Upload
trantu
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISSN
021
5-2
916
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
MEMPERKENALKAN UNSYIAH DI KOTA BATAM
SAAT KULIAH TAK LAGI TATAP MUKA
MALEM DIWA URBAN R 2.0 BERSAING
DI KANCAH INTERNASIONAL
w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d
MENJAGA KUALITASPENDIDIKAN
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
3
Sebuah perguruan tinggi harus selalu melakukan
inovasi guna menghadirkan lulusan yang berkualitas
dan professional. Sebab salah satu tolak ukur kualitas
sebuah perguruan tinggi dapat dilihat dari kualitas dan
kompetensi lulusannya. Maka, indikator penilaian ini
pun harus terus ditingkatkan.
Saat ini, penilaian kualitas perguruan tinggi tidak
hanya meliputi nilai akreditasi, baik itu akreditasi
institusi maupun program studi pada tingkat nasional.
Tetapi, lambat laun juga akan ada penilaian akreditasi
internasional dan faktor jumlah mahasiswa asing yang
mengikuti studi di perguruan tinggi tersebut. Selain
itu, juga akan dinilai kemampuan dalam pengelolaan
secara mandiri terkait bidang akademik maupun non-
akademik.
Pengelolaan secara akademik meliputi penetapan norma,
kebijakan operasional, dan pelaksanaan tridharma
perguruan tinggi. Sementara non-akademik meliputi
organisasi, kemahasiswaan, ketenagaan, keuangan
serta sarana dan prasarana yang ada. Sehingga kita pun
mengenal perguruan tinggi yang berstatus Satuan Kerja
(satker), Badan Layanan Umum (BLU), dan Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Para dosen pun diharapkan mampu meningkatkan
kapasitas diri sehingga dapat melahirkan anak didik
yang kompetitif. Selain itu, diharapkan juga mampu
membawa nama baik perguruan tinggi melalui
publikasi hasil riset. Pada kondisi ini, tentu pemanfaatan
teknologi informasi sebagai media publikasi sangat
dibutuhkan. Sebab hal tersebut akan mampu
memberi manfaat bagi masyarakat serta mendukung
peningkatan ranking perguruan tinggi dalam publikasi
jurnal ilmiah, seperti scopus, webometrics, scimago, dan
lain sebagainya.
Saat ini, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) terus
berusaha menyejajarkan diri dengan perguruan tinggi
dunia. Salah satunya dengan meningkatkan anggaran
riset. Di beberapa kesempatan, Rektor Unsyiah terus
mengingatkan dan menyemangati para dosen untuk
giat berkompetisi di bidang penelitian dan publikasi.
Sehingga kampus ini bukan hanya mampu bersaing di
tingkat nasional, tetapi juga internasional. (Redaksi)
Menuju Kampus KelasDunia
HUSNI FRIADY, S.T., M.M.
IFTITAH
EDISI 207 . JANUARI 2017
IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS
PEMBINA
PENASIHAT BIDANG REDAKSI
PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKSIEDITOR PEWARTA
FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGAN LOGISTIK SIRKULASIWEB MASTER
STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Dr. Hizir (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC. (Wakil Rektor III); Dr. Nazamuddin, S.E., M.A. (Wakil Rektor IV)
Prof. Dr. Husni Jalil, S.H., M.Hum. (Wakil Rektor II)Drs. Zulkarnaini M. YasinHusni Friady, S.T., M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Rika Marlia, S.E., M.M.Muarrief Rahmat, S.Pd.Ferhat, S.E.Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |Uswatun Nisa S.I.Kom., M.A. | Muksalmina, S.Sos.I.Syahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinNadia Ulfa, A.Md.Munawar, S.H. | Amrizal, S.Pd.SaidiMuhammad Iqbal, S.I.Kom.
WARTA UNSYIAHEDISI 220 . FEBRUARI 2018
ISSN 0215-2916TEBAL ISI 48 HALAMAN
DITERBITKAN OLEHHUMAS UNIVERSITASSYIAH KUALA
REDAKSI WARTA UNSYIAH
[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]
Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email [email protected] (600-700 kata)
WARTAMenjaga Kualitas Pendidikan
POLEMKualitas Mantong Ta Jaga, Pue Lom nyang Laen *Kualitas Aja Dijaga, Apalagi yang Lain
SAG
OE
PO
LEM
4 REDAKSI
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
5
[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]
IFTITAH 3MENUJU KAMPUS KELAS DUNIA
EDUKASI 6-7KRS ONLINE BERBASIS ANDROID DAN E-LEARNINGSAAT KULIAH TAK LAGI TATAP MUKA
MAHASISWA 8-9MALEM DIWA URBAN R 2.0SIAP BERSAING DI KANCAH INTERNASIONAL
FOKUS 10-15MENJAGA KUALITAS PENDIDIKANMENEMUKAN PESERTA DIDIK TERBAIK
PROFIL 16-17MEMIMPIN DI ERA MILLENNIAL
PENGABDIAN 18-19MEMPERKENALKAN UNSYIAH DI KOTA BATAM
RELIGIA 26-27MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA YANG ANDAL
PERSPEKTIF 28-29PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL
RISET 30-31INTENSIFIKASI PROSES MELALUI REKAYASA REAKTOR KIMIA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI KIMIA NASIONAL
KREATIF 32-33KUMPULAN PUISI SURYA KURNIAWAN
FAKULTAS 38-39MENGUJI KETERAMPILAN DI BIDANG KHUSUS
ENGLISH 40-41INVESTMENT FOR MILLENNIALS IN GLOBALIZED ERA
MUTU 44-45MENDESAINKARAKTER MAHASISWA
ASPIRASI 46-47MENGAPA KAMU MEMILIH KULIAH DI UNSYIAH?
8DAFTAR ISI
18 40
6 EDUKASI
KRS Online Berbasis Android dan E-learning
Saat Kuliah Tak Lagi Tatap Muka
kampus ini juga akan merancang aplikasi
Android yang memudahkan pegawai
dan dosen untuk mengurus kenaikan
pangkat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (UPT TIK)
Unsyiah, Dr. Taufik Fuadi Abidin S.Si.,
M.Tech., mengatakan aplikasi KRS Online
berbasis Android ini dapat diunduh
secara gratis melalui Play Store. Aplikasi
ini menghadirkan beragam fitur seperti
riwayat studi, transkrip, mata kuliah,
konsultasi dosen wali, hingga biaya
kuliah SPP.
Saat ini, dunia digital menjadi
jembatan baru bagi dunia
pendidikan. Perubahan ini juga
dirasakan Unsyiah yang beberapa waktu
lalu meluncurkan aplikasi KRS Online
berbasis Android. Seperti diketahui,
selama ini KRS Online hanya dapat
diakses melalui website www.krsonline.
unsyiah.ac.id.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul
Rizal, M.Eng., saat peluncuran aplikasi
KRS Online berbasis Android, Rabu
(3/1), mengatakan jika aplikasi ini
menghadirkan fitur yang dapat
menghubungkan mahasiswa dan dosen
wali. Komunikasi yang selama ini berjalan
melalui tatap muka, kini dapat dilakukan
secara online. Keunggulan ini diharapkan
dapat memberi kenyamanan dan
kelancaran studi mahasiswa Unsyiah.
“Kita ingin apa yang terjadi terhadap
mahasiswa terkait studinya juga dapat
diketahui oleh dosen wali,” harap Rektor.
Prof. Samsul juga menargetkan ke
depannya Unsyiah dapat menghadirkan
beragam aplikasi berbasis Android
di semua aktivitas akademik. Target
ini sejalan dengan tingginya pemakai
Android di lingkungan Unsyiah. Bahkan,
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
7EDUKASI
“Aplikasinya sudah bisa diunduh di Play
Store dan mulai diterapkan di semester
genap 2017/2018,” ujar Taufik.
Saat ini, aplikasi rancangan dari UPT
TIK Unsyiah ini telah diunduh sebanyak
14.582 orang. Sementara total pengguna
aktif sebanyak 9.652 orang. Ini
merupakan aplikasi Android ketiga yang
dirancang Unsyiah. Sebelumnya, Unsyiah
telah meluncurkan aplikasi Android UILIS
Mobile Perpustakaan dan Dosen Wali.
Selain aplikasi berbasis Android, UPT
TIK Unsyiah juga menyediakan layanan
pembelajaran berbasis elektronik. Sistem
pembelajaran ini diberi nama e-learning
yang dapat diakses pada laman
www.elearning.unsyiah.ac.id. Sistem
pembelajaran ini telah diterapkan sejak
tahun 2008 dan mengalami perubahan di
tahun 2015. Sistem e-learning juga telah
terintegrasi dengan Sistem Informasi
Akademik (Siakad).
“Jadi mahasiswa yang mengambil mata
kuliah di KRS Online, secara otomatis
tersinkronisasi. Memudahkan dosen
mengetahui mahasiswa yang mengambil
mata kuliah asuhannya,” kata Taufik.
Untuk menambah minat pengguna,
Unsyiah menyediakan dana hibah bagi
dosen yang berminat. Setiap dosen
diharuskan membuat proposal terlebih
dulu. Bila terpilih, dosen diberikan
kewenangan dalam menggunakan
e-learning.
Dilanjutkan Taufik, konten e-learning
meliputi teks, slide, tautan, dokumen,
grafis, animasi, e-book, audio, dan video.
Fasilitas lainnya adalah try out untuk
melatih mahasiswa menjawab soal. Di
laman e-learning juga tersedia forum
diskusi yang juga dilengkapi dengan fitur
chatting. Dosen pengguna e-learning
diharuskan mengunggah konten materi
selama satu semester penuh. Ini untuk
memudahkan mahasiswa mengetahui
materi perkuliahan setiap pertemuannya.
“E-learning mengatur pola ujian agar
setiap mahasiswa tidak memiliki soal
ujian yang sama. Ada banyak bank soal
yang otomatis mengacak soal ujian
mahasiswa.”
E-learning juga dapat diterapkan dalam
ujian final. Tetapi dengan catatan,
mahasiswa harus ditempatkan dalam
satu kelas serta diawasi dosen. Bila
dosen ingin memberi tugas di waktu
mendatang, juga tersedia menu
pengaturan tanggal. Tugas hanya
dapat dibuka pada waktu tertentu. Bila
melewati tanggal, mahasiswa tidak
dapat mengumpulkan tugasnya. Laman
e-learning juga dilengkapi dengan
notifikasi (pemberitahuan) bila terdapat
tugas.
Kehadiran E-learning diharapkan menjadi
media untuk Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ). Ini sesuai dengan surat keputusan
yang ditandatangi Rektor Unsyiah. Saat
ini, tercatat tujuh rektor yang tergabung
dalam Project Implementation Unit
(PIU) 7 in 1 telah bekerja sama dalam
pemanfaatan e-learning antar universitas.
(mr)
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
E-learning mengatur pola ujian agar setiap mahasiswa tidak memiliki soal ujian yang sama. Ada banyak bank soal yang otomatis mengacak soal ujian mahasiswa.
8
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
MAHASISWA
Malem Diwa Urban R 2.0Siap Bersaing di Kancah InternasionalMobil listrik karya mahasiswa
Teknik Unsyiah bukanlah
barang baru. Beberapa tahun
terakhir ini, mahasiswa Teknik Unsyiah
telah meluncurkan empat mobil listrik
yang memiliki keunggulan berbeda-beda.
Bahkan, beberapa mobil listrik ini telah
diikutsertakan dalam lomba Kontes Mobil
Hemat Energi (KMHE) di Yogyakarta sejak
tahun 2015.
Setiap tahunnya, tim yang dinamakan
Malem Diwa ini memiliki target untuk
menghasilkan karya dan mengikutkannya
dalam berbagai kompetisi. Sejak tahun
2015, tim mereka sudah mengikuti
berbagai kompetisi tingkat nasional. Di
tahun 2018, mereka melebarkan sayap
untuk bersaing di ajang internasional.
Bagi mereka menang atau kalah
bukanlah masalah yang terpenting terus
menghasilkan karya.
Di awal tahun ini, Tim Malem Diwa
kembali meluncurkan mobil listrik hemat
energi yang dijuluki Malem Diwa Urban R
2.0. Mobil ini dirakit oleh 17 mahasiswa
jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro,
serta dibantu para dosen pembimbing.
Karya ini diresmikan langsung oleh
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,
M.Eng, awal Februari lalu di Lapangan
Fakultas Teknik Unsyiah.
Mobil listrik berdesain unik motif pinto
Aceh ini direncanakan akan mengikuti
kompetisi internasional Shell Eco
Marathon yang berlangsung bulan Maret
di Singapura. Motif pinto Aceh sengaja
dipilih untuk menghadirkan unsur
keacehan pada mobil listrik ini.
Rektor Unsyiah sangat mengapresiasi
inovasi dan karya terbaru dari mahasiswa
Fakultas Teknik ini. Ia berharap kehadiran
mobil listrik ini dapat memberikan
kebanggaan bagi Aceh sekaligus
memotivasi mahasiswa lain untuk ikut
serta dalam berinovasi.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua
Lab Desain dan Manufaktur Jurusan
Teknik Mesin FT, Muhammad Tadjuddin,
yang mengatakan karya dan inovasi para
mahasiswa ini dapat meningkatkan rating
fakultas maupun universitas.
Mobil listrik Malem Diwa Urban R 2.0
dikembangkan di Laboratorium Desain
Manufaktur, Fakultas Teknik, Unsyiah.
Mobil listrik berdesain unik motif pinto Aceh ini direncanakan akan mengikuti kompetisi internasional Shell Eco Marathon yang berlangsung bulanMaret di Singapura.
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
9MAHASISWA
Agung, anggota tim Malem Diwa
yang juga manager tim, merasa proyek
ini merupakan wadah mereka untuk
mengaplikasikan teori-teori yang telah
didapatkan di bangku perkuliahan
ke dalam karya nyata. Mobil listrik ini
dikembangkan tidak sebatas proyek riset
dan perlombaan saja, tetapi tidak tutup
kemungkinan akan dirakit dalam jumlah
besar untuk digunakan secara massal.
“Merupakan sebuah kebanggaan bagi
kami mahasiswa jika karya kami dapat
mengharumkan nama kampus ini,” ujar
Agung.
Kompetisi yang diikuti Unsyiah kali ini
merupakan kompetisi tingkat Asia. Bagi
tim Malem Diwa, peserta dari negara
Filipina, Taiwan, dan Jepang merupakan
pesaing terkuat dalam kompetisi nanti.
Untuk diketahui, kompetisi internasional
Shell Eco Marathon merupakan kompetisi
tahunan yang disponsori oleh Shell. Para
peserta mendesain kendaraan khusus
untuk dipertandingkan. Kompetisi
ini menilai kendaraan yang mampu
menempuh jarak terjauh dengan efisiensi
bahan bakar setinggi mungkin. Eco
Marathon diadakan di seluruh dunia baik
di Eropa, Amerika, maupun di Asia. (un)
Mobil ini didesain sangat efesien dengan
sasis terbuat dari alumunium tipis dengan
berat sekitar 10 kilogram. Mobil listrik
ini juga telah diuji jarak tempuhnya dan
mampu mencapai 90 kilometer per Kwh.
Mobil ini diharapkan lebih baik dari karya
sebelumnya. Ada beberapa perubahan
secara teknis dari Malem Diwa Urban R
2.0 ini, di antaranya sistem koplingnya
yang sudah diganti menjadi lebih baik,
dan body yang semakin ringan. Malem
Diwa Urban R 2.0 juga dirancang sangat
hemat energi. Mobil ini didesain khusus
untuk konsumsi racing, sehingga regulasi
yang digunakan saat perakitannya sudah
mengacu pada regulasi internasional,
baik dari tingkat keamanannya, dimensi,
serta kondisi kelistrikannya.
Merupakan sebuah kebanggaan bagi kami mahasiswa jika karya kami dapat mengharumkan nama kampus ini.
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Universitas Syiah
Kuala berhasil
menorehkan prestasi
membanggakan di awal
tahun ini. Berdasarkan
situs www.webometrics.info, kampus
ini sukses meraih peringkat lima
secara nasional terkait publikasi ilmiah
internasional bereputasi yang disitasi
oleh para ilmuwan di seluruh dunia.
Unsyiah berada pada rangking pertama
untuk seluruh perguruan tinggi di
luar pulau Jawa. Secara nasional,
Unsyiah berada di peringkat kelima
di bawah Universitas Indonesia (UI)
Jakarta, Universitas Gadjah Mada
(UGM) Jogjakarta, Institut Teknologi
Bandung (ITB), serta Institut Pertanian
Bogor (IPB). Unsyiah berhasil naik enam
peringkat, setelah tahun sebelumnya
berada di posisi ke-11.
Di kalangan akademisi, Webometrics
adalah situs yang cukup bergengsi.
Pemeringkatan oleh Webometrics
merupakan inisiatif dari Lab Cybermetrics
sebuah kelompok riset milik Consejo
Superior de Investigaciones Científicas
(CSIC), yaitu badan penelitian publik
terbesar di Spanyol. Mereka melakukan
pemeringkatan terhadap lebih dari
21.000 perguruan tinggi di seluruh
dunia.
Unsyiah saat ini memang sedang
fokus untuk melakukan perbaikan di
berbagai bidang, salah satunya adalah
di bidang penelitian dan publikasi
internasional bereputasi. Sejak tahun
2012, jumlah publikasi Unsyiah
meningkat drastis yaitu dari 69 judul
publikasi terindeks Scopus menjadi
1.025 judul pada akhir 2017 lalu.
“Target awal Unsyiah adalah
menelurkan 50 judul publikasi
berindeks Scopus (bereputasi) setiap
tahun. Syukur sekali, dalam beberapa
tahun terakhir jumlah judul terindeks
Scopus dari Unsyiah, bahkan melebihi
100 judul per tahun,” kata Rektor
Unsyiah, Prof. Dr.Ir. Samsul Rizal
M.Eng.
Prestasi ini tentu saja menjadi
catatan menarik bagi Unsyiah dalam
12 FOKUS
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
13FOKUS
mengawali tahun 2018. Capaian ini
menjadi pemantik semangat civitas
akademika Unsyiah untuk terus bekerja
keras demi membesarkan kampus ini.
Sebab tantangan dunia pendidikan ke
depannya semakin berat.
Oleh sebab itu, Unsyiah akan terus
bertransformasi dan berinovasi.
Mulai dari memperbaiki manajemen
organisasinya hingga meningkatkan
mutu pendidikannya. Tekad inilah yang
menjadi landasan civitas akademika
Unsyiah dalam menyusun rencana
kerja. Sebab tujuan utama dari kerja
keras ini untuk menjadikan Unsyiah
sebagai kampus yang tepat dalam
mendidik mahasiswa, sehingga
melahirkan lulusan berdaya saing
tinggi dan siap berkontribusi di tengah
masyarakat. Segala prestasi yang
diraih Unsyiah saat ini, tentu tidak
mengesampingkan peran mahasiswa.
Sebab merekalah motor geliat kegiatan
akademik dan non-akademik di
kampus Unsyiah.
Seperti yang diungkapkan Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Unsyiah, Alfiansyah Yuliannur BC, saat
memimpin apel Senin, 11 Februari
2018 lalu. Alfiansyah mengatakan
bahwa melayani mahasiswa harus
menjadi perhatian utama segenap
civitas akademika Unsyiah. Sebab
inilah tanggung jawab Unsyiah sebagai
sebuah institusi pendidikan.
“Tanpa adanya mahasiswa, kampus ini
tidak berarti apa-apa,” ujarnya
Apalagi dalam waktu dekat
penerimaan mahasiswa baru segera
dibuka. Setiap tahunnya Unsyiah
selalu menjadi perhatian para calon
mahasiswa untuk menempuh
pendidikannya. Mereka menaruh
harapan besar terhadap Unsyiah untuk
mengasah intelektualnya.
Oleh sebab itu, prestasi-prestasi yang
telah diraih Unsyiah menjadi sangat
penting. Pencapaian ini bukan sekadar
menegaskan akreditasi A yang telah
diraih Unsyiah. Tetapi, bukti nyata
Unsyiah telah menjalankan amanah
tri dharma perguruan tinggi dengan
baik. Maka, wajar jika seorang calon
mahasiswa sangat memperhatikan
prestasi yang diraih sebuah perguruan
tinggi. Karena hal tersebut menjadi
bahan pertimbangannya sebelum
memutuskan untuk kuliah di sana atau
tidak. Begitu pula Unsyiah yang sangat
memperhatikan kualitas mahasiswanya.
Sebab merekalah yang menjadi
nadi untuk menggeliatkan kegiatan
akademik di Unsyiah. Merekalah
yang menjadi indikator penting untuk
segenap prestasi di kampus ini. (ib)
Target awal Unsyiah adalah menelurkan 50 judul publikasi berindeks Scopus (bereputasi) setiap tahun. Syukur sekali, dalam beberapa tahun terakhir jumlah judul terindeks Scopus dari Unsyiah, bahkan melebihi 100 judul per tahun.
Menemukan Peserta Didik Terbaik
Pendaftaran Seleksi
Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) 2018 mulai
dibuka pada tanggal 21
Februari hingga 6 Maret 2018. Tetapi,
hingga akhir Januari lalu, masih ada
sekolah yang belum mengisi Pangkalan
Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Padahal
pengisian data ini sangat penting karena
jika tidak dilakukan oleh pihak sekolah,
maka para siswa tidak bisa mengikuti
seleksi masuk perguruan tinggi melalui
jalur ini.
Oleh sebab itu, saat sosialiasi SNMPTN
dan SBMPTN 2018 lalu di gedung AAC
Dayan Dawood, Rektor Universitas
Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal
M. Eng, kembali mengingatkan kepada
sekolah SMA sederajat untuk segera
menyelesaikan tahapan ini. Rektor
mengatakan jadwal pengisian dan
verifikasi PDSS telah dimulai sejak 13
Januari hingga 10 Februari 2018. Tetapi,
persentase data yang telah diterima
panitia masih rendah.
“Minggu lalu kami rapat dengan
panitia, itu yang mengisi data masih
30 persen. Nah, ini masih ada waktu
sekitar dua minggu lagi untuk mengisi
data PDSS,” ujar Rektor.
Apa yang disampaikan oleh Rektor
tersebut adalah bentuk perhatian
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
14 FOKUS
15
Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Pengisian PDSS merupakan syarat untuk
mengikuti seleksi SNMPTN.
“Di mana proses peng-input-an datanya
merupakan tanggung jawab Kepala
Sekolah dan Operator. Karena kita tidak
ingin kesalah-kesalahan kecil justru
menjadi masalah bagi kelulusan siswa,”
ujar Husni.
Oleh sebab itu, sosialisasi ini terasa
penting karena bukan sekadar
menjawab langsung permasalahan
SNMPTN dan meminimalisir kekeliruan
yang sama di tahun selanjutnya. Namun,
cara Unsyiah untuk menyadarkan pihak
sekolah agar menjalankan tugasnya
dengan penuh tanggung jawab.
Selain bentuk tanggung jawab,
sosialisasi ini juga merupakan upaya
Unsyiah untuk mendapatkan peserta
didik terbaik. Jika dari proses akar
rumput dapat berjalan baik, maka
akan menghasilkan peserta didik
yang berkualitas. Setiap universitas
ingin mendapatkan mahasiswa yang
sesuai dengan prasyarat SNMPTN,
yaitu mahasiswa pintar baik dari sisi
akademik maupun non akademik.
Mahasiswa seperti inilah yang akhirnya
berperan untuk menorehkan prestasi di
kampusnya nanti. (ib)
FOKUS
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Unsyiah terhadap masa depan
pendidikan di Aceh. Sebab jika proses
seleksi ini tidak berjalan lancar, maka
pihak yang paling dirugikan adalah para
siswa. Mereka tidak bisa melanjutkan
mimpi untuk kuliah melalui jalur
SNMPTN ini.
Sebelumnya, Tim Sosialiasasi SNMPTN
dan SBMPTN yang dimotori oleh Humas
Unsyiah juga telah terjun ke beberapa
daerah di Aceh. Tim ini terjun ke tujuh
wilayah Pusat Pengembangan Mutu
Guru (PPMG) yaitu Bireuen, Langsa,
Takengon, Gayo Lues, Aceh Tenggara,
Pidie Jaya, dan Banda Aceh. Unsyiah
memahami meski secara teknis tidak ada
perubahan yang berarti dari pelaksanaan
SNMPTN, tetapi setiap tahunnya panitia
selalu menemukan permasalahan. Mulai
dari persoalan sistem sampai hal-hal
yang paling teknis sekalipun. Untuk
itu, sosialisasi ini digalakkan setiap
tahunnya.
Unsyiah sengaja mengundang pihak
yang paling berperan menangani
SNMPTN, yaitu Kepala Sekolah dan
Operator sekolah di wilayah tersebut.
Sebab merekalah yang paling
bertanggung jawab untuk menginput
data siswa. Jika mereka keliru
menjalankan tugasnya, maka dapat
berakibat fatal bagi siswa yang ingin
mengikuti seleksi masuk perguruan
tinggi melalui jalur SNMPTN.
Kepala Humas Unsyiah, Husni Friady,
S.T.,M.M, mengatakan tujuan sosialisasi
ini untuk memberikan pemahaman yang
benar terkait proses pengisian Pangkalan
Minggu lalu kami rapat dengan panitia, itu yang mengisi data masih 30 persen. Nah, ini masih ada waktu sekitar dua minggu lagi untuk mengisi data PDSS.
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
masih ingat hari itu, ketika ia bersama
ribuan mahasiswa baru Universitas
Syiah Kuala menyaksikan Ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah
berbicara lantang di podium. Yasir
takjub bagaimana keberanian berpadu
dengan intelektualitas. Saat itu, terbesit
dalam hati lelaki kelahiran Banda Aceh
20 Desember 1996 ini, agar suatu saat
nanti dapat tampil di podium yang
sama. “Kapan ya, saya bisa berdiri di
podium seperti itu?” pikirnya.
Jiwa pergerakkan memang sudah
mengalir dalam diri Yasir. Sejak SMP
ia sudah aktif berorganisasi. Mulai dari
menjadi Ketua Rohis SMP 1 Banda
Aceh hingga aktif di berbagai organisasi
kepemudaan, seperti KAPMI, IKAMBA,
serta remaja masjid Baitul Musyahadah.
“Jiwa saya ini semangat untuk
bergerak, jiwa-jiwa semangat
berorganisasi,” ujarnya.
Hal ini pula yang membuat Yasir
PROFIL16 PROFIL
MUHAMMAD YASIR
Jiwa saya ini semangat untuk bergerak, jiwa-jiwa semangat berorganisasi.
17PROFIL
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
mantap untuk maju sebagai calon
Ketua BEM Unsyiah 2018 lalu. Apalagi
ia tidak ingin pengalaman organisasinya
selama masih pelajar menjadi sia-sia.
Menurutnya pengalaman seperti itu
adalah modal yang berharga untuk
menjadi seorang pemimpin.
“Awalnya memang sedikit nekat daftar
Ketua BEM, tapi tekad saya yang
penting berjuang dululah. Karena saya
sudah aktif berorganisasi dan sudah
banyak jaringan,” katanya.
Sejak kecil Yasir memang telah
dididik menjadi pemimpin. Ia terbiasa
hidup disiplin, sebab sejak SMA telah
menjadi yatim. Maka ibunyalah, Yusra,
yang paling berperan membentuk
karakternya. Nilai-nilai keislaman menjadi
prioritas ibu saat mendidik Yasir.
“Misalnya kalau salat, mamak memang
haruskan kami untuk selalu berjamaah,”
ceritanya.
Kini, impian Yasir menjadi nyata. Amanah
besar tersebut berhasil diembannya.
Namun, Yasir sadar bahwa tanggung
jawab ini tidak mudah. Maka sebelum
terpilih menjadi Ketua BEM Unsyiah,
ia terlebih dahulu menyelesaikan
tanggungjawabnya sebagai mahasiswa.
“Alhamdulillah amanah di kampus
tinggal proposal saja. Jadi tugas lain
sudah ditinggalkan demi BEM. Sebab
BEM ini amanah yang sangat besar,”
jelas mahasiswa Bidikmisi Unsyiah ini.
Di bawah komandonya kepengurusan
BEM Unsyiah 2018 pun dibentuk
dengan sebutan Kabinet Sahabat.
Sebab Yasir ingin merangkul semua
kalangan khususnya di lingkungan
kampus. Kini, tugas besar pun
menantinya sebagai pemimpin.
Ada beberapa persoalan kampus yang
menjadi pekerjaan rumah kabinetnya.
Di antaranya adalah sikap apatis
mahasiswa. Menurutnya, di zaman
millennial ini banyak mahasiswa
lebih disibukkan dengan dunia maya
dibandingkan dunia nyata. Mereka
seolah tidak peduli lagi dengan
persoalan kampus dan lingkunganya.
“Nah, ini menjadi PR dari BEM.
Bagaimana mereka bisa berkolaborasi
dan kita ingin aktifkan sisi millennial-nya
juga,” ujarnya.
Yasir tidak ingin di era millennial
ini mahasiswa Unsyiah kehilangan
identitasnya. Padahal di panggung
nasional nama Unsyiah sudah semakin
dikenal. Kampus ini cukup potensial
untuk berkontribusi secara nyata
dan mengambil peran besar dalam
menyelesaikan persoalan bangsa.
Sebagai contoh pada Musyawarah
Nasional BEM seluruh Indonesia ke-
XI di Pekanbaru lalu, BEM Unsyiah
diamanatkan menjadi koordinator
isu. Ada 3 isu yang menjadi tanggung
jawab BEM Unsyiah yaitu syariat Islam,
lingkungan, dan korupsi.
“Jadi kegiatan-kegiatan kami diselimuti
hal ini, payung besarnya tiga isu ini,”
pungkasnya. (ib)
Muhammad Yasir Ketua BEM Unsyiah 2018Mahasiswa Teknik Geologi Unsyiah 2014
Memimpindi Era Millennial
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
18 PENGABDIAN
Liburan semester merupakan saat
yang paling dinantikan oleh setiap
mahasiswa. Momentum ini adalah
waktu yang tepat untuk berhenti
sejenak dari aktivitas perkuliahan.
Biasanya kesempatan ini digunakan
untuk berlibur ke suatu tempat atau
berkumpul bersama keluarga. Namun,
hal berbeda dilakukan dua mahasiswi
jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala
(FK Unsyiah). Mereka memanfaatkan
waktu liburan dengan mempromosikan
Unsyiah di Kota Batam, Provinsi
Kepulauan Riau.
Memperkenalkan Unsyiah di Kota Batam
Dua mahasiswi asal Kota Batam tersebut
adalah Cut Tasya Ramadhani dan
Novianty Lubis. Mahasiswi yang masih
duduk di semester dua FK Unsyiah ini
berpartisipasi dalam pagelaran Campus
Expo 2018 di SMAN 1 Batam. Kegiatan
ini bertujuan untuk memberikan
informasi kepada siswa yang ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang
universitas.
“Kami presentasi tentang suasana kuliah
di Unsyiah, apa aja keunggulan Unsyiah
dan cerita bagaimana suasana di Aceh,”
ujar Tasya.
Tasya menambahkan, sebagai alumni
SMAN 1 Batam, ia sangat bersyukur
dapat berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut. Terlebih lagi kegiatan ini
diinisiasi para alumni SMAN 1 Batam.
Tercatat ada 23 universitas dan
organisasi yang terlibat dalam Campus
Expo 2018. Selain Universitas Syiah
Kuala, juga ada Universitas Indonesia,
Universitas Gadjah Mada, Universitas
Padjadjaran, Institut Pertanian Bogor,
Universitas Negeri Sebelah Maret,
Institut Teknologi Sepuluh November,
Universitas Pendidikan Indonesia,
Universitas Islam Indonesia, Batam
19PENGABDIAN
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
majalah Warta Unsyiah dan brosur
universitas.
“Banyak yang tanya tentang FK Unsyiah
akreditasi A yang biaya kuliahnya lebih
terjangkau dibandingkan kampus swasta
yang mahal, tapi masih berakreditasi B,”
lanjut Tasya.
Tasya dan Novianty mengaku tergerak
ikut kegiatan ini karena di Kepulauan
Riau, kampus Unsyiah belum begitu
dikenal luas oleh masyarakat. Padahal
menurut Tasya dan Novianty, mutu
kampus Unsyiah tidak kalah bagus
dibandingkan kampus ternama lainnya di
Indonesia.
“Saya ingin Unsyiah ini tidak dipandang
sebelah mata. Dapat dikenal banyak
orang dan ingin adik-adik yang
berprestasi bisa ikut kuliah di Unsyiah.
Sebab mutunya semakin baik dan
biayanya tergolong terjangkau,”
ungkap Tasya.
Selain itu, pengunjung di stand Unsyiah
juga antusias untuk mengetahui suasana
di Aceh yang menerapkan syariat Islam.
Ini menjadi tantangan tersendiri bagi
Tasya dan Novianty saat menjelaskannya.
Mahasiswi FK angkatan 2017 ini juga
turut mempromosikan destinasi wisata
Aceh yang menarik untuk lokasi belajar.
“Aceh itu tidak seperti yang orang luar
pikirkan. Di Aceh kita bisa bergaul,
santai, pokoknya menariklah. Tetapi,
untuk kuliah memang wajib memakai
hijab bagi yang muslim, bagi yang non-
muslim tentu tidak.”
Tasya berharap dengan kegiatan ini
dapat menarik minat para siswa untuk
melanjutkan kuliah di Unsyiah. Sekaligus
memberikan gambaran suasana
kehidupan di Aceh.
“Semoga tahun depan semakin banyak
delegasi Unsyiah yang ikut acara ini
sehingga informasi tentang Unsyiah
semakin banyak diketahui orang,”
pungkas Tasya. (syr)
Tourism Polytecnic, Polibatam Aero,
dan beberapa instansi lainnya. Ini
merupakan kali pertama Unsyiah
berpartisipasi dalam kegiatan Campus
Expo di Batam.
“Masih banyak yang belum tahu
tentang Unsyiah, bahkan ada yang
nggak percaya kalau Unsyiah punya
Fakultas Kedokteran akreditasi A, jadi
antusias pengunjung di stand Unsyiah
selalu penuh,” cerita Tasya.
Di stand Unsyiah, Tasya dan Novianty
menyediakan beragam informasi berupa
Kami presentasi tentang suasana kuliah di Unsyiah, apa aja keunggulan Unsyiah dan cerita bagaimana suasana di Aceh.
Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, meluncurkan aplikasi Kartu Rencana Studi (KRS) online berbasis android di Gedung Rektorat Unsyiah. Aplikasi ini merupakan hasil rancangan dari Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Unsyiah.
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
22 GALERI
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof.Dr.Ir. Samsul Rizal M.Eng, secara resmi membuka rapat kerja (Raker) Unsyiah tahun 2018, dengan tema Peningkatan Kapasitas Layanan dan Efisiensi Menuju Universitas Syiah Kuala Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dan PTN-Badan Hukum di Gedung AAC Dayan Dawood.
Sebanyak 1.162 mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Aceh Pidie. Prosesi pelepasan ini dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, BC., di halaman Biro Rektorat Unsyiah.
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof.Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng, melantik anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tahun 2018 di Gedung AAC Dayaan Dawood.
23GALERI
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
24 GALERI
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) kepada Adnan Ganto di Gedung AAC Dayan Dawood.
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
25GALERI
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., melantik Dr. drg. Cut Soraya, M.Pd., Sp.KG sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di Gedung AAC Dayan Dawood.
Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, melantik profesor Prof. Dr. Muchlisin Z.A, S.Pi, M.Sc, sebagai Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) periode 2018-2022. Pelantikan ini berlangsung di Lobi VIP Gedung AAC Dayan Dawood.
Unsyiah berpartisipasi dalam pameran di Gelanggang Mahasiswa, Universitas Sumatera Utara (USU), dalam rangka memeriahkan Rapat Kerja Nasional Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Rakernas Kemenristekdikti) 2018 yang berlangsung dari tanggal 16-17 Januari lalu,
26 RELIGIA
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
dapat ditemukan di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang dikenal sebagai kampus Jantung Hati Rakyat Aceh.
Setiap tahunnya, Unsyiah didatangi ribuan pemuda dari berbagai penjuru Aceh dan Indonesia. Mereka datang untuk menimba ilmu sebagai bekal hidup di masa depan. Bila dulu Bung Karno berkata, “Berikan aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia,” sekarang
MempersiapkanGenerasi Muda yang Andal
Bapak Proklamator Indonesia, Bung Karno, pernah berkata dengan penuh semangat,
“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Ungkapan ini bila diresapi dapat menghadirkan semangat luar biasa dalam membangun bangsa terutama di Aceh yang sedang mengalami ujian dari segala sendi kehidupan. Semangat sama juga
ZAMAKHSYARI
PENGURUS MASJID JAMIK DARUSSALAM, UNSYIAH
27RELIGIA
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Unsyiah kedatangan ribuan pemuda unggul yang siap menimba ilmu.
Kehadiran para pemuda di kampus Unsyiah hendaknya dapat dimaknai bijaksana oleh seluruh civitas akademika. Diharapkan kehadiran pemuda ini bukan sekadar meramaikan suasana, tetapi juga sebagai tanggung jawab yang harus dimaknai dengan cerdas. Sebab kehadiran mereka merupakan potensi untuk membangun nusa, bangsa, dan agama.
Di sisi lain, keberadaan para pemuda di kampus Unsyiah dapat diibaratkan sebagai bibit unggul yang diharapkan dapat berkembang sesuai harapan. Sejalan dengan fakta tersebut, Islam juga menaruh perhatian terhadap pembinaan generasi muda seperti firmanNya
dalam Alquran surat Annisa ayat 9: Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.
Dalam ayat tersebut, Allah Swt mengingatkan agar kita
mempersiapkan generasi yang kuat. Pemahaman generasi kuat bukan hanya pada fisik atau tubuhnya saja. Tetapi, ada yang lebih penting dari pada itu yakni kekuatan ilmu dan mental spiritual yang memadai. Sejarah telah membuktikan banyak orang yang kuat secara fisik, tetapi tidak memiliki ilmu dan mental spiritual dengan mudah ditaklukkan oleh kekuatan lain yang menyesatkan.
Unsyiah sebagai instansi yang menerima amanah dari ribuan orang tua hendaknya dapat merenungi ungkapan bijak dari Imam Asy Syafi’i. Beliau berkata, “Sesungguhnya pemuda itu distandarisasi dari kualitas ilmu dan ketakwaannya. Jika keduanya tidak melekat pada struktur kepribadiannya, maka ia tidak layak disebut pemuda”.
Bila kita merenungi ucapan Imam Asy Syafi’i di atas, maka sangat penting bagi Unsyiah untuk mengisi jiwa para mahasiswa dengan ilmu dan skill yang sesuai perkembangan zaman. Selain itu, perlu ditekankan nilai-nilai ketakwaan agar melekat pada setiap diri mahasiswa. Bila nilai-nilai tersebut sudah tertanam dalam jiwa mereka, maka bagaimanapun zaman berubah, insya Allah mereka akan sanggup menghadapinya dengan sukses dan selamat. Wallahu a’lam. (un)
Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia
28 PERSPEKTIF
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Andreas Kaplan dan Michael
Heanlain mengartikan media
sosial sebagai sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang dibangun
berdasarkan ideologi dan teknologi Web
2.0 dan memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user generated content. Jadi
media sosial merupakan wadah atau
media online yang bebas digunakan oleh
semua orang dengan syarat terkoneksi
dengan internet. Ada berbagai macam
bentuk media sosial seperti Facebook,
LINE, Twitter, Black Berry Massanger,
Instragram, Vlog, dan media sosial
lainnya. sosial juga menyajikan informasi yang up
to date setiap waktunya. Di media sosial
kita juga dapat melakukan interaksi jual-
beli secara online.
Namun, selain dampak positif yang telah
disebutkan di atas, banyak juga dampak
negatif yang telah terjadi. Contohnya
komunikasi di sekitar kita menjadi
lebih renggang. Sekarang ini, kita lebih
senang bermain dengan gadget daripada
menyapa langsung orang di sekitar.
Sehingga kita menjadi apatis atau acuh
tak acuh terhadap lingkungan sekitar.
Bisa kita lihat fakta yang berkembang
saat ini. Jika sekelompok anak muda
duduk bersama di suatu tempat, mereka
REKA HASTIA
MAHASISWI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
Penyalahgunaan
Media Sosial
Penggunaan media sosial tidak mengenal
usia, kasta, hingga genre. Semua orang
bebas memiliki dan menggunakan
media sosial. Bahkan, murid SD juga bisa
menggunakan media sosial. Penggunaan
media sosial juga tidak ada batasan berapa
banyak media yang harus kita gunakan.
Media sosial memiliki dampak yang
sangat besar, baik dampak positif
dan negatif. Ditinjau dari dampak
positifnya, media sosial telah banyak
membantu mansyarakat. Baik itu dari
segi komunikasi, mendapatkan informasi,
mencari rezeki, dan lain sebagainya.
Dengan adanya media sosial informasi
juga lebih mudah didapatkan. Media
ayat 3 dapat dikenakan sanksi pidana
yang diatur di pasal 45 ayat 1. Selain
itu, bentuk penghinaan, menyebar
kebencian, hingga fitnah merujuk
pada pasal 310 ayat 1 dan pasal 311
ayat 1. Sedangkan penyalahgunaan
media komunikasi dan informasi
berhubungan dengan Undang-Undang
ITE no. 11 tahun 2008, sanksinya dapat
berupa 6 sampai 12 tahun penjara.
Begitulah hukum yang menyangkut
penyalahgunaan media sosial. Selain
itu, penyalahgunaan media sosial yang
terbaru adalah berkembangnya hoax.
Seharusnya kita sebagai pengguna tidak
menyajikan informasi yang belum jelas
informasinya. Diperlukan kehati-hatian
dan kroscek sebelum menyebarkan
sebuah informasi.
Dampak dari penyalahgunaan media
sosial sangatlah fatal, maka kita harus
mempertimbangkan setiap hal yang
akan kita lakukan. Sebab dampaknya
dapat merugikan banyak pihak, baik
itu diri sendiri maupun orang lain.
Kita pun diharapkan lebih bijak dalam
menggunakan media sosial, sehingga
dapat meminimalisir pengaruh buruknya.
(un)
29PERSPEKTIF
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
lebih senang bermain dengan ponselnya
ketimbang berbincang dengan teman
di sampingnya. Sehingga bermain
ponsel menjadi tradisi baru bagi mereka.
Dampak negatif lainnya adalah kerap kali
terjadi penipuan, penghasutan, dan adu
domba lewat media sosial.
Penyalahgunaan media sosial dapat
berujung tindak pidana. Berbagai hal
penyalahgunaan media sosial seperti
pencemaran nama baik, menghina,
menfitnah, mengadu domba,
penyalahgunaan media komunikasi dan
informasi, dan lain sebagainya dapat
berakibat fatal. Semua penyimpangan
tersebut memiliki hukuman masing-
masing sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Hukum ini juga dikenal sebagai
cyber law atau hukum telematika atau
hukum dunia maya.
Hukuman pencemaran nama baik melalui
media sosial merujuk pada pasal 27
Penyalahgunaan media sosial dapat berujung tindak pidana. Berbagai hal penyalahgunaan media sosial seperti pencemaran nama baik, menghina, menfitnah, mengadu domba.
berbasis katalis struktur monolith. Sistem
reaktor ini adalah kombinasi antara
reaktor kolom gelembung aliran kebawah
(downflow bubble column-DBC) dan
struktur penyanggah monolith. Dalam
hal penggunaan monolith, isu yang perlu
dipecahkan adalah sistem pengumpanan
gas-cair ke dalam monolith. Persoalan ini
menjadi penting agar efektifitas kontak
gas-cair-padat dimaksimalkan.
Desain reaktor yang saya kembangkan
itu memungkinkan terbentuknya dispersi
gelembung gas dalam cairan yang relatif
homogen sebelum berkontak dengan
monolith. Ketika dispersi ini dikontakkan
dengan monolith, gelembung gas
memasuki saluran karena tekanan
30 RISET
PROF. DR. IR. MARWAN
GURU BESAR BIDANG ILMU TEKNIK REAKTOR DAN KATALISIS
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SYIAH KUALA
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Intensifikasi proses sangat penting
dalam penguatan industri processing
berbasis transformasi kimiawi. Prof.
Colin Ramshaw dari Cranfield University
(Inggris), mengartikan intensifikasi
proses sebagai suatu strategi untuk
mendapatkan pengurangan secara
drastis ukuran sebuah pabrik kimia
yang mampu mencapai tujuan produksi
tertentu dengan mereduksi ukuran unit
produksi mencapai 100 kali atau lebih
(Ramshaw, 1995). Melalui intensifikasi
proses, potensi peningkatan produktivitas
dicapai dengan rekayasa desain reaktor,
desain katalis, dan memanfaatkan
teknologi pendukung yang membuat
proses kimia menjadi lebih simpel dan
ramah lingkungan.
Intensifikasi Proses Melalui Rekayasa Reaktor Kimia untuk Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Industri Kimia Nasional
Saya ingin berbagi pengalaman riset
terkait intensifikasi proses yang dapat
bermanfaat dalam penguatan teknologi
proses untuk industri farmasi dan
bioenergi nasional. Ada dua contoh
pendekatan intensifikasi yang sudah saya
teliti yakni, intensifikasi proses melalui
peningkatan laju perpindahan massa,
dan intensifikasi proses melalui aspek
perpindahan panas. Filosofi yang dipakai
antara lain mengendalikan proses pada
skala waktu sub-mikron atau sub-mikro
detik didalam sebuah reaktor.
Reaktor Monolith untuk Reaksi
Multifasa
Saya telah mengembangkan sistem
reaktor untuk reaksi gas-liquid-padat
transesterifikasi sehingga dalam waktu
singkat 5-10 menit dapat mencapai
konversi kesetimbangan dengan
perolehan biodiesel mencapai maksimal
96 persen (Marwan and Indarti, 2016).
Hasil ini menunjukkan konversi tertinggi
dapat dicapai pada waktu jauh lebih
singkat dan suhu reaksi lebih rendah
dibandingkan kondisi reaksi pada proses
pemanasan konvensional.
Kepentingan Intensifikasi Proses
dalam Industri Kimia Prioritas
Nasional
Pembangunan yang sedang dijalankan
pemerintah saat ini bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang
sejahtera secara merata dan berkeadilan.
Pemerintah melalui Kementerian
Perindustrian telah menetapkan 10
sektor industri prioritas mencakup sektor
industri farmasi dan industri hulu argo.
Sasaran yang ingin dicapai antara lain
ketersediaan teknologi produksi bahan
baku farmasi (sintesa kimia) dan efisiensi
produksi oleofood, oleokimia, dan
kemurgi berbasis teknologi bersih dan
hemat energi.
Hambatan utama dalam komersialisasi
biodiesel adalah masalah biaya produksi
yang masih tinggi termasuk bahan
bakunya sehingga tidak menjadi pilihan
pengguna. Metode produksi sekarang
umumnya menggunakan reaktor batch
besar. Harapan untuk menurunkan
biaya produksi dapat dilakukan dengan
proses kontinyu dan penggunaan
minyak nabati mentah seperti minyak
goreng bekas, atau memanfaatkan
minyak alga (Marwan dkk. 2016).
Inovasi teknologi proses produksi
31RISET
biodiesel melalui rekayasa reaktor kimia
masih berlanjut dan intensifikasi proses
melalui pemanfaatan katalis padat dan
microwave dapat menjadi alternatif
untuk mendukung penurunan biaya
produksi.
Pengembangan reaktor monolith-DBC
dengan reaksi model pembuatan butene-
1,4-diol sebagai salah satu bahan baku
industri farmasi dan riset pengembangan
reaktor microwave-monolith untuk
sintesa biodiesel memperlihatkan
adanya peluang intensifikasi proses
melalui pilihan desain reaktor yang lebih
simpel untuk mencapai tujuan reaksi.
Dengan penguasaan pengetahuan dan
teknologi beorientasi pada intensifikasi
proses, kita semua sangat berkeinginan
Universitas Syiah Kuala dapat berperan
dalam pengembangan teknologi proses
yang mendukung penguatan industri
prioritas nasional seperti industri farmasi
dan industri hulu argo di Indonesia dan
lingkungan regional.
*Tulisan Riset di atas diambil dari pidato
Prof. Dr. Ir. Marwan, pada Sidang Terbuka
Pengukuhan Guru Besar di Universitas
Syiah Kuala, Kamis (30/11/2017).
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
hidrodinamis dari fluida cairan yang
mengalir, sehingga terbentuk aliran
gas-cair yang mendekati aliran Taylor
di dalam saluran-saluran kecil monolith
sebagaimana diamati dengan metoda
magnetic resonance imaging (MRI).
Dalam reaksi hidrogenasi butyne-1,4-diol
menjadi 2-butene-1,4-diol dengan katalis
palladium, reaktor monolith-DBC mampu
menghasilkan laju reaksi yang hampir
empat kali lebih tinggi dibandingkan
dengan sistem reaksi konvensional
dengan selektivitas mencapai 97 persen
(Marwan and Winterbottom, 2003).
Reaktor Microwave untuk Produksi
Biodiesel
Riset yang saya lakukan juga menelaah
upaya untuk memanfaatkan katalis padat
dari bahan alam dan bahan buatan,
namun perlu teknik untuk mengatasi
kendala reaktivitas rendah. Kombinasi
reaktor microwave dan katalis padat
menjadi upaya selanjutnya untuk
mengembangkan sistem reaktor yang
dapat mendukung intensifikasi proses
produksi biodiesel dengan katalis padat.
Untuk mengatasi kendala pemisahan
katalis homogen sekaligus meniadakan
tahap pemisahannya dari produk reaksi,
penggunaan katalis padat menjadi
sasaran utama. Dua katalis padat yang
telah diuji kinerjanya di bawah pengaruh
iradiasi microwave yakni katalis Ca(OH)2
dari kulit kerang dan katalis serbuk
monolith.
Efektivitas Ca(OH)2 dari kulit kerang
Cryotopleura costa sebagai katalis telah
diuji dalam produksi biodisel dari minyak
sawit. Katalis Ca(OH)2 kulit kerang ini
secara efektif mampu berperan dalam
Hambatan utama dalam komersialisasi biodiesel adalah masalah biaya produksi yang masih tinggi termasuk bahan bakunya sehingga tidak menjadi pilihan pengguna.
Kumpulan PuisiSurya Kurniawan
32
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
KREATIF
Isyarat Parau Jiwa
Inilah angin yang setia dalam genggamanku
Menunggu senja yang mengail anak malam, aku
Kedua ruas tangan telah ditahan mata cahaya
Kuperkenalkan; kepadamu
Angin itu telah dipenjarakan pasukan senja
Kenangkanlah kepadaku kutuk dan sumpah dahulu
Tidur dihantarkan pahitnya angin malam
Sehelai bunga padi yang dahulu menyampaikan rasa dukanya
Inilah diam yang setia dalam diriku
Kata berada dalam gamitan melipat dirinya kembali
Kita berada dalam diam yang khusyuk pada gemarnya
Barangkali kaki tak percaya tanah yang setiap waktu dipijaknya
Ia ragu ada yang berbohong dan menyuap jiwa-jiwa
Perkenalkanlah senyap yang setia menahan teriakanku
Ia bersila duduk di atas seribu kata yang menunggu diruapkan
Bunyi seruling telah melengkapkan senyapnya
Seberapapun gurauan angin-angin tiada sanggup melawan
Ia kokoh berdiri, berpijak dilawan sendiri
Inilah sunyi yang setia menampar-nampar tubuhku
Ia tertawa menggila, waktu berjalan saja
Dipelukan sang sunyi aku bernyanyi sepi
Inilai sepi yang setia mengabdi di diriku
Sehelai ramai hilang dari tubuhnya
Lepas …
Banda Aceh, 6 Januari 2018
Dalam Kata: Sebuah Negeridi Ujung Jurang
Kata-kata dalam negeriku
Negeriku dalam kata
Akrab membaui di halu pagi lengkap dengan
delir angin yang gemar menanti
Negeriku dalam kata
Meruapkan arti hidup atas pejuangan dan persaksian; di
matanya
Di mata dua anak nelayan yang habis disentuh nafas lautan
Anak ombak membayang di wajahnya
Khusyuk berkelakar menuntun hari kepada senja
Bercerita kota-kota di negerinya
Tentang,
Jiwa gagah yang beradu mantra-mantra Tuhan dari bibirnya
Petua berpeci yang melingkarkan zikir di tangannya
Anak yang berkepang dua di kepalanya
Ayah yang berpancar lilin dan dupa di matanya
Angin pun meranggas pada badan anak nelayan, sebab belum
tuntas jaring terbuang.
Terbuang dari mantra-mantra Tuhan
Terbuang dari zikir di tangan
Terbuang dari dupa-dupa yang meruahkan wangi
Negeriku dalam kata
Meruapkan arti hidup atas pejuangan dan persaksian; di
matanya
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA, FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN, UNSYIAH
33KREATIF
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Di mata sepasang gagak dan merpati
Siul dalam kebisuan mereka khusyuk bercerita,
Gadis-gadis yang tak lagi merangkulnya dijerat pandang wajah
bertudung
Gadis-gadis yang tak lagi menari dengan piring-piring dan suara
tepuk dari tangannya
Berjalan tanpa dosa dilangkahnya di depan mata mereka
Sedang seorang tua berdiri merangkul sepasang burung gagak
dan merpati
Mari bernyanyilah, bergembira, bersukaria, menari di atas taring-
taring kata yang setia terucap: di bibirnya,
Menarilah di atas cakar-cakar perlakuan dari tubuhnya, biarlah
darah menumpah di tanah merdeka, Biarlah …
Biar wanita-wanita bertukar lelah dengan ladang
Biar mereka berpijak lumpur sampai petang
Menunggu matahari ditampar malam
Sementara lelaki lelap dengan mimpinya di bawah kayu bambu
rumah tua
Negeriku dalam kata
Meruahkan arti hidup atas pejuangan dan persaksian; di
matanya berkata
“Sebab belum tuntas jiwa berdamai dengan raga ini, mata air
mataku menangis, ambil dan minumlah dari air-air suciku yang
lain, biar hilang kekotoran dari jiwaku,”
Negeriku dalam kata
Akrab membaui di halu pagi lengkap dengan
Delir angin yang gemar menanti
Jiwa yang pongah berdiri di atas tubuhnya
Di hulu subuh dan rembang senja
Tiada tengadah, tiada termanggu
Damai dan cinta menjadi batu
Dermaga teduh hanya bermain dengan hantu-hantu.
Puisi ini berhasil meraih juara 1 penulisan puisi SELEKSIMI tingkat
Universitas Syiah Kuala mewakili FKIP.
Banda Aceh, 9 November 2017
Elegi, Sayang
Aku rapuh, sayang
Kau tampakkan taring-taringmu di dua mataku
Kau menumpuk duka, sayang
Aku terdiam, menari di atas dukaku
Untungnya duka masih setia menemaniku
Kau menyudutkan hatiku, sayang
Angin bilang kau yang mengirimkannya untuk melilitku dalam
gigil dinginnya
Aku berdiri di sini, menatap kota kita yang sudah senja
Kau mencakarku, sayang
Dengan kuat jemarimu dan mulut yang siap
Menghisap darah yang keluar dari tubuhku
Kau terlalu semangat, sayang
Aku bersembunyi dengan istri dan anak-anakku
Di bawah jembatan dan daun-daun pisang yang menghadang
air hujan ke tubuh kami
Jangan seperti itu, sayang
Kami masih mencintaimu.
Banda Aceh, 6 Januari 2018
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Saat ini, tantangan mahasiswa di
era millennial semakin kompleks.
Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi membawa perubahan
cepat di segala bidang, termasuk di
dunia pendidikan. Pendidikan yang
baik merupakan investasi masa depan
bagi mahasiswa dalam menumbuhkan
kreatifitas, mandiri, dan inovasi. Agar
hal tersebut terarah dan dapat diawasi,
dibutuhkan peran aktif orang tua dan
pendidik.
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sebagai
institusi pendidikan tinggi terus berupaya
melahirkan generasi inovatif, mandiri,
dan terkemuka. Ini bertujuan untuk
meningkatkan pendidikan, penelitian,
serta pengabdian masyarakat.
Unsyiah pun terus berupaya
meningkatkan kualitas, salah
satunya dengan menambah hasil
riset dan publikasi jurnal. Selain itu,
juga ditingkatkan fasilitas gedung
pendidikan, sertifikasi proses pengujian
di laboratorium, keterbukaan informasi
publik, sistem manajemen dan tata
kelola, beasiswa, serta peningkatan
kerjasama nasional dan internasional.
Hal tersebut diharapkan menjadi
bekal mahasiswa untuk memperoleh
pendidikan yang berkualitas dengan
menjunjung tingii nilai agama dan
budaya, sehingga menjadi profesional
dalam dunia kerja.
35GALERI
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
38 FAKULTAS
Selain mengikuti ujian tertulis di
Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN), calon
mahasiswa baru juga wajib mengikuti
ujian keterampilan untuk bidang
tertentu. Di Unsyiah, ada dua program
studi (prodi) yang mengharuskan calon
mahasiswa mengikuti ujian keterampilan,
yaitu prodi Pendidikan Jasmani,
Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek),
dan prodi Pendidikan Seni. Kedua prodi
ini bernaung di bawah Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Saat ditemui Warta Unsyiah, Senin
(12/2), Sekretaris Prodi Penjaskesrek,
Ifwandi, S.Pd, M.Pd., membenarkan hal
ini. Ujian keterampilan secara nasional
menentukan kelulusan mahasiswa. Ujian
ini juga menjadi pembeda dengan prodi
lain setelah ujian tertulis.
“Persentase nilai kelulusan terdiri atas 50
persen ujian tulis dan 50 persen dari ujian
keterampilan. Jika ini memadai otomatis
mahasiswa bersangkutan akan lulus,”
sebutnya.
Ujian keterampilan dimaksudkan untuk
menjaring mahasiswa yang berkompeten
sesuai prodi yang dipilihnya. Seperti
di prodi Penjaskesrek yang setiap
mahasiswanya harus mendapatkan
rekomendasi sehat dari dokter melalui
berbagai tes. Para mahasiswa harus
memiliki fisik yang sehat, terutama
kesehatan paru dan tekanan darah.
“Tahap selanjutnya adalah tes
kemampuan dasar berupa uji
kemampuan kondisi fisik, daya tahan,
ketahanan jantung, paru-paru, dan tes
kelincahan.”
Tahapan ini perlu diikuti calon
mahasiswa berdasarkan ketentuan
Panduan Operasional Baku (POB)
ujian keterampilan yang dikeluarkan
Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) RI.
Prodi Penjaskesrek berharap mampu
menjaring mahasiswa sehat yang
nantinya dapat menjadi atlet atau
pengajar olahraga yang baik. Tentu saja
ini harus didukung dengan nilai akademik
yang memadai. Selain itu, untuk
memudahkan Unsyiah mengikutsertakan
mahasiswanya dalam ajang turnamen
olahraga, sekaligus membina mereka
menjadi atlet profesional.
Sementara itu, Koordinator Prodi
Pendidikan Seni, Dr. Ari Palawi, S.Sn.,
Program Studi Penjaskesrek dan Pendidikan Seni Menguji Keterampilandi Bidang Khusus
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
39FAKULTAS
M.A., saat dijumpai Warta Unsyiah
secara terpisah juga mengungkapkan
hal senada. Ia menjelaskan saat ini masih
banyak anggapan dari masyarakat yang
melihat ujian keterampilan sebatas
pelengkap ujian tertulis. Padahal ada
perbedaan jelas antara ujian tertulis
dengan ujian keterampilan, sebab inilah
yang membedakan lembaga kursus
dengan lembaga pendidikan tinggi.
Ari Palawi juga menjelaskan saat
ini dunia seni di pendidikan tinggi
dibagi menjadi dua orientasi, yaitu
non-kependidikan dan kependidikan.
Orientasi non-kependidikan bertujuan
untuk melahirkan pencipta seni, penyaji
seni, pengelola seni, bahkan peneliti seni.
Sementara kependidikan bertujuan untuk
melahirkan pendidik seni yang memiliki
kompetensi pendidikan seni.
“Bahkan pendidik seni bisa melahirkan
pencipta seni, penyaji seni, pengelola
seni, dan peneliti seni,” kata Ari di ruang
kerjanya.
Saat ini, prodi Pendidikan Seni Unsyiah
memiliki bidang konsentrasi seni rupa,
tari, teater, dan musik. Para mahasiswa
diberi kebebasan untuk memilih bidang
konsentrasi tersebut. Saat memilih
prodi ini, para calon mahasiswa juga
diharuskan mengikuti wawancara dan tes
keterampilan seni. Kemampuan mereka
menguasai salah satu kesenian Aceh
menjadi poin khusus penilaian.
Melalui ujian keterampilan, prodi
Pendidikan Seni berharap calon
mahasiswa siap untuk berbagi ilmu. Selain
itu, untuk melihat komitmen mahasiswa
dalam minat dan menghargai seni. Ari
dan tim juga akan melakukan sosialisasi ke
sekolah-sekolah guna mendekatkan prodi
Pendidikan Seni ke calon mahasiswa baru.
“Calon mahasiswa semestinya tidak
melihat seni sebatas hiburan, tetapi seni
sebagai disiplin ilmu yang memiliki nilai
untuk mendewasakan orang agar lebih
beradab.”
Meski telah mengikuti serangkaian seleksi
ujian keterampilan, kelulusan calon
mahasiswa di SBMPTN tetap tergantung
dengan nilai yang diperoleh. (mr)
40 ENGLISH
EDISI 219 . JANUARI 2018
Cu
t N
ad
a N
ab
ila
Investment forMillennials in Globalized Era
NAMECut Nada Nabila
ADUCATIONAL BACKGROUDInternational Accounting Program, Faculty of Economics and Business, Syiah Kuala University
PLACE, DATE OF BIRTHBandung, November 9th, 1998 ACHIEVEMENTS :• The Winner for Environmental Ambassador of
Banda Aceh 2014• Runner-up I for Environmental Ambassador
of Aceh Province 2014• Third place for Article Writing Contest held
by Atjehpost and Mifa Bersaudara
ORGANIZATIONAL EXPERIENCE :• Coordinator of Accelerated English Society
(ACCES) 2016 – present• Volunteer in Sudah Dong (Anti-bullying campaign
movement) 2015 – present• Member of Aceh Environmental Ambassador
Forum 2014 – present• Vice President of Banda Aceh Children Forum
BIODATA
41ENGLISH
number of human resources in Indonesia itself. Consequently, millennials must be able to compete globally and take the opportunities in international market such as Singapore, Europe, Japan, and other countries.
Global competition forces us to have high standard and capability to succeed within the competition. This standard is different with the standard in our parents’ era because the challenge and threat are also different and more complex. Therefore, three required criteria are needed to get us survived in the competition, namely; (1) technical skill (e.g. accounting, law, agriculture, etc.), (2) personality (attitude and (3) tech-savvy. Knowledge obtained from formal education is not enough. There should be additional factor to support it which makes us different from other competitors and that is soft skills. Soft skills are skills that contribute in improving and supporting the other three criteria. Soft skills are not only about public speaking and time management but also how we behave while working in team, meeting new people, and eager to learn new things such as technology (e.g. software, devices, etc) because technology grows rapidly. If we are not aware about the development of technology, we will be left behind and replaced by the technology itself. With soft skills that we have enhanced from teamwork or organizational experiences, internet and technology will optimize our performance in implementing and showing our hard skill instead of replace our function. For instance, someone who academically performs well, if does not have ability to communicate effectively and avoid team working will hardly to survive compared to someone with
average knowledge background but can make other colleagues comfortable to work with him/her, welcome to differences, and accept criticisms for self-development. Another crucial point is that soft skills also include good foreign language proficiency. The more languages we master, the wider opportunities we can achieve.
In 1960, some scientists stated that children with foreign language proficiency had slow reaction and indicated disability. However, Mia Nacamulli, a communication specialist in New York found that learning more than one foreign language can enhance the structure of brain to be more active and can prevent Alzheimer and dementia until five years. From career prospective, those who have that particular skill get more attention from recruiters especially big companies who have branches operate in some other countries. Previously, English speaking skill was seen as preference and special competency, now, it is no longer an added-value skill but an obligatory and required by recruiters. It means that mastering English is not enough to convince the recruiters, thus, we have to master other languages to boost our value. Additionally, Arab, China, Japan, and Europe are the leading models in technology, economy, and education. If we can master the language of at least one of them, it is possible that we can reach the opportunity in those countries.
Millennials should hasten the preparation and expand the comfort-zone. Patience and consistency are the best vitamins to support the efforts. I believe, what we invest today, will bring many advantages that we can harvest in the future. (un)
Lately, Y generation (after X generation) or usually known as millennials is being trending topic around the globe starting from their lifestyle,
behavior, education, and not to mention, technology. Millennial generation is people born between 80’s until 2000’s (15 to 35 years old today. Some people gave criticisms while some others sent compliments at some points.
Millennial generation lives in digitalized era where technologies are more developed compared to what had been felt by previous generations. Unquestionably, this generation is more tech-savvy. In term of lifestyle, essentially, the dynamic of social condition that goes along with the development of technology lead to the changes in behavior and needs. That dynamism cannot be denied or even discarded. Generations after millennials will also transform depending on the changes that occurred in their era.
Living in such digitalized and globalized era is challenging for millennials. Competition force becomes stronger and tighter, now, we no longer compete regionally, or nationally, but globally. No more boundaries among countries mean wider spaces and choices for foreigners to enter and grab the opportunity in Indonesia’s market. This phenomenon is a warning signal for Indonesian youths who have population of more than 50% from the total population of Indonesian citizens. What a huge potential. However, if the potential does not aware and ready to face the global competition, anxiously, the available opportunities will not sufficient to absorb a huge
EDISI 220 . FEBRUARI 2018
44 MUTU
EDISI 216 . OKTOBER 2017EDISI 220 . FEBRUARI 2018
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku seseorang yang menjadi ciri khas dari tiap individu
untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam keluarga, masyarakat dan negara. Karakter merupakan penggambaran tingkah laku yang dilaksanakan dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) secara implisit ataupun eksplisit, nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.
Karakter berbeda dengan kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai-
nilai. Karakter seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup panjang. Karakter manusia tidaklah dibawa sejak lahir, karena karakter terbentuk oleh faktor lingkungan dan orang yang ada di sekitar lingkungan. Karakter terbentuk melalui berbagai proses pembelajaran yang didapatkan dari berbagai tempat seperti rumah, sekolah, dan juga lingkungan tempat tinggal. Pihak yang berperan dalam pembentukan karakter seseorang antara lain keluarga, guru, dan teman.
Secara psikologis dan sosiologis manusia memiliki beberapa unsur yang berkaitan dengan terbentuknya karakter. Unsur
MendesainKarakter Mahasiswa
DR. NUR WAHYUNIATI, M.IMUN
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN, LEMBAGA PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNSYIAH/DOSEN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH
45MUTU
EDISI 216 . OKTOBER 2017EDISI 220 . FEBRUARI 2018
tersebut menunjukkan bagaimana karakter seseorang. Unsur tersebut diantaranya: sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan dan kemauan, konsepsi diri (self-conception).
Pembentukan karakter merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perguruan tinggi harus memiliki komitmen untuk mendukung program pemerintah tersebut. Lembaga pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki struktur, sistem, dan perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat. Berdasarkan hasil deklarasi DAKAR (Senegal, April 2000), terdapat lima poin hasil pendidikan yang diharapkan di abad 21, yaitu:
1. Tangguh menghadapi tantangan 2. Kritis dan mampu memilih3. Mengenal dan mampu memecahkan
masalah 4. Kreatif dan imajinatif 5. Memperhatikan lingkungan (keluarga,
masyarakat, negara dan dunia).
Pendidikan karakter di perguruan tinggi merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga kampus yang meliputi komponen: pengetahuan, komitmen melakukan tindakan dan kebiasaan bertindak sesuai nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia paripurna (insan kamil).
Pendidikan karakter di perguruan tinggi perlu melibatkan berbagai komponen terkait yang didukung oleh proses pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum,
proses pembelajaran dan penilaian, pengelolaan kampus, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan mahasiswa di kampus, pemberdayaan sarana prasarana, dan etos kerja seluruh warga kampus. Berbagai upaya harus dilakukan agar implementasi pendidikan karakter dapat berhasil dengan maksimal.
Upaya untuk mewujukan pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui:1. Kegiatan pokok: pengintegrasian
pendidikan karakter dalam perkuliahan, dan membangun budaya kampus (kultur) berkarakter.
2. Kegiatan pendukung: seminar, pelatihan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.
Berbagai upaya harus dilakukan agar implementasi pendidikan karakter dapat berhasil dengan maksimal. Cara itu dapat ditempuh dengan pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam pendidikan (intra dan ekstra kurikuler) dengan mensinergikan pendidikan, penelitian dan pengabdian serta pengembangan kultur kampus di tingkat universitas, fakultas, jurusan/prodi, biro, lembaga, UPT, organisasi
kemahasiswaan, dan unit kerja lainnya.
Untuk mewujudkan lulusan yang mampu berdaya saing di tingkat regional, Universitas Syiah Kuala harus bergerak dan segera mendesain strategi pengembangan karakter mahasiswa secara lebih terstruktur. Seluruh stakeholders Unsyiah harus memiliki rasa kebersamaan dan kesadaran kolektif terkait penting dan mendesaknya kebutuhan akan adanya grand design atau road map pembentukan karakter mahasiswa Unsyiah. Nilai-nilai karakter mahasiswa Unsyiah harus dirumuskan dan harus dapat direalisasikan dalam sikap dan perilaku, serta perlu diprioritaskan nilai-nilai karakter tertentu guna memudahkan implementasi.
Pusat Pengembangan Pendidikan LP3M Unsyiah sebagai salah satu unit kerja yang sangat concern dengan hal ini telah menginisiasi adanya workshop grand design pendidikan karakter mahasiswa Unsyiah sebagai cikal bakal strategi pengembangan karakter mahasiswa yang lebih sistematis dan terintegrasi. Mari kita jadikan tahun 2018 sebagai tahun pengembangan karakter mahasiswa, demi Unsyiah yang lebih baik. (un)