serum

Reagen : Kit ASTO test

1. Reagen lateks yang disensitasi oleh Streptolisin O

2. Kontrol + (Anti Streptolisin O)

3. Kontrol – (Buffer)

Limit Deteksi : 200 IU/mL

Page 8: Makalah ASTO

3.6 Cara Kerja

I. Kualitatif

II. Semi Kuantitatif

Kontrol +Kontrol +Kontrol +

Kontrol + Kontrol - Serum

+ Lateks

Dihomogenkan dan digoyangkan selama 2 menit

1/2 1/4 1/8

Serum

Dihomogenkan

NaCl Fisiologis

50 50

50

50

+ 1 tetes Lateks

Dihomogenkan dan digoyangkan selama 2 menit

Page 9: Makalah ASTO

3.7 Interpretasi Hasil

Kontrol + Kontrol - Sampel

Positif + / -Negatif

Page 10: Makalah ASTO

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

I. Kualitatif

Sampel serum : Lia Maryana

Sampel serum : Cenia Putri Hanifah

II. Semi Kuantitatif

1/2 1/4 1/8 Titer

Lia Maryana + + - ¼

Cenia P.H. + + - ¼

4.2 Perhitungan

Sampel : Lia Maryana dan Cenia Putri Hanifah

Konsentrasi ASTO = Pengenceran x Limit deteksi

= 4 x 200

= 800 IU/mL

Kontrol + Kontrol - Sampel

Positif PositifNegatif

Kontrol + Kontrol - Sampel

Positif PositifNegatif

Page 11: Makalah ASTO

4.3 Pembahasan

Page 12: Makalah ASTO

BAB V

KESIMPULAN

Pada sampel serum Lia Maryana dan Cenia Putri Hanifah terdapat Anti

Streptolisin O (ASTO) dengan kadar 800 IU/mL

Page 13: Makalah ASTO

DAFTAR PUSTAKA

Agus, dkk. 1993. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Merlin. 2012. Pemeriksaan Anti Streptolisin O (ASO). Tersedia : http://merlinsarliyanti.blogspot.com/2012/06/pemerisaan-antistreptolisin-oaso.html (10 Oktober 2014)

Lestari. 2011. Pemeriksaan Anti Streptolisin O. Tersedia : http://lestariamaliani.blogspot.com/2011/10/pemeriksaan-aso-anti-streptolisin-o.html (10 Oktober 2014)

Veronica. 2013. Laporan Praktikum Imunologi. Tersedia : http://veronica-nina-miyora-situmorang.blogspot.com/2013/05/laporan-praktihum-imunologi-pemeriksaan.html (10 Oktober 2014)

Anonim. 2013. Demam Rematik Jantung. Tersedia : http://www.madupropolis.com/rematik-jantung-demam-rematik-asto-positif-vs-propolis/ (10 Oktober 2014)