13
164 JURNAL ILMIAH PROFESI PENDIDIKAN Volume: 2 No.2 Juli - Desember 2017 ISSN: 2502-7067 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PEMBERIAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP MOTIVASI GURU SMK DI KECAMATAN LINGSAR M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Mataram Email: [email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian kompensasi kerja terhadap motivasi guru SMK di Kecamatan Lingsar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan ex-post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMK di Kecamatan Lingsar. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang berjumlah 60 orang guru dari 154 guru yang diambil dengan teknik purposive sampling. Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu seperti: uji normalitas, uji homogenitas, uji multikolinieritas, dan uji auto korelasi. Uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa:1) terdapat pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi guru SMK di Kecamatan Lingsar sebesar 13,00%, 2) terdapat pengaruh positif pemberian kompensasi kerja terhadap motivasi guru SMK di Kecamatan Lingsar sebesar 47%, dan 3) terdapat pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian kompensasi kerja secara bersama-sama terhadap motivasi guru SMK di Kecamatan Lingsar sebesar 47,60%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian kompensasi kerja dapat meningkatkan motivasi guru SMK di Kecamatan Lingsar. Implikasi dari penelitian ini adalah motivasi guru dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian kompensasi kerja. Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Guru, dan Pemberian Kompensasi Kerja. Abstrack: The purpose of this study is to determine the influence of head master’s leadership and present the work compentation toword teacher motivation of vocational hight school at Lingsar subdistrict. This research is quantitative research with ex-post facto approachment. The research population to all teacher of vocational hight school at Lingsar subdistrict. The samples of this research is apart of population that account 60 teachers from 154 teachers that taken with purposive sampling technique. Before doing hypothesis test is done prerequisite test like normality test, homogeneity test, multicollinierity test, and autocorrelation test. The Hopotesis test is done by simple regression analysis and multiple regression analysis. The result of research is: 1) being found the positive influence of head master leadership toword teacher motivation of vocational hight school at Lingsar subdistrict as amount 13.00%, 2) being positive influence of present the work competation toword teacher motivation of vocational hight school at Lingsar subdistrict as amount 47.00%, and 3) being positive influence of head master’s leadership and present work compentation by complex toword teacher motivation of vocational hight school at Lingsar subdistrict as amount 47.60%. It is indicated that the incrase of head master’s leadership and present work compentation can incrase the teacher motivation of vocational hight

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

164

JURNAL ILMIAH PROFESI PENDIDIKANVolume: 2 No.2 Juli - Desember 2017 ISSN: 2502-7067

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PEMBERIANKOMPENSASI KERJA TERHADAP MOTIVASI GURU SMK

DI KECAMATAN LINGSAR

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi SetiadiProgram Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Mataram

Email: [email protected]

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepalasekolah dan pemberian kompensasi kerja terhadap motivasi guru SMK di KecamatanLingsar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan ex-post facto.Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMK di Kecamatan Lingsar. Sampel penelitianadalah sebagian dari populasi yang berjumlah 60 orang guru dari 154 guru yang diambildengan teknik purposive sampling. Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyaratterlebih dahulu seperti: uji normalitas, uji homogenitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi. Uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Hasilpenelitian menyimpulkan bahwa:1) terdapat pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolahterhadap motivasi guru SMK di Kecamatan Lingsar sebesar 13,00%, 2) terdapat pengaruhpositif pemberian kompensasi kerja terhadap motivasi guru SMK di Kecamatan Lingsarsebesar 47%, dan 3) terdapat pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah dan pemberiankompensasi kerja secara bersama-sama terhadap motivasi guru SMK di Kecamatan Lingsarsebesar 47,60%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kepemimpinan kepala sekolahdan pemberian kompensasi kerja dapat meningkatkan motivasi guru SMK di KecamatanLingsar. Implikasi dari penelitian ini adalah motivasi guru dapat ditingkatkan denganmeningkatkan kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian kompensasi kerja.

Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Guru, dan Pemberian Kompensasi Kerja.

Abstrack: The purpose of this study is to determine the influence of head master’sleadership and present the work compentation toword teacher motivation of vocationalhight school at Lingsar subdistrict. This research is quantitative research with ex-post factoapproachment. The research population to all teacher of vocational hight school at Lingsarsubdistrict. The samples of this research is apart of population that account 60 teachersfrom 154 teachers that taken with purposive sampling technique. Before doing hypothesistest is done prerequisite test like normality test, homogeneity test, multicollinierity test, andautocorrelation test. The Hopotesis test is done by simple regression analysis and multipleregression analysis. The result of research is: 1) being found the positive influence of headmaster leadership toword teacher motivation of vocational hight school at Lingsarsubdistrict as amount 13.00%, 2) being positive influence of present the work competationtoword teacher motivation of vocational hight school at Lingsar subdistrict as amount47.00%, and 3) being positive influence of head master’s leadership and present workcompentation by complex toword teacher motivation of vocational hight school at Lingsarsubdistrict as amount 47.60%. It is indicated that the incrase of head master’s leadershipand present work compentation can incrase the teacher motivation of vocational hight

Page 2: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

165

school at Lingsar subdistrict. The implication of this research is motivation teacher canincrase by increasing the head master’s leadership and present work compentation.Key word: head master’s leadership, teachers motivation, and present work comptentation

PENDAHULUANPendidikan merupakan bagian

penting dalam proses pembangunannasional yang menentukan kemajuansuatu bangsa. Bangsa yang kualitaspendidikannya baik dapat dipastikankemajuan bangsa tersebut akan berjalancepat begitu pula sebaliknya apabilakualitas pendidikan suatu bangsa rendahmaka kemajuan bangsa tersebut akanberjalan lambat.

Sekolah sebagai lembagapendidikan formal yang berperan pentingdalam meningkatkan kualitas pendidikanmelalui proses pembelajaran yangbermutu demi terwujudnya pembangunanbangsa yang maju dan beradab. Untukmencapai tujuan pembangunan bangsatersebut diperlukan sumber daya manusiayang berkualitas dan handal.

Sekolah sebagai suatu lembagapendidikan yang tentunya memiliki visi,misi, tujuan dan fungsi dalam rangkameningkatkan kualitas sumber dayamanusia suatu bangsa. Sekolah dalammewujudkan tujuannya memerlukanpendidik-pendidik yang professional,pengelola dan sistem pengelolaan yangbaik, serta finansial yang mendukungberlangsungnya pendidikan di sekolahsehingga diperoleh siswa yang berkualitasdan handal serta sesuai dengan harapanorang tua siswa, sekolah, komite, danpemerintah. Dengan demikian bangsayang maju hanya akan diperoleh olehbangsa yang memiliki sumber dayamanusia yang berkualitas dalammengelola sistem pendidikan. Olehkarena itu untuk memperoleh kualitaspendidikan tersebut hanya didapatkan disekolah yang memiliki komitmen yangtinggi untuk mencerdaskan sumber dayamanusia yang dikelolanya.

Dalam rangka mewujudkan tujuanpendidikan nasional, sekolah sebagaisuatu sistem yang terdiri dari beberapakomponen yang satu sama lain harussaling mendukung demi terwujudanyatujuan pendidikan tersebut. Adapunkomponen-komponen tersebut antara lainadalah: siswa, guru, kepala sekolah,tenaga kependidikan, kurikulum, bahanajar, lingkungan, fasilitas, dan prosespembelajaran untuk menghasilkan outputyang sesuai dengan harapan semua pihak.Semua komponen tersebut harus dapatmengikuti perkembangan zaman agardapat bersaing. Untuk mengembangkandan memajukan kualitas pendidikan,maka tentunya harus ada suatu prosesperubahan yang tercermin padabagaimana sekolah menindak lanjuti visidan misi yang sudah dibuatnya.

Pemerintah menyadari bahwa, peranpendidikan yang sangat penting dalammenentukan kemajuan suatu bangsa, Olehkarena itu pemerintah mengeluarkanberbagai peraturan pemerintah danperundang-undangan dalam rangkaperbaikan dan peningkatan kualitaspendidikan di Indonesia. Adapunkebijakan pemerintah tersebut adalahdengan diterbitkanya Undang-UndangNo. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosenserta anggaran pendidikan sebesar 20%(dua puluh persen) dari anggaranpendapatan dan belanja negara (APBN)untuk memenuhi kebutuhanpenyelenggeraan pendidikan nasional.Dengan adanya peningkatan dana untukpendidikan yang mencapai 20% (duapuluh persen) dari total APBN diharapkankualitas pendidikan di Indonesiameningkat. Akan tetapi padakenyataannya peningkatan kualitassumber daya manusia tersebut belummencapai kualitas yang sesuai dengan

Page 3: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

166

harapan. Hal ini menunjukkan bahwaberapapun besarnya dana yangdikeluarkan pemerintah untukmemperbaiki kualitas pendidikan tidakakan pernah terwujud apabila kualitasguru yang rendah dan tidak professionaldalam melaksanakan tugasnya. Kualitasguru yang rendah dan ketidakprofesionalnnya dapat tercermin padahasil ujian nasional yang diperoleh siswa

Berdasarkan Data BalitbangKementerian Pendidikan dan KebudayaanTahun 2016 tantang hasil Ujian NasionalSMK diperoleh data hasil Ujian NasionalSMK di Kabupaten Lombok Barat dua (2)tahun terakhir sebagai berikut: pada tahun2014 nilai rata-rata Ujian Nasional SMKdi Kabupaten Lombok Barat sebesar55,70 dibawah nilai rata-rata nilai UjianNasional tingkat Provinsi sebesar 58,55,sedangkan pada tahun 2015 nilai rata-rataUjian Nasional sebesar 50,14 dibawahnilai rata-rata nilai Ujian Nasional tingkatProvinsi sebesar 53,27. Kondisi tersebutmenunjukkan bahwa, prestasi siswa SMKdi Provinsi Nusa Tengara Baratmengalami penurunan dan begitu pula diKabupaten Lombok Barat termasuk SMKdi Kecamatan Lingsar mengalamipenurunan. Hal tersebut, tentu harusmenjadi perhatian bersama dari semuapihak terkait agar pada tahun-tahunmendatang, prestasi belajar siswa lebihbaik dari tahun sebelumnya.

Salah satu faktor yangmenyebabkan prestasi belajar siswarendah adalah motivasi guru. Hal inisesuai dengan hasil penelitian Fatmasari(2014:426-441) yaitu terdapat pengaruhyang positif antara motivasi kerja denganprestasi belajar siswa. Dengan demikian,motivasi guru SMK di KabupatenLombok Barat belum sesuai denganharapan karena prestasi belajar siswayang ditunjukkan dari hasil UjianNasional selama dua tahun terakhirmengalami penurunan.

Berdasarkan hasil wawancara yangsudah dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 01-05 Maret 2016 di sekolah yangdijadikan lokasi penelitian didapatkandata masih adanya guru yang terlambatdatang mengajar, guru tidak masuk kelas,masih adanya guru yang tidak menegursiswa yang yang berada di luar kelas, dandalam menjalankan tugasnya guru masihbergantung pada pengawasan kepalasekolah. Fenomena tersebut diperkirakandisebabkan oleh ketidakpuasan guru padapemberian kompensasi kerja yangdiberikan oleh pihak sekolah dankepemimpinan kepala sekolah yang hanyamengedepankan pada pembangunan fisikdan kelengkapan sarana sekolah sajatanpa mempertimbangkan pemenuhankewajiban sekolah untuk memberikankompensasi kerja kepada guru yangsesuai dengan harapan mereka sehinggaberdampak pada rendahnya motivasiguru. Hal ini sesuai dengan pendapatSumidjo (2011:42) bahwa, motivasi kerjaguru dipengaruhi oleh internal daneksternal guru tersebut seperti: sikapterhadap pekerjaan, bakat, minat,kepuasan kerja, pengalaman, dan lain-lainserta faktor eksternal, seperti:pengawasan, gaji, lingkungan kerja, dankepemimpinan kepala sekolah.

Salah satu faktor yangmempengaruhi rendahnya motivasi gurudalam melaksanakan tugasnya disebabkanoleh faktor kepemimpinan kepala sekolah.Hal ini sesuai dengan hasil penelitianSamueil (2011:83-97), bahwakepemimpinan kepala sekolahberpengaruh positif terhadap motivasikerja guru. Karena kepemimpinanmerupakan tindakan mempengaruhi,mengajak, memotivasi individu lainnya,serta menjaga keutuhan kerja sesamaanggota organisasi untuk menuju padaperubahan dan pengembangan organisasiyang professional dalam mencapai tujuan.

Kepala sekolah sebagai pimpinanharus mampu memberikan arahan,bimbingan pengawasan, meningkatkansemangat guru dalam mendidik,membuka komunikasi dua arah antara

Page 4: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

167

kepala sekolah dan guru, serta mampumendelegasikan tugas kepada guru. Salahsatu kemampuan yang harus dimilikikepala sekolah dalam melaksanakan tugasdan fungsinya antara lain: menyusunperencanaan kerja, mengarahkan danmengorganisasi kegiatan yangberlangsung di sekolah, melaksanakanpengawasan baik proses pembelajaranmaupun pengawasan terhadap tenagakependidikan, melakukan evaluasiterhadap semua kegiatan yang sudahdilaksanakan, menentukan kebijakan yangakan diambil dari apa yang sudahdirencanakan dan dilaksanakan. Selain itutugas kepala sekolah dalammenyelenggarakan administrasi sekolahantara lain: penyusunan kurikulum,penanganan urusan kesiswaan, saranaprasarana, dan urusan kepegawaian.Kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah harus dapat memotivasi guruuntuk meningkatkan kualitas kerja merekadalam rangka pencapain tujuan sekolahyang sudah ditetapkan sebelumnya.

Musbikhin (2013:82) menjelaskanbahwa kepemimpinan merupakan prosesyang berisi serangkaian kegitan yangmelibatkan sekelompok orang dalamproses tersebut terjadi aktivitasmempengaruhi, memotivasi,menggerakkan, dan mengarahkan fikirandan perasaan orang lain ke arah tujuanyang telah ditentukan. Menurut Basri(2014:51) fungsi kepemimpinan kepalasekolah dibedakan menjadi tujuh, yaitu:(1) educator, Selaku pemimpin sekolah,maka kepala sekolah bertugas untukmelaksanakan proses pengajaran secaraefektif dan efesien (2) manajer, Kepalasekolah harus mampu merencanakan,mengorganisasikan, mengarahkan,mengkoordinasikan, melaksanakanpengawasan, menentukan kebijakan danmendayagunakan seluruh sumber-sumberdaya yang ada di dalamnya untukmencapai tujuan yang sudah ditetapkan,(3) administrator, Kepala sekolah selakuadministrator harus mampu mengelola

administrasi yang bersifat pencatatan,penyusunan dan pendokumenan seluruhkegiatan dan program sekolah (4)supervisior, Kepala sekolah harus mampumelakukan berbagai pengawasan danpengendalian untuk meningkatkan kinerjabawahannya, (5) leader, Kepala sekolahharus mampu memberikan petunjuk danpengawasan, meningkatkan kemauantenga kependidikan dan mendelegasikantugas, (6) innovator, Kepala sekolah harusmemiliki strategi yang tepat untukmenjalin hubungan yang harmonis denganlingkungan, mencari gagasan baru,memberikan teladan kepada seluruhbawahannya, dan (7) motivator, Kepalasekolah harus mampu memberikanmotivasi kepada bawahannya dalammengatur lingkungan kerja dan suasanakerja. Ketujuh fungsi kepemimpinankepala sekolah tersebut disingkat menjadiEMASLIM.

Selain kepemimpinan kepalasekolah, motivasi kerja juga dipengaruhioleh kompensasi kerja yang diberikankepada guru oleh pihak sekolah. Hal inisesuai dengan pendapat Sutarti (2010:4)bahwa kompensasi yang seimbang dansesuai dengan kebutuhan akanmemotivasi seseorang untuk bekerja lebihbaik. Kompensasi dapat meningkatkanmotivasi kerja guru, oleh karena ituperhatian sekolah terhadap pengaturankompensasi secara rasional dan adilsangat diperlukan. Apabila pemberiankompensasi oleh pihak sekolah dapatdilakukan secara adil dan sesuai denganyang diharapkan oleh guru maka motivasiguru untuk bekerja dapat terlaksana sesuaidengan tugas dan fungsi yang semestinyaselaku pendidik sehingga tujuanpendidikan dapat tercapai sesuai harapan.

Hasibuan (2007:117) menyatakanbahwa, kompensasi adalah semuapendapatan yang berbentuk uang ataubarang langsung dan tidak langsung yangditerima karyawan sebagai imbalan atasjasa yang diberikan kepada perusahaan.Dengan demikian, kompensasi guru

Page 5: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

168

merupakan imbalan yang diterima gurubaik beruapa materi dan non materi ataspekerjaan yang sudah dilakukannya.

Suatu kegiatan yang dilakukanpastilah memiliki tujuan yang ingindicapai, begitupula dengan pemberiankompensasi. Adapun tujuan pemberiankompensasi kerja menurut Sutarti(2010:47) adalah sebagai berikut: 1)Pemenuhan kebutuhan ekonomi. Gurumenerima kompensasi berupa gaji, upah,atau bentuk lainnya adalah untukmemenuhi kebutuhan hidupnya sehari-sehari, 2) Meningkatkan produktivitaskerja. Pemberian kompensasi yangsemakin baik mendorong guru bekerjasecara produktif, 3) Memajukanorganisasi. Semakin berani suatu sekolahatau organisasi memberikan kompensasiyang tinggi, semakin menunjukkankesuksesan sekolah tersebut, 4)Menciptakan keseimbangan dan keadilan.Pemberian kompensasi berhubungandengan persyaratan yang harus dipenuhioleh guru antara input (syarat-syarat) danoutput.

Berdasarkan permasalah di atas,maka penelitian ini dilakukan denganharapan kepemimpinan kepala sekolahdan pemberian kompensasi kerja dapatmeningkatkan motivasi kerja guru SMKdi Kecamatan Lingsar, sehingga judulpenelitian ini adalah: PengaruhKepemimpinan Kepala Sekolah danPemberian Kompensasi Kerja TerhadapMotivasi Guru SMK di KecamatanLingsar”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMKKecamatan Lingsar yaitu SMK Negeri 1Lingsar, SMK Negeri 2 Lingsar, SMKIslam Nurul Hikmah Langko, SMKAssulamy Langko, SMK DarunnajahDuman, dan SMK Islam DarussalamKetapang. Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Juni-Oktober 2016. Penelitianini adalah penelitian kuantitatif, dimana

peneliti menggambarkan fenomena yangdiamati dengan lebih detail menggunakandata-data baik berupa data kuantitatifmaupun kualitatif (Purwanto, 2007).Penelitian ini menggunakan pendekatanex-post facto artinya peneliti tidakmenggunakan perlakuan terhadapvariabel-variabel penelitian, melainkanmengkaji fakta-fakta yang telah terjadi.

Instrumen penelitian yang dipakaisebagai alat ukur variabel penelitianadalah angket model skala Likert dengan5 (lima) pilihan jawaban. Sugiyono(2008) mengatakan bahwa skala tersebutdapat digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang atausekelompok orang tentang fenomenatertentu. Pemilihan instrumen kuesioner(angket) model skala Likert berdasarkanpada pertimbangan bahwa denganinstrumen ini jawaban responden dapatdiperoleh secara memadai danmemudahkan dalampengolahan/mendeskripsikan hasilnyaserta sesuai dengan tujuan yang hendakdicapai dalam penelitian ini.

Instrumen yang baik dalampenelitian adalah instrumen yang validdan reliabel. Uji validitas instrumendilakukan melalui 2 tahapan yaituvaliditas konstruk dan validitas butir.Sukardi (2008: 32) menyatakan bahwavaliditas kontruk ditentukan atas dasarpertimbangan (judgment) dari para ahli.Setidaknya, para ahli yang melakukanvalidasi konstruk dan isi sebanyak 3orang. Menurut Sugiyono (2011:348)validitas adalah suatu ukuran yangmenunjukkan tingkat-tingkat kevalidanatau kesahihan suatu instrumen. Carauntuk mengukur validitas butir soal yaitumenggunakan rumus korelasi productmoment dengan angka kasar, sebagaiberikut (Arikunto, 2003:213):= ∑ − (∑ )(∑ ){ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Setelah harga koefisien validitas tiap butirsoal diperoleh, perlu dilakukan uji

Page 6: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

169

signifikansi untuk mengukur keberartiankoefisien korelasi berdasarkan distribusikurva normal dengan menggunakanstatistik uji-t dengan persamaan:= −−Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tesdigunakan rumus Alfa Cronbach sebagaiberikut: ( )( ∑Perhitungan validitas dan reliabilitasinstrumen dengan persamaan di atasmenggunakan program SPSS versi 17.0for Windows.Teknik analisis data yang dipergunakandalam penelitian ini adalah analisisregresi, baik regresi sederhana maupunregresi ganda. Langkah berikutnya adalahmelaksanakan uji persyaratan analisis datayang meliputi uji multikolinieritas,otokorelasi, homogenitas, dan normalitasdata dan dilanjutkan dengan pengujianhipotesis.Pengaruh secara kuantitatif antaravariabel bebas X terhadap variabel terikatY dihitung dengan menganalisis bentuk

persamaan regresi linier sederhana,dengan model persamaan:

y= a + bX + ԑ

Keterangan:a = konstanta regresib = Koefisien regresiXi = Variabel bebasԑ = Kesalahan prediksi

Untuk mengetahui seberapa besarpengaruh kepemimpian kepala sekolahdan pemberian kompensasi kerja secarabersama-sama terhadap motivasi guru,maka dihitung juga dengan menganalisisbentuk regresi ganda dengan persamaan:

y= a + b1 X1 + b2 X2 + ԑ

Keterangan:a = konstanta regresib1, b2 = Koefisien regresiX1, X2 = Variabel Bebasԑ = Kesalahan prediksi

HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan analisis desfriptif,

diperoleh data seperti yang ditunjukkanpada Gambar berikut:

.

Berdasarkan Gambar 1 di atas,42% responden menyatakan bahwakepemimpinan kepala sekolah dalam

kategori sangat baik, 55% dalam kategoribaik, 3% dalam kategori cukup baik, dan0% responden menyatakan bahwa

Page 7: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

170

kepemimpinan kepala sekolah kurangbaik dan tidak baik. Untuk pemberiankompensasi kerja, 8% respondenmenyatakan bahwa pemberiankompensasi dalam kategori sangat baik,30% dalam kategori baik, 37% dalamkategori cukup baik, dan 23% dalamkaregori kurang baik dan sisanya sebesar2% dalam kategori tidak baik. Selain itu,gambar di atas menunjukkan bahwa 25%motivasi guru dalam kategori sangat baik,56,67% dalam kategori baik, dan sisanya

sebesar 18,33% dalam kategori cukupbaik

Sebelum analisis data, terlebihdahulu dilakukan uji normalitas,homogenitas, multikolinieritas, danautokorelasi. Dari hasil uji yang dilakukanmenunjukkan bahwa semua data telahmemenuhi syarat untuk dilakukan ujihipotesis dengan menggunakan ujistatistik. Hasil uji statistik untuk melihatpengaruh masing-masing variabel bebasterhadap bariabel terikat yang dapatdirangkum dalam Tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Pengaruh Variabel masing-masing variabel X terhadap Variabel Y

VariabelKoefisien Regresi

thitung Sig. R2

TerkoreksiKonstanta KoefisienRegresi (b)

thitung

KepemimpinanKepala Sekolah

61,505 0,248 2,944 1,67 0,001 0,115

PemberianKompensasi Kerja

8,566 0,820 7,072 1,67 0,001 0,454

Berdasarkan Tabel 1 di atasdiperoleh nilai thitung sebesar 2,944 lebihbesar dari nilai ttabel(0,05) = 1,671 (thitung >ttabel) dan signifikan dengan nilaisignifikan diperoleh sebesar 0,001 lebihkecil daripada 0,05 (Sig. < 0,05, berarti H0ditolak sehingga disimpulkan bahwa adapengaruh kepemimpinan kepala sekolahterhadap motivasi guru SMK diKecamatan Lingsar. Kontribusikepemimpinan kepala sekolah terhadapmotivasi guru sebesar 11,5%.

Hasil penelitian ini didukung olehpendapat Sumidjo (2003:19) bahwa,motivasi kerja guru dapat dipengaruhioleh kepemimpinan kepala sekolah. Hasilpenelitian ini didukung juga dari hasilpenelitian yang dilakukan oleh Wagimo& Ancok (2005), Ariyani (2011),Prasastono, (2012), Widyanto & Sutarno,(2011) bahwa kepemimpinan berpengaruhpositif terhadap motivasi kerja. Pendapatyang sama oleh Binfor, et al (2013)bahwa terdapat hubungan kepemimpinan

dengan motivasi kerja karyawan.Selainitu, penelitian lain yang mendukungpenelitian ini adalah penelitian yangdilakukan oleh Rawung (2013) bahwaterdapat pengaruh positif kepemimpinanterhadap motivasi staf administrasipendidikan pada pendidikan tinggi(universitas). Berbeda dengan hasilpenelitian Safrizal (2014) bahwakepemimpinan tidak berpengaruh positifdan signifkan terhadap motivasi kerja.

Hasil analisis tersebutmenunjukkan bahwa semakin baikkepemimpinan kepala sekolah, makamotivasi guru SMK di KecamatanLingsar dalam bekerja akan semakinmeningkat karena kepemimpinanmerupakan kemampuan untukmempengaruhi kelompok/orang lain.Hasil penelitian ini didukung olehpendapat Musbikhin (2013:82) bahwa,kepemimpinan merupakan proses yangberisi serangkaian kegitan yangmelibatkan sekelompok orang. Dalam

Page 8: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

171

proses tersebut terjadi aktivitasmempengaruhi, memotivasi,menggerakkan, dan mengarahkan pikirandan perasaan orang lain ke arah tujuanyang telah ditetapkan. Danim (2012:19)menyatakan bahwa kepemimpinanmengandung arti kemampuan untukmemotivasi. Dengan demikian, kepalasekolah harus mampu membangkitkanmotivasi guru untuk mencapai tujuanyang telah ditetapan.

Dalam pelaksanaan tugasnyaselaku pemimpin tertinggi pada sebuahlembaga pendidikan, Kepala sekolahmempunyai beberapa fungsi yang salahsatunya adalah sebagai motivator. Sebagaimotivator, kepala sekolah harus memilikistrategi yang tepat untuk memberikanmotivasi kepada guru dalammelaksanakan tugasnya sebagai seorangpendidik untuk meningkatkan mutupendidikan di sekolah. Oleh karena itu,kepala sekolah harus mampu memberikanmotivasi kepada masing-masing guru.Adapun motivasi guru dapat ditumbuhkanmelalui pengaturan lingkungan fisik,pengaturan suasana kerja, disiplinpimpinakerja, dorongan dari seorang pemimpin,penghargaan yang diberikan, danpenyediaan berbagai fasilitas penunjangberlangsungnya pembelajaran yangefektif dan menyenangkan yang dilakukanoleh setiap guru. Setiap guru memilikikarakteristik khusus, sehinggamemerlukan perhatian dan pelayanankhusus pula dari pemimpinnya agar dapatmelaksanakan tugas seefektif danseefesien mungkin guna mencapai tujuanpendidikan yang sudah ditetapkan.

Pada penelitian ini, kepemimpinankepala sekolah dapat mempengaruhimotivasi guru SMK di Kecamatan lingsardisebabkan karena kepala sekolah selalumendorong guru untuk aktif berpartisipasidalam setiap kegiatan. Berbagai kegiatanyang dilakukan di SMK kecamatanlingsar yang melibatkan guru sepertipenerimaan siswa baru, pembahasanRKAS, pembagian tugas, rapat koordinasi

dan evaluasi kegiatan serta guru selaludilibatkan dalam pengambilan keputusanpada setiap kegiatan. Hal ini yangmendorong motivasi guru SMK diKecamatan Lingsar meningkat untukmelaksanakan tugasnya. Selain itu, dalammeningkatkan motivasi guru, kepalasekolah SMK di Kecamatan lingsar jugaselalu membantu guru dalammeningkatkan program pengajarandengan melakukan berbagai pelatihandalam penyusunan perangkatpembelajaran dan evaluasi hasil.

Motivasi guru merupakan hal yangsangat penting untuk diperhatikan olehkepala sekolah dalam rangkameningkatkan kualitas kerja dari gurutersebut. Beberapa tugas dan fungsikepemimpinan kepala sekolah yang tidakkalah pentingnya untuk meningkatkanmotivasi guru SMK di KecamatanLingsar adalah: 1) Kepala sekolah harusmampu mencari, menemukan, danmelaksanakan berbagai pembaharuan disekolah, 2) Kepala sekolah harusmemberikan gagasan-gagasan baru untukkemajuan sekolah, 3) Kepala sekolahharus mampu menciptakan komunikasiantara guru dengan masyarakat sekitarsekolah, dan 4) Kepala sekolah harusmampu mengelola administrasi saranadan prasarana yang diwujudkan dalampengembangan dan kelengkapan dataadministrasi gedung dan ruang. Padaintinya, kepala sekolah dalammenjalankan tugas dan fungsinya tidakterlepas dari fungsi kepala sekolahsebagai Educator, Manajer,Administrator, Supervisor, Leader,Innovator, dan Motivator (EMASLIM).Dengan demikian, kepala sekolah harusmengoptimalkan tugas dan fungsinyatersebut untuk meningkatkan motivasiguru SMK di Kecamatan Lingsar.

Pada Tabel 1 di atas jugamenunjukkan bahwa nilai thitung sebesar7,072 lebih besar dari nilai ttabel(0,05) =1,671 (thitung > ttabel) dan signifikan dengannilai signifikan yang diperoleh sebesar

Page 9: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

172

0,001 lebih kecil daripada 0,05(Sig.<0,05, berarti H0 ditolak sehinggadisimpulkan bahwa ada pengaruhpemberian kompensasi kerja terhadapmotivasi guru SMK di KecamatanLingsar. Kontribusi pemneriankompensasi kerja terhadap motivasi gurusebesar 45,5%.

Hasil penelitian ini didukung olehhasil penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh Rijalu, dkk. (2014) yangmenyatakan bahwa terdapat pengaruhpositif antara kompensasi dan motivasikerja karyawan. Hasil penelitian ini jugadidukung oleh hasil penelitian yangdilakukan oleh Ghazanfar, dkk. (2011),Khan and Mufti (2012), dan Ingalens(1999) yang menunjukkan bahwakompensasi berpengaruh positif terhadapmotivasi.

Adanya pengaruh positif pemberiankompensasi terhadap motivasi kerjamembuktikan bahwa semakin baikpemberian kompensasi, maka motivasiguru semakin meningkat. Bagitu jugadengan motivasi guru SMK di KecamatanLingsar akan semakin meningkat apabiladiberikan kompensasi yang sesuai denganharapan. Hal ini sesuai dengan konsepteori keadilan (equality theory) yangmenerangkan bahwa setiap manusia selalumendambakan keadilan dalam pemberianhadiah maupun hukuman terhadap setiapperilaku yang relatif sama (Sutrisno,2009:142).

Dari hasil analisis tersebutmenunjukkan bahwa pemberiankompensasi yang sesuai dengan harapanmerupakan hal yang sangat penting untukdiperhatikan oleh kepala sekolah selakupimpinan tertinggi di sekolah dalamupaya meningkatkan motivasi guru.Dengan motivasi guru yang baik, guruakan bekerja lebih maksimal sehinggatujuan pendidikan yang diharapkan dapatterwujud.

Selain kepemimpinan kepalasekolah yang baik, motivasi guru dapatmeningkat dengan pemberian kompensasi

kerja kepada guru. Motivasi guru dapatmeningkat jika kompensasi yang diterimaseseuai dengan yang diharapkan. Salahsatu penyebab rendahnya motivasi guruSMK di Kecamatan Lingsar adalahpemberian kompensasi kerja diberikantidak tepat pada waktunya. Hasilpengolahan data menunjukkan bahwa28,3% guru menyatakan pemberiankompensasi dilakukan tidak tepat padawaktunya, 21,7% menyatakan jarang, dan21,7% juga menyatakan kadang-kadang.Hal ini menunjukkan bahwa, pemberiankompensasi kerja yang tepat padawaktunya kepada guru SMK diKecamatan Lingsar tergolong rendah,sehingga motivasi guru cendrungmenurun. Selain tepat pada waktunya,pemberian kompensasi kerja kepada guruharus sesuai dengan masa kerjanya. Halini dengan teori motivasi keadilan bahwamanusia selalu mendambakan keadilandalam pemberian kompenasi maupunhukuman terhadap setiap pekerjaan yangsama.

Berdasarkan hasil pengolahan datadi atas, maka peningkatan kualitas dankapabilitas kepemimpinan kepala sekolahperlu menjadi perhatian bersama dalammeningkatkan motivasi guru SMK diKecamatan Lingsar. Dengan pemberiankompensasi yang baik, tepat padawaktunya, dan sesuai dengan masakerjanya dapat meningkatkan motivasiguru SMK di Kecamatan Lingsar dalammelaksanakan tugasnya sehingga akanberdampak pada peningkatan kinerjanya.

Berdasarkan hasil analisis hipotesispertama dan kedua, kompensasimemberikan dampak lebih besar terhadapmotivasi guru SMK di KecamatanLingsar. Hal ini terjadi karenakepemimpinan yang baik dari kepalasekolah merupakan sesuatu yangdianggap biasa oleh guru dan merupakankeharusan yang dilakukan oleh kepalasekolah. Dengan demikian, hal utamayang harus diperhatikan oleh kepalasekolah dalam rangka meningkatkan

Page 10: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

173

motivasi guru adalah pemberiankompensasi yang layak dan sesuai denganharapan guru karena dengan pemberiankompensasi yang layak dapat memenuhikebutuhan fisiologis yang merupakankebutuhan yang paling fundamentalseseorang. Menurut Sutrsino (2015:116)salah satu hal yang paling mendasar untukmeningkatkan motivasi adalah keinginanuntuk hidup yang diperoleh dariterpenuhinya kebutuhan hidup yang bisadipenuhi melalui pemberian kompensasiyang layak.

Kompensasi merupakan sesuatuyang pantas didapatkan oleh guru untukmeningkatkan motivasi kerjanya ataspekerjaan yang telah dilakukan. Hali inidijelaskan oleh Zainal, dkk (2014:541)bahwa, kompensasi merupakan sesuatuyang diterima karyawan sebagaipengganti konstribusi jasa mereka pada

perusahaan. Tohardi (2002:411) jugaberpendapat bahwa, kompensasi adalahsegala sesuatu yang diterima olehkaryawan sebagai balas jasa untuk kerjamereka. Dengan demikian, guru SMK diKecamatan Lingsar harus diberikankompensasi yang layak atas pekerjaanyang dilakukannya agar motivasi kerjanyasemakin meningkat. Kompensasi kerjayang harus diterima oleh guru SMK diKecamatan Lingsar merujuk pada semuabentuk upah atau imbalan yang munculdari pekerjaan mereka.

Pengaruh kualitas kehidupan kerjadan kinerja guru secara bersama-samaterhadap kepuasan kerja guru SMANegeri di Kota Mataram di analisismenggunakan regresi ganda. Hasilanalisis ditunjukkan pada Tabel sebagaiberikut.

Tabel 2. Pengaruh Variabel X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Variabel Y

Model KoefisienRegresi Fhitung Ftabel Sig. R2 Terkoreksi

Konstan (a) 7,917 25,910 3,16 0,001 0,458Kepemimpinan KepalaSekolah (b1)

0,085

Pemberian Kompensasi(b2)

0,765

Berdasarkan Tabel 2 di atasdiperoleh nilai Fhitung sebesar 25,910 lebihbesar dari nilai Ftabel(0,05) = 3,16 (Fhitung >Ftabel) dan signifikan dengan nilaisignifikan yang diperoleh sebesar 0,001lebih kecil daripada 0,05 (Sig.<0,05),berarti H0 ditolak sehingga disimpulkanbahwa ada pengaruh kepemimpinankepala sekolah dan pemberiankompensasi kerja secara bersama-samaterhadap motivasi guru SMK diKecamatan Lingsar. Kontribusikepemimpinan kepala sekolah danpemberian kompensasi kerja secarabersama-sama terhadap motivasi guru

SMK di Kecamatan Lingsar sebesar45,8%.

Hasil penelitian ini didukung olehhasil penelitian Yuniasari (2015) yangmenunjukkan bahwa kepemimpinan dankompensasi secara bersama-samaberpengaruh positif dan signifikanterhadap motivasi kerja.

Meningkatnya motivasi guru SMKdi Kecamatan Lingsar merupakan halyang penting kerana motivasi gurumerupakan salah satu faktor penting yangharus diperhatikan agar guru lebihsemangat dalam bekerja. Hal inidijelaskan oleh Sutrisno (2015:109)

Page 11: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

Farhi, HA. Wahab Jupri, Muntari

174

bahwa motivasi adalah suatu faktor yangmendorong seseorang untuk melakukansuatu aktivitas tertentu. Hasibuan(2007:95) juga menyatakan bahwamotivasi adalah pemberian dayapenggerak yang menciptakan kegairahankerja seseorang agar mereka maubekerjasama, bekerja efektif danterintegrasi dengan segala daya upayanyauntuk mencapai kepuasan. Dengandemikian, dalam meningkatkan motivasiguru SMK di Kecamatan lingsar perludiperhatikan faktor-faktor yangmempengaruhinya, diantaranya adalahkepemimpinan kepala sekolah danpemberian kompensasi kerja kepada guru.

Pentingnya memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasiguru SMK di Kecamatan Lingsar karenamotivasi guru memiliki tujuan agar gurumenjadi lebih semangat dalam bekerja.Hal ini diperkuat dengan pendapatHasibuan (2007:97) bahwa tujuanpemberian motivasi yaitu (1) mendoronggairah dan semangat kerja karyawan, (2)meningatkan moral dan kepuasan kerjakaryawan, (3) meningkatkan produktivitaskerja karyawan, (4) mempertahankanloyalitas dan kesetabilan karyawan padaperusahaan, (5) meningkatkankedisiplinan dan menurunkan tingkatabsensi karyawan, (6) mengefektifkanpengadaan karyawan, (7) menciptakansuasana dan hubungan kerja yang baik,(8) meningatkan kreativitas danpartisipasi karyawan, (9) meningkatkantingkat kesejahteraan karyawan, (10)mempertinggi rasa tanggung jawabkaryawan terhadap tugas-tugasnya, (11)meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, makadapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Terdapat pengaruh positif

kepemimpinan kepala sekolah

terhadap motivasi guru SMK diKecamatan Lingsar.

2. Terdapat pengaruh positif pemberiankompensasi terhadap motivasi guruSMK di Kecamatan Lingsar.

3. Terdapat pengaruh positifkepemimpinan kepala sekolah danpemberian kompensasi secarabersama-sama terhadap motivasi guruSMK di Kecamatan Lingsar.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, V. (2011). Impact ofTransformational Leadership toUniversities Educational WorkMotivation in City of Madiun.Widya Warta, 35 (1).

Arikunto, S. 2003. Metode PenelitianAdministrasi. Jakarta: RinekaCipta.

Basri, Hasan. 2014. KepemimpinanKepala Sekolah. Bandung:Pustaka Setia

Binfor, F. Sampson Kwadwo Boateng,Edith Anokor Abbey, SamuelAdu Osei, Felix K. M. Swanzydan Theophilus Francis Gyepi-Garbrah. 2013. The Effect ofLeadership Styles AndMotivation On EmployeePerformance In PublicInstitutions: Evidence FromGhana. International Journal ofCurrent Research Vol. 5, Issue,09, pp.2667-2670, September,2013

Danim, Sudarwan. 2012. MotivasiKepemimpinan dan EfektivitasKelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Fatmasari.2014. Pengaruh motivasi kerjadan kemampuan mengajar guruterhadap prestasi belajar siswa

Page 12: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

Farhi, HA. Wahab Jupri, Muntari

175

pada gugus ii sekolah dasarkecamatan kebayakan kabupatenaceh tengah. Jurnal IlmiahDIDAKTIKA. VOL. XIV NO. 2,426-441

Ghazanfar, Faheem; Shuai Chuanmin;Muhammad Mahroof Khan andMohsin Bashir, 2011, A Study ofRelationship betweenSatisfaction with Compensationand Work Motivation,International Journal of Businessand Social Science Vol. 2 No. 1;January 2011.

Hasibuan, M. 2007. Manajemen SumberDaya Manusia Cetakan ke-9.Jakarta: PT. Bumi Aksara

Igalens, J., Rousell P. 1999. A study of therelationships betweencompensation package, workmotivation and job satisfaction",Journal of OrganizationalBehavior 20: 1003-1025.

Khan dan Mufti. 2012. Effect ofCompensation on MotivatingEmployees in Public and PrivateBank of Peshawar. Journal ofBasic and Applied ScientificResearch. , 2(5)4616-4623,2012.

Musbikin, Imam. 2013. Menjadi KepalaSekolah Yang Hebat. Riau:Zanafa Publishing.

Prasastono, N. (2012). The Impact ofLeadership Style andCompensation To EmployeeWork Motivation in SemarangMuria Hotel. Jurnal IlmiahDinamika Kepariwisataan ,11(2), 32-39.

Purwanto, N. 2007. Administrasi danSupervisi Pendidikan.

Bandung: Remaja RosdaKarya

Rawung, H.Ficke. 2013. The Effect ofLeadership on the WorkMotivation of Higher EducationAdministration Employees (Studyat Manado State University).IOSR Journal of Business andManagement (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668. Volume 15, Issue 1 (Nov. -Dec. 2013), PP 28-33

Safrizal, T. Irfan. 2014. PengaruhKepemimpinan Dan KepuasanKerja Terhadap Motivasi KerjaDan Dampaknya TerhadapProduktivitas Kerja DosenFakultas Hukum UniversitasSyiah Kuala Banda Aceh.TesisDipublikasikan. : UniversitasSyiah Kuala. [online].http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=12914

Samueil,Wayan. 2011. Hubungan gayakepemimpinan kepala sekolahdengan motivasi kerja guru SMKNegeri Manado. Edvokasi,Jurnal Pendidikan Teknologi danKejuruan, 2 (2) 83-97.

Sukardi. 2008. Evaluasi PendidikanPrinsip dan Operasionalnya.Jakarta Timur. PT. Bumi Aksara

Sugiyono.2008. Metode PenelitianPendidikan, PendekatanKuantitatif,Kualitatif, dan R danD. Bandung: Alfa Beta.

Sugiyono. 2011. Statistika untukpenelitian. Bandung: Alfa Beta.

Sumidjo, Wahdjo. 2001. KepemimpinanKepala Sekolah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Page 13: M. Sumartono MB, Wayan Karta, Dadi Setiadi

Farhi, HA. Wahab Jupri, Muntari

176

Sutarti, S. Tatik. 2010. Kinerja GuruBerbasis Nilai Budaya,Kompensasi, dan Pelatihan diKota Surakarta. Yuma Pustaka.Surakarta.

Sutrisno. 2015. Manajemen Sumber DayaManusia. Kencana PrenadamediaGrup. Jakarta.

Tohardi, Ahmad. 2002. PemahamanPraktis Manajemen SumberDaya Manusia. Bandung:Mandar Maju

Wagimo, & Ancok, D. (2005).Transformational andTransactional LeadershipRelationship with Subordinate inMilitary. Jurnal Psikologi, 32(2), 112-127.

Widyanto, B., & Sutarno. (2011). TheImpact of TransformationalLeadership and OrganizationalCulture to EmployeePerformance Moderating ByWork Motivation. JurnalManajemen Sumber DayaManusia, 5 (1), 76-88

Yuniarsi, Setya. 2015. PengaruhKepemimpinan Dan KompensasiTerhadap Motivasi Dan DisiplinKerja Yang Berdampak PadaKinerja Guru Di SMANegeri 1Karangrayung KabupatenGrobogan. Jurnal Abstraksi.Vol. 1 No 1 2015