Upload
mason-white
View
465
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
asar dari setiap audit adalah bukti yang dikumpulkan dan dievaluasi oleh auditor. Auditor
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengumpulkan bukti audit yang tepat
dan mencukupi dalam setiap audit untuk memenuhi standar profesi. Seperti diuraikan dalam cerita
pembuka bab ini, Ralph Smalley telah mempelajari pengaruh akibat tidak mengumpulkan bukti audit
yang tepat setelah ia dituntut atas hasil auditnya pada Crenshaw Properties. Bab ini membahas jenis-
jenis keputusan audit yang dibuat oleh auditor, bukti yang tersedia bagi auditor, dan penggunaan
bukti-bukti audit tersebut dalam melaksanakan audit serta mendokumentasikan hasilnya.
D
SIFAT BUKTITUJUAN 7-1
Membedakan bukti audit dan bukti yang digunakan oleh profesi lain.
Bukti audit telah didefinisikan dalam Bab 1 sebagai setiap informasi yang digunakan oleh auditor
untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Informasi ini sangat bervariasi sesuai kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa
laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Bukti
audit mencakup informasi yang sangat persuasif, misalnya perhitungan auditor atas sekuritas yang
dapat diperjualbelikan, dan informasi yang kurang persuasif, misalnya respons atas pertanyaan-
pertanyaan dari para karyawan klien.
Perbedaan Bukti Audit dengan Bukti Hukum dan llmiah
Penggunaan bukti bukan hal yang aneh bagi auditor. Bukti juga digunakan secara ekstensif oleh para
ilmuwan, pengacara, dan ahli sejarah. Sebagai contoh, sebagian besar orang sudah biasa menonton
drama bertema hukum di televisi di mana bukti dikumpulkan dan digunakan untuk memutuskan
bersalah atau tidak bersalahnya pihak yang dituduh melakukan kejahatan. Dalam kasus-kasus hukum,
ada aturan tentang bukti yang tertata rapi yang digunakan oleh hakim untuk melindungi pihak yang
tidak bersalah. Dalam eksperimen ilmiah, para periset memperoleh bukti untuk menguji hipotesis
dengan menggunakan eksperimen yang terkendali, seperti uji-coba suatu jenis obat untuk menguji
keampuhan pengobatan medis baru. Meskipun para profesional ini mengandalkan jenis bukti yang
berbeda, dan menggunakan bukti pada lingkungan yang berbeda serta dalam cara yang berbeda, para
ahli hukum, ilmuwan, dan auditor semuanya menggunakan bukti guna membantu mereka menarik
kesimpulan.
Tabel 7-1 menggambarkan enam karakteristik kunci bukti dari perspektif seorang ilmuwan yang
mengadakan eksperimen, pengacara yang menuntut seorang terdakwa pencurian, dan auditor laporan
keuangan. Ada enam dasar perbandingan. Perhatikan kemiripan dan perbedaan di antara ketiga
profesi tersebut.
KEPUTUSAN BUKTI AUDITKeputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat,
yang diperlukan untuk memenuhi keyakinan bahwa komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan
telah disajikan secara wajar, dan bahwa klien menyelenggarakan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan
keuangan.
Ada empat keputusan mengenai bukti apa yang harus dikumpulkan dan berapa banyak:
224
-
Karakteristik Bukti untuk Eksperimen llmiah, Kasus Hukum, dan Audit atas Laporan Keuangan
TUJUAN 7-2
Mengidentifikasi empat keputusan bukti audit yang diperlukan dalam menyusun program audit.
Eksperimen llmiah untukKasus Hukum Seseorang yang; - -.andinganMenguji ObatDituduh MencuriAudit atas Laporan Keuangan
1. Prosedur audit yang akan digunakan
I Berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut
3. Item-item mana yang akan dipilih dari populasi
4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut
Prosedur audit adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang harus Prosedur Auditz_reroleh selama audit. Perumusan prosedur tersebut dalam istilah yang cukup rr^sifik agar auditor dapat
mengikuti instruksi-instruksi ini selama audit merupakan zal yang sudah umum. Sebagai contoh, berikut ini
adalah prosedur audit untuk •erinkasi pengeluaran kas:
• Mengambil jurnal pengeluaran kas dan membandingkan nama payee, jumlah, dan tanggal pada cek yang
dibatalkan dengan jurnal pengeluaran kas.
Setelah memilih prosedur audit, auditor dapat mengubah ukuran sampel dari hanya Ukuran Sampel>atu hingga semua item dalam populasi yang sedang diuji. Dalam suatu prosedur
audit untuk memverifikasi pengeluaran kas, anggaplah 6.600 cek telah tercatat
dalam jurnal pengeluaran kas. Auditor dapat memilih ukuran sampel sebesar 50
cek untuk dibandingkan dengan jurnal pengeluaran kas. Keputusan tentang berapa
banyak item yang akan diuji harus dibuat oleh auditor pada setiap prosedur audit.
Ukuran sampel untuk setiap prosedur tertentu mungkin akan berbeda antara satu
audit dengan audit lainnya.
Item yang Dipilih Setelah menentukan ukuran sampel untuk suatu prosedur audit, auditor harus memutuskan item-item
mana dalam populasi yang akan diuji. Sebagai contoh, jika auditor memutuskan memilih 50 cek yang
dibatalkan dari populasi sebesar 6.600 untuk dibandingkan dengan jurnal pengeluaran kas, beberapa
metode yang berbeda dapat digunakan untuk memilih cek-cek tertentu yang akan diperiksa. Auditor
dapat (1) memilih suatu minggu dan memeriksa 50 cek pertama, (2) memilih 50 cek yang bernilai
terbesar, (3) memilih cek-cek tersebut secara acak, atau (4) memilih cek-cek yang menurut auditor
paling mungkin mengandung kekeliruan. Atau dapat mengunakan kombinasi dari berbagai metode
tersebut.
Penetapan Waktu Audit atas laporan keuangan umumnya mencakup suatu periode seperti satu tahun. Biasanya, suatu
audit baru dianggap selesai setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah berakhirnya suatu
periode. Oleh karena itu, waktu pelaksanaan prosedur audit dapat bervariasi dari awal periode
akuntansi hingga berakhirnya periode akuntansi itu. Keputusan penetapan waktu audit, sebagian,
dipengarubi oleh kapan klien menginginkan audit itu diselesaikan. Dalam audit atas laporan
keuangan, umumnya klien menginginkan agar audit diselesaikan antara 1 hingga 3 bulan setelah akhir
tahun. Saat ini SEC
mengharuskan
semua perusahaan
publik untuk
menyerahkan
laporan keuangan
yang telah diaudit
kepada SEC dalam
waktu 60 sampai 90
hari sesudah akhir
tahun fiskal
perusahaan, tergantung pada ukuran perusahaan itu. Namun demikian, penetapan waktu juga
dipengaruhi oleh kapan auditor merasa yakin bukti audit akan paling efektif dan kapan staf audit
tersedia. Sebagai contoh, auditor sering kali lebih memilih untuk menghitung persediaan sedekat
mungkin dengan tanggal neraca.
Prosedur audit sering kali memasukkan ukuran sampel, item-item yang dipilih dan penetapan
waktu ke dalam prosedur itu. Berikut ini adalah suatu modifikasi atas prosedur audit yang sebelumnya
digunakan untuk menyertakan keempat keputusan bukti audit. (Huruf miring mengidentifikasi
keputusan penetapan waktu, item-item yang dipilih, dan ukuran sampel).
• Mengambil jurnal pengeluaran kas bulan Oktober dan membandingkan nama payee, jumlah uang,
dan tanggal cek yang dibatalkan dengan jurnal pengeluaran kas untuk suatu sampel yang dipilih
secara acak dari 40 nomor cek.
Program Audit Daftar prosedur audit untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan audi disebut sebagai
program audit. Program audit selalu memuat daftar prosedur auc;-dan biasanya mencakup ukuran
sampel, item-item yang dipilih, dan penetapan waktu pengujian. Umumnya, ada suatu program audit,
termasuk beberapa prosedur audit, untuk setiap komponen audit. Karena itu, akan ada program audit
untuk piutang usaha, penjualan, dan seterusnya. (Untuk melihat contoh program audit yang mencakup
prosedur audit, ukuran sampel, item-item yang dipilih, dan penetapan waktu, lihat Tabel 13-4. Sisi
kanan program audit itu juga mencantumkan tujuai audit yang berkaitan dengan saldo untuk setiap
prosedur, yang telah kita bahas dalam Bab 6.)
Sebagian besar auditor menggunakan komputer untuk mempermudah penyusunan program
audit. Aplikasi komputer yang paling sederhana melibatkaa pengetikan program audit ke dalam
prosesor kata dan menyimpannya dari satn
i ke tahun berikutnya untuk mempermudah perubahan serta pembaharuannya. ?ntara
aplikasi komputer yang lebih canggih melibatkan penggunaan program us yang dirancang untuk
membantu auditor berpikir melalui pertimbangan icanaan audit, dan memilih prosedur yang
tepat dengan menggunakan lgkat lunak generator program audit atau template database
perencanaan audit iva.
PERSUASIVITAS BUKTI
fondar pekerjaan lapangan ketiga yang telah dibahas dalam Bab 2, mewajibkan itor untuk mengumpulkan
bukti audit yang tepat dan mencukupi untuk mendukung ytr-.dapat yang akan diterbitkan. Karena sifat
bukti audit serta pertimbangan biaya aim melaksanakan audit, tidak mungkin bagi auditor untuk
memperoleh keyakinan ;0% bahwa pendapatnya benar. Namun, auditor harus yakin bahwa pendapatnya
xnar dengan tingkat kepastian yang tinggi. Dengan menggabungkan semua bukti Ting diperoleh dari
suatu audit, auditor akan mampu memutuskan kapan ia merasa iakin untuk menerbitkan suatu laporan
audit.
Dua penentu persuasivitas bukti audit adalah ketepatan dan mencukupi, yang kngsung diambil dari
standar pekerjaan lapangan ketiga.
TUJUAN 7-3
Merinci karakteristik yang menentukan persuasivitas bukti audit.
ketepatan bukti (appropriateness of evidence) adalah ukuran mutu bukti, yang -■erarti relevansi dan
reliabilitasnya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, .ildo akun, dan pengungkapan yang
berkaitan. Jika suatu bukti dianggap sangat epat, hal itu akan sangat membantu dalam meyakinkan auditor
bahwa laporan Leuangan telah disajikan secara wajar.
Perhatikan bahwa ketepatan bukti hanya berkaitan dengan prosedur audit yang pilih. Ketepatan itu tidak
dapat diperbaiki dengan memilih ukuran sampel yang ebih besar atau item-item populasi yang berbeda.
Ketepatan hanya dapat diperbaiki iengan memilih prosedur audit yang lebih relevan atau yang
memberikan bukti ang lebih andal.
Ketepatan Bukti
Relevansi Bukti Bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audityang akan diuji oleh
auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Sebagai contoh, anggaplah auditor prihatin bahwa klien
belum menagih pelanggan atas barang yang dikirim tujuan transaksi kelengkapan). Jika auditor
memilih suatu sampel dari salinan faktur renjualan dan menelusuri setiap salinan tersebut ke dokumen
pengiriman terkait, bukti tersebut tidak relevan dengan tujuan kelengkapan dan dengan demikian,
bukan merupakan bukti yang tepat untuk tujuan tersebut. Prosedur yang relevan adalah menelusuri
sampel dokumen pengiriman ke salinan faktur penjualan terkait untuk menentukan apakah setiap
pengiriman barang tersebut telah ditagihkan. Prosedur audit yang kedua dianggap relevan karena
pengiriman barang merupakan kriteria yang normal digunakan untuk menentukan apakah suatu
penjualan telah terjadi dan sudah ditagihkan. Dengan menelusuri dokumen pengiriman ke salinan
faktur penjualan, auditor dapat menentukan apakah pengiriman barang telah ditagihkan kepada
pelanggan. Dalam prosedur pertama, apabila auditor menelusuri dari salinan faktur penjualan ke
dokumen pengiriman, tidak mungkin ditemukan pengiriman barang yang belum ditagihkan.
Relevansi hanya dapat dipertimbangkan dalam tujuan audit khusus, karena audit mungkin
relevan untuk satu tujuan audit, tetapi tidak relevan untuk audit lainnya. Dalam contoh pengiriman
sebelumnya, apabila auditor men dari salinan faktur penjualan ke dokumen pengiriman barang yang
terkait. tersebut relevan terhadap tujuan keterjadian. Sebagian besar bukti relevan lebih dari satu,
tetapi tidak semua, tujuan audit.
Reliabilifas Bukti Reliabilitas bukti (reliability of evidence) mengacu pada di mana bukti tersebut
dianggap dapat dipercaya atau layak dipercaya. relevansi, jika bukti dianggap dapat diandalkan, bukti
tersebut sangat mem dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan secara
Sebagai contoh, jika auditor menghitung persediaan, bukti tersebut lebih diandalkan ketimbang jika
manajemen memberikan jumlah yang dihitung kepada auditor.
Reliabilitas, dan dengan demikian ketepatan, tergantung pada enam karakti bukti yang dapat
diandalkan berikut:
1. Independensi penyedia bukti. Bukti yang diperoleh dari sumber luar en lebih dapat
diandalkan ketimbang yang diperoleh dari dalam en' Komunikasi dari bank, pengacara,
atau para pelanggan umumnya dian lebih dapat diandalkan ketimbang jawaban yang
diperoleh dari wawan dengan klien. Demikian pula, dokumen yang berasal dari luar organ:
klien, seperti polis asuransi, dianggap lebih dapat diandalkan ketimb a - . dokumen yang
berasal dari dalam perusahaan serta tidak pernah diki: -ke luar organisasi, seperti
permintaan pembelian.
2. Efektivitas pengendalian internal klien. Jika pengendalian internal klka efektif, bukti audit
yang diperoleh lebih dapat diandalkan ketimbang jika pengendalian internalnya lemah.
Sebagai contoh, jika pengendalian internal atas penjualan dan penagihan efektif, auditor
dapat memperoleh leb4 banyak bukti yang dapat diandalkan dari faktur penjualan dan
dokumea pengiriman ketimbang jika pengendaliannya tidak memadai.
3. Pengetahuan langsung auditor. Bukti audit yang diperoleh langsung olei auditor melalui
pemeriksaan fisik, observasi, penghitungan ulang, dam inspeksi akan lebih dapat
diandalkan ketimbang informasi yang diperolea secara tidak langsung. Sebagai contoh,
jika auditor menghitung ma: kotor sebagai persentase dari penjualan dan
membandingkannya dengan periode sebelumnya, bukti tersebut lebih dapat diandalkan
ketimbang jika auditor mengandalkan pada perhitungan kontroler perusahaan.
4. Kualifikasi individu yang menyediakan informasi. Meskipun sumber informasi bersifat
independen, bukti audit tidak akan dapat diandalk;-kecuali individu yang menyediakan
informasi tersebut memenuhi kualifika-untuk itu. Karena itu, komunikasi dengan
pengacara dan konfirmas: bank umumnya lebih bernilai ketimbang konfirmasi piutang
usaha dan orang-orang yang kurang memahami dunia bisnis. Selain itu, bukti yang
diperoleh secara langsung oleh auditor juga tidak dapat diandalkan jika auditor tidak
memenuhi kualifikasi untuk mengevaluasi bukti itu. Sebaga: contoh, pemeriksaan atas
persediaan permata oleh auditor yang tidak terlatih untuk membedakan antara permata dan
kaca bukan merupakan bukti audit yang dapat diandalkan bagi eksistensi permata itu.
5. Tingkat objektivitas. Bukti yang objektif lebih dapat diandalkan ketimbang bukti yang
memerlukan pertimbangan tertentu untuk menentukan apakah bukti tersebut benar. Contoh-
contoh bukti yang objektif meliputi konfirmasi piutang usaha dan saldo bank, perhitungan
fisik sekuritas dan kas, serta penjumlahan saldo utang usaha untuk menentukan apakah data
tersebut sesuai dengan saldo pada buku besar. Contoh-contoh bukti yang subjektif termasuk
surat yang ditulis oleh pengacara klien yang membahas hasil yang mungkin akan diperoleh
dari gugatan hukum yang sedang dihadapi oleh klien, observasi atas persediaan yang usang
selama pemeriksaan fisik, serta tanya-jawab dengan manajer kredit ten tang ketertagihan
piutang usaha tidak lancar. Apabila reliabilitas bukti yang subjektif sedang dievaluasi,
penting bagi auditor untuk menilai kualifikasi orang yang menyediakan bukti tersebut.
6. Ketepatan waktu. Ketepatan waktu bukti audit dapat merujuk pada kapan bukti itu
dikumpulkan maupun pada periode yang tercakup oleh audit itu. Bukti ini biasanya lebih
dapat diandalkan untuk akun-akun neraca apabila diperoleh sedekat mungkin dengan
tanggal neraca. Sebagai contoh, perhitungan auditor atas sekuritas pada tanggal neraca akan
lebih dapat diandalkan ketimbang jika perhitungan itu dilakukan 2 bulan sebelumnya.
Untuk akun-akun laporan laba-rugi, bukti yang diperoleh akan lebih dapat diandalkan jika
ada sampel dari keseluruhan periode yang diaudit, seperti sampel acak transaksi penjualan
dari setahun penuh, bukan hanya dari sebagian periode, seperti sampel yang terbatas pada 6
bulan pertama saja.
Kuantitas bukti yang diperoleh akan menentukan kecukupannya. Kecukupan bukti Kecukupansufficiency of evidence) diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor. "Jntuk prosedur
audit tertentu, bukti yang diperoleh dari sampel sebanyak 100 umumnya lebih mencukupi ketimbang
dari sampel sebanyak 50.
Beberapa faktor akan menentukan ketepatan ukuran sampel dalam audit. Dua r'aktor yang paling
penting adalah ekspektasi auditor atas salah saji dan keefektifan rengendalian internal klien. Untuk
mengilustrasikannya, asumsikan bahwa dalam audit atas Jones Computer Parts Co., auditor
menyimpulkan bahwa ada kemungkinan rang besar bahwa persediaan akan usang karena sifat industri
klien. Auditor akan mengambil lebih banyak sampel persediaan untuk menguji keusangan itu dalam
audit ini ketimbang yang kemungkinan keusangan persediaannya kecil. Demikian uga, jika auditor
menyimpulkan bahwa klien memiliki pengendalian internal atas ?encatatan aktiva tetap yang efektif,
ukuran sampel yang lebih kecil dalam proses audit atas akuisisi aktiva tetap mungkin dapat
dilaksanakan.
Selain ukuran sampel, masing-masing item yang diuji akan mempengaruhi kecukupan bukti
audit. Sampel yang terdiri dari item-item populasi dengan nilai uang yang besar, item-item yang
kemungkinan besar salah saji, dan item-item yang mewakili populasi umumnya dianggap sudah
mencukupi. Sebaliknya, kebanyakan auditor umumnya akan menganggap sampel yang ada tidak
mencukupi jika
mm wmm * 1
hanya mengandung item-item yang bernilai uang besar, kecuali item-item tersebut merupakan bagian
terbesar dari jumlah total populasi.
Dampak Gabungan Persuasivitas bukti hanya dapat dievaluasi setelah mempertimbangkan kombinasi antara ketepatan dan
kecukupan, termasuk pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan dan kecukupan tersebut.
Sejumlah besar sampel bukti audit yang disediakan oleh pihak independen tidak bersifat persuasif
kecuali bukt: tersebut relevan dengan tujuan audit yang sedang diuji. Sejumlah besar sampel bukti
yang relevan tetapi tidak objektif juga tidak persuasif. Demikian pula, sampel yang sedikit yang hanya
terdiri dari satu atau dua bukti yang sangat tepat biasanya juga kurang memiliki persuasivitas. Ketika
menentukan persuasivitas bukti, auditor harus mengevaluasi apakah tingkat ketepatan dan kecukupan,
termasuk semua faktor yang mempengaruhi kedua hal itu, telah dipenuhi.
Hubungan langsung di antara keempat keputusan bukti audit dan dua kualitas yang menentukan
persuasivitas bukti audit disajikan pada Tabel 7-2. Untuk mengilustrasikan hubungan yang
ditunjukkan dalam Tabel 7-2, asumsikan bahwa auditor sedang memverifikasi persediaan yang
merupakan pos utama dalam laporan keuangan. Standar auditing mensyaratkan bahwa auditor harus
yakin secara layak bahwa persediaan itu tidak mengandung salah saji yang material. Karena itu,
auditor harus memperoleh bukti audit yang relevan dan dapat diandalkan dalam jumlah yang
mencukupi tentang persediaan. Ini berarti memutuskan prosedur mana yang akan digunakan untuk
mengaudit persediaan, serta menentukan ukuran sampel dan item-item yang akan dipilih dari populasi
guna memenuhi persyaratan kecukupan. Kombinasi dari keempat keputusan bukti audit tersebut harus
menghasilkan bukti audit yang cukup persuasif guna meyakinkan auditor bahwa persediaan sudah
benar secara material. Bagian program audit untuk persediaan akan merefleksikan
NASKAH VS. HASIL AKHIR:
PERBEDAANNYA BESAR
Star Technologies, Inc., pabrikan komputer ilmiah, mengadakan perjanjian joint venture dengan Gien Culler & Associates, sebuah pengembang komputer super, untuk menggalang dana pinjaman guna mengembangkan komputer baru yang disebut Culler 8. Syarat pembayaran pinjaman itu membatasi penggunaan dana oleh Glen Culler hanya untuk riset dan pengembangan Culler 8.
Star Technology melaporkan penyerahan dana kepada Glen Culler sebagai wesel tagih pada neracanya. Auditor StarTechnology menerima naskah perjanjian pinjaman dan menggunakannya sebagai bukti audit utama untuk mendukung perlakuan akuntansi. Akan tetapi, auditor itu tidak dapat memperoleh surat perjanjian pinjaman akhir yang telah dilaksanakan. Selain itu, juga ada perbedaan yang besar antara naskah dan versi akhir dari perjanjian itu yang mempengaruhi
secara material substansi transaksi tersebut. Bukannya mendukung pencatatan dana yang diserahkan itu sebagai piutang pada neraca Star Technology,
syarat dari perjanjian akhir yang dilaksanakan itu mendukung perlakuan dana pinjaman itu sebagai beban riset dan pengembangan yang akan dilaporkan pada laporan laba-rugi.
Kantor akuntan publik baru menyadari kelalaiannya ketika kantor nasional menerima surat kaleng yang menuduh telah terjadi kelalaian audit. Tindak lanjut kantor akuntan itu terhadap masalah tersebut akhirnya menimbulkan investigasi SEC. Akhirnya SEC menuntut partner kantor akuntan itu atas
kegagalannya memperoleh bukti yang tepat serta mencukupi, dan kegagalan untuk melaksanakan kemahiran profesional. Sebagai akibat dari kelalaian partner itu, SEC melarangnya untuk bekerja pada perusahaan publik dalam semua kapasitas selama periode lima tahun, di samping denda lain yang ditetapkan oleh SEC dan kantor akuntannya.
Sumber: Accounting and Auditing Enforcement Release No. 455, Commerce Clearing House, Inc.: Chicago.
TABEL 7-2 Hubungan Antara Keputusan dan Persuasivitas Bukti AuditKeputusan Bukti Audit Kualitas yang Mempengaruhi Persuasivitas BuktiProsedur audit dan penetapan waktu Ketepatan Relevansi Reliabilitas
Independensi penyedia bukti Efektivitas pengendalian internal Pengetahuan langsung auditor Kualifikasi penyedia bukti Objektivitas bukti Ketepatan waktu Kapan prosedur dilaksanakan Bagian periode yang diaudit
Ukuran sampel dan item yang dipilih Kecukupan Ukuran sampel yang memadai Memilih item populasi yang tepat
keputusan tersebut. Dalam praktik, auditor menerapkan keempat keputusan bukti audit ini pada tujuan
audit khusus ketika memutuskan bukti yang tepat dan mencukupi.
Dalam membuat keputusan tentang bukti pada audit tertentu, baik persuasivitas Persuasivitas danmaupun biaya harus dipertimbangkan. Sangat jarang terjadi hanya tersedia satu Biayajenis bukti untuk memverifikasi informasi. Persuasivitas dan biaya dari semua
alternatif harus dipertimbangkan sebelum memilih jenis bukti terbaik. Di sini,
tujuan auditor adalah memperoleh sejumlah bukti audit yang tepat dan mencukupi
dengan total biaya serendah mungkin. Namun, biaya bukan alasan yang tepat untuk
menghilangkan suatu prosedur yang diperlukan atau tidak mengumpulkan ukuran
sampel yang memadai.
JENIS-JENIS BUKTI AUDITDalam memutuskan prosedur audit mana yang akan digunakan, auditor dapat memilihnya dari delapan
kategori bukti yang luas, yang disebut sebagai jenis-jenis bukti. Setiap prosedur audit mendapat satu
atau lebih jenis-jenis bukti berikut:
1. Pemeriksaan fisik (physical examination)
2. Konfirmasi (confirmation)
3. Dokumentasi (documentation)7 4. Prosedur analitis (analytical procedures)
5. Wawancara dengan klien (inquiries of the client)
6. Rekalkulasi (recalculation)
7. Pelaksanaan-ulang (reperformance)
8. Observasi (observation)
TUJUAN 7-4
Mengidentifikasi dan menerapkan delapan jenis bukti yang digunakan dalam auditing.
Sebelum mulai mempelajari jenis-jenis bukti itu, kita harus mereview ketigp kategori standar
auditing yang dibahas pada Bab 2, dan menunjukkan bagaimana hal itu berkaitan dengan jenis bukti,
serta keempat keputusan bukti yang telah dibahas sebelumnya. Hubungan-hubungan tersebut
disajikan dalam Gambar 7-
Ingatlah bahwa standar-standar tersebut bersifat umum, sementara prosed™ audit bersifat khusus.
Secara komparatif, jenis-jenis bukti memiliki rentang yarn lebih luas ketimbang prosedur audit tetapi
lebih sempit ketimbang standar au i
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik (physical examination) adalah inspeksi atau perhitungan dilakukan auditor atas
aktiva berwujud. Jenis bukti ini paling sering berkaitzm dengan persediaan dan kas, tetapi juga dapat
diterapkan pada verifikasi sekuritaw wesel tagih, dan aktiva tetap berwujud. Di sini ada perbedaan
dalam auditing an::-, pemeriksaan fisik aktiva, seperti sekuritas dan kas, dan pemeriksaan dokumea.
seperti cek-cek yang dibatalkan dan dokumen penjualan. Jika objek yang diperiks^ seperti faktur
penjualan, tidak memiliki nilai inheren, bukti itu disebut seta dokumentasi. Sebagai contoh, sebelum
cek ditandatangani, cek tersebut adalah sebt dokumen; setelah cek itu ditandatangani, cek tersebut
berubah menjadi aktiva; ketika cek tersebut dibatalkan, cek itu kembali berubah menjadi dokumen.
Un terminologi auditing yang benar, pemeriksaan fisik atas cek hanya dapat terjai jika cek tersebut
merupakan aktiva.
GAMBAR 7-1 Hubungan Antara Standar Auditing, Jenis Bukti, dan Keempat Keputusan Bukti Audit
BAB 7 / BUKTI AUDIT 7
Pedoman umum yangberkaitan dengan kualifikasi dan perilaku auditor, pengumpulan bukti, dan pelaporan
Kategori yang luas daribukti yang tersedia untuk dikumpulkan oleh auditor
Pemeriksaan fisik
Konfirmasi
Dokumentasi
Prosedur analitis
Wawancara dengan klien
Rekalkulasi
Pelaksanaan ulang
Observasi
EM PAT KEPUTUSAN J BUKTI AUDIT
Pemeriksaan fisik adalah cara langsung untuk memverifikasi apakah suatu ■fahra benar-benar ada (tujuan
eksistensi), dan pada tingkat tertentu apakah mrva yang ada itu telah dicatat (tujuan kelengkapan). Pemeriksaan
fisik dianggap Mbagai salah satu jenis bukti audit yang paling dapat diandalkan dan berguna. Pada [■■umnya,
pemeriksaan fisik adalah cara yang objektif untuk mengetahui kuantitas ■aupun deskripsi aktiva tersebut.
Dalam beberapa kasus, hal itu juga merupakan ■ctode yang berguna untuk mengevaluasi kondisi atau kualitas
aktiva. Akan tetapi, pnneriksaan fisik bukan merupakan bukti yang mencukupi untuk memverifikasi ■ahwa
aktiva yang ada memang dimiliki oleh klien (tujuan hak dan kewajiban), Zk?- dalam banyak kasus, auditor tidak
memiliki kualifikasi untuk menilai faktor-iskior kualitatif seperti keusangan atau otentisitas aktiva (tujuan nilai
yang dapat i_realisasi). Selain itu, penilaian yang tepat untuk tujuan laporan keuangan biasanya i_za tidak dapat
ditentukan oleh pemeriksaan fisik (tujuan keakuratan).
BAB 7 / BUKTI AUDIT 8
Instruksi-instruksi spesifik untuk mengumpulkan jenis-
jenis bukti
Penetapan waktu pengujian
Ukuran sampel dan item yang dipilih
vanfirmasi menggambarkan penerimaan respons tertulis atau lisan dari pihak ketiga Konfirmasi "sng independen yang
memverifikasi keakuratan informasi yang diajukan oleh auditor. Permintaan ini ditujukan kepada klien, dan klien meminta pihak
ketiga rang independen untuk meresponsnya secara langsung kepada auditor. Karena onfirmasi berasal dari sumber yang
independen terhadap klien, jenis bukti audit ini sangat dipercaya dan merupakan jenis bukti yang sering digunakan. Namun,
konfirmasi relatif mahal dan dapat menimbulkan beberapa ketidaknyamanan bagi pihak-pihak yang diminta untuk menyediakan
konfirmasi tersebut. Karena itu, konfirmasi tidak digunakan pada setiap contoh meskipun bukti ini dapat digunakan. Karena tingginya reliabilitas konfirmasi, biasanya auditor memperoleh respons tertulis ketimbang konfirmasi lisan karena lebih praktis.
Konfirmasi tertulis lebih mudah direview oleh supervisor, sehingga memberikan dukungan yang lebih baik iika diperlukan untuk
menunjukkan bahwa suatu konfirmasi telah diterima.
Keputusan auditor tentang apakah akan menggunakan konfirmasi atau tidak tergantung pada kebutuhan
akan reliabilitas situasi serta bukti alternatif yang tersedia. Secara tradisional, konfirmasi jarang digunakan
dalam audit atas aktiva tetap tambahan karena aktiva ini dapat diverifikasi secara memadai oleh dokumentasi
dan pemeriksaan fisik. Demikian pula, konfirmasi umumnya tidak digunakan untuk memverifikasi setiap
transaksi antarorganisasi, seperti transaksi penjualan, karena auditor dapat menggunakan dokumen untuk
memenuhi tujuan itu. Jadi, ada sejumlah pengecualian. Asumsikan auditor menentukan bahwa terdapat dua
transaksi penjualan yang jumlahnya sangat besar yang dicatat 3 hari sebelum akhir tahun. Permintaan
konfirmasi atas kedua transaksi tersebut mungkin tepat.
Standar auditing mengidentifikasi dua jenis permintaan konfirmasi yang umum: konfirmasi positif dan
konfirmasi negatif. Konfirmasi positif meminta si penerima untuk memberikan respons dalam semua situasi.
Apabila auditor tidak menerima respons atas konfirmasi positif, biasanya auditor akan mengirimkan
permintaan kedua atau ketiga dan, dalam beberapa kasus, bahkan meminta klien untuk menghubungi pihak
ketiga yang independen dan memintanya untuk memberikan respons kepada auditor. Jika semua upaya itu
gagal atau dianggap terlalu mahal, auditor akan melaksanakan prosedur alternatif untuk menguji saldo piutang
apabila tidak ada respons yang diterima. Sebaliknya, dengan konfirmasi negatif penerima diminta untuk
merespons hanya bila informasinya tidak benar, dan tidak ada pengujian tambahan yang dilaksanakan bila
respons tidak diterima. Akibatnya, konfirmasi negatif memberikan bukti yang kurang dapat diandalkan
ketimbang konfirmasi positif.
Konfirmasi positif mungkin meminta penerimanya untuk memberikan informasi (disebut
formulir kosong = blank form), atau konfirmasi mungkin menyertakan informasi dan meminta
responden untuk menunjukkan apakah ia setuju dengan informasi tersebut. Konfirmasi positif yang
terakhir ini sering digunakan karena tingkat responsnya lebih tinggi ketimbang formulir kosong.
Namun, karena penerima mungkin menandatangani permintaan tanpa memverifikasi informasi
tersebut, jenis konfirmasi ini dianggap kurang dapat diandalkan.
Apabila praktis dan masuk akal, konfirmasi atas sampel piutang usaha diharuskan. Persyaratan
ini ada karena biasanya piutang usaha merupakan saldo yang signifikan pada laporan keuangan, dan
konfirmasi adalah jenis bukti audit yang sangat andal. Walaupun konfirmasi tidak diwajibkan untuk
setiap akun selain piutang usaha, jenis bukti audit ini sangat berguna dalam memverifikasi berbagai
jenis informasi. Jenis-jenis informasi utama yang sering kali dikonfirmasikan. bersama dengan
sumber konfirmasi itu, ditunjukkan dalam Tabel 7-3.
Agar dapat dikategorikan sebagai bukti yang andal, konfirmasi harus dikendalikan oleh auditor
sejak konfirmasi tersebut disiapkan hingga dikembalikan. Jika klien yang mengendalikan penyiapan
konfirmasi, mengirimkannya, atau menerima
TABEL 7-3 Informasi yang Sering DikonfirmasikanInformasi Sumber
AktivaKas di bank Piutang usaha Wesel tagihPersediaan yang dimiliki atas dasar konsinyasi Persediaan yang tersimpan dalam gudang umum Nilai penyerahan tunai asuransi jiwa
BankPelanggan Pembuat surat Consignee Gudang umum Perusahaan asuransi
Kewajiban
Utang usaha Wesel bayarUang muka dari pelanggan
Utang hipotik Utang obligasi
KreditorPemberi pinjaman PelangganPemberi hipotik (mortgagor)
Pemegang obligasiEkuitas pemilik
Saham yang beredar Registrar dan agen transferInformasi Lain
Cakupan asuransi Kewajiban kontinjen Perjanjian obligasi Agunan yang ditahan kreditor
Perusahaan asuransiBank, pemberi pinjaman, dan penasihat hukum klier
Pemegang obligasiKreditor
- auditor telah kehilangan kendali dan independensinya, sehingga mengurangi i^itas bukti itu.
BAB 7 / BUKTI AUDIT 9
lentasi adalah inspeksi oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk DokumentdSi dukung informasi yang tersaji, atau
seharusnya tersaji, dalam laporan keuangan. ^fczmen yang diperiksa oleh auditor adalah catatan yang digunakan klien untuk fcr-
ediakan informasi bagi pelaksanaan bisnis dengan cara yang terorganisasi, yang jr ;a dalam bentuk kertas, bentuk elektronik, atau
media lain. Karena setiap fc- M dalam organisasi klien biasanya didukung paling tidak oleh selembar fcnmen, jenis bukti audit ini
tersedia dalam jumlah besar. Sebagai contoh, klien fcr; kali menyimpan pesanan pelanggan, dokumen pengiriman, serta salinan
■cur penjualan atas setiap transaksi penjualan. Dokumen yang sama ini adalah vang berguna bagi auditor untuk memverifikasi
keakuratan catatan klien ■ting transaksi penjualan. Dokumentasi telah digunakan secara luas sebagai bukti fcc: karena jenis bukti
ini biasanya tersedia dengan biaya yang relatif rendah. fc^ng-kadang, jenis bukti ini merupakan satu-satunya jenis bukti audit
yang k dan tersedia.
Dokumen dapat dengan mudah diklasifikasikan sebagai dokumen internal eksternal. Dokumen
internal adalah dokumen yang disiapkan dan digunakan m organisasi klien dan disimpan tanpa
pernah disampaikan kepada pihak luar. umen internal mencakup salinan faktur penjualan, laporan jam
kerja karyawan, o laporan penerimaan persediaan. Dokumen eksternal adalah dokumen yang "gani
oleh seseorang di luar organisasi klien yang merupakan pihak yang ukan transaksi, tetapi dokumen
tersebut saat ini berada di tangan klien atau fcr.can segera dapat diakses oleh klien. Dalam beberapa
kasus, dokumen eksternal ETisal dari luar organisasi klien dan berakhir di tangan klien. Contoh-
contoh bkumen eksternal adalah faktur dari pemasok, wesel bayar yang dibatalkan, dan t.:s asuransi.
Beberapa dokumen, seperti cek yang dibatalkan, diterbitkan oleh fen, dikirimkan ke pihak luar, dan
akhirnya kembali lagi ke tangan klien.
Penentu utama kesediaan auditor untuk menerima dokumen sebagai bukti yang arat diandalkan
adalah apakah dokumen tersebut merupakan dokumen internal cau eksternal dan, apabila internal,
apakah disiapkan serta diproses dalam kondisi engendalian internal yang baik. Dokumen internal
yang disiapkan dan diproses alam kondisi pengendalian internal yang lemah mungkin bukan
merupakan bukti ang dapat diandalkan. Dokumen asli dipandang lebih dapat diandalkan ketimbang
oto kopi atau faks. Meskipun auditor harus mempertimbangkan reliabilitas okumentasi, mereka jarang
memeriksa otentisitas dokumentasi itu. Auditor tidak apat diharapkan untuk menjadi orang yang
terlatih atau pakar dalam menilai tentikasi atau keaslian dokumen.
Karena dokumen eksternal berada di tangan klien maupun pihak lain yang erlibat transaksi, ada
beberapa indikasi bahwa kedua belah pihak telah sepakat entang informasi serta kondisi yang
dinyatakan dalam dokumen. Karena itu, okumen eksternal dianggap sebagai bukti yang lebih dapat
diandalkan ketimbang okumen internal. Beberapa dokumen eksternal, seperti sertifikat tanah, polis
suransi, perjanjian utang, dan kontrak, memiliki reliabilitas yang sangat tinggi arena dokumen
tersebut hampir selalu disiapkan dengan penuh pertimbangan ian sering kali telah direview oleh
pengacara atau pakar lainnya yang memenuhi varat.
Apabila auditor menggunakan dokumentasi untuk mendukung pen transaksi atau jumlah,
prosesnya sering kali disebut sebagai vouching. menjamin pencatatan transaksi akuisisi, auditor
dapat, misalnya, memve ayat jurnal pada jurnal akuisisi dengan memeriksa faktur pendukung dari
atau pemasok serta laporan penerimaan sehingga memenuhi tujuan keterj Namun, jika auditor
menelusuri dari laporan penerimaan ke jurnal akuisisi memenuhi tujuan kelengkapan, hal itu tidak
tepat bila disebut sebagai vox Proses terakhir ini disebut sebagai penelusuran {tracing).
Prosedur Anal if is Prosedur analitis (analytical procedures) menggunakan perbandingan dan hub una* untuk menilai apakah
saldo akun atau data lainnya tampak wajar dibandingk» dengan harapan auditor. Sebagai contoh,
auditor dapat membandingkan persentaat marjin kotor tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Prosedur analitis teLar digunakan secara luas dalam praktik, dan penggunaannya semakin meningk*
dengan tersedianya komputer untuk melakukan perhitungan. Auditing Standard* Board (ASB) telah
menyimpulkan bahwa prosedur analitis begitu penting sehinggi dibutuhkan selama fase perencanaan
dan penyelesaian pada semua audit. Prosedai analitis yang digunakan untuk tujuan yang berbeda
pada suatu audit akan dibahas berikut ini.
Memahami Industri dan Bisnis Klien Auditor harus memperoleh pengetahuan tentang industri
dan bisnis klien sebagai bagian dari perencanaan audit. Dengan melakukan prosedur analitis di mana
informasi tahun berjalan yang belum diaudi: dibandingkan dengan informasi tahun sebelumnya yang
sudah diaudit atau data industri, perubahannya akan disoroti. Perubahan ini bisa merupakan tren yang
penting atau peristiwa khusus, yang semuanya akan mempengaruhi perencanaan audit. Sebagai
contoh, penurunan persentase marjin kotor selama waktu bersangkutan bisa menunjukkan
meningkatnya persaingan di area pasar perusahaan dan kebutuhan untuk mempertimbangkan
penetapan harga persediaan secara lebih cermat selama audit. Demikian pula, kenaikan saldo aktiva
tetap dapat menunjukkan akuisisi penting yang harus direview.
Menilai Kemampuan Entitas untuk Terus Going Concern Prosedur analitis sering kali menjadi
indikator yang berguna untuk menentukan apakah perusahaan klien memiliki masalah keuangan.
Prosedur analitis tertentu dapat membantu auditor dalam menilai kemungkinan terjadinya kegagalan
bisnis. Sebagai contoh, jika rasio utang jangka-panjang terhadap kekayaan bersih yang lebih tinggi
BAB 7 / BUKTI AUDIT 10
dari normal digabung dengan rasio laba terhadap total aktiva yang lebih rendah dari rata-rata, risiko
kegagalan keuangan yang relatif tinggi dapat diindikasikan. Kondisi demikian tidak saja akan
mempengaruhi rencana audit, tetapi dapat juga menunjukkan bahwa ada keraguan yang substansial
tentang kemampuan entitas untuk terus going concern, seperti yang dibahas dalam Bab 3, sehingga
memerlukan modifikasi laporan.
Menunjukkan Adanya Kemungkinan Salah Saji dalam Laporan Keuangan Perbedaan
signifikan yang tidak diharapkan antara data keuangan tahun berjalan yang belum diaudit dan data
lainnya yang digunakan dalam perbandingan biasanya disebut fluktuasi tidak biasa (unusual
fluctuations). Fluktuasi tidak biasa terjadi apabila
-e-r>edaan yang signifikan tidak diperkirakan terjadi tetapi terjadi atau apabila reroedaan yang
signifikan diperkirakan terjadi tetapi pada kenyataannya tidak terjadi. : iam kedua kasus, keberadaan
salah saji akuntansi adalah salah satu alasan yang n-ngkin bagi terjadinya fluktuasi tidak biasa. Jika
fluktuasi tidak biasa cukup besar, auditor harus menentukan alasannya dan yakin bahwa penyebabnya
adalah peristiwa asonomi yang sah, dan bukan salah saji. Sebagai contoh, dalam membandingkan -xiio
penyisihan piutang usaha tak tertagih terhadap piutang usaha kotor dengan rxsio serupa tahun
sebelumnya, anggaplah rasionya telah menurun sementara, rida waktu yang sama, perputaran piutang
usaha juga menurun. Kombinasi dari r j .ua bagian informasi tersebut menunjukkan kemungkinan
adanya kurang saji renyisihan. Aspek prosedur analitis ini sering disebut "pengarahan perhatian"
karena rul itu menghasilkan prosedur yang lebih terinci dalam area audit khusus di mana i^ah saji
dapat ditemukan.
Uengurangi Pengujian Audit yang Terinci Apabila prosedur analitis tidak meng-.ngkapkan
fluktuasi tidak biasa, ini menyiratkan bahwa salah saji yang material — ungkin telah diminimalkan.
Dalam kasus semacam ini, prosedur analitis rr.emberikan bukti substantif dalam mendukung
pernyataan yang wajar atas saldo akun terkait, dan hal itu memungkinkan untuk melakukan pengujian
terinci yang _ebih sedikit dalam hubungannya dengan akun-akun tersebut. Dalam kasus lain, prosedur
audit tertentu dapat dihilangkan, ukuran sampel bisa dikurangi, atau penetapan waktu prosedur bisa
digeser lebih jauh dari tanggal neraca.
Tanya-Jawab (inquiry) adalah upaya untuk memperoleh informasi secara lisan Tanya-Jawabmaupun tertulis dari klien sebagai respons atas pertanyaan yang diajukan auditor, dengan KlienWalaupun banyak bukti yang dapat diperoleh dari klien melalui tanya-jawab ini,
bukti itu biasanya tidak dapat dianggap sebagai bukti yang meyakinkan karena
bukan dari sumber yang independen dan mungkin mendukung pihak klien.
Karena itu, apabila auditor memperoleh bukti melalui tanya-jawab, biasanya
auditor juga perlu memperoleh bukti pendukung melalui prosedur lainnya. (Bukti
pendukung adalah bukti tambahan untuk mendukung bukti awal atau asli). Sebagai
ilustrasi, apabila auditor ingin memperoleh informasi tentang metode pencatatan
dan pengendalilan transaksi akuntansi klien, auditor biasanya memulai dengan
menanyakan klien bagaimana pengendalian internal dioperasikan. Selanjutnya,
auditor akan melakukan pengujian audit dengan menggunakan dokumentasi dan
observasi untuk menentukan apakah transaksi telah dicatat (tujuan kelengkapan)
dan diotorisasi (tujuan keterjadian) dengan cara yang telah ditentukan.
Rekalkulasi melibatkan pengecekan ulang atas sampel kalkulasi yang dilakukan oleh Rekalkulasi klien. Pengecekan ulang
kalkulasi klien ini terdiri dari pengujian atas keakuratan perhitungan klien dan mencakup prosedur seperti perkalian faktur
penjualan dan persediaan, penjumlahan jurnal dan buku tambahan, serta pengecekan kalkulasi beban penyusutan dan beban
dibayar di muka. Sebagian besar rekalkulasi auditor dilakukan oleh perangkat lunak audit dengan bantuan komputer.
Pelaksanaan-ulang (reperformance) adalah pengujian independen yang dilakukan Pelaksanaanauditor atas prosedur atau pengendalian akuntansi klien, yang semula dilakukan sebagai bagian
dari sistem akuntansi dan pengendalian internal klien. Jika rekalkulasi melibatkan pengecekan ulang
atas suatu perhitungan, pelaksanaan ulang melibatkar pengecekan atas prosedur lain. Sebagai contoh,
auditor dapat membandingkan harga yang tertera pada suatu faktur dengan daftar harga yang resmi,
atau dar_ melaksanakan kembali penentuan umur piutang usaha. Jenis pelaksanaan-ulang lainnya
adalah mengecek ulang transfer informasi dengan menelusuri informasi yang tercantum dalam lebih
dari satu tempat untuk memverifikasi bahwa hal itu dicatai pada jumlah yang sama setiap waktu.
Sebagai contoh, biasanya auditor melakukar pengujian yang terbatas guna memastikan bahwa
informasi dalam jurnal penjualan telah dicatat bagi pelanggan yang tepat dan pada jumlah yang benar
dalam bukn tambahan piutang usaha, dan secara akurat diikhtisarkan dalam buku besar.
Observasi Observasi adalah penggunaan indera untuk menilai aktivitas klien. Selama men-
jalani penugasan dengan klien, auditor mempunyai banyak kesempatan untuk menggunakan
inderanya—penglihatan, pendengaran, perasaan, dan penciuman— guna mengevaluasi berbagai item.
BAB 7 / BUKTI AUDIT 11
Auditor dapat mengunjungi lokasi pabrik untuk memperoleh kesan umum atas fasilitas klien, atau
mengamati para individu yang melaksanakan tugas-tugas akuntansi untuk menentukan apakah orang
yang diserair tanggung jawab telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Observasi kurang daps:
diandalkan karena risiko personil klien akan mengubah perilakunya akibat kehadiraa auditor. Mereka
mungkin melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan kebijaka« perusahaan di hadapan auditor,
tetapi kembali melakukan hal yang biasa dilakukam setelah auditor tidak ada. Karena itu, perlu untuk
menindaklanjuti kesan pertarm yang diperoleh dengan jenis bukti pendukung lainnya. Namun
demikian, observas berguna dalam pelaksanaan sebagian besar audit.
Sebagaimana dibahas sebelumnya dalam bab ini, karakteristik untuk menentukir ketepatan bukti
adalah relevansi dan reliabilitas. Tabel 7-4 menyajikan delapan jen» bukti yang berkaitan dengan lima
dari enam kriteria yang menentukan reliabilita* bukti. Perhatikan bahwa dua karakteristik yang
menentukan ketepatan bukti auc:-relevansi dan ketepatan waktu—tidak disajikan dalam Tabel 7-4.
Masing-masinc dari delapan jenis bukti audit yang dicantumkan dalam tabel itu berpotensi relevaB dan tepat waktu, tergantung pada sumbernya serta kapan bukti tersebut diperolek Beberapa observasi
lainnya akan tampak jelas setelah mempelajari Tabel 7-4.
• Pertama, keefektifan pengendalian internal klien memiliki pengaruh yar« signifikan terhadap
reliabilitas sebagian besar jenis bukti audit. Jadi, dokumentas internal dari suatu perusahaan
yang memiliki pengendalian internal yang efektif akan lebih dapat diandalkan, karena dokumen
tersebut cenderung lebih akurat. Sebaliknya, prosedur analitis tidak akan menjadi bukti yang
dapat diandalka« jika pengendalian yang menghasilkan data tersebut memberikan informas yang
tidak akurat.
• Kedua, baik pemeriksaan fisik maupun rekalkulasi mungkin lebih darr diandalkan jika
pengendalian internalnya efektif, tetapi penggunaan kedua jerm bukti itu sangat berbeda. Ini
mengilustrasikan secara efektif bahwa kedua jez_s bukti yang sama sekali berbeda itu sama-
sama dapat diandalkan.
• Ketiga, jenis bukti yang spesifik jarang mencukupi untuk memberikan buid audit yang tepat
dalam memenuhi setiap tujuan audit.TABEL 7-4 Ketepatan Jenis Bukti
Kriteria untuk Menentukan Ketepatan
Jenis Bukti Independensi Penyedia Keefektifan Pengendalian Interna! Klien
PengetahuanLangsungAuditor
Kualifikasi Penyedia Objektivitas Bukti
Pemeriksaan fisik Tinggi (auditor memilikinya) Bervariasi Tinggi Umumnya tinggi (auditor sebagai penyedia)
Tinggi
Konfirmasi Tinggi Tidak tersedia Rendah Bervariasi-umumnya tinggi TinggiDokumentasi Bervariasi-eksternal lebih
independen ketimbang internal
Bervariasi Rendah Bervariasi Tinggi
Prosedur analitis Tinggi/rendah (auditor melakukan/klien menanggapi)
Bervariasi Rendah Umumnya tinggi (auditor melakukan/klien menanggapi)
Bervariasi-umumnya rendah
Tanya-jawab dengan klien
Rendah (klien menyediakan) Tidak berlaku Rendah Bervariasi Bervariasi-rendah sampai tinggi
Rekalkulasi Tinggi (auditor melakukan) Bervariasi Tinggi Tinggi (auditor melakukan) TinggiPelaksanaan-ulang Tinggi (auditor melakukan) Bervariasi Tinggi Tinggi (auditor melakukan) TinggiObservasi Tinggi (auditor melakukan) Bervariasi Tinggi Umumnya tinggi (auditor
melakukan)
Sedang
Dua jenis bukti audit yang paling mahal adalah pemeriksaan fisik dan konfirmasi, Pemeriksaan fisik
memerlukan biaya yang besar karena umumnya mewajibkan Bukti kehadiran auditor ketika klien sedang
menghitung aktiva, yang sering kali dilakukan pada tanggal neraca. Sebagai contoh, pemeriksaan fisik atas
persediaan dapat mengakibatkan auditor harus mengunjungi beberapa lokasi yang berjauhan. Konfirmasi
membutuhkan biaya yang besar karena auditor harus mengikuti prosedur dengan seksama dalam penyiapan,
pengiriman, dan penerimaan konfirmasi, serta dalam menindaklanjuti konfirmasi yang tidak menerima respons
atau pengecualian.
Dokumentasi, prosedur analitis, dan pelaksanaan-ulang tidak begitu mahal. Jika karyawan klien
menempatkan dokumen dan menyusunnya dengan baik pada suatu lokasi yang mudah ditemukan
auditor, biasanya dokumentasi hanya memerlukan biaya yang cukup rendah. Namun, apabila auditor
harus menemukan dokumen itu sendiri, dokumentasi dapat membutuhkan biaya yang sangat tinggi.
Bahkan dalam situasi yang ideal, informasi dan data yang ada pada dokumen kadang-kadang
kompleks dan membutuhkan interpretasi serta analisis. Karenanya, auditor akan menghabiskan
banyak waktu untuk membaca dan mengevaluasi kontrak, perjanjian lease, dan notulen rapat dewan
direksi klien. Karena prosedur analitis jauh lebih murah ketimbang konfirmasi dan pemeriksaan fisik,
kebanyakan auditor
BAB 7 / BUKTI AUDIT 12
Ketepatan Jenis Bukti
Biaya Jenis-jenis
lebih memilih mengganti pengujian atas rincian dengan prosedur analitis, ap memungkinkan. Sebagai contoh, akan jauh lebih murah menghitung
dan mere rasio penjualan dan piutang usaha ketimbang mengonfirmasi piutang usaha. dimungkinkan untuk mengurangi atau mengganti
konfirmasi dengan melaksan prosedur analitis, penghematan biaya yang besar dapat dicapai. Namun pros analitis mengharuskan auditor untuk
memutuskan prosedur analitis mana akan digunakan, melakukan kalkulasi, dan mengevaluasi hasilnya. Semua itu s> kali membutuhkan waktu
yang cukup lama. Biaya pengujian pelaksanaan-tergantung pada sifat prosedur yang sedang diuji. Secara komparatif, pengujian y, sederhana
seperti melaksanakan-ulang perbandingan faktur dengan daftar ha mungkin membutuhkan waktu yang sedikit. Akan tetapi, prosedur pelaksana
ulang seperti rekonsiliasi bank klien mungkin membutuhkan waktu yang ci lama.Tiga jenis bukti audit yang paling murah adalah observasi, tanya-jawab deng klien, dan rekalkulasi. Observasi biasanya dilakukan bersamaan dengan prose audit lainnya. Auditor dengan mudah dapat mengamati apakah karyawan klie telah mengikuti prosedur perhitungan persediaan yang tepat pada waktu yd': sama dengan saat ia menghitung sampel persediaan (pemeriksaan fisik). Tanya-jawab dengan klien dilakukan secara ekstensif dalam setiap audit dan umumnya | memerlukan biaya yang rendah, meskipun beberapa di antaranya mungkin cukuf mahal, seperti memperoleh pernyataan tertulis dari klien yang mendokumentasikan diskusi selama audit berlangsung. Rekalkulasi biasanya memerlukan yang biaya rendah karena hanya melibatkan perhitungan dan penelusuran yang sederhana. yang dapat dilakukan sesuai dengan keperluan auditor. Sering kali, perangkat lunal komputer auditor digunakan untuk melakukan berbagai jenis pengujian tersebuL
Aplikasi Jenis Bukti pada Empat Keputusan Bukti
Tabel 7-5 menunjukkan aplikasi dari tiga jenis bukti audit pada empat keputusan bukti bagi satu tujuan audit yang berkaitan dengan saldo—kuantitas persediaan pada catatan perpetual klien yang sesuai dengan persediaan fisik yang ada. Untuk sejenak lihatlah kembali Tabel 6-4 dan amati kolom 3, yaitu tujuan audit yang berkaitan dengan saldo untuk audit atas persediaan Hillsburg Hardware Co. Tujuannya secara keseluruhan adalah memperoleh bukti persuasif dengan biaya yang minimum untuk memverifikasi bahwa persediaan itu secara material sudah benar. Oleh karena itu, auditor harus memutuskan:
• Prosedur audit apa yang akan digunakan untuk memenuhi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo
• Berapa ukuran sampel yang tepat untuk setiap prosedur
• Item-item mana dari populasi yang harus dimasukkan dalam sampel
• Kapan melaksanakan setiap prosedur
Untuk tujuan "kuantitas persediaan pada catatan perpetual klien yang sesuai dengan persediaan fisik yang ada", auditor memilih tiga jenis bukti yang tersaji dalam Tabel 7-5. Auditor memutuskan bahwa jenis bukti lainnya yang dipelajari dalam bab ini tidak relevan atau tidak diperlukan untuk tujuan ini. Hanya satu prosedur audit yang berlaku bagi setiap jenis bukti, dan keputusan ilustratif untuk ukuran sampel, item-item yang dipilih, serta penetapan waktu juga diperlihatkan untuk setiap prosedur.
BAB 7 / BUKTI AUDIT 13
Jenis Bukti
Memeriksa sampel faktur pemasok untuk menentukan apakah barang atau jasa yang diterima layak dan sesuai dengan jenis, yang umumnya digunakan dalam bisnis klien.
Jenis Bukti dan Empat Keputusan Bukti bagi Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo untuk Persediaan*
Keputusan Bukti Audit
Prosedur Audit Ukuran Sampel Item yang Dipilih Penetapan Waktu
Dbservasi Mengamati perhitungan persediaan
yang dilakukan oleh karyawan klien
untuk menentukan apakah
mereka telah mematuhi semua
instruksi
dengan
tepat
Semua tim
penghitung
Tida
k berlaku
Tanggal neraca
2emeriksaan fisik Menghitung sampel persediaan dan membandingkan kuantitas dan deskripsi dengan hasil perhitungan klien
120 item 40 item dengan nilai dolar
yang besar, ditambah 80
item yang dipilih secara
acak
Tanggal neraca
Dokumentasi Membandingkan kuantitas pada 70 item 30 item dengan nilai dolar Tanggal neraca
catatan perpetual klien dengan yang besar, ditambah 40
kuantitas yang dihitung oleh klien item yang dipilih secara
acak
"jjuan audit yang berkaitan dengan saldo: Kuantitas persediaan pada catatan perpetual klien sesuai dengan persediaan fisik yang ada.
Seperti telah dinyatakan sebelumnya, prosedur audit adalah langkah-langkah yang istilah-istildh yan terinci
yang biasanya ditulis dalam bentuk instruksi, untuk mengumpulkan delapan Digunakan dalam jenis bukti
audit. Prosedur audit ini harus cukup jelas agar semua anggota tim Prosedur Audit audit dapat memahami
apa yang akan dilakukan.
Beberapa istilah yang umumnya digunakan untuk menggambarkan prosedur
audit didefinisikan dalam Tabel 7-6. Untuk mengilustrasikan setiap istilah itu,
prosedur audit dan jenis bukti yang berkaitan juga diperlihatkan.
DOKUMENTASI AUDITStandar auditing menyatakan bahwa dokumentasi audit adalah catatan utama tentang prosedur auditing yang diterapkan, bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai auditor dalam melaksanakan penugasan. Dokumentasi audit harus mencakup semua informasi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk mendukung laporan audit. Dokumentasi audit juga dapat dianggap sebagai kertas kerja, meskipun semakin banyak dokumentasi audit yang diselenggarakan dalam file terkomputerisasi.
Tujuan dokumentasi audit secara keseluruhan adalah untuk membantu auditor dalam
memberikan kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai
dengan standar audit. Secara lebih khusus, dokumentasi audit, yang berkaitan dengan
audit tahun berjalan, memberikan:
TujuanDokumentasi Audit
Dasar bagi Perencanaan Audit Jika auditor akan merencanakan audit yang memadai, informasi tentang referensi yang diperlukan harus tersedia dalam file audit. File
TABEL 7-6 Istllah, Prosedur Audit, dan Jenis Bukti
Istilah dan
Definisi
Prosedur Audit
llustratif
Jenis Bukti
Audit
Memeriksa (exam/neJ-Studi yang cukup terinci atas dokumen atau catatan untuk menentukan fakta-fakta spesifik tentang catatan itu.
D
okumen
tasi
Menelusuri ftracej-lnstruksi yang biasanya
berkaitan dengan dokumentasi atau pelaksanaan-ulang. Instruksi
itu harus menyatakan apa yang ditelusuri auditor dan dari mana
serta menuju ke mana penelusuran itu dilakukan. Sering kali,
prosedur audit yang melibatkan istilah penelusuran juga akan
mencakup instruksi kedua, seperti membandingkan atau
rekalkulasi.
Menelusuri sampel transaksi penjualan dari
jurnal penjualan ke faktur penjualan danbandingkanlah nama pelanggan, tanggal, serta
total nilai uang penjualan. Menelusuri posting dari jurnal penjualan ke akun
Pelaksanaan-ulangbuku besar.
Membandingkan (compareJ-Perbandingan informasi dari dua lokasi yang berbeda. Instruksi ini harus menyatakan informasi mana yang dibandingkan serinci mungkin.
Memilih sampel faktur penjualan, dan mem-bandingkan harga jual per unit yang, dicantum-kan dalam faktur dengan daftar harga jual per unit yang telah diotorisasi oleh manajemen.
Doku
mentasi
Menghitung (countj-Penentuan aktiva yang dimiliki pada waktu tertentu. Istilah ini hanya dapat dikaitkan dengan jenis bukti audit yang didefinisikan sebagai pemeriksaan fisik.
Menghitung sampel dari 100 item persediaan dan membandingkan kuantitas serta deskripsi dengan perhitungan klien. Pemeriksa
an fisik
Mengamati (obse/vej-Tindakan observasi yang harus dikaitkan
dengan jenis bukti audit yang didefinisikan sebagai observasi.
Mengamati apakah dua tim yang melakukan perhitungan persediaan
telah menghitung dan mencatat biaya persediaan secara independen.
Observasi
Tanya-Jamb (Vnqu/reJ-Tindakan tanya-jawab harus berkaitan Tanya-jawab dengan manajemen tentang apakah ada persediaan Tanya-jawab dengan klien
BAB 7 / BUKTI AUDIT 14
TUJUAN 7-5
Memahami tujuan
dokumentasi audit
dengan jenis bukti audit yang didefinisikan sebagai tanya-jawab. yang telah usang pada tanggal neraca.
Vouc/)-Penggunaan dokumen untuk memverifikasi transaksi atau
jumlah yang tercatat.
Memvouch sampel catatan transaksi akuisisi dengan faktur, yang
diperoleh dari pemasok dan laporan penerimaan.
Dokumentasi
m meliputi bermacam informasi perencanaan sebagai informasi deskriptif tentang
pmgendalian internal, anggaran waktu untuk masing-masing area audit, program
■adit, dan hasil audit tahun sebelumnya.
Zatotan Bukti yang Dikumpulkan dan Hasil Pengujian Dokumentasi
audit adalah ■rana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit yang memadai
telah di-a.<sanakan sesuai dengan standar auditing. Jika muncul kebutuhan,
auditor harus ■tampu memperlihatkan kepada lembaga pembuat peraturan dan
pengadilan rahwa audit telah direncanakan dengan baik dan diawasi secara
memadai; bukti rang dikumpulkan telah tepat dan mencukupi; dan laporan audit
tepat, dengan -empertimbangkan hasil audit.Apabila prosedur audit melibatkan sampling transaksi atau saldo,
dokumentasi udit harus mengidentifikasi item-item yang diuji. File audit juga harus men-lokumentasikan temuan atau masalah audit yang signifikan, tindakan yang diambil .r.tuk menanganinya, dan dasar kesimpulan yang dicapai. Sebagai contoh, auditor zirus mendokumentasikan transaksi khusus pada akhir tahun untuk menentukan irakah transaksi telah dicatat pada periode tepat. Jika salah saji dideteksi selama rengujian cutoff, auditor harus mendokumentasikan prosedur tambahan yang iiiaksanakan untuk menentukan luas salah saji cutoff, kesimpulan tentang apakah iA&o akun yang terpengaruh sudah dinyatakan secara layak, dan apakah setiap renyesuaian audit harus diusulkan.
Data untuk Menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat Dokumentasi audit menyediakan number informasi yang penting untuk membantu auditor dalam memutuskan apakahakti yang tepat dan mencukupi telah dikumpulkan guna menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi tertentu. Data yang ada dalam file memiliki kegunaan
ing sama untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan telah disajikan secara .sajar, berdasarkan bukti audit tersebut.
Dasar bagi Review oleh Supervisor dan Partner File audit adalah
kerangka referensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk mereview
pekerjaan asisten. Review ing cermat oleh supervisor juga memberikan bukti
bahwa audit telah diawasi secara memadai.
Di samping tujuan yang berkaitan secara langsung dengan laporan audit, sering kali file audit juga berlaku sebagai dasar untuk menyiapkan SPT pajak, pengajuan !<epada SEC, dan laporan lainnya. File audit juga merupakan sumber informasi untuk mengomunikasikan kepada manajemen dan pihak yang ditunjuk pemerintah, seperti komite audit, mengenai berbagai hal seperti defisiensi pengendalian internal atau rekomendasi operasional. File audit juga merupakan kerangka referensi yang berguna untuk melatih personil serta sebagai sarana bantuan dalam merencanakan dan mengoordinasikan audit-audit berikutnya.
Dokumentasi audit yang disiapkan selama penugasan, termasuk skedul yang disiapkan oleh klien untuk auditor, adalah properti auditor. Satu-satunya waktu di mana orang lain, termasuk klien, memiliki hak hukum untuk memeriksa file itu adalah ketika mereka dipanggil oleh pengadilan sebagai bukti hukum. Pada akhir penugasan, file audit disimpan di kantor akuntan publik untuk digunakan sebagai
Kepemilikan File Audit
referensi di masa mendatang dan untuk mematuhi standar auditing yang berkaitan dengan penyimpanan dokumen.
Kerahasiaan File Audit
Persyaratan untuk Menyimpan Dokumentasi Audit
Kebutuhan untuk membina hubungan rahasia dengan klien dinyatakan dalam Aturan 301 dari Kode Perilaku Profesional, yang menyatakan
• Seorang anggota tidak boleh mengungkapkan setiap
informasi rahasia yang diperoleh selama penugasan profesional
kecuali dengan persetujuan klien.
Selama pelaksanaan audit, auditor memperoleh sejumlah besar informasi yang bersifat rahasia, termasuk gaji pejabat, penetapan harga produk dan rencana periklanan, serta data biaya produk. Jika auditor membuka informasi rahasia ini kepada pihak luar atau kepada karyawan klien yang tidak berhak, hubungannya dengan manajemen akan sangat terganggu. Lebih lanjut, memiliki akses ke file audit akan memberikan karyawan kesempatan untuk mengubah informasi tersebut. Karena alasan-alasan ini, auditor harus melindungi file auditnya setiap waktu.
Biasanya, dokumentasi audit dapat diberikan kepada seseorang hanya dengan seizin klien. Ini tetap berlaku meskipun akuntan publik telah menjual praktiknya ke kantor akuntan publik lain. Namun tidak dibutuhkan izin dari klien jika dokumentasi audit diminta oleh pengadilan, atau digunakan sebagai bagian dari program peer review yang disetujui AICPA atau masyarakat negara bagian dengan kantor akuntan publik lain.
Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan auditor perusahaan publik untuk menyiapkan dan menjaga file audit serta informasi lainnya yang berkaitan dengan setiap laporan audit dengan cukup rinci guna mendukung kesimpulan auditor, selama periode yang tidak kurang dari tujuh tahun. UU menetapkan bahwa pengrusakan dokumentasi audit yang dilakukan dengan sadar dan sengaja dalam periode 7 tahun tersebut dapat dituduh berbuat kriminal dan akan dikenai denda keuangan serta hukuman penjara sampai 10 tahun. Menurut SAS 103, catatan audit atas perusahaan swasta harus disimpan selama minimum 5 tahun.
Seperti yang disyaratkan oleh Sarbanes-Oxley Act, SEC telah mengeluarkan aturan final
BAB 7 / BUKTI AUDIT 15
tentang penyimpanan catatan audit dan review yang mewajibkan auditor perusahaan publik untuk menyelenggarakan dokumentasi berikut:
• Ke
rtas kerja
atau
dokumen
lain yang
membentu
k dasar
bagi audit
atas
laporan
keuangan
tahunan
perusahaan
atau
review atas
laporan
keuangan
kuartalan
perusahaan
• Me
mo,
korespond
ensi, komunikasi, dokumen biru, dan catatan, termasuk catatan
elektronik, yang memenuhi dua kriteria berikut:
(1) Fakta-fakta yang dibuat, dikirimkan, dan
diterima dalam kaitannya dengan audit atau review
(2) Fakta-fakta yang berisi kesimpulan,
pendapat, analisis, atau data keuangan yang berkaitan
dengan audit atau review
Peraturan ini meningkatkan secara signifikan dokumentasi audit yang harus disimpan untuk audit atas perusahaan publik. Sebagai contoh, auditor perusahaan publik diharuskan untuk menyimpan korespondensi e-mail yang memuat informasi yang memenuhi kriteria terdahulu.
Fi
le
pcrang be fcava tei umumr
BEBAN BUKTI Studi tertiadap juri yang dilakukan oleh perusahaan asuransi kewajiban profesional di California mem-perlihatkan bahwa para juri mempertimbangkan kemahiran akuntan publik atau CPA dalam membuat dokumentasi. Karena itu, ketika para praktisi dihadapkan dengan gugatati kewajiban dan gagal memenuhi ekspektasi tersebut, mereka kemungkinan akan dipandang lalai. Di pihak lain, bahkan catatan informal yang mendokumentasikan pembicaraan singkat melalui telepon dapat menggugah para juri untuk memihak akuntan publik atau CPA. Secara legal, beban bukti ditanggung pihak penggugat, tetapi untuk masalah praktis, beban untuk mendokumentasikan ada di pundak CPA (akuntan publik).
Sumber: Disarikan dari artikel oleh Ric Rosario, "Making Documentation Pay Off," Journal of Accountancy (Februari 1995), halaman 70.
Setiap kantor akuntan publik menetapkan pendekatannya sendiri untuk menyiapkan serta mengatur file audit, dan auditor pemula harus menggunakan pendekatan mtornya. Buku ini menekankan konsep umum pada semua dokumentasi audit. Gambar 7-2 mengilustrasikan isi dan organisasi dari serangkaian file audit yang tipikal, yang berisi semua hal penting yang benar-benar terlibat dalam audit. Ada dasar pemikiran mengenai jenis dokumentasi audit yang disiapkan untuk suatu audit dan cara dokumentasi itu diatur dalam file, walaupun perusahaan yang berbeda dapat mengikuti pendekatan yang agak berbeda. Dalam gambar tersebut, file audit dimulai dengan informasi umum, seperti data perusahaan pada file permanen, dan diakhiri dengan laporan keuangan serta laporan audit. Di tengah-tengahnya adalah file audit yang mendukung pengujian auditor.
Isi dan Organisasi
TUJUAN 7-6
Menyiapkan dokumentasi
audit yang terorganisasi.
File permanen (permanent file) berisi data yang bersifat historis atau berlanjut vang
bersangkutan dengan audit saat ini. File ini menjadi sumber informasi yang kaya tentang audit
yang terus penting adanya dari tahun ke tahun. File permanen umumnya meliputi hal-hal
berikut:
• Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus penting artinya seperti akte
pendirian, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak. Kontrak dapat
mencakup program pensiun, lease, opsi saham, dan lainnya. Masing-masing dokumen ini
penting bagi auditor selama tahun-tahun masa berlalunya.
• Analisis akun tahun-tahun sebelumnya yang terus penting artinya bagi auditor. Mencakup
akun seperti utang jangka-panjang, akun ekuitas pemegang saham, goodwill, dan aktiva
tetap. Dengan memiliki informasi ini dalam file permanen auditor dapat berkonsentrasi
dalam menganalisis perubahan saldo tahun berjalan saja, karena telah menyimpan hasil
audit tahun sebelumnya dalam bentuk yang bisa diakses untuk review.
• Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian
risiko pengendalian. Informasi ini mencakup bagan organisasi, bagan arus, kuesioner, dan
informasi tentang pengendalian internal lainnya, termasuk identiflkasi pengendalian dan
kelemahan sistem tersebut. Catatan ini digunakan sebagai titik awal untuk
mendokumentasikan pemahaman auditor atas pengendalian internal, karena aspek sistem
itu sering kali tidak berubah dari tahun ke tahun.
File Permanen
GAMBAR 7-2 Isi dan Organisasi File Audit
BAB 7 / BUKTI AUDIT 16
• Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya. Di antara data ini terdapai
rasio dan persentase yang dihitung oleh auditor dan total saldo atau saldo per
bulan untuk akun tertentu. Informasi ini berguna dalam membantu auditor
memutuskan apakah ada perubahan tidak biasa dalam saldo akun tahur
berjalan yang harus diselidiki secara lebih ekstensif.
Pendokumentasian prosedur analitis, pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian biasanya disertakan dalam file audit periodr berjalan alih-alih dalam file permanen oleh banyak kantor akuntan publik.
File Tahun Berjalan File tahun berjalan {current file) mencakup semua dokumentasi audit yang dapai
diterapkan pada tahun yang diaudit. Ada satu set file permanen untuk klien dan
satu set file tahun berjalan untuk audit setiap tahun. Berikut ini adalah jenis
informasi yang sering tercakup dalam arsip tahun berjalan:
Program Audit Standar auditing mewajibkan program audit tertulis untuk setiap audit. Program audit ini biasanya dicatat dalam file terpisah untuk memperbaika koordinasi dan integrasi semua bagian audit, meskipun beberapa kantor akuntan juga menyertakan salinan program audit untuk setiap bagian audit pada dokumentasi
ijdit. Selama audit berlangsung, setiap auditor menandatangani program untuk rrosedur audit yang dilakukan dan menunjukkan tanggal penyelesaian. Pencantuman r'ogram audit yang dirancang dengan baik dan diselesaikan dengan cara yang -cKsama dalam
file audit adalah bukti dari audit yang bermutu-tinggi.
Informasi Umum Beberapa file audit mencakup ■ informasi periode berjalan
yang r-ersifat umum, bukannya bukti yang dirancang untuk mendukung jumlah
laporan •euangan tertentu. Ini mencakup item-item seperti memo perencanaan audit,
salinan notulen rapat dewan direksi, salinan kontrak atau perjanjian yang
tidak ;:cantumkan dalam file permanen, catatan tentang diskusi dengan klien,
komentar review penyelia, dan kesimpulan umum.
Neraca SaldO Berjalan Karena acuan untuk menyiapkan laporan keuangan adalah aku besar, jumlah yang dicantumkan dalam catatan tersebut akan menjadi pusat perhatian audit. Sedini mungkin setelah tanggal neraca, auditor harus memperoleh atau menyiapkan daftar akun buku besar umum dan saldo akhir-tahunnya. Skedul ni disebut sebagai neraca saldo berjalan (working trial balance). Program perangkat nnak akan memungkinkan auditor untuk mendownload saldo akhir buku besar klien ke dalam file neraca saldo berjalan.
Teknik yang digunakan oleh banyak perusahaan memformat neraca saldo berjalan auditor dalam format yang sama dengan laporan keuangan. Setiap baris pos pada neraca saldo didukung oleh skedul utama (lead schedule), yang berisi rincian akun-akun dari buku besar yang membentuk total baris pos. Setiap akun yang terinci pada skedul utama itu, pada gilirannya, didukung oleh skedul rendukung yang tepat bagi pekerjaan audit yang dilakukan dan kesimpulan yang dicapai. Sebagai contoh, hubungan antara kas seperti yang dinyatakan dalam laporan keuangan, neraca saldo berjalan, skedul utama untuk kas, dan dokumentasi audit pendukung disajikan dalam Gambar 7-3. Seperti ditunjukkan gambar itu, kas pada laporan keuangan adalah sama dengan yang ada pada neraca saldo berjalan dan total rincian pada skedul utama kas. Pada awalnya, jumlah-jumlah yang ada pada skedul utama diambil dari buku besar. Pelaksanaan pekerjaan audit menghasilkan penyesuaian kas yang akan ditunjukkan dalam skedul yang terinci dan dicerminkan pada skedul utama, neraca saldo berjalan, serta laporan keuangan.
Ayat Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi Apabila auditor menemukan salah saji yang material dalam catatan akuntansi, laporan keuangan harus dikoreKsi. Sebagai contoh, jika klien lalai untuk menurunkan nilai persediaan bahan baku yang usang, auditor dapat mengusulkan untuk membuat ayat jurnal penyesuaian guna mencerminkan nilai persediaan yang dapat direalisasikan. Walaupun ayat jurnal penyesuaian yang ditemukan dalam audit sering kali dibuat oleh auditor, hal itu harus disetujui oleh
BAB 7 / BUKTI AUDIT 17
klien karena tanggung jawab utama manajemen adalah menyajikan laporan secara wajar. Gambar 7-3 mengilustrasikan penyesuaian akun kas umum sebesar $90.
Ayat jurnal reklasifikasi sering kali dibuat dalam laporan untuk menyajikan informasi akuntansi secara tepat, meskipun saldo buku besar sudah benar. Contoh yang umum adalah reklasifikasi untuk tujuan laporan keuangan dari saldo kredit piutang usaha yang material ke utang usaha. Karena saldo piutang usaha dalam buku besar mencerminkan piutang usaha yang tepat dari sudut pandang operasi
GAMBAR 7-3 Hubungan Dokumentasi Audit dengan Laporan Keuangan
BAB 7 / BUKTI AUDIT 18
Kas122Piutang -^u-,—^
perusahaan sehari-hari, ayat jurnal reklasifikasi tidak termasuk dalam buku besar klien.Hanya ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi tersebut yang mempengaruhi secara signifikan kewajaran penyajian laporan keuangan yang harus dicatat. Auditorlah yang memutuskan kapan salah saji harus disesuaikan berdasarkan materialitas. Pada saat yang sama, auditor harus tetap ingat bahwa beberapa salah saji nonmaterial yang tidak disesuaikan dapat menghasilkan salah saji yang material secara keseluruhan, apabila digabungkan.
Jadi, sudah lazim bagi auditor untuk mengikhtisarkan semua ayat jurnal yang belum dicatat pada skedul audit terpisah sebagai sarana menentukan efek kumulatifnya.
Skedul Pendukung Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi skedul pendukung {supporting schedules) terinci, yang disiapkan oleh klien atau auditor untuk mendukung jumlah yang spesifik pada laporan keuangan. Auditor harus memilih jenis skedul yang tepat bagi aspek audit tertentu untuk mendokumentasikan kecukupan audit dan memenuhi tujuan lain dari dokumentasi audit. Berikut ini adalah jenis utama skedul pendukung:
BAB 7 / BUKTI AUDIT 19
LAPOR
Skedul:12/23/07
neraca saldo buku besarSimbol tanda
Analisis. Analisis dirancang untuk memperlihatkan aktivitas dalam akun buku besar umum selama keseluruhan periode audit, yaitu menghubungkan saldo awal dan akhir. Jenis skedul ini biasanya digunakan untuk akun seperti sekuritas; wesel tagih; penyisihan untuk piutang tak tertagih; properti, pabrik, dan peralatan; utang jangka-panjang; dan semua akun ekuitas. Karakteristik umum dari akun ini adalah signifikansi aktivitas dalam akun selama tahun berjalan. Dalam kebanyakan kasus, analisis ini memiliki referensi-silang pada arsip audit lainnya
Neraca saldo atau daftar. Jenis skedul ini terdiri dari rincian yang membentuk saldo akhir-tahun dari akun
buku besar umum. Skedul ini berbeda dengan analisis yang hanya meliputi pos-pos yang membentuk saldo
akhir-periode. Contoh yang umum meliputi neraca saldo atau daftar yang mendukung piutang usaha, utang
usaha, biaya perbaikan dan pemeliharaan, beban hukum, dan pendapatan rupa-rupa. Sebuah contoh
disertakan dalam Gambar 7-4.
GAMBAR 7-4 Karakteristik Umum Dokumentasi Audit yang Tepat
Nama klien ■ Area audit • Tanggal neraca ■
Renaldo Machine Co. Wesel Tagih—Pelanggan 11/30/07Disiapkan oleh: J.B Tangga:
Referensi file audit Paraf penyusun
I penyiapan
x Sesuai dengan jumlah nominal, suku bunga, tanggal dibuat, dan jatuh tempo untuk dokumen wesel tagih.
p Konfirmasi positif diterima. Tidak ada pengecualian material yang tercatat pada jumlah nominal, tanggal dibuat dan jatuh tempo, suku bunga, dan bunga akrual (w/p C-2).
@ Rekalkulasi bunga akrual. Tidak ada pengecualian yang tercatat. F Dijumlah.
t/b Ditelusuri dan disesuaikan dengan neraca saldo.Kesimpulan: Saldo wesel tagih per 11/30/07 tampak disajikan secara wajar.
Ketertagihan semua wesel dibahas dengan kontroler.Sesuai pembicaraan, semua tampak bisa ditagih.Menurut pendapat saya, tidak perlu ada penyisihan untukkerugian. J.B
Penjelasan tentang prosedur audit yang dilaksanakan
■ Kesimpulan auditor
BAB 7 / BUKTI AUDIT
C
20
• Rekonsiliasi jumlah. Rekonsiliasi yang mendukung jumlah tertentu dan biasanya diharapkan akan
mengaitkan jumlah yang dicatat dalam catatan klien dengan sumber informasi lainnya. Contohnya meliputi
rekonsiliasi saldo kas dengan rekening koran, rekonsiliasi saldo piutang usaha dengan konfirmasi dari
pelanggan, dan rekonsiliasi saldo utang usaha dengan pernyataan vendor atau pemasok. Lihat contoh
rekonsiliasi bank di Buku Jilid 2.
• Pengujian kelayakan. Skedul pengujian kelayakan, seperti yang tersirat dari namanya, berisi informasi yang
memungkinkan auditor untuk mengevaluasi apakah saldo klien tampak mengandung salah saji dengan
mempertimbangkan situasi penugasan. Sering kali, auditor menguji beban penyusutan, provisi pajak
APAKAH
AKAN
BERTAHAN
DI
PENGADILA
N?
Rhonda McMillan adalah auditor yang bertanggung jawab mengaudit
Blaine Construction Company pada tahun 2002. Sekarang ia duduk, pada
tahun 2008, dalam ruangan yang penuh dengan pakar hukum yang
bertanya kepadanya tentang audit tahun 2002. Blaine telah dijual ke
perusahaan lain pada tahun 2003 dengan harga beli yangterutama
didasarkan pada laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2002.
Beberapa kontrak konstruksi bernilai besar menghasilkan laba pada
tahun 2002 dengan menggunakan metode persentase penyelesaian,
tetapi pada akhirnya menghasilkan kerugian yang besar bagi pembelinya.
Karena kantor Rhonda mengaudit laporan keuangan tahun 2002, pembeli
mencoba menuntut bahwa kantor Rhonda telah gagal datam melakukan
audit atas biaya dan pendapatan kontrak.
Pengacara pembeli mengambil deposisi dan menanyakan kepada
Rhonda tentang pekerjaan audit yang dilakukannya atas kontrak itu.
Dengan mengacu pada file audit, pemeriksaannya adalah seperti ini:
PENGACARA Apakah Anda mengenali bukti ini,
dan bila ya, mohon identifikasikan kepada kami?
RHONDA Ya, ini adalah ikhtisar
kontrak yang sedang berlangsung pada akhir
tahun 2002.
PENGACARA Apakah Anda yang menyiapkan dokumen ini?
RHONDA Saya yakin klien yang menyiapkan, tetapi saya yang
mengauditnya. Inisial saya tertera pada sudut
kanan atas.
PENGACARA Kapan Anda melakukan pekerjaan audit ini?
RHONDA Saya tidak yakin, saya lupa
memberikan tanggalnya. Tetapi
yang pasti sekitar minggu kedua bulan Maret,
karena itulah saat kami melakukan pekerjaan
lapangan.
Sekarang saya ingin Anda memusatkan perhatian
pada tanda di sebelah kontrak Baldwin ini. Anda
melihat Baldwin, dan tanda merah seperti tanda
silang itu?
Ya.
Dalam penjelasan tanda itu dikatakan: "Telah
membahas status pekerjaan dengan Elton
Burgess. Pekerjaan itu berjalan sesuai skedul
dan ia yakin bahwa laba yang diharapkan akan
didapat." Nona McMillan, sekarang pertanyaan
saya adalah apakah sebenarnya sifat dan isi dari
diskusi Anda dengan Tn. Burgess?
Selain yang tertera dalam penjelasar tanda itu,
saya tidak tahu. Maksuc saya, ini terjadi 5 tahun
yang lalu. Saya hanya bekerja pada penugasan
satu tahun itu, dan saya bahkan hampir tidak
mengingatnya lagi.
Pekerjaan Rhonda tidak didokumentasikan dengan baik, dan ini
mengindikasikan bahwa pengujian yang dia lakukan hampir secara
eksklus' mengandalkan pada tanya-jawab dengan manajemer tanpa
korabolasi yangdiperlukan. Kantor akuntannya diminta untuk membayar
ganti-rugi dalam jumlah besar atas kerugian yang diderita pembeli.
penghasilan federal, dan penyisihan piutang tak tertagih dengan menggunakan rengujian kelayakan.
Pengujian ini terutama adalah prosedur analitis. '.<:ntisar prosedur. Jenis skedul lainnya mengikhtisarkan
hasil dari prosedur audit shusus. Skedul ikhtisar mendokumentasikan luas pengujian, salah saji yang
r.:emukan, dan kesimpulan auditor berdasarkan pengujian. Contohnya adalah ikhtisar hasil konfirmasi
piutang usaha dan ikhtisar observasi persediaan. Pemeriksaan dokumen pendukung. Sejumlah skedul
bertujuan khusus yang urancang untuk memperlihatkan pengujian terinci yang dilaksanakan, seperti -
okumen yang diperiksa selama pengujian pengendalian dan pengujian -ubstantif atas transaksi. Skedul ini
tidak memperlihatkan jumlah total, dan ::dak terkait dengan buku besar karena tujuannya adalah
mendokumentasikan rengujian yang dilakukan dan hasil yang diperoleh. Namun, skedul itu harus
menyatakan kesimpulan positif atau negatif tentang tujuan pengujian itu. P:\ormasional. Jenis skedul ini
berisi informasi yang berlawanan dengan bukti audit. Skedul ini mencantumkan informasi tentang SPT
pajak dan data Formulir 10-K SEC serta data seperti anggaran waktu dan jam kerja klien, yang berguna
dalam administrasi penugasan.
Dokumentasi dari luar. Sebagian besar isi file audit ini terdiri dari dokumentasi ^uar yang dikumpulkan oleh auditor, seperti jawaban konfirmasi dan salinan perjanjian dengan klien. Walaupun bukan "skedul" dalam arti sebenarnya, dokumen ini diindeks dan diarsip. Prosedur audit ditunjukkan pada skedul itu dengan cara yang sama seperti pada skedul lainnya.
Lah ilustrasi di atas mengenai Rhonda dan bayangkan diri Anda sebagai Rhonda rrapa tahun setelah menyelesaikan audit. Penyusunan skedul yang tepat untuk idokumehtasikan bukti audit yang dikumpulkan, hasil yang ditemukan, dan mpulan yang dicapai adalah bagian yang penting dari audit. Dokumentasi harus ipkan secara cukup rinci untuk memberikan auditor yang berpengalaman, ; tidak memiliki hubungan dengan audit itu, pemahaman atas pekerjaan yang ■csanakan, bukti yang diperoleh dan sumbernya, serta kesimpulan yang dicapai. lupun rancangannya bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, dokumentasi it harus memiliki karakteristik tertentu:
Setiap file audit harus diidentifikasi secara wajar dengan informasi seperti nama klien, periode yang
dicakup, gambaran tentang isi, tanda tangan orang yang menyiapkan, tanggal persiapan, dan kode indeks.
Dokumentasi audit harus memiliki indeks dan referensi-silang untuk membantu pengaturan dan
pengarsipannya. Salah satu jenis pembuatan indeks diilustrasikan dalam Gambar 7-3. Skedul utama untuk
kas telah diberi indeks sebagai A-l, dan masing-masing akun buku besar yang menciptakan total kas pada
laporan keuangan diberi indeks A-2 hingga A-4. Pemberian indeks yang terakhir adalah untuk skedul
pendukung A-3 dan A-4.
Dokumentasi audit yang lengkap harus dengan jelas menunjukkan pekerjaan audit yang dilakukan, yang dapat dicapai dengan tiga cara: dengan pernyataan tertulis dalam bentuk memoranduni, dengan menandatangani prosedur audit dalam program audit, dan dengan notasi langsung pada skedul. Notasi pada skedul dilakukan dengan menggunakan tanda centang (tick marks), yaitu
Penyusunon Dokumentasi Audit
BAGIAN DUA / PROSES AUDIT21
PENGACARA
RHONDA
PENGACARA
RHONDA
simbol yang berdekatan dengan rincian skedul. Notasi ini harus dijela secara gamblang pada
bagian bawah skedul.
• Dokumentasi audit harus meliputi informasi yang cukup untuk meme tujuan yang telah
dirancang. Untuk menyiapkan dokumentasi audit de benar, auditor harus mengetahui tujuannya.
Sebagai contoh, jika sk dirancang untuk membuat daftar rincian dan memperlihatkan verit
pendukung akun neraca, seperti asuransi dibayar di muka, maka rincian skedul harus disesuaikan
dengan neraca saldo.
• Kesimpulan yang dicapai tentang segmen audit yang dipertimbangkan r dinyatakan
dengan jelas.
Karakteristik umum dari penyusunan dokumentasi audit yang tepat ditunji dalam Gambar 7-4.
Pengaruh E-Commerce terhadap Bukti Audit dan Dokumentasi Audit
TUJUAN 7-7
Menguraikan
bagaimana e-commerce mem-pengaruhi bukti audit dan
dokumentasi audit.
Semakin banyak bukti audit yang disajikan dan disimpan dalam bentuk elektroi dan auditor harus mengevaluasi bagaimana informasi elektronik itu mempeng; kemampuannya untuk mengumpulkan bukti yang layak dan mencukupi. D« contoh tertentu, bukti dalam bentuk elektronik hanya bisa tersedia pada suatu waktu. Bukti tersebut mungkin tidak bisa diambil kembali nanti jika filenya teLafc diubah dan jika klien tidak mempunyai file cadangan. Karenanya, auditor han» mempertimbangkan ketersediaan bukti elektronik pada awal audit dan merencanakax pengumpulan bukti yang sesuai.
Apabila bukti hanya dapat diperiksa dalam bentuk yang bisa dibaca mesai auditor menggunakan komputer untuk membaca dan memeriksa bukti itu. Program perangkat lunak audit komersial, seperti ACL Software dan Interactive Data Extraction and Anaylisis (IDEA), telah dirancang secara khusus untuk digunakaa oleh para auditor. Program ini biasanya berbasis-Windows dan dengan mudafc dapat dioperasikan pada komputer desktop atau laptop milik auditor. Auditor akan memperoleh salinan database atau file induk klien dalam bentuk yang bisa dibaca mesin dan menggunakan perangkat lunak tersebut di atas untuk melakukan berbaga pengujian atas data elektronik klien. Paket perangkat lunak audit ini relatif mudah digunakan, bahkan oleh auditor yang kurang terlatih dalam bidang TI, dan dapat diterapkan pada berbagai klien tanpa kesulitan yang berarti. Auditor juga dapat menggunakan perangkat lunak spreadsheet untuk melakukan pengujian audit.
Auditor juga menggunakan teknologi untuk mengubah dokumentasi berbasa kertas tradisional menjadi file elektronik untuk mengatur dan menganalisis dokumentasi audit. Beberapa perusahaan mengembangkan perangkat lunaknyz sendiri, sementara yang lainnya membeli perangkat lunak dokumentasi audit komersial seperti ACE (Automated Client Engagement). Dengan menggunakj-ACE, auditor dapat menyusun neraca saldo, skedul utama, dokumentasi audit pendukung, dan laporan keuangan, serta melakukan analisis rasio. Tick mark dan penjelasan lainnya, seperti catatan pereview, dapat dimasukkan secara langsung ke dalam file yang terkomputerisasi. Selain itu, data juga dapat diimpor dan diekspor ke aplikasi lain, sehingga auditor dapat mendownload buku besar klien ke dalam ACE atau mengekspor informasi tentang pajak ke paket penyusunan SPT pajak komersial. Auditor juga menggunakan local area networks (LAN) dan program perangkat lunak kelompok untuk mengakses dokumentasi audit secara simulta-dari lokasi yang jauh.
HT1SAR____________________________________________________________
Km yang penting dari setiap audit adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang cat yang
harus dikumpulkan. Auditor menggunakan delapan jenis bukti dalam suatu audit, ■masivitas bukti audit
tergantung pada ketepatan dan kecukupannya. Ketepatan bukti nc:t ditentukan oleh relevansinya dalam
memenuhi tujuan audit dan reliabilitasnya.
Dokumentasi audit merupakan bagian yang penting dari setiap audit dalam rangka -::encanakan audit secara efektif, menyediakan
catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil TTR.gujian, memutuskan jenis laporan audit yang tepat, dan
mereview pekerjaan asisten. Lmtor akuntan publik menetapkan kebijakan dan pendekatannya sendiri
bagi dokumentasi udit untuk memastikan bahwa tujuan tersebut telah tercapai. Kantor akuntan publik
yang crmutu tinggi menjamin bahwa dokumentasi audit disiapkan secara layak dan mencukupi -:uk
segala situasi audit.
5TILAH-ISTILAH PENTING Prosedur analitis (analytical procedure)— Mnggunaan
perbandingan dan hubungan _nruk menilai apakah saldo akun
atau data ainnya tampak masuk akal
Ketepatan bukti (appropriateness of r. science)—suatu ukuran
mutu bukti; bukti ing tepat adalah bukti yang relevan dan rapat
diandalkan dalam memenuhi tujuan ndit untuk kelas transaksi,
saldo akun, dan r^ngungkapan yang berkaitan
Dokumentasi audit (audit documentation) —catatan utama
dari prosedur auditing ^ng diterapkan, bukti yang diperoleh, dan
^impulan yang dicapai auditor dalam renugasan
Prosedur audit—instruksi terinci untuk rengumpulan jenis
bukti audit
Program audit—daftar prosedur audit untuk suatu area audit
atau keseluruhan audit; program audit selalu meliputi prosedur
iudit dan dapat juga mencakup ukuran >ampel, item yang dipilih,
dan penetapan .vaktu pengujian
Konfirmasi (confirmation)—penerimaan auditor atas suatu
respons tertulis atau lisan dari pihak ketiga yang independen
vang memverifikasi keakuratan informasi vang diminta
File masa berjalan (current files)—semua tile audit yang
dapat diterapkan pada tahun audit dilaksanakan
Dokumentasi—Inspeksi auditor atas dokumen dan catatan
klien untuk mem-perkuat informasi yang atau harus termasuk
dalam laporan keuangan
Dokumen eksternal (external document) — suatu dokumen,
contohnya faktur pemasok, yang telah digunakan oleh pihak
eksternal pada transaksi yang telah didokumentasikan, dan
dokumen tersebut sekarang dimiliki klien atau dapat dengan
mudah diperoleh
Tanya-jawab (inquiry)—upaya untuk mem-peroleh informasi
tertulis atau lisan dari klien sebagai respons atas pertanyaan
spesifik selama audit
Dokumen internal—suatu dokumen, contohnya laporan
waktu kerja karyawan, yang dipersiapkan dan digunakan dalam
organisasi klien
Skedul utama (lead schedule)—suatu skedul audit yang berisi
akun terinci dari buku besar yang membentuk baris total item
dalam neraca saldo
Observasi—penggunaan semua indera untuk menilai aktivitas
klien
File permanen (permanent file)—file auditor yang berisi data
yang bersifat historis atau berlanjut yang bersangkutan dengan
audit masa berjalan seperti salinan akte pendirian, anggaran
rumah tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak
BAG I AN DUA / PROSES AUDIT
BAGIAN DUA / PROSES AUDIT22