83
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan merupakan suatu usaha dasar yang dilakukan oleh setiap manusia baik itu dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Terutama pendidikan bagi siswa memang merupakan hal yang penting. Kerena di dalamnya ada proses belajar mengajar dan di dukung oleh hasil prestasi belajar setelah melakukan proses belajar mengajar dan di dukung dengan ketersediaan sumber belajar yang memadai. Tujuan pendidikan dan pembelajaran tidak akan mudah tercapai jika tidak ada minat baca semua dalam belajar. Sebab minat baca dalam belajar merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan prestasi belajar sisa. Tanpa adanya minat baca dalam diri siswa maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Semakin banyak siswa membaca maka proses belajar akan berjalan dengan baik. Membaca merupakan aktivitas yang penting dalam belajar dan langkah awal membina minat baca. Artinya bahwa semua

Minat Belajar Prestasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

minat belajar prestasi perpustakaan

Citation preview

Page 1: Minat Belajar Prestasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha dasar yang dilakukan oleh setiap manusia baik

itu dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Terutama pendidikan bagi

siswa memang merupakan hal yang penting. Kerena di dalamnya ada proses belajar

mengajar dan di dukung oleh hasil prestasi belajar setelah melakukan proses belajar

mengajar dan di dukung dengan ketersediaan sumber belajar yang memadai.

Tujuan pendidikan dan pembelajaran tidak akan mudah tercapai jika tidak ada minat

baca semua dalam belajar. Sebab minat baca dalam belajar merupakan salah satu faktor

utama dalam menentukan prestasi belajar sisa. Tanpa adanya minat baca dalam diri siswa

maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Semakin banyak siswa

membaca maka proses belajar akan berjalan dengan baik.

Membaca merupakan aktivitas yang penting dalam belajar dan langkah awal

membina minat baca. Artinya bahwa semua proses belajar di dasarkan kemampuan

membaca. Melalui membaca informasi atau ilmu apapun bisa di dapat. Tanpa membaca

proses pembelajaran dan pendidikan tidak akan dapat berlangsung dengan maksimal.

Dengan membaca pula, ilmu pengetahuan dapat bertambah dan wawasan berfikir juga

menjadi luas.

Setelah minat baca timbul pada diri seseorang, dan apabila aktivitas membaca di

lakukan secara rutin, maka akan timbul budaya baca dengan sendirinya. Namun fenomena

dan budaya baca sehingga saat ini masih memprihatinkan karena belum menjadi suatu

kebutuhan bagi masyarakat Indonesia terutama bagi para pelajar.

Page 2: Minat Belajar Prestasi

2

Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam memacu tercapainya tujuan

pendidikan di sekolah. Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja

dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka

penunjang proses pendidikan yang diatu secara sistematis. Sejalan dengan kedudukan

perpustakaan itu sendiri, maka terdapat implikasi lebih jauh tentang perpustakaan sebagai

tempat untuk mengembangkan proses belajar melalui pembinaan minat baca yang

bermanfaat bagi siswa.

Menurut Mini (2013 :16), selain pihak sekolah, orang tua juga harus mempunyai

peran penting dalam mengembangkan minat baca anaknya, yaitu dengan memberikan

ransangan kegiatan untuk benar-benar meyakinkan, apa yang menjadi minat baca anakanya.

Tentu saja kegiatan tersebut harus direncanakan dengan rapi dan tidak terburu-buru. Orang

tua harus mempertimbangkan kondisi anak, kesiapan-nya secara lahir dan batin. Perlu pula

hati-hati, apabila orang tua tidak cermat dengan hal tersebut akan berdampak buruk bagi

anak.

Dalam menumbuhkan minat baca dan membuktikan bahwa suatu perpustakaan

tidak hanya sekedar tempat membaca tetapi sudah berkembang sebagai tempat anak-anak

mengembangkan kemampuan dan minat bacanya, serta adanya kebutuhan akan sesuatu

kesempatan yang mengakomodasi keinginan anak untuk menunjukan kemampuan yang

telah dilatih dan dikembangkan melalui perpustakaan. Dalam konteks inilah di yakini

bahwa minat baca mempengaruhi proses dan prestasi belajar peserta didik. Tidak banyak

yang dapat berharap untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang

tidak berminat untuk mempelajari dan membaca sesuatu.

Page 3: Minat Belajar Prestasi

3

Menurut Syaiful dalam Muslimah (2008 : 8) mengatakan bahwa prestasi belajar

adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang di pelajari di

sekolah yang menyangkut pengetahuan dan kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan

sesudah hasil penilaian. Dengan demikian di harapakan dengan bertambahnya minat baca

anak di perpustakaan dapat meningkatkan prestasi belajar yang baik seperti yang

diharapakan.

Menurut pendapat Umie Kalsium (2009), minat baca dapat diartikan sebagai

kecenderungan hati yang tinggi kepada suatu sumber bacaan. Adanya minat baca yang

tinggi pada diri siswa akan memungkinkan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan

sekolah, karena dalam perpustakaan sekolah tersimpan buku dan bahan pustaka lain yang

dapat membantu siswa dalam belajar. Siswa yang tidak memiliki buku-buku pelajaran

dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah, dengan demikian ada kecenderungan semakin

aktif siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah maka semakin baik pula minat baca siswa

tersebut. Dengan adanya perpustakaan dapat membiasakan siswa belajar mandiri tanpa

bimbingan guru, baik secara individu maupun kelompok.

Selanjutnya dari pengamatan penulis yang dilakukan di perpustakaan SMPN 1 Siak

Hulu, dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang tersedia di perpustakaan SMPN

1Siak Hulu telah tersedia cukup lengkap slah satunya adalah kelengkapan dari penyediaan

buku-buku pelajaran. Namun tingkat kesadaran siswa untuk mengunjungi perpustakaan

masih rendah yaitu tidak lebih dari 20 orang yang mengunjungi perpustakaan

perminggunya. Hal ini disebabkan kurang adanya minat baca siswa di

perpustakaan,kurangnya guru memotivasi siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan,

Page 4: Minat Belajar Prestasi

4

sulitnya dalam peminjaman buku di perpustakaan, serta kurangnya tingkat sosialisasi

penngelola perpustakaan terhadap siswa.

Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui besarnya pengaruh minat baca dan

perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar, maka dalam penelitian ini di ambil judul

“PENGARUH MINAT BACA DAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 1 SIAK HULU”

1.1 Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya untuk mengetahui tentang pengaruh minat baca dan

ketersediaan sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

kelas VIII di SMP 1 Siak hulu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut nampak permasalahan yang perlu di teliti yaitu :

Apakah ada pengaruh antara minat baca terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di

SMP 1 Siak Hulu

Apakah ada pengaruh antara sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas

VIII di SMP 1 Siak Hulu

Apakah ada pengaruh antara minat baca dan ketersediaan sumber belajar terhadap

prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP 1 Siak Hulu

Page 5: Minat Belajar Prestasi

5

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa kelas

VIII di SMP 1 Siak Hulu

2. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap prestasi

belajar siswa kelas VIII di SMP 1 Siak Hulu

3. Untuk mengetahui pengaruh minat baca dan ketersediaan sumber belajar

terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP 1 Siak Hulu

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi peneliti dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak sekolah dan

guru dalam meningkatkan minat baca dan menyediakan sumber belajar yang

memadai tentang pelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi siswa.

2. Bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar melalui minat baca dan sumber

belajar yang memadai

3. Bagi sekolah merupakan sumbangan yang berarti untuk memperbaiki proses

pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

1.6 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang

didefenisikan yang dapat diamati, aspek penelitian yang memberikan informasi kepada

kita tentang bagaimana cara mengukur variabel. Untuk menghindari salah pemahaman

Page 6: Minat Belajar Prestasi

6

dalam judul ini maka perlu memberikan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini

:

1. Minat baca

Menurut Liliawati (Sandjaja, 2005).” Minat baca adalah suatu perhatian yang kuat

dan mendalam disertai dengan persaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga

dapat mengarahkan seseorang untuk mebaca dengan kemauannya sendiri’. Dalam

penelitian ini yang dimaksud dengan minat baca suatu keinginan yang timbul dari

seseorang untuk melakukan keinginan membaca, baik berupa buku, koran dan

sebagainya.

2. Perpustakaan sekolah

Menurut Wiranto (1997) perpustakaan adalah tempat penyediaan sarana bahan

bacaan yang memiliki tujuan khususnya di sekolah adalah memberikan informasi

untuk meningkatkan minat baca dan prestasi belajar. Dalam penelitian ini

pepustakaan adalah tempat untuk mendapatkan informasi yang bertujuan untuk

menambah ilmu pengetahuan

3. Prestasi belajar

Menurut Yaspir Ghandi wirawan dalam Wujono (1997:178) mengemukakan

prestasi belajar adalah hasil yang di capai oleh siswa dalam usaha belajarnya

sebagaimana di cantumkan dengan adanya penghargaan. Dalam penelitian ini yang

dimaksud dengan prestasi belajar adalah nilai raport siswa semester genap.

Page 7: Minat Belajar Prestasi

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Minat Baca

Secara umum minat baca dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang

menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas – aktivitas

dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek

lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan menikmati suatu aktifitas di sertai dengan rasa senang. Minat

mengandung arti keinginan memperhatikan atau melakukan sesuatu. Minat juga berarti

sesuatu yang di senangi tanpa terikat atau terpaksa. Membaca adalah proses untuk

memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.

Bernard yang dikutip dalam Sardiman AM (2001:74) mengungkapkan bahwa minat

timbul tidak secara spontan melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, serta

kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Sebagaimana yang di ungkapkan Marksheffel

yang dikutip Ibrahim Bafadal (2005:192) memberikan pendapatnya mengenai minat

sebagai berikut :

1. Minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk, diusahakan,

dipelajari, dan dikembangkan.

2. Minat itu bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak.

3. Secara sempit, minat diasosiasikan denga keadaan sosial seseorang dan emosi

seseorang.

Page 8: Minat Belajar Prestasi

8

4. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada kelakuan atau tabiat

manusia

Kalusmier dan Rahmawati (2001:24) mengungkapkan bahwa minat memiliki

5(lima) karateristik yaitu :

1. Minat selalu berkaitan dengan aktivitas

2. Minat bersifat menetap

3. Minat seseorang dapat memiliki intesitas

4. Penerimaan dan penolakan untuk berbuat

5. Kesiapan untuk berbuat

Secara ideal seseorang anak harus mempunyai minat untuk sesuatu agar ia belajar

dengan sungguh-sungguh. Besar kecilnya minat akan sangat berpengaruh pada sikap

seseorang terhadap suatu aktivitas. Begitu pula dalam hal membaca sebagai kebutuhan atau

kebiasaan. Terutama untuk para siswa, minat baca merupakan suatu sikap yang sangat

dibutuhkan mereka dalam belajar. Dengan minat baca pada diri siswa dimungkinkan akan

dapat memotivasi mereka untuk belajar mandiri sehingga dapat meraih prestasi belajar

yang baik.

Menurut Tampubolon (1993) minat baca adalah kemauan dan keinginan seseorang

untuk mengenali huruf dan dapat menangkap makna dan tulisan tersebut. Selanjutnya

Tampubolon menjelaskan minat baca itu sangat penting dan suatu perhatian yang kuat dan

mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat

mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauan sendiri. Minat membaca juga

Page 9: Minat Belajar Prestasi

9

diartikan sebagai sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri terhadap buku

bacaan.

Minat baca meliputi perasaan senang terhadap buku bacaan, kesadaran akan

manfaat membaca, jumlah buku bacaan yang pernah dibaca, dan perhatian terhadap buku

bacaan (Sinambela : 2009). Sedangkan menurut Liawati (2005) mengartikan minat

membaca adalah sesuatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan

senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk

membaca dengan kemauannya sendiri.

Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Minat baca berarti suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap bahan

bacaan. Bahan bacaan atau koleksi perpustakaan yang diminati oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam masyarakat adalah yang mengandung manfaat, nilai, yang sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh pembaca yang bersangkutan (Sutarno, 2004:85). Kaitan

minat belajar bila diperhatikan dan dihubungkan denga proses belajar mengajar khususnya

bagi siwa atau peserta didik minat itu bertujuan agar para siswa tersebut menyadari atau

menyukai pelajaran yang disajikan oleh guru.

Dari berbagai defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca merupakan

aktivitas yang dilakukan denga penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam

membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna

tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk

mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat serta dilakukan dengan

penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.

Page 10: Minat Belajar Prestasi

10

2.2 Tujuan Minat Baca

Secara umum minat baca mempunyai tujuan mewujutkan suatu sistem penumbuhan

dan pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta

mengembangkan masyarakat atau peserta didik lewat layanan perpustakaan dengan

penekanan pada penciptaan lingkungan baca untuk semua jenis bacaan termasuk buku

pelajaran ekonomi. Dengan adanya perpustakaan di sekolah yang memadai akan

menumbuhkan minat baca dilingkungan sekolah tersebut. Peran perpustakaan sangat

sentral dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak

bisa dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam

segi jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Pada aspek lain minat baca senantiasa perlu

dikembangkan. Di lingkungan anak usia sekolah usaha pengembangan minat baca dapat

dilakukan dengan perinsip jenjang dan pikat. Prinsip pertama perlu adanya usaha untuk

memikat pengguna untuk mulai menyenangi kegiatan membaca. Perinsip kedua perlu ada

upaya mengkondisikan perlunya penyediaan materi bacaan yang sesuai dengan

pengembangan anak yang dapat memperkuat minat baca anak, yang senantiasa terus

mendorong anak untuk maju menuju pada kegiatan membaca yang berkualitas.

Menurut Supriyono (1998) ada beberapa tujuan dari pengembangan minat baca

siswa disekolah:

1. Mendorong minat dan kebiasaan membaca agar tercipta susana siswa yang

berbudaya membaca

2. Meningkatkan layanan perpustakaan

3. Menciptkan siswa informasi yang siap berperan serta dalam semua aspek

lingkungan sekolah maupun luar sekolah

Page 11: Minat Belajar Prestasi

11

4. Memiliki pengetahuan terkini,bukan yang sudah lama

5. Meningkatkan kemampuan berfikir

6. Mengisi waktu luang

2.3 Manfaat Minat Baca

Menurut Gray dan Rogers (1995) ada beberapa manfaat minat baca antara lain :

1. Dengan adanya minat baca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

dalam pelajaran apapun terutama ekonomi

2. Menambah informasi bagi diri sendiri

3. Meningkatakan pengetahuan serta menambah ide

4. Meningkatakan pengembangan diri siswa

5. Memenuhi tuntutan intelektual

2.5 Ciri-ciri siswa yang berminat membaca

Ciri –ciri minat baca menurut Syaiful Rijal ( Edukasi. No : 03. 2005) :

1. Adanya ketertarikan untuk membaca

2. Mempunyai kesiapan dalam memperoleh sesuatu dari suatu bacaan

3. Adanya kebiasaan sewaktu belajar atau bekerja

4. Memiliki hobi untuk membaca sejumlah buku yang akan di baca

2.6 Peran Perpustakaan Sekolah dalam Membina Minat baca

Peran perpustakaan sangat sentral dalam membina dan menumbuhkan kesadaran.

Kegiatan membaca tidak bias dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan

Page 12: Minat Belajar Prestasi

12

yang memadai baik dalam segi jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Pada aspek lain

minat baca senantiasa perlu dikembangkan. Di lingkungan anak usia sekolah usaha

pengembangan minat baca dapat dilakukan dengan perinsi jenjang dan pikat. Perinsip

pertama perlu adanya usaha untuk memikat pengguna untuk mulai menyenangi kegiatan

membaca. Perinsip kedua perlu adanya upaya untuk mengkondisikan perlunya penyediaan

materi bacaan yang sesuai dengan perkembangan anak yang dapat memperkuat minat baca

anak, yang senantiasa terus mendorong anak untuk maju menuju pada kegiatan membaca

yang berkualitas.

Dalam hal ini peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam menciptakan

tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut (Darmono,

2007) :

1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan

2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran (di sekolah) di kaitkan dengan

tugas-tugas di perpustakaan

3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk

pengguna di perpustakaan

4. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna perpustakaan. Ini

dimaksudkan untuk meransang anak dalam mencari dan menemukan sendiri bacaan

yang sesuai dengan minatnya. Cara ini sekaligus juga dapat menumbuhkan

kebiasaan anak untuk melakukan penelusuran bahan bacaan yang diminatinya.

5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan kerasan

berkunjung ke perpustakaan. Pengelolaan ini tentunya meliputi semua aspek mulai

Page 13: Minat Belajar Prestasi

13

dari SDM sampai pada anggaran, koleksi yang disajikan, sampai pada tata ruang

perpustakaan.

6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan

dengan peran perpustakaan itu sendiri dan berkaitan dengan peningkatan minat baca

siswa.

Secara umum perpustakaan sekolah masih banyak yang perlu dibenahi. Bahkan belum

semua sekolah memiliki perpustakaan sekolah yang dapat berjalan secara baik, apa lagi

untuk menunjang program minat baca siswa. Demikian juga kondisi para pengelolanya

yaitu pustakawan. Secara umum kondisi pustakawan di lingkunmgan perpustakaan sekolah

kurang menggembirakan baik dari segi pendidikan maupun keterampilan yang dimiliki.

Kondisi yang demikian menyebabkan perpustakaan sekolah belum mampu menunjang

proses belajar secara maksimal apalagi untuk menunjang minat dan kegemaran membaca.

Melihat kondisi seperti ini perlu ada pelatihan perpustakaan sekolah agar mampu

menunjang pengembangan minat baca siswa.

2.7 Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan

belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan

pendidikan di sekolah. Hakekat perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat sumber belajar

dan sumber organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan

layanan bahan pustaka, baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun

masyarakat umum. Lebih luas lagi perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang beruba

Page 14: Minat Belajar Prestasi

14

tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka

secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai informasi sekaligus sebagai sarana

belajuar yang menyenangkan.

Menurut Bafadal (1992 : 3), mengatakan bahwa perpustakaan adalah suatu unit

kerja dari suatu lembaga atau badan tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik

berupa buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat

digunakan sebagai sumbangan informasi oleh setiap pemakainya.

Perpustakaan mempunyai peran yang besar karena dalam tersimpan buku dan bahan

pustaka lain yang dapat membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Siswa

yang tidak memiliki buku-buku pegangan pelajaran dapat memanfaatkan perpustakaan

sekolah. Buku-buku dan bahan pustaka lain dapat dijadikan sumber informasi yang

diperlukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa. Selain itu siswa juga dapat

membaca surat kabar dan majalah yang ada untuk mengisi waktu luang agar tidak terbuang

sia-sia.

Di perpustakaan sekolah siswa dapat memanfaatkan buku-buku yang tersedia,

sehingga buku-buku yang tersedia tidak hanya dijadikan pajangan atau hiasan. Guru dapat

memberikan tugas kepada siswa yang mengarah kepada pencarian hal-hal yang baru yang

dapat diperoleh di perpustakaan. Perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa,

bila siswa mempunyai minat untuk mengunjungi perpustakaan sekolah. Menurut Rahayu

(2007), beberapa faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk mengunjungi

perpustakaan,antara lain : adanya tugas dari guru, sarana dan prasarana yang memadai, dan

lokasi yang strategis.

Page 15: Minat Belajar Prestasi

15

Faktor-faktor tersebut tidak akan dapat berjalan dengan maksimal, jika tidak ada

pengelolaan yang baik. Sehingga pengelolaan perpustakaan yang baik menjadi faktor yang

penting karena akan tercipta suasana yang tenang, mudah dalam pencarian bahan pustaka,

pelayanan yang cepat, tata letak yang serasi dan indah dipandang, penerangan yang cukup

dan temperatur suhu/udara yang sejuk akan menimbulkan keinginan siswa untuk

mengunjungi perpustakaan sekolah. Pengelolaan disini menyangkut pengadaan bahan-

bahan pustaka, pelayanan, dan tata ruang.

Adanya bahan pustaka yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan siswa maka akan

menimbulkan minat baca siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Begitu pula dengan

penataan buku akan memudahkan siswa dalam mencari buku-buku yang diperlukan. Ruang

baca yang nyaman, petugas yang ramah, pelayanan yang cepat dan menyenangkan akan

mendorong siswa untuk berkunjung serta membaca di perpustakaan sekolah. Dengan

demikina peran perpustakaan sekolah dapat dirasakan secara maksimal sesuai dengan apa

yang diharapkan dan dapat membantu pengguna perpustakaan sekolah khususnya siswa

dalam menimba ilmu.

2.8 Fungsi perpustakaan secara umum

a. Fungsi informasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak,

terekam, maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat :

a. Mengambil berbagai ide dari buku yang di tulis oleh para ahli dari berbagai

bidang ilmu

Page 16: Minat Belajar Prestasi

16

b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi di berbagai

bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang

layak

c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang

tersedia di dalam perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang di

inginkan

d. Memperoleh informasi di perpustakaan untuk memecahakan masalah yang

di hadapi dalam kehidupan sehari-hari

b. Fungsi pendidikan :

a. Agar pengguna perpustakaan mendapatkan kesempatan untuk mendidik diri

sendiri secara berkesinambungan

b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat baca yang telah dimiliki

pengguna yaitu dengan mempertinggi kreativitas dan kegiatan intellektual

c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis

d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan tekhnologi baru.

c. Fungsi kebudayaan :

a. Membangkitkan minat terhadap suatu kesenian dan keindahan

b. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi

sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup

c. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta

menunjang kehidupan antara budaya secara harmonis

d. Mendorong timbulnya kreatifitas dalam berkesenian

Page 17: Minat Belajar Prestasi

17

e. Menumbuhkan budaya baca dikalangan pengguna sebagai bekal penguasaan

ahli tekhnologi

d. Fungsi rekreasi :

a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani

b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan

pemanfaatan waktu senggang

c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif

e. Fungsi penelitian

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk

menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang di sajikan meliputi berbagai jenis

dan bentuk informasi (Darmono,2001 : 3)

Menurut Mbulu (1992 : 89) menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat

diperlukan keberadaanya dengan pertimbangan bahwa :

a. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah

b. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran

c. Perpustakaan sekolah sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan

pengajaran

d. Perpustakaan sekolah sebagai laboraturium belajar yang memungkinkan

peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk

membaca, menulis, berfikir dan berkomunikasi

Dalam undang-undang Republik Indonesia No.43 pasal 1 ayat 1 tahun 2007

menyatakan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis dan cetak

dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

Page 18: Minat Belajar Prestasi

18

informasi, dan rekreasi para permustaka. Pengertian lain mengatakan bahwa perpustakaan

adalah unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat penyimpanan

koleksi bahan pustaka sebagai penunjang proses pendidikan yang di atur secara sistematis,

untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk

mengembangkan dan memperdalam pengetahuan baik oleh pendidik maupun di didik

disekolah tertentu (Trimo.1992:1).

Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan identik dengan

buku-buku bacaan, majalah dan lain-lain yang berguna untuk menambah wawasan dalam

ilmu pengetahuan.

2.9 Perpustakan Sekolah

Supriadi dan Bafadal (2006 : 4)menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah

perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar

di dalam pendidikan formal, tingkat sekolah baik sekolah dasar, maupun sekolah

menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan. Sedangkan menurut V.Good dan

Bafadal (2006 : 4) mendefenisikan perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang

diorganisasikan di dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh murid-murid dan guru-

guru di dalam penyelenggaraan diperlukan seorang pustakawan yang bisa diambil dari

salah seorang guru.

Berdarkan dari penelitian diatas perpustakaan di sekolah adalah sebagai unit kerja

dari suatu lembaga yang bernama sekolah yang berupa tempat penyimpanan koleksi bahan

pustaka yang diatur secara sistematis dan berkesinambungan sebagai sumber informasi

Page 19: Minat Belajar Prestasi

19

untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan baik untuk geru maupun siswa

disekolah tersebut.

2.10 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka. Bahan

pustaka yang dimaksud merupakan hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber

informasi ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaan, dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional perpustakaan

sekolah bertujuan untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan siswa dalam proses

pendidikan serta membantu memperluas cakrawala guru, serta karywan yang ada di

lingkungan sekolah.

Sedangkan menurut Flip (2011), tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan

sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah

lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung dan melengkapi semua

kegiatan ekstrakurikuler, ko-kurikuler dan lainnya. Di samping itu dapat menumbuhkan

minat baca siswa untuk memantapkan strategi belajar mengajar.

Namun menurut Mujiati (2008), secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila

dikaitkan dengan pelaksanaan program disekolah, di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca

2. Membimbing dan mengarahkan tekhnik memahami isi bacaan

3. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan

menyediakan bahan bacaan yang bermutu

Page 20: Minat Belajar Prestasi

20

4. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka

dengan baik

5. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri

6. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara

mengunakan perpustakaan dengan baik,efektif dan efisien, terutama dalam

menggunakan bahan-bahan referensi

7. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksanaan program

kurikulum di sekolah

8. Memperluas pengetahuan para siswa.

2.11 Peranan perpustakaan dalam meningkatkan budaya gemar membaca di sekolah

Menurut abidin (200:11) ada tiga peran pembina agar anak dapat terinovasi untuk

membaca yaitu :

1. Keluarga atau orang tua

Keluarga atau orang tua angat berperan penting dalam pembinaan minat baca,

terutama bagi anak-anak. Keluarga adalah sumber belajar pertama setiap orang dan

tempat paling berada, keluarga yang mempunyai kebiasaan dan minat baca yang

baik akan mempengaruhi minat baca anak secara baik

2. Sekolah dan guru

Dalam sekolah guru sangat memiliki peran penting, yaitu :

Menerbitkan daftar buku yang diperlukan

Mengadakan promosi, membentuk kelompok pecinta buku

Mengadakan lomba baca

Page 21: Minat Belajar Prestasi

21

Kerjasama antar perpustakaan sekolah dan perpustakaan keliling

Melaksanakan program wajib baca

Menceritakan kisah orang-orang sukses karena membaca

Menugaskan penyusunan abstrak buku-buku yang dibaca siswa

3. Perpustakaan

Perpustakaan merupakan ujung tombak pembinaan minat, kebiasaan, dan budaya

membaca. Adapun program pembinaan yang bisa dilakukan sebagai berikut :

Promosi perpustakaan dan budaya membaca serta pengumpulan buku

Lomba meringkas,lomba cerdas cermat, lomba membaca cepat dan benar,

dll

Pemilihan pustakawan teladan dan pengunjung teladan

2.12 Manfaat perpustakaan sekolah

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar disekolah, perpustakaan sekolah

memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa

serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui penyediaan perpustkaan

siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam

proses belajar. Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat mendidik dirinya secara

berkesinambungan.

Secara terperinci manfaat perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca

Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa

Page 22: Minat Belajar Prestasi

22

Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya

siswa mampu belajar mandiri

Perpustakaan sekolah dapat mempecepat proses penggunaan tekhnik membaca

Perpustakaan sekoalh dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa

Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas

sekolah

Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru, siswa dan staf sekolah dalam

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnoplogi

Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menenmukan sumber pengajaran

yang akan di ajarkan. (Bafadal,2001 :5)

Pemanfaatan perpustakaan sekolah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

ilmu peninkatkan ilmu pengetahuan bagi siswa, guru, dan juga sebagi penunjang proses

belajar mengajar, karena dalam perpustakaan sekolah tersedia berbagai macam bahan

pustaka yang sesuai dengan kurikulum sekolah. Setiap siswa di tuntut untuk mencari,

menemukan, menyaring, dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

Perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan siswa untuk lebih mendalami materi pelajaran

yang disampaikan dikelas. Perpustakaan sekolah juga nisa menjadi alternatif lain bagi siswa

yang tidak mempunyai buku pelajaran sehingga materi pelajaran yang disampaikan guru

dikelas dapat di ikutinya.

2.13 Pengertian Prestasi Belajar

Page 23: Minat Belajar Prestasi

23

Pengertian prestasi belajar dalam Kamus Bahasa Indonesia, Edisi II Departemen

P&K (1990:70) prestasi adalah hasil yang telah dicapai,hasil pelajaran yang diperoleh dari

kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran

dan penilaian. Belajar penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai yang ditunujukan dengan

nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.

Mulyono (2003:37), prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar WJS.Poerwardarman (1982:768), menyatakan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang telah dapat diciptakan hasil pekerjaan, hasil yang mengenangkan

hati yang diperoleh siswa dengan jalan keuletan dan ketekunan dalam belajar disekolah.

Dari beberapa defenisi yang diuaraikan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah nilai yang diperoleh oleh siswa dari proses belajar dan pembelajaran.

Prestasi belajar dapat dikelompokan dalam dua macam yaitu:

1. Pengetahuan

Pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu :

a. Pengetahuan tentang fakta

b. Pengetahuan tentang prosedur

c. Pengetahuan tentang konsep

d. Pengetahuan tentang perinsip

2. Keterampilan

Keterampilan yang terdiri dari empat kategori yaitu :

a. Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif

b. Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik

Page 24: Minat Belajar Prestasi

24

c. Keterampilan bereaksi atau bersikap

d. Keterampilan berinteraksi

2.11 Ciri-ciri prestasi belajar

Ciri-ciri belajar prestasi belajar menurut Djamarah (1994:24) dapat diformulasikan

sebagai berikut :

1. Yajin bahwa apa yang dipelajari bermanfaat bagi dirinya

2. Yakin akan mampu memahami atau menguasai pelajaran tersebut

3. Merasakan belajar sebagai sesuatu yang menyenangka

2.12 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini terdiri dari 3 veriabel yaitu :

a. Minat baca (X 1) sebagai variabel bebas

b. Perpustakaan sekolah(X2) sebagai variabel bebas

c. Prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat

Untuk lebih jelas tentang hubungan tersebut lihat pada gambar :

Gambar Kerangka Pemikiran

Minat baca (X1)

Prestasi belajar (Y)

Perpustakaan sekolah (X2)

Page 25: Minat Belajar Prestasi

25

Keterangan :

1. Terdapat pengaruh antara minat baca terhadap prestasi belajar

2. Terdapat pengaruh antara perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar

3. Terdapat pengaruh antara minat baca dan perpustakaan sekolah terhadap

pretasi siswa

2.13 Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh minat baca dan

perpustakaan sekolah terhadap prestasi siswa kelas VIII di SMPN 1 Siak Hulu

2.14 Penelitian Yang Relevan

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aris Merianto (2011) yang berjudul :

Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa Kelas

VIII SMPN 32 Pekanbaru,diperoleh kesimpulan bahwa penelitain ini menggunakan

regregesi linier sederhana yang diperoleh nilai R Square sebesar 26% yang artinya

ada pengaruh pemafaatan perpustakaan sekolah secara signifikan terhadap minat

baca siswa kelas VIII di SMP 32 Pekanbaru. Semakin tinggi siswa dalam

memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat dan sumber belajar cenderung akan di

Page 26: Minat Belajar Prestasi

26

ikuti dengan kenaikan minat baca siswa dalam pemanfaatan perpusatkaan sekolah,

begitu juga sebaliknya

2. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh Yuliawati (2010)

dengan judul : Pengaruh Sumber Belajar dan Disiplin Sekolah Terhadap Prestasi

Belajar Siswa kelas X di SMK Perbankan Pekanbaru Dalam Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial mengatakan bahwa semakin tinggi siswa dalam memanfaatkan

sumber belajar cenderung akan di ikuti kenaikan prestasi yang dicapai, begitu juga

sebaliknya.

3. Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Siti Marwiyah (2008) dengan judul : “

Pengaruh Ketersediaan Perpustakaan Terhadap Minat Baca siswa di perpustakaan

SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta” bahwa ketersediaan koleksi di perpustakaan

SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta tergolong baik. Hal ini berdasarkan nilai yang

diperoleh yaitu 3,01 yang bernilai baik. Dan minat baca nya memperoleh nilai 2,73

yang berarti minat baca tergolong tinggi.

Page 27: Minat Belajar Prestasi

27

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Metodologi dalam sebuah penelitian adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

Ketetapan penggunaan metode akan turut serta menetukan keberhasilan penelitian yang

dilakukan,melalui metode penelitian ini akan diperoleh data yang lengkap dan tepat.

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negri 1 Siak Hulu dan waktu

penelitian dilakukan pada bulan februari 2013 sampai dengan selesai.

3.2 Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian analisis kuantitaif regresi linear berganda.

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang dilakukan menggunakan angka, mulai

Page 28: Minat Belajar Prestasi

28

dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta mengungkapkan suatu

masalah, keadaan, peristiwa yang mengungkapkan fakta secara lebih mendalam. Suhaimi

arikunto (2002 :10).

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Nazir (2005: 271) pengertian populasi adalah kumpulan dari individu

dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut

dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan

populasi finit sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai

jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit.

Tabel 1 Daftar anggota Populasi siswa kelas VIII di SMP 1 Siak Hulu

no Kelas Jumlah

1 VIIIA 33 ORANG

2 VIIIB 36 ORANG

3 VIIIC 36 ORANG

4 VIIID 32 ORANG

5 VIIIE 31 ORANG

6 VIIIF 30 ORANG

7 VIIIG 37 ORANG

Page 29: Minat Belajar Prestasi

29

8 VIIIH 31 ORANG

9 VIII I 30 ORANG

JUMLAH 296 0RANG

SUMBER : Data olahan 2013

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti, Suharsimi arikunto

(2002:109). sedangkan menurut Sugiyono (2009:62) sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

(Slovin dalam Ngatiah, 2012:35). Pengambilan sampelnya ditetapkan dengam

kesalahan 0,05 dengan rumus sebagai berikut:

n = N

1+Ne2

Dimana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

Page 30: Minat Belajar Prestasi

30

e = tingkat kesalahan

= 296 / (1 + 296 X 0,05 X 0,05)

= 296 / (1 + 296 X 0,0025)

= 296 / (1 + 0,74 )

= 296 / 1,74

=170 Sampel

3.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2010:4) dapat ditentukan variabelnya

sebagai berikut :

a) Variable independen (variabelbebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah (X1): minat baca dan(X2):

perpuatakaan sekolah.

b) Variabel dependent(variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat,karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini (Y) : prestasi

belajar.

3.5 Tekhnik Pengambilan Data

Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian dilaksanakan dengan

memperhitungkan tehnik:

Page 31: Minat Belajar Prestasi

31

1. Angket, yaitu sebuah daftar pertanyaan tertulis yang ditunjukan kepada sampel

dalam ini siswa kelas VIII SMP 1 Siak Hulu. Angket yang digunakan adalah

angket kuesioner sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal-hal yang ia ketahui, Arikunto (2010 :194). Bentuk yang di pakai dalam

penelitian ini adalah tertutup yaitu angket yang telah di sediakan jawabanya

sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah di sediakan. Ada 5

alternatif jawaban dengan alasan 5 jawaban tersebut telah mewakili jawaban

dari responden. Adapun pemberian bobot nilai pada jawaban responden adalah

sebagai berikut :

a. Sangat Setuju (SS) di beri bobot nilai 5

b. Setuju (S) di beri bobot nilai 4

c. Kurang Setuju (KS) di beri bobot nilai 3

d. Tidak Setuju (TS) di beri bobot nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot nilai 1

2. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar yang di ambil

dari nilai raport.

3. Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan

pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.

Page 32: Minat Belajar Prestasi

32

3.6 Kisi-kisi instrumen penelitian minat baca dan perpustakaan sekolah

No Variabel Indikator item Responden

1. Minat baca 1.adanya rasa ketertarikan

2.kesiapan untuk berbuat

3.adanya kebiasaan

sewaktu belajar

4.jumlah buku yang dibaca

1-2

3-4

5-6

7-8-9

Siswa

Siswa

Siswa

Siswa

2 Perpustakaan

sekolah

1.tujuan siswa ke

perpustakaan

2.sarana dan prasarana

3.lokasi yang strategis

10-13

14-18

19-21

Siswa

Siswa

Siswa

Sumber : Rahayu (2007), Klusmier dan Rahmawati (2001 : 24), dan Sinambela

(sandjaja,2005)

3.7 Tehknik Analisis Data

A. Uji instrument

Dikarenakan data yang dikumpulakan data ordinal maka untuk memeproleh data

yang relevan dan akurat, di gunakan pengumpulan data yang dapat

dipertanggungjawabkan yakni data yang tepat dan dapat dipercaya untuk

Page 33: Minat Belajar Prestasi

33

memperoleh data yang valid dan reliabel perlu di uji cobakan, sehingga dapat di

capai validitas dan reabilitasnya.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihhan suatu instrumen yang valid dan sahih mempunyai validitas tinggi, dan

sebaiknya intrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah,

Suharsimi arikunto (2002 :144)

Pelaksanaan pengujian ini dilakukan secara statistik dengan bantuan program

SPSS versi 17 for windows.

2.Uji Reliabilitas

Menurut Priatno (2012:120) uji reliabelitas digunakan untuk mengetahui

konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner maksudnya apakah

alat ukur tersebut akan mendapatkan yang tetap konsistensi jika pengukuran di

ulang kembali. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan bantuan program

SPSS versi 17 for windows.

B. Uji Asumsi Dasar

1.Uji Normalitas

Page 34: Minat Belajar Prestasi

34

Pengujian normalitas di lakukan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik

dapat digeneralisasikan pada populasinya. Uji ini biasanya dipergunakan untuk mengukur

data skala ordinal, interval, ataupun rasio (Arikunto,2003 : 314). Pelaksanaan proses

pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer yang menggunakan software SPSS V.17.

C.Uji AsumsiKlasik

a. Uji Multikoliniearitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh linear di

antara variabel independen dalam model regresi. Syarat berlakunya model regresi

ganda adalah antar variabel bebasnya (variabel independen) tidak memiliki

hubungan sempurna atau mengandung multikolinieritas.

Deteksi terhadap adanya multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan

melihat besaran Variance inflation factor (VIF) pada model regresi. Menurut

Santoso dalam Priyatno (2010 : 39) pada umumnya jika VIF > 5, maka variabel

tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya. Sedangkan

apabila model regresi diperoleh VIF < 5, maka dalam model tersebut tidak terjadi

multikolinieritas.

b.Analisis Regresi Ganda

Page 35: Minat Belajar Prestasi

35

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah variabel dapat memprediksi

varibel-variabel lainnya (Duwi Priyatno,2010). Dampak penggunaan analisi regresi ini

dapat di gunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunya variabel dependen

melalui menaikan dan menurunkan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan

variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen, dan

sebaliknya.

Sedangkan analisis regresi berganda digunkan untuk meramalkan bagaimana

keadaan(naik turunya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai

prediktor, (Sugiyono,2006 :43). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan

untuk mengetahui apakah minat baca dan perpustakaan sekolah mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu siswa kelas dua

SMP Negri 1 Siak Hulu,Pekanbaru 2012/2013.

Adapun rumus yang digunakan untuk analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y=a+b1X1+b2X2.

Dimana:

Keterangan:

Y :kemandirianbelajar

:konstanta

b1,b2 :koefisienregresimasing-masingvariable

X1 : minat baca

Page 36: Minat Belajar Prestasi

36

X2 : perpustakaan sekolah

Y : prestasi belajar

D. Pengujian hipotesis

Untuk pembuktian maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan uji statistik

sebagai berikut :

1. Uji Simultan

Uji Simultan (Uji f) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent. Sebelum

membandingkan hal tersebut harus di tentukan tingkat kepercayaan dan derajat

kebebasan (df) Degree of Freedom = n-k-1 agar dapat ditentukan nilai krisisnya.

Alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%.

a) Jika Fhitung< Ftabel,maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ad

pengaruh yang signifgikan yang berarti variabel independent secara

bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent

b) Jika Fhitung> Ftabel , maka HO ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada

pengaruh yang signifikan yang berarti variabel independent secara

bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent

2. Uji Parsial

Uji parsial masing-masing bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara masing-masing terhadap variabel dependen maka dilakukan

uji t dengan tingkat signifikan 5% dan Degree of Freedom (DF) = n-k-1. Untuk

Page 37: Minat Belajar Prestasi

37

melaksanakan pengujian hipotesis peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 17

dengan kriteria pengujian :

a. Jika thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Jika thitung< ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. 1. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Sejarah dan struktur SMP Negeri 1 Siak Hulu

SMPN 1 Siak Hulu berdiri pada tahun ajaran 1981/1982, yang saat itu

bernama SMP Masmur Kubang. Tempat belajar masih menumpang di SDN 013V

Page 38: Minat Belajar Prestasi

38

Kubang Kecamatan Siak Hulu dengan kepala sekolah Abizar Umar, BA. Pada saat

itu jumlah siswa/i satu kelas 34 orang.

Kegiatan pembelajaran dimulai pada sore hari yaitu jam 13.00 s/d 17.00

WIB. Tahun 1984/1985 Ninik Mamak, H. Bakri (Datuk Monti Mudo), H. Bakar P

(Datuk Paduko Mudo), H. Mukhlis Can (Datuk Podo Raja), H. Syamsudin (Datuk

Nan Kodo Sutan), H. Karya B (Datuk Monti Mangku), Hasan Enani (Kepala Desa

Teratak Buluh), menyerahkan sebidang tanah seluas 2 Hektar/ 20.000 meter bujur

sangkar persegi kepada kepala Desa Kanwil P dan K Provinsi Riau untuk dibangun

SMPN Kubang Siak Hulu. Pada tanggal 14 November 1984, dibangun SMPN

Kubang dan selesai pada tanggal 12 April 1985. Biaya pembangunan Rp.

70.201.000 dengan luas bangunan sebesar 618 m².

Pelaksanaan pembangunan oleh CV. Bumi Belia Bangkinang dan yang

menjadi pengawas bangunan PT. Bima Cipta jaya sejati. Bangunan yang didirikan

pada saat itu terdiri dari:

1. Ruang belajar : 3 ruang

2. Ruang labor : 1 ruang

3. Ruang tata usaha : 1 ruang

4. Ruang kepala sekolah : 1 ruang

5. Ruang guru : 1 ruang

6. Perpustakaan : 1 ruang

Berdiri SMP Masmur Kubang ini merupakan ide yang dicetuskan oleh para

masyarakat yang bertujuan membantu usaha pemerintah di bidang sosial,

Page 39: Minat Belajar Prestasi

39

pendidikan dan pengajaran dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa agar

memiliki budi pekerti yang sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.

Tokoh –tokoh pendiri SMPN 1 Siak Hulu, adalah:

1. H. Bakri S ( Kepala sekolah dasar 015 kubang)

2. Ali muhammad (alm)

3. Pegawai kanwil P dan K Provinsi Riau

4. Hasan enani (alm) kepala desa teratak buluh

5. H. Bakri P (alm)

6. Ali P (alm)

7. Ketua Rk S Kubang

8. Dra. Hj. Maimanah Umar (ketua yayasan masmur)

a. Identitas Sekolah :

1. Nama sekolah : SMPN 1 Siak Hulu

2. No/ statistik sekolah : 2011400010001

3. Tipe sekolah : A

4. Alamat sekolah : Jalan kubang jaya No. 128 Desa

Kubang . kec. Siak Hulu kab. Kampar

5. Telephon : (0761) 72580

6. Status sekolah : Negeri

7. E_Mail : SMPN 1 [email protected]

b. Visi dan misi SMPN 1 Siak Hulu

1. Visi

Page 40: Minat Belajar Prestasi

40

Terwujudnya insan yang berakhlak mulia, cerdas intelektual (IQ),

emosional ( EQ), spiritual (SQ), agar mampu menghadang tantangan

global.

2. Misi

- Terwujudnya sekolah yang inovatif

- Terselenggaranya organisasi sekolah yang terus belajar (learning

organization)

- Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan

adil.

- Mewujudkan sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke

depan.

- Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang mampu

dan tangguh.

- Mewujudkan tim alakraya dan seni yang tangguh dan kompetitif.

- Mewujudkan menajemen berbasis sekolah yang tangguh.

- Mewujudkan sekolah yang berwawasan wiyata mandala dan adi

wisata mandala.

- Mewujudkan kepramukaan yang diteladani

- Mewujudkan kemampuan KIR yang cerdas dan kompeten

- Terselenggaranya nilai agama dalam proses pembelajaran

- Mewujudkan pendidikan budaya dan karakter bangsa di sekolah.

c. Tujuan SMPN 1 Siak Hulu

Page 41: Minat Belajar Prestasi

41

1. Sekolahmampu memenuhi dokumen 1/ buku -1 KTSP dengan

lengkap.

2. Sekolah mampu menghasilkan pemetaan SK-SD dan indikator untuk

kelas VII-VIII-IX semua mata pelajaran tahun 2014.

3. Sekolah mampu/menghasilkan standar isi (silabus, KKM, RPP dan

sistem penilaian dengan lengkap untuk semua tingkat.

4. Sekolah mampu/ menghasilkan standar proses pembelajaran dengan

melaksanakan strategi CTL, Pembelajaran tuntas, pendekatan

pembelajaran individual dan metode lain yang terkini.

5. Sekolah mampu memenuhi standar pendidikan dan tenaga

kependidikan semua guru berkualifikasi S-1 dan mengajar sesuai

dengan bidangnya.

6. Sekolah mampu memenuhi/ menghasilkan diversifikasi kurikulum

SMP agar relevan dengan kebutuhan peserta didik, keluarga, dan

masyarakat.

7. Sekolah mampu menghasilkan sarana prasarana sekolah, meliputi:

semua sarpras, fasilitas, peralatan, dan perawatan memenuhi (SPM)/

Standar pengolahan minimal.

8. Sekolah mampu menghasilkan standar pengelolaan yang meliputi

pencapaian standar pengelolaan, pembelajaran, kurikulum, sarpras,

SDM, kesiswaan, administrasi secara lengkap.

9. Sekolah mampu memenuhi standar penilaian yang relevan.

10. Sekolah mampu memenuhi budaya mutu yang memadai.

Page 42: Minat Belajar Prestasi

42

11. Sekolah mampu mewujudkan sekolah yang adi wiyata

12. Sekolah mampu menerapkan 10K secara lengkap dan utuh.

d. Struktur Organisasi

- Kepala sekolah adalah bapak Taromi,S.Pd

- Wakil kepala sekolah adalah bapak Drs. Jamaluddin. B

- Wakil kepala sekolah bidang humas adalah ibu Dra. Hj. Sri

Indrawati

- Wakil kepala sekolah bidang kurikulum adalah ibu Mukhjida

Rahman, S.Pd.

4.2 Deskripsi data

Dalam penelitian ini variabel yang di teliti berjumlah 3 variabel yang terdiri dari

dua variabel bebas (independent variabel) yakni minat baca sebagai X1 dan perpustakaan

sekolah sebagai X2, serta satu variabel terikat (dependent variabel) yakni prestasi belajar ips

terpadu siswa sebai Y.

4.3 Hasil penelitian

1. Tekhnik analisis data

a. Uji validitas

Uji validitas instrumen dilaksanakan untuk mengetahui tingkat instrumen

yang digunakan. Untuk melihat validitas butir dari instruemen dilakukan

secara statistik dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows. Dalam

Page 43: Minat Belajar Prestasi

43

penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas internal yang

menggunakan analisis butir dengan menskor angket yang kemudian di

tabulasi dan dimasukan kedalam rumus korelasi product moment. Kriteria

pengujian adalah apabila thitung >ttabel maka item yang dinyatakan valid dan

sebaliknya apabila thitung >ttabel maka item yang dinyatakan tidak valid pada

taraf 95%. Hal tersebut lebih jelas dapat dilihat pada lampiran sebagaimana

terlampir.

b. Uji reliabilitas

Pada penelitian ini untuk melihat reliabilitas instrumen dianalisis dengan

bantuan

Program SPPS versi 17.0 for windows. Uji reabilitas ini akan dilakukan

pada butir-butir pertanyaan yang teruji validitasnya. Sehingga jumlah butir

yang dapat diuji reabilitasnya ini adalah 21 butir.

Pada perhitungan reliabilitas yang terdapat pada tabel dibawah ini dapat

disimpulkan bahwa t Alpha adalah positif dan lebih besar dari ttabel maka Ho

ditolak atau butir-butir diatas adalah reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.710 21

Page 44: Minat Belajar Prestasi

44

Berdasarkan uji validitas internal menggunakan korelasi product moment

dengan angka kasar dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach di atas

dapat di simpulkan bahwa 21 dari 23 butir pernyataan tentang minat baca

dan perpustakaan dinyatakan valid dan reliabel untuk mengukur variabel.

c. Uji Normalitas data

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengambilan sampel

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Tabel dibawah ini adalah

hasil perhitungan yang diperoleh melalui alat bantu software SPSS versi 17

sebagai berikut:

Page 45: Minat Belajar Prestasi

45

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 170

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.01232446

Most Extreme

Differences

Absolute .134

Positive .134

Negative -.088

Kolmogorov-Smirnov Z 1.752

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel diatas dengan menggunakan statistik uji Kolmogorof-

Smirnov k. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, dengan demikian menurut

Page 46: Minat Belajar Prestasi

46

statistik uji Kolmogorof-Smirnov k dari variabel X1,X1,dan Y tersebut

berdistribusi normal.

d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah ada model regresi

yang ditemukan adanya pengaruh antar variabel independent. Jika terjadi

pengaruh maka terdapat problem multikoloniaritas. Model regresi yang baik

tidak terjadi pengaruh antar variabel bebas. Untuk menguji multikoloniaritas

pada suatu data dengan menggunakan Varian Inflasion Factor (VIF) dengan

ketentuan VIF kecil dari 5, menurut Prayitno, (2010:81). Adapun tabel

perhitungan dapat dilihat sebagai berikut :

Page 47: Minat Belajar Prestasi

47

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 74.299 3.735 19.893 .000

minat baca .004 .075 .005 .056 .956 .853 1.173

perpustakaan .098 .088 .093 1.112 .268 .853 1.173

a. Dependent Variable: prestasi belajar

Sumber : Data Olahan SPSS ver.17.0

Pada tabel diatas terlihat bahwa besaran VIF pada minat baca dan perpustakaan sekolah

adalah 1.173 lebih kecil dari 5, sehingga dapat dikatakan bahwa antar variabel independent

tidak terdapat persoalan multikolinearitas.

d. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda di gunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh antar variabel bebas (minat baca dan perpustakaan sekolah)

terhadap variabel terikat (prestasi belajar) dengan bantuan SPSS versi 17.0

dihasilkan output yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 48: Minat Belajar Prestasi

48

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 74.299 3.735 19.893 .000

minat baca .004 .075 .005 .056 .956 .853 1.173

perpustakaan .098 .088 .093 1.112 .268 .853 1.173

a. Dependent Variable: prestasi belajar

4.3.2.1 Uji Signifikasi Parsial (uji T)

Uji T di lakukan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas

(independent) secara individual terhadap variabel terikat (dependen) yang

dapat dilihat pada tabel di atas,langkah-langkah pengujian adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha

Ho : b1 = 0

Page 49: Minat Belajar Prestasi

49

Artinya secara parsial tidak berpengaruh antara variabel bebas (minat baca dan

perpustakaan sekolah) terhadap variabel terikat (prestasi belajar).

Ho : b1≠0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh antara variabel bebas (minat baca dan

perpustakaan sekolah) terhadap variabel terikat (prestasi belajar)

2. Menentukan tingkat signifikasi

Tingkat signifikasi menggunakan 0,05 (a = 5%)

3. Mencari nilai t Tabel

T tabel diperoleh dari derajat bebas = n-k

n= jumlah sampel,yaitu 170

k= jumlah variabel bebas yang digunakan, yaitu 2

derajat bebas = n-k =170 – 2 = 168

Uji t yang di gunakan adalah uji 2 sisi maka t tabel di cari pada a= 5% : 2 = 2,5% atau 0,05

dari 168 adalah 1,974.

4. Kriteria pengambilan keputusan

Thitung >ttabel pada a = 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Thitung<ttabel pada a = 5%, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 50: Minat Belajar Prestasi

50

Berdasarkan uji yang didapat,dimana thitung < ttabel (0,056<1,974) maka HO : b1 = 0 artinya

secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas (independent) secara individual

terhadap variabel terikat (dependent).

4.3.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang di

masukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

terikat.

Langkah- langkah pengujian sebagai berikut :

1. Merumuskan Hipotesis

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara minat baca dan perpustakaan secara

simultan terhadap prestasi belajar ips terpadu

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perpustakaan dan minat baca secara

simultan terhadap prestasi belajar ips terpadu

2. Menentukan F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% a = 5%, df 1 (jumlah variabel-1) atau 3-

1=2 dan df 2 (n-k-1) atau 170-2-1 = 167 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah

variabel independen), hasil yang diperoleh untuk F tabel sebesar 3,051.

3. Kriteria pengujian

Fhitung ≥ftabel pada a=5%,maka Ho ditolak dan Ha diterima

Fhitung≤ftabel pada a = 5%,maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 51: Minat Belajar Prestasi

51

Berdasarkan uji yang didapat,dimana Fhitung ≤ Ftabel (0,755 ≤ 3,051) maka HO diterima dan Ha

ditolak ini artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara minat baca (X1) dan

perpustakaan sekolah (X2) tergadap prestasi belajar (Y) dalam mata pelajaran IPS terpadu

di SMP Negri 1 Siak Hulu.

4.3.2.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini secara umum menunujukan bahwa kondisi minat baca dan

perpustakaan sekolah di SMP Negri 1 Siak Hulu kurang begitu baik. Kondisi ini tidak

sesuai dengan ciri-ciri siswa yang berminat membaca dan fungsi sebuah perpustakaan

sekolah yang memberikan pelayanan yang bersifat edukatif untuk para pemakainya, yaitu

siswa yang belajar sesuai dengan kebutuhan yang bersangkutan.

Ciri-ciri dan fungsi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik jika adanya

ketertarikan siswa untuk membaca,memiliki kebiasaan dan hobi membaca, mempunyai

kesiapan untuk memperoleh sesuatu dari bacaan tersebut dan menggunakan perpustakaan

sebagai salah satu pendorong minat baca.

Secara nyata berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh

yang signifikan baik secara parsial maupun secara simultan. Hal ini di tunjukan dari hasil

thitung <ttabel (0,056 <1,974) dan Fhitung ≤ Ftabel (0,755≤ 3,051). Tidak besar pengaruh antara

minat baca dan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan

tingkat kesadaran siswa untuk mengunjungi perpustakaan masih rendah, kurangnya minat

baca siswa, kurangnya guru memotivasi siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan, sulitnya

dalam peminjaman buku di perpustakaan, serta kurangnya tingkat sosialisasi pengelola

perpustakaan terhadap siswa.

Page 52: Minat Belajar Prestasi

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa :

Hasil perhitungan analisis regresi linear berganda antara minat baca dan

perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa diperoleh persamaan yaitu

sebagai berikut :

Y = 74,299 + 0,004X1 + 0,098X2

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara

minat baca dan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini

ditunjukan dari hasil thitung 0,056 < ttabel 1,974 dan Fhitung 0,755 ≤ 3,051 dengan

signifikan 0,00 < 0,05

Dari hasil penelitian ini tidak terdapat pengaruh minat baca dan perpustakaan

sekolah terhadap prestasi belajar

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang di kemukakan di atas,maka berikut ini

di ajukan beberapa saran sebagai berikut :

Bagi sekolah

Page 53: Minat Belajar Prestasi

53

Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar siswa

Bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru dan siswa untuk dapat meningkatkan minat baca

dan memanfaatkan perpustakaan sekolah

Bagi pengelola perpustakaan

Memberikan informasi bagi pengelola perpustakaan akan pentingnya perpustakaan

sekolah oleh guru dan siswa

Bagi peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi peneliti selanjutnya yang relevan

dengan penelitian ini.

Page 54: Minat Belajar Prestasi

54

LAMPIRAN

Page 55: Minat Belajar Prestasi

55

Langkah-langkah dalam menggunakan SPSS Versi 17 untuk uji validitas angket

penelitian yaitu sebagai berikut :

A. Mencari jumlah skor seluruh item pertanyaan untuk tiap-tiap responden

Sesuai dengan rumus uji validitas yang digunkan maka,terlebih dahulu harus mencari

jumlah skor seluruh item pertanyaan untuk tiap-tiap responden dan dapat dihitung

menggunakan SPSS dengan cara sebagai berikut :

Pilih dan klik manu transform,pilih dan klik compute dalam SPSS data

editor,sehingga akan muncul kotak dialog compute pada layar komputer.

Pilih dan klik sum(numexpr,numexpr,....)dalam kotak function dan klik panah ke

atas yang berada di atas kotak function tersebut sehingga fungsi tersebut berada di

kotak numeric expression.

Masukan semua variabel (X1,X2,X3,dst.....)di dalam kotak numeric expretion satu

persatu dengan memberi tanda koma (,) di antara variabel-variabel tersebut dengan

Page 56: Minat Belajar Prestasi

56

cara mengklik (X1,X2,X3,dst.....)tanda panah ke kanan dan diberi tanda koma.

Untuk variabel yang terakhir tidak perlu diberi tanda koma,akan tetapi lansung

diberi tanda kurung tutup.

Dalam kotak target variabel , ketikan X atau nama variabel yang akan di isis oleh

jumlah skor tiap responden untuk seluruh pertanyaan angket variabel X.

Klik OK ,dan jumlah skor tiap responden untuk variabel X akan di tampilkan oada

kolom X dibagian paling kanan

Berdasarkan input data dan perhitungan jumlah skor tiap responden

tersebut,selanjutnya dapat dihitung tingkat validitasnya dengan menggunakan

statistik korelasi.

B. Langkah- langkah menghitung korelasi untuk uji validitas

Berdasarkan pada menu utama,pilih dan klik menu analizy, kemudian pilih dan klik

pada bagian correlate , pilih dan klik pada bagian bivariate.

Pada kotak variabel, isikan dengan semua variabel yang akan di uji tingkat

validitasnya.

Pengisian untuk dialog yang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pada bagian correlation coefficients pilih dan aktifkan pada kotak pearson

dengan cara meng-klik pada kotak kecil di depannya.

Pada kotak test of significance dapat dipilih salah satu yaitu uji dua sisi (two-

tailed) atau uji satu sisi (one-tailed)

Page 57: Minat Belajar Prestasi

57

Apabila diperlukan untuk melakukan atau memunculkan besaran statistik

yang lainnya,maka dapat dipilih dan di klik pada bagian options.

Pilih dan klik OK ,dengan mengikuti langkah-langkah sebagaimana dijelaskan di

atas,maka akan diperoleh tampilan dalam output SPSS viewer seperti tampak pada

di halaman berikut.