22
“SARAF SENSORIK DAN MOTORIK PADA TUBUH MANUSIA” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Elektronika Medika Disusun Oleh: Bachrul Arief Firmansyah NRP 1103131002 3 – D3 TEKNIK ELEKTRONIKA A PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA 1

Makalah Lengkap EMG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah EMG

Citation preview

Page 1: Makalah Lengkap EMG

“SARAF SENSORIK DAN MOTORIK PADA TUBUH MANUSIA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Elektronika Medika

Disusun Oleh:

Bachrul Arief Firmansyah NRP 1103131002

3 – D3 TEKNIK ELEKTRONIKA A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

2015/2016

1

Page 2: Makalah Lengkap EMG

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan

kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbedaan sensor motorik

dan sensorik” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan

akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Ir. Ratna Adil, MT,

selaku dosen mata kuliah Elektronika Medika atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan

yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.

Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca

sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

membacanya.

Surabaya, 22 Oktober 2015

Penulis

2

Page 3: Makalah Lengkap EMG

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................................1

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1Proses Sensorik......................................................................................................2

2.2Proses Motorik.......................................................................................................6

2.3Sistem Sensorik dan Motorik................................................................................8

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

3

Page 4: Makalah Lengkap EMG

BAB I

PENDAHULUAN

Umur harapan hidup diberbagai kawasan dunia bertambah karena turunnya angka kematian. Hal ini ditunjang oleh majunya teknologi dibidang kedokteran yang dalam beberapa dasawarsa ini telah banyak berperan penting dalam penyediaan alat dan fasilitas kedokteran yang sangat bermanfaat dalam mendiagnosa suatu penyakit. Alat-alat tersebut sangat membantu para dokter untuk mendiagnosa secara tepat adanya pendarahan otak dan keganasan otak melalui pemeriksaan pencitraan.

Dibidang praktek klinik, terjadi perkembangan hubungan antara ilmu dangan pelayanan kesehatan dan adanya tendensi dibidang pelayanan kesehatan akibat globalisasi ekonomi. Hingga kini kita masih tetap dan harus memupuk kemampuan kita untuk melihat, mendengar serta mengobservasi pasien. Dengan pemeriksaan anamnesis fisik dan mental yang cermat, kita dapat menentukan diagnosa dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan. Fungsi penting sistem saraf adalah mengatur berbagai aktivitas tubuh. Semua hal ini merupakan gabungan dari system motorik, sonsorik, dan reflek baik dari susunannya, fungsi, maupun pemeriksaan adalah suatu yang paling vital dan mendasar untuk mendiagnosa suatu kelainan atau penyakit dalam neurologi.

Sistem motorik, sensorik dan reflek merupakan suatu sistem kompleks yang saling berhubungan. Sistem motorik bermanifestasi dalam gerakan otot,sistem sensoris menempatkan manusia berhubungan dengan sekitarnya (sensasi). Sedangkan refleks merupakan jawaban involuntar dari rangsangan. Untuk menggerakkan otot yang tidak hanya melibatkan sistem motorik saja tetapi juga sistem sensorik dan reflek, misal ketika seseorang menginjak batu yang runcing atau perasaan yang tidak nyaman lainnya seperti memegang atau mengangkat secangkir kopi yang sangat panas. Maka informasi tersebut dikirim ke otak, kemudian otak mengirim pesan ke otot tentang bagaimana otot tersebut merespon. Perpindahan / pertukaran infomasi semacam ini melibatkan terutama dua jalur syaraf yang kompleks yaitu jalur sensoris ke otak dan jalur motorik ke otot, selain itu suatu gerakan reflek juga dapat terjadi. Dengan kata lain dapat di katakan bahwa masukan dari sistem sensorik memainkan peranan dalam mengontrol fungsi motorik melalui koneksi-koneksi didalam korteks sensori motoris atau jaras-jaras serebelum, sebaliknya impuls dari korteks sensoris motorik melaui jaras descenden mempengaruhi fungsi neuron sensorik dalam sumsum tulang, batang otak, thalamus.

4

Page 5: Makalah Lengkap EMG

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Sensorik

2.2.1 Pengertian

Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau mengorganisasikan input sensorik yang diterima. Biasanya proses ini terjadi secara otomatis, misalnya ketika mendengar suara kicauan burung, otak langsung menterjemahkan sebagai bahasa atau suara binatang. Secara umum proses sensorik juga dapat diartikan sebagai proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.

Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan atau respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus tidak ada. Proses awal dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan proses akhir disebut persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang lalu. Persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum di sadari sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa yang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dengan objek, disebut “apersepsi” dalam pengamatan yang di utamakan adalah kualitas objek bukan kuantitas objek. Secara psikolog perbedaan benda yang di amati bersifat kualitatif, dengan tidak mengabaikan proses fisiologi secara psikologi sikap seseorang dalam situasi itulah yang akan memberi arti. Contoh :Secara fisiologis jarak Cilegon-Jakarta kurang lebih 10 km, kita rasakan jauh karena dimanapun berada memiliki jarak yang tetap, yaitu 10km. Secara psikologis jarak 10 km dapat memiliki arti dekat maupun jauh. Memiliki arti dekat apabila yang berada di Jakarta adalah orang yang berarti bagi orang yang di Cilegon. Misalnya orang yang berada di Jakarta adalah orang yang dicintai,sebaiknya apabila yang berada dijakarta adalah orang yang dibenci atau tidak disenangin akan memiliki arti yang jauh. Secara fisiologis 1 jam adalah 60menit atau 3600 detik. Secara psikologis dapat terasa lama. (missalnya: pada saat antri membeli tiket atau menunggu seseorang). Namun sebaliknya dapat terasa sebentar, (misalnya: saat bergembira atau bersandau gurau). Ternyata secara psikologis situasi tersebut mengatur atau menentukan arti kejadian–kejadian yang berlangsung dalam prosesnya. Secara psikologis alat indera merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses

5

Page 6: Makalah Lengkap EMG

oleh organ-organ tubuh lain yang dibawah ke otak. Sedangkan secara psikolgis yang penting adalah kesan yang terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi subjek. Proses pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui tiga proses, yaitu:

1) Proses fisik, stimulus mengenai alat indera.2) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh alat sensoris ke otak.3) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa

yang diterima oleh alat indera.2.2.2 Alat-Alat Tubuh Sensorik

Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam – macam reseptor untuk mengetahui rangsangan dari luar atau disebut juga ekstraseptor. Ekstraseptor sering disebut juga alat indera. Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia yaitu, indera penglihatan, indera penciuman, indera peraba, indera pendengaran, indera pengecap. Alat indera berfungsi untuk mensensor keadaan diluar , apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita cium, apa yang kita rasakan, apa yang kita dengar dapat mempengaruhi perilaku keadaan sesesorang.

1) Mata (visual)Sumber cahaya → kornea →aquos humor pada kamera okuli

anterior → pupil → aquos humor pada kamera okuli posterior →lensa kristalina → korpus vitreum → retina →nervus optikus → otak → terjadi kesan-kesan apa yang kita lihat. Ada tiga bentuk pengamatan melalui indera penglihatan, yaitu:a. Pengamatan warna, terdiri atas warna dasar (merah, kuning, dan

biru) dan warna yang memengarui perasaan ke jiwaan.Contoh:Warna hijau memberi suasana tenang. Warna orange menimbulkan suasana riang. Buta warna, yaitu undividu yang tidak dapat membedakan warna satu dengan warna yang lain. Buta warna merupakan kelainan yang dibawa sejak lahir sehingga sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Penyebab buta warna adalah tidak ada atau kurang sempurna nya alat yang berfungsi untuk membedakan warna pada retina yang disebut cones. Buta warna total apabila yang terlihat semuanya berwarna abu-abu ( kelabu ) dieut monokromat. Buta hanya melihat dua warna dinamakan bikromat ( missal : hanya dapat melihat warna merah dan hijau ).

b. Pengamatan bentuk, yaitu benda terlihat bulat, lonjong, runcing, kubus, dan balok. Orang yang mudah menerima kesan melalui mata tersebut disebut tipe visul.

6

Page 7: Makalah Lengkap EMG

c. Pengamatan ruang, meliputi tempat dan jarak ( misal : berada di ruang kelas, ruang,terbuka, dan tempat yang berjarak dari satu tempat ke tempat lain).

2) Hidung (Olfaktori)Indera pembau yang terdapat pada mukosa ( selaput lendir ) hidung

hanya dapat di rangsan oleh gas. Manusia dapat mengenal 2000 sampai 4000 bau yang berbeda. Saraf yang menerima rangsangan pembau, yaitu Nervus olfactorius, rangsangannya adalah wangi-wangian, bensol, lisol, dan gas yang busuk. Nervus trigeminus, rangsangannya adalah minyak kayu putih, kamper, kloroform dan ether. Bau dapat mempengaruhi perilaku sesorang, misalnya : dekat orang yang wangi, menimbulkan keinginan mendekat atau sebaliknya.

3) Kulit (taktil)Kulit merupakan indera untuk stimulus mekanik (raba dan tekan),

panas, dingin, dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai tempat yang berbeda-beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri, tidak tedapat satu pada kulit kita. Macam-macam reseptor pada kulit:a. Corpus cula tactus dari meisner, terdapat pada papilla terutama pada

puncak bibir,puncak jari, dan papilla mamae. Rangsangan yang diterima adalah tactil,(rabaan).

b. Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan corium (kulit jagat). Rangsangan yang diterima adalah panas.

c. Corpus cula bullo idea Krousa, terdapat pada corium. Rangsangan yang diterima adalah panas.

d. Corpus cula Lamellasa paceni, terdapat di subkutis terutama di ujung jari yang berfungsi untuk meraba benda.

e. Rangsangan nyeri, terdapat pada ujung-ujung saraf (reseptor) yang terdapat hampir seluruh jaringan tubuh.

4) Telinga (auditori)Di dalam telinga terdapat dua reseptor sensorik untuk pendengaran

dan keseimbangan. Proses pengamatan suara melalui tiga bagian di telinga ,yaitu telinga bagian luar (Acusticus eksternus) telinga bagian tengah (Acusticus medialis) telinga bagian dalam (Meatus acusticus internus). Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh bunyi atau suara yaitu mendengar lagu-lagu mars membuat kita jadi semangat, mendengar lagu-lagu dangdut membuat kita ingin berjoget, mendengar lagu-lagu slow membuat kita jadi tenang, mendengar lagu-lagu melayu membuat kita menjadi ngantuk, mendengar ledakan keras membuat kita jadi terkaget.

5) Lidah (gustatori)Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh kita diterima oleh reseptor kimia atau disebut kemoreseptor. Kemoreseptor kita terhadap

7

Page 8: Makalah Lengkap EMG

lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap yang berupa lidah. Agar suatu zat dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam kelembaban mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa atau tunas pengecapan.Pada lidah terdapat 3 macam papil sebagai berikut:a. Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar diseluruh

permukaan lidah.b. Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari

oleh suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah dan merupakan papil pengecap.

c. Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah, juga merupakan papil pengecap.

2.2.3 Tahap-Tahap Proses Sensorik

Proses sensorik diawali dengan penerimaan input (registration), yaitu individu menyadari akan adanya input. Proses selanjutnya adalah orientation, yaitu tahap dimana individu memperhatikan input yang masuk. Tahap berikutnya, kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation). Selanjutnya adalah tahap organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk memperhatikan atau mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah execution, yaitu tindakan nyata yang dilakukan terhadap input sensorik tadi.

2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Sensorik

1) Usiaa. Pengelihatan berubah selama usia dewasa mencakup presbiopia (ketidak

mampuan memfokuskan pada objek dekat) dan kebutuhan kacamata baca (biasanya terjadi dari usia 40 sampai 50).

b. Pendengaran berubah, yang di mulai pada usia30, termasuk penurunan ketajaman pendengaran. Kejelasan berbicara, perbedaan pola tinggi suara, dan kedalam presepsi, dan penurunan ambang pendengaran. Tinnitus seringkali menyertai hilangnya pendengaran sebagai efek samping obat. Lansia mendengar suara pola rendah dengan baik tetapi mempunyai kesulitan mendengar percakapan dengan latar belakang yang berisik.

c. Lansia mengalami penurunan lapang pengelihatannya, peningkatan sensitivtas cahaya yang menyilaukan, kerusakan pengelihatan pada malam hari, penurunan akomodasi dan kedalaman presepsi, dan penurunan diskriminasi warna.

d. Lansia memiliki kesulitan membedakan konsonan (f, s, ch). Suara bicara bergetar, dan terdapat perpanjangan presepsi dan reaksi berbicara.

e. Perubahan gustatori dan olfaktori mencakup penurunan dalam jumlah ujung saraf pengecap dalam tahun terakhir dan penurunan serabut saraf

8

Page 9: Makalah Lengkap EMG

alfaktori. Pada usia 50 penurunan diskriminasi rasa dan sensitivitas terhadap bau adalah umum.

f. Propriaseptif berubah setelah usia 60 termasuk kesulitan dengan keseimbangan, orientasi mengenai tempat koordinasi.

g. Lansia mengalami perubahan dan taktil, termasuk penurunan sensitifitas terhadap nyeri, tekanan dan suhu.

2) MedikasiBeberapa antibiotika (mis. Streptomisi, gentamisin) adalah ototoksi dan secara permanen dapat merusak saraf  optik. Obat-obatan analgesic narkotik, sedetif, dan antidepresen dapat mengubah presepsi dan stimulus.

3) LingkunganStimulus lingkungan yang berlebihan (mis. Peralatan yang bising dan percakapan staf di dalam unit perawatna intensif) dapat menghasilkan beban sensori yang berlebihan, ditandai dengan kebingungan disorientasi, dan ketidak mampuan membuat keputusan. Stimulus lingkungan yang terbatas (mis.Dengan isolasi) dapat mengarah pada deprivasi sensori. Kualitas lingkungan yang buruk (mis.Penerangan yang buruk, lorong yang sempit, latar belekng yang bising) dapat memperburuk sensori.

4) Tingkat kenyamananNyeri dan kelelahan mengubah cara seseorang berpresepsi dan beraksi terhadap stimulus.

5) Penyakit yang ada sebelumnyaPenyakit vaskuler perifer dapat menyebebkan penurunan sensasi pada ekstrimitas dan kerusakan kognisi. Diabetes kronik dapat mengarah pada penurunan pengelihatan, kebutaan atau neuropati perifer. Strok dapat menimbulkan kehilangan berbicara, beberapa kerusakan neurologi merusak fungsi motorik dan penerimaan emosi.

6) MerokokPenggunan tembakau yang kronik dapat menyebabkan atrofi ujung-ujung saraf pengecap, mengurangi persepsi rasa.

7) Tingkat kebisinganPemaparan yang konstan pada tingkat kebisingan yang tinggi (mis. Lokasi pada pekerjaan kontruksi) dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.

8) Intubasi endotrakeaKehilangan kemampuan bicara sementara akibat pemasangan selang endotrakea melalui mulut atau hidung ke dalam trakea

2.2 Proses Motorik

2.3.1 Pengertian

Istilah motor menyiratkan adanya gerak otot, yang seakan-akan tidak banyak melibatkan aspek-aspek kognitif dan perseptual. Tetapi kenyataannya

9

Page 10: Makalah Lengkap EMG

adalah keterampilan-keterampilan yang dilakukan biasanya merupakan sesuatu yang kompleks dan melibatkan penditeksian terhadap rangsang, evaluasi dan pengambilan keputusan serta respon nyata yang berwujud gerakan. Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Peristiwa-peristiwa laten yang tidak dapat diamati tersebut meliputi: penerimaan informasi, pemberian makna terhadap informasi, pengolahan informasi, proses pengambilan keputusan,dan dorongan untuk melakukan berbagai bentuk aksi-aksi motorik. Setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa fisiologis yang meliputi pemberian, pengaturan dan pengendalian impuls kepada organ-organ tubuh yang terlibat dalam melaksanakan akssi-aksi motorik. Gerak diartikan sebagai suatu proses perpindahan suatu benda dari suatu posisi ke posisi lain yang dapat diamati secara obyektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu. Untuk memberikan pengertian yang lebih operasional tentang gerak, maka diperlukan suatu batasan yang lebih spesifik. Batasan yang dimaksud adalah pengertian gerak dari gerak manusia melakukan aksi-aksi motorik misalnya perubahan tempat,posisi dan ketepatan tubuh atau bagian tubuh dalam melompat, berjalan, berlari atau menendang bola. Didalam belajar motorik, gerak juga dilihat atau diartikan sebagai hasil atau penampilan yang nyata dari proses-proses motorik,sebaliknya motorik adalah suatu proses yang tidak dapat diamati dan merupakan penyebab terjadinya gerak.

Sedangkan proses motorik merupakan keseluruhan yang terjadi pada tubuh manusia, yang meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi fisik) yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik. Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia. Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan. Persamaan: setiap terjadi proses dalam tubuh manusia maka akan menghasilkan gerak. Perbedaan: Motorik tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati. Proses motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan motorik. Gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.Pengendalian motorik mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :1) Gerak refleks2) Gerak terprogram3) Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit4) Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan

tangan.

10

Page 11: Makalah Lengkap EMG

Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam proses motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah Otot, Saraf, dan Otak. Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”, artinya unsurunsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya. Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil.Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :1) Analisator adalah alat penerima rangsangan. Alat analisator meliputi mata

(optik), akustik (pendengaran), taktil (alat persa atau kulit)2) Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot

yang terdapat pada tubuh manusia.3) Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.

Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :1) Motorik sehari-hari2) Motorik bekerja atau pekerjaan3) Motorik olahraga4) Motorik ekspresi

2.3 Sistem Sensorik dan Motorik

2.3.1 Reseptor Sensoris

Reseptor sensoris berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang kondisi didalam dan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi. Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana. Beberapa informasi dikirim di susunan saraf pusat dan sampai pada kortek sensoris primer sehingga kita bisa mengetahui ataupun mengenal rangsangannya. Rangsangan sensoris dapat kita interpretasikan melalui frekuensi-frekuensi basis setelah terjadi potensial aksi. Datangnya informasi atau rangsangan pada kulit kita itulah yang dinamakan sensasi, dan saat kita mengenal rangsangan yang datang dari kulit kita inilah yang dinamakan persepsi.

Reseptor pada kulit dapat dibagi menjadi tiga macam antara lain exteroceptors dimana receptor ini memberi informasi terhadap lingkungan luar, proprioseptor merupakan receptor yang menerima informasi terhadap posisi otot skeletal dan sendi dan yang terakhir interoceptor yang berfungsi untuk memonitor fungsi organ visceral. Untuk lebih detailnya receptor pada kulit dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian yaitu  nosiceptor untuk rasa nyeri,

11

Page 12: Makalah Lengkap EMG

thermoreceptor untuk temperature, mechanoreceptor untuk rangsangan fisik, dan chemoreceptor untuk rangsangan kimiawi. Tiap-tiap receptor mempunyai fungsi dan struktur yang berbeda.  Perbedaan antara somatik receptor dan visceral receptor terletak pada lokasi bukan pada strukturnya. Reseptor nyeri di wajah sama seperti reseptor nyeri di kulit, akan tetapi dua sensasi itu dikirim pada lokasi yang berbeda di susunan saraf pusat, bagaimanapun juga propriosepsi adalah sensasi somatik yang unik. Terdapat proprioseptor pada organ viseral thorak dan kavum abdominopelvic. Kita tidak menyadari bila organ-organ tersebut mulai bekerja, kita tidak bisa menceritakanyya contohnya saat spleen, appendik, ataupun pankreas bekerja saat itu. organ viseral mempunyai reseptor rasa nyeri,temperatur,sentuhan yang lebih rendah daripada reseptor pada kulit dan informasi sensoris yang diterima lokasinya lebih sedikit karena daerah reseptor tersebar luas di organ.

2.3.2 Nociseptor

Reseptor nyeri atau nociseptor  terletak pada daerah superfisial kulit, kapsul sendi, dalam periostea tulang sekitar dinding pembuluh darah. Jaringan dalam dan organ viseral mempunyai beberapa nociseptor. Reseptor nyeri merupakan free nerve ending dengan daerah reseptif yang luas, sebagai hasilnya sering kali sulit membedakan sumber rasa nyeri yang tepat.

Nociseptor sensitif terhadap temperatur yang ekstrim, kerusakan mekanis dan kimia seperti mediator kimia yang dilepaskan sel yang rusak. Bagaimanapun juga rangsangan yang kuat akan diterima oleh ketiga tipe reseptor. Untuk itulah kita bisa merasakan sensasi rasa nyeri yang disebabkan oleh asam, panas, luka yang dalam. Rangsangan pada dendrit di nociseptor menimbulkan depolarisasi, bila segmen akson mencapai batas ambang dan terjadi potensial aksi di susunan saraf pusat.

2.3.3 Thermoreseptor

Temperatur reseptor atau thermorseptor merupakan free nerve ending yang terletak pada dermis, otot skeletal, liver, hipothalamus. Reseptor dingin tiga atau empat kali lebih banyak daripada reseptor panas. Tidak ada struktur yang membedakan reseptor dingin dan panas.

Sensasi temperatur diteruskan pada jalur yang sama dengan sensasi nyeri. Mereka dikirim sampai formasio retikularis, thalamus, dan korteks primer sensoris. Thermoreseptor merupakan phasic reseptor, aktif bila temperatur berubah, tetapi cepat beradaptasi menjadi temperatur yang stabil. Jika kita menghidupkan air conditioning dalam ruangan pada musim panas, temperatur berubah drastis pada saat pertama kali tetapi kita cepat merasakan nyaman karena sudah terjadi adaptasi.

12

Page 13: Makalah Lengkap EMG

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Saraf sensorik membawa impuls sensorik dari tubuh ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf motorik membawa impuls motorik dari sistem saraf pusat ke otot-otot tubuh.

2. Saraf sensorik muncul dari neuron sensorik, sedangkan saraf motorik timbul dari neuron motorik.

3. Saraf sensorik membawa impuls terhadap sistem saraf pusat, sementara saraf motorik membawa impuls dari sistem saraf pusat.

4. Berdasarkan definisinya dapat di simpulkan bahwa hubungan sistem sensorik dan sistem motorik ialah sistem sensorik sebagai penerima stimulus atau rangsangan dari dalam maupun luar tubuh yang di terima oleh alat indera kemudian akan di kirimkan ke sistem saraf pusat lalu di olah kemudian di sampaikan ke sistem motorik dalam hal ini organ organ tubuh yang kemudian akan menjadi tindakan refleks maupun nonrefleks terhadap rangsangan rangsangan tersebut.

5. Jika saraf motorik lebih dominan daripada saraf sensorik akan menyebabkan tidak seimbangnya peran fungsi saraf sebagai penyangga tubuh manusia. Hal ini juga akan berpengaruh pada psikologi manusia terutama terjadi pada otak manusia. Otak manusia merupakan penggerak dari semua organ tubuh manusia.

6. Jika saraf sensorik lebih dominan daripada saraf motorik juga akan menyebabkan ketidakseimbangnya otak manusia dengan organ manusia. Semakin peka tubuh manusia terhadap alam maka akan semakin cepat pemrosesan data oleh otak. Dan jika saraf sensorik manusai lebih dominan maka otak tidak dapat membaca data yang dikirim oleh saraf sensorik.

13

Page 14: Makalah Lengkap EMG

DAFTAR PUSTAKA

[1] Bills,A.G., Motoric and Sensoric, Harper, New York, 1943.

[2] LUTTMANN, A., 1996, “Pengertian Saraf Sensorik Pada Tubuh Manusia”,

edited by Shrawan Kumar and Anil Mital, Institut fur Arbeitsphysiologie an der

UniversitatDortmund, Dortmund. Taulor & FrancisPublishers

[3] Day Scott, Important Factor in Sensoric Body of People ,

BortecBiomedical,2001.

[4] Macam-Macam Saraf: Saraf Sensorik dan Saraf Motorik, tersedia di:

https://deyra.wordpress.com/tag/sensor_motor/, diakses pada 20 Oktober 2015.

[5] Tentang Saraf Pada Manusia, tersedia di:

http://medicareku.blogspot.com/2015/06/ saraf-sesorik-tubuh .html , diakses pada

20 Oktober 2015.

14