Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mekanisme Pengelolaan Hibah ProgramRural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI)
sesuai PMK 224/PMK.07/2017 Tentang
Pengelolaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia
DASAR HUKUMPMK 224/PMK.07/2017 Tentang Pengelolaan Hibah dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
Kementerian Keuangan
3
Definisi dan Prinsip
3
Hibah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas
sesuatu dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan
dilakukan melalui perjanjian.
Hibah Daerah merupakan salah satu sumber penerimaan
Daerah untuk mendanai penyelenggaraan urusan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam
kerangka hubungan keuangan antara Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah dapat meneruskan Hibah kepada
Badan Usaha Milik Daerah sesuai dengan mekanisme
pengelolaan keuangan daerah
Kementerian Keuangan
4
Bentuk & SumberHibah
4
Uang
Barang Jasa
01
02
03
Penerimaan Dalam Negeri
Pinjaman Luar Negeri
Hibah Luar Negeri
Kementerian Keuangan
5
Penganggaran & PengalokasianHibah
01
02
03
04
05
06
07
Penyusunan Indikasi
Kebutuhan Dana Hibah
Pengalokasian Hibah
SPPH/SPPh
Rencana Komprehensif dan/atau
Rencana Tahunan dan/atau RKA
PHD dan PPH
RDP BUN
Penganggaran Hibah
dalam APBD
5
Kementerian Keuangan
6
Penyusunan IndikasiKebutuhan Dana Hibah
PPA BUN
Pengelolaan Hibah
Indikasi Kebutuhan
Dana Hibah
Penerimaan Dalam Negeri
PHLN
Disampaikan kepada DJA
Paling lambat Februari
Sumber
Menyusun
Sebagai dasar alokasi hibah dalam Nota Keuangan dan RUU mengenai APBN
Kementerian Keuangan
7
Pengalokasian Hibah
01 02 03 04
Pembahasan RUU
mengenai APBNKesimpulan Rapat Kerja
Pembahasan
Penetapan Alokasi oleh
Menteri Keuangan
DJPK menyampaikan
kepada Executing Agency
Rapat Kerja antara
Pemerintah dengan
Dewan Perwakilan
Rakyat
Menteri Keuangan
menetapkan alokasi
anggaran Hibah setelah
diperoleh kesimpulan
pembahasan rapat kerja
DJPK menyampaikan
surat pemberitahuan
alokasi anggaran Hibah
Kementerian Keuangan
8
01
02
03
0
SPPH/SPPhEA menyampaikan usulan besaran hibah dan
daftar nama Pemda calon penerima hibah kepada DJPK
DJPK bersama EA melakukan pembahasan dengan mempertimbangkan:
a. Kontribusi daerah dalam pencapaian program prioritas nasional
b. Sinkronisasi program/kegiatan hibah dengan sumber pendanaan lainnya
c. Kinerja dan kesiapan daerah
d. Pertimbangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
DJPK menerbitkan dan menyampaikan SPPH/SPPh kepada masing-masing Pemda
Penerbitan SPPH/SPPh:
Sumber
PenerimaanDalam Negeri
Setelah Alokasi Anggaran Hibah ditetapkan olehMenteri Keuangan
Pinjaman LuarNegeri
Setelah perjanjian pinjaman luar negeriditandatangani dan alokasi anggaran Hibah
ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Hibah LuarNegeri
Dapat dilakukan sebelum pagu alokasi Hibahditetapkan dalam APBN
Kementerian Keuangan
9
Rencana Komprehensif dan/atauRencana Tahunan dan/atau RKA
01Penyusunan Rencana Komprehensif dan/atau Rencana
Tahunan dan/atau RKA berdasarkan SPPH/SPPh
Kepala Daerah berkoordinasi dengan EA dan dituangkan dalamberita acara koordinasi
02Dapat melakukan perubahan sepanjang
tidak bertentangan dengan PHLN
Perubahan dimaksud dalam hal:
a. Terdapat perubahan lingkup kegiatan;
b. Terdapat perubahan rencana penarikan Hibah pada
tahun berjalan; dan/atau
c. Terdapat luncuran dari sisa dana Hibah tahun sebelumnya.
Kementerian Keuangan
10
PHD dan PPH
Surat Kesediaan /Penolakan
Pemerintah Daerah calon
penerima menyampaikan
surat kesediaan/penolakan
mengikuti program hibah
paling lama 30 hari kerja
setelah tanggal penerbitan
SPPH/SPPh
PenandatangananPHD/PPH
Surat Pembatalan
Bersedia
Menolak
Direktur Jenderal Perimbangan
Keuangan atas nama Menteri
Keuangan menerbitkan dan
menyampaikan surat pembatalan
SPPH/SPPh
Atau Melebihi
Batas Waktu
Dapat Dilakukan Perubahan, dalam hal:
1. Terdapat perubahan besaran Hibah
dan/atau penambahan atau pengurangan
jangka waktu dalam perjanjian pinjaman
luar negeri dan perjanjian hibah luar negeri
yang mempengaruhi pelaksanaan hibah
2. Terdapat sisa dana Hibah pada akhir masa
pelaksanaan Hibah dan sisa dana Hibah
tersebut dialokasikan kembali kepada
Pemerintah Daerah yang bersangkutan
3. Terdapat usulan perubahan atau
amandemen dari EA yang disetujui oleh
DJPK dan Kepala Daerah penerima Hibah
Kementerian Keuangan
11
Penganggaran Hibah dalam APBD
Penerimaan Hibah
Penggunaan Hibah
Dana Pendamping
Pemerintah Daerah menganggarkan penerimaan
Hibah pada Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
dalam APBD
Pemerintah Daerah menganggarkan penggunaan
Hibah sebagai belanja dan/atau pengeluaran
pembiayaan dalam APBD dan mencantumkannya
dalam DPA
Pemerintah Daerah menganggarkan dana
pendamping atau kewajiban lain dalam APBD dalam
hal dipersyaratkan dalam PHD atau PPH
Kementerian Keuangan
12
Hibah diterima setelah APBD ditetapkan?
Hibah diterimasetelah PerubahanAPBD ditetapkan?
Kepala Daerah
melakukan perubahan
atas Peraturan Daerah
mengenai penjabaran
APBD
Penggunaan dana
Hibah dapat
dilaksanakan setelahDPA
Perubahan APBD
LKPD
Dianggarkan
dalam
Dilaporkan
dalam
Dituangkan
dalam
Kementerian Keuangan
13
Ketentuan Umum Penyaluran Hibah1. Dilakukan dengan mekanisme APBN dan APBD.
2. Penyaluran Hibah yang bersumber dari penerimaan dalam negeri dilaksanakan melalui tata
cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD.
3. Penyaluran Hibah yang bersumber dari PHLN, dilakukan melalui tata cara
a. Pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD;
b. Pembayaran Langsung;
c. Rekening Khusus;
d. Letter of Credit; dan/atau
e. Pembiayaan Pendahuluan.
4. Penyaluran dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan capaian kinerja.
5. Dalam hal Pemda tidak menyediakan dana pendamping atau kewajiban lain yang disyaratkan,
penyaluran dana hibah tidak dapat dilakukan.
6. Dalam hal penyaluran hibah melibatkan K/L penyaluran hibah dilakukan setelah mendapat
rekomendasi dari K/L teknis terkait.
7. Kepala Daerah atau pejabat yang diberi kuasa membuat dan menyampaikan bukti
penerimaan Hibah/Kuitansi kepada KPA BUN Pengelolaan Hibah atas setiap realisasi
penyaluran dengan batas waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah dana Hibah
diterima.
Kementerian Keuangan
14
Pengaturan Pencairan Dana DIPA APBNDilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan APBN
KPPN menerbitkan SP2D setelah penelitian dan
pengujian telah memenuhi syarat
PPSPM menyampaikan SPM ADK SPM kepada KPPN
PPSPM menguji kebenaran SPP beserta dokumen
pendukung, kemudian menerbitkan SPM
PPK melakukan pengujian dan menerbitkan SPP
0
Kementerian Keuangan
MEKANISME PENYALURAN HIBAH
15
Penyaluran DanaHibah ke RKUDsetelah menerimaSP2D dari KPPN
• Surat Permintaan Penyaluran keDJPK
• Surat Pertimbangan PenyaluranHibah pengantar (Hasil verifikasidokumen pencairan hibah) dariKementerian Pertanian
• Surat kuasa dari kepala daerah
• Surat Pernyataan Tanggung JawabMutlak (SPTJM) Asli bermaterai
• Surat pertimbangan Penyaluran
• Berita Acara Pembayaran (BAP)antara BUD dengan DJPK
• Copy bukti pembukaan RKUDuntuk permintaan yang pertama
• Daftar rekapitulasi SPM dan SP2Dyang dimintakan penggantian dantelah di verifikasi oleh NPMO
PEMDA
DJPBn
BANK
OPERASIONALDJPK
• Penerbitan NotaDinas Rekomendasi(setelah dokumenpersyaratandinyatakan lengkapdan benar)
• Penerbitan SPP
• Penerbitan SPM
• Penerbitan SuratPerintah PencairanDana (Sp2d)
• PembebananPencairan KepadaRekening Khusus
KEMENTERIAN KEUANGANKEMENTERIAN KEUANGAN
Kementerian Keuangan
16
Persyaratan Penyaluran Hibah
Dilakukan berdasarkan surat permintaan penyaluran Hibah dari Kepala Daerah atau pejabat
yang diberi kuasa kepada KPA BUN Pengelolaan Hibah (c.q. Direktur PTNDP)
Surat Permintaan Penyaluran Hibah dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagai berikut:
Dokumen lain yang dipersyaratkan
Surat pertimbangan / rekomendasi
penyaluran Hibah dari K/L
Berita Acara Pembayaran (BAP)
Surat Peryataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) 01
02
03
04
Kementerian Keuangan
17
FORMAT DOKUMEN
Kementerian Keuangan
18
FORMAT DOKUMEN
Kementerian Keuangan
19
CONTOH DOKUMEN
Meterai
Meterai
Kementerian Keuangan
20
CONTOH DOKUMEN
Meterai
Kementerian Keuangan
21
CONTOH DOKUMEN
Kementerian Keuangan
22
Kendala dan TindaklanjutKendala berupa kesalahan administrasi yang berulang,
contohnya;
1. Penulisan angka dan terbilang yang tidak sesuai;
2. Kesalahan pencantuman nomor dan tanggal PHD;
3. Kekurangan pencantuman nomor, tanggal, dan stempel
pada surat permintaan, SPTJM, dan laporan triwulan;
4. Kekurangan pencantuman meterai pada surat kuasa,
SPTJM dan BAP;
5. Ketidaksesuaian surat kuasa;
6. Ketidaksesuaian data pagu dan BAP, dll.
Tindaklanjut;
1. Penyampaian revisi dokumen sesegera mungkin;
2. Koordinasi intensif antara Kemenkeu, Kementan, NPMO,
dan Pemda;
3. Dll.
Kementerian Keuangan
23
Pemantauan dan Evaluasi
Penyimpangan dan/atauPenyalahgunaan Hibah
Meninjau Kembali / Menghentikan Penyaluran
Hibah
Menteri Keuangan atau pejabat yang diberi wewenang dapat meninjau kembali atau menghentikan
penyaluran Hibah apabila terjadi penyimpangan dan/atau penyalahgunaan Hibah dari maksud dan
tujuan pemberian Hibah dalam PHD atau PPH
Setelah mendapat
pertimbangan K/L
terkait
Penyaluran Hibah Dihentikan
Pemda wajib memakai Dana APBD
Dalam hal penyaluran Hibah dihentikan , Pemerintah Daerah wajib
memenuhi maksud dan tujuan pemberian Hibah dalam PHD atau PPH
dengan dana yang bersumber dari APBD
Kementerian Keuangan dan K/L terkait dapat melakukan pemantauan dan evaluasi ataskinerja pelaksanaan kegiatan dan penggunaan Hibah dalam rangka pencapaian targetdan sasaran yang ditetapkan dalam PHD atau PPH
Mandiri Bersama-sama
Kementerian Keuangan
24
Penatausahaan dan Pelaporan1. Pemerintah Daerah menyelenggarakan penatausahaan, akuntansi dan pelaporan keuangan
atas realisasi Hibah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Dalam hal Hibah diteruskan kepada BUMD, Hibah tersebut dicatat dalam Laporan Keuangan
BUMD
Kepala Daerah / Pejabat
yang diberi kuasaLaporan Triwulan
1. DJPK
2. K/L
membuat disampaikan
kepada
1. Tw. I = 1 Januari – 31 Maret
2. Tw. II = 1 April – 30 Juni
3. Tw. III = 1 Juli – 30 September
4. Tw. IV = 1 Oktober – 31 Desember
10 hari kerja setelah triwulan bersangkutan berakhir
Rekonsiliasi
Batas waktu penyampaian Laporan Pelaksanaan
Kegiatan = 30 hari kerja
Kegiatan telah berakhir:
Kementerian Keuangan
25
Progress Realisasi Pencairan Hibah READSI per 19 November 2019
NO DAERAH Pagu APBN 2019 (RDP BUN) JUMLAH % APBN 2019
1 Prov. Gorontalo 1.465.556.0001.007.354.493 69%
2 Prov. Sulawesi Selatan 1.295.986.000- 0%
3 Prov. Sulawesi Tenggara 1.617.326.000278.045.620 17%
4 Prov. Sulawesi Tengah 1.729.545.000524.234.249 30%
5 Prov. Kalimantan Barat 616.902.000- 0%
6 Prov. Nusa Tenggara Timur 1.182.361.000- 0%
7 Kab. Pohuwato 2.945.914.0001.098.925.923 37%
8 Kab. Bone Bolango 2.917.248.000488.775.200 17%
9 Kab. Gorontalo 3.028.382.000478.753.500 16%
10 Kab. Luwu 3.070.483.000679.320.054 22%
11 Kab. Luwu Utara 2.976.887.0001.178.992.476 40%
12 Kab. Luwu Timur 2.889.289.000- 0%
13 Kab. Kolaka 2.834.808.000750.907.977 26%
14 Kab. Kolaka Utara 2.771.273.0001.071.166.032 39%
15 Kab. Konawe 2.725.586.000517.014.000 19%
16 Kab. Poso 2.250.685.000737.250.884 33%
17 Kab. Parigi Moutong 1.348.230.000- 0%
18 Kab. Buol 2.923.356.00025.740.000 1%
19 Kab. Toli Toli 2.387.813.000- 0%
20 Kab. Banggai 1.250.000.000- 0%
21 Kab. Sambas 2.776.174.000- 0%
22 Kab. Sanggau 1.150.000.000- 0%
23 Kab. Kupang 1.396.686.000- 0%
24 Kab. Belu 1.174.510.000406.437.329 35%
Total 50.725.000.000 9.242.917.737 18%
Keterangan:
1. Permintaan penyaluran dari Prov.
Kalbar, Prov. Sultra, dan Kab. Pohuwato
sudah direkomendasikan dan sedang
dalam proses pencairan.
2. Berkas yang masih dalam proses
verifikasi dan melengkapi kekurangan
dokumen: Kab. Luwu Timur, Kab. Luwu,
Kab. Buol, Prov. Sulsel, Kab. Kupang,
Prov. Sulteng
3. Berkas yang baru diterima: Kab. Bone
Bolango, Kab. Gorontalo
Kementerian Keuangan
26
Usulan Besaran Hibah READSI TA 2020 NO DAERAH BESARAN HIBAH
1 Prov. Gorontalo 898.900.000
2 Prov. Sulawesi Selatan 793.200.000
3 Prov. Sulawesi Tenggara 544.500.000
4 Prov. Sulawesi Tengah 893.300.000
5 Prov. Kalimantan Barat 961.600.000
6 Prov. Nusa Tenggara Timur 420.400.000
7 Kab. Bone Bolango 2.468.700.000
8 Kab. Gorontalo 2.950.600.000
9 Kab. Pohuwato 3.051.400.000
10 Kab. Luwu 3.265.800.000
11 Kab. Luwu Timur 2.988.000.000
12 Kab. Luwu Utara 3.786.700.000
13 Kab. Kolaka 3.150.800.000
14 Kab. Kolaka Utara 2.116.000.000
15 Kab. Konawe 4.149.400.000
16 Kab. Banggai 2.310.400.000
17 Kab. Buol 2.216.500.000
18 Kab. Parigi Moutong 2.041.400.000
19 Kab. Poso 2.170.200.000
20 Kab. Toli Toli 1.728.400.000
21 Kab. Sambas 2.794.600.000
22 Kab. Sanggau 2.547.900.000
23 Kab. Belu 1.785.600.000
24 Kab. Kupang 2.225.700.000
Total 50.725.000.000
Terima Kasih