35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pengumpulan data dilapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar.penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis. Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2004:31). Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang benar, kita sudah mendapatkan strategi dan prosedur yang akan kita gunakan dalam mencari data di lapangan. Pada bagian ini, kita akan membahas jenis data apa saja yang dapat kita pergunakan untuk penelitian kita. Yang pertama ialah data sekunder dan yang kedua ialah data primer. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan; sedang data primer

Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Kegiatan pengumpulan data dilapangan, akan menghasilkan angka-angka yang

disebut data kasar.penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum

diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data

itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah

skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Agar dapat memberikan gambaran yang

bermakna, data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis. Ada sejumlah

cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian.

Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan

tujuan penampilan data itu sendiri. (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2004:31).

Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling

yang benar, kita sudah mendapatkan strategi dan  prosedur yang akan kita gunakan dalam

mencari data di lapangan. Pada bagian ini, kita akan membahas jenis data apa saja yang dapat

kita pergunakan untuk penelitian kita. Yang pertama ialah data sekunder dan yang kedua

ialah data primer.

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan

mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber

asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena

sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi

perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah; maka data primer harus

secara langsung kita ambil dari sumber aslinya, melalui nara sumber yang tepat dan yang kita

jadikan responden dalam penelitian kita.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari pengumpulan data ?

2. Apa Saja Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ?

3. Bagaimana cara pengambilan sampel dalam pengumpulan data ?

Page 2: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

4. Apa saja alat pengumpul data yang digunakan ?

5. Bagaimana cara menggunakan dan membaca grafik ?

6. Apa saja jenis-jenis grafik yang dapat digunakan dalam pengumpulan data ?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian dari pengumpulan data.

2. Dapat mengetahui metode yang digunakan dalam pengumpulan data.

3. Dapat mengetahui cara pengambilan sampel dalam pengumpulan data.

4 Dapat mengetahui alat pengumpul data yang digunakan.

5. Dapat mengetahui cara menggunakan dan membaca grafik.

6. Dapat mengetahui jenis-jenis grafik yang dapat digunakan dalam pengumpulan data.

1.4 Manfaat

1. Untuk mengetahui pengertian dari pengumpulan data.

2. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pengumpulan data.

3. Untuk mengetahui cara pengambilan sampel dalam pengumpulan data.

4 Untuk mengetahui alat pengumpul data yang digunakan.

5. Untuk mengetahui cara menggunakan dan membaca grafik.

6. Untuk mengetahui jenis-jenis grafik yang dapat digunakan dalam pengumpulan data.

Page 3: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Pengumpulan Data

Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk

digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Sedang fakta

itu sendiri adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empirik, antara lain melalui

analisis data (Fathoni, 2006:104).

Menurut Sugiono (2010:62) “metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah pengumpulan data.”

Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang di tetapkan.

Sedangkan pendapat Suharsimi Arikunto (2010:265) “mengumpulkan data adalah

pekerjaan yang penting dalam langkah penelitian, terutama apabila peneliti menggunkana

metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti.”

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat

penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang

memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan

harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif

(sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau

ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data

yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil

penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan

untuk mengambil kebijakan publik.

Misalnya, jika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai persepsi guru terhadap

kurikulum yang baru, maka teknik yang dipakai ialah wawancara, bukan observasi.

Sedangkan jika peneliti ingin mengetahui bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang

hidup, maka teknik yang dipakai adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui mengenai

kompetensi siswa dalam matapelajaran tertentu, maka teknik yang dipakai adalah tes, atau

bisa juga dokumen berupa hasil ujian. Dengan demikian, informasi yang ingin diperoleh

menentukan jenis teknik yang dipakai (materials determine a means). Itu pun masih

ditambah dengan kecakapan peneliti menggunakan teknik-teknik tersebut. Bisa saja terjadi

Page 4: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

karena belum berpegalaman atau belum memiliki pengetahuan yang memadai, peneliti tidak

berhasil menggali informasi yang dalam, sebagaimana karakteristik data dalam penelitian

kualitatif, karena kurang cakap menggunakan teknik tersebut, walaupun teknik yang dipilih

sudah tepat. Solusinya terus belajar dan membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang

sejenis akan sangat membantu menambah kecakapan peneliti.

2.2 Metode Pengumpulan Data

Didalam statistic dikenal dengan dua cara pengumpulan data, yaitu cara sensus dan cara

sampling.

a. Sensus.

Sensus adalah kegiatan pengambilan data dari semua elemen/anggota dari suatu

populasi. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil pengolahan sensus disebut sebagai

data yang sebenarnya (true value), atau sering juga disebut parameter. Misalnya : hasil

sensus penduduk tahun 1981 memberikan data sebenarnya mengenai penduduk Indonesia

(jumlahnya menurut jenis kelamin, menurut umur, menurut pendidikan, menurut lapangan

kerja dan agama), dan sensus pegawai negeri tahun 1974 memberikan data sebenarnya

mengenai jumlah menurut pendidikan, menurut daerah, pusat dan lain sebagainya. sensus

pertanian dan sensu industri, masing-masing memberikan data sebenarnya tentang keadaan

permasalahan pertanian dan industri.

Perlu diperhatikan disini ialah bahwa cara sensus biayanya mahal serta memerlukan

banyak waktu dan tenaga. Sebetulnya cara ini tidak efisien. Oleh karenanya, menurut

rekomendasi PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) kepada para negara anggotannya, sensus

penduduk pada tahun 1971, 1980, 1990 dan 2000), sedangkan sensus industri dan pertanian

masing-masing cukup sekali dalam 5 tahun.

Kelebihan dan Kekurangan Sensus

No KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Dapat diketahui gambaran

sebenarnya  dari suatu populasi

Biaya, waktu dan tenaga yang

dibutuhkan sangat besar

2. Dapat diperoleh kerangka sampel

(sample frame) yang berguna untuk

survey

Kesalahan dari petugas

(nonsampling error) sulit

diperkirakan

3. Tidak mempunyai sampling error Jenis data yang diperoleh terbatas

Page 5: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

(kesalahan karena pengambilan

sampel)

dan sifatnya sederhana (tidak

mendalam)

b. Sampling

Sampling adalah cara pengumpulan data apabila yang diselidiki berupa sampel dari suatu

populasi. Data yang didapat dari hasil sampling merupakan data perkiraan (estimated value).

Jadi, jika dari 100 perusahaan hanya akan diselidiki 10 saja, maka hasil  dari penyelidikannya

merupakan suatu perkiraan. Misalnya : perkiraan jumlah karyawan, perkiraan jumlah

modal, perkiraan jumlah produksi, perkiraan rata-rata modal dan lain-lain. Jika nilai yang

dihitung berdasarkan seluruh elemen populasi disebut parameter, maka data yang dihitung

tersebut berdasarkan sample tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Sampel (Survei)

No KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Biaya, waktu dan tenaga yang

dibutuhkan jauh lebih sedikit

Gambaran tentang populasinya hanya

merupakan taksiran

2. Kesalahan dari sampling error dapat

diukur

Memerlukan kerangka sampel

3. Karakteristik/jenis data yang tercakup

lebih banyak dan terinci

Metode pengambilan sampel tidak

terlalu tepat

2.3 Cara Pengambilan Sampel

Pada dasarnya ada dua cara pengambilan sample yaitu secara acak (random) dan bukan acak

(nonrandom).

a. Cara acak (random)

Dengan teknik ini, peneliti dapat menentukan derajat kepercayaan terhadap sebuah

sampel. Selain itu, perbedaan dalam menafsirkan parameter populasi dengan statistik sampel

dapat diperkirakan.

Adapun 5 cara dalam pengambilan sampel yang dilakuan secara random yaitu:

Page 6: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

1. Pengambilan acak sederhana (Simple random sampling)

Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau

tabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer

berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara

bebas.Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan

sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.

Kelebihan: mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, dan kemampuan

menghitung standard error. 

Kekurangan: tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan

merepresentasikan populasi secara tepat.

2. Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang

interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000

populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval

pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval

selanjutnya.

Kelebihan: lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sederhana.

Kekurangan: tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya

menangkap keragaman populasi heterogen.

3. Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang

interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000

populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval

pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval

selanjutnya.

Kelebihan: lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sederhana.

Kekurangan: tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya

menangkap keragaman populasi heterogen.

Page 7: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

4. Pengambilan acak berdasar lapisan (Stratified random sampling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu

dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.

Kelebihan: lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat terwakili

oleh sampel.

Kekurangan: harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi

penelitian, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.

5. Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling) 

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area

memiliki jatah terambil yang sama.

Kelebihan: lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam

sampel. Kekurangan: memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-

area tertentu.

b. Tidak acak (Non-random sampling) 

Masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel,

macam-macam sampel non-random yaitu :

1. Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling) 

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan

siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang

kebetulan sedang lewat.

Kelebihan: praktis.

Kekurangan: belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.

2. Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling)

Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh

peneliti.

Kelebihan: praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal.

Kekurangan: adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.

Page 8: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

3. Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling)

Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan

tertentu dari peneliti.

Kelebihan: tujuan dari peneliti dapat terpenuhi.

Kekurangan: belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

4. Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan

responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan

menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden

berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah

anggota sampel yang diingini oleh peneliti.

Kelebihan: bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya.

Kekurangan: memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan

variasi yang ada.

2.4 Alat Pengumpulan Data

Apabila metode pengumpulan datanya sudah ditentukan, kemudian ditentukan untuk

memperoleh data dari objek yang akan diteliti. Alat atau divice untuk memperoleh

keterangan dari objek atau elemen antara lain :

1. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.

Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup

terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup)

atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).

Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan

kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki

kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat

membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan

Page 9: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi

kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok

karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.

Jenis-jenis kuesioner:

a.       Dari cara menjawab: (1) kuesioner terbuka, yamg memberi kesempatan kepada

responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri, (2) kuesioner tertutup, yang

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

b.      Dari jawaban yang diberikan: (1) kuesioner langsung, yaitu responden menjawab

tentang dirinya, (2) kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain.

c.       Dari bentuknya: (1) pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner

tertutup, (2) check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan

tanda check pada kolom yang sesuai, (3) rating-scale atau skala bertingkat, yaitu

sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan ke tingkatan-tingkatan

misalnya, mulai dari sangat setuju, setuju, sampai tidak setuju.

d.      Dari cara/media memberi pertanyaan: (1) kuesioner individu, dengan metode ini

periset secara langsung bertatap muka dengan responden yang disurvei, (2) kuesioner

melalui internet, survei ini di jalankan dengan membagi surat berisi kuesioner kepada

responden yang akan diteliti.

2. Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka

maupun melalui telpon.

Adapun jenis-jenis  wawancara antara lain:

a)      secara fisik:

wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dia

benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan dan telah menentukan daftar

dari pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada responden,

Page 10: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dimana responden

diberikan kebebasan mengekspresikan pikiran atau tanggapannya dengan lebih bebas

b)      berdasarkan pendekatan atau cara

wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secaratatap muka,

wawancara tidak langsung adalah wawancara yang dilakukan bukan secara

tatap muka, melainkan melalui saluran komunikasi jarak jauh misalnya: telepon,

imternet atau radio.

c)      Berdasarkan sistem kegiatan yang dilaksanakan

wawancara berstandar adalah wawancara yang direncanakan berdasarkan pedoman

atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dulu,

wawancara tidak berstandar adalah wawancara yang tidak direncanakan berdasarkan

pedoman atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan terlebih dulu,

wawancara sambil lalu adalah wawancara yang objek sasarannya tidak diseleksi

terlebih dulu melalui metode sampling tertentu tetapi dipilih secara aksidental

d)     berdasarkan pertanyaan yang digunakan

wawancara terbuka adalah wawancara yang menggunakan kuesioner terbuka,

kuesioner yang memberikan keleluasaan kepada responden untuk memberikan

sjawaban dengan bebas tanpa dibatasi alternatif jawaban yang ditentukan,

wawancara  tertutup adalah wawancara yang menggunakan kuesioner tertutup,

kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan,

 wawancara semi tertutup adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner yang

memberikan kesempatan kepada responden untuk mengemukakan jawaban lain atau

keterangan tambahan disamping alternative jawaban yang tersedia.

Kelebihan dan kekurangan wawancara secara tatap muka dan wawancara via phone.

a. Wawancara Tatap Muka

Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :

Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden

Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru

Bisa membaca isyarat non verbal

Bisa memperoleh data yang banyak

Page 11: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Sementara kekurangannya adalah :

Membutuhkan waktu yang lama

Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah

terpisah

Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan

Pewawancara perlu dilatih

Bisa menimbulkan bias pewawancara

Responden bias menghentikan wawancara kapanpun

b. Wawancara via phone

Kelebihan

Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka

Bisa menjangkau daerah geografis yang luas

Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)

Kelemahan

Isyarat non verbal tidak bisa dibaca

Wawancara harus diusahakan singkat

Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun

dihilangkan dari sampel

3. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah

cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain

untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data,

jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:

Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.

Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.

Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi

umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.

Page 12: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan

pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan

antara lain :

Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat

hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau

sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai

perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari

ingatan seseorang;

Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat

berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya

subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena

takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas

dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara

langung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-

kelemahan.

4.5 Menggunakan Dan Membaca Grafik

Selama pendidikan nulai dari sekolah lanjutan hingga menjadi mahasiswa, anda telah

banyak belajar bermacam-macam grafik. Dalam sub-bab ini, akan dipaparkan beberapa hal

penting untuk diingat dalam menggunakan dan membaca grafik :

1. Grafik batang, atau yang dikenal juga dengan sebutan histogram dipakai untuk

menekankan perbedaan tingkat nilai dan beberapa aspek. Grafik jenis ini merupakan

grafik yang paling sederhana, sangat mudah untuk dipahami dan hanya

menggambarkan data dalam bentuk batang. Panjangnya batang menggambarkan

presentase dari data, sedangka lebarnya semuanya berukuran sama. Tetapi umumnya

data yang dapat diperbandingkan tidak terlalu banyak, maksimalnya hanya delapan

data. Untuk lebih memperjelas perbandingan antara batang yang satu dengan yang

lainnya diperlukan warna-warna yang berbeda.

Page 13: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

contoh grafik batang

2. Grafik garis, pada umumnya sering digunakan untuk menggambarkan suatu

perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu.

Contoh grafik garis

3. Grafik lingkaran yaitu penyajian dari data statistik dengan menggunakan gambar yang

berbentuk lingkaran atau gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk

menggambarkan persentase dari nilai total atau nilai keseluruhan.

Contoh grafik lingkaran

Page 14: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Tujuan pembuatan grafik yaitu untuk menunjukkan perbandingan, informasi yang

kualitatif dengan cepat dan sederhana. Data-data dalam bentuk uraian deskriptif yang ruwet

dan juga kompleks bisa disederhanakan dengan menggunakan grafik. Jadi, jika sebuah grafik

sulit dibaca atau dipahami berarti akan kehilangan manfaatnya yang berharga.

Fungsi grafik yaitu untuk menggambarkan data-data dalam bentuk angka (data

kuantitatif) secara teliti dan menerangkan perkembangan serta perbandingan suatu obyek

ataupun peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Jadi dapat disimpulkan

fungsi grafik:

1. Menggambarkan data kuantitatif dengan teliti.

2. Menerangkan perkembangan, perbandingan suatu obyek ataupun peristiwa yang

saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip-

prinsip matematika dengan menggunakan data-data yang komparatif.

4.6 Bentuk Grafik

Adapun macam-macam bentuk grafik yaitu sebagai berikut :

1. Single Line Chart (Grafik Garis Tunggal)

Single line chart (grafik garis tunggal) adalah grafik yang terdiri dari satu garis untuk

menggambarkan perkembangan satu hal/kejadian. Diagram garis biasanya digunakan untuk

menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara

berurutan.

Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai

data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk

titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi

dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis. .

Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis

dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda. Misalnya pertumbuhan

jumlah pengunjung.

Page 15: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Grafik 1. 1 Hasil jumlah pengunjung

2. Multiple Line Chart (Grafik Garis Berganda)

Multiple line chart (grafik garis berganda) adalah grafik yang terdiri dari beberapa garis

untuk menggambarkan perkembangan beberapa hal/kejadian sekaligus. Misalnya

perkembangan ekspor menurut perkembangannya

Tabel 1. 1 Penjualan HipotetisToko “Terang”selama Delapan Tahun Terakhir.

Jenis

Barang2000 2001 2002

200

32004

200

52006 2007

Televisi 20 30 35 40 50 65 70 85

Radio 25 45 50 60 65 75 80 90

Kulkas 30 50 60 75 85 90 95 100

Page 16: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Grafik 1. 2 Jumlah Penjualan “Terang” menurut Jenis Barang

3. Multiple Component Line Chart (Grafik Garis Komponen Berganda)

Multiple Component Line Chart (Grafik Garis Komponen Berganda) adalah grafik

yang serupa dengan grafik berganda,akan tetapi garis yang teratas/terakhir menggambarkan

jumlah (total) dari komponen-komponen, sedangkan garis lainnya menggambarkan masing-

masing komponen.

Tabel 1. 2Jumlah Pesawat Terbang menurut Kepemilikan selama Enam Tahun (Unit)

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 20070

102030405060708090

100

TelevisiRadioKulkas

Page 17: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Grafik 1. 3Jumlah Pesawat Terbang menurut Kepemilikan selama Enam Tahun (Unit)

Page 18: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

4. Multiple Percentage Component Line Chart (Grafik Garis Presentase

Komponen Berganda)

Multiple percentage component line chart (grafik garis presentase komponen berganda)

adalah grafik yang serupa dengan grafik garis komponen berganda, hanya masing-masing

dinyatakan sebagai presentase terhadap jumlah (total), sehingga garis teratas (terakhir)

merupakan garis yang menunjukkan 100%.

Tabel 1. 3 Data Presentase Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN selama Enam

Tahun

Grafik 1.

4 Presentase realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN menurut Jenisnya

5. Bar Chart (Grafik Batang)

Bar chart (grafik batang) umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan

nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan

Page 19: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatarsecara vertikal dan sama

lebar dengan batang-batang terpisah.

Bar chart (grafik batang) pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk

menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik

batang ganda.

Jenis-jenis diagram grafik batang (bar chart) antara lain sebagai berikut :

1. single bar chart (grafik batang tunggal);

2. multiple bar chart (grafik batang berganda);

3. multiple companent bar chart (grafik batang komponen berganda);

4. multiple precentage component bar chart (grafik batang presentase komponen

berganda); dan

5. net balanced bar chart (grafik batang berimbang netto).

Kelebihan Pengguanaan Bar Chart adalah pengguaan yang paling sederhana dan

paling umum.

Kekurangan Pengguanaan Bar Chart adalah sebagai berikut :

a. diagram batang hanya disajikan data yang telah dikelompokkan atas atribut dan

kategori; dan

b. diagram batang tidak dapat menampilkan datum dari tiap orang atau benda yang

dicatat(sebut saja data individual.

a. Single Bar Chart (Grafik Batang Tunggal)

Grafik 1. 5 Hasil Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun

Page 20: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

*Sebagian data dari

Tabel 1.1

b. Multiple Bar Chart (Grafik Batang Berganda)

Grafik 1. 6 Jumlah Hasil

Penjualan Toko “Terang”

*Sebagian data dari Tabel 1.2

Jenis Barang 2000 2001

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Televisi 20 30 35 40 50 65 70 85

2005 2006 20070

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Televisi

Radio

Kulkas

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

60

80

100

120

140

160

Hasil Pen-jualan

Page 21: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Radio 25 45 50 60 65 75 80 90

Kulkas 30 50 60 75 85 90 95 100

Page 22: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

c. Multiple Companent Bar Chart (Grafik Batang Komponen Berganda)

Tabel 1. 4 Calon Pemilih warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 menurut Indentitas

Penduduk dan Wilayah

Grafik 1. 7 Calon Pemilih warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 menurut Indentitas

Penduduk dan Wilayah

Page 23: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

d. Multiple Precentage Component Bar Chart (Grafik Batang Presentase

Komponen Berganda)

Grafik 1. 8 Nilai Ekspor dan Impor Migas, Indonesia

*Sebagian data dari Tabel 1.2

Jenis Barang 1992 %

Televisi 20 26,67

Radio 25 33,33

Kulkas 30 40

Jumlah 75 100

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Kulkas

Radio

Televisi

Page 24: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

e. Net Balanced Bar Chart (Grafik Batangan Berimbang Netto)

Tabel 1. 5 Nilai Ekspor dan Impor termasuk Migas, Indonesia, 1992-1997 (Juta US$)

Grafik 1. 9 Selisih Ekspor-Impor Indonesia (Juta US$)

Tahun Ekspor Impor

1988 19218.5 13248.5

1989 22158.9 16359.6

1990 25675.3 21837

1991 29142.4 25868.8

1992 33967 27279.6

1993 36823 28327.8

1994 40053.4 31983.5

1995 45418 40628.7

1996 49814.8 42928.5

1997 53443.6 59148.4

Page 25: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

6. Grafik Pictogram

Pictogram adalah grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dari data itu

sendiri dengan skala tertentu.

Contoh :

 Penduduk dunia pada akhir abad ke-20 diperkirakan :

1) Afrika : 350 Jt jiwa

2) Amerika : 500 jt jiwa

3) Asia : 2.000 jt jiwa

4) Eropa : 600 jt jiwa

5) Jerman : 50 jt jiwa

6) Uni Soviet : 250 jt jiwa

Dalam bentuk pictogram digambarkan sbb:

Page 26: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

7. Kartogram ( Grafik Berupa Peta)

Kartogram atau peta statistik adalah grafik data berupa peta yang menunjukkan

kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil pertambangan dsb.

Contoh :

TABEL 2.10 PEMASARAN TELEVISI PERUSAHAAN “X”, SEMESTER I, 1990

Daerah Pemasaran Jumlah

Semarang

Yogyakarta

Purwokerto

Tegal

Pati

Surakarta

500.000

400.000

300.000

300.000

200.000

350.000

Dalam bentuk kartogram peta statistik tersebut digambarkan sebagai berikut:

Peta Pemasaran Televisi Perusahaan “X”, Semester I, 1990

Bab III

Page 27: Makalah Pengendalian Mutu Produk Fix

Penutup

3.1 Kesimpulan

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian

dan dilakukan setelah peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang

akan diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner, observasi, dan

wawancara. Pengambilan Dapat dilakukan dengan pengolahan data yang terbagi menjadi

beberapa yaitu pengolahan data manual dan secara elektromagnetik, dan diaplikasikan dalam

bentuk grafik yang diambil data melalui metode sampling dan sensus agar data yang

didapatkan lebih akurat. Hal ini dilakukan agar penelitian atau analisa yang dilakuakan akan

mendapatkan hasil yang lebih akurat.