29
Universitas Atma Jaya Yogyakarta | 1 bservation CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS DEFINISI DAN MANFAAT OBSERVASI DEFINISI OBSERVASI Sebagian dari apa yang kita ketahui berasal dari observasi. Kita memperhatikan reaksi rekan kerja terhadap intrik politik, suara-suara dari ruang pertemuan, aroma parfum, rasa kopi dikantor, licinnya meja kerja marmer milik pimpinan perusahaan, dan sumber rangsangan lain. Gerakan tubuh, kebiasaan kerja, pernyataan yang dibuat dan rapat yang diselenggarakan, ekspresi wajah yang menunjukkan sukacita, kemarahan, emosi lainnya, dan bahasa tubuh pun bisa diobservasi. Faktor lingkungan yang lain, dan sebagainya, juga dapat diamati. Anak-anak bisa diobservasi terkait dengan minat dan rentang perhatian mereka terhadap berbagai stimulus, misalnya keterlibatan mereka dengan mainan yang berbeda. Observasi tersebut akan membantu produsen mainan, pendidik anak, administrator perawatan anak, dan pihak lain yang secara mendalam terlibat atau bertanggung jawab terhadap perkembangan anak, untuk mendesain dan memperagakan ide-ide berdasarkan minat anak, yang lebih mudah diobservasi daripada ditelusuri dengan cara lain. Meskipun observasi semacam itu bisa menjadi dasar bagi pengetahuan, proses pengumpulannya seringkali sembarangan. 1 Tindakan dan perilaku karyawan, konsumen, investor, dan sejenisnya memainkan peran penting dalam sebuah penelitian bisnis. Peneliti dan manajer mungkin akan tertarik terhadap CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Metode Pengumpulan Data Observasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Meteorologi

Citation preview

Page 1: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 1

bservation CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS

DEFINISI DAN MANFAAT OBSERVASIDEFINISI OBSERVASI

Sebagian dari apa yang kita ketahui berasal dari observasi. Kita

memperhatikan reaksi rekan kerja terhadap intrik politik, suara-suara dari ruang

pertemuan, aroma parfum, rasa kopi dikantor, licinnya meja kerja marmer milik

pimpinan perusahaan, dan sumber rangsangan lain. Gerakan tubuh, kebiasaan

kerja, pernyataan yang dibuat dan rapat yang diselenggarakan, ekspresi wajah

yang menunjukkan sukacita, kemarahan, emosi lainnya, dan bahasa tubuh pun

bisa diobservasi. Faktor lingkungan yang lain, dan sebagainya, juga dapat

diamati. Anak-anak bisa diobservasi terkait dengan minat dan rentang perhatian

mereka terhadap berbagai stimulus, misalnya keterlibatan mereka dengan

mainan yang berbeda. Observasi tersebut akan membantu produsen mainan,

pendidik anak, administrator perawatan anak, dan pihak lain yang secara

mendalam terlibat atau bertanggung jawab terhadap perkembangan anak, untuk

mendesain dan memperagakan ide-ide berdasarkan minat anak, yang lebih

mudah diobservasi daripada ditelusuri dengan cara lain. Meskipun observasi

semacam itu bisa menjadi dasar bagi pengetahuan, proses pengumpulannya

seringkali sembarangan.1

Tindakan dan perilaku karyawan, konsumen, investor, dan sejenisnya

memainkan peran penting dalam sebuah penelitian bisnis. Peneliti dan manajer

mungkin akan tertarik terhadap bagaimana para pekerja melaksanakan

pekerjaan mereka, bagaimana dampak dari teknik manufaktur baru pada

aktivitas karyawan, bagaimana konsumen menyaksikan iklan, bagaimana

karyawan menggunakan produk, atau berperilaku dalam ruang tunggu.

Observasi adalah sebuah teknik yang alamiah dan berguna untuk

mengumpulkan data tentang tindakan dan perilaku. Observasi membutuhkan

kegiatan “lapangan" - pabrik, supermarket, ruang tunggu, kantor atau ruangan

pembelian – mengamati apa yang pekerja, konsumen, atau pembelian harian,

dan menjelaskan, menganalisis, dan menafsirkan apa yang telah dilihat oleh si

peneliti.

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 2: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 2

Observasi dikategorikan sebagai penyelidikan ilmiah apabila diarahkan

secara khusus untuk menjawab sebuah pertanyaan riset, direncanakan dan

dijalankan secara sistematis, menggunakan kendali-kendali yang sesuai, dan

menyediakan catatan yang sah serta dapat diandalkan mengenai apa yang

terjadi. Keanekaragaman manfaat dari observasi membuatnya menjadi metode

sumber utama yang penting dan merupakan pelengkap untuk metode-metode

lainnya.1 Observasi, oleh karena itu, merupakan proses yang umum dikenal oleh

sebagian besar dari kita dan, seperti dikatakan Adler dan Adler (1994), observasi

merupakan dasar fundamental dari semua metode riset. Apakah digunakan

secara sistematis untuk mendukung metode riset lain, atau sebagai teknik riset

utama dalam sebuah riset (seperti dalam etnografi), observasi memberi makna

penting ihwal mengakses dan memahami cara-cara yang digunakan orang-orang

dalam bertindak dan berinteraksi secara komunikatif.2

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data

primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.3 Observasi merupakan

cara pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang), objek

(benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi

dengan individu-individu yang diteliti.8 Observasi sebagai teknik pengumpulan

data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,

yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi

juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Larry Cristensen (2004), menyatakan bahwa: Dalam penelitian, observasi

diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam situasi

tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginkan.

Observasi merupakan cara yang penting untuk mendapatkan informasi yang

pasti tentang orang, karena apa yang dikatakan orang belum tentu sama dengan

apa yang dikerjakan. Selanjutnya Creswell (2012) menyatakan, Observasi

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 3: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 3

merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan

mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian.8

Pendekatan observasi berbeda dengan pendekatan komunikasi. Karena

pendekatan observasi tidak berinteraksi langsung dengan objek datanya, tetapi

hanya mengobservasi saja, maka pendekatan ini baik untuk mengamati suatu

proses, kondisi, kejadian-kejadian atau perilaku manusia. Sedang pendekatan

komunikasi karena berinteraksi dengan respondennya, maka baik digunakan

untuk mengumpulkan data sikap, motivasi, opini, ekspetasi atau intensi dari

respondennya.3

KLASIFIKASI PENDEKATAN OBSERVASI

Pendekatan observasi dapat diklasifikasikan ke dalam observasi perilaku

(behavioral observation) dan observasi nonperilaku (nonbehavioral observation).

Observasi perilaku (behavioral observation) terdiri sebagai berikut:3

1. Analisis nonverbal (nonverbal analysis)

Observasi analisis nonverbal dapat dilakukan pada gerakan bukan

ucapan, seperti misalnya observasi terhadap bahasa tubuh seseorang,

ekspresi wajah dan lain sebagainya.

2. Analisis linguistik (linguistic analysis)

Observasi analisis linguistik dilakukan pada analisis bahasa yang

digunakan oleh seseorang atau beberapa orang yang sedang

berinteraksi.

3. Analisis linguistik ekstra (extralinguistic analysis) Observasi analisis

linguistik ekstra dilakukan dengan mengobservasi empat dimensi, yaitu

vokal (termasuk tinggi nada, kekerasan, kualitas), tempo (termasuk

kecepatan bicara, durasinya dan ritmenya), interaksi (termasuk tendensi

untuk menginterupsi pembicaraan, mendominasi) dan cara bicara

(termasuk kosa kata, dialek dan ekspresi bicara).

4. Analisis spatial (spatial analysis)

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Mengobservasi tidak hanya mengamati saja. Pendekatan observasi untuk mengumpulkan data dapat dilakukan dengan mengamati (dengan mata), mendengarkan (dengan telinga), membaca (dengan pikiran), mencium (dengan hidung) dan meraba (dengan tangan).3

Page 4: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 4

Observasi analisis spatial mengobservasi hubungan antar orang secara

fisik. Contohnya adalah observasi tentang bagaimana salesman secara

fisik mendekati pelanggan.

Observasi nonperilaku (nonbehavioral observation) terdiri sebagai berikut:3

1. Analisis catatan (record analysis)

Observasi analisis catatan dapat berupa pengumpulan data baik dari

catatan data sekarang atau catatan data historis.

2. Analisis kondisi fisik (physical condition analysis)

Observasi analisis kondisi fisik dilakukan terhadap data kondisi fisik

seperti fisik sediaan, kondisi keamanan pabrik.

3. Analisis proses fisik (physical process analysis)

Observasi analisis proses fisik dapat berupa observasi pada time and

motion dari suatu proses, prosedur-prosedur akuntansi dan lain

sebagainya.

MANFAAT OBSERVASI

Menurut Patton dalam Nasution (1988), manfaat observasi adalah sebagai

berikut:

1. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami

konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh

pandangan yang holistik atau menyeluruh;

2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung,

sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif,

jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya.

Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau

discovery.

3. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu,

karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan

dalam wawancara.

4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya

tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena

bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama

lembaga.

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 5: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 5

5. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar

persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang

lebih komprehensif.

6. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan

daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan

merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.8

EMPAT DIMENSI UTAMA YANG MENGKARAKTERISASI JENIS OBSERVASIBERDASARKAN KONTROL

Perbedaan dapat dibuat antara observasi yang dilakukan dalam kontrol

(atau buatan) dan/atau observasi yang tidak terkontrol (atau alami). Pengamatan

sering dilakukan secara alami. Namun, pengamatan juga merupakan potensial

metode pengumpulan data dalam penelitian eksperimental, dalam tradisi

penelitian yang dikontrol. Dalam penelitian eksperimental, kondisi yang relevan

(terkait dengan variabel independen yang diteliti) dimanipulasi atau dibuat-buat

dengan cara yang sistematis. Pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen (misalnya, perilaku tertentu) selanjutnya diukur. Hal ini memungkinkan

peneliti untuk menentukan hubungan sebab-akibat.

Penelitian observasional dikatakan sangat terkontrol ketika situasi

dimanipulasi atau dibikin oleh peneliti; pembukaan subyek (misalnya, konsumen,

karyawan, atau investor) terhadap situasi atau kondisi tertentu (misalnya, tata

letak toko tertentu, kondisi perburuhan tertentu, atau sejumlah tekanan waktu)

memungkinkan peneliti untuk mengamati perbedaan antara reaksi perilaku

individu dengan situasi dan kondisi tersebut. Observasi terkendali dapat

dilakukan di laboratorium (misalnya, simulasi lingkungan toko atau ruang

berdagang) atau di lapangan (misalnya, toko).

Observasi terkendali terjadi ketika penelitian observasi dilakukan dengan

kondisi yang sudah diatur. Observasi yang tidak terkendali adalah teknik

pengamatan yang tidak akan mencoba untuk mengontrol, memanipulasi, atau

mempengaruhi situasi. Kegiatan berjalan alamiah dan peneliti mengamati

peristiwa ini tanpa campur tangan dalam kehidupan nyatanya. keuntungan dari

pengamatan yang tidak terkendali adalah bahwa orang dapat diamati secara

alamiah saat berbelanja atau dalam lingkungan kerja. Kelemahan utama dari

observasi yang tidak terkontrol biasanya sulit untuk menguraikan situasi yang

seringkali sangat kompleks karena kita tidak bisa mengontrol faktor apapun

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 6: Metode Pengumpulan Data Observasi

ObservasiPartisipatif

Observasi yangPasif

Observasi yangModerat

Observasi yangAktif

Observasi yangLengkap

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 6

dalam hal ini. Dengan demikian, sangat sulit untuk membedakan penyebab

kejadian, tindakan, dan perilaku.7

BERDASARKAN PROSES PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi observasi berperanserta (participant observation) dan

observasi nonpartisipan (nonparticipant observation).7

1. Observasi Berperanserta (participant observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Disini, peneliti memasuki organisasi atau lingkungan

penelitian, dan menjadi bagian tim kerja. Sambil melakukan

pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber

data, dan ikut merasakan suka dukanya. Misalnya, bila seorang peneliti

ingin mempelajari dinamika kelompok dalam organisasi kerja, maka ia

mungkin bergabung dengan organisasi sebagai seorang karyawan dan

mengobservasi dinamika dalam kelompok sambil menjadi bagian dari

organisasi kerja dan kelompok kerja. Dengan berperan sebagai

karyawan, ia dapat mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam

bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana hubungan satu

karyawan dengan karyawan lain, hubungan karyawan dengan

supervisor dan pimpinan, keluhan dalam melaksanakan pekerjaan dan

lain-lain. Kebanyakan penelitian antropologi dilakukan dengan cara

tersebut, dimana peneliti menjadi bagian dari kebudayaan asing yang

ingin mereka pelajari secara mendalam. Dengan observasi partisipan

ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai

mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

Susan Stainback (1998) menyatakan Dalam observasi partisipatif,

peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang

mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktifitas mereka. Seperti

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 7: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 7

telah dikemukakan bahwa observasi ini dapat digolongkan menjadi

empat, yaitu partisipasi pasif, partispasi moderat, partisipasi aktif dan

partisipasi lengkap.7

Partisipasi pasif: Dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan

orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Partisipasi moderat: Dalam observasi ini terdapat keseimbangan

antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Peneliti

dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa

kegiatan, tetapi tidak semuanya.

Partisipasi aktif: Dalam observasi ini peneliti ikut melakukan apa yang

dilakukan oleh nara sumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.

Partisipasi lengkap: Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti

sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber

data. Jadi suasananya sudah natural, peneliti tidak terlihat melakukan

penelitian. Hal ini merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi

terhadap aktifitas kehidupan yang diteliti.

2. Observasi Nonpartisipan (nonparticipant observation)

Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan

aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi

nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independen. Peneliti mungkin mengumpulkan data yang diperlukan

dalam kapasitas tersebut tanpa menjadi bagian integral dari sistem

organisasi. Misalnya, peneliti bisa duduk disudut sebuah kantor,

mengamati, dan mencatat bagaimana manajer, selama periode

beberapa hari, akan memungkinkan peneliti untuk membuat sejumlah

generalisasi tentang bagaimana para manajer biasanya menghabiskan

waktu mereka. Dengan sekedar mengobservasi kegiatan, mencatatnya

secara sistematis, dan menabulasikannya, peneliti bisa menghasilkan

sejumlah temuan. Tetapi, hal tersebut mensyaratkan peneliti harus

secara fisik hadir ditempat kerja untuk periode waktu yang panjang dan

membuat studi observasional memakan waktu. Pengumpulan data

dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang

mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-

nilai dibalik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 8: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 8

BERDASARKAN STRUKTUR

Studi observasional dapat terbagi atas tipe pengamat nonpartisipan atau

pengamat partisipan, tetapi keduanya, bisa terstruktur (structured observational

studies) atau tidak terstruktur (unstructured observational studies).7

1. Studi Observasional Terstruktur (structured observational studies)

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara

sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana

tempatnya. Bila pengamat mempunyai kumpulan kategori aktivitas atau

fenomena yang telah direncanakan sebelumnya untuk dipelajari, hal

tersebut merupakan studi observasional terstruktur. Format untuk

merekam observasi dapat didesain dan ditentukan secara khusus untuk

tiap studi agar sesuai dengan tujuan penelitian. Biasanya, hal semacam

itu yang berkaitan dengan ciri-ciri yang diminati, misalnya durasi dan

frekuensi peristiwa, serta aktivitas tertentu yang mendahului dan

mengikutinya, dicatat. Kondisi lingkungan dan perubahan dalam situasi

juga dicatat. Jika dianggap relevan. Perilaku responden yang relevan

dengan tugas, emosi yang mereka rasakan, komunikasi verbal dan

nonverbal, dan sebagainya, dicatat. Contohnya, peneliti akan melakukan

pengukuran terhadap kinerja pegawai yang bertugas dalam pelayanan

IMB (Ijin Mendirikan Bangunan), maka peneliti dapat menilai setiap

perilaku dan ucapan dengan menggunakan instrumen yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan tersebut. Observasi yang dicatat pada

lembar kerja (worksheet) atau catatan lapangan kemudian dianalisis

secara sistematis, dengan kesimpulan pribadi yang minimal dari

investigator. Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah

tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam

melakukan pengamatan, peneliti menggunakan instrumen penelitian

yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.

2. Studi Observasional Tidak Terstruktur (unstructured observational

studies)

Pada awal sebuah studi, adalah mungkin bahwa pengamat tidak

memiliki ide yang jelas mengenai aspek tertentu yang memerlukan

fokus. Mengobservasi peristiwa sebagaimana adanya juga dapat

menjadi bagian rencana dalam banyak studi kualitatif (qualitative study).

Dalam hal itu, pengamat akan mencatat secara praktis semua yang

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 9: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 9

diobservasi. Studi semacam itu merupakan studi observasional tidak

terstruktur. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal

ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang

akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak

menggunakan instrumen yang telah baju, tetapi hanya berupa rambu-

rambu pengamatan. Misalnya, dalam suatu pameran produk industri dari

berbagai negara peneliti belum tahu pasti apa yang akan diamati. Oleh

karena itu peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa

yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.

Studi observasional tidak terstruktur diklaim sebagai tanda penelitian

kualitatif. Invetigator dapat menyusun sekumpulan hipotesis sementara

yang berlaku sebagai panduan tentang siapa, kapan, dimana, dan

bagaimana individu akan mengobservasi. Setelah informasi yang

diperlukan diobservasidan dicatat selama suatu periode waktu, polanya

bisa ditelusuri, dan penemuan induktif kemudian dapat membuka jalan

untuk pengembangan teori selanjutnya dan pengujian hipotesis.

BERDASARKAN KESADARAN SUBJEK YANG DIOBSERVASI

Berdasarkan kesadaran subjek yang diobservasi, observasi dapat

dibedakan kedalam dua jenis yaitu: observasi tersembunyi (concealed

observation), dan observasi terang-terangan (unconcealed observation).7

1. Observasi Tersembunyi (concealed observation)

Observasi tersembunyi merupakan suatu teknik observasi dimana

subjek yang menjadi pusat penelitian kita sepenuhnya tidak menyadari

bahwa mereka sedang diobservasi. Contohnya, suatu teknik observasi

yang dilakukan dalam pemasaran berupa mystery shopper. Misalnya,

sebuah toko eceran menyewa sebuah perusahaan penelitian untuk

mengirimkan peneliti untuk melakukan observasi dengan cara

menyamar sebagai konsumen biasa. Tugasnya adalah melakukan

observasi terhadap karyawan atau staf toko eceran tersebut: Bagaimana

mereka berinteraksi dengan konsumen. Yang diamati adalah

pengetahuannya tentang produk, keramahan, kesediaannya membantu

konsumen, dan lain lain. Pengobservasi menggunakan penyembunyian

untuk melindungi diri dari objek observasi mereka. Seringkali, mereka

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 10: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 10

menggunakan perangkat teknis seperti cermin satu-arah, kamera

tersembunyi, atau mikrofon. Metode ini mengurangi bias pengobservasi

tetapi mendatangkan masalah etika. Observasi tersembunyi adalah

salah satu bentuk pengintaian, dan masalah beradab tidaknya aksi ini

harus dikaji ulang dengan cermat.1

2. Observasi Terang-Terangan (unconcealed observation)

Observasi terang-terangan merupakan metode pengumpulan data

dimana subjek menyadari bahwa mereka sedang diobservasi. Misalnya,

observasi terhadap karyawan baru yang sedang berinteraksi disebuah

restoran dengan pelanggan restoran tersebut. Ketika pengobservasi

diketahui, terdapat risiko adanya aktivitas yang tidak lazim yang

dilakukan oleh peserta. Awal masuknya seorang pengobservasi ke

dalam sebuah situasi seringkali mengganggu pola aktivitas peserta,

tetapi pengaruh ini biasanya menghilang dengan cepat, terutama ketika

peserta sibuk dalam sebuah aktivitas yang menyibukkan atau kehadiran

pengobservasi tidak memberikan potensi ancaman terhadapa

kepentingan partisipan. Akan tetapi, potensi bias dari kewaspadaan

peserta terhadap pengobservasi selalu menjadi bahan perhatian.1

DUA PENDEKATAN PENTING DALAM OBSERVASI

Pada pembahasan sebelumnya kita sudah sedikit membahas tentang

perbedaan pendekatan dalam observasi. Ada dua pendekatan yang penting

dalam observasi yaitu observasi partisipan dan observasi terstruktur. Untuk

selanjutnya kita akan membahas selengkapnya tentang dua pendekatan ini.

OBSERVASI PARTISIPAN: PENDAHULUAN

Sebelumya telah dijelaskan mengenai bagaimana seorang peneliti dapat

melakukan satu dari dua peran dalam pengumpulan data observasi: pengamat

nonparticipant atau pengamat participant. Karakteristik utama dari observasi

partisipan yaitu dalam pengumpulan data, peneliti secara langsung terlibat dalam

kegiatan sehari-hari organisasi atau secara langsung berada dalam situasi yang

diamati sebagai sumber data. Hal ini memungkinkan peneliti untuk dapat belajar

memahami mengenai kegiatan kelompok atau organisasi yang diteliti pada saat

ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan sebuah kelompok

orang atau organisasi yang menjadi objek penelitian. Jenis teknik observasi

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 11: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 11

partisipan umumnya digunakan orang untuk penelitian yang bersifat eksploratif.

Untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarakat suku

bangsa karena pengamatan partisipatif memungkinkankan peneliti dapat

berkomunikasi secara akrab dan leluasa dengan observer, sehingga

memungkinkan untuk bertanya secara lebih rinci dan detail terhadap hal-hal yang

akan diteliti.7

ASPEK PARTISIPATIF OBSERVASI PARTISIPAN7

Observasi partisipan menggabungkan proses partisipasi dan observasi.

Meskipun demikian, observasi partisipan dapat dibedakan atas pengamatan

murni dan partisipasi murni (Bernard, 1994). Dalam pengamatan murni peneliti di

tuntut untuk tidak melakukan tindakan dan perilaku yang dapat diamati, peneliti

tidak terlibat langsung dalam tindakan dan perilaku kelompok yang diteliti hanya

murni pengamatan. Partisipasi murni menggambarkan keterlibatan peneliti yang

sangat besar dengan kelompok yang diteliti yang pada akhirnya setiap

objektivitas dan kepentingan penelitian hilang (Jorgensen, 1989; De Walt & De

Walt 2002). Dua observasi partisipan telah berhasil digunakan oleh banyak

peneliti yang melakukan penelitian dalam bisnis. Salah satu ciri khas dari

observasi partisipan adalah bahwa peneliti berpartisipasi dalam kelompok sosial

yang diteliti.

ASPEK PENGAMATAN OBSERVASI PARTISIPAN7

Sementara berpartisipasi, peneliti harus mengamati dan mencatat, dan

pada tahap berikutnya menganalisis perilaku, tindakan, interaksi, peristiwa, dan

sejenisnya. Persiapan dengan observasi partisipan dan menjadi bagian dari

kelompok sosial bukan tanpa kesulitan. Ada beberapa masalah yang harus

diatasi. Ini termasuk memilih "situs" (sebuah departemen tertentu, unit bisnis,

pabrik, supermarket, dll), mendapatkan izin, pemilihan informan kunci, dan

mengakrabkan diri dengan pengaturan penelitian (Bernard, 1994).

Dalam kebanyakan studi observasional, mendapatkan akses dimulai

dengan memperoleh izin untuk melakukan penelitian dari orang-orang yang

memiliki jabatan dalam sebuah organisasi, lebih disukai dari manajemen puncak.

Untuk mendapatkan izin untuk melakukan penelitian, penting untuk berhati-hati

menjelaskan tujuan penelitian. Jika tujuan penelitian dipahami (dan diterima),

Anda akhirnya akan mendapatkan izin untuk melaksanakan proyek penelitian

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 12: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 12

Anda. Anda juga dapat mengambil manfaat dari surat pengantar (misalnya dari

sponsor penelitian) yang akan memudahkan masuknya.

Mendapatkan izin adalah satu-satunya langkah pertama dalam

melaksanakan observasi partisipatif. Menjadi anggota diterima dari kelompok

sosial yang diteliti adalah berikutnya. Banyak ahli etnografi telah memperhatikan

bahwa beberapa anggota kelompok sosial yang diteliti lebih terbuka dan lebih

mungkin untuk mendekati peneliti di awal kerja lapangan daripada yang lain

(DeWalt & DeWalt, 2002).

Agar menunjukkan bahwa peneliti menemukan seseorang yang sangat

disukai dan dihormati (dalam sebuah komunitas atau organisasi), yang bertindak

sebagai sponsor. “Sponsor" ini adalah anggota kelompok yang bersedia untuk

memperkenalkan Anda ke grup, untuk menjamin Anda, dan yang mampu

menjelaskan kehadiran Anda kepada anggota kelompok yang lain.

Sebuah aspek penting dari observasi partisipan adalah membangun

"hubungan". Membangun hubungan melibatkan membangun hubungan percaya

dengan kelompok sosial yang diteliti, dengan menunjukkan rasa hormat, jujur,

dan menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan kelompok atau individu

anggota kelompok, sehingga mereka merasa aman dalam berbagi (sensitif)

informasi dengan peneliti. Jorgensen (1989) berpendapat bahwa sejauh mana

hubungan yang dibentuk adalah pengaruh sejauh mana informasi yang

dikumpulkan dalam observasi partisipan akurat dan dapat diandalkan. Dalam

nada serupa, hubungan telah disebut sebagai "satu-satunya dasar untuk

mendapatkan informasi yang benar-benar handal dan dapat dipercaya" (Villa

Rojas, 1979, hal. 59).

APA YANG AKAN DIAMATI7

Masalah potensial dengan studi observasional semakin kewalahan oleh

sejumlah besar data yang sering terputus. Untuk alasan ini, peneliti harus

mencoba untuk menjaga fokus tertentu selama berbagai tahap proses

pengamatan. Secara umum, faktor yang paling penting dalam menentukan apa

yang harus diperhatikan adalah sasaran atau tujuan penelitian. Namun,

"dimana/tempat untuk mulai mencari tergantung pada pertanyaan penelitian,

tetapi di mana untuk fokus atau menghentikan tindakan tidak dapat ditentukan

sebelumnya" (Merriam, 1988, hal. 97). Werner dan Schoepfle (1987)

membedakan tiga proses berturut-turut dalam pengamatan yang dapat

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 13: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 13

memberikan pemahaman yang semakin mendalam pengaturan yang sedang

dipelajari: (1) observasi deskriptif, (2) observasi terfokus, dan (3) observasi

selektif. Dalam penelitian deskriptif, peneliti terbuka untuk segala sesuatu yang

terjadi; data yang dikumpulkan menggambarkan (mendeskripsikan) keadaan,

subyek, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Data yang dikumpulkan selama pengamatan deskriptif memberikan cerita

atau laporan awal secara naratif, yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk

pengembangan kumpulan konsep, teori, atau bahkan kerangka konseptual.

Pengembangan konsep, teori, dan kerangka kerja konseptual yang difasilitasi

oleh fokus yang lebih besar melalui observasi terfokus dan selektif. Observasi

terfokus menekankan pengamatan (sering didukung oleh wawancara) di mana

peneliti akan berkonsentrasi pada jenis tertentu perasaan, emosi, tindakan,

kegiatan, dan / atau peristiwa dan mencari tema yang muncul. Akhirnya, dalam

pengamatan selektif peneliti berfokus pada berbagai jenis tindakan, kegiatan,

atau acara dan mencari keteraturan (regularities) di dalamnya, sementara

terbuka untuk variasi dari atau pengecualian untuk pola yang muncul (Emerson,

Fretz, & Shaw, 1995).

Metode yang paling penting dari menangkap data dalam observasi

partisipan dalam menulis catatan lapangan. Catatan diambil untuk menangkap

data termasuk catatan tentang apa yang diamati, catatan percakapan informal

dengan subyek yang diteliti, dan catatan jurnal yang disimpan setiap hari.

Kebanyakan peneliti menuliskan kata-kata, frase, atau bahkan seluruh kalimat

selama hari atau acara dan menulis catatan yang lebih luas selama lebih tenang

kali. Kualitas lapangan catatan menitikberatkan pada tingkat detail dan ketepatan

deskripsi (Schensul, Schensul, & LeCompte, 1999). Untuk itu, dokumentasi

pengamatan harus seakurat, selengkap, serinci, dan seobjektif mungkin. Berapa

banyak sebenarnya ditulis selama hari atau acara tergantung pada kualitas daya

ingat peneliti dan keadaan di mana peneliti bekerja (DeWalt & DeWalt, 2002).

Schensul, Schensul, & LeCompte (1999) menyediakan berbagai karakteristik

catatan lapangan yang baik. Ini dirangkum dalam Kotak 8.2. Karakteristik dari

sebuah Catatan Lapangan yang Baik (Schensul, Schensul, & LeCompte, 1999)

(a) menggunakan kutipan yang tepat (exact quotes) bila memungkinkan;

(b) menggunakan nama samaran untuk melindungi kerahasiaan;

(c) menggambarkan kegiatan dalam urutan kejadian;

(d) memberikan deskripsi tanpa menyimpulkan makna;

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 14: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 14

(e) memasukkan informasi latar belakang yang relevan untuk menempatkan

peristiwa;

(f) memisahkan pikiran dan asumsi sendiri dari kejadian yang diamati;

(g) mencatat tanggal, waktu, tempat, dan nama peneliti pada setiap set

catatan.

Harus disadari, bahwa fakta catatan lapangan adalah konstruksi dari peneliti;

adalah peneliti yang memutuskan apa saja yang harus dimasukkan ke dalam

catatan lapangan, sedetail apa informasi yang dimasukkan, konteks apa saja

yang akan dimasukkan, dan sebagainya. Untuk alasan ini catatan lapangan

sering dianggap sebagai simultan data dan analisis data, atau sebagai langkah

pertama dalam proses analisis data (misalnya DeWalt & DeWalt, 2002). Untuk

meringkas, observasi partisipatif membutuhkan banyak keterampilan, seperti

komitmen, kemampuan untuk menyesuaikan diri, bijaksana, kemampuan untuk

berkomunikasi dengan anggota yang berbeda dari kelompok sosial di tingkat

mereka, kesabaran, kemampuan untuk mengamati, kemampuan untuk

memisahkan peran peserta dari itu pengamat, dan sebagainya. Oleh karena itu,

sebelum melakukan diri Anda untuk observasi partisipan yang Anda butuhkan

untuk memastikan Anda memiliki waktu, sumber daya, dan keterampilan yang

dibutuhkan untuk melaksanakan dan melaksanakan jenis ini sangat menantang

penelitian.

OBSERVASI TERSTRUKTUR: PENDAHULUAN7

Observasi terstruktur difokuskan pada sebuah sifat, seperti yang terlihat

selektif pada fenomena yang telah ditentukan. Fokus pengamatan terstruktur

adalah informasi yang terpecah menjadi potongan-potongan kecil dan mudah

dikelola (seperti informasi tentang perilaku, tindakan, interaksi, atau peristiwa).

Ada berbagai tingkat struktur dalam pengamatan terstruktur. Misalnya,

peneliti mungkin telah memutuskan sebuah kategori observasi dengan seksama

dan menggunakan cara yang khusus sebelumnya (observasi yang sangat

terstruktur) atau memulai dengan rencana rinci terhadap apa dan bagaimana

sesuatu akan diamati, tapi pengumpulan datanya menggunakan cara yang

kurang sistematis atau tertentu (observasi semi-terstruktur).

Sebuah contoh penggunaan observasi terstruktur (yang non-

eksperimental) dalam pemasaran adalah kerja pembeli misteri - peneliti benar-

benar terlatih yang secara akurat mampu merekam perilaku karyawan

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 15: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 15

menggunakan daftar dan kode untuk mengumpulkan informasi spesifik tentang

kinerja pelayanan. Pengamatan terstruktur juga dapat digunakan untuk

menghasilkan data numerik untuk uji hipotesis, seperti contoh berikut

menggambarkan.

PENGGUNAAN SKEMA PENGKODEAN DI OBSERVASI TERSTRUKTUR7

Pengembangan skema coding merupakan aspek penting dari pengamatan

terstruktur. Skema coding berisi kategori-kategori yang telah ditentukan untuk

merekam apa yang diamati. Skema itu datang dalam berbagai bentuk. Beberapa

sangat sederhana; mereka hanya memungkinkan peneliti untuk mencatat

apakah peristiwa tertentu telah terjadi. Skema lain yang lebih kompleks; mereka

termasuk beberapa kategori, rentang waktu, dan sejenisnya. Perhatikan bahwa

pengembangan skema pengkodean yang memadai tidak pernah tugas yang

mudah.

Jenis coding yang akan Anda gunakan tergantung pada informasi yang

ingin Anda kumpulkan. Sekali lagi, pertanyaan-pertanyaan penelitian studi Anda

berfungsi sebagai titik awal, dalam hal ini untuk pengembangan skema coding.

Berdasarkan pertanyaan penelitian, yang kadang-kadang diperhalus melalui

studi percontohan, Anda menentukan konsep-konsep penting (variabel) dalam

penelitian dan mengembangkan skema coding yang memungkinkan untuk

mengumpulkan informasi tentang konsep ini.

Pertimbangan berikut harus diperhitungkan berkaitan dengan

pembangunan skema coding:

a) Fokus. Dari skema coding harus jelas apa yang diamati untuk. Misalnya,

Thomas 'coding skema harus membantu dia untuk menetapkan aspek

pengaturan (misalnya, berapa banyak orang yang menunggu untuk mobil

mereka) dan mana jenis perilaku (misalnya, subjek berjalan melalui

showroom dealer mobil , subjek makan permen) harus diamati dan dicatat.

b) Tujuan. Skema coding dan kategori seharusnya hanya memerlukan sedikit

kesimpulan atau interpretasi dari peneliti. Pedoman yang jelas dan definisi

rinci dari kategori seharusnya membantu pengamat untuk secara obyektif

meng-kode peristiwa, tindakan, dan perilaku.

c) Kemudahan penggunaan. Sebuah skema pengkodean yang baik mudah

digunakan.

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 16: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 16

d) Bersifat (satu-sama-lain) khusus dan secara kolektif mendalam. Kategori

dalam skema coding harus bersifat (satu-sama-lain) khusus dan secara

kolektif mendalam. Kategori dikatakan khusus (exclusive) jika tidak ada

kategori yang tumpang tindih antara satu dengan lainnya. Sebuah skema

coding yang kolektif mendalam mencakup semua kemungkinan (misalnya,

semua yang relevan peristiwa, tindakan, dan perilaku), sehingga selalu ada

kemungkinan untuk pengkodean.

Standar skema pengkodean dapat membantu Anda untuk

mengembangkan skema pengkodean sendiri, memungkinkan Anda untuk

memberi jawaban atas pertanyaan penelitian Anda. Dalam beberapa kasus,

tindakan yang ukurannya frekuentif (sering dilakukan) cukup untuk memberikan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Misalnya, jika seorang peneliti

cukup tertarik pada seberapa sering seorang manajer menghadiri pertemuan

yang terjadwal dan atau tak terjadwal, menjawab panggilan telepon, atau menulis

email mungkin, sang peneliti mungkin hanya akan menunggu kegiatan ini terjadi

dan merekam peristiwa tersebut pada sebuah checklist sederhana. Namun

banyak peneliti yang tidak hanya tertarik pada seberapa sering peristiwa-

peristiwa tertentu terjadi, tetapi juga dalam keadaan di mana peristiwa ini terjadi.

Dalam kasus ini, peneliti tidak hanya tertarik pada frekuensi perilaku tertentu,

tetapi juga dalam waktu perilaku tertentu.

Gambar 8.1 mengilustrasikan berbagai cara di mana peneliti dapat mengkode

peristiwa:

a) checklist sederhana memberikan informasi tentang seberapa sering

peristiwa tertentu telah terjadi;

b) Sebuah catatan urutan memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan

informasi tentang seberapa sering peristiwa terjadi dan tentang urutan

peristiwa terjadi;

c) Sebuah catatan urutan pada skala waktu yang menambah tingkat lanjut

detail, menunjukkan interval waktu antara peristiwa.

Checklist sederhana dan catatan urutan seringkali sangat berguna bagi

peneliti melakukan observasi terstruktur. Kadang-kadang, bagaimanapun,

peneliti mungkin membutuhkan informasi tentang durasi acara tertentu. Dalam

hal peneliti juga akan kode awal dan akhir dari suatu kegiatan atau peristiwa

tertentu.

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 17: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 17

Anda mungkin telah memperhatikan sekarang bahwa observasi terstruktur

sebagian besar bersifat kuantitatif. Memang, observasi terstruktur memungkinkan

Anda untuk mengumpulkan informasi kuantitatif yang dapat digunakan untuk

menguji hipotesis penelitian Anda. Instrumen khusus untuk mengumpulkan data

yang diperlukan adalah skema coding Anda. Hal ini untuk itu penting bahwa

skema pengkodean Anda baik dengan kata lain, bahwa itu adalah valid dan

reliabel. Validitas menunjukkan sejauh mana observasi secara akurat merekam

perilaku di mana Anda tertarik. Keandalan mengacu pada konsistensi

pengamatan, biasanya apakah dua (atau lebih) pengamat, atau pengamat yang

sama pada kesempatan terpisah, mengamati peristiwa yang sama mencapai

hasil yang sama.

[Kami baru saja membahas dua pendekatan penting untuk observasi.

Tentu saja, ada banyak lagi yang bisa dikatakan tentang kedua observasi

partisipan dan observasi terstruktur. Jika Anda tertarik untuk belajar lebih banyak

tentang pendekatan ini Anda bisa mendapatkan manfaat dari berbagai buku

yang sangat baik dan artikel penelitian seperti, misalnya, Observasi Partisipatif:

Panduan untuk Para peneliti lapangan oleh DeWalt dan DeWalt (2002)]

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OBSERVASIKELEBIHAN OBSERVASI

1. Kelebihan utama observasi adalah data yang diperoleh peneliti merupakan

data orisinal (langsung pada saat terjadi).

2. Untuk data yang berupa catatan dan prosedur mekanik, observasi merupakan

satu-satunya cara yang dapat dilakukan. Misalnya work-flow, layout, dsb.

3. Informasi yang diperoleh terperinci dan bisa menyesuaikan dengan

kepentingan peneliti. Bahkan sampai pada subjek yang mungkin tidak penting

untuk diamati, tapi sangat berharga bagi peneliti.

4. Data yang dikumpulkan biasanya lebih baik daripada kuesioner atau

wawancara karena observasi tidak banyak menuntut kesiapan subjek dalam

memberikan informasi.

KEKURANGAN OBSERVASI

1. Proses observasi membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Bisa

saja waktu selesainya observasi lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 18: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 18

2. Proses observasi hanya melihat bagian yang tampak saja. Bagian yang tidak

terlihat, seperti persepsi orang tidak dapat diobservasi. Objek yang diteliti bisa

saja menampakkan kebiasaan yang berbeda karena sedang diobservasi.

3. Peneliti tidak dapat mengontrol/memprediksi lingkungan. Bila kondisi

lingkungan berbeda apakah bisa dilakukan observasi terhadap hal yang

sama. Misalnya observasi akan berbeda ketika cuaca yang dihadapi berbeda.

4. Cara observasi memang menghasilkan informasi lengkap, tetapi tergantung

dari kemampuan peneliti untuk menginterpretasikan hasil observasi.

Pengamat yang berbeda akan menghasilkan hasil observasi yang berbeda

pula.

PEDOMAN OBSERVASI

Untuk mengadakan pengamatan yang baik agar memperoleh data yang

representative Rummel dalam Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi  memberikan

pedoman sebagai berikut:6

1) Memiliki pengetahuan yang akan diobservasi ini dimaksudkan untuk

menentukan terlebih dahulu apa-apa yang harus diobservasi.

2) Menyelidiki tujuan penelitian (baik umum maupun khusus). Kejelasan

tujuan penelitian akan menuntun mempermudah apa yang harus

diobservasi.

3) Menentukan cara untuk mencatat hasil observasi penelitian harus memilh

cara mana yang dipandang paling efektif dan efisien.

4) Membatasi macam tingkat kategori secara tegas. Penelitian harus

membuat tingkatan misalnya: utama, penting dan tidak penting mengenai

data yang akan dikumpulkan apabila kalau pengumpulan datanya orang

banyak (team).

5) Berlaku sangat cermat dan sangat kritis. Penelitian tidak boleh gegabah,

tergesa-gesa atau serampangan agar apa yang dicatat dalam observasi

adalah benar-benar data yang dibutuhkan.

6) Mencatat tiap gejala secara terpisah, ini dimaksudkan supaya gejala yang

dicatat tidak dipengaruhi oleh situasi pencatatan, karena keadaan atau

kondisi waktu mencatat dapat berpengaruh  kepada observer.

7) Mengetahui sebaik-baiknya alat-alat pencatatan  dan cara

penggunaannya  sebelum observasi dilakukan. Alat-alat observasi seperti

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 19: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 19

telah disebutkan pada nomor 3 harus dipahami betul bagaimana cara

penggunaannya supaya memperoleh data yang diharapkan.

Daftar Pustaka:

1] Cooper, Donald R and Schindler, Pamela S (2006). Business

Research Methods : 9th Edition. McGraw-Hill Companies, Inc. 2] Daymon, Christine and Holloway, Immy (2002). Qualitative Research

Methods in Public Relations and Marketing Communications.

Routledge. 3] Hartono, Jogiyanto (2013). Metodologi Penelitian Bisnis—Salah

Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman : Edisi 6. BPFE-Yogyakarta.

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION

Page 20: Metode Pengumpulan Data Observasi

U n i v e r s i t a s A t m a J a y a Y o g y a k a r t a | 20

4] Hermawan, Asep. Penelitian Bisnis—Paradigma Kuantitatif.

Grasindo5] Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Abu (2005).  Metodologi Penelitian.

Bumi Aksara.6] Sanusi, Anwar (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba

Empat. 7] Sekaran, Uma and Bougie, Roger (2013). Research Methods for

Business—A Skill-Building Approach : 6th Edition. John Wiley & Sons

Ltd. 8] Sugiyono (2014). Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta.

CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION