39
Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 253 MATERI INTI 5 PEMANFAATAN JKN DAN BOK DI PUSKESMAS I. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mempelajari materi ini peserta mampu memahami tentang pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari materi ini peserta mampu: 1. Menjelaskan pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas 2. Menjelaskan pemanfaatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas II. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN Pokok bahasan dan sub pokok bahasan pada materi ini terdiri atas : A. Jaminan Kesehatan Nasional 1. Pengertian 2. Manfaat 3. Kepesertaan 4. Pelayanan B. Bantuan Operasional Kesehatan 1. Pendahuluan 2. Tujuan BOK di Puskesmas 3. Penggunaan dan pemanfaatan BOK di Puskesmas III. BAHAN BELAJAR 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 2. Perpres No. 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan 3. Permenkes No 28/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN 4. Permenkes No.52 Tahun 2016 tentang Standar tarif JKN 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 253

MATERI INTI 5

PEMANFAATAN JKN DAN BOK DI PUSKESMAS

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari materi ini peserta mampu memahami tentang

pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

B. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari materi ini peserta mampu:

1. Menjelaskan pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di

Puskesmas

2. Menjelaskan pemanfaatan Bantuan Operasional Kesehatan

(BOK) di Puskesmas

II. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Pokok bahasan dan sub pokok bahasan pada materi ini terdiri atas :

A. Jaminan Kesehatan Nasional

1. Pengertian

2. Manfaat

3. Kepesertaan

4. Pelayanan

B. Bantuan Operasional Kesehatan

1. Pendahuluan

2. Tujuan BOK di Puskesmas

3. Penggunaan dan pemanfaatan BOK di Puskesmas

III. BAHAN BELAJAR

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

2. Perpres No. 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres No.

12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan

3. Permenkes No 28/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program

JKN

4. Permenkes No.52 Tahun 2016 tentang Standar tarif JKN

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Page 2: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 254

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2016 tentang

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan TA

2017

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

TA 2017

IV. MEDIA DAN ALAT BANTU

a. Modul

b. Bahan Tayang

c. Komputer/laptop

d. LCD

e. Flipchart

f. White Board

g. Spidol

Page 3: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 255

V. URAIAN MATERI

POKOK BAHASAN 1.

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

A. Pengertian Jaminan Kesehatan Nasional

Sesuai dengan falsafah dasar negara Pancasila terutama sila ke-5

mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hal ini juga termaktub

dalam pasal 28H dan pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945. Dalam

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam

memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan

memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan

terjangkau.

Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus

berkembang sesuai amanat pada perubahan UUD 1945 Pasal l34

ayat 2, yaitu menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sistem

Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan

dimasukkannya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD

1945, kemudian terbitnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjadi suatu bukti

yang kuat bahwa pemerintah dan pemangku kepentingan terkait

memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan

sosial bagi seluruh rakyatnya. Melalui Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial,

pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar

dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

Untuk mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

WHA ke-58 tahun 2005 di Jenewa yang menginginkan setiap negara

mengembangan Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh

penduduk, maka pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan

jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN).

Usaha ke arah itu sesungguhnya telah dirintis pemerintah dengan

menyelenggarakan beberapa bentuk jaminan sosial di bidang

kesehatan, diantaranya adalah melalui PT Askes (Persero) dan PT

Jamsostek (Persero) yang melayani antara lain pegawai negeri sipil,

Page 4: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 256

penerima pensiun, veteran, dan pegawai swasta. Untuk masyarakat

miskin dan tidak mampu, pemerintah memberikan jaminan melalui

skema Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan

Kesehatan Daerah (Jamkesda). Namun demikian, skema-skema

tersebut masih terfragmentasi, terbagi-bagi sehingga biaya

Kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali.

Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 2004 dikeluarkan Undang-

Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN). Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 ini

mengamanatkan bahwa program jaminan sosial wajib bagi seluruh

penduduk termasuk program Jaminan Kesehatan melalui suatu

badan penyelenggara jaminan sosial.

Badan penyelenggara jaminan sosial telah diatur dengan Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS

Ketenagakerjaan. Untuk program Jaminan Kesehatan yang

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, implementasinya telah

dimulai sejak 1 Januari 2014. Program tersebut selanjutnya disebut

sebagai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pengaturan

teknis pelaksanaan lebih lanjut program JKN dituangkan dalam

berbagai peraturan sebagai turunan dari kedua Undang-Undang

tersebut diatas, baik dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP),

Peraturan Presiden (Perpres), Peraturan Menteri Kesehatan

(Permenkes), Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes), Surat

Edaran (SE) Menteri Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan (Manlak),

Petunjuk Teknis (Juknis), Panduan Praktis dan lain-lain.

Untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dibuat juga

Program Indonesia Sehat yang merupakan salah satu program dari

Agenda ke-5 Nawa Cita. Program Indonesia Sehat dilaksanakan

dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu penerapan paradigma

sehat, penguatan pelayanan kesehatan primer dan pelaksanaan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pelaksanaan JKN dilakukan

dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta

kendali mutu dan biaya. Hal tersebut dilakukan agar tercapainya

keluarga – keluarga sehat. Salah satu indikator utama keluarga

sehat untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga adalah

keluarga sudah menjadi anggota JKN.

Page 5: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 257

B. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional

Peserta JKN memperoleh manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat

pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitative termasuk pelayanan obat dan

bahan medis habis pakai sesuai indikasi medis.

Manfaat JKN terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu manfaat medis dan

manfaat non-medis. Manfaat medis berupa pelayanan kesehatan

yang komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)

sesuai dengan indikasi medis yang tidak terikat dengan besaran

iuran yang dibayarkan. Manfaat non-medis meliputi akomodasi dan

ambulan. Manfaat akomodasi untuk layanan rawat inap sesuai hak

kelas perawatan peserta. Manfaat ambulan hanya diberikan untuk

pasien rujukan antar fasilitas kesehatan, dengan kondisi tertentu

sesuai rekomendasi dokter.

Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama (FKTP) maupun FKRTL (Fasilitas Kesehatan

Rujukan Tingkat Lanjutan). Pelayanan kesehatan dilakukan secara

berjenjang mulai dari FKTP ke FKRTL kecuali pada keadaan

emergency (darurat).

Manfaat Jaminan Kesehatan diatur dalam Peraturan Presiden No.

19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden No.

12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan pada pasal 22 yaitu

pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan

non spesialistik yang mencakup :

1. Administrasi pelayanan

2. Pelayanan promotif dan preventif;

3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;

4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non

operatif;

5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;

6. Pemeriksaan penunjang diagnostic laboratorium tingkat pratama;

dan

7. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi

Manfaat JKN juga diatur dalam Permenkes No. 28 Tahun 2014

tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan

Page 6: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 258

Nasional yaitu pelayanan kesehatan di FKTP merupakan pelayanan

kesehatan non-spesialistik yang meliputi :

1. Administrasi pelayanan;

2. Pelayanan promotif dan preventif;

3. Pemeriksanaan, pengobatan, dan konsultasi medis;

4. Tindakan medis non-spesialistik, baik operatif maupun non-

operatif;

5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;

6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis

7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama;

dan

8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.

Pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk pelayanan medis

mencakup :

1. Kasus medis yang dapat diselesakan secara tuntas di pelayanan

kesehatan tingkat pertama;

2. Kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum

dilakukan rujukan;

3. Kasus medis rujuk balik;

4. Pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan

gigi tingkat pertama;

5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi, dan anak balita

oleh bidan atau dokter; dan

6. Rehabilitasi medik dasar.

Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi :

1. Penyuluhan kesehatan perorangan, meliputi paling sedikit

penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan

perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri

Pertusis Tetanus dan Hepatitis-B (DPT-HB), Polio, dan Campak.

3. Keluarga berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar,

vasektomi, tubektomi, termasuk komplikasi KB bekerja sama

dengan lembaga yang membidangi keluarga berencana.

4. Vaksin untuk imunisasi dasar dan alat kontrasepsi dasar

disediakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.

5. Pelayanan skrining kesehatan tertentu diberikan secara selektif

untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan,

yaitu :

Page 7: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 259

a. Diabetes mellitus tipe II

b. Hipertensi

c. Kanker leher Rahim

d. Kanker payudara

e. Penyakit lain yang ditetapkan Menteri

6. Pelayanan skrining kesehatan tertentu dalam poin 5 merupakan

pelayanan yang termasuk dalam lingkup non-kapitasi, yang

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Pemeriksaan penunjang pelayanan skrining kesehatan

meliputi :

a. Pemeriksaan gula darah

b. Pemeriksaan IVA untuk kasus Ca Cervix

c. Pemeriksaan Papsmear

7. Khusus untuk kasus dengan pemeriksaan IVA positif dapat

dilakukan pelayanan Terapi Krio.

Manfaat Pelayanan Kebidanan dan Neonatal dalam JKN :

1. Pemeriksaan ANC berupa pemeriksaan fisik, pengukuran tinggi

badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran

lingkar lengan atas, pemeriksaan tinggi fundus uteri, pemeriksaan

denyut jantung janin, pemeriksaan posisi janin, pemeriksaan Hb,

pemeriksaan golongan darah, tes celup glukoprotein urin,

imunisasi, pemberian suplemen besi dan asam folat, dan

konseling, serta mengonsultasikan ke dokter pada trimester

pertama atau sedini mungkin

2. Pemeriksaan ANC sesuai standar diberikan dalam bentuk paket

minimal 4 (empat) kali pemeriksaan

3. Pemeriksaan PNC/neonatus sesuai standar diberikan dalam

bentuk paket minimal 3 (tiga) kali kunjungan ibu dan 3 (tiga) kali

kunjungan bayi

4. Pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan

atau dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya

Manfaat yang tidak dijamin dalam program JKN meliputi :

1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur

sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku

Page 8: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 260

2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan

yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kecuali

dalam keadaan darurat

3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan

kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat

kecelakaan kerja atau hubungan kerja

4. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan

kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang

ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas

5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri

6. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik

7. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas

8. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi)

9. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau

akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri

10. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk

akupunktur non medis, shin she, chiropractic, yang belum

dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan

(health technology assessment)

11. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai

percobaan (eksperimen)

12. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu

13. Perbekalan kesehatan rumah tangga

14. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap

darurat, kejadian luar biasa/wabah

15. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang

dapat dicegah (preventable adverse events);. Yang

dimaksudkan preventable adverse events adalah cedera yang

berhubungan dengan kesalahan/kelalaian penatalaksanaan

medis termasuk kesalahan terapi dan diagnosis, ketidaklayakan

alat dan lain-lain sebagaimana kecuali komplikasi penyakit

terkait

16. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan

Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan

C. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional

Peserta JKN mendapatkan kartu kepesertaan berupa Kartu

Indonesia Sehat (KIS). Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

diberikan nomor identitas tunggal oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Bagi peserta : Askes

Page 9: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 261

sosial dari PT. Askes (Persero), jaminan pemeliharaan kesehatan

(JPK) dari PT. (Persero) Jamsostek, program Jamkesmas dan

TNI/POLRI yang belum mendapatkan nomor identitas tunggal

peserta dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

(BPJS Kesehatan), tetap dapat mengakses pelayanan dengan

menggunakan identitas yang sudah ada. Kepesertaan dalam JKN

bersifat wajib dan peserta wajib membayar iuran.

Peserta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meliputi:

1. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja

paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar

iuran atau yang iurannya dibayar pemerintah

2. Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdiri atas

2 kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan

kesehatan dan Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI)

jaminan kesehatan.

3. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan

adalah fakir miskin dan orang tidak mampu.

4. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan kesehatan

adalah Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya,

Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, serta

bukan Pekerja dan anggota keluarganya

Peserta BPJS Kesehatan ada 2 kelompok yaitu :

1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan adalah

peserta JKN yang terdiri dari fakir miskin dan orang tidak mampu

yang iurannya dibayar oleh Pemerintah

2. Bukan PBI jaminan kesehatan, yang terdiri dari:

a. Pekerja Penerima Upah (PPU) dan anggota keluarganya

mencakup suami/istri dan 3 (tiga) orang anak yang sah.

Penjaminan Anak untuk peserta PPU sampai usia 21 tahun

dan belum berkeluarga atau usia 25 Tahun dengan status

pelajar/mahasiswa, yaitu :

1) Pegawai Negeri Sipil

2) Anggota TNI

3) Anggota Polri

4) Pejabat negara

5) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri

6) Pegawai swasta

7) Pekerja yang tidak termasuk diatas yang menerima upah.

Page 10: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 262

b. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan anggota

keluarganya, yaitu :

1) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri

2) Pekerja yang tidak termasuk poin 1 yang bukan penerima

Upah

3) Pekerja sebagaimana dimaksud diatas, termasuk warga

negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6

(enam) bulan

c. Bukan Pekerja (BP) dan anggota keluarganya terdiri atas :

1) Investor;

2) Pemberi Kerja;

3) Penerima Pensiun;

4) Veteran;

5) Perintis Kemerdekaan; dan

6) Bukan Pekerja yang tidak termasuk diatas yang mampu

membayar Iuran

d. Penerima pensiun terdiri atas:

1) Pegawai Negeri Sipil yang berhentidengan hak pension

2) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak

pension

3) Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pension

4) Penerima Pensiun selain diatas

5) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pension

sebagaimana dimaksud diatas yang mendapat hak pension

Tabel 1.1. Iuran Peserta Jaminan Kesehatan Nasional

PESERTA BENTUK IURAN BESARAN IURAN

PBI NILAI NOMINAL (per jiwa)

Rp. 23.000,-

PNS/TNI/POLRI 5% (per keluarga ) 2% daripekerja 3% daripemberikerja

PEKERJA PENERIMA UPAH SELAIN PNS DLL

5% (per keluarga) 1% daripekerja 4% daripemberikerja

PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH dan BUKAN PEKERJA

NILAI NOMINAL (per jiwa)

1. Rp 25.500,- 2. Rp 51.000,- 3. Rp 80.000,-

Page 11: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 263

Keterlambatan pembayaran Iuran Peserta JKN lebih dari 1 bulan,

maka penjaminan peserta diberhentikan sementara, dan akan

kembali aktif jika peserta membayar iuran bulan tertunggak. Jika

dalam waktu 45 hari sejak status kepesertaan aktif kembali peserta

menggunakan pelayanan rawat inap maka peserta wajib membayar

denda sebesar 2,5% dari biaya pelayanan dengan maksimal denda

Rp.30.000.000,-. Ketentuan pembayaran iuran tertunggak dan

denda dikecualikan untuk Peserta Tidak mampu yang dibuktikan

dengan surat keterangan dari instansi berwenang.

Setiap Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berhak :

1. Mendapatkan nomor identitas tunggal peserta

2. Memperoleh manfaat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan

yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan (BPJS Kesehatan).

3. Memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama

dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS

Kesehatan) sesuai yang diinginkan. Perpindahan

fasilitaskesehatan tingkat pertama selanjutnya dapat dilakukan

setelah 3(tiga) bulan. Khusus bagi peserta: Askes sosial dari PT.

Askes(Persero), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dari

PT.(Persero) Jamsostek, program Jamkesmas dan TNI/POLRI, 3

(tiga)bulan pertama penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

Nasional(JKN), Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

ditetapkan olehBadan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

(BPJSKesehatan).

4. Mendapatkan informasi dan menyampaikan keluhan

terkaitdengan pelayanan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan

Nasional(JKN).

Setiap Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berkewajiban

untuk:

1. Mendaftarkan diri dan membayar iuran, kecuali Penerima

Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan pendaftaran dan

pembayaran iurannya dilakukan oleh Pemerintah.

2. Mentaati prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan

3. Melaporkan perubahan data kepesertaan kepada Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)

dengan menunjukkan identitas peserta pada saat pindah domisili,

Page 12: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 264

pindah kerja, menikah, perceraian, kematian, kelahiran dan lain-

lain.

Tahapan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai

dengan peta jalan (roadmap) menuju jaminan kesehatan

semesta/Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019. Pada

tahap awal kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) yang dimulai 1 Januari 2014 terdiri dari peserta PBI Jaminan

Kesehatan (pengalihan dari program Jamkesmas), Anggota TNI dan

PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota

keluarganya, Anggota POLRI dan PNS di lingkungan POLRI, dan

anggota keluarganya, peserta asuransi kesehatan social dari PT.

Askes (Persero) beserta anggota keluarganya, peserta jaminan

pemeliharaan kesehatan (JPK) dari PT. (Persero) Jamsostek dan

anggota keluarganya, peserta Jaminan Kesehatan Daerah

(Jamkesda) yang telah berintegrasi dan peserta mandiri (pekerja

bukan penerima upah dan pekerja penerima upah). Tahap

selanjutnya sampai dengan tahun 2019 seluruh penduduk menjadi

peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

D. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional

1. Prosedur Pelayanan

Setiap peserta mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan

meliputi:

a. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)

dan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)

b. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL),

Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)

c. Pelayanan gawat darurat

d. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri

Pelayanan kesehatan diberikan di fasilitas kesehatan yang telah

melakukan perjanjian kerjasama dengan BPJS Kesehatan atau

pada keadaan tertentu (kegawatdaruratan medik atau darurat

medik) dapat dilakukan oleh fasilitas kesehatan yang tidak

bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang dimulai

dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan

tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan

Page 13: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 265

kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga

hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan

tingkat kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat

darurat, kekhususan permasalahan kesehatan pasien,

pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas.

Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) penerima

rujukan wajib merujuk kembali peserta JKN disertai jawaban dan

tindak lanjut yang harus dilakukan jika secara medis peserta

sudah dapat dilayani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP) yang merujuk.

Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-penyakit kronis

(diabetes mellitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru

Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsy, skizofren, stroke, dan

Sindroma Lupus Eritematosus) wajib dilakukan bila kondisi pasien

sudah dalam keadaan stabil, disertai dengan surat keterangan

rujuk balik yang dibuat dokter spesialis/sub spesialis.

Kasus medis yang menjadi kompetensi FKTP harus diselesaikan

secara tuntas di FKTP, kecuali terdapat keterbatasan SDM,

sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan untuk peserta JKN terdiri atas fasilitas kesehatan

tingkat pertama (FKTP) dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat

lanjutan (FKRTL). FKTP dimaksud adalah :

a. Puskesmas atau yang setara

b. Praktik Dokter

c. Praktik dokter gigi

d. Klinik Pratama atau yang setara

e. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara

Dalam hal di suatu kecamatan tidak terdapat dokter berdasarkan

penetapan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat,

BPJS Kesehatan dapat bekerja sama dengan praktik bidan

dan/atau praktik perawat untuk memberikan Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama sesuai dengan kewenangan yang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

Page 14: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 266

Tata Cara Mendapatkan Pelayanan Kesehatan :

a. Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

1) Setiap peserta harus terdaftar pada FKTP yang telah

bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk memperoleh

pelayanan

2) Menunjukan nomor identitas peserta JKN

3) Peserta memperoleh pelayanan kesehatan pada FKTP

4) Jika diperlukan sesuai indikasi medis peserta dapat

memperoleh pelayanan rawat inap di FKTP atau dirujuk ke

FKRTL

b. Pelayanan Kegawatdaruratan (Emergency)

1) Pada keadaan kegawatdaruratan (emergency), seluruh

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas

Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) baik fasilitas

kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan

atau belum bekerja sama, wajib memberikan pelayanan

penanganan pertama kepada peserta JKN

2) Fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan gawat

darurat tidak diperkenankan menarik biaya kepada peserta.

3) Fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS

Kesehatan harus segera merujuk ke fasilitas kesehatan

yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan setelah

keadaan daruratnya teratasi dan pasien dalam kondisi

dapat dipindahkan

Pelayanan obat untuk Peserta JKN di FKTP dilakukan oleh

apoteker di instalasi farmasi klinik pratama/ruang farmasi di

Puskesmas/apotek sesuai ketentuan perundang-undangan.

Dalam hal di Puskesmas belum memiliki apoteker maka

pelayanan obat dapat dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian dengan pembinaan apoteker dari Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota.

Pelayanan obat untuk peserta JKN pada fasilitas kesehatan

mengacu pada daftar obat yang tercantum dalam Fornas dan

harga obat yang tercantum dalam e-katalog obat. Pada

pelaksanaan pelayanan kesehatan, penggunaan obat

disesuaikan dengan standar pengobatan dan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Apabila dalam pemberian pelayanan

kesehatan, pasien membutuhkan obat yang belum tercantum

Page 15: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 267

di Formularium nasional, maka hal ini dapat diberikan dengan

ketentuan penggunaan obat di luar Formularium nasional di

FKTP dapat digunakan apabila sesuai dengan indikasi medis

dan sesuai dengan standar pelayanan kedokteran yang

biayanya sudah termasuk dalam kapitasi dan tidak boleh

dibebankan kepada peserta.

2. Kapitasi

BPJS Kesehatan akan membayar kepada FKTP dengan Kapitasi

dan Non Kapitasi. Sesuai dengan Permenkes No. 52 Tahun 2016

tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan JKN, pada Pasal 4

yaitu besaran tarif kapitasi yang diterima oleh FKTP (Norma

Kapitasi) ditentukan berdasarkan seleksi dan kredensial yang

dilakukan oleh BPJS Kesehatan, dinas kesehatan,

kabupaten/kota, dan/atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan dengan

mempertimbangkan kriteria sumber daya manusia, kelengkapan

sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen

pelayanan.

Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran perbulan yang

dibayar dimuka kepada FKTP oleh BPJS Kesehatan berdasarkan

jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan

jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.

Tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS

Kesehatan kepada FKTP berdasarkan jenis dan jumlah

pelayanan kesehatan yang diberikan. Kapitasi Berbasis

Komitmen Pelayanan dengan pemenuhan indikator yang meliputi:

a. Angka kontak

b. Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik

c. Rasio Peserta Prolanis Berkunjung

d. Pelaksanaan kunjungan rumah dalam rangka pendekatan

keluarga

Pembayaran dana kapitasi ke FKTP akan diterapkan di seluruh

Puskesmas, kecuali DTPK berdasarkan norma kapitasi yang

diatur dalam Peraturan Bersama Sekjen Kementerian Kesehatan

dan BPJS No. HK.02.05/III/SK/089/2016 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pembayaran KBKP pada FKTP.

Page 16: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 268

Pengelolaan Dana Kapitasi adalah tatacara penganggaran,

pelaksanaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban dana

kapitasi yang diterima oleh FKTP dari BPJS Kesehatan.

Penggunaan dana kapitasi diatur dalam Peraturan Presiden no.

32 tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana

Kapitasi JKN pada FKTP milik Pemda dan Peraturan Menteri

Kesehatan no. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana

Kapitasi JKN untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan

Biaya Operasional pada FKTP milik Pemda.

Page 17: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 269

POKOK BAHASAN 2.

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN

BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) merupakan bantuan

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang ditransferkan secara

langsung ke dalam APBD (Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah)

di tingkat Kabupaten / Kota melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus

(DAK) Bidang Kesehatan untuk mendukung operasional puskesmas

dalam rangka pencapaian program kesehatan prioritas nasional,

khususnya promotif preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan

masyarakat. Pelaksanaan BOK tahun 2017 dalam pemanfaatannya,

mengalami perluasan bukan hanya untuk operasional puskesmas dan

dukungan manajemen, tetapi juga untuk peningkatan peran Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota: 1) sebagai fasilitas pelayanan kesehatan

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sekunder termasuk Balai

Kesehatan Masyarakat sebagai UPTnya; 2) untuk kegiatan peningkatan

distribusi obat ke puskesmas dan pemanfaatan sistem e-logistik di

kabupaten/kota.

Komponen BOK tergabung ke dalam pembiayaan DAK Non Fisik

Bidang Kesehatan Tahun 2017 bersama dengan menu Jaminan

Persalinan (Jampersal) dan Akreditasi Rumah Sakit serta Akreditasi

Puskesmas. Bagian dari BOK kecil terdiri atas: BOK Puskesmas, BOK

Kabupaten/Kota dan BOK Distribusi Obat dan E-Logistik.

Penggunaan dana BOK dalam pelaksanaan kegiatan promotif dan

preventif dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan pembagian

kewenangan dan kewilayahan, diklasifikasikan menjadi:

a. Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Dana BOK di kabupaten/kota digunakan untuk kegiatan Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai fasilitas rujukan upaya

kesehatan masyarakat sekunder, dukungan manajemen sebagai

pengelola keuangan satuan kerja pengelola BOK, serta Instalasi

Farmasi Kabupaten/Kota, meliputi:

1) Kegiatan koordinasi lintas program, lintas sektor tingkat

kabupaten/kota, pembinaan program kesehatan masyarakat ke

puskesmas minimal 4 kali/tahun, menghadiri mini lokakarya di

puskesmas, melaksanakan kampanye, sosialisasi advokasi

perilaku hidup sehat di tingkat kabupaten, pemberdayaan

Page 18: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 270

masyarakat, fungsi rujukan UKM dari puskesmas maupun ke

puskesmas berupa fasilitasi, backup sarana, prasarana, tenaga,

teknologi dan pelayanan kesehatan (kejadian KLB, bencana dll).

Teknis pelaksanaan kegiatan UKM sekunder ditetapkan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

2) Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang ada di

359 kabupaten berupa pengangkatan tenaga kontrak sebagai

fasilitator STBM kabupaten untuk pencapaian desa STBM di

puskesmas termasuk dukungan operasionalnya. Dana BOK

fasilitas UKM sekunder di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

dapat digunakan untuk membayar tenaga STBM kabupaten

dengan ketentuan 1 (satu) orang tenaga STBM kabupaten yang

kontraknya ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten mengacu pada peraturan yang berlaku.

3) Dukungan manajemen satuan kerja pengelola BOK tingkat

kabupaten/kota. Ruang lingkup dukungan manajemen mencakup

kegiatan : Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja di kabupaten/kota

dan Puskesmas dan Pembinaan Administrasi. Besaran alokasi

paling besar untuk dukungan manajemen DAK Non Fisik yang

dikelola oleh Satker Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan

Puskesmas BLUD adalah 5 % dari alokasi yang diterima

termasuk BOK dengan pemanfaatan disusun oleh daerah dengan

mengacu tugas dan fungsi serta pada ketentuan yang berlaku.

Rincian Kegiatan Pemanfaatan BOK Untuk Dukungan

Manajemen di Kabupaten/Kota:

No Kegiatan Jenis Kegiatan

1. Pengelolaan

Keuangan Satuan

Kerja di

kabupaten/kota dan

Puskesmas

1 Honor satker termasuk pengelola

keuangan Puskesmas sesuai

peraturan yang berlaku

2 Dukungan administrasi antara

lain ATK, penggandaan

2 Pembinaan

Administrasi

1 Rapat-rapat, pertemuan

koordinasi, sosialisasi,

perencanaan, monitoring dan

evaluasi

2 Pembinaan administrasi tata

kelola keuangan Puskesmas

3 Konsultasi

Page 19: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 271

4) Distribusi obat, vaksin dan BMHP ke puskesmas meliputi:

a) Biaya distribusi obat, vaksin dan BMHP dari Instalasi Farmasi

Kabupaten/Kota ke puskesmas, dapat digunakan untuk:

(1) Biaya perjalanan dinas/transport bagi petugas Instalasi

Farmasi Kabupaten/Kota ke puskesmas. Tata cara

penyelenggaraannya mengacu pada ketentuan perjalanan

dinas yang ditetapkan dengan peraturan yang berlaku;

(2) Bagi kabupaten pemekaran, dapat digunakan untuk biaya

perjalanan dinas/transport petugas Instalasi Farmasi

Kabupaten pemekaran ke Instalasi Farmasi Kabupaten

induk;

(3) Biaya bahan bakar serta biaya pengepakan obat dan

BMHP;

(4) Jasa pengiriman melalui pihak ketiga; dan

(5) Honorarium tenaga bongkar muat.

b) Pemanfaatan sistem e-logistik di Instalasi Farmasi

Kabupaten/Kota dapat digunakan untuk:

(1)Pertemuan koordinasi e-logistik di kabupaten/kota dengan

mengundang petugas puskesmas. Tata cara

penyelenggaraannya mengacu pada pedoman teknis terkait

dari Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes serta

ketentuan perjalanan dinas atau transport yang ditetapkan

dengan peraturan yang berlaku;

(2) Biaya perjalanan dinas atau transport bagi petugas Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melakukan konsultasi e-

logistik ke provinsi. Tata cara penyelenggaraannya

mengacu pada ketentuan perjalanan dinas atau transport

yang ditetapkan dengan peraturan yang berlaku;

(3)Biaya langganan internet;

(4) Honorarium untuk pengelola aplikasi e-logistik (dinas

kesehatan). Tenaga pengelola ditetapkan melalui SK

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang mengacu

pada peraturan yang berlaku. Besaran honor mengacu

pada peraturan yang berlaku.

Page 20: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 272

b. Kegiatan Balai Kesehatan Masyarakat

Penggunaan BOK untuk Balai Kesehatan Masyarakat yang

merupakan UPT kabupaten/kota untuk meningkatkan jangkauan

pelayanan promotif dan preventif di luar gedung Balai Kesehatan

Masyarakat, pemberdayaan masyarakat, kampanye, sosialisasi,

advokasi perilaku hidup sehat termasuk menjalankan fungsi rujukan

UKM dari dan ke puskesmas. Dalam pelaksanaan kegiatan agar

bersinergi dengan puskesmas setempat untuk mendukung outreach

puskesmas melalui pendekatan keluarga. Petunjuk teknis kegiatan

ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama Balai

Kesehatan Masyarakat.

Dana Jampersal Tahun 2017 digunakan untuk mendekatkan akses

dan mencegah terjadinya keterlambatan penanganan pada ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir, terutama di daerah

yang memiliki akses sulit ke fasilitas kesehatan & penduduk yang

tidak memiliki biaya untuk bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan.

Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit diarahkan untuk

pemenuhan target prioritas nasional sesuai dengan target RPJMN

TA 2015-2019 dalam rangka penilaian kualitas dan mutu pelayanan

fasilitas pelayanan kesehatan.

Ruang lingkup penggunaan dana jampersal ditujukan untuk

pelaksanaan: 1) Rujukan pergi dan pulang bagi ibu hamil/ibu

bersalin ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai

kompetensi pertolongan persalinan, 2) Sewa dan operasional rumah

tunggu kelahiran (RTK) termasuk makan dan minum bagi pasien,

keluarga pendamping dan petugas kesehatan/kader minimal 1 RTK

didekat RS rujukan dan 3) pertolongan persalinan, perawatan

kehamilan risiko tinggi atas indikasi bila diperlukan di kelas III

fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten bagi ibu hamil/bersalin

miskin dan tidak mampu yang belum mempunyai jaminan

pembiayaan oleh JKN/KIS, atau jaminan lainnya.

Sedangkan pemanfaatan dana Akreditasi Puskesmas ditujukan

untuk pelaksanaan kegiatan: 1) Workshop pendukung implementasi

akreditasi puskesmas, 2) Pendampingan akreditasi puskesmas dan

3) Survey akreditasi puskesmas. Akreditasi RS digunakan untuk

pelaksanaan: 1) Persiapan akreditasi: workshop dan pendampingan,

Page 21: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 273

2) Survey akreditasi RS: survey simulasi dan akreditasi, 3) Pasca

akreditasi (survey verifikasi).

A. Pendahuluan

Puskesmas sebagai UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang merupakan ujung tombak pelaksanaan Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) untuk mendukung pencapaian SPM bidang kesehatan sesuai

dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 dalam

operasionalisasi kegiatannya dibiayai oleh anggaran Pemerintah

Daerah. Sebagaimana pembagian urusan kewenangan daerah yang

diatur di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, bahwa

pembiayaan daerah di tingkat Kabupaten/Kota bersumber dana dari

APBD. Untuk menjamin kesinambungan kegiatan antara pusat dan

daerah dapat berjalan secara konkuren, maka Pemerintah Pusat

memberikan dukungan pembiayaan kesehatan, salah satunya

melalui pemberian BOK.

BOK merupakan bagian dari sumber pembiayaan DAK Non Fisik

Bidang Kesehatan yang berasal dari bantuan pemerintah pusat

(Kementerian Kesehatan) kepada pemerintah daerah (Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota) untuk dapat mendukung operasional

puskesmas dalam rangka pencapaian program kesehatan prioritas

nasional, khususnya kegiatan promotif preventif sebagai bagian dari

upaya kesehatan masyarakat. Penggunaan dana BOK diarahkan

untuk mendekatkan akses petugas kesehatan kepada masyarakat

dan memberdayakan masyarakat melalui mobilisasi kader

kesehatan dengan menggerakkan peran aktif promosi kesehatan

dalam rangka mengoptimalkan pembangunan kesehatan.

Dalam pengelolaan di puskesmas, BOK merupakan satu kesatuan

sumber pembiayaan operasional untuk pelaksanaan upaya

kesehatan bersama sumber dana lain yang ada di puskesmas

seperti dana kapitasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

dan dana lainnya yang sah yang dikelola dengan menggunakan

mekanisme APBD. Pelaksanaan BOK dengan menggunakan

mekanisme APBD dilakukan dengan sistem transfer dana langsung

dari Kementerian Keuangan ke kas daerah untuk kemudian dikelola

oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan didistribusikan ke

seluruh Puskesmas di wilayah kerjanya. Untuk memudahkan

Page 22: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 274

pelaksanaan di lapangan, sesuai dengan pasal 11 ayat (1) Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan

daerah, maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat

mengusulkan kepada Bupati/Walikota untuk melimpahkan

wewenang KPA kepada kepala puskesmas dalam pelaksanaan BOK

di lapangan. Selain itu, Puskesmas BLUD dapat mengelola sendiri

alokasi dukungan manajemen paling besar 5 % dari alokasi yang

diterima. Aturan terkait mekanisme pengelolaan APBD tertuang di

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016

tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah TA 2017.

B. Tujuan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas

1. Tujuan Umum

Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan untuk upaya

kesehatan promotif dan preventif di wilayah kerja, yang

dilaksanakan terutama melalui pendekatan keluarga menuju

keluarga sehat

2. Tujuan Khusus

a. Menyelenggarakan upaya kesehatan promotif dan preventif

utamanya pelayanan di luar gedung

b. Menyelenggarakan fungsi manajemen untuk mendukung

kinerja

c. Menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber daya

masyarakat

d. Menyelenggarakan kerja sama lintas sektoral dalam

mendukung program kesehatan

C. Penggunaan dan Pemanfaatan Dana BOK di Puskesmas

1. Penggunaan Dana BOK

Tenaga Kesehatan yang mendapatkan penugasan khusus di

Puskesmas dengan adanya dana BOK dapat melakukan

kegiatan-kegiatan luar gedung yang bersifat outreach untuk

mendukung pelaksanaan program Keluarga Sehat. Sebagai

contoh di dalam penggunaan dana BOK untuk pelaksanaan

kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang dilakukan di

posyandu maupun FKTP lainnya, seharusnya dari hasil

pendataan jumlah bayi dan balita yang mendapatkan imunisasi

dapat digunakan menjadi dasar untuk pelaksanaan penjaringan

Page 23: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 275

kesehatan bayi dan balita secara berkelanjutan dengan adanya

program kunjungan rumah (home care / home visit), dimana

kegiatan ini secara tidak langsung dapat menjadi key contact bagi

tenaga kesehatan apabila bayi dan balita yang tidak berkunjung

ke posyandu untuk melakukan penimbangan dan pemeriksaan

pertumbuhan serta perkembangan (SDIDTK) dapat langsung

dilakukan intervensi dengan mendatangi ke keluarga untuk

memberikan layanan kesehatan secara outreach. Hal tersebut

merupakan salah satu bagian dari pendekatan keluarga yang

mengarah pada pencapaian continuum of care. Dimana dalam

upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu

dan anak, dilakukan dengan pendekatan continuum of care yang

dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi,

balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur).

Selain digunakan untuk pelaksanaan program pelayanan luar

gedung, dana BOK dapat digunakan untuk melakukan koordinasi

dan pelibatan jejaring Puskesmas serta UKBM lainnya melalui

kegiatan Manajemen Puskesmas dalam bentuk pertemuan

lokakarya mini. Termasuk dalam rangka mendukung pelaksanaan

Tim Nusantara Sehat dan penggerakan Desa STBM, dana BOK

Puskesmas dapat digunakan untuk membantu operasional

kegiatan sesuai dengan hasil PTP (Perencanaan Tingkat

Puskesmas).

Pelaksanaan kegiatan BOK dilakukan secara holistik, sinergis dan

integratif antar program dalam mencapai tujuan Indonesia Sehat

melalui pendekatan Keluarga Sehat. Pengintegrasian program di

dalam upaya kesehatan masyarakat, seperti: pelayanan promosi

kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA dan KB, Gizi serta

pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dalam satu

tahapan yang terstruktur dan sistematis serta berkesinambungan

yang dituangkan ke dalam 12 indikator fokus Keluarga Sehat. Di

dalam operasionalisasinya, diperlukan manajemen dan

sinergisitas keterpaduan kegiatan, sumber daya manusia dan

pengalokasian keuangan, agar output dari pelaksanaan kegiatan

BOK dapat mencapai target prioritas nasional kesehatan, dengan

sasaran pada individu dalam keluarga dan kelompok di

masyarakat.

Page 24: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 276

Tenaga Kesehatan Individual yang mendapat penugasan khusus

di Puskesmas dengan kriteria DTPK (Daerah Tertinggal,

Perbatasan dan Kepulauan) harus memahami bahwa

berdasarkan prinsip Paradigma Sehat, Puskesmas mendorong

seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya

mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Hal tersebut sesuai

dengan Prinsip Pertanggungjawaban Kewilayahan yang

tercantum di dalam Permenkes 75 Tahun 2014 tentang

Puskesmas, bahwa Puskesmas berfungsi untuk menggerakkan

dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya. Dimana kewenangan puskesmas sesuai

fungsinya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar,

dilakukan secara komprehensif, berkesinambungan, dan bermutu;

mengutamakan upaya promotif dan pereventif serta berorientasi

pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Pemanfaatan Dana BOK

Dana BOK yang tersedia disetiap jenjang dapat dimanfaatkan

untuk membiayai setiap kegiatan yang tercakup dalam menu

kegiatan disetiap fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima

BOK, meliputi:

a. Transport lokal dalam wilayah desa, kecamatan,

kabupaten/kota bagi petugas kesehatan, lintas sektor

termasuk kader;

b. Perjalanan dinas atau transport PNS dan non PNS;

c. Pembelian barang pakai habis;

d. Belanja bahan/material untuk mendukung pelayanan promotif

dan preventif antara lain penggandaan media, reagen, rapid

tes/tes cepat, bahan PMT penyuluhan dan pemulihan

berbahan lokal;

e. Belanja cetak dan penggandaan;

f. Belanja makanan dan minuman;

g. Penyelenggaraan rapat-rapat, sosialisasi, pertemuan;

h. Honorarium PNS dan non PNS.

Dana BOK tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan belanja

tidak langsung (gaji, tunjangan dll) belanja modal, upaya

kesehatan kuratif dan rehabilitatif, pembelian obat, vaksin,

pemeliharaan gedung, kendaraan, biaya transportasi rujukan.

Page 25: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 277

Dalam upaya peningkatan kegiatan promosi kesehatan dan

mewujudkan program STBM, BOK dapat dimanfaatkan untuk

pembayaran honor pegawai yang dikontrak untuk kegiatan

tersebut dengan ketentuan Pembayaran honor 1 (satu) orang

tenaga promotor kesehatan yang ditempatkan di setiap

puskesmas. Tenaga tersebut dikontrak oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Biaya honor berasal dari dana BOK untuk

Puskesmas. Ketentuan khusus terkait dengan tenaga kontrak

promotor kesehatan adalah: 1) Berpendidikan minimal D3

Kesehatan jurusan/peminatan Kesehatan Masyarakat utamanya

pada jurusan/peminatan Promosi Kesehatan/Ilmu Perilaku,

diutamakan yang memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun

dibidangnya, 2) Diberikan honor minimal sesuai upah minimum di

kabupaten/kota yang berlaku, dengan target kinerja bulanan yang

ditetapkan secara tertulis oleh Kepala Puskesmas (output based

performance), 3) Diberikan hak/fasilitas yang setara dengan staf

puskesmas lainnya, 4) Diberikan Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) untuk yang bersangkutan saja, 5) Lama kontrak maksimal 1

(satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai ketersediaan

anggaran dan capaian target kinerjanya.

Tabel 2.1. Rincian Kegiatan Pemanfaatan BOK di Puskesmas

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

1 Upaya

Kesehatan

Ibu

1 Pelayanan

antenatal/

ANC

1 Pendataan sasaran

(TERPADU)

2 Pelayanan antenatal

3 Pemberian PMT bumil

4 Pelaksanaan Program

Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi

(P4K)

5 Pemantauan bumi risiko

tinggi

6 Pelaksanaan kelas ibu

7 Kemitraan bidan dukun

8 Kunjungan rumah PUS yang

tidak ber-KB atau drop out

Page 26: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 278

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

9 Pelacakan kasus kematian

ibu termasuk otopsi verbal

1

0

Pembinaan pelayanan

kesehatan ibu

1

1

Pembinaan UKBM

2

Pelayanan

ibu nifas

1 Pelayanan nifas termasuk

KB

2 Pemantauan kesehatan ibu

nifas

2 Upaya

Kesehatan

Neonatus

dan Bayi

1 Pelayanan

kesehatan

neonatus

1 Pemeriksaan neonates

2 Pemantauan kesehatan

neonatus termasuk

neonatus risiko tinggi

3 Pelacakan kematian

neonatal termasuk otopsi

verbal

4 Kunjungan rumah

tindak lanjut Screening

Hipothyroid Kongenital

(SHK)

2 Pelayanan

kesehatan

bayi

1 Pemantauan kesehatan bayi

(pengukuran pertumbuhan,

pemantauan

perkembangan, pemberian

vitamin A, imunisasi dasar

lengkap)

2 Kunjungan

rumah/pendampingan

3 Pemantauan bayi risiko

tinggi

3 Upaya

Kesehatan

Anak

Balita dan

Pra

Sekolah

Pelayanan

kesehatan

anak balita

dan pra

sekolah

1 Pemantauan kesehatan

balita termasuk balita risiko

tinggi

2 Pelacakan kematian balita

termasuk otopsi verbal

3 Pemantauan kesehatan

balita

4 Surveilans dan pelacakan

Page 27: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 279

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

gizi buruk

5 Pemberian PMT

Penyuluhan/PMT Pemulihan

6 Pembinaan Posyandu

4 Upaya

Kesehatan

Anak Usia

Sekolah

dan

Remaja

Pelayanan

kesehatan

anak usia

sekolah,

institusi dan

non institusi

1 Pembinaan usia sekolah,

UKS/dokter kecil

2 Penjaringan peserta didik

(kelas 1, 7, 10)

3 Pemeriksaan berkala

peserta didik

4 Pemberian TTD untuk

remaja putri

5 Bulan imunisasi anak

sekolah

6 Pembinaan kesehatan di

panti/LKSA/karang

taruna/remaja di tempat

ibadah

7 Penemuan kasus

5 Imunisasi

1 Imunisasi

dasar,

imunisasi

dasar

lengkap

termasuk

introduksi

vaksin baru

1 Pendataan sasaran

(TERPADU)

a. Validasi data hasil

cakupan imunisasi

b. Surveilans KIPI

(Kejadian Ikutan Pasa

Imunisasi)

2 Advokasi, sosialisasi dan

koordinasi:

a. Advokasi/sosialisasi/loka

karya dengan lintas

program dan lintas

sektor terkait program

imunisasi

b. Rapat koordinasi

(internal program

dengan lintas program

maupun lintas sektor)

Page 28: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 280

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

3 KIE

Media KIE sederhana;

pencetakan leaflet, poster,

flyer, spanduk, banner

4 Pemberdayaan masyarakat

forum komunikasi imunisasi

dan masyarakat peduli

imunisasi

5 Pelayanan imunisasi

termasuk sweeping

imunisasi dan DOFU (Drop

Out Follow Up)

6 Distribusi sarana dan

prasarana pelayanan

imunisasi (vaksin, ADS dan

safety box)

2 Imunisasi

lanjutan:

DPT-HB-

Hib,

campak,

BIAS

(campak,

DT, Td)

dan TT

1 Pendataan sasaran

a. Surveilans KIPI

(Kejadian Ikutan Paska

Imunisasi)

b. Validasi data hasil

cakupan imunisasi

2 Peningkatan kapasitas

kader imunisasi

3 Advokasi, sosialisasi dan

koordinasi

4 KIE

Media KIE sederhana;

pencetakan leaflet, poster,

flyer, spanduk, banner

5 Pemberdayaan masyarakat

forum komunikasi imunisasi

dan masyarakat peduli

imunisasi

6 Pelayanan imunisasi

Page 29: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 281

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

7 Distribusi sarana dan

prasarana pelayanan

imunisasi (vaksin, ADS dan

safety box)

3 Pelaksanaa

n Pekan

Imunisasi

Nasional

(PIN),

crash

program,

backlog

fighting,

dan

imunisasi

dalam

rangka

penangana

n KLB

(Outbreak

Respon

Immunizati

on /ORI)

1 Pendataan sasaran

a. Surveilans KIPI

(Kejadian Ikutan Pasa

Imunisasi)

b. Validasi data hasil

cakupan imunisasi

2 Peningkatan kapasitas

kader

3 Advokasi, sosialisasi dan

koordinasi

4 KIE

Media KIE sederhana;

pencetakan leaflet, poster,

flyer, spanduk, banner

5 Pemberdayaan masyarakat

forum komunikasi imunisasi

dan masyarakat peduli

imunisasi

6 Pelayanan imunisasi

7 Distribusi sarana dan

prasarana pelayanan

imunisasi (vaksin, ADS dan

safety box, tinta)

6 Upaya

Kesehatan

Usia

Reproduks

i

Pelayanan

kesehatan

usia

reproduksi

1 Penyuluhan, orientasi,

sosialisasi, kesehatan

reproduksi termasuk

keluarga berencana

2 Pembinaan

3 Pendampingan kasus

korban KtP/A

4 Pemeriksaan IVA

7 Upaya

Kesehatan

Pelayanan

kesehatan

1 Pendataan pra lansia dan

lansia

Page 30: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 282

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

Lanjut

Usia

lanjut usia 2 Pembinaan dan Pelayanan

lanjut usia di UKBM

(Posbindu dan Posyandu

Lansia)

3 Pemantauan lansia resiko

tinggi

8 Upaya

Kesehatan

Lingkunga

n

Pelayanan

Kesehatan

Lingkungan

1 Inspeksi kesehatan

lingkungan untuk tempat-

tempat umum, tempat

pengelolaan makanan dan

sarana air minum

2 Pemeriksaan kualitas air

minum, makanan, udara dan

bangunan. Pemeriksaan

terdiri dari pengambilan

sampel

3 Orientasi natural leader,

STBM, penjamah makanan

dan kader kesling lainnya

4 Pemberdayaan masyarakat

melalui kegiatan STBM,

implementasi HSP di rumah

tangga dan sekolah,

rencana pengamanan air

minum di komunal,

MPAPHAST di komunitas

pasar rakyat, sekolah dan

hotel serta bentuk

pemberdayaan masayarakat

lainnya

5 Pembinaan paska

pemberdayaan termasuk

verifikasi desa yang

melaksanakan STBM, desa

SBS dan TTU, TPM yang

memenuhi syarat

9 Upaya

Promosi

Kesehatan

Pelayanan

promosi

kesehatan

1 Penyegaran/refreshing,

orientasi kader kesehatan

dalam upaya kesehatan

secara terpadu

Page 31: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 283

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

2 Penyuluhan kelompok,

penyuluhan massal tentang

program kesehatan

3 Survei mawas diri,

musyawarah masyarakat

desa

4 Advokasi tingkat desa,

kecamatan bidang

kesehatan

5 Penggerakan

keluarga/masyarakat untuk

mendukung program

kesehatan

6 Pembinaan/pendampingan

masyarakat, kelompok

masyarakat

7 Penggalangan dukungan

masyarakat, lintas sektor,

dunia usaha

10

Upaya

Pencegah

an dan

pengendali

an

Penyakit

Menular

Langsung

(antara

lain: TB,

HIV/AIDS,

IMS,

Hepatitis,

Diare,

Tipoid,

ISPA/Pneu

monia,

Kusta,

Frambusia

, dll)

1 Pencegaha

n dan

pengendali

an penyakit

1 Sosialisasi dan penyuluhan

kepada masyarakat dan

pemangku kepentingan

lainnya

2 Orientasi kepada kader

kesehatan

2

Penemuan

dan

pencegaha

n dini

secara aktif

1 Penemuan kasus secara

dini

2 Pelacakan kasus kontak

3 Pemberian obat

pencegahan (individu atau

massal)

4 Kunjungan rumah untuk

follow up tata laksana

5 Pengambilan dan

pengiriman specimen

6 Pendampingan

7 Deteksi dini HIV/AIDS, TB,

Hepatitis pada ibu hamil dan

populasi berisiko

Page 32: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 284

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

8 Pendataan sasaran

3 SKD KLB 1 Verifikasi dugaan KLB

2 Penanggulangan KLB

3 Pengambilan dan

pengiriman specimen

4 Mapping masalah

11 Upaya

Pencegah

an dan

Pengendal

ian

Penyakit

Tular

Vektor dan

Zoonotik

(antara

1

Pencegaha

n dan

pengendali

an penyakit

1 Sosialisasi dan Penyuluhan

kepada masyarakat dan

pemangku kepentingan

lainnya

2 Orientasi kepada kader

kesehatan

lain:

Malaria,

DBD,

Chikungun

ya,

Japanese

enchepalo

phaty,

Filariasis,

Schistoso

miasis,

kecacinga

n, Rabies,

Antrax, Flu

burung,

Leptospiro

sis, Pes,

Taeniasis,

F.Buski,

penyakit

zoonosa

lainnya,

2

Penemuan

dan

pencegaha

n dini

secara aktif

1 Penemuan kasus secara

dini/penyelidikan

epidemiologi (termasuk

Mass Blood Survey

(MBS)/Mass Fever Survey

(MFS))

2 Pelacakan kasus kontak

3 Pemberian obat

pencegahan (individu atau

massal), termasuk

BELKAGA

4 Kunjungan rumah untuk

follow up tata laksana

5 Pengambilan dan

pengiriman spesimen

(termasuk sediaan darah)

6 Pendampingan

7 Sweeping dan Skrining pada

ibu hamil dan populasi

berisiko

8 Pendataan sasaran

Page 33: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 285

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

dll)

3

SKD KLB

1 Penanganan kejadian ikutan

akibat pemberian obat

pencegahan massal

filariasis

2 Verifikasi rumor dugaan KLB

3 Penggulangan KLB

4 Pengambilan dan

pengiriman specimen

5 maping masalah

4 Pencegaha

n faktor

risiko

penularan

penyakit

Distribusi kelambu

12

Pengendal

ian Vektor

1

Pemetaan

dan deteksi

vektor

1 pemberian obat pencegahan

(individu atau masal),

termasuk BELKAGA

2 Kunjungan rumah untuk

follow up tata laksana

3 Pengambilan dan

pengiriman spesimen

(termasuk

sediaan darah)

2

Intervensi

pengendali

an vektor

terpadu

1 Pendampingan

2 Sweeping dan Skrining pada

ibu hamil dan populasi

berisiko

3 Pendataan sasaran

4 Penganganan kejadian

ikutan akibat pemberian

obat pencegahan masal

filariasis

5 Sosialisasi/penyuluhan

kepada masyarakat

6 pembentukan dan pelatihan

kader

Page 34: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 286

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

7 Pemantauan dan

pengendalian vektor

13

Upaya

Pencegah

an dan

Pengendal

ian

Penyakit

Tidak

Menular

1

Pencegaha

n dan

pengendali

an

1 Penyuluhan dan sosialisasi

penyakit tidak menular

kepada masyarakat dan

pemangku kepentingan

2 Penguatan forum

komunikasi masyarakat

desa/keluarahan

3 Orientasi kepada kader

kesehatan

2

Deteksi dini

dan tindak

lanjut dini

1 Pengukuran dan

pemeriksaan faktor risiko

penyakit tidak menular di

posbindu PTM

2 Kunjungan rumah

3 Pendampingan

4 Surveilans penyakit tidak

menular di masyarakat

3 Upaya

berhenti

merokok

Pemantauan penerapan

Kawasan Tanpa Rokok di

sekolah

14

Surveilans

dan

Respon

KLB

1

Surveilans

penyakit

dan

masalah

kesehatan

dalam

rangka

kewaspada

an dini KLB

1 Surveilans rutin PD3I

tertentu (campak, difteri,

pertusis, TN)

2 Pengambilan dan

pengiriman specimen

3 Verifikasi rumor masalah

kesehatan

4 Pencatatan dan pelaporan

serta

analisis data

5 Surveilans berbasis kejadian

(penyakit infeksi emerging,

dll)

2

Penyelidika

n

1 Pertemuan koordinasi

2 Pelaksanaan penyelidikan

Page 35: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 287

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

epidemiolo

gi KLB

3 Evaluasi hasil penyelidikan

epidemiologi

4 Diseminasi informasi

3

Pengendali

an KLB

penyakit,

situasi

khusus dan

bencana

1 Surveilans kontak

2 Pengendalian faktor risiko

pada situasi khusus dan

dampak bencana

3 Komunikasi risiko

pengendalian KLB dan

dampak bencana

15

Upaya

Kesehatan

Jiwa

1

Pencegaha

n masalah

keswa

dan napza

1 Deteksi dini masalah keswa

dan napza antara lain:

gangguan depresi dan

cemas, gangguan psikotik,

penyalahgunaan napza

(alkohol dan zat psikoaktif

lainnya), ide/pikiran bunuh

diri, masalah keswa lainnya

2 Sosialisasi dan penyuluhan

KIE keswa dan napza pada

masyarakat dan pemangku

kepentingan tentang antara

lain: gangguan depresi dan

cemas, gangguan psikotik,

penyalahgunaan napza

(alkohol dan zat psikoaktif

lainnya), pencegahan

pemasungan, pencegahan

bunuh diri

2

Pengendali

an masalah

keswa dan

napza

1 Pendampingan penderita

gangguan jiwa dan napza

antara lain: gangguan

depresi dan cemas,

gangguan psikotik,

penyalahgunaan napza

(alkohol dan zat psikoaktif

lainnya), dan masalah

Page 36: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 288

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

keswa lainnya

2 Kegiatan dalam rangka

bebas pasung dan

pencegahan bunuh diri

antara lain:

a. Sweeping/pencarian

kasus

b. Penemuan kasus secara

dini, konseling,

pemberian obat dan

pencegahan

kekambuhan dalam

bentuk pendampingan

dan kunjungan rumah

16 Upaya

Kesehatan

Lainnya

1

Pelayanan

kesehatan

kerja

1 Pendataan sasaran

(TERPADU)

2 Pemeriksaan tempat kerja

dan pekerja

3 Pembinaan dan

pemantauan kesehatan

kerja

4 Sosialisasi, orientasi

kesehatan kerja

2

Pelayanan

kesehatan

tradisional

1 Pembinaan dan

pemantauan kesehatan

tradisional

2 Sosialisasi, orientasi

kesehatan tradisional

alternatif dan komplementer

3

Pelayanan

kesehatan

olahraga

1 Pemeriksaan kebugaran

2 Pembinaan kesehatan

olahraga

3 Sosialisasi, orientasi

kesehatan olaharga

4 Pelayanan

kesehatan

lainnya

termasuk

Page 37: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 289

No Upaya

Kesehatan

Jenis

Pelayanan Jenis Kegiatan

lokal

spesifik

* Pendataan Terpadu menggunakan Instrumen pendekatan Keluarga

Tabel 2.2. Rincian Jenis Kegiatan Pemanfaatan BOK untuk

Dukungan Manajemen (perencanaan, penggerakan pelaksanaan

dan penilaian) di Puskesmas

Dana BOK yang tersedia disetiap jenjang dapat dimanfaatkan

untuk membiayai setiap kegiatan yang tercakup dalam menu

kegiatan disetiap fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima

BOK, meliputi:

a. Transport lokal dalam wilayah desa, kecamatan,

kabupaten/kota bagi petugas kesehatan, lintas sektor

termasuk kader;

b. Perjalanan dinas atau transport PNS dan non PNS;

c. Pembelian barang pakai habis;

No Kegiatan Jenis Kegiatan

1 Manajemen

Puskesmas

1 Penyusunan perencanaan puskesmas/

penyusunan POA

2 Lokakarya mini puskesmas

bulanan/tribulanan

3 Evaluasi/Penilaian kinerja

4 Rapat-rapat lintas program dan lintas

sektoral

2 Penyediaan

Bahan

Habis Pakai

1 Pembelian ATK

2 Fotocopy/penggandaan form keluarga

sehat

3 Konsultasi,

Pembinaan

Teknis

1 Konsultasi ke kabupaten/kota

2 Pembinaan teknis ke jaringan, jejaring,

UKBM, institusi

4 Sistem

Informasi

1 Penggandaan laporan

2 Pengiriman laporan

Page 38: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 290

d. Belanja bahan/material untuk mendukung pelayanan promotif

dan preventif antara lain penggandaan media, reagen, rapid

tes/tes cepat, bahan PMT penyuluhan dan pemulihan

berbahan lokal;

e. Belanja cetak dan penggandaan;

f. Belanja makanan dan minuman;

g. Penyelenggaraan rapat-rapat, sosialisasi, pertemuan;

h. Honorarium PNS dan non PNS

Dana BOK tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan belanja

tidak langsung (gaji, tunjangan dll) belanja modal, upaya

kesehatan kuratif dan rehabilitatif, pembelian obat, vaksin,

pemeliharaan gedung, kendaraan, biaya transportasi rujukan.

Dalam upaya peningkatan kegiatan promosi kesehatan dan

mewujudkan program STBM, BOK dapat dimanfaatkan untuk

pembayaran honor pegawai yang dikontrak untuk kegiatan

tersebut dengan ketentuan Pembayaran honor 1 (satu) orang

tenaga promotor kesehatan yang ditempatkan di setiap

puskesmas. Tenaga tersebut dikontrak oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Biaya honor berasal dari dana BOK untuk

Puskesmas. Ketentuan khusus terkait dengan tenaga kontrak

promotor kesehatan adalah: 1) Berpendidikan minimal D3

Kesehatan jurusan/peminatan Kesehatan Masyarakat utamanya

pada jurusan/peminatan Promosi Kesehatan/Ilmu Perilaku,

diutamakan yang memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun

dibidangnya, 2) Diberikan honor minimal sesuai upah minimum di

kabupaten/kota yang berlaku, dengan target kinerja bulanan yang

ditetapkan secara tertulis oleh Kepala Puskesmas (output based

performance), 3) Diberikan hak/fasilitas yang setara dengan staf

puskesmas lainnya, 4) Diberikan Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) untuk yang bersangkutan saja, 5) Lama kontrak maksimal 1

(satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai ketersediaan

anggaran dan capaian target kinerjanya.

Page 39: Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas · MEDIA DAN ALAT BANTU a. Modul b. Bahan Tayang c. Komputer/laptop d. LCD e. Flipchart f. White Board g. Spidol . Materi Inti

Materi Inti 5. Pemanfaatan JKN dan BOK di Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 291

REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2016 tentang Petunjuk

Teknis Penggunaan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan TA 2017

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA

2017

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat