17
MAKALAH PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Ditujukan sebagai tugas UAS mata kuliah “Politik Dan Kebijakan Anggaran” kepada Mar’atul Makhmudah Disusun oleh: Amalia Karuniatama (115120501111024) Tio Antika I.F (115120501111025) Nur Wakhid Hendra K (115120501111029) Fikri Lazimatul Ashri (115120501111030) Mahendra Masrendra G (115120507111001) Departemen Pendidikan Nasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah kab lamongan

Citation preview

Page 1: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

MAKALAH

PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Ditujukan sebagai tugas UAS mata kuliah “Politik Dan Kebijakan Anggaran”

kepada Mar’atul Makhmudah

Disusun oleh:

Amalia Karuniatama (115120501111024)

Tio Antika I.F (115120501111025)

Nur Wakhid Hendra K (115120501111029)

Fikri Lazimatul Ashri (115120501111030)

Mahendra Masrendra G (115120507111001)

Departemen Pendidikan Nasional

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya

2014

Page 2: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ‘Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan’ ini

tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan hasil pembelajaran yang dilakukan penulis untuk

memenuhi tugas kuliah dari program studi Politik Dan Kebijakan Anggaran, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang.

Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing ‘Mar’tul Makhmudah’

yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas makalah ini. Selanjutnya penulis mengharap

kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.

Malang, 26 Juni 2014

Penulis

Page 3: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan

dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya

organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang.

Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan

pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan

mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan

konsekwensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu:

“Budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan

sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang

diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri, implementasi dari

rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil

pelaksanaan rencana.”

Sebagai negara kepulauan/maritim, peranan pelayaran di Indonesia sangat penting bagi

kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan/keamanan, dan sebagainya. Bidang

kegiatan pelayaran sendiri sangat luas yakni meliputi angkutan penumpang dan barang,

penjagaan pantai, hidrogafi, dan lainnya. Untuk mendukung sarana angkutan laut atau kegiatan

pelayaran tersebut diperlukan prasarana yang berupa pelabuhan. Pada dasarnya, pelabuhan

merupakan tempat pemberhentian kapal setelah melakukan pelayaran yang meliputi bongkar

muat barang dan penumpang, pengisian bahan bakar dan air, dan sebagainya. Namun, secara

khusus, kegiatan tersebut disesuaikan dengan jenis pelabuhan itu sendiri. Seperti halnya

pelabuhan perikanan.

Page 4: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana letak geografis kabupaten Lamongan ?

2. Bagaimana potensi ekonomi serta visi misi kabupaten lamongan?

3. Bagaimana Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2013?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagaimana letak geografis dan potensi unggulan kabupaten Lamongan

2. Mengetahui potensi ekonomi serta visi misi kabupaten lamongan

3. Mengetahui Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2013

\

Page 5: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Letak Geografis

Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 651’54″ – 723’06″ Lintang Selatan

dan 11233’45″ – 11233’45″ Bujur Timur. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang

lebih 1.812,8 km2 atau +3.78% dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis

pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4

km2, apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut.

Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, dan secara garis besar

daratannya dibedakan menjadi 3 karakteristik yaitu:

1. Bagian Tengah Selatan merupakan daratan rendah yang relatif agak subur yang

membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Lamongan, Deket,

Tikung, Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu.

2. Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu-batu dengankesuburan

sedang. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Mantup, Sambeng,Ngimbang, Bluluk,

Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokuro.

3. Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan

banjir.Kawasan ini meliputi kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi,

Karangbinagun, Glagah.

Batas wilayah administratif Kabupaten Lamongan adalah: Sebelah Utara perbatasan

dengan laut jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik,Sebelah Selatan

berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto, sebelah barat berbatasan

dengan Kabupten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Kondisi topografi Kabupaten Lamongan

dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten

Lamongan terdiri dari daratan rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas

Page 6: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

50,17%, sedangkan ketinggian 25-100 meter seluas 45,68%, selebihnya 4,15% berketinggian di

atas 100 meter di atas permukaan air laut.

2.2 Ekonomi

Sebagai langkah strategis dalam mengimplementasikan kebijakan pembangunan ekonomi

daerah, maka ada komponen utama yang perlu diketahui yaitu potensi unggulan daerah. Dengan

mengetahui dan memahami potensi unggulan daerah dapat diketahui sektor-sektor basis dan

unggulan yang dapat dipacu atau diakselerasi dan dioptimalkan guna memacu perkembangan

kondisi perekonomian atau pembangunan daerah pada wilayah tersebut. Hal ini tentunya akan

digunakan sebagai pendorong dalam mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis potensi

sumber daya yang ada di Kabupaten Lamongan. Adapun sektor unggulan Kabupaten Lamongan

tersebut antara lain :

1. Sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan dan perikanan,

2. Sektor industri pengolahan (khususnya sub sektor industri tanpa migas: industri tekstil,

barang kulit, barang kayu, kertas dan barang cetakan),

3. Sektor bangunan atau kontruksi,

4. Sektor perdagangan, hotel dan restoran (khususnya sub sektor perdagangan besar dan

eceran dan sub sektor hotel),

5. Sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan serta

6. Sektor jasa (khususnya sub sektor sosial dan kemasyarakatan, hiburan, rekreasi, dan

perorangan dan rumah tangga).

Selain berdasarkan hasil analisis diatas, potensi unggulan suatu daerah juga dapat dilihat

dari kondisi sumberdaya yang dimiliki. Berdasarkan kondisi sumber daya alam yang ada, potensi

unggulan daerah Kabupaten Lamongan di sektor pertanian khususnya nampak pada sub sektor

tanaman pangan dan sub sektor perikanan. Sektor bangunan atau kontruksi merupakan salah satu

sektor unggulan daerah di Kabupaten Lamongan.Hal ini menunjukkan suatu indikasi cepatnya

laju gerak pembangunan sarana prasarana di Kabupaten Lamongan, baik itu berupa gedung,jalan

jembatan,sarana irigasi dan infrastruktur lainnya seperti pelabuhan penyeberangan (ASDP),

obyek wisata (WBL) dan kawasan industri (LIS) yang didukung peranan swasta atau investor.

Page 7: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

Besarnya volume perdagangan di Kabupaten Lamongan khususnya komoditi pertanian,

pertambangan dan penggalian dan industri hasil produk lamongan merupakan suatu potensi

unggulan daerah yang perlu didukung dengan system pemasaran yang efisien dan dukungan

sarana prasarana (infrastruktur) yang baik. Sedangkan untuk sektor jasa, khususnya sub sektor

hiburan dan rekreasi menunjukkan suatu perkembangan yang nyata atau significant untuk

memberikan kontribusi yang semakin meningkat terhadap perokonomian daerah Kabupaten

Lamongan. Pembangunan Wisata Bahari Lamongan (WBL) nampak nyata memberikan

pengaruh langsung terhadap besarnya kontribusi sub sektor ini terhadap PDRB. Dengan

kunjungan wisatawan terbesar setiap tahunnya, merupakan suatu potensi daerah yang besar

untuk terus dikembangkan dan disinergikan dengan obyek wisata lainnya seperti wisata religi

atau ziarah Makam Sunan Drajat dan Goa Maharani. Keberadaan WBL juga secara tidak

langsung memberikan multiplayer effect terhadap kembang tumbuhnya kegiatan ekenomi

produktif lainnya di masyarakat.

Melalui pemikiran yang berwawasan luas (regional dan nasional) yang didukung dengan

pemahaman bahwa potensi ekonomi daerah bukanlah sekedar apa yang terkandung dan tersedia

di daerah tersebut, tetapi juga meliputi potensi ekonomi di luar teritori Wilayah Lamongan yang

dapat mendatangkan manfaat bagi Lamongan. Melalui riset peta potensi unggulan daerah baik

yang bersifat internal maupun lingkungan eksternal-luar daerah, propinsi bahkan nasional

disertai dengan strategi pemasaran daerah, Kab.Lamongan memanfaatkan peluang dan potensi

tersebut demi terwujudnya kemajuan perekonomian daerah dan masyarakat Lamongan. Wilayah

Kab.Lamongan yang mempunyai letak strategis di antara pusat-pusat pertumbuhan di Jawa

Timur merupakan potensi yang cukup besar untuk dioptimalkan dalam rangka pengembangan

wilayah. Model pembangunan ekonomi daerah dengan pendekatan kutub pertumbuhan (Growth

Pole Approach), yaitu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan (growth pole) khususnya di

wilayah pantura dengan pihak investor merupakan strategi yang telah dikembangkan selama

beberapa tahun ini. Diharapkan pusat-pusat pertumbuhan tersebut bisa menjadi engine of growth

dari perekonomian Kabupaten Lamongan secara keseluruhan tanpa mengesampingkan

pengembangan wilayah lainnya. Karena kabupaten Lamongan memiliki visi misi sebagai

berikut:

Page 8: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

Visi: Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan

Nomor 02 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lamongan Tahun 2006-2010 visi Kabupaten Lamongan adalah: “Terwujudnya kesejahteraan

masyarakat lamongan melalui perekonomian dan kalitas sumberdaya manusia yang lebih baik

dan maju dengan dilandasi dengan kebersamaan dan pemberdayaan masyarakat”

Serta mempunyai misi, kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak dalam

mencapai visi yang telah ditetapkan.Untuk mewujudkan visi tersebut pemerintah Kabupaten

Lamongan telah menyusun lima misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui penyelenggaraan pemerintahan

yang aspiratif,partisipatif dan transparan

2. Meningkatkan perekonomian daerah melalui optimalisasi potensi basis dan pemberdayaan

masyarakat

3. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan,pendidikan dan sosial dasar lainnya

dengan memanfaatkan IPTEK

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan.

5. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum dalam kehidupan bernegara dan

bermasyarakat

Page 9: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

2.3 Analisis Anggaran Pendapatan Daerah

Pendapatan anggaran daerah Kabupaten Lamongan pada tahun 2013 sebesar

Rp.1.653.569.457.550,00. Dalam anggran pendapatan daerah tersebut meliputi Pendapatan Asli

Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Seperti yang dijelaskan

pada diagram dibawah ini :

PENDAPATAN ASLI DAERAH9%

DANA PERIM-BANGAN

68%

LAIN-LAIN PENDAP-ATAN DAERAH YANG

SAH22%

PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Asli Daerah sendiri yang berjumlah Rp.153.361.759.050,00. Dari pendapatan

tersebut dihasilkan dari hasil pajak daerah sebesar Rp.28.480.394.920, hasil Retribusi Daerah

sebesar Rp. 26.370.297.850,00, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebesar

Rp.19.315.559.780,00 dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah sebesar

Rp.79.195.506.500,00.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwasannya Pendapatan Asli Daerah yang terbesar masih

didapat dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Pendapatan Daerah yang sah tersebut

didapat dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi sebesar Rp.73.612.313.000,00, Dana

Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar Rp.274.925.015.000,00, Bantuan Keuangan dari

Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya sebesar Rp.21.314.625.000,00 dan Dana Bagi Hasil

Page 10: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah sebesar Rp.47.691.400,00. Dapat disimpulkan

bahwa Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dihasilkan dari Dana Penyesuaian dan Otonomi

Khusus. Hal ini dapat diartikan bahwa Kabupaten Lamongan masih bergantung pada dana

Provinsi.

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan juga dihasilkan dari dana perimbangan sebesar

Rp.1.130.308.054.100,00. Dana perimbangan tersebut meliputi Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil

bukan pajak sebesar Rp.96.297.186.100,00, Dana Alokasi Umum sebesar

Rp.958.344.988.000,00 dan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp.75.665.880.000,00. Dari

penjelasan diatas bahwasannya Dana Perimbangan yang terbesar dihasilkan dari Dana Alokasi

Umum.

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan dapat diringkas menurut urusan pemerintahan

daerah dan organisasi. Urusan pemerintah daerah tersebut terbagi menjadi dua, yaitu urusan

wajib dan urusan pilihan. Di dalam pendapatan urusan wajib terdapat pendapatan terbesar yang

diperoleh dari Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi sebesar

Rp.1.566.730.158.700,00. Selanjutnya, pendapatan urusan wajib terbesar kedua diperoleh dari

kesehatan sebesar Rp.75.515.988.850,00. Sedangkan Urusan wajib yang terendah diperoleh dari

Kepemudaan dan Olahraga sebesar Rp.36.500.000,00.

Pendapatan daerah dalam urusan pilihan didapatkan jumlah terbesar dari kelautan dan

perikanan sebesar Rp.785.000.000,00. Namun, dalam bidang kehutanan, energi dan sumber daya

mineral, pariwisata, perdagangan, industri, dan ketransmigrasian di Kabupaten Lamongan ini

masih belum memberikan kontribusi dalam hasil pendapatannya kepada daerah. Analisis dari

data urusan pilihan diatas bahwasanya pendapatan yang dihasilkan telah sesuai dengan letak

geografis maupun keadaan potensi dari daerah Lamongan sendiri, merupakan daerah yang

termasuk kawasan pantai utara (pantura), yang dapat menjalankan industri-industri kecil dalam

bidang perikanan. Namun dari data diatas, sangat disayangkan karena dari bidang pariwisata

belum menyumbangkan pendapatannya kepada daerah, hal itu berarti bahwa pengelolaan dalam

bidang pariwisata kurang optimal, sangat bertolak belakang dengan yang kita ketahui saat ini

bahwa Kabupaten Lamongan termasuk Kota Pariwisata di Jawa Timur.

Page 11: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bidang kehutanan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, perdagangan,

industri, dan ketransmigrasian di Kabupaten Lamongan masih belum memberikan

kontribusi dalam hasil pendapatannya kepada daerah. Analisis dari data urusan pilihan

pendapatan yang dihasilkan telah sesuai dengan letak geografis maupun keadaan potensi

dari daerah Lamongan sendiri, merupakan daerah yang termasuk kawasan pantai utara

(pantura), yang dapat menjalankan industri-industri kecil dalam bidang perikanan.

Namun dari data diatas, sangat disayangkan karena dari bidang pariwisata belum

menyumbangkan pendapatannya kepada daerah, hal itu berarti bahwa pengelolaan dalam

bidang pariwisata kurang optimal, sangat bertolak belakang dengan yang kita ketahui saat

ini bahwa Kabupaten Lamongan termasuk Kota Pariwisata di Jawa Timur.

Dapat disimpulkan bahwa Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dihasilkan dari

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus. Hal ini dapat diartikan bahwa Kabupaten

Lamongan masih bergantung pada dana Provinsi.

Page 12: Makalah Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

DAFTAR PUSTAKA

- Buku Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamongan, Tahun

Anggaran 2013

- http://lamongankab.go.id/instansi/dinkes/visi-misi/

- http://lamongankab.go.id/instansi/bag-kesmas/tugas-pokok-dan-fungsi/

-