19
MAKALAH MOTIVASI BERPRESTASI Di buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan Dosen pengampu : Wiet Rizwijaya S.kep.,Ns Di susun Oleh : 1. NISA KAMILA FAJRIYAH C1009067 2. NUR FEBRI DWIJAYANI C1009068 3. NUR NAILATUL AFIA C1009069 4. PERTIWI DWI ANGGRAENI C1009070 5. RIA MAYA SARI C1009071 6. ROSSANTI RAHARDIANI C1009072 7. SITI KHALIMAH C1009073 8. SK SAPTA AGUNG C1009074 9. YUDHI REZHA SATRI C1009081 10. ZAKI KURNIAWAN C1009082 11. DANDY HESTIA AJI C1008049

MAKALAH PDK kelompok 4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH PDK kelompok 4

MAKALAH

MOTIVASI BERPRESTASI

Di buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan

Dosen pengampu : Wiet Rizwijaya S.kep.,Ns

Di susun Oleh :

1. NISA KAMILA FAJRIYAH C1009067

2. NUR FEBRI DWIJAYANI C1009068

3. NUR NAILATUL AFIA C1009069

4. PERTIWI DWI ANGGRAENI C1009070

5. RIA MAYA SARI C1009071

6. ROSSANTI RAHARDIANI C1009072

7. SITI KHALIMAH C1009073

8. SK SAPTA AGUNG C1009074

9. YUDHI REZHA SATRI C1009081

10. ZAKI KURNIAWAN C1009082

11. DANDY HESTIA AJI C1008049

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA

(STIKES BHAMADA)

PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN

Jalan. Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu Slawi

2012

Page 2: MAKALAH PDK kelompok 4

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Inayah

kepada semua hambaNya. Salawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan

kita Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan kerabat beliau hingga

akhir jaman. Alhamdulillah karena berkat Rahmat Allah-lah kami dapat

menyelesaikan penulisan makalah ini yang berkaitan dengan “Motivasi

Berprestasi” sebagai tugas berstruktur mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan.

Selama penyusunan makalah ini kami selaku penulis telah banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, terutama dari, Wiet Rizwijaya S.Kep., Ns. , selaku dosen

pengampu mata kuliah ini. Ucapan terima kasih tak lupa kami persembahkan

kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Dan semua pihak yang telah ikut andil dan terlibat baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam membantu penulisan makalah ini,

yang mana tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari adanya kekurangan dan kesalahan dalam makalah

ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat

kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya

kami hanya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan

menambah wawasan bagi kita semua, khususnya di bidang Keperawatan.

Page 3: MAKALAH PDK kelompok 4

Slawi, Sepetember 2012

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Motivasi artinya menggerakkan seseorang untuk bertindak, memiliki fungsi khusus

dalam menunjang prestasi. Motivasi merupakan salah satu faktor internal selainkonsep diri,

minat, kebiasaan, kemandirian belajar, dan lain-lain yang mendukung pencapaian prestasi

belajar. Sedangkan, faktor eksternal antara lain sarana prasarana, guru, orang tua dan lain-lain

(Muhammad Yaumi, 2008)

Irwanto dkk (1996) menyatakan motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku

(the energizer of behaviour), dengan kata lain motivasi adalah suatu konstruk teoritis

terjadinya perilaku. Di dalamnya terkandung aspek-aspek pengaturan, pengarahan, dan

tujuan.

Motivasi yang positif akan memudahkan orang untuk berhasil mengembangkan diri.

Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. William James, Father of America psychology,

mengatakan : "We can alter our lives by altering our altitudes” – Manusia dapat mengubah

kehidupannya dengan mengubah sikap dan cara berpikirnya.Motivasi akan berpengaruh besar

terhadap keseluruhan prilaku yang akan ditampilkan oleh seseorang, sehingga peserta didik

yang memiliki motivasi positif akan mudahdikembangkan minatnya untuk belajar, karena

menyadari bahwa belajar adalah kebutuhannya.

Orang yang kurang motivasi biasanya kurang mengaktualisasikan dirinya secara

optimal. Dengan pengerjaan makalah ini, kami akan mengungkapkan faktor apa sajakah yang

memotivasi seseorang dalam mencapai prestasinya.

Page 4: MAKALAH PDK kelompok 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al.(2000), motivasi di defisinikan

sebagai kondisi internal yang membangkitkan kiya untuk bertindak, mendorong kita

mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarikdalam kegiatan tertentu.

Menurut Uno (2007) motifas dapat di artikan, sebagai dorongan internal dan eksternal

dalam diri seseorang tang diindikasikan dengan adanya

1. Hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan

2. Dorongan dan kebutuhan untk melakukan kegiatan

3. Harapan dan cita-cita

4. Penghargaan dan pennghormatan atas diri

5. Lingkungan yang

6. Kegiatan yang menarik

Motivasi adalah sesuatu apa yag membuat seseorang bertindak ( sargent, dikutip oleh

oard,1999 ) menyatakan bahwa motivasi merubakna dampak dari interaksi seseorang dengan

situasi yang di hadapinya (siagian,2004), motivas menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya,

atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiap sediaan dalam diri individu untuk bergerak ke

arah tujuan tentu, baik di sadar maupun tidak di sadari (makmun, 2003)

Motivasi adalah sesuatu yang menunjuk ke kekuatan yang mendorong dan

mengarahkan keberhasilan perilaku yang tetap kearah  tujuan yang tertentu. Sedangkan

motif sendiri sering diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut

merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Suatu ciri dari motif adalah bahwa kita

tidak akan pernah mengamati motif ini secara langsung. Motif disimpulakn dari perilaku

(segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan). Contohnya : siswa mengerjakan tugas agar

berprestasi, jadi ada observasi pada siswa tersebut agar diketahui adanya motif lain.

Page 5: MAKALAH PDK kelompok 4

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat

menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan,

baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari

luar individu (motivasi ekstrinsik).

Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang

dihadapi. Menurut Robbins (2001:166) menyatakan definisi dari motivasi yaitu kesediaan

untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan

oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.

Pengertian prestasi menurut Murray (dalam J. Winardi, 2004):”...Melaksanakan tugas

atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi atau mengorganisasi objek-objek

fiskal, manusia atau ide-ide untuk melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan

seindependen mungkin sesuai kondisi yang berlaku. Mencapai perporman puncak untuk

diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan

kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil”

Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap

kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam

kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik

tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan

kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi,

Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi

individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2)

frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan

dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai

tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7)

tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang

dilakukan; (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

Dibawah ini, kita akan membahas beberapa macam teori berprestasi.

1. Teori Motivasi Beprestasi dari McClelland

Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau

Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai

dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip

oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“

Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi,

Page 6: MAKALAH PDK kelompok 4

atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal

tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku.

Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak

untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain.

Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”

Need menurut McClelland dibagi atas tiga:

a) Need For achievement. Ada beberapa orang yang memiliki dorongan yang kuat

untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi daripada imbalan terhadap

keberhasilan. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih

efisien jika dibandingkan dengan hasil sebelumnya.

Ciri-ciri:

Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif. 

Mencari feedback tentang perbuatannya. 

Memilih resiko yang sedang di dalam perbuatannya. 

Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatannya.

b) Need for affiliation. Kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam

kehidupannya atau hubungannya dengan orang lain. Kebutuhan ini akan

mengarahkan tingkah laku individu untuk melekukan hubungan yang akrab

dengan orang lain. Orang-orang dengan need affiliation yang tinggi ialah orang

yang berusaha mendapatkan persahabatan.

Ciri-ciri: 

Lebih memperhatikan segi hubungan pribadi yang ada dalam pekerjaannya

daripada segi tugas-tugas yang ada dalam pekerjaan tersebut. 

Melakukan pekerjaannya lebih efektif apbila bekerjasama dengan orang lain

dalam suasana yang lebih kooperatif. 

Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain. 

Lebih suka dengan orang lain daripada sendirian. 

Selalu berusaha menghindari konflik.

c) Need for power. Adanya keinginan yang kuat untuk mengendalikan orang lain,

intuk mempengaruhi orang lain dan untuk memiliki dampak terhadap orang lain.

Page 7: MAKALAH PDK kelompok 4

Ciri-ciri: 

Menyukai pekerjaan dimana mereka menjadi pimpinan.

Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan dari sebuah organisasi

dimanapun dia berada.

Mengumpulkan barang-barang atau menjadi anggota suatu perkumpulan yang

dapat mencerminkan prestise.

Sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari kelompok atau

organiasi.

B. Pencetus

Pencetus teori motivasi menurut Mc. Clelland

1. The Need for Achievement (n-ach)

Kebutuhan akan Prestasi / PencapaianKebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang tinggi.Sebab-sebab seseorang memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya imbalan yang paling memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat.2. The Need for Authority and Power (n-pow)Kebutuhan akan KekuasaanKebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Menurut Mclelland, ada dua jenis kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial.Contoh dari kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin perusahaan yang mencari posisi lebih tinggi agar bisa mengatur orang lain dan mengarahkan ke mana perusahaannya akan bergerak. Sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang misalnya dimiliki oleh pemimpin seperti Nelson Mandela, yang memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut untuk kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian.3. The Need for Affiliation (n-affil)Kebutuhan akan Afiliasi / KeanggotaanKebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain. Orang merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya.McClelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat akan afiliasi akan mencampuri objektifitas seseorang. Sebab, jika ia merasa ingin disukai, maka ia akan melakukan apapun agar orang lain suka akan keputusannya.Sedangkan, sebab-sebab n-affil dari seseorang bisa bermacam-macam, dan salah satu contohnya bisa Anda lihat dari tragedi 11 September di Amerika Serikat. Setelah

Page 8: MAKALAH PDK kelompok 4

kejadian tersebut, banyak orang-orang Amerika yang melupakan kepentingan mereka dan memilih untuk bersatu sehingga mereka memiliki rasa aman.

C. Faktor yang mempengaruhi

Faktor internal

a. Inteligensi

Taraf inteligensi seseorang dapat tercermin dalam prestasi sekolahnya di semua mata

pelajaran (Winkel, 1997). Jadi, ada korelasi antara inteligensi dengan kesuksesan di

sekolah (Gage & Berliner, 1992).

Peserta didik dengan taraf inteligensi yang tinggi diharapkan dapat mencapai prestasi

belajar yang lebih baik dibandingkan peserta didik yang memiliki taraf inteligensi

yang lebih rendah. Namun inteligensi bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan

prestasi akademik karena masih ada faktor lainnya seperti motivasi dan kepribadian

serta faktor eksternal.

b. Motivasi

Winkel (1997) mengatakan bahwa motivasi merupakan daya penggerak yang menjadi

aktif pada saat-saat tertentu di mana ada kebutuhan untuk mencapai tujuan.

Sedangkan Gage dan Berliner (1992) menjelaskan bahwa motivasi adalah sesuatu

yang menggerakkan individu dari perasaan bosan menjadi berminat untuk melakukan

sesuatu. Tercakup di sini adalah motivasi untuk mencapai kelulusan dan motivasi

untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi Sukadji (2000).

Motivasi merupakan tenaga dorong selama tahapan proses belajar yang berfungsi

untuk (Sukadji, 2000):

1.Mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari

2.Menyerap informasi dan mengolahnya

3.Mengubah informasi yang didapat ini menjadi suatu hasil

(pengetahuan, perilaku, keterampilan, sikap, dan kreativitas.

Secara umum, motivasi terbagi menjadi motivasi internal dan eksternal.

Motivasi internal mengacu pada diri sendiri, misalnya kegiatan belajar dihayati dan

merupakan kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu. Motivasi eksternal mengacu

pada faktor di luar dirinya. Siswa dengan motivasi eksternal akan membutuhkan

adanya pemberian pujian atau pemberian nilai sebagai hadiah atas prestasi yang

diraihnya (Djiwandono, 2002). Kedua komponen ini bersifat kontekstual, artinya ada

Page 9: MAKALAH PDK kelompok 4

pada seseorang sehubungan dengan suatu kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu

motivasi dapat berubah sesuai dengan waktu.

Menurut McLelland dan Atkinson (dalam Djiwandono, 2002), motivasi yang paling

penting dalam psikologi pendidikan adalah motivasi berprestasi, di mana seseorang

cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang

berorientasi untuk tujuan sukses.

c. Kepribadian

Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik

seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri secara unik

dengan lingkungannya (Allport dalam Hurlock, 1978). Kepribadian dapat berubah

dan dimunculkan dalam bentuk tingkah laku. Organisasi adalah hubungan antar traits

yang selalu berubah dan diwujudkan dalam bentuk traits-traits yang dominan.

Sedangkan sistam psikofisik adalah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, nilai-nilai,

kepercayaan-kepercayaan, keadaan emosi dan dorongan-dorongan. Sistem inilah yang

akan mendorong seseorang untuk menentukan penyesuaian dirinya sebagai hasil

belajar atau pengalaman.

2. Faktor eksternal

a. Lingkungan rumah

Lingkungan rumah terutama orang tua, memegang peranan penting serta menjadi

guru bagi anak dalam mengenal dunianya. Orang tua adalah pengasuh, pendidik dan

membantu proses sosialisasi anak. Utami Munandar (1999) mengatakan bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka semakin baik prestasi anak.

Termasuk juga sejauh mana keluarga mampu menyediakan fasilitas tertentu untuk

anak (televisi, internet, dan buku bacaan).

b. Lingkungan sekolah

Menurut Ormrod (2006) lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang

nyaman sehingga anak terdorong untuk belajar dan berprestasi. Ada beberapa

karakteristik lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn &

Stevens dalam Ormrod, 2006) , yaitu:

1) Sekolah mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha murid

agar sukses baik dalam bidang akademik maupun sosial.

2) Adanya kurikulum yang menantang dan terarah.

3) Adanya perhatian dan kepercayaan murid serta orang tua terhadap sekolah

4) Adanya ketulusan dan keadilan bagi semua murid, baik untuk murid

Page 10: MAKALAH PDK kelompok 4

dengan latar belakang keluarga yang berbeda, beda ras maupun etnik

5) Adanya kebijakan dan peraturan sekolah yang jelas.

Misalnya:panduan perilaku yang baik, konsekuensi yang konsisten, penjelasan yang

jelas, kesempatan menjalin interaksi sosial serta

kemampuan menyelesaikan masalah.

6) Adanya partisipasi murid dalam pembuatan kebijakan sekolah

7) Adanya mekanisme tertentu sehingga siswa dapat menyampaikan

pendapatnya secara terbuka tanpa rasa takut

Mempunyai tujuan untuk meningkatkan perilaku prososial seperti

berbagi informasi, membantu dan bekerja sama

9) Membangun kerja sama dengan komunitas keluarga dan masyarakat

10) Mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan

spesial yang berkaitan dengan murid

Sedangkan di kelas, sebaiknya kelas cukup besar dengan jumlah murid yang tidak

terlalu banyak sehingga guru dapat memonitor setiap siswa. Kelas yang baik dan

produktif adalah kelas yang nyaman secara tata ruang, memunculkan motivasi

internal siswa untuk belajar, kegiatan guru yang terarah serta kegiatan monitor

terhadap siswa (Gage & Berliner, 1992).

D. Prinsip-prinsip

1. Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.2. Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar

daripada menerima pujian atau pengakuan.3. Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan balik

yang diandalkan, kuantitatif dan faktual).

E. Perbedaan dengan teori lain

Teori motivasi :“untuk memberi serangkaian prinsip-prinsip untuk memberi petunjuk pemahaman kita tentang dorongan, keinginan, kebutuhan, usaha, dan tujuan yang datang dari motivasi.”1.    Teori DriveSebagai (teori-teori dorongan tentang motivasi) :Ø  Perilaku didorong kearah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau binatang.Contohnya : Freud, 1940/ 1949 “ ide-idenya tentang kepribadian pada bawaan, kelahiran, dorongan seksual, dan agresif atau drive.”Motivasi terdiri dari :1.    Suatu keadaan yang mendorong

Page 11: MAKALAH PDK kelompok 4

2.    Perilaku yang mengarah ketujuan yang di ilhami oleh keadaan terdorong3.    Pencapaian tujuan yang memadai4.    Pengurangan keadaan terdorong dan kepuasan subjectif dan kelegaan ketika tujuan sudah tercapai.2.    Teori-teori InsentifBoles Pfaffmann dalam Morgan, dkk 1986, mengatakan bahwa “ada sesuatu tentang tujuan itu sendiri yang memotivasi perilaku”. Teori insentif adalah teori-teori dorongan tentang motifasi. Karena ciri-ciri tertentu mereka memiliki, objek tujuan mendorong perilaku kearah tujuan tersebut, insentif (objek-objek tujuan yang motivasi perilaku).satu bagian penting dari banyak teori insentif adalah individu-individu mengharapkkan kesenangan dari  pencapaian dari apa yang mereka sebut insentif positive dan penghindaraan disebut insentif negative. contohnya : gaji,bonus,vakansi,dsb. daripada dorongan dan pengurangan dorongan. 3.    Teori Oponen Proses.Pandangan hedonistik tentang perilaku mengatakan bahwa kita dimotivasi untuk mencari tujuan yang memberi kita perasaan emosi yang enak dan menghindari tujuan yang menghasilkan ketidakenakan.Dasar teori :Ø  Emosi-motivasi diikuti oleh keadaan yang berlawanan.Contohnya : perasaan senang dan bahagia diikuti oleh perasaan khawatir dan takut.4.       Teori – Tingkat OptimalØ  Pada umumnya terdapat teori HEDONISTIK bahwa ada suatu optimal tertentu atau paling  baik, tingkat dorongan yang menyenangkan. Contohnya : Fiske, Maddi dan Berylyne, 1961 mengungkapkan Just Right theory yang mengatakan “individu dimotivasi untuk berperilaku dalam suatu cara untuk mencapai tingkat dorongan (arousal )yang optimal”

F. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan :

1. Teori motivasi dapat mewujudkan suatu keinginan, harapan dan cita-cita

seseorang untuk mencapai suatu tujuan berprestasi.

2. Teori motivasi bisa mendorong hasrat dan minat seseorang untuk melakukan

suatu kegiatan yang menimbulkan perilaku sehingga bisa mencapai prestasi

Kekurangan :

1. Pada dasarnya motivasi timbul dari diri seseorang, apabila seseorang itu tidak

memiliki motivasi semua keinginan yang ingin dicapai akan terhambat walaupun

sudah diberi motivasi dari luar.

Page 12: MAKALAH PDK kelompok 4

BAB IV

KESIMPULAN

Motivasi adalah sesuatu yang menunjuk ke kekuatan yang mendorong dan mengarahkan

keberhasilan perilaku yang tetap kearah  tujuan yang tertentu. Sedangkan motif sendiri sering

diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan

jasmani untuk berbuat. Suatu ciri dari motif adalah bahwa kita tidak akan pernah mengamati

motif ini secara langsung. Motif disimpulakn dari perilaku (segala sesuatu yang dikatakan

dan dilakukan).

Kebutuhan berprestasi adalah salah satu motif dari motif sosial.

Prestasi adalah perilaku yang berorientasi tugas yang mengijinkan prestasi individu di

evaluasi menurut kriteria dari dalam maupun  dari luar, melibatkan individu berkompetensi

dengan orang lain. Setiap individu pasti mempunya motivasi berprestasi untuk mencapai cita-

citanya.

Page 13: MAKALAH PDK kelompok 4

 

DAFTAR PUSTAKA

Episentrum. 2009. Faktor-faktor yang mempengarushi prestasi.

http://episentrum.com/artikel-psikologi/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi/#more- 

515. 30 Oktober 2010.

Konseling Indonesia. Aspek Motivasi Berprestasi.http://konselingindonesia.com/index.php?

option=com_alphacontent&section=4&cat=16&task=view&id=71&Itemid=144. 30 Oktober

2010.

Pmiiumm.Teori Motivasi.http://www.pmiiumm.com/2009/11/mc-clelland-dan-teori-

motivasi.html.30 Oktober 2010.

Justelsa.Teori Motivasi.http://www.justelsa.com/2010/05/teori-motivasi-david-c-

mcclelland.html.30 Oktober 2010.

Ferry efendi, Nursala. 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta : Salemba Medika