32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tidak dapat disangsikan lagi akan pentingnya matematika dalam kehidupan manusia terutama. Banyak hal yang telah matematika sumbangkan terutama di bidang sains dan teknologi. Bagi siswa sendiri ilmu matematika memegang peranan penting sebagai dasar dari mata pelajaran lain terutama untuk mata pelajaran yang membutuhkan hitung – hitungan dan konsep dasar dari ilmu matematika. Disisi lain, mata pelajaran matematika sering kali di cap sebagai momok yang mengerikan bagi kebanyakan siswa. Menilik dilema yang merudung dibenak siswa, dimana siswa merasa takut bahkan benci terhadap mata pelajaran ini. Walaupun sedemekian pentingnya mata pelajaran matematika bagi siswa, rasa takut dan benci siswa terhadap matematika akan membuang semua potensi serta semangat dan minat belajar. Siswa merasa terjebak dalam hitung – hitungan dan rumus yang seakan mengepung dan menjebak jalan pikiran mereka. Mereka merasa dipaksa untuk memecahkan permasalahan padahal mereka belum mengerti dan memahami maksud dan tujuan dari soal tersebut. Kesalahan terbesar dari siswa dalam belajar matematika adalah mereka tidak mempososikan mata pelajaran ini sesuai dengan tempatnya. Matematika sebagai ilmu yang bersifat konsep memang sangat menuntut penalaran dan pengembangan dari konsep tersebut. Namun pada kenyataannya banyak diantara siswa yang memposisikan matematika sama seperti mata pelajaran lain yang lebih banyak mengacu pada hapalan (teks book). Sama seperti mata pelajaran lain yang bersifat konsep, belajar matematika membutuh latihan yang besifat kontiniu. Mempelajari matematika pun harus secara step by step. Artinya, memhami matematika harus selangkah demi langkah, 1 | Page

mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

't's good information for us

Citation preview

Page 1: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tidak dapat disangsikan lagi akan pentingnya matematika dalam kehidupan

manusia terutama. Banyak hal yang telah matematika sumbangkan terutama di bidang

sains dan teknologi. Bagi siswa sendiri ilmu matematika memegang peranan penting

sebagai dasar dari mata pelajaran lain terutama untuk mata pelajaran yang membutuhkan

hitung – hitungan dan konsep dasar dari ilmu matematika.

Disisi lain, mata pelajaran matematika sering kali di cap sebagai momok yang

mengerikan bagi kebanyakan siswa. Menilik dilema yang merudung dibenak siswa,

dimana siswa merasa takut bahkan benci terhadap mata pelajaran ini. Walaupun

sedemekian pentingnya mata pelajaran matematika bagi siswa, rasa takut dan benci

siswa terhadap matematika akan membuang semua potensi serta semangat dan minat

belajar. Siswa merasa terjebak dalam hitung – hitungan dan rumus yang seakan

mengepung dan menjebak jalan pikiran mereka. Mereka merasa dipaksa untuk

memecahkan permasalahan padahal mereka belum mengerti dan memahami maksud dan

tujuan dari soal tersebut.

Kesalahan terbesar dari siswa dalam belajar matematika adalah mereka tidak

mempososikan mata pelajaran ini sesuai dengan tempatnya. Matematika sebagai ilmu

yang bersifat konsep memang sangat menuntut penalaran dan pengembangan dari konsep

tersebut. Namun pada kenyataannya banyak diantara siswa yang memposisikan

matematika sama seperti mata pelajaran lain yang lebih banyak mengacu pada hapalan

(teks book). Sama seperti mata pelajaran lain yang bersifat konsep, belajar matematika

membutuh latihan yang besifat kontiniu. Mempelajari matematika pun harus secara step

by step. Artinya, memhami matematika harus selangkah demi langkah, dan langkah yang

sudah dilalui bukan berarti boleh dilupakan begitu saja. Dasar dari ilmu matematika akan

terus dipakai sebagai landasan dan dasar dari pengembangan ilmu ini kedepan nantinya.

Kegagalan dan perolehan nilai yang jauh teringgal dari mata pelajaran lain

menimbulkan sebuah opini negatif dikalangan siswa terhadap mata pelajaran ini.

“hantu”,begitu bahasa kasarnya siswa memandang matematika. Sebagai kunci dari semua

ilmu adalah semangat dan minat akan pelajaran itu sendiri. Walau pun terlihat sederhana

namun aspek psikologis memegang peran yang cukup penting dari proses belajar

mengajar itu sendiri. Semangat dan rasa keingintahuan atas ilmu pengetehuan sangat

penting bagi para pelajar sebagai motivasi dalam belajar.

Ketidaksadaran siswa akan manfaat ilmu matematika baik bagi ilmu pengetauan

dan juga manfaat nyatanya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh seorang kuli

angkut, pedagang asongan atau pedagang kaki lima sekalipun akan membutuhkan konsep

dari matematika itu walaupun itu hanya konsep sedehana. Tidak dapat di bayangkan

betapa kacau balaunya dunia bila tidak mengenal angka dan hitungan yang menjadi dasar

dari ilmu matematika.

1 | P a g e

Page 2: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

Namun bila ditelaah lebih jauh lagi, matematika sama seperti mata pelajaran lain

yang tidak mungkin tidak dapat dipelajari. Hanya saja trik – trik dan cara – cara jitu

belajar matematika saja yang masih sangat kurang dimiliki oleh para siswa pada

umumnya.

Melihat kenyataan itu mendorong penelti untuk melakukan peneletian lebih lanjut

khususnya untuk mata pelajaran matematika. Dan dari hasil penelitian itu peneliti

menghimpunnya dalam sebuah karya ilmiah yang peneliti beri judul “ Merubah

Persepsi negatif Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika”. Walaupun penelti

sudah berusaha secara maksimal untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang

sempurna namun peneliti sadari begitu banyak kekurangan dan kelemahan dari karya

ilmiah ini, maka dari pada itu peneliti selalu membuka tangan untuk kritik dan saran yang

bersifat membangun. Mudah – mudahan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi

kita semua. Amin

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum karya ilmiah ini akan membahas mengenai mata pelajaran

matematika dari sudut pandang siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan

mengusai konsep dalam matematika. Agar pembahasan karya ilmiah ini lebih bersifat

fokus maka penelti merumuskan beberapa rumusan masalah antara lain :

1) Mengapa siswa merasa takut dan kehilangan minat terhadap mata pelajaran

matematika?

2) Bagaimana cara untuk menumbuhkan minat terhadap mata pelajaran

matematika?

3) Bagaimana cara agar siswa dapat lebih memahami dan mengusai mata

pelajaran matematika?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian dengan tujuan agar dapat mengubah persepsi buruk dan

menghilangkan momok yang menakutkan bagi siswa terhadap mata pelajaran

matematika yang selama ini menghantui pikiran para pelajar. Secara terperinci dapat

dijelaskan tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. mendeskripsikan alasan siswa takut dan kehilangan minatnya terhadap mata

pelajaran matematika.

2. menjelaskan cara – cara agar siswa dapat menumbukan minatnya terhadap

mata pelajaran matematika.

3. menjelaskan cara – cara agar siswa dapat lebih memahami dan mengusai mata

pelajaran.

3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting dilakukan, megingat begitu besarnya pengaruh dari persepsi

buruk masyarakat terutama pelajar terhadap mata pelajaran matematika. Persepsi buruk

ini secara tidak langsung akan mengganggu lancar jalan proses belajar mengajar siswa.

2 | P a g e

Page 3: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

Tentunya sikap ini akan berpengatuh terhadap prestasi akedemik, mengingat akan posisi

matematika yang banyak mendasari program keilmuan lainya.

Disamping itu, begitu pentingnya ilmu matematika terutama dibidang sains dan

teknologi. Selaku siswa yang nantinya akan memegang tongkat estafet bangsa ini

bertanggung jawab penuh terhadap maju atau mundurnya bangsa ini nantinya. Dan

tentunya bidang keilmuan pun menjadi salah satu barometer maju atau undurnya negri

ini. Zaman modern seperti sekarang ini kebaradan ilmu sama pentingnya kebaradaan

pangan, sandang dan papan yang bersifat pokok. Maka itu matematika juga memegang

arti penting dari semua itu.

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelajar

khususnya. Agar dengan informasi yang di dapat dari karya ilmiah ini siswa dapat lebih

meningkatkan prestasi belajarnya.

3 | P a g e

Page 4: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Matematika

Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam bahasa Yunani

yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός

(mathematikós) yang diartikan sebagai "suka belajar"

Disiplin utama dalam matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam

perdagangan, pengukuran tanah dan memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga

kebutuhan ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang

matematika: studi tentang struktur, ruang dan perubahan.

Secara sederhana cabang dari ilmu matematika ada beberapa antara lain Cabang

Matematika ada banyak sekali. 1) Arimatika. Semua hal tentang tambah, kurang, kali,

bagi. 2) Geometri. Ilmu yang membahas bentuk, bidang, dan ruang suatu benda (terutama

luas dan volume). Insinyur dan arsitek yang kompeten pasti menguasai cabang

Matematika ini.3) Aljabar. Manipulasi operasi arimatika untuk mencari suatu nilai yang

tidak diketahui (biasanya dinyatakan dalam variabel x dan y). Ahli komputer dan

programming termasuk mereka yang wajib menguasai aljabar.4) Trigonometri. Cabang

matematika yang didedikasikan untuk mempelajari semua properti pada segitiga

(terutama sudut dan sisi) beserta manipulasinya. Trigonometri juga harus dikuasai oleh

para insinyur dan arsitek.5) Kalkulus (deret, limit, turunan, differensial, dan integral).

Cabang matematika yang wajib dikuasai ilmuwan dan insinyur. Ilmu kalkulus

mempelajari laju perubahan sesuatu, penjumlahan sesuatu yang banyak sekali menuju

suatu nilai pasti, sampai pendekatan yang luar-biasa akurat untuk menghitung sesuatu

yang "nyaris" mustahil dipecahkan untuk dihitung menggunakan operasi matematika

biasa.

Pelajaran tentang struktur dimulai dengan bilangan, pertama dan yang sangat

umum adalah bilangan natural dan bilangan bulat dan operasi arimetikanya, yang

semuanya itu dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang lebih mendalam

dipelajari dalam teori bilangan.

Investigasi metode-metode untuk memecahkan persamaan matematika dipelajari

dalam aljabar abstrak, yang antara lain, mempelajari tentang ring dan field, struktur yang

menggeneralisasi sifat-sifat yang umumnya dimiliki bilangan. Konsep vektor,

digeneralisasi menjadi vektor ruang dipelajari dalam aljabar linier, yang termasuk dalam

dua cabang: struktur dan ruang.

Ilmu tentang ruang berawal dari geometri, yaitu geometri Euclid dan trigonometri

dari ruang tiga dimensi (yang juga dapat diterapkan ke dimensi lainnya), kemudian

belakangan juga digeneralisasi ke geometri Non-euclid yang memainkan peran sentral

4 | P a g e

Page 5: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

dalam teori relativitas umum. Beberapa permasalahan rumit tentang konstruksi kompas

dan penggaris akhirnya diselesaikan dalam teori Galois. Sementara kalkulus merupakan

salah satu contoh bagian dari matematika yang digunakan untuk memahami dan

mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung. Konsep utama yang

digunakan untuk menjelaskan perubahan variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan

yang berujung secara ilmiah pada hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya serta

metode untuk memcahkan masalah dengan persamaan diferensial

Bidang ilmu modern tentang geometri diferensial dan geometri aljabar

menggeneralisasikan geometri ke beberapa arah. Geometri diferensial menekankan pada

konsep fungsi, buntelan, derivatif, smoothness dan arah, sementara dalam geometri

aljabar, objek-objek geometris digambarkan dalam bentuk sekumpulan persamaan

polinomial. Teori grup mempelajari konsep simetri secara abstrak dan menyediakan

kaitan antara studi ruang dan struktur. Topologi menghubungkan studi ruang dengan

studi perubahan dengan berfokus pada konsep kontinuitas.

Mengerti dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung

adalah suatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulus dibangun sebagai

alat untuk tujauan tersebut. Konsep utama yang digunakan untuk menjelaskan perubahan

variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan yang berujung secara alamiah kepada

hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya, dan metoda untuk memecahkan

masalah ini adalah topik dari persamaan differensial.

Untuk merepresentasikan kuantitas yang kontinu digunakanlah bilangan riil, dan

studi mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat fungsi nilai riil dikenal sebagai analisis riil.

Untuk beberapa alasan, amat tepat untuk menyamaratakan bilangan kompleks yang

dipelajari dalam analisis kompleks. Analisis fungsional memfokuskan perhatian pada

(secara khas dimensi tak terbatas) ruang fungsi, meletakkan dasar untuk mekanika

kuantum di antara banyak hal lainnya.

Banyak fenomena di alam bisa dideskripsikan dengan sistem dinamis dan teori

chaos menghadapi fakta yang banyak dari sistem-sistem itu belum memperlihatkan jalan

ketentuan yang tak dapat diperkirakan.

Agar menjelaskan dan menyelidiki dasar matematika, bidang teori pasti, logika

matematika dan teori model dikembangkan.

Saat pertama kali komputer disusun, beberapa konsep teori yang penting dibentuk

oleh matematikawan, menimbulkan bidang teori komputabilitas, teori kompleksitas

komputasional, teori informasi dan teori informasi algoritma. Kini banyak pertanyaan-

pertanyaan itu diselidiki dalam ilmu komputer teoritis. Matematika diskret ialah nama

umum untuk bidang-bidang penggunaan matematika dalam ilmu komputer.

5 | P a g e

Page 6: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

Bidang-bidang penting dalam matematika terapan ialah statistik, yang

menggunakan teori probabilitas sebagai alat dan memberikan deskripsi itu, analisis dan

perkiraan fenomena dan digunakan dalam seluruh ilmu. Analisis bilangan menyelidiki

teori yang secara tepat guna memecahkan bermacam masalah matematika secara bilangan

pada komputer dan mengambil kekeliruan menyeluruh ke dalam laporan

6 | P a g e

Page 7: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

BAB III

METODOLOGI PENELETIAN

3.1 Sifat Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif dengan

tujuan untuk menjelaskan permasalhan yang diangkat pada penelitian ini. Pembahasan

permasalahan dilakukan dengan cara memaparkan dan mendeskrisikan dari

permasalahan itu berdasakan imformasi yang telah diolah terkebih dahulu.

3.2 Data dan Sumber Data

Setelah melakukan serangkaian tahapan demi tahapan dalam penelitian ini, data

yang berhasil peneliti himpun adalah alasan siswa takut dan kehilangan minatnya

terhadap mata pelajaran matematika, serta cara – cara dan kiat – kiat agar siswa dapat

lebih mengusai dan memahami mata pelajaran matematika.

Sedangkan yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah buku – buku

yang peneliti anggap memiliki imformasi yang peneliti butuhkan. Selain itu penelitian

juga melakukan pencarian melalui internet

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi dan telaah pustaka.

Teknik observasi yang peneliti gunakan adalah observasi partisipatif dimana peneliti

terjun langsung kelapangan. Peneliti sebagai seorang pelajar menemukan secara

langsung obyek dari penelitian ini. begitu banyak siswa yang memandang matematika

sebagai pelajaran tersulit sehingga mereka takut dan malas untuk belajar walaupun ada

sebagian yang siswa yang malah merasa tertarik Karena tantangan dari mata pelajaran

ini.

Disamping itu dimasyarakat, banyak berkembang opini miring terhadap

matematika. Bahkan ada sebagian orang tua siswa yang memandang hal yang wajar bila

anak mereka mendapatkan perolehan nilai yang buruk pada mata pelajaran matematika.

Teknik telaah pustaka penelti gunakan agar peneliti mendapatkan imformasi yang

menjadi dasar atau referensi pada penelitian ini. Hal tersebut berupa data – data yang

bersifat teoritis disesuaikan dengan data – data dilapangan yang peneliti temui.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Proses analisis dari data – data yang diperoleh pada prinsipnya dilakukan

bersamaan dengan proses pengumpulan data. Karena pada saat pengumpulan data secara

tidak langsung data tersebut akan dianalisi terlebih dahulu agar seseuai dengan

permasalahan yang akan dibahas pada karya ilmiah ini. Analisis data dimaksudkan agar

dapat lebih mempermudah dalam menyusun dan menginterprestasikan data tersebut.

7 | P a g e

Page 8: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

Proses selanjutnya adalah penyederhanaan data agar data dan imformasi tersebut

dapat digunakan dalam menjelaskan permasalah secara jelas dan mudah untuk dipahami.

Analisis data dilakukan dengan memilah data berdasarkan jenis dan bentuk

imformasi yang diperoleh, kemudian melihat substansi dan disesuaikan dengan tujuan

penulisan . sehingga dalam pembahasan tidak terjadi kekeliruan.

8 | P a g e

Page 9: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Alasan Siswa Takut Terhadap Pelajaran Matematika

Ada beberapa alasan yang sering di sampaikan siswa terahadap rasa takutnya dan

hilangnya semangat belajar terhadap mata pelajaran matematika, beberapanya antara lain

adalah sebagai berikut :

4.1.1 Matematika Bersifat Teoritis dan Abstrak

Sebagai salah satu bidang studi yang terus berkembang dari waktu ke waktu

matematika menjadi lebih bersifat teoritis dan abstrak. Hal ini lah yang banyak dieluhkan

siswa pada saat belajar matematika sehingga pada saat pembelajaran matematika terasa

sangat membosankan. Teori dan konsep yang jarang dikenal dalam kehidupan sehari dan

jarang dipakailah yang sering di bahas di bidang studi matematika akibatnya matematika

dirasakan begitu kering dan hambar. Selanjutnya siswa pun tidak mengetahui dan

merasakan manfaat dari matematika itu sendiri.

Obyek yang dipelajari dalam matematika memang bersifat abstrak dan teoritis,

namun dalam pengembangannya untuk matematika yang diajarkan di sekolah digunakan

pendekatan induktif bukan pendekatan deduktif. Contoh – contoh dan permasalahan yang

di gunakanpun berkaitan dengan permasalahan konkret yang ditemui dalam kehidupan

sehari – sehari kemudian dari permasalahan tersebut dihubungkan dengan konsep dan

teorema yang dipelajari dalam matematika.

Dewasa ini digunakan pendekatan matematika murni dalam dunia pendidikan.

Matematika yang cenderung bersifat abstrak perlahan – perlahan mulai ditinggalkan dan

digantikan dengan pendekatan matematika realistik.

4.1.2 Terlalu Banyak Rumus dan Membingungkan

Setiap orang menyebut kata matematika maka hal pertama yang terbayang adalah

sederetan rumus dan berbagai macam konsep dan teorema. Setiap materi pelajaran

masingnya tentu memiliki konsep dan rumus yang berbeda. Belajar matematika berarti

harus menghafalkan serta memahami dari masing – masing konsep dan rumus yang

terdapat pada pelajaran tersebut.

Masing rumus tersebut memiliki simbol – simbol dan bahasa lambang sendiri.

Tentunya untuk mempelajari matematika simbol dan lambang tersebut haruslah difahami

makna dan artinya. Antara rumus satu dan rumus lainnya dalam matematika merupakan

suatu konsep independen namun memiliki hubungan yang terkait antara satu dan yang

lainnya. Untuk membuktikan keabsahan dan kebenaran dari rumus – rumus tersebut

dibutuhkan penjelasan yang dikaitkan dan dihubungkan sebagai dasar dalam

pengembangan rumus lainnya. Akibatnya siswa merasa kalau pelajaran matematika

penuh dengan rumus tersebut.

9 | P a g e

Page 10: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

4.1.3 Kesalahan yang Berantai

Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

sudah diajarkan dari pendidikan dasar. Dalam mempelajari matematika ada satu sifat

dari matematika yang harus disadari bahwa mempelajari matematika bersifat kontiniu.

Maksudnya disini adalah dalam mempelajari matematika secara berangsur – angsur dan

terus berlanjut. Pemahaman akan materi matematika pun harus secara berangsur dan

berlanjut. Seperti menaiki anak tangga, materi yang telah dipelajari sebelumnya akan

menjadi penyokong dari materi selanjutnya yang akan dipelajari. Matematika yang

dipelajari di Sekolah Dasar merupakan matematika dasar yang harus dikuasai oleh siswa

agar dapat menerima materi pada Sekolah Lanjutan.

Kenyataan dilapangan yang sering peneliti temui, ketika siswa menemui suatu

masalah terhadap materi ia akan melawati saja. Hal ini lah yang nantinya akan menjadi

suatu rantai masalah yang akan terus berlanjut jika siswa tidak berusaha untuk menguasai

materi tersebut. Semakin dibiarkan hal ini akan terus menumpuk dan akhirnya siswa

tersebut berdalih bahwa matematika merupakan materi yang sangat sulit untuk dipahami.

Contoh sederhana, ketika siswa tersebut lemah bahkan tidak mengusai perkalian

sederhana atau cara dalam penjumlahan dan pengurangan maka siswa tersebut akan

kesulitan dalam mempelajari aljabar dan tidak menutup kemungkinan ia akan menemui

permasalah disemua materi matematika.

4.1.4 Pengaruh Persepsi Umum

Bukan rahasia umum lagi dimasyarakat menganggap bahwa mata pelajaran

Matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Anggapan demikian sebenarnya

berawal dari pengalaman buruk orang ketika belajar matematika, dan kegagalan tersebut

terus ditularkan yang pada akhirnya akan melahirkan atmosfer ketakutan dalam benak

siswa.

Ketika berkembang dimasyarakat bahwa matematika sebagai pelajaran yang sulit,

hal ini tentunya akan mempengaruhi cara pandang siswa itu sendiri terhadap matematika.

meski kelihatan sederhana namun sebenarnya faktor psikis memegang peranan penting

dalam proses pendidikan. Hal ini tentunya terkait dengan cara pandang dan minat serta

kesungguhan. Ketika siswa sungguh menemui kendala dalam mempelajari matematika,

maka dengan mudah dia akan membenarkan anggapan bahwa matematika memang sulit

untuk dipelajari. Seolah hal yang wajar jika orang akan memaklumi kalau dia mendapat

nilai matematika yang jelek

Seringkali masyarakat memandang bahwa yang bisa matematika hanya untuk

orang yang berotak encer dan memiliki bakat istimewa seperti Enstein dan tentunya tidak

setiap orang yang memilikinya. Memang benar Enstein dilahirkan dengan bakat istimewa

namun perlu kita diingat bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada

dasarnya semua orang dilahirkan dengan bakat matematika pada taraf yang berbeda.

Sehingga pada kenyataanya bahwa semua orang dapat belajar dan menggunakan

matematika, paling tidak dalam kehidupan sehari. Perlu disadari kemampuan bukanlah

10 | P a g e

Page 11: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

yang bersifat statis, namun hal ini bergantung dari bagaimana kita dapat mengembangkan

dan memanfaatkan semaksimal mungkin.

4.2 Cara Untuk Menumbuhkan Minat Belajar Matematika

Ada pepatah yang mengatakan“ Tak kenal maka tak sayang” mengenal lebih

dalam mengenai matematika akan mendorong minat untuk lebih bersemangat dalam

mempelajari matematika itu sendiri. Kita tidak berhak memvonis sesuatu sebelum

mengetahui secara jelas mengenai hal itu sendiri dan tidak tertutup pada matematika.

Banyak hal yang belum kita ketahui dari matematika sehingga membuat kita sudah

terlanjur mengecap negatif pada matematika.

4.2.1 Mengenal sisi lain matematika

Selama ini kita hanya mengenal matematika sebagai mata pelajaran wajib yang

diajarkan disekolah. Sebagian besar siswa sependapat bahwa matematika hanyalah penuh

dengan akan rumus – rumus yang membingungkan, materi bersifat abstrak, teoritis dan

kering.

Tanpa kita sadari bahwa matematika berperan banyak dalam perkembangan

bidang keilmuan lainnya. Faktanya matematika berperan penting dalam menentukan arah

maupun isi pemikiran – pemikiran dalam filsafat serta membangun kembali ajaran –

ajaran agama,teori–teori bidang ekonomi dan politik maupun mempengaruhi gaya

lukisan, musik, arsitektur, sastra dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan –

pertanyaan mendasar tentang hakikat manusia dan dunia.

Seorang filsafat Yunani kuno, Phytagoras mengatakan”segala sesuatu adalah

bilangan”. Ia menemukan pentingnya bilangan dalam musik dan hubungan yang ia

bangun antara musik dan matematika yang dikenal dengan istilah “nilai rata – rata

harmoni dan progresi harmoni”. Phytaghoras menganggap bilangan sebagai bentuk

seperti yang ada pada dadu ataupun kartu permainan. Ia menghubungkan hal tersebut

dengan pandangan bahwa dunia ini bersifat dinamis dan menganggap bahwa tubuh

terbentuk dari molekul yang terdiri dari atom – atom yang tersusun dalam berbagai

bentuk.

Temuan lainnya dari Phytagoras yang dikenal dengan” dalil phytaghoras” ynag

bsering kita gunakan dalam segitiga siku-siku ternyata menjadi titik tolak ditemukannya

dalil kesetidak sebandingan. Dalil tersebut mematahkan filsafat lainnya bahwa aritmatika

tidak memadai kesetidak bandingan. Ahli matematika harus menyusun geometri secara

terpisah dan semenjak itulah geometri berpengaruh besar terhadap filsafat dan metode

ilmiah. Penalaran deduktif aksiomatif menjadi kunci utama memahami pengetahuan.

Sebagai konsekuensi matematika mempelajari objek langsung yang ditangkap oleh indra.

Maka jadilah matematika murni yang mendominasi saat itu.

Selain itu,doktrin – doktrin mistik yang menyangkut hubungan antara waktu dan

keabadian pun mendapat dukungan dari matematika mendapat dukungan dari matematika

murni. Obyek – obyek matematika seperti bilangan-bilangan, andaikata nyata sekalipun

11 | P a g e

Page 12: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

sifatnya tetap abadi demikian di konsepsikan sebagai pikiran tuhan. Maka sejak itulah

muncul doktrin Plato bahwa tuhan adalah ahli geometri yang tak tertandingi. Akhirnya

agama – agama rasionalistik yang berbeda dengan agama apokaliptik sepenuhnya

didominasi oleh matematika dan metode matematis.

Kombinasi matematika dan teologi yang bermula dari phytaghoras lebih

menanamkan ciri pada filsafat yang bercorak religious di yunani pada abad pertengahan.

Namun,ketika mulai era Plato dan descrates terjadilah perpaduan yang mendalam antara

agama dan penalaran serta antara aspirasi moral dengan sikap logika yang memuliakan

segala yang baka. Hal ini tentunya tidak lepas dari pengaruh dominan matematika murni

kala itu.

4.2.2 Belajar Dari Sejarah dan Tokoh

Matematika telah dikenal manusia jauh sebelum ditemukan simbol – simbol

bilangan. Pada zaman Neolitikum manusia mencatat hari dan musim serta banyaknya

bahan makanan dan benih yang harus disimpan. Pasa saat kehidupan manusia semakin

berkembang, peradaban seperti di lembah Sungai Nil, Eufrat, dan Tigris manusia mulai

membutuhkan matematika untuk tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya seperti

pembayaran pajak dan pengukuran lahan. Hal ini lah yang mendorong untuk mulai

mengambangkan matematika untuk tingkat yang lebih lanjut hingga matematika lahir

menjadi sebuah studi ilmu.

Sebuah teorema yang pernah menggemparkan dunia matematika yaitu teorema

Fermat. Teorema ini membutuhkan waktu tiga setengah abad untuk membuktikan. Piere

de Femat(1601-1665) mengatakan tidak ada bilangan bulkat x,y,z yang memenuhi

Xn+Yn=2n ( Pangkat n). Hanya ia yang menemukan buktinya namun ia tidak sempat

memuat buktinya dalam buku sehingga banyak matematika yang berusaha untuk

membuktikannya.

Awal 1900-an, seorang professor matematika pada zaman itu, Paul Wolfskhel

sangat berusaha untuk membuktikan teorema terakhir fermat. Namun ia tidak berhasil

hingga akhir hayatnya pada tahun 1908. Sebelum meninggal dunia, ia meninggalkan

surat wasiat yang isinya menyediakan uang sejumlah 50.000 mark bagi orang pertama

yang berhasil membuktikan teorema ini.

Pada tahun 1997 hadiah walfskhel telah dianugerahkan. Dua tahun sebelumnya

Dr. Andrew Wiles, seorang matematikawan dari Universitas Princeton akhirnya berhasil

membuktikan teorema fermat. Ia menuliskan buktinya sebanyak 200 halaman dengan

menggunakan metode matematika baru dan hasil perkembangan matematika mutakhir.

Prof Wales pun juga mendapatkan hadiah internasional dari Raja Faisal. Walaupun

sebenarnya hadiah tersebut tidak dapat dibandingkan dengan ilmu yang telah diberikan

tapi dari sini kita dapat melihat betapa besarnya semangat para ilmuwan tersebut demi

perkembangan matematika.

12 | P a g e

Page 13: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

4.2.3 Mengenal Keindahan Matematika

Matematika sebagai bagian dari integral dari kebudayaaan manusia mengandung

dimensi kemanusian dan memiliki keindahan tersendiri. Keindahan biasanya dijelaskan

melalui unsur – unsur seperti keserasian, keteraturan, keselarasan, keseimbangan,

keseragaman,keutuhan dan lain sebagainya. Keindahan dalam matematika juga memuat

unsur – unsur tersebut yang khas seperti terbuktinya suatu teorema yang sudah lama di

prediksi kebenarannya, terungkapnya suatu hubungan tidak terduga antara konsep yang

tampak tidak berkaitan sama sekali, tampilan yang menakjubkan dari suatu himpunan

titik - titik dengan sifat – sifat tertentu dan sebagainya.

Himpunan Julia dan himpunan Mandelbrot yang dikenal dalam matematika

memiliki grafik himpuna yang sangat indah bila ditampilkan secara visual. Bahkan bagi

orang awam tidak akan percaya bahwa gambar visual yang indah ini merupakan grafik

dari sebuah himpuna dalam matematika. Keserasian dan kelenturannya grafisnya secara

sekilas terlihat seperti sebuah hasil goresan seorang seniman besar. Himpunan Julia

fraktal yang berhubungan dengan himpunan mandelbrot memiliki fraktal yang mirip

dengan kelopak bunga yang sedang mekar.

Sekarang ini sudah banyak program komputer yang dapat memudahkan kita

dalamn mempelajari matematika. Grafik fungsi trigonometri, irisan benda – benda ruang

dapat dengan mudah kita lihat tampilan visualnya. Bahkan dengan bantuan komputer,

grafik fungsi berderajat banyak yang semula sangat sulit dibayangkan sekarang dapat

dengan mudah kita lihat tampilan dalam komputer.

4.2 4 Memahami Sifat Mendasar Dari Matematika

Ada beberapa hal mendasar yang perlu dipahami dahulu tentang matematika.

Pemahaman ini akan menjadi dasar bagi siswa untuk menetukan strategi apa ynag mesti

dilakukan dalam belajar matematika.

4.2.4.1 Matematika Bukan Olahraga Tontonan

Maksudnya adalah seseorang yang ingin mengusai matematika tidak bisa cuma

hanya menjadi penonton dalam pelajaran matematika. Mempelajari matematika tidak

cukup hanya dengan datang ke kelas, memperhatikan guru, dan belajar di rumah dengan

mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Sebaliknya untuk dapat mempelajari

matematika dengan baik siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran

matematika. Selain memberikan seluruh perhatian dalam pelajaran, siswa harus

mengembangkan apa yang sudah dipelajari. Siswa harus membuat catatan dengan

baik,mengerjkan soal – soal atau PR, dan belajar dengan rutin sesuai jadwal yang siswa

buat sendiri.

Dalam kenyataannya, memang sebagian besar siswa jarang sekali yang

mempelajari matematika dengan sungguh – sungguh seperti ini. Memang sebagian besar

orang sungguh membutuhkan kerja keras untuk berhasil dalam pelajaran matematika,

lebih – lebih untuk bisa menguasai matemaika. Oleh karena itu jika kita tidak mau teribat

secara aktif dalam proses pembelajaran matematika maka besar kemungkinan kita akan

mengalami kesulitan bahkan gagal dalam mempelajari matematika.

13 | P a g e

Page 14: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

4.2.4.2 Memahami Prinsip – Prinsip Matematika

Berbeda dengan mata pelajaran lainnya, dalam mempelajari matematika

menghapal rumus belumlah cukup namun siswa harus memahami bagaimana

menggunakan rumus tersebut,kapan rumus tersebut harus digunakan, dan hal itu

seringkali jauh berbeda dari hanya sekedar hapal rumus – rumus tersebut.

Beberapa rumus memiliki batasan yang kita harus mengetahui secara benar dan

cermat dalam menggunakannya. Kadang kala rumus lain begitu umum dan memaksa kita

untuk mengidentifikasi bagian – bagian soal yang berhubungan dengan bagian – bagian

rumus tersebut. Hal itu mensyaratkan bahwa kita mesti mengetahui bagaimana prinsip

dan cara kerja di balik rumus tersebut

4.2.4.3 Matematika Merupakan Kumpulan

Yang perlu juga untuk dipahami bahwa matematika merupakan akumulasi atau

kumpulan dari banyak materi. Seringkali materi yang sedang kita pelajari bergantungn

dair pemahaman materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Dengan kata lain untuk

memahami materi baru kita membutuhkan pemahaman dari materi pelajaran sebelumnya.

Sebagai contoh, pelajaran tentang aljabar di SMA akan sangat sulit dipahami tanpa

pengetahun aljabar yang sudah dipelajari waktu di SMP dulu.

4.3 Kiat – Kiat Untuk Meningkatkan Pemahaman Terhadap Matematika

Setiap gembok tentu ada kuncinya ,tak jauh ber beda dengan materi pelajaran

lainnya matematika juga memiliki juga memiliki kiat – kiat khusus agar dapat

meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran ini. Berikut berberapa kiat – kiat yang

dapat dipakai siswa sebagi pedoman untuk meningkatkan pemahaman dan pengusaan

terhadap pelajaran matematika.

5.3 1 Kiat Sukses Belajar Matematika Di Kelas

Mengikuti setiap pelajaran di kelas hukumnya wajib bagi setiap pelajar dikelas,

jika tidak ingin ketingggalan pelajaran. Sekali saja siswa tidak mengikuti pelajaran, bisa

jadi ketinggalan materi penting yang akan digunakan dalam pelajaran – pelajaran

selanjutnya. Akibatnya siswa akan mengalami kesulitan dan masalah tersebut akan jadi

masalah yang berantai dibiarkan begitu saja.

Berikut ada beberapa kiat yang dapat dipakai siswa sebagai pedoman dalam

mengikuti pelajaran di kelas dengan baik.

1) Masuk kelas tepat waktu

Tampaknya hal ini merupakan hal yang sepele namun sesungguhnya sangat

penting. Sering kali pokok penting materi pelajaran matematika diberikan

guru hanya selama beberapa menit awal pelajaran. Selain itu, datang

terlambat ke kelas akan mengganggu proses pembelajaran yang sedang

14 | P a g e

Page 15: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

berlangsung sehingga dampak negatif dari hal ini akan berimbas juga pada

siswa lainnya yang telah datang tepat pada waktu. Jadi usahakan agar dapat

masuk kelas tepat waktu.

2) Mendengarkan dengan baik dan memahami materi tersebut.

Siswa perlu mendengarkan dengan baik seluruh proses pembelajaran yang

sedang berlangsung. Tidak selama penjelasan yang terdapat di dalam buku

pegangan bersifat ringkas dan dapat dipahami dengan mudah. Penjelasan

yang diberikan oleh guru bersifat lebih mudah dimengerti karena guru

tersebut akan menjelaskan dengan bahasa pemahamannya dan memberikan

tips – tips dalam menyelesaikan soal.

3) Membuat catatan dengan baik.

Tidak semua penjelasan dari guru dapat siswa ingat sehingga membuat

catatan materi sangat penting. Catatan yang baik akan memudahkan siswa

dalam mengingat kembali penjelasan dan konsep – konsep penting yang

diberikan oleh guru.

4) Bersifat aktif selama pelajaran dan sering bertanya.

Jika tidak mengerti atau mengalami kesulitan terhadap materi tertentu

usahakan agar segera bertanya dan meminta penjelasan agar permasalahan

tersebut tidak berlarut – larut. Selain itu selama proses pembelajaran harus

ada timbal balik antara guru dan siswa agar proses pembelajaran lebih efektif.

Siswa tidak hanya menjadi penonoton dan hanya diam menunggu untuk

meminta materi, namun siswa yang berusaha mencari tahu. Tidak tertutup

kemungkinan bahwa materi yanga akan diajarkan berasal dari siswa dan guru

hanya berperan sebagai pembimbing yang mengarahkan cara berpikir sisiwa.

5) Catat semua agenda atau jadwal

Seringkali siswa beralasan ketika mereka mendapat nilai rendah pada ujian

matematika karena kurangnya persiapan atau menyalahkan guru yang sering

melakukan ujian dadakan. Hal ini seharusnya diantisipasi oleh siswa itu

sendiri salah satu dengan cara mencatat semua jadwal seperti kapan

dikumpulkannya tugas atau dilaksanakannya ujia. Selain itu, untuk

menghindari perolehan nilai yang rendah karena diadakannya ujian dadakan

seharusnya siswa memilki jadwal belajar mandiri. Dan tentunya jadwal

tersebtu haruslah dipatuhi dengan disiplin Karena dapat mendukung

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan di kelas.

Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu kewajiban bagi siswa namun

mengiikutu pembelajaran disini bukan hanya datang, duduk, diam dan mendengarkan

saja. Oleh karena itu kiat – kiat ini penting untuk diterapkan selama pembelajaran di

kelas.

15 | P a g e

Page 16: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

4.3.2 Kiat Sukses Belajar Matematika Di Rumah

belajar matematika tidak bisa bersifat instan, misalnya dengan metode belajar

system kebut semalam ( SKS ). Selain mengikuti proses pembelajaran dikelas siswa juga

harus melakukan latiahan yang bersifat kontiniu selama dirumah baik secara mandiri

ataupun dengan mengikuti bimbingan kursus lainnya.

Belajar matematika secara mandiri dirumah tentunya memerlukan kiat – kiat

khusus. Berikut beberapa kiat yang dapat dipakai sebagai pedoman ketika belajar mandiri

di rumah agar dapat menunjang pengusaan terhadap pelajaran matematika.

1) Mengulang kembali catatan setelah pelajaran

Setiap kali selesai pembelajaran sebaiknya siswa mengulang kembali catatan

tersebut. Catat hal – hal atau bagian yang membingungkan dan buatlah

pertanyaan berkait dengan rumus yang belum dipahami sehingga akan

membantu untuk mengetahui topik apa saja yang belum dikuasai dan

dibutuhkan pengulangan kembali.

2) Pelajari notasi

Seringkali guru mengandaikan bahwa siswa mengetahui dan memahami

tentang notasi, lambang, dan simbol–simbol yang terdapat dalam matematika.

Sehingga mau tidak mau siswa harus mempelajarinya dengan baik. Hampir

setiap rumus dan materi memiliki simbol – simbol dan notasi khusus

sehingga jika salah dalam mengartikan simbol tersebut akan berdampak fatal.

3) Buat kumpulan rumus dan konsep.

Sering siswa mengeluhkan bahwa sulit untuk menghapal semua rumus dan

konsep – konsep yang terdapat dalam pelajaran matematika. Salah satu solusi

terbaik untuk mengatasinya adalah dengan membuat kumpulan rumus dan

konsep penting, siswa dapat membuatnya dalam buku kecil atau kertas

khusus sehingga dapat dibawa kemana dan dipelajari kapanpun. Selain itu

kumpulan rumus tersebut bisa saja ditempelkan di dinding atau tempat

strategis yang dapat sehingga dapat membantu siswa agar dapat mengingat

dan menghapal konsep dan rumus penting tersebut.

4) Memiliki kelompok belajar

Belajar secara berkelompok atau melakukan tutor sebaya akan sangat

membantu dalam pelajaran matematika. Seringkali karena diantara masing –

masing anggota kelompok belajar melihat sesuatu dengan cara yang berbeda,

maka bisa jadi ada yang tahu bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah

yang anggota lain tidak dapat menyelesaikannya. Tiap anggota dapat berbagi

tips –tips dan trik mudah dalam memecahkan masalah. Dengan begitu akan

16 | P a g e

Page 17: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

terjadi tukar pikiran antar anggota dan tentunya hal itu akan sangat membantu

dalam meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran matematika.

4.3.3 Mengenali tipe – tipe soal matematika

Pada waktu belajar matematika sewaktu di sekolah dasar ( SD ), soal – soal

matematika yang dihadapi seringkali hanya membutuhkan langkah sederhana untuk

sampai pada penyelesaian akhir. Namun memasuki SMP dan kemudian berlanjutdi SMA

soal – soal matematika yang dihadapi lebih sulit dan semakin rumit. Siswa membutuhkan

beberapa langkah dalam mengerjakan soal matematika hingga sampai pada penyelesain

akhir.

Berikut beberapa tipe soal dalam pelajaran matematika yang perlu dikenali, dan

khususnya kemampuan apa saja yang dibutuhkan unutk mengerjakan masing-masing

tipe soal tersebut.

1) Tipe soal hapalan

Soal tipe ini jelas membutuhkan kemampuan dalam menghapal. Untuk

mengerjakan soal – soal tipe ini caranya adalah dengan menghapalkannya dan

denga cara drill, yaitu dengan mencoba mengulangi mengerjakan secara terus

menerus.

2) Tipe soal membutuhkan ketrampilan dalam mengerjakan.

Untuk dapat mengerjakan soal tipe ini yang bisa dilakukan adalah dengan drill

karena ketrampilan mengerjakan hanya dapat dikuasai jika sering melakukan

latihan sacara kontiniu.

3) Tipe template problem.

Tipe soal ini membutuhkan kemampuan menerapkan ketrampilan yang dimiliki

untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang sudah cukup familiar. Meskipun

permasalahan dalam soal – soal tipe ini cukup dekat dan tidak asing, namun

tetap membutuhkan katrampilan dalam menyelesaikannya.

4) Tipe soal pengembangan.

Untuk menyelesaikan tipe soal ini dibutuhkan penerapan ketrampilan yang

dimiliki untuk situasi yang tidak cukup familiar. Untuk itu siswa dituntut untuk

mengembangkan strategi baru yang agak berbeda atau bahkan sangat berbeda

dari strategi yang biasa dipakai dalam mengerjakan soal.

5) Tipe soal tantangan

Tipe soal ini membutuhkan kemampuan mengembangkan ketrampilan dan

memperluas teori yang sudah dipahami. Tipe soal ini merupakan tipe soal

pengayaan yang dimaksudkan untuk memperdalam penguasan materi yang

sudah dimiliki oleh siswa.

Terkadang keluhan siswa yang mengatakan soal matematika begitu sulit berawal

dari ketidaktahuannya terhadap tipe – tipe soal tersebut. Dengan mengetahui tipe – tipe

17 | P a g e

Page 18: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

soal dan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tentunya siswa dapat meningkatkan

pemahaman terhadap pelajran matematika.

4.3.4 Pemecahan Masalah ( Problem Solving )

“ Pemecahan masalah harus menjadi fokus dalam pelajaran matematika di

sekolah “. Demikian salah satu rekomendasi yang dikeluarkan oleh National Council of

Teachers of Mathematics (NCTM ) yang kemudian topik ini menjadi perhatian luas dan

menjadi topik utama selama satu dekade 1980-an di Amerika Serikat. Sekarang topik ini

menyebar hampir keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.

Soal cerita atau lebih tepatnya soal penerapan merupakan soal yang diangkat dari

permasalah rill sehari – hari. Dari soal – soal semacam ini siswa dapat belajar

mendapatkan ide atau gagasan bagaimana matematika yang dipelajari di sekolah dapat

membantu memecahkan masalah - masalah aktual yang dijumpai dalam kehidupan

sehari – hari.

Ada beberapa langkah kunci yang harus dipahami dalam menyelesaikan soal –

soal terapan.

1) mengubah masalah dalam soal penerapan kedalam kalimat matematika.

Langkah in biasanya merupakan bagian tersulit dan yang paling menantang

dari soal penerapan. Sebagai langkah awal untuk memudahkan dalam

memecahkan masalah adalah dengan membuat gambar atau diagram yang

memuat informasi yang dibutuhkan.

2) Selesaikan soal matematika yang telah dihasilkan dari langkah pertama

dengan menggunakan ketrampilan dan teknik yang dibutuhkan.

3) Setelah mendapatkan jawabannya selanjutnya mengubah kembali soal

matematika tersebut kedalam kalimat atau kata – kata.

Menyelesaikan soal – soal terapan memerlukan suatu ketrampilan khusus dan

ketelitian yang tinggi. Beberapa tips – tips dalam mengerjakan soal terapan antara lain.

1) Baca soal dengan teliti.

2) Catat secara jelas semua inforamasi yang diberikan dan apa saja yang diminta.

3) Membuat rencana.

4) Kerjakan rencana yang sudah di susun.

5) Periksa kemabali jawaban.

4.3.5 Belajar Untuk Persiapan Tes Matematika

Ujian matematika merupakan hal yang paling ditakuti oleh sebagin siswa.

Sebenarnya bukan ujiannya yang ditakuti, tapi perolehan yang akan didapat dari ujian

tersebut yang paling ditakuti.

Menghadapi tes matematika jelas sekali tidak bisa menggunakan metode “SKS”.

Persiapan dalam menghadappi tes tentunya bukan hal yang dapat diabaikan begitu saja

jika tidak ingin mendapatkan perolehan nilai yang buruk. Begitu pentingnya persiapan

18 | P a g e

Page 19: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

sebelum menghadapi sebuah ujian, Abraham Lincoln presiden Amerika Serikat ke-16

mengatakan ” Jika saya mempunyai waktu 8 jam untuk menebang pohon, maka akan

saya habis waktu selama 6 jam untk mengasah kampak saya”.

Berikut beberapa tips bagaimana belajar mempersiapkan diri untuk menghadapi

tes matematika.

1) Mulailah belajar dari jauh – jauh hari.

2) Buatlah daftar konsep atau rumus – rumus penting.

3) Kerjakan kembali soal – soal matematika.

4) Pelajari dan kerjakan kembali contoh – contoh soal di buku atau catatan.

5) Identifikasi karakteristik masing – masing soal.

6) Belajar dengan mengajar.

7) Berlatih ujian.

8) Jangan malu bertanya.

9) Istirahat yang cukup sebelum menghadapi tes.

10) Jangan cemas.

Terkadang permasalah terbesar siswa saat hendak menghadapi ujian adalah sistem

belajar yang masih menggunakan metode belajar tradisional dan kurang dalam

menghargai waktu. Kebanyakan siswa ketika hendak menghadai suatu ujian barulah

belajar dengan serius namun bila tidak ada ujian tidak belajar sama sekali.

Persiapan menghadapi ujian tidak hanya persiapan berupa mempelajari materi

namun persiapan mental juga perlu diperhatikan. Tidak jarang kasus ditemui dilapangan

siswa berprestasi yang sebenarnya mampu untuk mengerjakan ujian tersebut dengan

mudah namun kenyataannya ia mendapat hasil yang jelek atau bahkan gagal dalam ujian

tersebut. Permasalah ini bermula dari kurangnya persiapan mental saat menghadapi ujian

sehingga saat mengerjakan tes tersebut ia merasa grogi dan kehilangan konsentrasi serta

lupa akan konsep – konsep yang sebenarnya sudah ia kuasai.

Hal ini dapat ditangani dengan mempersiapkan mental sebelum menghadapi tes

tersebut. Beberapa kiat – kiat yang dapat dijadikan sebagai pedoman antara lain :

1) Datang lebih awal.

2) Yakinkan diri bahwa materi tersebut telah dikuasai.

3) Bangun rasa percaya diri.

4) Bersikap tenang dan rilek saat ujian

5) Kuasai ruangan.

6) Konsentrasi dan serius.

7) Jangan lupa berdo’a sebelum melaksanakan ujian.

Dengan persiapan mental yang matang diharapkan tentunya mendapatkan hasil

yang maksimal sesuai dengan usaha yang telah dilakukan.

19 | P a g e

Page 20: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Matematika menjadi momok yangmenakutkan bagi siswa sudah bukan

merupakan rahasia umum lagi. Alasan siswa takut dan tidak menyukai pelajaran

matematika antara lain 1)matematika Bersifat Teoritis dan Abstrak, 2)Terlalu Banyak

Rumus dan Membingungkan, 3)Kesalahan yang Berantai dan 4)Pengaruh Persepsi

Umum

Untuk meningkatkan penguasan terhadap pelajaran matematika langkah pertama

adalah menumbukan minat dan motivasi terhadap pelajaran ini tentunya. Hal tersebut

dapat dilakukan dengan mengenal matematika lebih dalam.

Tidak jauh berbeda dengan pelajaran lainnya mempelajari matematika juga

membutuhkan kiat – kiat dan metode khusus sehingga siswa dapat lebih memahami

matematika dengan lebih baik.

5.2 Saran

Tidak ada gembok yang tidak ada kuncinya . mungkin itu salah satu saran yang

dapat dipakai sebagi motivasi khususnya bagi siswa. Untuk dapat mengusai matematika

dengan baik tentunya diperlukan strategi belajar yang harus dipakai sebagai pedoman.

Namun, sebaik apapun sebuah teori dan kiat yang dipelajari siswa hanya akan bersifat

nol bila itu hanya menjadi sebuah tulisan didalam teks tanpa ada aplikasinya di dunia

nyata.

20 | P a g e

Page 21: mengubah persepsi buruk terhadap matematika (ridho setiadi)

DAFTAR PUSTAKA

Sriyanto, HJ.2007.Strategi Sukses Meguasai Matematika. Yogyakarta:

Indonesia cerdas

Ruseffendi, ET.1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya Dalam Mengajar Matematika. Bandung:Tarsito

http://www.math.com

http://www.wikipidea.org

21 | P a g e