6
PR UJIAN ORAL dr. Azizah, Sp.A Di susun Oleh : Feba Palguna Wardhani ˗ 01.206. 5185 1. RESIKO/ DAMPAK KELAHIRAN PREMATUR Persalinan prematur adalah suatu persalinan dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Adapun masalah-masalah yang dapat terjadi sebagai berikut : a. Hipotermia Dalam kandungan, bayi berada dalam suhu lingkungan yang normal dan stabil 36 o sampai dengan 37 o . segera setelah lahir bayi di hadapkan pada suhu lingkungan yang umumnya lebih rendah. Perbedaan suhu ini memberi pengaruh pada kehilangan panas tubuh bayi. Selain itu, hipotermia dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan panas dan kesanggupan menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup memadai, lemak subkutan yang sedikit, belum memotongnya sistem syaraf pengatur suhu tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding dengan berat badan sehingga mudah kehilangan panas. Tanda khusus hipotermia: Suhu tubuh di bawah normal Kulit dingin

Materi Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ikterik pada bayiPerbedaan bronkiolitis dan BRPN

Citation preview

PR UJIAN ORAL dr. Azizah, Sp.ADi susun Oleh :

Feba Palguna Wardhani 01.206. 51851. RESIKO/ DAMPAK KELAHIRAN PREMATURPersalinan prematur adalah suatu persalinan dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.Adapun masalah-masalah yang dapat terjadi sebagai berikut :

a. Hipotermia

Dalam kandungan, bayi berada dalam suhu lingkungan yang normal dan stabil 36o sampai dengan 37o. segera setelah lahir bayi di hadapkan pada suhu lingkungan yang umumnya lebih rendah. Perbedaan suhu ini memberi pengaruh pada kehilangan panas tubuh bayi. Selain itu, hipotermia dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan panas dan kesanggupan menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup memadai, lemak subkutan yang sedikit, belum memotongnya sistem syaraf pengatur suhu tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding dengan berat badan sehingga mudah kehilangan panas.

Tanda khusus hipotermia: Suhu tubuh di bawah normal

Kulit dingin

Sianosisb. Sindrom gawat panas

Kesukaran pernafasan pada bayi prematur dapat disebabkan belum sempurnanya pembentukan membran lidah surfaktan paru yang merupakan suatu yang dapat menurunkan tegangan dingin alveoli paru. Pertumbuhan surfaktan paru mencapai maksimum pada minggu ke-35 kehamilan.

Defisiensi surfaktan menyebabkan gangguan kemampuan paru untuk mempertahankan stabilitasnya. Alveolis akan kembali kolaps setiap akhir ekspirasi sehingga untuk pernafasan berikut yang disertai usaha Inspirasi yang kuat.

Tanda khusus sindrom gawat panas: Pernapasan cepat

Sianosis periolal

Meruntuh waktu ekspirasi

Retraksi substernal dan internal

c. Hipoglikemia

Glukosa merupakan sumber utama energi selama masa janin. Kecepatan glukosa yang di ambil janin tergantung dari kadar gula darah itu karena terputusnya hubungan plasenta dan janin menyebabkan terhentinya pemberian glukosa.

Bayi aterm dapat mempertahankan kadar gula darah 50-60 mg/dl selama 72 jam pertama, sedangkan bayi di sebabkan cadangan glikogen yang belum mencukupi. Hipolikemia bila kadar gula darah sama dengan atau kurang dari 20 mg/dl.

Tanda khusus hipoglikemia

Gemetar atau tremor

Sianosis

Apatis

Kejang

Tangisan lemah atau melengkung

Kelumpuhan atau letargi

Kesulitan minum

Terdapat gerakan putar mata

Keringat dingin

Hipotermia

Gagal jantung dan henti jantung (sering berbagai gejala muncul bersama-sama).

d. Rentan terhadap infeksi

Pemindahan subtansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada minggu terakhir masa kehamilan. Bayi prematur mudah menderita infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga bayi mudah menderita infeksi. Selain itu, karena kulit dan selaput lendir membran tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup bulan.Adapun dampak bayi premature untuk jangka panjang adalah :

a. Retinopati prematuritas/ ROP

ROP atau disebut juga retrolental fibroblast/ RLF adalah gangguan mata pada bayi yang lahir premature.hal ini diduga disebabkan oleh pertumbuhan tidak sempurna dari retina pembuluh darah yang dapat menyebabkan jaringan parut dan ablasi retina.

b. Gangguan jantung

Para peneliti dari University of Rhode Island, bayi premature seringkali tumbuh menjadi anak yang kurang sehat dan menghadapi resiko masalah jantung yang lebih besar dari anakanak lain. Mereka juga cenderung akan mengalami masalah secara sosial.c. Gangguan Mental dan kejiwaan

Berpengaruh terhadap kadar stress akibat berat lahir yang sangat rendah, pengambilan darah berulang, pembedahan dan masalah pernafasan. Sumber stress semacam ini bisa memproduksi hormone kortisol yang lebih tinggi, yang mempengaruhi pengaturan metabolisme, respon kekebalan, dan sirkulasi darah.d. Kondisi paru paru yang lemah dan hipertensi. Semakin kurang berat lahir bayi semakin lemah pula kondisi paru paru dan hipertensi.

e. Bayi lahir premature akan bergulat dengan masalah akademis.

Mereka cenderung mengalami masalah ketidakmampuan belajar, mengalami kesulitan dengan matematika, dan membutuhkan banyak layanan di sekolah daripada anak dengan lahir normal.

2. Resiko/ Dampak bayi MakrosomiaMakrosomia merupakan bayi yang lahir dengan BB>4000 gr.

a. Resiko pada ibu :

1) Robekan hebat jalan lahir

2) Perdarahan

3) Terjadi peningkatan persalinan dengan sectio caesaria.

4) Ibu sering mengalami gangguan berjalan pasca melahirkan akibat peregangan maksimal struktur tulang panggul. Keluhan keluhan tersebut bisa sembuh dengan perawatan yang baik.

b. Resiko Pada bayi :

1) Terjadinya distosia bahu yaitu kepala bayi telah lahir tetapi bahu tersangkut di jalan lahir.

2) Asfiksia pada bayi sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan untuk melahirkan bahu.

3) Brachial Palsy (kelumpuhan syaraf di leher) yang ditandai dengan adanya gangguan motorik pada lengan.

4) Patah tulang selangka (clavicula) yang sengaja dilakukan untuk dapat melahirkan bahu.

5) Kematian bila bayi tidak dapat dilahirkan.

Makrosomia dapat meningkatkan resiko pada bayi mengalami hipoglikemia, hipokalsemia, hiperviskostas, dan hiperbilirubinemia.3. Macam-macam AsifiksiaAsfiksia adalah suatu keadaan ketidakmampuan bayi untuk bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.Klasifikasi klinis asfiksia dibagi dalam 2 macam, yaitu sebagai berikut :

a. Asfiksia Livida Yaitu asfiksia yang memiliki ciri meliputi warna kulit kebiru-biruan, tonus otot masih baik, reaksi rangsangan masih positif, bunyi jantung reguler, prognosis lebih baik.b. Asfiksia Pallida Yakni asfiksia dengan ciri meliputi warna kulit pucat, tonus otot sudah kurang, tidak ada reaksi rangsangan, bunyi jantung irreguler, prognosis jelek.Klasifikasi berdasarkan nilai APGAR score :

a. Asfiksia berat (nilai Apgar 0-3)

Memerlukan resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen terkendali. Pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung 100X/menit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan terkadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada.

b. Asfiksia sedang ( mild moderate asphyksia), nilai Apgar 4-6Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernapas kembali. Pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung lebih dari 100X/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refleks iritabilitas tidak ada.

c. Asfiksia Ringan ( vigorus baby), nilai Apgar 7-10Bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa.