22
MAKALAH UNSUR KEBUDAYAAN SUNDA HUSADA “PONDOK TERAPI SENGAT LEBAH NUR THIBBUN NABAWI UJUNG BERUNG” Guna memenuhi salah satu tugas kebudayaan daerah Disusun Oleh : Kelompok Tiga (Husada) Ines Maulyna Tora (133020257) Nisrina Hanifah Aditedja (133020281) Mina Raudatul Anwar (133020291) Yoga Prasetya (133020305) JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK

Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kebud

Citation preview

Page 1: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

MAKALAH UNSUR KEBUDAYAAN SUNDA HUSADA

“PONDOK TERAPI SENGAT LEBAH NUR THIBBUN NABAWI

UJUNG BERUNG”

Guna memenuhi salah satu tugas kebudayaan daerah

Disusun Oleh :

Kelompok Tiga (Husada)

Ines Maulyna Tora (133020257)Nisrina Hanifah Aditedja (133020281)Mina Raudatul Anwar (133020291)Yoga Prasetya (133020305)

JURUSAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERITAS PASUNDANBANDUNG

2014

Page 2: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberi taufik, hidayah, serta inayahnya sehingga kita semua masih bisa beraktivitas sebagaimana seperti biasanya termasuk juga dengan penulis, hingga penulis bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah salah satu unsur budaya sunda (husada) yaitu “ Terapi Sengat Lebah di Daerah Ujung Berung”

Makalah ini berisi mengenai manfaat dari terapi sengat lebah yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Penulis juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada rekan-rekan satu tim yang sudah membantu serta dosen kebudayaan daerah Universitas Pasundan, bapak Tedi Sudiarto yang sudah membimbing penulis supaya penulis bia membuat makalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga jadi sebuah makalah yang baik dan benar.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca serta memperluas wawasan mengenai dongeng serta seluk beluknya.Dan tidak lupa pula penulis mohon maaf atas kekurangan di sana sini dari makalah yang penulis buat ini. Mohon kritik serta sarannya.Terimakasih.

22 Maret 2014

Penulis

Page 3: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................

Daftar Isi .................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

Page 4: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia adalah negara dengan populasi yang sangat heterogen. Berbeda tidak hanya

dari jenis suku saja. Ada perbadaan agama, bahasa, budaya, busana, dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut berimplikasi positip juga negatip. Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, perbedaan itu menarik untuk dikaji. Sebagian masyarakat Indonesia telah memiliki kearifan dalam menjaga diri dan lingkungannya agar tetap bersih, sehat dan seimbang.

Beberapa kelompok masyarakat adat memiliki sejumlah ketentuan untuk melindungi alam sekitarnya agar terhindar dari bencana, ada yang menerapkan ketentuan pengelolaan hutan, kebiasaan menjaga kebersihan sungai dan sebagainya. Mereka juga telah lama membangun sistem kesehatan sendiri yang tentu saja dipandang sebagai teknik yang tradisional dan dinyatakan sebagai alternatip, bukan yang utama. Karena sistem pengobatan yang dijadikan arus utama adalah pengobatan cara Barat. Masyarakat kita mempunyai tradisi sendiri, semacam cara mencari pengobatan. Ada masyarakat tertentu yang menggunakan metode bekam (al Hijamah) sebagai upaya menjaga sekaligus teknik mengobati penyakit tertentu, ada pula sekelompok masyarakat yang mengobati penyakit dengan media air dan masih banyak lagi.

Melihat realitas yang demikian, penulis tertarik menyajikan makalah yang mengulas sengat lebah sebagai salah satu metode pengobatan.

1.2 Rumusan Masalah1. Ingin mengetahui apa itu Husada

2. Ingin mengetahui Sejarah “Nur” Thibbun Nabawi3. Ingin mengetahui tentang apa itu terapi lebah

2. Ingin mengetahui apa itu terapi sengat lebah.3. Ingin mengetahui manfaat dari terapi sengat lebah.4. Ingin mengetahui jenis lebah yang digunakan pada terapi sengat lebah.5. Ingin mengetahui kandungan racun lebah yang berfungsi sebagai obat6. Ingin mengetahui cara melakukan terapi lebah7. Ingin mengetahui seluk beluk pondok terapi sengat lebah “Nur Thibbun Nabawi”8. Ingin mengetahui khasiat sengat lebah dari pasien pondok terapi sengat lebah “Nur

Thibbun Nabawi”

1.3 Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui apa itu Husada2. Untuk mengetahui sejarah “Nur” Thibbun Nabawi3. Untuk mengetahui apa itu terapi lebah4. Untuk mengetahui apa itu terapi sengat lebah.5. Untuk mengetahui manfaat dari terapi sengat lebah.6. Untuk mengetahui jenis lebah yang digunakan pada terapi sengat lebah.7. Untuk mengetahui kandungan racun lebah yang berfungsi sebagai obat

Page 5: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

8. Untuk mengetahui cara melakukan terapi lebah9. Untuk mengetahui seluk beluk pondok terapi sengat lebah “Nur Thibbun Nabawi”10. Untuk mengetahui khasiat sengat lebah dari pasien pondok terapi sengat lebah “Nur

Thibbun Nabawi (Testimonial)”

1.4 MetodologiMetode yang digunakan oleh penulis adalah studi literature dengan mencari sumber dari

berbagai media komunikasi.

1.5 Sistematika penulisanSistematika makalah ini, tersusun atas:BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah1.3 Tujuan penelitian 1.4 Metodologi 1.5 Sistematika penulisaN

BAB II PEMBAHASAN2.1 Pengertian Husada2.2 Sejarah Nur Tribbun Nabawi2.3 Mengenal Terapi Sengat Lebah 2.4 Asal Terapi Lebah2.5 Testimonial

BAB III KESIMPULAN dan SARAN3.1 Kesimpulan3.2 Saran

Page 6: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian HusadaHusada dalam 10 unsur kebudayaan sunda berarti obat-obatan, obat adalah benda atau

zat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit, atau mengubah proses kimia dalam tubuh, obat sendiri berfungsi sebagai zat yang dapat mencegah, mengurangi, menghilangkan dan menyembuhkan penyakit.

2.2 Sejarah Nur Tribbun NabawiNur Thibbun Nabawi adalah salah satu divisi yang bergerak dalam bidang kesehatan

CV.Punafazyas Rizqita dengan menggunakan Tekhnik Pengobatan Islami yang bersifat holistik, adapun Tekhnik yang dipakai adalah:1. Bekam (Hijamah)2. Akupuntur3. Pijat Akupresur4. Pijat Refreksi5. Ruqyah6. Sengat Lebah7. Terapi Lintah8. Herba/madu

Nur Thibbun Nabawi adalah klinik atau pondok yang didirikan oleh bapak Purwo Widodo atau yang sering di sapa bapak Uwo, bapak Uwo mempelajari teknik pengobatan ( meliputi Bekam, akupuntur, pijat akupresur, pijat refreksi, ruqyah, terapi sengat lebah, terapi lintah ) dari Ummi Anna, selaku direktur Thibbun Nabawi Center ( TNC ) Babbusalam Ciburial Bandung, pak Uwo mendirikan pondok terapi “Nur Thibbun Nabawi sejak tahun 2007, pada tahun 2007, beliau hanya praktik pengobatan Bekam dan akupuntur, tahun-tahun berikutnya beliau memulai mempraktikan teknik ruqyah, terapi sengat lebah dll, setelah berhasil dalam praktik pengobatannya, pada Tahun 2010, akhirnya pak Uwo mendirikan pelatihan belajar, tapi masih di bawah naungan Thibbun Nabawi Center. Sekarang pak uwo sudah mendirikan banyak cabang “Nur” Thibbun Nabawi hingga ke luar Jawa.

2.3 Mengenal Terapi Sengat Lebah

Page 7: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

Terapi sengat lebah yang lebih dikenal sebagai apipunktur adalah salah satu bentuk modifikasi akupuntur yang populer di dunia, dengan menggunakan jarum sengatan lebah madu. Konon, terapi sengat lebah ini bisa mengobati setidaknya 500 jenis penyakit, bahkan Terapi Sengat Lebah diklaim bisa meningkatkan konsentrasi dan mengobati kanker payudara.

Lebah yang Digunakan1. Lebah Apis Cerana2. Lebah ternak3. Lebah Betina4. Lebah Pekerja5. Umur 3 bulanan

Ciri-Ciri Bisa Lebah:1. Cairan pahit yang tidak berwarna2. Campuran protein   kompleks3. Dihasilkan daripada rembesan asas dan   campuran berasid4. Bersipat asid /asam (PH 4.5-5-5)5. Berisi 0.1 mg dari sengatnya6. Menyamai bisa ular,,Bisa dihilangkan dengan ethanol

Imunisasi menggunkan lebah: Bergizi ( 10 ganda madu) Mengobati dengan cepat Satu sengat untuk semua penyakit

Gambar 1. Lebah

Page 8: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

Memberikan tenaga Menghangatkan badan Mengobati tanpa oprasi

Terapi sengat diakui Dunia Konprensi Terapi Akupuntur se Dunia ke II di Nanjing, RRC September 1993,  WHO mengakui sebagai alternatif pengobatan Sengat lebahDipraktekan di seluruh dunia•Cina•Perancis•Inggris•Jerman•Amerika•Brazil•Uni Soviet

Kegunaan sengat lebah adalah untuk kesehatan dan untuk mengobati berbagai macam penyakit manusia yang diakibatkan banyaknya racun dalam tubuh kita "Fiihi syifaa Linnaas" 

Segudang manfaat lebah Antibiotik Anti radang Anti inplamasi Anti kuman Anti bakteri Anti nyeri Anti stress Anti Racun Anti Tumor

Fakta tentang lebah: Lebah mengandung cytotoxin yang menghambat aktifitas sel Tumor. Balai Penelitian Kanker di jerman membuktikan lebah berfungsi sebagai anti tumor

karena melilitin dan phosphatidase A2 yang dapat melarutkan microsom sel dan menghambat pertumbuhan dan merusak oksidase

Dengan sengat lebah banyak darah mengalir ke permukaan setelah diserap enzim enzim dalam racun itu. Kelenjar Pituitari terangsang untuk menghasilkan ACTH (adrenal corticotrophic hormone) Hormon inilah yang sangat berguna untuk membasmi rematik, asam urat, arthritis dan masalah tulang, dll

Titik sengat lebah:1. Titik Poin2. Titik bekam3. Titik akupuntur4. Titik Repleksi tangan  atau kaki

Page 9: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

Larangan pasein yang akan di terapi sengat lebah:1. Penderita jantung yang parah.2. Fisik yang sangat lemah3. Alergi yang kronik/parah.4. Anak-anak dibawah usia lima tahun.5. Kepada orang yang sangat tua.6. Kepada lubang-lubang dalam badan (lubang hidung, lubang telinga, pusat, dll).7. Kepada orang yang kelelahan.8. Sedang sangat lapar atau   sangat kenyang.9. Yang lemah pada daerah limpa dan Timus.

2.4 Asal Terapi LebahTerapi lebah atau disebut juga apiterapi diartikan sebagai pengobatan yang menggunakan

berbagai macam produk dari lebah. Terapi lebah dimulai di dataran Tiongkok dan Timur Tengah, khususnya Mesir.

Pengobatan tradisional di Tiongkok memiliki unmur ribuan tahun sebelum pengobatan modern mulai bangkit di Eropa.

Apiterapi di Indonesia sendiri sudah mulai dilakukan sejak tahun 1980-an. Berbagai penelitian dan pelatihan apiterapi diinformaskan ke tengah masyarakat melalui berbagai cara seperti seminar, loka karya, kursus, publikasi media massa dan praktik terapi lebah berupa sengat lebah.

Penerapan terapi lebah di Indonesia sangat beragam, mulai dari yang tradisional sampai dengan yang modern. Ada yang menerapkan utuh dan ada yang sebagiannya saja, namun sengat lebahnya tidak digunakan hanya untuk penyakit tertentu saja.

Disini penulis akan membahas tentang terapi sengat lebah yang berada di daerah Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat.

Salah satu hasil penelitian yang telah dipublikasikan mengenai sengat lebah untuk pengobatan adalah yang tertuang dalam buku Bee Venom Therapy, seperti dikutipSusan Wilkinson dalam Bee Online, “racun sengat lebah mampu menyembuhkan artritis (radang sendi)”. Dari penelitian oleh Monmounth Pain of New Jersey, dari 108 pasien arthritis yang diberi terapi racun sengat lebah menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah 12 kali perlakuan (2 kali per minggu selama 6 minggu). Dan disimpulkan bahwa terapi racun lebah dinilai aman, efektif, sepanjang pasien tidak alergi racun sengat lebah. 

Apitherapy (terapi sengat lebah) juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Mulai dari penyakit yang disebabkan oleh peredaran darah kurang lancar macam tekanan darah rendah atau darah tinggi, rematik, asam urat, sakit kepala, sakit gigi, sampai penyakit yang disebabkan oleh ketegangan saraf macam stroke atau stres, dan kesulitan mendapatkan keturunan.

Terapi sengat lebah juga mengatasi rematik dan asam urat menahun. Terapi sengat lebah atau Apipuntur telah diakui oleh WHO (Organisasi Kesehatan dunia) pada konferensi ke II terapi akupuntur lebah dan apiterapi di Nanjing Cina tahun 1993, sebagai alternatif

Page 10: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

pengobatan. Terapi pengobatan sengat lebah dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah maupun medis. terapi ini telah dikenal ribuan tahun lalu dan jutaan orang telah terbantu dengan pengobatan ini.

Mengapa Sengat Lebah begitu istimewa?Sengat lebah mempunyai bisa yang mengandung air dan enzim-enzim seperti fosfolipase

A dan hialuronidase, zat melitin, adolapian, apamin dan MCD-peptida.Pengobatan sengat lebah telah terbukti sejak zaman dahulu dan dapat dibuktikan pada pengobatan modern untuk mengobati Rematik. Seperti:1. Radang persendian,2. Radang arthritis3. Pengapuran4. Radang bahu5. Penyakit tulang leher6. Sakit syaraf7. Urat kejepit8. Kaki tangan kesemutan9. Asam urat10. Bagian tubuh mati rasa11. Gout, dll.

Penyakit Rematik dan Asam Urat adalah penyakit yang umum di jumpai pada masyarakat Indonesia terutama memasuki usia tua. Gejala yang biasa dijumpai adalah nyeri, bengkak sendi, kaku ketika bangun tidur, otot nyeri dan kesemutan, kepala pusing, badan pegal-pegal, lemah/lesu, dll.

Gambar 2. Pengobatan Sengat Lebah

Page 11: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

Menurut bapak Uwo selaku pemilik pondok terapi sengat lebah dan bekam “Nur Thibbun Nabawi” yang berlokasi di Ujung Berung Bandung, “jenis lebah yang biasa digunakan adalah jenis lebah Autralia dan Italia, yakni jenis Apismelifera yang aman untuk pengobatan, karena kalau selain jenis lebah tersebut, serumnya masih berbahaya. Dan uniknya lagi, sengatan lebah dari jenis ini tidak menyebabkan pembengkakan atau demam”.ujarnya.

Secara keseluruhan racun sengat lebah terdiri dari sekitar 120 komponenen kimia aktif, namun baru 40-an komponen yang sudah terdeteksi, diantaranya  11 peptida, 5 enzim, 3 amine, karbohidrat, lemak , dan asam amino. Peptida yang paling berperan adalahmelittin, apamin, Mast Cell Degranulating Peptida,  dan adolapin. Komponenen zat tersebut akan berfungsi sebagai antiradang, antijamur, antibakteri, antipyretic, serta merangsang hormon ACTH (adrenal corticotrophic hormone). Hormon ACTH  dapat merangsang cortex adrenal untuk memproduksi hormon kortison lebih banyak . Enzim utama dalam racun lebah adalah hyaluronidase dan fosfolipase A. Hyaluronidasememecah cairan antar sel sehingga racun lebih cepat menyebar di antara sel, sedangkan fosfolipase A merusak fosfolipid yang menyebabkan kematian sel.

Pola pengobatan menggunakan sengatan lebah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan model akupunktur. Tapi jika akupunktur menggunakan jarum sebagai alat penusuk untuk merangsang titik-titik saraf, apitherapy mengandalkan bisa atau serum dari sengatan lebah untuk merangsang titik saraf. Malah menurut bapak Uwo dari pengobatan dengan sengatan lebah Nur Thibbun Nawabi, metode pengobatan ini memang hasil kawinan dengan teori akupunktur.

Sama halnya dengan akupunktur, apitherapy juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Mulai dari penyakit yang disebabkan oleh peredaran darah kurang lancar macam tekanan darah rendah atau darah tinggi, rematik, asam urat, sakit kepala, sakit gigi, sampai penyakit yang disebabkan oleh ketegangan saraf macam stroke atau stres, dan kesulitan mendapatkan keturunan.

Metode pengobatan ini, menurut Bapak Uwo, relatif aman. Apalagi reaksi yang bisa ditimbulkan akibat sengatan lebah hanya berupa suhu badan panas setelah enam jam kemudian, bengkak-bengkak paling lama selama tiga hari, dan tempat disengat terasa gatal selama satu atau dua hari. "Tapi penderita komplikasi jantung kronis dan lever, serta TBC tidak boleh diberi terapi sengat lebah," ucap nya.

Sebelum melakukan pengobatan, para pasien biasanya akan ditanyai soal riwayat kesehatan dan keluhan yang dirasakan. Setelah itu, pengobatan yang tergolong singkat--hanya sekitar lima menit--kemudian dilakukan. Untuk seorang pasien misalnya, Hendro hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit. Terlebih jika pasien tersebut sudah pernah berkunjung atau datang membawa hasil check up dari dokter.

Di ruangan ukuran 3x4 meter, para pasien yang datang dari berbagai kota akan diobati oleh anak buah bapak Uwo. Dengan menggunakan salah satu lebah yang diambil dari kotak yang terdapat di atas meja dan berisi ribuan lebah, dia meletakkan sang lebah pada titik-titik tertentu dengan menggunakan pinset (alat jepit) atau dipegang langsung dengan tangannya. Setelah selesai, asisten bapak Uwo akan mencabuti sengatan lebah yang tertinggal di tubuh si pasien.

Page 12: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

Dosis sengatan yang diberikan kepada para pasiennya tentu tidak sama. Masing-masing pasien memiliki dosis sendiri sesuai dengan jenis penyakit, usia, dan apakah dia pasien baru atau bukan. "Caranya mengandalkan insting saja, misalnya baru sepersekian detik, langsung kita cabut. Jadi, sebelum sengatan itu lepas, sudah kita cabut. Cara kerja lebah, ya itu, begitu dia menyengat langsung lepas. Setelah lepas, sengat lebah itu akan merangsang dan bekerja sendiri seperti memompa... nyut... nyut... yang langsung masuk bersama aliran darah," kata salah satu pegawai pondok sengat lebah Nur Thibbun Nabawi.

Mereka hanya mengandalkan insting dalam melakukan pengobatan, para terapis dari pondok sengat lebah dan bekan Nur Thibbun Nabawi hanya diberi sengatan selama 25 detik. Mereka kemudian akan memberikan jeda selama dua menit sebelum sengatan berikutnya. "Rasanya tentu saja sakit, tapi lamanya tak lebih dari 25 detik," tutur Muntowib salah satu pengunjung.

Untuk mengobati berbagai keluhan pasien, pengobatan bisa saja harus dilakukan selama beberapa kali. Maklum, ketahanan tubuh pasien dalam menghadapi sengatan tak sama. Itu sebabnya, jumlah sengatan yang diberikan ditingkatkan secara bertahap.

Menurut bapak Uwo, pertama kali datang si pasien akan langsung "disuntik" dengan lebah di bagian tengkuk sebanyak dua kali untuk mengetahui seberapa besar daya tahan tubuh si pasien.

Pondok terapi Nur Thibbun Nabawi adalah sebuah tempat pengobatan alternative yang menggunakan lebah sebagai medianya. Pondok Nur Thibbun Nabawi ini berlokasikan KOMP.GIRI MEKAR PERMAI, Jl. Giri Mekar Indah III no. B.62/13Cijambe-Ujungberung BANDUNG Tlp. 022 7 848 848 9 / 022 918 80 918,Buka setiap Hari dari Jam 09.00 s/d 21.00 WIB. Pemilik pondok Nur Thabbun Nawabi biasa di panggil dengan bapak Uwo, pondok terapi Nur Thibbun Nabawi ini selain ada terapi sengat lebah terdapat juga terapi lintah dan bekam (al hijamah) baik secara tradisional maupun modern (Bekan tradisional menggunakan gading gajah sebagai alat penghisap darah kotor). Pondok Nur Thibbun Nabawi ini sudah cukup terkenal, terbukti dari beberapa testimonial dari pasien yang penyakitnya berhasil disembuhkan lewat terapi ini, ataupun menyakit kunjung membaik.

2.4 TestimonialTestimonial beberapa pasien dari pondok Nur Thibbun NabawiNama  : Bobi Eha Kukusu Umur  : 63 th Pekerjaan  : Pensiunan Bank Indonesia,  Jakarta Pusat Alamat  : Jl. Mawar Merah     Gg. 4, No 96    Perumnas Klender Jakarta TimurPenderita  : Nyeri lutut (asam urat) 

Tahun 1977 saya pensiun dari Bank Indonesia, sejak itu saya merasa ada yang tidak normal dalam tubuh saya yaitu pada lutut saya yang terasa nyeri. Rasa nyeri sangat terasa ketika lutut saya tekuk. Saya sangat terganggu akibat penyakit tersebut, apalagi hobi saya

Page 13: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

dibidang sepak bola, sungguh sangat tidak mendukung, bahkan saya tidak bisa main bola sama sekali.

Saya telah berobat ke beberapa dokter termasuk dokter dari kantor tempat saya bekerja. Disamping itu saya juga berobat ke dokter speslis lainnya. Menurut dokter yang memeriksa saya, penyakit saya adalah reumatik atau asam urat dan sudah menjelang keroposan tulang. 

Penyakit itulah yang menyebabkan rasa nyeri berkepanjangan. Dari berobat ke berbagai dokter tersebut tidak membawa perbaikan. Malah penyakit saya merambat ke bagian lain dari badan saya, seperti sakit ginjal dan sakit bagian tengkuk.

Sampai pada suatu saat pada bulan puasa setelah sholat taroweh, ada seorang kawan menganjurkan saya untuk berobat ke pondok pengobatan sengat lebah, yang ada di ujung berung Bandung, akhirnya saya memutuskan untuk berobat di pondok Nur Thibbun Nabawi juga, setelah dipikir-pikir penyakit saya tidak kunjung sembuh juga. Pertama kali saya disengat sebanyak 2 kali yaitu dibagian tengkuk / leher kanan kiri. Pertama kali disengat saya merasakan biasa saja, tidak ada perubahan. 

Menurut keterangan sengatan pertama untuk membentuk antibodi agar didapat kekebalan tubuh. Sengatan berikutnya baru kearah terapinya yang jumlahnya akan ditambah kelipatan 2.

Pada kedatangan saya yang ke dua, saya diberi 4 kali sengatan. Dari sini saya merasakan sudah membuahkan hasil yang nyata yaitu sudah bisa menekuk lutut tanpa merasakan nyeri. Dengan adanya perkembangan ini saya semakin mantap untuk melanjutkan pengobatan dengan terapi sengat lebah / aphiterapy.

Pada kedatangan saya yang ke tiga, saya diberikan 6 kali sengatan, saya merasakan tidak ada lagi sakit di lutut saya, bahkan saya mencoba untuk bermain bola kembali sesuai dengan hobi saya, ternyata saya bisa lakukan.  

Dengan perkembangan saya yang baik ini saya menganjurkan kepada kawan-kawan untuk mencoba melakukan pengobatan dengan sengat lebah, karena memang sudah saya rasakan sendiri hasilnya. Pengobatan dengan sengat lebah ini adalah pengobatan yang bersifat medis ilmiah bukan pengobatan supranatural.

Sampai saat ini saya sudah berkunjung sebanyak 5 kali, hasilnya sungguh meyenangkan, karena setelah saya berobat ke klinik ini secara rutin, saya  merasakan, “lho saya kok sudah tidak sakit seperti dulu”.

Pernah saya periksakan lagi ke dokter, dokter mengatakan “anda tidak apa-apa sudah sembuh“. Sekarang ini saya ingin berobat ke penyakit lain seperti darah tingi. 

Inilah yang bisa saya ceritakan tentang pengobatan dengan sengat lebah, semoga bermanfaat dan terima kasih”.

Nama  : Kadari Umur  : 47 th Pekerjaan  :  - Alamat  : Jatinangor, Bandung Penderita  : Stroke 

Saya menderita stroke sekitar tahun 1982, dengan gejala-gejala, tangan kanan dan jari-jarinya tidak bisa digerakan, bicara susah sekali, nyaris tidak bisa bicara karena mulut sangat

Page 14: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

kaku, jalan mesti dipapah bahkan tidak bisa jalan sama sekali. Disamping itu kesadaran saya menurun sulit sekali untuk mengingat sesuatu. 

Penyakit saya ini sangat membebani keluarga karena saya tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa. Hanya berbaring saja di tempat tidur, bahkan untuk bicara saja tidak bisa, susah sekali untuk komunikasi. 

Saya sudah berusaha dengan segala macam cara dari menggunakan obat-obatan tradisional maupun obat-obatan dokter. Bahkan saya sudah datangi berbagai pengobatan alternatif kemana saja, sampai saya bosan karena belum membuahkan hasil, malah semakin parah.

Ditengah keputusasaan saya, saya dengar kalau ada pengobatan alternatif menggunakan sengat lebah, yaitu dengan cara disengat oleh lebah atau tawon ditubuhnya. Sayapun datangi tempat klinik tersebut

Pertama saya datang saya disengat dibagian leher belakang 2 sengatan, waktu itu belum ada ada perubahan apa-apa. Saya dianjurkan agar telaten dan sabar  karena pengobatan dengan sengatan lebah pada dasarnya seperti minum obot yang harus dilakukan secara berulang-ulang, tidak sekali sengat langsung sembuh. 

Selain disengat, saya juga mengkonsumsi madu super yang di sediakan di klinik tersebut. Sayapun minum madu tersebut tiap hari sesuai dengan anjuran.  Hingga kini saya sudah berulang kali datang / kunjungan dengan jumlah sengatan terakhir sebanyak 30 sengatan. 

Bagian - bagian yang disengat beragam dari tengkuk, punggung, pinggang, kaki, dengkul/lutut, telapak kaki, tangan. Tapi yang paling banyak adalah dibagian tangan  kanan saya yang belum bisa digerakan, termasuk dibagian jari-jarinya.

Setelah saya datang sekitar 16 kali, saya merasakan tubuh saya enteng sekali, sangat banyak perubahannya, pembicaraan saya sudah normal, daya ingat sudah pulih, jalan sekarang tidak perlu dituntun/dipapah atau menggunakan kursi roda  tapi sudah bisa jalan sendiri walaupun belum bisa cepat seperti orang pada umumnya. 

Sampai saat ini saya masih berobat rutin seminggu sekali yaitu tiap hari sabtu.Saya memang belum sembuh 100 % karena bagian tangan kanan saya belum bisa digerakan. Tapi setelah melakukan pengobatan dengan bantuan sengat lebah / apitherapy, sudah banyak sekali perubahannya. Mudah-mudahan nantinya tangan saya bisa normal kembali”.

Page 15: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

BAB IIIKESIMPULAN dan SARAN

3.1 KesimpulanTerapi lebah bisa menjadi salah satu alternative pengobatan tanpa menggunakan bahan

kimia dan alat medis, setelah di teliti lebah mengandung racun yang terdiri atas 120 komponen kimia aktif, namun baru 40-an yang terdeteksi, diantaranya, 11 peptida, 5 enzim, 3 amine, Karbohidrat, Lemak, Asam amino. Peptida yang paling berperan adalah melittin, apamin, Mast Cell Degranulating Peptida dan adolapin. Komponen zat tersebut akan berfungsi sebagai anti radang, anti jamur, anti bakteri, antipyretic serta merangsang hormon ACTH. Hormon ACTH ini dapat merangsang cortex adrenal untuk memproduksi hormon kortison lebih banyak hyaluronidase dan fosfolipase A. Hyaluronidase ini berfungsi untuk memecah cairan antar sel sehingga racun lebih cepat menyebar diantara sel, sedangklan fosfolipase A merusak fosfolipid yang menyebabkan kematian sel.

3.2 SaranPondok Nur Thibbun Nabawi, perlu banyak melakukan sosialisasi agar masyarakat lebih

tahu tentang keuntungan dari terapi sengat lebah, yang tanpa ada efek sampingnya. Dan juga pondok Nur Thibbun Nabawi sebaiknya membuka lebih banyak cabang agar masyarakat tidak usah jauh jauh berobat di satu kota.

Page 16: Makalah Unsur Kebudayaan Sunda Husada

DAFTAR PUSTAKA

http://uwoholistik.wordpress.com/ diakses tanggal 22 Maret 2014.http://www.sengatlebah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=21&Itemid=35. Di akses tanggal 21 Maret 2014.http://www.slideshare.net/akroda/mengenal-terapi-sengat-lebah. diakses tanggal 21 Maret 2014.

http://tncbabussalam.blogspot.com/2014/03/terapi-lebah.htmlhttp://id.m.wikipwdia.org/wiki/Obat