Upload
hanny
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tarik Ulur Penuntasan Kasus Korupsi di Indonesia
“Analisis Terhadap Kasus Korupsi Hambalang
Melalui Paradigma Critical Theory et al”
Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas matakuliah
Filsafat Hukum
oleh :
HANNY AINUR ROFIQ
(11010110174003)
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro
2012
Bab I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Korupsi sudah digolongkan sebagai tindak pidana yang sangat luar biasa
atau an extraordinary crime di Indonesia. Itu bisa dilihat adanya
peraturan atau undang-undang yang dibuat secara khusus mengenai tindak
pidana korupsi, bahkan cara beracaranyapun diatur secara khusus
termasuk dibentuknya Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dalam cara
beracaranya salah satunya mengatur tentang dapat dikenakannya beban
pembuktian terbalik dalam pemeriksaan. Selain itu turut campurnya KPK
pada penanganan kasus korupsi yang merugikan negara dengan nominal
satu milyar rupiah menambah aksen kekhususan itu semakin melekat.
Kekhususan ini yang membuat korupsi dianggap sesuatu yang sangat
jahat bila dilakukan. Tidak heran jika diberlakukan secara khusus pula
dalam pelaksanaan penerapan sanksi pidananya. Sebuah tindak pidana
yang bukan main-main memang.
Dalam arti umum korupsi diartikan beragam. Namun dalam sistem hukum
Indonesia tindakan korupsi kuncinya ada pada “ perbuatan merugikan
negara” yang kemudian disebut sebagai unsur tindak pidana korupsi.
Kemudian undang-undang mengaturnya lebih sempit sehingga rumusan
tindak pidana khusus korupsi ini diejawantahkan lagi secara lebih
mendetail. Semuanya tertulis dengan jelas dan sangat tekstual melalui
aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga yang berwenang, berisi nilai dan
norma dan tentu saja dilekati sanksi.
Permasalahan korupsi di Indonesia bisa saya katakan sudah teramat
mengakar di berbagai tingkat ekonomi masyarakat dan pemberitaannya
baik dari masalah korupsinya, pelakunya, aparat penegaknya hingga
proses penegakkan hukumnya sudah menjadi santapan sehari-hari
masyarakat Indonesia. Mulai dari Korupsi yang nominalnya kecil hingga
ke nominalnya besar yang melibatkan orang-orang penting di negeri ini.
Sejarah tentang korupsi di Indonesia sudah dikenal sejak zaman zaman
kerajaan, zaman penjajahan, zaman orde lama dan orde baru hingga era
demokrasi sekarang ini. Pada masa orde baru korupsi jugalah yang
menjadi penyebab utama runtuhnya rezim suharto. Namun seiring
beberapa pergantian kepemimpinan di negeri ini korupsi juga tidaklah
hilang bahkan cara-cara untuk korupsi semakin tersistem. Peraturan
Perundangan-undangan tentang tindak pidana korupsi, lembaga
peradilannya serta KPK pun seakan semakin tak berdaya menanganinya.
1.2. Permasalahan
Seperti yang sudah disinggung diatas korupsi merupakan permasalahan
serius yang harus segera ada solusi nyatanya tidak hanya janji-janji para
petinggi negeri ini untuk memberantasnya. Saya melihat pemberantasan
korupsi di Indonesia saat ini hanya di angan-angan saja karena upaya
yang dilakukan pemerintah jauh dari kata maksimal. Kita lihat saja pada
salah satu kasus korupsi yang sedang hangat menjadi perbincangan di
berbagai media, kalangan birokrat, kalangan praktisi hingga masyarakat
umum yaitu kasus korupsi mega proyek hambalang. Kasus yang
melibatkan beberapa pejabat tinggi ini tak kunjung menunjukkan progres
penuntasan yang memuaskan sekalipun KPK sudah menetapkan mantan
Menpora Andi Mallarangeng sebagai tersangka.
Kepentingan politik terlalu banyak mengintervensi penuntasan kasus
korupsi hambalang sehingga keadilan maupun kepastian hukum hanya
akan jadi nyanyian para penegak hukum yang hendak menuntaskannya.
Untuk itu melalui makalah ini saya akan mengupas mengenai bagaimana
cara penuntasan kasus hambalang yang sudah terlalu banyak di intervensi
oleh unsur kepentingan politik? Lalu Apa yang seharusnya dilakukan
aparat penegak hukum untuk bisa menyelesaikannya serta Bagaimana
menghilangkan belenggu-belenggu unsur kepentingan politik yang
menghambat proses penuntasan kasus ini?
Permasalahan diatas akan dikaji dan ditelaah lebih jauh lewat sebuah
pemikiran paradigma critical theory et al yang melalui pemikirannya
menawarkan suatu metode untuk menyelesaikan permasalahan diatas
yang mana hukum yang berlaku sekarang jauh dari kata mampu untuk
menyelesaikannya. Metode itu adalah melakukan perubahan di berbagai
aspek yang berkaitan dengan penuntasan kasus hambalang dengan
melihat aspek historis lalu membuat kerangka pemikiran kritis yang
memuat kesepakatan-kesepakatan berbagai elemen masyarakat.
Bab II
Pembahasan