15
OLEH KELOMPOK TUTORIAL 15 FASILITATOR : dr. Denny Anggoro Prakoso, Msc ANGGOTA Nunki Indah Hidayati 20130310211 Riefki Indira Hudi 20130310221 Seno Aji Nugroho 20130310212 Lintang Kusumaratri 20130310222 Arief surya pratama 20130310213 Revo Astrada 20130310223 Hafizh Fariezkadilla Aulia 20130310214 Ardicho 2011031022? Himatul Mahmudah 20130310215 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 LAPORAN ILMIAH KELOMPOK TUTORIAL SKENARIO PLENARY DISCUSSION BLOK 1

Makalah Tutorial 15 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Tutorial 15 2013

OLEH KELOMPOK TUTORIAL 15FASILITATOR : dr. Denny Anggoro Prakoso, MscANGGOTANunki Indah Hidayati 20130310211 Riefki Indira Hudi 20130310221Seno Aji Nugroho 20130310212 Lintang Kusumaratri 20130310222Arief surya pratama 20130310213 Revo Astrada 20130310223Hafizh Fariezkadilla Aulia 20130310214 Ardicho 2011031022?Himatul Mahmudah 20130310215Fauziyah Rifdah Dhia Rani 20130310216Arifah Azizah 20130310217Anasta Sari 20130310218Rizka Ulfatin Arifah 20130310219Tri Budi Santoso 20130310220

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

LAPORAN ILMIAH KELOMPOK TUTORIAL SKENARIO PLENARY DISCUSSION BLOK 1

Page 2: Makalah Tutorial 15 2013

KATA PENGANTARAlhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmat kepada kita, sehingga kami kelompok tutorial 15 dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul ……..Pembuatan makalah ini merupakan salah satu cara untuk membantu mahasiswa FKIK UMY dalam beradaptasi dengan kurikulum system yang diberlakukan di FKIK UMY, yaitu system kurikulum blok.Tutorial dan plenary discussion termasuk kedalam system kurikulum blok, berdasar metode PBL dimana sangat berpengaruh dalam meningkatkan keefektifitasan IPE (Interprofessioal Education).Dalam pembuatan makalah ini, kami tidak akan pernah melupakan jasa dari pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Khususnya kepada:

1. Tutor tercinta kami, dr. Denny dan dr. …2. Dosen FKIK UMY3. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirnya, penulis berharap tugas pembuatan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam pencapaian target yang ada di dalam kurikulum blok.

Kekurangan pasti tak pernah lepas dari insan yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat berguna dalam perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan juga sebagai bahan belajar kami yang masih haus akan ilmu.

Yogyakarta, 28 september 2013

Page 3: Makalah Tutorial 15 2013

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi serta pengetahuan, telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya. Berkembangnya teknologi menciptakan sebuah mekanis pembelajaran yang lebih efektif. Fakta di lapangan banyak mekanisme mekanisme pembelajaran yang salah. Mekasnisme pembelajaran yang efektif harus mengacu pada standar pembelajarannya. Fakultas Kedokteran menggunakan SKDI sebagai tolak ukur pencapaian dalam keberhasilan belajar.

Gaya belajar yang berbeda dari tingkat pendidikan sebelumnya membuat seorang mahasiswa baru harus beradaptasi dengan gaya belajar yang ada di perguruan tinggi. Hal ini menjelaskan bahwa harus ada strategi-strategi khusus yang harus diperbaiki untuk mendukung keberhasilan belajarnya. Dengan adanya tambahan materi agama (hafalan juz amma) membuat mahasiswa baru ini meragukan proses pembelajaran atau sistem problem based learning karena pembelajaran dengan metode ini membutuhkan waktu belajar yang lebih dengan adanya kuliah umum, perkuliahan dalam kelompok-kelompok kecil (tutorial) dan sistem pembelajaran baru seperti Interprofessional Education.

Sistem pembelajaran baru IPE memiliki beberapa keterbatasan seperti ruang yang besar dan waktu yang lebih karena dalam sistem pembelajaran ini yang mengambil peran tidak hanya dari satu prodi kesehatan melainkan melibatkan semua prodi kesehatan lainnya.

Page 4: Makalah Tutorial 15 2013

2. TujuanTujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari scenario ini.

3. Skenario Seorang mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) yang sedang menempuh

blok 1 mengalami kesulitan dalam menyesuaikan gaya belajar dan

strategi belajar yang sejak dulu diterapkan di Sekolah Menengah Atas

dikarenakan adanya perubahan system pembelajaran dan beban

belajar yang bertambah banyak (materi kedokteran dan FKIK

menghafal). Mahasiswa tersebut juga meragukan efektifitas Problem

Based Learning dalam membantu mahasiswa mencapai kompetensi

seperti yang dicantumkan dalam Standar Kompetensi Dokter

Indonesia (SKDI) tahun 2012. Kegelisahan mahasiswa tersebut

bertambah dengan adanya tantangan baru pembelajaran

Interprofessional Education (IPE) di FKIK UMY yang mengharapkan

mahasiswa dapat bekerjasama dengan profesi kesehatan lain dalam

belajar dan menangani permasalahan kesehatan.

Page 5: Makalah Tutorial 15 2013

1.Unfamiliar termInterprofesional education atau disingkat dengan IPE adalah sebuah inovasi yang sedang dieksplorasi dalam dunia pendidikan profesi kesehatan.  Gaya belajar dan strategi belajar adalah suatu tata cara masing-masing individu untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya atau memahami hal-hal yang dipelajari.Strategi belajar yang diterapkan di SMA adalah tata cara belajar yang diterapkan di SMA yang pada umumnya masih menggunakan metode belajar teacher centered.FKIK Menghafal adalah suatu program dari UMY khususnya FKIK untuk menghafal Juz Amma dan ayat-ayat pilihan.PBL adalah suatu sistem pembelajaran yang berdasarkan maslah sebagai guide (petunjuk) dalam belajar dimana mahasiswa dapat mengemukakan pendapatSKDI adalah standar minimal kompetensi lulusan dan merupakan standar kewenangan dokter pelayanan primer di Indonesia.Kompetensi adalah kewenangan (standar) yang harus dicapai untuk menentukan suatu hal.Efektifitas PBL adalah suatu pencapaian dari system pembelajaran yang dapat menyumbangkan keberhasilan hingga 50% bagi partisipannyaBlok adalah suatu sistem pembelajaran yang diuganakan oleh program pendidikan dokter ddi Indonesia..2.Problem definition

1. Apa tujuan dari IPE ? 2. Apa saja tantangan dalam IPE?3. Bagaimana sistem menghafal di FKIK UMY?4. Apa perbedaan sistem belajar antara di SMA dan di perguruan tinggi?5. Bagaimana cara menyesuaikan gaya belajar di SMA dan di perguruan tinggi?6. Bagaimana cara meningkatkan keefektifan PBL ?

3.Brainstorming1. Tujuan interprofessional education menurut Freeth & Reeves (2004) adalah

untuk mempersiapkan mahasiswa profesi kesehatan dengan ilmu, ketrampilan, sikap dan perilaku profesional yang penting untuk praktek kolaborasi interprofesional.

2. Tantangan dalam pelaksanaan IPE • Culture• Professional identity• Accountability and expectations• Clinical responsibility • Academic schedule and load• Availability of interprofessional education expertise and of educational content

3. Sistem menghafal di fkik umy?a. Talaqqi (bersama pembimbing)b. Fardiy (tanpa pembimbing atau menghafal sendiri)

4. Perbedaan sistem belajar antara di SMA dan di perguruan tinggi?

Page 6: Makalah Tutorial 15 2013

Waktu SMA Waktu kuliahKonvensional PBLTeacher-centered Student-centeredTidak dapat memilih mata kuliah/topik pembelajaran

Dapat memilih mata kuliah (sesuai SKS)

Guru bertanggung jawab penuh dalam pembelajaran siswa

Dosen sebagai pendamping (fasilitator)

5. Cara menyesuaikan gaya belajar di SMA dan di perguruan tinggi?A. Adaptasi dengan lingkungan kampus.B. Menguasai materi yang diajarkan oleh dosen.C. Belajar mandiri.D. Time management.

6. Bagaimana cara meningkatkan keefektifan PBL ?

Keefektifan PBL dapat dianggap meningkat apabila partisipan dapat memenuhi beberapa aspek berikut :

A. AfektifKompetensi yang berhubungan dengan sikap perilaku dan sopan santun

B. KognitifKompetensi yang berhubungan dengan kecerdasan otak untuk memahami persoalan

C. PsikomotorKompetensi yang behubungan dengan aktifitas pisik yang berhubungan dengan mental

4.Problem Solving1. Interprofessional education atau disingkat dengan IPE adalah sebuah inovasi

yang sedang dieksplorasi dalam dunia pendidikan profesi kesehatan.  Interprofessional education merupakan suatu proses dimana sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang profesi melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang utama, serta untuk berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan jenis pelayanan kesehatan yang lain (WHO, 1988). 

Page 7: Makalah Tutorial 15 2013

2. Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan IPE :

• CultureUntuk menyatukan mahasiswa dari beberapa latar belakang dan adat istiadat yang berbeda itu sangat sulit.Contohnya : tipikal orang Sumatra yang lebih blak-blakan dengan orang Jawa yang lebih sungkan untuk mengemukakan pendapat.

• Professional identityMasing-masing prodi memiliki kebiasaan yang berbeda. Contohnya : anggapan bahwa mahasiswa pendidikan dokter lebih dapat diandalkan keilmuan di bandingkan mahasiswa program pendidikan kesehatan lainya.

• Accountability and expectationsMahasiswa program pendiidkan kesehatan diharapkan untuk lebih unggul disbanding dengan program pendidikan yang lain.Contohnya : mehasiswa program pendidikan dokter diharapkan dapat memimpin kegiatan-kegiatan yang melibatkan mahasiswa program pendidikan kesehatan lainnya

• Clinical responsibility

• Academic schedule and load• Availability of interprofessional education expertise and of educational content

3. Talaqqi

- Dalam bahasa arab talaqqi memiliki arti penyampaiian- Mahaiswa yang terpilih menjadi Tallaqi mempunyai kriteria sebagai

berikut: Kemampuan membaca al-quran dengan baik dan menguasai ilmu tajwid

Memiliki hafalan surah yang paling banyak diantara mahasiswa lain- Metode :

Mahasiswa membaca/menirukan tanpa melihat mushaf al-quranJumlah pengulangan tidak dibatasi tetapi tetap ada minimal dalam pengulangan sebanyak 3 kali.

Fardiy- Dalam bahasa arab memiliki fardiy memiliki arti sendiri/mandiri- Metode ini, mahasiswa dituntut untuk menghafal secara mandiri (tanpa

pembimbing)Dilakukan dengan sistem buka tutup (mushaf dibuka lalu dibaca dan diperhatikan sambil direkam sedikit demi sedikit dalam otak kemudian mushaf ditutup coba dibaca dengan hafalan) dilakukan berkali-kali hingga hafal betul.

Page 8: Makalah Tutorial 15 2013

Adapun tips-tips sukses menghafal antara lain:- Bekal dasar

-Niat/kemauan yang kuat-ikhlas-tekun-continue-sabar-do’a

- Bekal penunjang-lingkungan Qurani-memilih waktu yang tepat untuk menghafal-memilih tempat yang tepat untuk menghafal-berpedoman hanya pada satu mushaf-banyak mengulang hafalan/review-mengeraskan bacaan-membiasaakn bacaan tartil dan jelas-tidak berpindah keayat atau surat selanjutnya sebelum ayat/surat yang sedang dihafal benar hafal-materi hafalan baru tidak buru-buru disetorkan jika belum betul-betul dikuasai

4. SUDAH JELAS

5. Cara beradaptasi dengan lingkungan kampus :

- Menata persepsi- Menata diri- Perisapkan mental- Rajin-rajinlah memulai pembicaraan- Hargai budaya dan aturan dikampus- Open mind- Jangan malu bertanya- Mintalah penilaian dari orang-orang disekitar kita

Cara belajar mandiri :- Niat- Menentukan bidang yg akan dilakukan , menentukan inventaris yg

diperlukan , menentukan target, mengalokasi waktu, membuat jadwal sendiri

- menentukan kegiatan yang diprioritaskan- Belajar berkata tidak !- Membuat to-do list , pasang alarm- Meminimalkan waktu kosong

Page 9: Makalah Tutorial 15 2013

- Menghilangkan gangguan- Terstruktur

Time management : - Memprioritaskan kegiatan dengan efektif.

5.Conclusion

Page 10: Makalah Tutorial 15 2013

KESIMPULAN

Dari materi yang telah diuraikan pada Studi Pustaka dan dalam kaitannya

dengan kasus skenario, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Sistem blok yang diterapkan dalam universitas kedokteran di indonesia -salah

satunya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta- merupakan sistem pembelajaran

yang terstruktur dan sistematis dimana mata kuliah yang saling berhubungan dapat

terintegrasi dengan baik.

Dengan sistem pembelajaran yang terintegrasi diperlukan metode PBL

(Problem Based Learning) yang mengedepankan student centered dan self-directed

learning. Sehingga tercapai deep learning dan critical thinking pada pembelajaran

mahasiswa yang sebelumnya terbiasa dengan penerapan metode

konvensional(teacher centered).Dalam metode PBL mahasiswa diharapkan mencapai

kompetensi seperti yang dicantumkan dalam SKDI(Standar kompetensi Dokter

Indonesia).

Agar dapat menghasilkan output dokter yang kompeten dan profesional,

IPE(Interprofesional Education) berperan penting dalam clinical system. Sehingga

semua tenaga medis dapat berkolaborasi dengan maksimal guna peningkatan

kualitas kesehatan dalam masyarakat.

Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu metode pembelajaran dalam

pendidikan tinggi. Metode ini sangat releven dengan fakultas kedokteran, sehingga

banyak universitas yang telah menggunakan metode ini. Dari beberapa definisi para

ahli, dapat disimpulkan PBL adalah metode pembelajaran yang diawali oleh

pemunculan masalah oleh tutor dalam bentuk skenario untuk didiskusikan dalam

tutorial menggunakan metode seven jump.

PBL digunakan untuk merangsang mahasiswa untuk berpikir secara kritis,

analitis, memilii ketrampilan, pengetahuan, dan sikap yang baik. Ini dilakukan dalam

rangka memenuhi kompetensi seorang dokter yang disyaratkan Konsil Kedokteran

Indonesia (KKI). Penerapan kompetensi ini dalam kehidupan nyata antara lain,

kemampuan dokter melakukan pengambilan darah pasien, menyuntik, memasang

Page 11: Makalah Tutorial 15 2013

jarum infus (psikomotor), memahami apa saja efek samping obat yang dia berikan

pada pasien (kognitif), dan sikap berbicara pada pasien saat menggali informasi

tentang penyakit pasien (afektif).

B. Saran

Berdasarkan pembahasan ada beberpa hal penting yang perlu diperhatikan:

1. Agar mahasiswa tidak bingung dalam penerapan Problem Based Learning, diperlukan

peran tutor untuk memberi gambaran tentang PBL.

2. Tutor harus “belajar” dan “belajar ulang” agar tetap terus relevan dan menginspirasi

mahasiswa untuk memaksimalkan potensi mereka.

3. Selain tutor, mahasiswa sendiri harus berperan aktif mencari tahu tentang PBL, dari

buku, internet, atau kuliah pakar.

4. Diperlukan kemampuan berkomunikasi, menghargai pendapat, dan kerja sama yang

baik untuk mewujudkan tujuan pembelajaran dalam PBL.