Makalah Qawaid Fiqhiyyah (Adatu Muhkamah)

Embed Size (px)

Citation preview

Qowaid Fiqhiyah MAKALAH Disusun Sebagai Tugas pada Mata Kuliah Qowaid Fiqhiyah dengan dosen Bpk Fuad Thohari MAg pada Jurusan Tarbiyah Oleh: Tanzil Al-Khair Dwi Kurnia Rahayu Juliana Syamsuddin Mukhlis SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN AJARAN 2010-2011 BAB I PENDAHULUAN Bagisebagianorangtradisiterkadangdianggapsebagaibelenggusuatu kemajuanperadaban,tapibagisebagianyanglain,kulturmerupakansebuah kebanggaan. Ambil contoh seperti yang tengah terjadi pada sebagian besar masyarakat yaknimasalahpernikahanpadamasyarakatsumaterabarataliassukuminangkabau. Bagimasyarakattradisionalminang,meminangadalahhakbagiseorangperempuan danmerekabanggaakanhalitudanberusahamempertahankanbudayaituterus menerus.Haliniberimplikasipadahukumperdatayangmemangmengatursecara khususmasalahpernikahan.Namunadatinijikadilihatdarikacamatabudayayang lain merupakan budaya yang tidak cocok. Banyak yang memandang sebelah mata adat ini,bahkanbagisebagianorangsecaraterang-teranganmengatakanadatitutidak sesuaidenganhukumalamyangmenetapkanbahwalaki-lakilahyangseharusnya meminang.Diskursusinimemangtidakbermaksudmembenturkansatubudaya denganbudayayanglain.Hanyasaja,merupakankasusyangpalingmudahuntuk menggambarkanbahwaadatbagaimanapunkondisinyaasalkantidakbertentangan dengan syara bisa dijadikan landasan hukum. BAB II PEMBAHASAN " Adat kebiasaan dapat ditetapkan sebagai hukum" A.DALIL DAN SUMBER PEMBENTUKANQaidahiniadalahqaidahyangmasyhurkarenaterbentukdariayat-ayatal-Qur'an dan Hadits. Kebiasaan (tradisi) adalah salah satu hal yang memiliki kontribusi besarterhadapterjadinyatransformasihukumsyar'i.Diataskebiasaan(tradisi)ini, banyakterbangunhukum-hukumfiqhdanQaidah-qaidahfuru'.Adapundibawahini terdapatdalil-dalil,baikdariayatal-Qur'anmaupundariHaditsNabiSAWyang secara makna tersirat mendukung kaidah ini, diantaranya:Surat an-Nisa ayat 19 :_ O}-+O=4N4NOuE^) _ ..."Danpergaulilahmerekadengancarayangpatut(menurutkebiasaanyang sudah diketahui)". Dasar kaidah adalah Hadits mauquf yang artinya : apayangdipandangbaikolehorangislam,makabaikpuladisisiAllah (akharajahu ahmad dari ibnu masud) Sebagaian Ulama berpendapat bahwa dasar kaidah diatas adalah Firman Allah Surah Al-Araf ayat 199: O4 ON^)@O;N4 ^}4N --)U)_O_^- ^__dansuruhlahorangmengerjakanyangma'ruf,sertaberpalinglahdaripada orang-orang yang bodoh. DalamayatiniAllahmenunjukkantentangcarabergauldiantarasuami-istri dan cara pemenuhan hak bagi masing-masing dari keduanya,yang tentunya mengacu padakebiasaanyangberlakudanyangtelahdiketahuisertakebiasaanyangditerima olehakal.MenurutIzzuddinAbdulal-SalamdalamkitabQawaidal-ahkam,Hadits Rasulullah yang mendukung keberadaan 'urf adalah:"Ambilahmakananyangmencukupimudananak-anakmudenganukuran umum yang sudah diketahui"HaditsinimenceritakantentangseorangwanitabernamaHindunyangtidak mengertitentangseberapabesarnafkahyangharusiaterimadarisuaminya,maka Rasulullahmenjawab,bahwaukurannafkahyangharusiaterimaadalahdisesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku secara umum.1

Menurut Abdul Wahab Kholaf : al-Urf ialah sesuatu yang telah diketahui oleh orang banyak dan dikerjakan, dari:perkataan,perbuatan,atau(sesuatu)yangditinggalkan.Halinidinamakan puladenganAl-Aadah.Dandalambahasaahlisyaratidakadaperbedaanantara Alurf dengan Al aadah. Umumnya, hukum-hukum yang batas ukurannya tidak dijelaskan oleh nash al-QuranatauHaditsdikembalikanpadaadatyangberlakuasalkantidakbertentangan dengan syar'i.B.PENGERTIAN QA'IDAHDalammendefinisikan"Al-"adah",terdapatperbedaanpendapatdikalangan para ulama, diantaranya:a. Al-Zarqa"Al-'adahadalahsesuatuyangterusmenerus(kontinyu)dilakukan,diterima oleh tabiat yang sehat, serta terjadisaecara berulang-ulang."

1 DR. Ahmad Sudirman Abbas, MA, Qawa'id Fiqhiyyah Dalam Perspektif Fiqh, (Pedoman Ilmu Jaya dengan Anglo Media Jakarta, 2004), Cet I, h.158 b. Ali Haidar"Al-'adahadalahsesuatuyangmenetapdidalamhati,danterulang-ulangnya sesuatu itu bisa diterima oleh orang-orang yang memiliki tabiat yang sehat."c. Al-Hindi"Al-'adah adalah sesuatu yang menetap dalm hati, berupa peerkara (perbuatan) yangterjadibeerulang-ulang,sertaditerimaolehtabiatyangsehat."Al-'adahsecara bahasadiambildarimashdarAl-'auduatauAl-mu'awadahyangartinyaadalah "berulang-ulangkembali".Al-'adatadalahsebuahnamayangdperuntukkanuntuk sebuahperbuatanyangdilakukanberulang-ulang,sehinggakarenaseringnya perbuatan itu menjadi sangat dilakukan, bahkan karena mudahnya sampai menyerupai tabiatataukarakteryangalamiah.Al-'adahataual-'urfadalahsesuatuyangmemiliki suatukesamaandenganapayangdianggapbenarolehkalanganahliagamayang memiliki akal sehat (ulil albab) dan mereka tidak mengingkarinya. Menurut al-Zarqa, suatukebiasaan,baikyangberlakusecaraumum(adatal-'am)atauyangberlaku secarakhusus(adatal-khosh)dapatdijadikanpenentudidalammenetapkansuatu hokumsyar'Iyangtentunyahukumsyar'Iyangtidakbertentangandenganketentuan nash. Didalam bahasasyar'I antara kataal-'adatdan al-'urf tidak terdapat perbedaan. Akantetapiperbedaanantarakeduanyaterjadidikalanganparaulama,namunpada hakikatnyakeduanyamemilikiunsurpengertianyangserupayaitukeduanyaadalah sesuatuyangdilakukanberulang-ulangdandisepakatisertadilakukanolehsuatu komunitastertentusecaraumum.Al-'adatlebihluascakupannya(umum)bila dibandingkandenganal-'urf,makasetiap'urfpastidisebutal-'adat,dantidaksemua al-'adat disebut 'urf. C.PEMBAGIAN AL-'ADATSecara garis besar dan berdasarkan kuantitas, al-'adat dibagi menjadi dua;1.Al-'Adat al-'am, adalah kebiasaan yang berlaku secara luas dan mendominasi pada semuadaerah,sepertikebiasaanmenggunakanjasapemandianumum(MCK) tanpa dibatasi oleh waktu. 2.Al-'Adatal-khashadalahkebiasanyangberlakudanmendominasipadasebagian daerah.Seperti;penyediaanrotibuayayangberlakupadamasyarakatdaerah betawi pada saat menjelang pernikahan.Al-'adat(al-'urf),dipandangdarisisibentuknyadoibagimenjadidua;'urf Lafdzi dan 'urf 'amaliy.1.'UrfLafdzi,adalahmenggunakankata-kataataususunankata-katayang masyhurdikalanganmasyarakat,untukmenunjukkanartitertentu,sekiranya kataitudiucapkan,makatanpadijelaskandantanpaberfikirpanjang,semua orangdenganmudahbisamemahamimaksuddaripengucapan.Contohnya; penggunaan kata "pamali" pada masyarakat sunda.2.'Urf 'amaliy, adalah kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari,ataukebiasaandalammelakukaninteraksikepentingandiantaramereka. Contohnya; makan, minum, berpakaian, berkendaraan dll.Darimemprhatikantarif-tarifdiatas,danjugatarifyangdiberikanoleh ulama-ulama yang lain, dapat difahami bahwa Alurf dan Aladah adalah searti, yang mungkin merupakan perbuatan atau perkataan. Keduanyaharusbtul-betultelahberulang-ulangdikerjakanolehmanusia, sehinggamelekatpadajiwa,diterimadandibenarkanolehakaldanpertimbangan yangsehattabiatyangsejahtera.Halyangdemikianitumerupakanhalyang bermanfaatdantidakbertentangandengansyara,sehinggamerupakanapayang dimaksud oleh hadits diatas. Yaitu apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin. D.QAIDAH FURU'Pertama:"Apayangdilakukanolehmasyarakatsecaraumum,bisadijadikan dalil(hujjah)yangwajibdiamalkan"Adatyangdilakukanolehmasyarakatsecara umumbisadijadikandalil(hujjah)olehmasyarakatsecaraumumpula.Begitupula menurutsebagianulama,apayangdilakukandandisepakatiolehmasyarakatsecara mnyeluruhdisuatudaerah,makabisadijadikandalilhukumdiwilayahtersebut, selamatidakbertentangandengansyar'I.Misalnya:apabilaseseorangdiberikan makanan yang diletakkan diatas piring, maka ia wajib mengembalikan piring tersebut. Kedua:"Al-'adatyangdiperhitungkan(olehsyar'i)hanyalahapabilaberlaku danumum"Al-'adat/'urfagardapatditerimaolehsyar'Idanbisamempengaruhi hukumharusberlakusecaraumumdanmenyeluruh.Sebagaicontoh:jualbelibuah beserta pohonnya. Ketiga: " Setiap perkara yang dikemukakan oleh syar'I (dengan secara mutlak), namun tidak ada pembatasan didalamnya, baik secara syar'i sendiri atau secara bahasa, makaperkaratersebutharusdikembalikankepada'urf"Aplikasidarikaidahini: Membagiongkos(gaji)kerjadenganduakalipembayaran.Seberapabesarkadar pembagiannyadanseberapalamatenggatwaktunya,jikahalitutidakdisebutkan ketika akad, maka dikembalikan kepada 'urf. Keempat:"Sesuatuyangsudahdiketahuisecaraumumhukumnyasama dengansyaratyangdisyaratkan"Misalnya:Seorangpembelipadasaatmelakukan transaksihanyamengatakan"sayamaumembelimobilanda",tanpamenjelaskan perangkatataufasilitasdarimobilyangakandibelimakaucapansemacamitutelah termasuk kedalamnya.Kelima: " Sesuatu yang ditentukan oleh kebiasaan umum, sama dengan sesuatu yngditentukanolehdalilnash"Contohnya:memanfaatkanataumemakaibarang-barang yang disewa, dipinjam atau dititipkan, yang tidak dijelaskan pada waktu akad. Maka boleh dan tidaknya pemanpaatan atas barang tersebut dikembalikan pada adapt kebiasaan yang berlaku. Keenam: " Sesuatu yang sudah diketahui oleh kalangan pedagang adalah sama dengan sesuatu yang disyaratkan dikalangan mereka" Sebenarnya aplikasi dari Qaidah initidaklahjauhberbedadariQaidahsebelumnya,hanyasajamenurutAl-Zarqa Qaidah ini lebih terfokus pada adat komunitas pedagang. Misalnya: seorang pedagang menjualdagangan,dankebiasaanyangberlakudisanaadalahpembayaransuatu barang tidak dengan kontan Ketujuh:"Tidakbisadipungkiribahwaberubahnyahukum,disebabkan berubahnya zaman" Contohnya: Memungut upah dari amal ibadah yang pada awalnya tidakdiperbolehkanberubahmenjadidiperbolehkan,misalnyamemperbolehkan memungut gaji bagi orang yang mengajar al-Qur'an. DAFTAR PUSTAKA Abbas,A.Sudirman,Dr.,MA.,QawaidFiqhiyyahdalamPerspektifFiqh.2004. Jakarta;PedomanIlmuJayaKhallaf,A.Wahab,Prof.,Dr.,Kaidah-kaidah Hukum Islam. 1996. Jakarta; Raja Grafindo Utama DAFTAR ISI I.KATA PENGANTAR II.DAFTAR ISI III.ALAADATU MUHKAMAH A.BAB I PENDAHULUAN 1 B.BAB II PEMBAHASAN2 IV.PENUTUP V.DAFTAR PUSTAKA