30
MAKALAH BENTUK DAN KEPEMILIKAN BISNIS TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KEPERAWATAN BUSSINES HOME CARE OLEH : ABDUL SOMAD PUJI LESTARI ZIA DHATUL KHUSNIA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Makalah Kelompok Bhc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdadaddad

Citation preview

Page 1: Makalah Kelompok Bhc

MAKALAH

BENTUK DAN KEPEMILIKAN BISNIS

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KEPERAWATAN

BUSSINES HOME CARE

OLEH :

ABDUL SOMAD

PUJI LESTARI

ZIA DHATUL KHUSNIA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2015

Page 2: Makalah Kelompok Bhc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik,

dan hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk

maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah

satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menyusun makalah ini. Tugas ini

disusun untuk diajukan sebagai tugas kelompok mata kuliah Bussiness Home Care dengan judul

Bentuk dan Kepemilikan Bisnis di Universitas Esa Unggul.

Terima kasih disampaikan kepada Bu. Pastina dosen mata kuliah Bussiness Home Care , yang

telah membimbing dan memberikan mata kuliah demi kelancaran Perkuliahan semester 7 ini.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

pembaca. Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya

dapat lebih baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna dan masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 6 Oktober 2015

Penyusun

Page 3: Makalah Kelompok Bhc

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu dari

beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering kali para

wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk usaha dan mengevaluasi dampak

dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya memilih

begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk bentuk

yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu bentuk kepemilikan adalah

hal yang penting karena ini keputusan yang memilki pengaruh jangka panjang bagi seorang

wirausahawan maupun usahanya. Walaupun keputusan tersebut dapat diubah, mengubah suatu

bentuk kepemilikan menjadi bentuk kepemilkan yang lain dapat dapat menjadi hal yang

meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta mahal.

Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikan ke bentuk

yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para pemilik. Oleh

karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk

kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang wirausahawan

mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih bentuk kepemilikan

yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap bentuk

tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi personal

mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang bijak

mengenai suatu kepemilikan.

Berdasarkan hal di atas kelompok tartarik untuk menyusun makalah tentang “Bentuk dan

kepemilikan bisnis “

Page 4: Makalah Kelompok Bhc

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui Bentuk Dan Kepemilikan Bisnis secara umum didalam bidang home care ?

1.2.2 Tujuan Khusus

1) Mampu Menjelaskan pengertian Bentuk Kepemilikan Bisnis ?

2) Mampu menjelaskan Bentuk-bentuk kepemilikan Bisnis

3) Mampu menjelaskan Kelebihan dan kelemahan bentuk kepemilikan ?

4) Mampu menjelaskan bentuk usaha dalam bidang kesehatan ?

Page 5: Makalah Kelompok Bhc

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Badan Usaha, Perusahaan dan Kepemilikan Bisnis

2.1.1 Usaha

Usaha adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa

uang ataupun barang yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dan mencapai kemakmuran

yang diinginkan. Oleh karena itu sasaran dari usaha yang kita lakukan adalah hasil atau

keuntungan, baik diperoleh secara langsung maupun tak langsung.

2.1.2 Perusahaan

Dalam melakukan usaha, manusia harus menggunakan faktor faktor produksi, yaitu faktor

produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi

pengusaha. Bila faktor faktor produksi itu digabungkan dan dikendalikan sehingga menghasilkan

barang atau jasa, maka dinamakan perusahaan dengan kata lain perusahaan adalah bagian teknis

dari kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan menghasilkan barang-barang

atau jasa. Jadi, perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi.

2.1.3 Badan Usaha

Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang terdiri

dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Badan usaha adalah rumah

tangga ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor produksi.

Dengan demikian kita dapat melihat adanya perbedaan yang jelas antara perusahaan dengan

badan usaha, yaitu:

a. Perusahaan menghasilkan barang atau jasa, sedangkan Badan Usaha menghasilkan

keuntungan atau sebaliknya mendatangkan kerugian

b. Perusahaan adalah alat badan usaha yang dapat berupa bengkel, pabrik, kedai, toko, kantor,

dan sebagainya, sedangkan Badan Usaha merupakan kesatuan organisasi yang dapat berupa

Firma (Fa), Perseroan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT) dan lain-lain.

Page 6: Makalah Kelompok Bhc

c. Perusahaan merupakan alat badan usaha untuk mencari keuntungan, sedangkan badan usaha

itu sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan.

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi

untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan

usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

Ciri-ciri badan usaha sebagai berikut:

a. Merupakan kesatuan organisasi yuridis.

b. Memiliki modal, baik dana maupun tenaga.

c. Bertujuan mencari keuntungan.

2.2 Bentuk Kepemilikan

Bentuk Kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya,

sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-macam bentuk

kepemilikan bisnis. Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai dengan misi yang

dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut. Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam

memilih bentuk perusahaan antara lain, jenis usaha yang dijalankan, ruang lingkup usaha, pihak-

pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha, besarnya resiko pemilikan, batas-batas

pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan, besarnya investasi yang ditanamkan, cara

pembagian keuntungan, jangka waktu berdirinya perusahaan, serta peraturan-peraturan

pemerintahan (Ilham, 2010).

Entrepreneur yang hendak memulai bisnis perlu menentukan bentuk kepemilikan bisnis.

Tujuannya adalah untuk memberi kemudahan dalam memperoleh perijinan, biaya-biaya yang

mesti di tanggung, dan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Aspek yang harus

dipertimbangkan ketika entrepreneur memilih bentuk kepemilikan bisnis, yaitu pertimbangan

pajak, kemampuan menyelesaikan kuwajiban, kebutuhan modal awal dan masa depan,

pengendalian, kemampuan manajerial, tujuan bisnis, rencana suksesi manajemen, dan biaya

pembentukan (Wijatno, 2009).

Page 7: Makalah Kelompok Bhc

Bentuk kepemilikan bisnis yang paling umum, perusahaan perseorangan juga merupakan bentuk

yang paling tua dan paling sederhana karena tidak ada perbedaan hukum yang memisahkan

status pemilik tunggal sebagai individu dengan statusnya sebagai pemilik bisnis. Meskipun

perusahaan perseorangan umum dalam beragam industri, namun bentuk usaha ini lebih

terkonsentrasi pada usaha kecil seperti bengkel, gerai kecil, dan penyedia jasa (Boone, 2007).

Dalam kepemilikan tunggal, semua keuntungan bisnis menjadi milik pemilik, tapi pemilik juga

secara pribadi bertanggung jawab untuk semua utang bisnis. kepemilikan tunggal sukses bisa

menjadi sumber kebanggaan bagi pemiliknya. ketika membandingkan berbagai jenis bisnis untuk

masuk, mengontrol, dan meninggalkan, itu juga tidak membayar pajak khusus. mungkin untuk

alasan ini, 71% dari semua perusahaan bisnis Amerika adalah kepemilikan tunggal (Kapoor,

2010).

Dalam banyak kesempatan, entrepreneur sering memilih bentuk kepemilikan berdasarkan pilihan

terbanyak pada saat itu atau kemudahan yang ditawarkan tanpa memperhitungkan beberapa

aspek penting lainnya. Scarborough, Wilson dan zimmerer 2009 mengemukakan 8 aspek yang

harus dipertimbangkan ketika entrepreneur memilih bentuk kepemilikan bisnis yaitu

1. Pertimbangan Pajak

2. Kemampuan menyelesaikan kewajiban

3. Kebutuhan modal awal dan masa depan

4. Pengendalian

5. Kemampuan manajerial

6. Tujuan bisnis

7. Rencana suksesi manajemen dan,

8. Biaya pembentukan

Page 8: Makalah Kelompok Bhc

2.3 Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis

2.3.1 Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan bentuk yang paling benyak menjadi pilihan bagi

entrepreneur. Di Amerika serikat 73% dari semua bisnis merupakan usaha perseorangan dan

hanya menghasilkan 5% dari pendapatan bisnis total ( Griffin & Eberrt ,2006 ).

Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk usaha yang dimiliki, dikelola oleh satu orang yang

mengendalikan semua keputusan dan menerima seluruh profit serta bertanggung jawab penuh

terhadap semua kekayaan dan kewajiban perusahaan (Griffin dan Ebert, 2006 ; Scarborough et

al.,2009; Hisrich,Petters, Shepherd, 2005).

Tanggung jawab seorang pengusaha dalam perusahaan perseorangan bersifat tidak terbatas.

Dengan demikian, tidak ada pemisahan kekayaan pribadi. Dalam hal izin usaha persyaratannya

lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan bentuk perusahaaan yang lain.

Ciri-ciri perusahaan perorangan adalah sebagai berikut:

1. Pemilik bertangggung jawab atas semua kewajiban (utang) dengan jaminan seluruh harta

kekayaan pribadinya.

2. Organisasinya sederhana dan pendiriannya relative mudah serta tidak ada peraturan khusus

atau undang-undang yang mengaturnya.

3. Cocok untuk kegiatan usaha yang modal relatif kecil.

Kelebihan Perusahaan Perseorangan menurut Griffin dan Ebert, 2006 ; Scarborough et al.,2009 :

1) Kebebasan yang tidak terdapat pada bentuk kepemilikan lain. Entrepreneur akan merasakan

kebebasan karena memeiliki bisnis sendiri dan tidak bertanggung jawab kepeda siapapun

selain diri sendiri.

2) Mudah dibentuk, usaha perseorangan mudah dibentuk karena begitu sederhananya bentu

kepemilikan ini.

3) Insentif laba, setelah entrepreneur membayar seluruh beban perusahaan, ia dapat mengambil

sisanya berupa laba setelah dipotong pajak.

Page 9: Makalah Kelompok Bhc

4) Paling murah, bentuk kepemilikan ini biaya yang dikeluarkan untuk usaha paling murah

karena tidak ada dokumen resmi yang perlu dibuat seperti halnya bentuk kemitraan atau

perseroan.

5) Tidak ada pembatasan hukum, perusahaan perseorangan merupakan bentuk kepemilikan

yang paling sedikit diatur

6) Mudah dihentikan , bila enterprenur hedak menutup usaha perseorangan, dia kan dengan

mudah melakukannya meskipun dia masih bertanggung jawab atas seluruh utang dan

kewajiban.

Kekurangan Perusahaan Perseorangan menurut Zimmerer et al, 2009 :

1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.

2) Keahlian dan kemampuan yang terbatas

3) Perasaan terisolasi

4) Keterbatasan akses modal

5) Kurangnya kesinambungan bisnis

2.3.2 Firma (Fa)

Firma merupakan suatu persekutuan untu menjalani usaha antara dua orang atau lebih dengan

nama yang sama , dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas ,

sedangkan laba yang diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama ( Zimmereret al,

2009, Griffin dan Ebert, 2006 ). Demikian pula jika menderita kerugian, semua ikut

menanggung.

Ketentuan-ketentuan umum mengenai firma antara lain sebagai berikut:

1) Setiap anggota berhak menjadi pemimpin.

2) Anggota firma tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan

anggota lainnya.

3) Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut masih

hidup.

4) Jika kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup utang atau kewajiban perusahaan,

maka kekayaan pribadi para sekutu firma menjadi jaminan.

Page 10: Makalah Kelompok Bhc

5) Sekutu yang tidak memasukkan modal, terapi memberikan summbangan berupa pikiran dan

tenaga secara langsung maka bagian laba atau rugi sama dengan sekutu yang modalnya kecil.

Kelebihan firma (Fa) menurut Griffin & Ebert 2006

1) Jumlah modal relative lebih besar daripada perusahaan perseorangan sehingga lebih mudah

untuk memperluas usaha.

2) Firma lebih mudah memperoleh pinjaman modal karena memiliki kemampuan finansial yang

lebih besar

3) Kemampuan manajemen lebih baik daripada perusahaan perseorangan karena memiliki

pembagian tugas.

Kekurangan Persekutuan Firma :

1) Tanggung jawab yang tidak terbatas daripada setiap sekutu.   

2) Pimpinan dipegang oleh lebih dari dari satu orang.

3) Penanaman modal beku.

4) Keberlangsungan perusahaan tidak terjamin karena bila salah satu anggota firma

membatalkan perjanjian menjalankan usaha, maka persekutuan ini menjadi bubar.

5) Kerugian yang disebabkan salah satu anggota harus bertanggung jawab oleh semua anggota

firma lainnya.

2.3.3 Perseroan Komanditer (commanditaire vernootschaap).

Perseroan Komanditer (CV) adalah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama

atara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaandan bertangguang jawab penuh

dengan kekayaan pribadianya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak

bersedia memimpin perusahan serta bertangguang jawab terbatas pada kekayaan yang

diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

Keanggotaan dalam CV secara umum terbagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

a. Anggota aktif, yaitu anggota yang mengelola perusahaan secara aktif. Jika perusahaan rugi,

maka untuk melunasi kewajiban digunakan seluruh kekayaan pribadinya.

Page 11: Makalah Kelompok Bhc

b. Anggota pasif, yaitu anggota yang hanya mengikut sertakan modal. Anggota ini hanya

bertanggung jawab hanya sebatas modal yang disertakan saja.

Terdapat empat macam bentuk keanggotaan CV, antara lain:

a. Sekutu Umum (general partner)

b. Sekutu Terbatas (limited partner)

c. Sekuru Diam (silent partner)

d. Sekutu Rahasia (secret partner)

e. Sekutu Senior dan Junior (senior and junior partner)

f. Doman (sleeping partner)

Kelebihan CV:

a. Modal yang dikumpulkan lebih besar

b. Struktur modal yang dimilikilebih kuat , sehingga relative lebih mudah memperoleh kredit.

c. Memiliki kemampuan manajemen yang lebih besar.

d. Syarat –syarat pendiriannya relative lebih mudah

Kekurangan CV :

a. Sebagian anggota / sekutu mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas karena

bergantung pada beberapa anggota yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas , maka

keberlanjutan usaha CV menjadi tidak menentu.

b. Bagi sekutu pimpinan, sulit untuk menarik kembali modalnya.

2.3 Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT) merupakan bentuk usaha yang relatif lebih rumit dibandingkan bentuk

kepemilikan lainnya. Perseroan terbatas adalah bentuk usaha yang secara umum dianggap

sebagai entitas yang terpisah dari pemilik-pemiliknya, modalnya terdiri atas saham-saham,

pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimiliki dan bertangguang jawab atas utang-

hutangnya sendiri, tangguang jawab pemilik terbatas hanya pada investasi mereka ( Griffin &

Ebert, 2006 ; Zimmerer, et al 2009).

Page 12: Makalah Kelompok Bhc

Menurut ketentuan pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007, Perseroan Terbatas

adalah badan hokum yang merupakan persekuatan modal , didirikan berdasarkan perjanjian,

melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yangbseluruhnya terbagi dalam saham dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanannya.

Untuk mendirikan PT, entrepreneur harus memenuhi beberapa syarat yaitu syarat formal dan

syarat material. Syarat formal adalah bahwa suatu PT yang hendak didirikan harus dibuat

dengan akta notaris. Hal tersebut ditegaskan dalam UU PT.

1. Perseroan disirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa

Indonesia.

2. Dalam hal setelah perseroan disahkan pemegang saham menjadi kurang dari dua orang, maka

dalam waktu paling lama enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang

bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain

3. Dalam hal setelah lampau jangka waktu, pemegang saham tetap kurang dari dua orang maka

pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan atau kerugian

perseroan dan atas permohonan pihak yang berkepentingan , Pengadilan Negeri dapat

membubarkan perseroan.

Yang dimaksud dengan syarat materiil adalah dalam pendirian PT harus ada modal. Modal

dalam PT terdiri dari tiga jenis yaitu :

1. Modal Dasar adalah jumlah modal yang disebutkan dalam anggaran dasar (AD).

2. Modal ditempatkan atau modal modal yang telah diambil

Modal yang ditempatkan atau modal yang telah diambil sebagian dari modal perseroan tealah

diambil oleh para pendiri, dalam bentuk saham. Dalam UU PT disebutkan pada saat

pendiriian perseroan, paling sedikit 25% dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam

pasal 25 harus ditempatkan.

3. Modal Disetor adalah modal yang benar-benar telah atas ada dalam kas perseroan. Modal ini

disetor oleh para pemegang saham. Dalam UU PT disebutkan setiap penempatan

sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus telah disetor paling sedikit 50% dari nilai nominal

setiap sahamyang dikeluarkan. Seluruh sajam yang telah dikeluarkan harus disetor penuh

pada saat pengesahan perseroan dengan bukti penyetoran yang sah.

Page 13: Makalah Kelompok Bhc

Kelebihan PT

1. Kewajiban terbatas dari pemegang saham

2. Kemampuan mengumpulkan modal

3. Kemampuan untuk berlangsung selamanya

4. Kepemilikan yang dapat dipindahkan

5. Efisiensi Manajemen

Kekurangan PT

1. Biaya dan waktu yang diperlukan dalam proses pendirian perseroan

2. Kemungkinan merosotnya insentif manajerial

3. Persyaratan hokum dan peraturan pemerintah

4. Kemungkinan pendiri kehilangan kendali perusahaan

2.5 Beberapa Bentuk Kepemilikan Bisnis

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan

dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan

mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan

keuntungan.

1) Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau

komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur

adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.

2) Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan

dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah

konsultan dan psikolog.

3) Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen

dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah

distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba

4) Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah,

seperti tanaman atau mineral tambang.

Page 14: Makalah Kelompok Bhc

5) Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan

modal.

6) Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali

properti intelektual (intelellectual property).

7) Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan

biasanya didanai oleh pemerintah.

8) Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,

menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.

9) Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan

barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

2.5 Bentuk Kepemilikan Lain

2.5.1 Koperasi

Bentuk kepemilikan bisnis koperasi tidaklah merupakan usaha perorangan, tetapi dilakukan

bersama-sama orang lain utnuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian koperasi menjadi

alat bagi banyak orang yang ingin meningkatkan kesejahteraannya dengan bekerjasama, karena

mereka menyadari bahwa bila mereka bekerja sendiri-sendiri, kesejahteraan tersebut tidak

kunjung terwujud.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum yang

melaksanakan kegiatan berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Jadi yang bias

menjadi anggota koperasi adalah perseorangan dan badan hokum koperasi adalah suatu koperasi

yang memiliki ruang lingkup yang lebih luas.

Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang

membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda.

Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa

koperasi.

Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 pasal 4, Fungsi dan peran koperasi adalah sebagai

berikut :

Page 15: Makalah Kelompok Bhc

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan

masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan kelemahan ketahanan

perekonomian nasional.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan

usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Jenis – jenis Koperasi

1. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dibidang simpanan dan pinjaman.

2. Koperasi konsumen adalah koperasi yang beranggoatakan para konsumen dengan

menjalankan kegiatan dalam jual beli barang konsumen.

3. Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para pengusaha kecil dan menengah

dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

4. Koperasi pemasaran adalah koperasi yang manjalankan kegiatan penjualan produk/jasa

koperasi atau anggotanya.

5. Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha jasa lainnya.

Sebagaimana bentuk kepemilikan usaha lainnya, koperasi tetap memerlukan modal dalam

menjalankan kegiatannya. Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal

sendiri terdiri atas :

1. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi

pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama menjadi

anggota. Besarnya simpanan pokok adalah sama untuk setiap anggota.

2. Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota

kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, tiap bulan dengan jumlah yang sama

untuk setiap bulannya. Sama seperti simpanan pokok, simpanan ini tidak dapat diambil

selama menjadi anggota.

3. Simpanan khusus atau lain lain

4. Dana cadangan

Page 16: Makalah Kelompok Bhc

5. Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang , yang

ditrima dari pihak lain, yang bersifat hibah atau pemberian dan tidak mengikat.

Modal pinjaman berasal dari :

1. Anggota dan calon anggota

2. Koperasi lainnya atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi

3. Bank dan lembaga keuangan bukan bank atau lembaga keuangan lainnya, yang

dilakukannya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

4. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang undangan yang berlaku

5. Sumber lain yang sah

2.6 Bentuk bentuk Usaha Bagi Tenaga Keperawatan

Pemasaran adalah suatu proses yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk

yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau

jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal,

pemilik saham ataupun sebagai owner .

1. Home Care

Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah

pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu

dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan

atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat

dari penyakit. Selain itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau

sarana ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir

berbagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non professional dibidang kesehatan

maupun non kesehatan.

Page 17: Makalah Kelompok Bhc

Menurut Neis dan Mc Ewen (2001) menyatakan Home Health Care adalah system dimana

pelayanan kesehatan dan pelayanan social diberikan dirumah kepada orang-orang yang cacat

atau orang-orang yang harus tinggal dirumah karena kondisi kesehatannya

Menurut American of Nurses Association (ANA) 1992 pelayanan kesehatan di rumah adalah

perpaduan perawatan kesehatan masyarakat dan ketrampilan teknis yang terpilih dari perawat

spesialis yang terdiri dari perawat komunitas, perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat

maternitas dan perawat medikal bedah

Tujuan Perawatan Kesehatan Home Care

Perawatan kesehatan di rumah bertujuan :

1. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidupnya,

2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan

masalah kesehatan dan kecacatan,

3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga,

4. Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan yang

diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif,

5. Biaya kesehatan akan lebih terkendali

Manfaat Home Care

Menurut Ferry Efendi – Makhfudli, 2009. Perawatan kesehatan di rumah juga memiliki manfaat

baik untuk keluarga maupun perawat. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Untuk Keluarga.

a. Biaya kesehatan akan lebih terkendali

b. Mempererat ikatan keluarga karena dapat berdekatan dengan anggota keluarga yang lain

saat sakit

c. Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri

Page 18: Makalah Kelompok Bhc

2. Manfaat Untuk Perawat

a. Memberikan variasi lingkungan kerja sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang

sama.

b. Dapat mengenal lingkungan dan klien dengan baik sehingga pendidikan kesehatan yang

diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien

2.  Konsultan Keperawatan

Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam

bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah konsultan

bukan merupakan karyawan diperusahaan, melainkan seseorang yang menjalankan usaha hanya

sendiri serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu waktu. Tidak hanya menyediakan jasa,

konsultan juga bisa memberikan layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien.

Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis

atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk

meningkatkan perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan dukungan emosional dan

intelektual (Mubarak dan Nur Chayatin, 2009).

3.  Terapi Komplementer 

Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung

pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis

yang konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah

ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan

konvensional, yaitu sebagai berikut :

a) Akupunktur Medik.

Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya. Metode yang

berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi

kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan

mengaktivasi berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu

pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphine yang banyak berperan pada sistem

tubuh.

Page 19: Makalah Kelompok Bhc

b) Terapi Hiperbarik.

Terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah

ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar dari pada tekanan udara atmosfer

normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien boleh

membaca, minum,atau makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan

udara.

c)  Terapi herbal medik.

Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal

terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar

yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba, baik terhadap

keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih

lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ada beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi seorang praktisi komplementer, yaitu sebagai berikut :

a. Sumber daya manusia harus tenaga dokter, perawat dan atau dokter gigi yang sudah memiliki

kompetensi.

b. Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan farmasi.

c. Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin dari

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus– menerus. 

4. Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian

Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi oleh lembaga

penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat.

Dengan membentuk tim riset profesional seperti:

a. Teknik perawatan luka.

b. Terapi modalitas.

c. Terapi perawatan stroke

5.  Dalam Bidang Pendidikan

Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan dirumah dapat

membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan yang

bergerak dibidang pendidikan seperti: Lembaga Pelatihan Baby Sister dan Pelatihan Perawatan

Lansia atau Anak.

Page 20: Makalah Kelompok Bhc

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Badan usaha adalah kesatuan organisasi yuridis, terdiri dari modal dan tenaga yang bertujuan

mencari keuntungan. Sedangkan perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan

aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat,

mendistribusikannya, serta melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan

memuaskan kebutuhan masyarakat. Bentuk-bentuk yuridis perusahaan, yaitu perusahaan

perorangan, firma, dan perusahaan komanditer, Mereka mempunyai kelemahan dan

kelebihannya masing-masing. Dan Seperti diketahui bersama bahwa modal merupakan salah satu

faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu perushaan atau badan usaha.

Dalam bidang usaha keperawatan terdapat beberapa usaha seperti Home care, Konsultan

Keperawatan, Terapi Komplementer, Klinik Kesehatan Swasta dalam Bidang Penelitian dan

dalam bidang pendidikan.

3.2 Saran

Sebelum membuat badan usaha atau perusahaan sebaiknya kita terlebih dahulu benar-benar

mengerti kelebihan dan kekurangannya. Dan juga kita harus melakukan kerja sama yang baik

antar perusahaan agar perusahaan yang dibuat berkembang menjadi maju.

Page 21: Makalah Kelompok Bhc

DAFTAR PUSTAKA

Andrias Harefa. (2008). Berwirausaha dari Nol 10 Kiat Sukses dengan Modal Seadanya. Jakarta: Gramedia.

Sembiring, Sentosa.2011.Hukum Dagang. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Sharif La Ode, 2012. Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta : Nuha medika

Boone, Louis E. 2007. Pengantar Bisnis Kontemporer. Salemba Empat. Jakarta

Kapoor, Jack R. 2010. Business Eleventh Edition. Cengage Learning. USA

Wijatno, Serian. 2009. Pengantar Entrepreneurship. Grasindo. Jakarta