21
MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TIKET PESAWAT Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Sutri, S.Pd DISUSUN OLEH : Yuliana Puspitasari L200100051 PROGRAM STUDI INFORMATIKA

Makalah e Ticketing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TENTANG MAKALAH E TICKETING

Citation preview

Page 1: Makalah e Ticketing

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TIKET PESAWAT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Sutri, S.Pd

DISUSUN OLEH :

Yuliana Puspitasari

L200100051

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TA 2010 / 2011

Page 2: Makalah e Ticketing

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan kasihNya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta

petunjukNya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam

penyusunan makalah ini. Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas

ilmu yang bisa kami sajikan dengan topik “Sistem Informasi Pemesanan Tiket

Pesawat”.

Dimana dalam topik ini ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya

pengetahuan tentang bagaimana merancang sebuah sistem pemesanan tiket pesawat.

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang

perancangan sistem pemesanan tiket pesawat, menjadikan keterbatasan kami pula untuk

memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini,, kiranya mohon

dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan

makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya

untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang bagaimana merancang sebuah

output sistem dalam kehidupan kita.

Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kelemahan yang dimiliki, baik itu sistematika penulisan maupun

pengunaan bahasa. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun demi penyempurnaan tugas ini. Semoga hasil tugas ini berguna bagi

pembeca secara umum dan kami selaku penulis secara khusus. Akhir kata kami ucapkan

banyak terima kasih.

Surakarta, 18 April 2011

Penulis

Page 3: Makalah e Ticketing

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Internet perlahan-lahan mulai menggeser budaya pembelian (pemesanan) tiket

pesawat dari cara konvensional menjadi lebih modern atau yang sering disebut booking

online(online booking). Dewasa ini, memesan tiket dapat dilakukan melalui computer

yang tersambung dengan internet. Di Indonesia, pelayanan tersebut telah diperkenalkan

oleh National Carrier Garuda Indonesia, maskapai penerbangan Merpati Nusantara dan

Airasia.Hal ini berarti para maskapai penerbangan dapat berhubungan langsung dengan

konsumen yang tentu saja akan memberikan dampak ekonomis yang signifikan.menurut

William Liu, presiden dan CEO Abacus International, World Tourism Organization

memprediksi pada tahun 2010 sebanyak 195 juta pelacong akan membajiri daerah

tujuan wisata Asia-Pasifik. Tahun 2020 diramalkan jumlah itu akan melonjak mencapai

397 juta orang,yakni seperempat dari jumlah turisme internasional. Pada awalnya

penerapan pembelian tiket secara online sekitar tahun 1998 hanya mencapai satu persen

lalu naik menjadi dua persen pada tahun 1999.Saat ini sudah mencapai tiga persen.

Persentase tersebut berlipat ganda pada maskapai Amerika Serikat,United Airlines,

dimana lima persen dari pendapatan penerbangan domesticnya pada kwartal pertama

tahun ini merupakan sumbangan online sales dengan pertimbangan 50-50 antara website

dan lain-lain. Dengan pendapatan tahunan sekitar 20 juta dollar AS, berarti airlines

tersebar AS ini akan menjual tiket online lebih dari satu miliyar dollar pada tahun 2020,

separuh diantaranya merupakan penjualan langsung kepada konsumen. Maskapai lain,

Northwest Airlines bahkan lebih tinggi. Penjualan melalui website meningkat dari

empat persen tahun lalu menjadi 6,5 persen tahun ini.Sementara untuk semua tujuan

domestic Amerika Serikat, persentasenya berlipat ganda.Fenomena ini mendorong para

ilmuan dan marketer untuk mempelajari lebih dalam apa yang menjadi penyebab

pertumbuhan penjualan melalui internet. Maka muncullah berbagai penelitian tentang

internet arketing terkait dengan pembelian atau pembelanjaan melalui internet (online

Page 4: Makalah e Ticketing

shoping). Penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian kali ini dilakukan oleh

Aron M. Levin, Irwin P.Levin dan Joshua A. Weller (2005). Penelitian tersebut

menganalisis stribut-stribut yang mempengaruhi preferensi belanja melalui internet

(online) dan tidak melalui inrternet (off line) pada produk, konsumen dan tahapan

pembelanjaan yang berbedea. Hasil analisis terhadap pengukuran dipakai pada studi ini

memperlihatkan 4 atribut pokok, yaitu waktu, harga, pelayanaan dan alternatif.

Penelitian kali ini merupakan penelitian replikasi yang mengkaji belanja on line dengan

menggunakan 1 kelompok sample, yaitu mahasiswa ynag menggunakan satu produk

seperti tiket pesawat.

1.2. Maksud dan Tujuan Penulis dengan dibuatnya makalah ini diharapkan :

a. dapat mengetahui lebih jauh mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen pada

pemesanan tiket.

b. Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai e-ticketing (pemesanan tiket melalui

internet).

c. Dapat mengetahui lebih jelas mengenai apa manfaat, kelemahan dan contoh dari e-

ticketing.

d. Dapat mengetahui bagaimana cara penerapan e-ticketing itu sendiri dalam kehidupan

sehari-hari.

e. Dapat mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan e-ticketing dan sapa saja

masalah – masalah yang muncul dari penggunaan e-ticketing. Tujuan Sistem Informasi

Manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umumsSemua manager dalam

perusahaan atau dalam subnit organisasional perusahaan.

Page 5: Makalah e Ticketing

BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian E-ticketing

E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan

proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan

dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai

electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline.

Sebagai bukti pengeluaran E-ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang

hanya berlaku sebagai alat untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih

mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing adalah

peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-

ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan

meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-

perubahan dalam jadwal perjalanan.

Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai

alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan m edium yang

sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan

supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat.

Adapun pengertian lain yaitu E-ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah

satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas

pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang

tidak memiliki akses ke sistem jenis ini.

E-ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai

acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai,

cek atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui

internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre.

Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket

penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan

tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat

pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen

Garuda Indonesia terhadap konsumennya.

Page 6: Makalah e Ticketing

Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada

sistem pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat

sederhana dan membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket.

Promoters memiliki daerah aman pada situs E-tiket di mana mereka dapat memantau

penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara

mereka. Anda perlu mendaftar sebelum anda dapat mulai menjual tiket. Proses

pendaftaran untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan

kelompok masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan. Proses pendaftaran juga

memerlukan anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.

1.2. Manfaat E-ticketing

Saat ini hanya ada beberapa cara untuk membeli tiket untuk kegiatan kesenian

masyarakat. Sistem ini akan memberikan Anda akses cepat dan mudah untuk berbagai

macam acara melalui satu situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan

kredit / kartu debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak dapat dilakukan pada saat ini.

Hal ini juga sepenuhnya aman.

Setiap organisasi yang perencanaan sebuah event dan bertanggung jawab untuk

penjualan tiket untuk aktivitas dapat meningkatkan aktivitas di situs Web. Semua

promoters yang mendaftar akan disetujui oleh administrator sebelum mereka dapat

mulai menjual tiket sehingga hanya mereka yang dapat menunjukkan bahwa mereka

yang utama Acara akan diizinkan untuk mempromosikan acara itu. Sistem ini

memungkinkan Anda untuk mempromosikan aktivitas secara gratis dan menjual tiket

untuk acara ke khalayak yang lebih luas. Hal ini juga berarti Anda tidak perlu

membayar biaya untuk menyiapkan sistem ini atau administrasi itu. E-ticketing

menyediakan banyak manfaat diantaranya :

1. Biaya Simpanan, mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket

tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi tiket untuk stok, amplop dan pos.

2. Buruh Simpanan, Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan

mailing tiket.

Page 7: Makalah e Ticketing

3. Aman dan Aman, e-tiket selamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan

kemungkinan palsu dan duplikat tiket.

4. Kehadiran sebenarnya pelaporan, mencari tahu berapa banyak tiket yang dihadiri.

5. Instant Pengiriman, pembeli senang karena mampu mencetak tiket mereka dengan

segera. Tidak perlu menunggu surat atau menunggu di baris antrian. Pelanggan dapat

mencetak tiket elektronik mereka dengan segera setelah mereka membelinya

6. Informasi tambahan, e-tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti

peta jalan dan arah.

7. Periklanan, e-tiket menyediakan meningkatkan pendapatan perusahaan anda dengan

menawarkan ruang iklan pada web.

Sementara mempertahankan standar keselamatan yang tinggi merupakan

prioritas utama untuk memastikan keselamatan penerbangan, sejumlah maskapai

layanan telah mengadopsi e-tiket mereka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan

layanan kepada pelanggan. Bahwa e-tiket sangat menguntungkan bagi kedua pihak

yaitu pihak penerbangan dan pihak wisatawan. Sementara untuk maskapai penerbangan,

e-tiket lebih murah dan lebih efisien karena menghilangkan tugas manual yang

diperlukan untuk proses dan account untuk kertas tiket penerbangan. Layanan ini

tersedia antara 30 jam dan satu jam sebelum jadwal keberangkatan. Dengan manfaat

bagi kedua perusahaan penerbangan dan penumpang, maka tidak mengherankan bahwa

semakin banyak perusahaan penerbangan yang menyiapkan sistem e-ticketing, yaitu

sesuatu yang telah mendapat respon antusias dari penumpang di seluruh dunia.

1.3. Langkah E-ticketing

Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna

mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online dimana dengan e-ticketing kita

tidak perlu repot mengantri dalam memesan tiket. Langkah-langkah e-ticketing sangat

praktis, reservasi adalah yang paling utama. Sabagai seorang maju, sibuk dan akrab

dengan gaya hidup zaman sekarang, ada beberapa pilihan yang tersedia bagi anda.

Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya adalah

pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui

ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat memasukkan nomor

Page 8: Makalah e Ticketing

credit card. Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika

tertinggal tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor

penjualan tiket maskapai penerbangan (airport).

1.4. Permasalahan dan contoh

1.4.1. Permasalahan

Saat ini permasalahan pelayanan transportasi udara yang sangat serius terjadi di

wilayah perkotaan terutama di kota-kota besar dan kota metropolitan didunia. Dominasi

pengguna pesawat terbang dalam melalukan perjalanan tidak seimbang dengan jumlah

pesawat yang ada. pada akhirnya akan menyebabkan kepadatan penumpang yang tinggi

di bandara-bandara (airport).

Kondisi ini pada akhirnya akan memunculkan problem klasik di setiap perusahaan

maskapai penerbangan, seperti halnya masalah rute penerbangan,jadwal penerbangan

yang tidak tepat dan pemesanan tiket dan lain-lain.

Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya mengenai

pemesanan tiket adalah dengan menerapkan system e-ticketing pada setiap maskapai

penerbangan yang ada. Karena dengan adanya system e-ticketing dapat memudahkan

kita dalam memperoleh tiket. Namun di balik kemudahan – kemudahan yang ada

terdapat juga beberapa masalah diantaranya :

a. tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan

internet itu sendiri.

b. Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan tiketnya secara online.

c. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara

online.

d. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing.

Page 9: Makalah e Ticketing

1.4.2. Contoh

Salah satu maskapai penerbangan yang menerapkan pemesanan tiket secara

online (e-ticketing) yaitu maskapai penerbangan AirAsia. PT. Indonesia AirAsia

merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka di

Asia Tenggara, AirAsia Berhad yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia AirAsia

diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan

berbiaya hemat dan mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia

AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan konsep “tanpa syarat” (tanpa tiket, tempat

duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan). Indonesia AirAsia sekarang telah

mengoperasikan sebelas armada Boeing 737-300 yang melayani delapan rute domestik,

yaitu dari Jakarta ke Medan, Padang, Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan,

Surabaya, Batam dan Solo, serta lima belas rute internasional dari Jakarta, Bandung,

Bali, Medan, Padang, Pekanbaru, Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta

ke Johor Baru, Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan ke Penang

(Malaysia) dan dari Bali ke Kota Kinabalu dan Kuching. Hingga akhir tahun 2007,

Indonesia AirAsia telah menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu. Bagi Indonesia AirAsia

keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu

mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya

saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in , boarding , terbang, hingga tiba di

tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di

Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin

dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah, hingga pemeliharaan tingkat tinggi.

Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada

untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep

Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Indonesia AirAsia ingin

semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat

merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Boeing 737-300 yang

berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah. Adapun

kegiatan operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut:

Page 10: Makalah e Ticketing

a. harga hemat

Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya. Layanan jasa

seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang tanpa makanan, dan

sebagainya. Semua ini lebih baik di tukar dengan harga kursi yang 80% jauh lebih

murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan layanantersebut.

Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai ‘Snack

Attack’, yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan minuman

dengan harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat

membelinya di dalam pesawat.

b. Frekuensi Terbang Tinggi

Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para tamu.

Maskapai inimempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana merupakan

yang paling cepat di Asia, biaya makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang

makin meningkat.

c. Untuk Kenyamanan Tamu

AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk

membuat perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan

kenyamanan berikut :

1. Call Center (Pusat Layanan Telepon) – Berdiri pada bulan februari 2004, Call

Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan 60 layanan

sambungan telepon untuk kenyamanan para tamu dalam membeli penerbangan.

2. Terbang tanpa tiket – Diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini

melengkapi layanan pembelian dari Internet booking AirAsia dan layanan Call

Center dengan menyediakan alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu

tidak lagi perlu repot repot untuk mengambil tiket!

3. Beli lewat Internet – sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan

ini di Asia, AirAsia menawarkan cara baru yang nyaman dalam membeli kursi

AirAsia melalui website www.airasia.com.Tidak perlu telepon, tidak perlu antri.

Page 11: Makalah e Ticketing

www.airasia.com di luncurkan pada tanggal 10 Mei 2002, dan sekarang tersedia

dalam 6 bahasa – English, Bahasa Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa

Indonesia.

4. Reservasi dan kantor penjualan – Tersedia di bandara dan di kota untuk

kenyamanan bagi tamu yang ingin datang langsung.

5. Travel agent resmi – AirAsia juga memperkenalkan layanan online B2B kepada

travel agent. Fitur berbasis internet dengan informasi ketersediaan kursi secara

real time yang pertama di Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran

secara virtual melalui kartu kredit.

6. Layanan pelanggan untuk lebih baik – AirAsia secara terus menerus cari

mencari cara untuk melayani lebih baik dan memberikan penghematan lebih lagi

kepada tamunya.

d. Keamanan yang utama

AirAsiamelakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di hangar Garuda Maintenance

Facilities (GMF). Kegiatan in merupakan komitmen kepada masyarakat bahwa

Indonesia AirAsia selalu patuh pada ketentuan keselamatan penerbangan. Saat ini GMF

sudah diakui oleh dunia internasional

e. Optimalisasi biaya

AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya

dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha mengoptimalisasi biaya dengan cara

tinggal landas dalam waktu yang singkat, tidak memberikan layanan seperti makanan

dan minuman, menggunakan satu tipe pesawat untuk menghemat biaya pelatihan, dan

semua penghematan ini dikembalikan kepada pelanggan dengan memberikan harga

yang sangat hemat.

Page 12: Makalah e Ticketing

BAB IV

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dirumuskan

adalah sebagai beikut :

a. Waktu berpengaruh terhadap preferensi belanja olnline tiket pesawat,artinya semakin

cepat proses transaksi pembelian tiket pesawat,maka seseorang akan semakin cenderung

atau memiliki preferensi semakin tinggi untuk membeli tiket pesawat melalui

internet.Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesibukan responden sehingga menjadikan

waktu sebagai sumber daya yang terbatas,jadi responden dengan tingkat kesibukan yang

tinggi akan cenderung memilih proses transaksi yang cepat pada saat membeli tiket

pesawat.

b. Harga tidak berpengaruh terhadap preferensi belanja online.Hal tersebut disebabkan

oleh pengetahuan responden tentang tingkat harga yang ditawarkan oleh agen

perjalanan maupun yang tercantum pada website maskapai penerbangan.Mereka juga

paham kapan harus membeli tiket karena tingkat harga juga berbeda bila dipesan pada

saat “high season” dimana banyak orang mengadakan perjalanan seperti pada saat tahun

baru dan “low season” dimana hanya sedikit orang yang melakukan perjalanan.

c. Pelayanan tidak berpengaruh terhadap preferensi belanja online.Hal tersebut

disebabkan oleh responden yang berencana memesan tiket pesawat tidak merasa bahwa

pelayanan adalah hal yang krusial karena pada saat mereka memesan lewat website

mereka hanya bersentuhan dengan tekhnologi yang dianggap kurang mampu meberikan

pelayanan secara interaktif yang sebanding dengan pertemuan langsung dengan penjual.

d. Alternatif tidak berpengaruh terhadap preferensi belanja online.

e. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel waktu yang berpengaruh secara simultan

dan parsial terhadap preferensi belanja.

Page 13: Makalah e Ticketing

1.2. Saran

a. Waktu merupakan komponen pembentuk preferensi pembelian online yang paling

krusial,oleh karena itu produsen harus memperhatikan jumlah waktu yang dibutuhkan

oleh konsumen untuk melakukan pembelian tiket pesawat melalui internet.Beberapa hal

yang dapat dilakukan untuk meminimalkan waktu pemesanan yaitu dengan menanam

sistem pemesanan tiket online yang tidak berbelit-belit dan mudah digunakan didalam

website pemesanan tiket pesawat yang disesuaikan dengan kecepatan akses internet di

Indonesia.Kedua adalah mengembangkan sistem pemesanan online yang dapat diakses

lewat telepon seluler sehingga dalam keadaan berjalanpun, konsumen dapat memesan

tiket pesawat.

b. Harga tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian online, namun

produsen harus tetap mempertahankan tingkat harga yang masuk akal dalam arti harga

yang ditawarkan tidak membuat produsen yang bersangkutan merugi dan tetap

dipandang konsumen sebagai harga yang kompetitif.

c. Pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian online, namun

produsen juga harus tetap mempertahankan kualitas keprimaan pelayanana agar

konsumen tidak memberikan testmonial yang merugikan produsen.

d. Alternatif tidak memiliki pengaruh terhadap prefernsi pembelian online. Hal ini

memberikan peluang kepada produsen untuk fokus terhadap produk utamanya dan

mengembangkannya semaksimal mungkin.

e. Bagi peneliti berikutnya, hasil peneklitian ini masih dapat dikembangkan dengan

berbagai penelitian lain seperti :

1. Meneliti variabel – variabel lebih lanjut misalnya : fenomena tiket pesawat

harga murah yang dihubungkan dengan kwalitas pelayanan, waktu serta

alternatif dalam membentuk preferensi belanja online.

2. Melebarkan fokus penelitian dengan membandingkan beberapa kelompok

sampel misalnya : mahasiswa dan pekerja profesional.

3. Penelitian untuk mengetahui apakah website atmosphere mempengaruhi

preferensi belanja online pada produk tiket pesawat.

Page 14: Makalah e Ticketing

DAFTAR PUSTAKA

http://www.beritanet.com/search.php?text=kumpulan%20makalah,teknologi%20informasi

%20expert%20system

http://www.masecho.com/search/peran-sistem-informasi-pada-e-ticket/

http://ramirezz.co.cc/dl/peran-sistem-informasi-untuk-e-ticket/