10
Pasca Analitik menurut GLP 1. Cara pencatatan hasil Kegiatan pencatatan dan pelaporan di laboratorium harus dilaksanakan dengan cermat dan teliti karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan dan dapat mengakibatkan kesalahan dalam penyampaian hasil pemeriksaan. Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya. Ada 4 jenis pencatatan, yaitu : a. Pencatatan kegiatan pelayanan b. Pencatatan keuangan c. Pencatatan logistic d. Pencatatan kepegawaian e. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, keamanan kerja dan lain-lain. Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai berikut : a.Buku register penerimaan spesimen terdapat di loket berisi data pasien dan jenis pemeriksaan b. Buku register besar/induk berisi : data-data pasien secara lengkap serta hasil pemeriksaan spesimen. c. Buku register/catatan kerja harian teap tenaga : 1). Data masing-masing pemeriksaan 2). Data rekapitulasi jumlah pasien dan spesimen yang diterima. d. Buku register pemeriksaan rujukan. e. Buku ekspedisi dari ruangan/rujukan. f. Buku komunikasi pertukaran petugas (shift) g. Buku register perawatan/kerusakan.

Manajemen Lab Makalah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Lab Makalah

Pasca Analitik menurut GLP

1. Cara pencatatan hasil

Kegiatan pencatatan dan pelaporan di laboratorium harus dilaksanakan dengan cermat dan

teliti karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan dan dapat mengakibatkan kesalahan

dalam penyampaian hasil pemeriksaan. Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai

dengan jenis kegiatannya. Ada 4 jenis pencatatan, yaitu :

a. Pencatatan kegiatan pelayanan

b. Pencatatan keuangan

c. Pencatatan logistic

d. Pencatatan kepegawaian

e. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, keamanan kerja dan lain-

lain.

Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai berikut :

a. Buku register penerimaan spesimen terdapat di loket berisi data pasien dan jenis

pemeriksaan

b. Buku register besar/induk berisi : data-data pasien secara lengkap serta hasil

pemeriksaan spesimen.

c. Buku register/catatan kerja harian teap tenaga :

1). Data masing-masing pemeriksaan

2). Data rekapitulasi jumlah pasien dan spesimen yang diterima.

d. Buku register pemeriksaan rujukan.

e. Buku ekspedisi dari ruangan/rujukan.

f. Buku komunikasi pertukaran petugas (shift)

g. Buku register perawatan/kerusakan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

a. Kesesuaian antara pencatatan dan pelaporan hasil pasien dengan spesimen yang sesuai.

b. Penulisan angka yang digunakan.

Khusus mengenai angka, pada pelaporannya perlu disesuaikan mengenai desimal angka

dan satuan yang digunakan terhadap keperluan pasien maupun terhadap nilai normal. Bila

Page 2: Manajemen Lab Makalah

diperlukan satu angkan bulat, cukup dilaporkan dalam angka bulat tanpa decimal di

belakang koma. Satuan yang digunakan sebaiknya adalah satuan internasional.

c. Pencantuman nilai normal.

Pada pelaporan juga perlu dicantumkan nilai normal, yaitu rentang nilai yang dianggap

merupakan hasil pemeriksaan orang-orang normal. Pada pencantuman hasil normal perlu

dicantumkan metode pemeriksaan yang digunakan serta kondisi-kondisi lain yang harus

diinformasikan seperti batas usia dan jenis kelamin. Satuan pelaporan juga harus sama

antara hasil pemeriksaan dengan hasil normal.

d. Pencantuman keterangan yang penting, misalnya bila pemeriksaan dilakukan 2 kali dan

sebagainya.

e. Penyampain hasil.

Waktu pemeriksaan sangat menentukan manfaat laporan tersebut untuk kepentingan

diagnosis penyakit dan pengobatan pasien, oleh karena itu hasil pemeriksaan perlu

disampaikan secepat mungkin segera setelah pemeriksaan selesai dilaksanakan.

f. Dokumentasi/arsip.

Setiap laboratorium harus mempunyai system dokumentasi yang lengkap. Hasil suatu

kegiatan prncatatan dan pelaporan haruslah berupa dokumentasi yang lengkap, jelas dan

mudah dimengerti serta tidak melupakan efisiensi waktu penyampaian dokumen tersebut

kepada peminta pemeriksa.

g. Perlu pula disediakan buku ekspedisi didalam dan diluar laboratorium.

Kasus tertukar dan hilangnya specimen dapat terjadi baik dalam transportasi didalam

maupun diluar laboratorium, sehingga hal ini harus dihindarkan.

2. Cara menegakkan diagnosis dari hasil pemeriksaan

Spesimen yang telah diperiksa dicatat dan dilaporkan dalam buku register masing-masing.

Bila terjadi pengukuran/pemeriksaan yang abnormal maka pemeriksaan diulang sebanyak 2

kali atau tiga kali. Bagi laboratorium yang mempunyai seorang Dokter Spesialis Patologi

Klinik, hasil pemeriksaan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Dokter Spesialis Patologi

Klinik.

3. Cara pelaporan

Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :

a. Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahunan

Page 3: Manajemen Lab Makalah

b. Laporan khusus (misal : KLB, HIV)

c. Laporan hasil pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan laboratorium hematologi, kimia klinik, imunoserologi, urinalisis dan

parameter lainnya sesuai dengan permintaan dicatat dan dilaporkan dalam bentuk blanko

hasil pemeriksaan yang terpisah dan ditanda tangani oleh penanggung jawab laboratorium

atau petugas laboratorium yang memeriksa.

Page 4: Manajemen Lab Makalah

BAB IPENDAHULUAN

Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.Laboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi penting dalam diagnosis invitro. Setidaknya terdapat 5 alasan penting mengapa pemeriksaan laboratorium diperlukan, yaitu : skrining, diagnosis, pemantauan progresifitas penyakit, monitor pengobatan dan prognosis penyakit. Oleh karena itu setiap laboratorium harus dapat memberikan data hasil tes yang teliti, cepat dan tepat. Dalam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga tahapan penting, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Pada umumnya yang sering diawasi dalam pengendalian mutu hanya tahap analitik dan pasca analitik yang lebih cenderung kepada urusan administrasi, sedangkan proses pra analitik kurang mendapat perhatian. Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi sekitar 61% dari total kesalahan laboratorium, sementara kesalahan analitik 25%, dan kesalahan pasca analitik 14%. Proses pra-analitik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : pra-analitik ekstra laboratorium dan pra-analitik intra laboratorium. Proses-proses tersebut meliputi persiapan pasien, pengambilan spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, dan penyimpanan spesimen.

BAB IIISI

A. Pemantapan MutuPemantapan mutu adalah Mutu pelayanan di laboratorium berkaitan dengan data hasil uji analisa laboratorium. Laboratorium dikatakan

Page 5: Manajemen Lab Makalah

bermutu tinggi apabila data hasil uji laboratorium tersebut dapat memuaskan pelanggan dengan memperhatikan aspek-aspek teknis seperti precision and accuracy atau ketepatan dan ketelitian yang tinggi dapat dicapai dan data tersebut harus terdokumentasi dengan baik sehingga dapat dipertahankan secara ilmiah.Untuk mencapai mutu hasil laboratorium yang memiliki ketepatan dan ketelitian tinggi maka seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu mulai dari perencanaan, pengambilan contoh uji, penanganan, pengujian sampai pemberian laporan hasil uji laboratorium ke pelanggan. Mutu suatu produk atau jasa bukan hanya penting bagi pemakai namun juga bagi pemasok.Pada pelayanan jasa laboratorium kesehatan rendahnya mutu hasil pemeriksaan pada akhirnya akan menimbulkan penambahan biaya untuk kegiatan pengerjaan ulang dan klaim dari jasa pelanggan. Untuk menanggulangi biaya kompensasi yang berasal dari rendahnya mutu hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperlukan suatu usaha peningkatan mutu.B. Mutu di LaboratoriumMutu adalah mendapatkan hasil yang benar secara langsung setiap saat dan tepat waktu, menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien. Ini penting dalam semua tahap proses, mulai dari penerimaan sampel hingga pelaporan hasl uji.Pemantapan mutu merupakan suatu upaya untuk meminimalkan atau pencegahan kesalahan semaksimal mungkin mulai dari kesalahan pra analitik, analitik dan pasca analitikC. Manajemen MutuMutu suatu output laboratorium bergantung dari beberapa faktor. Yang paling mendasar adalah pelaksanaan dan pemeliharaan sistem Manajemen Mutu didalam suatu laboratorium. Secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem Manajemen Mutu yang terdapat dalam suatu laboratorium disebut sebagai Praktek Laboratorium yang Benar (GLP = Good Laboratory Practise).GLP adalah ungkapan yang diberikan kepada sistem mutu laboratorium yang mencakup proses organisasi dan kondisi-kondisi laboratorium guna menjamin agar tugas-tugas analisis direncanakan, dilakukan, dimonitor, direkam, disimpan dan dilaporkan dengan benar.D. Mempertahankan MutuHal-hal yang perlu dilakukan agar mutu suatu laboratorium tetap baik dengan cara mempertahankan mutu itu agar tidak bergeser atau berubah. Untuk itu maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

Page 6: Manajemen Lab Makalah

1. Mengerjakan proses / prosedur sesuai standar yang telah ditentukan2. Melaksanakan dan mengevaluasi program QC3. Preventive maintenance dilakukan secara konsisten dan terjadwal4. Kalibrasi alat/analyzer mengacu pada standar internasionalE. Pemantapan Mutu di LaboratoriumPemantapan mutu laboratorium adalah segala usaha yang dituangkan dalam suatu prosedur yang dirancang untuk memantau penampilan suatu laboratorium. Adanya banyak faktor yang perlu diamati atau diawasi karena kemungkinan terjadi penyimpangan, menuntut digunakannya bermacam-macam teknik pengontrolan supaya didapat suatu sistem yang efektif.Suatu sistem pengontrolan tidak mungkin sepenuhnya sesuai untuk seluruh laboratorium. Oleh karena itu masing-masing laboratorium harus memilih dan menetapkan sistem pengontrolan yang sesuai untuk masing-masing laboratoriumnya.F. Pemantapan Mutu InternalPemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan paska analitik.Beberapa kegiatan pemantapan mutu internal antara lain : persiapan penderita, pengambilan dan penanganan spesimen, kalibrasi peralatan, uji kualitas air, uji kualitas reagen, uji kualitas media, uji kualitas antigen-antisera, pemeliharaan strain kuman, uji ketelitian dan ketepatan, pencatatan dan pelaporan hasilPemantapan mutu internal adalah suatu sistem dalam arti luas yang mencakup tanggung jawab dalam memantapkan semua kegiatan yang berkaitan dengan pemeriksaan untuk mencegah dan mendeteksi adanya suatu kesalahan serta memperbaikinya.Pengertian pemeriksaan laboratorium mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai sebelum proses pemeriksaan itu sendiri dilaksanakan yaitu dimulai dari tahap pra analitik yang mencakup persiapan pasien, pemberian identitas spesimen, pengambilan dan penampungan spesimen, pengolahan dan penyimpanan spesimen serta transport spesimen, hingga kegiatan pada tahap analitik dan kegiatan pada tahap pasca analitik. Kesalahan pada pemeriksaan dapat berupa :1. Kesalahan teknikSifat kesalahan disini sudah melekat, selalu ada pada setiap pemeriksaan dan seakan-akan tidak mungkin dapat dihindarkan.

Page 7: Manajemen Lab Makalah

Usaha perbaikan jenis kesalahan ini hanya dapat memperkecil kesalahan tetapi tidak mungkin menghilangkannya sama sekali. Kesalahan teknik ini ada 2 macam yaitu :a. Kesalahan acak (Random error) Kesalahan jenis ini menunjukkan tingkat ketelitian (presisi) pemeriksaan. Kesalahan ini akan tampak pada pemeriksaan yang dilakukan berulang pada spesimen yang sama dan hasilnya bervariasi, kadang-kadang lebih besar, kadang-kadang lebih kecil dari nilai seharusnya.b. Kesalahan sistematik (Systematic error) Kesalahan jenis ini menunjukkan tingkat ketepatan (akurasi) pemeriksaan. Sifat kesalahan ini menjurus ke satu arah. Hasil pemeriksaan selalu lebih besar atau selalu lebih kecil dari nilai seharusnya.2. Kesalahan non teknik Kesalahan yang terjadi di luar tahap analitik pemeriksaan. Kesalahan jenis ini dijumpai pada tahap pra analitik atau pasca analitik. Kesalahan ini terbagi atas :a. Kesalahan pengambilan sampel (sampling error)- Persiapan pasien- Pemberian identitas specimen- Pengambilan dan penampungan specimen- Pengolahan dan penyimpanan specimen- Transport specimenb. Kesalahan penghitungan dan penulisan (Clerical error)Pencatatan hasil Pada waktu bekerja di laboratorium yang harus diperhatikan adalah ketelitian (presisi) dan ketepatan (akurasi) dari suatu pemeriksaan. Ketelitian diartikan kesesuaian hasil pemeriksaan laboratorium yang diperoleh apabila pemeriksaan dilakukan berulang. Ketepatan diartikan kesesuaian hasil pemeriksaan laboratorium dengan nilai yang seharusnya.G. Pemantapan Mutu EksternalPME adalah kegiatan pemantapan mutu yang diselenggaralan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan PME dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau internasional dan diikuti oleh semua laboratorium, baik milik pemerintah maupun swasta dan dikaitkan dengan akreditasi laboratorium kesehatan serta perizinan laboratorium kesehatan swasta.PME harus dilaksanakan sebagaimana kegiatan pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan dengan reagen/peralatan/metode yang biasa digunakan sehingga benar-benar dapat mencerminkan penampilan laboratorium tersebut yang sebenarnya. Setiap nilai yang diperoleh dari penyelenggara

Page 8: Manajemen Lab Makalah

harus dicatat dan dievaluasi untuk mempertahankan mutu pemeriksaan atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk peningkatan mutu pemeriksaan.

BAB IIIKESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas maka disimpulkan bahwa :1. Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari untuk penentuan jenis penyakit.2. Pemantapan mutu adalah Mutu pelayanan di laboratorium berkaitan dengan data hasil uji analisa laboratorium.3. Mutu adalah mendapatkan hasil yang benar secara langsung setiap saat dan tepat waktu, menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien.4. Pemantapan mutu laboratorium adalah segala usaha yang dituangkan dalam suatu prosedur yang dirancang untuk memantau penampilan suatu laboratorium.5. Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.6. Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan pemantapan mutu yang diselenggaralan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu.Kirimkan Ini lewat Email