7
1. Pendahuluan Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah diskusi yang berjudul Semen Ionomer Kaca (SIK) ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kepada mahasiswa, khususnya tentang semen ionomer kaca. Adapun manfaat dari makalah ini, ialah agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan semen ionomer kaca, komposisi, dan klasifikasi dari semen ionomer kaca. Meskipun informasi yang diberikan melalui makalah ini hanya sebagian kecil dan mungkin masih mempunyai kekurangan, tetapi setidaknya isi dari makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menambah pengetahuan tentang bahan semen kedokteran gigi khususnya semen ionomer kaca. Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Demikian makalah ini dibuat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. 2. Tinjauan Pustaka Glass Ionomer Cement atau Semen Ionomer Kaca (GIC atau SIK) pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan Kent pada tahun 1971, yang terdiri dari bubuk kaca fluoroaluminosilikat dan larutan asam polikarboksilat. SIK merupakan bahan restorasi yang banyak digunakan oleh dokter gigi dan terus dikembangkan. SIK memiliki kemampuan berikatan secara fisikokimiawi baik

Makalah Gigi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Gigi

1. Pendahuluan

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya

kami dapat menyelesaikan makalah diskusi yang berjudul Semen Ionomer Kaca (SIK) ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh

karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi

kesempurnaan makalah ini.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kepada

mahasiswa, khususnya tentang semen ionomer kaca. Adapun manfaat dari makalah ini, ialah

agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan semen ionomer kaca, komposisi,

dan klasifikasi dari semen ionomer kaca. Meskipun informasi yang diberikan melalui

makalah ini hanya sebagian kecil dan mungkin masih mempunyai kekurangan, tetapi

setidaknya isi dari makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menambah pengetahuan

tentang bahan semen kedokteran gigi khususnya semen ionomer kaca. Dalam pembuatan

makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.

Demikian makalah ini dibuat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

2. Tinjauan Pustaka

Glass Ionomer Cement atau Semen Ionomer Kaca (GIC atau SIK) pertama kali

diperkenalkan oleh Wilson dan Kent pada tahun 1971, yang terdiri dari bubuk kaca

fluoroaluminosilikat dan larutan asam polikarboksilat. SIK merupakan bahan restorasi yang

banyak digunakan oleh dokter gigi dan terus dikembangkan. SIK memiliki kemampuan

berikatan secara fisikokimiawi baik pada email maupun dentin. Kekurangan SIK jika

dibandingkan dengan bahan tumpatan lain adalah kurang estestik, sulit dipolish, dan

mempunyai sifat brittle.

3. Semen Ionomer Kaca (SIK)

Semen Ionomer Kaca (SIK) adalah bahan gigi restoratif yang digunakan untuk mengisi

gigi dan luting semen. Reaksi yang terbentuk dari SIK adalah reaksi antara alumina silikat

kaca dalam bentuk powder dengan asam poliakrilik sebagai liquid. Sifat fisik SIK yang

adhesif ke permukaan enamel dan dentin, biokompatibel pada jaringan pulpa, dan koefisien

termal ekspansi yang sama dengan gigi membuat SIK banyak digunakan. Terlebih lagi

karena Semen Ionomer Kaca ini melepas fluor dalam jangka panjang sehingga dapat

Page 2: Makalah Gigi

menghilangkan sensitivitas dan mencegah terjadinya karies sekunder pada gigi yang

ditumpat. SIK atau GIC ini umumnya diklasifikasikan menjadi lima tipe dasar, yaitu:

1. Semen Ionomer Konvensional

2. Modifikasi Resin GIC (Konvensional dengan penambahan HEMA)

3. Semen Ionomer Hibrida (Dual-Cured Glass Ionomer Cement)

4. Tri-Cure GIC

5. Metal-Reinforced GIC

3.1. GIC Powder

Serbuk kalsium asam-larut fluoroaluminosilicate mirip dengan kaca namun dengan rasio

alumina-silikat yang lebih tinggi sehingga meningkatkan reaktivitas dengan cairan. Bagian fluoride

bertindak sebagai fluks dari “keramik”. Lantanum, Strontium, Seng Oksida Barium atau aditif

memberikan radiopacity. Fusion bahan baku untuk membentuk kaca yang seragam dengan

memanaskan mereka untuk suhu 1100 °C hingga 1500 °C. Persentase bahan baku:

Silika 41.9%

Alumina 28.6%

Aluminium Fluoride 1.6%

Kalsium Fluoride 15.7%

Natrium Fluoride 9.3%

Aluminium Fosfat 3.8%

3.2. GIC Liquid

Awalnya, cairan untuk GIC adalah larutan asam poliakrilat dalam konsentrasi sekitar

40 sampai 50%. Cairan sangat kental dan cenderung gel dari waktu ke waktu. Dalam

sebagian besar semen saat ini, asam adalah dalam bentuk co-polymer dengan itaconic, asam

maleat atau tricarboxylic. Asam ini cenderung meningkatkan reaktivitas cairan, penurunan

viskositas dan mengurangi kecenderungan untuk gelasi. asam tartarat juga hadir dalam

cairan. Hal ini meningkatkan karakteristik penanganan dan meningkatkan waktu bekerja, tapi

waktu pengaturan lebih pendek. Viskositas tartrat asam yang mengandung semen umumnya

tidak berubah selama hidup rak semen. Namun, perubahan yang dapat terjadi ketika

viskositas semen melampaui tanggal tersebut. Sebagai sarana untuk memperpanjang waktu

kerja GIC, beku-kering dan bubuk kaca bubuk polyacid ditempatkan dalam botol yang sama

bedak. cair ini terdiri dari air atau air dengan asam tartrat. Ketika bubuk dicampur dengan air,

bubuk asam melarutkan dan menyusun kembali asam cair dan proses ini diikuti oleh reaksi

Page 3: Makalah Gigi

asam-basa. Semen jenis ini kadang-kadang disebut sebagai gelas air Ionomer Ionomer

settable atau keliru seperti kaca anhidrat.

3.3. Manipulasi

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pertimbangan manipulatif untuk SIK harus

dipenuhi:

1. Permukaan gigi yang disiapkan harus bersih dan kering

2. Kelebihan semen harus dihapus pada waktu yang tepat

3. Permukaan harus diselesaikan tanpa pengeringan yang berlebihan

4. Restorasi perlindungan permukaan harus dipastikan untuk mencegah keretakan atau

peluruhan

3.4. Kelebihan SIK

Adapun beberapa keuntungan memakai SIK:

1. Adhesi melekat baik pada struktur gigi

2. Biokompatibel

3. Menghambat peluruhan fluoride dan timbulnya karies sekunder

4. Persiapan kavitas minimal diperlukan sehingga mudah digunakan pada anak-anak

3.5. Kekurangan SIK

Disamping kelebihan, adapula kekurangan dari bahan SIK ini, yaitu:

1. Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak

disarankan untuk digunakan pada gigi posterior

2. Warna tambalan lebih opaque sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan

dan permukaan gigi asli

3. Tambalan SIK lebih mudah aus dibanding tambalan lain

3.6. Tipe SIK

Menurut Wilson dan Kent (1988), terdapat tiga macam SIK:

1. Tipe I, disebut juga luting cement. Digunakan untuk menyemenkan mahkota,

inlay, onlay, atau jembatan. Ratio P/L 1,5:1. Ketebalan 25 mikron atau kurang,

serta radioopaque. Semen sebagai luting atau perekat merupakan suatu bahan

yang bisa dibentuk untuk menutupsebuah celah atau untuk menyemen dua

Page 4: Makalah Gigi

komponen menjadi satu, oleh karena itu istilah yang lebih umum digunakan

untuk menjelaskan proses tersebut adalah sementasi. Tujuan utama semen sebagai

luting, ialah mengisi celah antara protesa dan gigi yang dipreparasi secara lengkap

dan menutup secara sempurna agar cairan rongga mulut dan invasi kuman tidak

masuk ke dalam celah.

2. Tipe II, disebut juga restorative cement.  Tipe 2-1, restoratif estetik, digunakan

untuk tumpatan estetika. Ratio P/L 2,5:1 sampai 6,8:1. Kebanyakan bersifat

radiolusen, memiliki reaksi pengerasan (setting reaction) yang panjang yang dapat

mengakibatkan kehilangan cairan atau kontaminasi cairan (water-in, water-out)

paling tidak selama 24 jarn setelah pengaplikasian sehingga memerlukan lapisan

pelindung (diberi cocoa butter atau dilapisi bonding agent).  Tipe 2-2, reinforced

GIC, yang diberi tambahan Ag-Sn atau Ag-Pd, dan SIK yang diperkuat ini

dianggap memiliki kekuatan kompresif yang lebih baik, digunakan pada tumpatan

yang tidak terlalu mementingkan estetika melainkan pengerasan yang cepat dan

sifat-sifat yang tinggi, misalnya untuk tambalan posterior atau komponen inti.

Ratio bubuk/cairan 3:1 sampai 4:1, radioopak, mengeras dengan cepat, namun

masih rawan dehidrasi 2 minggu setelah aplikasi.

3. Tipe III, disebut juga lining cement, digunakan sebagai material pelapisan standar

di bawah semua material restoratif, adhesif ke dentin dan email, mengeluarkan

fluor, dapat dietsa dengan asam ortofosfat 37% seperti email, reaksi pengerasan

cepat, resistensi terhadap penyerapan air terjadi lebih awal. Ratio P/L antara 1,5:1

sampai 4:1.

Semen Ionomer Kaca terdiri dari beberapa tipe, dan setiap tipe memiliki kegunaan

yang berbeda, seperti:

- Tipe I : Luting Semen

- Tipe II : Restorasi

- Tipe III : Bahan Lining dan Basis

- Tipe IV : Fissure Sealant

- Tipe V : Semen Ortodontik

- Tipe VI : Core Build Up

Page 5: Makalah Gigi

4. Kesimpulan