Upload
richie-bachtiar
View
221
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH“Trigonometri” Matematika
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Matematika
Oleh
Fadhlan Al-Aqmar
Richie Bachtiar Rismawan 11121031
Siti Aviani Nur Azizah 11121033
Susmita Afiati 11121074
Widyana Murti 11121037
SMA NEGERI 6 KABUPATEN TANGERANG
Jalan Aria Jaya Sentika No. 52, Tigaraksa, Tangerang, 15720, telepon (021) 5990276
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah swt atas tersusunnya makalah ini.
Kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak
yang telah mendukung atas tersusunnya makalah ini.
Kami menyadari atas banyaknya kekurangan yang didapati pada makalah ini,
oleh karena itu Kami memohon maaf sebesar-besarnya bila sekiranya ada suatu hal
yang tidak sesuai pada penulisan makalah ini.
Demikian prakata yang dapat Kami sampaikan. Kami harap makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Tigaraksa, 11 Januari 2013
Penulis
BAB 1
Teori Trigonometri
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro =
mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan
sudut segitiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen.
Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada
ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang,
trigonometri adalah bagian dari geometri.
Studi tentang trigonometri sebagai cabang matematika, lepas dari
astronomi pertama kali diberikan oleh Nashiruddin al-Tusi (1201-1274), lewat
bukunya Treatise on the quadrilateral. Bahkan dalam buku ini ia untuk
pertama kali memperlihatkan keenam perbandingan trigonometri lewat
sebuah segitiga siku-siku (hanya masih dalam trigonometri sferis). Menurut
O`Conners dan Robertson, mungkin ia pula yang pertama memperkenalkan
Aturan Sinus (di bidang datar).
Di Arab dan kebanyakan daerah muslim, trigonometri berkembang
dengan pesat tidak saja karena alasan astronomi tetapi juga untuk kebutuhan
ibadah. Seperti diketahui, orang muslim jika melakukan ibadah sholat, harus
menghadap ke arah Qiblat, suatu bangunan di kota Mekkah. Para
matematikawan muslim lalu membuat tabel trigonometri untuk kebutuhan
tersebut.
A
B
C
ca
bGb. 2.2. perbandingan trigonometri
A. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku
Gambar di samping adalah segitiga
siku-siku dengan titik sudut sikunya di
C. Panjang sisi di hadapan sudut A
adalah a, panjang sisi di hadapan
sudut B adalah b, dan panjang sisi di hadapan sudut C adalah c.
Terhadap sudut :
Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut
Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut
Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa
Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan
trigonometri terhadap sudut sebagai berikut:
1.sin α=panjang sisi siku-siku di depan sudut A
panjang hipotenusa=a
c
2.c os α=
panjang sisi siku-siku di dekat ( berimpit ) sudut Apanjang hipotenusa
=bc
3.tan α=panjang sisi siku-siku di depan sudut A
panjang sisi siku-siku di dekat sudut A=a
b
4.csc α=panjang hipotenusa
panjang sisi siku-siku di depan sudut A= c
a
5.sec α=panjang hipotenusa
panjang sisi siku-siku di dekat sudut A= c
b
A
B
C
ca
b
Gb. 2.3. perbandingan trigonometri
6.cot α=panjang sisi siku-siku di dekat sudut A
panjang sisi siku-siku di depan sudut A= c
a
Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:
tan α=sin α
cos α dancot α=cos α
sin α
sec α= 1cos α dan
csc α= 1sin α
Contoh:
Pada gambar di samping segitiga sikusiku ABC
dengan panjang a 24 dan c 25.
Tentukan keenam perbandingan
trigonometri untuk .
Penyelesaian:
Nilai b dihitung dengan teorema Pythagoras
b=√252−242
=√625−576
=√49=7
sin α=ac=24
25csc α= c
a=25
24
c os α=bc= 7
25sec α= c
b=25
7
tan α=ab=24
7cot α= c
a= 7
24
Gb. 2.4.a. sudut istimewa
2
45
1
1Gb. 2.4.b. sudut istimewa
3
60
30
1 2
B. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa
Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat
dicari tanpa memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0, 30,
45,60, dan 90.
Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30, 45,dan 60.
Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan
segitiga siku-siku seperti gambar berikut ini.
Dari gambar 2.4.a dapat ditentukan
sin 45 °=1
√2=1
2√2 csc 45°= √2
1=√2
cos 45°=1
√2=1
2√2 sec 45 °= √2
1=√2
tan 45°=11=1 cot 45 °=
11=1
Dari gambar 2.4.b dapat ditentukan
sin 30 °=12
sin 60 °= √32=1
2√3
cos 30 °= √32=1
2√3 cos 60 °=
12
tan 30°=1
√3=1
3√3 tan 60°= √3
1=√3
csc 30°=21=2 csc 60°=
2
√3=2
3√3
sec 30°=2
√3=2
3√3 sec 60°=
21=2
cot 30 °= √31=√3 cot 60 °=
1
√3=1
3√3
Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.
0 30 45 60 90
sin 012
12√2
12√3 1
cos 112√3
12√2
12
0
tan 013√3 1 √3
tak
terdefinisi
cot tak
terdefinisi√3 1
13√3 0
y
x X
YP(x,y)
r
1
Gb. 2.5
O
contoh:
1.sin 30 °+cos 45°=
12+ 1
2√2=1+√2
2
2.sin 45 ° tan 60°+cos 45 ° cot 60°=
12√2⋅√3+ 1
2√2⋅1
3√3
¿ 1
2√6+ 1
6√6=4
6√6=2
3√6
C. Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran
P adalah sembarang titik di kuadran I dengan koordinat (x,y). OP adalah
garis yang dapat berputar terhadap titik asal O dalam koordinat kartesius,
sehingga XOP dapat bernilai 0 sampai dengan 90. Perlu
diketahui bahwa
OP=√ x2+ y2=r dan r 0
Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku dapat
didefinisikan dalam absis (x), ordinat (y), dan panjang OP (r) sebagai berikut:
1.sin α=ordinat P
panjang OP= y
r 4. csc α=panjang OP
ordinat P= r
y
2.cos α=absis P
panjang OP= x
r 5. sec α=panjang OP
absis P= r
x
3.tan α=ordinat P
absis P= y
x 6. cot α=absis P
ordinat P= x
y
Gb. 2.6. titik di berbagai kuadran
y
x X
YP(x,y)
r
1
O
y
x X
YP(x,y)
r
2
O
y
x
X
Y
r
P(x,y)
3
O
y
x
X
Y
r
P(x,y)
4
O
Dengan memutar garis OP maka XOP = dapat terletak di kuadran I,
kuadran II, kuadran III atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.
Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran:
Perbandingan
Trigonometri
Kuadran
I II III IV
sin + + - -
cos + - - +
tan + - + -
csc + + - -
sec + - - +
cot + - + -
y
x
X
Y
P(x,y)
r
(90-)
P1(x1,y1)
r1
x1
y1
y = x
Gb. 2.7. sudut yang berelasi
O
D. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi
Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut adalah sudut (90 ), (180
), (360 ), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi
nama khusus, misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut
dengan (90 - ) dan pelurus (suplemen) untuk sudut dengan (180 -
). Contoh: penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus sudut 110 adalah 70.
1. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 - )
Dari gambar 2.7 diketahui
Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
akibat pencerminan garis y x, sehingga
diperoleh:
a. XOP = dan XOP1 = 90 -
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:
a.sin (90 °−α )=
y1
r1
= xr=cosα
b.cos (90 °−α )=
x1
r1
= yr=sin α
c.tan (90 °−α )=
y1
x1
= xy=cot α
y
x X
Y
P(x,y)r
(180-)
P1(x1,y1)
r1
x1
y1
O
Gb. 2.8. sudut yang berelasi
Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri
sudut dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:
2. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )
Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari
titik P(x,y) akibat pencerminan
terhadap sumbu y, sehingga
a. XOP = dan XOP1 = 180 -
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
maka diperoleh hubungan:
a.sin (180 °−α )=
y1
r 1
= yr=sin α
b.
cos180 cos
1
1
r
x
r
x
c.tan (180 °−α )=
y1
x1
= y−x
=−tan α
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
a. sin (90 °−α )=cosα d. csc (90 °−α )=sec α
b. cos (90 °−α )=sin α e. sec (90 °−α )=cosec α
c. tan (90 °−α )=cot α f. cot ( 90°−α )=tan α
a. sin (180−α )°=sin α ° d. csc (180 °−α )=cscα
b. cos (180 °−α )=−cosα e. sec (180 °−α )=−sec α
c. tan (180 °−α )=−tan α f. cot (180 °−α )=−cot α
3.
y
x X
Y
P(x,y)
r
(180+)
P1(x1,y1)
r1
x1
y1
O
Gb. 2.9. sudut yang berelasi
Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )Dari gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah
bayangan dari titik P(x,y) akibat
pencerminan terhadap garis y x,
sehingga
a. XOP = dan XOP1 = 180 +
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
maka diperoleh hubungan:
a.sin (180 °+α )=
y1
r1
=− yr
=−sin α
b.cos (180 °+α )=
x1
r1
=−xr=−cosα
c.tan (180°+α )=
y1
x1
=− y−x
= yx=tan α
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
4.
a. sin (180 °+α )=−sin α d. csc (180 °+α )=−csc α
b. cos (180 °+α )=−cos α e. sec (180 °+α )=−sec α
c. tan (180 °+α )=tan α f. cot (180°+ α )=cot α
y
x
X
Y
P(x,y)
r
(360-1)
P1(x1,y1)
r1
x1
y1
O -
Gb. 2.10. sudut yang berelasi
Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- ) Dari gambar 2.10 diketahui titik
P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
akibat pencerminan terhadap sumbu
x, sehingga
a. XOP = dan XOP1 = -
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
maka diperoleh hubungan
a.sin (−α )=
y1
r1
=− yr
=−sin α
b.cos (−α )=
x1
r1
= xr=cosα
c.tan (−α )=
y1
x1
=− yx
=−tan α
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
Untuk relasi dengan (- ) tersebut identik dengan relasi dengan 360
, misalnya sin (360 ) sin .
a. sin (−α )=−sin α d. csc (−α )=−csc α
b. cos (−α )=cosα e. sec (−α )=sec α
c. tan (−α )=− tan α f. cot (−α )=−cot α
y
x X
Y P(r, )
r
O
Gb. 2.12. koordinat kutub
y
x X
YP(x,y)
O
Gb. 2.11. koordinat kartesius
E. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub
Cara lain dalam menyajikan letak sebuah titik pada bidang xy
selain koordinat kartesius adalah dengan koordinat kutub.
Pada gambar 2.11 titik P(x,y) pada koordinat kartesius dapat disajikan
dalam koordinat kutub dengan P(r, ) seperti pada gambar 2.12.
Jika koordinat kutub titik P(r, ) diketahui, koordinat kartesius dapat dicari
dengan hubungan:
cos α= xr x=r cos α
sin α= yr y=rsin α
jika koordinat kartesius titik P(x,y) diketahui, koordinat kutub titik P(r,
) dapat dicari dengan hubungan:
r=√x2+ y2
tan α= yx arc tan
yx , arc tan adalah invers dari tan
Contoh:
1. Ubahlah menjadi koordinat kutub
a. B(5,5) b. C (−4,4√3)
2. Ubahlah P (12,60) menjadi koordinat kartesius
Penyelesaian:
1. a. B (5,5) b. C (−4,4√3)
x 5, y 5 (kuadran I) x 4, y 4 √3 (kuadran II)
r=√52+52 r=√ (−4 )2+( 4√3 )2
=√25+25=5√2 =√16+48=√64=8
tan α=55=1
45 tan α=4√3
−4=−√3
120
jadi B (5√2 ,45 ° ) jadi C (8, 120)
2. P (12,60) diubah ke koordinat kartesius
x r cos y r sin
12 cos 60 12 sin 60
12(1/2) 12( 1
2√3)
x 6 y 6√3
Jadi koordinat kartesiusnya P(6,6√3 )
y
x X
Y P(x, y)
r
O
Gb. 2.13. rumus identitas
F. Identitas Trigonometri
D a r i g a m b a r d i s a m p i n g d i p e r o l e h
cos α= xr ,
sin α= yr dan r=√x2+ y2
. Sehingga
sin2 α+cos2 α= y2
r2+ x2
r2
= x2+ y2
r2=r2
r2=1
G. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Sederhana
Persamaan trigonometri adalah persamaan yang memuat perbandingan
trigonometri suatu sudut, di mana sudutnya dalam ukuran derajat atau
radian.
Menyelesaikan persamaan trigonometri adalah menentukan nilai x yang
memenuhi persamaan tersebut sehingga jika dimasukkan nilainya akan
menjadi benar.
1. Menyelesaikan persamaan sin x sin
Dengan mengingat rumus
sin2 +cos2 1Jadi
sin (180 - ) sin dan sin ( + k. 360) sin , maka diperoleh:
Jika sin x sin maka
x + k. 360 atau x (180 ) + k. 360 , k B
2. Menyelesaikan persamaan cos x cos
Dengan mengingat rumus
cos (−α )=cosα dan cos ( + k. 360) cos , diperoleh
3. Menyelesaikan persamaan tan x tan
Dengan mengingat rumus
tan (180 + ) tan dan tan ( + k. 360) tan , maka diperoleh:
contoh:
Tentukan penyelesaian persamaan berikut ini untuk 0 x 360.
a)sin x=1
2 c) tan x=−√3
b)cos x=1
2√3
Penyelesaian:
a)sin x=1
2 sin x sin 30
x + k. 360 untuk k = 0 x 30
x (180 ) + k.360 untuk k = 0 x 180 30 150
Jika cos x cos maka
x + k. 360 atau x + k. 360, k B
Jika tan x tan maka
x + k. 180 , k B
rr
O A
B
b)cos x=1
2√3
cos x cos 30
x + k. 360 untuk k = 0 x 30
x + k. 360 untuk k = 1 x 30 + 360 330
c) tan x=−√3 tan x tan 120
x + k. 180 untuk k = 0 x 120
untuk k = 1 x 120 + 180 300
Catatan: satuan sudut selain derajat adalah radian, di mana satu
radian adalah besarnya sudut yang menghadap busur lingkaran yang
panjangnya sama dengan jari-jari.
AOB = 1 rad
Hubungan radian dengan derajat
360 =
2 πrr rad
= 2 rad
180 = rad
pendekatan 1 rad = 57,3.
Dengan mengingat pengertian radian tersebut, maka bentuk
penyelesaian persamaan trigonometri dapat pula menggunakan
A D E B
C
G F
satuan radian, sebagai contoh untuk persamaan sin x sin A maka
penyelesaiannya adalah:
x A + k. 2 atau x ( A) + k. 2 , k B
di mana x dan A masing-masing satuannya radian.
H. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut
1. Rumus cos ( + ) dan cos ( )
Pada gambar di samping diketahui
garis CD dan AF keduanya adalah
garis tinggi dari segitiga ABC. Akan
dicari rumus cos ( + ).
cos (α+β )=ADAC AD=AC cos (α+β )
Pada segitiga sikusiku CGF
sin α=GFCF GF=CF sin α …………..(1)
Pada segitiga sikusiku AFC,
sin β=CFAC CF=AC sin β …………..(2)
cos β=AFAC AF=AC cos β …………..(3)
Pada segitiga sikusiku AEF,
Gb. 2.14
cos α=AEAF AE=AF cos α …………..(4)
Dari (1) dan (2) diperoleh
GF AC sin sin
Karena DE GF maka DE AC sin sin
Dari (3) dan (4) diperoleh
AE AC cos cos
Sehingga AD AE DE
AC cos ( + ) AC cos cos AC sin sin
Jadi
Untuk menentukan cos ( ) gantilah dengan lalu
disubstitusikan ke rumus cos ( + ).
cos ( ) cos ( + ())
cos cos () sin sin ()
cos cos sin (sin )
cos cos + sin sin
Jadi
cos ( + ) cos cos sin sin
cos ( ) cos cos + sin sin
2. Rumus sin ( + ) dan sin ( )
Untuk menentukan rumus sin ( + ) dan sin ( ) perlu diingat
rumus sebelumnya, yaitu: sin (90 ) cos dan
cos (90 ) sin
sin ( + ) cos (90 ( + ))
cos ((90 ) )
cos (90 ) cos + sin (90 ) sin
sin cos + cos sin
Jadi
Untuk menentukan sin ( ), seperti rumus kosinus selisih dua
sudut gantilah dengan lalu disubstitusikan ke sin ( + ).
sin ( ) sin ( + ( ))
sin cos () + cos sin ()
sin cos + cos (sin )
sin cos cos sin
Jadi
sin ( + ) sin cos + cos sin
sin ( ) sin cos cos sin
3. Rumus tan ( + ) dan tan ( )
Dengan mengingat tan α=sin α
cos α , maka
tan (α+β )=sin ( α+β )cos (α+β )
=sin α cos β+cos α sin βcos α cos β−sin α sin β
tan (α+β )=
sin α cos β+cosα sin βcosα cos βcos α cos β−sin α sin βcos α cos β
=
sin αcos α
+sin βcos β
1−sin αcos α
⋅sin βcos β
=tan α+ tan β
1−tan α tan β
Jadi
Untuk menentukan tan ( ), gantilah dengan lalu
disubstitusikan ke tan ( + ).
tan ( ) tan ( + ( ))
=tan α+ tan (−β )1−tan α tan (−β )
=tan α− tan ( β )1−tan α (−tan β )
=tan α− tan β1+ tan α tan β
Jadi
tan (α+β )=tan α+ tan β1− tan α tan β
tan (α−β )=tan α− tan β1+ tan α tan β
I. Rumus Trigonometri Sudut Rangkap
Dari rumusrumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat
dikembangkan menjadi rumus trigonometri untuk sudut rangkap.
1. sin 2 sin ( + ) sin cos + cos sin 2 sin cos
Jadi
2. cos 2 cos ( + ) cos cos sin sin cos2 sin2
Jadi
Rumusrumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat
diturunkan dengan mengingat rumus dasar cos2 + sin2 1.
cos 2 cos2 sin2 cos 2 cos2 sin2
cos2 (1 cos2) (1 sin2) sin2
2cos2 1 1 2 sin2
Sehingga
3.tan 2α= tan ( α+α )=tan α+ tan α
1−tan α tan α= 2 tan α
1−tan2 α
Jadi
sin 2 2 sin cos
cos 2 cos2 sin2
1) cos 2 cos2 sin2
2) cos 2 2cos2 1
3) cos 2 1 2 sin2
tan 2α= 2 tan α
1−tan2 α
+
+
J. Mengubah Rumus Perkalian ke rumus Penjumlahan/Pengurangan
1. Dari rumus cosinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:
cos ( + ) cos cos sin sin
cos ( ) cos cos + sin sin
cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos
Jadi
cos ( + ) cos cos sin sin
cos ( ) cos cos + sin sin
cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin
Jadi
2. Dari rumus sinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:
sin ( + ) sin cos + cos sin
sin ( ) sin cos cos sin
sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos
Jadi
sin ( + ) sin cos + cos sin
sin ( ) sin cos cos sin
sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos
Jadi
cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos
cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin
sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos
sin ( + ) sin ( ) 2 cos sin
K. Rangkuman
a) Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.
b) Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri tiap kuadran
0 30 45 60 90
sin 012
12√2
12√3 1
cos 112√3
12√2
12
0
tan 013√3 1 √3
tak
terdefinisi
cot tak
terdefinisi√3 1
13√3 0
Perbandingan
Trigonometri
Kuadran
I II III IV
sin + + - -
cos + - - +
tan + - + -
csc + + - -
sec + - - +
cot + - + -
1) sin (180−α )°=sin α ° 4) csc (180 °−α )=csc α
2) cos (180 °−α )=−cosα 5) sec (180 °−α )=−sec α
3) tan (180 °−α )=−tan α 6) cot (180 °−α )=−cot α
c) Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi
a. perbandingan trigonometri sudut dengan (90 - )
b. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )
c. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )
d. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )
d) Menyelesaikan persamaan trigonometri
a. Jika sin x sin maka
x + k. 360 atau x (180 ) + k. 360 , k B
1) sin (90 °−α )=cosα 4) csc (90 °−α )=sec α
2) cos (90 °−α )=sin α 5) sec (90 °−α )=csc α
3) tan (90 °−α )=cot α 6) cot ( 90°−α )=tan α
1) sin (180 °+α )=−sin α 4) csc (180 °+α )=−csc α
2) cos (180°+α )=−cos α 5) sec (180 °+α )=−sec α
3) tan (180 °+α )=tan α 6) cot (180°+ α )=cot α
1) sin (−α )=−sin α 4) cosec (−α )=−cosec α
2) cos (−α )=cosα 5) sec (−α )=sec α
3) tan (−α )=− tan α 6) cot (−α )=−cot α
b. Jika cos x cos maka
x + k. 360 atau x + k. 360, k B
c. Jika tan x tan maka x + k. 180 k B
e) Rumus-rumus trigonometri
a. Jumlah dan selisih dua sudut
1) cos ( + ) cos cos sin sin
2) cos ( ) cos cos + sin sin
3) sin ( + ) sin cos + cos sin
4) sin ( ) sin cos cos sin
5)tan (α+β )=tan α+ tan β
1− tan α tan β
6)tan (α−β )=tan α− tan β
1+ tan α tan β
b. Rumus trigonometri untuk sudut rangkap
1) sin 2 2 sin cos
2) cos 2 cos2 sin2
cos 2 2cos2 1
cos 2 1 2 sin2
c. Mengubah Rumus Perkalian ke Penjumlahan/Pengurangan
1) cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos
2) cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin
3) sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos
4) sin ( + ) sin ( ) 2 cos sin
3) tan 2α= 2 tan α
1−tan2 α
Daftar Pustaka
Bernadeta Etty W, Suparno & Hutomo. (1996). Bahan Ajar STM.
Yogyakarta: PPPG Matematika.
Hyatt, H.R. & Small,L. (1982). Trigonometry a Calculator Approach.
Canada: John Wiley and Sons, Inc.
id.wikipedia.com
Kenneth S. Miller & John B. Walsh. (1962). Elementary and Advanced
Trigonometry. New York: Harper & Brothers Publisher.
matematikanet.com
Richard G. Brown. (1994). Advanced Mathematics . California:
Houghton Mifflin Company.
Tumisah P. Jono & Mukimin.(2002). Trigonometri Bahan Ajar
Matematika SMK. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Winarno& Al. Krismanto. (2001). Bahan Standarisasi SMU
Trigonometri. Yogyakarta: PPPG Matematika.