24
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan waktu, kesehatan dan pemikiran yang baik sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Keuangan Internasional ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Makalah ini membahas tentang SISTEM MONETER INTERNASIONAL Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan tambahan pada materi yang terkait dengan SISTEM MONETER INTERNASIONAL Kami sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mohon maaf atas segala kekurangannya. Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Adriana M. Marampa sebagai pengajar mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional yang telah memberikan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah ikut berpartisipasi sehingga makalah ini selesai pada waktunya. Rantepao, Maret 2015 1

Makalah Sistem Moneter Internasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Sistem Moneter Internasional

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan waktu, kesehatan dan pemikiran yang baik sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Keuangan Internasional ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Makalah ini membahas tentang SISTEM MONETER INTERNASIONAL

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan tambahan pada materi yang terkait dengan SISTEM MONETER INTERNASIONAL

Kami sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mohon maaf atas segala kekurangannya.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Adriana M. Marampa sebagai pengajar mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional yang telah memberikan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah ikut berpartisipasi sehingga makalah ini selesai pada waktunya.

Rantepao, Maret 2015

Penulis

1

Page 2: Makalah Sistem Moneter Internasional

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……........................................................................................ 1DAFTAR ISI......................................................................................................... 2BAB I . PENDAHULUAN

1.1 . Latar belakang................................................................................ 31.2 . Rumusan Masalah.......................................................................... 31.3 . Tujuan Penulisan............................................................................ 3

BAB II . PEMBAHASAN2.1. Pengertian Sistem Moneter Internasional...................................... 42.2. Sejarah Sistem Moneter Internasional............................................ 52.3. Sistem Penetapan Kurs Mata Uang................................................. 72.4. Cara Melakukan Transaksi Internasional........................................ 82.5. Kelemahan Sistem Moneter Internasional ..................................... 13

BAB III. PENUTUP3.1. Simpulan......................................................................................... 16

Daftar Pustaka................................................................................................. 17Lampiran.......................................................................................................... 18-20

2

Page 3: Makalah Sistem Moneter Internasional

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah utama

yang sering kita bicarakan adalah berkaitan dengan uang. Setiap negara mempunyai mata uang sendiri dan mata uang itu menunjukkan nilai barangnya. Begitu juga dengan sistem moneter internasional ini mengacu pada institusi-institusi dimana pembayaran atas transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar.

Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas transaksi lintas negara. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti dari sistem moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar.

Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke 20, sistem moneter internasional telah mengalami pasang surut. Perubahan dari sistem ke sistem yang lain diakibatkan oleh gejolak ekonomi pada saat itu. Sampai saat ini pun sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua negara dan masih ingin merubah sistemnya menjadi lebih berfungsi optimal. Untuk itu penulis akan membahas terkait dengan “Sistem Moneter Internasional”.

1.2. Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dengan sistem moneter interasional ?b. Bagaimana sejarah dan perkembangan sistem moneter internasional ?c. Bagaimana system penetapan kurs mata uang?d. Bagaimana cara melakukan transaksi pembayaran internasional?e. Apa kelemahan sistem moneter internasional ?

1.3. Tujuana. Mengetahui pengertian dari sistem moneter internasional.b. Mengetahui sejarah dan perkembangan sistem moneter internasional.c. Mengetahui proses penetapan kurs mata uang.d. Mengetahui cara melakukan transaksi pembayaran internasional.e. Mengetahui kelemahan sistem moneter internasional.

3

Page 4: Makalah Sistem Moneter Internasional

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Moneter InternasionalDalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang

memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu dangan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem moneter internasional.

Menurut Shapiro (1992) (dikutip dalam www.definurdiana.blogspot.com) Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain.

Sistem keuangan internasional dapat didefenisikan sebagai struktur, instrument, institusi, dan perjanjian yang menentukan nilai tukar atau kurs mata uang dari berbagai Negara di dunia, termasuk penyesuaian aliran modal, perdagangan internasional, dan neraca pembayaran. (dikutip dalam www.ardra.bis/system-ekonomi-internasional)

Para ahli beranggapan bahwa uang dan Sistem Moneter Internasional merupakan unsur yang bersifat netral baik ekonomis atau politis, namun anggapan ini tidak terbukti dalam ekonomi modern (dikutip dalam www.cybon . blogspot.in/2013/03/pengertian-sistem-moneter- internasional.html). Norma dan konvensi yang mengatur Sistem Moneter Internasional dengan ini mempunyai efek distributif yang penting bagi power suatu negara dan kesejahteraan dalam kehidupan negara tersebut.

Jadi Sistem moneter internasional adalah seperangkat kebijakan, peraturan dan mekanisme dimana suatu mata uang dapat ditukarkan dengan mata uang lain dalam perdagangan internasional.

Suatu Sistem Moneter Internasional yang berjalan dengan baik akan melancarkan perdagangan dunia, arus investasi asing dan interdepedensi global. Kemampuan Sistem Moneter Internasional adalah prasyarat bagi sehatnya ekonomi dunia, sebaliknya runtuhnya Sistem Moneter Internasional barat menjadi penyebab terpisahnya kesuraman dalam ekonomi internasional.

Jika dalam skala domestik atau nasional problema ketidakseimbangan pembayaran antar daerah dapat disesuaikan melaui pergerakan modal ataupun kebijakan fiskal dan moneter, dalam skala internasional akan sedikit lebih rumit.

Pembayaran yang tidak seimbang antar negara dapat diselesaikan melalui financing, perubahan kebijakan domestik untuk menggeser pola perdagangan dan investasi, melalui kontrol devisa untuk melakukan penjatahan pasokan devisa, atau dengan cara membiarkan nilai tukar mata

4

Page 5: Makalah Sistem Moneter Internasional

uang berubah sesuai situasi dan kondisi. Sehingga yang terpenting dalam sistem moneter internasional adalah tersedianya alat atau cara untuk menyesuaikan ketidakseimbangan pembayaran internasional.

2.2. Sejarah Sistem Moneter Internasional Moneter internasional dan sistem finansial memainkan peran sentral

dalam ekonomi politik global. Sejak akhir abad 19, awal pembentukan sistem ini melalui berbagai transformasi dalam menanggapi perubahan kondisi politik dan ekonomi baik level domestik maupun internasional. Perubahan yang paling dramatis adalah krisis dalam pengintegrasian moneter internasional dan rezim internasional selama tahun-tahun interwar.

Transformasi kedua terjadi setelah Perang Dunia II ketika sistem Bretton Wood tengah berjalan. Sebab di tahun 1970an, periode perubahan di bawah sistem Bretton Wood terjadi perubahan dari standar pertukaran emas menjadi dolar Amerika dan komitmen terhadap kontrol kapital. Beragam perubahan ini memiliki konsekuensi politik yang cukup penting tentang siapa yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana dalam ekonomi politik global.

Sejak tahun 1880 Inggris, Jerman, jepang dan Amerika telah mengadopsi sistem standar Emas. Dengan berlakunya standar emas maka nilai dari setiap mata uang dalam satuan mata uang lainnya dapat ditentukan secara mudah sehingga dapat mengkatalisasi perdagangan internasional. Mulanya US$ 1 dihargai dengan 23,22 grain emas murni yang mana 1 ons emas sama dengan 480 grain emas. Dengan kata lain harga dari 1 ons emas adalah US $20,67. Sejumlah mata uang yang diperlukan untuk membeli satu ons emas disebut sebagai nilai pari emas.

Standar emas hancur waktu perang dunia 1 pecah. Mata uang praktis ditetapkan atas dasar emas atau mata uang lainnya dengan longgar. Beberapa usaha kembali ke standar emas dilakukan sesudah perang dunia 1 berakhir.Emas hanya diperdagangkan dengan bank sentral, bukan pribadi. Kurs mata uang ditetapkan berdasarkan emas. Sesudah tahun 1934 dan sesudah perang dunia kedua, konvertibilitas mata uang yang bisa ditukarkan (konvertibel) dengan mata uang lainnya.

Setelah masa itu kemudian muncullah periode kurs tetap. Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka dalam emas.Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai par, dan bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs tersebut. IMF membantu negara anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata uangnya.

Tekanan spekulasi menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan. Pasar keuangan dunia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan Maret 1973. Ketika pasar tersebut dibuka, kurs mata

5

Page 6: Makalah Sistem Moneter Internasional

uang dibiarkan mengambang sampai ke kurs yang ditentukan oleh kekuatan pasar.

Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal dengan The Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi tersebut bertujuan untuk menyusun rencana pembuatan sistem moneter. Dua tahun setelah konferensi tersebut, didirikan IMF dan Bank Dunia untuk mengawasi sistem tersebut.

Selama periode 1944-1973 dolar merupakan mata uang yang sangat penting dalam lalu lintas pembayaran Internasional. Peranan dolar ini timbul setelah perang dunia II, disebabkan saat itu terjadi kekurangan dolar. Negara-negara Eropa yang sangat memerlukan uang /dana untuk memulihkan keadaan ekonominya. Satu-satunya sumber adalah Amerika Serikat, sehingga dolar banyak diminta. Konsekuensinya, emas menjadi tergeser oleh dolar. Sebab, disamping memiliki tenaga beli yang kuat di Amerika, reserves dalam bentuk dolar akan membelikan penghasilan bunga. Dengan semakin pentingnya fungsi dolar, maka setiap anggota menetapkan perbandingan mata uangnya terhadap dolar, yang kemudian apabila perlu dapat ditukarkan dengan emas.

DMI beranggotakan 134 negara, diantaranya 10 negara maju mempunyai posisi yang sangat kuat di dalam mengambil keputusan. Setiap anggota memperoleh jatah/quota, yang harus dibayar 25% dengan emas dan sisanya 75% dengan mata uangnya. Besarnya quota menentukan hak suaranya serta jumlah pinjaman yang dapat diperoleh dari DMI. Dana pertama DMI dengan sendirinya 25% terdiri dari emas dan 75% berbagai mata uang negara anggota. Pinjaman diberikan kepada dalam mata uang negara lain yang harus di tukar dengan mata uang negara peminjam.

Semenjak 1973 sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs tetap dengan kurs berubah-ubah. Mata uang Yen, dolar Kanada, franc Perancis, dan Swiss berfluktuas tergantung dari permintaan dan pernawaran. Sering juga penguasa moneter negara-negara tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan. Caranya apabila negara mengalami defisit dalam neraca pembayaran, kurs valuta asing cenderung naik. Untuk mencegah hal ini bank Central menjual valuta asing. Demikian juga apabila surplus di dalam neraca pembayaran, bank sentral membeli valuta asing di pasar untuk mengurangi penurunan kurs. Sisitem kurs demikian di sebut “managed atau dirty” float, sebagai lawan dari “clean” floatt di mana bank Sentral sama sekali tidak campur tangan di dalam pasar valuta asing.

Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia, Netherlan dan Norwegia) mengadakan pengaturan secara tersendiri. Krus tetap berlaku di antara mereka, tetapi berubah-ubah secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sisten krus semacam ini (mengambang

6

Page 7: Makalah Sistem Moneter Internasional

bersama-sama) menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian disebut “Snake like”.

Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar Amerika Serikat. Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang. Namun demikian Dolar masih memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran internasiolal. Pembayaran luar negeri, kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh Bank Sentral, serta catatan-catatan statistik Dana Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa masih menggunakan dasar mata uang Dolar.

2.3. Sistem Penetapan Kurs Mata Uang Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa

kelompok :a. Mengambang Bebas (Free Float)

Berdasarkan sistem ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung kekuatan pasar.pada dasarnya ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran mata uang, tanpa adanya campur tangan pemerintah. Kelebihan:

mempu menyesuaikan nilai tukar mata uang terhadap perubahan kondisi perekonomian dengan cepat sehingga nilai tukar mencerminkan nilai yang wajar atau sesungguhnya.

Kelemahan;Terletak pada aspek yang membuat mekanisme pasar dapat

bekerja secdara optimal, karena pada dasarnya kurs dapat berubah secara bebas tanpa intervensi dari otoritas moneter.

b. Sistem Kurs Tetap (fixed Rate)Pemerintah menjaga nilai mata uang pada tingkat yang telah

ditetapkan dengan membeli atau menjual valuta asing dalam jumlah yang tak terbatas.Kelemahan:

Nilai tukar sering tidak menceminkan nilai yang sesungguhnya dari suatu mata uang karena otoritas moneter selalu menjaga stabilitas kurs pada tingkat yang diinginkan.

c. Mengambang terkendali (Managed Float)Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena

ketidakpastian kurs cukup tinggi. Sistem float yang dikelola, yang sering disebut juga sebagai dirty float, dilakukan melalui campur tangan Bank Sentral yang cukup aktif.

7

Page 8: Makalah Sistem Moneter Internasional

Bank Sentral kemudian akan melakukan intervensi jika kurs yang terjadi di luar batasan yang telah ditetapkan. Beberapa bentuk intervensi :

Menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral melakukan cara ini dengan tujuan menjaga stabilitas kurs agar perubahan kurs cukup teratur.

Menunda kurs (leaning against the wind).Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan tujuan

mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh kejadian yang sifatnya sementara.

d. Perjanjian Zona Target TertentuMelalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk

menentukan kurs mata uangnya secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau batas bawah, Bank Sentral negara yang bersangkutan akan melakukan intervensi.

e. Dikaitkan dengan mata uang lainSekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai

mata uangnya terhadap mata uang lainnya. Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang negara tetangga.

f. Dikaitkan dengan kelompok mata uang lainSekitar 21 negara mengkaitkan mata uangnya terhadap

kelompok mata uang lainnya. Basket, kelompok, atau portofolio mata uang tersebut biasanya terdiri dari mata uang partner dagang yang penting. 19 negara mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap portofolio yang mereka buat sendiri.

2.4. Cara Melakukan Transaksi InternasionalDengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya

pertukaran mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Seorang importir Indonesia membeli barang dari seorang eksportir Amerika, maka pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang Amerika atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi seorang importir adalah Rupiah. Untuk itu seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada eksportir di Amerika.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional di antaranya sebagai berikut :

a) Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara.

b) Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara.

8

Page 9: Makalah Sistem Moneter Internasional

c) Komunikasi antarnegara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi, dan berukuran besar masih menyita waktu.

Oleh karena dalam pembayaran internasional suatu mata uang dipertukarkan dengan mata uang lainnya di pasar valuta asing (Valas), maka permintaan suatu mata uang akan merupakan penawaran terhadap mata uang lainnya. Misalnya kita melakukan pertukaran US $ dengan rupiah, maka permintaan terhadap US $ merupakan penawaran rupiah, dan sebaliknya penawaran rupiah merupakan permintaan terhadap US $.

1. Cara Pembayaran InternasionalPerdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan ekspor.

Suatu negara yang mengadakan transaksi dengan luar negeri atau ekspor impor menimbulkan suatu pertanyaan: bagaimana cara melakukan pembayaran akibat perdagangan tersebut? Dari perdagangan antarnegara akan menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari luar negeri, sehingga diperlukan beberapa cara dalam penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau sering disebut dengan pembayaran internasional.

Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut:

a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial draft atau Trade Bill)

Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik surat wesel atas importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya.

Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen-dokumen berupa:

- faktur (invoice),- konosemen atau surat muatan (bill of lading),- daftar isi barang (packing list),- surat keterangan asal barang (certificate of origin),- surat keterangan pabean,- surat asuransi (insurence).

Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang ditujukan kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo).

9

Page 10: Makalah Sistem Moneter Internasional

Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang sebelum jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan menukarkannya kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.

b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan

mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal.

Contoh:Yahya mempunyai utang sebanyak £ 100 kepada Mr. Samo di

Inggris atau sebanyak Rp1.300.000,00 (dianggap kurs waktu itu menunjukkan £1 = Rp 13.000,00). Kemudia Zakaria mempunyai piutang sebanyak £ 100 kepada Mr. John. Dari keempat orang tersebut penyelesaian utang piutang dilakukan dengan cara Mr. John membayar utangnya kepada Mr. Samo sebanyak £ 100 dan Yahya membayar utangnya sebanyak Pp1.300.000,00 kepada Zakaria. Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional.

c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di MukaPembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah

pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.

Kelemahan cara pembayaran secara tunai di antaranya sebagai berikut.

Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang yang dipesan.

Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima.

Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir.

10

Page 11: Makalah Sistem Moneter Internasional

Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak sepenuhnya diketahui pengimpor.

d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat

yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.

Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit, yaitu:

opener (importir), adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada bank.

issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir yang mengeluarkan L/C atas permintaan importir.

Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh importir.

Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas: L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-

ngsung membayar sesuai dengan harga barang melalui bank yang ditunjuk.

Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.

Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk barang konsumsi.

Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.

Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen.

11

Page 12: Makalah Sistem Moneter Internasional

e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara

membiayai transaksi perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan penjanjian yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor.

Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut.- Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran.- Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.

f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang

yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual merupakan barang titipan untuk jangka waktu tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil risiko penjual, sebaiknya menggunakan jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual, pembeli membayar kepada bank sejumlah uang atas nilai barang dan sebagai gantinya bank akan menyerahkan delivery instruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya.

2. Alat Pembayaran Internasional

Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda-beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri yang diperlukan dalam perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut system moneter internasional.

Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau

12

Page 13: Makalah Sistem Moneter Internasional

devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus.

a Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing.

b Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing.

Permintaan akan valuta asing berasal dari:a) importir, karena seorang importir dalam melakukan

pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan mata uang asing,

b) pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor,

c) para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,

d) wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,

e) perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri.

Penawaran atas valuta asing berasal dari:a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas

transaksi perdagangan,b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar

valuta,c. wisatawan-wisatawan mancanegara,d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri.

2.5. Kelemahan Sistem Moneter InternasionalKetika sistem moneter internasional dikaitkan dengan emas, yang

pada akhirnya menyebabkan saling ketergantungan di antara sistem mata uang sehingga menjadi jangkar bagi nilai tukar yang tetap (fixed exchange rate) dan menstabilkan inflasi. Ketika sistem Gold Standard hancur, fungsi yang bernilai ini tidak bertahan lama dan dunia terjebak dalam rezim inflasi yang terus menerus. Sistem moneter internasional saat ini tidak mengatur

13

Page 14: Makalah Sistem Moneter Internasional

interdepensi (saling mengait) antara berbagai mata uang dan juga tidak menstabilkan harga. Alih-alih mengandalkan keseimbangan yang dihasilkan secara otomatis, AS terpaksa harus "menampar" mitra dagangnya yang mengancam layaknya musuh. Setelah revolusi di Eropa Timur dan hancurnya komunisme, kita tiba-tiba memiliki 10 negara baru yang masuk dalam sistem moneter internasional, (pecahan Uni Soviet) seluruhnya dengan mata uang yang baru atau kebutuhan baru terhadap kebijakan mata uangnya. Sistem moneter seperti apa yang seharusnya Michel Camdessus (Managing Director IMF saat itu) rekomendasikan kepada negeri-negeri baru itu? Jawabannya akan menjadi nyata sebelum tahun 1971 masing-masing negara itu mesti menstabilkan mata uangnya terhadap Dollar AS atau terhadap salah satu mata uang yang stabil yang berhadapan dengan Dollar AS yang dikaitkan dengan emas.

Memperbaiki nilai tukar terhadap blok Dollar yang meliputi hampir seluruh ekonomi dunia, telah memberi negara-negara transisi baru yang relatif memiliki tingkat harga yang stabil di antara negara-negara barat. Sekarang saya ingin menunjukkan kontribusi amat penting oleh IMF di antara awal pendiriannya tahun 1946 dan 1971. Pada awal pendiriannya IMF memberi negara-negara sebuah filosofi manajemen makro ekonomik yang logis berdasarkan nilai tukar tetap atau terkendali (fixed exchange rate). Kesepakatan yang luar biasa ini sekarang diserahkan kepada para pemimpin moneter domestik. Untuk meyakinkan, sebuah negara dapat memperbaiki mata uangnya terhadap salah satu mata uang utama seperti Dollar AS. Pada praktiknya, kebijakan seperti itu memerlukan aksi dari kepemimpinan yang kuat; rencana stabilisasi (inflasi) melibatkan nilai tukar tetap yang diterapkan di Argentina oleh Domingo Cavallo yang menggambarkan betapa jarang kualitas pemimpin sepertinya.

Dalam periode nilai tukar tetap sebelum 1971, kepemimpinan yang kuat tidak diperlukan sebab ada sebuah sistem dimana mayoritas negara mematuhinya dan IMF memiliki seperangkat aspek teknis untuk menerapkannya. Namun setelah tahun 1971 IMF kehilangan sentuhan tersebut ketika beralih dari nilai tukar tetap (terhadap emas) sebelum 1971 menjadi nilai tukar mengambang setelah 1971 dan khususnya setelah 1973, tahun dimana sistem moneter internasional membatalkan nilai tukar tetap beralih ke nilai tukar mengambang.

IMF kemudian bergeser tugasnya sebagai pusat sistem moneter internasional menjadi peran baru sebagai konsultan makroekonomi khusus dan pengawas utang (bahkan broker utang-pent), fungsi yang sebenarnya bisa diperankan dengan baik oleh konsultan swasta. Ketika tantangan dari negara-negara transisi muncul, IMF tidak memiliki sistem yang saling mengait untuk stabilitas moneter untuk menawarkan sistem yang baik dan hampir tanpa pengeculian seringkali konsep yang ditawarkan serampangan. Kegagalan negara transisi dibuktikan dengan fakta bahwa

14

Page 15: Makalah Sistem Moneter Internasional

tidak satupun dari negara-negara tersebut di akhir 1996, mampu melampaui tingkat pendapatan sejak masa transisi bermula, dan hanya dengan satu atau dua pengecualian, inflasi kembali mencapai 2 digit. Perbaikan sejak akhir perang dingin sejauh ini lebih memburuk dibanding perbaikan di akhir sebagian besar perang dunia (I dan II) yang amat menghancurkan.

Sistem moneter internasional yang absolut di dunia saat ini tidaklah ada. Setiap negara memiliki sistemnya sendiri. Kebanyakan orang tidak mengerti bagaimana tidak biasanya (unusual) sistem ini. Selama ribuan tahun negara-negara telah mematok mata uang mereka terhadap salah satu logam mulia (emas atau perak) atau terhadap mata uang lain. Tetapi dalam seperempat abad terakhir sejak sistem moneter internasional (bretton woods) hancur, negara-negara mengadopsi sistem moneternya sendiri, fen omena yang tidak memiliki contoh sejarah dalam kerjasama antar negara yang dikenal sebagai sistem moneter internasional. Para ekonom mengetahui bahwa ketergantungan diantara sistem moneter internasional didukung oleh fakta bahwa keseimbangan neraca pembayaran (suatu negara) saling berhubungan satu sama lain. Apabila satu negara memiliki neraca perdagangan yang surplus maka negara-negara lain memiliki neraca perdagangan yang defisit. Jadi suatu negara bergerak menuju surplus atau defisit yang secara otomatis berpengaruh terhadap negara lain. Ini memiliki pengaruh di dalam sistem nilai tukar mata uang. Di dalam sebuah dunia dari n negara dengan n mata uang, ada n-1 nilai tukar yang independen. Setiap negara tidak dapat menetapkan nilai tukarnya. Akan ada banyak nilai tukar tetap di antara negara-negara. Ada satu derajat bebas (degree of freedom), yang membiarkan kenaikan terhadap apa yang para ekonom menyebutnya dengan (redundancy problem) masalah kelebihan . Aturan dimana tambahan derajat kebebasan untuk memelihara kestabilan harga, atau dalam kasus standar emas (gold standard) adalah memelihara atau menstabilkan harga emas.Di atas kertas, pengumpulan data hampir 200 negara dengan mata uang tunggal dan nilai tukar mengambang akan menunjukkan hasil berupa kebingungan yang luar biasa. Dalam prakteknya, bagaimanapun juga, sistem ini tidaklah begitu buruk. Ada hubungan yang penting dalam struktur finansial dunia berkenaan dengan konfigurasi kekuatan dalam ekonomi dunia dan aturan khusus yang dijalankan oleh mata uang negara AS. Ketika suatu negara memiliki supereconomy, mata uangnya seringkali memenuhi banyak fungsi dari sebuah mata uang internasional, sebuah judul yang kita coba berangkat dari sini.

15

Page 16: Makalah Sistem Moneter Internasional

BAB IIISIMPULAN

3.1 SimpulanSystem moneter internasional adalah satu perangkat kebijakan, institusi,

praktisi, regulasi, mekanisme yang menentukan tingkat dimana mata uang satu di tukarkan dengan mata uang yang lain. Perubahan sistem moneter diakibatkan oleh gejolak ekonomi. Dengan mempelajari pengalaman historis akan dapat diperoleh gambaran timbulnya ketidakstabilan ekonomi serta proses penyesuaian neraca pembayaran internasional.

1. Sistem Standar Emas muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah Inggris menetapkan nilai poundsterling dengan emas.

2. Zaman Bretton Woods.Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuk dua badan internasional, yaitu International Bank for Recontruction and Development, yang sekarang dikenal dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok ; Mengambang Bebas (Free Float), Sistem Kurs Tetap (fixed Rate), Mengambang terkendali (Managed Float), Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain, Dikaitkan dengan mata uang lain, Perjanjian Zona Target Tertentu

Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya. maka dalam pembayaran internasional suatu mata uang dipertukarkan dengan mata uang lainnya di pasar valuta asing (Valas).

16

Page 17: Makalah Sistem Moneter Internasional

DAFTAR PUSTAKA

M.Marampa, Adriana.Manajemen Keuangan Internasional, UKIT.

www.definurdiana.blogspot.com

www.ardra.bis/system-ekonomi-internasional

www.cybon . blogspot.in/2013/03/pengertian-sistem-moneter-internasional.html

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/sistem-moneter-internasional

17