21
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata pelajaran Kewarganegaraan dengan judul makalah Politik Indonesia di Era Reformasi Dengan Pancasila Sebagai Dasar Negara. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dosen Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini. 2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai. Page 1

Makalah Kewarganegaraan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang ekonomi kerakyatan

Citation preview

Page 1: Makalah Kewarganegaraan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT bahwa penulis telah

menyelesaikan tugas mata pelajaran Kewarganegaraan dengan judul makalah Politik

Indonesia di Era Reformasi Dengan Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini

tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-

kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Dosen Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada

penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.

2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai

kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi

pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan

dapat tercapai, Amiin.

Semarang, Juni 2011

Page 1

Page 2: Makalah Kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini, menjelang pemilihan presiden 9 Juli 2009 kata ekonomi

kerakyatan menjadi sangat populer. Semua calon presiden yang telah

mendeklarasikan diri mengusung ekonomi kerakyatan sebagai dasar pembangunan

ekonomi di masa mendatang. Tidak hanya sampai disitu, masing-masing calon saling

menuding bahwa lawan politiknya menganut mashab ekonomi neo liberal. Namun

sayang, masing-masing calon presiden tidak ada yang menjelaskan secara konkrit

mengenai visi dan misi pembangunan ekonomi yang berlandaskan ekonomi

kerakyatan. Ditengah-tengah riuhnya setiap orang menyuarakan ekonomi kerakyatan

arti kata ekonomi kerakyatan sendiri sempat tidak tersentuh. Hal ini menandakan

bahwa kata ekonomi kerakyatan hanya menjadi komoditas politik untuk menarik

simpati masyarakat.

Oleh karena itu ekonomi kerakyatan merupakan dasar dari pembangunan

ekonomi untuk Indonesia di masa mendatang.

Page 2

Page 3: Makalah Kewarganegaraan

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi Kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasisi pada kekuatan

rakyat sesuai dengan Pasal 33 ayat 1 UUD 45 dan sila ke empat Pancasila

(Bob,2003). Didalam Ekonomi Kerakyatan setiap masyarakat berpartisipasi baik

dalam penentuan kebijakan atau dalam kegiatan ekonomi sesuai dengan peranannya

masing-masing, tanpa menutup atau menghalangi kesempatan masyarakat untuk maju

dalam bidang perekonomian dengan memperhatikan pemerataan sebagai tujuan

utama pembangunan.

Untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan pemerintah berhak atas

penguasaan sektor-sektor penting yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Pemerintah berperan sebagai penyelenggra perekonomian dengan tugas utama

mendistriubusikan sumber daya ekonomi dan menjaga atas ketersediaan prasarana

kebutuhan pokok produksi barang dan jasa. Dalam ekonomi kerakyatan masyarakat

berhak atas pendapatan dari hasil produksinya tanpa mengesampingkan azas

kekeluargaan.

Pergulatan ekonomi kerakyatan sebagai dasar pembangunan ekonomi telah

memakan waktu yang panjang. Pergulatan ekonomi kerakyatan didalam

pemerintahan meliputi implementasi dalam pembangunan ekonomi sampai pada

pergulatan pemikiran ekonomi para akademisi. Berbagai pergulatan mengenai

Page 3

Page 4: Makalah Kewarganegaraan

implementasi ekonomi kerakyatan dalam pembangunan ekonomi nasional dan

perhelatan para pemikir ekonomi telah menjadi dinamika yang mengiringi sejarah

bangsa Indonesia.

Ekonomi kerakyatan merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah

Indonesia untuk meningkatkan produktivitas barang dan juga mengurangi

pengangguran dan membuka lapangan kerja baru. Selain itu juga pemerintah juga

ikut menyediakan pinjaman modal kepada pelaku UKM serta memberikan pelatihan

keterampilan.

Kreativitas dan inovasi adalah keharusan karena barang hasil produksi dapat

bersaing di pasar karena barang tersebut berbeda. Namun yang tidak kalah

pentingnya juga adalah bagaimana agar usaha tersebut tetap dapat eksis berdiri

meskipun mengalami keterpurukan.

Meskipun tujuan dari ekonomi kerakyatan baik tetapi sekarang kita mesti

melihat keadaan masyarakat. Di Indonesia masalah utama yang dihadapi adalah

kreatifitas dan modal. Keduanya merupakan penghambat bagi seseorang untuk

merintis uasaha. Selai itu tingkat konsutif yang tinggi oleh masyarakat namun tak

dibarengi oleh tingginya produktivitas barang dalam negeri.

Bagi setiap unit usaha dari semua skala dan disemua sektor ekonomi, era

globalisasi dan pasar bebas disatu sisi memberikan banyak kesempatan namun juga

memberikan banyak tantangan jika tidak dapat menghadapi dengan baik yang akan

Page 4

Page 5: Makalah Kewarganegaraan

berubah menjadi ancaman. Bentuk kesempatan dan tantangan yang muncul tentu

akan bebeda menurut jenis kegiatan ekonomi yang berbeda.

Globalisasi juga memperbesar ketidakpastian terutama karena semakin

tingginya mobilitas modal, manusia, dan sumber daya produksi lainnya serta semakin

terintegrasinya kegiatan produksi, investasi dan keuangan antarnegara yang antara

lain dapat menimbulkan gejolak ekonomi suatu wilayah akibat pengaruh langsung

dari keidakstabilan ekonomi di wilayah tersebut.

Dalam Undang-undang No 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi

mempunyai fungsi dan peran:

1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat;

3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya; dan

4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional,

yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi

Page 5

Page 6: Makalah Kewarganegaraan

Jelas sekali di sini bahwa koperasi menganut paham ekonomi kerakyatan yang

diharapkan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Itu tergambar, terutama dalam poin

keempat bahwa koperasi merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Di sinilah koperasi mempunyai peran dan kontribusi penting dalam

memajukan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Koperasi bukan hanya membawa

manfaat secara ekonomi, tetapi juga membawa manfaat dan kebaikan secara sosial,

serta mendatangkan pula rasa keadilan. Ini semua sesuai tujuan pembangunan dan

harapan seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai tiang dan sokoguru ekonomi Indonesia, koperasi menganut ekonomi

terbuka dan berkeadilan sosial. Setiap anggota mempunyai hak yang sama dengan

anggota lainnya, sesuai dengan apa yang telah diberikannya untuk usaha koperasi

tersebut. Ini terdapat juga dalam UU No 25 tahun 1992 Pasal 5 tentang prinsip

koperasi, bahwa salah satunya pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara

adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota dalam koperasi.

Koperasi merupakan usaha paling efektif dalam mengurangi kemiskinan, dan

paling tepat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Peran koperasi dalam

mengatasi dan memberikan jalan keluar pada krisis pangan dan energi jauh sangat

nyata. Koperasi lebih mampu melakukan kegiatan konkret untuk meningkatkan

ketahanan pangan dan mengembangkan energi alternatif.

Page 6

Page 7: Makalah Kewarganegaraan

Oleh karena itu, kita mengharapkan koperasi dapat menempatkan diri sebagai

gerakan eknomi yang mampu membawa perubahan besar bagi perekonomian bangsa,

dengan menggerakkan eknomi rakyat secara mandiri, berkeadilan dan berkelanjutan.

Kalau pengangguran ingin berkurang, koperasilah yang seharusnya dikembangkan.

Karena koperasi diyakini bisa mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh

ekonomi pasar, demi pemerataan dan keadilan pembangunan.

Dinamika Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi kerakyatan tidak bisa lepas dari sejarah panjang bangsa Indonesia.

Konsep ekonomi kerakyatan sudah diperkenalkan sejak masa pra kemerdekaan.

Semangat ekonomi kerakyatan menjadi simbol rakyat Indonesia dalam

memperjuangkan keadilan. Dinamika ekonomi kerakyatan dalam tataran sejarah

dapat dibagi menjadi tiga periode sebagai berikut:

Periode Pra Kemerdekaan

Pada tanggal 20 November 1933 Bung Hatta menulis artikel dengan judul

Ekonomi Rakyat. Dalam artikel tersebut Bung Hatta mengungkapkan kegusarannya

menyaksikan kondisi ekonomi Indonesia dibawah penjajahan Hindia Belanda.

Konsep ekonomi rakyat dibentuk oleh Bung Hatta sebagai tandingan atas ekonomi

kolonial. Yang dimaksud ekonomi rakyat ketika itu adalah ekonomi kaum pribumi

atau kaum penduduk asli Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka Bung Hatta sudah

mendalami konsep ekonomi kerakyatan. Bung Hatta mempelajari keberadaan

koperasi di Eropa (Denmark, Swiss). Bung Hatta percaya bahwa koperasi

Page 7

Page 8: Makalah Kewarganegaraan

merupakan kegiatan ekonomi yang dapat mewujudkan gagasan ekonomi rakyat dan

sesuai dengan kultur masyarakat. Para pendiri bangsa sudah menggagas konsep

eknomi jauh sebelum Indonesia merdeka.

Masa Pemerintahan Orde Lama

Orde Lama menjadi masa pemerintahan yang paling setia dengan konsep

ekonomi rakyat sebagai dasar pembangunan ekonomi. Setelah merdeka gagasan

ekonomi rakyat menjadi dasar perekonomian Indonesia. Sukarno-Hatta menjadi

motor penggerak pelaksanaan ekonomi rakyat dalam pembangunan. Funding father

menjadikan ekonomi rakyat sebagai dasar perekonomian Indonesia melalui pasal 33

ayat 1 UUD 45. Bung Hatta memperkenalkan koperasi sebagai implementasi dari

konsep ekonomi rakyat yang digagasnya sebelum Indonesia merdeka. Gagasan

ekonomi Sukarno setelah Indonesia merdeka lebih bersifat setrategis. Ekonomi

Berdikari adalah suatu gagasa kemandirian ekonomi tanpa bantuan dari pihak asing.

Sukarno-Hatta percaya bahwa landasan perekonomian Indonesia adalah Ekonomi

Rakyat. Gagasan strategis Sukarno dan intelekualitas Hatta adalah perpaduan

sempurna dalam rangka menegakkan Ekonomi Rakyat pada masa awal berdirinya

pemerintahan Indonesia.

Masa Pemerintahan Orde Baru

Retorika politik yang membawa Indonesia pada rezim Orde Baru berdampak

besar terhadap keberadaan Ekonomi Rakyat yang telah digagas oleh Sukarno-Hatta.

Pada masa awal Orde Baru istilah Ekonomi Kerakyatan diperkenalkan oleh Prof.

Page 8

Page 9: Makalah Kewarganegaraan

Sarbini Sumawiyata. Gagasan ekonomi kerakyatan yang ditulis oleh Prof. Sarbini

Sumawiyata tidak terlepas dari gagasan ekonomi rakyat yang pertama kali

diperkenalkan oleh Bung Hatta. Pada masa awal pemerintahan Orde Baru Prof.

Sarbini Sumawiyata menjadi satu-satunya orang yang tetap setia pada gagasan

ekonomi rakyat ditengah maraknya penganut paham ekonomi neoliberal. Pada

pertengahan masa orde Baru sekitar tahun 1980-an, guru besar ekonomi UGM

mengobarkan kembali semangat ekonomi kerakyatan dengan label Ekonomi

Pancasila.

Semangat ekonomi kerakyatan selalu mucul pada masa transisi. Hal ini tidak

terlepas dari dua aspek pokok gagasan ekonomi rakyat Bung Hatta yaitu

trasnformasi ekonomi dan transformasi sosial. Transformasi ekonomi dalam

ekonomi kerakyatan adalah mendorong kegiatan ekonomi masyarakat sehingga

pendapatan masyarakat meningkat. Seluruh masyarakat dipacu untuk lebih

produktif sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat. Transformasi sosial dalam

ekonomi kerakyatan adalah melakukan perubahan dengan menciptakan kegiatan

ekonomi secara adil dimana para pelaku ekonomi bawah tidak ditekan oleh

kekuatan pasar.

Kemunculan Kembali Ekonomi Kerakyatan

Dinamika ekonomi kerakyatan tidak terlepas dari perjalanan politik bangsa.

Sekarang wacana kembali pada gagasan ekonomi rakyat menyeruak. Faktor yang

mendorong kembali ke ekonomi kerakyatan adalah:

Page 9

Page 10: Makalah Kewarganegaraan

1. Kegagalan negara-negara kapitalis dengan sistem ekonomi neoliberal yang

menyebabkan krisis finansial global, dan

2. tuntutan untuk membangun perekonomian yang lebih adil dan merata yang

tidak memarjinalkan suku, daerah dan kelompok masyarakat yang tidak mempunyai

sumber daya ekonomi yang cukup.

Seiring dengan proses transisi bangsa ini yang sepertinya belum juga

menemukan kembali bentuk baru pembangunan yang sesuai dengan kondisi

sosial masyarakat, kedua faktor tersebut menjadi pemicu wacana kembali ke

ekonomi kerakyatan sebagai landasan pembangunan di segala bidang.

Setelah pemerintahan Orba runtuh dan sepuluh tahun reformasi berjalan

tantangan ekonomi masih sama yaitu kemandirian ekonomi. Indonesia

merupakan bagian dari konstelasi ekonomi dunia. Dengan meningkatnya

konvergensi ekonomi global kemandirian ekonomi suatu negara menjadi

kunci utama supaya kita tidak terombang ambing oleh keadaan ekonomi yang

semakin fluktuatif.

Kemandirian dalam ekonomi kerakyatan meliputi falsafah ekonomi bangsa,

kebijakan ekonomi dan kemandirian atas pemenuhan kebutuhan ekonomi

suatu bangsa. Kemandirian ekonomi menghadapi tantangan yang cukup berat

di era abad 21. Konstelasi ekonomi dunia menciptakan hubungan langsung

ekonomi suatu negara dengan negara lain. Konvergensi ekonomi global

menjadikan batasan legitimasi otoritas suatu negara menjadi kabur. Pada

batasan tertentu negara berhak menegakan legitimasi atas ekonomi. Dalam

Page 10

Page 11: Makalah Kewarganegaraan

ekonomi kerakyatan legitimasi pemerintah diatur dalam pasal 33 ayat (1)

UUD 45.

Page 11

Page 12: Makalah Kewarganegaraan

BAB III

KESIMPULAN

Dilihat dari institusi dan kebijakan yang dibangun pemerintah, sistem

ekonomi Indonesia menganut dual system economy yaitu kapitalis dan sosialis.

Untuk mencapai keseimbangan dengan tidak menghilangkan hak individu dan

menjamin terjadinya pemerataan, perekonomian Indonesia harus berpegang pada

satu faham yang berazaskan kerakyatan. Bagi pemerintah tantangan terbesar saat ini

adalah bagaimana mengembangkan konsep dan mengimplementasikan ekonomi

yang berazaskan kerakyatan sebagai dasar pembangunan ekonomi ditengah

perkembangan ekonomi global yang semakin kompleks. Pembangunan dapat

berjalan lancar jika perekonomian suatu negara sesuai dengan jadi diri bangsa.

Ekonomi kerakyatan adalah representasi masyarakat Indonesia yang bersifat

kekeluargaan. Ekonomi kerakyatan tidak hanya sekedar komoditas politik yang

setelah pemilu usai wacana tersebut hilang dengan sendirinya. Tidak mudah

menerapkan ekonomi kerakyatan sebagai dasar pembanguan ekonomi. Keberanian

dan komitmen penuh pemerintah adalah faktor kunci dalam membangun ekonomi

yang berazaskan kerakyatan.

Dalam Pancasila, sila yang sesuai dengan dinamika ini adalah sila ke 4 karena

sila ini merupakan sila yang menjung tinggi nilai kemanusiaan, jadi ekonomi

kerakyatan digunakan untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan pemerintah

berhak atas penguasaan sektor-sektor penting yang menguasai hajat hidup orang

banyak. Pemerintah berperan sebagai penyelenggra perekonomian dengan tugas

Page 12

Page 13: Makalah Kewarganegaraan

utama mendistriubusikan sumber daya ekonomi dan menjaga atas ketersediaan

prasarana kebutuhan pokok produksi barang dan jasa. Dalam ekonomi kerakyatan

masyarakat berhak atas pendapatan dari hasil produksinya tanpa mengesampingkan

azas kekeluargaan.

Page 13

Page 14: Makalah Kewarganegaraan

DAFTAR PUSTAKA

Revrisond Baswir, “Ekonomi Rakyat dan Koperasi Sebagai Soko Guru

Perekonomian Nasional”. Jurnal Ekonomi Kerakyatan, Pusat Studi Ekonomi

Kerakyatan UGM, Jogjakarta

Sritua Arif, “Memperingati Satu Abad Bung Hatta: Mengenang Bung Hatta Bapak

Perekonomian Rakyat”.

Munawar Ismail, “PT. SELECTA: Dapatkah Menjadi Alternatif Model Lembaga

Ekonomi Kerakyatan?”. Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya,

Surabaya.

Sutejo K. Widodo, “Kebijakan Ekonomi Berdikari dan Perkembangan Sektor

Perikanan”. Jurnal, Universitas Diponegoro, Semarang.

Asvi Warman Adam, “Soekarno dalam Sejarah Perjalanan Bangsa”.

Ekonomi Kerakyatan dan Otonomi Daerah

Page 14