22
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh air mata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsur pertahanan kimiawi. Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh hewan atau manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non ii

Makalah imunoglobin 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah imunoglobin 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1   Latar Belakang

Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang

saling mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu

oleh air mata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsur

pertahanan kimiawi.

Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan

yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam

tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh

melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang

spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap

banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini

sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya

yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup.

Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan

akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh

hewan atau manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius.

Pernyataan ini berkembang dengan pesat semenjak adanya pembuktian dari

Edward Jenner.

Imunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan

kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang

sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan

mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen

dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel

B atau lebih spesifik lagi sel plasma.

Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing

secara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan

perlindungan terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious

disease. Imunitas berasal dari kata latin yaitu Immunitas.Secara umum, imunitas

ii

Page 2: Makalah imunoglobin 2

merupakan respon molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua

yaitu innate immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun

tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan

antibodi.

Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh

sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan

parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang

dapat mengikat bagian reseptor antigen.Antibodi adalah

protein imunoglobulin yang disekresi oleh sel  B yang teraktifitasi oleh antigen.

Berat molekul antibodi berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang

tergantung pada kelasnya.

I.2   Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu :

1. Apa saja Fungsi Sistem Imunoglobulin ?

2. Menjelaskan Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh ?

3. Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin ?

I.3   Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui Fungsi dari Sistem Imun

2. Untuk mengetahui Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh

3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan

dalam Reaksi Imunoglobulin.

ii

Page 3: Makalah imunoglobin 2

BAB II

PEMBAHASAN

 Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh

luar  biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.

Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,sistem ini akan melindungi tubuh

terhadap infeksi bakteri dsan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing

lain dalam tubuh jika sistem kekebalan melemah,kemampuannya melindungi

tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan pathogen, termasuk virus yang

menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan

juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,dan terhambatnya sistem ini

juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

2.1 Fungsi Sistem Imun

Sistem Imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Sebuah

sistem dalam tubuh kita yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup kita.

Ada 3 (tiga) fungsi penting yang harus dimiliki sistem imun yang sehat :

1. Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri, virus,

parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting, karena harus bisa

membedakan mana kawan ( bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh yang

baik ) mana lawan ( virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas dan sel-

sel yang bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker ) dan mana yang orang

biasa ( alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat.

2. Bisa bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing itu

3. Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa & rumus

kimiawi antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka yang disimpan

didalam Transfer Factor tubuh ) sehingga bisa dengan cepat menolak serangan

ulang di masa depan.

Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa

meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.

ii

Page 4: Makalah imunoglobin 2

2.2    Macam – macam Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut

imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi

respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh.

Sistem perthanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu :

1.         Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System)

Innate Immunity adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak

spesifik dan merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barier

terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering

disebut natural ataunative immunity.

Yang termasuk innate immunity adalah : Makrofage, sel darah merah dan

sel assesories, selain itu juga bahan biokimia dan fisik barier seperti kulit yang

mensekresi lisosim dan dapat merusak bakteri seperti S.aureus. oleh karena itu

sistem ini spesifik untuk alam. Sehingga jika ada organisme melakukan penetrasi

melalui permukaan epithel akan dianulir oleh sitem Retikulum Endothelium (RE)

yang merupakan turunan dari sel sumsung tulang yang berfungsi menangkap,

internelisasi dan merusak agen infeksius. Dalam hal ini yang bertindak

memfagositosit adalah sel kuffer. Selain itu juga sel darah merah termasuk

eosinophil, PMN dan monosit dapat migrasi ke dalam jaringan yang dapat

merangsang secara invasive.

Sel lainnya adalah natural killer, leukosit, sel ini cocok untuk mengenali

perubahan permukaan pada sel yang terinfeksi, seperti mengikat dan membunuh

sel yang dipengaruhi oleh interferon. Interferon adalah termasuk antibodi

spesifik yang diproduksi oleh sel target atau sel terinfeksi.

Faktor lain yang termasuk innate immunity adalah protein serum yang

merupakan protein fase akut. Protein ini mempunyai efek sebagai perlindungan

melalui interaksi komplek dengan komplemen, yang selanjutnya diikuti lisisnya

agen penyakit.

Sebagai tanda awal dari respon imun adalah inflamasi yang merupakan

reaksi dari tubuh terhadap injuri seperti invasi agen infeksius. Terjadinya proses

ii

Page 5: Makalah imunoglobin 2

ini dapat ditandai dengan 3 hal yaitu pertama terjadi peningkatan daerah ke daerah

infeksi, kedua peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan reaksi sel

endithel, sehingga terjadi reaksi silang antara molekul besar dan sel endotelial dan

ketiga adalah terjadinya migrasi leukosit (PMN) dan makrofage dan kapiler ke

jaringan sekitar.

Pertahanan non spesifik terbagi atas 3 bagian yaitu :

a. Pertahanan Fisik : Kulit, Membran Mukosa

b. Pertahanan Kimiawi : Saliva, Air mata, Lisozim (enzim penghancur)

c. Pertahanan Biologis : Sel darah putih yang bersifat fagosit (neutrofil, monosit,

acidofil), protein antimikroba dan respon pembengkakan (inflammatory).

2.      Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System)

Adaptive Immunity adalah merupakan sistem pertahanan tibuh lapis kedua,

jika innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi

jika fagosit tidak mengenali agen infeksius sebab hanya sedikit reseptor yang

cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen

terlarut (solube antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan

diperlukan molekul spesifik yang akan berikatan langsung dengan antigen

infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi proses

fagotosis.

Antibodi diproduksi oleh sel B yang merupakan molekul fleksibel dan

bertindak sebagai adaptor antara agen infeksius dan fagosit. Antibodi mempunyai

2 fungsi selain mempunyai variabel antibodi yang berbeda dan mengikat agen

infeksius juga mengikat reseptor sel dan selanjutnya mengaktifkan komplemen

yang diakhiri dengan terjadinya lisis.

Sistem Imun ini disebut Spesifik karena : dilakukan hanya oleh sel darah

putih Limfosit, membentuk kekebalan tubuh, dipicu oleh antigen (senyawa asing)

sehingga terjadi pembentukan antibodi dan setiap antibodi spesifik untuk antigen

tertentu. Limfosit berperan dalam imunitas yang diperantarai sel dan antibodi.

ii

Page 6: Makalah imunoglobin 2

2.3    Unsur – unsur yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin

Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa antibodi adalah sejenis protein.

Protein-protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan ini

dinamakan “Imuno globulin”, disingkat “Ig”.

Protein paling khas pada sistem pertahanan, molekul imuno

globulin mengikatkan diri pada antigen untuk menginformasikan kepada sel-sel

kekebalan lainnya tentang keberadaan antigen tersebut atau untuk memulai reaksi

berantai perang penghancuran.

1)        Sel B

Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun

humoral yang berbalik pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi

utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah

komponen sistem kekebalan tiruan.

Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B,

merupakanimunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B

terdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi dari

antigen yang terikat pada pencerapnya.

Sel B terbagi menjadi dua jenis:

a. Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ditemukan pada

ruangperitoneal dan pleural dan memiliki kemampuan untuk berkembangbiak.

b. Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum

tulang yang memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik dan tidak

memiliki kemampuan untuk berkembangbiak.

Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di

dalam sumsum tulang.

2)        Sel T

Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui

sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan selular. Sel T

mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi sepanjang

waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini

ii

Page 7: Makalah imunoglobin 2

dimungkinkan karena sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan

kemampuan untuk berkembangbiak dengan cepat untuk melawan infeksi yang

mungkin terulang kembali. Kemampuan sel T untuk mengingat infeksi tertentu

dan sistematika perlawanannya, dieksploitasi sepanjang proses vaksinasi, yang

dipelajari padasistem kekebalan tiruan.

Respon yang dilakukan oleh sel T adalah interaksi yang terjadi antara

reseptor sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR) dan peptida MHC pada

permukaan sel sehingga menimbulkan antarmuka antara sel T dan sel target yang

diikat lebih lanjut oleh molekul co-receptor dan co-binding. Ikatan polivalen yang

terjadi memungkinkan pengiriman sinyal antar kedua sel. Sebuah

fragmen peptidakecil yang melambangkan seluruh isi selular, dikirimkan oleh sel

target ke antarmuka sebagai MHC untuk dipindai oleh TCR yang mencari sinyal

asing denganlintasan pengenalan antigen. Aktivasi sel T memberikan respon

kekebalan yang berlainan seperti produksi antibodi, aktivasi sel fagosit atau

penghancuran sel target dalam seketika. Dengan demikian respon kekebalan

tiruan terhadap berbagai macam penyakit diterapkan.

Sel T memiliki prekursor berupa sel punca hematopoietik yang bermigrasi

dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, tempat sel punca tersebut mengalami

rekombinasi VDJ pada rantai-beta pencerapnya, guna membentuk protein TCR

yang disebut pre-TCR, pencerap spesial pada permukaan sel yang

disebut pencerap sel T(bahasa Inggris: T cell receptor, TCR). "T" pada kata sel T

adalah singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T

tumbuh dan menjadi matang. Beberapa jenis sel T telah ditemukan dan diketahui

mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Sel T terbagi menjadi tiga jenis, masing-masing dari ketiga jenis tersebut

mempunyai tugas / fungsi yang berbeda-beda :

a. Sel T sitotoksik (killer), berfungsi membunuh sel-sel yang terinfekasi, sel ini

dapat membunuh berbagai bibit penyakit, dan sel kanker.

b. Sel T supressor (penekan), mempunyai efek menstabilkan jumlah sel killer

agar sel killer tidak membunuh sel-sel tubuh yang sehat.

ii

Page 8: Makalah imunoglobin 2

c. Sel T penolong (helper), berfungsi membantu zat antibodi dan sel B penghasil

antibodi. Sel ini mengatur respons, kekebalan tubuh dengan cara mengenali

dan mengaktifkan limfosit yang lain.

3)        Imuno globulin G (IgG)

Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah

imunoglobulin yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang

belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik

selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia

dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya

imunoglobulin yang dapat melewati plasenta.

4)        Imuno globulin A (IgA)

Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva,

keringat, air mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang

aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan

yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai

reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen.

Fungsi dari IgA ini ialah:

a. Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa

b. Tidak efektif dlam mengikat komplemen

c. Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan

sekretori yang mengandung IgA

d. Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif

5)        Imuno globulin M (IgM)

Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM

mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima

valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM

mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM

adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin

alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk

ii

Page 9: Makalah imunoglobin 2

setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-

dependent antigen.

6)        Imuno globulin D (IgD)

Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda

permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B

normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari

RNA.

7)        Imuno globulin E (IgE)

Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan

dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan

eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya

antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk

memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga

menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.

ii

Page 10: Makalah imunoglobin 2

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Fungsi sistem imun :

a. Penangkal benda asing yang masuk kedalam tubuh

b. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen

tubuh yang lebih tua.

Macam – macam sistem kekebalan tubuh :

a. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System)

b. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System)

Unsur – unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin :

1. Sel B

2. Sel T

3. Imuno globulin G (IgG)

4. Imuno globulin A (IgA)

5. Imuno globulin M (IgM)

6. Imuno globulin D (IgD)

7. Imuno globulin E (IgE)

3.2  Kritik dan Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah duraikan, kami selaku

pemakalah mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun baik bagi

pemakalah maupun masyarakat pada umumnya demi kesempurnaan pemyusunan

makalah selanjutnya

ii

Page 11: Makalah imunoglobin 2

DAFTAR PUSTAKA

      

1. A.Rantam, Fedik. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press.

Surabaya.

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_B

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_T

4. http://www.sodiycxacun.web.id/2010/01/klasifikasi-antibodi.html

5. http://www.4lifetransferfactormakassar.com/index.php/sistem-imun/

fungsi-sistem-imun

ii

Page 12: Makalah imunoglobin 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah Imonoglobulin.

Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih

kepada Dosen serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah

ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak

ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam

pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah

ilmu pengetahuan kita semua.

Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Raha, November 2013

Penulis

ii

Page 13: Makalah imunoglobin 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3  Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Fungsi sistim imun..................................................................................3

2.2 macam-macam sistim kekebalan tubuh..................................................4

2.3 unsur-unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin........................6

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan............................................................................................10

3.2 Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii

Page 14: Makalah imunoglobin 2

TUGAS : INDIVIDU

MAKALAH IMONOGLOBULIN

DI SUSUN OLEH:

NAMA : SITTI MAYANSARI

NIM : 2013.IB.0040

TINGKAT : I A.

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHAKABUPATEN MUNA2013/2014

ii