22
WARTA DUA BAHASA - EDISI 02 SEPTEMBER 06 MERAIH MASA DEPAN Orang Hidup dengan HIV/AIDS Dilatih Memulai Usaha Sendiri Dua Seniman Musik Jadi Duta Buruh Migran Indonesia Membangun Kembali Yogyakarta dan Jawa Tengah Mengelola Kembali Usaha setelah Tsunami tanpa Pekerja Anak Forum Tripartit bahas MEKANISME DAN SISTEM SUB-KONTRAK (OUTSOURCING)

MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

WARTA DUA BAHASA - EDISI 02 SEPTEMBER 06

MERAIHMASA DEPAN

Orang Hidup denganHIV/AIDS Dilatih

Memulai Usaha Sendiri

Dua Seniman MusikJadi Duta Buruh Migran

Indonesia

MembangunKembali Yogyakarta

dan Jawa Tengah

Mengelola KembaliUsaha setelahTsunami

tanpa Pekerja Anak

Forum Tripartit bahas MEKANISME DAN SISTEM SUB-KONTRAK (OUTSOURCING)

Page 2: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

2

Hak-hak dalam BekerjaDua Seniman Musik Jadi Duta Buruh Migran Indonesia

Staf Diplomatik Indonesia Dilatih tentang Hak Pekerja Migran

Forum Tripartit Bahas Mekanisme dan Sistem Sub-kontrak(Outsourcing) di Indonesia

Mengkaji Sistem Upah Minimum di Indonesia

Meningkatkan Daya Saing, Menciptakan Lapangan Kerja

KetenagakerjaanMembangun Kembali Yogyakarta dan Jawa Tengah

Mengelola Kembali Usaha setelah Tsunami

Pelatihan berbasis Kompetensi untuk Masa Depan yangMenjanjikan

Meningkatkan Kecakapan Hidup melalui Pelatihan MemulaiUsaha

Memberdayakan Masyarakat Papua melalui PendekatanPartisipatif Berbasis Komunitas

Perlindungan SosialMeningkatkan Pelatihan Pra Keberangkatan “Migrasi yang

Aman Selamatkan Kehidupan”

Orang Hidup dengan HIV/AIDS Dilatih Memulai Usaha Sendiri

Dialog SosialSekilas: Dukungan untuk Pekerja

Timor LesteILO Dukung Pemulihan Timor Leste dari Konflik

Cuplikan

Buku

2

3

4

4

78

9

8

9

10

11

21

21

13

14

15

16

ARTIKEL-artikel dalam Warta ILO Jakarta kali initerfokus mengenai hal-hal yang terkait Program PekerjaanLayak ILO di Tingkat Negara. Program ini ditujukan untukmendukung pemerintah, pengusaha dan serikat pekerjamelangkah maju menjalankan tujuan-tujuan pekerjaanlayak, yang dikembangkan berdasarkan masukan yangmereka sarankan.

Di Indonesia, prioritas kegiatan adalah: (1)menghapuskan eksploitasi di tempat kerja,terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaanuntuk anak dan tindak kekerasan yangdialami banyak pekerja migran; (2)mempromosikan penciptaan lapangan kerjasebagai upaya untuk mengurangikemiskinan dan membantu pemulihan matapencaharian, terutama di daerah yangterkena krisis atau tertinggal; dan (3)memperkokoh administrasi ketenagakerjaandan dialog sosial dalam meningkatkanpertumbuhan ekonomi, pemerintahan yangbaik serta pelaksanaan hak-hak kerja.

Banyak dari program-program ini terfokus pada kaummuda Indonesia – membantu mereka memperoleh masadepan yang lebih baik (begitu pula dengan masa depannegara) melalui kesempatan pendidikan, pelatihan,ketenagakerjaan dan kewirausahaan. Artikel-artikel di Wartaini pun membahas mengenai kemajuan yang dicapai dibidang-bidang tersebut – dan upaya yang diperlukan untukmelakukan perubahan nyata.

Di Timor Leste, prioritas dari Program Kerja Layak adalahmendukung proses pembangunan nasional melaluipenciptaan lapangan kerja dan memperkokoh administrasiperburuhan dan lembaga tripartit. Krisis ekonomi yangmemperburuk kondisi ekonomi dan sosial mendorongkebutuhan akan penciptaan lapangan kerja dan programpemulihan di mana ILO telah menjadi mitra aktif.

Kemajuan yang dicapai dalam penerapan Program-program di Tingkat Negara sangatlah tergantung pada kerjasama yang dilakukan bersama pemerintah, pengusaha,pekerja dan organisasi kemasyarakatan serta masyarakatdonor. Keberhasilan dalam melakukan pekerjaan penting iniakan selalui menjadi keberhasilan bersama dengan semuapihak yang memiliki komitmen untuk meraih masa depanyang lebih baik.

reD

AK

SI

daftar ISIpemred

Pemimpin Redaksi: Alan Boulton

Wakil Pemimpin Redaksi: Peter Rademaker

Editor Eksekutif: Gita Lingga

Koordinator Editorial: Gita Lingga

Alih Bahasa: Gita Lingga

Sirkulasi: Budi Setiawati

Kontributor: Asenaca Colawai, Carmelo Noriel/Lusiani Julia, Christianus Panjaitan, Dede ShintaSudono, Djoa Sioe Lan, Galuh S. Wulan, Gloria J.Panjaitan, Gita Lingga, Idauli Tamarin, Lotte Kejser,Parissara Liewkeat dan Rolly Damayanti.

Desain & Produksi: Ikreasi

Warta ILO JakartaMenara Thamrin BuildingJl. M. H. Thamrin Kav 3, Jakarta 10250, IndonesiaTelp. (62-21) 391-3112, Faks (62-21) 310-0766Email: [email protected], Website: www.ilo.org/jakarta

Dari KAMI

Liputa UtamaMeraih Masa Depan tanpa Pekerja Anak

di Asia Pasifik

Pekerja AnakStrengthening Communities to Tackle Child Drugs

Traffickers

Dampak Putus Sekolah Dini dan Pekerja Anak diIndonesia: Temuan-temuan Kunci

Warta ILO Jakarta merupakan terbitan ILO dalam duabahasa yang bertujuan memberitakan kegiatan-kegiatan pokok ILO Jakarta di Indonesia. Warta iniakan dipublikasikan tiga kali dalam setahun sertadapat diakses secara online. Opini-opini yangtercantum di dalam publikasi ini tidak mencerminkanpandangan dari ILO.

dari Kami

20

22

17

Page 3: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

Meraih Masa Depan

“SEMINAR ini memainkanperanan penting dalam membangunkomitmen politik yang lebih kuat lagimelalui upaya pengentasan kemiskinandan perluasan pendidikan. Karenanya,saya mengajak negara-negara pesertauntuk bersama-sama menanggulangimasalah pekerja anak melalui programkegiatan terpadu, khususnya di kawasanAsia dan Pasifik,” demikian Menteri TenagaKerja dan Transmigrasi, Erman Suparno,pada Rabu (12/7) saat membuka RegionalSeminar ILO/Jepang se-Asia Pasifik menenaiPenghapusan Pekerja Anak di Jakarta.

Ia pun menegaskan komitmen PemerintahIndonesia untuk memerangi pekerja anak. “Kamitelah berkomitmen mengambil langkah-langkah segera.Menyusul ratifikasi Konvensi ILO, RAN tersebutmemaparkan secara rinci prioritas dan strategi penghapusanbentuk-bentuk terburuk pekerjaan anak yang terbagi dalamtiga tahap selama rentang waktu 20 tahun. RAN punmemperkuat koordinasi dengan pihak-pihak terkait di semuatingkatan,” Menteri Erman menjelaskan.

RAN mengidentifikasikan lima bentuk terburukpekerjaan untuk anak sebagai sasaran langsung: anak-anakyang terlibat penjualan, pembuatan dan perdagangan obat-obat terlarang, perdagangananak untuk dilacurkan, pekerjaanak di sektor perikanan lepaspantai, di pertambangan, dandi sektor alas kaki.

Seminar ini dihadiriperwakilan pemerintah,pengusaha dan pekerja dari 11negara di Asia dan Pasifikuntuk menganalisis langkah-langkah penanggulanganpekerja anak, terutamabentuk-bentuk terburuknya,sejalan dengan pelaksanaanDeklarasi ILO mengenai Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar diTempat Kerja. Deklarasi ini telah diterima secara luas sebagaistandar universal mengenai hak-hak asasi di tempat kerja.

Selama seminar tiga hari ini, para peserta membahassecara mendalam program dan tindaklanjut yang telahdilakukan sebagai upaya menghapuskan pekerja anak,terutama bentuk-bentuk terburuknya, sertamengarusutamakan masalah pekerja anak ke dalam kerangkakebijakan nasional, khususnya pengentasan kemiskinan danpendidikan untuk semua. Mereka pun menelaah langkah dankebijakan selanjutnya dalam mewujudkan masa depan tanpapekerja anak.

Guy Thijs, Direktur ILO-IPEC Jenewa, menegaskanbahwa dalam abad ke-21, tidak seorang anak pun bolehtereksploitasi ataupun ditempatkan di pekerjaan berbahaya.

“Tidak seorang pun boleh terhambat aksesnya terhadappendidikan. Tidak seorang pun berhak diperbudak untukbertahan hidup. Mari kita terus memperjuangkan hak bagisemua anak untuk dapat menikmati masa kanak-kanakmereka. Kendati upaya menghapuskan pekerja anak masihmenjadi tantangan, saya percaya kita sudah berada di jaluryang benar.”

Sebagai bagian dariprogram, para pesertamengunjungi salah satukegiatan proyek ILO di Ciomas,Bogor, untuk melihatpenggunaan pekerja anak diindustri alas kaki. Dikenalsebagai Bengkel Alas Kaki,Kabupaten Ciomas merupakanrumah dari ratusan bengkelsepatu dan sandal. Banyakanak-anak setempat bekerja diindustri ini, sebagian bekerjaparuh waktu setelah sekolah,sedangkan mereka yang putussekolah bekerja penuh waktu.Terdapat sekitar 2.000 bengkel

di Kabupaten yang memiliki 11 desa ini.

Staf ILO di Ciomas, Mediana Dessy, menjelaskan bahwabanyak anak-anak yang terpaksa putus sekolah di tingkatsekolah dasar karena harus membantu orangtua merekamendapatkan penghasilan tambahan. Mereka, berusiasembilan hingga 17 tahun, menghabiskan hampirkeseluruhan hari-hari mereka di bengkel, dengan hanyamemperoleh sebagian kecil pendapatan yang diperolehorangtua atau pekerja dewasa lainnya.

“Saya senang dapat memberikan uang ke ibu saya, itucukup buat saya,” Mohamad Hendar, 11 tahun, yang putussekolah di kelas tiga sekolah dasar, seperti dikutip dari theJakarta Post. Ia bertanggungjawab mengelem bagian-bagiansepatu dan memperoleh Rp 15.000 (US$1.63) setiap minggu.

liputan UTAMA

3

PEKERJA ANAKtanpa

Seminar ini memainkan peranan pentingdalam membangun komitmen politikyang lebih kuat lagi melalui upaya

pengentasan kemiskinan dan perluasanpendidikan. Karenanya, saya mengajaknegara-negara peserta untuk bersama-sama menanggulangi masalah pekerja

anak melalui program kegiatan terpadu,khususnya di kawasan Asia dan Pasifik.

Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI”

di Asia Pasific

© ILO

Page 4: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

4

MENANDAI peringatan Hari Anti MadatInternasional (HANI), ILO), bersama dengan Yayasan PelitaIlmu (YPI) dan Badan Narkotika Provinsi (BNP) DKI Jakarta,menggelar sebuah lokakarya mengenai “Program BerbasisMasyarakat guna Menangani Anak-anak yang Terlibat dalamPeredaran Narkoba”, pada 22 Juni di Jakarta.

Program ini disasarkan kepada para orangtua dan anak-anak dari masyarakat miskin perkotaan melalui berbagailayanan, seperti perpustakaan, tes kesehatan berkala bagianak-anak dan orangtua, konseling narkoba, kegiatan senidan olahraga. Sanggar ini pun bertujuan memperkokoh sistempencegahan dan rujukan yang dirancang untuk anak-anakpencandu narkoba dan kapasitas para anggota keluarga,terutama para ibu, tentang bagaimana mencegah danmengatasi masalah narkoba.

“Kegiatan ini telah menjangkau sekitar 850 anak danmendampingi 66 anak yang terlibat dalam penyalahgunaandan perdagangan narkoba. Diharapkan kegiatan ini dapatmemutuskan rantai peredaran narkoba yang melibatkan anak-anak di bawah umur, terutama dengan melibatkan peran daripendidik sebaya serta dengan meningkatkan keterlibatan anakdalam kegiatan kemasyarakatan lainnya,” ujar Patrick Quinn,Kepala Penasihat Teknis Proyek Penanggulangan Pekerja AnakILO.

ILO melalui Program Internasional PenanggulanganPekerja Anak menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga,seperti Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), YayasanSEKAM, Yayasan Cinta Anak Bangsa, dalam bentukpelaksanaan program-program aksi ini yang terfokus pada

HASIL penelitian ILO pada 2005memperlihatkan bahwa lebih dari 92 persen anakberusia di bawah 18 tahun di wilayah Jakarta Pusat danBarat yang menjadi pengguna atau pernahmenggunakan narkoba juga terlibat dalam pengedarannarkoba. Mereka mulai terlibat pembuatan danpengedaran sejak di usia antara 13 dan 15 tahun saatmasih bersekolah ataupun putus sekolah dari sekolahdasar dan menengah pertama.

Anak-anak yang berada di lingkungan penggunadan pengedar narkotika serta anak pengguna narkoba,kendati sekadar coba-coba, merupakan kelompokpaling rentan terlibat dalam produksi dan pengedarannarkoba. Mereka umumnya putus sekolah di tingkatmenengah pertama akibat tingginya biaya pendidikan,perkelahian atau terlibat narkoba. Kebanyakan terlibat

Mayoritas Anak Pengguna NarkobaJuga Terlibat dalam Peredaran

Peringatan Hari Anti Madat Internasional:

harus bekerja dalam posisi yang merugikan kesehatan, sepertiberjongkok atau duduk bersila di lantai. Mereka pun tidakdisediakan alat pelindung diri yang memadai seperti sarungtangan atau masker.

Patrick Quinn, Kepala Penasihat Teknis dari ProgramPekerja Anak ILO, menjelaskan bahwa ILO mengawasi kondisipara pekerja anak di Ciomas sejak Juni 2005. "Target kamiadalah pada 2016 tiada lagi anak-anak di bawah umur yangbekerja di bengkel-bengkel. Saat ini, Organisasi kami dan paramitranya menerapkan pendekatan persuasif untukmengembalikan anak-anak ini ke bangku sekolah," kata dia.

Seorang peserta dari Jepang, Yashusi Korube,mengatakan bahwa pekerja anak tidak lagi menjadipermasalahan di Jepang. “Mungkin 20 tahun lalu, kami masihmemiliki masalah pekerja anak,” kata dia. Ia menyatakankegembiraannya dapat melihat sendiri kehidupan dan kondisikerja para pekerja, khususnya mereka yang bekerja di bengkelpercontohan. “Saya kini dapat mengatakan ke orang-orangbahwa mereka dapat menggunakan produk yang dihasilkan.”

Di Indonesia, terdapat hampir 4 juta anak di bawah 15tahun yang tidak bersekolah dan 1,5 juta di antaranyabekerja. Jumlah pekerja anak dan putus sekolah terbesarberada di daerah pedesaan.

Negara-negara yang akan hadir dalam seminar iniadalah: Kamboja, Republik Rakyat Cina, Indonesia, Jepang,Laos, Malaysia, Mongolia, Filipina, Singapura, Thailand danVietnam.

Deklarasi yang diadopsi pada 1998 merupakantanggapan ILO terhadap tantangan-tantangan yandditimbulkan proses globalisasi. Deklarasi memuat prinsip-prinsip dasar ILO, yang telah disepakati di berbagai pertemuaninternasional pada tahun 1990-an. Deklarasi mewajibkannegara-negara anggota untuk menghormati, mempromosikandan melaksanakan prinsip-prinsip yang menyangkut hak-hakmendasar kebebasan berserikat dan hak untuk perundinganbersama, penghapusan kerja paksa, penghapusan pekerja anakdan penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan.

untuk AtasiMemperkokoh

Namun, ia mengakui kerapkali merasa pusing akibat bau lem.Jenis lem yang digunakan menggunakan bahan kimiaberbahaya, seperti toluene, methyl ethyl ketone and acetone,yang dapat menimbulkan kecanduan dan masalah kesehatanyang serius.

Berada di dalam rumah, kondisi bengkel umumnyasempit dengan kondisi kebersihan yang buruk. Hasil kajianmemperlihatkan bahwa mayoritas bengkel tidak memilikijendela untuk ventilasi, cahaya yang tidak memadai, kabellistrik dan penggunaan alat-alat listrik yang tidak aman, sertakurangnya alat pemadam kebakaran. Para pekerja seringkali

dari kiri ke kanan: Guy Thijs, Direktur ILO-IPEC Jenewa; Yoshihiro Senoo, Asisten Direktur Jenderaluntuk Urusan Luar Negeri Pemerintahan Jepang dan ; Erman Soeparno, Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi RI.

© IL

O

Page 5: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

rights at WORK

5

pekerja ANAK

dalam penggunaan obat-obatan terlarang sejak usia 12tahun yang diawali dengan merokok, alkohol, danmengisap lem. Pada usia 15 –16 tahun, kegiatan

pencegahan dan penarikan melalui tigapendekatan: Pendekatan komunitas dankesehatan, Pendekatan berbasis jalanandan Pendekatan berbasis sekolah.

“Ketiga pendekatan ini dinilaiefektif dalam mencegah keterlibatananak penggunaan narkoba serta menarikanak dari peredaran. ILO terusmendukung pendekatan ini sertaprakarsa lainnya guna membebaskananak dari jeratan peredaran narkoba,”demikian disimpulkan Patrick.

Komunitas

Sanggar ini pun bertujuanmemperkokoh sistem

pencegahan dan rujukanyang dirancang untukanak-anak pencandu

narkoba dan kapasitaspara anggota keluarga,

terutama para ibu,tentang bagaimana

mencegah dan mengatasimasalah narkoba”

meningkat dengan menggunakanganja, heroin, ekstasi dan shabu.Heroin dan ganja merupakan jenisobatan-obatan yang populer dipengguna narkoba anak.

Keterlibatan sebagai pengedarumumnya dilakukan saat berusia 15tahun dengan alasan untukmendapatkan penghasilan tambahan(berkisar antara Rp 40.000 – Rp200.000 per bulan) danmendapatkan obat-obatan secaragratis. Besarnya pendapatan tersebutsangat tergantung pada jenis obat-obatan yang dijual, jumlah danperanan mereka. Mayoritas pengedaranak ini berkeinginan untuk berhentidan lebih memilih melakukanpekerjaan lain apabila memiliki

pilihan. Meninggalkan wilayah Jakarta, serta dukungankuat dari keluarga dan masyarakat, membantu merekameninggalkan pengedaran narkoba.

Peringatan Hari Anti Madat Sedunia di Jakarta, tanggal 26 Juni 2006

© ILO

© ILO

Page 6: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

MENANDAI Hari Anti Pekerja Anak se-Duniapada 12 Juni, ILO-IPEC meluncurkan hasil temuan surveiterbaru yang menelaah kondisi ketenagakerjaan orangmuda di Indonesia. Kaum muda Indonesia yang putussekolah sebelum menamatkan pendidikan menengahpertama cenderung berpendapatan rendah saat usiadewasa, lebih rentan terhadap pengangguran dan bekerjadi bidang pekerjaan yang kurang aman dan pasti.

Mengomentari laporan tersebut, Deputi Direktur ILOJakarta Peter Rademaker mengatakan bahwa temuan-temuan utama survai ini, yang didukung data-data terkaitlainnya, memberikan bukti nyata bahwa terdapat sejumlahbesar penganggur muda, yang banyak di antaranya tidakberpendidikan dan berketerampilan rendah, tidak memilikikecakapan kerja.

Temuan Kunci

Dampak

KONFERENSI PERBURUHAN INTERNASIONAL KE-95

Soroti

6

Menteri Erman Suparno

MENTERI Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ErmanSuparno, menyampaikan pidatonya di Konferensi PerburuhanInternasional, yang diadakan pada 31 Mei – 16 Juni,menggarisbawahi perkembangan dan kemajuan terakhirberkenaan dengan ketenagakerjaan di Indonesia, khususnyayang ditujukan pada penghapusan pekerja anak sertakesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Lebih dari 3.000 delegasi pemerintah, pengusaha danpekerja menghadiri konferensi tahunan ke- 95 yang dihadiri178 negara Anggota ILO, membahas beragam permasalahandari perubahan pola dalam dunia kerja hingga pekerja anak,K3, hubungan kerja, pengawasan ketenagakerjaan, sertakondisi kerja di Myanmar dan negara-negara lain.

Dalam sambutannya pada 5 Juni, Menteri Suparnomenyatakan bahwa Indonesia telah melakukan kemajuanberarti berkenaan dengan Deklarasi ILO 1998 mengenaiPrinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat Kerja sertaTindaklanjutnya. Ia menekankan bahwa kemajuan pelaksananhak asasi di tempat kerja sejalan dengan pertumbuhanekonomi dan desentralisasi kekuasaan di Indonesia.

“Indonesia, sebagai negara yang mengalami tranformasibesar sebagai upaya menjadi masyarakat demokratissepenuhnya akan selalu mendukung langkah-langkahinternasional yang mendorong kemitraan sosial yang kuat dandinamis. Prinsip-prinsip ini menjadi prioritas tripartit yangtercermin dalam peraturan perundangan kami.”

Ia menyoroti dampak globalisasi ekonomi yang terjadi diseluruh belahan dunia dengan apa yang disebutnya sebagai“permasalahan yang tiada habisnya, khususnya terkait denganmemperoleh penghasilan dan kesejahteraan masyarakat”. Iapun menegaskan bahwa pengangguran masih menjadimasalah besar. “Untuk alasan inilah, Indonesia mendoronghubungan yang kuat dan dinamis dengan masyarakatinternasional guna mengatasi permasalahan ini melalui ikliminvestasi yang lebih baik.”

Berkenaan dengan masalah pekerja anak, Menterimengatakan bahwa Indonesia telah mengambil langkah-langkah segera. Dunia kerja harus terbebaskan dari segalatindakan eksploitasi terhadap anak-anak, kata dia dengan

“Masalah ini harus disikapi dengan mempromosikanpendidikan dan kesempatan pelatihan yang luas bagi orangmuda. Hal ini tidak hanya akan membantu mereka, namunakan menjadi investasi yang efektif bagi masa depan ekonomiIndonesia.”

Di antara temuan-temuan pokok penelitian ini adalah:

Dibandingkan dengan tingkat pengangguran nasionalsebesar 10,4 %, sekitar 66% orang muda berusia 17-18tahun yang putus sekolah menganggur, dengan kisaranmenurun menjadi sekitar 53% untuk usia 19-20 tahun dan20% untuk usia 23-24.

menyontohkan Program Internasional Penghapusan PekerjaAnak di Indonesia sebagai sebuah contoh program yang baik.

Guna memasyaratkan K3, ia melanjutkan bahwaIndonesia telah mengadopsi Sistem Manajemen K3 sejak1996. Melalui penerapan Undang-Undang Ketenagakerjaan13/2003, Sistem K3 harus dilaksanakan dan menjadikewajiban setiap perusahaan. Indonesia pun menyambut baikprakarsa ILO untuk membahas mengenai Kerangka KerjaPelaksanaan K3 sebagai perangkat baru, ia menambahkan.

Ia pun menegaskan pentingnya memadukan programpelatihan, sertifikasi dan penyaluran kerja untuk meningkatkankapasitas sumber daya manusia dan memperoleh pekerjaanlayak. “Konsep tiga dalam satu yang terpadu beruapapelatihan, sertifikasi, dan penempatan saya yakini dapatmenciptakan peluang kerja dan menghapuskan kemiskinan.

Kemajuan Ketenagakerjaan di Indonesia

Juan Somavia, Direktur Jenderal ILO dan Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RIpada saat Konferensi Perburuhan Internasional ke 95.

PUTUS SEKOLAH DINI DAN PEKERJA ANAKdi Indonesia

© ILO

Page 7: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

LEBIH dari satu dekade belakangan ini, Indonesiatelah menjadi negara pemasok pekerja migran terbesar didunia. Indonesia merupakan negaraeksportir tenaga kerja terbesar keduasetelah Filipina. Kendati para pekerjamigran ini merupakan penyumbangdevisa terbesar kedua, sekitar US$ 1,1hingga US$ 2,2 triliun, banyak darimereka yang masih mengalamieksploitasi dan kekerasan di seluruhproses penempatan baik secaraekonomi, fisik, psikologis maupunseksual.

Agar kesejahteraan para pekerjamigran lebih terlindungi serta aspirasimereka lebih terdengar, Serikat BuruhMigran Indonesia (SBMI), bersamadengan ILO, mendeklarasikan duabintang di blantika musik Indonesia,Franky Sahalutua dan Nini Carlina,sebagai Duta Buruh Migran Indonesiapada Kamis, 13 Juni.

Kedua bintang ini ditunjuk berdasarkan kiprahmereka selama ini dalam terlibat dan membelakepentingan serta hak pekerja, khususnya pekerjamigran, serta berdasarkan keinginan langsung para pekerjamigran yang merasa terwakili dengan karya-karya merekaataupun karena kedekatan asal wilayah mengingat NiniCarlina, misalnya, berasal dari daerah asal mayoritas pekerjamigran.

Sebagai Duta Pekerja Migran Indonesia, keduanyabertugas mengampanyekan hak-hak pekerja migran,memberikan informasi dan pemahaman seluas mungkinmengenai permasalahan terkait pekerja migran Indonesiakepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya para calonpekerja migran. Mereka pun mewakili para pekerja migranmenyuarakan aspirasi mencakup masalah perlindungan sejakmendaftarkan diri hingga kepulangan serta memastikan

7

pelaksanaan pelayanan yang memadai untuk calon pekerjamigran seperti sistem dan proses perekrutan, pembiayaan,perjanjian kerja, mekanisme ganti rugi dan hukum sertapelatihan.

Acara bertajuk “Buruh Migran Pahlawan Devisa atauKomoditi?” ini akan dilanjutkan dengan dialog publikmengenai pentingnya perlindungan terhadap para pekerjamigran, mengingat sumbangan besar yang diberikan kepadanegara. Dialog ini menampilkan para pemerhati masalahseputar pekerja migran seperti Rafendi Jamin dari Human RightsWatch Group dan Bonny Setiawan dari Institute Global of Justice.

Duta Buruh MigranIndonesia

Dua Seniman Musik Jadi

hak dalam BEKERJA

Nini Carlina

Putus sekolah dari pendidikan dasar umumnya disebabkanoleh tingginya biaya pendidikan. Sekitar 33%meninggalkan sekolah sebelum menamatkan pendidikanmenengah pertama dan 20% mulai bekerja.

Penelitian ini menemukan tingkat pengangguran yangsangat besar di antara mereka yang putus sekolah dikelompok usia 15-17 tahun (71%), di mana besarannyaberkurang secara berangsur-angsur hingga kaum mudamencapai usia 23-24 tahun (20%)

Di antara mereka yang bekerja dan bekerja mandiri ,penelitian menemukan adanya perbedaan yang signifikanantara mereka yang menamatkan pendidikan menengahpertama dengan yang tidak. Di antara mereka yangbekerja, penghasilan yang diperoleh kelompok yangmenyelesaikan pendidikan mereka sekitar 56% lebih tinggi,sementara untuk yang bekerja mandiri 39% lebih besar.

85% pekerja berusia 15-17 tahun bekerja tanpa kontrak.Mereka yang menyelesaikan pendidikan menengah

pertama tiga kali lebih besar kemungkinannya memperolehpekerjaan dengan kontrak yang jelas dibandingkan denganmereka yang putus sekolah.

33% responden menjawab YA untuk pertanyaan “ApakahAnda pernah merasa bahwa cara anda mencari uang/penghidupan mengandung risiko untuk keselamatan anda(seperti bekerja di jalan, pada malam hari atau pada kondisiberbahaya, dll”.

Hanya segelintir orang muda pernah menerima penyuluhankarier, dan bagi yang menerima, mereka menganggapnyasangat berguna.

Mereka yang putus sekolah cenderung untuk menikah danmemiliki anak pertama rata-rata dua tahun lebih cepatdibandingkan dengan mereka yang menyelesaikanpendidikan dasar. Pernikahan dan kelahiran anak dini dapatmenjadi faktor penyebab terjebaknya mereka dalamkemiskinan di masa mendatang, yang pada gilirannya akanmelahirkan pekerja-pekerja anak baru.

7

© ILO

Page 8: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

DEPARTEMEN Luar Negeri dan ILOmenandatangani Kesepakatan Bersama mengenai PelatihanStaf Diplomatik tentang Hak dan Tanggung Jawab atasPekerja Migran pada 10 Juli di Jakarta. Kesepakatan inidiharapkan memperkuat respons kedutaan terhadap pekerjamigran Indonesia yang terjebak di dalam perdagangan,kerja paksa dan kondisi buruk di negara tujuan.

Alan Boulton, Direktur ILO di Indonesia, menegaskanbahwa pelatihan ini memainkan perananpenting dalam melengkapi staf Layanan

dilatih tentang Hak

Luar Negeri denganperangkat-perangkatyang secara efektifmenanggulangi kasus-kasus dan situasi-situasi khusus sertaterlibat dalam upayajangka panjang untuk mencegah terjadinyaperdagangan dan kerja paksa. “Hal ini pun dapatmencegah eksploitasi pekerja migran Indonesia denganmenjamin akses terhadap dukungan dan bantuan cepat dansensitif dari kedutaan-kedutaan.”

Sebagai langkah lanjutan segera, Pusat Pendidikan danPelatihan Departemen Luar Negeri akan mengintegrasikan danmemasukkan modul pelatihan bertajuk “Pelatihan tentangPerlindungan Pekerja Migran di Luar Negeri: Melindungi Hak-hak Asasi” ke dalam Pelatihan Diplomatik Yunior, Menengah,serta Senior.

Di tingkat yunior, isi pelatihan ditekankan pada situasidan eksploitasi yang dihadapi pekerja migran, sementarapemahaman mengenai hak-hak pekerja migran diberikan padatingkat menengah. Peserta di tingkat lanjutan diharapkanmenguasai permasalahan terkait pengawasan dan penyusunanstrategi jangka panjang. Modul-modul mengenai PerlindunganPekerja Migran mencakup semua aspek permasalahan yangdihadapi pekerja migran, dan terbukti dapat segera diterapkandi tingkat operasional.

Selanjutnya, sebelum penandatanganan, sejumlahpelatihan regional diselenggarakan bagi staf diplomatik ditingkat yunior, menengah dan senior serta duta besar di KualaLumpur, Hong Kong, dan Jeddah.

8

MENGKAJI SISTEM UPAHMINIMUM di Indonesia

UPAH minimum selalu merupakan pertanyaan yangsulit, kompleks and kontroversial khususnya di negara-negaraberkembang. Upah minimum dapat terlalu tinggi bagibanyak pengusaha dan pengamat ekonomi; sementara,dinilai terlalu rendah bagi kebanyakan pekerja, serikatpekerja and aktivis sosial. Karenanya, Proyek HubunganIndustrial ILO menyelenggarakan forum sehari bertajuk“Perbandingan Sistem Penentuan Upah Minimum danPengupahan” pada April.

Forum ini bertujuan membahas perbandingan sistempenetapan upah dan pengupahan di berbagai negara danmengkaji kondisi serta kekuatan dan kelemahan sistempenetapan upah dan pengupahan di Indonesia, selain jugamengidentifikasi prioritas kebutuhan dan perangkat untukmenyikapi masalah ini.

Alan Boulton, Direktur ILO di Indonesia, menyatakanbahwa upah minimum merupakan salah satu kebijakan pasarkerja terpenting di banyak negara, sebab penerapannya

memberikan perlindungan terhadap pekerja yang dihitungberdasarkan kebutuhan hidup minimum. “Menetapkanlangkah-langkah untuk memastikan pengupahan yanglayak merupakan perhatian utama ILOsebagai upaya memerangi konflik sosial danmempromosikan perdamaian,” ujar dia.

Kepala Program Kondisi Kerja danKetenagakerjaan ILO Jenewa, FrancoisEyraud, akan memaparkan tinjauankomparatif mengenai dasar-dasar penetapanupah minimum serta perbandingan praktikdan pengalaman antarnegara. Ia akandidampingi Bambang Widianto, DeputiKemiskinan, Tenaga Kerja dan Usaha KecilMenengah Bappenas, dan Muzni Tambusai,Direktur Jenderal Hubungan Industrial,Deparatemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi,yang akan memaparkan tinjauan kondisiekonomi dan penetapan upah minimum diIndonesia.

Forum serupa pun diselenggarakan diSurabaya, Jawa Timur, pada 27 April.

Alan Boulton, Country Director of ILO in Indonesia, and Imron Cotan, Secretary General of theMinistry of Foreign Affairs.

Pekerja MigranStaf Diplomatik Indonesia

© ILO

Page 9: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

MENINGKATKAN DAYA SAING,Menciptakan Lapangan Kerja

GLOBALISASI memperbesar kebutuhansetiap orang (pemerintah, pekerja dan pengusaha)untuk senantiasa berupaya meningkatkan daya saingmereka. Lokakarya satu hari digelar pada Mei,menyoroti masalah mengenai mempromosikan kondisidan manajemen kerja yang layak dan produktif yangdapat mengarah pada meningkatnya produktivitas dandaya saing. Lokakarya ini pun menegaskan kebutuhkanuntuk bersaing dalam hal kualitas, biaya, waktu danhasil dalam kondisi yang tepat, dan kebutuhan untukmembantun manajemen kerja yang menciptakansemacam kemitraan yang dapat mendorong sistemorganisasi kerja yang lebih produktif, manusiawi, dandemokratis yang berujung pada kualitas hasil kerja.

ILO di bawah Proyek Deklarasi mengenai HubunganIndustrial di Indonesia menggelar forum satu hari, “TrenInternasional tentang Hubungan Ketenagakerjaan termasukSub-kontrak”, pada Mei. Forum ini bertujuan memberikankesempatan untuk saling bertukar pandangan danpengalaman dalam penyusunan kebijakan nasional gunamengembangkan mekanisme yang tepat sebagai upayamenyikapi cepatnya perubahan dan perkembangan pasar kerjadan pengaturan kerja.

Tujuan-tujuan ini sejalan dengan agenda sesi ke-95Konferensi Perburuhan Internasional 2006 yang akandiselenggarakan pada Juni di Jenewa berkenaan denganpermasalahan hubungan kerja. Hubungan kerja merupakanpilar dari standar ketenagakerjaan nasional daninternasional, serta prinsip-prinsip Deklarasi ILO.

Dalam diskusi, Hassanuddin Rachman, Wakil KetuaAsosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menegaskan bahwasistem sub-kontrak (outsourcing) memainkan peran pentingapabila Indonesia menginginkan industri yang lebih efisiendan kompetitif. “Globalisasi dalam sektor melahirkanpenyebaran kerja yang luas di seluruh dunia dan hal initidak terhentikan. Bahkan Amerika Serikat merumuskansebuah peraturan yang melarang negara-negara bagianuntuk menyubkontrakkan jenis-jenis pekerjaan tertentu kenegara lain, tapi peraturan itu sama sekali tidak berjalan,”ujar Hassan.

Namun, Rekson Silaban, Ketua Konfederasi Serikat BuruhSejahtera Indonesia (KSBSI), mengingatkan bahwa keamanankerja semakin rendah bagi para pekerja sejak membubungnyaharga bahan bakar di bulan November. Membiarkanmembesarnya kerja sub-kontrak hanya akan membuat masadepan para pekerja semakin tidak menentu, kata dia."Outsourcing hanya dapat diterima apabila pelaksanaannyadiatur dengan ketat, tingkat upah minimum ditingkatkan danprogram jaminan sosial diperbaharui untuk melindungi pekerjayang kehilangan pekerjaan atau memasuki masa pensiun.”

Carmelo Noriel, Kepala Penasihat Teknis ProyekHubungan Industrial ILO, menegaskan bahwa tujuan dari

kebijakan pasar kerja dan ketenagakerjaan harus mampumewujudkan hak-hak setiap warga negara untuk bekerja ataumasuk ke dalam pasar kerja. “Studi-studi ILO menemukanadanya hubungan yang positif antara peraturan pasar kerjadan kondisi kerja. Karenanya, menemukan upaya untukmemastikan pengembangan kebijakan yang inovatif yangdapat mengelola pasar kerja secara lebih baik dari sudutpandang ekonomi dan sosial menjadi penting,” ujar dia.

Forum Tripartit

di Indonesia

Bahas Mekanisme dan

hak dalam BEKERJA

9

Sistem Sub-kontrak (Outsourcing)

Forum pun menghadirkan Konsultan ILO mengenaiHubungan Ketenagakerjaan, Enrique Marin. Ia memaparkantinjauan komparatif berkenaan dengan tren internasionalmengenai hubungan kerja, termasuk permasalahan terkait sub-kontrak, dan perbandingan antarnegara serta pengalamanterkait mekanisme hubungan kerja. Forum dihadiri sekitar 120peserta dari departemen pemerintah, serikat pekerja, organisasipengusaha, kamar dagang internasional, lembagainternasional dan nasional dan sebagainya.

© ILO

© ILO

Page 10: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

MENYUSUL bencanagempa bumi pada 27 Mei diYogyakarta dan Jawa Tengah, ILOmendukung Pemerintah Indonesiadan mitra sosialnya mengkajikerusakan terkait ketenagakerjaan dan

mata pencaharian. Gempa bumi berskala 6,3 Richter inimengakibatkan kerusakan besar, terutama di KabupatenBantul dan Klaten.

Lebih dari 130.000 pekerjaan terkena dampak bencanaini, serta setidaknya menghilangkan nyawa sekitar 6.000 jiwa,melukai ratusan ribu orang serta menghancurkan sekitar400.000 rumah. Mereka yang kehilangan mata pencaharianumumnya para pedagang, termasuk pedagang di ekonomiinformal. Lebih dari 650.000 orang bekerja di sektor-sektoryang terkena bencana, dengan sekitar 90% kerusakan dankehilangan terjadi di perusahaan kecil menengah.Diperkirakan kerugian mencapai Rp 29,1 triliun (US$ 3,1miliar).

ILO saat ini mendukung upaya pemulihan, denganmemberikan kursus singkat mengenai pelatihan keterampilanberkenaan dengan pekerjaan konstruksi di lapangan,berdasarkan pengalaman dari respons atas bencana tsunami diAceh. ILO pun berupaya menghidupkan kembaliperekonomian setempat dengan beragam upaya.Keterampilan seperti itu akan memungkinkan masyarakatmembangun kembali rumah-rumah dengan kondisi lebihkuat, mengingat kerusakan banyak terjadi di bangunan-bangunan yang tidak sesuai dengan acuan bangunan yangaman dan metode pembangunan yang tahan gempa.

MEMBANGUN KEMBALI

Yang harus segera dilakukanadalah mengembalikan

masyarakat ke dunia kerja danmembantu masyarakat yang

terkena bencana memperolehpeluang kerja selama proses

pembangunan dan rehabilitasikembali.

Peter Rademaker, Deputi Direktur ILO di Indonesia”

10

Yogyakarta dan Jawa Tengah

“Hilangnya pekerjaan dan pendapatan akanmengakibatkan banyak orang menghadapi kemiskinan.Hampir sekitar 880.000 kaum miskin tinggal di daerah yangterkena bencana gempa, dan diperkirakan sekitar 66.000lainnya jatuh ke dalam kemiskinan. Yang harus segeradilakukan adalah mengembalikan masyarakat ke dunia kerjadan membantu masyarakat yang terkena bencana memperolehpeluang kerja selama proses pembangunan dan rehabilitasikembali,” ujar Peter Rademaker, Deputi Direktur ILO diIndonesia.

Untuk mendukung penggunaan teknologi padat karyadan mempromosikan pembangunan kapasitas para pekerjakonstruksi, ILO menggelar pelatihan untuk pelatihan tentangkerja konstruksi lapangan pada 19 – 21 Juni 2006. Pelathandiselenggarakan bersama Kantor Dinas Tenaga Kerja ProvinsiDIY Yogyakarta bertempat di Balai Latihan Kerja (BLK).Tujuannya untuk memberikan dan meningkatkan keterampilanpara pelatih utama mengenai kerja konstruksi lapangan.

Sekitar 14 pelatih utama terpilih berpartisipasi dalampelatihan ini. Sebagai tindak lanjut, mereka diharapkanmenggelar pelatihan serupa bagi masyarakat setempat yangterkena gempa, khususnya di dua daerah yang palingmengalami kerusakan berat, Kabupaten Bantul dan Sleman,Pelatihan ini disasarkan pada pekerja konstruksi, pengawas/mandor konstruksi, pemuka masyarakat, organisasi pemuda,dan LSM terkait lainnya. Saat ini sebanyak 240 orang telahdilatih di tingkat perdesaan di wilayah Bantul, Sleman,Yogyakarta, Kulon Progo dan Gunung Kidul.

© ILO

© ILO

Page 11: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

DARWIS, 27 tahun, tinggal di Desa DeahGlumpang, Kabupaten Meuraxa, Banda Aceh, dan memilikisebuah toko kelontong kecil yang cukup berhasil sebelumtsunami memporak-porandakan desanya dan menghancurkantoko. Saat masyarakat mulai menata kembali kehidupanmereka, dan kebutuhan akan toko-toko kelontongmeningkat, ia berniat membuka kembali usahanya.Sayangnya, ia masih kesulitan modal.

Namun, setelah berpartisipasi dalam pelatihanmanajemen usaha ILO, Memulai Usaha Anda (Start YourBusiness/SYB), Darwis menyadari bahwa diperlukan lebih darisekadar modal untuk menjalankanusaha yang berhasil. Ia menemukanbahwa perencanaan yang baiksangat diperlukan sebelum memulaiusaha. Ia pun kemudianmenyatakan, “Melalui pelatihanSYB, saya banyak belajar mengenaicara mengatur uang, administrasidan akutansi. Sekarang saya tahucara mencatat uang masuk dankeluar dan bisa menghitungkeuntungan yang sebenarnya.”

Pelatihan yang dilaksanakansebagai bagian dari programbersama PBB antara UN Habitat danILO di bawah program Pemulihan/Pembangunan Ekonomi Lokal (LocalEconomic Recovery/Development/LER/D). Komponen LER/D membukapeluang bagi masyarakat atasfasilitas perumahan yang disediakanUN Habitat untuk digunakansebagai tempat usaha (toko ataubengkel) yang berdekatan denganrumah mereka. Untuk itu, merekaharus melalui proses seleksi yangdilakukan Baitul Qiradh Baiturrahman (BQB), bank syariahsetempat, yang menyediakan pinjaman atau penyewaanuntuk memulai usaha kembali. Mereka yang terpilihkemudian mengikuti pelatihan SYB agar mampumengembangkan sebuah rencana usaha sederhana dan lebihberpeluang mengakses layanan jasa keuangan.

Sergei Muzyka, Kepala Penasihat Teknis untukKewirausahaan Muda, menegaskan pentingnya pendekatanterpadu. “Hanya dengan menjalankan tiga komponenterpadu—latihan kerja dan pengembangan keterampilan,pelatihan manajemen usaha, dan akses atas keuangan mikro—kami dapat mengharapkan penciptaan kerja melaluipengembangan usaha kecil dan mikro,” dia menjelaskan. Parainstruktur dari program Pelatihan Kerja ILO membantupengawasan kualitas konstruksi, sementara perusahaan-perusahaan yang dijalankan di bawah Pengembangan

MENGELOLA KEMBALI USAHA setelah

Perempuan Pengusaha menyediakan batako untuk membanguntempat usaha.

Kelompok-kelompok masyarakat didirikan untuk berperandalam perencanaan dan pelaksanaan program. AlexandreHalbwachs, Koordinator Lapangan Program, berkata,“Karenaprogram ini ditujukan untuk komunitas, sangatlah penting untukmelibatkan mereka sejak awal.” Kelompok-kelompok inimemainkan peranan penting dalam setiap tahap pengambilan

keputusan, dari perancangan arsitekhingga pengembalian dana. Di sampingDeah Glumpang, program bersama inijuga diterapkan di Punge Jurong—keduadesa ini terletak di daerah pantai BandaAceh.

Kini, Darwis berupaya membukakembali tokonya, dan tidak hanyasekadar menjual beragam kebutuhansehari-hari tapi juga peralatan melalutyang memang sangat dibutuhkan setelahtsunami. Senada dengan Darwis, Melia,25 tahun, pun merasa gembira dapatsegera memiliki sebuah toko permanenmenggantikan toko sementara yangberlokasi di ruang tamu. Ibu dua anak iniharus membiayai sembilan orang yangkesemuanya menggantungkan diri ketoko sebagai penghasilan utama keluarga.

Di tengah tugas rumah tangga dankewajiban menjalankan usaha, ia masihmenyempatkan diri mengikuti pelatihanSYB dan mengakui manfaat besar yangdiperolehnya. Ia pun melanjutkan “Parapelatih memahami posisi saya sebagai ibu.

Saya bergantian dengan suami dalam merawat anak-anak danmenjalankan toko. Terkadang saya membawa anak perempuansaya ke pelatihan dan para pelatih memperbolehkan.” Namun, iamengakui bahwa menerapkan teori ke dalam praktik tidaklahmudah. “Saya masih berjuang memisahkan antara uang untukkeperluan usaha dan rumah tangga. Tapi, karena kondisiekonomi sekarang, susah menolak pembeli secara cicilan. Sayaberusaha mencatat seluruh utang-piutang.”

Darwis and Melia adalah di antara mereka yang selamatdari bencana tsunami yang kini masih berjuang memulihkankondisi ekonomi mereka. Mengingat rendahnya prospeknyaketenagakerjaan di sektor formal dan tingginya permintaan akanbarang dan jasa, memulai usaha menjadi pilihan yangmemungkinkan bagi kaum muda untuk meningkatkan tidakhanya kesejahteraan mereka sendiri namun juga masyarakatsekitarnya.

ketenagaKERJAAN

11

…Sebelum [pelatihan Memulai Usaha Sendiri], saya hanya bisa melakukanpenghitungan sederhana dalam menjalankan usaha. Saya hanya mencatatsiapa saja yang berutang. Sekarang saya tahu cara mengatur keuangan

dengan lebih baik. Saya juga tahu apa yang harus dibeli waktu mendapatkanmodal…”

Tsunami

Melia dan anaknya duduk di toko sementaranya.

Darwis

© ILO

Page 12: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

12

MENGHADAPI terbatasnya tingkat pendidikandan peluang kerja, pekerjaan rumah tangga menjadi pilihansekitar 1,4 juta perempuan dan remaja putri perdesaan miskinsebagai salah satu dari segelintir upaya memperolehpendapatan, dan sumber pelatihan keterampilan rumahtangga. Bagi rumah tangga Indonesia, mereka memberikansumber layanan rumah tangga yang memang diperlukan.

Kendati pekerjaan yang mereka lakukan terbilangpenting bagi para majikan, pekerja rumah tangga masihberada di luar jangkauan perlindungan hukum, seperti gaji,jam kerja, cuti, kondisi kerja, jaminan sosial dan sebagainya.Peraturan ketenagakerjaan Indonesia juga tidak memberikanpengawasan kerja serta perlindungan hukum atas tindakkekerasan yang dilakukan majikan. Selain itu, pasal-pasalmengenai tindak kriminal yang juga mencakup pekerja rumahtangga dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana danPerundangan mengenai Kekerasan dalam Rumah Tanggajarang sekali diterapkan dalam kasus penganiayaan pekerjarumah tangga.

Data yang tersedia mengenai kondisi kehidupan dankerja para pekerja rumah tangga melahirkan perhatian seriusmengenai pelanggaran kerja, kerja paksa dan perdaganganyang dilakukan majikan dan perantara. Studi terbaru olehRumpun Gema Perempuan, sebuah LSM, menemukan bahwa48% pekerja rumah tangga tidak pernah atau jarang sekalimendapatkan hari libur. 65% pekerja menerima upah lebihrendah dari Rp 300,000 per bulan dengan jam kerja rata-rata12 jam per hari. Banyak dari mereka dibayar tidak tetap,sebagian atau tidak sama sekali, mengalami pengurangan gaji,dan makanan serta akomodasi yang tidak memadai.Selanjutnya, 93% dilaporkan mengalami kekerasan fisik(pemukulan, penjambakan, penganiyaan dengan setrika) dan42% mengalami kekerasan seksual (pelecehan danpemerkosaan).

Selain itu, sejumlah besar kasus rekrutmen, pengirimandan rujukan kerja diorganisir oleh agen penyalur danperorangan, serta pekerja rumah tangga mudah tertipu akanjenis dan kondisi kerja. Alhasil, sejumlah besar perempuan danremaja putri diperdagangkan untuk tujuan eksploitasi seksual,kendati sebelumnya dikatakan akan dipekerjakan sebagaipekerja rumah tangga.

Setiap tahunnya sejumlah besar pekerja rumah tanggateraniaya oleh majikan atau penyalur mereka disalurkan keLSM yang memberikan layanan rehabilitasi dan bantuanhukum. Namun, kepolisian maupun pejabat berwenanglainnya umumnya tidak berkeinginan menginvestigasi keluhandan laporan tindakan kekerasan yang dilakukan majikan atauagen penyalur, sementara peraturan hukum pidana dan sosialmemberikan perlindungan yang minimal.

Untuk menyikapi permasalahan ini, Biro Hukum,Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans),bersama dengan ILO, telah menyelenggarakan serangkaianlima konsultasi nasional selama April – Juni 2006, yangmelibatkan lembaga dan organisasi terkait guna mendapatkanmasukan mengenai rancangan peraturan nasional tentangpekerja rumah tangga. Untuk itu, Depnakertrans menyusun

dan menelaah rancangan Perundangan Nasionalmengenai Pekerja Rumah Tangga, yang di

antaranya membahas mengenai masalahrekrutmen, kondisi kerja, jam kerja, cuti,kontrak, mediasi dan lain sebagainya.

LSM, seperti Rumpun GemaPerempuan, Jala PRT dan RumpunTjoet Njat Dien, menyelenggarakandialog nasional dan lokal untukmemasyarakatkan mengenai masalahpekerja rumah tangga dan kebutuhanakan peraturan dan perlindunganhukum lainnya. Di parlemen,rancangan perundangan telah dibahasdan dipersiapkan untuk periode 2006 -2007, sementara Depnakertrans danLSM terus mempromosikan peraturandan perlindungan hukum di tingkatnasional dan lokal dengan dukungan ILO.

DEPARTEMEN TENAGA KERJA dan

Bahas PERATURAN PERLINDUNGANLSM

.... serta pekerja rumah tanggamudah tertipu akan jenis dan

kondisi kerja. Alhasil, sejumlahbesar perempuan dan remaja putri

diperdagangkan untuk tujuaneksploitasi seksual, kendatisebelumnya dikatakan akan

dipekerjakan sebagai pekerjarumah tangga.”

Pekerja Rumah Tangga

© ILO

Page 13: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

13

ketenagaKERJAAN

MEMBERDAYAKAN MASYARAKATPendekatan PartisipatifBerbasis Komunitas

melalui

“Pendekatan ini mendapatkan penerimaan yang positifdari berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah setempat,universitas, LSM, dan yang terpenting dari masyarakat adatPapua sendiri. Mereka sangat bersemangat mendukung danterlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatanProyek,” ujar Gloria.

Hingga saat ini, Nota Kesepakatan Bersama antara ILOdan Pemerintah Provinsi Papua sudah ditandatangani padaNovember tahun lalu. Sebagai tindaklanjut segera, empatkecamatan dipilih sebagai wilayah percontohan Proyek: MuaraTami di Kota Jayapura, Kemtuk Gresi di Kabupaten Jayapura,serta Kebar dan Tanah Rubuh di Kabupaten Manokwari.Kegiatan dan program yang dilaksanakan terpusat padatujuan-tujuan utama berikut:

(1) Mempromosikan peluang kerja dan mata pencaharianyang berkelanjutan melalui pengembangan keterampilandan dukungan atas usaha kecil dan koperasi;

(2) Berperan dalam layanan kesehatan dan pendidikan diwilayah percontohan;

(3) Mempromosikan kesetaraan jender, terfokus padaperanan kaum perempuan di komunitas adat terpencil;dan

(4) Berperan dalam memperkuat mekanisme perdamaiandan pembangunan.

MENANGGAPI meluasnya kemiskinan danmarjinalisasi kalangan komunitas adat terpencil di Indonesia,ILO memprakarsai sebuah Proyek baru, MempromosikanKeamanan dan Mengurangi Kemiskinan di kalanganKomunitas Adat Terpencil di Papua. Proyek ini akan berjalanselama tiga tahun, sejak awal tahun 2006. Bekerjasama eratdengan tiga departemen pemerintahan (Departemen TenagaKerja dan Transmigrasi, Departemen Sosial, dan DepartemenDaerah Tertinggal), Proyek bertujuan memperkokohmekanisme perdamaian mengingat masyarakat Papuamenghadapi tantangan keamanan dan meningkatnyakemiskinan.

“Penduduk pendatang yang rentan pun menjadi sasaranProyek ini, terutama untuk mengurangi ketegangan danmemerangi kemiskinan,” Gloria J. Panjaitan dari ILO Jakartamenjelaskan.

Untuk memastikan keberlanjutan, Proyek menerapkanpendekatan partisipatif berdasarkan komunitas di manamasyarakat adat terlibat langsung dalam keseluruhan sikluskegiatan Proyek. Hasil dari kegiatan percontohan di negara-negara lain, termasuk Filipina, mengindikasikan bahwapendekatan ini dapat menjadi perangkat yang efektif untukmempromosikan kemandirian di kalangan kelompok-kelompokyang termarjinalisasi, terutama komunitas adat terpencil.

…yang terpenting dari masyarakat adat Papua sendiri. Mereka sangatbersemangat mendukung dan terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan-

kegiatan Proyek.”“

PAPUA

© ILO

Page 14: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

LEBIH dari satu dekade belakangan ini, Indonesiatelah menjadi negara pemasok pekerja migran terbesar didunia. Indonesia merupakan negara eksportir tenaga kerjaterbesar kedua setelah Filipina. Menurut data DepartemenTenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) hingga Juni2005, jumlah pekerja migran Indonesia mencapai 3.808.741jiwa, dengan 72,5% di antaranya perempuan.

Menurut Himpunan Pemeriksa Kesehatan Tenaga KerjaIndonesia (HIPTEK), dari Januari – Oktober 2005, di antara145.298 pekerja perempuan yang berangkat ke Timur Tengah,131 orang positif HIV dan tidak dapat diberangkatkan ke luarnegeri. Sejumlah faktor meningkatkan tingkat kerentananpekerja migran atas HIV. Kondisi terentan adalah saat hidupdan bekerja dalam kondisi kemiskinan, terkucil, kesepian danmenyendiri.

Kaidah ILO mengenai HIV/AIDS dan Dunia Kerjamengidentifikasikan kondisi-kondisi kerja yang mengakibatkanseorang pekerja lebih rentan terhadap infeksi HIV, yangumumnya banyak menimpa pekerja yang berpindah-pindah:kerap bepergian, hidup berjauhan dari pasangan, bekerja dilingkungan terpencil dengan interaksi sosial dan fasilitaskesehatan yang terbatas, bekerja dan tinggal di lingkunganhanya dengan kaum lelaki, dan bekerja di lingkunganmayoritas laki-laki dengan segelintir perempuan.

“Untuk para migran yang pindah ke komunitas baru,norma-norma sosial dan seksual mungkin saja berbeda dengandaerah asal mereka. Tanpa sistem dukungan yang diberikankeluarga dan masyarakat, perilaku berisiko cenderung

Meningkatkan PelatihanPra Keberangkatan

meningkat dan kemungkinan diwariskan kepada keluarga danmasyarakat daerah asal mereka,” ujar Galuh S. Wulan, ManajerProgram Proyek ILO mengenai Pendidikan HIV/AIDS di TempatKerja.

Jam pelajaran yang dimandatkan Pemerintah Indonesiamengenai pencegahan HIV bagi para pekerja migranIndonesia di luar negeri pun sangat dibatasi hanya satu jamdalam sesi pemberian informasi yang diberikan pada akhirpelatihan pra keberangkatan. Menyadari lemahnya kapasitasdari para pengajar terhadap permasalahan yang terkait HIV,ILO bersama dengan Depnakertrans, Asosiasi Penyalur PekerjaMigran (Apjati) dan sejumlah LSM di wilayah pengirimmelakukan pelatihan. Serangkaian pelatihan ini ditujukanuntuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuanpara pengajar di Balai Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KerjaIndonesia (BP2TKI), Balai Latihan Kerja-Luar Negeri (BLK-LN),kepala asrama serta staf lapangan LSM terkait migrasi.

Para pengajar BLK-LN kini memasukkan informasi HIVselama jam-jam pelajaran. Artinya, lebih dari satu jampelajaran informasi HIV akan diberikan bagi pekerja migranIndonesia. LSM pun tidak hanya memberikan informasimengenai HIV tapi juga mengenai bagaimana migrasi yangaman akan mengurangi tingkat kerentanan atas HIV yangdihadapi mereka. “Para pengajar BLK-LN di P.T. AUJ JawaTimur, misalnya, menyampaikan informasi HIV dan AIDSkepada sekitar 250 calon pekerja migran yang menetap diasrama perusahaan,” kata Galuh.

14

“MIGRASI YANG AMANSELAMATKAN KEHIDUPAN”

© ILO

Page 15: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

perlindungan SOSIAL

KOMISI Penanggulangan AIDS (KPA)Nasional bekerjasama dengan ILO dan ProgramPembangunan PBB (United Nations DevelopmentProgramme/UNDP), akan menggelar programPelatihan untuk Pelatih tentang Memulai UsahaSendiri (Start Your Business/SYB) yang dirancangbagi orang yang hidup dengan HIV dan AIDSselama dua minggu, dari 19 hingga 30 Juni 2006,di Kuta, Bali.

Tujuan dari pelatihan ini adalah mencegahpengucilan sosial bagi orang yang hidup denganHIV dan AIDS (ODHA) dengan meningkatkankecakapan kerja dan kemampuan kerja mandirimelalui pendidikan dan pelatihan kerja,sertadukungan keuangan mikro dan pemasaran.Pelatihan ini pun bertujuan meningkatkankemampuan kewirausahaan dan manajemen paraODHA sehingga mereka dapat mengidentifikasikanpeluang usaha dan memulai usaha mereka sendiri.

“Epidemi global HIV/AIDS sangat berdampakpada usia kerja dan mereka yang tergantung padakelompok usia ini. Pelatihan Memulai Usaha Sendiriini dapat membantu orang yang hidup denganHIV dan AIDS mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam memulai danmengelola usaha kecil. Ini pun akan membantumereka menciptakan peluang kerja danmemperoleh pendapatan untuk biaya pengobatandan lainnya,” ujar Alan Boulton, Direktur ILOuntuk Indonesia.

Memulai Usaha Sendiri merupakan programpelatihan ILO yang ditujukan untukmengembangkan dan memperkuat keterampilankewirausahaan bagi mereka yang sudah menjalanidunia usaha atau berniat menjadi wirausahawan.Program ini telah diperkenalkan di lebih dari 80negara di dunia. Di Indonesia, program inidiperkenalkan ILO pada awal 2003, bekerjasama denganDepartemen Pendidikan Nasional.

Pelatihan memberikan panduan secara tahap demi tahapmengenai cara mengelola usaha yang efektif. Pelatihan terbagike dalam delapan tahapan yang meliputi, di antaranya,keterampilan mengenai bagaimana menyusun ide usaha,mengkaji pasar, pelanggan dan pesaing, menyusun rencanapemasaran, mengelola karyawan, memilih bentuk usaha,memperkirakan modal awal, menghitung penjualan danmembuat rencana penjualan dan biaya yang diperlukan.

Pelatihan seperti ini merupakan pelatihan pertama yangpernah dilakukan, dan pelatihan sejenis akan dilaksanakanpada tahun ini. Pelatihan ini akan dihadiri sekitar 20 pesertayang berasal dari LSM dan kelompok pendukung ODHA diMakassar, Manado, Batam, Pontianak, Maluku, Palembang,Papua, Papua Barat, Yogyakarta, dan Jakarta.

Salah seorang peserta, Indri Morizette dari Yayasan GayaCelebes, menyatakan keinginannya untuk segeramenyelenggarakan pelatihan-pelatihan serupa di Makassar,Sulawesi Selatan. “Saya belajar banyak bagaimana menjadi

ORANG HIDUP DENGAN HIV/AIDSDilatih Memulai Usaha Sendiri

15

seorang pelatih dan fasilitator yang baik. Saya berlatihmemfasilitasi tahapan-tahapan memulai usaha sendiri. Jugamenyenangkan saat kinerja saya dievaluasi oleh para pesertalain dan pelatih. Saya banyak mendapatkan masukan untukhasil akhir yang lebih memuaskan.”

Organisasi-organisasi ini dipilih dari provinsi-provinsiyang berpartisipasi dalam program percepatan 100 kabupaten/kota di bawah KPA. Sebagai hasil pelatihan, masing-masingpelatih diharapkan melaksanakan sedikitnya dua pelatihanMemulai Usaha Sendiri, yang menjangkau dan memungkinkansekitar 400 ODHA dan keluarga mereka memulai danmenjalankan usaha mereka sendiri.

Di Indonesia, terdapat sekitar 90.000 sampai 130.000orang yang hidup dengan HIV/AIDS 2005, di mana 75%adalah laki-laki dan 25% perempuan. Diperkirakan, sekitar 20juta orang Indonesia berisiko tinggi terhadap infeksi HIV.Akibat sejumlah faktor pendorong seperti besarnya angkatankerja berpindah, meningkatnya industri seks dan sangatrendahnya tingkat pemakaian kondom, diperkirakan angkamereka yang terinfeksi akan menjadi dua kali lipat pada 2006.

Saya belajar banyak bagaimanamenjadi seorang pelatih dan

fasilitator yang baik. Saya berlatihmemfasilitasi tahapan-tahapan

memulai usaha sendiri.

© ILO

Page 16: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

16

Sekilas:DUKUNGAN UNTUK

Peningkatan Pemahaman tentang Migrasi KerjaKegiatan yang sedang berjalan terkait dengan migrasi

kerja dan pekerja migran tertuang dalam penyusunanserangkaian brosur di bulan April, untuk membantu serikatpekerja meningkatkan jangkauan mereka meraih para calonpekerja migran. Brosur pertama meliputi hal-hal pentingberkenaan dengan perundangan mengenai pekerja migran(Undang-Undang No. 39 Tahun 2004). Brosur keduamencakup permasalahan terkait kesadaran akan perlindungandasar, sementara yang ketiga meliputi informasi dasar darinegara-negara tujuan yang didatangi para pekerja Indonesia.Ketiga paket informasi ini mengidentifikasikan organisasiserikat pekerja dan LSM di mana (calon) pekerja migran dapatmemperoleh informasi lanjutan.

Asenaca Colawai, Staf ILO mengenai Aktivitas Pekerja,brosur-brosur ini disebarluaskan melalui jejaring serikat pekerjadan LSM. “Rencana sedang dibahas menyangkut upayamemperkokoh jejaring serikat pekerja di seluruh negeri,

khususnya di sektor ekonomi di mana terdapat peningkatan jumlah pekerja migran dan/atau kesewenangan dan pelanggaran atashak kerja dan manusia,” kata dia.

Upah Minimum dan PeluangPendidikan

Untuk melibatkan serikat pekerja dalam upayapenghapusan bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untukanak di Indonesia, Program Penghapusan Pekerja AnakILO membantu pelaksanaan survei mengenaihubungan antara upah pekerja, pendidikan anak danpekerja anak di empat kota: Jakarta, Depok/Bogor,Surabaya, dan Samarinda. Studi-studi ini dilakukansendiri oleh serikat pekerja antara bulan Februari danMaret, yang diikuti dengan seminar pada April danMei. Diskusi-diskusi lanjutan terfokus pada temuan-temuan studi yang digunakan sebagai landasankampanye serikat pekerja untuk meningkatkanpelaksanaan skema biaya operasional sekolah di bawahDepartemen Pendidikan Nasional, sehingga tidak adalagi anak-anak yang tidak bersekolah dan bekerja.

Ketenagakerjaan Muda:Hak Pekerja Muda

Beragam materi informasi, pendidikan dan komunikasidisusun sebagai bagian dari upaya serikat pekerjameningkatkan pemahaman para pekerja muda mengenai hak-hak mereka dan pentingnya peranan serikat pekerja menjaminpelaksanaan hak-hak tersebut. Materi dari paket informasitersebut diringkas dari serangkaian lingkaran studi dan diskusiyang diselenggarakan dari April – Desember 2005. Inikemudian dikembangkan ke dalam materi informasi dalampelatihan tiga hari di bulan Juni mengenai penggunaan AdobePhotoshop untuk menerjemahkan pesan ke dalam bentuk paketinformasi. Paket ini kini digunakan oleh serikat pekerja untukmenarik anggota-anggota baru, yang disasarkan pada pekerjadan kaum muda umumnya.

PEKERJA

Program Pendidikan HIV/AIDS diTempat Kerja

Serikat pekerja di Batam, Papua dan Surabaya secaraaktif terlibat dalam peningkatan Program Pendidikan HIV-AIDS di Tempat Kerja. Manual pelatihan ini disusun di bawahpanduan Proyek HIV-AIDS sebagai bahan referensi bagiserikat pekerja dalam sesi-sesi pendidikan di tempat kerja dimasa mendatang.

© ILO

Page 17: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

BUKUMemanfaatkan Hukum Indonesiauntuk Melindungi danMemberdayakan Pekerja MigranIndonesia: Beberapa Pelajarandari Filipina

Publikasi ini menyoroti praktik-praktik dan pengalaman-pengalamanperaturan perundang-undanganketenagakerjaan di Filipina, salah satunegara pengirim pekerja migranterbesar di dunia. Dengan lebih dari 30

tahun dalam penanganan program pekerja formal di luarnegeri, Filipina merupakan sumber pengalaman yang baikdijadikan acuan sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia,yakni menguatkan dan meningkatkan kebijakan dan peraturanmigrasi ketenagakerjaan, administrasi dan pelaksanaannya.

Tinjauan Permasalahan TerkaitPekerja Rumah Tangga di AsiaTenggara

Publikasi ini memberikan referensimengenai hak dasar manusia dan hakpekerja berkenaan dengan pekerjarumah tangga, khususnya mengenaitindak kekerasan dan eksploitasi yangkerap mereka hadapi. Publikasi ini pundiharapkan dapat meningkatkanpengetahuan dasar dan berbagi

informasi mengenai posisi pekerja rumah tangga sertameningkatkan pemahaman akan praktik-praktik terbaik yangdapat dilaksanakan bagi kepentingan dan kesejahteraan parapekerja. Publikasi ini juga merupakan bagian dari upaya ILObersama mitra kerjanya dalam menciptakan kondisi kerja yanglayak bagi semua pekerja.

Peraturan tentang Pekerja RumahTangga di Indonesia:Perundangan yang Ada, StandarInternasional dan Praktik Terbaik

Publikasi ini dipersiapkan olehProyek ILO mengenai Menggalang Aksiuntuk Perlindungan Pekerja RumahTangga dari Kerja Paksa danPerdagangan di Asia Tenggara dengantujuan untuk mendukung pemerintah,serikat pekerja, organisasi pengusaha,akademisi dan pengambil keputusan

dalam menelaah dan melaksanakan penguatan kebijakan dankerangka kerja hukum bagi pekerja rumah tangga. Pengujianperaturan hukum yang ada, standar internasional dan praktikterbaik merupakan langkah awal dari program ini gunamemastikan kondisi dan perlakuan yang adil bagi kelompokkerja yang rentan dan besar ini.

dialog SOSIAL

17

Kegiata Pekerja AcehProyek Pelatihan Kerja ICFTU-APRO/

GUFs dan Rehabilitasi Serikat Pekerja TUCtelah mendorong partisipasi penuh paraserikat pekerja Aceh dan Sumatra Utara(Pulau Nias). Proyek ICFTU-APRO mengenaiPengembangan Keterampilan dan PelatihanKerja hingga saat ini telah secara keseluruhanmelatih 560 orang, dengan 32% diantaranya adalah perempuan. Kendati tidakterbilang besar, tapi menggembirakan karenasetidaknya satu persen menemukanpekerjaan, dan sekitar 1,7% memulai usahakecil secara perorangan maupun bersamakeluarga. Ini merupakan kemajuan yangpatut dicatat mengingat lambannya ikliminvestasi di Aceh dan kurangnya peluangpekerjaan di mana para pencari kerja untukmemperoleh pengalaman kerja.

Proyek TUC mengenai RehabilitasiSerikat Pekerja melalui Pendidikan dan Pelatihan hingga kinitelah melatih 448 orang, dengan 31% di antaranya kaumperempuan. Sekitar 5,6% menjangkau anggota serikat kerjabaru yang tinggal di luar Banda Aceh. Selanjutnyaserangkaian pelatihan dasar mengenai peran dan fungsiserikat pekerja, hak pekerja, peraturan ketenagakerjaan danstandar ketenagakerjaan internasional dilakukan, demikianjuga pelatihan penyegaran bagi pemimpin serikat sertapengajar/pelatih lokakarya mengenai majemen serikatpekerja.

Selanjutnya, manual pelatihan mengenai hal tersebut diatas disusun dan akan segera diterbitkan sebagai bahanreferensi serikat. “Proyek pun akan mendukung partisipasiserikat pekerja dalam seminar dan diskusi tripartit mengenaikesehatan dan keselamatan kerja serta penerapanperundangan ketenagakerjaan di Aceh dan Sumatra Utara(Pulau Nias) untuk mendorong dan memperkuat kapasitasserikat dalam dialog sosial,” Asenaca menjelaskan.

© ILO

Page 18: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

dengan jumlah keseluruhan 1.030orang. Sekitar 570 di antara merekatelah memulai usaha sendiri, dengan233 di antaranya menerima bantuanmodal usaha. Usaha-usaha ini menciptakan 890pekerjaan dalam masyarakat.

Terkait dengan kebutuhan masyakat pasca krisis/bencanaakan kualitas rumah yang terbangun, perhatian khusus

diberikan pada kegiatan konstruksi. Serangkaianpelatihan keterampilan yang diberikanbagi para pekerja dan pemilikrumah—1.080 pekerja dan 240pemilik rumah. Kegiatan ini memperlihatkankemajuan yang dramatis sehubungan kualitas rumah yangsangat memuaskan para anggota masyarakat. Sektorkonstruksi saat ini memberikan masyarakat Aceh tidak hanyapeluang kerja namun juga kesempatan untuk mengasahketerampilan guna memperoleh pekerjaan yang baik.

Kesetaraan jender menjadi fokus utama dalampendekatan terpadu ini dengan perhatian khusus diberikanpada upaya mempromosikan kemampuan dan kecakapankerja perempuan pengusaha dan insinyur perempuan.Contohnya, dukungan yang ada diberikan kepada kaumperempuan yang terlibat dalam pembuatan batu bata yang

mengarah pada penciptaan lebih dari 100 pekerjaandan pendirian 19 usaha, di mana ILOmemberikan dukungan atas perluasan pasar. Selain itu,

Memperoleh PenghasilanProgram ILO di Aceh :

Membangun Lapangan Kerja

TUJUAN utama dari program respons ILO atastsunami di Aceh adalah menciptakan kondisi yang dapatdengan cepat memulihkan dan membangun kembaliekonomi setempat, yang pada gilirannya mendorongpembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Aceh. ProgramILO di Aceh mencakup enam komponen program besar,yakni: 1) Layanan Ketenagakerjaan; 2) Pelatihan Kerja danKeterampilan; 3) Pengembangan Usaha (SYB) dan KeuanganMikro; 4) Rehabilitasi Jalan Perdesaan Padat Karya; 5)Pencegahan Pekerja Anak; dan 6) Pembangunan EkonomiSetempat.

Program ILO di Aceh berlandaskan keahlian danpengalaman ILO dalam mendorong ketenagakerjaan saatpasca krisis. Sejak Februari 2005, program terpadu ILO di

Aceh memberikan kepada sekitar 18.000 orangsemacam bantuan kerja, 9.600mendapatkan pekerjaan, 8.000memperoleh pelatihan keterampilan,dan 570 usaha terbentuk.

Parissara Liewkeat, Unit Manajer Program untukProgram ILO di Aceh, mengatakan bahwa pelaksanaanstrategi ILO berlandaskan pada prinsip-prinsip utama di dalamPemulihan/Pembangunan Ekonomi Lokal, yaitu: kepemilikansetempat, keterlibatan aktif para pihk terkait di semuatingkatan siklus program (dari perencanaan, pelaksanaanhingga pengawasan dan evaluasi), dan pembangunankapasitas bagi kelompok dan lembaga lokal.

“Strategi ini merumuskan program promosiketenagakerjaan sejalan dengan analisis kebutuhan pasarkerja, masyarakat dan perorangan. Pelatihan keterampilanmenjadi jantung dari semua kegiatan program, tapi jugaterkait langsung denganpekerjaan sebagai bagian dariupaya mendapatkanpenghasilan langsung danmeningkatkan peluang kerjabagi perorangan danmasyarakat,” ia melanjutkan.

Dalam pelatihanketerampilan, para pesertamenerima pelatihan mengenaimemulai usaha dan manajemen.Program pelatihan MemulaiUsaha Sendiri (Start YourBusiness/SYB) hingga saat inimelahirkan lebih dari 60pelatih: 22 orang menjadipelatih sejak tahun lalu,sementara sisanya baru saja

selesai menjalani pelatihan.

Ke-22 pelatih initelah melatih 708perempuan dan322 laki-laki,

18

© ILO

Page 19: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

KEMAJUAN TERKINIKEMAJUAN TERKINIKEMAJUAN TERKINIKEMAJUAN TERKINIKEMAJUAN TERKINIprogram magang ILO menempatkan 183lulusan insinyur dalam badan-badan rekonstruksi.

Masyarakat lokal, serta organisasi bantuan,mendapatkan manfaat dari strategi terpadu ILO ini.Rehabilitasi jalan padat karya diterapkan untukmenciptakan pekerjaan segera dalam masyarakat.Dukungan teknis ILO disasarkan pada pegawaiPekerjaan Umum Kabupaten dan para kontraktorskala kecil sehingga mereka dapat mengatur kontrakpembangunan jalan dan membangun jalanberkualitas dengan baik.

“Pendekatan ini memungkinkan masyarakat diAceh Besar dan Nias menikmati akses yang lebihmudah ke pusat-pusat ekonomi untuk beraktivitas

dengan direhabilitasinya 18 kilometerjalan perdesaan dan 28.000 harikerja dihasilkan bagi paraanggota masyarakat,” Parissaramenjelaskan.

Mengingat wirausaha kecil dan mikro membutuhkanakses terhadap modal untuk mengembangkan kegiatanmereka, program keuangan mikro dijalankan untuk

meningkatkan kemampuan lembaga keuangan. Delapanpelatihan dijalankan bagi lebih 200peserta yang berasal dari lebih 30lembaga keuangan. Mekanisme danabergaransi dibentuk dan menciptakanlebih dari 400 pekerjaan.

Kemudian, lembaga koperasi Islam, Baitul QuirahBaiturahman, dipilih dan menerima bantuan teknis dari ILO.

Hanya dalam kurun waktu tujuh bulan, koperasi inimenjadi jaringan keuangan mikropertama di Aceh dengan empat

AcEH

Pelatihan keterampilan menjadijantung dari semua kegiatan program,

tapi juga terkait langsung denganpekerjaan sebagai bagian dari upayamendapatkan penghasilan langsung

dan meningkatkan peluang kerja bagiperorangan dan masyarakat

”cabang, 1.200 anggota danmenciptakan 378 pekerjaan. Kegiatan iniapabila direplikasi dapat memberikan dampak besar bagilingkungan dan pertumbuhan finansial di sektor usaha mikrodan kecil.

Guna menyiapkan masa depan yang lebih baik, ILObersama dengan Departemen Pendidikan, KantorDinas Tenaga Kerja, balai latihan kerja, Save theChildren, dan pusat pembelajaran masyarakatmemperkokoh keterampilan dan pelatihan pra-kerjabagi anak-anak kelompok usia 13-15 dan 15-17

tahun. Secara keseluruhan, 3.702anak-anak di Aceh dan Niasterlibat aktif dalam kegiatan ini,termasuk 1.645 laki-laki danperempuan dari 19 sekolah dansatu pusat pembelajaranmasyarakat.

19

© ILO

© ILO

Page 20: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

KONFLIK yang terjadi baru-baru ini, berawal dibulan Mei 2006, melahirkan kericuhan sosial dan tindakkekerasan yang mengakibatkan 146.000 orang kehilanganrumah mereka. Lebih banyak lagi yang kehilangan pekerjaanmereka. Menyikapi hal ini, melalui kemitraan dengan UNDP,ILO menjalankan proyek bekerja-dengan-imbalan-tunai yangmemberikan peluang kerja sementara bagi kelompok rentan,terutama kaum muda.

Timor LESTE

ILO DUKUNG

Perburuhan, mendata lebih dari 4.700 pencari kerja dariseluruh 13 kecamatan. Sebagai bagian dari prakarsapembangunan kapasitas di dalam Departemen Perburuhan,keseluruhan partisipasi perempuan meningkat dari 20,8% ke25%.

Pemulihan Timor LesteKonflik

Pelaksanaan proyek ini, “Bekerja untuk MengurangiKonflik dan Memenuhi Kebutuhan Pokok” (Work for ConflictReduction and Meeting Basic Needs) atau Servi Nasaun (Bekerjademi Bangsa)”, didanai Pemerintah Jepang, Australia danSwedia. Kurang dari satu bulan, Proyek Servi Nasaunmemberikan 25.933 dari 180.000 hari kerja yang ditargetkanpada akhir 2006, yang setara dengan pekerjaan jangkapendek bagi 120.000 orang.

Selanjutnya, ILO terus memberikan dukungan melaluiProyek Pelatihan Keterampilan untuk Ketenagakerjaan (SkillsTraining for Gainful Employment Programme/STAGE), danmeningkatkan peluang kerja melalui pengembanganketerampilan dan kewirausahaan. Pada akhir Maret, Proyekmenjangkau sekitar 2.000 orang hanya melalui kegiatanpelatihan dan keuangan mikro. Sistem pangkalan data pasarkerja di bawah unit Layanan Ketenagakerjaan, Departemen

Proyek Memperkokoh dan Meningkatkan HubunganIndustrial (Strengthening and Improving Labour Relations/SIMPLAR)yang baru saja berakhir membantu penyusunan delapanrancangan peraturan perundangan mengenai, inter alia,ketenagakerjaan, penyelesaian perselisihan dan migrasi. Proyekpun berperan dalam meningkatkan kapasitas para mediator,pengawas dan staf layanan ketenagakerjaan di bawahDepartemen Perburuhan, serta anggota tripartit dari DewanKetenagakerjaan, Arbitrase dan Upah Minimum.

“Kegiatan-kegiatan ini sejalan dengan permasalahan-permasalahan yang diungkapkan Xanana Gusmao, PresidenTimor Leste, saat bertemu dengan Direktur Jenderal ILO di bulanMaret. Presiden Xanana menilai pengangguran muda dan tidakmemadainya peraturan ketenagakerjaan sebagai permasalahanutama dalam dunia ketenagakerjaan dan perburuhan di TimorLeste,” demikian Christianus Panjaitan, ILO Staf.

Kurang dari satu bulan, ProyekServi Nasaun memberikan 25.933

dari 180.000 hari kerja yangditargetkan pada akhir 2006, yangsetara dengan pekerjaan jangka

pendek bagi 120.000 orang”

20

dari

© ILO

Page 21: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

21

TIGA kegiatan pelatihan berbasis kompetensidiselenggarakan bersama dengan Balai Latihan Kerja, dengandisponsori SKILLS-AP, Bangkok. Ketiga kegiatan ini diadakanberdasarkan rencana aksi yang dirumuskan selama Pelatihanuntuk Pelatih mengenai Pelatihan Berbasis Kompetensi yangdiselenggarakan ILO di Surabaya dan Puncak pada 2004.

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

pertanian. Sekitar 23 peserta berpartisipasi dalam lokakaryaini, terdiri dari pada instruktur dan karyawan BBPPK. Sebuahmodul bertajuk “Modul Pakan Ayam” terlahir dari lokakaryaini.

Bekerjasama dengan BLKIJombang dan Program InternasionalPenghapusan Pekerja Anak (ILO-IPEC),dua bentuk pelatihan berbasiskompetensi di bidang bordir danindustri makanan diselenggarakan bagianak-anak yang ditarik dari prostitusiselama dua bulan dari 28 Juni hingga28 Agustus. Enam belas anak berusia16-18 tahun dari para mitra ILO,Yayasan Abdi Asih dan Yayasan Genta,berpartisipasi dalam pelatihan ini.

“Pelatihan-pelatihan ini diadakandengan keyakinan bahwa keterampilankerja dan perubahan mental merupakanhal-hal mendasar dalam membantuanak-anak ini mendapatkan masa depanyang lebih cerah dan menjanjikan,” ujarstaf ILO, Djoa Sioe Lan, serayamenambahkan bahwa apabila anak-anakini tidak berkesempatan memperolehpekerjaan yang layak, merekadikhawatirkan kembali ke profesi lamamereka.

Pelatihan ketiga adalah pelatihanberbasis kompetensi tentang perabotanmelamin yang digelar bersama denganBLKI Singosari selama enam hari pada24-29 Juli. Sekitar 16 pencari kerja

dilatih, yang merupakan jumlah peserta maksimal yang dapatdiakomodir BLK per pelatihan, dan memperoleh pekerjaan diPT Melamine Furniture Industries di Pasuruan, sebuahperusahaan perabotan yang mengekspor produk-produknyake Eropa dan Amerika Serikat.

PROYEK ILO tentang Kewirausahaan Muda dan Memulai Usaha di Aceh menggelar Pelatihan untuk Pelatih mengenaiMemulai Usaha Anda dari 24 Juli hingga 4 Agustus. Sekitar 15 peserta, sembilan laki-laki dan enam perempuan, dari lembagainternasional dan nasional, layanan pengembangan usaha dan organisasi pengusaha berhasil melewati proses seleksi danberpartisipasi dalam pelatihan. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Aceh (Lhokseumawe, Sigli, Meulaboh, Banda Aceh, Langsadan Bireuen) serta Nias.

Pelatihan diberikan Pelatih Utama Memulai dan Meningkatkan Usaha Anda, Sergei Música, yang juga menjabat sebagaiKepala Penasihat Teknis Proyek. “Setelah pelatihan, para peserta diharapkan menjalankan pelatihan serupa bagi para wirausahawanyang ada maupun berpotensi agar dapat memulai atau meningkatkan usaha mereka sendiri,” Sergei menjelaskan.

Pelatihan manajemen usaha dari Memulai Usaha Anda ini merupakan bagian dari pendekatan terpadu di Aceh gunamenciptakan lapangan kerja setelah tsunami. Pendekatan ini memahami kebutuhan akan pelatihan kerja dan pengembanganketerampilan, diikuti dengan pelatihan manajemen usaha, yang dilengkapi dengan akses atas keuangan mikro, serta dengandukungan memadai dari layanan pengembangan usaha di setiap tingkatan.

melalui Pelatihan Memulai UsahaMeningkatkan Kecakapan Hidup

Masa Depan yang Menjanjikan

Lokakarya tentang Finalisasi Modul Berbasis Kompetensidi Sektor Pertanian digelar di Balai Besar PengembanganPerluasan Kerja (BBPPK), Lembang, pada 18-20 Juni. Balai inisebelumnya dikenal sebagai Balai Latihan Kerja Pertanian(BLKP) Lembang dengan spesialisasi pada pelatihan kerja

untuk

ketenagaKERJAAN©

ILO

Page 22: MERAIH MASA DEPAN - ilo.org · terutama bentuk-bentuk terburuk pekerjaan untuk anak dan tindak kekerasan yang dialami banyak pekerja migran; (2) ... pemerintahan yang baik serta pelaksanaan

Cuplikan

ILO dan SmartFM menggelar serangkaian bincang-bincangradio interaktif sepanjang 60 menit di Balikpapan, Surabaya,Makassar dan Semarang dari Mei – Juli 2006. Bincang-bincangradio di Balikpapan, “Mekanisme Sub-kontrak: Pro dan Kontra”,digelar pada 23 May, menghadirkan Slamet Brotosiswoyo (DirekturPerusahaan Konstruksi), Irvan Wirayudha (Ketua Serikat Mathilda),Suryanto (Kepala Dinas Tenaga Kerja Balikpapan), dan CarmeloNoriel (ILO).

Acara di Surabaya membahas mengenai masalah pekerjarumah tangga, “Perlindungan Hukum bagi Pekerja Rumah Tangga”pada 24 Mei, menampilkan Hesti Armiwulan (Direktur Pusat HakAsasi Manusia, Universitas Surabaya), Saleh Mukadar (Ketua KomisiE, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur), Drs. Suyono(Ketua Dewan Pengembangan Masyarakat), dan Tauvik Muhamad(ILO).

Bincang-bincang radio di Makassar dan Semarangmengangkat masalah pekerja anak pada 1 Juni dan 26 Juli. DiMakassar, dibahas mengenai masalah pekerja anak di bagian timurIndonesia, “Menanggulangi Pekerja Anak di Bagian TimurIndonesia: Apakah Menjadi Prioritas?” dengan para panelis: BasoBachtiar (Ketua Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar), Andi Mallanti(Koordinator Regional KSBSI), dan Abdul Hakim (ILO).

Sementara itu, berkenaan dengan peringatan Hari AnakNasional, acara serupa membahas “Perlindungan Anak dariEksploitasi Seksual”, menampilkan Sri Mulyanah (Kepala BiroPemberdayaan Perempuan Provinsi Jawa Tengah), HeningBudiyawati (Direktur Eksekutif Yayasan Setara), Benny D. Setianto(Peneliti dan Dosen Senior, Universitas Katolik Soegijapranata) dandan Arum Ratnawati (ILO).

Serangkaian Bincang-bincangRadio

SMART Workers adalah bincang-bincangradio interaktif, kerja sama ILO dengan radioSmartFM yang dirancang untuk meningkatkankesadaran mengenai hak-hak mendasar di tempatkerja. Bagi Anda yang tertarik mempelajari lebihlanjut tentang isu ketenagakerjaan, simak terus 95,9

FM !

© ILO

22