16
MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK I (informed consent) OLEH: AHMAD SAMSUN (08060043)

Makalah Keperawatan Gerontik i

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Keperawatan Gerontik i

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK I

(informed consent)

OLEH:

AHMAD SAMSUN (08060043)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

Page 2: Makalah Keperawatan Gerontik i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud

kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik

maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk

peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.

Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya

berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik

intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai

trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan

Medikal Bedah serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.

1.2. Tujuan Mengidentifikasi trend dalam keperawatan di Indonesia

Mengidentifikasi isu dalam keperawatan di Indonesia

Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan terhadap perawat di Indonesia

1.3. Manfaat Penulisan

Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu keperawatan di

Indonesia. Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan. Mengetahui keterkaitan

keperawatan dengan trend dan isu yang berkembang dalam bidang kesehatan.

Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklinik

Page 3: Makalah Keperawatan Gerontik i

BAB IIPEMBAHASAN

Trend dan Issue Etika Keperawatan

2.1. Isu Aspek Legal

Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama

seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di

Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai

koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima

telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu

legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam

perdebatan dan sulit pemecahannya.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum

kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan

profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan

telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan,

penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan

yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.

Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan

kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang

secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam

merawat pasien adalah :

1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan

harus tetap terjaga

2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial

resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon)

dan keuntungannya

3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan

membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email

Page 4: Makalah Keperawatan Gerontik i

4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah

gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

2.2. Trend Keperawatan dan Implikasinya di Indonesia

Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang

yang meliputi:

A.    Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh).

Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya

penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian

pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau

antara beberapa perawat.

Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan

layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien

sakit kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia (Britton,

Keehner, Still & Walden 1999).

Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam

menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh

oleh ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah

Sakit Internasional.

Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga

keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.

Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi

komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang

menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam

menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan

sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan

atau computer.

B.Bagaimana aplikasi dan keuntungan telenursing.Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit, melalui telenursing centre dan melalui unit

mobile. Telepon triage dan home care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling

cepat. Perawat home care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk melakukan

Page 5: Makalah Keperawatan Gerontik i

monitoring parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan, dan

menimbang berat badan, via internet.

 Melalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas dan menyusun suatu

konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi; sebagai contoh,

bagaimana cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon insulin atau mendiskusikan

peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini sangat membantu orang dewasa dan anak-anak

dengan kondisi-kondisi kronis dan macam-macam penyakit yang melemahkan, terutama sekali

mereka yang mempunyai cardiopulmonary diseases.

Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan,

terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat

untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara

langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak

yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek

Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor

seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya

mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran

pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar

kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat

waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di

RS, serta menghambat infeksi nosokomial.

2.3. Keuntungan Telenursing.

1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi

kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home).

2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan

keperawatan tanpa batas geografis

3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS

4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan

meningkatkan pemanfaatan tehnologi

5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan

perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula

digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan

Page 6: Makalah Keperawatan Gerontik i

multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan

melalui model simulasi lewat secara interaktif.

2.4. INFORMED CONSENT

  Menurut PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008 dan UU no 29 th 2004 Pasal 45 serta

Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran KKI tahun 2008.

Maka Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh

pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai

tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Menurut Lampiran SKB IDI

No. 319/P/BA./88 dan Permenkes no 585/Men.Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan

Medis Pasal 4 ayat 2 menyebutkan dalam memberikan informasi kepada pasien / keluarganya,

kehadiran seorang perawat / paramedik lainnya sebagai saksi adalah penting.

Persetujuan yang ditanda tangani oleh pasien atau keluarga terdekatnya tersebut, tidak

membebaskan dokter dari tuntutan jika dokter melakukan kelalaian.

Tindakan medis yang dilakukan tanpa persetujuan pasien atau keluarga terdekatnya, dapat

digolongkan sebagai tindakan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal 351.

Informasi/keterangan yang wajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran

dilaksanakan adalah:

1. Diagnosa yang telah ditegakkan.

2. Sifat dan luasnya tindakan yang akan dilakukan.

3. Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut.

4. Resiko resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada tindakan kedokteran tersebut.

5. Konsekwensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan adakah alternatif cara pengobatan

yang lain.

6. Kadangkala biaya yang menyangkut tindakan kedokteran tersebut.

Resiko resiko yang harus diinformasikan kepada pasien yang dimintakan persetujuan tindakan

kedokteran :

a. Resiko yang melekat pada tindakan kedokteran tersebut.

b. Resiko yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya.

Page 7: Makalah Keperawatan Gerontik i

Dalam hal terdapat indikasi kemungkinan perluasan tindakan kedokteran, dokter yang akan

melakukan tindakan juga harus memberikan penjelasan ( Pasal 11 Ayat 1 Permenkes No 290 /

Menkes / PER / III / 2008 ). Penjelasan kemungkinan perluasan tindakan kedokteran

sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 merupakan dasar daripada persetujuan ( Ayat 2 ).

Pengecualian terhadap keharusan pemberian informasi sebelum dimintakan persetujuan tindakan

kedokteran adalah:

1. Dalam keadaan gawat darurat ( emergensi ), dimana dokter harus segera bertindak untuk

menyelamatkan jiwa.

2. Keadaan emosi pasien yang sangat labil sehingga ia tidak bisa menghadapi situasi dirinya.

Ini tercantum dalam PerMenKes no 290/Menkes/Per/III/2008.

2.4.1.Tujuan Informed Consent

a. Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak

diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa

sepengetahuan pasiennya.

b. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif,

karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan medik ada melekat

suatu resiko ( Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 Pasal 3 )

Tindakan medis yang dilakukan tanpa izin pasien, dapat digolongkan sebagai tindakan

melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal 351 ( trespass, battery, bodily assault ).

Menurut Pasal 5 Permenkes No 290 / Menkes / PER / III / 2008, persetujuan tindakan

kedokteran dapat dibatalkan atau ditarik kembali oleh yang memberi persetujuan, sebelum

dimulainya tindakan ( Ayat 1 ). Pembatalan persetujuan tindakan kedokteran harus dilakukan

secara tertulis oleh yang memberi persetujuan ( Ayat 2 ).

Perawatan yang diperlukan dalam pembuatan informed consent adalah Semua perawatan yang

membutuhkan tindakan, bisa dimintakan inform consent. Contohnya dalam kedokteran gigi

Perawatan Saluran Akar atau Pencabutan Gigi. Dalam perawatan gigi anak, yang

menandatangani surat persetujuan adalah orang tua atau wali.

Selain itu Informed Consent juga memiliki kekuatan hukum yaitu Semua perawatan yang

membutuhkan tindakan, bisa dimintakan inform consent. Contohnya dalam kedokteran gigi

Perawatan Saluran Akar atau Pencabutan Gigi. Dalam perawatan gigi anak, yang

menandatangani surat persetujuan adalah orang tua atau wali.

Page 8: Makalah Keperawatan Gerontik i

Contoh Informed Consent

SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :Nama   :                       (L/P)Umur/Tgl Lahir :Alamat :Telp :Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari :Nama  :                        (L/P)Umur/Tgl Lahir :Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis berupa…………………………………………………………………………….Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinana pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan.                                                                                    Malang,………………….20……Dokter/Pelaksana,                                                        Yang membuat pernyataan,                       

Ttd                                                                                           Ttd

(……………………)                                                  (…………………………..)*Coret yang tidak  perlu

Page 9: Makalah Keperawatan Gerontik i

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulana. Trend Keperawatan dan Dampaknya di Indonesia.

Beberapa trend yang terjadi dalam Keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah: telenursing,

Prinsip Moisture Balance dalam Perawatan Luka, Pencegahan HIV-AIDS pada Remaja dengan

Peer Group, Program sertifikasi perawat keahlian khusus, Hospice Home Care, One Day Care,

Klinik HIV, Klinik Rawat Luka, Berdirinya organisasi profesi keperawatan kekhususan,

Pengembangan Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan Rumah Sakit. Disadari bahwa

semua trend tersebut belum seutuhnya diterapkan dalam pelayanan keperawatan di seluruh

Indonesia.

b. Isu dalam Keperawatan dan Dampaknya di Indonesia

Beberapa isue yang berkembang dalam Keperawatan di Indonesia, antara lain: Pemakaian tap

water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka, Belum ada dokumentasi keperawatan

yang baku sehingga setiap institusi rumah sakit mengunakan versi atau modelnya sendiri-sendiri,

Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter, Euthanasia: suatu issue kontemporer dalam

keperawatan, Pengaturan sistem tenaga kesehatan, Lulusan D3 Keperawatan lebih banyak

terserap di Rumah sakit pemerintah dibandingkan S1, dan Peran dan tanggung jawab yang belum

ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan sehingga implikasi di rs antara DIII, S1 dan

Spesialis belum jelas terlihat.

c. Informed Consent

Menurut PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008 dan UU no 29 th 2004 Pasal 45 serta Manual

Persetujuan Tindakan Kedokteran KKI tahun 2008.

Maka Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau

keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap

Page 10: Makalah Keperawatan Gerontik i

mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Menurut Lampiran

SKB IDI No. 319/P/BA./88 dan Permenkes no 585/Men.Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan

Tindakan Medis Pasal 4 ayat 2 menyebutkan dalam memberikan informasi kepada pasien /

keluarganya, kehadiran seorang perawat / paramedik lainnya sebagai saksi adalah penting.

3. Saran

a. Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu

keperawatan di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan layanan keperawatan.

b. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui kegiatan riset

sebagai dasar untuk pengembangan Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan Rumah

Sakit dalam Lingkup Keperawatan.

c.   Seluruh tenaga medis baik perawat ataupun dokter agar dapat menggunakan Informed

Consent supaya terhindar dari dugaan malpraktek dan terhindar dari jerat hukum.

Page 11: Makalah Keperawatan Gerontik i

DAFTAR PUSTAKA

Dian Roslan Hidayat S.Kep M.KesDirektur Utama Intan Nursing Center Garut.TREN DAN ISU MUTAKHIR PRAKTEK PERAWAT (diakses Jumat, 10 Juni pukul 12.44 WIB)Dr. Erik Tapan MHA,Telenursing (diakses Jumat, 10 Juni pukul 12.44 WIB)Buku Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik di Indonesia