24
1 | Page BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah swt. Mayoritas manusia di bumi ini memeluk agama islam. Banyak juga yang memilih menjadi mualaf setelah mengetahui semua kebenaran ajaran nabi Muhammad SAW. Ini yang tercantum dalam al- Qur’an. Namun di masa kejayaan Islam pada masa sekarang, semakin banyak pula orang-orang yang beragama Islam, tapi tidak mengerti arti Islam itu sendiri. Mereka hanya menjalankan syari’ah atau ajaran-ajaran Islam tanpa mengerti makna Islam. Ada juga orang yang Islam KTP atau Islam hanya sebagai menyempurnakan KTP dari pada tak tercantum agamanya. Oleh karena itu di makalah ini akan dibahas mengenai apa arti Islam, baik secara etimologi, terminologi, dan secara syar’i. Serta mengenal lebih dalam mengenai karakteristik agama Islam. 1.2 Rumusan Masalah

makna islam dan karakteristiknya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan agama islam

Citation preview

Page 1: makna islam dan karakteristiknya

1 | P a g e

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk

diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi

ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah

rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat

rahman dan rahim Allah swt. Mayoritas manusia di bumi ini memeluk agama

islam. Banyak juga yang memilih menjadi mualaf setelah mengetahui semua

kebenaran ajaran nabi Muhammad SAW. Ini yang tercantum dalam al-Qur’an.

Namun di masa kejayaan Islam pada masa sekarang, semakin banyak pula

orang-orang yang beragama Islam, tapi tidak mengerti arti Islam itu sendiri.

Mereka hanya menjalankan syari’ah atau ajaran-ajaran Islam tanpa mengerti

makna Islam. Ada juga orang yang Islam KTP atau Islam hanya sebagai

menyempurnakan KTP dari pada tak tercantum agamanya.

Oleh karena itu di makalah ini akan dibahas mengenai apa arti Islam, baik

secara etimologi, terminologi, dan secara syar’i. Serta mengenal lebih dalam

mengenai karakteristik agama Islam.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah sebagai

berikut:

a. Apakah pengertian agama, religi, millah dan al-din?

b. Bagaimanakah pengertian Islam secara etimologi, terminologi dan Syar’i?

c. Bagaimanakah karakteristik agama Islam secara fitroh, rasional, moderat,

tauhid, mudah dan agama yang sempurna?

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui pengertian agama, religi, millah dan al-din.

b. Mengetahui pengertian Islam secara etimologi, terminologi, dan syar’i.

c. Mengetahui karakteristik agama Islam secara fitroh, rasional, moderat,

tauhid, mudah dan agama yang sempurna.

Page 2: makna islam dan karakteristiknya

2 | P a g e

1.4 Manfaat

Manfaat yang akan di dapat dari makalah ini adalah :

a. Bagi mahasiswa, untuk menambah khasanah wawasan keagamaan

khususnya agama Islam dan mempertebal iman dan ketaqwaan kepada

Allah SWT.

b. Bagi lembaga pendidikan, menjadi wacana penambah pengetahuan tentang

Pendidikan Agama Islam.

Page 3: makna islam dan karakteristiknya

3 | P a g e

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama, Religi, Millah dan Al-Din

2.1.1 Pengertian Agama

Secara bahasa, menurut al ‘Iraqi agama mempunyai tiga arti yakni sesuatu

yang agung karena orang yang mau beragama dirinya menjadi mulia dan juga

berarti menyerahkan diri, karena orang yang beragama berserah diri penuh kepada

Allah swt. dan yang terakhir bermakna keras, karena agama bersifat tunduk dan

patuh secara penuh.

Adapun arti agama secara istilah adalah aturan Tuhan yang diberikan

kepada manusia yang berakal dengan sukarela agar menjadi tuntunan dalam

kehidupannya dan menjadi kebahagiaan setelah kehidupan dunia; akhirat.

Pengertian ini yang sering dilontarkan oleh para ulama Islam. Para orientalis

mempunyai pengertian tersendiri dalam mengartikan agama, diantaranya :

1. Sisrun dalam bukunya ‘Anil Qowanin (terj. Arab) yang mengartikan

agama adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan

2. Ab Syatil dalam bukunya Qonunul Insaniyyah (terj. Arab), agama

adalah kumpulan kewajiban makhluq kepada kholiq yakni kewajiban

manusia kepada Allah Swt., baik yang berkaitan dengan masyarakat

maupun individu

3. Salfan biriseh dalam bukunya al Ilmu wal Diyanat (terj. Arab)

mengatakan bahwa, agama adalah sisi idealis dalam kehidupan

manusia.

1.1.2 Pengertian Religi

Religi berasal dari bahasa latin, menurut suatu pendapat mengatakan,

bahwa asal kata religi adalah relegere yang mengandung arti mengumpulkan dan

membaca. Dalam agama selanjutnya terdapat pula ikatan roh manusia dengan

Tuhan dan agama lebih lanjut lagi memang mengikat manusia dengan Tuhannya.

Dari beberapa definisi tersebut Harun Nasution menyimpulkan bahwa

intisari yang terkandung istilah-istilah diatas ialah ikatan, agama memang

mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi. Ikatan ini mempunyai

Page 4: makna islam dan karakteristiknya

4 | P a g e

pengaruh besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan itu berasal

dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia, satu kekuatan ghoib yang

tidak dapat di terima oleh panca indera.

1.1.3 Pengertian Millah dan Al-Din

Millah adalah salah satu istilah dalam bahasa Arab untuk menunjukkan

agama dan istilah lainnya adalah din. Kedua istilah tersebut digunakan dalam

konteks yang berlainan. Millah digunakan ketika dihubungkan dengan nama Nabi

yang kepadanya agama itu diwahyukan dan Din digunakan ketika dihubungkan

dengan salah satu agama, atau sifat agama, atau dihubungkan dengan Allah yang

mewahyukan agama itu. Dalam perbincangan sehari-hari seing digunakan istilah-

istilah millah Ibrahim, millah Ishaq dan sebagainya, atau din Islam, din haqq, din

Allah dan sebagainya. Millah yang terbesar adalah millah Ibrahim, millah yang

lurus dan tidak cenderung kepada kebathilan, millah Ibrahim saat ini hanyalah

agama Islam, dan nama ”ibrahim faith” sering didengung-dengungkan sudah tidak

digunakan lagi karena diutusnya Nabi Muhammad. Dan juga agama Ibrahim

adalah satu dan yang satu itu adalah agama Tauhid dan ini telah disempurnakan

oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah:

”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-

cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama

bagimu”(QS. Al Maidah :3)

“Dan mereka berkata: ‘Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau

Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk’. Katakanlah: ‘Tidak, bahkan (kami

mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan

orang musyrik’.” (Al-Baqarah: 135)

”Dia telah memilih kamu (untuk mengemban urusan agama-Nya) dan Dia tidak

akan menjadikan kesulitan dalam urusan agama ini pada kalian; (maka, ikutilah)

agama bapak kalian, Ibrahim. Dia telah menamai kalian sebelumnya dengan nama

Muslim. (QS al-Hajj: 78).

Dan jika kita mengatakan agama Islam atau Dinul Islam, maka itu sudah

jelas dan definitif karena agama Islam adalah agama wahyu. Artinya sumber

ajarannya adalah wahyu Tuhan yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada

Page 5: makna islam dan karakteristiknya

5 | P a g e

manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya dan penutup semua

nabi, beliau adalah nabi terakhir. Beliau juga adalah Utusan Allah SWT yang

bertugas menyampaikan petunjuk Tuhan kepada manusia dan mengajak manusia

menerima petunjuk Tuhan itu dan menjadikannya pedoman hidup dalam

kehidupan di dunia ini dalam perjalanan menuju ke tempat manusia yang kekal di

akhirat kelak.

األنبياء لسان على لعباده تعالى الله شرع لما اسم وهو كالدين، المل�ة

النبي إلى إال تضاف ال المل�ة أن الدين وبين بينهما والفرق الله، جوار إلى به ليوصلوا

"نحو. إليه تسند الذي والسالم الصالة عليه : :ع9و8ا ;ب ;ة> ف>ات 8م> م:ل اه:ي 8ر> :ب توجد تكاد وال" إ

دون الشرائع حملة فى إال تستعمل وال النبي أمة آحاد إلى وال الله، إلى مضافة

زيد زدين الله دين يقال كما زيد، وملة مل�تى يقال وال الله، مل�ة : يقال ال آحادها،

Artinya: Al-Millah sama dengan al-dīn, yaitu nama bagi apa yang

disyariatkan oleh Allah terhadap hamba-hamba-Nya melalui para nabi guna men-

dekatkan mereka kepada Allah. Antara millah dan al-dīn masih dapat dibedakan.

Millah tidak pernah dirangkaian dengan kata selain nama nabi, seperti ittabiū

millata ibrāhīma (ikutilah agama Ibrahim). Kata millah juga tidak pernah

dirangkaikan dengan Allah. Kata itu hanya digunakan untuk orang-orang yang

membawa syariat. Oleh karena itu, tidak pernah dikatakan millah Allah, millatī

atau millah Zaid, sebagai mana dikatakan dīnullāh (dīn Allah) dan dīn Zaid.

Agama Islam memiliki batasan yang jelas, mana yang Islam dan mana

yang di luar Islam. Sejak awal, Islam sudah didefinisikan dengan jelas oleh Nabi

Muhammad saw. Imam al-Nawawi dalam Kitab hadits-nya yang terkenal, al-

Arba’in al-Nawawiyah, menyebutkan definisi Islam pada hadits kedua: "Islam

adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain

Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau

menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum Ramadhan, dan

menunaikan ibadah haji ke Baitullah, jika engkau berkemampuan

melaksanakannya." (HR Muslim).

Page 6: makna islam dan karakteristiknya

6 | P a g e

2.2 Pengertian Islam

2.2.1 Islam Secara Etimologi

Secara etimologi (Asal Usul) kata “Islam” berasal dari Bahasa Arab yaitu

“Salima” yang berarti Selamat. Dari kata itu terbentuk Aslama yang artinya

menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Bahkan, barang siapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat

kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran

terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati” (Q.S. 2:112).

Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim.

Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh

pada ajaran-Nya. Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati menurutnya, kata

“Islam” berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang berarti

kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam pengertian

religius menurut Abdalati, Islam berarti “Penyerahan diri kepada kehendak Tuhan

dan ketundukkan atas Hukum-Nya”

Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius kata Islam adalah

erat dan jelas. Yakni penyerahan diri kepada kehendak Allah SWT dan

ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat mencapai kedamaian sejati

dan menikmati kesucian abadi. Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk

kata “Islam” setidaknya ada empat yang berkaitan satu sama lain, adalah sebagai

berikut :

1. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti

menyerahkan diri kepada Allah SWT dan siap mematuhi ajaran-Nya.

2. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan

selamat.

3. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak

hanya menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang

lain (tugas dakwah).

Page 7: makna islam dan karakteristiknya

7 | P a g e

4. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang Aman, damai, sentosa

akan tercipta jika pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.

2.2.2 Arti Terminologi

Secara terminologi (istilah) dapat dikatakan, Islam adalah Agama wahyu

berintikan tauhid atau ke-Esaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada

Nabi Muhammad saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh

manusia,yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.

Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi Islam

secara terminologi. Kesimpulan bahwa agama Islam adalah wahyu yang

diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada

segenap umat manusia sepanjang masa.

Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim,

Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.

Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 132, Allah berfirman :

Jا و>و>ص;ى<: ه:ـمJJJJJJJJJ9 ب ر> :ب ـإ ـب ـب ـب ـب ـب ـب ـب ـب ـب ـب ـب ـب ب :يه: بـ >ن ب� ب و ب� ع� ي� :ى; ي >ن Jب >ـ :ن; ي ;ه> إ ع�صط>ف>ىJ ٱلل ب� ٱ ب 9ن; ف>ال> ٱلدNين> ي� >م9وت :ال; ت إ

9م >نت :م9ون>JJJ و>أ ع�مOسلArtinya :

”Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi

Ya’kub, Ibrahim berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam

sebagai agamamu, sebab itu janganlah kamu meninggal melainkan dalam

memeluk agama Islam”. (QS. Al-Baqarah, 2:132)

Nabi Isa juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat yang

berbunyi sebagai berikut :

ا� ي�� ي� >ح>س; ي� ىJ أ ب� ع:يس> ب� ع� ر>JJJJJ م� 9ف ك ع�ع�ل ا� ننننننننننننننم>ن ق>ال> ٱ �م ��ي :ل>ى ي! ن " إ م$‌ �� ي Oون> ق>ال> ٱ� ح>و>ار:ي ع�ل ب% ٱ ع& ب� ين � �ي ن ;ه: ي! ٱلل

;ا ;ه: ء>ام>ن لل : ع'و>شه>دJJ ٱب ع) ;ا ٱ >ن :أ :م9ون>JJ ب ع�م9سلArtinya :

”Maka ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil)

berkata dia : Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk

menegakkan agama Allah (Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman kepada

Page 8: makna islam dan karakteristiknya

8 | P a g e

Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim”

(QS. Ali Imran, 3:52).

Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada

Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai

(estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan

berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan

merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah swt.

2.2.3 Islam Secara Syar’i

Islam secara Syar’i maksudnya makna Islam berdasarkan Hadis Nabi

Muhammad SAW. Dalil-dalil tentang Islam sangat banyak sekali. di antaranya

adalah sebagai berikut:

1). "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam." (QS Ali

Imran : 19)

2). "Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali

tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk

orang-orang yang rugi." (QS Ali Imran : 85)

3). "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-

cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama

bagimu." (QS Al-Maidah : 3)

4). "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,

niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam." (QS Al-

An'am : 125)

5). "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar

takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam

keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran : 102)

Page 9: makna islam dan karakteristiknya

9 | P a g e

2.3 Karakteristik Agama Islam

Istilah karakteristik dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti memiliki

karakter atau ciri khas. Islam dapat diartikan wahyu dari Allah SWT yang

diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci Al-

Qur’an.

2.3.1 Islam Agama Fitroh

Fitrah dalam bahasa berarti kesucian. Jadi arti islam agama fitroh yaitu

agama yang suci sebagaimana hati nurani manusia yang suci bersih. Setiap

manusia memiliki hati nurani yang suci dan bersih, karena kesucianya tidak

pernah keliru ataupun berbohong. Setiap manusia pada hakikatnya selalu

mengatakan bahwa agama islam adalah agama yang suci dan benar. Islam

melarang berbuat dosa, apalagi sampai ingkar kepada Allah SWT maka hati

nurani pun juga sama. Islam menghendaki manusia untuk selalu bertaqwa dan

beribadah maka hati nurani pun juga sama. Oleh karena itu, semua ajaran,

perintah, anjuran serta larangan-Nya adalah sesuai dengan hati nurani manusia

yang memang menghendaki demikian. Hal tersebut terdapat dalam sebuah hadis

yang berbunyi:

“Tidak ada seorang anak kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kemudian

kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR al-

Bukhari)”.

2.3.2 Islam Agama Rasional

Rasional menurut Kamus Bahasa Indonesia artinya “logis” atau “masuk

akal”. Sedangkan bukti bahwa Islam itu rasional adalah pertama, Islam agama

rasional adalah Islam memiliki pembenaran “rasional” atas aturan-aturannya

bahkan aqidahnya. Yang kedua, Islam merupakan agama yang rasional karena

dasar-dasarnya dibangun atas hukum – hukum yang dapat dibuktikan secara

rasional. Aturan yang ada dalam Islam pasti mengandung manfaat. Dengan

konsep ini, ramailah orang mencari-cari apa manfaat dari suatu perintah atau

larangan Allah SWT. Secara sederhana, yang dimaksud pembenaran “rasional”

adalah ada manfaatnya. Aturan yang ada dalam Islam pasti mengandung manfaat.

Contohnya: akhir – akhir ini para ilmuwan meneliti terhadap kebenaran yang

Page 10: makna islam dan karakteristiknya

10 | P a g e

terdapat dalam isi yang terkandung dalam Al-Quran, dan itu memang terbukti

kenenaranya.

Islam tidak melarang kita mencari tahu apa manfaat suatu aturan. Islam juga

tidak melarang kita mencari hubungan antara suatu aturan dengan penyelesaian

suatu permasalahan. Hubungan kedua hal ini disebut sebagai hikmah. Bila

disikapi sebagai hikmah tentu menambah keimanan kita kepada Allah SWT.

Hanya saja kedua hal itu bukan alasan adanya aturan itu. Bahkan kita tidak akan

pernah tahu alasan Allah memerintahkan suatu hal kecuali Allah memberitahukan

alasannya kepada kita. Jika tidak disikapi seperti di atas cara seperti ini karena

tidak semua hal bisa kita cari-cari manfaatnya. Lebih dari manfaat yang

dikemukakan seringkali subjektif dan menebak. Misalnya pada masa iddah

perempuan. Islam menetapkan masa iddah perempuan salah satunya adalah tiga

bulan. Hal tersebut juga bisa dirasakan dirasakan manfaatnya (hikmah).

2.3.3 Islam Agama Moderat

Salah satu karakteristik Islam adalah sebagai agama yang moderat. Kata

moderat bisa juga dibahasakan dengan tawazun (seimbang), karena moderat

berarti mengambil posisi tengah di antara dua hal atau sikap yang saling

berlawanan. Manusia tidak akan bisa membuat sebuah sistem kehidupan yang

moderat, seimbang, dan tidak ekstrem. Hal itu disebabkan beberapa hal.

Yang pertama akal dan ilmu manusia sangat kurang, terbatas, tidak bisa

melingkupi seluruh dimensi kehidupan manusia. Maka sistem produk manusia

pasti akan tidak seimbang. Lebih memberikan perhatian pada satu bagian dengan

mengorbankan bagian yang lain. Yang kedua manusia juga mempunyai

kecenderungan, tendensi, dan keterpengaruhan dengan hal-hal yang dialami dalam

hidupnya. Maka manusia pasti akan bersifat ekstrem karena merupakan reaksi dari

fenomena yang ditemui dan dirasakannya.

Dari kenyataan di atas, dapat diyakini bahwa sistem kehidupan manusia

hanya dapat dibuat oleh Allah swt. Karena Allah swt yang mengetahui manusia

dan seluruh yang berkaitan dengannya. “Apakah Allah yang menciptakan itu tidak

Page 11: makna islam dan karakteristiknya

11 | P a g e

mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha

Mengetahui?”[Al-Mulk: 14].

2.3.4 Islam Agama Tauhid

Dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu

esa’. Dari segi syar’i tauhid ialah mengesakan Allah SWT. Dari hasil pengkajian

terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para ulama sejak dahulu hingga

sekarang, mereka menyimpulkan bahwa tauhid terbagi menjadi tiga:

Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Al Asma Was Shifat.

Yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah

dalam kejadian-kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh Allah, serta menyatakan

dengan tegas bahwa Allah Ta’ala adalah Rabb, Raja, dan Pencipta semua

makhluk, dan Allahlah yang mengatur dan mengubah keadaan mereka. (Al Jadid

Syarh Kitab Tauhid, 17). Meyakini rububiyah yaitu meyakini kekuasaan Allah

dalam mencipta dan mengatur alam semesta, misalnya meyakini bumi dan langit

serta isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah yang memberikan rizqi, Allah yang

mendatangkan badai dan hujan, Allah menggerakan bintang-bintang, dll. Di

nyatakan dalam Al Qur’an:

Oور> و>الن 9م>ات: الظOل و>ج>ع>ل> ر8ض>< و>األ8 م>او>ات: الس; ل>ق> خ> ;ذ:ي ال ;ه: :ل ل 8ح>م8د9 ال

“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan

Mengadakan gelap dan terang” (QS. Al An’am: 1)’.

Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk

peribadahan baik yang zhahir maupun batin (Al Jadid Syarh Kitab Tauhid, 17).

Dalilnya:

“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami

meminta pertolongan” (Al Fatihah: 5)

Sedangkan Tauhid Al Asma’ was Sifat adalah mentauhidkan Allah

swt dalam penetapan nama dan sifat Allah, yaitu sesuai dengan yang Ia tetapkan

bagi diri-Nya dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi

wasallam. Cara bertauhid asma wa sifat Allah ialah dengan menetapkan nama dan

sifat Allah sesuai yang Allah tetapkan bagi diri-Nya dan menafikan nama dan sifat

Page 12: makna islam dan karakteristiknya

12 | P a g e

yang Allah nafikan dari diri-Nya, dengan tanpa tahrif, tanpa ta’thil dan

tanpa takyif (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Allah Ta’ala berfirman yang artinya:

“Hanya milik Allah nama-nama yang husna, maka memohonlah kepada-Nya

dengan menyebut nama-nama-Nya” (QS. Al A’raf: 180)

2.3.5 Islam Agama Mudah

Islam adalah agama yang mudah dan sesuai dengan fitrah manusia. Islam

adalah agama yang tidak sulit. Allah SWT menghendaki demikian kepada umat

dan tidak menghendaki kesusahan kepada mereka. Seperti dalam firman Allah

SWT berikut ini:

Allah menurunkan Al-Qur-an untuk membimbing manusia kepada

kemudahan, keselamatan, kebahagiaan dan tidak membuat manusia celaka,

sebagaimana firman Allah :

“Kami tidak menurunkan Al-Qur-an ini kepadamu (Muhammad) agar

engkau menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut

(kepada Allah), diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang

tinggi.” [Thaahaa: 2-4]

Sebagai contoh tentang kemudahan islam:

Shalat hanya diwajibkan 5 waktu dalam 24 jam. Orang yang khusuk dalam

sholat paling lama 10 menit.

orang sakit wajib Sholat, jika tidak daya dalam berdiri, bias melakukan

berbaring ataupun duduk. Ini merupakan kemudahan dalam ibadah.

jika tidak ada air, dalam berwudhu boleh dengan cara tayamum.

Haji hanya wajib sekali seumur hidup. Barangsiapa yang ingin menambah,

maka itu hanyalah sunnah. Rasulullah SAW pernah ditanya oleh al-Aqra’

bin

Memakai jilbab mudah dan tidak berat bagi muslimah sesuai dengan

syari’at Islam.

Allah SWT menginginkan kemudahan dan tidak menginginkan kesulitan atas

hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

Page 13: makna islam dan karakteristiknya

13 | P a g e

“...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu...” [Al-Baqarah: 185]

“Sesungguhnya agama (Islam) itu mudah. Tidaklah seseorang mempersulit

(berlebih-lebihan) dalam agamanya kecuali akan terkalahkan (tidak dapat

melaksanakannya dengan sempurna). Oleh karena itu, berlaku luruslah,

sederhana (tidak melampaui batas), dan bergembiralah (karena

memperoleh pahala) serta memohon pertolongan (kepada Allah) dengan

ibadah pada waktu pagi, petang dan sebagian malam.”1

2.3.6 Islam Agama yang sempurna

Islam memiliki sifat-sifat dasar yaitu kesempurnaan, penuh nikmat,

diridhai dan sesuai dengan fitrah. Sebagai agama, sifat-sifat ini dapat

dipertanggungjawabkan dan menjadikan pengikutnya dan penganutnya tenang,

selamat dan bahagia dalam menjalani hidup. Muslim menjadi selamat karena

Islam diciptakan sebagai diin yang sempurna. Ketenangan yang dirasakan seorang

muslim karena Allah memberikan segenap rasa nikmat kepada penganut Islam,

kemudian kepada mereka yang mengamalkan Islam karena sesuai dengan

fitrahnya. “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.

Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar Rum 30:30).

Islam merupakan agama yang sempurna berarti lengkap, menyeluruh dan

mencakup segala hal yang diperlukan bagi panduan hidup manusia. Sebagai

petunjuk/ pegangan dalam hidupnya, sehingga dapat menjalani hidup dengan

baik, teratur dan sejahtera, mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun

di akhirat. Syumul (universalitas) merupakan salah satu karakter Islam yang

sangat istimewa jika dibandingkan dengan syariah dan tatanan buatan manusia,

baik komunisme, kapitalisme, demokrasi maupun yang lainnya. Universalitas

Islam meliputi waktu, tempat dan seluruh bidang kehidupan.“Risalah Islam

mempunyai jangkauan yang sangat lebar sehingga berlaku bagi seluruh umat,

1 HR. Al-Bukhari (no. 39), Kitabul Iman bab Addiinu Yusrun, dan an-Nasa-i (VIII/122), dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu

Page 14: makna islam dan karakteristiknya

14 | P a g e

dan jangkauan yang sangat dalam sehingga mencakup seluruh urusan dunia dan

akhirat.”2

Kesempurnaan Islam ini ditandai dengan syumuliyatuz zaman (sepanjang

masa), syumuliyatul minhaj (mencakup semuanya) dan syumuliyatul makan

(semua tempat).

1. Islam sebagai syumuliyatuz zaman (sepanjang masa) adalah agama masa

lalu, hari ini dan sampai akhir zaman nanti. Sebagaimana Islam merupakan

agama yang pernah Allah sampaikan kepada para Nabi terdahulu, “Dan

sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk

menyerukan: “Sembahlah Allah dan jauhilah Thaghut.”(QS. An Nahl 16:

36). Kemudian disempurnakan oleh Allah melalui risalah nabi Muhammad

SAW sebagai kesatuan risalah dan nabi penutup. Islam yang dibawa nabi

Muhammad SAW dilaksanakan sepanjang masa untuk seluruh umat

manusia hingga hari kiamat. “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan

kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan

sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada

mengetahui.” (QS. Saba’ 34: 28)

2. Islam sebagai syumuliyatul minhaj (mencakup semuanya) melingkupi

beberapa aspek lengkap yang terdapat dalam Islam itu sendiri, misalnya

jihad dan da’wah (sebagai penyokong/ penguat Islam), akhlaq dan ibadah

(sebagai bangunan Islam) dan aqidah (sebagai asas Islam). Aspek-aspek

ini menggambarkan kelengkapan Islam sebagai satu-satunya agama yang

diridhai oleh Allah SWT. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya agama

(yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali ‘Imran 3: 19).

3. Islam sebagai syumuliyatul makan (semua tempat) karena Allah

menciptakan manusia dan alam semesta ini sebagai satu kesatuan.

Pencipta alam ini hanya Allah saja. Karena berasal dari satu pencipta,

maka semua dapat dikenakan aturan dan ketentuan kepada-Nya. Firman

Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dan pencipta alam semesta: “Dan

Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia

2 Ulama besar Mesir asy syahid Hasan Al Banna

Page 15: makna islam dan karakteristiknya

15 | P a g e

Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam

penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera

yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa

yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia

hidupkan bumi sesudah mati-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala

jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara

langit dan bumi; sungguh tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan.” (QS.

Al Baqarah 2: 163-164)

Page 16: makna islam dan karakteristiknya

16 | P a g e

BAB 3. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

a. Pengertian agama, religi, millah dan al-din memiliki makna yang

sama yaitu sesuatu yang kita yakini tetapi masing-masing memiliki

konteks yang berbeda.

b. Pengertian Islam secara etimologi, terminologi dan syar’i menuju

hal yang sama yaitu Islam sebagai agama yang diridhoi Allah dan

dibawa Nabi Muhammad saw.

c. Islam memiliki berbagai karakteristik yang beranekaragam

menandakan islam adalah agama yang fleksibel, dapat diterima

semua pihak dan membawa kebenaran.

3.2 SARAN

Bagi pembaca makalah ini, baiknya untuk menambahkan hal-hal

yang kurang dan membenarkan jika ada yang salah karena penulis masih

memiliki banyak kekurangan.

Page 17: makna islam dan karakteristiknya

17 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abduh, Syekh Muhammad. 1976. Risalah tauhid. Jakarta: Bulan bintang.

Syaifulloh, M, dkk. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Surabaya:

Grasindo.

Internet

Anonim. 2012. Pengertian Islam dan Tingkatannya. http://almanhaj.or.id. 15

Februari 2013

Swarthid, Ihsan. 2011. Pengertian Al-Din dan Konsep Al-Din.

http://www.referensimakalah.com. 15 Feberuari 2013.

Zain, Ahmad. 2012. Hukum Syar’i. http://www.ahmadzain.com. 15 Februari 2013