Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROGRAM STUDI ILMU S1 LINGKUNGAN
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
LIA KUSUMANINGRUM, S.HUT., M.SC.
Memahami
Ekosistem dan Kerawanannya
“Tatanan unsur lingkungan yang merupakan kesatuan utuh-
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan”
UUPLH No 32 Tahun 2009
Ekosistem adalah
1. Tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling berinteraksi dan mempengaruhi
2. Kajian distribusi dan kemelimpahan organisme3. Kajian tentang struktur dan fungsi alam
EKOLOGIkajian tentang
organisme dengan
memperhatikan kondisi
habitatnya
Sinekologi
(ekologi komunitas)-Mempelajairi mengenai
komunitas dan interaksinya
dengan lingkungan
Autoekologi
(ekologi spesies)-Mempelajari spesies
individual seperti : kebiasaan,
adaptasi dan interaksi sesama
spesies pada sebuah
ekosistem
Pertama diungkapkan oleh Ernst Haeckel (1866)yang mendefinisikan sebagai “hubungan antara fauna dengan lingkungan organik dan anorganiknya”
Jasa ekosistem
bagi kehidupan
EKOSISTEM MANGROVE
Pengendali Ekosistem
Proses dalam sebuah ekosistem dikendalikan oleh dua faktor yaitu :
1. FAKTOR EKSTERNAL (state factors)
Mengendalikan keseluruhan input ekosistem dan bersama faktor lain menentukan proses yang berlangsung di dalamnyaFaktor eksternal terpenting adalah klimat – menentukan biomaFaktor lain : pola dan curah hujan, temperatur, materi induk, topografi, mikroklimat, biota potensial
2. FAKTOR INTERNAL
Faktor internal tidak hanya mengendalikan proses dalam ekosistem namun juga dikendalikan oleh proses tersebut Mengendalikan ketersediaan sumber daya dalam ekosistemFaktor ini antara lain : dekomposisi, kompetisi akar mencari nutrisi dan tutupan kanopi
PRODUKTIVITAS EKOSISTEM
• Produktivitas Primer: kecepatanmengubah energi cahaya mataharimenjadi energi kimia dalam bentukbahan organik oleh organismeautotrof
• Produktivitas Primer Kotor: seluruhbahan organik yang dihasilkan dariproses fotosintesis pada organismeautotrof
• Produktivitas Primer Bersih: beratkering dari bahan organik yang tersimpan
• Produktivitas Sekunder: kecepatanenergi kimia mengubah bahanorganik menjadi simpanan energikimia baru oleh organismeheterotrof
• Efisiensi Ekologi: perbandinganproduktivitas bersih antara satutingkat trofik ke tingkat trofikberikutnya
PRODUKTIVITAS EKOSISTEM
Biomassa adalah massa organisme
biologis yang hidup di suatu area atau
ekosistem pada suatu waktu tertentu
ALAT TRANSFER
EKOSISTEM
1.Materi (biomassa)
2.Energi
3.Informasi genetis
(Sunarto, 2016)
Biomassa spesies-Biomassa masing-masing
spesies spesifik yang tinggal
pada area atau ekosistem
tertentu
Biomassa komunitas-Biomassa keseluruhan
populasi yang tinggal pada
area atau ekosistem tertentu
MATRA EKOLOGI
Siklus Biogeokimia
DEFINISI
Transfer materi berupa daur substansi kimia dari lingkungan ke organisme dan kembali ke lingkungan
SECARA UMUM TERDIRI ATAS
Daur sedimenMateri yang bersumber dari kulit bumi
Daur GasMateri yang bersumber dari atmosfer
Daur AirMateri yang bersumber dari hidrosfer
Contoh :Daur Hidrologi, Daur Karbon, Daur Nitrogen, Daur Fosfor dan Daur Sulfur
Peran :Upaya menyeimbangkan lingkungan dan memulihkan kembali kondisi
Indikator :Kemampuan dalam siklus menjadi tolak ukur daya dukung dan daya tampung lingkungan
Siklus Hidrologi
Siklus Karbon
Siklus Nitrogen
Siklus Fosfat
PEMBEDAAN EKOSISTEM
Pembedaan ekosistem dapat mengacu pada:
1. elevasi/altitude.
2. lintang/latitude
3. iklim
4. penutupan
ASPEK PENTING EKOSISTEM
1. Transport sedimen2. Aliran energi 3. Distribusi nutrien4. Migrasi dan kolonisasi5. Jaring makanan (food-web )6. Kondisi ekstrim7. Kekuatan random (stochastic)
KLASIFIKASI EKOSISTEM
BERDASARKAN PROSES TERBENTUKNYA1. Ekosistem alami yang terjadi tanpa atau
minim campur tangan manusiaContoh : Ekosistem sungai, ekosistemsavana, ekosistem danau, ekosistem riparian
2. Ekosistem buatan yang terjadi atas kehendakatau campur tangan manusia dan dibangununtuk kepentingan manusiaContoh : Ekosistem waduk, Ekosistem sawah
BERDASARKAN KOMPONEN PENYUSUNNYA1. Komponen biotik yaitu komponen yang hidup
Contoh : flora, fauna, mikroorganisme, manusia2. Komponen abiotik yaitu komponen tidak hidup dan
mendukung keberlangsungan komponen biotik danmenengtukan kondisi komponennya sendiriContoh : air, udara, tanah, salju
BERDASARKAN Media Kehidupan yang Umum
1. Ekosistem Marin, ekosistem dengan media kehidupan air
masin, terdiri dari
a. Mintakat Neritik yaitu kawasan masin yang berada dekat dengan pantai, terbagi dalam zona intertidal dan subtidal
b. Padang Lamun yaitu ekosistem perairan dangkal dengan dominasi lamun (rumput laut)
c. Terumbu karang
d. Mintakat oseanik yaitu ekosistem laut dalam hingga bagian tidak tertembus oleh cahaya
2. Ekosistem Limnik Berdasarkan mobilitas perairan terbagi
menjadi ekosistem lentik (tenang) dan lotik (bergerak)
a. Ekosistem sungai
b. Ekosistem danau
c. Ekosistem waduk, embung, situ
3. Ekosistem Semi terestrial
Ekosistem yang terbentang diantara ekosistem limnik dan ekosistem marin
a. Ekosistem Mangrove
b. Ekosistem Riparian
4. Ekosistem TerestrialMerupakan ekosistem daratan, sulit dibedakan. Umumnya dibedakan dan diidentifikasi berdasarkan kenampakan vegetasi (Mueller-Dumbois dalam Kartawinata, 2013)
a. Ekosistem Pamah (ketinggian 0-1000 mdpl) yang dapat dibagi lagi menjadi
(1) Ekosistem pantai,
(2) Hutan dipterokarpaceae
(3) Hutan non dipterokarpaceae
(4) Hutan kerangas
(5) Hutan rawa
(6) Ekosistem gambut
(7) Ekosistem karst
(8) Savana
b. Ekosistem hutan pegunungan,
(1) Hutan pegunungan bawah, pada ketinggian 1000-1500 mdpl (Steenis and Kruseman, 1950)
(2) Hutan pegunungan atas, pada ketinggian 1500-3200 mdpl
(3) Hutan sub alpin, pada ketinggian 3200-4100 mdpl
(4) Hutan alpin, pada ketinggia 4100-4600 mdpl
(5) Mintakat Nival pada ketinggian >4600 mdpl, dieslimuti salju sepanjang tahun
Dinamika Ekosistem
Pertumbuhan dan perkembangan ekosistem akibat perubahan interaksi antar komponen penyusunnya
SUKSESIPerubahan atau perkembangan komunitas melalui tahapan tertentuPerubahan ekosistem menuju kedewasaanOutput akhir suksesi adalah ekosistem klimaks atau homeostatis
TIPE SUKSESI : Suksesi Primer
TIPE SUKSESI : Suksesi Sekunder
TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA
Tampak samping (vertical view)
coniferous decidous lake mix paddy-field village mangrove sea
Tampak atas (aerial view)
coniferous decidous lake mix paddy village mangrove sea
watershed
river
river
Ekosistem Alpin Dan Tundra
• Pemanasan global
• Penambangan
• Perburuan
• Vandalisme
Kerawanan Ekosistem Hutan
• Pembalakan dan penyaradan
• Kebakaran alami atau
direncanakan
• Perburuan (mamal, burung, dll.)
• Konversi monokultur, tegalan,
dll.
• Vandalisme
Konversi hutan tegalan
Tanaman kentang hingga ke bibir danau
tanpa jalur hijau di Dieng Plateau
Hutan Lindung (Hutan Sekunder) Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI)
Kebun/Pemukiman Tempat Pembuangan AkhirSampah (TPAS)
KERAWANAN EKOSISTEM DANAU
• Pembalakan jalur hijau
• Pengelolaan daerah aliran sungai
• Budidaya karamba jaring apung
(KJA)
• Konversi
• Eutrofikasi
• Pendangkalan
• Pariwisata
Karamba Jaring Apung, Kedungombo
Zona Kuliner
Zona Budidaya (tambak)
Zona Gulma
Kesalahan manajemen danau
Zona Eceng Gondok
Zona Kuliner
Zona Tambak
Eceng gondok berkembang akibat eutrofikasi
Telaga Ranjeng tetap lestari, pada ketinggian
1600 m. dpl., kedalaman >100 m
Pulau terapung berupa massa organik
Pemanfaatan dasar waduk untuk menanam padi saat air berkurang (Waduk Sempor, Hadisusanto, 2000)
Kerawanan Ekosistem Sungai
• Pembuangan berbagai limbah
• Hilangnya sempadan sungai
• Budidaya karamba dasar
• Pembendungan
• Penambangan galian C
• Over (electric) fishing
Kerawanan Hutan Pantai Landai
• Pembongkaran sarang telur penyu
• Hilangnya estetika akibat pariwisata
• Budidaya (rumput laut, mutiara, dll.)
• Over fishing (Moluska, Echinodermata, dll)
Kerawanan Hutan Pantai Berbatu
• Eksploitasi sarang burung
• Longsor karena abrasi
• Vandalisme akibat pariwisata
Kerawanan Eko - Endokarst
• Penambangan kapur
• Vandalisme akibat pariwisata
• Konversi menjadi lokawisata
• Perburuan
Kerawanan Ekosistem
Mangrove
• Konversi tambak
• Penebangan tidak seimbang
• Perburuan
• Tampungan limbah
• Over fishing (apotas)
Kerawanan Ekosistem
Terumbu
• Sedimentasi
• Over fishing (pengeboman)
• Eksploitasi karang sebagai bahan baku
• Pembuangan limbah panas
• Perpanjangan landas pacu/pelabuhan
Kerawanan Ekosistem neuston,
pelagic plankton /nekton &
shallow sea benthos
• Pencemaran minyak
• Pengeboran
• Pembuangan limbah
• Kesalahan penanganan pencemaran
• Pembangunan fasilitas publik
• Over fishing (kapal trawl)
PENUTUP
Ekosistem tergantung iklim
Tidak ada ekosistem yang berdiri sendiri
Tidak ada ekosistem yang dapat memberikan semua keperluan organisme