Upload
deagisti-prima-yoriska
View
117
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas
Pendidikan
Kewarganegaraan
Kelompok 2 ITP A
Aditya Pujasakti Y. H0912002
Agnes Titah M. H0912004
Aldila Bunga Y. L. H0912006
Ashari Putri N. H. H0912018
Astrid Setyarini H0912020
Bhagaz P. H. H0912024
Bintang R. S. H0912025
Deagisti Prima Y. H0912032
Dhita Ekariski H0912037
Diah Nur A. H0912038
Dini Rizkianiputri H0912041
Analisis Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan ITP 2012
Bab I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Menurut Winarno (2012), secara etimologis, istilah demokrasi berasal
dari bahasa Yunani, “demos” berarti rakyat dan “kratos” atau “kratein”
berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi dberarti “rakyat berkuasa”
(government of rule by the people). Istilah demokrasi secara singkat
diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Dari sudut terminologis, terdapat definisi demokrasi dari
sudut pandang para ahli yang berbeda beda, menurut Internasional
Commision of Jurist, demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh
rakyar dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan
langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah
sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan
demokrasi adalah rakyat. Menurut C.F Strong, suatu sistem
pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik
ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa
pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan
kepada mayoritas itu.
Menurut Nuzul (2011), ciri – ciri demokrasi pancasila antara lain,
kedaulatan ada di tangan rakyat, selalu berdasarkan kekeluargaan dan
gotong-royong, cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk
mencapai mufakat, tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai
oposisi, diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban, menghargai
hak asasi manusia, ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah
dinyatakan dan disalurkan melalui wakil-wakil rakyat, tidak menganut
sistem monopartai, pemilu dilaksanakan secara luber, mengandung sistem
mengambang , tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas,
dan mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.
Menurut Kaelan (2007), Permasalahan-permasalahan yang terjadi di
dalam demokrasi di Indonesia diantaranya adalah buruknya kinerja
lembaga perwakilan dan partai politik, krisis partisipasi politik rakyat,
munculnya penguasa di dalam demokrasi, demokrasi saat ini yang
membuang kedaulatan rakyat. Permasalahan – permasalahan tersebut
timbul karena keasadaran dan pemahaman akan demokrasi Pancasila di
Indonesia yang masih kurang dan salah dipersepsikan. Banyak yang
menganggap demokrasi pancasila sebagai wadah untuk beraspirasi tanpa
mempedulikan kebebasan yang bertanggungjawab, seharusnya setiap
warga negara dan seluruh komponen negara turut menerapkan nilai
demokrasi di Indonesia dengan saling sinergi dan bertanggungjawab.
Menurut Winarno (2012), contoh penerapan sistem demokrasi di
Indonesia antara lain adalah, melaksanakan Pemilu, mendengarka aspirasi
rakyat dengan damai, menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat dengan
aksi damai, menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat,
menerima segala keputusan bersama dengan baik, menjalankan hak dan
kewajiban seluruh warga negara dan semua komponen negara dengan
segala wewenang dan tanggung jawabnya.
2. Rumusan masalah
Bagaimana penerapan nilai-nilai Demokrasi dalam kehidupan mahasiswa
ITP 2012?
3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
penerapan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan Mahasiswa ITP 2012.
4. Metode Penelitian
Penelitian tentang contoh demokrasi di lingkungan sekitar
dilaksanakan di Unversitas Sebelas Maret Surakarta pada tanggal 6
November 2012 pukul 15.00 WIB
Bab II
Pembahasan
Demokrasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
adalah dalam kehidupan di lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, dan
lain sebagainya. Dalam makalah ini dibahas bentuk penerapan nilai-nilai
demokrasi di dalam lingkungan Ilmu dan Teknologi Pangan 2012.
Salah satu perwujudan demokrasi dalam lingkungan Ilmu dan Teknologi
Pangan 2012 dapat dilihat dalam rapat panitia Himaghita For Fun (HFF). Rapat
ini beranggotakan 129 panitia yang diketuai oleh Ananda Adi dan memiliki 9
seksi. Kesemua panitia merupakan mahasiswa baru yang berasal dari daerah yang
berbeda-beda. Dalam rapat ini, setiap anggota memiliki hak untuk mengemukakan
pendapat di depan umum. Setiap anggota panitia memiliki hak yang sama untuk
menyanggah dan memberikan masukan yang positif dalam rapat. Namun, tetap
tidak melupakan etika dalam mengeluarkan pendapat, yaitu sopan dan
bertanggung jawab terhadap pendapat atau usul yang dikemukakan Seharusnya
dengan panitia yang berjumlah 129 orang dapat memberikan masukan yang
beragam dalam rapat. Tetapi pada kenyataanya tidak semua panitia berperan aktif
dalam menyampaikan aspirasi serta ide-idenya. Mereka cenderung bersifat pasif
dan menerima segala hasil rapat. Kurang aktifnya panitia dikarenakan mereka
masih malu-malu dalam menyampaikan pendapat. Hal itu dapat dimaklumi karena
sebagian besar mereka baru mengenal satu sama lain beberapa bulan dan belum
ada keakraban.
Hal tersebut dapat berdampak negatif dan menghambat jalannya kegiatan.
Hal itu karena kurangnya masukan serta kritik yang membangun yang diberikan
sehingga konsep yang diberikan langsung dijalankan sedangkan konsep itu belum
tentu sesuai dengan keinginan panitia secara keseluruhan. Diharapkan dalam
kedepannya mereka bisa lebih saling mengenal satu sama lain dan lebih berani
menyampaikan pendapat sehingga jalannya kegiatan bisa lebih kreatif, inspiratif
dan inovatif.
Bab III
Penutup
1. Simpulan
Dari analisa yang telah dilakukan diketahui bahwa permasalahan yang
terdapat dalam mahasiswa ITP angkatan 2012 adalah tidak seluruh
mahasiswa berperan aktif dalam pengambilan keputusan sehingga dalam
pengambilan keputusan sulit mencapai mufakat yang dapat diterimna
seluruh mahasiswa dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Hal itu
dapat terlihat pada saat acara rapat HFF dimana tidak semua mahasiswa
tidak berani atau malas menyampaikan aspirasinya. Maka dari itu
diharapkan mahasiswa dapat lebih berperan aktif dalam pengambilan
keputusan dalam setiap rapat yang diadakan.
2. Saran
Dengan dibuatnya makalah serta dilakukan kajian tentang bagaimana
penerapan nilai-nilai Demokrasi dalam kehidupan mahasiswa ITP
khususnya angkatan 2012 diharapkan dapat semakin meningkatkan
kesadaran mehasiswa untuk dapat berperan aktif dalam menjalankan nilai-
nilai Demokrasi.
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Keadaan Rapat HFF pada Hari Rabu, 7 Nopember 2012
Daftar Pustaka
Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Paradigma:Yogyakarta
Winarno. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah
di Perguruan Tinggi. Bumi Aksara: Jakarta