migrasi penyu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sea turtles migration in the ocean

Citation preview

BIOTA YANG BERMIGRASI DI EKUATORPENYU ABU-ABU

Disusun Oleh :

Faisal Rahman230210120014Retno Kusuma Ningrum230210120049Hilda Heryati230210120052Selvita Nurani Siregar230210120060Maria Friska H230210120030

UNIVERSITAS PADJAJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANPROGRAM STUDI ILMU KELAUTANJATINANGOR

2013

I. PENYU SALAH SATU BIOTA YANG BERMIGRASI DI EKUATORPenyu merupakan reptil yang hidup di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia, Samudra Pasifik dan Asia Tenggara. Penyu merupakan kelas reptile dari filum chordate yang termasuk pada subfilum vertebrata. Penyu memiliki daerah jelajah yang sangat luas, yang mendiami laut tropis dan subtropics di seluruh dunia. Penyu diperkirakan telah menghuni bumi lebih dari 100 juta tahun. Penyu telah mengalami beberapa adaptasi untuk dapat hidup di laut, diantaranya yaitu dengan adanya tangan dan kaki yang berbentuk seperti sirip dan bentuk tubuh yang lebih ramping untuk memudahkan mereka berenang di air. Penyu laut juga memiliki kemampuan untuk mengeluarkan garam-garam air laut yang ikut tertelan bersama makanan yang mereka makan dan juga kemampuan untuk tinggal di dalam air dalam waktu yang lama selama kurang lebih 20-30 menit. Telinga penyu laut tidak dapat dilihat, tetapi mereka memiliki gendang telinga yang dilindungi oleh kulit. Penyu laut dapat mendengar suara-suara dengan frekuensi rendah dengan sangat baik dan daya penciuman mereka juga mengagumkan. Mereka juga dapat melihan dengan sanghat baik di dalam air. Penyu laut memiliki cangkang yang melindungi tubuh mereka dari pemangsa. Pada dasarnya penyumemiliki bentuk tubuh yang khas, penyu merupakan hewan vertebrata dan memiliki karapas yaitu bagian tubuh yang dilapisi zat tanduk yang terdapat dibagian punggung. Karapasnya berfungsi sebagai pelindung tubuh penyu. Selain itu penyu juga memiliki plastron yaitu penutup pada bagian dada dan perut penyu. Penyu juga memiliki infra marginal yang merupakan keeping penghubung antara bagian pinggir karapas dengan plastron. Penyu memiliki tungkai belakang dan depan, tungkai depan berfungsi sebagai alat dayung sedangkan tungkai belakang berfungsi sebagai alat penggali. Berikut merupakan gambar bagian-bagian luar penyu:

Gambar 1. Bagian-bagian tubuh penyu(sumber: Yayasan Alam Lestari, 2000)

Kini keberadaan penyu telah lama terancam, baik oleh faktor alam maupun faktor kegiatan manusia yang membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Dari tujuh jenis penyu di dunia, ada enam jenis penyu yang hidup di perairan Indonesia yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea), penyu pipih (Natator depressus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), serta penyu tempayan (Caretta caretta). Jumlah ini sebenarnya masih menjadi perdebatan karena menyebutkan hanya lima jenis yang ditemukan, dimana Caretta caretta dinyatakan tidak ada. Namun demikian, beberapa peneliti mengungkapkan bahwa Caretta caretta memiliki daerah jelajah yang meliputi. Berikut merupakan gambaran jenis-jenis penyu secara umum:

Gambar2. Jenis-jenis penyu(sumber: DKP RI, 2009)

Salah satu penyu yang jalur migrasinya melewati Indonesia yaitu penyu abu-abu. Berdasarkan bentukan luar (morfologi), penyu abu-abu memiliki karapas yang berbentuk seprti kubah tinggi, karapasnya terdiri dari lima pasnang coastal scutes, dimana setiap sisi terdiri dari 6-9 bagian. Bagian pinggir karapas lembut, karapas berwarna hijau gelap (dark olive green) dan bagian bawah berwarna kuning. Karapas pada penyu abu-abu hamper berbentuk bulat, panjang karapas abu-abu dewasa berkisar 63-75 cm. scute pada penyu abu-abu tidak saling tindih melainkan relative berbentuk asimetri. Plastron pada tukik (anak penyu) berwarna abu-abu gelap, menjelang juvenile warna plastron menjadi berubah semakin putih dan pada plastron penyu dewasa warnanya menjadi berwarna kuning kehijauan. Kepala penyu abu-abu ini tergolong besar

Gambar 3. Scutes karapas(sumber: wyneken, 2001)

Penyu laut pada dasarnya bersifat amfibi yaitu hidup di dua alam/habitat (air dan darat). Penyu laut biasanya hidup di perairan laut dangkal, tetapi mereka juga muncul ke pesisir pantai untuk penjemuran diri atau penyu betina naik kedaratan untuk menggali sarang dan bertelur. Laut yang dihuni oleh penyu laut memiliki karakteristik tertentu yaitu di perairan-perairan karang, pantai yang landai dan luas, atau perairan yang bersuhu sedang dan dingin. Penyu abu-abu merupakan penyu yang tersebar di samudra indo-pasifik dan samudra atlantik. Di Indonesia agak sulit diketahui penyebarannya secara pasti dan baru ditemui di daerah cupel, perancak, candi kuning di selat bali dan tegal besar, lepang di selat badung.

Penyu betinaPenyu betinaPenyu betinaPenyu betinaPenyu betinaPenyu betina

Inkubasi telur dalam sarang 8-10 minggu

Habitat di darat

Penyu betina

Habitat di laut

Penyu betina

Perkawinan dan migrasi pada umur 330-50 tahun

Gambar 4. Diagram air siklus hidup penyu(Sumber: Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu, Serangan, Bali)

Penyu melakukan migrasi jauh antara tempat sumber makanan dengan lokasi peneluran. Penyu umumnya mencari makan di perairan yang ditumbuhi tanaman atau alga laut. Penyu yang dewasa bermigrasi ke daerah pantai peneluran pada periode musim kawin (Nuitja, 1992). Penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea) hidup di perairan tropis, perairan yang relatif dangkal. Namun, penyu abu-abu dapat muncul di perairan terbuka. Habitat penyu abu-abu di perairan dangkal berada di antara batu karang dan pantai, teluk besar dan laguna (Ernst and Barbour, 1989). Habitat bersarang penyu abu-abu di daerah tropis yang tidak ditumbuhi oleh pohon-pohonan atau di tempat yang luas dan terang (Nuitja, 1992).Penyu abu-abu penyebarannya terpusat di perairan tropis. Penyebaran di Lautan Indo-Pasifik ditemukan di Micronesia, Jepang, India dan Arabia Selatan sampai ke Australia Bagian Utara. Di Lautan Atlantik penyu abu-abu tersebar di pantai barat Afrika dan pantai Brazil Selatan, Suriname, Guyana, dan Venezuela. Penyebaran penyu abu-abu terpusat di Laut Karibia sejauh ke utara Puerto Rico. Penyebaran di Pasifik Bagian Selatan, penyu ini ditemukan dari utara Galapagos sampai California (Ernst and Barbour, 1989).

Gambar 5. Penyebaran utama penyu abu-abu di dunia(sumber : marine turtle specialist group, 2007)

II. MENGAPA PENYU BERMIGRASI ?Penyu laut umumnya bermigrasi, begitu pun dengan jenis penyu abu-abu. Penyu abu-abu bermigrasi adalah dengan tujuan:a). Mencari MakanPenyu laut umumnya mencari makan di perairan yang ditumbuhi tanaman atau alga laut. Terdapat 2 siklus untuk mencari makan pada penyu, yaitu saat masih menjadi tukik dan saat dewasa. Tukik bersifat karnivora sampai berumur 1 tahun, dan akan berubah setelah berumur lebih dari 1 tahun tergantung dari jenis penyu itu sendiri.Penyu laut yang dewasa bermigrasi ke daerah pantai peneluran pada periode musim kawin (Nuitja, 1992). Penyu laut melakukan migrasi jauh antara tempat sumber makanan dengan lokasi peneluran ini. Sementara untuk kelompok tukik yang baru menetas tersebut menggunakan rumput-rumput laut yang mengapung, benda apung lain yang terperangkap oleh arus laut serta hewan-hewan laut kecil sebagai makanan pada saat bermigrasi untuk ke tempat asalnya di lautan.

Gambar 6. Tukik berlindung diantara algae Sargassum dan mencari makan di daerah sekitar tempat menetas.(Sumber: SeaPics.com)b). Reproduksi dan Bertelur- BertelurSemua jenis penyu laut bertelur lebih dari satu kali, dalam periode satu musim. Penyu laut bertelur di daerah bermusim empat terutama di bagian utara equator. Penyu bermigrasi ke tempat yang sesuai untuk bereproduksi, bersarang, dan bertelur. Jika sudah menemukan tempat yang cocok, maka pada periode berikutnya penyu abu-abu ini akan kembali ke tempat itu lagi. Kebiasaan Bertelur Penyu Abu-abuPenyu bertelur setiap saat (bisa malam, bisa siang). Penyu abu-abu sendiri bertelur pada malam hari sekitar pukul 20.00-22.00. Ketika akan bertelur penyu akan naik ke pantai. Hanya penyu betina yang datang ke daerah peneluran, sedangkan penyu jantan berada di daerah sub-tidal. Penyu bertelur dengan tingkah laku yang berbeda sesuai dengan spesies masing-masing.Penyu abu-abu memiliki keunikan saat bertelur, yaitu pada masa bersarang ditemukan secara serentak dalam beberapa hari, disebut dengan istilah arribada. Arribada adalah perilaku unik dari penyu abu-abu betina yang bersarang secara serentak pada waktu tertentu. Contoh kasusnya pernah terlihat di Orissa (india) pada masa bersarang tahunannya, yaitu beberapa ribu ekor penyu abu-abu bermigrasi menuju tempat reproduksi (breeding ground) untuk kawin dan bersarang secara bersamaan.Daerah peneluran penyu abu-abu terdiri dari butiran pasir hitam, memiliki kandungan mineral lebih dari 70%, disebut opac. biasanya penyu abu-abu ini bertelur di daerah tropis berpohon. Di Indonesia, penyu abu-abu mayoritas ditemukan di daerah Pantai Ngagelan. Biasanya kedalaman sarang penyu abu-abu 37-38 cm dan diameternya 20-21 cm. ReproduksiReproduksi penyu adalah proses regenerasi yang dilakukan penyu dewasa jantan dan betina melalui tahapan perkawinan, peneluran sampai menghasilkan generasi baru (tukik). Setiap jenis penyu melakukan kopulasi di daerah sub-tidal pada saat menjelang sore hari atau pada matahari baru terbit. Setelah 2-3 kali melakukan kopulasi, beberapa minggu kemudian penyu betina akan mencari daerah peneluran yang cocok sepanjang pantai yang diinginkan.

Gambar 7. Tahapan Reproduksi dan Bertelurnya betina penyu(Sumber: SeaPics.com dan Yayasan Alam Lestari, 2000)Dari kedua tujuan penyu abu-abu bermigrasi tersebut memiliki keterkaitan, penyu laut yang telah dewasa melakukan migrasi dari daerah dangkal (daerah tempat untuk mencari makan) ke daerah sekitar pantai penelurannya. Penyu jantan melakukan kopulasi dengan penyu betina di sekitar pantai peneluran. Penyu jantan bermigrasi kembali ke daerah semula atau ke tempat lain untuk mencari makan. Penyu betina tetap berada di sekitar pantai peneluran selama kurang lebih 2 minggu, kemudian menuju daratan untuk bertelur. Setelah bertelur, penyu betina akan kembali ke tempat semula atau tempat lain untuk mencari makan (Nuitja, 1992 ; Miller, 1997). Jadi, penyu akan bermigrasi bolak-balik ke daerah yang sama (daerah dangkal untuk mencari makan) dan pantai untuk bereproduksi dan bertelur.c). Tukik Menuju LautTukik menetas setelah sekitar 7-12 minggu. Begitu mencapai laut tukik menggunakan berbagai kombinasi petunjuk (arah gelombang,arus dan medan magnet) untuk orientasi ke daerah lepas pantai yang lebih dalam. Kegiatan tukik melewati pantai dan berenang menjauh adalah upaya untuk merekam petunjuk-petunjuk yang diperlukan untuk menemukan jalan pulang saat mereka akan kawin. Proses ini disebut imprinting process.d). Strong Homing InstinctPenyu mempunyai sifat kembali ke rumah (Strong homing instinct) yang kuat (Clark, 1967, Mc Connaughey, 1974; Mortimer dan Carr, 1987; Nuitja, 1991), yaitu migrasi antara lokasi mencari makan (Feeding grounds) dengan lokasi bertelur (breeding ground). Migrasi ini dapat berubah akibat berbagai alasan, misalnya perubahan iklim, kelangkaan pakan di alam, banyaknya predator termasuk gangguan manusia, dan terjadi bencana alam yang hebat di daerah peneluran, misalnya tsunami.Jadi suatu saat penyu akan kembali lagi ke tempat asalnya untuk bertelur, bereproduksi, dan mencari makan. Akan tetapi daerah yang akan dilalui atau ditempati oleh penyu ini akan berubah jika terdapat banyak gangguan. Hal ini akan merusak ekosistem yang ada.

Gambar 8. Skema siklus hidup penyu(Sumber: Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu, Serangan, Bali)

III. Pembuatan Jalur Migrasi?

Gambar di atas merupakan gambar jalur migrasi penyu abu-abu. Penelusuran pergerakan pasca-bertelur terhadap penyu abu-abu telah dilakukan di dua wilayah peneluran, yaitu bagian Selatan (Alas Purwo Jawa Timur dan Bali) serta Utara (Jamursba Medi dan Kaironi, Papua). Dari empat penyu yang diamati di wilayah selatan, 3 ekor (75%) bermigrasi kearah Barat menuju perairan Provinsi Jawa Barat, sedangkan yang seekor bergerak mengelilingi wilayah selatan dan timur Pulau Bali sebelum bergerak menuju Laut Jawa. Sementara itu, seluruh (5 ekor) penyu dari wilayah Utara bermigrasi menuju ke selatan hingga laut Banda serta Arafura.Seperti yang kita ketahui, penyu abu-abu telah melakukan migrasi jauh antara tempat sumber makanan dengan lokasi peneluran. Penyu laut yang dewasa bermigrasi ke daerah pantai peneluran pada periode musim kawin (Nuitja, 1992). Penyu laut bertelur di daerah bermusim empat terutama di bagian utara equator. Penyu bermigrasi ke tempat yang sesuai untuk bereproduksi, bersarang, dan bertelur. Jika sudah menemukan tempat yang cocok, maka pada periode berikutnya penyu abu-abu ini akan kembali ke tempat itu lagi. Penyu laut yang telah dewasa melakukan migrasi dari daerah dangkal (daerah tempat untuk mencari makan) ke daerah sekitar pantai penelurannya. Penyu jantan melakukan kopulasi dengan penyu betina di sekitar pantai peneluran. Penyu jantan bermigrasi kembali ke daerah semula atau ke tempat lain untuk mencari makan. Penyu betina tetap berada di sekitar pantai peneluran selama kurang lebih 2 minggu, kemudian menuju daratan untuk bertelur. Setelah bertelur, penyu betina akan kembali ke tempat semula atau tempat lain untuk mencari makan (Nuitja, 1992 ; Miller, 1997). Jadi, penyu akan bermigrasi bolak-balik ke daerah yang sama (daerah dangkal untuk mencari makan) dan pantai untuk bereproduksi dan bertelur.

IV. Waktu Migrasi Penyu Abu Abu?

Penyu akan melakukan migrasi ketika penyu abu abu akan bertelur, sudah disebutkan sebelumnya, bahwa penyu akan bertelur ke tempat dia menetas.Menurut BSTF(Banyuwangi Sea Turtle Foundation) Penyu abu abu bertelur pada musim timur, yaitu pada bulan mei sampai juli akhir. Setelah masa peneluran selesai penyu akan berpetualang lagi ke laut lepas.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Dermawan., et al. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan Konservasi Penyu. Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan RI : Jakarta (hal 19- hal 55)

Agustina, AE. 2008. Habitat Bertelur dan Tingkat Keberhasilan Peneluran Penyu. Universitas atma jaya : YogyakartaAnonym .2000. Mengenal Penyu. Yayasan Alam Lestari : Jakarta

Wyneken, J., M. Godfrey, and V. Bels, eds. 2008. The Biology of Turtles. CRC Press/Taylor and Frances Grp. 389 pp.

Yusri, safran. 2012. Tentang Penyu. http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view= article&id=35%3Atentang-penyu&catid=16%3Amakhluk-laut&Itemid=12&lang=id (diakses pada 29 mei 2014)

____. 2011. Marine turtle specialist group. http://www.seaturtle.org/mtn/archives/mtn115/mtn115p1 8.shtml?nocount (diakses pada 29 mei 2014)