116
1 | Page  MANAJEMEN MEREK Oleh Y. Lilik Rudianto

Manajemen Merek

Embed Size (px)

Citation preview

14 | Page

MANAJEMEN MEREK

OlehY. Lilik Rudianto

BAB 1MERK DAN MANAJEMEN MERKI.Definisi MerkIstilah brand (Merk) berasal dari kata brandr yang berarti untuk membakar. Menurut American Marketing Association (AMA), Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau beberapa orang penjual dan yang membedakan dari pesaingnya. Berdasarkan definisi yang diberikan oleh AMA tersebut, maka merek dibuat dengan cara memilih sebuah nama, logo, simbol, desain kemasan, atau atribut lainnya yang mengidentifikasi dan menbedakan sebuah produk dari produk pesaingnya. Komponen pembeda merek yang mengidentifikasi dan mendiferensiasikan tersebut dikenal dengan brand elements (elemen-elemen Merk).Nama yang diberikan ke produk dapat meliputi berbagai bentuk diantaranya nama merk berdasarkan nama orang sebagai contoh Estee Lauder Cosmetics, nama tempat sebagai contoh British Airways, nama hewan atau burung seperti Mustang automobiles, nama benda atau objek lainnya seperti Apple Computers. Selain itu juga ada nama merk yang memakai kata-kata dengan makna yang menyatu dengan produk seperti Just Juice atau menunjukkan atribut atau manfaat yang penting seperti Die Hard auto batteries, ada juga nama merk yang memakai awalan dan akhiran seperti Intel microprocessors.Merk tidak sama dengan produk, menurut Philip Kotler yang dimaksud dengan produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk dapat berupa barang fisik seperti cereal, jasa seperti bank, toko retail seperti supermarket, orang seperti atlit profesional, organisasi seperti organisasi nirlaba, tempat seperti kota, atau ide seperti penyebab sosial. Disamping itu Philip Kotler mendefinisikan 5 (lima) level produk yaitu level manfaat inti, level produk generik, level produk yang diharapkan, level produk yang dikembangkan, dan level produk potensial.Beberapa merk dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menghubungkan kinerja produknya seperti merk pisau cukur Gillette, Merck, Sony, 3M, dll yang menjadi pemimpin pasar dalam kategori produk mereka selama 10 tahun terakhir ini dengan inovasi yang berkesinambungan. Sedangkan merk lain menciptakan keunggulan kompetitif melalui makna yang tidak berhubungan dengan produk misalnya Coca-Cola, Calvin Klien, Channel no. 5, Marlboro, dll yang menjadi pemimpin pasar dengan cara memahami motivasi dan keinginan konsumen serta menciptakan image atau citra produk yang relevan.

II.Peran Penting MerkMerk memiliki peran yang penting baik bagi konsumen maupun perusahaan. Bagi konsumen, merk dapat membantu mengidentifikasi sumber produk, adanya janji pertanggungjawaban dari produsen, mengurangi resiko yang mungkin ditemui oleh konsumen yang berupa resiko fungsional, resiko fisik, resiko keuangan, resiko sosial, resiko psikologis, dan resiko waktu, mengurangi biaya, terkandung janji dan ikatan dengan pihak produsen, memiliki maksud simbolik, dan sebagai sinyal untuk menilai kualitas atau mutu dari suatu produk. Bagi perusahaan, merk dapat membantu identifikasi untuk menyederhanakan pengelolaan atau perencanaan, melindungi fitur yang dianggap unik secara legal paling tidak ada landasan hukumnya, sebagai sinyal tingkat mutu demi memuaskan konsumen, alat untuk menyokong asosiasi unik produk, sumber keunggulan kompetitif, dan sumber laba bagi perusahaan.

III.Apa Saja Yang Dapat Diberi Merk ?Pemberian merk dapat dilakukan terhadap beberapa hal seperti:1.Barang Fisik. Adalah produk-produk yang berwujud yang diasosiasikan dengan merk yang meliputi produk-produk konsumen yang sangat dikenal luas dan berkualitas tinggi misalnya Coca-Cola, Kelloggs, Kodak, Marlboro, Sony, Marcedes-Benz, dan Nescafe.2.Jasa. Adalah segala sesuatu yang tidak berwujud dan memiliki keragaman yang tinggi dalam hal kualitas yang sangat tergantung pada orang yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut.Contoh jasa : American Express, British Airways, Hilton Hotels, Merrill Lynch, Federal Express, Pricewaterhouse Coopers, dan Ernst & Young.3.Pengecer dan Distributor. Adalah pihak-pihak yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.Contoh pengecer: Wal-Mart, Sainsbury & Tesco, Marks & Spencer, Sears, Roebuck and Company.4.Produk dan Jasa Online. Adalah produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan melalui situs di internet misalnya dengan cara mengakses situs Amazon.com, Google.Yahoo, dll.5.Orang dan Organisasi.Adalah orang-orang tertentu yang dianggap sebagai public figure dan organisasi besar yang mendunia misalnya super model Cindy Crawford, aktor legendaris Paul Newman, Martha Stewart, Amnesty International, National Geographic, dan UNICEF.6.Olah raga, seni, dan hiburan. Adalah unsur-unsur dari olahraga seperti tim-tim kesayangan, industri perfilman, musik, dll.Contoh merek yang terkait: klub sepak bola terkaya di liga Inggris Manchester United, film Batman, Scream, Star Trek, Lethal Weapon, Star Wars, dan group band Led Zeppelin.7.Lokasi geografis. Adalah nama aktual dari suatu lokasi yang dipromosikan demi menciptakan kesadaran dan membuat image yang menyenangkan, misalnya promosi wisata untuk Asia, Amerika, Jepang, Inggris, dan Eropa.8.Ide dan penyebab. Adalah ide-ide dan penyebabnya yang dapat menjadi merk, khususnya yang dilakukan oleh organisasi nirlaba yang ditampilkan dalam bentuk frase, slogan, dan bahkan simbol misalnya pita AIDS.

IV.Cara Mempertahankan Kepemimpinan Merk Beberapa Merk yang terkenal dapat ditelusuri antara lain dengan mengunjungi toko-toko atau supermarket-supermarket untuk mengetahui eksistensinya. Menurut data yang diperoleh Business Week diketahui ada 25 Merk global yang dianggap paling bernilai yang diurutkan berdasarkan nilai mereknya yang meliputi: Coca-Cola, Microsoft, IBM, GE, Nokia, Intel, Disney, Ford, McDonalds, AT&T, Marlboro, Mercedes, Citibank, Toyota, HP (Hewelett-Packard), Cisco Systems, American Express, Gillette, Merrill Lynch, Sony, Honda, BMW, Nescage, Compaq, dan Oracle. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, maka perusahaan dituntut untuk dapat mengadaptasikan dirinya demi eksistensinya dimasa depan. Memang tidaklah mudah mempertahankan posisi perusahaan agar tetap menjadi yang terdepan atau menjadi market leader. Banyak perusahaan yang sebelumnya adalah market leader namun gagal mempertahankan misalnya seperti yang menimpa Winston sebagai market leader di industri rokok yang kehilangan dominasinya setelah muncul Marlboro pada tahun 1975.Menurut Tellis dan Golder, ada 5 faktor yang merupakan kunci untuk mempertahankan kepemimpinan merk, yaitu:1.Visi pasar.Perusahaan yang jeli terhadap selera pasar akan cenderung untuk membangun merk berdasarkan konsumen yang luas dan berkelanjutan.2.Keteguhan manajerial.Diperlukan teknologi yang maju yaitu ada terobosan-terobosan baru yang dapat mengarahkan kepemimpinan pasar yang menghendaki komitmen dari manajemen dan sumber daya perusahaan dalam jangka waktu yang lama.3.Komitmen keuangan.Biaya untuk mempertahankan kepemimpinan cukup tinggi yang disebabkan oleh adanya permintaan biaya untuk pemasaran dan riset dan pengembangan.4.Inovasi yang berkelanjutan.Karena adanya perubahan dalam selera kosumen dan persaingan, maka perusahaan harus mampu melakukan inovasi secara terus-menerus atau berkesinambungan agar dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.5.Kekuatan mendongkrak asset.Perusahaan dapat menjadi pemimpin di beberapa kategori jika mereka dapat mempertahankan posisinya di kategori yang berhubungan.

V.Tantangan dan Peluang Dalam Pemberian MerekAda banyak tantangan dalam membangun sebuah Merk yang meliputi:1.Konsumen yang hemat.2.Cakupan merk dan portofolio yang lebih kompleks. 3. Pasar yang mencapai tahap kematangan.4. Adanya kompetisi atau persaingan yang meningkat dan semakin kompleks. 5. Kesulitan dalam hal mendiferensiasikan produk.6. Menurunnya loyalitas atau kesetiaan terhadap merk dalam banyak kategori. 7.Semakin banyak label pribadi perusahaan.8.Meningkatnya kekuatan perdagangan. 9. Terbaginya jangkauan media.10.Terkikisnya keefektifan media tradisional. 11.Munculnya pilihan komunikasi yang baru. 12. Meningkatnya pengeluaran untuk kegiatan promosi.13.Menurunnya pengeluaran untuk iklan.14.Bertambahnya biaya untuk perkenalan dan dukungan terhadap produk. 15.Orientasi kinerja jangka pendek.16.Meningkatnya perputaran kerja.

VI.Konsep Ekuitas MerkKonsep ekuitas merk merupakan salah satu dari konsep pemasaran yang paling popular dan penting yang berkembang sejak tahun 1980an. Munculnya konsep ekuitas merk ini dipandang membawa berita baik dan buruk sekaligus bagi para pemasar. Kabar baiknya adalah merk dianggap penting dalam strategi pemasaran yang menyediakan fokus bagi aktivitas riset dan ketertarikan pihak manajemen. Sedangkan berita negatifnya adalah bahwa konsep ekuitas merk tersebut telah menetapkan sejumlah cara yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula sehingga membingungkan dan menimbulkan banyak interpretasi.Sebagian besar peneliti memiliki kesamaan pendapat tentang prinsip dasar dari merk dan ekuitas merk yaitu:a. Perbedaan hasil berasal dari nilai tambah produk sebagai dampak dari kegiatan pemasaran di masa lalu yang berkaitan dengan merk.b. Nilai ini dapat dibuat untuk Merk dengan cara yang berbeda-beda.c. Ekuitas Merk menyediakan denominator yang umum untuk memahami strategi pemasaran dan menaksir nilai Merk.d.Ada banyak cara dalam mewujudnyatakan nilai dari sebuah Merk atau mengekspbitasi nilai Merk tersebut demi memperoleh laba.Pada dasarnya, konsep ekuitas Merk menekankan peranan penting dari Merk dalam strategi pemasaran.

VII.Proses Manajemen Merk StrategisProses manajemen Merk strategis melibatkan 4 tahap pokok yaitu: 1. Identifikasi dan penciptaan nilai dan positioning Merk.Kotler mendefinisikan positioning Merk sebagai kegiatan merancang citra dan penawaran perusahaan sehingga dapat menempati tempat yang berbeda dan bernilai di benak konsumen yang menjadi sasaran perusahaan. Positioning mencakup spesifikasi dari nilai inti Merk yang sesuai dan mantra Merk. Yang dimaksud dengan nilai inti Merk adalah seperangkat asosiasi yang abstrak yang terdiri dari atribut dan manfaat yang membentuk karakter dari Merk. Sedangkan yang dimaksud dengan mantra Merk adalah janji pokok dari Merk. 2. Perencanaan dan penerapan program pemasaran Merk.Secara umum, proses membangun pengetahuan ini tergantung pada 3 faktor yaitu:a.Pilihan awal untuk elemen Merk atau membuat identitas dari Merk.b.Kegiatan pemasaran dan program pendukungnya dengan suatu cara atau kebiasaan dimana Merk diintegrasikan ke dalamnya.c.Asosiasi yang lain secara tidak langsung ditransfer ke Merk dengan cara menghubungkannya ke beberapa entitas lain misalnya perusahaan, negara asal, saluran distribusi, atau Merk lainnya.3. Mengukur dan menginterpretasikan kinerja Merk.Untuk dapat memahami dampak dari program pemasaran Merk maka diperlukan pengukuran dan penginterpretasian kinerja Merk. Dalam hal ini rantai nilai Merk dianggap penting untuk menelusuri proses penciptaan nilai Merk agar lebih mudah memahami dampak keuangan dari pengeluaran untuk pemasaran Merk dan investasi. Dalam mengukur ekuitas Merk terdapat konsep penting yaitu audit Merk yang meliputi persediaan Merk dan eksploratori Merk, rantai nilai Merk yang meliputi sumber ekuitas Merk dan hasil ekuitas Merk, dan sistem manajemen ekuitas Merk yang meliputi perjanjian ekuitas Merk, laporan ekuitas Merk, dan tanggung jawab ekuitas Merk.4. Mengembangkan dan mempertahankan ekuitas Merk.Pada tahap MI, mengelola ekuitas Merk berdasarkan konsumen memiliki 4 unsur yaitu :a.Mendefinisikan tingkatan-tingkatan dalam Merk.Terdiri dari 5 prinsip yaitu prinsip kesederhanaan, kerelevansian, diferensiasi, keutamaan, dan kebersamaanb.Mendefinisikan matriks Merk-produk yang meliputi perluasan Merk dan portofolio Merk.c. Meningkatkan ekuitas Merk sepanjang waktu. Diperlukan penguatan Merk dan revitalisasi Merk. d.Membangun ekuitas Merk di semua segmen pasar.Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi perbedaan dalam perilaku konsumen dan juga menyesuaikan program pemberian Merk.

Daftar pertanyaan1. Apa arti merek untuk anda? Apa merek favorite anda dan mengapa? Apakah beda dengan pilihan teman anda?2. Siapa yang anda anggap mempunyai merek yang terkuat? Mengapa?3. Apakah saudara termasuk sebuah merek? Apa yang anda lakukan untuk untuk menciptakan merek anda sendiri?4. Apa tantangan dan kesempatan bagi merek-merek baru?5. Apakah segala sesuatu dapat dijadikan merek? Jelaskan!

BAB 2 EKUITAS MEREK BERDASARKAN KONSUMEN

I. Ekuitas Merek Berdasarkan Konsumen Dua pertanyaan mendasar yang sering muncul mengenai brand adalah: apa yang membuat sebuah brand menjadi kuat? Dan bagaimana anda membangun sebuah brand yang kuat? Untuk menjawab 2 pertanyaan tersebut, sesi ini akan memperkenalkan mengenai MODEL Customer Based Brand Equity (CBBE). Model ini berhubungan secara langsung dengan teori praktek advances dan manajerial dalam mengerti dan mempengaruhi perilaku konsumen. Model CCBE menawarkan sudut pandang yang unik mengenai apakah brand equity itu dan bagaimana membangun, mengukur dan memanage dengan baik.

Model CBBE mendekati brand equity dari perspektif konsumen - baik individual maupun organisasi. Mengerti akan kebutuhan dan keinginan konsumen dan memikirkan produk dan membuat program untuk memuaskan Merka dari hati, itu merupakan pemasaran yang sukses. Dalam prakteknya, 2 pertanyaan penting yang dihadapi pemasar adalah: apakah arti perbedaan brand bagi konsumen? Dan bagaiman pengetahuan konsumen tentang brand berakibat pada respon Merka bagi aktivitas pemasaran?

Dasar model CBBE adalah kekuatan dari keberadaan brand dalam bagaimana konsumen belajar, merasakan, melihat dan mendengar tentang brand sebagai hasil dari pengalaman Merka. Tantangan bagi pemasar dalam membangun brand yang kuat adalah menjaga bahwa konsumen mempunyai tipe pengalaman yang baik atas produk dan jasa dan program pemasaran Merka, jadi perasaan, image, kepercayaan, persepsi , opini dan lain-lain menjadi terkait dengan brand.

Customer based brand equity (CBBE) dapat didefenisiskan secara normal sebagai respon konsumen mengenai pengetahuan Merk menjadi pembeda untuk memasarkan Merk tersebut. Sebuah Merk dapat dikatakan sebagai CBBE positif jika reaksi konsumen lebih menyukai produk dengan bran yang jelas dari pada produk yang tidak jelas. Disini lain, CBBE dikatakan negative reaksi konsumen kurang suka terhadap aktifitas pemasaran produk berMerk dari pada produk tanpa nama atau dengan nama fiktif.

3 kunci dalam CBBE :1.Efek Pembeda Brand Equity meningkat dari respon konsumen yang berbeda. Jika tidak ada perbedaan maka produk dengan nama Merka dapat dikategorikan sebagai produk generic. Jika sudah begini, maka strategi yang bias digunakan adalah perang harga.

2.Pengetahuan Mengenai MerkRespon yang berbeda dapat disimpulkan sebagai akibat dari pengetahuan konsumen mengenai brand. Pengetahuan ini didapat dari pengalaman konsumen dari waktu ke waktu.

3.Respon Konsumen terhadap Pemasaran Respon yang berbeda oleh konsumen terdapat bran equity merupakan refleksi dari persepsi, preference dan perilaku yang dihubungkan pada semua aspek pemasaran brand tersebut.

Ekuitas Merek Sebagai JembatanPengetahuan konsumen didorong oleh perbedaan dirinya yang nyata dalam batas waktu brand equity. Realisasi ini berasal dari implikasi manajerial yang penting. Secara abstrak, berdasarkan pandangan ini, brand equity menyediakan pemasar dengan jembatan strategic yang vital dari masa lalu ke masa depan Merka.

Merk merupakan refleksi dari masa lalu Kualitas investasi dalam membangun brand merupakan faktor yang kritis, tidak memaksa kualitas investasi. Jadi disini dalam membangun brand, uang bukan merupakan jaminan kesuksesan.

Merk merupakan petunjuk masa depanpada saat yang bersamaan pengetahuan tentang brand telah diciptakan dari waktu ke waktu oleh investasi pemasaran tadi yang akan menunjukkan bagaimana brand tersebut pada masa yang akan dating.

Brand equity dapat menawarkan focus dan petunjuk, menawarkan pemasar dengan pengertian interpret performa pemasaran Merka di masa lalu dan mendesain program pemasaran Merka di masa yang akan dating.

II. Membuat Sebuah Merek Yang Kuat : Pengetahuan MerekDari perspektif model CBBE, pengetahuan brand merupakan kunci untuk menciptakan brand equity, karena itu diciptakan berdasarkan efek pembeda yang didorong oleh brand equity. Apa yang di butuhkan pemasar kemudian adalah sudut pandang untuk mempresentasikan bagaimana pengetahuan tentang brand lekat dalam memori konsumen.

III. SumberEkuitas MerekApakah yang menyebabkan brand equity tetap eksis? Bagaimana pemasar menciptakan brand equity? CBBE terjadi ketika konsumen mempunyai level yang tinggi mengenai kesadaran dan familiarity dengan brand dan menggenggam beberapa asosiasi brand secara kuat, menarik dan unik di dalam memori.

1.Brand awarenessKesadaran akan Merk terdiri dari brand recognition dan brand recall performance. Brand recognition berhubungan dengan kemampuan konsumen untuk mengkonfirmasi pemelanjangan Merk ketika Merk yang diberikan berupa cue. Sedangkan brand recall berhubungan dengan kemampuan konsumen untuk mencari brand dari memori Merka ketika kategori produk diberikan, kebutuhan terpenuhi oleh kategori tersebut atau pembetian atau situasi penggunaan sebagai cue.2.Brand imageBrand image merupakan konsep yang penting dalam pemasaran. Meskipun tidak selalu di setuju mengenai bagaimana mengukur brand image.

IV. Membangun Sebuah Merek Yang Kuat: Empat Langkah Membangun MerekEmpat langkah untuk membangun brand yang kuat adalah dengan menjawab pertanyaan dibawah ini sebagai acuan.

1.Siapa kamu?Pertanyaan ini menyiratkan identitas brand dimata konsumen. Ini adalah bagian yang paling penting karena akan menjadi informasi yang pertama masuk dan melekat di benak konsumen.

2.Apakah kamu?Pertanyaan ini akan menempatkan arti brand pada memori konsumen. Penting atau tidak brand ini bagi konsumen? Jika penting, seberapa besar kepentingannya bagi konsumen?

3.Ada apa denganmu? Apa yang saya pikirkan atau rasakan tentang kamu? Jawaban atas pertanyaan ini merupakan respon dari segala kualitas, kredibilitas dan pelayanan dari brand.4.Bagaimana dengan saya dan kamu? Apa saja asosiasi yang ada dan berapa kali hubungan yang saya sukai dengan kamu?Ini adalah pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh konsumen yang benar-benar telah terpikat pada brand, namun masih ada keraguan dihatinya yang disebabkan pelayanan apa yang akan dia dapatkan.Keempat pertanyaan ini akan berhubung dengan brand building blocks untuk mempermudah pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dalam piramida CBBE dibawah ini.

Brand Building Blocks

Brand SalienceBrand salience berhubungan dengan aspek dari kesadaran akan Merk yang paling penting adalah bagaimana konsumen mampu mengidentifikasikan kategori produk dan kebutuhan apa yang telah dipenuhi oleh brand tersebut. Adapun yang mampu membangun brand salience adalah:1)Breadth and Depth Awareness 2) Product Category Structure 3)Strategic Implication

Brand PerformanceBrand performance berhubungan pada cara bagaimana produk atau jasa atas Merk tersebut mampu mempertemukan konsumen dengan lebih banyak penuhan kebutuhan fungsional Merka.. yang mampu membantu membangun brand performance adalah:1.Primary ingredients and supplementary features2.Product reliability, durability, and serviceability 3.Service effectiveness, efficiency, and empathy 4.Style and design5. Price

Brand ImageryBrand imagery berhubungan dengan bagian extrinsic sebuah produk atau jasa, termasuk bagaimana cara brand mempertemukan konsumen dengan kebutuhan psikologi atau sosialnya. Yang dapat membantu membangun brand imagery adalah: 1.User profil2.Purchase and usage situation3.Personality and values4.History, heritage and experiences

Brand JudgmentsBrand judgment focus pada opini konsumen secara personal dan evaluasi dengan brand. Yang dapat membantu membangun brand judgment adalah:1.Brand quality2.Brand credibility3.Brand consideration4.Brand superiority

Brand FeelingsBrand feeling adalah respon emosional konsumen dan reaksi dengan respek terhadap brand. Yang dapat membantu membangun brand feeling adalah:l.Warmth 2.Fun3.Exitement 4.Security 5.Social Approval6.Self Respect

Brand ResonanceBrand resonance berhubungan dengan hubungan emosi secara natural antara konsumen dengan brand. Yang dapat membantu membangun brand resonance adalah:l.Behavioral royalty2.Attitudinal attachment3.Sense of community4.Active engagement

V. Implikasi Membangun Merek Merek Milik Konsumen

Jangan Mengambil Jalan Pintas Dengan Merek

Merek Seharusnya Memiliki Dualitas

Merek Seharusnya Memiliki Brand Should have Richness

Brand Ressonance Provides Important FocusDaftar pertanyaan1. Ambil sebuah merek kemudian cari sumber dari ekuitas mereknya.2. Merek mana yang mempunyai resonance terbesar? Mengapa?3. Apakah setiap merek mendapatkan resonance dengan konsumennya? Mengapa atau mengapa tidak?4. Ambil sebuah merek kemudian cari apa yang didapat dari ekuitas mereknya.5. Apa yang menjadi keuntungannya dengan menciptakan merek yang kuat?

BAB 3 NILAI DAN POSITIONING MEREKI. Positioning MerekDefinisi : menurut Kotler, brand positioning merupakan tindakan yang didesain oleh perusahaan untuk bisa menggambarkan apa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga bisa menempati tempat yang jelas dan bernilai dibenak konsumen yang ditargetkan.Brand positioning merupakan jantung dari strategi pemasaran, karena brand positioning yang baik bisa membantu pemasar untuk menentukan strategi pemasarannya, yaitu dengan menjelaskan tentang gambaran seperti apa sebenarnya merk Merka tersebut dibenak konsumen. Meliputi seberapa unik merk tersebut, apa persamaan yang dimiliki Merk Merka tersebut dengan Merk pesaing serta mengapa konsumen cenderung membeli dan menggunakan Merk tersebut.Untuk menentukan brand positioning suatu Merk, sebelumnya perlu diperhatikan 4 hal, yaitu :1.Target pasar (target market)2.Pesaing utama3. Persamaan Merk tersebut dengan Merk pesaing ( POPs- Points of Parity)4. Perbedaan Merk tersebut dengan Merk pesaing ( PODs- Points of Different)

1. Target pasar (target market)Pasar diartikan sebagai sejumlah pembeli yang nyata dan potensial yang mempunyai kemampuan , kemauan, motivasi serta kesempatan untuk membeli produk.Sangat penting bagi pemasar untuk mengidentifikasikan target pasar Merka. Hal ini dikarenakan konsumen yang berbeda mungkin mempunyai pengetahuan Merk (Brand Knowledge) yang berbedaSebelum menentukan target pasar, terlebih dahulu pemasar mensegmentasikan pasar.Ada banyak hal yang dijadikan dasar segmentasi oleh pemasar pada umumnya, diantaranya yaitu:a.Dasar tingkah laku b. Dasar demografi c.Dasar psikografi d. Dasar geografi e.Kondisi pembelian

2. Pesaing UtamaYaitu dengan mengidentifikasikan Merk pesaing yang mempunyai cirri yang hamper sama dan cenderung merupakan Merk yang bias mensubtitusi Merk perusahaan tersebut.

3.POPs- Points of ParityPOPs-Points of Parity adalah sejumlah hal yang terdapat dalam sebuah merk yang tidak perlu unik, dalam arti hal-hal yang sama dengan Merk barang sejenis pada umumnya.Terdapat 2 bentuk dasar dari POPs-Points of Parity, yaitu kategori POPs-Points of Parity dan kompetitif POPs-Points of Parity.a.Kategori POPs-Points of ParityYaitu sejumlah hal yang menurut pandangan konsumen merupakan suatu hal yang logis dan wajib ditawarkan oleh suatu Merk pada kategori produk tertentu.Contoh : hal wajib yang harus ada pada produk kategori handphone, yaitu adanya fitur SMS.b.Kompetitif POPs-Points of ParityYaitu sejumlah hal yang didesain untuk meniadakan PODs-Points of Different pesaing.Contoh : produk handphone Merk X menawarkan fitur 3G, dimana fiture 3G sebelumnya merupakan PODs-Points of Different dari produk Merk handphone Y.

4.PODs-Points of DifferentPODs-Points of Different adalah sejumlah hal yang menampakkan kekuatan serta keunikan yang ditawarkan oleh sebuah Merk disbanding Merk lain untuk produk sejenis.PODs-Points of Different merupakan atribut serta keuntungan yang konsumen yakini yang hanya dimiliki oleh sebuah Merk tertentu yang tidak bisa Merka jumpai pada Merk lain untuk produk sejenis.PODs-Points of Different ini dalam konsep pemasaran terkenal dengan sebutan lain seperti USP (Unique Selling Proposition) dan SCA (Sustainable Competitiv Advantage).

II.Panduan Positioning MerekDua hal yang paling penting dalam positioning sebuah brand adalah: -Mendefinisikan dan mengkomunikasikan keunggulan yang kompetitif dari brand tersebut.-Memilih points of parity dan points of difference yang tepat dari brand tersebut.1.Defining and Communicating the Competitive of Reference Langkah awal untuk menentukan competitive frame of reference untuk menentukan brand positioning adalah dengan menentukan dalam kategori apakah produk tersebut (category membership). Mengkomunikasikan category membership kepada konsumen adalah memberikan informasi kepada konsumen apa saja keuntungan yang dapat Merka dapatkan apabila Merka menggunakan produk atau jasa tersebut. Untuk produk-produk baru strategi marketing yang berbeda sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi pada konsumen dan memberitahu Merka apa POD dari produk ini. Sedangkan untuk produk-produk yang memiliki sumber daya terbatas lebih penting untuk menentapkan category membership daripada memberitahukan POD dari produk. Dan yang terakhir untuk produk yang memiliki sumber daya yang lebih banyak maka dapat dilakukan marketing untuk menentukan POD dan category membership secara bersamaan. Ada tiga cara utama untuk menentukan category membership dari sebuah produk atau brand. Yang pertama yaitu mengkomunikasikan category membership, lalu yang kedua membandingkan hasil ciptaan dan yang terakhir adalah bersandar pada pendeskripsi dari produk tersebut.

2.Choosing Points of Parity and Points of Difference POP berguna untuk menentukan kategori dari brand tersebut sementara POD lebih berguna pada penempatan yang kompetitif dari POP yang telah dimiliki oleh brand tersebut Ada 2 hal yang sangat penting yang harus dimiliki dari POD sebuah perusahaan. Yaitu brand tersebut harus memiliki Deliverability dan Desirability Criteria dari konsumen.Desirability Criteria Relevance: Konsumen harus dapat mengerti bahwa POD dari brand ini relevan dan penting. Relevan yang dimaksud disini adalah semua keunggulan-keunggulan yang dikatakan dapat dipertanggungjawabkan oleh pemilik brand. Distinctiveness: Konsumen harus tahu bahwa POD dari brand ini benar-benar berbeda dan sangat superior atau lebih kuat dari POD baiknya Tujuan dari marketing jenis ini adalah untuk mengurangi kritik konsumen terhadap barang karena POD dan POPnya sudah cukup selaras. Leverage Equity of Another Entity: Meminjam atau menggunakan imej atau nama besar dari suatu brand, event atau artis untuk mengurangi hal-hal yang kurang selaras dari POD dan POP dari suatu produk. Meminjam nama besar atau imej juga memiliki biaya dan resiko tersendiri Redefine the Relationship :Cara yang terakhir dapat dilakukan oleh produsen adalah dengan cara untuk mengubah persepsi konsumen bahwa hubungan POD dan POP yang Merka kira berhubungan negative sebenarnya berhubungan positif.Namun terkadang tingkatan yang lebih baik selalu diikuti dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi pula.4. Updating Positioning Over TimeUntuk mengupdate sebuah positioning maka diperlukan dua hal penting. Yang pertama adalah laddering, yang dimaksud dengan laddering adalah bagaimana untuk membuat arti dari brand tersebut semakin mendalam. Yang kedua adalah reacting, yang dimaksud dengan reacting adalah bagaimana sebuah brand merespon perubahan-perubahan yang dilakukan oleh competitor yang dapat mengancam keberadaan perusahaan kita.

LadderingMeskipun POD sangat penting untuk dapat menguasai pasar namun untuk memiliki posisi yang unik dan mudah dimengerti oleh konsumen akan juga dapat sangat berguna bagi sebuah produk. Positioning dari sebuah produk juga harus diperdalam hal itu berguna untuk meningkatkan rasa keingintahuan seorang konsumen. Menurut Maslow terdapat tingkatan-tingkatan dari hirarki terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk. Hirarki tersebut adalah:-Psysiological Needs (makanan, minuman, udara, perlindungan)-Safety and Security Needs ( perlindungan, perintah dan stabilitas)-Social Needs ( affection,pertemanan, kepemilikan)- Ego Needs (prestis, status, pengakuan dan penghargaan terhadap diri sendiri)-Self Actualization ( pemuasan terhadap diri sendiri)Sebuah brand atau produk harus selalu meningkatkan dan memperdalam/memperluas POD nya agar posisinya di dalam hirarki dapat meningkat tidak hanya sebagai pemuas kebutuhan biasa saja namun terus meningkat sampai pada posisi pemenuhan atau pemuasan terhadap diri sendiri. ReactingSebuah tindakan reaktif yang kompetitif selalu dihubungkan dengan tindakan pengeliminasian sebuah POD menjadi POP lalu menciptakan POD yang lainnya. Ketika competitor berusaha menantang POD perusahaan atau berusaha mengambil atau menyaingi POP brand kita. Maka ada 3 hal yang perlu diingat:-Do nothing: jika tindakan kompetitif yang diambil tidak dapat meningkatkan POD atau membuat POD yang baru maka tindakan inilah yang paling tepat bagi perusahaan-Go on defensive: jika tindakan kompetitif dinilai memiliki cukup peluang untuk mengganggu pasar yang ada maka perlu diambil tindakan pencegahan berupa tindakan defensive.-Go on offensive: Jika tindakan kompetitif dinilai memiliki potensi untuk menimbulkan kerusakan maka diperlukan tindakan perlawanan kembali atau tindakan agresif dan mereposisi ulang brand untuk mengetahui apa ancaman yang timbul

III.Defining and Establishing Brand Value 1.Core Brand ValueNilai inti Merk ( Core Brand Value ) adalah sekumpulan atribut dan keuntungan serta kekuatan pada sebuah Merk, yang dicirikan dari 5 - 10 aspek yang paling penting dari sebuah Merk.Untuk menunjukkan nilai inti dari sebuah Merk, pemasar mempresentasikannya dalam Brand Promise atau Brand Mantra.2. Brand Mantra(slogan) terdiri dari 3-5 frase yang merupakan spirit dari Brand positioning dan Brand ValueContoh :Nike-Authentic Athletic performanceDisney- Fun Family EntertainmentMcDonald's- Food, Folks, and Fun Mendesain Brand MantraBrand Mantra terdiri dari: 1.Brand FunctionsMenjelaskan sifat dasar produk serta jenis pengalaman dan manfaat yang ditawarkan.2.Descriptive ModifierMenjabarkan dan mengalihkan fungsi bisnis ke penjelasan yang lebih luas tentang sifat dasar produk.3.Emotional ModifierMenyediakan kualifikasi lainnya tentang bagaimana merk menghantarkan manfaatnya.Hasil akhir dari desain Brand Mantra harus: Communicate Simplify Inspire

BAB 7BRAND POSITIONING

Mengidentifikasi dan membangun positioning MerkTarget marketMengidentifikasi target customers penting karena pelanggan yang berbeda mungkin memiliki Merk yang berbeda struktur pengetahuan dan ini persepsi yang berbeda dan preferensi untuk MerkPasar adalah himpunan semua aktual dan pembeli potensial yang memiliki minat yang cukup, pendapatan, dan akses ke produk. dengan kata lain, sebuah pasar terdiri dari semua konsumen dengan motivasi dan kemampuan yang memadai dan opportunity untuk membeli sebuah produk

Segmentation baseSegmentasi perilaku dasar sering paling penting dalam memahami masalah branding karena Merka memiliki implikasi strategis yang lebih jelas. Sebuah penelitian meliputi 4 segmen utama antara lain:1.The sensory segment 2.The sociables3.The worries4.The independent segmentdiberikan skema segmentasi pasar ini, program pemasaran dapat ditempatkan untuk menarik satu atau lebih segmen

Criteria1.Identifiably : identifikasi segmen dapat menjadi mudah ditentukan2.Size: belum siap untuk beralih namun mungkin mempertimbangkan alternatif3.Accessibility: nyaman dengan pilihan Merka berbeda; y untuk beralih di masa depan 4.Responsiveness : kukuh setia cenderung tidak berubah dalam waktu dekatModel juga mengklasifikasikan nonusers dari sebuah Merk ke dalam empat kelompok lain berdasarkan keterbukaan untuk mencoba Merk dari rendah ke tinggi, sebagai berikut :1.Strongly unavailable : lebih suka Merk Merka sekarang2.Weakly unavailable: preferensi terletak dengan Merk meskipun Merka saat ini tidak kuat3Ambivalent: sebagai tertarik ke lain sebagai Merk pilihan Merka saat ini 4. Available: lebih suka yang lain Merk tetapi belum diaktifkan

Nature of competitionSulit untuk memisahkan pasar sasaran keputusan dari keputusan mengenai sifat kompetisi untuk Merk karena Merka sering sangat erat terkait. dengan kata lain memutuskan untuk menargetkan jenis konsumen tertentu

Points of differences associationsPOD kuat, menguntungkan, dan asosiasi Merk yang unik bagi sebuah Merk. Merka mungkin didasarkan pada hampir semua jenis atribut atau manfaat asosiasi semua yang pada akhirnya hal-hal untuk sebuah atribut atau manfaat asosiasi untuk menjadi sebuah titik perbedaan adalah bahwa hal itu menjadi kuat, menguntungkan, dan asosiasi yang unik di benak konsumen

POSITIONING GUIDELINES

Defining and Communicating the Competitive Frame of Reference (Mengartikanan Mengkomunikasikan Bingkai Acuan Kompetitif)

Untuk memulai mendefinisikan bingkai acuan kompetitif untuk pemosisian sebuah Merk yaitu menentukan kategori membership. Membership mengindikasikan sebuah atau seperangkat produk dengan Merk apa produk tersebut berkompetisi. Mengkomunikasikan kategori membership memberikan informasi pada konsumen akan tujuan yang mungkin akan dicapai dengan menggunakan produk atau jasa tersebut. Contohnya, Coca-cola pemimpin Merk untuk soft drink, Kellogg's Corn Flakes pemimpin Merk sereal, dll. Situasi juga berpengaruh di mana konsumen mengetahui membership kategori Merk tetapi mungkin tidak diyakinkan bahwa Merk tersebut nyata. Contohnya, konsumen sadar jika Sony memproduksi komputer tetapi Merka tidak yakin jika komputer yang diproduksi oleh Sony memiliki mutu yang sama dengan yang diproduksi oleh IBM, Dell, dan Compaq.Pendekatan yang disukai untuk positioning yaitu untuk menginformasikan pada konsumen membership suatu Merk sebelum memulai POD ke kategori member yang lain. Hal ini diharapkan agar konsumen mengetahui tentang produk tersebut dan apa fungsinya serta keunggulannya dari kompetitornya. Untuk produk baru, pemisahan program pemasaran umumnya digunakan untuk menginformasikan membership konsumen dan memberi pengetahuan pada konsumen tentang POD suatu Merk. Untuk Merk dengan sumber daya yang terbatas, menyiratkan perkembangan strategi pemasaran yang menetapkan kategori membership yang lebih dulu menyatakan POD. Merk dengan sumber daya yang lebih banyak bisa secara bersama-sama mengembangkan program pemasaran yang mana feature membership dan POD yang lain.

Ada tiga cara utama untuk menyampaikan kategori membership dari suatu produk:1.Mengkomunikasikan keuntungan kategoriUntuk menentramkan hati konsumen bahwa akan menyampaikan pada alasan utama untuk menggunakan kategori ini. Tetapi ada aturan tidak untuk menyiratkan superioritas suatu Merk tetapi lebih pada POP (Points of Parity-Titik persamaan). Contohnya: perusahaan General motor menawarkan produk dengan kualitas terjamin.2.Membandingkan dengan exemplarsExemplars yaitu mengaitkan dengan suatu Merk yang terkenal. Contohnya, Man Frosted Flakes yang terkenal dengan serealnya, mengajak pemirsa agar mau mencoba produk Honey Gold.

3.Mempercayakan pada produk descriptorDengan cara mengikuti nama Merk yang menyiratkan Merk aslinya. Contoh: USAir mengubah nama menjadi USAirways. Strategi ini biasanya diikuti oleh produk lama yang telah diperbaharui.

Memilih POP dan PODPOP dibentuk oleh kebutuhan kategori membership (untuk menciptakan kategori POP) dan pentingnya meniadakan POD competitor (untuk menciptakan POP yang kompetitif). Ada tiga criteria untuk membentuk POP dan POD yaitu:a.KeterkaitanKonsumen target harus menemukan POD yang terkait dan penting. Pertimbangan keterkaitan bisa dengan mudah dilewatkan.b.PerbedaanKonsumen target harus menemukan POD perbedaan dan superior. Ketika memasuki kategori dimana ada Merk yang tetap, tantangannya adalah menemukan kriteria yang tepat untuk dibedakan.c.KepercayaanKonsumen target harus menemukan POD kepercayaan dan dapat dipercaya. Sebuah Merk harus menawarkan alasan memaksa untuk memilih selain pilihan lainnya yang dipertimbangkan. Pendekatan yang paling mudah yaitu atribut yang unik untuk suatu produk. Contoh, Jupiter menawarkan produk yang selalu lebih terdepan dibandingkan dengan Merk sepeda motor lainnya.

Criteria deliverabilitya.KelayakanHarus layak untuk perusahaan lain seperti mengusahakan (affordability), pentingnya sumber daya, melibatkan jangka waktu, dan lain-lain yang bisa menciptakan POD.

b.Kemampuan berkomunikasiYang mempengaruhi yaitu prospek mengkomunikasikan informasi saat ini atau yang akan datang untuk menguatkan asosiasi yang diinginkan. Sangat sulit untuk menciptakan asosiasi yang tidak konsisten dengan pengetahuan konsumen yang telah kacau.

c.KesinambunganTergantung pada komitmen internal dan penggunaan sumber daya sebaik kekuatan pasar eksternal.

Membangun POP dan POD

Untuk menciptakan penempatan Merk yang kompetitif, perlu ditetapkan POP dan POD yang benar. Sebab, untuk menempatkan POP dan POD pada saat yang sama sangatlah sulit karena kedua hal ini akan menciptakan korelasi yang berbeda. Berikut ini adalah tiga pendekatan yang digunakan untuk menambah level keefektifan.a.Memisahkan atributMemerlukan biaya yang lebih tetapi efektif untuk memperkenalkan dua pemasaran yang berbeda dimana tiap-tiap taat pada keuntungan atau atribut produk yang berbeda. Contoh: Head & Shoulders menuai sukses di Eropa dengan Man yang menonjolkan kemampuannya dalam menghilangkan ketombe sekaligus bisa membuat rambut lebih bagus.b.Pengungkitan ekuitas atau kesatuanMerk berpotensi untuk menghubungkan diri Merka dengan berbagai macam entitas yang mempunyai keadilan yang wajar yang bisa menetapkan atribut atau keuntungan sebagai POP atau POD. Unsur dalam self-branded juga memberi kredibilitas untuk atribut yang diragukan dalam benak konsumen.c.Menggambarkan kembali hubungannyaDapat diselesaikan dengan menyediakan konsumen tentang perspektif yang berbeda dan menyarankan bahwa Merka mungkin mengabaikan faktor tertentud.Meng-update hubungan sepanjang waktuMengaitkan dua isu utama yaitu bagaimana memperdalam arti Merk untuk membuka jalan pada inti nilai suatu Merk untuk lebih dipertimbangkan (laddering) dan bagaimana merespon tantangan yang kompetitif yang mengancam (reacting).

Laddering

Kebutuhan hidup menurut Maslow yaitu kebutuhan psikologis, rasa nyaman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri. Rantai tujuan akhir (meansend chain) mengambil struktur atribut yang mengantarkan pada keuntungan dan pada nilai sebagai tujuan akhir. Laddering mengaitkan kemajuan dari keuntungan ke motivasi atau nilai abstrak. Efeknya, laddering menyangkut pertanyaan berulang-ulang tentang implikasi dari atribut atau keuntungan bagi konsumen.

Berikut ini merupakan contoh Merk yang memperdalam POD untuk menciptakan keuntungan dan asosiasi nilai: Volvo dan Micheline (nyaman dan damai untuk pikiran), Intel (kinerja dan kesesuaian), Disney (menyenangkan, sihir, hiburan keluarga).

Reacting

Ketika kompetitor berkompetisi pada POD yang tetap atau berusaha untuk menanggulangi POP, ada tiga pilihan utama untuk Merk target yaitu tidak melakukan apa-apa (jika kompetisi tidak mungkin untuk menangkap kembali POD atau menciptakan POD yang baru, lalu reaksi yang paling bagus memungkinkan hanya tinggal dan melanjutkan usaha membangun Merk), melakukan pertahanan (jika aksi kompetitif terlihat berpotensi mengganggu pasar, penting untuk mengambil sikap pembelaan), dan serangan (jika aksi kompetitif berpotensi agak mengganggu, penting untuk pertahanan yang agresif dan menggantikan Merk untuk menegur ancaman).

Mendefinisikan dan membangun brand mantra

Positioning Merk menggambarkan bagaimana sebuah Merk dapat secara efektif bersaing dengan pesaing dalam pasar tertentu.

Asosiasi Merk inti

Asosiasi Merk inti adalah Asosiasi Abstrak (atribut dan manfaat) yang menjadi ciri 5-10 yang paling penting aspek atau dimensi dari suatu Merk. Merka dapat berfungsi sebagai dasar dalam hal Merk bagaimana menciptakan titik persamaan dan titik perbedaan. Bagaimana pemasar melakukan identifikasi asosiasi Merk inti? Langkah pertama dalam struktur ini, adalah proses meminta konsumen untuk menciptakan mental map rinci Merk.

Mental map secara akurat menggambarkan secara rinci semua Merk menonjol asosiasi dan tanggapan untuk di pasar sasaran tertentu, kemudian kelompok pemasar asosiasi Merk ke dalam kategori yang berkaitan dengan label deskriptif.

Brand Mantra

Untuk mengetahui acara lebih lanjut tentang apa yang mewakili suatu Merk, pemasar akan mendefinisikan sebuah brand mantra. Brand mantra adalah artikulasi dari hati dan jiwa dari Merk singkat dari 3-5 kata frase yang menangkap esensi atau semangat tak terbantahkan dari positioning Merk.

Merancang sebuah Brand Mantraapa yang membuat brand mantra yang baik?

Melalui profil dan Merk contoh sukses brand mantra datang dari Merk yang kuat, istilah fungsi Merk menggambarkan sifat produk atau jasa atau layanan atau jenis pengalaman dan atau memberikan manfaat Merk , akhirnya hakikatnya pengubah emosional menyediakan kualifikasi lain dan bagaimana tepatnya Merk memberikan manfaat dan dalam hal apa?

Emotionmodifierdescriptivemodifierbrand function

Nikeauthenticathleticperformance

DisneyFunFamilyEntertainment

Melaksanakan Brand Mantra

Brand mantra harus dikembangkan pada waktu yang sama seperti posisi Merk, pemasar sering kali dapat merangkum positioning Merk dalam beberapa kalimat atau paragraf pendek yang menyarankan brand inti yang ideal asosiasi konsumen harus terus.

Merk pada asosiasi Merk inti ini dapat mencoba untuk mengidentifikasi calon brand mantra yang berbeda di final brand mantra pertimbangan berikut harus berperan.

-KomunikasiBrand mantra yang baik harus menetapkan kategori bisnis untuk mengatur batas Merk dan menjelaskan apa yang unik mengenai Merk.- MenyederhanakanBrand mantra yang efektif harus mudah diingat- InspirasiIdealnya brand mantra juga harus bermakna dan relevan secara pribadi kepada sebanyak mungkin karyawan

INTERNAL BRANDLNGCore brand values and brand mantras adalah point penting dalam pembentukan internal branding, yang mana kedua hal ini dapat memberikan kepastian bahwa para anggota organisasi pantas dengan Merk dan apa yang diwakilinya. Sebagian besar literatur Merk telah mengambil perspektif eksternal, dengan fokus pada strategi dan taktik yang harus perusahaan ambil untuk membangun ekuitas Merk dengan pelanggan. Yang diharapkan oleh semua aktifitas pemasaran adalah memposisikan suatu Merk dan esensi maknanya yang dapat diterima oleh pelanggan. Di dalam hal strategis dan taktis sangat penting, karena pemosisian Merk penting untuk membuat suatu Merk yang kuat.Jadi Internal Branding merupakan prioritas utama manajemen. Kesuksesan internal branding memerlukan adanya suatu campuran dari berbagai sumber dan proses. Semuanya dirancang untuk memberi informasi dan inspirasi karyawan untuk memaksimalkan kontribusi Merka untuk saling menguntungkan

BAB 4MEMILIH ELEMEN MEREK UNTUK MEMBANGUN EKUITAS MEREK

I. Kriteria Untuk Memilih Elemen Merek Brand elements, dapat juga disebut dengan brand identities yang artinya merupakan atau menunjukkan suatu identitas dan merupakan pembeda suatu Merk dengan Merk yang lain. Brand element utamanya adalah Brand name, URLs, logos, symbol, characters, spokespeople, slogans, jingles, packages, and signage. Seorang marketer harus pandai-pandai dalam memilih brand elements ini untuk dapat membangun brand equity.Pada umumnya, ada enam kriteria dalam memilih brand elements diantaranya adalah: Memorability, meaningfulness, likability, transferability, adaptability, dan protectability.l.Memorability: Merupakan suatu keadaan wajib dalam membangun brand equity adalah mencapai brand awaeness. Dimana untuk mencapainya suatu Merk harus dapat diingat dan suatu pekerjaan penting bagi seorang marketer untuk membuat suatu Merk ini dapat diingat misalnya dengan menggunakan suatu nama, symbol, logo unik yang memberi kemudahan bagi para konsumen untuk mengingatnya. 2.Meaningfully: Arti kata meaningfully ini dapat dibentuk oleh dua factor penting yaitu descriptive dan persuasive. Dimana factor descriptive disini adalah merupakan suatu informasi umum mengenai product category. Sedangkan factor persuasive memberikan informasi yang specific mengenai atribut dan manfaat dari suatu Merk.3.Likability: Kriteria likability ini mengandung pengertian bahwa suatu Merk harus menarik perhatian konsumen. Para marketer biasanya memberikan suatu tampilan visual yang membuat si konsumen tertarik untuk mengamatinya.Ketiga kriteria di atas merupakan kriteria utama yang sebenarnya membentuk brand equity. Hal ini dikarenakan ketiga kriteria di atas merupakan sarana komunikasi yang terbaik untuk membangun kesadaran dari pihak konsumen itu sendiri.4.Transferability: Kriteria transferability ini mengandung pengertian bahwa suatu Merk harus memiliki suatu kemudahan untuk dipindah ke lintas produk kategori yang lain serta dapat digunakan pada kondisi geografis dan budaya yang berbeda.5.Adaptable: Pertimbangan kelima dalam memilih brand elements yang tidak kalah penting yaitu adaptability. Hal ini dikarenakan mungkin saja adanya perubahan nilai dan pendapat yang notabene bersifat sementara. Oleh karena itu, brand element harus terus diperbarui setiap seat untuk memenuhi tuntutan dari konsumen yang memiliki selera yang berubah-ubah setiap saat.6.Protectability: Memilih brand element ini harus memiliki perlindungan secara legal apabila suatu produk sudah terjun ke dalam pasar. Kriteria protectability ini dimasukkan ke dalam kriteria terakhir dalam memiliki suatu brand element, karena adanya kemudahan bagi pihak competitor untuk meniru atau menyamarkan Merk tersebut, tetapi seorang marketer harus pandai-pandai menawarkan keunikan akan suatu produknya sehingga menyulitkan bagi competitor untuk menirunya.Brand Design and AestheticsSuatu pendekatan marketing mengenai suatu desain dari suatu Merka adalah ditinjau dari tiga perspektif, yaitu product design, communication research, and spatial design. Alasan mengapa Merk ini di desain dengan memperhatikan estetika adalah adanya keinginan dari suatu marketer untuk membentuk suatu loyalitas dari konsumen, melindungi dari serangan competitor, penghematan biaya, dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.Pada dasarnya style dan themes adalah merupakan suatu elemen design tentang bagaimana suatu perusahaan atau organisasi menanggapi impresi dari para konsumennya. Style merupakan elemen utama seperti warna, garis, sound, material, tekstur dan selera. Ada empat dimensi dalam mengevaluasi suatu perusahaan atau brand equity berhubungan dengan syle : Complexity (minimalis vs Ornamentalis), representation (realism vs abstraction), pirceived movement (dynamic vs static), potency (loud/strong vs soft/weak). Theme digunakan jika dikembangkan kedalam suatu system yang berhubungan dengan ide dan digunakan nada ekspresi prototvpoical pada minat organisasi

II. Taktik Untuk Elemen MerekSuatu nilai dalam memilih brand element untuk membangun brand equity yaitu harus mempertimbangkan sisi keuntungannya. Nama suatu Merk dapat juga dijadikan suatu penekanan misalnya digambarkan dengan suatu logo yang dapat mempermudah bagi para konsumen untuk mengingatnya dan mudah ditransfer kedalam lintas geografi maupun budaya. Intinya suatu nama Merk akan sangat mudah diingat oleh konsumen apabila adanya kejelasan dari kelas suatu produk maupun manfaat yang ditawarksn. Sehingga dapat dipastikan bahwa penjelasan diatas telah memenuhi kriteria brand element yang membentuk brand equity yaitu memorability, meaningfully, dan likability.1.Brand NamesNama suatu Merk merupakan pilihan penting yang fundamental bagi suatu marketer karena akan sangat lebih mudah dikomunikasikan apabila suatu produk tersebut telah diluncurkan ke pasar. Dengan pemberian nama Merk suatu produk tersebut juga akan mempermudah bagi untuk mengucap maupun mengingatnya, karena nama suatu Merk memiliki arti tersendiri dari suatu produk.# Naming GuidelinesMemilih suatu nama Merk untuk produk baru haruslah jelas seni dan pengetahuannya. Artinya disini bahwa pemberian nama suatu Merk haruslah memperhatikan enam kriteria umum diantaranya adalah: deskriptive, suggestive, compound, classical, arbritrary, dan faciful.#Naming ProceduresPemberian nama suatu Merk harus mengikuti beberapa prosedur sebagai berikut:Pada umumnya tahap pertama dalam memilih nama Merk untuk produk baru harus berdasarkan tujuannya sesuai enam kriteria brand element yang telah dijelaskan di atas. Artinya dalam menentukan suatu nama Merk yang paling utama adalah mudah diingat, memiliki arti, dan menarik yang merupakan syarat mutlak yang harus ada. Tahap yang kedua adalah mengumpulkan nama-nama yang terkumpul kemudian memilih suatu konsep yang memiliki kemungkinan untuk diaplikasikan. Ada banyak sumber nama potensial yang dapat digunakan seperti manajemen perusahaan, karyawan dll. Tahap selanjutnya adalah pemberian nama harus didasarkan tujuan dan pertimbangan aspek pemasarannya. Dengan asumsi bahwa pemberian nama tidak boleh ambigu atau memiliki arti gandaTahap keempat mengumpulkan informasi yang lengkap minimal pada 5-10 nama MerkTahap selanjutnya adalah melakukan consumer research tentang Merk mans yang paling banyak dipilih konsumen, berdasarkan kemampuan mengingat dan arti dari Merk itu sendiri. Si konsumen sendiri mungkin akan cenderung memilih Merk yang packaging, harga dan promosinya menarik dan realistis dengan nama suatu Merk.Tahap terakhir adalah memilih nama Merk tersebut kemudian mendaftarkannya secara legal.Brand awarenessPada umumnya brand awareness ini dapat ditingkatkan dimana brand names dipilih yang simple dan mudah dalam pengucapannya; familiar dan mempunyai arti serta berbeda. Penggunaan nama yang simple dan mudah dalam pengucapannya akan mempermudah bagi konsumen dalam mengingatnya dan menanamkam ke dalam benak Merka. Pemberian nama yang terlalu panjang dapat dipendekkan untuk mempermudah bagi konsumen untuk mengucap dan mengingatnya, seperti contoh: coca-cola menjadi Coke, chevrolet menjadi Chevy dll. Pengucapan yang mudah pada suatu Merk dapat mempermudah terbentuknya suatu hubungan pemikiran melalui word of mouth oleh konsumen. Pada dasarnya nama suatu Merk itu harus jelas, mudah dipahami, dan tidak ambigu baik pengucapan maupun artinya.2.URLsURLs (Uniform Resource Locators) digunakan untuk lokasi yang spesifik pada web atau biasa disebut dengan domain names. URLs harus didaftarkan dan membayar sejumlah dana untuk sebuah nama dengan layanan, seperti Register.com. adanya suatu URLs ini akan mempermudah bagi suatu perusahaan untuk menempatkan suatu informasi yang berkaitan dengan produknya. Artinya setiap konsumen dapat dengan cepat mengakses informasi tentang produk suatu perusahaan. Adanya kemudahan ini membuat si konsumen dapat lebih akrab dengan nama Merk suatu produk, yang imbas bagi perusahaan sendiri adalah semakin lekatnya produk atau Merk di telinga konsumen yang pada akhirnya dapat meningkatkan omset dari penjualan.3.Logos and SymbolsPada dasarnya konsumen akan lebih tanggap akan suatu Merk itu apabila ada tampilan visual yang membuat Merka tertarik untuk mengamati dan Walk menutup kemungkinan bahwa Merka kemudian menanamkannya pada benak Merka. Tampilan visual memegang peranan kunci dalam membangun brand equity. Suatu logo memiliki sejuta arti misalnya menggambarkan kepemilikan, kepribadian dll. Logo disini memiliki macam yaitu brands with strong wod mark seperti coca-cola, kit-kat dan abstrak logo seperti mercedes, nike, rolex, dll. Sedangkan pengertian dari symbol sendiri adalah suatu logo yang tidak memiliki kata atau tanda. ada kecenderungan yang dapat membahayakan bagi perusahaan apabila menggunakan abstrack logo yaitu adanya kemungkinan apa maksud dari logo yang ditampilkan tanpa adanya penjelasan dari artinya.

BenefiKarena logo dan symbol merupakan tampilan visual sehingga memberikan kesan menarik untuk dilihat dan diingat serta dapat mengidentifikasi suatu produk. Logo dan symbol merupakan nonverbal sehingga dapat diupdate pada setiap saat atau tanpa dibatasi oleh waktu dan dapat ditransfer pada lintas budaya atau geografis. Suatu perusahaan mungkin saja dapat mengembangkan suatu logo karena penjelasan akan suatu produk mungkin saja diperlukan. Dan terakhir logo dapat dengan mudah dirubah pada setiap waktu.4.CharacterKarakter ini menjelaskan beberapa tipe dalam brand symbol. Brand character ini dimulai melalui periklanan dan memainkan peranan penting dalam kampanye dan desain suatu pengepakan. Sama seperti brand element, brand characters dapat muncul melalui banyak bentuk. Beberapa brand character ini seperti Wan Marlboro dengan cowboy. Ronald McDonald dll.BenefitBrand character ini dapat meningkatkan manfaat dari brand equity. Karakter yang ditampilkan dalam Merk tersebut mengandung banyak sekali warna dan gambar yang mungkin saja konsumen akan semakin tertarik untuk melihatnya. Dan dengan sendirinya brand character ini dapat menumbuhkan atau membuat brand awareness. Dengan brand character ini dapat membantu suatu Merk untuk mengkomunikasikan manfaat akan produk tersebut. Pada human element brand character dapat membantu untuk membuat persepsi Merk seperti rasa senang dan menarik. Kemampuan konsumen untuk mempunyai hubungan dengan lebih mudah atau dengan kata lain si konsumen ini akan memiliki keakraban dengan suatu Merk apabila menggunakan karakter manusia. Selain itu brand character ini dapat ditransfer ke lintas product category. Karakter yang digunakan pada suatu Merk ini harus diupdate setiap saat agar sesuai dengan target paw yang dituju oleh marketer.5.SlogansSlogans merupakan suatu frase pendek yang tujuannya sendiri adalah untuk menyampaikan informasi akan suatu Merk. Slogan kurang penting dalam periklanan tetapi dapat memainkan peranan penting pada pengepakan dan beberapa aspek dalam program pemasaran. Slogan sama dengan brand name yaitu dapat membangun brand equity. Slogan juga dapat berfungsi untuk menolong konsumen mengartikan Merk suatu produk seperti manfaat dari produk tersebut.BenefitSlogan merupakan jalan dalam membentuk brand equity. Beberapa slogan dapat membantu membangun brand awareness dan memainkan peranan dalam membentuk brand name. Sama seperti karakter, penggunaan slogan juga kurang efektif apabila digunakan dalam periklanan tetapi dapat sangat efektif dalam mengkomunikasikan rangkaian informasi dari produk kepada konsumen. Karena slogan dapat dengan mudah diubah pada setiap saat, maka haruslah lebih fleksibel dalam mengaturnya.6.JinglesJingles merupakan suatu pesan dalam bentuk suara yang menjelaskan Merk akan produk. Jingles ini juga dapat disebut dengan slogan dalam bentuk suara dan dapat diklasifikasikan sebagai brand element. Karena merupakan suatu musical jingles dapat mengkomunikasikan manfaat dari Merk. Penggunaan jingles dalam menjelaskan suatu Merk dihubungkan dengan perasaan dan kepribadian konsumen karena sifatnya yang tidak berwujud.7.PackagingPackaging merupakan suatu aktivitas desain dan produksi untuk melapisi suatu produk dan diusahakan pengepakan dari produk utama ini dibuat semenarik mungkin agar konsumen tertarik untuk melihatnya dan tidak menutup kemungkinan konsumen juga tertarik untuk membelinya. Dari perspektif antara perusahaan dan konsumen, kegiatan pengepakan harus memenuhi tujuan sebagai berikut yaitu: Identifikasi suatu produk, deskriptive dan persuasive informasi, memfasilitasi transportasi produk dan perlindungan serta kebutuhan akan konsumsi. Kegiatan ini harus memperhitungkan beberapa aspek estetika diantaranya ukuran, pemilihan warna, material, text maupun grafis. Inti dari kegiatan pengepakan ini adalah selain melindungi produk utamanya juga sebagai fasilitator untuk menarik perhatian konsumen.BenefitPackaging juga merupakan faktor pembentuk brand equity bagi suatu perusahaan. Aktivitas pengepakan ini juga berdampak pada peningkatan omset penjualan suatu perusahaan. Alasan mengapa aktivitas ini merupakan dapat meningkatkan penjualan adalah karena si konsumen sendiri akan tertarik melihat suatu produk yang dikemas dengan sebegitu indah sehingga muncul pembelian yang tidak direncanakan.

BAB 5MENYUSUN PROGRAM PEMASARAN UNTUK MEMBANGUN EKUITAS MEREK I. Perspektif Baru Dalam Pemasaran Strategi dan taktik dalam pemasaran telah mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir sebagai pergeseran new economy lingkungan pemasaran eksternal. Kotler mengidentifikasi lima penggerak utama dalam new economy, yaitu :1.Digitalisasi dan konektivitas (melalui internet, intranet, dan mobile devices).2.Disintermediasi dan reintermediasi (melalui berbagai bentuk perantara).3.Customization dan Customerization (melalui penyediaan produk sesuai dengan keinginan pelanggan).4.Konvergensi industri (melalui batas industri yang semakin buram).5.Kapabilitas pelanggan dan perusahaan yang baru.

Personalizing Marketing Untuk mengadaptasi kebutuhan konsumen yang selalu baru bertambah dan kekuatan kompetitif yang mendorong ke arah personalisasi, pemasar menggunakan konsep sebagai berikut :1.Experiential marketing Yaitu mempromosikan produk dengan tidak hanya mengkomunikasikan fitur sebuah produk dan keunggulannya, tetapi juga dengan pengalaman yang unik dan menarik.Inti dari experiential marketing ini adalah dengan memberikan pengalaman yang diinginkan oleh konsumen, dengan menggunakan teknologi informasi, Merk, dan komunikasi pemasaran dan hiburan yang terintegrasi. Ada lima tipe pengalaman yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen akan sebuah Merk, yaitu sense, feel, think, act, dan relate.2.One-to one marketing Muncul sebagai pergeman transaction-based marketing menjadi relationship marketing, mengutamakan teknologi komunikasi, dan media massa yang semakin usang.Diwujudkan dengan penambahan nilai dengan penyediaan informasi kepada pemasar, kemudian merespon dengan menambah nilai. Sehingga, perusahaan bisa menciptakan switching cost, mengurangi transaction cost, dan memaksimalkan kepuasan konsumen, semuanya bertujuan untuk membantu membangun hubungan yang profitable dan kuat.3.Permission marketing Merupakan praktek pemasaran kepada konsumen setelah mendapat ijin dari konsumen.Dengan memperoleh ijin dari konsumen, pemasar bisa membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen, sehingga Merka akan mendapatkan komunikasi yang lebih dalam di masa mendatang. Hubungan tersebut berjalan apabila pemasar menghormati keinginan konsumen dan mau terlibat lebih jauh dengan Merk tersebut.

Reconciling the New Marketing Approach Ketiga pendekatan pemasaran di atas dimaksudkan untuk mengajak konsumen untuk terlibat lebih jauh dengan sebuah Merk. Akan tetapi, tiap-tiap pendekatan tersebut akan memberi efek yang berbeda terhadap brand equity. Misalnya one-to-one dan permission marketing menciptakan loyalitas dan sikap yang lebih kuat, sedangkan experiential marketing efektif dalam membangun brand image dan memberi rasa yang berbeda yang akan membantu dalam membentuk komunitas Merk.

II. Product Strategy Produk merupakan jantung dari brand equity yang mana merupakan pengaruh utama dalam apa yang dirasakan konsumen, apa yang Merka dengar, dan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan mengenai sebuah Merk dalam komunikasi pemasaran.Yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana konsumen membentuk opini mengenai kualitas dan nilai sebuah produk, dan pentingnya perspektif luas melalui relationship marketing dalam memformulirkan strategi dan penawaran produk.

Perceive Quality and Value Perceive Quality adalah persepsi konsumen mengenai kualitas secara keseluruhan atau kelebihan sebuah produk atau jasa secara relatif terhadap alternatif yang relevan dan dengan tujuan tertentu. Kategori kualitas produk, sebagaimana telah dijelaskan di bab 2, adalah performance, features, conformance, quality, reliability, durability, serviceability, dan style and design.Brand Intangibles Kualitas produk tidak hanya berupa kinerja produk secara fungsional, akan tetapi pertimbangan kinerja secara luas. Tidak selalu berdasar kinerja produk tetapi juga tergantung pada citra produk yang abstrak, misalnya simbol atau kepribadian yang ditampilkan Merk tersebut.Total Quality Management and Return to Quality Karena kualitas produk merupakan hal yang sangat penting, perusahaan membuat konsep Quality Function Deployment (QFD) dan Total Quality Management (TQM) untuk memaksimalkan kualitas produk Merka.TQM digunakan untuk membentuk struktur dan petunjuk yang berguna untuk marketing manager dalam mengembangkan produk Merka, akan tetapi sering kali Merka mengabaikan konsumen akibat terlalu fokus dalam mengembangkan produk.Value Chain Konsumen seringkali mengkombinasikan persepsi kualitas dan biaya sebagai penilaian atas nilai sebuah produk. Oleh karena itu, dalam untuk membentuk persepsi nilai, harus disadari bahwa biaya tidak hanya terbatas pada harga secara aktual, akan tetapi mencerminkan juga opportunity cost dari waktu, energi dan keterlibatan psikologis dalam pengambilan keputusan oleh konsumen.Maka, value chain muncul sebagai strategi untuk mengidentifikasi cara untuk menciptakan customer value. Di mana perusahaan dipandang sebagai sekumpulan aktivitas untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, memberikan, dan mendukung produk. Dan dalam value chain ada lima aktivitas value-creating, yakni inbound logistic, operations, outbound logistic marketing and sales, dan service. Perusahaan akan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan membangun hubungan dengan anggota lain dalam value-chain untuk mengembangkan kinerja dari sistem value-delivery kepada pelanggan.

Relationship Marketing Strategi perspektif terhadap suatu produk baik barang maupun jasa menitikberatkan pada hubungan yang kuat terhadap konsumen dan memaksimalkan Merk suatu produk tersebut.Mass customization Produksi yang diwujudkan atau disesuaikan dengan kebutuhan barang atau jasa untuk memenuhi konsumen yang beragam dan perubahan kebutuhan mendekati harga massproduction yang diterapkan melalui teknologi seperti komputerisasi, internet, produk modilarisasi, dan lean production yang merupakan bagian segmentasi pasar dimana tiap pelanggan dapat memiliki apa yang dia inginkan.After marketing Langkah-langkah yang diperlukan perusahaan setelah penjualan selesai, untuk mempertahankan loyalitas pelanggan untuk penjualan berulang.Loyalty programs Bagaimana seorang marketer mampu menciptakan hubungan yang kuat terhadap pelanggan.

II. Strategi Harga Strategi perencanaan harga yang diperlukan dan ditentukan oleh faktor-faktor perusahaan untuk tujuan pemasaran secara keseluruhan, baik dari permintaan konsumen, atribut produk pesaing harga, dan tren pasar serta ekonomi.Consumer prince perceptions Persepsi bagaimana seorang konsumen mampu mengkategorikan harga suatu Merk dan perusahaan atau konsumen dalam memandang sebuah harga.

Setting prices to Build Brand Equity Value pricing Usaha perusahaan untuk menciptakan perpaduan yang tepat antara kualitas produk, biaya produk dan harga produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat mencapai target keuntungan perusahaan.Untuk menerapkan strategi value pricing yang efektif, diperlukan keseimbangan antara :

1.Product design and delivery Bagaimana sebuah program pemasaran memasarkan suatu produk dengan kualitas dan harga tertentu kemudian memasarkannya ke dalam segmentasi pasar yang sesuai.2.Product CostsUsaha suatu perusahaan untuk meminimalkan biaya (efisiensi biaya).3.Product Prices Bagaimana suatu perusahaan menentukan harga atas produk yang sudah dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan sehingga sesuai dengan persepsi konsumen tentang harga.

Everyday Low Pricing Strategi untuk meminimalkan biaya sehingga dapat menetapkan harga yang rendah untuk meningkatkan volume penjualan yang berakibat pada kenaikan marjin keunggulan perusahaan.

III. Strategi DistribusiMarketing Channel adalah organisasi yang saling tergantung sama lain yang terlibat dalam proses pembuatan produk dan jasa yang tersedia untuk digunakan atau di konsumsi. Channel strategy meliputi desain dan manajemen tingkat menengah seperti pergudangan, distributor, broker, dan retail.Channel Design Dibagi menjadi 2 channel :1.Direct channel Penjualan produk dari jasa secara langsung dari perusahaan ke konsumen yang prospektif melalui contact person seperti melalui email, telepon, kunjungan langsung.a.Informasi produk jelasb.Macam-macam produk tinggi/banyak c.Asuransi akan kualitas produk sangat penting d.Logistik adalah penting2.Indirect channel Penjualan produk dan jasa melalui pihak ketiga seperti agent, broker, distributor, retailer atau dealer.Indirect channel mungkin lebih disukai karena :a.Keberagamaan adalah penting b.Persediaan adalah penting c.Pasca penjualan adalah penting

Indirect Channel Seperti contoh diatas bahwa penjualan produk dan jasa ini salah satunya melalui pihak retailer. Salah satu strategi yang digunakan retailer adalah pull strategy dan push strategy. Pull strategy yaitu konsumen dengan di dukung daya beli yang kuat berusaha atau menekan retailer untuk menyuplai dan mempromosikan produk-produk yang diproduksi oleh manufaktur. Sedangkan push strategy adalah manufacturing berusaha untuk menyediakan atau meningkatkan ragam produk bagi konsumen.Channel support sejumlah jasa yang disediakan oleh channel member yang dapat meningkatkan nilai bagi konsumen atas pembelian dan penggunaan Merk suatu produk Channel support ini terbagi atas dua strategi yaitu melalui retail segmentation dan segmentation dan cooperative advertising.

Direct Channel Untuk lebih baik mengontrol proses penjualan dan membangun hubungan yang baik dengan konsumen maka biasanya ada manufacturing yang mengenalkan dan menjual produk dan jasanya dengan menjual langsung ke konsumen melalui outlet-outlet atau toko-toko pribadi perusahaan. Toko-toko perusahaan ini menyediakan bermacam-macam manfaat yang pada intinya variasi produk dapat dipublikasikan atau diperlihatkan secara langsung dan mungkin tidak ditemukan di retail channel. Akan tetapi, penjualan langsung ini, memungkinkan terjadinya konflik antara retail channel dan distributor. Selain melalui outlet perusahaan, dapat dilakukan dengan melalui telepon, mail, atau e-mail.

Web Strategy Selain direct dan indirect strategy yang digunakan perusahaan untuk menjual produk dan jasanya, perusahaan juga membuat web strategy yaitu menjual produk dan jasanya melalui internet.

BAB 6INTEGRATING MARKETING COMMUNICATION TO BULID BRAND QUITY

PENDAHULUANPada bab yang sebelumnya kita mempelajari tentang bagaimana kegiatan marketing dan produk, harga, dan strategi distribusi mempengaruhi brand equity. Bab ini membahas tentang elemen terakhir dan mungkin elemen yang paling fleksibel dalam pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung, maupun tidak langsung tentang Merk yang Merka jual. Dengan kata lain, komunikasi pemasaran mewakili suara dari Merk tersebut sehingga Merk tersebut bisa membangun dialog serta hubungan dengan konsumen. Walaupun Man sering kali adalah elemen yang paling utama dari sebuah komunikasi pemasaran, iklan bukanlah elemen satu-satunya dalam pemasaran, ataupun yang paling penting dalam membangun brand equity. Figur 6-1 menunjukkan sebagian dad komunikasi pemasaran yang umumnya digunakan.Walaupun Man dan opsi komunikasi yang lain dapat memainkan berbagai peran dalam pemasaran, satu tujuan yang paling penting dari semua komunikasi pemasaran ini adalah untuk berkontribusi pada brand equity. Berdasarkan pada customer-based brand equity model, komunikasi pemasaran bisa memberikan kontribusi kepada "brand equity" dalam bentuk menaikkan kewaspadaan masyarakat akan Merk tersebut (brand awareness); memberikan ikatan yang kuat dan unik dalam ingatan konsumen; menciptakan image yang positif akan Merk tersebut; dan menciptakan ikatan yang kuat antara konsumen dan Merk. Selain untuk membentuk struktur pengetahuan akan Merk yang kita kehendaki, program komunikasi pemasaran dapat menciptakan dorongan yang menimbulkan perbedaan respons yang membentuk consumer-base brand equity.Jadi, mungkin yang cara paling simple dan berguna untuk memutuskan memakai Man atau opsi komunikasi yang lainnya adalah dengan jalan melihat kemampuannya untuk mencapai pengetahuan Merk (brand knowledge) yang diinginkan dan menimbulkan perbedaan respons yang membentuk consumer-base brand equity. Misalnya, seberapa bagus kontribusi dari promosi Man dalam menciptakan kesadaran akan Merk tersebut, atau menciptakan, mempertahankan, atau memperkuat Merk tertentu? Apakah sponsor membantu konsumen untuk memiliki penilaian yang lebih menguntungkan untuk Merk tertentu? Sampai pada batas manakah promosi dapat mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak untuk suatu barang? Sampai semahal apa? Figur 6-2 menunjukkan model 3 langkah simple untuk menilai efektivitas Man dan opsi komunikasi yang lain dalam membangun brand equity.Fleksibilitas dalam komunikasi pemasaran terletak pada berbagai cara yang dapat kita gunakan untuk memberikan kontribusi pada brand equity. Pada waktu yang sama, brand equity memberikan fokus tentang bagaimana beberapa komunikasi pemasaran yang berbeda didesain dan diimplementasikan dengan baik. Bab ini menjelaskan tentang bagaimana mengembangkan komunikasi pemasaran dengan optimal untuk membangun brand equity. Asumsinya ialah ketika elemen-elemen dalam pemasaran telah dilakukan dengan benar, brand positioning yang optimal telah ditetapkan , terutama dalam hal target pasar, dan produk, harga, dan distribusi dan keputusan program pemasaran yang sudah ditetapkan.Untuk membantu memudahkan untuk desain komunikasi pemasaran, bab ini dimulai dengan membahas tentang model komunikasi yang simpel. Untuk menyediakan background yang dibutuhkan, berikutnya kita akan membahas tentang pilihan komunikasi yang utama dalam hal peran Merka dalam berpartisipasi dalam brand equity dan beberapa biaya utama dan keuntungan Merka. Bab ini ditutup dengan mempertimbangkan bagaimana cara memadupadankan beberapa pilihan komunikasi untuk membangun brand equity. Untuk mempersingkat, bab ini tidak akan mempertimbangkan beberapa persoalan komunikasi pemasaran yang spesifik dan penting, seperti penjadwalan media (media scheduling), teknik perencanaan buget, dan penelitian (research approaches). Brand Focus 6.0 mempertimbangkan beberapa persoalan komunikasi pemasaran untuk menghadapi krisis pemasaran.

MODEL PENGOLAHAN INFORMASI KOMUNIKASISejumlah model yang berbeda sudah dicoba dalam beberapa tahun untuk menjelaskan tentang komunikasi dan langkah-langkah dalam proses persuasi. Misalnya, William McGuire, seorang psikolog social yang berpengaruh dari Yale, berpendapat bahwa agar seseorang dapat dipersuasi oleh segala bentuk komunikasi (Iklan TV, Wan koran, ceramah, dll) harus melalui 6 langkah ini:1.Exposure: Seseorang harus melihat atau mendengar komunikasi tersebut. 2.Attention: Seseorang harus memperhatikan komunikasi tersebut.3.Comprehension: Seseorang harus memahami pesan atau argumen yang dikomunikasikan.4.Yielding: Seseorang harus merespons positif atas pesan atau argumen yang dikomunikasikan.5. Intentions: Seseorang harus merencanakan untuk bertindak dengan cara berkomunikasi yang dikehendaki.6. Behavior: Seseorang harus bertindak dengan cara berkomunikasi yang dikehendaki. Hambatan dalam menciptakan program komunikasi pemasaran yang sukses dapat dilihat dengan memperhatikan bahwa 6 langkah tersebut harus terjadi agar kita dapat mempersuasi konsumen. Bila ada kegagalan dalam salah satu langkah, maka komunikasi yang sukses tidak akan terjadi.Misalnya, mempertimbangkan potensi bahaya baru yang tersembunyi dalam meluncurkan promosi Man yang baru:1.Seorang konsumen tidak dapat ditampakkan dalam Man karena rencana yang ada tidak mengenai target.2.Seorang konsumen mungkin tidak memperhatikan Man karena strategi yang membosankan dan tidak bersemangat.3.Seseorang konsumen mungkin tidak mengerti akan Man yang ada karena pengetahuan yang rendah akan produk tersebut atau karena kurang familier dengan Merk itu sendiri.4.Seseorang konsumen mungkin dapat gagal menanggapi secara positif dan memberikan sikap yang positif karena klaim produk yang tidak sesuai dan tidak meyakinkan.5.Seorang konsumen dapat membatalkan perjanjian karena kurangnya kebutuhan langsung.6.Seorang konsumen dapat membatalkan belanjaan karena kegagalan untuk mengingat Man apapun itu ketika dihadapkan dengan ketersediaan barang di toko.

Untuk menunjukkan betapa rapuhnaya proses komunikasi ini, anggap saja kemungkinan tiap-tiap langkah untuk sukses adalah 50 persen. Total 61angkah tersebut dapat terjadi adalah 1.5625 persen, dengan kata lain hanya 1 : 10,000!Salah satu implikasi dari model pengolahan informasi adalah meningkatkan kemungkinan terjadinya tiap langkah. Misalnya, dari sudut pandang periklanan, Man yang ideal akan memastikan:1.Konsumen yang tepat akan ditampakkan pada pesan yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat.2.Strategi yang kreatif untuk menarik perhatian pengunjung tanpa mengalihkan dari pesan yang sesungguhnya.3.Iklan dapat mencerminkan pengetahuan konsumen tentang produk dan Merk tersebut.4.Iklan dapat menempatkan Merk pada posisi yang benar dalam hal penyampaian yang diinginkan.5. Iklan dapat memotivasi konsumen untuk membeli Merk tersebut.6. Iklan dapat membentuk asosiasi Merk yang kuat untuk semua efek komunikasi sehingga Merka dapat memiliki pengaruh ketika konsumen mempertimbangkan untuk melakukan pembelian.Komunikasi pemasaran harus di desain dan di jalankan secara berhati-hati jika ingin mendapatkan pengaruh yang maksimal pada konsumen. Bagian yang selanjutnya memberikan tinjauan dan kritik tentang pilihan komunikasi pemasaran yang umum: broadcast, print, respons langsung, online, and penempatan Man; konsumen dan promosi perdagangan; acara pemasaran dan sponsor; publisitas dan public relations; dan personal selling.II. SEKILAS PILIHAN KOMUNIKASI PEMASARAN Iklan Iklan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang dibayar. Iklan mendapatkan peran yang penting dan seringkali kontroversial. Meskipun Iklan merupakan alat untuk menciptakan asosiasi Merk yang kuat, menguntungkan, dan unik dan memunculkan penilaian dan perasaan yang positif, iklan menjadi kontroversial karena efek yang spesifik dari iklan seringkali susah untuk diukur dan di perkirakan. Maka dari itu banyak studi dari pendekatan yang berbeda-beda telah menunjukkan kekuatan dari iklan untuk mempengaruhi penjualan Merk tertentu.Misalnya, American Association of Advertising Agency telah mengkompilasi daftar tentang beberapa studi yang mendemonstrasikan tentang produktivitas pengeluaran iklan. Analisa dari dampak iklan menggunakan PIMS (Profit Impact Marketing Strategy) database dari 750 konsumen dari industri yang berbeda-beda menunjukkan bahwa perusahaan yang meningkatkan iklannya dalam kondisi krisis mendapatkan 11/2 market share, sementara perusahaan yang memotong anggaran iklannya hanya mendapatkan 2/10 dari market share.Studi komprehensif yang lain juga menunjukkan kekuatan Man. Sebagai contoh, analisis efek iklan menggunakan Nielsens single-source data-base yang berisi 142 kemasan barang Merk dari tahun 1991 hingga 1992 menunjukkan bahwa sekitar setengah dari selang waktu tersebut Man berhasil. Secara spesifik, 70 persen iklan dari sample langsung meningkatkan penjualan, meskipun efek tersebut hanya kuat dalam 30 persen dari total kasus yang ada. 46 persen dari iklan tersebut menghasilkan peningkatan penjualan dalam jangka panjang. Analisis lebih lanjut memberikan penemuan studi yang menarik: Peningkatan penjualan bisa datang dari satu iklan Blitz campaigns menjadi lebih efektif karena lebih jarang ditampilkan dalam jangka waktu yang relatif lama. Iklan dapat meningkatkan penjualan dan profit dibandingkan dengan money-off' promosi yang hampir selalu merugi.Studi komprehensif yang lain tentang efektivitas iklan yang dilakukan oleh Information Resources Inc. menggunakan database yang berbeda. Hasil ini menyediakan beberapa observasi tambahan mengenai bagaimana iklan dan promosi bekerja (lihat The Science of Branding 6-1).Selain studi-studi di atas, banyak studi tentang kekuatan iklan bahkan dalam keadaan ekonomi yang sulit. Misalnya, selama musim panas tahun 2001, Home Depot menemukan bahwa penjualan Merka meningkat 16% dalam perekonomian yang turun ketika Merka berinvestasi pada Man. Coca-cola, Red Lobster, Heinz, dan Gillete juga memilih untuk meningkatkan iklan menekan dalam masa-masa sulit dan penjualan Merka mengalami peningkatan. Pengalaman ini sama dengan pengalaman Merk-Merk di masa lampau yang memilih untuk menginvestasikan uang Merka pada iklan pada saat resesi. Sebagai contoh, selama resesi tahun 1989-1991, Jif peanut butter, Bud Light beer, dan LOreal meningkatkan Alan Merka dan market share Merka meningkat pula.Karena desain iklan yang sangat kompleks, sangat susah mendapatkan panduan yang detail. Tiap pemisahan periklanan memiliki strategi dan kekuatan yang berbeda yang membantu Merka memainkan peran Merka masing-masing dalam program komunikasi. Figur 6-3 dan 6-4 merangkum tentang keuntungan dan kelemahan dari media periklanan. Bagian ini menekankan pada beberapa persoalan penting tentang masing-masing media.TELEVISITelevisi dikenal sebagai media Man yang paling kuat karena menangkap indera penglihatan, pendengaran, dan gerak. Hampir semua rumah di Amerika memiliki televisi dan rata-rata Merka menonton televisi selama 7 jam setiap harinya. Iklan televisi memiliki dua kelebihan penting. Pertama, Man televisi dapat menjelaskan secara lebih efektif dan persuasif tentang produk kita serta kelebihannya. Kedua, televisi dapat menjadi media yang baik untuk menampilkan hal-hal yang menarik yang mungkin kurang berhubungan dengan produk tersebut.Di sisi lain, Man televisi memiliki beberapa kekurangan, yaitu, dengan adanya banyak tambahan elemen-elemen yang kreatif terkadang pesan-pesan yang berhubungan dengan produk dan Merk bisa disalahartikan oleh konsumen. Selain itu, banyaknya iklan televisi yang beredar membuat masyarakat cenderung lebih gampang untuk melupakan iklan tersebut. Kekurangan lain dari Man televisi adalah tingginya harga produksi dan penempatan iklan tersebut.Tak dapat kita pungkiri bahwa iklan televise yang di desain dan di jalankan dengan baik memberikan dampak pada penjualan dan profit. Sebagai contoh, salah satu perusahaan yang selalu sukses dalam iklan televisi adalah Apple. Iklan Merka pada tahun 1984 hanya muncul sekali, namun iklan tersebut merupakan salah satu iklan yang paling terkenal. Selama beberapa tahun iklan-iklan tersebut berhasil menciptakan image untuk beberapa produk.PedomanDalam Figur 6-6 kita dapat melihat dua strategi dalam iklan: Menentukan posisi yang paling tepat waktu memaksimalkan brand equity Menentukan strategi kreatif yang terbaik untuk mengkomunikasikan posisi yang diinginkan.Strategi yang kreatif dapat kita klasifikasikan sebagai informational (menonjolkan ke arah keuntungan produk) atau transformational (lebih menonjolkan ke arah yang tidak berhubungan dengan produk, seperti image).Pada dasarnya, iklan televisi harus memberikan kontribusi kepada brand equity, seperti mempererat asosiasi atau menambah asosiasi yang baru. Dalam mengaplikasikan model pengolahan informasi konsumen, ada 6 kriteria yang di identifikasikan sebagai kunci sukses untuk iklan: target konsumen, kreativitas iklan, pemahaman konsumen, posisi Merk, motivasi konsumen, dan iklan yang mudah diingat. Untuk mengevaluasi iklan copy testing setting kali digunakan. Ada beberapa cara untuk melakukan tes ini:PedomanDalam Figur 6-6 kita dapat melihat dua strategi dalam iklan: Menentukan posisi yang paling tepat waktu memaksimalkan brand equity Menentukan strategi kreatif yang terbaik untuk mengkomunikasikan posisi yang diinginkan.Strategi yang kreatif dapat kita klasifikasikan sebagai informational (menonjolkan ke arah keuntungan produk) atau transformational (lebih menonjolkan ke arah yang tidak berhubungan dengan produk, seperti image).Pada dasarnya, iklan televisi harus memberikan kontribusi kepada brand equity, seperti mempererat asosiasi atau menambah asosiasi yang baru. Dalam mengaplikasikan model pengolahan informasi konsumen, ada 6 kriteria yang di identifikasikan sebagai kunci sukses untuk iklan: target konsumen, kreativitas iklan, pemahaman konsumen, posisi Merk, motivasi konsumen, dan iklan yang mudah diingat. Untuk mengevaluasi iklan copy testing setting kali digunakan. Ada beberapa cara untuk melakukan tes ini: Jenis iklan yang digunakan (mock-up atau finished ad) Frequency of exposure (tunggal atau beberapa) Bagaimana Iklan tersebut ditampilkan (isolated, in ad clutter, atau di dalam program atau majalah) Dimana tempat kejadian tersebut (di mal, di rumah melalui televise atau surat, atau di dalam bioskop) Bagaimana mendapatkan responden (prerecnuted atau tidak) Skala geografi (dalam satu kota atau lebih) Prospek di Masa DepanSeiring dengan berkembangnya komputer, masa depan televisi menjadi tidak pasti. Beberapa pengamat memperingatkan bahwa jaman akan segera beralih ke servis online, meskipun demikian seorang eksekutif perusahaan periklanan berkata bahwa tidak ada yang lebih baik dari televisi ketika kita hendak berkomunikasi pada banyak orang.RADIORadio adalah sebuah media yang memberi pengaruh yang sedang. 96 persen orang Amerika berusia 12 tahun dan lebih mendengarkan radio setiap hari dengan rata-rata 20 jam per minggu. Salah satu kelebihan dari radio adalah fleksibilitas yang dimiliki, sekaligus biaya yang tidak terlalu mahal.Kekurangan dari iklan radio, seperti yang bisa kita lihat, minimnya visualisasi dan sikap yang cenderung pasif dari konsumen. Radio memang tidak banyak dipelajari seperti media iklan yang lain, namun David Ogilvy, pionir dari iklan percaya bahwa ada 4 faktor yang kritikal yang dapat membuat iklan radio menjadi efektif Mengidentifikasi Merk Anda pada awal iklan Mengidentifikasi sesering mungkin Janjikan keuntungan kepada konsumen pada awal Wan Ulanglah berulang-ulang kaliPRINTMedia cetak memberikan perbedaan yang besar dengan media broadcast. Majalah dan koran bisa memberikan informasi tentang produk secara lebih mendetail. Pada waktu yang sama, media cetak tidak dapat memberikan presentasi atau demonstrasi yang dinamik. Selain itu, Wan media cetak lebih bersifat pasif.Pada dasarnya ada dua media cetak yang umumnya digunakan, majalah dan koran. Majalah lebih efektif digunakan untuk membangun image. Tetapi, keuntungan koran adalah lebih tepat waktu dan cepat dimengerti. Surat kabar harian dibaca oleh kurang lebih dari populasi yang ada dan lebih banyak digunakan untuk iklan-iklan lokal.

PedomanWalaupun criteria evaluasi yang sebelumnya dibahas untuk televisi tersebut masih tetap diterapkan, media cetak memiliki beberapa aturan dan persyaratan spesial. Sebagai contoh, penelitian tentang media cetak pada majalah menyatakan bahwa dari 2/3 pembaca majalah, Merka pasti akan melihat minimal I Wan di dalam majalah tersebut. Dalam figure 6-7 dapat kita lihat beberapa pedoman yang kreatif untuk media cetak, yang dapat kita rangkum dalam 3 kriteria simpel, yaitu, kejelasan, konsistensi, dan branding.

DIRECT RESPONSEIklan dengan respons langsung ini berkebalikan dengan iklan dalam broadcast maupun media cetak. Yang termasuk dalam iklan jenis ini adalah surat, telepon, dan alat-alat komunikasi non personal lainnya. Sebagai contoh, frustasi dengan respons yang buruk akan katalog Merka, Macy's menghabiskan $ 1 juta dollar untuk mengirim CDROM kepada 50,000 remaja yang berisi tentang gaya pop hits hingga back-to-school. Akhir-akhir ini, video menjadi salah satu bentuk respons langsung yang digemari.Salah satu jenis dari direct marketing yang sangat populer adalah infomercials. Infomercials adalah gabungan dari Wan komersial dan informasi edukasi, serta hiburan. Infomercials bisa juga diartikan sebagai gabungan antara sales call dan iklan televisi. Durasi untuk Infomercials sekitar 30 menit dengan biaya antara $250,000 hingga $500,000.

PedomanDirect marketing turut berkembang bersama dengan tehnologi, seiring dengan perkembangan perilaku konsumen dan kebutuhan dari marketer. Keuntungan dari Direct response ialah dapat menjalin hubungan antara marketer dengan konsumen. Direct marketing juga dapat menginformasikan perkembangan terbaru dari produk Merka dan konsumen juga dapat memberikan saran kepada marketer tentang apa yang Merka Sukai atau tidak sukai, serta kebutuhan atau keinginan Merka yang spesifik. Untuk mengimplementasikan program direct marketing yang efektif, yaitu: Mengembangkan daftar konsumen yang up-to-date yang dimiliki sekarang maupun yang potensial. Meletakkan penawaran yang benar dengan cara yang benar Melacak efektifitas dari program pemasaran

ONLINEDi abad ke-21 internet mulai menjadi salah satu media komunikasi dan informasi yang digemari. Dalam bagian ini, kita membahas tentang dua alat untuk membangun Merk, yaitu web sites dan iklan interaktif.1.Web sitesKeuntungan dari memasarkan melalui web adalah biayanya yang rendah dan banyaknya detil dan kustomisasi yang ditawarkan. Web sites memudahkan konsumen untuk mencari informasi Merk maupun produk yang sesuai dengan keinginan Merka. Untuk memberikan informasi terbaru, web site harus sering di update dan menawarkan sebanyak mungkin informasi, terutama untuk pelanggan.Selain untuk memasarkan produk, Web sites juga bisa digunakan untuk melakukan survey. Desain dari web sites hendaknya menarik, menggunakan tehnologi terbaru, dan mengkomunikasikan pesan perusahaan dengan efektif. Desain dalam web sangat penting karena bila konsumen tidak mendapatkan pengalaman yang positif sangat sulit untuk mendapatkan Merka kembali.2.Iklan InteraktifIklan interaktif sangat potensial karena iklan ini tidak mengganggu konsumen yang dalam hal ini adalah pengguna internet, dan dengan menggunakan Wan interaktif hanya prospek yang paling menjanjikan yang menghubungi, yang setelah itu meminta informasi sesuai yang Merka inginkan. Meskipun demikian, ada banyak kekurangan dari iklan ini. Banyak konsumen yang dengan gampang mengabaikan iklan ini. Dari tahun 1995 hingga 2001, presentase orang yang meng-klik iklan ini turun dari 40 persen hingga 0.5 persen.Iklan web semakin bervariasi seiring dengan waktu, BMW contohnya menggunakan film yang disutradarai oleh Guy Ritchie dan dibintangi oleh Madonna. Ford dan General Motor membuat video game online untuk mempromosikan mobil Merka. Dalam game tersebut pemain juga bisa menantang teman-teman Merka untuk mengalahkan skornya.

PLACEKategori yang terakhir dalam iklan dan biasa disebut iklan alternatif' atau Support karena ini baru muncul untuk melengkapi media iklan yang tradisional. Kategori ini muncul karena media iklan tradisional, seperti iklan televisi menjadi kurang efektif sehingga para marketer menyarankan untuk menjangkau orang-orang di lingkungan yang berbeda, seperti contohnya, tempat Merka bekerja, bermain, dan belanja.1.Billboards dan PosterDimulai dari tahun 1925 oleh Burma-Shave, billboard menjadi sangat popular dengan backlight, sound, bahkan 3 dimensi. Billboard sekarang dapat kita lihat dimana-mana, bus, kereta, tempat pemberhentian bus, kios, dll. Perusahaan sekarang juga bisa membeli tempat di stadion, arena, elevator, supermarket, jalan tol, dan masih banyak lagi.

2.Bioskop, Pesawat Udara, Lounge, dan Tempat LainnyaIklan sekarang bisa kita temukan di tempat yang tidak biasanya, seperti di atas pesawat berkat kecanggihan tehnologi. Kita juga dapat menemukan iklan di dalam bioskop sebelum film mulai diputar.3.Product PlacementBeberapa produsen juga membayar sekitar $50,000 hingga $100,000 atau lebih agar produknya bisa ditampilkan dalam sebuah film. Product placement bisa dikombinasikan dengan promosi spesial. Contohnya adalah BMW dalam film James Bond, Goldeneye, dengan direct mail dan Man yang intensif untuk meluncurkan Z3. 4.Point of PurchaseJenis iklan ini biasa kita temui di dalam toko, seperti di kereta belanja, rak toko, pilihan promosi, seperti demonstrasi, sampel gratis, dan sebagainya. Point of purchase didasarkan pada sebuah Studi yang menyatakan bahwa dalam beberapa kategori produk, Merka mengambil keputusan final di toko. In-store media di desain untuk meningkatkan jumlah keputusan spontanitas yang dibuat.

PedomanNontradisional atau place media menawarkan berbagai pilihan yang menarik untuk marketer untuk menjangkau konsumen. Wan sekarang bisa tampil di mana saja, di tempat di mana konsumen bisa meluangkan waktunya beberapa menit, bahkan detik untuk memperhatikan Man tersebut. Keuntungan dari nontradisional media ini adalah sangat tepat dan bisa menarik perhatian konsumen dengan cepat.PromotionSales promotion dapat didefinisikan sebagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pemakaian dari sebuah produk dan jasa. Sales promotion digunakan untuk: Perubahan perilaku perdagangan sehingga dapat menjaga brand dan aktif