24
MATA KULIAH PEMBANGUNAN SEKTOR Oleh : HJ. RAHMATIAH, S.Sos, M.Si 2 0 1 2

MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

MATA KULIAH

PEMBANGUNAN SEKTOR

Oleh :HJ. RAHMATIAH, S.Sos, M.Si

2 0 1 2

Page 2: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

BAB VIPEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT

DESA (PKMD)

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Agar mahasiswa dapat mengenal konsep PKMD sebagai strategi pembangunan kesehatan di pedesaan.

Page 3: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

I. Pendahuluan Pada tahun 1977, PKMD secara resmi dinyatakan

sebagai suatu strategi untuk meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia

PKMD adalah bentuk operasional dari Primary Health Care di Indonesia

PKMD mencakup serangkaian kegiatan sumberdaya masyarakat berasaskan gotong – royong yang didukung oleh pemerintah melalui koordinasi lintas sektoral dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.

Page 4: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

PKMD mempunyai delapan upaya kesehatan dasar yang mencakup :

Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan dan upaya penanggulangannya

Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik setempat

Program imunisasi Kesehatan ibu anak dan keluarga berencana Pengadaan obat esensial Pengadaan pangan dan gizi Pengobatan penyakit umum dan cedera Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan

Page 5: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

B. Sejarah Perkembangan PKMD Pertama kali diperkenalkan sebagai suatu

pendekatan pengembangan masyarakat Rapat Kerja Kesehatan Nasional bulan Januari 1976.

Hasil Lokakarya di Tawangmangu Jawa Tengah bulan Maret 1976 yang di prakarsai oleh Dr. R. Soebekti, MPH menjadi masukan yang berharga dalam seminar lintas sektoral tentang PKMD yang dilaksanakan di Jakarta bulan April tahun 1976.

Tujuan seminar lintas sektoral adalah meningkatkan pemahaman bersama antar berbagai sektor dan ruang lingkup pengembangan kesehatan masyarakat dan untuk menggali potensi dan kemungkinan kontribusi berbagai organisasi pemerintah dan non-pemerintah dalam pelaksanaan PKMD.

Page 6: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

Sebagai tindak lanjut Rapat Kerja Kesehatan Nasional dilakukan Raker Nasional PKMD dalam bulan Maret 1977. tujuannya adalah untuk merumuskan kebijaksanaan umum dan strategi untuk pelaksanaan PKMD di Indonesia.

Raker merekomendasikan bahwa kebijaksanaan nasional tentang PKMD perlu mempertimbangkan hal – hal berikut :

a) PKMD berdasarkan dan diarahkan oleh GBHN

b) PKMD diselenggarakan dengan pendekatan lintas sektoral

c) Pemantapan koordinasi di Dati I, Dati II, dan Kecamatan Perlu dilakukan melalui jalur fungsional yakni melalui para Gubernur, Bupati / Walikota dan Camat

d) PKMD adalah bagian integral pembangunan desa menyeluruh, yang menjadi tanggungjawab Departemen Dalam Negeri.

Page 7: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

Raker selanjutnya menghasilkan kesepakatan terhadap kerangka dasar dari strategi nasional pengembangan PKMD, yang meliputi :

a) Pembentukan badan koordinasi pada setiap tingkat administrasi untuk menjamin terjadinya koordinasi efektif antara berbagai sektor

b) Alokasi anggaran harus disediakan dari berbagai sektor yang terkait dengan PKMD

c) Setiap pelatihan sektoral harus mencakup segi – segi pemeliharaan hidup sehat

d) Proyek baru yang terkait dengan perumahan, irigasi, dan kegiatan pembangunan lain yang serupa

e) Upaya peningkatan produksi pangan harus memperhatikan status gizi masyarakat

f) Kegiatan keluarga berencana perlu dipadukan dengan pelayanan kesehatan dasar dan kegiatan sektor pembangunan lainnya

g) Masyarakat harus terlibat dalam setiap tahap penyelenggaraan PKMD, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.

Page 8: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

C.Kebijaksanaan dan strategi untuk menunjukkan

PKMD

Pengembangan masyarakat pedesaan termasuk

bidang kesehatannya menempati prioritas tinggi di Indonesia

seperti dicerminkan dalam kebijaksanaan dan strategi

nasional sejak proklamasi kemerdekaan.

Undang – undang nomor 9 tahun 1960 tentang pokok

– pokok kesehatan, mencantumkan bahwa kesehatan bukan

hanya keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan, namun

mencakup pula kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang

utuh.

Page 9: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

D.Kebijaksanaan Depdagri Mengenai Pembangunan

Desa Departemen Dalam Negeri sebagai lembaga yang berwenang dalam pembangunan daerah bertanggungjawab atas penyelenggaraan PKMD.Kebijaksanaan Depdagri yang menunjang program PKMD adalah ketetapan mengenai pelaksanaan bertahap pembangunan desa jangka panjang, dengan tujuan akhir membangun semua desa menjadi desa swasembada (yang modern dan maju).

Page 10: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

Untuk meningkatkan kegiatan

pembangunan pada tingkat kecamatan dan

desa, diterapkan pendekatan Unit Daerah

Kerja Pembangunan. Tujuannya adalah untuk

mempercepat tercapainya kemandirian

dalam proses pembangunan desa, melalui

upaya sinkronisasi dan koordinasi berbagai

sektor pembangunan pada tingkat desa.

Page 11: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

E. Kebijaksanaan Departemen Kesehatan (Depkes)

Kerjasama Depdikbud dan Depkes menghasilkan masuknya mata ajaran Kedokteran Komunitas dalam kurikulum pendidikan fakultas kedokteran di banyak perguruan tinggi.

Penggabungan dari lebih 20 kategori perawat menjadi “Perawat Kesehatan” (PK) adalah tenaga serbaguna berwawasan kemasyarakatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar, pelatihan, bimbingan dan supervise kepada tenaga sukarela masyarakat dalam program PKMD.

Departemen Kesehatan menetapkan kebijaksanaan nasional yang mewajibkan setiap lulusan dokter mengabdikan diri selama 2 – 5 tahun di puskesmas.

Page 12: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

F. Sistem Kesehatan NasionalDasar – dasar pembangunan kesehatan nasional adalah :1. Setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak2. Pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab dalam pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat4. Setiap bentuk upaya kesehatan harus berasaskan perikemanusiaan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan mengutamakan kepentingan nasional, rakyat banyak dan bukan kepentingan golongan atau perorangan5. Sikap, suasana keluarga, kegotongroyongan serta semua potensi yang ada diarahkan dan di manfaatkan sejauh mungkin untuk pembangunan di bidang kesehatan.6. Sesuai dengan asa adil dan merata7. Semua warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan wajib menjunjung tinggi dan mentaati segala ketentuan peraturan perundang – undangan dalam bidang kesehatan.8. Pembangunan kesehatan Nasional harus berdasarkan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri.

Page 13: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

G. Unsur – unsur KeberhasilanSuatu kajian yang dilakukan UNICEF pada

tahun 1980 mengungkapkan bahwa keberhasilan PKMD yang patut dicatat adalah penurunan bermakna dari angka kejadian diare, berkaitan dengan pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh Prokesa kepada keluarga tentang pentingnya memasak air minum.

Keberhasilan program PKMD dapat dipantau dari beberapa faktor yang kebanyakan bersifat sosiokultural dan politis. Yang pertama adalah fakta bahwa prinsip yang mendasari konsep PKMD adalah falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Selain itu komitmen dan dukungan politik yang tinggi terutama ditingkat lokal amat bermanfaat dalam mencapai keberhasilan PKMD.

Page 14: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

BAB VIIEVOLUSI POSYANDU

Tujuan Khusus Instruksional (TIK)Agar mahasiswa dapat menjelaskan keberadaan posyandu dalam menunjang pembangunan kesehatan yang terjangkau

Page 15: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

Sejarah program kesehatan

ditingkat yang paling bawah diawali

dengan berdirinya pos penimbangan

untuk balita, pos KB desa, pos

kesehatan, dan pos vaksinasi.

Keterpaduan dari pada pos

pelayanan kesehatan ini dikenal

sebagai POSYANDU.

Page 16: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

A. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga

Program UPGK merupakan program

lintas sektoral yang mengintegrasikan

kegiatan dan pesan – pesan mengenai gizi,

kesehatan, keluarga berencana, pengolahan

makanan sehari – hari, serta pesan

keagamaan, dalam usaha untuk

meningkatkan gizi keluarga dan

kelangsungan hidup anak.

Page 17: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

B. Pos PenimbanganTitik berat dari perbaikan gizi adalah

pos penimbangan, sekarang disebut posyandu, yang merupakan tempat penimbangan setiap bulan.C. Taman Gizi

Untuk mengatasi masalah – masalah tidak naiknya berat badan di banyak desa di bangunlah taman gizi, atau kelompok gizi RT. Kegiatan ini mendorong terjadinya komunikasi antara para ibu dalam situasi yang sesuai dengan budaya setempat.

Page 18: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

D. Pos KB DesaBadan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) merintis pengembangan dan penerapan sistem pelayanan kontrasepsi bersumber daya masyarakat selama pelita II (1974 – 1979).

Dalam program KB-Gizi, kelompok akseptor dan pos KB Desa berfungsi sebagai sumber utama kader dan peserta bagi kedua program. Pengelolaan serta pelaksanaan program di integrasikan dengan kegiatan rutin KB Desa

Page 19: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

Kegiatan Gizi ditingkat desa terdiri atas : Penimbangan bulanan balita Penerangan dan penyuluhan KB dan gizi bagi para ibu Demonstrasi masak untuk mengajar para ibu tentang cara –

cara menyiapkan makanan murah dengan menu seimbang Pengadaan paket pertolongan gizi seperti pemberian kapsul

vitamin A dosis tinggi pada anak (1 – 4 tahun) setiap 6 bulan Terapi rehydrasi oral Pemberian zat besi tambahan untuk ibu hamil dan menyusui Rujukan anak gizi buruk ke petugas puskesmas untuk

memperoleh perawatan Penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan; dan Pelayanan KB sederhana untuk para wanita kawin.

Page 20: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

Prosedur pelaksanaan posyandum mengikuti system 5 meja atau lima langkah dasar, sebagai berikut :

Langkah Kegiatan Pelaksana

Pertama Pendaftaran Kader

Kedua Penimbangan Balita Kader

Ketiga Pengisian KMS Kader

Keempat Penyuluhan perorangan Kader

tentang kesehatan / gizi

Kelima Pelayanan Kesehatan Petugas kesehatan

professional seperti

KB, Imunisasi, dll.

Page 21: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

E. Kader Kesehatan

Tiga unsur utama telah terbukti

membawa pengaruh besar pada efektifitas

kader yaitu kualitas pelatihan yang

biasanya berlangsung lama dengan metode

yang baik, supervisiteratur, dan dukungan

yang kuat serta partisipasi kepemimpinan

masyarakat yang berkemampuan dan

penuh minat.

Page 22: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

Tugas – tugas dari para kader kesehatan digolongkan dalam 4

kategori :1. Menggalakkan partisipasi setempat

dalam program – program tertentu2. Mengumpulkan, mencatat, dan

mengolah data sederhana3. Pelayanan langsung,4. Kegiatan penyuluhan dan pendidikan.

Page 23: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7

F. Peran Serta Masyarakat melalui Dasa Wisma

Dalam penunjang kegiatan masyarakat

termasuk kegiatan kesehatan yang dilakukan

oleh PKK dan dasa wisma akan ditempatkan

bidan di tingkat desa untuk memberikan

bimbingan dan petunjuk teknis kepada pemuka

masyarakat, sekaligus untuk menangani kasus

– kasus yang dirujuk dari tingkat rumah tangga

ke puskesmas.

Page 24: MATERI Pembangunan Sektor Bab 6 Dan 7