23
Masa Tromboplastin Parsial Teraktivasi Posted by Riswanto on Friday, January 22, 2010 Labels: Tes Hemostasis Tromboplastin parsial adalah fosfolipid yang berfungsi sebagai penggantiplatelet factor 3 (PF3), dapat berasal dari manusia, tumbuhan dan hewan, dengan aktivator seperti kaolin, ellagic acid, micronized silica atau celite. Reagen komersil yang dipakai misalnya CK Prest 2 yang berasal dari jaringan otak kelinci dengan kaolin sebagai aktivator. Reagen Patrhrombin SL menggunakan fosfolipid dari tumbuhan dengan aktivator micronized silica. Masa tromboplastin parsial teraktivasi (activated partial thromboplastin time, APTT) adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama, yaitu faktor XII (faktor Hagemen), pre- kalikrein, kininogen, faktor XI (plasma tromboplastin antecendent, PTA), faktor IX (factor Christmas), faktor VIII (antihemophilic factor, AHF), faktor X (faktor Stuart), faktor V (proakselerin), faktor II (protrombin) dan faktor I(fibrinogen). Tes ini untuk monitoring terapi heparin atau adanya circulating anticoagulant. APTT memanjang karena defisiensi faktor koagulasi instrinsik dan bersama jika kadarnya <> 7 detik dari nilai normal, maka hasil pemeriksaan itu dianggap abnormal. APTT memanjang dijumpai pada : 1. Defisiensi bawaan o Jika PPT normal kemungkinan kekurangan : Faktor VIII Faktor IX Faktor XI Faktor XII o Jika faktor-faktor koagulasi tersebut normal, kemungkinan kekurangan HMW kininogen (Fitzgerald factor) o Defisiensi vitamin K, defisiensi protrombin, hipofibrinogenemia. 2. Defisiensi didapat dan kondisi abnormal seperti : o Penyakit hati (sirosis hati)

Masa Tromboplastin Parsial Teraktivasi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Masa Tromboplastin Parsial TeraktivasiPosted byRiswantoon Friday, January 22, 2010Labels:Tes HemostasisTromboplastin parsial adalah fosfolipid yang berfungsi sebagai penggantiplatelet factor 3(PF3), dapat berasal dari manusia, tumbuhan dan hewan, dengan aktivator seperti kaolin,ellagic acid,micronized silicaataucelite. Reagen komersil yang dipakai misalnya CK Prest 2 yang berasal dari jaringan otak kelinci dengan kaolin sebagai aktivator. Reagen Patrhrombin SL menggunakan fosfolipid dari tumbuhan dengan aktivatormicronized silica.

Masa tromboplastin parsial teraktivasi (activated partial thromboplastin time, APTT) adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama, yaitu faktor XII (faktor Hagemen),pre-kalikrein,kininogen, faktor XI (plasma tromboplastin antecendent, PTA), faktor IX (factor Christmas), faktor VIII (antihemophilic factor, AHF), faktor X (faktor Stuart), faktor V (proakselerin), faktor II (protrombin) dan faktor I(fibrinogen). Tes ini untuk monitoring terapi heparin atau adanyacirculating anticoagulant. APTT memanjang karena defisiensi faktor koagulasi instrinsik dan bersama jika kadarnya 7 detik dari nilai normal, maka hasil pemeriksaan itu dianggap abnormal.

APTT memanjang dijumpai pada :1. Defisiensi bawaan Jika PPT normal kemungkinan kekurangan : Faktor VIII Faktor IX Faktor XI Faktor XII Jika faktor-faktor koagulasi tersebut normal, kemungkinan kekurangan HMW kininogen (Fitzgerald factor) Defisiensi vitamin K, defisiensi protrombin, hipofibrinogenemia.2. Defisiensi didapat dan kondisi abnormal seperti : Penyakit hati (sirosis hati) Leukemia (mielositik, monositik) Penyakit von Willebrand (hemophilia vaskular) Malaria Koagulopati konsumtif, seperti pada disseminated intravascular coagulation (DIC) Circulating anticoagulant(antiprothrombinase atau circulating anticoagulant terhadap suatu faktor koagulasi) Selama terapi antikoagulan oral atau heparin

Penetapan

Pemeriksaan APTT dapat dilakukan dengan cara manual (visual) atau dengan alat otomatis (koagulometer), yang menggunakan metode foto-optik dan elektro-mekanik. Teknik manual memiliki bias individu yang sangat besar sehingga tidak dianjurkan lagi. Tetapi pada keadaan dimana kadar fibrinogen sangat rendah dan tidak dapat dideteksi dengan alat otomatis, metode ini masih dapat digunakan. Metode otomatis dapat memeriksa sampel dalam jumlah besar dengan cepat dan teliti.

Prinsip dari uji APTT adalah menginkubasikan plasma sitrat yang mengandung semua faktor koagulasi intrinsik kecuali kalsium dan trombosit dengan tromboplastin parsial (fosfolipid) dengan bahan pengaktif (mis. kaolin,ellagic acid,mikronized silicaataucelite koloidal). Setelah ditambah kalsium maka akan terjadi bekuan fibrin. Waktu koagulasi dicatat sebagai APTT.

Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah darah vena dengan antikoagulan trisodium sitrat 3.2% (0.109M) dengan perbandingan 9:1. Gunakan tabung plastik atau gelas yang dilapisi silikon. Sampel dipusingkan selama 15 menit dengan kecepatan 2.500 g. Plasma dipisahkan dalam tabung plastik tahan 4 jam pada suhu 205oC. Jika dalam terapi heparin, plasma masih stabil dalam 2 jam pada suhu 205oC kalau sampling dengan antikoagulan citrate dan 4 jam pada suhu 205oC kalau sampling dengan tabung CTAD.

Nilai Rujukan

Nilai normal uji APTT adalah 20 35 detik, namun hasil ini bisa bervariasi untuk tiap laboratorium tergantung pada peralatan dan reagen yang digunakan.

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : Pembekuan sampel darah, Sampel darah hemolisis atau berbusa akibat dikocok-kocok, Pengambilan sampel darah pada intravena-lines (mis. pada infus heparin).

emostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi, adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Fungsi utama mekanisme koagulasi adalah menjaga keenceran darah (blood fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam sirkulasi dengan baik, serta membentuk thrombus sementara atau hemostatic thrombus pada dinding pembuluh darah yang mengalami kerusakan (vascular injury). Hemostasis terdiri dari enam komponen utama, yaitu: trombosit, endotel vaskuler, procoagulant plasma protein faktors, natural anticoagulant proteins, protein fibrinolitik dan protein antifibrinolitik. Semua komponen ini harus tersedia dalam jumlah cukup, dengan fungsi yang baik serta tempat yang tepat untuk dapat menjalankan faal hemostasis dengan baik. Interaksi komponen ini dapat memacu terjadinya thrombosis disebut sebagai sifat prothrombotik dan dapat juga menghambat proses thrombosis yang berlebihan, disebut sebagai sifat antithrombotik. Faal hemostasis dapat berjalan normal jika terdapat keseimbangan antara faktor prothrombotik dan faktor antithrombotik. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai patofisiologik dan prinsip pemeriksaan laboratorium dari masing2 faktor yang berperan dalam proses koagulasi dan interpretasi hasilnya.

PATOFISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hemostasis normal dapat dibagi menjadi dua tahap: yaitu hemostasis primer dan hemostasis sekunder. Pada hemostasis primer yang berperan adalah komponen vaskuler dan komponen trombosit. Disini terbentuk sumbat trombosit (trombosit plug) yang berfungsi segera menutup kerusakan dinding pembuluh darah. Sedangkan pada hemostasis sekunder yang berperan adalah protein pembekuan darah, juga dibantu oleh trombosit. Disini terjadi deposisi fibrin pada sumbat trombosit sehingga sumbat ini menjadi lebih kuat yang disebut sebagai stable fibrin plug. Proses koagulasi pada hemostasis sekunder merupakan suatu rangkaian reaksi dimana terjadi pengaktifan suatu prekursor protein (zymogen) menjadi bentuk aktif. Bentuk aktif ini sebagian besar merupakan serine protease yang memecah protein pada asam amino tertentu sehingga protein pembeku tersebut menjadi aktif. Sebagai hasil akhir adalah pemecahan fibrinogen menjadi fibrin yang akhirnya membentuk cross linked fibrin. Proses ini jika dilihat secara skematik tampak sebagai suatu air terjun (waterfall) atau sebagai suatu tangga(cascade). Proses koagulasi dapat dimulai melalui dua jalur, yaitu jalur ekstrinsik (extrinsic pathway) dan jalur intrinsik (intrinsic pathway). Jalur ekstrinsik dimulai jika terjadi kerusakan vaskuler sehingga faktor jaringan (tissue factor) mengalami pemaparan terhadap komponen darah dalam sirkulasi. Faktor jaringan dengan bantuan kalsium menyebabkan aktivasi faktor VII menjadi FVIIa. Kompleks FVIIa, tissue factor dan kalsium (disebut sebagai extrinsic tenase complex) mengaktifkan faktor X menjadi FXa dan faktor IX menjadi FIXa. Jalur ekstrinsik berlangsung pendek karena dihambat oleh tissue factor pathway inhibitor (TFPI). Jadi jalur ekstrinsik hanya memulai proses koagulasi, begitu terbentuk sedikit thrombin, maka thrombin akan mengaktifkan faktor IX menjadi FIXa lebih lanjut, sehingga proses koagulasi dilanjutkan oleh jalur intrinsik. Jalur intrinsik dimulai dengan adanya contact activation yang melibatkan faktor XII, prekalikrein dan high molecular weigth kinninogen (HMWK) yang kemudian mengaktifkan faktor IX menjadi FIXa. Akhir-akhir ini peran faktor XII, HMWK dan prekalikrein dalam proses koagulasi dipertanyakan. Proses selanjutnya adalah pembentukan intrinsic tenase complex yang melibatkan FIXa, FVIIIa, posfolipid dari PF3 (trombosit factor 3) dan kalsium. Intrinsic tenase complex akan mengaktifkan faktor X menjadi FXa. Langkah berikutnya adalah pembentukan kompleks yang terdiri dari FXa, FVa, posfolipid dari PF3 serta kalsium yang disebut sebagai prothrombinase complex yang mengubah prothrombin menjadi thrombin yang selanjutnya memecah fibrinogen menjadi fibrin.

Pada pemeriksaan hemostasis, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Antikoagulan : Natrium sitrat 0,109 M dengan pernbandingan 9 bagian darah dan 1 bagian Natrium sitrat. Untuk hitung trombosit antikoagulan yang dipakai adalah Na2EDTA Penampung : Bahan plastik atau gelas yang dilapisi silikon, untuk mencegah terjadinya aktivasi faktor pembekuan Semprit dan jarum : ukuran besar, paling kecil nomor 20 Cara pengambilan darah : Hindari masuknya tromboplastin jaringan, sebaiknya digunakan 2 semprit dimana darah pada semprit pertama dibuang karena dikhawatirkan tercemar tromboplastin jaringan Kontrol : Diperiksa 1 kontrol normal (tersedia secara komersial) dan 1 kontrol abnormal Penyimpanan dan pengiriman bahan : Sampel darah segera dikerjakan, harus selesai dalam 3 jam setelah pengambilan darah. Bila harus ditunda, plasma sitrat disimpan dalam tempat plastik tertutup dalam keadaan beku.

1.PT (Masa Protrombin plasma )

PT Protrombin disintesis oleh hati dan merupakan prekursor tidak aktif dalam proses pembekuan. Protrombin (F II) dikonversi menjadi thrombin oleh tromboplastin untuk membentuk bekuan darah. Pemeriksaan PT digunakan untuk menilai kemampuan faktor koagulasi jalur ekstrinsik dan jalur bersama, yaitu : faktor I (fibrinogen), faktor II (prothrombin), faktor V (proakselerin), faktor VII (prokonvertin), dan faktor X (faktor Stuart). Perubahan faktor V dan VII akan memperpanjang PT selama 2 detik atau 10% dari nilai normal. PT diukur dalam detik. Dilakukan dengan cara menambahkan campuran kalsium dan tromboplastin pada plasma. Tromboplastin dapat dibuat dengan berbagai metoda sehingga menimbulkan variasi kepekaan terhadap penurunan faktor pembekuan yang bergantung pada vitamin K dan menyebabkan pengukuran waktu protrombin yang sama sering mencerminkan ambang efek antikoagulan yang berbeda. Usaha untuk mengatasi variasi kepekaan ini dilakukan dengan menggunakan sistem INR (International Normalized Ratio). International Committee for Standardization in Hematology (ICSH) menganjurkan tromboplastin jaringan yang digunakan harus distandardisasi dengan tromboplastin rujukan dari WHO dimana tromboplastin yang digunakan dikalibrasi terhadap sediaan baku atas dasar hubungan linier antara log rasio waktu protrombin dari sediaan baku dengan dari tromboplastin lokal. Bahan pemeriksaan PT adalah plasma sitrat yang diperoleh dari sampel darah vena dengan antikoagulan trisodium sitrat 3.2% (0.109 M) dengan perbandingan 9:1. Darah sitrat harus diperiksa dalam waktu selambat-lambatnya 2 jam setelah pengambilan. Sampel disentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 2.500 g. Penyimpanan sampel plasma pada suhu 2-8 oC menyebabkan teraktivasinya F VII (prokonvertin) oleh sistem kalikrein. PT dapat diukur secara manual (visual), foto-optik atau elektromekanik. Teknik manual memiliki bias individu yang sangat besar sehingga tidak dianjurkan lagi. Tetapi pada keadaan dimana kadar fibrinogen sangat rendah dan tidak dapat dideteksi dengan alat otomatis, metode ini masih dapat digunakan. Metode otomatis dapat memeriksa sampel dalam jumlah besar dengan cepat dan teliti. Prinsip pengukuran PT adalah menilai terbentuknya bekuan bila ke dalam plasma yang telah diinkubasi ditambahkan campuran tromboplastin jaringan dan ion kalsium. Reagen yang digunakan adalah kalsium tromboplastin, yaitu tromboplastin jaringan dalam larutan(CaCl2). Beberapa jenis tromboplastin yang dapat dipergunakan misalnya Tromboplastin jaringan berasal dari emulsi ekstrak organ otak, paru atau otak dan paru dari kelinci dalam larutan CaCl2 dengan pengawet sodium azida (misalnya Neoplastine CI plus) Tromboplastin jaringan dari plasenta manusia dalam larutan CaCl2 dan pengawet (misalnyaThromborelS). PT memanjang karena defisiensi faktor koagulasi ekstrinsik dan bersama jika kadarnya 1,0). Dengan demikian cara paling efektif untuk standardisasi pelaporan PT adalah kombinasi sistim INR dengan pemakaian konsisten tromboplastin yang peka yang mempunyai nilai ISI sama. INR digunakan untuk monitoring terapi warfarin (Coumadin) pada pasien jantung, stroke, deep vein thrombosis (DVT), katup jantung buatan, terapi jangka pendek setelah operasi misal knee replacements. INR hanya boleh digunakan setelah respons pasien stabil terhadap warfarin, yaitu minimal satu minggu terapi. Standar INR tidak boleh digunakan jika pasien baru memulai terapi warfarin untuk menghindari hasil yang salah pada uji. Pasien dalam terapi antikoagulan diharapkan nilai INR nya 2-3 , bila terdapat resiko tinggi terbentuk bekuan, iperluakn INR sekitar 2,5 3,5.

3. APTT Masa tromboplastin parsial teraktivasi (activated partial thromboplastin time, APTT) adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama, yaitu faktor XII (faktor Hagemen), pre-kalikrein, kininogen, faktor XI (plasma tromboplastin antecendent, PTA), faktor IX (factor Christmas), faktor VIII (antihemophilic factor, AHF), faktor X (faktor Stuart), faktor V (proakselerin), faktor II (protrombin) dan faktor I (fibrinogen). Tes ini untuk monitoring terapi heparin atau adanya circulating anticoagulant. APTT memanjang karena defisiensi faktor koagulasi instrinsik dan bersama jika kadarnya 7 detik dari nilai normal, maka hasil pemeriksaan itu dianggap abnormal. APTT memanjang dijumpai pada :1. Defisiensi bawaan

Jika PPT normal kemungkinan kekurangan : Faktor VIII Faktor IX Faktor XI Faktor XII Jika faktor-faktor koagulasi tersebut normal, kemungkinan kekurangan HMW kininogen (Fitzgerald factor)Defisiensi vitamin K, defisiensi protrombin, hipofibrinogenemia.

2. Defisiensi didapat dan kondisi abnormal seperti :

Penyakit hati (sirosis hati) Leukemia (mielositik, monositik) Penyakit von Willebrand (hemophilia vaskular) Malaria Koagulopati konsumtif, seperti pada disseminated intravascular coagulation (DIC) Circulating anticoagulant (antiprothrombinase atau circulating anticoagulant terhadap suatu faktor koagulasi) Selama terapi antikoagulan oral atau heparin

Penetapan

Pemeriksaan APTT dapat dilakukan dengan cara manual (visual) atau dengan alat otomatis (koagulometer), yang menggunakan metode foto-optik dan elektro-mekanik. Teknik manual memiliki bias individu yang sangat besar sehingga tidak dianjurkan lagi. Tetapi pada keadaan dimana kadar fibrinogen sangat rendah dan tidak dapat dideteksi dengan alat otomatis, metode ini masih dapat digunakan. Metode otomatis dapat memeriksa sampel dalam jumlah besar dengan cepat dan teliti. Prinsip dari uji APTT adalah menginkubasikan plasma sitrat yang mengandung semua faktor koagulasi intrinsik kecuali kalsium dan trombosit dengan tromboplastin parsial (fosfolipid) dengan bahan pengaktif (mis. kaolin, ellagic acid, mikronized silica atau celite koloidal). Setelah ditambah kalsium maka akan terjadi bekuan fibrin. Waktu koagulasi dicatat sebagai APTT. Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah darah vena dengan antikoagulan trisodium sitrat 3.2% (0.109M) dengan perbandingan 9:1. Gunakan tabung plastik atau gelas yang dilapisi silikon. Sampel dipusingkan selama 15 menit dengan kecepatan 2.500 g. Plasma dipisahkan dalam tabung plastik tahan 4 jam pada suhu 205oC. Jika dalam terapi heparin, plasma masih stabil dalam 2 jam pada suhu 205oC kalau sampling dengan antikoagulan citrate dan 4 jam pada suhu 205oC kalau sampling dengan tabung CTAD.Nilai RujukanNilai normal uji APTT adalah 20 35 detik, namun hasil ini bisa bervariasi untuk tiap laboratorium tergantung pada peralatan dan reagen yang digunakan.Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

Pembekuan sampel darah, Sampel darah hemolisis atau berbusa akibat dikocok-kocok, Pengambilan sampel darah pada intravena-lines (mis. pada infus heparin).

4. FIBRINONGEN Pemeriksaan fibrinogen berguna untuk mengetahui adanya kelainan pembekuan darah, mengetahui adanya resiko terjadinya pembekuan darah (peningkatan resiko terjadinya Penyaikt Jantung Koroner (PJK) dan Stoke) dan mengetahui adanya gangguan fungsi hati.Fibrinogen adalah glikoprotein dengan berat molekul mencapai 340.000 dalton. Fibrinogen disintesis di hati (1,7-5 g/hari) dan oleh megakariosit. Di dalam plasma kadarnya sekitar 200-400 mg/dl. Waktu paruh fibrinogen sekitar 3-5 hari. Fibrinogen tersusun atas 6 rantai, yaitu : 2 rantai A, 2 rantai B dan 2 rantai . Trombin (FIIa) memecah molekul fibrinogen menjadi 2 fibrinopeptide A (FPA) dari rantai A dan 2 fibrinopeptide B (FPB) dari rantai B. Fibrin monomer yang dihasilkan dari reaksi ini kemudian berlekatan membentuk fibrin, yang selanjutnya distabilkan oleh factor XIIIa. Tahap pertama stabilisasi terdiri atas ikatan dua rantai dari dua fibrin monomer. Ikatan ini adalah asal dari D-Dimer, produk degradasi fibrin spesifik. Fibrinogen dapat didegradasi oleh plasmin.Penetapan Pengukuran kadar fibrinogen dapat dilakukan secara manual (visual), foto optik atau elektro mekanik. Pemeriksaan ini menilai terbentuknya bekuan bila ke dalam plasma yang diencerkan ditambahkan thrombin. Waktu pembekuan dari plasma terdilusi berbanding terbalik dengan kadar fibrinogen. Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah darah vena dengan antikoagulan trisodium sitrat 3.2% (0.109M) dengan perbandingan 9:1. Gunakan tabung plastik atau gelas yang dilapisi silikon. Sampel dipusingkan selama 10 menit dengan kecepatan 2.500 g. Plasma dipisahkan dalam tabung plastik tahan 8 jam pada suhu 205oC.Masalah Klinis Penurunan kadar : DIC, fibrinogenolisis, hipofibrinogenemia, komplikasi obstetrik, penyakit hati berat, leukemia. Pada dasarnya, masa protrombin (PPT) dan masa tromboplastin parsial (APTT) yang memanjang serta trombosit yang rendah menandakan terjadinya defisiensi fibrinogen dan juga merupakan tanda DIC. Produk degradasi fibrin (fibrin degradation product, FDP) biasanya diukur untuk memastikan terjadinya DIC. Peningkatan kadar : infeksi akut, penyakit kolagen, diabetes, sindroma inflamatori, obesitas. Pengaruh obat : kontrasepsi oral, heparin. Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

Trauma paskabedah dan kehamilan trimester ketiga dapat menyebabkan temuan positif keliru dari peningkatan kadar fibrinogen, Hemolisis sampel dapat menyebabkan temuan yang tidak akurat, Kontrasepsi oral dan heparin dapat meningkatkan temuan uji.http://eprints.undip.ac.id/28845/1/Prima_Astiawanti_Tesis.pdf 20 Mar. 15http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28757/Chapter%20II.pdf;jsessionid=875294F0A397E2F5202C5479315E1566?sequence=4Cairan kalsium klorida (CaCl2)adalah senyawa ionik yang terdiri dari unsure kalsium (logam alkali tanah) dan klorin. Ia tidak berbau, tidak berwarna, solusi tidak beracun, yang digunakan secara ekstensif di berbagai industri dan aplikasi di seluruh dunia.Berlaku sebagai ion khalida yang khas dan padat pada suhu kamar.Sebuah senyawa yang terjadi secara alami,Kalsium Klorida cairdapat ditemukan paling sering dalam air laut dan mata air mineral.Sebuah deposit alam besar air garam bawah tanah di Alberta utara telah memberikan Ward Chemical dengan kualitas konsentrasi tinggi statiskalsium kloridasejak tahun 1985, memungkinkan kita untuk menjadi salah satu produsen terbesarcairan kalsium kloridapremium di Amerika Utara.Kemampuan klorida kalsium untuk menyerap banyak cairan merupakan salah satu kualitas yang membuatnya begitu serbaguna.Misalnya, produk ini bekerja jauh lebih efisien daripada garam batu ketika datang ke kliring salju dan es dari trotoar, jalan, dan jalan raya.Hal ini terutama berlaku pada suhu yang lebih rendah.Ada beberapa kekurangan dengan aplikasi ini, karena ada beberapa bukti bahwa produk mungkin lebih berbahaya bagi hidup tanaman dari garam batu.Banyak kolam menggunakan produk yang mengandung kalsium klorida, terutama di daerah di mana ada kalsium relatif sedikit ditemukan di dalam air.Penggunaan produk ini membantu meningkatkan kadar kalsium air, yang pada gilirannya meminimalkan potensikorosipada pompa.Produk juga membatasi korosi dengan berbagai jenis peralatan kolam renang, serta kelengkapan kolam apapun yang dibuat dengan logam.Kalsium klorida juga digunakan dalam sejumlah aplikasi lain.Misalnya, percikan produk pada jalan-jalan di iklim kering, khususnya padang pasir, dapat membantu untuk meminimalkan jumlah debu yang ditendang ke atas karena lalu lintas.Produk ini dapat digunakan untuk mengeringkanrumput laut, sehingga membantu dalam produksisoda ash.Hal ini dapat digunakan sebagai bahan dalam berbagai jenis produk plastik, serta membantu pelembut kain tipis cair.Aplikasi umum meliputi air garam untuk pendingin tanaman, control es dan debu di jalan. Karena sifat higroskopisnya, kalsium klorida anhidrat harus disimpan dalam container kedap udara yang tertutup rapat.Sifat-sifatKalsiumkloridadapat berfungsi sebagai sumber ion kalsium dalam larutan, tidak seperti sebagai sumber ion kalsium dalam larutan, tidak seperti kebanyakan senyawa kalsium lainnya, kalsium klorida larut. Sifat ini berguna untuk menggantikan ion dari larutan. Sebagai contoh fosfat dipindahkan dari larutan oleh kalsium :3 CaCl2(aq) + 2 K3PO4(aq) Ca3(PO4)2(s) + 6 KCl (aq)Kalsium kloridacair dapatdielektrolisisuntukmemberikanlogam kalsium dan gas klor :CaCl2(l) Ca (s) + Cl2(g)Kalsiumkloridamemilikiperubahanentalpiyang sangattinggidari solusi.Garamanhidratadalahdeliquescent, yang dapat mengakumulasi air yang cukup di kisi Kristal untuk membentuk solusi.PersiapanKalsiumkloridadapatdihasilkansecara langsungdaribatu kapur, tetapi dapat juga diproduksi dalam jumlah besar sebagai produk sampingan dari proses Solvay. Konsumsi Amerika utara pada tahun 2002 adalah1.687.000ton ( 3700000000). Dow chemical, sebuah perusahaan manufaktur di Michigan, rumah-rumah sekitar 35% dari kapasitas produksi total kalsium klorida AS .Kalsium klorida dibuat dari campuran antara Larutan asam klorida dengan kalsium hidroksida dengan reaksi sebagai berikut.Ca(OH)2+ HClCaCl2+ H20Juga dapat dibuat dari kalsium karbonat dan asam kloridaCaCO3+ HClCaCl2+ H2CO3Selain menjadi solvay oleh produk, CaCl2juga diperolah dari air asin alami (terutama di Michigan). Air asin yang khas berisi 14% NaCl, 9% CaCl2dan 3% MgCl2. Presipitat NaCl dievaporasi. Magnesium klorida ditambahkan kapur untuk mengendapkan magnesium hidroksida.MgCl2+ Ca(OH)2Mg(OH)2+ CaCl2KejadianKalsiumkloridaterjadisebagaievaporasi minerallangka (dihidrat) dan antarcitite (hexahydrate). Sebuahchlorocalcite mineral terkait (kalium klorida kalsium, KCaC13) juga sangat jarang.KegunaanFungsi CaCl2, antara lain sebagai pelebur es di jalan raya pada musim dingin, untuk menurunkan titik beku pada mesin pendingin, sebagai pengenyal dan pengawet makananKalsium klorida digunakan untuk de-icing dan pengeringan dalam industri seperti baja, kaca dan semen.Penggunaan Kalsium KloridaPelebur es di jalan raya40 %

Kontrol debu jalan20

Proses industry20

Sumur minyak dan gas10

Beton5

Bermacam-macam5

Sejumlahbesar kalsiumkloridadigunakanpadajalanuntuk mengendalikandebudi musim panas dan meleburkan es di musim dingin. Pengendalian debu menggunakan persentase yang mencakup beberapa untuk stabilisasi dasar jalan. Kalsium klorida kurang korosif terhadapa beton daripada natrium kloridaPengeringPengeringantabungsering dikemas dengan kalsium klorida. Kelp yang sudah dikeringkan dengan kalsium klorida untuk digunakan menghasilkan karbon natrium. Manambahkan kalsium klorida padat menghapus air terlarut. Kalsium klorida juga digunakan dalam produk seperti DampRid yang diiklankan sebagai penyerap kelembaban udara. Kalsium klorida anhidrat telah disetujui oleh FDA sebagai bantuan dalam kemasan untuk memastikan kekeringan (CPG7.117,02).Sifat higroskopisini juga diterapkan untuk menjaga lapisan cairan pada permukaan jalan yang berdebu.De-icingdanPenekanan Titik BekuDenganmenekantitik beku, kalsium klorida digunakan untuk mencegah terbentuknya es dan meleburkan es. Hal ini sangat berguna pada permukaan jalan. Tidak seperti natrium klorida yang lebih umum digunakan, kalsium klorida relative tidak berbahaya untuk tanaman dan tanah, namun pengamatan terakhir di Negara bagian Washington menyarankan kemungkinan kalsium klorida sangat keras terhadap pohon cemara di pinggir jalan.CaCl2jugalebihefektifpadasuhu yang lebih rendahdaripadanatrium klorida. Solusikalsium klorida dapat mencegah pembekuan pada suhu serendah -52C (-62oF), sehingga ideal untuk pertanian menerapkan ban sebagai pemberat cair, membantu traksi di daerah beriklim dingin.SumberionkalsiumKalsiumkloridadigunakanuntukmeningkatkankekerasandi kolamrenang.Hal ini akan mengurangi erosi beton di kolam renang. Denga prinsip Le Chatelier dan efek ion umum, meningkatkan kalsium dalam air akan mengurangi pembubaran senyawa penting kalsium untuk struktur beton.Dalamakuariumlaut,kalsium klorida ditambahkan kalsium karbonat yang bioavailable untuk hewan seperti moluska dan cnidaria. Kalsium hidroksida (kalkwasser mix) atau reactor kalsium dapat digunakan untuk memperkenalkan kalsium, bagaimanapun penambahan kalsium klorida adalah metode tercepat dan berdampak minimal terhadap pH.MakananSebagaibahan, kalsium kloridaterdaftarsebagaimakananaditifyang diizinkandi Uni eropa untuk digunakan sebagai sequestrant dan agen pengencangan dengan nomor E509 E dan dianggap aman (GRAS) oleh Food and Drug Administration. Rata-rata konsumsi kalsium klorida sebagai bahan tambahan pangan telah diperkirakan 160-345mg/hariuntukindividu.Sebagaiagenfirming, kalsiumkloridadigunakandalam sayuran kalengan, dalam firming dadih kacang kedelai menjadi tahu dan dalam memproduksi pengganti kaviar dari jus sayuran atau buah. Ia biasanya digunakan sebagai elektrolit dalam minuman olahraga dan minuman lainnya termasuk Smartwater dan Nestle kemasan. Rasa sangat asinkalsium klorida juga digunakan untuk acar dan tidak meningkatkan kandungan natrium makanan itu. Sifat titik beku kalsium klorida ditekan dan digunakan misalnya di bar Cadbury Caramik untuk menghambat pembekuan caramel.Dalambir,kalsium klorida kadang-kadang digunakan untuk memperbaiki kekurangan mineral dalam pembuatan bir. Ini mempengaruhi rasa dan reaksi kimia selama proses pembuatan bir dan juga dapat mempengaruhi ragi selama fermentasi.Kalsiumklorida kadang-kadang ditambahkan ke dalam susu olahan untuk mengembalikan keseimbangan keseimbangan alami antara kalsium dan protein dalam kesin untuk pembuatan keju seperti brie,PlardondanStilton.MedisKalsiumklorida dapat disuntikkan sebagai terapi intravena untuk pengobatan hipokalsemia. Ia digunakan untuk gigitan atau sengatan serangga, reaksi sensitivitas, terutama ketika ditandai dengan urtikaria, keracunan magnesium, sebagai bantuan dalam pengelolaan gejala kolik akut dalam dalammemimpin pada resusitasi jantung,, terutama setelah operasi jantung terbuka. Parenteralkalsiumdapat digunakan ketika epinephrine telah gagal untuk memperbaiki kontraksi miokard lemah atau tidak efektif.Kalsium klorida injeksimungkin memusuhitoksisitas jantung yang diukur dengan elektrokardiogram. Ia dapat membantu untuk melindungi miokardium dari tingkat kalium serum yang sangat tinggi pada hiperkalemia. Kalsium klorida juga dapat digunakan untuk pengobatan keracunan pemblokira saluran kalsium dari efek samping obat-obatan seperti Cardizem- membantu menghindari potensial serangan jantung.PengeboranMinyakKetikapengeboranminyak, penting untuk membuang air dari lumpur yang berbasis minyak untuk mendapatkan stabilitas lubang bor. Kalsium klorida mempromosikan aktivitas seimbang, misalnya persamaan air dalam lumpur minyak berbasis dengan shale tersebut.Haliniumum saat pengeboran minyak untuk menghadapi diformasi air. Insinyur melalukan pengeboran menggunakan bahan kimia seperti CaCl2karena memberikan mereka fleksibilitas lebih dalam perumusan lumpur sehubungan dengan shale jenis tertentu. Sealnjutnya, menghilangkan air selama fase internal berarti bahwa susunan ion itu diserap oleh system akan sama seperti yang dilakukan oleh pembentukan lumpur.LainnyaKalsium klorida digunakan dalam campuran beton untuk membantu mempercepat pengaturan awal, tetapi ion klorida mengakibatkan korosi baja, sehingga tidak boleh digunakan dalam tulang beton. Bentuk anhidrat kalsium klorida dapat juga digunakan untuk tujuan ini dan dapat memberikan ukuran kelembaban dalam beton.Kalsium klorida disertakan sebagai aditif dalam plastik dan pemadam kebakaran, dalam pengolahan air limbah sebagai bantuan drainase, di tanur tiup sebagai aditif untuk mengontrol perancah (penggumpalan dan adhesi bahan yang mencegah muatan tanur dari descending), dan pelembut kainsebagai tipis.Pembubaran eksotermik kalsium klorida digunakan dalam kaleng pemanasan-sendiri.ToksikologiKalsiumkloridadapat bertindaksebagaiiritanolehdesiccating kulitlembab.Kalsium klorida padat larut secara eksotermikal dan dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan kerongkongan jika kalsium klorida ditelan.Mengkonsumsisolusiterkonsentrasiatauproduk kalsium dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal atauulserasi.Perdebatantentangyanglebih buruk terhadap lingkungan kehidupan tanaman local karena tinggiya konsentrasi garam masih harus diselesaikan. Pencairan es di rumah-pasar telah berkembang baru-baru ini.Pemerintah daerahjuga menggunakan kalsium kloridaPesaing kalsium klorida baru-baru ini di pasaran adalah kalsium magnesium asetat, yang dibuat oleh magnesium yang mengandung kapur dan asam asetat. Garam ini terbukti bias menjadi alternative non-korosif terhadap klorida.Kalsiumkloridadigunakan untukbeberapapendingin industri. Kalsium klorida jenuh tidak membeku sampai 50oC sedangkan natrium klorida jenuh memiliki titik beku -20oC.Kalsium khlorida merupakan garam kalsium yang mempunyai sifat larut dalam air. Kalsium Klorida banyak digunakan untuk memperbaiki tekstur pada produk olahan buah dan sayur juga dapat dipergunakan untuk tekstur keripik, karena dapat menurunkan penguraian sel-sel yang menyebabkan pelunakan jaringan.Bentuk-bentuk CaCl2CaCl2digunakan oleh banyak konsumen dan produksi industrial. CaCl2ada dalam berbagaibentukdan dalam berbagai konsentrasi.Beberapa bentuknya adalah serpih,pelet,bubukdankerikil.Setiap bentuk bergantung dari penggunaanya. Misalnya, serpihCaCl2dan pellet digunakan untuk de-icing jalan dan jalan raya selama musim dingin. Merea efektif untuk tujuan ini karena memiliki kandungan air yang lebih banyak dan kurang kalsium. Es meleleh di tingkat yang lebih cepat daripada de-icer yang lain.Kalsium klorida PeletKalsium kloridapellet adalah kalsium klorida berbentuk lingkaran dan merupakan salah satu dari banyak bentuk kalsium klorida.CaCl2pelet sangatbergunadalampencairanesdan salju agar cepatmencair. Mereka umunya diguanakn oleh pemilik took di trotoar kota di depan perusahaan mereka. Masing-masingpemilik rumah lebih suka untuk melelehkan es dan salju menggunakan ini karena relative tidak berbahaya bagi kehidupan tanaman dan tanah. Iajugabekerja lebih baik dalam suhu digin daride- icer umumnya,garambatu.MengapapeletCaCl2sangatefektifdalampencairanes?Mereka memancarkan panas kedua dan melakukan kontak dengan es dan atau salju. Bentuk bulat cepat memotong es, di temperature es serendah 25 derajat di bawah nol. Karenakecepatanyang mereka dalam menanggung es, pengguna dapat mengeluarkan sampai 75% kurang per aplikasi dibandingkan dengan salju lainnya dan produk es mencair. Satukeuntungankhususnya dihargaiolehpenggunaadalahbahwa tidak ada sisa residu tepung tertinggal.KalsiumKlorida CairKalsiumKloridacairtidak berbau,tidak berwarna,dantidak mudah terbakar. Kalsium klorida dalam dalambentuk cairmerupakan solusi larut yang sangat higroskopis yang juga eksotermik.Kemampuan untuk menarik kelembaban dari sekitarnya, menahan penguapan, dan panas rilis pada reaksi kimia membuat substansi yang sempurna untuk pembangunan jalan dan pemeliharaan, termasuk pengendalian es dan debu dan stabilisasi dasar.Kalsium klorida cair digunakan dalam transformasi genetic sel dengan meningkatkan permeabilitas membrane sel, merangsang kompetensi untuk penyerapan DNA (memungkinkan fragmen DNA masuk ke dalam sel lebih mudah).DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2010.Calcium Chloride.http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_chloride. diakses tanggal 8 Januari 2011.Anonim, 2010.Kalsium Klorida.http://naynienay.wordpress.com/2010/03/04/kalsium-klorida/. Diakses tanggal 8 Januari 2011.Malcolm, 2011.What is calcium chloride ?.http://www.wisegeek.com/wh

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://i.ytimg.com/vi/GYy9B6vnCtI/hqdefault.jpg&imgrefurl=http://www.youtube.com/watch?v%3DGYy9B6vnCtI&h=360&w=480&tbnid=2MyBx7tJcB-TXM:&zoom=1&docid=Uhz3zuxaQM4IRM&ei=CRUMVYbBEofIuATqy4HACA&tbm=isch&ved=0CCEQMygGMAY http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/bahan_kontruksi_teknik/bab2_kapur.pdfKapur tohorDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kalsium oksida

Nama IUPAC[sembunyikan]Kalsiumoksida

Nama lain[sembunyikan]Kapur tohor

Identifikasi

Nomor CAS[1305-78-8]

PubChem14778

Nomor RTECSEW3100000

Kode ATC

SMILES[Ca]=O

InChI1/Ca.O/rCaO/c1-2

Sifat

Rumus molekulCaO

Massa molar56,0774 g/mol

PenampilanSerbuk putih hingga kuning/coklat pucat

BauTidak berbau

Densitas3,34 g/cm3[1]

Titik lebur2613 C, 2886 K, 4735 F[1]

Titik didih2850 C, 3123 K (100hPa)[2]

Kelarutandalamair1,19 g/L (25 C), 0,57 g/L (100 C), reaksi eksotermik[3]

KelarutandalamAsamLarut (juga di dalamgliserol,larutan gula)

KelarutandalamMetanolTaklarut (juga di dalamdietil eter,n-oktanol)

Keasaman(pKa)12.8

Termokimia

Entalpi pembentukan standar(fHo)635kJmol1[4]

Entropi molar standar(So)40Jmol1K1[4]

Bahaya

MSDS[1]

Indeks EUTidak didaftar

NFPA 704032

Titik nyalaTidak mudah terbakar

Senyawa terkait

AnionlainnyaKalsium sulfidaKalsium hidroksida

KationlainnyaBerilium oksidaMagnesium oksidaStronsium oksidaBarium oksida

Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlakupadatemperatur dan tekanan standar(25C, 100kPa)

Sangkalan dan referensi

Kapur tohor, atau dikenal pula dengan namakimiakalsium oksida(CaO), adalah hasil pembakaran kapur mentah (kalsium karbonatatau CaCO3) pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius.[5]Jika disiram denganair, maka kapur tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi kapur padam (kalsium hidroksida, CaOH)[6]Saat kapur tohor disiram dengan air, terjadi reaksi sebagai berikut:CaO (s) + H2O (l)Ca(OH)2(aq) (Hr= 63.7 kJ/mol of CaO)Fungsi[sunting|sunting sumber]Reaksi kapur tohor dengan air yang memberikan energi berupa panas, telah lama diketahui dan dimanfaatkan untuk memasak dengan biaya yang murah. Catatan mengenai hal ini sudah dibuat olehAl Razidari Persia, namun belum terpikirkan untuk kegunaannya dalam memasak. Barulah padaera Victoriapotensinya mulai disadari sebagai pengganti bahan bakar yang umum. Dan kini dipertimbangkan untuk makanan kaleng yang bisa memanaskan dirinya sendiri.[7]Kapur tohor yang dipanaskan hingga suhu 2400 derajat Celcius menghasilkan cahaya terang. Sifat ini dimanfaatkan dalam pembuatan panggungteatersebelum adanya lampu listrik.[8]Kapur tohor dengan sifat basanya juga dimanfaatkan dalam pembuatantelur bitan.