165
ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA FILM BILAL: A NEW BREED OF HERO Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Deden Ramadhan Amiludin NIM: 1112051000040 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M  

ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

ANALISIS SEMIOTIK

MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM

PADA FILM BILAL: A NEW BREED OF HERO

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Deden Ramadhan Amiludin

NIM: 1112051000040

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/ 2019 M

 

Page 2: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

 

Page 3: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

 

Page 4: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

 

Page 5: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

ABSTRAK

DEDEN RAMADHAN AMILUDIN Analisis Semiotik Makna Kebebasan dalam Islam Pada Film Bilal A New Breed Of Hero Film adalah media massa berbentuk audio visual yang sarat akan makna tertentu sehingga efektif dalam menyampaikan pesan. Salah satu film animasi bernafaskan Islam yaitu Bilal A New Breed Of Hero, dalam film bertemakan pahlawan yang diangkat dari kisah nyata ini, Bilal kecil ingin melawan perbudakan hingga akhirnya dia menjadi orang yang mulia. Berbagai macam dinamika yang muncul memberikan aspek penandaan makna, salah satunya adalah penandaan makna kebebasan dalam islam. Bedasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan, bagaimana makna denotasi, konotasi, serta mitos kebebasan dalam Islam pada film Bilal A New Breed of Hero? Di dunia perfilman internasional ada beberapa film yang diproduksi berdasarakan kisah nyata. Salah satunya film Bilal A New Breed Of Hero. Film ini mendapatkan banyak penghargaan bergengsi di Asia dan juga UAE. Film yang disutradarai oleh Ayman Jamal dan Khurram H. Alavi ini sarat akan pesan kebebasan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang menjelaskan makna denotasi, konotasi, dan mitos. Makna denotasi adalah interaksi antara signifier dan signified dalam sign, dan antara sign dengan objek dalam realitas. Makna konotasi adalah interaksi yang muncul ketika sign bertemu dengan perasaan atau emosi pembaca/pengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Sedangkan mitos merupakan atau emosi pembaca/ pengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara objektif, dengan menggambarkan pesan-pesan secara simbolis dalam film Bilal A New Breed Of Hero. Hasil yang diperoleh meliputi makna denotasi dari objek yang diteliti menampilkan bagaimana tekad seorang Bilal dalam mencari kebebasan yang hakiki. Makna konotasi adalah kebebasan dalam Islam di setiap adegan berupa bentuk-bentuk kebebasan individual. Sedangkan makna mitosnya adalah kebebasan yang hakiki ialah kebebasan yang selaras dengan fitrah manusia yaitu terbebas dari penghambaan diri selain kepada Allah SWT.

1

 

Page 6: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

Kata kunci: Kebebasan dalam Islam, Semiotika, dan Film

KATA PENGANTAR

���﷽

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam, dialah

sebaik-baik penolong, tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain

dengan kehendak Allah. Sehingga penulis diberikan kekuatan

fisik dan batin untuk dapat menyelesaikan tugas skripsi ini.

Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya, sahabat dan

para pengikutnya. dialah manusia paling mulia yang berakhlak

mulia pembawa ajaran mulia yaitu Agama Islam yang

mengajarkan kepada manusia arti sebuah kesetaraan dan

kebebasan sebagai makhluk yang merdeka. Penulis menyadari

bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami

hambatan dan kesulitan. hingga terkadang rasa putus asa selalu

dirasakan. Namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan

pengarahan yang sangat berharga dari berbagi pihak menjadikan

penulis semakin bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini dan

akhirnya skripsi dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, dengan segala ketulusan, perkenankan

penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam

kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis. Karena dengan

bimbingan, arahan serta semua kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis, terutama kepada:

2

 

Page 7: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

1. Suparto, M.Ed. Ph. D, sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag,

BSW. MSW selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.

Sihabudin Noor, MA selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, serta Drs. Cecep Castrawijaya, MA

selaku wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Dr. Hj. Armawati Arbi, M.Si sebagai Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Dr. H. Edi Amin, MA sebagai Sekertaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Drs. Masran. MA sebagai Ketua Jurusan serta Fita

Fathurrahmah. M.Si sebagai Sekertaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam 2012-2019 yang telah

membantu mengarahkan penulis hingga tahap akhir ini.

5. Ade Masturi sebagai Dosen Penasihat skripsi penulis yang

telah bersedia meluangkan waktu dikala padatnya jadwal

mengajar dan meluangkan pikiran untuk memberikan

pengarahan dan inspirasinya kepada penulis dikala

berkonsultasi. Serta teramat sabar dalam membimbing

dan mengarahkan penulis.

6. Drs. Hamdani sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing dari semester 1 hingga sekarang.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

3

 

Page 8: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis

selama penulis mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh Staff dan Karyawan Perpustakaan Utama dan

Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah membantu penulis dalam hal peminjaman buku-

buku yang digunakan sebagai referensi dan memberikan

pelayanan dengan baik kepada penulis hingga

penyusuanan skripsi ini selesai.

9. Kepada ayah dan ibu penulis, yaitu H. Ara Gunaedi dan

Hj. Karyati. Terima kasih atas segala kesabarannya yang

menjaga penulis semenjak kandungan, memotivasi

penulis dan mendidik penulis hingga menjadi seperti

sekarang ini. Atas segala untaian doa yang mengiringi

perjuangan penulis sampai sekarang hingga

menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada Teteh Rika Supartika dan kakak Beni Gunaedi

yang selalu mengingatkan dan memberikan motivasi

kepada penulis

11. Ustadz Sahrul Mubarok, M, Ag sebagai senior yang telah

membangkitkan semangat penulis dari keterpurukan

untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada sahabat terbaik Fadli Husen dan keluarga yang

banyak membantu penulis di akhir-akhir pengerjaan

skripsi

13. Pondok Pesantren Yatim Assa’adah, ayahanda Drs. H.

Ahmad Yani Rahman selaku Pimpinan yang memberikan

4

 

Page 9: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

dorongan moril maupun materil untuk penulis, beserta

seluruh santriwan-santriwati.

14. Dynamic Generation, Adamantium Generation, dan kls 4

Int TMI yang tidak pernah berhenti melantunkan doa

untuk penulis.

15. Sahabat-sahabat penulis, teman-teman seperjuangan

selama kuliah Fatwa Dienul Haq, Guntur Gustiawan,

Novitasari dan Imad Aqil. Terima kasih selalu

memberikan semangat dan banyak informasi yang sangat

membantu penulis dalam penulisan skripsi.

16. Teman jihad menuju S1, Haris Mauludin dan Hera

Setiawati yang terus kompak tanpa lelah, putus asa dan

menyerah demi mengapai cita-cita.

17. KPI B, terima kasih atas kebersamaan yang menyimpan

banyak kenangan. Terima kasih telah menjadi bagian

cerita semasa kuliah yang tidak akan terlupakan.

18. Semua pihak, yang tidak dapat disebutkan satu per satu

namun tanpa mengurangi rasa hormat, yang telah

membantu penulis. penulis ucapkan terima kasih.

5

 

Page 10: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

 

Page 11: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

DAFTAR ISI ABSTRAK .......................................................................... I KATA PENGANTAR ........................................................ II DAFTAR ISI ....................................................................... VI DAFTAR TABEL .............................................................. IX DAFTAR GAMBAR .......................................................... IX

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ............. 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............. 6

1. Tujuan Penelitian .............................. 6 2. Manfaat Penelitian ............................. 7

D. Metodologi Penelitian ........................... 7 1. Metode Penelitian ............................. 7 2. Objek dan Subjek Penelitian ............ 9 3. Sumber data penelitian ..................... 9 4. Teknik Pengumpulan Data ............... 10 5. Teknik Analisis Data ........................ 10 6. Teknik Penulisan .............................. 11

E. Tinjauan Pustaka .................................... 11 F. Sistematika Penulisan ............................ 13

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Semiotik ........ 15 1. Pengertian Umum Semiotik ............. 15 2. Konsep Semiotika Roland Barthes... 19

B. Tinjauan Umum Tentang Film ............... 22 1. Pengertian Umum Film..................... 22 2. Film Sebagai Media Massa ............... 24 3. Unsur-unsur Film .............................. 27 4. Struktur Film ..................................... 27 5. Sinematografi .................................... 28 6. Jenis-jenis Film ................................. 30 7. Film Sebagai Media Komunikasi ..... 36 8. Film Sebagai Media Dakwah ........... 38

C. Tinjauam Umum Tentang Kebebasan... 41 1. Pengertian Umum Kebebasan .......... 41

7

 

Page 12: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

2. Kebebasan Perspektif Barat ............. 45 3. Kebebasan dalam Islam.................... 46

D. Kerangka Berpikir .................................. 55

BAB III. GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Sekilas Tentang Film Bilal ..................... 56 B. Sejarah Tokoh Bilal................................ 57 C. Sinopsis Film .......................................... 62 D. Profil Sutradara ...................................... 64 E. Profil Pemain .......................................... 67 F. Pengisi Suara versi Inggris ..................... 73 G. Pengisi Suara versi Arab ........................ 80 H. Tim Produksi Film ................................. 85

BAB IV. DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Pengantar Adegan Pada Film ................. 87 B. Temuan Adegan-adegan Kebebasan

Dalam Islam Pada Film Bilal ................. 87 1. Scene 1 ............................................. 87 2. Scene 2 ............................................. 89 3. Scene 3 ............................................. 90 4. Scene 4 ............................................. 92 5. Scene 5 ............................................. 97 6. Scene 6 ............................................. 99 7. Scene 7 ............................................. 104 8. Scene 8 ............................................. 105

BAB V. PEMBAHASAN

A. Scene 1 ................................................... 106 1. Denotasi............................................ 106 2. Konotasi ........................................... 107 3. Mitos ................................................ 108

B. Scene 2 ................................................... 109 1. Denotasi ............................................ 109 2. Konotasi ............................................ 109

8

 

Page 13: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

3. Mitos ................................................. 111 C. Scene 3 ................................................... 112

1. Denotasi............................................ 112 2. Konotasi ........................................... 112 3. Mitos ................................................ 113

D. Scene 4 ................................................... 114 1. Denotasi............................................ 114 2. Konotasi ........................................... 116 3. Mitos ................................................ 119

E. Scene 5 ................................................... 120 1. Denotasi............................................ 121 2. Konotasi ........................................... 121 3. Mitos ................................................ 122

F. Scene 6 ................................................... 123 1. Denotasi............................................ 123 2. Konotasi ........................................... 126 3. Mitos ................................................ 129

G. Scene 7 ................................................... 133 1. Denotasi............................................ 133 2. Konotasi ........................................... 133 3. Mitos ................................................ 134

H. Scene 8 ................................................... 135 1. Denotasi............................................ 135 2. Konotasi ........................................... 135 3. Mitos ................................................ 135

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................ 137 1. Makna Denotasi ............................... 137 2. Makna Konotasi ............................... 138 3. Makna Mitos .................................... 139

B. Implikasi ................................................. 140 C. Saran-saran ............................................. 140

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

9

 

Page 14: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Scene 1 ................................................................. 87

Tabel 4.2 Scene 1I ................................................................ 89

Tabel 4.3 Scene 1II ............................................................... 90

Tabel 4.4 Scene 1V ............................................................... 92

Tabel 4.5 Scene V ................................................................. 97

Tabel 4.6 Scene V1 ............................................................... 99

Tabel 4.7 Scene V1I.............................................................. 104

Tabel 4.8 Scene VII1 ............................................................ 105

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes .............................. 20

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................ 55

Gambar 3.1 Poster Film Bilal: A New Breed Of Hero ........ 56

Gambar 3.2 Profil Ayman Jamal .......................................... 64

Gambar 3.3 Profil Khurram H. Alavi .................................. 66

Gambar 3.4 Profil Bilal ........................................................ 67

Gambar 3.5 Profil Umayyah ................................................ 68

Gambar 3.6 Profil Hamzah .................................................. 68

Gambar 3.7 Profil Al Siddiq ................................................ 69

10

 

Page 15: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

Gambar 3.8 Profil Hamama ................................................. 69

Gambar 3.9 Profil Charalatan Priest .................................... 70

Gambar 3.10 Profil Sa’ad .................................................... 70

Gambar 3.11 Profil Sohaib ................................................... 71

Gambar 3.12 Profil Ghufaira................................................ 71

Gambar 3.13 Profil Abu Al Hakam ..................................... 72

Gambar 3.14 Profil Safwan .................................................. 72

Gambar 3.15 Profil Okba ..................................................... 73

Gambar 3.16 Profil Adewale Akinnouye-Agbaje ................ 73

Gambar 3.17 Profil Ian McShane ........................................ 74

Gambar 3.18 Profil Dave B. Mitchel ................................... 74

Gambar 3.19 Profil Fred Tatasciore ..................................... 75

Gambar 3.20 Profil Cynthia McWilliams ............................ 75

Gambar 3.21 Profil Thomas Ian Nicholas............................ 76

Gambar 3.22 Profil Jon Curry .............................................. 76

Gambar 3.23 Profil Jacob Latimore ..................................... 77

Gambar 3.24 Profil China Anne McClain............................ 77

Gambar 3.25 Profil Al Rodrigo ............................................ 78

Gambar 3.26 Profil Mick Wingert ....................................... 78

Gambar 3.27 Profil Michael Gross ...................................... 79

Gambar 3.28 Profil Qusai Kheder ........................................ 80

11

 

Page 16: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

Gambar 3.29 Profil Jamal Sulayman ................................... 80

Gambar 3.30 Profil Assad Khalifa ....................................... 81

Gambar 3.31 Profil Jihad Al Atrash ..................................... 82

Gambar 3.32 Profil Ola Al Fares ......................................... 82

Gambar 3.31 Profil Yasser Al Saggaf .................................. 83

Gambar 3.31 Profil Faisal Al Zahrani .................................. 83

Gambar 3.31 Profil Yassin Kamel ....................................... 84

12

 

Page 17: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemuliaan dan kebebasan adalah dua hal yang saling

berkaitan, karena salah satu tanda kemuliaan manusia ialah

diberikannya kebebasan untuk berbuat segala sesuatu yang

mendatangkan maslahat bagi dirinya dan juga bagi masyrakat

luas umumnya.

Di zaman modern ini kebebasan menjadi kartu sakti

yang dikeluarkan oleh orang-orang yang memiliki banyak

kepentingan, kebebasan menjadi alat propaganda yang efektif

untuk membenarkan apa yang dilakukan oleh manusia saat ini.

sehingga makna kebebasan itu sendiri terasa kabur dan tidak

jelas pembatasannya.

Meminjam istilah Dr Syamsuddin Arif, para

pengusung kebebasan itu lalu menyandarkan alasan mereka

pada sebuah konsensus yang merujuk kepada Deklarasi

Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) atau yang lebih

populer dengan sebutan Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka

berkilah, dengan kebebasan yang terjamin sebagai hak asasi

tersebut, berarti setiap individu punya kemerdekaan dan

kebebasan “dari” dan “untuk” melakukan sesuatu.1

Maka dengan banyaknya perspektif mengenai

kebebasan dan kaburnya batasan kebebasan, di dalam

1 “Pengusung Kebebasan” diakses pada 30 April 2019 dari, https://www.hidayatullah.com/spesial/hidcompedia/read/2015/10/16/81030/kebebasan.html

1

 

Page 18: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

2

penelitian ini penulis berusaha memaparkan hal-hal yang

berkaitan dengan kebebasan yang hakiki menurut pandangan

Islam. Dan untuk menjembatani pemaparan ini dipilihlah

media yang cukup bagus dan efektif dalam menyebarkan nilai-

nilai tersebut, yaitu film.

Film merupakan salah satu bentuk dari media massa

yang penyebarannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

berbagai macam hal, seperti berdakwah, memberikan

informasi ataupun hiburan. Ia merupakan salah satu media

massa yang semakin diminati akhir-akhir ini oleh berbagai

macam kalangan tanpa melihat ras, agama, suku dan usia.

Dengan bentuknya yang audio visual atau terdiri dari

suara dan gambar, maka pesan yang disampaikan film dapat

dilihat dari karakter tokoh, dialog ataupun skenario film secara

keseluruhan. Sehingga film dapat menjadi sebuah karya

estetika sekaligus sebagai alat informasi yang bisa menjadi alat

penghibur, alat propaganda, juga alat politik. Ia juga dapat

menjadi sarana rekreasi dan edukasi, di sisi lain dapat pula

sebagai sarana penyebar luas nilai-nilai budaya baru.

Salah satu bukti bahwa film sebagai sarana penyebar

luas nilai-nilai budaya baru adalah cerita Film Bilal A New

Breed of Hero yang berbentuk animasi, menggambarkan sosok

manusia lemah yang tak berdaya karena ditangkap dan diculik

oleh para penjarah yang membuat dirinya terpaksa menjadi

seorang budak. Dari sinilah ia kemudian terhempas dalam

sebuah dunia yang penuh kekejaman dan ketidakadilan.

Meskipun mengalami berbagai kesulitan, Bilal mulai

 

Page 19: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

3

menemukan kekuatan dari dalam dirinya untuk menemukan

jalan hidupnya.2 Yaitu dengan memilih Islam sebagai jalan

hidupnya, yang ia anggap sebagai jalan terbaik, karena melalui

Islamlah ia mengenal bahwa setiap manusia dilahirkan bebas

(merdeka) dan setara, meskipun dengan keragaman

personalitas yang disandang. Kebebasan merupakan hal yang

inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu

memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya

sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia,

sehingga dengan hak-haknya tersebut manusia menjadi

makhluk yang mulia.

Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi,

كرمنا بين ءادم ومحلناهم يف البـر و البحر ورزقـناهم من الطيبات و ولقد

فضلناهم علي كثري ممن خلقناتـفضيال

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,

Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri

mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka

dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk

yang telah Kami ciptakan.(QS. 17:70)

Dalam salah satu adegan film tersebut Bilal

menyatakan kepada ibunya bahwa cita-citanya adalah menjadi

prajurit yang kuat dan ingin menunggang kuda yang besar

2Mbahsinopsis.id, “Film Bilal: A New Breed of Hero 2018”. Dari https://www.mbahsinopsis.id/2018/01/sinopsis-film-bilal-a-new-breed-of-hero-2018, artikel ini diakses pada 31 Agustus 2018

 

Page 20: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

4

serta melawan penjahat melindungi ibu dan Ghufaira, namun

ibunya mengingatkan bahwa pedang dan kuda tidak

membuatmu kuat, untuk menjadi kuat adalah “dengan hidup

tanpa rantai amarah dan dendam”.

Pernyataan itu kiranya dapat mewakili arti dari sebuah

kebebasan yang hakiki, yaitu kebebasan dari segala hal yang

bersifat materi dan hawa nafsu. Hal ini berbeda dengan makna

kebebasan yang kita ketahui sekarang, bahwa bebas adalah

ketika kita bebas melakukan segala sesuatu, yang apabila kita

telurusi dasar dari tindakan itu hakikatnya kebebasan yang

diperbudak oleh hawa nafsu kita.

Film ini dikemas oleh sang sutradara menjadi sebuah

film animasi yang modern dan sarat akan makna. Hal ini

ditujukan agar muatan islami yang disampaikan bersifat

universal sehingga dapat diterima oleh masyarakat umum dari

berbagai macam ras dan agama.

Dalam film ini banyak sekali pesan-pesan nilai

keislaman yang berkaitan dengan kebebasan disampaikan

secara implisit sehingga di dua tahun setelah penayangan

perdananya di wilayah Timur Tengah dan Afrika, film ini bisa

masuk ke Amerika yang notabanenya negara anti Islam. Kisah

seorang sahabat nabi yang mulia dari agama terakhir, yang

membawa nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan, kebebasan dan

keadilan yang kini sedang menjadi masalah terbesar di negara-

negara Eropa dan Amerika. Sehingga dengan adanya film ini

seolah sutradara ingin menjawab stigma negatif orang-orang

yang anti terhadap agama Islam selama ini.

 

Page 21: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

5

Dalam perkembangannya, film menemukan bentuk

barunya yaitu film animasi. Animasi diambil dari bahasa latin,

“anima” yang artinya jiwa, hidup, nyawa, dan semangat.

Animasi adalah dua gambar dimensi yang seolah-olah

bergerak, karena kemampuan otak untuk selalu

menyimpan/mengingat gambar sebelumnya.3

Animasi telah berkembang sesuai dengan kemajuan

teknologi yang ada sehingga muncul jenis animasi. Teknik

yang digunakan untuk membuat animasi makin beragam.4

Setidaknya ada tiga jenis animasi yang sering diproduksi, yaitu

Animasi 2D, Animasi 3D dan Animasi stop motion.

Bilal: A New Breed of Hero merupakan film aksi

petualangan animasi 3D yang diproduksi oleh Barajoun

Entertainment yang berbasis di Dubai UEA ini disutradarai

oleh Ayman Jamal dan Khurram H. Alavi. Film animasi

menghabiskan dana 30 juta dolar.5 Dan dikerjakan selama 8

tahun oleh 250 animator.

Film ini mendapat ulasan positif dan merupakan film

box office. Film ini memenangkan “The Best Inspiring

Movie” pada hari animasi selama festival Film Cannes dan

“Film Inovatif terbaik” di Broadcast Pro Middle East Award.

Film ini juga dinominasikan untuk Best Animated Feature

3 Cinemags. The Making of Animation: Homeland. (Bandung: PT. Megindo Tunggal Sejahtera Indonesia, 2004), h.17

4 Zaharuddin G. Djalle. The Making of 3D Animation Movie. (Jakarta: Gramedia, 2007), h.23

5 Hidayatullah.com, “Film Kepahlawanan Bilal Siap Mengguncang Hollywood”. Artikel ini diakses pada 31 Agustus 2018 dari, https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2018/01/22/133628/film-kepahlawanan-bilal-siap-mengguncang-hollywood

 

Page 22: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

6

Film di Asia Pacific Screen Awards atau “APSA”,

penghargaan tertinggi di kawasan ini untuk film.6

Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis tertarik

untuk mengambil judul penelitian “Analisis Semiotika

Makna Pesan Kebebasan dalam Islam pada Film Bilal: A

New Breed of Hero”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, peneliti

membatasi penelitian ini terhadap analisis scene mengenai

makna kebebasan dalam Islam yang terdapat pada film Bilal:

A New Breed of Hero dengan pendekatan teori analisis

semiotik Roland Barthes.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka

rumusan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

adalah bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos

mempresentasikan makna kebebasan dalam Islam pada film

Bilal: A New Breed of Hero?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis makna denotasi,

konotasi, dan mitos yang mempresentasikan makna

6 Portal Islam.id, “Film “Bilal: A New Breed of Hero” diputar di Amerika”. Dari https://www.portal-islam.id/2018/01/film-bilal-new-breed-of-hero-diputar-di, artikel ini diakses pada 31 Agustus 2018

 

Page 23: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

7

Kebebasan dalam Islam pada film Bilal A New Breed of

Hero.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk memberikan gambaran mengenai dunia

perfilman kepada mahasiswa jurusan komunikasi

maupun masyarakat umum yang mempunyai minat

pada film. Serta dapat berkontribusi pada

pengembangan keilmuan komunikasi, khususnya bagi

penelitian analisis dan kajian semiotika.

b. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis penelitian ini

diharapkan dapat memberikan deskripsi dalam

membaca makna yang terkandung di dalam adegan-

adegan sebuah film melalui metode analisis semiotik.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor,

penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau

 

Page 24: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

8

tulisan dan perilaku orang yang diamati.7 Menurut

Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif

yaitu pertama, peneliti kualitatif lebih memerhatikan proses

daripada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih

memerhatikan interpretasi.8 Ketiga, peneliti kualitatif

merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan

analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung

ke lapangan, melakukan observasi partisipasi lapangan.

Keempat, peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti

terlibat dalam proses penelitian, interpretasi data, dan

pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar.9

Penelitian ini berpedoman pada pendekatan

kualitatif, dengan menggunakan analisis semiotik.

Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang diteliti

berupa gambar, kata-kata, dan bukan angka-angka (dialog)

dalam sebuah film. Kemudian analisis yang digunakan

adalah analisis semiotik. Semiotika merupakan analisis

untuk mengkaji tanda. Penelitiaan ini membahas mengenai

pesan kebebasan dalam Islam yang terdapat dalam sebuah

film. Oleh sebab itu, peneliti memilih analisis two order of

signification Roland Barthes untuk menganalisis pesan

7 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi Edisi 2, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2013), h. 34

8 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: kencana, 2008), Cet. III, h. 303.

9 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat,h. 303.

 

Page 25: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

9

kebebasan dalam Islam yang terdapat dalam film Bilal A

New Breed of Hero.

2. Objek dan subjek penelitian

Objek penelitian yaitu film Bilal Breed of New

Hero karya Aiman Jamal dan subjeknya adalah potongan

gambar visual serta dialog yang terdapat dalam film Bilal A

New Breed of Hero yang berkaitan dengan rumusan

masalah yang telah dipaparkan.

3. Sumber data penelitian

Sumber data merupakan sesuatu hal yang sangat

penting untuk digunakan dalam penelitian guna

menjelaskan valid atau tidaknya suatu penelitian tersebut.

Dalam hal ini penulis menggunakan:

1) Data Primer

Data penelitian merupakan data yang diperoleh

secara langsung dari objek peneliti perorangan,

kelompok, dan organisasi.10 Dalam hal ini data Primer

yaitu rekaman video film Bilal A New Breed of Hero

terutama pada adegan yang mengandung nilai-nilai

kebebasan dalam Islam.

2) Data Sekunder

10 Rosady Ruslan. Metodologi Penelitian Publik Relation dan Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 29.

 

Page 26: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

10

Memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi

(tersedia) melalui publikasi dan informasi yang

dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan,

termasuk majalah dan jurnal.

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian

ini terdiri atas dua, yaitu :

a. Observasi

Menurut Kartono pengertian observasi ialah studi

yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial

dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan

pencatatan.11 Dalam penelitian ini, metode observasi

yang dilakukan adalah dengan mengamati dialog-dialog

dengan teliti, serta adegan-adegan dalam film Bilal A

New Breed of Hero. Kemudian, menganalisis adegan

yang telah ditentukan sesuai dengan teori yang telah

digunakan.

b. Studi Kepustakaan (Library Research)

Peneliti mengumpulkan dan mempelajari data

melalui beberapa literatur dan sumber bacaan, seperti

buku-buku yang relevan dengan masalah yang dibahas

dan pendukung penelitian.

3. Teknik Analisis Data

11Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h.143.

 

Page 27: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

11

Setelah data primer dan data sekunder terkumpul,

peneliti melakukan analisis data menggunakan teknik

analisis semiotika Roland Barthes. Barthes

mengembangkan semiotika beberapa tahap yaitu denotasi

dan konotasi yang di dalamnya terkandung pula makna

mitos. Semiotik Roland Barthes menghasilkan makna

secara objektif untuk memahami makna secara tersirat

dalam film Bilal A New of Hero yang menjadi objek

penelitian ini.

4. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman

pada buku “pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,

Tesis, dan Disertasi” yang diterbitkan oleh CeQDA

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan oleh

peneliti di perpustakaan umum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terdapat beberapa penelitian skripsi terdahulu yang

berkaitan. Tujuan dari tinjauan pustaka ini untuk menghindari

adanya plagiasi dan bisa jadi bahan referensi peneliti.

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan diantaranya:

1. MAKNA TOLERANSI AGAMA DALAM FILM

BAJRANGI BHAIJAN12 Oleh Devi Feria Artika,

12 Devi Feria Artika,”Makna Toleransi Agama Dalam Film Bajrangi Bhaijan” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016

 

Page 28: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

12

mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Dalam skripsi ini dibahas mengenai makna toleransi

agama dalam film Bajrangi Bhaijan. Persamaannya dengan

skripsi ini yaitu sama-sama meneliti sebuah film yang fokus

kepada makna yang disampaikan, sedangkan peneliti fokus

kepada pesan kebebasan dalam Islam pada film Bilal Breed

of New Hero.

2. ANALISIS SEMIOTIK MAKNA PESAN

RADIKALISME AGAMA DALAM FILM MATA

TERTUTUP KARYA GARIN NUGROHO13 oleh Aditya

Prasetyo, mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,

konsentrasi jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2016.

Dalam skripsi ini dibahas mengenai makna pesan

Radikalisme yang terkandung dalam Film Mata Tertutup

karya Garin Nugroho dengan menggunakan pendekatan

analisis semiotika Roland Barthes, dan menjelaskan

bagaimana makna pesan radikalisme agama dipresentasikan

dalam film tersebut.

3. ANALISIS SEMIOTIK MAKNA PERJUANGAN

MENJADI ISTRI SHALIHAH DALAM FILM AIR

13 Aditya Prasetyo,”Analisis Semiotik Makna Pesan Radikalisme Agama Dalam Film Mata Tertutup Karya Garin Nugroho” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016

 

Page 29: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

13

MATA SURGA14Oleh Aisyah, Mahasiswi jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam, konsentrasi jurnalistik,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Dalam skripsi ini dibahas mengenai makna

Perjuangan Menjadi Istri Shalihah yang terkandung dalam

Film Air Mata Surga dengan menggunakan pendekatan

analisis semiotika Roland Barthes, dan menjelaskan

bagaimana makna perjuangan Istri Shalihah dipresentasikan

dalam film tersebut.

Ketiga skripsi tersebut menggunakan analisis

semiotik model Roland Barthes dengan menggunakan

pendekatan kualitatif yang sama digunakan oleh peneliti.

Perbedaannya jelas terdapat pada subjek dan objek

penelitiannya.

F. Sistematika Penulisan

Dalam rangka mempermudah tahap demi tahap

penulisan karya ilmiah ini, maka penulis menyusunnya ke

dalam enam bab. Dalam bab-bab tersebut mengandung

beberapa sub bab yang akan dipaparkan secara terperinci,

adapun sistematika penulisan dapat dilihat sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Pada bab pertama membahas tentang pendahuluan yang

melatar belakangi penelitian ini dan batasan penelitian yang

14 Aisyah, “Analisis Semiotik Makna Perjuangan Menjadi Istri Shalihah Dalam Film Air Mata Surga” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016

 

Page 30: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

14

meliputi: Latar belakang masalah, batasan dan rumuan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penlitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II. Kajian Pustaka

Dalam bab kedua membahas landasan teori menguraikan

beberapa hal yang menyangkut pembahasan dalam penelitian

ini.

Bab III. Gambaran Umum Latar Penelitian

Pada bab ketiga ini difokuskan terhadap gambaran umum

objek penelitian yakni Film Bilal Breed of New Hero

Bab IV. Data dan Temuan Penelitian

Pada bab keempat ini membahas analisa hasil temuan data

yang menggambarkan makna pesan kebebasan dalam Islam

yang terkandung dalam film Bilal breed of New Hero.

Bab V. Pembahasan

Pada bab ini berisi uraian pembahasan mengenai makna

denotasi, konotasi dan mitos dari hasil temuan data yang

sebelumnya

Bab VI. Simpulan, Implikasi dan Saran

Pada bab kelima, peneliti memberikan kesimpulan dan

implikasi hasil penelitian, serta memberikan saran-saran dan

beberapa lampiran yang didapat peneliti.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Semiotik

 

Page 31: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

16

1. Pengertian Umum Semiotik

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia semiotik

dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan

dengan sistem tanda dan lambang dalam kehidupan

manusia.15 Sedangkan semiotika adalah ilmu (teori) tentang

lambang dan tanda dalam bahasa, lalu lintas, kode morse,

dan sebagainya16 sehingga antara semiotik dan semiotika

memiliki kaitan yang erat.

Dalam pengertiannya sebagai fakta historis, seorang

pendiri ilmu kedokteran modern bernama hipocrates (460-

377 SM) yang mengusulkan istilah ‘semiotika’ dan

mendefinisikannya sebagai cabang ilmu kedokteran untuk

mempelajari gejala-gejala.17 Gejala sebagai semeion berarti

‘ciri atau tanda’ yang menunjukkan sesuatu di luar dirinya.

Hippocrates mengklaim bahwa tugas utama seorang dokter

adalah menyingkapkan hal-hal yang ditunjukkan oleh

gejala-gejala ini dalam kaitannya dengan tubuh manusia.

Menurut Eco, Secara Etimologis, semiotik berasal

dari kata Yunani Semeion yang berarti “tanda”.Tanda itu

sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar

konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat

dianggap mewakili sesuatu yang lain. Sedangkan secara

Terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu

15 “Definisi semiotik” diakses pada 13 Maret 2019 pukul 01.57 WIB dari, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/semiotik,

16 “Definisi semiotika” diakses pada 13 Maret 2019 pukul 02.02 WIB dari, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/semiotika,

17 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra Cet ke-1, 2010), h.34

 

Page 32: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

17

yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa,

seluruh kebudayaan sebagai tanda.18

Menurut Roland Barthes, analisis semiotika

digunakan untuk melihat tingkatan makna dalam tanda

(sign). Makna denotasi misalnya mengacu pemaknaan pada

tingkat pertama yang bersifat objektif (first order) yang

dapat diberikan terhadap lambang-lambang, yakni dengan

mengaitkan secara langsung antara lambang dengan realitas

atau gejala yang ditunjuk. Sedangkan makna konotasi

mengacu pada makna dalam tingkatan kedua (second

order), yakni makna-makna yang dapat diberikan pada

lambang-lambang dengan mengacu pada nilai-nilai budaya.

Bahkan untuk melihat makna konotatif ini, Barthes

menggunakan istilah mitos (myth) atau rujukan yang

bersifat kultural.19

Malone dalam Pawito menjelaskan semiotika

menurut Pierce yaitu proses digunakan untuk menunjuk

studi tentang lambang-lambang (sign) secara luas baik

dalam konteks kultural maupun natural.20 Dalam konsep

Pierce, lambang dibedakan menjadi tiga kategori pokok

yang meliputi Ikon (icon), indeks (index), dan simbol

(symbol).

18Alex Sobur. Analisis Teks Media – Suatu Pengantar, Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Analisis Framing. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009), h. 95.

19Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. (Jogjakarta: LKiS Pelangi Nusantara, 2007), h. 163-164.

20Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif , h.161-162.

 

Page 33: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

18

Pawito menyimpulkan analisis semiotika

(semiotical analysis) merupakan cara atau metode untuk

menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap

paket-paket lambang pesan atau teks dengan segala

bentuknya (sign) baik pada media massa maupun

dokumen/teks lainnya.21Sedangkan Alex Sobur menggaris

bawahi definisi semiotika dari para ahli bahwa semiotika

itu sebagai ilmu atau proses yang berhubungan dengan

tanda.22

Kajian tentang semiotika terbagi menjadi dua jenis,

yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi.

Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang

produksi tanda yang salah satu di antaranya

mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi

(pengirim, penerima, pesan, saluran dan acuan). Sedangkan

semiotika signifikasi memberikan tekanan pada teori tanda

dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.23

Dalam kajian komunikasi, semiotika merupakan

ilmu penting, sebab tanda-tanda (signs) merupakan basis

utama dari seluruh komunikasi (Littlejohn, 1996). Sebab

dengan tanda-tanda manusia dapat melakukan komunikasi

apapun dengan sesamanya.24

21Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. h. 155. 22Sobur. Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),

h. 16. 23Sobur. Semiotika Komunikasi, h.15. 24Sobur. Semiotika Komunikasi, h.15.

 

Page 34: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

19

Sedangkan menurut Morissan, semiotika adalah

studi mengenai tanda (signs) dan simbol yang merupakan

tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi

semiotik mencakup teori terutama mengenal bagaimana

tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan, dan

sebagainya yang berada di luar diri. Studi mengenai tanda

tidak saja memberikan jalan atau cara dalam mempelajari

komunikasi tetapi juga memiliki efek besar pada hampir

setiap aspek (perspektif) yang digunakan dalam teori

komunikasi. Beberapa tokoh yang menjadi pencetus kajian

teori semiotik antara lain :

a. Charles Sanders Pierce

Charles Sanders Pierce merupakan ahli filsafat pada

abad kesembilan belas, yang dianggap sebagai pendiri

semiotika modern. Ia mendefinisikan semiotika

sebagai suatu hubungan antara tanda (simbol), objek,

dan makna. Tanda mewakili objek (refenant) yang

ada di dalam pikiran orang yang

menginterpretasikannya (interpreter). Pierce

menyatakan bahwa representasi dari suatu objek

disebut interpretant.

b. Ferdinand de Saussure

Ferdinand de Saussure seorang ahli linguistik Swiss

yang terkenal dengan konsep semiotik signifier

(penanda) dan signified (petanda). Dalam konteks

semiotik Saussure, penanda merupakan bunyi yang

bermakna atau coretan yang bermakna (aspek

 

Page 35: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

20

material), yaitu apa yang ditulis, dikatakan, atau

dibaca. Petanda merupakan gambaran mental yaitu

pikiran atau konsep (aspek mental) dari bahasa.

c. Roland Barthes

Konsep pemikiran Barthes terhadap semiotik terkenal

dengan konsep mythologies atau mitos. Sebagai

penerus dari pemikiran Saussure, Roland Barthes

menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman

personal dan kultural penggunanya, interaksi antara

konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami

dan diharapakan oleh penggunanya. Konsep

pemikiran Barthes dikenal dengan dua tatanan

pertandaan (Two Order of Signification).

2. Konsep Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang

pemikir strukturalis yang getol mempraktikan model

linguistik dan semiologi Saussuren. Barthes lahir

tahun 1915 dari keluarga kelas menengah Protestan di

Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne, kota kecil

dekat pantai Atlantik di sebelah barat daya Prancis ia

juga intelektual dan kritikus sastra Prancis yang

ternama, eksponen penerapan strukturalisme dan

semiotika pada studi sastra. Bertens menyebutnya

sebagai tokoh yang memainkan peranan sentral dalam

strukturalisme tahun 1960-an dan 70-an.25

25 Sobur. Semiotika Komunikasi, h.63

 

Page 36: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

21

Ia berpendapat bahasa adalah sebuah sistem

tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu

masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.

Barthes menciptakan peta tentang bagaimana

tanda bekerja:

i. Signifier

(Penanda) 2.Signified

(petanda)

3. Detonative signifier

(tanda detonatif)

4. Connotative Signifier

(Penanda Konotatif)

5. Connotative

Signified (petanda

Konotatif)

6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

(Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes)26

Dari peta di atas dapat dijelaskan bahwa tanda

denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2).

Akan tetapi, pada saat bersamaan tanda denotatif

adalah juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain,

hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika

anda mengenal tanda “singa”, barulah konotasi

seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian

menjadi mungkin.

26 Sobur. Semiotika Komunikasi, h.69

 

Page 37: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

22

Jadi, dalam konsep Barthes, tanda konotatif

tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga

mengandung kedua bagian tanda denotatif yang

melandasi keberadaannya. Sesungguhnya, inilah

sumbangan Barthes yang sangat berarti bagi

penyempurnaan semiologi Saussure, yang berhenti

pada penandaan dalam tataran denotatif.

Pada dasarnya, ada perbedaan antara denotasi

dan konotasi dalam pengertian secara umum serta

denotasi dan konotasi yang dimengerti Barthes.

Dalam pengertian umum, denotasi biasanya

dimengerti sebagai makna harfiah, makna yang

“sesungguhnya”, bahkan kadang kala juga dirancukan

dengan referensi atau acuan. Proses signifikasi yang

secara tradisional disebut sebagai denotasi ini

biasanya mengacu kepada penggunaan bahasa dengan

arti yang sesuai dengan apa yang terucap. Akan

tetapi, di dalam semiologi Roland Barthes dan para

pengikutnya, denotasi merupakan sistem signifikasi

tingkat pertama, sementara konotasi merupakan

tingkat kedua. Dalam hal ini denotasi justru lebih

diasosiasikan dengan ketertutupan makna dan, dengan

demikian, sensor atau represi politis.27

Dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak

sekedar memiliki makna tambahan, namun juga

mengandung kedua bagian tanda denotatif yang

27 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69-71.

 

Page 38: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

23

melandasi keberadaannya. Konotasi identik dengan

operasi ideologi yang disebutnya sebagai mitos, dan

berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan

pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku

dalam satu periode tertentu. Mitos, dalam pemahaman

semiotika Barthes adalah pengkodean makna nilai-

nilai sosial sebagai sesuatu yang dianggap alamiah.28

B. Tinjauan Umum Tentang Film

1. Pengertian Umum Film

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, film

diartikan dalam dua pengertian. Pertama film adalah selaput

tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif

(yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif

(yang akan dimainkan di bioskop). Kedua, film diartikan

juga sebagai lakon (cerita) gambar hidup. 29 Dalam bahasa

inggris film dikenal dengan movie yang mengandung arti

gambar hidup dan bioskop. 30

Film adalah karya seni budaya yang merupakan

pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat

berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara

28 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama (Malang: UIN Malang-Press), h.23

29 “Definisi film” diakses pada 13 Maret 2019 pukul 02.12 WIB dari, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/film

30 “Definisi Movie” diakses pada 13 Maret 2019 pukul 20.30 WIB dari, https://en.oxforddictionaries.com/definition/movie

 

Page 39: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

24

dan dapat dipertunjukkan.31Film memiliki kemampuan

yang sangat besar dalam memengaruhi penontonnya. Ini

diakarenakan film ditayangkan pada suatu layar putih besar

dalam suatu ruangan khusus, yang bernama bioskop, yang

membuat penontonnya sejenak melupakan realitas mereka

dan fokus mengikuti alur cerita film tanpa gangguan dari

dunia luar. Pengaruh dari film mampu menghipnotis

seorang penonton dengan sentuhan magisnya dan membuat

penonton itu merubah pandangannya.

Menurut UU 8/1992, sebagaimana dikutip oleh

Taufan Saputra dalam jurnalnya yang berjudul

“Representasi Analisis Semiotik Pesan Moral Dalam Film

2012 Karya Roland Emmrich”, definisi film adalah sebagai

berikut.

“film adalah karya cipta seni dan budaya yang

merupakan media komunikasi massa audio visual yang

dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada

pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan

hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk,

jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik,

atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat

31 “UU Perfilman” diakses pada 13 Maret 2019 pukul 20.51 dari, http://www.kemenpar.go.id/userfiles/file/5168_1434-UU33Tahun2009Perfilman.pdf

 

Page 40: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

25

dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem

proyeksi mekanik, elektronik dan/atau lainnya.”32

Film sebagai penanda berarti teks yang memuat

serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan timbulnya

ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Sedangkan

sebagai petanda, film merupakan cermin bagi kehidupan

metaforis.33 Di dalam genre film terdapat sistem

signifikansi yang dapat ditanggapi oleh setiap orang. Hal ini

jelas bahwa topik dalam film menjadi sangat pokok dalam

kajian semiotika media dan melalui film, setiap orang

mencari inspirasi, wawasan, rekreasi dan informasi.

2. Film Sebagai Media Massa

Pada awal kemunculannya di akhir abad ke-19, film

menjelma menjadi sebuah alat presentasi dan distribusi dari

tradisi hiburan yang menawarkan cerita, panggung, musik,

drama, humor dan trik teknis bagi konsumsi populer. Film

juga hampir menjadi media massa yang dalam artiannya

bahwa film mampu menjangkau populasi dalam jumlah

besar dengan cepat.

Terdapat tiga elemen penting dalam sejarah film

sebagai bisnis pertunjukkan. Pertama, penggunaan film

untuk propaganda sangat signifikan, terutama jika

diterapkan untuk tujuan nasional dan kebangsaan,

32 Taufan Saputra, “Representasi Analisis Semiotik Pesan Moral Dalam Film 2012 karya Roland Emmrich,” ejournal. Ilkom.fisip-ummul.ac.id, 13 Maret 2019, h. 277.

33 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 134.

 

Page 41: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

26

berdasarkan jangkuannya yang luas, sifatnya yang riil,

dampak emosional, dan popularitas.34 Dua elemen lain

dalam sejarah film adalah munculnya beberapa sekolah seni

film dan munculnya gerakan film dokumenter.

Sejarah film mengalami perubahan besar yang

disebut dengan ‘Amerikanisasi’. Perubahan ini terjadi

setelah perang dunia I dengan munculnya televisi dan

pemisahan film dari bioskop.35 Televisi mengambil

sebagian besar khalayak film, terutama khalayak keluarga

dan sedikit dari khalayak kalangan anak muda. Televisi

juga mengambil atau mengalihkan dokumenter sosial dari

perkembangan film dan memberikannya kepada program

yang biasanya bersifat jurnalistik atau laporan khusus.

Bagaimanapun program tersebut tidak memiliki efek yang

sama pada seni film atau nilai estetika film.

Pemisahan antara film dengan bioskop merujuk

kepada banyaknya cara menonton film. Dari mulai

pertunjukkan awal di bioskop, televisi penyiaran, penyiaran

kabel, rekaman video, penjualan atau penyewaan DVD,

televisi satelit dan saat ini internet digital.36 Perkembangan-

perkembangan ini memiliki dampak tertentu, yakni

membuat film tidak lagi sebagai pengalaman publik

bersama dan lebih kepada pengalaman pribadi.

34 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa. Penerjemah Putri Iva Izzati, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 35

35 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, h. 36. 36 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, h. 36.

 

Page 42: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

27

Meskipun media film telah dinomorduakan oleh

media televisi, film justru lebih menyatu dengan media lain,

terutama penerbitan buku, musik dan televisi. Film telah

berperan besar, walaupun berkurang khalayaknya, film

justru menjadi sumber kebudayaan yang darinya

menghasilkan buku, kartun strip, lagu dan bintang televisi

serial.37 Oleh karena itu, film merupakan pencipta budaya

massa yang dapat dijangkau oleh televisi, rekaman digital,

kabel dan saluran satelit.

3. Unsur-unsur Film

Sebagai alat komunikasi massa untuk bercerita film

memiliki unsur yang tidak dimiliki pada media massa

lainnya. Unsur-unsur yang berkaitan dengan film.

a. Skenario: rencanan untuk pelakonan film berupa

naskah. Skenario berisi sinopsis, deskripsi treatment

(deskripsi peran), break down, rencana shot dan dialog.

b. Sutradara: Pengarah adegan sesuai skenario

c. Sinopsis: Ringkasan cerita pada sebuah film

d. Plot: Biasa juga disebut alur atau jalan cerita. Plot

merupakan jalur cerita pada sebuah skenario. Plot

hanya terdapat pada film cerita.

e. Penokohan: Tokoh pada film cerita selalu

menampilkan protagonis (tokoh utama) dan antagonis

(lawan protagonis), tokoh pembantu utama dan figuran.

37 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, h. 37.

 

Page 43: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

28

f. Karakteristik: karakteristik pada sebuah film cerita

merupakan gambaran umum karakter yang dimiliki

oleh para tokoh dalam film tersebut.

g. Karakteristik: karakteristik pada sebuah film cerita

merupakan gambaran umum karakter yang dimiliki

oleh para tokoh dalam film tersebut.

h. Scene: Biasa disebut adegan, scene adalah entitas

terkecil dalam film yang merupakan rangkaian shot

dalam satu ruangan dan waktu serta memiliki

kesamaan gagasan.38

4. Struktur Film

Secara fisik sebuah film dapat dipecah menjadi

unsur-unsur yakni shot, adegan dan sekuen. Pemahaman

tentang shot, adegan dan sekuen nantinya banyak berguna

untuk membagi urutan-urutan (segmentasi) plot sebuah film

secara sistematik. Segmentasi plot akan banyak membantu

melihat perkembangan plot sebuah film secara menyeluruh

dari awal hingga akhir.

a. Shot

Shot selama produksi film memiliki arti proses

perekaman gambar sejak kamera diaktifkan (on)

hingga kamera dihentikan (off) atau juga setelah film

telah jadi (pasca produksi) memiliki arti satu rangkaian

38 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 11-12

 

Page 44: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

29

gambar utuh yang tidak terinterupsi oleh potongan

gambar (editing).

b. Scene (adegan)

Adegan adalah salah satu segmen pendek dari

keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi

berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi

(cerita), tema, karakter, atau motif. Satu adegan

umumnya terdiri dari beberapa shot yang saling

berhubungan.

c. Sequence (sekuen)

Sekuen adalah satu adegan besar yang

memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh.

Satu sekuen umumnya terdiri dari beberapa adegan

yang saling berhubungan.39

5. Sinematografi

Dalam sebuah produksi film ketika seluruh aspek

miss-en-scene telah tersedia dan sebuah adegan telah siap

ambil gambarnya, pada tahap inilah unsur sinematografi

mulai berperan. Sinematografi secara umum dapat dibagi

menjadi tiga aspek, yakni kamera dan film framing, serta

durasi gambar. Kamera dan film mencakup teknik-teknik

yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmnya,

39 Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 29-30

 

Page 45: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

30

seperti warna, penggunaan lensa, kecepatan gerak gambar,

dan sebagainya. Framing adalah hubungan kamera dengan

objek yang akan diambil, seperti batasan wilayah gambar

atau frame, jarak, ketinggian, pergerakan kamera dan

seterusnya. Sementara durasi gambar mencakup lamanya

sebuah objek diambil gambarnya oleh kamera.40

Berikut ini adalah salah satu aspek framing yang

terdapat dalam sinematografi, yakni jarak kamera terhadap

objek (type of shot), yaitu41:

a. Extreme long shot

Extreme long shot merupakan jarak kamera yang

paling jauh dari objeknya. Wujud fisik manusia nyaris

tidak tampak. Teknik ini umumnya untuk

menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh atau

panorama yang luas.

b. Long shot

Pada Long Shot fisik manusia telah tampak jelas

namun latar belakang masih dominan. Long shot sering

digunakan sebagai establising shot, yaitu pembuka

sebelum digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat.

c. Medium long Shot

Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut

sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan

sekitar relatif seimbang.

d. Medium shot

40 Hirmawan Pratista, Memahami Film, h. 89 41 Hirmawan Pratista, Memahami Film, h.104-106

 

Page 46: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

31

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari

punggung ke atas. Gesture serta ekpresi wajah mulai

tampak. Sosok manusia mulai dominan frame.

e. Medium close up

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada

ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan

latar belakang tidak lagi dominan. Adegan percakapan

normal biasanya menggunakan jarak medium close-up.

f. Close-up

Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau

sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu

memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta

gesture yang mendetail. Close-up biasanya digunakan

untuk adegan dialog yang lebih intim. Close-up juga

memperlihatkan lebih mendetail sebuah benda atau

obyek.

g. Ekstreme close-up

Pada jarak terdekat ini mampu memperlihatkan lebih

mendetail bagian dari wajah, seperti telinga, mata,

hidung, dan lainnya atau bagian dari sebuah obyek.

6. Jenis-jenis Film

Keberagaman film memicu adanya kategorisasi,

guna membedakan jenis film satu dan lainnya. Menurut

Richard Barsam, dalam bukunya Looking At Movies: An

Introduction To Film, membagi jenis film ke dalam empat

 

Page 47: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

32

jenis (Four primary types of Movies), yaitu film naratif

(fiksi), film non-fiksi (dokumenter), film animasi, dan film

eksperimental.

a) Film Naratif (fiksi)

Film fiksi merupakan film yang memiliki

struktur narasi yang jelas. Berbeda dengan film

dokumenter dan eksperimental yang tidak memiliki

struktur narasi yang jelas.42

“Fiction means that the stories these films tell –

and the characters, places, and events the represent –

were conceived in the minds of the films’ creators.”43

Fiksi berarti bahwa cerita, karakter, tempat dan

kejadian atau peristiwa yang ada dalam film

merupakan hasil kreasi dari sang pembuat film.

Meskipun cerita yang diangkat bisa berasal dari

kejadian nyata yang pernah terjadi, namun isi dan

runutannya dipilah serta dirancang oleh penulis

skenario dan sutradara demi keperluan dramatisasi

pada film.

Pada film fiksi inilah terdapat kategorisasi

cerita, atau biasa dikenal genre. Perbedaan genre pada

setiap film dilihat dari tema serta gaya berceritanya,

dan aspek visual yang ditampilkan. Action, identik

dengan serangkaian adegan perkelahian atau

42 Hirmawan Pratista, Memahami Film, h.4 43 Richard M. Barsam, Looking at Movies: An Introduction to Film, (

New York: W. W. Norton & Company, 2006 ), h. 29

 

Page 48: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

33

pertempuran yang ditampilkan secara dinamis dan

cepat. Biography atau biopic, mengangkat kisah hidup

atau perjuangan seorang tokoh ternama. Comedy, film

yang tujuannya membuat penonton tertawa lepas.

Melodrama, menampilkan rangkaian cerita yang

memicu rasa haru dan tangis penontonnya. Romance,

umumnya merupakan kisah percintaan sepasang

kekasih. Horror, identik dengan karakter yang

menyeramkan guna menakuti penonton.

b) Film non-fiksi

Krzystof Kieslowki, seorang sutradara asal

polandia, dalam perkataannya menjelaskan makna film

non-Fiksi sebagai: “describing the world life as it is,

not how it might exist in the imagination.” Film non-

fiksi menggambarkan keadaan dunia seperti apa

adanya, bukan seperti apa adanya, bukan seperti apa

yang mungkin kita bayangkan.

Secara umum, film non-Fiksi terbagi dalam

empat tipe dasar, yaitu faktual, instruksional,

dokumenter, dan propaganda. Film faktual

menghadirkan orang-orang atau tokoh, tempat dan

kejadian secara jujur dengan maksud untuk menghibur

dan mengajarkan tanpa harus terlalu mempengaruhi

penontonnya, contoh awalnya adalah film-film yang

diproduksi selama Perang Dunia I.44

44 Richard M. Barsam, Looking at Movies, h.39

 

Page 49: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

34

Ketiga jenis film non-fiksi lainnya

(instruksional, dokumenter, dan propaganda) dapat

dibedakan dari tujuan untuk mempengaruhi

penontonnya. Film instruksional cenderung berusaha

untuk mengedukasi penonton seputar kepentingan

umum daripada membujuk penonton untuk menerima

gagasan tertentu. Sewaktu perang dunia II, film

semacam ini digunakan untuk mengajarkan tentara

tentang tantangan pada masa perang, keamanan serta

persediaan makanan. Namun pada jaman sekarang,

film instruksional lebih seperti DVD tutorial tentang

teknik memasak, latihan senam dan semacamnya.

Film dokumenter biasanya dibuat oleh pihak

independen atau TV, mengangkat seputar isu sosial,

kebijakan serta ketidakadilan pemerintah atau badan

hukum. Ketika film dokumenter dibuat oleh

pemerintah dan membawa pesan-pesan pemerintahan,

maka film itu tak lagi sebagai film dokumenter tetapi

film propaganda.

c) Film animasi

Film animasi dibuat untuk dikonsumsi anak-

anak. Tujuan utama dari film animasi adalah untuk

menghibur. Walaupun tujuan utamanya untuk

menghibur, tapi terdapat pula film-film animasi yang

mengandung unsur-unsur pendidikan di dalamnya.45

45 Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatma Media, 2004), h.138-140

 

Page 50: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

35

Titik berat pembuatan film animasi adalah seni

lukis. Dan setiap lukisan memerlukan ketelitian. Satu

per satu dilukis dengan seksama untuk kemudian

dipotret satu per satu pula. Film animasi tidak dilukis

oleh satu orang tetapi oleh pelukis dalam jumlah

banyak.46

d) Film Eksperimental

Film eksperimental dikenal sebagai avant-

garde films, istilah yang menyiratkan bahwa mereka

berada jauh di depan film tradisional, dalam hal

penemuan ide-ide baru yang tak biasa. Film

eksperimental biasanya seputar subjek (tema) yang

asing, tak biasa, atau tidak jelas dan dibuat dengan

teknik inovatif yang menarik perhatian, pertanyaan,

dan bahkan menantang. Karena sebagian besar film

eksperimental tidak menyampaikan sebuah cerita

dengan cara konvensial, melainkan secara non-linear,

abstrak. Film eksperimental membantu kita memahami

mengapa film merupakan sebuah bentuk seni.

Menurut Heru Effendy, jenis-jenis film terbagi

atas film dokumenter, film cerita panjang dan film

cerita pendek:

a. Film Dokumenter

Dokumenter adalah sebutan yang diberikan

untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang

46 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h.126

 

Page 51: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

36

berkisah tentang perjalanan yang dibuat sekitar

tahun 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian,

kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat

film dan kritikus film asal Inggris John Grierson

untuk film Maana (1926) karya Robert Flaherty.

Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara

kreatif mempresentasikan realitas.

Sekalipun Grierson mendapat tentangan dari

berbagai pihak, pendapatnya tetap relevan sampai

saat ini. Film dokumenter menyajikan realita

melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai

macam tujuan. Namun harus diakui, film

dokumenter tidak pernah lepas dari tujuan

penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda

bagi orang atau kelompok tertentu. Pada intinya,

film dokumenter tetap berpijak kepada hal-hal yang

nyata.

b. Film Cerita Pendek (Short Films)

Durasi film cerita pendek biasanya di bawah

60 menit. Di negara-negara maju seperti Jerman,

Amerika Serikat, Kanada dan Australia, film cerita

pendek dijadikan sebagai laboratorium eksperimen

dan batu loncatan bagi seseorang/ sekelompok orang

untuk kemudian memproduksi film cerita panjang.

Jenis film ini banyak dihasilkan dari karya-karya

para mahasiswa/I jurusan film atau orang/kelompok

 

Page 52: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

37

yang menyukai dunia perfilman dan ingin berlatih

membuat film dengan baik.

Sekalipun demikian, ada pula

orang/kelompok yang mengkhususkan diri untuk

memproduksi film pendek. Umumnya hasil-hasil

film pendek ini dipasok ke rumah-rumah produksi

atau saluran televisi.

c. Film Cerita Panjang

Film cerita panjang ini berdurasi lebih dari

60 menit, biasanya durasi untuk film cerita panjang

antara 90 sampai 100 menit. Film yang diputar di

bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini,

bahkan film-film bioskop terkadang mencapai

durasi lebih dari 100 menit, misalnya saja film

Dances With Wolves yang berdurasi lebih dari 120

menit. Film-film produksi India yang cukup banyak

beredar di Indonesia, rata-rata berdurasi hingga 180

menit.

7. Film sebagai Media Komunikasi

Terbentuknya film merupakan hasil dari usaha

beberapa orang. Pada tahun 1884, George Eastman

menciptakan rol film. Pada dekade yang sama, Thomas

Edison dan asistennya W.K.L Dickson menemukan cara

untuk memutar-mutar beberapa gambar/foto tak bergerak

sehingga menciptakan ilusi pergerakan. Saat itulah ia

menciptakan kinetoscope, mesin yang digunakan untuk

 

Page 53: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

38

melihat pergerakan gambar-gambar sebelum terciptanya

sinema dan mesin proyeksi untuk memutar film. Pada tahun

1888, Thomas Edison mengembangkan sebuah kamera citra

bergerak, membuat film sepanjang 15 detik yang merekam

seorang asistennya ketika sedang bersin. Edison memiliki

studio pertama yang di-desain untuk merekam gambar-

gambar bergerak. Studio ini ia namakan Black Maria.

Dengan bantuan Lumiere bersaudara (Auguste Marie Louis

Nicolas Lumeire dan Louis Jean Lumiere) yang berasal dari

keluarga berprofesi fotografer, mereka menyadari bahwa

cara kerja mesin jahit mirip dengan cara kerja mesin

proyeksi. Mereka pun mengadaptasi teknologi mesin jahit

tersebut dan membuat kotak proyeksi yang berukuran lebih

kecil dari sebelumnya sehingga memudahkan orang untuk

merekam dan memproyeksikan gambar bergerak. Ketika

film berkembang menjadi fenomena yang dianggap

menguntungkan, orang-orang di belakang berkembangnya

film ini mulai berebutan mengklaim hak cipta film.47

Perkembangan film itu sendiri secara luas dimulai

pada tahun 1895, ketika Lumiere bersaudara memberikan

pertunjukan film secara umum di sebuah cafe di Paris; ini

menjadi cikal bakal terciptanya bioskop. Film yang diputar

saat itu adalah film berjudul L’Arrive d’un train en gare la

Ciotat/ The Arrival of a Train at La Ciotat Station.48 Mark

47 Mark Cousins, The Story of Film – A Worldwide History, (New York: Pavilion Book, 2004), h.23

48 Mark Cousins, The Story of Film – A Worldwide History, h.22

 

Page 54: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

39

Cousins menggambarkan pengalaman pemutaran film

pertama itu dalam bukunya The Story of Film: A Worldwide

History:

“The camera was placed near the track so the rain

gradually increased ini size as it pulled in, until ini seemed

it would crash through the screen into the room itself.

Audiences ducked, screamed or got up to leave. They were

thrilled, as if on a roller-coaster ride.

Masyarakat begitu terpukau dan tersihir dengan

fenomena visual yang dihadirkan film sebagai media baru

sehingga mereka terpancing untuk bertindak seolah apa

yang mereka saksikan di layar adalah kenyataan. Pada

perkembangannya lebih lanjut, film menjadi sebuah

medium yang ampuh, baik itu sebagai medium hiburan,

informasi, maupun komunikasi.

Sebagai media komunikasi yang berpengaruh,

banyak pihak yang memakai kekuatan film untuk

mensosialisasikan ide-ide tertentu. Sebut saja film

Pengkhianatan G30S/PKI (1984) besutan Arifin C. Noer

yang dikeluarkan pada jaman Orde Baru di bawah

pemerintahan Presiden Soeharto, yang sarat nilai anti-

komunisme, film V fo Vendetta (2006), disutradarai oleh

James McTeigue yang diadaptasi dari novel grafis karya

Alan Moore dan David Lloyd, yang berisi nilai-nilai

totalitarian.

Dibanding media-media lain, film memiliki

kekuatan besar. Baik dari segi estetika, yang mana film

 

Page 55: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

40

menjajarkan dialog, musik, pemandangan dan tindakan

bersama-sama secara visual dan naratif, maupun sebagai

alat komunikasi yang bisa ditelisik, terdapat banyak makna

dibalik teks dan tanda-tanda di dalamnya.

8. Film sebagai media dakwah

Film adalah alat komunikasi massa yang

mengoperkan lambang-lambang komunikasinya dalam

bentuk bayangan hidup di atas bayangan putih, hal ini

dilakukan atas bantuan proyektor, sedangkan filmnya

sendiri adalah rentetan foto di atas seloid.49 Maka, melihat

sebuah film adalah melihat sebuah kenyataan dalam sebuah

layar, yang kadang-kadang ceritanya bisa juga hadir dalam

realitas kehidupan sehari-hari.

Film menunjukkan pada kita jejak-jejak yang

ditinggalkan pada masa lampau, cara menghadapai masa

kini, dan keinginan manusia terhadap masa yang akan

datang, sehingga dalam perkembangannya film bukan lagi

sekedar usaha menampilkan citra bergerak (Moving

Images), namun juga diikuti oleh muatan-muatan

kepentingan tertentu, seperti halnya politik, kapitalisme,

dan hak-hak manusia.

Maka dengan perkembangan teknologi informasi

yang semakin menggiat, yang telah menciptakan perubahan

49 Yoyon Mdjiono, Komunikasi Penyiaran Islam, (Surabaya, Fak. Dakwah, IAIN Surabaya), 76

 

Page 56: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

41

pada banyak hal, sehingga dari berbagai kalangan

berlomba-lomba memanfaatkan teknologi canggih untuk

dijadikan media komuniasi massa sebagai sarana dakwah.

Dakwah Islami melalui kecanggihan teknologi

dengan memanfaatkan media informasi modern seperti film

misalnya akan lebih efisien dari pada dakwah kultural yang

masih harus menyesuaikan dengan kondisi budaya masing-

masing daerah.

Karena selain film dapat berfungsi sebagai media

komunikasi, film juga dapat berfungsi sebagai media

dakwah, yaitu media untuk mengajak kepada kebenaran

dan kembali pada jalan Allah SWT.

Film sebagai media dakwah, tentunya mempunyai

kelebihan-kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media-

media lainnya. Dengan kelebihan-kelebihan itulah, film

dapat menjadi media dakwah yang efektif, dimana pesan-

pesannya dapat disampaikan kepada penonton atau mad’u

secara halus dan menyentuh relung hati. Hal ini senada

dengan ajaran Allah SWT, bahwa untuk

mengkomunikasikan pesan, hendaknya dilakukan secara

qawlan syadidan, yaitu pesan yang dikomunikasikan

dengan benar, menyentuh, dan membekas dalam hati.50

Oleh karena itu, selain film hadir dalam bentuk

penglihatan dan pendengaran, film juga dapat memberikan

pengalaman-pengalaman baru kepada para penonton,

50 Widjaja, Ilmu Komunikasi Dan Pengantar Studi, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2000), hal.79

 

Page 57: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

42

seperti adanya nuansa perasaan dan pemikiran. Film

merupakan sebuah nilai yang dapat memenuhi kebutuhan

penonton yang bersifat spiritual, yaitu keindahan dan

transedental. Dan film dapat memberikan pengaruh yang

cukup besar kepada jiwa manusia disaat menonton,

sehingga akan terjadi suatu gejala yang menurut ilmu jiwa

sosial sebagai identifikasi psikologis. Ketika proses

decoding terjadi, para penonton kerap menyamakan atau

meniru seluruh pribadinya dengan salah seorang pemeran

dalam adegan film yang ditontonnya. Maka sangat wajar

ketika dakwah modern-film dapat menjangkau pelosok-

pelosok dunia dengan cepat, dan diakses dengan mudah

oleh khalayak luas, karena film merupakan medium

komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi

juga untuk penerangan dan pendidikan keagamaan.

Dengan demikian, film dengan menampilkan

kebudayaan Islam dan membawa misi keselamatan bagi

seluruh umat manusia, nampak sudah semakin penting

untuk menjadikan bahan pemikiran yang agak serius bagi

kalangan muslim, khususnya mereka yang bergerak di

bidang dakwah. Karena, sesuai dengan misi yang

dibawanya, bahwa muslim dan Islam merupakan rahmatan

lil-‘alamin.

C. Tinjauan Umum Tentang Kebebasan

1. Pengertian Umum Kebebasan

 

Page 58: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

43

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bebas

adalah lepas sama sekali atau merdeka, tidak dijajah dan

tidak diperintah.51 Sedangkan kebebasan adalah keadaan

bebas52, arti kata bebas dan kebebasan baru menjadi jelas

kalau dikatakan dari apa seseorang telah dibebaskan atau

masih bebas.

Oleh karena itu kesimpulan yang dapat kita tarik

dari uraian di atas yaitu arti kata “bebas” pada umumnya

dan pada dasarnya ialah tiadanya penghalang atau

pembatas, paksaan atau halangan beban atau kewajiban.53

Dalam artinya yang umum, kata “bebas” bisa

menunjuk misalnya kepada keadaan “lepas dari kewajiban

atau tuntutan apapun”. Di sini “bebas” menjadi sama

artinya dengan leluasa, sesuka hati, sewenang-wenang,

membiarkan naluri dan hawa nafsu tak terkekang. Seorang

manusia yang mencita-citakan kebebasan macam itu, taraf

hidupnya dalam hal ini tidak melebihi taraf hewan.54

Dalam Dardiri menurut Franz Von Magnis

mengemukakan mengenai pengertian kebebasan yang

beraneka ragam. Menurut Von Magnis, kebebasan

mempunyai tiga pengertian yaitu:

51 “definisi bebas” diakses pada 24 April 2019 dari, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bebas

52“definisi kebebasan” diakses pada 24 April 2019 dari, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kebebasan

53 Dr. Nico Syukur Dister OFM, Filsafat Kebebasan, (Yogyakarta, Kanisius, 1997), hal.46

54 Dr. Nico Syukur Dister OFM, Filsafat Kebebasan, hal.45

 

Page 59: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

44

a. Kebebasan jasmaniah, maksudnya adalah tidak

adanya paksaan terhadap kemungkinan-

kemungkinan kita untuk menggerakkan badan kita,

misalnya terhadap kemungkinan untuk pergi ke

pasar, untuk berteriak, untuk memegang buku.

Jangkauan kebebasan ini ditentukan oleh

kemampuan badan kita sendiri.

b. Kebebasan kehendak, maksudnya adalah kebebasan

untuk menghendaki sesuatu. Jangkauan kebebasan

kehendak adalah sejauh jangkauan kemungkinan

untuk berpikir, dan karena manusia dapat

memikirkan apa saja maka ia dapat menghendaki

apa saja.

c. Kebebasan moral, maksudnya adalah tidak adanya

macam-macam ancaman, tekanan, larangan dan lain

desakan yang tidak sampai berupa paksaan pisik.55

Harold H. Titus (11, 1984, p. 99-109) dalam

membahas persoalan ada atau tidak adanya kebebasan

manusia mengajukan tiga pandangan, yakni:

a. Determinisme

Determinisme adalah suatu teori atau pandangan yang

mengatakan bahwa segala sesuatu dalam alam ini

termasuk manusia diatur oleh hukum sebab akibat.

b. Indeterminisme (free will)

55 Dardiri, “Sepintas Tentang Artii Kebebasan Manusia dan Peranannya Dalam Pertanggungjawaban Moral”, diakses pada 29 April 2019 dari: https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/31437/19017

 

Page 60: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

45

Indeterminisme adalah suatu teori atau pandangan

yang mengatakan bahwa bagian-bagian alam ini

mempunyai kemampuan besar untuk bermain secara

bebas (loose play). Dengan ungkapan lain, tidak

semua benda itu terikat dengan hukum sebab akibat.

c. Self-Determinisme

Self-Determinisme yaitu suatu sikap atau pandangan

yang menekankan aku sebagai penyebab, yang

merupakan pusat kreativitas dan memiliki kebebasan

memilih. 56

Oleh karenanya berbicara masalah kebebasan,

yang oleh Norman P. Barry, diartikan sebagai “tidak

adanya suatu paksaan atau rintangan” dan oleh Werner

Becker didefinisikan sebagai “orang yang dalam batas-

batas tertentu dapat melakukan atau meninggalkan apa

yang dia inginkan.57

Satu-satunya kebebasan yang pantas disebut

kebebasan adalah kebebasan untuk mengejar kebaikan

kita sendiri menurut cara kita sendiri, selama kita tidak

berusaha merampas hak orang lain dari kebaikan mereka

56 Dardiri, “Sepintas Tentang Artii Kebebasan Manusia dan Peranannya Dalam Pertanggungjawaban Moral”, diakses pada 29 April 2019 dari: https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/31437/19017

57 In’amuzzahidin, Muh,“Konsep Kebebasan Dalam Islam”, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Negeri Islam Walisongo. Hal. 260

 

Page 61: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

46

atau menghalangi usaha mereka untuk mendapatkannya.58

Maka kebebasan yang dimiliki oleh manusia ialah

kebebasan yang terikat.

2. Kebebasan Perspektif Barat

Jika kita melihat konsep kebebasan ala barat,

Istilah kebebasan dan kemerdekaan umumnya dipahami

sebagai padanan kata freedom dan liberty. Artinya

keadaan dimana seseorang bebas dari dan untuk berbuat

atau melakukan sesuatu. Yang disebut pertama adalah

kebebasan negatif, dimana segala bentuk pengaturan dan

pembatasan berupa suruhan, larangan ataupun ajaran,

dianggap berlawanan dengan kebebasan; manakala yang

kedua (‘bebas untuk’) dinamakan kebebasan positif,

dimana seseorang boleh menentukan sendiri apa yang ia

kerjakan. Demikian menurut Isaiah Berlin dalam Two

Concepts of Liberty (1958).59

Pada mulanya, liberalisme identik dengan partai

politik atau kelas sosial dan program spesifik. Namun

sekarang istilah tersebut digunakan pada sistem pemikiran

dan perbuatan, yang tidak spesifik pada doktrin filsafat,

dan lebih inklusif daripada prinsip partai.

58 John Stuart Mill, On Liberty Perihal Kebebasan, (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2005), hal. 6

59 “Kebebasan ala barat” diakses pada 30 April 2019 dari, https://insists.id/tiga-makna-kebebasan-dalam-islam-2/

 

Page 62: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

47

Liberalisme setidaknya dapat dideskripsikan

dengan 1) adanya nilai kebebasan berekspresi dari

personalitas individual; 2) adanya kepercayaan terhadap

kemampuan manusia untuk membuat ekspresi tersebut

bagi mereka sendiri dan masyarakat; 3) penegakan dari

institusi-institusi dan kebijakan-kebijakannya, yang

menjaga dan membantu adanya kebebasan ekspresi dan

kepercayaan terhadap kebebasan.60

Kaum liberal, sebagaimana orang Barat pada

umumnya, menjadikan faktor ”mengganggu orang lain”

sebagai batas kebebasan. Seseorang beragama apa pun,

berkeyakinan apa pun, berperilaku dan berorientasi

seksual apa pun, selama tidak mengganggu orang lain,

maka perilaku itu harus dibiarkan, dan negara tidak boleh

campur tangan. Bagi kaum liberal, tidak ada bedanya

seorang menjadi ateis atau beriman, orang boleh menjadi

pelacur, pemabok, menikahi kaum sejenis (homo/lesbi),

kawin dengan binatang, dan sebagainya. Yang penting

tidak mengganggu orang lain. Maka, dalam sistem politik

mereka, suara ulama dengan penjahat sama nilainya.61

3. Kebebasan dalam Islam

Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari

kosakata salima yang berarti selamat sentosa. Dari kata

60 In’amuzzahidin, muh. “Konsep Kebebasan Dalam Islam” Jurnal at-Taqaddum volume 7, nomor 2, November 2015

61 “Kebebasan Barat” diakses pada 30 April 2019 dari: https://insists.id/demi-kebebasan-membela-kebathilan/

 

Page 63: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

48

ini kemudian dibentuk menjadi kata aslama yang berarti

memeliharakan dalam keadaan selamat, sentosa, dan

berarti pula berserah diri, patuh, tunduk dan taat.62

Islam ialah agama yang kekal dan benar serta

sesuai dengan akal dalam setiap zaman dan bangsa, yang

dibawa oleh Muhammad SAW untuk mengeluarkan

manusia dari kegelapan menuju cahaya dan untuk

menunjukkan manusia jalan yang lurus serta mengarahkan

manusia menuju kebahagian dunia dan akhirat63

م ال س اإل هللا د ن ع ن ي الد ن إ

“sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah

hanyalah Islam.” (QS. 3:19)

Istilah kebebasan menurut definisi agama adalah

buah, terjemah sampel dan praktek bagi agama yang

mendengungkan pembebasan manusia dari semua warna

ikatan dan kehambaan pada selain Allah sang pencipta,

yang mengadakan wujud manusia atas dasar kemuliaan

dan kesempurnaan manusia.64

البحر ورزقـناهم من الطيبات ولقد كرمنا بين ءادم ومحلناهم يف البـر و

و فضلناهم علي كثري ممن خلقناتـفضيال

62 Prof. DR. H. Abuddin Nata, MA., Studi Islam Komprehensif, (Jakarta, Kencana, 2015), hal.11

63 Kmi Gontor, Addinul Islamiy juz awwal, (Ponorogo, Darussalam Press, 2004), hal. 3

64 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, (Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2005) hal.7

 

Page 64: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

49

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(QS. 17:70)

Ibnu Taimiyah mendefinisikan kebebasan dengan

bentuk penghambaan yang murni terhadap Allah yang

mampu mengumpulkan antara sempurnanya kecintaan

dengan sempurnanya kehinaan di hadapan Allah.65

Kebebasan adalah hak dalam mengerjakan

sesuatu yang diperbolehkan oleh undang-undang.

Sebagian para ahli perundang-undangan (Zakaria

Ibrahim) mengartikan kebebasan dengan suatu bentuk

kreativitas khusus yang dapat memberikan corak utama

manusia dipandang dari sisi berakalnya, dimana

kemauannya dapat melahirkan semua bentuk

aktivitasnya, bukan dari bentuk kemuan yang dianggap

asing darinya. Kebebasan dalam hal ini berarti tidak

adanya paksaan dari luar. Maka kebebasan sejati adalah

sebuah keputusan yang pribadi dan berdikari, didasari

oleh pemahaman yang pribadi dan berdikari.66

Muhsin Al-Abudi mendefinisikan kebebasan

dengan sekelompok hak hak yang telah diakui

65 Ta’arudh Al-Aqli wa An-Naqli “pertentangan nalar dan Nash”, karya Ibnu Taimiyah. Hal. 62

66 Dr. Nico Syukur Dister OFM, Filsafat Kebebasan, hal.31

 

Page 65: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

50

keberadaannya dan dianggap pokok dalam tataran

peradaban yang jelas, dan untuk berikutnya kebebasan

ini menuntut perlindungan undang-undang secara

khusus, dilindungi negara, dijamin tidak diabaikan dan

penjelasan terhadap beberapa medium yang menjaga

kebebasan tersebut.67

Berbicara tentang kebebasan dalam Islam, sangat

kompleks, tergantung dari sudut mana kita memandang.

Dari tasawuf misalnya. Kebebasan dapat diartikan

dengan terbebasnya seseorang dari dominasi dan jebakan

materi-kebendaan. Dengan dzawq-nya, ia mampu

menyaksikan hakekat kebenaran ( mukasyafah/

ketersingkapan).68 Atau dari teologi Islam, seseorang

akan mendapatkan bahasan tentang kebebasan

berkehendak (free will and free act) sebagai lawan dari

predestinasi (taqdir), sebagaimana yang tampak dalam

perdebatan antara golongan mu’tazilah, jabariyah dan

sunni dengan berbagai argumentasinya.

Maka makna kebebasan dalam Islam ada tiga

makna, yaitu:

1. Kebebasan identik dengan fitrah, yaitu tabiat

dan kodrat asal manusia sebelum diubah,

dicemari, dan dirusak oleh sistem kehidupan

disekelilingnya.

67 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal.31 68 Abdul Munir Mulkhan, Mencari Tuhan dan Tujuh Jalan

Kebebasan (Sebuah Essai Pemikiran Imam Al-Ghazali), (Jakarta, Bumi Aksara Cet. I, 1992) hal. 122

 

Page 66: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

51

2. Kebebasan daya kemampuan dan kehendak

atau keinginan yang Allah berikan kepada kita

untuk memilih jalan hidup masing-masing.

3. Kebebasan dalam islam berarti memilih yang

baik (ikhtiyar)69

Sehingga kebebasan dalam Islam ialah

kebebasan yang sesuai dengan fitrah manusia yaitu

menghambakan diri kepada Allah, Tuhan yang telah

menciptakannya dan memuliakannya. Kebebasan untuk

kemaslahatan bersama yang memantulkan ilmu dan

adab.

Istilah kebebasan dalam syariat Islam memiliki

arti sosial, dalam hal ini Islam memberikan dua ikatan;

1. Ikatan dari dalam yang bangkit dari jiwa yang

paling dalam, berfungsi dalam penguasaan jiwa,

patuh terhadap putusan akal maupun perasaan, dan

mengikat kebebasan manusia dari mengikuti hawa

nafsu maupun kesenangan. Di antara fenomena

macam ikatan ini yang yang paling nampak adalah

rasa malu.

2. Ikatan dari luar terhadap jiwa yang diatur undang-

undang. Faktor yang mendasari adanya ikatan ini

adalah lemahnya beberapa ikatan jiwa dari dalam,

padahal dalam realitasnya ia sangat menjaga

kebebasan, tidak ada ikatan bagi kebebasan.

69 “Makna kebebasan dalam Islam” diakses pada 30 April dari, https://insists.id/tiga-makna-kebebasan-dalam-islam-2/

 

Page 67: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

52

I. Kebebasan-kebebasan yang berkenaan dengan

kepentingan individu yang bersifat maknawi.

Kebebasan ini terdiri dari empat macam70

a. Kebebasan beragama

Yang dimaksud kebebasan beragama adalah

dimungkinkannya seseorang untuk memilih agama

atau kepercayaan yang dianutnya. Kebebasan

beragama ini meliputi kebebasan berakidah,

kebebasan menjalankan ibadah, serta melakukan

acara ritual keagamaan.

b. Kebebasan berpendapat, berserikat, pers, dan

mendirikan lembaga-lembaga LSM.

Kebebasan berpendapat adalah suatu kondisi dimana

setiap individu mampu mengekspresikan pendapat

serta pikirannya ke masyarakat.

c. Kebebasan belajar dan mengajar

Yaitu kemampuan seseorang untuk memperoleh

pengajaran atau ilmu dari siapa pun yang

diinginkannya, serta menyampaikan ilmu yang

dipunyai atau menyampaikan kepada siapa pun yang

dikehendakinya.

d. Hak mengajukan petisi

Yaitu hak setiap individu untuk mengutarakan

pengaduan, permohonan ataupun catatan tertulisnya

kepada pemerintah.

70 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal.65-66

 

Page 68: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

53

Adapun pembagian mengenai hak dan kebebasan

menurut Dr. Musthafa Zaid Fahmi yang membaginya

menjadi tiga macam71:

1. Hak perorangan/personal. Meliputi hak terjaminnya

kemanan, kebebasan bertempat tinggal, berpindah,

kerahasiaan surat menyurat, serta adanya

penghormatan atas akal manusia.

2. Kebebasan politik. Meliputi kebebasan berpendapat,

beragama dan pemakian atribut keagamaan,

kebebasan berserikat serta pers

3. Hak dan kebebasan sosial ekonomi

Konsep kebebasan (al-hurriyyah atau liberty)

dalam Islam, asal mulanya adalah konsep ikhtiyar dan

taqdir, yang berkaitan dengan kebebasan atau tidaknya

manusia dalam melakukan perbuatannya, dalam term

teologi atau agama. Kemudian setelah terjadinya kontak

dengan dunia barat konsep tersebut berkembang menjadi

lebih luas cakupannya.72 Kebebasan dalam Islam lebih

terbatas dan terarah, atau dengan kata lain bebas tapi

terikat.

Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan tentang

mengemban tanggungjawab menghormati kebebasan

dan hak-hak asasi manusia,

ال و ئـ س م ان ك د ه الع ن إ د ه لع ا اب و فـ و أ و

71 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal.67 72 In’amuzzahidin, Muh,“Konsep Kebebasan Dalam Islam”, Hal. 259

 

Page 69: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

54

“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti

diminta pertanggungan jawabnya.” (Al-Israa’:34)

Ayat ini menjamin pemeliharaan kebebasan agar tidak

disalah gunakan.

Maka untuk membatasi kebebasan yang telah

dipaparkan di atas, ada tiga hal penting yang perlu kita

perhatikan sebagai berikut.

Pertama, bahwa adanya kebebasan yang dimiliki

seseorang tidak boleh mengganggu atau membatasi

kebebasan orang lain. Dengan demikian, kebebasan yang

dimiliki oleh seseorang dibatasi oleh kebebasan individu

orang lain, atau bukan kebebasan tanpa batas, karena

kebebasan tanpa batas akan melahirkan anarkhisme yang

selanjutnya menghancurkan kebebasan yang dimiliki

seseorang.

Kedua, bahwa adanya kebebasan yang dimiliki

seseorang menunjukkan bahwa dalam Islam tidak diakui

adanya perbudakan sebagaimana yang pernah terjadi di

zaman jahiliah atau di zaman modern saat ini. Karena

dalam Islam semua manusia dilahirkan dalam keadaan

bebas atau merdeka dalam menentukan jalan hidupnya.

Ketiga, bahwa kebebasan individu dalam etika

Islam diakui selama tidak bertentangan dengan

kepentingan sosial yang lebih besar atau sepanjang

individu tidak melangkahi hak-hak orang lain.73

73 Prof. DR. H. Abuddin Nata, MA., Studi Islam Komprehensif, (Jakarta, Kencana, 2015), hal.417-418

 

Page 70: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

55

Dari berbagai pemaparan di atas, Dr. Wahbah

pada akhirnya mengambil kesimpulan bahwa di dunia

ini tidak ada kebebasan mutlak. Menurutnya,

kebebasan selalu terikat dengan aturan tertentu, yaitu

selama tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.

Oleh karena itu, kebebasan harus diatur sehingga

seseorang tidak berlebihan atau menyalahgunakan

kebebasan. Menurutnya, standar kebebasan harus

bersifat umum dan berlaku untuk semua kalangan

tanpa memandang perbedaan agama, etnis atau

lainnya.74

74 “Kebebasan menurut Prof. Wahbah” diakses pada 30 April 2019 dari, http://almuflihun.com/hak-mendapatkan-kebebasan-perspektif-prof-dr-wahbah-zuhaili/

 

Page 71: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

56

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan di atas,

yaitu teori Semiotika Roland Barthes maka penulis membuat

skema kerangka berpikir dalam penelitian ini yang tergambar

pada gambar 2.2.75 Sebagai acuan penulis dalam melakukan

penelitian.

75 “Kerangka Berpikir” diakses pada 28 April 2019 dari: https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/666/jbptunikompp-gdl-dwiyansept-33254-4-unikom_d-i.pdf

Film Bilal: A New Breed Of Hero

Denotatif Konotatif Mitos

Semiotika Roland Barthes

 

Page 72: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

57

(Gambar 2.2 Kerangka berpikir)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sekilas Tentang Film Bilal A New Breed of Hero

Film ini berasal dari Uni Emirat Arab yang

disutradarai oleh Khurram H. Alavi dan Ayman Jamal yang

sekaligus penulis naskah skenario. Film ini diproduksi oleh

Rumah Produksi Film Barajoun Entertainment, Resnick

Interactive Development, dan didistributori oleh Hum Films.

Film ini rilis pada tanggal 2 Februari 2018 di USA, dengan

panjang durasi sekitar 1 jam 45 menit.

(Gambar 3.1 Poster Bilal: A New Breed of Hero) 76

76 “Poster Film Bilal: A New Breed of Hero”diakses pada 28 April 2019 dari, https://s3-eu-west-1.amazonaws.com/abandomedia/indie/foto/db_49211_60.jpg

 

Page 73: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

57

Meski baru dirilis di AS, film dengan format 3D dan

disutradarai Ayman Jamal dan Khurram H Alavi ini

sebenarnya merupakan film lama karena tayang perdananya

(premier) dilakukan di Festival Film Internasional Tahunan

ke-12 pada 9 Desember 2015, dan kemudian, pada 8

September 2016, dirilis di seluruh wilayah MENA (Timur

Tengah dan Afrika Utara).

Film ini mendapat ulasan positif dan merupakan film

box office. Film ini memenangkan “The Best Inspiring

Movie” pada hari animasi selama festival Film Cannes dan

“Film Inovatif terbaik” di Broadcast Pro Middle East Award.

Film ini juga dinominasikan untuk Best Animated Feature

Film di Asia Pacific Screen Awards atau “APSA”,

penghargaan tertinggi di kawasan ini untuk film.77

Selain daripada itu, film ini mendapatkan beberapa

respon positif dari media luar, diantaranya media The

Hollywood Reporter, yang menyatakan :"Bilal membuat aksi

tetap mengalir selama dua jam penuh. Film ini tidak pernah

membingungkan atau mengaburkan ... itu adalah kisah yang

kuat yang diceritakan dengan baik yang menciptakan banyak

momentum emosional"78

B. Sejarah Tokoh Bilal bin Rabah

77 Portal Islam.id, “Film “Bilal: A New Breed of Hero” diputar di Amerika”. Diakses pada tanggal 31 Agustus 2018 dari https://www.portal-islam.id/2018/01/film-bilal-new-breed-of-hero-diputar-di

78 “Award Film Bilal” diakses pada 28 Maret 2019 https://www.hollywoodreporter.com/review/bilal-dubai-review-847577

 

Page 74: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

58

Salah satu ajaran dasar Islam adalah persatuan umat

manusia dan kesetaraan manusia. Sejak awal, agama Islam

dibangun untuk mencakup semua orang; pria dan wanita dari

berbagai suku, ras, dan kelompok sosial. Di mata kaum

Muslim, mereka semua bersaudara tanpa perbedaan di antara

mereka. Nabi Muhammad SAW adalah yang pertama

menyatakan kesetaraan di antara manusia dalam sejarah

sejarah dunia 1.400 tahun yang lalu.

Di hadapan lebih dari 120.000 sahabat selama haji, ia

menyatakan: “Wahai manusia! Tuhanmu adalah satu Tuhan,

dan kalian semua memiliki ayah yang sama (Adam).

Memang, tidak ada keunggulan orang Arab di atas non-Arab

atau non-Arab di atas Arab; atau putih di atas hitam; atau

hitam di atas putih, kecuali dengan taqwa (kebenaran).

"Maka tidak mengherankan kemudian, bahwa salah satu

pahlawan paling terkenal dalam sejarah Arab, digunakan

untuk menggambarkan dirinya sebagai" Abyssinian, yang

adalah seorang budak "tanpa rasa rasa malu. Dia tahu bahwa

bagi saudara-saudaranya, ini tidak penting.

Pahlawan yang kita bicarakan adalah "Bilal ibn

Rabah", budak pertama dalam sejarah Arab yang masuk

Islam, dan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang

paling tepercaya dan setia.

Bilal ibn Rabah lahir di Mekah, pada tahun 580

Masehi. Ayahnya, Rabah, adalah seorang budak Arab dari

klan "Bani Jumah" sementara ibunya, Hamama, adalah

seorang mantan putri Abysinna (Ethiopia modern) yang

 

Page 75: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

59

ditangkap setelah 'Tahun Gajah' ( upaya untuk

menghancurkan Kabah) dan dilemparkan ke dalam

perbudakan.

Terlahir dalam perbudakan, Bilal tidak punya pilihan

lain selain bekerja untuk tuannya, Umayya bin Khalaf,

pemimpin Quraisy (suku politeis). Dia biasa melakukan

perjalanan ke negeri-negeri jauh untuk karavan dagang

'Umayya, menantang dinginnya musim dingin yang pahit dan

musim panas yang ekstrem, terlalu banyak bekerja dan

diperlakukan dengan buruk.

Bilal segera diakui sebagai budak yang layak dan

dipercayakan dengan kunci untuk berhala Arab. Namun,

rasisme dan status sosial politik Arab mencegah Bilal dari

mencapai posisi yang tinggi di masyarakat.

Ketika Muhammad SAW mengumumkan

kenabiannya dan mulai mendakwahkan pesan Islam, Bilal

meninggalkan penyembahan berhala, menjadi salah satu

mualaf yang paling awal untuk beriman, yang bukan hal

yang mudah untuk dilakukan. Pada waktu itu, bahkan

anggota terhormat Mekah menjadi sasaran pelecehan segera

setelah mereka masuk Islam. Bagi Bilal, itu lebih sulit karena

dia harus menentang Umayya, tuannya, yang kebetulan juga

merupakan antagonis utama Islam.

Bilal, yang saat itu menjadi budak Umayyah

binKhalaf, pernah dikalungi tali di lehernya, lalu dia

diserahkan kepada anak-anak kecil lalu mereka mengaraknya

di pegunungan di Mekkah. Lehernya menampakkan luka

 

Page 76: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

60

bekas jeratan tali itu, karena Umayyah mengikatkan tali itu

kencang-kencang, dan masih ditambahi lagi dengan pukulan

tongkat. Setelah itu dia disuruh duduk di bawah terik

matahari dan dibiarkan kelaparan. Penyiksaan oaling keras

dialaminya, suatu hari dia dibawa keluar selagi matahari

tepat di tengah ufuk, lalu dia ditelentangkan di atas padang

pasir di Mekkah. Umayyah meminta sebuah batu yang besar

lalu meletakkannya di atas dada Bilal, seraya berkata,

“Tidak, demi Allah, kamu tetap seperti ini hingga kamu mati

atau mengingkari Muhammad serta menyembah Lata dan

Uzza,” Bilal hanya mampu berucap, “Ahad,. Ahad...”79

Telah disebutkan bahwa berita tentang budak yang

berteriak 'Tuhan adalah Satu!' Bahkan di tengah-tengah

penyiksaan, segera mencapai Nabi Muhammad SAW dan

teman-temannya. Abu Bakar, sahabat terdekat Nabi

Muhammad SAW dan seorang pedagang kaya dengan status

setara dengan Umayyah, dikirim untuk menyelidiki. Dia

datang ke lapangan terbuka tempat Bilal disiksa untuk

hiburan. Abu Bakar tidak kehilangan kesabarannya, karena

itu bukan caranya, tetapi dia berkata kepada Umayya,

"Apakah kamu tidak takut kepada Tuhan bahwa kamu

memperlakukan orang miskin ini seperti ini?" Dia menjawab

dengan mengatakan: "Kamu adalah orang yang merusaknya,

jadi kamu menyelamatkannya dari penderitaannya!" Abu

Bakar menjawab: "Kalau begitu, jual dia padaku, sebutkan

79 Al-Mubarukfuri, Shafiyyurrahman, Sirah Nabawiyah: Ar-Rahiq Al-Makhtum, (Jakarta: Ummul Qura, 2011), hal. 175-176

 

Page 77: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

61

harganya." Umayya, adalah seorang pengusaha dan tidak

bisa menyerah untuk mendapat untung, jadi dia menjual Bilal

dengan harga yang bagus. Untuk mempermalukan Bilal, dia

menambahkan: "Aku akan menjualnya kepadamu bahkan

jika kamu hanya menawari saya satu ons emas." Abu Bakar

menjawab: "Aku akan membelinya bahkan jika kamu

meminta seratus ons."

Selama dekade berikutnya, Bilal menemani Nabi

Muhammad SAW dalam ekspedisi militernya, menyebarkan

ajaran Islam dan diberi posisi penting sebagai komandan

pasukan, akhirnya menempatkan kecerdasan dan

keterampilannya untuk digunakan sepenuhnya.

Dia juga menjadi terkenal karena suaranya yang

indah ketika dia berdoa dengan lantang, dan mendapat

kehormatan untuk menjadi muazin pertama — orang yang

memanggil umat Islam untuk shalat dari atas masjid.

Bilal menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad

yang paling dipercaya dan setia. Bilal bahkan bermigrasi

dengan Nabi SAW ke Madinah dan berpartisipasi dalam

pertempuran besar termasuk Badr, Uhud, dan Khandaq.

Dalam perang Badar, ia membunuh musuh Islam yang gigih,

mantan penguasa tirannya, Umayya.

Selama bertahun-tahun, dia menjadi dekat dengan

Nabi Muhammad SAW dan ketika dia meninggal, dikatakan

bahwa Bilal tidak bisa tinggal di Madinah lagi. Dia pindah ke

 

Page 78: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

62

Suriah di mana dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di

mana dia meninggal pada tahun 640, pada usia 57.80

C. Sinopsis Film

Film Bilal A New Breed of Hero berlatar sekitar

seribu tahun yang lalu, berkisah pada seorang anak laki-laki

bernama Bilal yang bermimpi untuk menjadi pejuang hebat.

Namun ia diculik bersama dengan saudari perempuannya dan

dibawa ke tanah yang jauh dari rumah.

Dilempar ke dalam dunia dimana keserakahan dan

ketidakadilan menguasai segalanya. Meskipun menghadapi

berbagai macam kesusahan, Bilal mulai menemukan

kekuatan dari dirinya untuk menemukan jalan hidupnya

dengan memberanikan diri untuk meninggikan suaranya dan

membuat perubahan.

Bilal selalu bermimpi untuk menjadi seorang pejuang

sejak ia masih anak-anak. Akan tetapi setelah bertahun-tahun

dipenangkaran, dimana dimulai sejak serangan brutal yang

membunuh ibunya menjadi mimpi buruk untuk Bilal. Era

baru baginya setelah ia dijual kepada Umayyah ibnu Khalaf,

seorang pedagang terkaya di Hejaz. Bilal tak pernah

melupakan hari dimana ibunya terbunuh dan selalu

mengingat saran dari ibunya. Suatu ambisi mengingatkannya

bahwa ia perlu mengatasi kesulitan dalam hidupnya sendiri.

80 “Sejarah Bilal” diakses pada 28 April 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/history

 

Page 79: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

63

Hijaz adalah pusat perdagangan penting dan tempat

pertemuan orang-orang kafir sekitar 1400 tahun yang lalu.

Dalam ceritanya, orang-orang kaya memiliki sikap tirani

yang luar biasa terhadap orang miskin di negeri ini.

Umayyah dan algojonya juga merupakan tokoh terkemuka.

Orang-orang mematuhi mereka, tapi Bilal tidak pernah

melakukannya. Dia selalu merasa bahwa ia akan menikmati

kebebasan suatu hari dengan perpegang teguh pada mimpi

dan hatinya.

Bilal dan saudari perempuannya menghabiskan

seluruh masa kecil mereka dibawah penganiayaan Umayyah,

namun ikatan mereka tak pernah putus, justru semakin

tumbuh lebih kuat. Bilal merindukan ibunya, ia masih ingat

lagu-lagunya yang terngiang ditelinga dan hatinya, yang

menginspirasi dia.

Semakin lama Bilal tumbuh menjadi seorang pria

tampan dan tangguh. Suatu hari, saat ia berjalan-jalan, suatu

hal terjadi yang akan mengubah hidupnya untuk selamanya.

Dia bertemu dengan tuan para pedagang. Tapi Bilal bukan

lagi orang yang sama. Keinginannya untuk kebebasan telah

menyebar keseluruh tubuhnya. Kata-kata sang ibu masih

melekat didalam pikirannya, "Tidak ada yang bisa memiliki

jiwamu". Tapi Umayyah adalah pemilik tubuhnya dan

menyiksanya disetiap kesempatan. Tujuannya adalah untuk

menghukum mereka yang berpaling dari menyembah berhala

(Latta dan Uzza) dengan siksaan sebagai peringatan kepada

orang lain.

 

Page 80: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

64

Akan tetapi Bilal tak menyerah meskipun ia disiksa

seperti melentangkan dirinya untuk menghadap matahari dan

dadanya ditindih dengan batu yang sangat besar sehingga

membuat napasnya menjadi terasa sesak. Tekad dan

keinginannya untuk kebebasan membantu dia tetap kuat.

Akhirnya saudagar kaya bernama Abu Bakar membeli Bilal

dari Umayyah untuk dibebaskan. Kemudian Bilal dibawa

Abu Bakar menuju ke rumahnya untuk dirawat dan diobati

luka-lukanya. Namun saudari perempuan Bilal tidak bisa ikut

dibebaskan karena Safwan, anak dari Umayyah tidak

mengijinkannya untuk dibebaskan.

Bilal kemudian menjadi salah satu pria terkemuka di

masyarakat dan menjadi pejuang yang baik. Pemandunya

adalah Hamza, seorang pejuang paling terkenal dimasa itu.

Bilal memberitahu semua orang bahwa setiap orang itu setara

di bawah matahari yang sama, tidak peduli warna kulit

mereka apa. Dia juga berhasil mewujudkan mimpinya selama

ini sejak sedari kecil, tapi masih ada rasa sakit yang pahit

dihatinya, yaitu mengenai saudari perempuannya.81

D. Profil Sutradara

81 “Sinopsis Film Bilal” , diakses pada 30 Maret 2019 dari: https://www.mbahsinopsis.id/2018/01/sinopsis-film-bilal-a-new-breed-of-hero-2018.html

 

Page 81: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

65

(Gambar 3.2 Ayman Jamal)

Ayman Jamal dikenal sebagai Pendiri dan Managing

Partner dari Barajoun Entertainment, sebuah studio animasi

dan efek visual terkemuka di kawasan MENA yang

menyediakan rangkaian penuh animasi dan produksi gambar

yang dihasilkan komputer dari desain konsep hingga render

akhir. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan dan

menghasilkan cerita yang inspirasional dan layak disebarkan

di kalangan pemuda di seluruh dunia selain berpartisipasi

dalam mengembangkan industri Pembuatan Film di wilayah

tersebut.82

Ayman adalah wirausahawan produktif yang telah

mendirikan delapan perusahaan dalam 14 tahun terakhir dan

salah satunya perusahaan (Visualizit) memenangkan Posisi 1

di "100 Perusahaan dengan Pertumbuhan Tercepat" di Arab

Saudi oleh Otoritas Investasi Umum Arab Saudi kembali

pada tahun 2011. Hasratnya untuk mendongeng dan keahlian

dalam mengembangkan Konten Media, Hiburan Bermerek,

Animasi dan Dokumenter mengilhami dia untuk

82IMDb “Profil Ayman Jamal” diakses pada 30 Maret 2019 dari: https://www.imdb.com/name/nm6336449/bio?ref_=nm_ov_bio_sm)19.01,

 

Page 82: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

66

memproduksi film fitur animasi penuh pertamanya "BILAL",

yang menceritakan tentang iman, harapan, dan keberanian.83

Karyanya membuka jalan untuk mencapai tujuan

utamanya yaitu menginspirasi orang melalui karyanya karya

menghasilkan cerita yang memberikan nilai dan pengalaman

yang mengubah hidup untuk generasi yang berbeda dari

semua umat manusia. Meskipun menjadi penggila di dunia

bisnis, ia meluangkan waktu dari jadwalnya sendiri untuk

berbagi wawasan penting tentang kehidupan dan

menyampaikan pesan layanan publik pada berbagai

kesempatan.

(Gambar 3.3 Khurram H. Alavi)

Khurram H. Alavi adalah seorang sutradara, penulis

skenario, konsultan cerita, pematung dan direktur seni.

Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang ini,

Khurram melakukan debut sebagai sutradara dengan 'Bilal: A

83“Profil Ayman Jamal” diakses pada 30 Maret 2019 dari: http://www.pnu.edu.sa/arr/Conferences/childhood/Documents/Ayman%20Jamal%20Bio.pdf

 

Page 83: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

67

New Breed of Hero', sebuah kisah animasi epik tentang salah

satu kepribadian paling dihormati dalam sejarah Arab.84

Obsesi masa kecil dengan pahlawan super dan

budaya pop mendorong Khurram untuk mengejar karir di

bidang hiburan visual. Lulusan Sekolah Seni & Arsitektur

Indus Valley (Pakistan), Khurram H. Alavi menghabiskan

tahun-tahun awalnya belajar dan mengalami berbagai aspek

pembuatan konten animasi.85 Dengan kemampuan yang solid

atas penulisan, ilustrasi, patung, desain, dan iklan. Dalam hal

kualitas dan nilai pasar, Khurram dapat melihat sebuah

proyek dari semua sisi spektrum.

Dihormati oleh rekan-rekan karena profesionalisme

yang sempurna, Khurram sangat senang bekerja dengan

siapapun. Dia juga biasa dikenal dengan 'Gandalf,' dan itu

juga bukan untuk janggut atau rambut panjang! Etos kerjanya

yang tak kenal lelah, dan perhatiannya pada detail membuat

dampak luar biasa pada apa pun yang dilakukan Khurram.

Saat ini, Khurram mengembangkan "Mirlo & The Magical

Opus," sambil memberikan layanan konsultasi dan

pengembangan pada proyek-proyek lain.

E. Profil Pemain

1. Bilal

84 IMDb “Biografi Khurram H. Alavi” diakses pada 30 Maret 2019

dari, https://www.imdb.com/name/nm6735778/bio?ref_=nm_ov_bio_sm 85 “Biografi Khurram H. Alavi” diakses pada 30 Maret 2019 dari,

https://dubaifilmfest.com/en/cast/140320/khurram_h_alavi.html

 

Page 84: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

68

(Gambar 3.4 Bilal Ibn Rabah)86

Pahlawan dari kisah kami, Bilal yang kuat akan

sering membuatnya bermasalah dengan penguasa Mekah.

Meskipun demikian, kerinduan Bilal untuk panggilan

yang lebih tinggi membuatnya tetap bertahan, karena tidak

ada pelecehan fisik atau mental yang mampu mematahkan

perselisihannya untuk kebebasan dan kesetaraan.

2. Umayya

(Gambar 3.5 Umayyah)87

Tuan Bilal yang kejam, dan pedagang terkaya saat

itu. Sama seperti sukunya, Umayya menderita kompleks

superioritas yang diperkuat oleh keinginannya akan

kekuasaan. Apa yang membuat Umayya benar-benar

berbahaya, bagaimanapun, adalah kemampuannya untuk

86 Sumber: Screen capture Cast Bilal diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

87 Sumber: Screen capture Cast Umayyah diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 85: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

69

memanipulasi orang-orang Mekah dengan cara

menegakkan kehendaknya, dengan satu atau lain cara!

3. Hamza

(Gambar 3.6 Hamzah)88

Dikenal sebagai "Singa", Hamza adalah pejuang

yang kuat dan kaya dengan karakter moral yang kuat, dan

keterampilan bertarung yang brutal. Takut dan dihormati

di seluruh Mekah, tidak ada yang berani melawannya.

Dalam kisah ini, Hamza terbukti menjadi sekutu dan

pembimbing yang berharga bagi Bilal.

4. Al Siddiq

(Gambar 3.7 Abu Bakr Al Siddiq)89

Tuan Pedagang. Juga orang pertama yang melihat

kebaikan di Bilal. Al Siddiq mendekati Bilal merasakan

88 Sumber: Screen capture Cast Hamzah diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

89 Sumber: Screen capture Cast Al Siddiq diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 86: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

70

perjuangan batinnya dan membimbingnya dengan sabar

menuju keselamatannya. Ketika Bilal dihukum berat

karena bangkit melawan tuannya, Al Siddiq menawarkan

untuk membeli dia yang pada gilirannya memenangkan

Bilal kebebasannya.

5. Hamama

(Gambar 3.8 Hamama)90

Ibu Bilal & Ghufaira, dan inspirasi mereka. Dari

darah bangsawan, Hamama adalah wanita yang bijak dan

elegan yang dibunuh oleh perampok. Namun, suara

Hamama masih bergema di hati dan pikiran Bilal.

Membantu dia mengatasi banyak kesulitan dan kesusahan

yang tak terbayangkan yang dia alami.

6. Charalatan Priest

(Gambar 3.9 Pendeta)91

90 Sumber: Screen capture Cast Hamama diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 87: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

71

Iblis mempersonifikasikan. Teka-teki ini adalah

penjual kejahatan abadi di dunia Bilal. Tidak ada yang

melihat wajah yang ada di balik topeng itu, dan mungkin

tidak ada. Sangat tergantung pada sistem bisnis dan

perdagangan Umayya yang korup. Imam itu memaksa

orang awam untuk menyembah berhala dan membayar

upeti dalam bentuk makanan dan uang.

7. Saad

(Gambar 3.10 Saad)92

Putra seorang pedagang kaya yang, bersama

keluarganya, tidak ternoda oleh korupsi Umayya. Saad

yang pemberani dikenal sebagai pemanah terbaik pada

masanya. Teman setia Bilal.

8. Sohaib

91 Sumber: Screen capture Cast Charalatan Priest diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

92 Sumber: Screen capture Cast Saad diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 88: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

72

(Gambar 3.11 Sohaib)93

Seperti Bilal, Sohaib juga seorang budak yang

bekerja untuk tuannya sebagai pandai besi. Besar dan

kuat, Sohaib dapat bertarung melawan sepuluh pria tanpa

banyak berkeringat.

9. Ghufaira

(Gambar 3.12 Ghufaira)94

Adik Bilal yang mendukung. Bilal melakukan

semua yang dia bisa untuk melindunginya dan

menjauhkannya dari bahaya, yang sering mengarah ke

beberapa bentuk hukuman di tangan Umayya dan

putranya yang kejam Safwan.

10. Abu Al-Hakam

93 Sumber: Screen capture Cast Sohaib diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

94 Sumber: Screen capture Cast Ghufaira diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 89: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

73

(Gambar 3.13 Abu Al-Hakam)95

Kepercayaan tangan kanan Umayya, sama

penyeleweng dan nakalnya saat mereka datang. Abu Al

Hakam adalah pemimpin yang kejam yang melampiaskan

amarahnya kepada siapa saja yang berani

mempertanyakan sistem bisnis dan perdagangan Umayya

yang korup.

11. Safwan

(Gambar 3.14 Safwan)96

Putra dan pewaris tunggal Umayya. Menjadi

begitu dekat dengan Bilal memupuk permusuhan antara

keduanya dengan cepat berubah menjadi semacam

persaingan. Safwan terus-menerus berusaha untuk

mengesankan Umayyah yang kejam melalui pertempuran,

keterampilan perdagangan, dan sikapnya yang kejam.

95 Sumber: Screen capture Cast Abu Al Hakam diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

96 Sumber: Screen capture Cast Safwan diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 90: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

74

12. Okba

(Gambar 3.15 Okba)97

Cermin untuk orang-orang zaman Bilal. Pedagang

serakah, lihai, penjilat. Dikenal sebagai seorang pelawak,

Okba memiliki energi 'membual' ditambah dengan

sandiwara di atas yang condong ke arah kegembiraan

feminim

F. Pengisi Suara Versi Inggris

1. Adewale Akinnuoye-Agbaje (Bilal Dewasa)

(Gambar 3.16 Adewale Akinnuoye-Agbaje)98

Adewale paling dikenal karena karyanya tentang

"Lost", acara TV hit, dan baru-baru ini untuk peran 'Croc'

dalam film fitur Suicide Squad.

97 Sumber: Screen capture Cast Okba diunduh pada 30 Maret 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

98 Sumber: Screen capture Adewale Akinnuoye-Agbaje diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 91: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

75

2. Ian McShane (Umayya)

(Gambar 3.17 Ian McShane)99

Disuarakan oleh antagonis terkenal yang paling

dikenal karena karyanya tentang "Bajak Laut Karibia" dan

"Kung Fu Panda."

3. Dave B. Mitchel (Hamza)

(Gambar 3.18 Dave B. Mitchel)100

99 Sumber: Screen capture Ian McShane diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

100 Sumber: Screen capture Dave B. Mitchel diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 92: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

76

Pengisi suara oleh Dave B. Mitchell yang dikenal

karena karyanya tentang "The Lorax" "Batman Unlimited:

Monster Mayhem" dan "Resonance of Fate."

4. Fred Tatasciore (Charalatan Priest)

(Gambar 3.19 Fred Tatasciore)101 Disuarakan oleh Fred Tatasciore yang paling

dikenal karena karyanya di film-film seperti "Kung Fu

Panda 2" dan "Team America: World Police" dan Serial

TV seperti "Trollhunters" dan "Family Guy."

5. Cynthia McWilliams (Hamama)

(Gambar 3.20 Cynthia McWilliams)102

101 Sumber: Screen capture Fred Tatasciore diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

102 Sumber: Screen capture Cynthia McWilliams diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 93: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

77

Hamama disuarakan oleh Cynthia Kaye

Mcwilliams

6. Thomas Ian Nicholas (Saad)

(Gambar 3.21 Thomas Ian Nicholas)103

Disuarakan oleh Thomas Ian Nicholas yang

memulai karirnya pada usia tujuh tahun ketika dia

berperan dalam "Who's the Boss." Dia kemudian

dilemparkan dalam beberapa pertunjukan dan film

termasuk "Walt Before Mickey."

7. Jon Curry (Sohaib)

(Gambar 3.22 Jon Curry)104

103 Sumber: Screen capture Thomas Ian Nicholas diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 94: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

78

Pengisi suara oleh Jon Curry yang dikenal karena

banyak pekerjaan akting suaranya di video game seperti

"Batman: Arkham Origins" dan "Avatar: The Game,"

tetapi ia juga mengerjakan beberapa serial TV seperti

"Grays Anatomy."

8. Jacob Latimore (Bilal Muda)

(Gambar 3.23 Jacob Latimore)105

Bilal Muda disuarakan oleh Jacob Latimore; ia

muncul di film-film fitur seperti The Maze Runner, dan

Collateral Beauty.

104 Sumber: Screen capture Jon Curry diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

105 Sumber: Screen capture Jacob Latimore diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 95: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

79

9. China Anne McClain (Ghufaira)

(Gambar 3.24 China Anne McClain)106

Pengisi suara oleh China Anne Mcclain yang

paling dikenal karena karyanya dengan Disney di ANT

Farm dan the Descendants 2.

10. Al Rodrigo (Abu Al-Hakam)

(Gambar 3.25 Al Rodrigo)107 Pengisi suara oleh Al Rodrigo yang paling dikenal

karena karyanya tentang "Mr. Peabody & Sherman "" The

Book of Life "dan" Penguins of Madagascar "

106 Sumber: Screen capture China Anne McClain diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

107 Sumber: Screen capture Al Rodrigo diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 96: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

80

11. Mick Wingert (Safwan)

(Gambar 3.26 Mick Wingert)108

Pengisi suara oleh Mick Wingert yang telah

mengerjakan beberapa serial TV yang mencakup "The

Fairly Odd Parents" "Guardians of the Galaxy" dan

"Spider-Man."

12. Michael Gross (Okba)

(Gambar 3.27 Michael Gross)109

108 Sumber: Screen capture Mick Wingert diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

109 Sumber: Screen capture Michael Gross diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 97: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

81

Pengisi suara oleh Michael Gross yang paling

dikenal untuk karyanya di film seperti "Becoming Santa"

dan "Liburan." Dia juga bekerja "The Stanley Dynamic."

G. Pengisi Suara Versi Arab

1. Qusai Kheder (Bilal)

(Gambar 3.28 Qusai Kheder)110

Bilal disuarakan oleh Qusai Kheder, yang

merupakan penyanyi-penulis lagu Saudi. Dia merilis

110 Sumber: Screen capture Qusai Kheder diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 98: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

82

beberapa single utama seperti "Mother" dan "That's Life",

tetapi dia dikenal luas di Dunia Arab sebagai tuan rumah

Arab's Got Talent.

2. Jamal Sulayman (Umayya)

(Gambar 3.29 Jamal Sulayman)111

Dalam versi berjuluk Arab, peran Umayya

dimainkan oleh Selebriti Suriah terkenal Jamal

Sulayman. Dia adalah produser, sutradara dan aktor

terkenal yang dikenal karena banyak peran dalam Drama

Suriah dan Mesir. Dia adalah bintang di "Hadaek Al

Shetan, Salah el din" dan banyak lagi.

3. Assad Khalifa (Hamza)

111 Sumber: Screen capture Jamal Sulayman diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 99: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

83

(Gambar 3.30 Assad Khalifa)112

Assad Khalifa adalah aktor dan pemain vokal

Yordania, yang mengambil peran 'Singa', Hamza. Dia

sebagian besar dikenal karena menjuluki suara omar Ibn el

Khattab dalam epik sejarah "omar" pada 2012. Dia juga

berakting di sandiwara panggung seperti "Wagh bi

Malayeen Al oyoon" (Wajah dengan Jutaan Mata).

4. Jihad Al Atrash

(Gambar 3.31 Jihad Al Atrash)113

Abu Bakar Al Siddiq disuarakan oleh aktor dan

pengisi suara Libanon, Jihad dan Al-Atrash. Dia

membintangi beberapa film seperti "The Lebanon I Dream

of" dan menjuluki banyak karya seperti "Pokémon" tetapi

112 Sumber: Screen capture Assad Khalifa diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

113 Sumber: Screen capture Jihad Al Atrash diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 100: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

84

paling terkenal dan mengesankan dalam penampilannya

"UFO Robot Grendizer."

5. Ola Al Fares (Hamama & Ghufaira)

(Gambar 3.32 Ola Al Fares)114

Ola Al-Fares menyuarakan 2 karakter dalam film

Bilal; Ghufaira dan Hamama. Selain menjadi presenter

TV terkenal & dicintai di MBC, Ola adalah seorang

pengacara dan jurnalis. Saat ini ia adalah wanita Yordania

paling banyak diikuti kedua di twitter, tepat setelah Ratu

Rania.

6. Yasser Al Saggaf

(Gambar 3.33 Yasser Al Saggaf)115

114 Sumber: Screen capture Ola Al Fares diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 101: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

85

Adalah pembawa acara TV yang telah tampil di

beberapa acara. Dia juga merilis acaranya sendiri yang

ditayangkan di MBC dan YouTube.

7. Faisal Al Zahrani (Safwan)

(Gambar 3.34 Faisal Al Zahrani)116

Dia adalah salah satu dari tiga nama teratas

sebagai pembawa acara di Kerajaan Arab Saudi. Dia telah

menyelenggarakan lebih dari 300 acara. Dalam jajak

pendapat untuk menentukan peringkat 50 kepribadian

paling berpengaruh di jejaring sosial, ia berada di urutan

ke-25.

8. Yassin Kamel (Okba)

115 Sumber: Screen capture Yasser Al Saggaf diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

116 Sumber: Screen capture Faisal Al Zahrani diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 102: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

86

(Gambar 3.35 Yasin Kamel)117

Dia bergabung dengan industri film pada usia

muda dan selama waktunya di "Klinik Film" di Mesir

memproduksi film tertulis pertamanya "El Alamy" pada

usia 25 tahun. Film ini menghasilkan kritik yang sangat

positif dan dianggap sebagai langkah sejati pertamanya

dalam memenuhi mimpinya. Dia kemudian ikut menulis

film animasi Bilal.

H. Tim Produksi Film

Producer : Ayman Jamal

Co-producer : Carlo Polkinhorn

Executive producer : Arif Jilani

Director : Khurram H. Alavi

Co-director : Ayman Jamal

Screenplay : Alex Kronemer

117 Sumber: Screen capture Yasin Kamel diunduh pada 10 Juli 2019 dari, http://www.bilalmovie.com/#/cast

 

Page 103: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

87

Michael Wolfe

Alavi

Nareg Kalenderian

Camera : Ajdin Durakovic

Alavi

Kalenderian

Editor : Patricia Heneine

Composer Atli Orvarsson

Art directors : Maha Al-Shafie

Yassin Kamel

Helen Saouma

Animation Supervisor : Jayesh Jagdish Yatgiri

Sound Hayden Collow

Sound designer : Justin Webster

Line Producer : Iqbal Haider

Budget Produksi : $30,000,000

MPAA Rating : PG-13

Realese : 9 Desember 2015

Realese International : 2 Februari 2018

Durasi : 103 menit

Sumber : Berdasarkan kisah nyata

Genre : Adventure

Production Companies : Barajoun Entertainment

 

Page 104: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

88

Production Countries : Saudi Arabia, United Arab

Emirates118

118 “Tim dan Kru Film Bilal” daikses pada 27 April 2019 dari, https://www.the-numbers.com/movie/Bilal-A-New-Breed-of-Hero#tab=cast-and-crew,

 

Page 105: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Pengantar adegan-adegan pada Film Bilal A New Breed of Hero

Kisah perjalanan Bilal dengan segala dinamikanya termuat dalam beberapa scene. Dalam scene tersebut ada beberapa adegan yang berkaitan dengan isi penelitian. Film Bilal A New Breed of Hero, berdurasi 110 menit merupakan film animasi yang menceritakan tentang bagaimana seorang terlempar ke dalam dunia kelam sehingga harus menjadi budak yang tidak kenal menyerah dalam menggapai kebebasan yang hakiki.

Ada beberapa adegan yang menarik dalam film ini untuk kita teliti. Namun berdasarkan beberapa adegan yang berhubungan dengan perumusan masalah, sehingga peneliti membatasi penelitian ini dan hanya akan menjelaskan beberapa adegan. Dalam penelitian dengan menggunakan metode semiotika Roland Barthes pada film Bilal A New Breed of Hero telah ditemukan beberapa bentuk penandaan makna kebebasan dalam Islam.

B. Temuan Adegan-adegan Kebebasan dalam Islam pada Film Bilal A New Breed of Hero. 1. Scene 1 Visual Dialog/keterangan Type of Shot

Durasi 11:51

Safwan: Itu barulah rusa... seekor rusa hitam. Ke sini, hey budak! Aku bilang...ke..sini! Berhenti, budak!

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

87

 

Page 106: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

88

Durasi 12:16

Ghufaira: Hentikan Prajurit : Jangan bergerak Ghufaira: Tolong jangan

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 12:52

Bilal: jangan pernah menyakitinya lagi! Safwan: beraninya kau memerintahku? .. beri tikus ini pelajaran!

Close up tehnik ini sering digunakan untuk menekankan keadaan emosional subyek. Tipe ini hanya menampilkan bagian kepala saja

Durasi 13:23

Tanpa dialog Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 13:33

Tanpa dialog Close up tehnik ini sering digunakan untuk menekankan keadaan emosional subyek. Tipe ini hanya

 

Page 107: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

89

menampilkan bagian kepala saja

2. Scene 2

Durasi 14:50

Tanpa dialog Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 16:06

Uqba : Terima kasih.... terima kasih Oh anda baik sekali Tuan Umayyah

Long Shot: jarak fokus objek telah tampak namun latar belakang masih dominan

Durasi 16:15

Uqba: Dermawan sekali.... Luar biasa

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

 

Page 108: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

90

3. Scene 3

Durasi 14:50

Bilal : Ibu ceritakan seperti apa ayahku? Ibu: Ayahmu adalah orang hebat.... kau ingin jadi apa setelah dewasa? Petani? Atau pedagang yang menghasilkan banyak uang? Bilal : aku ingin menjadi seorang prajurit yang kuat! Dan ingin menunggang kuda yang besar dan melawan penjahat melindungi ibu dan Ghufaira

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

Durasi 21:24

Ibu : Tapi ingat! Pedang dan kuda tidak membuatmu menjadi kuat Bilal : Benarkah? Ibu : Ya, untuk menjadi kuat adalah dengan hidup tanpa rantai Bilal : Rantai...? Ibu : Bukan, rantai yang tidak dapat kau lihat yang ada di sini Bilal : dalam

Close up: umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang

 

Page 109: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

91

diriku Ibu : menjadi prajurit tidak membuatmu menjadi orang hebat, jika kau merantai dirimu dengan amarah dan dendam, meyakini mitos dan ketakutan adalah rantai dan ada rantai-rantai yang lain

mendetail

Durasi 21:38

Ibu : untuk menjadi orang hebat kau harus melepaskan diri dari semua itu Bilal : bagaimana aku melakukannya? Aku tidak bisa melihat apa yang ada di dalam diriku Ibu : Ibu bisa, ibu melihat hati seorang lelaki, Bilal kau akan menemukan jalan, petunjuk itu akan datang kau akan lihat, tidak ada rantai yang dapat menghentikanmu... tidak ada rantai

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

 

Page 110: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

92

4. Scene 4

s Durasi 31:20

Abu Bakr: kau memilih kehilangan apa yang kau miliki daripada membiarkan dewa kehilangan uangnya? Bilal : aku ingin anak itu terhindar dari hukuman Abu Bakr : jadi kau lebih peduli pada seorang anak jalanan daripada berhala, katakan tidakah kau percaya pada janji-janji pendeta Bilal : Maafkan saya tuan, saya hanya seorang budak, saya tidak tahu apa-apa

Close up: umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetail

Durasi 31:37

Abu Bakr : kau tidak tahu! Atau sangat tahu Bilal : anda bukan seorang pendeta, anda saudagar terkenal itu Abu Bakr

Medium Long Shot: pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan

 

Page 111: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

93

Abu Bakr: Benar, apa kau berlutut karena kau pikir aku seorang pendeta atau pertanyaanku yang membuat kamu takut? Berdirilah anakku jangan takut

lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 32:18

Bilal : tidak, tuan, saya tidak takut Abu Bakr: apa kau meremehkan rasa takut? Bilal : Tuan, apa yang anda tahu tentang rasa takut?

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

Durasi 32:27

Abu Bakr: aku banyak melihatnya di dalam mata manusia. Cukup untuk mengerti bagaimana itu merubah orang menjadi budak

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 32:30

Seorang wanita takut melahirkan anak perempuan, maka dia melakukan persembahan dan memohon pada

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

 

Page 112: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

94

berhala untuk mempunyai anak laki-laki

Durasi 32:40

Seorang pria kaya takut jatuh miskin, maka dia membagikan sedikit uangnya dengan para Dewa, dan menjanjikan lebih jika mereka membantunya tetap kaya

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 32:52

Seorang pria tua takut kematian, maka dia membayar sang pendeta untuk menyelamatkannya. Ketakutan ini memaksa mereka mencari perlindungan pada para dewa, yaitu dewa keserakahan dan ketidakadilan, berharap semua masalah mereka akan hilang

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 33:15

Tempat suci ini tidak dibangun untuk menampung segala kebusukan ini, tempat ini dibangun agar semua manusia bisa hidup

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

 

Page 113: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

95

berdampingan sejajardan mengikuti satu pencipta

Durasi 34:37

Bilal : kecuali para budak Abu Bakr: anakku.. tidak ada yang terlahir menjadi budak, dulu kau bebas, bukan begitu? Bilal : Dulu saya bebas, dulu sekali, sebelum para iblis datang menghancurkan rumah saya, menculik saya, dan menculik Ghufaira adik saya. Tuan... berbicara tentang kesetaraan hanya harapan dan tidak berarti apa-apa bagi saya, Tuan... simpan ceramah anda untuk mereka yang mau membeli apa yang anda jual Abu Bakr: anak muda, hidup ini maha pemurah aku tidak menjual apapun padamu Bilal : tapi tidak

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

 

Page 114: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

96

untuk budak, tuan saya menunggu, saya harus segera kembali Abu Bakr: Siapa Tuanmu? Bilal : Tuan Umayyah, orang paling kaya di Makkah Abu Bakr : dan siapa namamu, nak? Bilal : Bilal Abu Bakr: Bilal... Aku melihat kebesaran di tangan yang telah menyelamatkan anak itu hari ini, dan ingatlah... orang yang besar adalah mereka yang memiliki tekad untuk memilih takdirnya sendiri.

5. Scene 5

Durasi 47:53

Bilal : Tuan apa maksud anda dengan kita memilih?! Apa anda mencoba membeli saya?

Close up: umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek

 

Page 115: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

97

Abu Bakr: apa kau ingin aku membelimu? Bilal : Sepertinya kau lebih baik daripada majikan yang aku layani sekarang Abu Bakr : Percaya atau tidak, Bilal majikanmu adalah seorang budak juga. Bilal : Benarkah? Lalu siapa majikannya? Abu Bakr : Keserakahan, majikan terburuk sepanjang masa Bilal : Apakah ini artinya tidak ada yang pernah bebas? Aku tidak bermaksud begitu Bilal : Lalu bagaimana saya bisa bebas? Abu Bakr: kau yang memperbudak dirimu, sendiri Bilal: saya mohon maaf tuan, tapi tidak ada yang pernah memperlakukan saya dengan baik,

kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetail

 

Page 116: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

98

dan saya tidak mengerti, kenapa seorang seperti anda mau menolong budak seperti saya, apa anda ingin mendapatkan balasan dari saya? Abu Bakr: Dengar, Bilal.... Rasulullah menuntunku ketika aku tersesat, karena beliau sangat mulia menyebarkan agama Islam dan pesan kesetaraan, aku memilih melakukan hal yang sama, dan mengikuti jalannya, dan siapa tahu Bilal, mungkin suatu hari, kau akan menginspirasi hati banyak orang juga

6. Scene 6

 

Page 117: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

99

Durasi 50:16

Abu Jahal: dan ceramah mereka tentang kebebasan tidak membuatmu gusar? Umayyah : apa maksudmu Abu Jahal : Mereka mengatakan kita mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain, mereka mengatakan Tuhan yang benar tidak meminta harta. Apa yang terjadi dengan bisnis kita

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

Durasi 50:56

Umayyah: hanya ada satu majikan, dan itu adalah uang! Inilah keyakinan sejati di kota ini

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

Durasi 52:36

Bilal: Kita semua... terlahir...sama, kita menghirup udara yang sama, kita berdarah darah

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala

 

Page 118: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

100

yang sama, dan kita akan mati... dan dikubur di dalam tanah yang sama

hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

Durasi 53:08

Bilal: Aku percaya... aku adalah manusia bebas, sama seperti kau

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

Durasi 54:19

Umayyah: Rantai dia! Rantai dengan kencang

Close up: umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetail

Dan siapa yang melihat ke dalam diri, akan dibimbing,

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia

 

Page 119: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

101

Durasi 55:43 dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

Durasi 55:47

Tanpa dialog Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 56:02

dan dengan hidayah, kisahmu dimulai di gurun ini, menyebar keseluruh dunia,

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 56:34

Disinilah.. manusia mulia diuji, bersiaplah Bilal, untuk menjadi manusia mulia adalah hidup tanpa rantai

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 58:04

Umayyah: aku tidak pernah percaya dewa-dewa ini. Tidak, tidak, tidak aku tidak bodoh, sebenarnya kita berdua budak,

Close up: umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini

 

Page 120: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

102

Bilal. Perbedaan aku dan kau. Aku menyembah yang lebih kuat dariku. Tapi kau... kau menyembah yang akan menghancurkanmu.

mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetail

Durasi 58:47

Umayyah: Manusia merdeka tahu bagaimana mengambil kesempatan, misalkan dia menawarkan untuk memata-matai musuh majikannya. Dia melihat ada keuntungan dari itu, kau mengerti perkataanku, Bilal?

Medium long Shot: pada jarak ini tubuh manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang

Durasi 59:04

Umayyah: kau mau aku melepas rantainya? Bagaimana Bilal? Bilal: Aku sudah... terbebas dari rantaiku Umayyah: tidak mungkin, karena aku melihatnya, atau Tuhanmu membuatnya tidak nampak?!

Close up: umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture

 

Page 121: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

103

Bilal: aku membicarakan rantai yang ada dalam diriku

yang mendetail

Durasi 59:17

Umayyah: jangan bicara hal ghaib, tidak kau lihat dilema yang kau hadapi? Aku bisa membunuhmu sekarang juga Bilal: aku tidak perduli apa yang akan kau lakukan, tidak ada yang bisa kau tawarkan, aku sudah bebas

Close up: umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetail

Durasi 1:03:37

Safwan: kau merasakan ini? Budak! Menyerahlah, Bilal ini semua akan berakhir, mohon ampunlah, dan akuilah kami sebagai tuanmu selamanya. Dan akuilah ini sebagai tuhanmu yang benar

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

Safwan: ada berapa Tuhan di situ? Kau bisa menghitung?

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan

 

Page 122: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

104

Durasi 1:03:54 Budak! Bilal : Ahad, ahadun ahad (hanya satu Tuhan) Safwan: kau takabur Bilal: Aku.. Manusia... MERDEKA

tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang

7. Scene 7

Durasi 1:12:55

Abu Bakr: orang yang bisa mengontrol amarahnya, dan mema’afkan ketika bisa membalaskan dendam akan mendapatkan kemenangan Bilal: Aku berjanji, akan aku coba

Long Shot: fisik manusia telah tampak jelas namun latar belakang masih dominan

Durasi 1:13:05

Abu Bakr: berjanji untuk melatih ini, kekuatan sesungguhnya ada pada pikiran bukan pada senjatanya dan itulah rahasia

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas

 

Page 123: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

105

Hamza. Suatu hari Bilal kau temukan rahasiamu sendiri

gambaran profil seseorang

8. Scene 8

Durasi 1:24:22

Hamzah: saat kau memutuskan untuk menggunakannya, ingat... jangan biarkan pedang itu mengendalikanmu

Medium close up: pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari kepala hingga dada. Teknik ini mempertegas gambaran profil seseorang.

 

Page 124: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

BAB V

PEMBAHASAN

A. Scene I a. Denotasi

Beberapa gambar adegan di atas menceritakan

tentang anak Umayyah yaitu Safwan yang sedang latihan

memanah bersama sebagian pengawalnya, namun ia tidak

menemukan target yang akan dia panah. Hingga akhirnya

salah satu prajurit melihat Ghufaira yang sedang berjalan

yang mereka panggil sebagai rusa hitam (buruan yang

berharga). Beberapa pengawal kemudian memegangi

Ghufaira agar tidak bergerak untuk dijadikan target panah

dari Safwan.

Kata rusa hitam merupakan bentuk kata

diskriminasi yang mendeskriditkan kehormatan manusia,

karena persamaan adalah hak bagi semua manusia tanpa

mengenal perbedaan ras, jenis kelamin, garis keturunan,

atau warna kulit, kecuali bersandar pada dasar takwa dan

pelaksanaan amal shalih.119

Tindakan Safwan menjadikan Ghufaira sebagai

target memanah merupakan tindakan yang melanggar

kebebasan individual, karena diantara hak manusia, baik

muslim ataupun non muslim adalah agar supaya menolak

segala bentuk penghinaan dan pelecehan yang menginjak-

nginjak kehormatannya.120

119 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal.9 120 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal.99

106

 

Page 125: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

107

Namun tatkala Safwan melepas anak panah dari

busurnya, muncullah Bilal sesaat setelah itu yang

mengakibatkan melesetnya tembakan Safwan. Kemudian

Bilal memperingatkan Safwan agar tidak menyakiti

Ghufaira, Safwan yang merupakan majikannya tentu

merasa dilecehkan dengan peringatan dari Bilal. Akibat itu

maka Safwan menyuruh pengawalnya untuk menyerang

Bilal, tapi Bilal dapat menyelesaikannya, bahkan dapat

dengan mengarahkan panah ke arah wajah Safwan. Namun

Ghufaira dengan kelembutan hatinya dapat meluluhkan hati

Bilal untuk tidak mengikuti amarahnya.

b. Konotasi Berdasarkan beberapa scene di atas maka terbentuk

makna konotasi kedigdayaan seorang majikan terhadap

budak yang terjadi di Arab pada masa sebelum datangnya

Islam. Hal ini bertolak belakang dengan konsep Islam

seperti yang telah diungkapkan oleh Khalifah Imar

Radhiyallahu Anhu pada abad ke tujuh Masehi lewat

perkataannya yang sangat populer, yaitu wahai Amr, sejak

kapan engkau memperbudak manusia padahal ibunya telah

melahirkannya dalam keadaan merdeka”.121

Gambar kedua memperlihatkan ketidakberdayaan

Ghufaira sebagai target memanah dari Safwan. Di gambar

selanjutnya terlihat ekspresi Bilal yang sangat berani dalam

menegur Safwan yang notabanennya adalah majikannya

demi melindungi adiknya. Keberanian itu semakin

121 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal.80

 

Page 126: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

108

digambarkan dalam adegan Bilal hendak memanah kepala

Safwan dan dalam tatapan tajam yang menggambarkan

emosi yang luar biasa. Tak lama kemudian sang adik

membujuk Bilal untuk menahan emosinya dan akhirnya

Bilal menyingkirkan panahnya dari wajah Safwan.

c. Mitos Makna mitos yang terbangun dari scene di atas ialah

bahwa budak tidak memiliki daya dan upaya untuk

membantah perintah majikan, sekalipun perintah itu

berlawanan dengan hati nuraninya. Budak tidak lebih

seperti binatang yang tidak memiliki akal dan kehormatan

sehingga senantiasa harus patuh kepada majikannya.

Namun di scene terakhir Bilal tampil sebagai budak yang

ingin mendobrak dogma tersebut dengan cara membela

adiknya di depan majikannya, bahkan hingga menodongkan

anak panah tepat dimukanya.

Di akhir scene ini nilai yang sengaja ingin

disampaikan bahwa orang yang kuat itu ialah yang dapat

menaklukkan hawa nafsunya, bahwa budak sesungguhnya

ialah orang yang menjadi budak hawa nafsunya. Adegan ini

ditampilkan Bilal dengan menurunkan anak panah dari

muka Safwan atas bujukan adiknya. Maka secara tidak

langsung Bilal sudah menjadi orang yang merdeka,

setidaknya merdeka dari hawa nafsunya.

 

Page 127: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

109

B. Scene II a. Denotasi

Scene pertama memiliki dua elemen, yaitu visual

yang menampilkan budak-budak yang dalam kondisi

dirantai sedang di lelang oleh para penjual di depan para

pembeli. Adapun elemen kedua yaitu audio dari para

penjual yang menjajakan budaknya untuk dilelang.

Menurut pandangan Islam, hak kebebasan ataupun

lainnya termasuk halnya hak-hak asasi manusia adalah hak

setiap manusia dengan sama rata, merupakan pemberian

Tuhan selamanya, hak tersebut tidak diperoleh dari sebab

kekuatan, kekuasaan, undang-undang atau adat manapun.

Masuk ke scene dua ada Uqba yang sedang

menawarkan budak-budak terbaik kepada Umayya, di

lokasi yang sama dengan scene pertama dan dengan

penawaran yang menggiurkan dari Uqba dengan harapan

Umayya dapat membeli budak yang ia tawarkan. Di akhir

scene Umayya membeli satu budak di antara budak yang

ditawarkan, budak tersebut dibayar dengan uang yang

cukup banyak. Terlihat dari tumpukan koin-koin emas di

atas meja dan beberapa koin yang sengaja Umayyah

tebarkan ke atas tanah dari kantungnya untuk kemudian

dipungut oleh Uqba dengan penuh antusias. Perlu diketahui

dari unsur visual dalam scene ini Uqba berperawakan

gemuk dan menggunakan pakaian yang cukup mewah

disertai dengan kalung emas.

b. Konotasi

 

Page 128: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

110

Pada scene pertama memperlihatkan suasana

perdagangan budak yang tidak manusiawi di kalangan

bangsa Arab zaman dahulu, terlihat dari kondisi mereka

yang dirantai dan dalam kondisi yang memprihatinkan.

Rantai ini menggambarkan keterbelengguan, dan bahwa

budak ditempatkan tidak lebih dari sekedar binatang yang

layak diperjualbelikan tanpa memandang hak-haknya

sebagai manusia.

Selanjutnya dalam scene dua, masuk ke dalam

transaksi antara Umayyah dengan Uqbah. Umayyah

merupakan orang terkaya di Mekah, hal demikian terlihat

dari pakaian yang ia kenakan dan sikap dia dalam

bertransaksi. Sedangkan Uqbah merupakan penjual yang

pintar membual dan rakus terhadap harta. Sehingga dengan

kepiawaian perkataannya Umayyah tertarik untuk membeli

budak dari dia dengan harga yang tinggi.

Terakhir di scene ketiga, digambarkan Umayyah

membayar uang kepada Uqbah dengan cara yang kurang

baik secara etika jual beli, yaitu dengan cara menebarkan

uang ke atas tanah, namun dengan antusias Uqbah

mengambilnya tanpa merasa dirinya terhina.

Dari sini kita mengetahui bahwa Umayyah

digambarkan adalah seorang kaya yang arogan dan

sombong, dan sisi lain Uqbah ialah orang yang ambisius

terhadap kekayaan yang bahkan dia sudah tidak

memikirkan kehormatannya untuk mendapatkan segalanya.

 

Page 129: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

111

Maka tidak salah jika Rasullah pernah menyampaikan

“celakalah hamba dinar”

Mengenai sabda Rasullulah di atas, Ahli tafsir abad

keempat Hijriah, ar-Raghib al-Ishfahani, dalam kitabnya

menerangkan dua arti ‘bebas’ (hurr): pertama, bebas dari

ikatan hukum; kedua, bebas dari sifat-sifat buruk seperti

rakus harta sehingga diperbudak olehnya.122 Apa yang digambarkan Umayyah dan Uqbah dalam

scene di atas ialah akibat lemahnya ikatan yang bangkit dari

jiwa yang paling dalam, yang berfungsi dalam penguasaan

jiwa, patuh terhadap putusan akal maupun perasaan, dan

mengikat kebebasan manusia dari mengikuti hawa nafsu

maupun kesenangan.123

c. Mitos Barang-barang yang biasa dijajakan di dalam pasar

hanyalah barang yang memiliki harga dan siapa saja bisa

memilikinya. Gambaran pada scene awal memperlihatkan

bahwa budak adalah kasta terendah dari strata manusia,

mereka layaknya hewan yang hanya diambil manfaatnya

untuk keuntungan majikannya. Hal ini tentu berlawanan

dengan fitrah manusia yang dilahirkan dalam keadaan

merdeka dan memiliki kebebasan.

Dalam Islam perbudakan hanya boleh dilakukan

atas sebab warisan dan tawanan perang saja, dan melarang

122 “Tiga makna kebebasan” diakses pada 2 April 2019 dari, https://insists.id/tiga-makna-kebebasan-dalam-islam-2/

123 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal.33

 

Page 130: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

112

sebab lain seperti memperbudak orang merdeka secara

paksa ataupun dengan jalan membelinya.124

Uang merupakan salah satu alat yang seringkali

dijadikan tujuan oleh manusia, maka akibat salah

menempatkan tersebut banyak manusia yang diperbudak

oleh makhluk yang satu ini. Sehingga ia menjadi budak dari

hawa nafsu dan keserakahan. Bahkan tidak jarang manusia

mengorbankan banyak hal dan menghalalkan segala cara

untuk mendapatkannya.

89:20 -مجا وحتبون المال حبا

“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang

berlebihan” (QS. 89:20)

C. Scene III a. Denotasi

Dalam scene ini Bilal kembali mengingat kenangan

masa kecil bersama ibunya, dalam kenangannya banyak

sekali pesan-pesan yang disampaikan ketika berdialog

dengan ibunya yang berkaitan dengan hal-hal yang telah

dan akan dialaminya ketika Bilal dewasa.

b. Konotasi

Kenangan yang hadir kembali kepada Bilal

hakikatnya hadir karena ketertekanannya dengan kondisi

yang ia alami saat itu yaitu setelah penyiksaan yang

dilakukan oleh Umayyah akibat Bilal mempermalukan

Safwan di depan khalayak ramai. Maka setelah kejadian itu

124 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal.103

 

Page 131: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

113

ia termenung dan teringat kembali pesan ibunya bahwa

orang yang kuat ialah yang bisa lepas dari rantai atau ikatan

yang membelenggunya. Ikatan itulah yang sekarang sedang

ia hadapi, ikatan sebagai budak yang hak-haknya dibatasi

oleh majikannya.

Maka pokok kebebasan adalah percaya kepada

Allah dan menyerahkan kepada-Nya wujud, perasaan hati,

serta berbagai kegiatan, yang tercermin dalam firman Allah

“sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi allah hanyalah

Islam (Ali-Imran:19)125

c. Mitos

Ibu merupakan peran terpenting dalam pendidikan

anak, dalam Islam ibu dinyatakan sebagai madrosatu-l-

uulaa (sekolah pertama) bagi anak-anaknya. Demikian

yang terjadi dengan Bilal, baginya ibu merupakan hal

terpenting dalam hidupnya yang senantiasa memberikan

semangat, menginspirasi dan mendidiknya. Sehingga

tatkala Bilal dilanda kesedihan dan tekanan dalam hidup ia

merenung kembali tentang-nasehat-nasehat yang pernah

disampaikan kepadanya tatkala ia masih kecil.

Dalam Islam ibu memiliki tempat yang terhormat

bahkan ridha dan murkanya disandingkan dengan Allah

SWT. Maka berbakti kepada orang tua khususnya ibu ialah

suatu keharusan yang dilakukan oleh manusia yang

merdeka yang bisa menggunakan akal sehatnya.

125 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal. 9-10

 

Page 132: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

114

ه وابلوالد لغن وقضى ربك أال تـعبدوا إال إ� ين إحسا� إما يـبـ

هرمها ما أف وال تـنـ عندك الكبـر أحدمها أو كالمها فال تـقل هل

ما قـوال كرميا 17:23 -وقل هل

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu

jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik

kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya

atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam

pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau

mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah

engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada

keduanya perkataan yang baik”

Zoom-in fokus kepada tangan Bilal kecil yang

memegang pedang kayu, sengaja ingin membangun makna

bahwa memiliki pedang saja tidak cukup untuk menjadi

orang kuat dan hebat tapi orang yang kuat dan hebat ialah

yang bisa bebas dari belenggu-belenggu kejiwaan yang

mengakibatkan manusia bisa menjadi makhluk yang

merdeka sesuai dengan fitrahnya.

D. Scene IV a. Denotasi

Di sekitaran kakbah banyak orang yang berlalu

lalang dengan segala kesibukannya, dari beberapa orang

yang lewat ada yang menyempatkan untuk bersedekah

kepada berhala yang sudah disediakan oleh pendeta di

 

Page 133: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

115

sekitaran kakbah. Ditengah hiruk pikuk tersebut ada

seorang anak kecil meminta-minta yang tidak jauh dari

lokasi para berhala berada. Berbeda dengan nasib para

berhala yang mendapatkan koin-koin sedekah, anak kecil

tersebut justru tidak ada yang memberinya uang sepeserpun

sehingga ia berinisiatif untuk mengambil uang dari berhala

yang ada di dekatnya dengan harapan dengan uang itu dia

bisa membeli makanan.

Dalam usahanya menggapai koin tersebut ia hampir

saja dihukum oleh pendeta yang sedang mengawasinya dari

jauh. Bilal dengan sikapnya yang bijak langsung memegang

tangan anak itu seraya menasehatinya bahwa mengambil

bukan haknya adalah perbuatan yang tidak terpuji, anak itu

cukup mengerti namun rasa laparnya sudah tidak bisa ia

sembunyikan hingga akhirnya Bilal memberikan roti

miliknya kepada anak kecil tersebut.

Tak lama setelah itu Bilal terperangah dengan

perkataan seorang pria dewasa yang duduk tak jauh dari

tempat Bilal berdiri, dialah Abu Bakr saudagar terkenal di

Makkah. Abu bakr banyak memberikan nasehat dan

kekagumannya dengan pria yang baru saja ditemuinya itu,

hingga Bilal menyampaikan pertanyaan tentang “rasa

takut”.

Abu Bakr menjawab pertanyaan tersebut dengan

baik dan penuh kebijakan sehingga Bilal sedikitnya

mendapatkan pencerahan, namun rasa takut dan pesimis

yang masih membelenggu dirinya masih mengalahkan

 

Page 134: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

116

tekadnya untuk mempercayai apa yang disampaikan oleh

Abu Bakr. Sehingga Abu Bakr memberikan pernyataan

yang cukup membekas dalam hati Bilal bahwa “orang yang

besar adalah mereka yang memiliki tekad untuk memilih

takdirnya sendiri” dan inilah nanti yang menjadi dasar

pertemuan Bilal dengan Abu Bakr untuk menjadikannya

seorang muslim.

b. Konotasi

Kakbah merupakan pusat peribadatan, disitulah

tempat para pendeta menyampaikan ajarannya kepada

pengikutnya. Demikian banyak orang yang berkunjung

memberikan persembahannya untuk para dewa melalui

pendeta-pendeta yang ada.

Tatapan Bilal di scene pertama memperlihatkan

keseriusannya mendengarkan perkataan Abu Bakr, hal ini

biasanya terjadi dengan orang yang memiliki rasa

penasaran yang besar terhadap hal baru yang belum

diketahuinya. Maka di sini Bilal penasaran dengan orang

yang tiba-tiba berbicara kepadanya dengan penuh wibawa

dan kesopanan.

Perkataan Abu Bakr yang penuh dengan makna dan

dismpaikan dengan wibawa dia membuat Bilal berlutut

kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Hal ini lazim

dilakukan oleh seorang budak kepada majikannya atau

kepada pendeta, karena kedudukan budak sangat berbeda

dengan orang-orang yang merdeka.

 

Page 135: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

117

Lalu Abu Bakr memerintahkan Bilal untuk kembali

berdiri, hal ini menggambarkan bahwa Abu Bakar ingin

menyempaikan kepada Bilal bahwa manusia adalah

makhluk yang setara di hadapan Allah dan tidak ada yang

patut ditakuti di dunia ini kecuali Allah SWT, meskipun

pada saat itu Bilal adalah masih seorang budak.

Ketundukan budak kepada tuannya salah satunya

diciptakan melalui rasa takut yang ditanamkan dalam diri

setiap budak oleh majikannya, sehingga apabila seorang

budak mengerjakan hal yang tidak sesuai dengan keinginan

sang majikan maka ia akan mendapatkan hukuman. Bilal

sebagai seorang budak tentu sangat penasaran dengan

hakikat rasa takut tersebut, sehingga Bilal menanyakan hal

ini kepada Abu Bakr.

Dalam gambar keempat digambarkan Abu Bakr

menyoroti orang-orang yang sedang mendengarkan

ceramah dari pendeta yang ada di sekitar kakbah. Mereka

terlihat antusias dengan apa yang disampaikan oleh pendeta

terkait ajaran-ajarannya.

Gambar selanjutnya menjelaskan ketakutan seorang

ibu yang sedang mengandung, ia takut melahirkan anak

perempuan sehingga ia memohon kepada berhala agar

diberikan anak laki-laki dengan cara memberikan macam-

macam persembahan. Permohonan disampaikan dengan

penuh pengharapan rasa takut dan kekhusyuan.

Selanjutnya pria yang memiliki banyak kekayaan

mempersembahkan sebagian hartanya kepada berhala,

 

Page 136: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

118

dengan harapan berhala dapat memberikan kekayaan yang

lebih banyak lagi sehingga ia tidak jatuh miskin. Dia

menukar yang sedikit agar mendapatkan yang lebih banyak.

Adegan berikutnya laki-laki tua yang terbaring

lemas dan tidak berdaya memberikan hartanya kepada

pendeta dengan harapan dipanjangkan umurnya serta

diberikan kesehatan oleh para dewa melalui pendeta

tersebut. Namun harta tersebut sama sekali tidak merubah

nasib pria tua tersebut.

Penggambaran kakbah pada adegan selanjutnya

memiliki makna bahwa tempat itu adalah tempat yang

disucikan dan dibangun untuk beribadah semua manusia

tanpa terkecuali. Agar mereka dapat hidup berdampingan,

sejajar dan terbebas dari segala belenggu.

Adegan terakhir dari pembahasan ini ialah Bilal

diingatkan dengan nasehat dari Abu Bakr, bahwa dalam

kehidupan seorang manusia harus memiliki tekad yang kuat

untuk berjuang memilih takdirnya dan salah satunya yaitu

untuk membuka belenggu yang mengikat dirinya. Pesan

tersebut nampaknya sangat membekas di hati Bilal, karena

nampak dari wajah Bilal yang menerima pesan tersebut

dengan penuh keinsyafan.

Kebebasan dalam memilih takdir ialah daya

kemampuan (istitha‘ah) dan kehendak (masyi’ah) atau

keinginan (iradah) yang Allah berikan kepada kita untuk

memilih jalan hidup masing-masing. Apakah jalan yang

lurus (as-shirath al-mustaqim) ataukah jalan yang lekuk.

 

Page 137: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

119

Apakah jalan yang terjal mendaki ataukah jalan yang mulus

menurun. Apakah jalan para nabi dan orang-orang sholeh,

ataukah jalan syaitan dan orang-orang sesat. ‘Siapa yang

mau beriman, dipersilakan. Siapa yang mau ingkar, pun

dipersilakan’ (fa-man sya’a fal-yu’min, wa man sya’a fal-

yakfur), firman Allah dalam al-Qur’an (18:29).126 c. Mitos

Mencuri apapun bentuknya adalah perbuatan tercela

namun terkadang keadaan senantiasa mendesak manusia

untuk melakukannya. Anak kecil yang mengambil koin dari

berhala adalah sebuah gambaran kecerobohan manusia

yang dapat mencelakakan dirinya sendiri, hal ini tentu

hanya dilakukan oleh orang yang akalnya belum sempurna

atau berpikiran pendek sama halnya dengan nalar anak-

anak yang belum sempurna.

Kesempurnaan akal dituntut dalam sebuah

kebebasan, karena kebebasan tanpa kemurnian akal akan

mendatangkan kekacauan. Bahkan dakwah Islam pun

berlandaskan atas dasar petunjuk akal sehat.127

Pertemuan antara dua manusia yang tidak saling

mengenal di sebuah tempat biasanya akan menyisakan rasa

penasaran yang besar, karena manusia adalah makhluk

sosial yang tidak terlepas dari kepentingan antara satu

dengan yang lainnya. Demikian terjadi dengan bilal

126 “Tiga makna kebebasan” diakses pada 2 April 2019 dari, https://insists.id/tiga-makna-kebebasan-dalam-islam-2/ 127 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal. 72

 

Page 138: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

120

sehingga apa yang disampaikan kepadanya sangat

membekas di dalam hatinya.

Tunduknya Bilal kepada Abu Bakr menggambarkan

bahwa ada ketidaksetaraan antara dua makhluk tersebut.

Bilal merasa dirinya hina sehingga dia harus tunduk kepada

manusia yang lebih mulia. Di dalam Islam semua manusia

diciptakan setara, bebas dan mulia. Tidak ada kelebihan

antara satu dengan yang lainnya kecuali dengan ketakwaan

kepada Allah SWT.

ــــن ذكــــر وأنثــــى وجعلنــــاكم شــــعواب وقـبائــــل � أيـهــــا النــــاس إ� خلقنــــاكم م

49:13 -لتـعارفوا إن أكرمكم عند اهلل أتـقاكم إن اهلل عليم خبري

“Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptkan kamu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian

kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling

mulia di antara kamu di sisi Allah ilah orang yang paling

bertakwa. Sungguh, allah Maha mengetahui, Mahateliti.”

(QS. 49:13)

Perintah Abu Bakr agar Bilal berdiri merupakan

gambaran keluhuran budi pekerti seorang manusia yang

sudah matang dan dewasa, tentunya ini sangat dipengaruhi

oleh ajaran Nabi Muhammad SAW yaitu Islam, karena

Islam adalah rahmatan lil alamiin dan beliau tidak diutus

kecuali hanya untuk memperbaiki akhlak manusia.

E. Scene V

 

Page 139: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

121

a. Denotasi Dalam scene pertama Bilal kembali mendatangi

orang yang baru ditemuinya beberapa hari yang lalu di

sekitaran kakbah. Ia mendatangi orang tersebut di bawah

pohon yang rindang setelah melewati bukit yang cukup

jauh.

Wajah Bilal terlihat menunduk dengan ekspresi

ketidaktahuan dan berfikir secara mendalam mengenai

pernyataan yang disampaikan Abu Bakar di pertemuan

sebelumnya.Abu Bakr menjawab semua pertanyaan Bilal

dengan lengkap dan penuh kebijaksanaan.

Hal hal yang ditanyakan adalah hal-hal yang

berkaitan dengan hakikat kebebasan. Bilal bertanya “apa

maksud dari memilih? Apa anda mencoba untuk membeli

saya?” lalu Abu Bakr menjawab “percaya atau tidak,

Bilal... Majikanmu adalah seorang budak juga, yaitu budak

dari keserakahan”

b. Konotasi Datangnya Bilal kepada Abu Bakr memperlihatkan

tekad kuat dia untuk mengetahui hal yang selama ini

menjadi pertanyaan besar di dalam dirinya, yaitu akan arti

sebuah kebebasan.

Gambar diambil dengan latar bukit yang tinggi, ini

menggambarkan bahwa Bilal mendatangi Abu Bakr di

tempat yang lumayan jauh yang membutuhkan tenaga

ekstra untuk mendatanginya. Terlebih dalam kondisi Bilal

yang statusnya masih budak tentu dia pergi mendatangi

 

Page 140: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

122

Abu Bakr dengan segala resiko yeng mengintai. Namun

memang itulah yang harus dilakukan seorang yang mencari

ilmu dia harus gigih dan berusaha dengan keras. Seperti

pepatah Arab yang mengatakan “Man Jadda Wa Jada”

Abu Bakr berbicara sambil memegang pundak Bilal

dengan penuh kasih sayang, hal ini hanya bisa dilakukan

apabila Abu Bakr memandang Bilal adalah saudaranya.

Sehingga timbul kesan bahwa Abu Bakr adalah orang yang

berakhlak mulia dan sangat baik hal tersebut terlihat dari

bagaimana ia mengajak bicara lawan bicaranya. Tentu

dengan cara demikian segala nasehat yang diberikan akan

tersampaikan dengan baik.

c. Mitos Kebebasan belajar dan mengajar merupakan hak

yang melekat pada diri setiap manusia. Belajar biasanya

dilakukan dari seorang murid kepada gurunya, maka ada

konsensus bersama di dalam kehidupan kita bahwa siapa

yang membutuhkan ilmu maka ialah yang mendatangi si

pemilik ilmu. Di dalam Islam menuntut ilmu merupakan

perbuatan terpuji yang bahkan Allah menjanjikan akan

mengangkat derajat orang tersebut.

Secara umum, kebebasan pendidikan dan

pengajaran adalah kemampuan manusia untuk mengambil

ilmu dari siapa saja dan mengajarkan ilmu dan

pengetahuannya tersebut kepada orang lain dengan cara apa

 

Page 141: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

123

saja. Hal ini merupakan bagian dari fenomena kebebasan

berpendapat dan bertukar pikiran.128

Memilih guru dalam belajar tentu tidak

sembarangan, ada beberapa pertimbangan-pertimbangan

yang kita tentukan agar kiranya kita tidak salah dalam

memilih guru. Salah satu pertimbangannya ialah kita harus

mencari guru yang berakhlak mulia, karena seperti yang

kita ketahui bahwa akhlak di atas segalanya.

Ketidaktahuan merupakan kunci mencari ilmu,

karena jika kita ingin mendapatkan pengetahuan yang baru

maka kita harus mengkosongkan diri kita, layaknya seperti

gelas yang kosong yang siap untuk diisi oleh air, andai saja

gelas itu penuh tentu air yang baru tidak akan pernah masuk

ke dalam gelas tersebut.

Maka dengan ilmu yang dimiliki manusia bisa

menjadi makhluk yang memiliki derajat yang tinggi sesuai

yang terkandung dalam Al Qur’an,

الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العل مبايـرفع اهلل م درجات واهلل

58:11 -تـعملون خبري

“niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang

kamu kerjakan.” (QS. 58:11)

128 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal. 187

 

Page 142: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

124

F. Scene VI a. Denotasi

Pada gambar pertama, Umayyah dan Abu jahal

sedang berbincang tentang perkembangan perniagaan

mereka yang akhir-akhir ini mengalami kerugian akibat

dari banyaknya pengikut mereka yang mulai memeluk

Islam.

Gambar selanjutnya Umayyah menyatakan

keyakinannya di depan para tamunya bahwa Tuhan yang

sesungguhnya bagi orang-orang yang hadir ialah uang. Dan

uang tersebut berkurang akhir-akhir ini dikarenakan

berhala-berhala yang mereka bikin tidak laku akibat

banyaknya penduduk yang mengikuti agama Islam

Scene selanjutnya setelah Bilal diizinkan untuk

berbicara oleh majikannya sebagai bentuk pembelaan

dirinya dari tuduhan Safwan kemudian ia dengan penuh

keyakinan menyampaikan hakikat kesetaraan dan

kebebasan kepada Umayyah dengan menundukkan

pandangannya, namun disaat mengtakan “aku adalah

manusia bebas seperti kau... setara dan bebas” dengan

penuh keberanian ia mengangkat kepalanya dan menatap

tajam mata Umayyah.

Keberanian Bilal menyatakan hal demikian karena

tidak ada yang ditakuti kecuali Allah semata. Akan tetapi,

keberanian ini tetap tidak keluar dari sikap bijak dan tidak

terlepas dari tutur sapa yang baik dan sopan.129

129 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal. 125

 

Page 143: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

125

Tak lama setelah Bilal menyampaikan

pernyataannya ia langsung diseret oleh para pengawal

Umayyah untuk diberikan hukuman karena berani untuk

mempermalukan Umayyah di depan khalayak ramai akibat

berkhianat kepadanya.

Bilal seketika itu langsung dimasukkan ke dalam

kurungan dengan tangannya yang dirantai dengan kencang,

siksaan demi siksaan dia dapatkan di dalam kurungan

tersebut tidak ada air dan tidak ada makanan. Semua hal itu

dilakukan Umayyah dengan harapan Bilal menjadi ragu

dengan keputusannya sehingga ia dapat kembali menjadi

budaknya.

Dalam kurungan tersebut berbagai macam bisikkan

dia dengarkan, ada yang menyatakan dirinya harus

menyerah dan ada juga bisikan yang menguatkan tekadnya.

Bisikan inilah digambarkan dengan orang yang terbuat dari

pasir sedang tersujud tanpa berdaya. Kemudian ia

memandang kedua tangannya mengepal lalu menarik tali

kekang kuda yang tiba-tiba muncul dari gurun pasir setelah

itu ia menungganginya dengan gagah berani, namun di

tengah perjalan ia dihadang dengan makhluk besar yang

hendak menghalangi lajunya.

Suatu ketika Umayyah mengunjungi Bilal untuk

melihat keadaannya dan menawarkan beberapa penawaran.

Umayyah takjud dengan keadaan dan tekad Bilal yang tidak

sedikitpun berubah sejak awal dimasukkan ke dalam

kurungan hingga sekarang. Akhirnya Umayyah dengan

 

Page 144: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

126

segala tipu dayanya membujuk Bilal agar mau berubah

pikiran dan meninggalkan keyakinan barunya.

Umayyah menawarkan kepada Bilal untuk

membuka rantai yang mengikat tangannya. Namun dengan

yakin Bilal menjawab “aku sudah terbebas dari rantaiku,

dan aku sudah bebas”, hal ini membuat Umayyah terkejut

karena yang ia tahu bahwa tangan Bilal masih terikat.

Kemudian Bilal menjelaskan bahwa rantai yang ia maksud

adalah rantai yang ada dalam dirinya.

Segala tawaran dan upaya yang dilakukan Umayyah

kepada Bilal nampaknya tidak merubah sedikitpun

pendirian Bilal yang kokoh dan mengkristal di dalam

hatinya. Karena itu Bilal ditarik keluar lapangan untuk

diberikan hukuman didepan khalayak ramai.

Bilal diseret oleh pengawal Umayyah ke tengah

padang pasir di bawah panas terik matahari untuk kemudian

badannya ditindih oleh batu besar. di salah satu sudut

berdirilah di situ Abu Bakr mengamati dari jauh apa yang

terjadi dengan Bilal.

Ditengah badannya yang dihimpit batu, Safwan

mendatanginya dan memaksa Bilal untuk mengakui tuhan-

tuhan berhala yang di bawa oleh Safwan. Safwan berkata

“ada berapa Tuhan di situ?” Bilal sambil menunjukkan jari

tengahnya seraya menjawab “ahad ahad ahadun ahad (satu,

Tuhan yang satu).... Aku manusia Merdeka” seketika itu

langit menjadi teduh dan akibat perkataan tersebut

membuat siksaannya semakin berat, sampai akhirnya Abu

 

Page 145: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

127

Bakr membelinya kepada Umayyah dengan harga yang

mahal.

b. Konotasi Percakapan rahasia dan serius antara Umayyah dan

Abul Hakam tentang kelangsungan perniagaan serta

kaitannya dengan pergerakan kaum muslimin di Makkah.

Diskusi dilakukan di luar rumah Umayyah, ini

menunjukkan bahwa tidak semua orang bisa mengakses

informasi ini. Type shot adalah close up untuk menekankan

pentingnya hal yang dibahas.

Umayyah memberikan pernyataan di depan para

tamunya, bahwa di dunia ini hanya ada satu majikan dan itu

adalah uang. Dia meyakini tanpa uang hidupnya akan susah

dan tidak bisa menikmati kemewahan yang ada seperti yang

sekarang ia rasakan. Maka upaya apapun akan dia lakukan

untuk mengabadikan kekayaannya.

Setelah mengetahui banyak orang disekitarnya

masuk Islam, Umayyah murka dan membanting gelasnya.

Kemarahan yang luar biasa ditampilkan Umayyah karena ia

merasa dikhianati, sampai tiba tuduhan dari anaknya bahwa

Bilal mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Bilal yang memang sudah mengikuti ajaran Nabi

Muhammad SAW sejak lama, tidak bisa mengelak dengan

tuduhan tersebut. Akhirnya karena didesak oleh Umayyah,

dengan segala keberaniannya Bilal menyampaikan bahwa

dirinya setara dan merdeka.

 

Page 146: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

128

Kata-kata setara dan bebas bagi mereka merupakan

kata-kata yang menistakan kehormatan mereka, sehingga

tidak salah jika Umayyah marah besar ketika mendengar

Bilal menyatakan hal tersebut. maka akibat dari itu Bilal

segera dimasukkan ke dalam kurungan untuk disiksa,

dirantai, tanpa diberikan makan dan minum.

Seorang budak tidak memiliki daya dan upaya

untuk membela diri dan menyampaikan pendapat, sehingga

dalam adegan di atas Bilal tidak langsung membela dirinya

namun menunggu instruksi dari Umayyah selaku tuannya.

Meskipun pembelaan yang disampaikan sangat

mempermalukan Umayyah di depan khalayak ramai tamu

undangan.

Gambaran yang ditampilkan dalam scene

memperlihatkan kuatnya tekad Bilal untuk menggapai

kebebasan yang selama ini ia cari, meskipun secara fisik dia

terkekang namun dalam hatinya ia sudah mulai merasakan

getaran kebebasan. Sampai pada penggambaran berhala

yang tampil sebagai bentuk tantangan terbesar dalam

melepaskan penghambaan kepadanya.

Namun Bilal tidak lagi memahami bahwa rantai

yang membelenggunya ialah yang dapat melucuti

kebebasannya, justru belenggu yang terpenting yang harus

kita lepaskan dari dalam diri kita masing-masing ialah

belenggu hawa nafsu.

Penawaran-penawaran adalah salah satu cara

negosiasi yang dilakukan Umayyah untuk membujuk Bilal

 

Page 147: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

129

sehingga ia kembali menjadi budaknya dan menyembah

berhala. Namun dengan negosiasi yang lunak Bilal tidak

bergeming dari keyakinannya, maka Umayyah berinisiatif

untuk memberikan Hukuman yang lebih berat, yaitu

menimpakan batu di atas tubuhnya di tengah padang pasir

di bawah terik matahari.

Hukuman dalam bentuk menindihkan batu besar di

atas tubuh seseorang merupakan penyiksaan di luar batas

kewajaran manusia. Siksaan ini dilakukan untuk merubah

keyakinan seseorang yang sudah tertancap kuat di dalam

hati sanubarinya, maka yang terjadi adalah nihil bahwa

keyakinan tidak dapat dirubah dengan cara-cara menyakiti

fisik, karena ia merupakan konsep ilahiah yang tertanam di

dalam hati setiap manusia. Apabila manusia sudah yakin

akan sesuatu maka apapun yang akan dihadapi tidak akan

menjadi halangan banginya. Dan keyakinan adalah hak bagi

setiap indvidu yang merdeka.

Kata ahad merupakan “kalimah tauhid” yang

meyakini bahwa Allah Tuhan yang Esa. Ini merupakan

pengejawantahan atas keyakinan yang kuat terhadap ajaran

yang dipeluknya yang tidak diragukan lagi apapun

keadaannya, dan keyakinan yang kuat itu di dalam Islam

dinamakan iman. Maka di sini Bilal sudah dalam keadaan

beriman kepada Allah SWT. Iman ialah meyakini dengan

hati, mengatakan dengan lisan, mengamalkan dengan

anggota tubuh bertambah dengan keta’atan dan berkurang

 

Page 148: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

130

dengan kemaksiatan130, dan dalam scene ini Bilal sudah

mengamalkan definisi iman yang tersebut di atas.

c. Mitos Informasi yang dirahasiakan adalah informasi yang

dianggap sangat penting, informasi ini biasanya terkait

dengan kepentingan segelintir orang ataupun banyak orang

yang bisa memberikan akibat cukup serius. Hak

merahasiakan informasi merupakan salah satu bentuk

kebebasan yang dimiliki oleh manusia merdeka.

Adapun perkumpulan, pesan jamuan merupakan

hak-hak kebebasan yang dimiliki oleh setiap orang.

Pembicaraan dalam pertemuan khalayak ramai dan

pembicaraan secara pribadi tentu berbeda. Maka dalam

Islam pembicaraan-pembicaraan tersebut diatur dengan

baik.

Dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu

berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan

penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan

Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S. An-An’am 152)

Apa yang dilakukan Umayyah di depan tamu-

tamunya adalah merupakan propaganda seorang kapitalis

untuk memuluskan segala perniagaannya, dia

membayangkan akan banyak kerugian yang dihadapi jika

ajaran Islam telah menyebar, karena Islam agama yang

tidak menyembah berhala.

130 Al-Fauzan, Sholih, Tauhid Muqorror liSHaffi attsany KMI, (Ponorogo: Darussalam Press, 2007) hal 3

 

Page 149: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

131

Marah besar yang digambarkan Umayyah dengan

melempar gelas adalah marah yang dilarang dalam Islam,

karena marah yang diperbolehkan adalah marah karena

Allah SWT, bukan karena dunia. Islam tidak melarang

marah, namun Islam lebih menempatkan marah pada

tempat yang seharusnya. Marah termasuk hak kebebasan

manusia asalkan marah menimbulkan efek positif atau

manfaat.

Apa yang dituduhkan Safwan kepada Bilal

menerapkan pola tabayyun yang diatur di dalam Al-Qur’an.

Bilal mengakui bahwa dirinya sudah bebas dan merdeka

dari perbudakan. Berlaku jujur sangat diperintahkan oleh

Allah dan rasul-Nya, sebaliknya berbohong ataupun

munafik sangat dikecam di dalam Islam. Terkadang

kejujuran mendatangkan akibat yang tidak selalu manis,

itulah yang membuat banyak manusia akhirnya memilih

untuk berbohong atau bersikap munafik. Maka dalam kata

hikmah ada yang mengatakan “katakanlah kebenaran

meskipun pahit”

Berkata jujur merupakan hal yang tidak mudah,

apalagi perkataan tersebut menyinggung kepentingan

sipenguasa. Masuknya Bilal ke dalam kurungan adalah

akibat dari keberanian dia menyatakan sebuah kejujuran.

Salah satu hak bagi orang yang merdeka adalah hak

kebebasan menyampaikan pendapat atau pembelaan diri

yang berkaitan dengan sikap dirinya terhadap suatu hal.

 

Page 150: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

132

Maka hak mengemukakan pendapat ini adalah salah satu

bagian bentuk dari kebebasan individu.

“barang siapa yang bersungguh-sungguh maka

dapatlah ia” kiranya inilah yang dilakukan Bilal dengan

tekadnya untuk mendapatkan kebebasan. Berbagai macam

tantangan berupa siksaan dan kecaman tidak membuatnya

surut untuk mendapatkan kebebasan yang hakiki.

Rantai yang hakiki ialah rantai yang membelenggu

kebebasan yang ada dalam diri kita, yaitu kebebasan untuk

berdaulat menentukan jalan hidup yang sesuai dengan fitrah

manusia yang merdeka. Hidup yang bebas dari perbudakan

materi dunia atau keserakahan.

Rayuan-rayuan untuk mengerjakan keburukan dan

meninggalkan kebaikan sering kali diidentikkan dengan

cara setan menggoda manusia. Begitupun dengan Bilal

yang mendapatkan godaan dari Umayyah berupa kekayaan

apabila ia bersedia meninggalkan keyakinannya.

Hukuman merupakan bentuk tindakan preventif dan

represif untuk manusia agar bisa menjaga kemaslahatan

bersama, bentuk hukuman bisa bermacam-macam sesuai

dengan takarannya. Bilal mendapatkan hukuman akibat

kejujurannya, dia dihukum di lapangan luas agar kiranya

dapat menjadi shock theraphy bagi budak-budak yang lain.

Di dalam Islam manusia memiliki kebebasan dalam setiap

hal, namun kebebasan tersebut berbanding lurus dengan

tanggung jawabnya. Maka kebebasan tidak boleh

berlawanan dengan hukum yang ada.

 

Page 151: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

133

Kebebasan berkeyakinan atau memilih agama

adalah hak bagi setiap manusia, dalam Islam hal tersebut

diatur dengan baik. Maka dalam Islam tidak boleh

memaksakan keyakinan kita kepada yang lainnya dalam

bentuk apapun.

Yang dimaksud kebebasan beragama adalah

dimungkinkannya seseorang untuk memilih agama atau

kepercayaan yang dianutnya. Kebebasan beragama ini

meliputi kebebasan berakidah, kebebasan menjalankan

ibadah, serta melakukan acara ritual keagamaan.131

2:256ال إكراه يف الدين

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam)”

(QS. 2:256)

G. Scene VII a. Denotasi

Bilal jatuh tersungkur setelah ia dikalahkan oleh

Suhaib dalam adu pedang. Abu Bakr kemudian

menghampiri Bilal dan menyampaikan pesan “jangan

menyerang ketika kau marah”. Kemarahan Bilal akibat ia

tidak bisa menolong adiknya Ghufaira sehingga Abu Bakr

memahamkannya tentang beberapa hal yang harus

diperhatikan sebagai seorang petarung. Dalam gambar

kedua Abu Bakr menunjuk kening Bilal sambil

131 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal. 65

 

Page 152: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

134

menekankan apa yang menjadi percakapan mereka berdua

di awal.

b. Konotasi

Dalam perkelahian yang kalah akan dijatuhkan oleh

lawannya. Abu Bakr menghampiri sebagai bentuk

pertolongan dengan mengulurkan tangannya kepada Bilal.

Ini menandakan ia ingin memberikan semangat kepada

Bilal, bahwa setelah terjatuh kita harus kembali semangat.

Memberikan nasehat seorang yang lebih tua kepada

yang masih muda merupakan salah satu bentuk perhatian

yang baik. Tangan Abu Bakr menunjuk ke kening Bilal

menandakan bahwa hal yang ia tunjuk merupakan hal yang

penting, yaitu akal adalah kunci dari segalanya, karena

manusia memiliki ikatan-ikatan untuk membatasi hawa

nafsu sehingga manusia tidak diperbudak oleh hawa

nafsunya sendiri. Maka ketika akal kita bisa mengikat hawa

nafsu disitulah kemenangan yang sesungguhnya.

c. Mitos

Bilal terjatuh dikalahkan oleh Suhaib karena dalam

kondisi lemah, maka yang dibutuhkan orang lemah ialah

uluran tangan dari orang lain untuk menolongnya. Salah

satu kebaikan dari orang yang menolong ialah memberikan

dorongan atau motivasi agar si lemah bisa lebih kuat lagi

dalam menjalani kehidupan, dan salah satu untuk

menjadikannya kuat yaitu dengan cara berdzikir kepada

Allah SWT. Karena hanya dengan ingat kepada Allah SWT

diri kita akan tenang.

 

Page 153: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

135

الذين آمنوا وتطمئن قـلوبـهم بذكر اهلل أال بذكر اهلل تطمئن القلوب

- 13:28 “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingat Allah hati menjadi tentram” (QS. 13:28)

Kunci lemah atau kuatnya manusia itu terletak dalam pola

pikirnya, ketika seorang manusia memiliki pikiran negatif

maka sekuat apapun kondisinya dia tetap akan lemah,

sebaliknya jika kita memiliki pikiran yang positif semua

yang dihadapi tentu akan terasa mudah. Maka sangat

penting memiliki husnuzon kepada Allah SWT, karena

sesungguhnya Allah sesui dengan prasangka hambanya.

H. Scene VIII a. Denotasi

Selang satu tahun dari berita dibunuhnya Ghufaira,

Bilal selalu terlihat murung dan termenung memikirkan

nasib adiknya yang tidak ada kabar. Ditengah dirinya

merenung, Hamzah datang mencoba untuk menasehatinya

dan sekaligus menghiburnya dengan memberikan sebilah

pedang yang dibuatkan khusus untuknya. Namun diakhir

Hamzah memberikan pesan yang sangat penting kepada

Bilal tentang pedang yang ada ditangannya.

b. Konotasi

Pesan yang disampaikan Hamzah terkait pedang

tersebut memiliki makna pengendalian emosi, yaitu pedang

 

Page 154: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

136

ini hanya patut digunakan ketika keadaan darurat yang

keluar dari pertimbangan yang matang tidak didasari oleh

hawa nafsu.

c. Mitos

Ketika manusia bisa menaklukan hawa nafsunya,

maka ialah orang yang kuat. Sesuai dengan sabda Nabi

Muhammad SAW bahwa “ bahwa orang yang kuat adalah

orang yang dapat menahan hawa nafsunya” berikut sabda

nabi Muhammad SAW "Tidaklah orang yang kuat adalah

orang yang pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah

orang yang dapat menahan nafsunya ketika ia marah."

Dalam konsep Islam kebebasan yang realistis atau

logis maupun sistematis adalah kebebasan yang terikat

dengan hak-hak orang lain, dengan kepentingan umum bagi

masyarakat, dan dengan ruang lingkup syariat Tuhan.

Karena kebebasan mutlak itu hanya ada di akhirat, bukan di

dunia.132

132 Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam, hal. 3

 

Page 155: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

137

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengamati dan menganalisa beberapa macam

adegan, dialog, dan karakter dari objek penelitian, penulis

dapat mengambil kesimpulan tentang makna kebebasan

dalam Islam pada film Bilal: A New Breed of Hero

berdasarkan penanda dan petanda yang ditemukan melalui

makna denotasi, konotasi dan mitos model analisis semiotika

Roland Barthes. Berikut adalah kesimpulan yang penulis

temukan dari hasil penelitian objek di atas:

1. Makna Denotasi

 

Page 156: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

138

Bilal beserta Ghufaira adalah dua orang yang

terlempar ke dalam dunia perbudakan. Tidak memiliki

kebebasan individu untuk menentukan jalan hidupnya,

tidak memiliki kebebasan mendapatkan keamanan,

belajar mengajar dan memeluk agama yang ia yakini.

Status budak hanyalah seperti binatang, hidup, diperjual

belikan dan hanya dimanfaatkan atau diambil hasilnya

sesuai yang diinginkan oleh majikannya.

Berbeda dengan Bilal, Umayyah memiliki segala

kebebasan, dia bisa melakukan apapun yang

dikehendakinya. Kekayaannya yang bersumber dari

berhala menjadikannya sebagai saudagar paling kaya di

Makah. Maka sedikit sekali orang yang berani untuk

tidak mentaatinya. Baginya uang adalah segalanya, uang

adalah majikan yang sejati di kota Makah.

Abu Bakr memberikan pelajaran yang berharga

kepada Bilal tentang hakikat rasa takut, kesetaraan,

kebebasan dan akhlak yang mulia. Dia adalah

representasi dari kemuliaan ajaran Islam yang dibawa

oleh Nabi Muhammad SAW

2. Makna Konotasi

Film ini memvisualisasikan kisah perjuangan

seorang anak yang terbuang ke dalam dunia perbudakan

yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan, yang berjuang

dengan tekad kuat untuk mendapatkan kebebasan,

keadilan dan kesetaraan yang hakiki sesuai dengan fitrah

manusia yang dilahirkan secara merdeka.

 

Page 157: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

139

Bilal adalah pahlawan nyata yang mengalami

segala perbudakan dalam segala aspek kehidupannya,

budak yang terbelenggu oleh kekejaman dan keserakahan

manusia, namun apa yang telah dan akan dihadapinya

tidak membuat dia putus asa untuk mengejar apa yang

menjadi keyakinannya.

Umayyah adalah ibrah nyata kehidupan yang

mengalami kedigdayaan dalam segala aspek

kehidupannya, manusia merdeka yang diperbudak oleh

hawa nafsu dan keserakahan. Karena keyakinannya

bahwa uang dan kehormatan adalah segalanya, maka ia

telah mengekang dirinya sendiri hingga ajal

menjemputnya.

Abu Bakr tampil sebagai cahaya yang menerangi

gelapnya jalan yang dilalui oleh Bilal, dia mengajarkan

kebebasan hakiki yang didambakan oleh semua manusia,

yaitu kebebasan dari belenggu-belenggu yang mengikat

manusia dari esensinya sebagai makhluk yang paripurna

yang hanya menghambakan diri kepada Allah SWT.

3. Makna Mitos

Kebasan bukanlah kebebasan yang terbebas dari

peraturan hukum, dari kewajiban dan dari segala aspek

yang membuat diri kita terkekang yaitu kebebasan yang

berlandaskan hawa nafsu. Maka apabila mendefinisikan

kebebasan berdasarkan tersebut di atas tidak ada bedanya

diri kita dengan hewan yang menjadikan hawa nafsunya

sebagai acuan untuk mengarungi kehidupan ini.

 

Page 158: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

140

Tidak selayaknya manusia menuhankan materi

yang berlandaskan hawa nafsunya, manusia diciptakan

dengan bentuk yang paripurna dengan segala haknya.

Jika manusia merasa kebebasan mengikuti hawa

nafsunya adalah kebebasan yang hakiki untuk mencapai

kebahagian, maka itulah kebebasan yang semu yaitu

kebebasan yang mencerminkan kebodohan dan

kebiadaban.

Ajaran Islam dalam hakikat kebebasan memiliki

pandangan bahwa kebebasan yang hakiki adalah

kebebasan yang selaras dengan fitrah manusia yaitu

terbebas dari penghambaan diri selain kepada Allah

SWT, kebebasan yang mencerminkan ilmu dan adab.

Karena dengan ilmu hidup manusia akan terarah,

membimbing pemiliknya memilih jalan yang benar dari

yang keliru, dan memahamkannya bahwa kebebasan

seseorang dibatasi oleh kebebasan orang lain.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini adalah bukti bahwa penggunaan

film sebagai media dakwah dalam menyampaikan nilai-nilai

luhur kehidupan sangat efektif. Film adalah media yang bisa

menjangkau semua kalangan dan khalayak ramai tanpa

melihat status. Dan ini sesuai dengan misi Islam yang

memberikan rahmat bagi seluruh alam.

Film animasi bertemakan kepahlawanan memiliki

segmentasi anak-anak menjelang remaja, sehingga nilai-nilai

 

Page 159: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

141

yang ada dalam film ini sangat tepat dengan kondisi anak-

anak remaja yang memiliki semangat juang yang tinggi

dalam berjuang merealisasikan apa yang menjadi cita-

citanya.

C. Saran-saran

Setelah peneliti menyimpulkan tentu ada beberapa

saran yang kiranya dapat diambil sebagai masukan dan

evaluasi terhadap film Bilal: A New Breed of Hero. Saran

tersebut peneliti tujukan kepada:

1. Pihak pembuat film

Saran peneliti untuk pembuat film, agar lebih

banyak membuat film yang terinspirasi dari pahlawan

islam yang membawa nilai-nilai luhur yang erat kaitannya

dengan kemanusiaan agar menjadi oase ditengah

minimnya pahlawan-pahlawan islam yang dikenal dunia.

2. Penonton dan penikmat film

Untuk para penonton dan penikmat film agar lebih

aktif mengambil pesan-pesan yang disampaikan film,

sehingga kita tidak sekedar menikmati sajian estetika

filmnya saja namun juga mendapatkan nilai lebih. Karena

setiap pembuatan film pasti membawa nilai-nilai tertentu

yang bisa kita jadikan pelajaran

3. Universitas

Harapannya universitas dapat menjadi wadah

untuk mengsinergikan nilai-nilai keislaman dalam bidang

perfilman dengan teknologi, sehingga banyak generasi-

 

Page 160: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

142

generasi ummat kedepannya yang memiliki wawasan

keislaman yang luas kreatif dan inovatif untuk

menghadapi persaingan global yang semakin maju.

4. Penulis

Bagi penulis film ini banyak membawa nilai-nilai

positif yang sedang dibutuhkan manusia di tengah krisis

nilai-nilai kemanusiaan. Film dalam bentuk animasi

memiliki segmentasi tersendiri, terlebih di zaman yang

penuh dengan kemajuan teknologi ini sangat tepat rasanya

film Bilal hadir di tengah pecinta film animasi termasuk

peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Al-Mubarukfuri, Shafiyyurrahman. Sirah Nabawiyah: Ar-Rahiq Al-

Makhtum. Jakarta: Ummul Qura, 2011

Ardianto, Elvinaro & Erdinaya Lukiati Komala. Komunikasi

Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatma

Media, 2004.

Az-Zuhaili, Wahbah. Kebebasan dalam Islam. Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, 2005

 

Page 161: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

143

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan

Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta:

Kencana, 2008.

Cousins, Mark. The Story of Film – A Worldwide History. New

York: Pavilion Book, 2004

Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media.

Yogyakarta: Jalasutra Cet ke-1, 2010

Dister, Nico Syukur. Filsafat Kebebasan. Yogyakarta: Kanisius,

1997

Djalle, Zaharuddin G. The Making of 3D Animation Movie.

Jakarta: Gramedia, 2007.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003

Gontor, KMI. Addinul Islamiy juz awwal. Ponorogo: Darussalam

Press, 2004

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan

Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Hidayat, Dedy N. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial

Empirik Klasik. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi

FISIP Universitas Indonesia, 2003.

 

Page 162: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

144

M. Barsam, Richard. Looking at Movies: An Introduction to

Film. New York: W. W. Norton & Company, 2006

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba

Humanika, 2000

Mill, John Stuart. On Liberty Perihal Kebebasan. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 2005

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2003.

Muzakki, Akhmad. Kontribusi Semiotika dalam Memahami

Bahasa Agama. Malang: UIN Malang Press, n.d.

—. Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama.

Malang: UIN Malang Press, 2007.

Nata, Abuddin. Studi Islam Komprehensif. Jakarta: Kencana,

2015

Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Jogjakarta: Lkis

Pelangi Aksara, 2007.

Ruslan, Rosady. Metodologi Penelitian Publik Relation dan

Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Sobur, Alex. Analisi Teks Media - Suatu Pengantar, Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, Analisis Framing. Bandung:

Rosdakarya, 2009.

 

Page 163: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

145

Tinarbuko, Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Jalasutra, 2009

Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian

Pustaka, 2008

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi: Aplikasi

Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi Edisi 2.

Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

Widjaja, Ilmu Komunikasi Dan Pengantar Studi. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2000

Literatur Artika, Devi Feria,”Makna Toleransi Agama Dalam Film Bajrangi

Bhaijan” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, 2016

Prasetyo, Aditya,”Analisis Semiotik Makna Pesan Radikalisme Agama

Dalam Film Mata Tertutup Karya Garin Nugroho” Skripsi

pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016

Saputra, Taufan. “Representasi Analisis Semiotik Pesan Moral

Dalam Film 2012 karya Roland Emmrich,” ejournal.

Ilkom.fisip-ummul.ac.id

Website “Sinopsis Film Bilal: A New Breed of Hero”, artikel diakses pada

tanggal 1 Januari 2018 dari :

 

Page 164: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

146

http://www.mbahsinopsis.id/2018/01/sinopsis-film-bilal-

a-new-breed-of-hero-2018

“Profil Khuram H. Alavi”, artikel diakses pada tanggal 27 Maret

2019 dari:

https://www.imdb.com/name/nm6735778/bio?ref_=nm_o

v_bio_sm

“Profil Khuram H. Alavi”, artikel diakses pada tanggal 27 Maret

2019 dari:

https://dubaifilmfest.com/en/cast/140320/khurram_h_alav

i.html

“Profil Ayman Jamal”, artikel diakses pada tanggal 27 Maret

2019 dari:

http://www.pnu.edu.sa/arr/Conferences/childhood/Docum

ents/Ayman%20Jamal%20Bio.pdf

“Tentang Film Bilal”, artikel diakses pada tanggal 28 Maret 2019

dari: https://www.portal-islam.id/2018/01/film-bilal-new-

breed-of-hero-diputar-di

“Team Film Bilal”, artikel diakses pada tanggal 28 April 2019

dari: https://www.hollywoodreporter.com/review/bilal-

dubai-review-847577

“Sejarah Bilal” diakses pada 28 April 2019 dari:

http://www.bilalmovie.com/#/history

 

Page 165: ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48015... · 2019-11-01 · ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KEBEBASAN DALAM ISLAM PADA

147

“Review Film Bilal”, artikel diakses pada tanggal 29 Maret 2019

dari:http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/rea

d/2018/01/22/133628/film-kepahlawanan-bilal-siap-siap-

mengguncang-hollywood

“Definisi Bebas”, artikel diakses pada tanggal 15 April 2019 dari: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bebas

“Definisi Kebebasan”, artikel diakses pada tanggal 15 April 2019

dari: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kebebasan

“Cast Film Bilal”, artikel diakses pada tanggal 28 Maret 2019

dari: http://www.bilalmovie.com/#/cast

“Cast Film Bilal”, artikel diakses pada tanggal 28 Maret 2019

http://www.bilalmovie.com/#/history

“Definisi Film”, artikel diakses pada tanggal 13 Maret 2019 dari: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/film

“Definisi Movie”, artikel diakses pada tanggal 13 Maret 2019

dari: https://en.oxforddictionaries.com/definition/movie

“UU Perfilman”, artikel diakses pada tanggal 13 Maret 2019 dari: http://www.kemenpar.go.id/userfiles/file/5168_1434-UU33Tahun2009Perfilman.pdf