14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi selalu identik dengan konsep pengurangan kedaulatan sebuah negara, penghilangan batas wilayah sebuah negara, kecanggihan teknologi, penyempitan ruang dunia dan pengembangan transaksi perdagangan berdasarkan kepada pemikiran perdagangan bebas. Menurut Abdul Rahman Embong (2000) globalisasi dikaitkan dengan konsep pengurangan kedaulatan negara, keterobosan batas wilayah, kecanggihan teknologi, pengecilan dunia dan pengembangan transaksi perdagangan berdasarkan pemikiran perdagangan bebas. Hal lainnya diungkapkan oleh Yoshihara Kunio (2001) bahwa globalisasi bukan saja membawa definisi yang bersifat sejagat di kalangan penduduk dunia, tetapi juga mengancam proses pembentukan negara bangsa, oleh karena globalisasi pada dasarnya ingin mewujudkan negara tanpa batas. Globalisasi adalah sebuah bahasan yang sangat penting terutama dalam pendekatan-pendekatan politik internasional. Terbukanya sistem politik dunia pada saat ini menuju kecenderungan ke arah yang lebih demokratis adalah salah satu dampak yang ditimbulkan oleh berkembangnya globalisasi, dengan menggunakan perkembangan teknologi ICT (Information Communiation and Technology) seperti internet dan hand phone globalisasi menjadi semakin berkembang tidak hanya dalam tataran dunia sosial akan tetapi mengarah kepada wacana

makalah globalisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah globalisasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi selalu identik dengan konsep pengurangan kedaulatan sebuah

negara, penghilangan batas wilayah sebuah negara, kecanggihan teknologi,

penyempitan ruang dunia dan pengembangan transaksi perdagangan berdasarkan

kepada pemikiran perdagangan bebas. Menurut Abdul Rahman Embong (2000)

globalisasi dikaitkan dengan konsep pengurangan kedaulatan negara, keterobosan

batas wilayah, kecanggihan teknologi, pengecilan dunia dan pengembangan transaksi

perdagangan berdasarkan pemikiran perdagangan bebas. Hal lainnya diungkapkan

oleh Yoshihara Kunio (2001) bahwa globalisasi bukan saja membawa definisi yang

bersifat sejagat di kalangan penduduk dunia, tetapi juga mengancam proses

pembentukan negara bangsa, oleh karena globalisasi pada dasarnya ingin

mewujudkan negara tanpa batas.

Globalisasi adalah sebuah bahasan yang sangat penting terutama dalam

pendekatan-pendekatan politik internasional. Terbukanya sistem politik dunia pada

saat ini menuju kecenderungan ke arah yang lebih demokratis adalah salah satu

dampak yang ditimbulkan oleh berkembangnya globalisasi, dengan menggunakan

perkembangan teknologi ICT (Information Communiation and Technology) seperti

internet dan hand phone globalisasi menjadi semakin berkembang tidak hanya dalam

tataran dunia sosial akan tetapi mengarah kepada wacana ekonomi politik serta

praktek ekonomi politik di setiap negara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud Globalisasi?

2. Bagaimana Globalisasi dalam Dunia Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui maksud Globalisasi.

2. Mengetahui Globalisasi dalam Dunia Pendidikan.

D. Manfaat Penulisan

Page 2: makalah globalisasi

BAB II

GLOBALISASI

A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam

berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang

mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.

Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :

1. Malcom Waters

Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa

pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang

penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.

2. Emanuel Ritcher

Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan

menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan

terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

3. Thomas L. Friedman

Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi

teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi

teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.

4. Princenton N. Lyman

Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling

ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam

hal perdagangan dan keuangan.

5. Leonor Briones

Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi

namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis,

pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita

B. Ciri-ciri Globalisasi

1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu yang diakibatkan oleh

perkembangan telepon genggam, televisi satelit dan internet.

2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling

bergantung satu negara dengan negara lain.

3. Peningkatan interaksi budaya antar negara melalui media massa.

Page 3: makalah globalisasi

4. Munculnya masalah global yang menuntut dunia mengatasi masalah tersebut

secara bersama.

C. Teori globalisasi

Menurut para ahli secara teori terdapat empat pendapat bagaimana dunia

merespon globalisasi (Abdul Rahman Embong:2000), masing-masing mempunyai

perspektif yang berbeda satu dengan lainnya:

1. Hyperglobalizer, teori ini didasarkan kepada pandangan-pandangan

Kenichi Ohmae seorang sosiolog Jepang. Aliran ini mendedahkan

mengenai dampak dari kemajuan teknologi telah mempersempit ruang

dan waktu. Hal ini akan terlihat ketika logika borderless di mana jarak

dan batas wilayah menjadi semakin berkurang, dalam konteks lain

Kenichi Ohmae mengatakan akan terjadi sebuah konsep di mana

terwujudnya sebuah kampung global. Sehingga negara bangsa tidak

mempunyai pilihan kecuali untuk melakukan open market atau pasar

yang terbuka dan persaingan terbuka.

2. Skeptics, teori yang kedua ini di dukung oleh Paul Hirst dan Grahame

Thompson (1996), Wallerstein (1974) mereka percaya bahawa fenomena

global bermula sejak abad ke-17 dengan bermulanya pencarian bahan

mentah bagi keperluan produksi bangsa-bangsa barat. Globalisasi dalam

aliran ini lebih kepada penghijrahan kawasan, tetapi umumnya ini adalah

satu dampak dari fenomena sejarah yang masih berjalan.

3. Transformationalist, dipelopori oleh Andrew Gidden (1990) melihat

globalisasi adalah sebuah fenomena yang baru, yang berlainan dengan

modernisasi atau westernisasi. Globalisasi melalui penggunaan teknologi

yang canggih seperti telekomunikasi telah menukar pemikiran dan budaya

manusia. Proses globalisasi bukan saja memberi dampak dalam sektor

ekonomi bahkan aspek politik dan budaya. Dalam konteks ekonomi,

kuasa besar ekonomi seperti Jepang, Uni Eropa dan Amerika bakalan

menentukan keadaan ekonomi dunia. Manakala dampak politik ialah

andaian bahwa terdapat satu pertarungan di antara proses globalisasi

dengan kewujudan negara bangsa.

4. Hyperglobalist, Ketergantungan ekonomi politik negara-negara dunia

ketiga terhadap Amerika Serikat akhirnya melahirkan kondisi

Page 4: makalah globalisasi

“pemaksaan” demokrasi liberal untuk menjadi “menu” wajib yang harus

diterapkan di negara dunia ketiga.

Dari keempat respon tersebut, dunia ketiga tidak mempunyai pilihan kecuali

menerima globalisasi secara “pasrah” dalam kategori pertama yaitu hyperglobalizer.

D. Macam-Macam Globalisasi

1. Globalisasi Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi

perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap

arus modal, barang dan jasa.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain

terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

a. Globalisasi Produksi

b. Globalisasi pembiayaan

c. Globalisasi tenaga kerja

d. Globalisasi jaringan informasi

e. Globalisasi Perdagangan

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi

sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.

Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari

perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Dibawah

ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi, diantaranya:

a. kebijakan globalisasi ekonomi

1) Produksi global dapat ditingkatkan

2) Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara

3) Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

4) Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang

lebih baik

5) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

b. keburukan globalisasi ekonomi

1) Menghambat pertumbuhan sektor industri

2) Memperburuk neraca pembayaran

3) Sektor keuangan semakin tidak stabil

Page 5: makalah globalisasi

4) memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

2. Globalisasi Kebudayaan

Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,

termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai

(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga

masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan

aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-

aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku

seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang

bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah

kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu

keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat

semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari

perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W.

Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada

awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media

menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan

tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini

menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

a. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

1) Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

2) Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan

kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di

luar kebudayaannya.

3) Berkembangnya pariwisata.

4) Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.

5) Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian,

film dan lain lain.

6) Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti

Piala Dunia

E. Dampak Globalisasi

1. Dampak Positif Globalisasi :

Page 6: makalah globalisasi

a. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan

b. Mudah melakukan komunikasi

c. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )

d. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran

e. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri

f. Mudah memenuhi kebutuhan

2. Dampak Negatif Globalisasi:

a. Informasi yang tidak tersaring

b. Perilaku konsumtif

c. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit

d. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk

e. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

f. Dampak negatifnya, berkembangnya budaya asing yang tidak sesuai

dengan kebudayaan kita.

3. Cara Menanggulangi Dampak negatif:

a. Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan.

b. Pemberian ketrampilan hidup ( life skill) agar mampu menciptakan

kreatifitas dan kemandirian.

c. Usaha menumbuhkan bidaya dan sikap hidup global, seperti mandiri,

kreatif, menghargai karya, optimis, dan terbuka.

d. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas

nasional.

e. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.

Page 7: makalah globalisasi

BAB III

GLOBALISASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini

dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat

pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan,

bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174

negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105

(1998), dan ke-109 (1999).

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas

pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi

Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic

Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya

menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut

survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan

sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data

Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah

saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program

(PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang

mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan

dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia

dalam kategori The Diploma Program (DP).

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah

masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi

masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus

dalam dunia pendidikan yaitu:

1. Rendahnya sarana fisik,

2. Rendahnya kualitas guru,

3. Rendahnya kesejahteraan guru,

4. Rendahnya prestasi siswa,

5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

Page 8: makalah globalisasi

6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

7. Mahalnya biaya pendidikan.

Memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka.

Kemajuan teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa

Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang

baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara

lain.

Globalisasi membawa akibat terjadinya perubahan yang terus menerus dan

semakin cepat. Fenomena perubahan yang kian berakselerasi memberi imperatif

berbagai lembaga pendidikan yang ada untuk terus melakukan sefl reform jika ingin

tetap mempertahankan eksistensinya di zaman yang berlari seperti sekarang. Namun,

juga perlu diperhatikan bahwa jika reformasi dilakukan secara serampangan, sekadar

reaktif dan tidak visioner, justru akan menyebabkan terjadinya degradasi kemanusiaan

di masa mendatang.

Doni Koesoema A dalam artikelnya ‘Pendidikan Manusia Versus Kebutuhan

Pasar’ menilai bahwa tanggapan pemerintah atas berbagai persoalan dalam dunia

pendidikan terkesan lebih bersifat reaksioner ketimbang visioner. Kebijakan yang

diambil pemerintah dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan hanya didasarkan

sikap reaktif, kaget, bingung, bahkan sekadar memenuhi kepentingan dan kebutuhan

sesaat. Keluhan, bahwa ganti menteri ganti kebijakan, ganti buku pelajaran, dan lain-

lain adalah afirmasi atas situasi ini. ( Pendidikan Manusia Indonesia, Kompas, 2004 ).

Dunia pendidikan bukannya tidak memahami atas persoalan tersebut. Negara, sebagai

pihak yang mengemban amanat penyelenggara pendidikan terus melakukan upaya-

upaya penyempurnaan terhadap penyelenggaraan pendidikan nasional. Namun

sayangnya, kebijakan-kebijakan penyempurnaan yang dibuat cenderung bersifat

reaksioner, kurang didasari visi yang jelas.

Alvin Toffler dalam bukunya Culture Shock :”Globalisasi, selain

menghadirkan peluang “positif” untuk hidup mudah, nyaman, murah, indah dan maju;

juga dapat menghadirkan peluang “negatif” sekaligus, yaitu menimbulkan keresahan,

penderitaan,, dan penyesatan. Globalisasi bekerja selama 24 jam dengan menawarkan

banyak pilihan dan kebebasan yang bersifat pribadi. Pendek kata, dewasa ini telah

terjadi “banjir pilihan dan peluang”, terserah kemampuan seseorang untuk

memilikinya.

Page 9: makalah globalisasi

Mencermati apa yang dikemukakan Toffler di atas, secara tersirat memberi

amanat bahwa dunia pendidikan harus memberi satu life skill  kepada peserta didik

yang saat ini sangat penting, yakni ketrampilan mencari, menyaring, memilah dan

memanfaatkan berbagai informasi, peluang dan pilihan dengan benar. Sekaligus juga

memberi nilai-nilai hidup untuk berani membuang informasi dan pilihan yang tidak

berguna dan merusak.

Page 10: makalah globalisasi

DAFTAR REFERENSI

http://nilaieka.blogspot.com/2009/11/materi-globalisasi.html 7-2-2010. 9.05pm

http://agnesiachubie.student.umm.ac.id/2010/01/26/hello-world/#more-1

09-02-2010 10:09

http://www.bapsi.undip.ac.id/id/informasi/index.php/tantangan-globalisasi

9-2-2010 9:17am

Mustofa. 2008. Globalisasi. di unduh dari  http://mustofasmp2.wordpress.com/2008/12/31/teori-globalisasi/ tanggal 09-02-2010 jam 10:16am

Mustofa. 2008. Globalisasi. di unduh dari  http://mustofasmp2.wordpress.com/2008/12/31/pengertian-dan-ciri-ciri-globalisasi/ tanggal 09-02-2010 jam 10:16am

Mustofa. 2008. Globalisasi. di unduh dari  http://mustofasmp2.wordpress.com/2009/01/02/macam-macam-globalisasi/ tanggal 09-02-2010 jam 10:16am

Sari. 2009. Dunia Pendidikan di Era Globalisasi. Di unduh dari http://sari.student.fkip.uns.ac.id/2009/01/13/pendidikan-di-era-globalisasi/ tanggal 09-02-2010 jam 10:23am