MAKALH DDST

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddst

Citation preview

MAKALH DDST (Denver Developmental Screening Test)

Oleh :Novian Firmanzah

Prodi S1 KeperawatanFakultas Ilmu KesehatanUniversitas Wiraraja Sumenep2014-2015

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan makalah dengan tepat waktuBerikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "DDST (Denver Developmental Screening Test) ", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita.Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu minta maaf bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Sumenep, 22 April 2014

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangFormulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Sejak dahulu masalah perkembangan anak mendapat banyak perhatian. Berbagai tulisan mengenai perkembangan anak telah dibuat. Pada saaat ini berbagai metode deteksi dini untuk megetahui gangguan perkembangan anak telah dibuat. Demikian pula dengan skrining untuk mengetahui penyakit-penyakit yang potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembanagn anak karena deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna agar diagnosa maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin. Penting untuk dipahami bahwa dengan skrining dan mengetahui adanya masalah pada perkembanagan anak, tidak berarti bahwa diagnosa pasti dari kelaian tersebut telah ditetapkan. Skrining hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari-hari, yang dapat meberikan petunjuk jika ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian. Sehingga masih diperlukan anamnese yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang lainnya agar diagnosa dapat dibuat, supaya intervensi dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya. 1.2 Rumusan masalah1. Apa definisi dari DDST (Denver Development Screening Test) ?2. Apa fungsi atau kegunaan DDST (Denver Development Screening Test) ?3. Apa saja aspek yang dinilai DDST (Denver Development Screening Test) ?4. Bagaimana cara penilaian DDST (Denver Development Screening Test) ?5. Apa saja Prosedur Penilaian Pola Perkembangan Anak DDST ?

1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan umumMenjelaskan tentang DDST (Denver Development Screening Test) .

1.3.2 Tujuan khusus a. Agar mahasiswa mampu megetahui dan memahami arti dari DDST (Denver Development Screening Test) b. Agar mahasiswa mampu megetahui dan memahami fungsi atau kegunaan DDST (Denver Development Screening Test) c. Agar mahasiswa mampu megetahui dan memahami aspek yang dinilai DDST (Denver Development Screening Test) d. Agar mahasiswa mampu megetahui dan memahami cara penilaian DDST (Denver Development Screening Test) e. Agar mahasiswa mampu megetahui dan memahami Prosedur Penilaian Pola Perkembangan Anak DDST

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 DefinisiDDST adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan usia 0-6 tahun. DDST di gunakan untuk mendetaksi adanya masalah dalam perkembangan anak yang berat dan sebagai metode yang cepat untuk mengidentifikasi anak yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.DDST adalah salah satu metode screening terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. (Soetjiningsih, 1998). DDST terdiri dari item-item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak mulai dari usia 0-6 tahun . item item tersebut tersusun dalam formulir khusus yang terbagi dalam 4 sektor yaitu :a. Sektor personal sosial adalah penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan pribadib. Sektor motorik halus yaitu koordinasi tangan kemampuan memainkan dan menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalahc. Sektor bahasa adalah mendengar,mengerti menggunakan bahasad. Sektor motorik kasar adalah duduk,berjalan,dan melakukan gerakan otot besar lainnya.Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam DDST DDST bukan merupakan test IQ dan bukan alat peramal kemampuan adaptif atau intelektual pada masa yang akan datang DDST tidak digunakan untuk menetapkan diagnosa , seperti kesukaran belajar,gangguan bahasa , gangguan emosional dan sebagainya. DDST di arahkan untuk membandingkan kemampuan dengan anak yang lain yang seusia , bukan sebagai pengganti evaluasi diagnostik dan pemeriksaan fisik2.2 Fungsi DDSTDDST digunakan untuk menaksir perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.2.3 Aspek-aspek yang dinilaiDalam DDST terdapat 125 tugas-tugas perkembangan dimana semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi :A. Personal Social (Perilaku Sosial)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, seperti:1. Menatap muka2. Membalas senyum pemeriksa3. Tersenyum spontan4. Mengamati tangannya5. Berusaha menggapai mainan6. Makan sendiri7. Tepuk tangan8. Menyatakan keinginan9. Daag-daag dengan tangan10. Main bola dengan pemeriksa11. Menirukan kegiatan12. Minum dengan cangkir13. Membantu di rumah14. Menggunakan sendok dan garpu15. Membuka pakaian16. Menyuapi boneka17. Memakai baju18. Gosok gigi dengan bantuan19. Cuci dan mengeringkan tangan20. Menyebut nama teman21. Memakai T-shirt22. Berpakaian tanpa bantuan23. Bermain ular tangga / kartu24. Gosok gigi tanpa bantuan25. Mengambil makan

B. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dalam:1. Mengikuti ke garis tengah2. Mengikuti lewat garis tengah3. Memegang icik-icik4. Mengikuti 18005. Mengamati manik-manik6. Tangan bersentuhan7. Meraih8. Mencari benang9. Menggaruk manik-manik10. Memindahkan kubus11. Mengambil dua buah kubus12. Memegang dengan ibu jari dan jari13. Membenturkan 2 kubus14. Menaruh kubus di cangkir15. Mencoret-coret16. Ambil manik-manik ditunjukkan17. Menara dari 2 kubus18. Menara dari 4 kubus19. Menara dari 6 kubus20. Meniru garis vertikal21. Menara dari kubus22. Menggoyangkan dari ibu jari23. Mencontoh O24. Menggambar dengan 3 bagian25. Mencontoh (titik)26. Memilih garis yang lebih panjang27. Mencontoh yang ditunjukkan28. Menggambar orang 6 bagian29. Mencontoh

C. Language (Bahasa)Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan yang meliputi :1. Bereaksi2. Bersuara3. Oooo ? Aaaah4. Tertawa5. Berteriak6. Menoleh ke bunyi icik-icik7. Menoleh ke arah suara8. Satu silabel9. Meniru bunyi kata-kata10. Papa/mama tidak spesifik11. Kombinasi silabel12. Mengoceh13. Papa/mama spesifik14. 1 kata15. 2 kata16. 3 kata17. 6 kata18. Menunjuk 2 gambar19. Kombinasi kata20. menyebut 1 gambar21. Menyebut bagian badan22. Menunjuk 4 gambar23. Bicara dengan dimengerti24. Menyebut 4 gambar25. Mengetahui 2 kegiatan26. Mengerti 2 kata sifat27. Menyebut satu warna28. Kegunaan 2 benda29. Mengetahui30. Bicara semua dimengerti31. Mengerti 4 kata depan32. Menyebut 4 warna33. Mengartikan 6 kata34. Mengetahui 3 kata sifat35. Menghitung 6 kubus36. Berlawanan 237. Mengartikan 7 kata

D. Gross Motor (Gerak Motorik Kasar)Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam:1. Gerakan seimbang2. Mengangkat kepala3. Kepala terangkat ke atas4. Duduk kepala tegak5. Menumpu badan pada kaki6. Dada terangkat menumpu satu lengan7. Membalik8. Bangkit kepala tegak9. Duduk tanpa pegangan10. Berdiri tanpa pegangan11. Bangkit waktu berdiri12. Bangkit terus duduk13. Berdiri 2 detik14. Berdiri sendiri15. Membungkuk kemudian berdiri16. Berjalan dengan baik17. Berjalan dengan mundur18. Lari19. Berjalan naik tangga20. Menendang bola ke depan21. Melompat22. Melempar bola, lengan ke atas23. Loncat24. Berdiri satu kaki 1 detik25. Berdiri satu kaki 2 detik26. Melompat dengan satu kaki27. Berdiri satu kaki 3 detik28. Berdiri satu kaki 4 detik29. Berjalan tumit ke jari kaki30. Berdiri satu kaki 6 detik

2.4 Cara penilaian DDSTPenilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis, yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable).a. Abnormal Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

b. Meragukan Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih. Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

c. Tidak dapat dites Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.

d. Normal Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas.

2.5 Prosedur Penilaian Pola Perkembangan Anak DDST1. Tujuan Menilai perkembangan anak pada empat aspek yaitu perkembangan motorik halus, motorik kasar, personal sosialdan bahasa2. Alat : a. Alat peraga : benang wol merah, manik-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, permainan anak-anak, botol kecil, bola tennis, bel kecil, kertas dan pensil, cangkir plastik, kertas kosong, cangkir kecil dengan pegangan.b. Lembar formulir DDSTc. Penggarisd. Ruangan periksa beserta meja, kursi, meja khusus untuk bayi tiduran3. Cara pengukurana. Tentukan usia anak yang akan diukurb. Beri garis atau tanda pada garis usia anak dan tarik garis atas dan bawah pada skala DDST II.c. Lakukan penilaian tingkat pencapaian pada masing-masing komponen (motorik halus, motorik kasar,personal sosial dan bahasa )untuk batasan usia yang ditentukan.d. Tentukan hasil penilaian

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanManfaat DDST tergantung pada umur anak. Pada bayi tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologi seperti serebral palsi. Pada anak tes ini dapat membantu meringankan permasalahan akademik dan social. Denver II dapat berguna untuk berbagai tujuan sebagai berikut :1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan umurnya2. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala kemungkinan adanya kelainan perkembangan4. Memastikan dan memantau anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan Penilaian perkembangan anak, adalah agar para tenaga kesehatan :1. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan risiko terjadinya kelainan perkembangan tersebut2. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau konseling genetic3. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke senter yang lebih tinggi

3.2 Saran

Pemeriksaan status perkembangan sangatlah penting, agar dapat dilakukan intervensi dini dengan latihan/ stimulasi apabila terdapat penyimpangan, sehingga anak dapat mencapai perkembangan normal kembali sesuai umurnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://sahunie.blogspot.com/2013/05/ddst-denver-development-screening-test.htmlhttp://anglicewika.blogspot.com/2013/01/cara-mengukur-perkembangan-pada-anak.html