20
TUGAS GENETIKA KEDOKTERAN MUTASI GENETIK SINDROM PRADER-WILLI Oleh: dr. Yuyun Romaria Simanjuntak Pembimbing: dr. Nyayu Fauziah Zen, M.Kes 1

makalah sindrom prader-willi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

genetika

Citation preview

TUGAS GENETIKA KEDOKTERANMUTASI GENETIK SINDROM PRADER-WILLI

Oleh:dr. Yuyun Romaria Simanjuntak

Pembimbing:dr. Nyayu Fauziah Zen, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA2015SINDROM PRADER-WILLI

I. DEFINISI

Prader-Willi Sindrome (PWS) adalah gangguan yang disebabkan terjadinya mikrodelesi yang bersifat paternal pada kromosom 15 regio q11-13. Sindrom ini memiliki karakteristik antara lain, adanya hipotonia, obesitas, retardasi mental, hipogonadisme, dan crytorchidism.

Gambar 1. Pasien dengan Prader-Willi Syndrome akibat mikrodelesi dari kromosom 15 yang diturunkan secara paternal, jika secara maternal maka disebut sebagai Angelman Syndrome. Individu dengan PWS dikarakterisasikan dengan adanya hipotonia, obesitas, retardasi mental, hipogonadisme, dan cryptorchidismSumber: Langmans Medical Embriology, 12th ed.

II. SEJARAHPada tahun 1887, Langdon-Down menemukan seorang gadis remaja dengan gangguan mental, perawakan pendek, hipogonadisme, dan obesitas dan disebabkan gejala-gejala ini untuk polysarcia. Pada tahun 1956, Prader dan kawan-kawan, melaporkan beberapa pasien dengan fenotipe yang sama. Pada tahun 1981, Ledbetter dan kawan-kawan mengidentifikasi mikrodelesi dalam kromosom 15.

III. PREVALENSIPerkiraan prevalensi untuk PWS adalah 1:10.000 sampai 1:30.000 dalam suatu populasi.

IV. FAKTOR RESIKOFaktor resiko tinggi untuk manifestasi PWS adalah sebagai berikut:1. Orangtua yang mempunyai 1 anak dengan PWS yang disebabkan oleh delesi atau UPD (Uniparental Disomy)2. Orangtua yang mempunyai anak dengan PWS yang disebabkan oleh adanya defek dalam elemen imprinting control3. Orangtua dengan sejarah translokasi kromosom 15 pada keluarganya.4. Orangtua dengan sejarah kelainan kromosom dalam keluarga, khususnya sejarah trisomi 15, mosaik, dan lain-lain.

V. GAMBARAN KLINISHolm et al. (1993) memberikan gambaran berikut dan tanda-tanda sebagai indikator PWS:

Dalam Kandungan: Berkurangnya gerakan janin Posisi janin sering tidak normal

Kadang terjadi polihidramnion (cairan ketuban berlebihan)

Saat lahir: Seringkali sungsang atau caesar kelahiran Lethargy atau Kelesuan Hypotoniaatau kelemahan otot Kesulitan makan (karena otot yang buruk mempengaruhi refleks mengisap) Kesulitan membangun respirasi Hipogonadisme

Masa bayi: Gagal tumbuh (kesulitan makan berlanjut) Keterlambatan intelektual Berlebihan tidur Strabismus (mata juling) Scoliosis (sering tidak terdeteksi saat lahir) Kriptorkismus

Masa kecil: Keterlambatan bicara Koordin asi fisik buruk Hyperphagia (makan) berlebihan untuk anak usia 2 8 tahun. Perhatikan perubahan dari kesulitan makan pada masa bayi. Berlebihan berat badan Gangguan tidur Scoliosis

Masa remaja: Delayed puberty atau keterlambatan pubertas Short stature atau Pendek perawakan Kegemukan Fleksibilitas ekstrim

Masa dewasa: Infertilitas (pria dan wanita) Hipogonadisme Rambut kemaluan jarang Kegemukan Hipotonia (tonus otot yang rendah) Gangguan belajar dan gangguan kecerdasan tapi pada beberapa kasus didapatkan kecerdasan rata-rata Beresiko diabetes mellitus (NIDDM) Fleksibilitas ekstrim

Penampilan fisik dewasa: Prominent nasal bridge terdapat garis di tengah hidung yang sedikit menonjol Tangan dan kaki kecil dengan jari-jari lentik Kulit lembut, mudah memar Kelebihan lemak, terutama di bagian tengah tubuh Dahi tinggidan sempit Mata berbentuk almond dengan alis tipis, turun-berpaling tutup Kulit dan rambut relatif lebih bercahaya dibandingkan anggota keluarga lainnya Gangguanperkembangan seksual normal Sering kulit tampak skin picking Striae Keterlambatanperkembangan motoric

Neuro-kognitifIndividu dengan PWS beresiko mengalami kesulitan belajar dan perhatian. Curfs dan Fryns (1992) melakukan penelitian ke dalam berbagai tingkat ketidakmampuan belajar ditemukan dalam Prader Willi Syndrome (PWS) Hasilnya adalah sebagai berikut: 5%: IQ diatas 85 (rata-rata kecerdasan rendah) 27%: IQ 70 85 (batas fungsi intelektual) 39%: IQ 50 70 (gangguan kecerdasanringan) 27%: IQ 35 50 (gangguan kecerdasan moderat) 1%: IQ 20 35 (gangguan kecerdasan parah)