218
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 KASIHAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Noviani Kumalasari NIM: 131314048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA

KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 KASIHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Noviani Kumalasari

NIM: 131314048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

i

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA

KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 KASIHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Noviani Kumalasari

NIM: 131314048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua saya ”Subarjono dan Sugiyanti” dan adik saya “Gustamara

Ardianta” yang senantiasa memberi dukungan dan doa tiada henti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

v

MOTTO

Sesunguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah

selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan

hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

(QS. Al-Insyirah 6-8)

Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.

(Ir. Soekarno)

Hidup tidak akan menghadiahkan apapun kepada manusia tanpa kerja keras.

(Noviani Kumalasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2017

Penulis,

Noviani Kumalasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Noviani Kumalasari

NIM : 131314048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA

KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 KASIHAN”

Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain dan

mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian peryataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 24 Juli 2017

Yang menyatakan,

Noviani Kumalasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA

KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 KASIHAN

Noviani Kumalasari

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) minat belajar sejarah

siswa selama penerapan model pembelajaran Talking Stick dan (2) prestasi belajar

sejarah siswa setelah penerapan model pembelajaran Talking Stick.

Metode Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model

Kurt Lewin yang dilakukan dalam dua siklus dengan empat tahapan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah

siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek

penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan model

pembelajaran Talking Stick. Instrumen penelitian adalah observasi, wawancara,

kuesioner dan tes. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif

komparatif dengan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan minat belajar

sejarah siswa selama penerapan model pembelajaran Talking Stick, hal ini

berdasarkan skor rata-rata minat belajar sejarah pada keadaan awal adalah 75,60

meningkat menjadi 80,90 atau 5,30% pada siklus II. (2) Terjadi peningkatan

prestasi belajar sejarah ditunjukkan rata-rata keadaan awal yaitu 73,45, pada

siklus I menjadi 77,16 atau 3,71% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi

81,15 atau 3,99%. Dari segi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada keadaan

awal siswa yang mencapai KKM sebesar 44,83%, pada siklus I meningkat

menjadi 65,52% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 96,55%.

Kata kunci: Minat Belajar, Prestasi Belajar dan Talking Stick

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

ix

ABSTRACT

IMPROVING INTEREST AND LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH

TALKING STICK LEARNING MODEL ON CLASS STUDENTS XI IPS 2

SMA NEGERI 1 KASIHAN

Noviani Kumalasari

Sanata Dharma University

2017

This study aims to improve: (1) students’ interest in learning history

during the implementation of Talking Stick learning model and (2) student’s

learning achievement after the application of Talking Stick learning model.

This Research Method was Kurt Lewin’s Classroom Action Research

(PTK) model which was conducted in two cycles with four stages, namely

planning, action implementation, observation and reflection. The subjects of this

study were students of class XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan which consist of 29

students. The object of research are the students’ interest, students’ learning

achievement and Talking Stick learning model. The research instruments are

observation, interview, questionnaire and test. The data analysis was conducted

using comparative descriptive analysis technique with percentage.

The results of this research show that (1) there is an increase of students’

interest in learning history during the implementation of Talking Stick learning

model; it is based on the average score of students’ interest in learning history at

the beginning was 75,60 to increase 80,90 or 5,30% in cycle II. (2) The increase

of students’ achievement in learning history indicated the average of initial

condition that was 73,45, in cycle I to became 77,16 or 3,71% and in cycle II

increasing again to 81,15 or 3,99%. In terms of Minimum Exhaustiveness Criteria

(KKM), in the initial state, students who reached KKM of 44,83%, in the first

cycle increased to 65,52% and in the second cycle increased to 96,55%.

Keyword: Interest Learning, Learning Achievement and Talking Stick

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran

Talking Stick Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana (S1) di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dukungan

dan kemudahan bagi penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan

Sejarah.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah

membantu, membimbing dan memberikan dorongan kepada penulis dengan

segala kasih, perhatian, kesabaran hingga skripsi ini selesai.

4. Seluruh dosen dan sekretariat Progam Studi Pendidikan Sejarah yang telah

memberi dukungan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata

Dharma.

5. Kepala SMA Negeri 1 Kasihan yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xi

6. Bapak Drs. Sugiharja selaku guru mata pelajaran sejarah SMA Negeri 1

Kasihan yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis

ketika penelitian berlangsung.

7. Seluruh siswa SMA Negeri 1 Kasihan khususnya siswa kelas XI IPS 2.

8. Kedua orang tua dan adik saya yang memberikan semangat, doa serta

dukungan untuk saya.

9. Teman-teman angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah

mendukung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Yogyakarta, 24 Juli 2017

Penulis,

Noviani Kumalasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5

C. Batasan Masalah .................................................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6

E. Pemecahan Masalah............................................................................................. 6

F. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7

G.Manfaat Penelitian................................................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 9

A. Kajian Teori......................................................................................................... 9

1. Konsep Minat .................................................................................................. 9

2. Konsep Belajar .............................................................................................. 11

3. Konsep Sejarah .............................................................................................. 13

4. Pembelajaran Sejarah .................................................................................... 14

5. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah ....................................... 15

6. Prestasi belajar ............................................................................................... 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xiii

7. Teori Konstruktivisme ................................................................................... 19

8. Pembelajaran Kooperatif ............................................................................... 21

9. Model Pembelajaran Talking Stick ................................................................ 23

B. Materi Pembelajaran .......................................................................................... 28

C. Penelitian yang Relevan .................................................................................... 29

D. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 30

E. Hipotesis ............................................................................................................ 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 33

A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 33

B. Setting Penelitian ............................................................................................... 34

1. Tempat Penelitian .......................................................................................... 34

2. Waktu Penelitian ........................................................................................... 34

C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 34

D. Objek penelitian ................................................................................................ 35

E. Variabel-variabel Penelitian .............................................................................. 35

F. Definisi Operasional Variabel............................................................................ 35

G. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 36

1. Observasi ....................................................................................................... 36

2. Wawancara .................................................................................................... 36

3. Tes ................................................................................................................. 37

4. Kuesioner ....................................................................................................... 37

5. Dokumentasi .................................................................................................. 37

H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................... 37

1. Alat Pengumpulan Data ................................................................................. 37

2. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................... 39

3. Hasil Uji Coba Instrumen .............................................................................. 41

I. Desain Penelitian ................................................................................................ 43

J. Analisis Data ...................................................................................................... 43

1. Analisis Kuantitatif ......................................................................................... 44

2. Analisis Kualitiatif .......................................................................................... 47

3. Analisis Komparatif ........................................................................................ 48

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xiv

1. Pra Siklus ........................................................................................................ 50

2. Rencana Tindakan .......................................................................................... 51

a. Siklus 1 ........................................................................................................ 51

b. Siklus 2 ........................................................................................................ 53

L. Indikator Keberhasilan....................................................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 55

A. Deskripsi Pelaksanaan ....................................................................................... 55

1. Observasi Pra Siklus ....................................................................................... 55

2. Siklus I ............................................................................................................ 63

a. Perencanaan Siklus I .................................................................................. 64

b. Tindakan Siklus I ....................................................................................... 65

c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa ............................................................. 68

d. Refleksi Siklus I ......................................................................................... 73

3. Siklus II .......................................................................................................... 75

a. Perencanaan Siklus II ................................................................................. 75

b. Tindakan Siklus II...................................................................................... 75

c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa ............................................................. 77

d. Refleksi Siklus II ....................................................................................... 83

B. Komparasi Aktivitas Belajar, Minat dan Prestasi Belajar ................................. 85

1. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas .................................................. 85

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I ....................................................... 85

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II ......................................................... 87

2. Komparasi Minat Belajar Siswa ..................................................................... 88

3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa .................................................................. 91

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I ....................................................... 91

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II ......................................................... 93

C. Pembahasan ....................................................................................................... 96

1. Minat Belajar Sejarah Siswa .......................................................................... 96

2. Prestasi Belajar Sejarah Siswa ........................................................................ 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 101

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 101

B. Saran ................................................................................................................ 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xv

1. Bagi Sekolah ................................................................................................. 102

2. Bagi Guru ..................................................................................................... 102

3. Bagi Siswa .................................................................................................... 103

4. Bagi Peneliti Berikutnya ............................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 104

LAMPIRAN ......................................................................................................... 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Kerangka Berpikir ...................................................................... 32

Gambar II : Bagan Siklus Penelitian .............................................................. 43

Gambar III : Diagram Minat Belajar Siswa Pra Siklus ................................... 60

Gambar IV : Diagram Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus ................................ 63

Gambar V : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus I .................................... 73

Gambar VI : Diagram Minat Belajar Siswa Siklus II ...................................... 80

Gambar VII : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II ................................... 83

Gambar VIII : Diagram Komparasi Minat Belajar Sejarah Pra Siklus

dengan Siklus II .......................................................................... 90

Gambar IX : Diagram Komparasi Prestasi Belajar Pra Siklus dengan

Siklus I ........................................................................................ 93

Gambar X : Diagram Komparasi Prestasi Belajar Siklus I dengan

Siklus II ....................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) ...................................... 44

Tabel 2: Analisis Minat Belajar Sejarah Siswa ...................................................... 46

Tabel 3: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa ................................................... 47

Tabel 4: Analisis Komparatif Aktivitas Belajar Siswa .......................................... 48

Tabel 5: Analisis Komparatif Minat Belajar Siswa ............................................... 49

Tabel 6: Analisis Komparatif Belajar Sejarah Siswa ............................................. 49

Tabel 7: Indikator Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah .................... 54

Tabel 8: On Task .................................................................................................... 57

Tabel 9: Off Task ................................................................................................... 57

Tabel 10: Data Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus ........................................ 59

Tabel 11: Data Kriteria Minat Belajar Siswa Pra Siklus........................................ 60

Tabel 12: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus ..................................... 61

Tabel 13: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus ..................................... 62

Tabel 14: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus I ............. 69

Tabel 15: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I ............. 70

Tabel 16: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I ......................................... 71

Tabel 17: Data Kriteria Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I ............................ 72

Tabel 18: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Siklus II ................................ 78

Tabel 19: Data Minat Belajar Siswa Siklus II ........................................................ 79

Tabel 20: Data Kriteria Minat Belajar Siswa Siklus II .......................................... 80

Tabel 21: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ........................................ 81

Tabel 22: Data Kriteria Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II .......................... 82

Tabel 23: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I ............ 85

Tabel 24: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II ............... 87

Tabel 25: Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus II......... 88

Tabel 26: Komparasi Tingkat Minat Belajar Pra Siklus dan Siklus II ................... 90

Tabel 27: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I .............. 91

Tabel 28: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus I ............. 92

Tabel 29: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II ................. 93

Tabel 30: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus II ............ 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian .............................................................................. 108

Lampiran 2a. Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ................... 109

Lampiran 2b Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ...... 110

Lampiran 2c Surat Izin Penelitian dari DISDIKPORA ....................................... 111

Lampiran 2d Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian di SMA ................ 112

Lampiran 3 Silabus .............................................................................................. 113

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 121

Lampiran 5a Lembar Wawancara Guru Mata Pelajaran ...................................... 147

Lampiran 5b Lembar Wawancara Siswa ............................................................. 148

Lampiran 6a Lembar Observasi On Task dan Off Task ....................................... 149

Lampiran 6b Lembar Observasi Aspek Kooperatif ............................................. 150

Lampiran 7a Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi I ..................................................... 151

Lampiran 7b Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi II ................................................... 154

Lampiran 8a Soal Uji Kompetensi I..................................................................... 157

Lampiran 8b Soal Uji Kompetensi II ................................................................... 166

Lampiran 9 Kisi-kisi Instrumen Minat ................................................................. 175

Lampiran 10 Kuesioner Minat ............................................................................. 177

Lampiran 11 Daftar Hadir Siswa Kelas XI IPS 2 ................................................ 180

Lampiran 12 Lembar Diskusi Kelompok ............................................................. 181

Lampiran 13 Lembar Jawaban ............................................................................. 182

Lampiran 14 Validitas Minat ............................................................................... 183

Lampiran 15 Reliabilitas Minat ........................................................................... 184

Lampiran 16a Validitas Soal PG Siklus I ............................................................ 185

Lampiran 16b Validitas Soal Essay Siklus I ........................................................ 186

Lampiran 16c Validitas Soal PG Siklus II ........................................................... 187

Lampiran 16d Validitas Soal Essay Siklus II ....................................................... 188

Lampiran 17a Reliabilitas Soal PG Siklus I ......................................................... 189

Lampiran 17b Reliabilitas Soal Essay Siklus I .................................................... 190

Lampiran 17c Reliabilitas Soal PG Siklus II ....................................................... 191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

xix

Lampiran 17d Reliabilitas Soal Essay Siklus II ................................................... 192

Lampiran 18 Foto Kegiatan Penelitian ................................................................ 193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

semakin maju dan berinovasi. Oleh karena itu, setiap manusia sebagai individu

dituntut mampu bersaing demi memajukan kehidupannya. Salah satu cara yang

ditempuh adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

terencana untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Di dalam pendidikan terdapat suatu proses mendidik siswa. Menurut Ki

Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada

pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat

mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.1 Penyelenggaraan

pendidikan untuk anak dapat dimulai dari lingkungan keluarga dan pendidikan

formal. Masyarakat Indonesia mengenal pendidikan formal di mana pendidikan

tersebut secara resmi diakui oleh pemerintah.

Sekolah Menengah Atas yang disingkat SMA adalah salah satu bentuk

satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan sebagai lanjutan

setelah menempuh jenjang SMP atau sederajat. Setiap sekolah memiliki sejarah

yang panjang dan mempunyai ciri khas tersendiri, seperti halnya SMA Negeri 1

Kasihan. Resmi berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0292/0/1978 pada tanggal 2 September

1Sukardjo dan Ukim Komarudin, Landasan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya, Jakarta,

Rajawali Pers, 2012, hlm. 9-10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

2

1978 terhitung mulai tanggal 1 April 1978, sekolah ini memiliki profil yang

menarik dari sekolah lain.

Lingkungan yang asri dan bersih menjadi ciri khas SMA Negeri 1 Kasihan

sehingga tidak dipertanyakan lagi jika sekolah tersebut meraih Juara Terbaik

Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2016. Selain itu, SMA Negeri 1 Kasihan

dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung untuk proses pembelajaran.

Taman juga disediakan agar siswa dapat belajar dengan nyaman dan dekat dengan

alam. SMA Negeri 1 Kasihan terus berupaya memajukan sekolah mulai dari

bidang akademik maupun non akademik termasuk pengembangan dalam bidang

keagamaan.

SMA Negeri 1 Kasihan telah membuktikan eksistensinya dengan berbagai

prestasi yang ditorehkan pada bidang akademik maupun non akademik. Pada

bidang akademik prestasi yang dicapai adalah juara debat Bahasa Inggris tingkat

propinsi, juara pertama Karya Ilmiah Remaja (KIR) tingkat nasional dan

pertukaran pelajar ke Australia pada tahun 2010. Prestasi non akademik juga

mewarnai perjalanan SMA Negeri 1 Kasihan seperti juara pertama renang tingkat

provinsi, juara tenis meja dan sebagainya.

Suatu keberhasilan yang telah dicapai oleh SMA Negeri 1 Kasihan

menunjukkan bahwa proses mendidik siswa berjalan dengan baik. Namun, tidak

dapat dipungkiri terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran di SMA Negeri

1 Kasihan. Hasil wawancara dengan guru sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1

Kasihan menyatakan bahwa sebagian siswa cenderung kurang berminat dalam

proses pembelajaran sejarah dikarenakan faktor perpindahan kelas yang semula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

3

dari kelas IPA menjadi IPS. Kurangnya kedisiplinan seperti terlambat masuk

kelas juga menjadikan proses pembelajaran terganggu. Menyikapi hal ini, guru

mencoba menerapkan metode pembelajaran yang bisa membuat proses

pembelajaran efektif seperti misalnya meringkas materi, membuat makalah,

sistem penghargaan bagi siswa yang aktif saat pembelajaran dan sebagainya.

Metode konvensional seperti ceramah juga tetap diterapkan oleh guru untuk

memberi penguatan pada siswa.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti di kelas XI IPS 2

terlihat kurang adanya ketertarikan terhadap mata pelajaran sejarah yang

merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Pada saat proses pembelajaran

sejarah berlangsung hanya beberapa siswa saja yang mengikuti proses

pembelajaran dengan serius, sedangkan sebagian siswa lainnya masih sibuk

dengan kegiatannya sendiri. Banyak siswa yang bermain handphone, bercermin,

melamun, mengobrol hingga tidur saat proses pembelajaran. Tingkat keaktifan

siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah juga cenderung kurang. Terdapat

siswa yang tidak mencatat hal penting terkait materi sejarah dan tidak aktif

bertanya maupun mengungkapkan pendapat. Hal ini dikarenakan siswa

meremehkan mata pelajaran sejarah. Keadaan tersebut diperkuat berdasarkan hasil

kuesioner minat belajar sejarah yang menunjukkan skor rata-rata yaitu 75,60.

Berdasarkan hasil wawancara kepada tiga siswa kelas XI IPS 2

menyatakan bahwa kurang tertariknya siswa terhadap pelajaran sejarah

dikarenakan suasana kelas yang kurang mendukung seperti terlalu ribut. Suasana

kelas yang tidak kondusif dikarenakan siswa mencari kesibukannya sendiri. Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

4

sisi lain kesempatan untuk aktif bekerja sama dengan kelompok kurang dan

cenderung lebih bekerja secara individu saat proses pembelajaran. Siswa berharap

agar pembelajaran sejarah dapat memberikan kesempatan untuk aktif di dalam

kelompok sehingga suasana pembelajaran di kelas menjadi hidup dan

menyenangkan.

Minat dan prestasi belajar memiliki korelasi sangat erat, siswa yang

memiliki minat tinggi tentu akan berdampak positif bagi prestasi belajarnya tetapi

apabila minat cenderung rendah akan berdampak negatif pada prestasi belajar.

Adapun prestasi belajar sejarah di kelas XI IPS 2 masih perlu ditingkatkan.

Keadaan ini diperkuat berdasarkan pada hasil ulangan terakhir yang diberikan

oleh guru menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 pada mata pelajaran sejarah meskipun nilai

rata-rata kelas mencapai 73,4. Dari 29 siswa yang mencapai KKM baru 13 siswa

dengan persentase 44,83% dan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 16

siswa dengan persentase 55,17%. Data tersebut menunjukkan perlu diadakan

perbaikan dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada pada pembelajaran

sejarah, peneliti menawarkan gagasan yaitu menerapkan model pembelajaran

Talking Stick yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan terutama untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Talking Stick merupakan model

pembelajaran kooperatif yang mendorong peserta didik untuk berani

mengemukakan pendapat dan mendorong untuk saling membantu satu sama lain

dalam menguasai materi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

5

Pada proses pembelajaran siswa dituntut untuk bekerja sama dalam

kelompok. Siswa juga berusaha meningkatkan pemahamannya terhadap materi

pembelajaran sekaligus untuk meningkatkan kecapakan serta tanggung jawab

individu dan kelompok. Model pembelajaran Talking Stick juga akan

menghidupkan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.

Model pembelajaran Talking Stick memiliki kelebihan yaitu dapat menguji

kesiapan peserta didik dalam pembelajaran, melatih peserta didik memahami

materi dengan cepat, memacu agar peserta didik lebih giat belajar yakni dengan

belajar terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai dan meningkatkan keberanian

peserta didik dalam mengungkapkan pendapat.2 Berdasarkan pada kelebihan yang

dipaparkan, model pembelajaran Talking Stick dapat memecahkan masalah yang

ditemukan pada pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan.

Selanjutnya model pembelajaran ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat

dan prestasi belajar sejarah.

Dari latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul “Peningkatan

Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Talking

Stick Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan”.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya minat yang dimiliki siswa untuk belajar sejarah.

2 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, Pustaka belajar, 2010,

hlm. 199.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

6

2. Prestasi belajar siswa yang rendah dan belum mencapai KKM

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi.

C. Batasan Masalah

Pada batasan masalah ini penulis memfokuskan untuk meningkatkan minat

dan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model pembelajaran Talking Stick.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan

minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan?

2. Apakah penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan

prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA NegeriI 1 Kasihan?

E. Pemecahan Masalah

Cara pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam proses

pembelajaran sejarah. Hal ini dikarenakan melalui model pembelajaran tersebut

siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran, sehingga diyakini dapat

meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

7

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk:

1. Meningkatkan minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1

Kasihan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

2. Meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1

Kasihan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif mengajar di sekolah

dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan alternatif seorang guru sejarah dalam

memilih model pembelajaran yang efektif serta efisien dan mendukung

kreatifitas guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik sehingga

siswa memiliki ketertarikan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

3. Manfaat bagi siswa

Manfaat bagi siswa dalam penerapan model pembelajaran Talking Stick ini

adalah untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam mata

pelajaran sejarah.

4. Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan peneliti dalam

menerapkan model pembelajaran Talking Stick pada pembelajaran sejarah serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

8

menambah pengalaman peneliti sebagai calon guru sejarah dalam memilih model

pembelajaran sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Selanjutnya manfaat

bagi peneliti untuk mengembangkan penelitian karya ilmiah di masa yang akan

datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep Minat

Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat sama halnya

dengan kecerdasan dan motivasi karena memberi pengaruh terhadap aktivitas

belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak

bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks

belajar di kelas, seorang guru atau pendidik perlu membangkitkan minat siswa

agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajarinya.3

Menurut Sukardi yang dikutip oleh Ahmad Susanto minat dapat diartikan

sebagai kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu. Adapun menurut

Sardiman dalam Ahmad minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang

melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-

keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Minat pada dasarnya timbul tidak

secara tiba-tiba atau spontan melainkan timbul akibat dari partisipasi,

pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa minat

akan selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan keinginan.4

3 Baharuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2015, hlm.29. 4 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta, Kencana, 2013,

hlm.57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

10

Slameto menyatakan bahwa ciri-ciri siswa yang berminat dalam belajar

adalah sebagai berikut5:

1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang sesuatu yang dipelajari;

2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati;

3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati.

Ada rasa ketertarikan pada suatu aktivitas-aktivtas yang diminati;

4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya;

5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan;

Rosyidah menjelaskan bahwa timbulnya minat pada diri seseorang pada

prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: minat yang berasal dari

pembawaan dan minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar. Pertama,

minat yang berasal dari pembawaan, timbul karena berasal dari pembawaan,

timbul dengan sendirinya dari setiap individu hal ini biasanya dipengaruhi oleh

faktor keturunan atau bakat ilmiah. Kedua, minat yang timbul karena adanya

pengaruh dari luar diri individu, timbul seiring dengan proses perkembangan

individu bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan

orang tua atau kebiasaan (adat).6

Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar siswa.

Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan

memungkinkan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa yang

bersangkutan. Dengan adanya minat dan tersedianya rangsangan yang ada sangkut

pautnya dengan diri siswa maka siswa akan mendapat kepuasan batin dari

kegiatan belajar tadi.

5 Suyono dan Hariyanto, Implementasi Belajar dan Pembelajaran, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya, hlm.177. 6 Ahmad Susanto, op.cit., hlm.60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

11

Pada dunia pendidikan di sekolah, minat memegang peranan penting

dalam belajar. Karena minat merupakan suatu kekuatan motivasi yang

menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, suatu benda,

atau kegiatan tertentu. Dengan demikian, minat merupakan unsur yang

menggerakkan motivasi seseorang sehingga orang tersebut dapat berkonsentrasi

terhadap suatu kegiatan tertentu.

Adanya unsur minat pada diri siswa maka siswa akan memusatkan

perhatiannya pada kegiatan pembelajaran.7 Penting bagi guru untuk mengenal

minat-minat muridnya karena ini penting bagi guru untuk memilih bahan

pelajaran, merencanakan pengalaman-pengalaman belajar, menuntun mereka ke

arah pengetahuan dan untuk mendorong motivasi belajar mereka.8

2. Konsep Belajar

Belajar adalah proses melibatkan manusia secara orang per orang sebagai

satu kesatuan organisme sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan,

ketrampilan dan sikap.9 Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung

sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, ketrampilan, pengetahuan, kebiasaan,

kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang karena

belajar. Dengan demikian belajar merupakan proses penting yang terjadi dalam

kehidupan setiap orang. Karenanya pemahaman yang benar tentang konsep

belajar sangat diperlukan.10 Cronbach dalam bukunya yang berjudul Educational

7 Ibid, hlm.66. 8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2007, hlm. 105. 9 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2002, hlm.159. 10 Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo, 2014, hlm. 47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

12

Psychologi menyatakan bahwa learning is shown by a change in behavior as

result of experience (belajar ditunjukan oleh perubahan perilaku sebagai hasil

pengalaman). Definisi tersebut menekankan pada perubahan akan tetapi juga

bahwa perubahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku.11

Winkel menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan

dan nilai sikap.12 Belajar menurut Wasty Soemanto merupakan proses dasar dari

pada perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan

perubahan-perubahan untuk menjadi lebih baik sehingga tingkah lakunya

berkembang.13 Di dalam proses belajar terdapat berbagai aktivitas seperti

mendengarkan, memandang, menulis, membaca, membuat ringkasan, mengingat

dan sebagainya.

Dengan demikian belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan

oleh seseorang atau individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu

baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung sebagai

pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa

belajar sebgai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi

aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan dan

pemahaman, ketrampilan serta nilai-nilai dan sikap.

11 Ibid, hlm. 48. 12 Jamil, Suerihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, Ar-Ruzz

Media, hlm.15 13 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Bina Aksara, 1984, hlm. 99.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

13

3. Konsep Sejarah

Sejarah merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Kata sejarah

diadopsi dari bahasa Arab yaitu Syajarah yang berarti pohon kehidupn.

Maksudnya segala hal mengenai kehidupan memiliki “pohon” yakni masa lalu itu

sendiri. Sebagai pohon, sejarah adalah awal dari segalanya yang menjadi realitas

masa kini.14 Menurut Kuntowijoyo sejarah merupakan rekonstruksi masa lalu.

Artinya apa yang telah terjadi dalam kaitannya dengan manusia dan tindakan

manusia direkonstruksi (re berarti kembali; contruction artinya bangunan) dalam

bentuk kisah sejarah.15

Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan cara: (1) perkembangan

dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam

ilmu-ilmu lainnya, dan (4) perkembangan dalam metode sejarah. Perkembangan

sejarah selalu berarti berubah bahwa sejarah selalu responsive terhadap kebutuhan

masyarakat akan informasi.16

Sejarah memiliki beberapa kegunaan yang tidak dapat didapatkan dari

ilmu-ilmu lain yaitu17:

a. Kegunaan edukatif

Sejarah bisa memberikan kearifan atau kebijaksanaan bagi yang

mempelajarinya.

b. Kegunaan rekreatif

Ketika membaca suatu cerita sejarah maka kita dapat melihat masa lampau

dan tempat-tempat peristiwa sejarah. Hal ini merupakan kegunaan rekreatif

bagi seseorang.

c. Kegunaan inspiratif

14 Rahman Hamid &Muhammad Saleh, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Penerbit Ombak,

2011, hlm. 4. 15 Ibid, hlm.9. 16 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Bentang Pustaka, 1995, hlm. 22. 17 Muhammad Arif, Pengantar Kajian Sejarah, Bandung, Yrama Widya, 2011, hlm. 14-15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

14

Sejarah sangat berguna untuk memberikan inspirasi dan untuk mewujudkan

identitas sebagai suatu bangsa. Inspirasi yang digali dari pelajaran sejarah

adalah semangat nasionalisme dan patriotisme terutama untuk

mengembangkan identitas bangsa.

4. Pembelajaran Sejarah

Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah khusunya di

Sekolah Mengah Atas. Sejarah tidak hanya sekedar menghafal nama tokoh atau

tanggal penting dari suatu peristiwa sejarah, akan tetapi lebih pada nilai-nilai yang

diterapkan pada kehidupan sekarang maupun di masa depan. Hal ini dikarenakan

sejarah selalu berkorelasi dengan masa sekarang dan masa yang akan datang.

Menurut Aman pembelajaran sejarah merupakan sarana pendidikan

bangsa terutama dalam aplikasi sejarah normatif. Sedangkan Dennis Gunning

dalam Aman menjelaskan bahwa pembelajaran sejarah merupakan salah satu mata

pelajaran untuk membentuk warga negara yang baik dan menyadarkan peserta

didik untuk mengenal diri dan lingkungannya serta memberikan perspektif

historikalitas.18

Djoko Suryo merumuskan beberapa indikator terkait dalam pembelajaran

sejarah sebagai berikut19:

1) Pembelajaran sejarah memiliki tujuan, subtansi dan sasaran pada segi-segi

yang bersifat normatif.

2) Makna dan nilai sejarah diarahkan pada kepentingan tujuan pendidikan dari

pada akademik atau ilmiah murni.

3) Aplikasi pembelajaran sejarah bersifat pragmatis, sehingga dimensi dan

substansi dipilih dan disesuaikan dengan tujuan, makna dan nilai pendidikan

yang hendak dicapai yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan.

18 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2009, hlm. 62. 19 Ibid, hlm. 62-63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

15

4) Pembelajaran harus memuat unsur pokok: instruction, intellectual training,

pembelajaran moral bangsa, civil society yang demokratis dan bertanggung

jawab pada masa depan bangsa.

5) Pembelajaran sejarah tidak hanya menyajikan pengetahuan fakta pengalaman

kolektif dari masa lalu tetapi harus memberikan latihan berpikir kritis dalam

memetik makna dari peristiwa sejarah yang akan dipelajari.

6) Interpretasi sejarah merupakan latihan berpikir secara intelektual kepada para

peserta didik (learning process dan reasoning) dalam pembelajran sejarah.

7) Pembelajran sejarah berorientasi pada humanistic dan verstehn

(understanding), meaning, historical conciuness bukan sekedar pengetahuan

kognitif dari pengetahuan (knowledge) dari bahan sejarah.

8) Nilai dan makna peristiwa kemanusiaan sebagai nilai-nilai universal di

samping nilai partikular.

9) Virtuc, religiusitas, keluruhan kemanusiaan universal, nilai-nilai patriotisme,

nasionalisme dan kewarganegaraan serta nilai-nilai demokratis yang

berwawasan nasional penting dalam penyajian pembelajaran sejarah.

10) Pembelajaran sejarah tidak hanya mendasari pembentukan kecerdasan dan

intelektualitas tetapi pembentukan martabat manusia yang tinggi.

11) Relevansi pembelajaran sejarah dengan orientasi pembangunan nasional

berwawasan kemanusiaan dan kebudayaan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

sejarah merupakan sub sistem dari pendidikan. Pembelajaran sejarah memiliki

peran penting dalam pembentukan nasionalisme dan membuat siswa untuk

berpikir kritis serta mengambil makna dari setiap peristiwa sejarah. Selain itu,

pembelajaran sejarah berperan dalam membentuk karakter peserta didik yang

nantinya dapat mewujudkan pribadi berkualitas.

5. Pendekatan Saintifk dalam Pembelajaran Sejarah

a. Pendekatan Saintifik

Pendekatan dalam konteks pembelajaran adalah perspektif (sudut

pandang) teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam memilih model,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

16

metode dan teknik pembelajaran.20 Pendekatan saintifik adalah proses

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif

mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati

(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,

mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai

teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep,

hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk

memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami

berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah di mana informasi searah dari

guru.21

Pendekatan saintifik memberikan pedoman bagi guru agar memberikan

arahan kepada peserta didik untuk mandiri dan aktif di kelas. Peserta didik diajak

untuk mandiri dalam mencari sumber-sumber belajar berkaitan dengan materi

sehingga siswa tidak terpaku pada guru. Adapun langkah-langkah dalam

pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran yaitu22:

1) Melakukan pengamatan atau observasi

Observasi adalah menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi.

Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan

kualitatif mengandalkan panca indera dan hasilnya dideskripsikan secara naratif.

sementara itu kuantitatif untuk melihat karakteristik benda menggunakan alat ukur

karena menggunakan angka. Pengamatan yang cermat sangat dibutuhkan untuk

dapat menganalisis suatu permasalahan.

20 Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses

Implementasi Kurikulum 2013, Bogor, Ghalia Indonesia, 2014, hlm. 32. 21 Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta, Penerbit Gava

Media, 2014, hlm.51. 22 Ridwan Abdullah Sani, 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013,

Jakarta, PT Bumi Aksara, hlm. 52-74.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

17

2) Mengajukan pertanyaan

Siswa perlu dilatih untuk merumuskan pertanyaan terkait dengan topik

yang akan dipelajari. Aktifitas belajar ini sangat penting untuk meningkatkan

keingintahuan (curiosity) dalam diri siswa dan mengembangkan kemampuan

mereka untuk belajar. Dengan demikian dapat terbentuk pemikiran maupun sikap

kritis peserta didik. Dalam hal ini guru perlu mengajukan pertanyaan dalam upaya

memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan.

3) Melakukan eksperimen/ percobaan/memperoleh informasi

Belajar dengan pendekatan ilmiah akan melibatkan siswa dalam

melakukan aktifitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu

permasalahan. Guru perlu mengarahkan siswa dalam merencanakan aktivitas,

melaksanakan aktivitas dan melaporkan aktivitas yang telah dilakukan.

4) Mengasosiasi/menalar

Kemampuan mengelola informasi melalui penalaran dan berpikir rasional

merupakan kompetensi penting yang harus dimilki oleh siswa. Informasi yang

diperoleh oleh pengamatan atau percobaan yang dilakukan akan diproses dan

untuk menemukan keterkaitan informasi dan mengambil berbagai kesimpulan dari

pola yang telah ditemukan.

5) Membangun jaringan dan komunikasi

Pada dasarnya setiap orang memiliki jaringan, jaringan sangat dibutuhkan

dalam belajar yang berasal dari berbagai macam sumber. Sebuah jaringan

terbentuk ketika siswa berpartisipasi dalam kegiatan diskusi. Kemampuan untuk

membangun jaringan dan berkomunikasi perlu dimiliki oleh siswa karena

kompetensi tersebut sama pentingnya dengan pengetahuan, ketrampilan dan

pengalaman. Bekerja sama dalam kelompok merupakan salah satu cara

membentuk kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan dan komunikasi.

b. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah

Kurikulum 2013 mendefinisikan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)

sesuai dengan yang seharusnya yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan dan ketrampilan.23

Selain itu, Kurikulum 2013 menekankan pendekatan saintifik. Pendekatan

saintifik sangat perlu diterapkan di dalam pembelajaran sejarah. Hal ini berkaitan

dengan masih banyaknya siswa yang mengesampingkan pelajaran sejarah karena

23 Ibid, hlm.45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

18

berbagai alasan seperti tidak menarik, membosankan hingga kurang relevan

dipelajari pada masa sekarang.

Oleh karena itu, pendekatan saintifik diperlukan dalam penerapan

pembelajaran sejarah. Pendekatan saintifik memberikan hal-hal baru dalam proses

pembelajaran sejarah seperti menanya, mengeksplorasi, menalar, menemukan

keterkaitan antar infomasi dari pengamatan peristiwa-peristiwa sejarah dan

membentuk jejaring komunikasi.

6. Prestasi Belajar Sejarah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).24 Belajar adalah suatu aktivitas

atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan,

memperbaiki perilaku, sikap dan mengkokohkan kepribadian.25 Prestasi belajar

menurut Oemar Hamalik merupakan sesuatu yang dibutuhkan seseorang untuk

mengetahui kemampuan setelah melakukan kegiatan yang bersifat belajar karena

prestasi adalah hasil belajar yang mengandung unsur penilaian, hasil usaha kerja

dan ukuran kecakapan yang dicapai siswa.26

Prestasi belajar yang diberikan oleh siswa berdasarkan kemampuan

internal yang diperolehnya sesuai dengan tujuan instruksional, dan diperlihatkan

dengan hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai

24 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua, Jakarta, Balai Pustaka, hlm.12. 25 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, Bandung, Remaja

Rosdakarya, 2011 hlm. 9. 26 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajran, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2005, hlm.68.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

19

hasil dari kegiatan belajar. Ahmad Susanto menyatakan bahwa prestasi belajar

dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes

mengenai sejumlah meteri pelajaran tertentu.27

Berdasarkan penjelasan di atas prestasi belajar sejarah yaitu keberhasilan

dan penguasaan siswa terhadap pemahaman, pengetahuan serta ketrampilan mata

pelajaran sejarah yang ditunjukkan dengan prestasi (hasil yang telah dicapai)

siswa melalui nilai angka yang diberikan oleh guru. Keberhasilan dari prestasi

belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern28:

1) Faktor Intern adalah faktor yang berasal dari individu

Faktor yang berasal dari dalam individu meliputi Need do Achievement

yakni dorongan atau motif intrinsik untuk mencapai prestasi dalam hal tertentu.

Kemudian faktor intern yang bisa mengahambat tercapainya prestasi adalah takut

gagal, berupa perasaan cemas apabila menempuh ujian mempelajari sesuatu yang

baru. Takut gagal mempengaruhi seseorang untuk mencapai kesuksesan.

2) Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu

Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan yang ada di sekitar individu

tersebut, baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat sekitar.

7. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sejarah

Menurut Von Glaserfeld konstruktivisme adalah salah satu filsafat

pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstuksi

(bentukan) kita sendiri. Von Glaserfeld menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah

suatu tiruan dari kenyataan (realitas). Pengetahuan selalu merupakan akibat dari

suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang.29

27 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta, Kencana Prenada

Media Group, 2013, hlm. 5. 28 Dimyati Mahmud, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan, Jakarta, Depdikbud, 1990,

hlm. 84-85. 29 Paul Suparno. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta, Penerbit Kanisus, 1997,

hlm.18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

20

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan

kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit

yang hasilnya diperluas melalui konteks terbatas. Manusia harus mengkonstruksi

pengetahuan dan memberi makna melalui pengalaman nyata.30 Konstruktivisme

juga memahami hakikat belajar sebagai kegiatan manusia, membangun atau

menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi makna pada

pengetahuan sesuai pengalamannya.31

Pada proses pembelajaran, guru atau pendidik tidak secara langsung

mentransferkan pengetahuan kepada siswa dalam bentuk yang serba sempurna.

Namun, peserta didik harus membangun pengetahuan tersebut berdasarkan

pengalamannya. Konstruktivisme dapat mendukung proses pembelajaran dalam

mencapai tujuan pembelajaran karena konstruktivisme memiliki prinsip yaitu: (1)

pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif, (2) tekanan pada proses

pembelajaran terletak pada siswa, (3) mengajar adalah membantu siswa belajar,

(4) tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan pada hasil akhir, (5)

kurikulum menekankan partisipasi siswa, (6) guru adalah fasilitator.32

Pembelajaran sejarah berdasarkan konstruktivisme membuat siswa dapat

berpikir secara kritis atas masalah-masalah yang ada di sekitarnya. Dengan

menggali informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber, menganalisis

30Trianto Ibnu Badar Al Tabani, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan

Kontekstual: Konsep Landasan dan Implementasi pada Kurikulum 2013, Jakarta, Prenadamedia

Group, 2014. hlm. 146. 31 Esa Nur Wahyuni Baharudin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media,

hlm. 164. 32 Paul Suparno, op.cit, hlm. 73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

21

masalah-masalah kemudian dapat membuat konsep pemahaman siswa sendiri

dalam mempelajari sejarah.

8. Pembelajaran Kooperatif

Secara sederhana kata “kooperatif” berarti mengerjakan sesuatu secara

bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Jadi,

pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu

antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang

dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.33

Menurut Slavin yang dikutip oleh Isjoni, pembelajaran kooperatif adalah suatu

model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok

heterogen.34

Menurut pendapat Anita Lie, model pembelajaran kooperatif tidak sama

dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dalam pembelajaran

cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang

dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan

benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif.35

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran

kooperatif bukanlah bentuk kerja kelompok yang memiliki taraf sederhana akan

tetapi bentuk kerja kelompok yang mengutamakan proses antar peserta didik serta

33 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik,

Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2013, hlm. 8. 34 Ibid, hlm.15. 35 Anita Lie, Cooperative Learning, Jakarta, Grasindo, 2002, hlm. 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

22

memiliki tujuan untuk mewujudkan pemahaman bersama antar sesama.

Pembelajaran kooperatif juga menuntut peserta didik untuk saling bertanggung

jawab dan saling peduli.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam

kelas kooperatif siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan

dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan

menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.36

Lungdren menjelaskan terdapat unsur-unsur pembelajaran kooperatif

menurut yaitu37:

1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang

bersama.”

2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik

lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam

mempelajari materi yang dihadapi.

3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang

sama.

4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para anggota

kelompok.

5) Para siswa diberikan penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap

evaluasi kelompok.

6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

ketrampilan bekerja sama selama belajar.

7) Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses antara

peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama di antara

peserta belajar itu sendiri. Terdapat tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik

36Robert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung, Penerbit Nusa Media,

2008, hlm. 4. 37 Isjoni, op.cit., hlm.16-17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

23

pembelajaran kooperatif yakni penghargaan kelompok, pertanggungjawaban

individu dan kesempatan yang sama untuk berhasil38:

1) Penghargaan kelompok, dalam pembelajaran kooperatif menggunakan tujuan-

tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan

kelompok diperoleh jika kelompok mancapai skor di atas kriteria yang

ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu

sebagai anggota kelompok.

2) Pertanggungjawaban individu, dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan

kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota

kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas

anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya

pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap

untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri.

3) Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan, pembelajaran

kooperatif menggunakan nilai yang mencangkup nilai perkembangan

berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang terdahulu.

Dengan menggunakan metode skoring ini setiap siswa sama-sama

memperoleh kesempatan untuk berhasil, baik di kelompok maupun secara

individu.

Berdasarkan penjelasan di atas pembelajaran kooperatif sebenarnya

merupakan pembelajaran yang begitu inovatif dan efektif. Pembelajaran

kooperatif dapat membantu keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Hal ini didasarkan pada prosesnya yaitu memusatkan

perkembangan peserta didik dalam belajar dan juga mendorong untuk mengasah

kemampuan bersosialisasi.

9. Model Pembelajaran Talking Stick

Model pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian yang digunakan

guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.39 Model

pembelajaran memiliki peran penting terhadap jalannya proses pembelajaran.

38 Ibid, hlm.33. 39 Syahrul Sarea, http://www.wawasanpendidikan.com/2013/06/pengertian-pembelajaran-dan-

model-pembelajaran.html, Diakses pada tanggal 3 Maret 2017, pukul 09.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

24

Dalam hal ini model pembelajaran memberikan pedoman kepada guru untuk

mengajar di kelas agar pembelajaran berjalan secara terstruktur. Berbagai model

pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar salah satunya

adalah model pembelajaran Talking Stick. Pembelajaran dengan model Talking

Stick mendorong pesserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.40

Talking stick (tongkat berbicara) merupakan cara yang pada mulanya

digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara

atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antarsuku). Talking

stick (tongkat berbicara) telah digunakan selama berabad-abad oleh suku-suku

Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak memihak.41 Tongkat berbicara

sering digunakan kalangan dewan untuk memutuskan siapa yang mempunyai hak

berbicara. Pada saat pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah ia

harus memegang tongkat. Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin

berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah

dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan

pendapatnya. Apabila semua mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu

dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat. Dari penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa Talking Stick dipakai sebagai tanda seseorang memiliki hak

suara (berbicara) yang diberikan secara bergantian.

40 Agus Suprijono, Cooperative Learning:Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, Pustaka belajar, 2010,

hlm. 109. 41 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2014, hlm. 197.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

25

Model pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu model

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik atau

indikator yaitu bekerja sama, mendengarkan teman, menghargai pendapat teman,

memberikan pendapat, mengkomunikasikan jawaban, membantu anggota

kelompok, mengambil giliran dan bertanggung jawab. Dari penjelasan di atas

mengidentifikasikan Talking Stick adalah model pembelajaran kooperatif hal ini

berdasarkan ciri-ciri yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif yaitu:

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi

belajarnya.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan kognitif yang

heterogen

3) Bila dimungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis

kelamin yang berbeda.

4) Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu

Sebagai model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran Talking Stick

ini bertujuan untuk meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar yang lebih

baik dan sikap tolong menolong dalam beberapa perilaku sosial. Pembelajaran

dengan model Talking Stick juga bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk

berani mengemukakan pendapat. Tujuan selanjutnya untuk mengembangkan sikap

saling menghargai pendapat dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk

mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara

kelompok.42 Model pembelajaran Talking Stick memiliki tujuan untuk

meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap

kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, memberikan

42 Isjoni, Cooperative Learning, Bandung, Alfabeta, 2010, hlm. 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

26

kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama dengan

siswa yang berbeda latar belakangnya.

Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang

memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik

mempelajari materi pokoknya. Pada saat penerapan model pembelajaran Talking

Stick dapat diiringi musik saat stick (tongkat) bergulir dari peserta didik ke peserta

didik lainnya.43 Model pembelajaran Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi

pesrta didik SD, SMP dan SMA/SMK. Selain untuk melatih berbicara,

pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan. Penerapan

model pembelajaran Talking Stick adalah sebagai berikut44:

1) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.

2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga kelompok

mendapat tugas satu materi atau tugas yang berbeda dari kelompok lain.

4) Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara

kooperatif.

5) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan pembahasan

kelompok.

6) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.

7) Evaluasi

8) Penutup

Menurut Ramdhan langkah-langkah pembelajaran Talking Stick adalah

sebagai berikut45:

1) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang;

2) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm;

3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari

materi pelajaran;

4) Peserta didik berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana;

43 Agus Suprijono, op.cit, hlm. 110. 44 Ibid, hlm. 198-199. 45 http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick/, Diakses pada tanggal 3 Maret 2017,

pukul 10.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

27

5) Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya,

guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan;

6) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa, tongkat

akan bergulir dari satu siswa ke siswa yang lain, setelah itu guru memberi

pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya, demikian seterusnya tongkat akan bergulir lagi dari siswa yang

terakhir menjawab pertanyaan hingga semua pertanyaan telah dijawab;

7) Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya

tidak bisa menjawab pertanyaan;

8) Guru memberikan kesimpulan;

9) Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu;

10) Guru menutup pembelajaran.

Dari langkah-langkah model pembelajaran Talking Stick di atas dapat kita

ketahui bahwa siswa dituntut bekerja sama dalam kelompok. Selanjutnya, pada

model pembelajaran Talking Stick terdapat unsur untuk saling menghargai dan

bertanggung jawab untuk memahami materi maupun tugas yang diberikan.

Model pembelajaran Talking Stick memiliki kelebihan yaitu dapat menguji

kesiapan peserta didik dalam pembelajaran, melatih peserta didik memahami

materi dengan cepat, memacu agar peserta didik lebih giat belajar yakni dengan

belajar terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai dan meningkatkan keberanian

peserta didik dalam mengungkapkan pendapat.46 Model pembelajaran Talking

Stick ini juga mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

sehingga siswa tidak tegang dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Selain itu,

model pembelajaran ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan life skill di

mana pendekatan tersebut ditujukan untuk memunculkan emosi dan sikap positif

belajar yang kemudian akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar. Siswa

juga merasa mendapat hiburan dalam pembelajaran namun tidak menghilangkan

kesan serius dalam pembelajaran.

46 Agus Suprijono, op.cit, hlm. 199.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

28

Selain kelebihan-kelebihan dari model pembelajaran Talking Stick,

terdapat pula beberapa kekurangan yaitu membuat siswa ketakutan akan

pertanyaan yang akan diberikan oleh guru, membuat siswa menjadi tegang dalam

pembelajaran, siswa yang tidak siap dalam pembelajaran tidak bisa menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru.47 Selain itu pembelajaran dengan model

pembelajaran Talking Stick yang merupakan pembelajaran kooperatif, dalam

upaya mengembangkan kesadaran bekerjasama dalam kelompok memerlukan

periode waktu yang cukup panjang dan hal ini sulit dicapai hanya dengan satu kali

penerapan.48

Untuk menghadapi kekurangan model pembelajaran Talking Stick pada

dasarnya guru harus memiliki kompetensi yang baik dalam mengajar. Saat proses

pembelajaran guru dituntut membawa siswa untuk belajar secara serius tanpa

harus membuat takut, cemas, gugup maupun tegang. Selanjutnya guru harus bisa

mengelola kelas dengan baik terutama pada saat siswa bekeja kelompok. Dalam

hal ini guru dapat memotivasi siswa, membimbing siswa saat proses

pembelajaran, memperlakukan siswa secara ramah serta menyenangkan dan

sebagainya.

B. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dalam penelitian ini diambil dari:

Kompetensi Dasar:

47Ibid, hlm.199. 48Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta,

Kencana, 2007, hlm.98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

29

3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Republik

Indonesia pada awal kemerdekaan hingga perjuangan mempertahankan

kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda. Materi pokok dalam

pembelajaran adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Sekutu dan Belanda.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan digunakan untuk mendukung penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Oleh karena itu, penelitian yang relevan dipilih sesuai

dengan variable-variabel yang ada pada judul penelitian ini. Penelitian yang

relevan merupakan hasil penelitian dari peneliti lain yang relevan dan dijadikan

titik tolak untuk modifikasi, revisi dan lain-lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Evi Nurcahyani mahasiswa Universitas

Negeri Yogyakarta dengan judul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar

Pemeliharaan Bahan Tekstil Siswa Kelas X SMK N 1 Ngawen Melalui Model

Pembelajaran Talking Stick menunjukan hasil bahwa penerapan model

pembelajaran Talking Stick mampu (1) meningkatkan pembelajaran yaitu pada

siklus I keterlaksanaan pembelajaran dapat tercapai 75% sedangkan pada siklus II

dapat tercapai 100%. (2) meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan dibuktikan

pada pra siklus secara keseluruhan keaktifan siswa yaitu sebesar 68,22%, pada

siklus I keaktifan siswa 77,33% dan siklus II keaktifan siswa sebesar 91,44%, (3)

meningkatkan prestasi belajar siswa dengan dibuktikan pada pra siklus siswa yang

tuntas 36% atau 9 siswa dan yang tidak tuntas 64% atau 16 siswa. Siklus I hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

30

siswa yang tuntas 88% atau 22 siswa dan siswa yang tidak tuntas 12% atau 3

siswa. Siklus II hasil siswa yang tuntas 100% atau 25 siswa.

Penelitian dengan penerapan model Talking Stick yang dilakukan oleh

Hesty Nourmaningsih mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta pada

tahun 2012 di SMA Negeri Karangpandan juga menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan

minat belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan

minat belajar siswa pra penelitian sebesar 16% meningkat pada Siklus I sebesar

40,58% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 85,52%.

Kedua penelitian yang telah dijabarkan tersebut relevan dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti karena memiliki variabel yang sama yaitu

menggunakan model pembelajaran Talking Stick di dalam pembelajaran yang

berkaitan dengan minat serta prestasi belajar. Berdasarkan hasil kedua penelitian

tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Talking

Stick dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.

D. Kerangka Berpikir

Minat adalah ketertarikan yang menetap pad seseorang untuk menaruh

perhatian dan menyukai suatu kegiatan. Minat sama halnya dengan kecerdasan

dan motivasi karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Minat untuk

belajar terlihat dengan rasa senang serta tidak terpaksa dalam belajar sehingga

dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Demikian juga bagi siswa yang

belajar sejarah, minat belajar terlihat dari rasa senang dan keinginan untuk terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

31

belajar sejarah yang kemudian mempengaruhi peningkatan prestasi belajar

sejarah.

Guru dan siswa memliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran.

Siswa harus terlibat aktif dalam pembelajaran dan diharapkan dapat menganalisis

serta memecahkan. Peranan guru di sini sebagai fasilitator yaitu selalu memantau

siswa selama proses pembelajaran. Pada dasarnya proses pembelajaran

mengedepankan siswa untuk terlibat aktif. Keaktifan peserta didik dapat ditunjang

dari segi pemilihan model pembelajaran yang tepat. Salah satunya dengan

menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Model pembelajaran Talking Stick merupakan model pembelajaran yang

memacu siswa untuk berani mengemukakan pendapat, melatih konsentrasi siswa

dan membantu satu sama lain dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran

yang diajarkan guru. Siswa berkelompok dan saling bertukar pikiran antara siswa

yang satu dengan siswa yang lainnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan. Selanjutnya model pembelajaran Talking Stick memberi

kesempatan kepada siswa untuk aktif berpartisipasi pada proses pembelajaran

dengan memberi peluang untuk aktif bertanya, mengungkapkan pendapat dan

membantu sesama teman dalam memahami materi pembelajaran. Dengan

keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan

minat belajar yang kemudian akan meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa.

Dari penjelasan di atas, dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

32

Gambar I: Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dijabarkan di

atas maka hipotesis dalam penelitian yang dilaksanakan ini adalah:

1. Penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan minat

belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan.

2. Penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan prestasi

belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

model Kurt Lewin. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang

diaplikasikan dalam proses pembelajaran di kelas dengan tujuan memperbaiki

praktik pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas ini pertama kali

dikembangkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. Prosedur penelitian tindakan

kelas dengan empat langkah sebagai berikut: (1) perencanaan tindakan (planning),

(2) pelaksanaan tindakan (acting), (3) observasi (observasi) dan (4) refleksi

(reflecting) dalam bentuk siklus.49 Suharsimi Arikunto menjelaskan penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang memaparkan sebab-akibat dari perlakuan,

sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan dan

memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan

dampak dari perlakuan tersebut.50

Tujuan PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di

dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang

sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, peningkatan kualitas praktik

pembelajaran di kelas secara terus menerus, peningkatan relevansi pendidikan dan

sebagainya.

49 Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembngan Profesi Pendidik dan

Keilmuwan, Jakarta, Erlanga, 2014, hlm. 20. 50 Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2015, hlm.1-2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

34

Penelitian tindakan kelas juga bermanfaat untuk membantu guru

memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru,

meningkatkan rasa percaya diri guru dan memungkinkan guru secara aktif

mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya.51 Pada penelitian tindakan

kelas ini difokuskan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, sehingga dapat

meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 di SMA

Negeri 1 Kasihan.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kasihan yang

beralamat di Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta untuk mata pelajaran sejarah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/2017 di semester genap

yaitu pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2017. Penentuan waktu

penelitian disesuaikan dengan kalender akademik dari sekolah dan mengikuti

kebijakan dari sekolah maupun guru mata pelajaran sejarah.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPS 2

berjumlah 29 yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 9 orang dan siswa

perempuan berjumlah 20 orang.

51 Wijaya Kusumah, Mengenal Penelitian Tndakan Kelas, Jakarta, Indeks, 2000, hlm. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

35

D. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah model pembelajaran Talking Stick untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.

E. Variabel-variabel Penelitian

Variabel-variabel yang diteliti dalm penelitian ini terdiri dari variabel

bebas dan variabel terikat, yaitu:

1. Variabel bebas (X) : Model pembelajaran Talking Stick

2. Variabel terikat (Y) : Minat belajar sejarah

Prestasi belajar sejarah

F. Definisi Operasional

Berikut ini merupakan definisi operasional yang diambil peneliti, anatara

lain sebagai berikut:

1. Minat adalah ketertarikan yang menetap pada seseorang untuk menaruh

perhatian dan menyukai suatu kegiatan.

2. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang ditandai dengan kegiatan belajar

seperti mendengarkan, menonton, menulis, membaca, mengunjungi dan

mengihtisar atau merangkum.52

3. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah melakukan

serangkaian kegiatan belajar dan ditunjukkan dengan nilai angka atau skor.

52 Wasty Soemanto, op. cit., hlm. 102-106.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

36

4. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pengajaran

di mana para siswa bekerja dalam kelompok untuk saling membantu satu

sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran, sehingga setiap siswa

memiliki tanggung jawab terhadap kelompoknya.

5. Talking Stick merupakan model pembelajaran kooperatif yang dalam

pelaksanaanya menggunakan tongkat. Model Pembelajaran Talking Stick

mendorong peserta didik untuk aktif, berani mengemukakan pendapat dan

mendorong untuk saling membantu satu sama lain dalam menguasai materi

pembelajaran.

G. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian bersumber dari interaksi antara guru

dan peserta didik dalam pembelajaran yakni dengan:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan, kondisi dan situasi awal

kelas sebelum menerapkan model pembelajaran Talking Stick maupun setelah

menerapkan model pembelajaran tersebut.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi awal siswa serta tingkat

pemahaman maupun keberhasilan siswa sebelum penerapan model pembelajaran

Talking Stick.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

37

3. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pemahan siswa

yaitu sebelum dimulainya pembelajaran maupun sesudah pemebelajaran

berlangsung. Tes yang digunakan peneliti dalam melakukan tindakan kelas adalah

tes tertulis untuk mengetahui prestasi kognitif.

4. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengetahui keadaan minat belajar sejarah

siswa. Pengumpulan data dengan membagikan kuesioner pada siswa yang

kemudian hasil pengisian kuesioner dianalisis.

5. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dalam bentuk foto

atau video (rekaman) saat proses pembelajaran dan data nilai ulangan harian siswa

kelas XI IPS 2.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan mudah dalam memperoleh data tersebut.53 Beberapa

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Alat pengumpulan data

a) Observasi

53 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, 2005, hlm. 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

38

Observasi merupakan pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Alat-alat untuk mengobservasi

yaitu lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi terkait dengan

pembelajaran kooperatif. Observasi terkait dengan pembelajaran kooperatif

dilakukan dengan mengamati indikator yang telah dibuat oleh peneliti seperti

bekerjasama, peduli, partisipasi, tanggung jawab dan menghargai.

b) Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan minat dan prestasi

siswa. Wawancara ini dilakukan kepada guru mata pelajaran sejarah dan beberapa

peserta didik yang telah ditunjuk oleh peneliti.

c) Tes hasil belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum

dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Talking Stick. Adapun alat-alat

dalam tes hasil belajar (prestasi) yaitu soal-soal pilihan ganda dan uraian (essay)

serta tugas diskusi di kelas.

d) Kuesioner minat belajar

Kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat minat belajar sejarah

siswa. Alat dalam kuesioner ini adalah lembar kuesioner minat belajar sejarah

siswa, yang dibagikan pada siswa sebanyak dua kali yakni pada pra siklus dan

siklus II. Penentuan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari lima kategori.

Pada pernyataan positif, pilihan jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 5,

“Setuju” (S) skor 4, “Ragu-ragu” (R) skor 3, “Tidak Setuju” (TS) skor 2 dan

“Sangat Tidak Setuju” (STS) skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

39

“Sangat Setuju” (SS) diberi skor 1, “Setuju” (S) skor 2, “Ragu-ragu” (R) skor 3,

“Tidak Setuju” (TS) skor 4 dan pernyataan “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi

skor 5.54

e) Dokumentasi

Data nilai ulangan harian siswa digunakan untuk mengetahui prestasi

belajar sejarah siswa. Selain itu, foto dan video proses pembelajaran digunakan

sebagai bukti pelaksanaan penelitian.

2. Validitas dan Reliabilitas

a) Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat sahihnya sebuah

tes. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria dalam

arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriteria.55 Sebuah instrumen atau

tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang

membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti ingatan

(pengetahuan), pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Dengan kata

lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya

mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam standar kompetensi,

KD, maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum.56

Untuk mengetahui tingkat validitas atas uji coba instrumen maka peneliti

menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson

yaitu:

54Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Penerbit Alfabeta, 2012,

hlm. 93. 55Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua, Jakarta, Bumi Aksara,

2013, hlm. 65. 56 Ibid., hlm. 58-59.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

40

Keterangan :

rXY = Koefisienkorelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan.

N = Jumlah peserta tes

X = Skor item

Y = Skor total

X2 = Kuadrat dari X

Y2 = Kuadrat dari Y

Ydengan Xperkalian Jumlah XY

Untuk mengetahui besar taraf signifikan butir soal digunakan rumus57:

Keterangan: t = taraf signifikan

r = korelasi skor item dengan skor total

n = jumlah butir item

Setelah didapat taraf signifikannya, kemudian dikonsultasikan pada tabel t

signifikan.58

b) Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan

yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.59 Dapat dikatakan reliabilitas adalah

tingkat keajegan (konsistensi) dari suatu tes.

Rumus Alpha atau Koofesien Alpha merupakan rumus dasar untuk

menerapkan koofesien reliabilitas dalam pendekatan konsistensi-internal, dan

rumus ini menghasilkan suatu estimasi reliabilitas yang tepat dalam semua

57 Nana Sudjana, Metode Statistika, Bandung, Tarsito, 2002, hlm. 380. 58 Ibid, hlm. 491. 59 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

41

situasi.60 Selain itu, teknik Koofesien Alpha sangat cocok digunakan pada skor

berbentuk skala (misalnya 1-4 atau 1-5) dan skor (0-20 dan 0-50). Teknik

Koofesien Alpha dapat juga digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) seperti soal

tes pilihan ganda.61 Dalam mencari reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan

rumus sebagai berikut62:

Keterangan:

σ2 = Standar Deviasi

x = Simpangan X dari X, yang di cari dari X - X

S2 = Varians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat, karena

standar deviasi kuadrat

N = Banyaknya subjek pengikut tes

Keterangan:

= Reliabilitas yang di cari.

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

3. Hasil Uji Coba Instrumen

Berikut ini merupakan hasil pengujian instrumen penelitian yang terdiri

dari kuesioner minat dan soal uji kompetensi (tes) yang dilakukan oleh peneliti.

a) Validitas

Instrumen dinyatakan valid jika mencapai taraf signifikan 0,70 ke atas.

Bila taraf signifikan intrumen tersebut berada di bawah 0,70 maka instrumen

dinyatakan gugur. Berikut ini merupakan hasil pengujian validitas di lapangan.

60 Samsi Haryanto, Pengantar Teori Pengukuran Kepribadian, Surakarta, Sebelas Maret

University Press, 1994, hlm. 35. 61 Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008, hlm. 77. 62 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta, Bumi Aksara,

1999, hlm. 110.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

42

1) Minat

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1

Kasihan, dari 40 item kuesioner yang valid berjumlah 40 atau tidak ada yang

gugur.

2) Prestasi

Berdasarkan hasil pengujian soal tes (instrumen) di lapangan pada siklus I

terdapat 30 item dan item yang valid berjumlah 25, sedangkan item yang gugur

berjumlah 5 item, yaitu nomor 2, 6, 13, 22 dan 23. Pada siklus II terdapat 30 item

dan item yang valid berjumlah 25 item, sedangkan item yang gugur berjumlah 5

item, yaitu nomor 2, 7, 8, 11, dan 23.

b) Reliabilitas instrumen

Instrumen dinyatakan tetap atau reliabel jika taraf signifikan mencapai

0,70 ke atas. Bila taraf signifikan instrumen tersebut dibawah 0,70 maka

instrumen dinyatakan tidak reliabel. Berikut ini merupakan hasil pengujian

reliabel di lapangan.

1) Minat

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan tingkat reliabilitas

instrumen minat adalah r= 0,885 dengan taraf signifikan 0,993 dari 40 item.

2) Prestasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen prestasi di lapangan, tingkat

reliabilitas soal pilihan ganda siklus I adalah r= 0,568 dengan taraf signifikan

0,993 dan tingkat reliabilitas soal esai adalah r= 0,623 dengan taraf signifikan

0,975. Tingkat reliabilitas instrumen prestasi pada siklus II pilihan ganda adalah

r= 0,469 dengan taraf signifikan 0,99 dan untuk soal esai adalah r= 0,178 atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

43

signifikan adalah 0,95. Berdasarkan hasil dari pengujian instrumen di atas dapat

disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini layak digunakan untuk melakukan

penelitian.

I. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain yang

digunakan pada penelitian ini diadaptasi dari desain penelitian Suharsimi

Arikunto sebagai berikut:

Gambar II: Bagan Siklus Penelitian63

J. Analisis Data

Setelah pengumpulan data, hal yang perlu dilakukan adalah analisis data.

Analisis data memiliki peran penting dalam penelitian tindakan kelas. Analisis

data ini dilakukan dalam setiap aspek penelitian. Analisis data yang digunakan

yaitu menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis komparatif.

63 Suharsimi dkk, op.cit., hlm.42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

44

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk data kualitatif yaitu dengan

mengungkapkan kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran mulai dari pra

siklus, siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik komparatif digunakan pada data

kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus I dan siklus

II. Pada penelitian tindakan kelas, pengumpulan data yang berupa data kuantitatif

dan data kualitatif dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan pada data hasil observasi kegiatan

belajar, minat dan prestasi belajar sejarah siswa. Data kuantitatif ini dinyatakan

dalam bentuk angka dan dianalisis dengan teknik statistik.64

Data observasi kegiatan belajar, minat dan prestasi belajar sejarah siswa

dianalisis menggunakan PAP I (Penilaian Acuan Patokan). PAP I digunakan

untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai

kriteria keberhasilan.65 Berikut ini tabel PAP I (Penilaian Acuan Patokan):

Tabel 1: Keterangan Penilaian Acuan PAP I

Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria

90% -100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

70% -79% Cukup

60% -69% Kurang

0% - 59% Sangat Kurang

64 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2011, hlm. 199. 65Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya, 2009, hlm. 235.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

45

a. Data observasi kegiatan siswa

Untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar siswa maka data kegiatan

belajar siswa dianalisis dengan menggunakan persentase. Kegiatan belajar siswa

merupakan salah satu bagian dalam penilaian karena melalui kegiatan belajar

siswa dapat menujang peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.

Aspek yang diamati berupa on task, off task dan kooperatif dalam pembelajaran,

untuk melihat lembar observasi dapat dilihat pada lampiran. Adapun cara

menghitung nilai kegiatan belajar siswa adalah:

N = Nilai hasil pengamatan

= Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

= Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

b. Data minat belajar siswa

Pada penelitian ini, data minat belajar siswa baik keadaan awal sebelum

tindakan maupun sesudah tindakan yaitu pada siklus II dianalisis dengan

menggunakan PAP I (Penilaian Acuan Patokan). Minat belajar sejarah siswa

diukur berdasarkan kuesioner atau angket minat belajar sejarah yang diisi siswa.

Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data minat belajar siswa

adalah sebagai berikut:

N = Nilai hasil pengamatan

= Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

= Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

46

Selanjutnya pada tahap analisis dimasukkan dalam tabel analisis minat belajar

sejarah siswa yang sesuai dengan kriteria PAP I seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 2: Analisis Minat Belajar Sejarah Siswa

No. Kriteria Skala

Minat Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100

2. Tinggi 80-89

3. Cukup 70-79

4. Rendah 60-69

5. Sangat Rendah 0-59

Jumlah

c. Data prestasi belajar sejarah siswa

Pada data prestasi belajar sejarah siswa, pada kondisi awal sebelum

tindakan maupun siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan PAP I

seperti yang digunakan pada observasi kegiatan dan minat belajar sejarah siswa.

Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data prestasi belajar siswa

adalah sebagai berikut:

N = Nilai hasil pengamatan

= Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

= Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang dinilai

1) Menghitung tingkat prestasi belajar siswa

Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada kondisi awal

maupun siklus I dan siklus II, peneliti menggunakan PAP I dengan KKM 75.

Berikut cara untuk menentukan tingkat prestasi belajar sejarah siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

47

Tabel 3: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa

No. Kriteria Skala

Minat Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100

2. Tinggi 80-89

3. Cukup 70-79

4. Rendah 60-69

5. Sangat Rendah 0-59

Jumlah

2) Menghitung persentase

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dapat dilihat melalui persentase

siswa yang mencapai KKM dan tidak mencapai KKM. Adapun rumus yang

digunakan sebagai berikut:

Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM

Menghitung persentase jumlah siswa yang tidak mencapai KKM

2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif adalah analisis data yang dilakukan secara

deskriptif untuk memaknai dan menjelaskan hal-hal apa saja yang diamati. Data

kualitatif dinyatakan secara deskriptif atau dalam bentuk verbal tanpa

menggunakan teknik statistik.66 Data kualitatif pada dasarnya digunakan untuk

menjelaskan atau memaparkan data tentang suatu gejala yang diamati ketika

66 Sugiyono, op.cit., hlm. 306.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

48

penelitian dilakukan dan digunakan untuk memaknai tingkat kategori minat serta

prestasi belajar sejarah siswa.

a. Kegiatan pra penelitian yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa

selama pembelajaran berlangsung.

b. Kegiatan siklus I dan siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung

dan tingkat keberhasilan dari penerapan model pembelajaran Talking Stick

pada pelajaran sejarah.

3. Analisis Komparatif

Analisis komparatif, yaitu analisis yang membandingkan hasil pengamatan

kegiatan belajar, minat belajar dan prestasi belajar siswa antara pra tindakan

dengan pada saat tindakan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Analisis komparatif ini bertujuan untuk melihat peningkatan kegiatan belajar,

minat dan prestasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model Talking

Stick dengan menggunakan analisis persentase.

a. Tabel analisis komparatif aktivitas belajar siswa

Tabel 4: Analisis Komparatif Aktivitas Belajar Siswa

No. Aspek Kooperatif

yang Diamati

Pra

Siklus Siklus I Siklus II

Selisih Ket.

Jml % Jml % Jml % Naik Turun

1. Bekerja sama dalam

kelompok

2.

Mendengarkan

teman saat diskusi

kelompok

3. Menghargai

pendapat teman

4.

Memberikan

pendapat, gagasan

saat diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

49

5.

Mengkomunikasikan

jawaban kepada

anggota kelompok

6.

Membantu anggota

kelompok dalam

memecahkan

masalah saat

pembelajaran

7. Mengambil giliran

saat diskusi

8. Bertanggung jawab

terhadap kelompok

b. Tabel analisis komparatif minat belajar sejarah siswa

Tabel 5: Analisis Komparatif Minat Belajar Siswa

No. Nama Minat

Selisih Ket Persentase Pra Siklus Siklus II

1.

2.

3.

4.

5.

Jumlah

Rata-rata

Tertinggi

Terendah

c. Tabel analisis komparatif prestasi belajar sejarah siswa

Tabel 6: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa

No. Nama

Pra Siklus Siklus I Persentase

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Naik Turun

1.

2.

3.

4.

5.

Jumlah

Persentase

Rata-rata

Tertinggi

Terendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

50

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Proses Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus pada

setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),

pengamatan (observasi), dan refleksi (reflection). Prosedur pelaksanaan penelitian

diuraikan sebagai berikut:

1. Pra Siklus

a. Permintaan Izin

Permintaan izin kepada Ketua Jurusan PIPS Universitas Sanata Dharma,

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) DIY, Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) DIY, Kepala SMA Negeri 1 Kasihan.

b. Observasi

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengumpulkan data dan mengamati

situasi maupun kondisi di dalam kelas. Observasi dilakukan di kelas XI IPS 2

SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Observasi ini digunakan untuk

memperoleh hasil belajar siswa sebelum dilakukan penelitian dan untuk

mengetahui model pembelajaran serta media yang digunakan oleh guru dalam

proses pembelajaran, sebelum peneliti menerapkan model pembelajaran Talking

Stick.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas terlebih dahulu

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan

materi pokok beserta indikatornya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

51

d. Menyiapkan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah power point dan

tongkat (stick) yang terbuat dari bambu.

e. Menyiapkan Instrumen penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen yaitu soal tes, lembar

pengamatan kegiatan belajar siswa, kuesioner minat belajar, lembar diskusi dan

lembar untuk wawancara.

2. Rencana Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam dengan proses

empat tahapan yaitu merencakan, melakukan tindakan, observasi dan refleksi.

Tahap-tahap tersebut diterapkan pada setiap siklus. Siklus yang dilakukan

minimal dua siklus dan PTK ini masih bisa dilanjutkan ke siklus berikutnya jika

hasil yang diharapkan belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.

a. Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan untuk melaksanakan penelitian

tindakan kelas (PTK). Peneliti menyusun semua instrumen yang dibutuhkan

untuk melakukan penelitian, seperti bahan ajar, alat peraga maupun media

pembelajaran.

2) Tindakan

Setelah melakukan perencanaan, langkah selanjutnya guru melaksanakan

tindakan penelitian di kelas. Pada pelaksanaan tindakan, pertama guru melakukan

apersepsi dengan mengulas materi yang dipelajari sebelumnya, kemudian guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

52

menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan

digunakan. Guru menyampaikan materi pengantar kepada siswa yang selanjutnya

pada kegiatan inti pembelajaran membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.

Setiap kelompok diberi tugas yang harus didiskusikan secara kooperatif. Setelah

semua kelompok menyelesaikan tugas, guru meminta siswa untuk menutup

semua buku dan catatan. Tongkat diberikan kepada salah satu siswa yang

kemudian tongkat tersebut bergulir dengan diiringi lagu kebangsaan. Siswa yang

mendapat tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru. Guru memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan tanggapan.

Pada kegiatan penutup siswa dibantu dengan guru melakukan refleksi serta

menyimpulkan materi yang sudah dipelajari beserta nilai-nilai yang dapat

diambil.

3) Observasi (Pengamatan)

Peneliti melakukan pengamatan terhadap kerja sama kelompok yang

terkait dengan pembelajaran kooperatif. Selain itu, peneliti mengamati kegiatan

belajar siswa dengan menggunakan instrumen observasi meliputi on task dan off

task.

4) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dan guru bersama-sama melakukan refleksi,

analisis, penyimpulan atas hasil penelitian yaitu prestasi belajar dan proses

pembelajaran. Peneliti kemudian membuat rencana untuk mengadakan perbaikan

pada siklus kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

53

b. Siklus II

Kegiatan dan tahap-tahap yang dilakukan pada siklus kedua pada dasarnya

sama dengan siklus pertama. Namun, tindakan pada siklus dua ini ditentukan

berdasarkan hasil dari refleksi yang dilakukan pada siklus pertama.

1) Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada

siklus pertama dan merupakan rencana tindakan selanjutnya pada siklus kedua.

2) Tindakan

Peneliti melaksanakan model pembelajaran Talking Stick berdasarkan

rencana pembelajaran atas hasil refleksi pada siklus pertama. Pada kegiatan

pendahuluan guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi yang dipelajari

sebelumnya, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan model

pembelajaran yang akan digunakan. Guru menyampaikan materi pengantar

kepada siswa yang selanjutnya pada kegiatan inti pembelajaran membagi siswa ke

dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok diberi tugas yang harus didiskusikan

secara kooperatif. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugas, guru meminta

siswa untuk menutup semua buku dan catatan. Tongkat diberikan kepada salah

satu siswa yang kemudian tongkat tersebut bergulir dengan diiringi lagu

kebangsaan. Siswa yang mendapat tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru.

Pada sesi tongkat bergulir, guru mengarahkan dan membimbing siswa agar dapat

dikondisikan. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

bertanya dan memberikan tanggapan. Pada kegiatan penutup siswa dibantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

54

dengan guru melakukan refleksi serta menyimpulkan materi yang sudah dipelajari

beserta nilai-nilai yang dapat diambil.

3) Observasi (Pengamatan)

Peneliti yaitu melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa di

kelas yang terkait dengan pembelajaran kooperatif atas hasil refleksi pada siklus

pertama.

4) Refleksi

Peneliti dan guru bersama-sama melakukan refleksi terhadap pelaksanaan

siklus kedua, menganalisis sejauh mana peningkatan kualitas proses

pembelajaran yang kemudian berpengaruh pada peningkatan prestasi dan minat

belajar sejarah siswa dibandingkan dengan siklus pertama.

L. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat

tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk

melakukan perbaikan mutu atau kualitas proses pembelajaran di kelas. Terdapat

target keberhasilan yang dicapai sebagai berikut:

Tabel 7: Indikator Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah

Variabel Pra Siklus Siklus I Siklus II

Minat 44,83% - 80%

Prestasi (KKM 75) 44,80% 75% 95%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan kelas XI IPS 2 pada

mata pelajaran sejarah yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Pada setiap siklus

terdapat tiga kali pertemuan di mana pertemuan pertama dan kedua digunakan

untuk kegiatan pembelajaran di dalam kelas sedangkan pertemuan ketiga

digunakan untuk uji kompetensi atau tes.

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

observasi terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran sejarah

berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal aktivitas siswa

di kelas. Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan selama enam minggu

yaitu tanggal 8 April 2017 sampai dengan 20 Mei 2017. Hasil observasi pra

penelitian hingga penerapan model pembelajaran Talking Stick pada siklus I dan

siklus II diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi Pra Siklus

Observasi pra siklus dilakukan pada tanggal 8 April 2017 pada jam

pelajaran ke lima dan enam sesuai dengan jadwal pelajaran sejarah di kelas XI IPS

2 SMA Negeri 1 Kasihan. Adapun jumlah siswa kelas XI IPS 2 secara

keseluruhan berjumlah 29 siswa. Guru mata pelajaran sejarah di kelas ini adalah

Bapak Drs. Sugiharja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

56

Sebelum pelajaran sejarah dimulai, guru mengucapkan salam dan menyapa

siswa. Guru kemudian mengadakan presensi kehadiran siswa dan meminta siswa

untuk membuka buku paket pelajaran sejarah. Selanjutnya, guru memberi arahan

bahwa pembelajaran akan di dominasi penjelasan dari guru yang dibantu dengan

media power point yang kemudian dilanjutkan dengan tugas meringkas materi

sejarah yang ada di buku pelajaran. Selama siswa menyiapkan diri untuk proses

pembelajaran, guru juga mempersiapkan media pembelajaran dengan

menggunakan media power point. Namun, dikarenakan pada saat itu terjadi

pemadaman listrik maka guru beralih menggunakan metode ceramah dan

penugasan.

Pada saat pembelajaran dimulai masih terdapat beberapa siswa yang belum

masuk kelas dan guru tetap melanjutkan proses pembelajaran dengan apersepsi

untuk mengingat kembali materi minggu lalu. Selanjutnya guru mulai

menjelaskan materi mengenai Proklamasi Kemerdekaan dengan metode ceramah.

Ketika guru menjelaskan materi terdapat siswa yang mencatat hal-hal penting dari

penjelasan guru dan memperhatikan guru secara seksama. Di sisi lain terdapat

juga siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti bermain handphone,

bercermin dan mengobrol dengan teman.

Setelah materi dijelaskan, guru bertanya kepada siswa berkaitan dengan

materi untuk sejauh mana siswa sudah memahami penjelasan yang disampaikan.

Guru mencoba berinteraksi dengan siswa melalui beberapa pertanyaan untuk

mengajak siswa aktif saat pembelajaran dan terdapat empat siswa yang menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

57

pertanyaan dari guru. Selain itu, terdapat dua orang siswa yang mengungkapkan

pendapatnya.

Proses pembelajaran dilanjutkan kembali dengan penjelasan dari guru dan

kemudian guru memberikan tugas untuk meringkas buku pelajaran terkait materi

yang sedang dipelajari. Beberapa siswa langsung mengerjakan tugas dengan

semangat akan tetapi siswa yang bermalas-malasan lebih mendominasi proses

pembelajaran. Ada beberapa siswa yang keluar kelas namun meminta izin kepada

guru terlebih dahulu. Tugas meringkas dilakukan secara individu dan tidak ada

kerja kelompok yang untuk dipresentasikan. Berikut ini adalah tabel hasil

observasi kegiatan pembelajaran siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

sebelum melakukan tindakan penelitian.

a. Keadaan Awal Kegiatan Belajar Sejarah Siswa

Tabel 8: On Task

No Aspek yang Diamati Jumlah Persentase

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru 14 48,28%

2. Siswa membaca LKS/ buku pelajaran yang relevan 25 86,21%

3. Siswa aktif bertanya 4 13,79%

4. Siswa mengemukakan pendapat 2 6,90%

4. Siswa menjawab pertanyaan 4 13,79%

6. Siswa mencatat materi yang diajarkan guru 8 27,59%

7. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 17 58,62%

8. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik 10 34,48%

Tabel 9: Off Task

No Aspek yang Diamati Jumlah Persentase

1. Siswa mengobrol dengan teman 12 41,38%

2. Siswa tidak mencatat materi penting 21 72,41%

3. Siswa tidur di kelas 6 20,69%

4. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru 15 51,72%

4. Siswa keluar masuk kelas 5 17,24%

6. Siswa bermain Hand Phone (HP) 9 31,03%

7. Siswa melamun saat pembelajaran 3 10,34%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

58

Dari hasil observasi pra penelitian di atas menunjukkan bahwa 14 siswa

atau 48,28% memperhatikan penjelasan guru, 25 siswa atau 86,21% membaca

buku pelajaran, 4 siswa atau 13,79% aktif bertanya, 2 siswa atau 6,90%

mengemukakan pendapat, 4 siswa atau 13,79% menjawab pertanyaan dari guru.

Selanjutnya terdapat 8 siswa atau 27,59% mencatat materi, 17 siswa atau 58,62%

mengerjakan tugas dari guru dan 10 siswa atau 34,48% yang mengikuti proses

pembelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil observasi tersebut kegiatan belajar

siswa yang paling menonjol adalah siswa membaca buku pelajaran dan

mengerjakan tugas.

Hasil observasi off task menunjukkan ada 12 siswa atau 41,38%

mengobrol saat pelajaran, 21 siswa atau 72,41% tidak mencatat materi, 6 siswa

atau 20,69% tidur di kelas, 15 siswa atau 51,72% tidak memperhatikan penjelasan

guru, 5 siswa atau 17,24% keluar masuk kelas, 9 siswa atau 31,03% bermain

Hand Phone (HP), 3 siswa atau 10,34% melamun saat pembelajaran. Dari hasil

yang dipaparkan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar siswa kelas

XI IPS 2 sebelum penerapan model Talking Stick masih perlu ditingkatkan.

Pada observasi pra siklus, peneliti juga melakukan pengamatan untuk

kegiatan belajar siswa dalam aspek pembelajaran kooperatif. Indikator yang

digunakan untuk menilai aspek pembelajaran kooperatif diantaranya adalah

bekerja sama dalam kelompok, mendengarkan penjelasan teman saat diskusi,

menghargai pendapat teman, memberikan gagasan saat diskusi kelompok,

mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok, membantu sesama

anggota kelompok, mengambil giliran saat diskusi dan bertanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

59

terhadap kelompoknya. Namun, dikarenakan tidak adanya kegiatan dalam

pembelajaran kooperatif maka peneliti hanya melakukan observasi terhadap

kegiatan belajar siswa yang meliputi on task dan off task.

b. Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

Pada tahap pra siklus, peneliti melakukan pengamatan terhadap minat

belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan dengan membagikan

kuesioner. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal minat belajar sejarah

siswa. Berikut ini tabel keadaan awal minat belajar sejarah siswa:

Tabel 10: Data Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

No. Nama Skor

1. AF 81,50

2. ANN 81,50

3. AKR 74,00

4. APD 89,00

5. AIS 80,00

6. APP 71,50

7. DR 80,00

8. DZ 91,00

9. FS 73,00

10. FDU 73,50

11. FMP 64,50

12. FIF 73,50

13. HHZ 67,50

14. HRA 70,50

15. HSW 69,50

16. IA 87,50

17. JJ 78,50

18. KEA 72,00

19. MIZ 80,50

20. NKP 68,00

21. RJT 75,00

22. REM 72,50

23. RM 76,00

24. SDA 80,00

25. SSN 71,50

26. SS 71,00

27. WSD 69,50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

60

28. WI 72,00

29. YM 78,00

Rata-rata 75,60

Skor Tertinggi 91,00

Skor Terendah 64,50

Untuk melihat tinggi atau rendahnya minat belajar siswa digunakan skala

kriteria penelitian sebagai berikut:

Tabel 11: Data Kriteria Minat Belajar Siswa Pra Siklus

No. Kriteria Skala

Minat Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 1 3,45

75,60

2. Tinggi 80-89 8 27,59

3. Cukup 70-79 15 51,72

4. Rendah 60-69 5 17,24

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 29 100

Berdasarkan tabel di atas, minat awal belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2

menunjukkan terdapat 1 siswa atau 3,45% pada kategori sangat tinggi, kategori

tinggi 8 siswa atau 27,59%, kategori cukup terdapat 15 siswa atau 51,72%,

kategori rendah ada 5 siswa atau 17,24% dan kategori sangat rendah adalah 0%.

Dapat disimpulkan bahwa minat belajar sejarah siswa masih perlu untuk

ditingkatkan. Berikut ini adalah diagram keadaan awal minat belajar sejarah:

Gambar III: Diagram Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

61

c. Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

Pada pra siklus selain melakukan observasi terhadap kegiatan belajar siswa

dan minat belajar sejarah siswa, peneliti juga melihat keadaan awal prestasi siswa

kelas XI IPS 2. Data prestasi belajar sejarah diperoleh berdasarkan nilai ulangan

harian terakhir yang diberikan oleh guru mata pelajaran sejarah pada semester

genap. Hasil prestasi tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui peningkatan

prestasi belajar siswa setelah melakukan penelitian siklus I dan siklus II. Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pihak sekolah adalah 75. Berikut ini

merupakan tabel keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 1 Kasihan:

Tabel 12: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

No. Nama Nilai Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1. AF 82 √

2. ANN 80 √

3. AKR 72 √

4. APD 76 √

5. AIS 70 √

6. APP 64 √

7. DR 68 √

8. DZ 76 √

9. FS 60 √

10. FDU 60 √

11. FMP 76 √

12. FIF 70 √

13. HHZ 70 √

14. HRA 66 √

15. HSW 74 √

16. IA 86 √

17. JJ 80 √

18. KEA 68 √

19 MIZ 84 √

20. NKP 72 √

21. RJT 70 √

22. REM 78 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

62

23. RM 76 √

24. SDA 70 √

25. SSN 82 √

26. SS 84 √

27. WSD 76 √

28. WI 72 √

29. YM 68 √

Jumlah 2130 13 16

Persentase 44,83 55,17

Nilai Tertinggi 86

Nilai Terendah 60

Rata-rata 73,45

Berdasarkan tabel di atas, keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa kelas

XI IPS 2 sebelum diterapkan model pembelajaran Talking Sitck menunjukkan

siswa mencapai KKM adalah 13 siswa atau 44,83% sedangkan siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM berjumlah 16 siswa atau 55,17%. Rata-rata nilai

siswa adalah 73,45 dengan nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 60. Dari data

tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 1 Kasihan masih perlu ditingkatkan untuk menjadi lebih baik. Hal ini

dikarenakan masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai KKM yang

sudah ditentukan oleh sekolah. Untuk mengetahui kriteria keadaan awal prestasi

belajar siswa ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 13: Data Kriteria Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

No. Kriteria Skala

Minat Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

73,45

2. Tinggi 80-89 7 24,14

3. Cukup 70-79 15 51,72

4. Rendah 60-69 7 24,14

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 29 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

63

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan siswa dengan kriteria prestasi

sangat tinggi adalah 0. Kriteria tinggi berjumlah 7 siswa atau 24,14%. Selanjutnya

siswa dengan kriteria prestasi cukup berjumlah 15 siswa atau 51,72% dan kriteria

rendah berjumlah 7 atau 24,14%. Untuk mengetahui jumlah persentase keadaaan

awal tingkat prestasi belajar sejarah siswa dapat dilihat pada diagram di bawah

ini:

Gambar IV: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan

kedua digunakan untuk mengajar yang dimulai pada tanggal 15 April dan 22 April

2017, sedangkan pertemuan ketiga pada tanggal 29 April 2017 digunakan untuk

ujian atau tes. Materi pembelajaran tentang “Pembentukan Pemerintahan Pertama

RI” dan “Tokoh Proklamator dan Tokoh Lainnya Sekitar Proklamasi”. Pada

pertemuan pertama materi yang dibahas tentang “Pembentukan Pemerintahan

Indonesia dan Sistem Pemerintahan Masa Awal Kemerdekaan”. Pertemuan 2

materi yang dibahas tentang “Meneladani Para Tokoh Proklamasi”. Pada siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

64

ini, peneliti mulai menerapakan model pembelajaran Talking Stick yang akan

dijelaskan sebagai berikut ini:

a. Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan penyusunan tindakan

berupa perangkat pembelajaran. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap

perencanaan siklus I, yaitu:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan rancangan kegiatan yang berisikan langkah-langkah dalam

melakukan proses pembelajaran di kelas. RPP dibuat dengan menerapkan

model pembelajaran Talking Stick. Peneliti menyusun RPP untuk dua

pertemuan di siklus I. Dalam menyusun RPP ini peneliti melakukan konsultasi

dengan dosen pembimbing dan guru pelajaran sejarah yang bersangkutan.

2) Mempersiapkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang digunakan pada siklus I ini mencakup Pembentukan

Pemerintahan Indonesia dan Tokoh Proklamator serta Tokoh Lainnya Sekitar

Proklamasi yang diambil dari Kompetensi Dasar (KD) 3.8 Menganalisis

peristiwa pembentukan pemerintahan pertama RI pada awal kemerdekaan

hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan

Belanda.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa

Pada penelitian ini, lembar kerja siswa yang digunakan siswa yaitu berupa

pertanyaan atau soal yang harus didiskusikan dalam kelompok yang nantinya

dapat dipertanggung jawabkan oleh setiap anggota kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

65

4) Membuat Media Pembelajaran

Media pembelajaran dalam penelitan ini dibuat oleh peneliti dengan

menggunakan media pembelajaran berupa power point yang berisi poin-poin

materi pembelajaran. Selain itu, juga digunakan tongkat atau stick yang

terbuat dari bambu untuk proses pembelajaran sejarah dengan model Talking

Stick.

b. Tindakan Siklus I

Pada tahap ini, pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP yang telah dibuat

peneliti dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick. Pada siklus I

tindakan dilakukan sebanyak dua kali. Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan

yang dilakukan pada siklus I:

1) Tindakan Pertemuan 1

Pada tindakan pertemuan 1 ini, penerapan model pembelajaran Talking

Stick mulai diterapkan. Tindakan 1 ini dilakukan pada hari Sabtu, 15 April 2017

pukul 10.30-12.00 WIB. Materi yang diajarkan adalah Pembentukan

Pemerintahan Indonesia dan Sistem Pemerintahan Masa Awal Kemerdekaan.

Pertemuan 1 ini diawali dengan mengucapkan salam serta menanyakan

kabar siswa kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kehadiran siswa dalam

bentuk presensi. Guru juga mengkondisikan kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran. Pada kegiatan awal, guru melakukan apresepsi dengan

mengulas kembali materi yang telah dipelajari satu minggu yang lalu dan materi

yang akan dipelajari hari ini. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan model pembelajaran yang akan dilaksanakan. Ketika kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

66

apersepsi terdapat beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan, tetapi tidak

sedikit siswa yang tidak memperhatikan dan terkesan kurang tertarik.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan secara singkat tentang materi

Pembentukan Pemerintahan Indonesia dan Sistem Pemerintahan Masa Awal

Kemerdekaan. Setelah guru menjelaskan materi, selanjutnya guru menugaskan

siswa untuk membentuk kelompok beranggotakan 5-6 siswa secara acak. Setelah

semua siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing, guru menjelaskan

dalam menjawab pertanyaan yang disediakan, setiap anggota kelompok harus

bekerja sama secara kooperatif dan bertanggung jawab dalam memahami materi.

Pada saat diskusi, terdapat sebagian siswa yang kurang berpartisipasi

dalam kelompok dan hanya beberapa siswa yang memiliki antusias dalam proses

pembelajaran. Setelah diskusi, guru memberi arahan untuk menutup buku

pelajaran dan catatan hal ini untuk mengetahui apakah setiap anggota kelompok

memahami materi dengan bekerja sama secara kooperatif. Guru kemudian

memberikan tongkat bambu kepada salah satu siswa yang kemudian tongkat

tersebut bergulir. Saat tongkat tersebut bergulir seluruh siswa secara bersama-

sama menyanyikan lagu nasional yaitu Halo-halo Bandung.

Guru membimbing proses pembelajaran dengan model Talking Stick

dibantu dengan peneliti dan kolaborator dalam mengoprasikan perangkat laptop.

Pada saat kolaborator menghentikan lagu, tongkat juga berhenti bergulir di salah

satu siswa. Siswa yang mendapat tongkat kemudian mengambil giliran untuk

menjawab pertanyaan dengan dibantu oleh anggota kelompok. Pada sesi ini

kebanyakan siswa cenderung gugup karena takut mendapat giliran, akan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

67

suasana pembelajaran yang menyenangkan sudah terlihat di kelas tersebut. Tidak

dapat dipungkiri terdapat siswa yang cenderung tidak memperhatikan ketika siswa

lain menjawab pertanyaan. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti

mengamati kegiatan siswa yang bersifat kooperatif.

Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa menarik kesimpulan terkait

materi yang sudah dipelajari. Selain itu, guru dan siswa bersama-sama

menemukan nilai-nilai kehidupan yang diperoleh selama pembelajaran

berlangsung. Penguatan materi juga dilakukan guru kepada siswa.

2) Tindakan Pertemuan 2

Tindakan pertemuan 2 pada siklus I dilaksanakan pada 22 April 2017, hari

dan jam yang sama dengan pertemuan pertama. Tindakan pada pertemuan 2

sebagian besar hampir sama dengan pertemuan 1 dan mencoba melakukan

perbaikan berdasarkan hasil evaluasi pada pertemuan 1. Materi yang dibahas pada

pertemuan 2 ini adalah “Meneladani Tokoh Proklamasi Kemerdekaan”. Pada awal

pembelajaran, guru memberi salam dan menanyakan kehadiran siswa yang

selanjutnya mengkondisikan kesiapan untuk proses pembelajaran. Guru

memberikan apersepsi berkaitan materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Selanjutnya guru menayangkan gambar yang berkaitan dengan Tokoh Proklamasi

Kemerdekaan serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan secara garis besar tentang Tokoh

Proklamasi Kemerdekaan. Selanjutnya guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa. Setelah semua siswa bergabung dengan

kelompoknya masing-masing, guru memberikan soal yang telah dipersiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

68

kepada setiap kelompok. Selama diskusi berlangsung siswa terlihat aktif dalam

menjawab soal. Siswa saling mengungkapkan pendapat dan bersama-sama untuk

memahami materi. Namun, masih terdapat siswa yang masih pasif atau tidak aktif

di dalam kelompok.

Setelah diskusi kelompok, guru mulai membimbing siswa dalam model

pembelajaran Talking Stick. Pada saat tongkat bergulir kebanyakan siswa sudah

terlihat antusias. Siswa bersemangat menyanyikan lagu nasional Dari Sabang

Sampai Merauke dan Garuda Pancasila. Pada saat giliran menjawab pertanyaan,

siswa sangat antusias dan berusaha untuk menjawab dengan benar. Anggota

kelompok juga membantu anggota yang mendapati giliran menjawab. Siswa yang

lain sudah mulai berani untuk berpendapat dan mengajukan pertanyaan, sehingga

dapat dikatakan proses pembelajaran sudah cukup meningkat.

Saat kegiatan penutup, guru bersama siswa menarik kesimpulan terkait

materi yang sudah dipelajari. Selain itu, guru juga memberi tugas kepada siswa

untuk belajar di rumah karena minggu depan akan dilaksanakan ujian atau tes

tentang materi-materi yang sudah diajarkan.

c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa

Observasi atau pengamatan belajar siswa dilakukan untuk mengetahui

aktivitas atau kegiatan siswa pada proses pembelajaran sejarah. Peneliti juga

melakukan pengamatan terhadap prestasi belajar sejarah siswa dan berikut ini

merupakan uraian dari hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

69

1) Aktivitas Siswa Kelas XI IPS 2 Siklus I

Observasi atau pengamatan aktivitas siswa dilakukan pada pertemuan

pertama dan kedua dengan digunakannya lembar observasi kooperatif yang

didalamnya terdapat indikator yang sudah dibuat oleh peneliti. Hasil observasi

aktivitas belajar sejarah siswa selama pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada siklus I adalah sebagai

berikut:

Tabel 14: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus I

No. Aspek Kooperatif yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Bekerja sama dalam kelompok 13 44,83

2. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 14 48,28

3. Menghargai pendapat teman 12 41,38

4. Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi 9 31,03

5. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok 10 34,48

6. Membantu anggota kelompok dalam

memecahkan masalah saat pembelajaran 11 37,93

7. Mengambil giliran saat diskusi 10 34,48

8. Bertanggung jawab terhadap kelompok 7 24,14

Pada pertemuan 1 di siklus I, siswa yang bekerja sama dalam kelompok

terdapat 13 siswa atau 44,83%, mendengarkan teman saat diskusi kelompok

sebanyak 14 siswa atau 48,28%, menghargai pendapat teman 12 siswa atau

41,38%, memberikan pendapat saat diskusi 9 siswa atau 31,03%. Selanjuntnya,

siswa yang mengkomunikasikan jawaban terdapat 10 siswa atau 34,48%, siswa

yang membantu memecahkan masalah berjumlah 11 siswa atau 37,93%,

mengambil giliran saat diskusi terdapat 10 siswa atau 34,48% dan siswa yang

bertanggung jawab terhadap kelompoknya berjumlah 7 siswa dengan persentase

24,14%. Aspek kooperatif yang dominan pada pertemuan ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

70

mendengarkan teman saat diskusi kelompok dengan jumlah 14 siswa atau

48,28%, sedangkan yang paling rendah adalah bertanggung jawab terhadap

kelompok dengan jumlah 7 siswa atau 24,14%.

Tabel 15: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I

No. Aspek Kooperatif yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Bekerja sama dalam kelompok 20 68,97

2. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 14 48,28

3. Menghargai pendapat teman 9 31,03

4. Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi 21 72,41

5. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok 17 58,62

6. Membantu anggota kelompok dalam

memecahkan masalah saat pembelajaran 15 51,72

7. Mengambil giliran saat diskusi 13 44,83

8. Bertanggung jawab terhadap kelompok 10 34,48

Berdasarkan data di atas terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yang

bersifat kooperatif. Pertemuan 2 siklus I ini terdapat 20 siswa dengan persentase

68,97 % yang mau bekerja sama dalam kelompok, mendengarkan teman saat

diskusi kelompok sebanyak 14 siswa atau 48,28%, menghargai pendapat teman 9

siswa atau 31,03%, memberikan pendapat saat diskusi 21 siswa atau 72,41 %.

Siswa yang mengkomunikasikan jawaban berjumlah 17 siswa atau 58,62%, siswa

yang membantu anggota kelompok memecahkan masalah berjumlah 15 siswa atau

51,72%, mengambil giliran saat diskusi terdapat 13 siswa atau 44,83% dan siswa

yang bertanggung jawab terhadap kelompoknya berjumlah 10 siswa atau 34,48%.

Aspek kooperatif yang meningkat secara signifikan adalah aspek memberikan

pendapat, gagasan saat diskusi, di mana pada pertemuan 1 terdapat 9 siswa atau

31,03% kemudian meningkat menjadi 21 siswa atau 72,41%. Hal ini dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

71

siswa mulai terlibat aktif pada proses pembelajaran dan timbul ketertarikan untuk

belajar sejarah dengan model pembelajaran yang diterapkan.

2) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I

Prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

diukur berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal essay yang

dilakukan setelah penerapan model pembelajaran Talking Stick. Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 75. Prestasi belajar sejarah

siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I

No. Nama Nilai Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1. AF 80 √

2. ANN 69 √

3. AKR 82 √

4. APD 82 √

5. AIS 73 √

6. APP 78 √

7. DR 80 √

8. DZ 87 √

9. FS 67 √

10. FDU 80 √

11. FMP 87 √

12. FIF 78 √

13. HHZ 73 √

14. HRA 67 √

15. HSW 76 √

16. IA 84 √

17. JJ 84 √

18. KEA 69 √

19 MIZ 80 √

20. NKP 67 √

21. RJT 76 √

22. REM 80 √

23. RM 73 √

24. SDA 80 √

25. SSN 67 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

72

26. SS 87 √

27. WSD 82 √

28. WI 82 √

29. YM 69 √

Jumlah 2238 19 10

Persentase 65,52% 34,48%

Nilai Tertinggi 87

Nilai Terendah 67

Rata-rata 77,16

Berdasarkan data prestasi belajar sejarah siswa pada siklus I, siswa yang

mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 65,52% dan siswa yang belum mencapai

KKM berjumlah 10 siswa atau 34,48%. Rata-rata yang dicapai pada siklus I ini

adalah 77,16, sehingga pada siklus I ini telah terjadi peningkatan terhadap prestasi

belajar sejarah siswa. Berikut ini tabel yang merupakan kriteria prestasi belajar

sejarah siswa:

Tabel 17: Data Kriteria Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No. Kriteria Skala

Minat Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

77,16

2. Tinggi 80-89 15 51,72

3. Cukup 70-79 7 24,14

4. Rendah 60-69 7 24,14

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 29 100

Pada siklus I ini terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah

diterapkan model pembelajaran Talking Stick. Prestasi siswa yang pada siklus I

kriteria tinggi mengalami kenaikan yaitu 51,72%. Kriteria cukup mengalami

penurunan menjadi 24,14% dan kriteria rendah masih tetap sama dengan prestasi

pra siklus. Untuk melihat prestasi belajar sejarah siswa pada siklus I dapat dilihat

pada diagram dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

73

Gambar V: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I

d. Refleksi Siklus I

Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses pembelajaran sejarah di kelas,

hasil observasi dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Talking Stick. Refleksi ini memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan yang diperoleh pada siklus I.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada siklus I ini berjalan

dengan baik dan lancar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada

proses pembelajaran serta pada hasil belajar sejarah siswa. Peningkatan proses

pembelajaran sejarah ditunjukkan dalam hal kegiatan belajar siswa di mana pada

aspek mengemukakan pendapat di pra penelitian berjumlah 2 siswa atau 6,90%

menjadi 9 orang atau 31,03% pada pertemuan 1 siklus I dan meningkat lagi

menjadi 21 siswa atau 72,41% pada pertemuan 2 siklus I. Siswa yang bekerja

sama dengan kelompok juga meningkat di setiap pertemuan pada siklus I.

Terdapat 13 siswa atau 44,83% yang bekerjasama dalam kelompok pada

pertemuan 1 siklus I kemudian meningkat pada pertemuan 2 siklus I yaitu 20

siswa dengan persentase 68,97%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

74

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa ditunjukkan pada nilai rata-rata

keseluruhan siswa XI IPS 2 dari 73,45 pada pra penelitian menjadi 77,16 pada

siklus I. Selain itu, siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan yang

awalnya hanya 13 siswa atau 44,83% menjadi 19 siswa atau 65,52% sedangkan

siswa yang tidak mencapai KKM mengalami penurunan yaitu pada pra penelitian

terdapat 16 siswa atau 55,17% menjadi 10 siswa atau 34,48% pada siklus I.

Penerapan model pembelajaran Talking Stick ini bertujuan untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 1 Kasihan. Pada awal penerapan model Talking Stick siswa masih

kebingungan tetapi setelah diberi penjelasan dan dibimbing saat proses

pembelajaran, siswa dapat memahami dengan baik. Pada pertemuan 2 mulai

terlihat minat belajar sejarah siswa dan siswa mulai banyak yang aktif dalam

kegiatan diskusi. Dari hasil refleksi, peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I

penerapan model pembelajaran Talking Stick mampu meningkatkan proses

pembelajaran sejarah dan prestasi belajar sejarah siswa meskipun hasil yang

diperoleh dapat dikatakan belum maksimal. Secara umum hal tersebut disebabkan

oleh beberapa hal yang diantaranya:

1) Masih ada siswa yang pasif saat proses pembelajaran.

2) Siswa masih tergantung dengan teman di dalam kelompok ketika mengerjakan

tugas kelompoknya.

3) Beberapa siswa masih ada yang bermain handphone saat proses pembelajaran.

4) Siswa masih meremehkan terhadap tugas kelompok yang diberikan.

5) Siswa belum serius dan masih sering bercanda gurau pada saat diskusi

kelompok.

6) Pengelolaan waktu yang kurang sesuai dengan yang direncanakan.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut minat dan prestasi belajar sejarah

siswa menujukkan peningkatan secara signifikan. Namun, minat dan prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

75

belajar sejarah siswa yang dicapai belum memenuhi target keberhasilan yaitu

75%, sehingga perlu melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran di siklus

I ini dengan melanjutkan ke siklus II. Diharapkan pada siklus II minat dan prestasi

belajar sejarah dapat ditingkatkan lagi dengan menggunakan model pembelajaran

Talking Stick.

3. Siklus II

Pada siklus kedua ini dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan 1 digunakan

untuk mengajar yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2017 dan pertemuan 2

digunakan untuk ujian atau tes yang kedua pada tanggal 20 Mei 2017. Tahap-

tahap yang dilaksanakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I di

mana terdapat tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berikut ini

merupakan tahap pelaksanaan siklus kedua dengan menggunakan model

pembelajaran Talking Stick diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Siklus II

Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, dilakukan

tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Perencanaan pada siklus II hampir sama

dengan siklus I, yakni menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP, materi

pembelajaran, media pembelajaran dan kuesioner minat.

b. Tindakan Siklus II

Tindakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan tindakan yang

dilaksanakan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II ini hanya satu kali

pertemuan dikarenakan bertepatan dengan libur awal puasa dan persiapan Ujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

76

Kenaikan Kelas. Hal tersebut disesuakan dengan kalender akademik SMA Negeri

1 Kasihan dan peraturan dari pihak sekolah, sehingga tindakan pada siklus II ini

dilakukan sebanyak satu kali pertemuan kemudian pertemuan berikutnya

digunakan untuk ujian atau tes.

Tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Mei 2017 pukul

10.30-12.00 WIB. Materi pembelajaran pada siklus II melanjutkan materi minggu

lalu. Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini guru menggunakan model

pembelajaran Talking Stick. Proses pembelajaran diawali dengan kegiatan

pendahuluan di mana guru mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa,

presensi dan mengkondisikan kesiapan siswa untuk proses pembelajaran. Tahap

selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi terakhir yang

sudah dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru

menayangkan video terkait dengan materi yang dipelajari.

Tahap berikutnya guru menjelaskan secara singkat mengenai materi

Kedatangan Sekutu Serta Memperjuangkan Kemerdekaan. Selanjutnya guru

membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

Setelah semua siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing, guru

memberikan soal yang telah dipersiapkan kepada setiap kelompok. Pada saat

diskusi kelompok, siswa berdiskusi secara serius dan saling membantu untuk

menjawab persoalan. Selain itu, siswa saling mengungkapkan pendapat dan secara

kooperatif memahami materi pembelajaran.

Setelah diskusi kelompok, siswa diarahkan dan dibimbing dalam model

pembelajaran Talking Stick seperti pada siklus I. Selama proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

77

berlangsung terutama saat diskusi kelompok dan mengutarakan jawaban setelah

tongkat bergulir, siswa sudah aktif dan ikut berpartisipasi. Saat tongkat bergulir

dan berhenti di salah satu siswa, siswa tersebut mejawab dan mengemukakan

pendapatnya secara baik dan siswa yang lain antusias mendengarkan dan

menambahkan gagasan sehingga proses pembelajaran berjalan aktif.

Pada bagian penutup, guru meminta siswa menarik kesimpulan serta

menemukan nilai-nilai yang diperoleh selama pemebelajaran berlangsung baik

yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari maupun pada saat proses

pembelajaran. Selain itu, guru memberikan pengutan atas materi serta kesimpulan

dan nilai-nilai yang telah disampaikan siswa.

c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa

Observasi yang dilakukan pada siklus kedua hampir sama dengan yang

dilakukan pada siklus I. Peneliti melakukan pengamatan pada aktivitas siswa di

kelas, melihat tingkat minat belajar sejarah dan melihat hasil prestasi belajar yang

dicapai oleh siswa. Berikut ini merupakan deskripsi hasil pengamatan atau

observasi terhadap siklus kedua:

1) Aktivitas Siswa Kelas XI IPS 2 Siklus II

Observasi atau pengamatan aktivitas siswa diukur dengan menggunakan

lembar observasi kooperatif yang didalamnya terdapat indikator yang sudah

dibuat oleh peneliti. Hasil observasi aktivitas belajar sejarah siswa selama

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Talking

Stick pada siklus II adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

78

Tabel 18: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Siklus II

No. Aspek Kooperatif yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Bekerja sama dalam kelompok 24 82,76

2. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 22 75,86

3. Menghargai pendapat teman 18 62,07

4. Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi 20 68,97

5. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok 20 68,97

6. Membantu anggota kelompok dalam

memecahkan masalah saat pembelajaran 17 58,62

7. Mengambil giliran saat diskusi 15 51,72

8. Bertanggung jawab terhadap kelompok 22 75,86

Berdasarkan data di atas aktivitas atau kegiatan belajar siswa yang bersifat

kooperatif menunjukkan bahwa pada siklus II ini terdapat 24 siswa atau 82,76 %

bekerja sama dalam kelompok, mendengarkan teman saat diskusi kelompok

sebanyak 22 siswa atau 75,86%, menghargai pendapat teman 18 siswa atau

62,07%, memberikan pendapat saat diskusi 20 siswa atau 68,97%. Siswa yang

mengkomunikasikan jawaban berjumlah 20 siswa atau 68,97%, siswa yang

membantu anggota kelompok memecahkan masalah berjumlah 17 siswa atau

58,62%, mengambil giliran saat diskusi terdapat 15 siswa atau 51,72% dan siswa

yang bertanggung jawab terhadap kelompoknya berjumlah 22 siswa dengan

persentase 75,86%. Aktivitas belajar siswa yang paling dominan pada siklus II

adalah aspek bekerja sama dalam kelompok yitu sebanyak 24 siswa atau 82,76%.

Hal ini dikarenakan siswa memiliki kesadaran untuk ikut terlibat aktif dalam

proses pembelajaran agar dapat memahami materi dengan baik.

2) Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II

Pada siklus II peneliti melakukan pengamatan kembali terhadap minat

belajar sejarah siswa XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan. Hasil perolehan minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

79

belajar sejarah didapatkan dengan membagikan kuesioner. Berikut ini merupakan

tabel minat belajar sejarah siswa:

Tabel 19: Data Minat Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Skor

1. AF 85,50

2. ANN 86,00

3. AKR 82,50

4. APD 92,50

5. AIS 83,00

6. APP 72,50

7. DR 85,50

8. DZ 90,00

9. FS 81,00

10. FDU 80,00

11. FMP 76,50

12. FIF 81,00

13. HHZ 76,00

14. HRA 80,50

15. HSW 82,00

16. IA 88,00

17. JJ 85,50

18. KEA 72,50

19. MIZ 78,00

20. NKP 74,00

21. RJT 76,00

22. REM 82,50

23. RM 82,00

24. SDA 78,00

25. SSN 71,50

26. SS 80,00

27. WSD 81,50

28. WI 82,00

29. YM 80,00

Rata-rata 80,90

Skor Tertinggi 92,50

Skor Terendah 71,50

Untuk mengetahui tinggi atau rendahnya minat belajar siswa digunakan

skla kriteria penelitian sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

80

Tabel 20: Data Kriteria Minat Belajar Siswa Siklus II

No. Kriteria Skala

Minat Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 2 6,90

80,90

2. Tinggi 80-89 18 62,07

3. Cukup 70-79 9 31,03

4. Rendah 60-69 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 29 100

Berdasarkan tabel di atas, minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2

sesudah dilaksanakan siklus II menunjukkan bahwa pada kriteria sangat tinggi

terdapat 2 siswa atau 6,90%, kriteria tinggi 18 siswa atau 62,07%, kriteria cukup

terdapat 9 siswa atau 31,03%. Kriteria rendah dan sangat rendah adalah 0%. Dapat

dikatakan bahwa minat belajar sejarah siswa setelah siklus II terjadi peningkatan.

Berikut ini adalah diagram keadaan minat belajar sejarah siklus II:

Gambar VI: Diagram Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II

3) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II

Prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

diperoleh setelah dilakukuan tindakan pada siklus II. Prestasi belajar sejarah siswa

pada dasarnya diukur berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan ganda dan

soal essay sesuai materi yang sudah diajarkan. Kriteria Ketuntasan Minimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

81

(KKM) yang ditentukan pada siklus II ini sama dengan siklus I yaitu 75. Prestasi

belajar sejarah siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 21. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II

No. Nama Nilai Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1. AF 82 √

2. ANN 60 √

3. AKR 82 √

4. APD 87 √

5. AIS 80 √

6. APP 82 √

7. DR 80 √

8. DZ 76 √

9. FS 80 √

10. FDU 80 √

11. FMP 76 √

12. FIF 87 √

13. HHZ 93 √

14. HRA 80 √

15. HSW 82 √

16. IA 80 √

17. JJ 76 √

18. KEA 87 √

19 MIZ 76 √

20. NKP 91 √

21. RJT 78 √

22. REM 87 √

23. RM 78 √

24. SDA 80 √

25. SSN 84 √

26. SS 91 √

27. WSD 80 √

28. WI 78 √

29. YM 82 √

Jumlah 2353 28 1

Persentase 96,55% 3,45%

Nilai Tertinggi 93

Nilai Terendah 60

Rata-rata 81,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

82

Berdasarkan data prestasi belajar sejarah siswa pada siklus II, siswa yang

mencapai KKM berjumlah 29 siswa atau 97% dan siswa yang belum mencapai

KKM berjumlah 1 siswa atau 3,4%. Rata-rata nilai siswa secara keseluruhan yang

dicapai pada siklus II ini adalah 81,15. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu

93 dan nilai terendah adalah 60, sehingga dapat dikatakan bahwa pada siklus II ini

terjadi peningkatan terhadap prestasi belajar sejarah siswa. Berikut ini tabel yang

merupakan kriteria prestasi belajar sejarah siswa:

Tabel 22: Data Kriteria Prestasi Belajar Siklus II Siswa

No. Kriteria Skala

Minat Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 3 10,34

81,15

2. Tinggi 80-89 18 62,07

3. Cukup 70-79 7 24,14

4. Rendah 60-69 1 3,45

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 29 100

Pada siklus II ini terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah

diterapkan model pembelajaran Talking Stick. Prestasi belajar sejarah siswa pada

siklus II kriteria sangat tinggi mengalami peningkatan menjadi 3 siswa atau

10,34%. Kriteria tinggi mengalami peningkatan di mana pada siklus I yaitu

terdapat 15 siswa atau 51,72% menjadi 18 siswa atau 62,07% pada siklus II dan

kriteria rendah mengalami penurunan sebesar 20,69% di mana hanya terdapat 1

siswa atau 3,45%. Untuk melihat prestasi belajar sejarah siswa pada siklus I dapat

dilihat pada diagram dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

83

Gambar VII: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II

d. Refleksi Siklus II

Refleksi pada siklus II dilakukan terhadap proses pembelajaran sejarah di

kelas, hasil observasi, minat dan prestasi belajar sejarah siswa dengan menerapkan

model pembelajaran Talking Stick. Refleksi siklus II bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan yang diperoleh baik itu berupa proses maupun hasil.

Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti menjadi dasar untuk

melakukan refleksi pada siklus II. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan

peneliti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking

Stick pada siklus II berlangsung lebih baik dari siklus I. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya peningkatan proses pembelajaran maupun pada hasil belajar

sejarah siswa pada siklus II. Peningkatan proses pembelajaran sejarah terlihat

dalam hal kegiatan belajar siswa di mana pada aspek bekerja sama dengan

kelompok mengalami peningkatan di setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II.

Terdapat 13 siswa atau 44,83% yang bekerjasama dalam kelompok pada

pertemuan 1 siklus I kemudian meningkat pada pertemuan 2 siklus I yaitu 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

84

siswa dengan persentase 68,97%. Selanjutnya terjadi peningkatan menjadi 24 atau

82,76% pada siklus II.

Siswa yang mendengarkan teman saat diskusi juga mengalami

peningkatan di mana pada pertemuan 1 dan 2 siklus I berjumlah 14 siswa atau

44,28% meningkat menjadi 22 siswa atau 75,86% pada siklus II. Kegiatan siswa

aspek bertanggung jawab juga terjadi peningkatan yang ditunjukkan dari

pertemuan 1 siklus I terdapat 7 siswa atau 24,14% kemudian meningkat pada

pertemuan 2 siklus I menjadi 10 siswa atau 34,48% dan pada siklus II mengalami

peningkatan yang signifikan menjadi 22 siswa atau 75,86%.

Minat belajar sejarah siswa XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan pada siklus II

mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari hasil kuesioner yang telah

dibagikan pada siklus II terlihat bahwa rata-rata skor yang diperoleh siswa XI IPS

2 lebih tinggi dibandingkan dengan pra siklus. Pada pra siklus rata-rata skornya

adalah 75,60 yang kemudian meningkat menjadi 80,90 pada siklus II. Peningkatan

minat belajar sejarah terlihat pada suasana di kelas saat proses pembelajaran.

Siswa sangat antusias untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan diskusi. Siswa

juga sudah memiliki kepercayaan diri untuk berargumentasi dan bertanya,

sehingga dapat dikatakan suasana pembelajaran sejarah menjadi aktif dan efektif.

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa ditunjukkan dari nilai rata-rata

keseluruhan siswa XI IPS 2 yaitu 76,55 pada siklus I menjadi 81,15 pada siklus II.

Siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan yang awalnya

berjumlah 18 siswa atau 62,07% menjadi 28 siswa atau 96,55%. Siswa yang tidak

mencapai KKM mengalami penurunan yaitu pada siklus I terdapat 10 siswa atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

85

34,48% menjadi 1 siswa atau 3,45% pada siklus II. Berdasarkan observasi yang

kemudian direfleksikan peneliti, menujukkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Talking Stick terbukti mampu meningkatkan

minat dan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan.

B. Komparasi Aktivitas Belajar, Minat dan Prestasi Belajar Sejarah

Komparasi merupakan perbandingan hasil pengamatan kegiatan belajar,

minat dan prestasi belajar sejarah siswa pra tindakan dengan saat tindakan

menggunakan model pembelajaran Talking Stick. Berikut ini merupakan

penjabaran komparasi aktivitas belajar siswa, minat dan prestasi belajar sejarah

siswa:

1. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas

Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas sebelum dan sesudah

diterapkan model pembelajaran Talking Stick dapat dilihat melalui perbandingan

di setiap siklusnya. Berikut merupakan hasil komparasi atau perbandingan

aktivitas belajar siswa di kelas.

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I

Komparasi aktivitas belajar siswa pra siklus dengan siklus I sebagai

berikut:

Tabel 23: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Aspek Kooperatif

yang Diamati

Pra Siklus Siklus I Selisih

Keterangan

Jmh % Jmh % Naik Turun

1. Bekerja sama dalam

kelompok 0 0 17 58,62 17 58,62% -

2.

Mendengarkan

teman saat diskusi

kelompok

0 0 14 48,28 14 48,28% -

3. Menghargai

pendapat teman 7 24,13 11 37,93 4 13,80% -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

86

4.

Memberikan

pendapat, gagasan

saat diskusi

0 0 15 51,72 15 51,72% -

5.

Mengkomunikasikan

jawaban kepada

anggota kelompok

0 0 14 48,28 14 48,28% -

6.

Membantu anggota

kelompok dalam

memecahkan

masalah saat

pembelajaran

0 0 13 44,83 13 44,83% -

7. Mengambil giliran

saat diskusi 0 0 12 41,38 12 41,38% -

8. Bertanggung jawab

terhadap kelompok 0 0 9 31,03 9 31,03% -

Berdasarkan tabel komparasi di atas menunjukkan terjadi peningkatan

terhadap aktivitas belajar di kelas. Peningkatan terjadi setelah diterapkannya

model pembelajaran Talking Stick pada setiap aspek kegiatan kooperatif saat

pembelajaran sejarah. Perbandingan pada aktivitas belajar sejarah siswa di kelas

pada pra siklus dengan siklus I terlihat pada seluruh aspek kooperatif yang

diamati. Peningkatan yang paling besar adalah bekerja sama dengan kelompok

yang pada pra siklus tidak ada kerjasama dalam kelompok atau 0% menjadi

58,62%. Aspek menghargai pendapat teman pada pra siklus adalah 24,13% menjadi

37,93% pada siklus I, hal ini berarti pada aspek menghargai pendapat teman terjadi

peningkatan sebesar 13,80%. Secara umum peningkatan pada aktivitas belajar siswa

terjadi karena pada siklus I diterapkan model pembelajaran Talking Stick yang

membuat aktivitas belajar siswa berjalan dengan aktif. Selain itu, terdapat

peningkatan yang cenderung rendah yaitu aspek menghargai pendapat teman

dengan persentase kenaikan 13,80%. Keadaan tersebut dikarenakan siswa masih

memiliki sisi individual dan cenderung untuk mencari aktivitas lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

87

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II

Komparasi aktivitas belajar siswa di kelas pada siklus I dan siklus II

adalah sebagai berikut:

Tabel 24: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Aspek Kooperatif

yang Diamati

Siklus I Siklus II Selisih

Keterangan

Jmh % Jmh % Naik Turun

1. Bekerja sama dalam

kelompok 17 58,62 24 82,76 7 24,14% -

2.

Mendengarkan

teman saat diskusi

kelompok

14 48,28 22 75,86 8 27,58% -

3. Menghargai

pendapat teman 11 37,93 18 62,07 7 24,14% -

4.

Memberikan

pendapat, gagasan

saat diskusi

15 51,72 20 68,97 5 17,25% -

5.

Mengkomunikasikan

jawaban kepada

anggota kelompok

14 48,28 20 68,97 6 20,69% -

6.

Membantu anggota

kelompok dalam

memecahkan

masalah saat

pembelajaran

13 44,83 17 58,62 4 13,79% -

7. Mengambil giliran

saat diskusi 12 41,38 15 51,72 3 10,34% -

8. Bertanggung jawab

terhadap kelompok 9 31,03 22 75,86 13 44,83% -

Berdasarkan tabel komparasi di atas menujukkan terjadi peningkatan

terhadap aktivitas belajar sejarah siswa di kelas pada saat diterapkannya model

pembelajaran Talking Stick. Peningkatan pada setiap siklusnya yang paling

menonjol adalah pada aspek bertangung jawab terhadap kelompok di mana pada

siklus I adalah 31,03% menjadi 75,86%, peningkatan pada aspek ini adalah

44,83%. Aspek mendengarkan teman saat diskusi kelompok mengalami

peningkatan sebesar 27,58%, yang awalnya pada siklus I adalah 48,28% menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

88

75,86%. Adapun peningkatan yang rendah terlihat pada aspek mengambil giliran

dengan persentase kenaikan 10,34%. Peningkatan yang rendah tersebut

dikarenakan pada proses pembelajaran siswa cenderung memanfaatkan temannya

untuk mengerjakan soal dan masih enggan untuk mengambil giliran.

2. Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa

Peningkatan minat belajar sejarah siswa sebelum dan sesudah penerapan

model pembelajaran Talking Stick dapat dilihat menggunkan analisis komparatif.

Komparasi atau perbandingan minat belajar sejarah siswa dilakukan untuk

mengetahui adanya peningkatan minat belajar sejarah siswa pada pra siklus dan

setelah diterapkannya model pembelajaran Talking Stick. Berikut ini merupakan

penjelasan analisis komparatif minat belajar sejarah siswa pada pra siklus dengan

siklus II:

Tabel 25: Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus II

No. Nama Minat

Selisih Ket Persentase Pra Siklus Siklus II

1. AF 81,50 85,50 4,00 Meningkat 4,00%

2. ANN 81,50 86,00 4,50 Meningkat 4,50%

3. AKR 74,00 82,50 8,50 Meningkat 8,50%

4. APD 89,00 92,50 3,50 Meningkat 3,50%

5. AIS 80,00 83,00 3,00 Meningkat 3,00%

6. APP 71,50 72,50 1,00 Meningkat 1,00%

7. DR 80,00 85,50 5,50 Meningkat 5,50%

8. DZ 91,00 90,00 -1,00 Menurun 1,00%

9. FS 73,00 81,00 8,00 Meningkat 8,00%

10. FDU 73,50 80,00 6,50 Meningkat 6,50%

11. FMP 64,50 76,50 12,00 Meningkat 12,00%

12. FIF 73,50 81,00 7,50 Meningkat 7,50%

13. HHZ 67,50 76,00 8,50 Meningkat 8,50%

14. HRA 70,50 80,50 10,00 Meningkat 10,00%

15. HSW 69,50 82,00 12,50 Meningkat 12,50%

16. IA 87,50 88,00 0,50 Meningkat 0,50%

17. JJ 78,50 85,50 7,00 Meningkat 7,00%

18. KEA 72,00 72,50 0,50 Meningkat 0,50%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

89

19. MIZ 80,50 78,00 -2,50 Menurun 2,50%

20. NKP 68,00 74,00 6,00 Meningkat 6,00%

21. RJT 75,00 76,00 1,00 Meningkat 1,00%

22. REM 72,50 82,50 10,00 Meningkat 10,00%

23. RM 76,00 82,00 6,00 Meningkat 6,00%

24. SDA 80,00 78,00 -2,00 Menurun 2,00%

25. SSN 71,50 71,50 0,00 Tetap 0,00%

26. SS 71,00 80,00 9,00 Meningkat 9,00%

27. WSD 69,50 81,50 12,00 Meningkat 12,00%

28. WI 72,00 82,00 10,00 Meningkat 10,00%

29. YM 78,00 80,00 2,00 Meningkat 2,00%

Jumlah 2192,5 2346

Rata-rata 75,60 80,90

Tertinggi 91,00 92,50

Terendah 64,50 71,50

Berdasarkan tabel di atas analisis komparatif minat belajar sejarah siswa

secara perorangan menunjukkan bahwa secara keseluruhan mengalami

peningkatan meskipun terdapat penurunan minat yang terjadi pada perbandingan

pra siklus dengan siklus II. Pada pra siklus di mana sebelum diterapkannya model

pembelajaran Talking Stick rata-rata yang diperoleh adalah 75,60 dengan skor

tertinggi 91,00 sedangkan skor terendah 64,50. Minat belajar sejarah siswa pada

siklus II rata-rata yang diperoleh adalah 80,90 dengan nilai tertinggi 92,50 dan

terendah 71,50. Siswa yang mengalami peningkatan minat belajar sejarah

berjumlah 25 siswa, sedangkan yang mengalami penurunan berjumlah 3 siswa dan

yang tetap berjumlah 1 siswa. Peningkatan minat belajar sejarah tertinggi adalah

12,50%, sedangkan penurunan minat belajar sejarah paling rendah dengan

persentase 2,50%. Untuk mengetahui secara rinci skala minat belajar sejarah

siswa pada pra siklus dan siklus II dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

90

Tabel 26: Komparasi Tingkat Minat Belajar Pra Siklus dengan Siklus II

No. Kriteria Skala

Minat

Pra Siklus Siklus II

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90-100 1 3,45

75,60

2 6,90

80,90

2. Tinggi 80-89 8 27,59 18 62,07

3. Cukup 70-79 15 51,72 9 31,03

4. Rendah 60-69 5 17,24 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 0 0 0 0 Jumlah 29 100 29 100

Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan minat

belajar sejarah siswa. Peningkatan minat belajar sejarah ini ditunjukkan dengan

rata-rata yang diperoleh pada keadaan awal atau pra siklus yaitu 75,60 meningkat

menjadi 80,90 pada siklus II. Selanjutnya peningkatan minat belajar sejarah siswa

terlihat pada kriteria rendah pada pra siklus jumlahnya mencapai 17,24%

kemudian setelah diterapkannya model pembelajaran Talking Stick berkurang

menjadi 0% pada siklus II. Peningkatan pada kriteria tinggi pada pra siklus adalah

27,59% menjadi 62,07% pada siklus II. terjadinya Untuk mengetahui peningkatan

minat belajar siswa dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar VIII: Diagram Komparasi Minat Belajar Pra Siklus dengan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

91

3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah

dilakukan penerapan model pembelajaran Talking Stick perlu dianalisis

menggunakan analisis komparatif pada setiap siklusnya. Berikut ini merupakan

penjelasan mengenai analisis komparatif prestasi belajar siswa.

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I

Komparasi hasil penelitian pra siklus dengan siklus I digunakan untuk

melihat sebuah peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model

pembelajaran Talking Stick. Berikut ini merupakan hasil komparasi prestasi

belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan:

Tabel 27: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Nama

Pra Siklus Siklus I Persentase

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Naik Turun

1. AF 82 √ 80 √ 2%

2. ANN 80 √ 69 √ 11%

3. AKR 72 √ 82 √ 10%

4. APD 76 √ 82 √ 6%

5. AIS 70 √ 73 √ 3%

6. APP 64 √ 78 √ 14%

7. DR 68 √ 80 √ 12%

8. DZ 76 √ 87 √ 11%

9. FS 60 √ 67 √ 7%

10. FDU 60 √ 80 √ 20%

11. FMP 76 √ 87 √ 11%

12. FIF 70 √ 78 √ 8%

13. HHZ 70 √ 73 √ 3%

14. HRA 66 √ 67 √ 1%

15. HSW 74 √ 76 √ 2%

16. IA 86 √ 84 √ 2%

17. JJ 80 √ 84 √ 4%

18. KEA 68 √ 69 √ 1%

19. MIZ 84 √ 80 √ 4%

20. NKP 72 √ 67 √ 5%

21. RJT 70 √ 76 √ 6%

22. REM 78 √ 80 √ 2%

23. RM 76 √ 73 √ 3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

92

24. SDA 70 √ 80 √ 10%

25. SSN 82 √ 67 √ 15%

26. SS 84 √ 87 √ 3%

27. WSD 76 √ 82 √ 6%

28. WI 72 √ 82 √ 10%

29. YM 68 √ 69 √ 1%

Jumlah 2130 13 16 2238 19 10

Persentase 44,83 55,17 65,52 34,48

Rata-rata 73,45 77,16

Tertinggi 86 87

Terendah 60 67

Berdasarkan hasil perbandingan di atas, terlihat terjadi peningkatan dan

sebagian kecil terjadi penurunan terhadap nilai siswa kelas XI IPS 2. Pada pra

siklus rata-rata nilai adalah 73,45 dengan nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 60.

Kemudian siswa yang mencapai KKM berjumlah 13 atau 44,83%, sedangkan

yang belum mencapai KKM adalah 16 siswa atau 55,17%. Setelah di terapkan

model pembelajaran Talking Stick pada siklus pertama terjadi peningkatan

terhadap prestasi belajar siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus I

adalah 77,16. Nilai tertinggi yang diporleh siswa adalah 87 dan nilai terendah 67.

Selain itu, siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan pada siklus I

menjadi 19 siswa atau 65,52%, sedangkan yang belum mencapai KKM jumlahnya

berkurang menjadi 10 siswa 34,48%. Untuk melihat perbandingan dari pra siklus

dengan siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 28: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Kriteria Skala

Minat

Pra Siklus Siklus I

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

73,45

0 0

77,16

2. Tinggi 80-89 7 24,14 15 51,72

3. Cukup 70-79 15 51,72 7 24,14

4. Rendah 60-69 7 24,14 7 24,14

5. Sangat Rendah 0-59 0 0 0 0

Jumlah 29 100 29 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

93

Berdasarkan tabel di atas, peningkatan cukup mencolok terlihat pada

kriteria prestasi belajar tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah persentase yang

mencapai 51,72% pada siklus I sedangkan pada pra siklus hanya 24,14%.

Peningkatan yang signifikan juga terlihat pada kriteria cukup, di mana pada pra

siklus berjumlah 51,72% dan mengalami penurunan menjadi 24,14%. Sedangkan

pada kriteria rendah tergolong tetap yaitu 24,14%. Untuk dapat mengetahui

peningkatan prestasi belajar pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada

diagram di bawah ini:

Gambar IX: Diagram Komparasi Prestasi Belajar Pra Siklus dengan Siklus I

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II

Komparasi hasil penelitian siklus I dengan siklus II digunakan untuk

melihat sebuah peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model

pembelajaran Talking Stick. Berikut ini merupakan hasil komparasi prestasi

belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan:

Tabel 29: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Nama

Siklus I Siklus II Persentase

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Naik Turun

1. AF 80 √ 82 √ 2%

2. ANN 69 √ 60 √ 9%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

94

3. AKR 82 √ 82 √ 0%

4. APD 82 √ 87 √ 4%

5. AIS 73 √ 80 √ 7%

6. APP 78 √ 82 √ 4%

7. DR 80 √ 80 √ 0%

8. DZ 87 √ 76 √ 11%

9. FS 67 √ 80 √ 13%

10. FDU 80 √ 80 √ 0%

11. FMP 87 √ 76 √ 11%

12. FIF 78 √ 87 √ 9%

13. HHZ 73 √ 93 √ 20%

14. HRA 67 √ 80 √ 13%

15. HSW 76 √ 82 √ 7%

16. IA 84 √ 80 √ 4%

17. JJ 84 √ 76 √ 9%

18. KEA 69 √ 87 √ 18%

19. MIZ 80 √ 76 √ 4%

20. NKP 67 √ 91 √ 24%

21. RJT 76 √ 78 √ 2%

22. REM 80 √ 87 √ 7%

23. RM 73 √ 78 √ 4%

24. SDA 80 √ 80 √ 0%

25. SSN 67 √ 84 √ 18%

26. SS 87 √ 91 √ 4%

27. WSD 82 √ 80 √ 2%

28. WI 82 √ 78 √ 4%

29. YM 69 √ 82 √ 13%

Jumlah 2238 19 10 2353 28 1

Persentase 65,52 34,48 96,55 3,45

Rata-rata 77,16 81,15

Tertinggi 87 93

Terendah 67 60

Berdasarkan hasil perbandingan di atas, terjadi peningkatan dan penurunan

terhadap nilai siswa kelas XI IPS 2. Namun, secara keseluruhan mengalami

peningkatan hal ini terlihat pada rata-rata nilai siswa. Pada siklus I rata-rata nilai

adalah 77,16 dengan nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 67. Kemudian siswa

yang mencapai KKM berjumlah 19 atau 62,07%, sedangkan yang belum

mencapai KKM adalah 10 siswa atau 33,93%. Selanjutnya, rata-rata nilai yang

diperoleh siswa pada siklus II adalah 81,15. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

95

adalah 93 dan nilai terendah 60. Selain itu, siswa yang mencapai KKM

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 28 siswa atau 96,55%, sedangkan

yang belum mencapai KKM jumlahnya berkurang menjadi 1 siswa atau 3,45%.

Perbandingan dari pra siklus dengan siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 30: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Kriteria Skala

Minat

Siklus I Siklus II

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

77,16

3 10,34

81,15

2. Tinggi 80-89 15 51,72 18 62,07

3. Cukup 70-79 7 24,14 7 24,14

4. Rendah 60-69 7 24,14 1 3,45

5. Sangat Rendah 0-59 0 0 0 0

Jumlah 29 100 29 100

Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan secara signifikan pada

kriteria tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah persentase yang mencapai

51,72% pada siklus I menjadi 62,07% pada siklus II. Selain itu, terjadi

peningkatan pada kriteria sangat tinggi, di mana pada siklus I berjumlah 0%

meningkat menjadi 10,34%. Sedangkan pada kriteria rendah mengalami

penurunan yaitu pada siklus I sebesar 24,14% menjadi 3,45% pada siklus II.

Untuk dapat mengetahui peningkatan prestasi belajar pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

96

Gambar X: Diagram Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

C. Pembahasan

1. Minat Belajar Sejarah Siswa

Minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat sama halnya dengan kecerdasan dan

motivasi karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Oleh karena itu,

jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak bersemangat atau

bahkan tidak mau belajar.67 Menurut Sukardi yang dikutip oleh Ahmad minat

dapat diartikan sebagai kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu.

Minat pada dasarnya timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan melainkan timbul

akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.

Jadi jelas bahwa minat akan selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan

keinginan.68

Minat memiliki korelasi terhadap suatu pencapaian prestasi belajar siswa.

Dapat dikatakan minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan

belajar siswa. Adanya unsur minat pada diri siswa maka siswa akan memusatkan

67 Baharuddin, op.cit., hlm.29. 68 Ahmad Susanto, op.cit., hlm. 57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

97

perhatiannya pada kegiatan pembelajaran.69 Pada penelitian ini peningkatan minat

belajar sejarah siswa difokuskan untuk mendukung pencapaian tujuan

pembelajaran yang nantinya juga akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peningkatan minat belajar sejarah siswa dapat diamati pada saat proses

pembelajaran berlangsung di dalam kelas serta dengan kuesioner yang diberikan

kepada siswa.

Minat belajar sejarah siswa selama proses pembelajaran sejarah pada pra

siklus tergolong rendah yang dibuktikan pada kegiatan siswa masih pasif saat

proses pembelajaran. Keterlibatan siswa masih kurang terlihat yang kemudian

menimbulkan ketidaktertarikan pada proses pembelajaran sejarah. Hal ini

mendorong siswa untuk mengesampingkan pembelajaran sejarah dengan mencari

kesibukannya sendiri. Keadaan tersebut diperkuat dengan perolehan skor rata-rata

dari data kuesioner pra siklus, yaitu 75,60 yang didominasi kriteria cukup dengan

frekuensi 15 atau 51,72%. Setelah diterapkan model pembelajaran Talking Stick,

pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata skor minat belajar siswa menjadi

80,90 dengan dominasi kriteria tinggi sebesar 18 atau 62,07%.

Pada siklus II setelah diterapkan model pembelajaran Talking Stick, proses

pembelajaran berjalan dengan aktif dan diikuti dengan peningkatan minat belajar

sejarah yang ditunjukkan dari aktivitas belajar sejarah siswa aspek kooperatif.

Terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa aspek bekerja sama dengan

kelompok dengan persentase kenaikan sebesar 58,62%, kemudian meningkat

kembali menjadi 82,76% pada siklus II. Keadaan tersebut dikarenakan model

69 Ibid, hlm. 66.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

98

pembelajaran yang diterapkan menekankan untuk kerja sama, sehingga siswa

diberikan ruang untuk aktif dalam proses pembelajaran. Namun demikian, pada

aspek menghargai pendapat teman peningkatan tidak terlalu signifikan yaitu

13,80% menjadi 24,14%. Hal tersebut dikarenakan secara umum siswa memiliki

karakteristik yang memang sulit untuk menghargai dan mendengarkan pendapat

teman yang lain.

Adanya peningkatan minat belajar sejarah setelah diterapkan model

pembelajaran Talking Stick dikarenakan dalam pelaksanaanya mengedepankan

siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diajak untuk aktif

dalam memahami materi dengan cara bekerja sama dalam kelompok, bertanggung

jawab terhadap kelompok, mengemukakan pendapat dan mengambil giliran pada

proses pembelajaran berlangsung.

Penerapan model pembelajaran Talking Stick terbukti dapat meningkatkan

minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan. Terjadinya

peningkatan minat belajar tersebut tidak terlepas dari faktor dari dalam dan faktor

dari luar. Menurut Rosyidah timbulya minat pada diri seseorang pada prisipnya

dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu minat yang berasal dari pembawaaan dan

minat yang timbul dari luar.70 Peningkatan minat belajar sejarah yang terjadi pada

siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan disebabkan rangsangan dari dalam

diri siswa dan dari luar diri siswa.

Faktor pendorong peningkatan minat belajar dalam diri siswa tersebut

disebabkan oleh keinginan belajar yang ada di dalam dirinya untuk aktif dalam

70Ahmad Susanto, op.cit, hlm. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

99

mengikuti pembelajaran. Di sisi lain, faktor pendorong di luar diri siswa

disebabkan oleh kondisi atau situasi lingkungan siswa yang mendukung

timbulnya ketertarikan dalam proses pembelajaran. Dapat dikatakan cara

mengajar dengan student centered seperti model pembelajaran Talking Stick yang

mengutamakan kerja kelompok secara kooperatif dapat merangsang keinginan

serta ketertarikan untuk belajar yang kemudian dapat meningkatkan minat belajar

siswa tersebut.

2. Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenai sejumlah meteri pelajaran tertentu.71 Prestasi belajar ini diukur

berdasarkan nilai yang dicapai siswa pada saat penelitian berlangsung dari siklus I

hingga siklus II dengan menggunakan tes.

Berdasarkan hasil komparasi prestasi belajar siswa pada penelitian ini

dapat dilihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan pada

nilai rata-rata prestasi belajar siswa pra siklus adalah 73,45 dengan 13 siswa yang

mencapai KKM dan 16 siswa belum mencapai KKM. Setelah diterapkan model

pembelajaran Talking Stick pada siklus I nilai rata-rata prestasi belajar siswa

terjadi peningkatan menjadi 77,16 atau 3,71% dengan 19 siswa yang mencapai

KKM dan 10 siswa belum mencapai KKM. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-

rata prestasi belajar siswa meningkat lagi menjadi 81,15 atau 3,99% dengan 28

siswa mencapai KKM dan hanya 1 siswa yang belum mencapai KKM.

71 Ahmad Susanto, op.cit., hlm. 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

100

Peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor intern (yang berasal dari dalam individu) dan faktor ekstern (yang berasal

dari luar individu).72 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa pada umumnya

akan mendorong untuk semakin mendalami materi pelajaran yang disampaikan

guru. Selain itu, siswa semakin antusias untuk memperoleh nilai yang lebih baik

agar dapat mencapai prestasi yang tinggi. Sedangkan faktor dari luar lebih

ditekankan kepada penerapan model pembelajaran Talking Stick.

Model pembelajaran Talking Stick pada dasarnya mengarahkan siswa agar

lebih siap dalam mengikuti proses pembelajaran. Model pembelajaran Talking

Stick juga memberikan kesempatan pada siswa untuk lebih aktif dengan cara

saling bekerja sama secara kooperatif dalam kelompok untuk memahami materi

serta menyelesaikan persoalan. Di sisi lain model ini juga mengajak siswa untuk

berani mengungkapkan pendapat dan aktif bertanya. Keadaan ini memungkinkan

setiap siswa untuk saling bertukar informasi mengenai materi yang dipelajari,

sehingga memberi peluang kepada semua siswa untuk berpartisipasi aktif pada

proses pembelajaran. Siswa juga lebih mudah dalam memahami materi pelajaran

yang diberikan yang kemudian berdampak pada peningkatan prestasi belajar

sejarah siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah

siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan. Berdasarkan penjelasan di atas,

penerapan model pembelajaran Talking Stick secara baik dan benar telah

memberikan kontribusi terhadap peningkatan prestasi belajar sejarah.

72 Dimyati Mahmud, op.cit., hlm. 84-85.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2

SMA Negeri 1 Kasihan dengan diterapkannya model pembelajaran Talking Stick

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan minat

belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan. Peningkatan

minat tersebut ditunjukkan dari keadaan awal pra siklus di mana skor rata-rata

minat belajar sejarah siswa adalah 75,60. Selanjutnya pada siklus II

mengalami peningkatan skor rata-rata menjadi 80,90 dengan persentase

peningkatan sebesar 5,30%.

2. Penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan prestasi

belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan. Peningkatan

prestasi ini dapat dilihat dari nilai rata-rata prestasi belajar sejarah siswa dan

jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Prestasi

belajar sejarah pada keadaan awal diperoleh dari nilai rata-rata siswa yaitu

73,45 kemudian meningkat menjadi 77,16 atau 3,71% pada siklus I dan

mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus II yaitu 81,15 atau 3,99%.

Siswa yang mencapai atau memenuhi KKM juga mengalami peningkatan

pada setiap siklusnya. Pada pra siklus siswa yang mencapai KKM berjumlah

13 siswa dengan persentase 44,83%. Pada siklus I mengalami peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

102

menjadi 19 siswa atau 65,52% dan pada siklus II menjadi 28 siswa atau

96,55%.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran Talking Stick terbukti dapat meningkatkan minat dan prestasi

belajar sejarah siswa baik dari proses pembelajaran maupun hasil yang diperoleh

siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memilih model

pembelajaran untuk diterapkan di kelas. Melalui penerapan model

pembelajaran Talking Stick ini, siswa akan menjadi aktif dalam proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Bagi Guru

Model pembelajaran Talking Stick ini dapat digunakan sebagai alternatif bagi

guru dalam mengajar agar dapat mengembangkan serta melatih keaktifan,

keberanian berpendapat dan kerja sama siswa dalam pembelajaran sejarah.

Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, guru perlu

memilih model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran sejarah sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

103

3. Bagi Siswa

Siswa diharapkan untuk aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan

akademik dan non akademik.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai pijakan dalam

melakukan penelitian selanjutnya dengan model pembelajaran yang lain untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

104

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Agus Suprijono. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Al Tabani dan Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran

Inovatif, Progresif dan Kontekstual: Konsep Landasan dan Implementasi

pada Kurikulum 2013. Jakarta: Prenadamedia Group.

Anita Lie. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif salam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Baharuddin. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua. Jakarta:Balai Pustaka.

Dimyati Mahmud. 1990. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan.

Jakarta: Depdikbud.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

105

_____. 2013. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Jamil Surihatiningrum. 2016. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kuntowijoyo. 1955. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Muhammad Arif & Ismail Isjoni. 2008 Model-model Pembelajaran Mutakhir.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Muhammad Arif. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung: Yrama Widya.

Nyanyu Khodijah. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Oemar Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajran. Jakarta: PT Bumi Aksara..

_____________. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rahman Hamid dan Muhammad Saleh. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah.

Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Ridwan Abdullah Sani. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Saifuddin Azwar. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Samsi Haryanto. 1994. Pengantar Teori Pengukuran Kepribadian. Surakarta:

Sebelas Maret University Press.

Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Bina Aksara.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Penerbit Nusa Media.

Sugihartono dkk, 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

106

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

________. 2012. Metode Penelitian Kuantitafif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Penerbit Afabeta.

Suharsimi Arikunto. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

________________. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua.

Jakarta: Bumi Aksara.

________________. 2015. Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Sukardjo & Ukim Komarudin. 2012. Landasan Pendidikan: Konsep dan

Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Penerbit Kanisus.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

___________________. 2015. Implementasi Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wina Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

107

Sumber Internet:

EviNurcahyani,http://eprints.uny.ac.id/20282/1/Evi%20Nurcahyani%2010513241

011.pdf, (Diakses pada 20 Februari 2017, pukul 15.00 WIB).

Syahrul Sarea, http://www.wawasanpendidikan.com/pengertian-pembelajaran-

dan-model-pembelajaran.html, (Diakses pada tanggal 3 Maret 2017, pukul

09.00 WIB)

Ramdhan, http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick/ (Diakses pada

tanggal 3 Maret 2017, pukul 10.00 WIB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

108

Lampiran 1

(Jadwal Penelitian)

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan

Bulan

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Observasi

3 Pelaksanaan Siklus I

4 Pelaksanaan Siklus II

5 Analisis Data

6 Penyusunan Laporan

7 Keperluan Administrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

109

Lampiran 2a

(Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

110

Lampiran 2b

(Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

111

Lampiran 2c

(Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

112

Lampiran 2d

(Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 1 Kasihan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

113

Lampiran 3

(Silabus)

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,

DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung (direct teaching) dan tidak

langsung (indirect teaching). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan

menggunakan pengetahuan melalui interaksi langsung dengan sumber belajar

yang menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung yang disebut dengan

dampak pembelajaran (instructional effect). Pembelajaran tidak langsung adalah

pembelajaran melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses

pembelajaran pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan memiliki dampak

pengiring (nurturant effect) terhadap pembentukan sikap dan perilaku peserta

didik. Pembelajaran langsung dilaksanakan dalam proses pembelajaran

Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti-3 dan Kompetensi Inti 4.

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi

Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan

budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta

kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru

dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran kelas X, XI,

dan XII disajikan pada tabel berikut.

A. Kelas XI

Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.1 Menganalisis

proses masuk dan

perkembangan

penjajahan

bangsa Eropa

(Portugis,

Spanyol,

Belanda, Inggris)

ke Indonesia

Perkembangan

Kolonialisme dan

Imperialisme Eropa

Proses masuk dan

perkembangan

penjajahan bangsa

Eropa

Perebutan politik

hegemoni bangsa

Eropa

Membaca buku teks, melihat

gambar-gambar peristiwa-

peristiwa penting dan

peninggalan-peninggalan masa

penjajahan Eropa, serta peta

lokasi perlawanan bangsa

Indonesia terhadap pejajahan

Barat

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

114

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.2 Menganalisis

strategi

perlawanan

bangsa Indonesia

terhadap

penjajahan

bangsa Eropa

(Portugis,

Spanyol,

Belanda, Inggris)

sampai dengan

abad ke-20

4.1 Mengolah

informasi tentang

proses masuk dan

perkembangan

penjajahan

bangsa Eropa

(Portugis,

Spanyol,

Belanda, Inggris)

ke Indonesia dan

menyajikannya

dalam bentuk

cerita sejarah

4.2 Mengolah

informasi tentang

strategi

perlawanan

bangsa Indonesia

terhadap

penjajahan

bangsa Eropa

(Portugis,

Spanyol,

Belanda, Inggris)

sampai dengan

abad ke-20 dan

menyajikannya

dalam bentuk

Strategi perlawanan

bangsa Indonesia

terhadap penjajahan

bangsa Eropa

sampai awal abad

ke-20

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin diketahui

sebagai klarifikasi tentang

proses masuk dan

perkembangan penjajahan

bangsa Eropa, serta strategi

perlawanan bangsa Indonesia

terhadap penjajahan bangsa

Eropa (Portugis, Spanyol,

Belanda, Inggris) sampai

dengan abad ke-20

Mengumpulkan informasi

terkait dengan pertanyaan

tentang proses masuk dan

perkembangan penjajahan

bangsa Eropa, serta strategi

perlawanan bangsa Indonesia

terhadap penjajahan bangsa

Eropa (Portugis, Spanyol,

Belanda, Inggris) sampai

dengan abad ke-20 melalui

bacaan, dan sumber-sumber

lain

Menganalisis informasi yang

didapat dari sumber tertulis

dan sumber-sumber lain untuk

mendapatkan kesimpulan

tentang proses masuk dan

perkembangan penjajahan

bangsa Eropa, serta strategi

perlawanan bangsa Indonesia

terhadap penjajahan bangsa

Eropa (Portugis, Spanyol,

Belanda, Inggris) sampai

dengan abad ke-20

Melaporkan hasil analisis

dalam bentuk tulisan cerita

sejarah tentang proses masuk

dan perkembangan penjajahan

bangsa Eropa, serta strategi

perlawanan bangsa Indonesia

terhadap penjajahan bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

115

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

cerita sejarah

Eropa (Portugis, Spanyol,

Belanda, Inggris) sampai

dengan abad ke-20

3.3 Menganalisis

dampak politik,

budaya, sosial,

ekonomi, dan

pendidikan pada

masa penjajahan

bangsa Eropa

(Portugis,

Spanyol,

Belanda, Inggris)

dalam kehidupan

bangsa Indonesia

masa kini

4.3 Menalar dampak

politik, budaya,

sosial, ekonomi,

dan pendidikan

pada masa

penjajahan

bangsa Eropa

(Portugis,

Spanyol,

Belanda, Inggris)

dalam kehidupan

bangsa Indonesia

masa kini dan

menyajikannya

dalam bentuk

cerita sejarah

Dampak Penjajahan

Bangsa Eropa

(Portugis, Spanyol,

Belanda, Inggris) bagi

Bangsa Indonesia

Politik,

Budaya

Sosial-ekonomi,dan

Pendidikan

Membaca buku teks, melihat

gambar-gambar kehidupan

politik,budaya, sosial, ekonomi

dan pendidikan pada zaman

penjajahan Eropa di Indonesia

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai klarifikasi

tentang dampak politik,

budaya, sosial, ekonomi, dan

pendidikan pada masa

penjajahan bangsa Eropa

(Portugis, Spanyol, Belanda,

Inggris) dalam kehidupan

bangsa Indonesia masa kini.

Mengumpulkan informasi

terkait dengan pertanyaan

tentang dampak politik,

budaya, sosial, ekonomi, dan

pendidikan pada masa

penjajahan bangsa Eropa

(Portugis, Spanyol, Belanda,

Inggris) dalam kehidupan

bangsa Indonesia masa kini

melalui bacaan, dan sumber-

sumber lain

Menganalisis informasi dan

data-data yang didapat baik

dari bacaan maupun dari

sumber-sumber terkait untuk

mendapatkan kesimpulan

tentang dampak politik,

budaya, sosial, ekonomi, dan

pendidikan pada masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

116

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

penjajahan bangsa Eropa

(Portugis, Spanyol, Belanda,

Inggris) dalam kehidupan

bangsa Indonesia masa kini

Melaporkan dalam bentuk

cerita sejarah tentang dampak

politik, budaya, sosial,

ekonomi, dan pendidikan pada

masa penjajahan bangsa Eropa

(Portugis, Spanyol, Belanda,

Inggris) dalam kehidupan

bangsa Indonesia masa kini

3.4 Menghargai nilai-

nilai Sumpah

Pemuda dan

maknanya bagi

kehidupan

kebangsaan di

Indonesia pada

masa kini

4.4 Menyajikan

langkah-langkah

dalam penerapan

nilai-nilai Sumpah

Pemuda dan

maknanya bagi

kehidupan

kebangsaan di

Indonesia pada

masa kini dalam

bentuk tulisan

dan/atau media

lain

Pendidikan dan

Pergerakan Nasional

Munculnya

golongan elite baru

Indonesia

Tumbuhnya

kesadaran awal

kebangsaan

Organisasi-

organisasi

kebangsaan

Sumpah Pemuda

Membaca buku teks, melihat

gambar-gambar aktifitas

organisasi pergerakan nasional,

tokoh pergerakan nasional dan

pelaksanaan Sumpah Pemuda

28 Oktober 1928

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin diketahui

sebagai klarifikasi tentang

munculnya golongan elite baru

Indonesia, tumbuhnya

kesadaran awal kebangsaan,

organisasi-organisasi

kebangsaan, dan Sumpah

Pemuda.

Mengumpulkan informasi

terkait dengan pertanyaan

tentang munculnya golongan

elite baru Indonesia,

tumbuhnya kesadaran awal

kebangsaan, organisasi-

organisasi kebangsaan, dan

Sumpah Pemuda melalui

bacaan, dan sumber-sumber

lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

117

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Menganalisis informasi dan

data-data yang didapat baik

dari bacaan maupun dari

sumber-sumber terkait untuk

mendapatkan kesimpulan

tentang munculnya golongan

elite baru Indonesia,

tumbuhnya kesadaran awal

kebangsaan, organisasi-

organisasi kebangsaan, dan

Sumpah Pemuda

Melaporkan dalam bentuk

tulisan langkah-langkah dalam

penerapan nilai-nilai Sumpah

Pemuda dan maknanya bagi

kehidupan kebangsaan di

Indonesia pada masa kini

3.5 Menganalisis

sifat

pendudukan

Jepang dan

respon bangsa

Indonesia

4.5 Menalar sifat

pendudukan

Jepang dan

respon bangsa

Indonesia dan

menyajikannya

dalam bentuk

cerita sejarah

Pendudukan Jepang

di Indonesia

Kedatangan Jepang

Sifat pendudukan

Jepang

Respon bangsa

Indonesia terhadap

pendudukan Jepang

Membaca buku teks, melihat

gambar-gambar peristiwa

penting zaman pemerintahan

pendudukan Jepang di

Indonesia

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai klarifikasi

tentang proses kedatangan,

sifat, dan respon bangsa

Indonesia terhadap

pendudukan Jepang

Mengumpulkan informasi

terkait dengan proses

kedatangan, sifat, dan respon

bangsa Indonesia terhadap

pendudukan Jepang melalui

bacaan, internet dan sumber-

sumber lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

118

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Menganalisis informasi dan

data-data yang didapat baik

dari bacaan maupun dari

sumber-sumber lain untuk

mendapatkan kesimpulan

tentang proses kedatangan,

sifat, dan respon bangsa

Indonesia terhadap

pendudukan Jepang

Melaporkan hasil analisis

dalam bentuk cerita sejarah

tentang proses kedatangan,

sifat, dan respon bangsa

Indonesia terhadap

pendudukan Jepang

3.6 Menganalisis

peran tokoh-

tokoh nasional

dan daerah

dalam

memperjuangk

an

kemerdekaan

Indonesia

4.6 Menulis sejarah

tentang satu

tokoh nasional

dan tokoh dari

daerahnya yang

berjuang

melawan

penjajahan

Tokoh-Tokoh

Nasional dan Daerah

Dalam

Memperjuangkan

Kemerdekaan

Membaca buku teks, melihat

gambar-gambar tokoh-tokoh

nasional dan daerah dalam

memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai klarifikasi

tentang peran tokoh-tokoh

nasional dan daerah dalam

memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia

Mengumpulkan informasi

terkait dengan peran tokoh-

tokoh nasional dan daerah

dalam memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia melalui

bacaan, internet dan sumber-

sumber lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

119

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Menganalisis informasi dan

data-data yang didapat baik

dari bacaan maupun dari

sumber-sumber terkait untuk

mendapatkan kesimpulan

tentang peran tokoh-tokoh

nasional dan daerah dalam

memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia

Melaporkan hasil analisis

dalam bentuk tulisan sejarah

tentang satu tokoh nasional

dan tokoh dari daerahnya yang

berjuang melawan penjajahan

3.7 Menganalisis

peristiwa

proklamasi

kemerdekaan dan

maknanya bagi

kehidupan sosial,

budaya, ekonomi,

politik, dan

pendidikan

bangsa Indonesia

4.7 Menalar peristiwa

proklamasi

kemerdekaan dan

maknanya bagi

kehidupan sosial,

budaya, ekonomi,

politik, dan

pendidikan

bangsa Indonesia

dan

menyajikannya

dalam bentuk

cerita sejarah

Proklamasi

Kemerdekaan

Indonesia

Peristiwa proklamasi

Kemerdekaan

Membaca buku teks, melihat

gambar peristiwa-peristiwa

penting sekitar proklamasi

kemerdekaan, gambar tokoh-

tokoh proklamasi kemerdekaan,

dan mengunjungi objek sejarah

terdekat.

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin diketahui

sebagai klarifikasi tentang

peristiwa proklamasi

kemerdekaan, pembentukan

pemerintahan pertama,dan

tokoh-tokoh proklamasi

Indonesia

3.8 Menganalisis

peristiwa

pembentukan

pemerintahan

Peristiwa Setelah

Proklamasi

Kemerdekaan

Indonesia hingga

Mengumpulkan informasi

terkait dengan peristiwa

proklamasi kemerdekaan,

pembentukan pemerintahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

120

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

pertama Republik

Indonesia pada

awal

kemerdekaan

hingga

perjuangan

mempertahankan

Kemerdekaan

dari Ancaman

Sekutu dan

Belanda

4.8 Menalar peristiwa

pembentukan

pemerintahan

Republik

Indonesia pada

awal

kemerdekaan

hingga peristiwa

perjuangan

mempertahankan

kemerdekaan dari

ancaman Sekutu

dan Belanda

dalam bentuk

cerita sejarah

Perjuangan

Mempertahankan

Kemerdekaan

Indonesia

Pembentukan

pemerintahan

pertama RI

Tokoh proklamator

dan tokoh lainnya

sekitar proklamasi

Perjuangan

Mempertahankan

Kemerdekaan dari

Ancaman Sekutu dan

Belanda

pertama, dan tokoh-tokoh

proklamasi Indonesia. melalui

bacaan, internet dan sumber-

sumber lainnya

Menganalisis informasi dan

data-data yang didapat baik

dari bacaan maupun dari

sumber-sumber terkait untuk

mendapatkan kesimpulan

tentang peristiwa proklamasi

kemerdekaan, pembentukan

pemerintahan pertama, dan

tokoh-tokoh proklamasi

Indonesia

Mengumpulkan informasi

terkait dengan bentuk dan

strategi perjuangan bangsa

Indonesia dalam menghadapi

ancaman Sekutu dan Belanda

melalui bacaan dan/atau

internet, serta sumber lainnya.

Menganalisis informasi dan

data-data yang didapat dari

bacaan maupun dari sumber-

sumber terkait lainya untuk

mendapatkan kesimpulan

tentang bentuk dan strategi

perjuangan bangsa Indonesia

dalam menghadapi ancaman

Sekutu dan Belanda.

Melaporkan hasil analisis

dalam bentuk cerita sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

121

Lampiran 4

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kasihan

Kelas/Semester : XI IPS 2 / Genap

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Materi Pokok :Peristiwa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia sampai Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia

Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 Menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI. 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik

untuk memecahkan masalah. KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Republik

Indonesia pada awal kemerdekaan hingga perjuangan mempertahankan

kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda

3.8.1 Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama

Republik Indonesia pada awal kemerdekaan

3.8.2 Menganalisis perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai

proklamator serta tokoh-tokoh lainnya sekitar proklamasi

3.8.3 Menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia

dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman

Sekutu dan Belanda

4.8 Menalar peristiwa pembentukan pemerintahan Republik Indonesia pada

awal kemerdekaan hingga peristiwa perjuangan mempertahankan

kemerdekan dari ancaman Sekutu dan Belanda dalam bentuk cerita

sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

122

4.8.1 Menyajikan hasil penalaran berupa laporan tertulis tentang

makna pembentukan pemerintahan RI dan perjuangan

mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan membaca buku Sejarah Indonesia kelas XI peserta didik

mampu menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama

Republik Indonesia pada awal kemerdekaan.

2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis makna

peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia bagi

kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini

3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis perjuangan

Bung Karno dan Bung Hatta sebagai proklamator serta tokoh-tokoh

lainnya sekitar proklamasi

4. Melalui kegiatan membaca buku Sejarah Indonesia XI peserta didik

mampu menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia

dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan

Belanda

5. Melalui tugas laporan tertulis peserta didik mampu menyajikan hasil

penalaran mengenai pembentukan pemerintahan pertama RI hingga

perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan

Belanda beserta maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa

kini

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pembentukan pemerintahan RI

2. Tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi

3. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan

Belanda

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Saintifik

2. Strategi Pembelajaran : Cooperative Learning

3. Model Pembelajaran : Talking Stick

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

123

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan a. Guru mengkondisikan kelas dan mengucapkan

salam

b. Guru mengadakan presensi untuk siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan mengulas

materi sebelumnya yang telah dipelajari dan

memberi penjelasan materi yang akan dipelajari

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

model pembelajaran yang akan digunakan

e. Guru memberi dukungan dan motivasi terkait

materi yang akan dibahas

15

Menit

B. Kegiatan Inti Mengamati

a. Guru menayangkan gambar mengenai peta

Negara Republik Indonesia dan gambar sidang

KNIP tahun1947

b. Peserta didik memperhatikan gambar yang

ditampilkan oleh guru

Menanya

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan

dengan pembentukan pemerintahan pertama RI

pada awal kemerdekaan

b. Peserta didik membuat pertanyaan dari

informasi yang diperoleh

c. Guru memberi kesempatan siswa lain untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan siswa

Mengumpulkan Informasi

a. Guru membentuk 5 kelompok dengan anggota

5-6 siswa

b. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing

c. Guru menyampaikan materi pokok kemudian

memberi tugas berupa pertanyaan pada setiap

kelompok

d. Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah

secara kooperatif

e. Setelah kelompok selesai membahas materi dan

memecahkan masalah yang terdapat pada

pertanyaan, guru mempersilahkan peserta didik

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

124

untuk menutup semua bacaan

f. Guru mengambil tongkat dan memberikan

kepada salah satu siswa diiringi dengan lagu

kebangsaan Indonesia kemudian tongkat

bergulir dari satu siswa ke siswa yang lain

secara berkelanjutan

g. Guru memberikan pertanyaan pada siswa yang

mendapatkan tongkat

h. Siswa menjawab pertanyaan dari guru dan

anggota kelompok ikut membantu menjawab

i. Guru mempersilahkan siswa lain untuk

membantu menjawab dan menanggapi jawaban

Mengasosiasi

a. Guru mengarahkan peserta didik untuk saling

bertukar pendapat atau gagasan atas materi

yang dibahas

b. Siswa berperan dalam mengungkapkan

pendapat, gagasan dan menjawab pertanyaan

dari kelompok lain

Mengkomunikasikan

a. Setiap perwakilan kelompok secara bergiliran

menyampaikan pembahasan kelompok

b. Kelompok lain menyimak dengan baik

c. Guru memberi tambahan atas jawaban yang

telah dikemukakan peserta didik

C. Penutup a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran secara bersama

b. Guru memberikan penguatan terhadap

pencapaian kompetansi peserta didik

c. Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan

pembelajaran tentang materi yang telah dibahas

15

Menit

Pertemuan kedua

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan a. Guru mengkondisikan kelas dan mengucapkan

salam

b. Guru mengadakan presensi untuk siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan mengulas

materi sebelumnya yang telah dipelajari dan

memberi penjelasan materi yang akan dipelajari

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

model pembelajaran yang akan digunakan

e. Guru memberi dukungan dan motivasi terkait

15

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

125

materi yang akan dibahas

B. Kegiatan Inti Mengamati

a. Guru menayangkan gambar tentang tokoh-

tokoh proklamasi

b. Peserta didik memperhatikan gambar yang

ditampilkan oleh guru

Menanya

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan

dengan meneladani tokoh proklamasi

b. Peserta didik membuat pertanyaan yang belum

dipahami dari informasi yang diperoleh

c. Guru memberi kesempatan siswa lain untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan siswa

Mengumpulkan Informasi

a. Guru membentuk 5 kelompok dengan anggota

5-6 siswa

b. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing

c. Guru menyampaikan materi pokok kemudian

memberi tugas berupa pertanyaan pada setiap

kelompok

d. Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah

secara kooperatif

e. Setelah kelompok selesai membahas materi dan

memecahkan masalah yang terdapat pada

pertanyaan, guru mempersilahkan peserta didik

untuk menutup semua bacaan

f. Guru mengambil tongkat dan memberikan

kepada salah satu siswa diiringi dengan lagu

kebangsaan Indonesia kemudian tongkat

bergulir dari satu siswa ke siswa yang lain

secara berkelanjutan

g. Guru memberikan pertanyaan pada siswa yang

mendapatkan tongkat

h. Siswa menjawab pertanyaan dari guru dan

anggota kelompok ikut membantu menjawab

i. Guru mempersilahkan siswa lain untuk

membantu menjawab dan menanggapi jawaban

Mengasosiasi

a. Guru mengarahkan peserta didik untuk saling

bertukar pendapat atau gagasan atas materi

yang dibahas

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

126

b. Siswa berperan dalam mengungkapkan

pendapat, gagasan dan menjawab pertanyaan

dari kelompok lain

Mengkomunikasikan

a. Setiap perwakilan kelompok secara bergiliran

menyampaikan pembahasan kelompok

b. Kelompok lain menyimak dengan baik

c. Guru memberi tambahan atas jawaban yang

telah dikemukakan peserta didik

C. Penutup a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran secara bersama

b. Guru memberikan penguatan terhadap

pencapaian kompetansi peserta didik

c. Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan

pembelajaran tentang materi yang telah dibahas

15

Menit

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan a. Guru mengkondisikan kelas dan mengucapkan

salam

b. Guru mengadakan presensi untuk siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan sedikit

mengulas materi sebelumnya yang telah

dipelajari dan memberi penjelasan (gambaran)

materi yang akan dipelajari

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

model pembelajaran yang akan digunakan

e. Guru memberi dukungan dan motivasi terkait

materi yang akan dibahas

B. Kegiatan Inti Mengamati

a. Guru menayangkan video tentang materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari

ancaman Sekutu dan Belanda

b. Peserta didik memperhatikan video yang

ditayangkan oleh guru

Menanya

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan

dengan

b. Peserta didik membuat pertanyaan yang belum

dipahami dari informasi yang diperoleh

c. Guru memberi kesempatan siswa lain untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

127

Mengumpulkan Informasi

a. Guru membentuk 5 kelompok dengan anggota

5-6 siswa

b. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing

c. Guru menyampaikan materi pokok kemudian

memberi tugas berupa pertanyaan pada setiap

kelompok

d. Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah

secara kooperatif

e. Setelah kelompok selesai membahas materi dan

memecahkan masalah yang terdapat pada

pertanyaan, guru mempersilahkan peserta didik

untuk menutup semua bacaan

f. Guru mengambil tongkat dan memberikan

kepada salah satu siswa diiringi dengan lagu

kebangsaan Indonesia kemudian tongkat

bergulir dari satu siswa ke siswa yang lain

secara berkelanjutan

g. Guru memberikan pertanyaan pada siswa yang

mendapatkan tongkat

h. Siswa menjawab pertanyaan dari guru dan

anggota kelompok ikut membantu menjawab

i. Guru mempersilahkan siswa lain untuk

membantu menjawab dan menanggapi jawaban

Mengasosiasi

a. Guru mengarahkan peserta didik untuk saling

bertukar pendapat atau gagasan atas materi

yang dibahas

b. Siswa berperan dalam mengungkapkan

pendapat, gagasan dan menjawab pertanyaan

dari kelompok lain

Mengkomunikasikan

a. Setiap perwakilan kelompok secara bergiliran

menyampaikan pembahasan kelompok

b. Kelompok lain menyimak dengan baik

c. Guru memberi tambahan atas jawaban yang

telah dikemukakan peserta didik

C. Penutup a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran secara bersama

b. Guru memberikan penguatan terhadap

pencapaian kompetansi peserta didik

c. Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan

pembelajaran tentang materi yang telah dibahas

15

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

128

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran : Power Point (PPT), Video dan Gambar

2. Alat Pembelajaran : Laptop. LCD dan Speaker

3. Sumber Pembelajaran :

1) Hapsari, Ratna & M. Adil, 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA

Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga

2) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia

untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud

3) Anshori, M. Junaedi Al. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: PT

Mitra Aksara Panaitan.

H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMIDIAL, DAN PENGAYAAN

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian sikap

1) Observasi

b. Penilaian Pengetahuan

1) Penugasan

2) Tanya Jawab

3) Observasi terhadap kegiatan diskusi

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian sikap diskusi kelompok setiap siswa

No Aspek Kooperatif yang Diamati Skor (1-10)

1. Bekerja sama dalam kelompok

2. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok

3. Menghargai pendapat teman

4. Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi

5. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok

6. Membantu anggota kelompok dalam memecahkan

masalah saat pembelajaran

7. Mengambil giliran saat diskusi

8. Bertanggung jawab terhadap kelompok

Skor Perolehan

N = Nilai hasil pengamatan

= Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

= Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

129

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan

(Hasil Diskusi)

No Nama Skor

Jml Skor Nilai 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7 dst.

Keterangan Penilaian:

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria sebagai berikut:

Skor setiap soal memiliki bobot yang berbeda, yaitu;

Nomor 1-3 diberi skor 10

Nomor 4 dan 5 diberi skor 20

Soal Uji Kompetensi (terlampir)

c. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remidial dilaksanakan segera setelah diadakan

penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75

dengan mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilaksanakan peserta didik yang mendapatkan nilai di

atas 75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai

peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia

pada awal kemerdekaan dan meneladani tokoh proklamasi.

Yogyakarta, 7 April 2017

Peneliti

Noviani Kumalasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

130

Lampiran Materi

A. Pembentukan pemerintahan RI

Proklamasi 17 Agustus 1945 dilaksanakan dalam situasi kacau, dapat

dikatakan bahwa proklamasi tersebut dilakukan dengan tergesa-gesa, tanpa

melalui pembicaraan panjang. Walaupun kamu sudah tahu bahwa

sebelumnya telah dibentuk BPUPKI dan PPKI yang secara resmi merancang

kemerdekaan Indonesia.

Pada saat proklamasi dibacakan, negara Indonesia belum sepenuhnya

terbentuk. Mengapa demikian? Karena syarat kelengkapan negara pada saat

itu belum semua terpenuhi. Apa saja syarat berdirinya negara? Selain memiliki

wilayah, negara harus memiliki struktur pemerintahan, diakui negara lain, dan

memiliki kelengkapan lain seperti undang-undang atau peraturan hukum.

Di antara persyaratan tersebut, syarat utama yang belum terpenuhi adalah

struktur pemerintahan dan pengakuan dari negara lain. Ingat, proklamasi

kemerdekaan Indonesia tidak mengundang secara resmi berbagai duta besar

negara lain, karena memang sebelum proklamasi pemerintahan yang ada

adalah pemerintahan Jepang. Karena itu, tugas pertama bangsa Indonesia adalah

membentuk pemerintahan dan mencari pengakuan negara-negara lain.

1. Pengesahan UUD dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Kelengkapan-kelengkapan negara harus segera dipenuhi oleh Indonesia,

yang baru saja merdeka. Salah satu hal terpenting yang harus dipenuhi

adalah Undang-Undang Dasar (UUD). Pada tanggal 18 Agustus 1945,

PPKI melakukan sidang yang menghasilkan persetujuan dan pengesahan

UUD (Undang-Undang Dasar), yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945.

Bagaimana proses persidangan tersebut?

Setelah proklamasi, PPKI melakukan rapat pertama di Pejambon

(sekarang dikenal sebagai gedung Pancasila). Sekitar pukul 11.30, sidang pleno

dibuka. Sebelum konsep itu disahkan, atas prakarsa Moh. Hatta, berdasarkan

pesan dari tokoh Kristen dari Indonesia bagian Timur, sila pertama dasar negara

yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Ketuhanan dengan

kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, diubah

menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Rumusan itu telah dikonsultasikan Hatta kepada pemuka Islam seperti, Ki

Bagoes Hadikusumo, Wahid Hasyim, Kasman Singodimedjo, dan Tengku Moh.

Hasan. Pertimbangan itu diambil karena suatu pernyataan pokok mengenai

seluruh bangsa tidaklah tepat hanya menyangkut identitas sebagian dari rakyat

Indonesia sekalipun merupakan bagian yang terbesar. Berdasarkan rumusan

tersebut, maka Pancasila secara resmi ditetapkan sebagai dasar negara oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

131

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945. Serta perubahan

kecil pada istilah dan strukturnya.di bawah pimpinan Sukarno.

Kemudian dilaksanakan acara pemandangan umum, yang dilanjutkan

dengan pembahasan bab demi bab dan pasal demi pasal. Sidang dilanjutkan

dengan pemilihan presiden dan wakil presiden. Sebagai dasar hukum pemilihan

presiden dan wakil presiden tersebut, harus disahkan dulu pasal 3 dari Aturan

Peralihan. Ini menandai untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih

oleh PPKI. Kertas suara dibagikan, tetapi atas usul Otto Iskandardinata, maka

secara aklamasi terpilih Ir. Sukarno sebagai Presiden RI, dan Drs. Moh. Hatta

sebagai Wakil Presiden Rl. Sesudah itu, pasal-pasal yang tersisa yang berkaitan

dengan Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan disetujui. Setelah menjadi

presiden, Sukarno kemudian menunjuk sembilan orang anggota PPKI sebagai

Panitia Kecil dipimpin oleh Otto Iskandardinata. Tim ini bertugas merumuskan

pembagian wilayah negara Indonesia

2. Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah

Sidang PPKI dilanjutkan kembali pada tanggal 19 Agustus 1945. Acara

yang pertama adalah membahas hasil kerja Panitia Kecil yang dipimpin oleh

Otto Iskandardinata. Sebelum acara dimulai, Presiden Sukarno ternyata

telah menunjuk Ahmad Subarjo, Sutarjo Kartohadikusumo dan Kasman

Singodimejo sebagai Panitia Kecil yang ditugasi merumuskan bentuk

departemen bagi pemerintahan RI, tetapi bukan personalianya (pejabatnya).

Otto Iskandardinata menyampaikan hasil kerja Panitia Kecil yang dipimpinnya.

Hasil keputusannya tentang pembagian wilayah NKRI menjadi delapan

provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo (Kalimantan), Sulawesi,

Maluku, Sunda Kecil, Sumatra.

Di samping delapan wilayah tersebut, masih ditambah Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Surakarta. Setelah itu, sidang dilanjutkan mendengarkan

laporan Ahmad Subarjo, mengenai pembagian departemen atau kementerian.

Adapun hasil yang disepakati, NKRI terbagi atas 12 departemen yaitu

Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kehakiman,

Kementerian Keuangan, Kementerian Kemakmuran, Kementerian Kesehatan,

Kementerian Pengajaran, Kementerian Sosial, Kementerian Pertahanan,

Kementerian Penerangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan

Umum dan Kementerian Negara.

3. Pembentukan Badan-Badan Negara

Pada malam hari tanggal 19 Agustus 1945, di Jln. Gambir Selatan

(sekarang Merdeka Selatan) No. 10, Presiden Sukarno, Wakil Presiden Hatta, Mr.

Sartono, Suwirjo, Otto Iskandardinata, Sukardjo Wirjopranoto, dr. Buntaran, Mr.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

132

A.G. Pringgodigdo, Sutardjo Kartohadikusumo, dan dr. Tajuluddin, berkumpul

untuk membahas siapa saja yang akan diangkat sebagai anggota Komite Nasional

Indonesia Pusat (KNIP). Selanjutnya disepakati bahwa rapat KNIP direncanakan

tanggal 29 Agustus 1945.

PPKI kembali mengadakan sidang pada tanggal 22 Agustus 1945. Dalam

sidang ini, diputuskan mengenai pembentukan Komite Nasional Seluruh

Indonesia dengan pusatnya di Jakarta. Komite Nasional dibentuk sebagai

penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan

kemerdekaan Indonesia yang berdasar kedaulatan rakyat.

KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) diresmikan dan anggota-

anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Pelantikan ini dilangsungkan

di gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta. Sebagai ketua KNIP adalah Mr. Kasman

Singodimejo, dengan beberapa wakilnya, yakni Sutarjo Kartohadikusumo, Mr.

Latuharhary, dan Adam Malik.

Tanggal 16 Oktober 1945, diselenggarakan sidang KNIP yang bertempat

di Gedung Balai Muslimin Indonesia, Jakarta. Sidang ini dipimpin oleh Kasman

Singodimejo. Dalam sidang ini juga diusulkan kepada Presiden agar KNIP diberi

hak legislatif selama DPR dan MPR belum terbentuk. Hal ini dirasa penting,

karena dalam rangka menegakkan kewibawaan kehidupan kenegaraan. Syahrir

dan Amir Syarifudin mengusulkan adanya BPKNIP (Badan Pekerja KNIP) untuk

menghadapi suasana genting. BPKNIP akan mengerjakan tugastugas operasional

dari KNIP. Berdasarkan usul-usul dalam sidang tersebut, maka Wakil Presiden

selaku wakil pemerintah, mengeluarkan maklumat yang lazim disebut Maklumat

Wakil Presiden No. X.

Dengan adanya maklumat tersebut, untuk sementara Indonesia sudah

memiliki badan negara yang memiliki kekuasaan legislatif. KNIP yang semula

sebagai Pembantu Presiden dan merupakan wadah pemusatan kehendak

rakyat serta pengobar semangat perebutan kekuasaan dari Jepang, setelah

dikeluarkan maklumat No. X itu KNIP diharapkan berperan sebagai MPR dan

DPR, meskipun hanya bersifat sementara. Untuk menjalankan kegiatannya,

telah dibentuk BPKNIP, yang diketuai oleh Sutan Syahrir.

4. Pembentukan Kabinet

Presiden segera membentuk kabinet yang dipimpin oleh Presiden Sukarno

sendiri. Dalam kabinet ini para menteri bertanggung jawab kepada Presiden atau

Kabinet Presidensiil.

Kabinet RI yang pertama dibentuk oleh Presiden Sukarno pada tanggal 2

September 1945 terdiri atas para menteri sebagai berikut.

a. Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranata Kusumah

b. Menteri Luar Negeri Mr. Ahmad Subarjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

133

c. Menteri Keuangan Mr. A.A. Maramis

d. Menteri Kehakiman Prof. Mr. Supomo

e. Menteri Kemakmuran Ir. Surakhmad Cokroadisuryo

f. Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi

g. Menteri Kesehatan Dr. Buntaran Martoatmojo

h. Menteri Pengajaran Ki Hajar Dewantara

i. Menteri Penerangan Mr. Amir Syarifuddin

j. Menteri Sosial Mr. Iwa Kusumasumantri

k. Menteri Pekerjaan Umum Abikusno Cokrosuyoso

l. Menteri Perhubungan Abikusno Cokrosuyoso

m. Menteri Negara Wahid Hasyim

n. Menteri Negara Dr. M. Amir

o. Menteri Negara Mr. R.M. Sartono

p. Menteri Negara R. Otto Iskandardinata

5. Pembentukan Berbagai Partai Politik

Sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 juga memutuskan adanya

pembentukan partai politik nasional yang kemudian terbentuk PNI (Partai

Nasional Indonesia). Partai ini diharapkan sebagai wadah persatuan pembinaan

politik bagi rakyat Indonesia. BPKNIP mengusulkan perlu dibentuknya

partaipartai politik, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Wakil Presiden dengan

maklumat pada tanggal 3 Nopember 1945. Setelah dikeluarkan maklumat itu,

berdirilah partai-partai politik di NKRI.

6. Komite van Aksi dan Lahirnya Badan-badan Perjuangan

Sukarni dan Adam Malik membentuk Komite van Aksi yang dimaksudkan

sebagai gerakan yang bertugas dalam pelucutan senjata terhadap serdadu Jepang

dan merebut kantor-kantor yang masih diduduki Jepang. Munculnya Komite van

Aksi kemudian disusul dengan lahirnya berbagai badan perjuangan lainnya di

bawah Komite van Aksi seperti API (Angkatan Pemuda Indonesia), BARA

(Barisan Rakyat Indonesia) dan BBI (Barisan Buruh Indonesia)

Di berbagai daerah kemudian juga berkembang badan-badan perjuangan.

Di Surabaya muncul BBI pada tanggal 21 Agustus 1945. Kemudian pada tanggal

25 Agustus 1945, dibentuk Angkatan Muda oleh Sumarsono dan Ruslan

Wijayasastra. Kedua tokoh ini kemudian membentuk PRI (Pemuda Republik

Indonesia) bersama Bung Tomo pada tanggal 23 September. Demikian halnya

yang terjadi di Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang, di sana juga muncul

berbagai badan perjuangan. Misalnya, Angkatan Muda dan Pemuda di Semarang,

Angkatan Muda di Surakarta, Angkatan Muda Pegawai Kesultanan atau dikenal

Pekik (Pemuda Kita Kesultanan) di Yogyakarta. Di Bandung berdiri Persatuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

134

Pemuda Pelajar Indonesia yang kemudian lebih dikenal dengan PRI (Pemuda

Republik Indonesia).

Selain itu, juga muncul Barisan Banteng, Pesindo (Pemuda Sosialis

Indonesia). BPRI (Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia), dan juga muncul

HizbullahSabilillah. Bahkan orang-orang luar Jawa yang berada di Jawa

membentuk badan perjuangan seperti KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia

Sulawesi) dan PIM (Pemuda Indonesia Maluku). Kemudian, muncul pula badan-

badan perjuangan yang lebih bersifat khusus, misalnya TP (Tentara Pelajar), TGP

(Tentara Genie Pelajar), dan TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar).

Selanjutnya berkembang pula kelaskaran.

7. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia

Sebagai negara yang wilayahnya luas, tentara mutlak diperlukan sebagai

benteng pertahanan. Sebutan TNI (Tentara Nasional Indonesia), lebih populer

dengan sebutan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Terbentuknya

TNI berpangkal dari maklumat pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat).

Kesatuan TKR kemudian berkembang menjadi TNI.

a. Badan Keamanan Rakyat

Beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan, Presiden Sukarno

masih bersikap hati-hati. Hal ini berkaitan dengan sikap Jepang yang tidak senang

kalau terjadi perubahan status quo (dari negara jajahan menjadi negara merdeka),

apalagi sampai memiliki tentara. Sejak Jepang menyerah kepada Sekutu, Jepang

harus menjaga Indonesia agar jangan sampai terjadi perubahan sampai Sekutu tiba

di Indonesia. Oleh karena takut kepada pemerintah Sekutu, maka Jepang bersikap

keras kepada Indonesia. Sikap keras dan ketidaksenangan Jepang terhadap

Indonesia, misalnya melucuti persenjataan dan sekaligus membubarkan Peta pada

tanggal 18 Agustus 1945. Jepang khawatir Peta akan menjelma menjadi tentara

Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Sukarno bersikap lebih hati-hati, agar

Republik Indonesia tetap dapat berlangsung.

Sikap Sukarno yang demikian itu tidak disenangi oleh para pemuda yang

lebih bersifat revolusioner. Oleh karena itu, para pemuda memelopori

pembentukan badan-badan perjuangan. Sampai akhir bulan Agustus 1945, sikap

hati-hati Sukarno masih tetap dipertahankan. Hal ini terbukti pada waktu diadakan

sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945. Untuk menghadapi situasi dalam sidang itu

diputuskan, untuk pembentukan BKR (Badan Keamanan Rakyat). BKR

merupakan bagian dari BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban Perang).

Tujuan dibentuknya BKR untuk memelihara keselamatan masyarakat dan

keamanan di berbagai wilayah. Oleh karena itu, BKR juga dibentuk di berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

135

daerah, namun harus diingat bahwa BKR bukan tentara. Jadi, sampai akhir bulan

Agustus 1945, Indonesia belum memiliki tentara.

b. Tentara Keamanan Rakyat

Angkatan Perang Inggris yang tergabung dalam SEAC (South East Asian

Command) mendarat di Jakarta pada tanggal 16 September 1945. Pasukan

ini dipimpin Laksamana Muda Lord Louis Mountbatten yang mendesak pihak

Jepang untuk mempertahankan status quo di Indonesia. Indonesiamasih

dipandang sebagai daerah jajahan seperti pada masa-masa sebelum 17 Agustus

1945.

Dengan demikian maka Jepang semakin keras dan berani untuk tetap

mempertahankan diri dan melawan gerakan para pemuda yang sedang melakukan

usaha perlucutan senjata dan perebutan kekuasaan. Pada tanggal 29 September

1945, mendarat lagi tentara Inggris yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip

Christison, panglima dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies).

Kedatangan tentara AFNEI ternyata diboncengi oleh tentara Belanda yang disebut

NICA (Netherlands India Civil Administration). Hal ini menimbulkan kemarahan

bagi bangsa Indonesia. Akhirnya, timbul berbagai insiden dan perlawanan

terhadap kekuatan asing, terutama terhadap Belanda. Dengan demikian ancaman

dari kekuatan asing semakin besar. Para pemimpin negara menyadari bahwa sulit

mempertahankan negara dan kemerdekaan tanpa suatu tentara atau angkatan

perang.

Sehubungan dengan itu, maka pemerintah memanggil bekas mayor KNIL,

Urip Sumoharjo dan ditugasi untuk membentuk tentara kebangsaan. Urip

Sumoharjo sejak zaman Belanda sudah memiliki pengalaman di bidang

kemiliteran. la termasuk lulusan pertama dari Sekolah Perwira di Meester

Cornelis yang didirikan Belanda. Kemudian, dikeluarkanlah Maklumat

Pemerintah pada tanggal 5 Oktober 1945 tentang pembentukan TKR (Tentara

Keamanan Rakyat). Adapun maklumat itu berbunyi sebagai berikut:

Untuk memperkuat perasaan keamanan umum, maka diadakan suatu

Tentara Keamanan Rakyat.

Jakarta, 5 Oktober 1945

Presiden Republik Indonesia

Soekarno

c. Dari TKR, TRI, ke TNI

Sejarah ketentaraan Indonesia terus mengalami perubahan pada masa awal

kemerdekaan. TKR dengan sebutan keamanan rakyat, dinilai hanya merupakan

kesatuan yang menjaga keamanan rakyat yang belum menunjukkan sebagai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

136

kesatuan angkatan bersenjata yang mampu melawan musuh dengan perang

bersenjata. Jenderal Sudirman ingin meninjau susunan dan tata kerja TKR.

Kemudian atas prakarsa Markas Tertinggi TKR, pemerintah mengeluarkan

Penetapan Pemerintah No.2/SD 1946 tanggal 1 Januari 1946. Isi dari Penetapan

Pemerintah itu adalah mengubah nama Tentara Keamanan Rakyat menjadi

Tentara Keselamatan Rakyat.

Kementerian Keamanan Rakyat diubah menjadi Kementerian Pertahanan.

Belum genap satu bulan, sebutan Tentara Keselamatan Rakyat diganti dengan TRI

(Tentara Republik Indonesia). Hal ini berdasarkan pada Maklumat Pemerintah

tertanggal 26 Januari 1946. Di dalam maklumat itu ditegaskan bahwa TRI

merupakan tentara rakyat, tentara kebangsaan, atau tentara nasional. Namun

dalam maklumat itu tidak menyinggung tentang kedudukan badan-badan

perjuangan atau kelaskaran di luar TKR.

Di dalam Lingkungan Markas Tertinggi, TRI kemudian disempurnakan

dengan dibentuknya TRI Angkatan Laut yang kemudian dikenal dengan ALRI

(Angkalan Laut Republik Indonesia) dan TRI Angkatan Udara yang dikenal

dengan AURI (Angkalan Udara Republik Indonesia).

B. Tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi

Banyak tokoh penting yang berperan di berbagai peristiwa di sekitar

Proklamasi. Beberapa tokoh penting itu antara lain sebagai berikut.

1. Ir. Sukarno:

Sukarno atau Bung Karno, lahir di Surabaya

tanggal 6 Juni 1901. Sudah aktif dalam berbagai

pergerakan sejak menjadi mahasiswa di Bandung. Tahun

1927, bersama kawankawannya mendirikan PNI. Oleh

karena perjuangannya, ia seringkali keluar-masuk

penjara. Kemudian pada zaman Jepang, ia pernah

menjadi ketua Putera, Chuo Sangi In dan PPKI, serta

pernah menjadi anggota BPUPKI. Begitu tiba di tanah

air, dari perjalanannya ke Saigon, Sukarno

menyampaikan pidato singkat. Isi pidato itu antara lain, pertanyataanbahwa

Indonesia sudah merdeka sebelum jagung berbunga. Hal ini semakin membakar

semangat rakyat Indonesia.

Bersama Moh. Hatta, Sukarno menjadi tokoh sentral yang terus didesak

oleh para pemuda agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, sampai

akhirnya ia harus diungsikan ke Rengasdengklok. Sepulangnya dari

Rengasdengklok ia bersama Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan teks

proklamasi, dan menuliskannya pada secarik kertas. Sukarno bersama Moh. Hatta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

137

diberi kepercayaan untuk menandatangani teks proklamasi tersebut. Tanggal 17

Agustus 1945, peranan Sukarno semakin penting. Secara tidak langsung ia terpilih

menjadi tokoh nomor satu di Indonesia. Sukarno dengan didampingi Moh. Hatta,

diberi kepercayaan membacakan teks proklamasi sebagai pernyataan

Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, Sukarno dikenal sebagai pahlawan

proklamator. Sukarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar.

2. Drs. Moh.Hatta

Tokoh lain yang sangat penting dalam berbagai

peristiwa sekitar proklamasi adalah Drs. Moh. Hatta.

la dilahirkan di Bukittinggi tanggal 12 Agustus

1902. Sejak menjadi mahasiswa di luar negeri, ia

sudah aktif dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia. Ia menjadi salah seorang pemimpin dan

ketua Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda.

Setelah di tanah air, ia aktif di PNI bersama Bung

Karno. Setelah PNI dibubarkan, Hatta aktif di PNI

Baru. Pada masa pendudukan Jepang, ia menjadi

salah seorang pemimpin PUTERA, menjadi anggota

BPUPKI dan wakil ketua PPKI. Saat menjabat

sebagai wakil PPKI, Moh. Hatta dan Sukarno

menjadi dwi tunggal yang sulit dipisahkan. Bersama Bung Karno, ia juga pergi

menghadap Terauchi di Saigon. Setelah pulang, Moh. Hatta menjadi salah satu

tokoh sentral yang terus didesak para pemuda agar bersama Sukarno bersedia

menyatakan proklamasi Indonesia secepatnya. Moh. Hatta melibatkan diri secara

langsung dan ikut andil dalam perumusan teks proklamasi. la juga ikut

menandatangani teks proklamasi. Pada peristiwa detik-detik proklamasi, Moh.

Hatta tampil sebagai tokoh nomor dua dan mendampingi Bung Karno dalam

pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, ia juga

dikenal sebagai pahlawan proklamator. la wafat pada tanggal 14 Maret 1980,

dimakamkan di pemakaman umum Tanah Kusir Jakarta.

3. Ahmad Subarjo

“Saya menjamin bahwa tanggal 17 Agustus 1945

akan terjadi proklamasi kemerdekaan Republik

Indonesia. Kalau Saudara-saudara ragu, nyawa sayalah

yang menjadi taruhannya”. Ucapan itu bukan main-main

bagi Ahmad Subarjo. Ucapan tersebut berhasil

meyakinkan Golongan Muda, bahwa para senior akan

melaksanakan proklamasi sesuai dengan desaka para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

138

pemuda. Menjadi taruhan untuk peristiwa yang sangat penting menunjukkan

bahwa Subarjo tidak menghitung jiwa dan raganya demi kemerdekaan Indonesia.

Kerelaan tokoh untuk mengorbankan diri demi bangsa dan negara adalah salah

satu teladan yang perlu selalu kita lakukan. Ahmad Subarjo lahir di Karawang

Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1896. la tutup usia pada bulan Desember 1978.

Pada masa pergerakan nasional ia aktif di PI dan PNI. Kemudian pada masa

pendudukan Jepang sebagai Kaigun, bekerja pada Kantor Kepala Biro Riset

Angkatan Laut Jepang pimpinan Laksamana Maeda. Ia juga sebagai anggota

BPUPKI dan PPKI. Ahmad Subarjo tidak hadir pada saat Bung Karno

membacakan teks proklamasi di Pegangsaan Timur No. 56. Tokoh Ahmad

Subarjo boleh dikatakan sebagai tokoh yang mengakhiri peristiwa

Rengasdengklok. Sebab dengan jaminan nyawa Ahmad Subarjo, akhirnya Ir.

Sukarno, Moh. Hatta dan rombongan diperbolehkan kembali ke Jakarta.

Sesampainya di Jakarta dini hari, di rumah Maeda dilaksanakan perumusan teks

proklamasi, Ahmad Subarjo secara langsung berperan aktif dan memberikan andil

pemikiran tentang rumusan teks proklamasi.

4. Sukarni Kartodiwiryo

Tokoh inilah yang sering menjadi

perdebatan para pembaca sejarah Indonesia

sekitar proklamasi kemerdekaan. Banyak yang

mengira tokoh ini perempuan, karena Sukarni

lebih banyak digunakan untuk nama perempuan

di Jawa Tengah. Sukarni Kartodiwiryo adalah

salah seorang pimpinan gerakan pemuda di masa

proklamasi. Tokoh ini dilahirkan di Blitar pada

tanggal 14 Juli 1916 dan meninggal pada tanggal

4 Mei 1971. Sejak muda, ia sudah aktif dalam

pergerakan politik. Semasa pendudukan Jepang, ia bekerja pada kantor berita

Domei. Kemudian aktif di dalam gerakan pemuda. Bahkan ia menjadi pemimpin

gerakan pemuda yang berpusat di Asrama Pemuda Angkatan Baru di Menteng

Raya 31 Jakarta. Sukarni merupakan pelopor penculikan Sukarno dan Moh. Hatta

ke Rengasdengklok. Ia juga tokoh yang mengusulkan agar teks proklamasi

ditandatangani oleh Sukarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. La juga

memimpin pertemuan untuk membahas strategi penyebarluasan teks proklamasi

dan berita tentang proklamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

139

C. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Sekutu dan

Belanda

1. Kedatangan Sekutu yang Memboncengi Belanda

Setelah PD II, terjadi perundingan Belanda dengan Inggris di London yang

menghasilkan Civil Affairs Agreement. Isinya tentang pengaturan penyerahan

kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda, khusus yang menyangkut

daerah Sumatra, sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan SEAC (South

East Asia Command). Di dalam perundingan itu dijelaskan langkah-langkah yang

ditempuh sebagai berikut.

1. Fase pertama, tentara Sekutu akan mengadakan operasi militer untuk

memulihkan keamanan dan ketertiban.

2. Fase kedua, setelah keadaan normal, pejabat-pejabat NICA akan mengambil

alih tanggung jawab koloni itu dari pihak Inggris yang mewakili Sekutu

Setelah diketahui Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus1945, maka

Belanda mendesak Inggris agar segera mensahkan hasil perundingan tersebut.

Pada tanggal 24 Agustus 1945, hasil perundingan tersebut disahkan. Berdasarkan

persetujuan Potsdam, isi Civil Affairs Agreement diperluas. Inggris bertanggung

jawab untuk seluruh Indonesia termasuk daerah yang berada di bawah

pengawasan SWPAC (South West Pasific Areas Command). Untuk melaksanakan

isi Perjanjian Potsdam, maka pihak SWPAC di bawah Lord Louis Mountbatten di

Singapura segera mengatur pendaratan tentara Sekutu di Indonesia. Kemudian

pada tanggal 16 September 1945, wakil Mountbatten, yakni Laksamana Muda

WR Patterson dengan menumpang Kapal Cumberland, mendarat di Pelabuhan

Tanjung Perak Surabaya. Dalam rombongan Patterson ikut serta Van Der Plass

seorang Belanda yang mewakili H.J. Van Mook (Pemimpin NICA). Setelah

informasi dan persiapan dipandang cukup, maka Louis Mountbatten membentuk

pasukan komando khusus yang disebut AFNEI (Allied Forces Netherlands East

Indiers) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Mereka

tergabung di dalam pasukan tentara Inggris yang berkebangsaan India, yang

sering disebut sebagai tentara Gurkha. Tugas tentara AFNEI sebagai berikut:

1. Menerima penyerahan kekuasaan tentara Jepang tanpa syarat.

2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.

3. Melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan ke

negerinya.

4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai, menciptakan ketertiban,

dan keamanan, untuk kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

140

5. Mengumpulkan keterangan tentang penjahat perang untuk kemudian diadili

sesuai hukum yang berlaku.

Pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI mendarat di Jakarta pada

tanggal 29 September 1945. Kekuatan pasukan AFNEI dibagi menjadi tiga divisi,

yaitu sebagai berikut:

a) Divisi India 23 di bawah pimpinan Jenderal DC Hawthorn. Daerah tugasnya

di Jawa bagian barat dan berpusat di Jakarta.

b) Divisi India 5 di bawah komando Jenderal EC Mansergh bertugas di Jawa

bagian timur dan berpusat di Surabaya.

c) Divisi India 26 di bawah komando Jenderal HM Chambers, bertugas di

Sumatra, pusatnya ada di Medan.

Kedatangan tentara Sekutu diboncengi NICA yang akan menegakkan

kembali kekuatannya di Indonesia. Hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap

Sekutu dan bersikap anti Belanda. Sementara Christison sebagai pemimpin

AFNEI menyadari bahwa, untuk menjalankan tugasnya tidak mungkin tanpa

bantuan pemerintah RI. Oleh karena itu, Christison bersedia berunding dengan

pernerintah RI. Kemudian, Christison pada tanggal 1 Oktober 1945 mengeluarkan

pernyataan pengakuan secara de facto tentang negara Indonesia. Namun, dalam

kenyataannya pernyataan tersebut banyak dilanggarnya.

2. Mempertahankan Kemerdekaan dengan Perlawanan Senjata

Kedatangan Sekutu di Indonesia menimbulkan berbagai reaksi dari

masyarakat Indonesia. Apalagi dengan memboncengnya Belanda yang ingin

menguasai kembali Indonesia. Hal ini mengakibatkan berbagai upaya

penentangan dan perlawanan dari masyarakat. Beberapa perjuangan dari rakyat

terjadi di beberapa daerah yaitu

1. Perjuangan rakyat Semarang dalam melawan tentara Jepang

2. Pengambil alihan kekuasaan Jepang di Yogyakarta

3. Perjuangan di Surabaya

4. Pertempuran Palagan Ambarawa

5. Bandung Lautan Api

3. Memperjuangkan Kemerdekaan Dengan Diplomasi

a. Perjanjian Linggajati

Perjanjian Linggarjati dilakukan pada tanggal 10-15 November 1946 di

Linggarjati, dekat Cirebon. Perjanjian tersebut dipimpin oleh Lord Killearn,

seorang diplomat Inggris. Pada tanggal 7 Oktober 1946 Lord Killearn berhasil

mempertemukan wakil-wakil pemerintah Indonesia dan Belanda ke meja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

141

perundingan yang berlangsung di rumah kediaman Konsul Jenderal Inggris di

Jakarta. Dalam perundingan ini masalah gencatan senjata yang tidak mencapai

kesepakatan akhirnya dibahas lebih lanjut oleh panitia yang dipimpin oleh Lord

Killearn. Hasil kesepakatan di bidang militer sebagai berikut:

Gencatan senjata diadakan atas dasar kedudukan militer pada waktu itu

dan atas dasar kekuatan militer Sekutu serta Indonesia. Dibentuk sebuah Komisi

bersama Gencatan Senjata untuk masalah-masalah teknis pelaksanaan gencatan

senjata. Hasil Perundingan Linggarjati ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947

di Istana Rijswijk (sekarang Istana Merdeka) Jakarta, yang isinya adalah sebagai

berikut:

1) Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah

kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura.

2) Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949.

3) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara

Indonesia Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat yang salah satu

bagiannya adalah Republik Indonesia.

4) Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan membentuk Uni

Indonesia – Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Perjanjian Linggarjati yang ditandatangani tanggal 15 November 1946

mendapat tentangan dari partai-partai politik yang ada di Indonesia. Sementara

itu, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6 tahun 1946 tentang

penambahan anggota KNIP untuk partai besar dan wakil dari daerah luar Jawa.

Tujuannya adalah untuk menyempurnakan susunan KNIP. Ternyata tentangan itu

masih tetap ada, bahkan presiden dan wakil presiden mengancam akan

mengundurkan diri apabila usaha-usaha untuk memperoleh persetujuan itu

ditolak.

Akhirnya, KNIP mengesahkan perjanjian Linggarjati pada tanggal 25

Februari 1947, bertempat di Istana Negara Jakarta. Persetujuan itu ditandatangani

pada tanggal 25 Maret 1947. Apabila ditinjau dari luas wilayah, kekuasaan

Republik Indonesia menjadi semakin sempit, namun bila dipandang dari segi

politik intemasional kedudukan Republik Indonesia bertambah kuat. Hal ini

disebabkan karena pemerintah Inggris, Amerika Serikat, serta beberapa negara-

negara Arab telah memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan

Republik Indonesia.

b. Perjanjian Renville

Perjanjian Renville diambil dari nama sebutan kapal perang milik Amerika

Serikat yang dipakai sebagai tempat perundingan antara pemerintah Indonesia

dengan pihak Belanda, dan KTN sebagai perantaranya. Dalam perundingan itu,

delegasi Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin dan pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

142

Belanda menempatkan seorang Indonesia yang bernama Abdulkadir

Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya. Penempatan Abdulkadir Wijoyoatmojo

ini merupakan siasat pihak Belanda dengan menyatakan bahwa pertikaian yang

terjadi antara Indonesia dengan Belanda merupakan masalah dalam negeri

Indonesia dan bukan menjadi masalah intemasional yang perlu adanya campur

tangan negara lain.

Setelah melalui perdebatan dan permusyawaratan dari tanggal 8 Desember

1947 sampai 17 Juni 1948 maka diperoleh persetujuan Renville. Isi perjanjian

Renville, antara lain sebagai berikut:

Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai dengan

terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).

Sebelum RIS dibentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya

kepada pemerintah federal.

RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan Negara Belanda dalam Uni

Indonesia-Belanda.

Republik Indonesia merupakan bagian dari RIS.

Kerugian-kerugian yang diderita bangsa Indonesia dari perjanjian Renville

adalah sebagai berikut:

Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya Negara Indonesia serikat melalui

masa peralihan.

Indonesia kehilangan sebagian daerahnya karena garis Van Mook terpaksa

harus diakui sebagai daerah kekuasaan Belanda.

Pihak republik harus menarik seluruh pasukannya yang ada di daerah

kekuasaan Belanda dan dari kantong-kantong gerilya masuk daerah RI.

Wilayah RI menjadi semakin sempit dan dikurung oleh daerah-daerah

kekuasaan Belanda.

Terjadi Hijrah TNI ke pusat pemerintahan di Yogyakarta.

Terjadinya pemberontakan DI/TII.

Terjadinya pemberontakan PKI di Madiun 1948.

c. Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian ini merupakan perjanjian pendahuluan sebelum KMB. Salah

satu kesepakatan yang dicapai adalah Indonesia bersedia menghadiri KMB yang

akan dilaksanakan di Den Haag negeri Belanda. Untuk menghadapi KMB

dilaksanakan konferensi inter Indonesia yang bertujuan untuk mengadakan

pembicaraan antara badan permusyawaratan federal (BFO/Bijenkomst Voor

Federal Overleg) dengan RI agar tercapai kesepakatan mendasar dalam

menghadapi KMB. Komisi PBB yang menangani Indonesia digantikan UNCI.

UNCI berhasil membawa Indonesia-Belanda ke meja Perjanjian pada tanggal 7

Mei 1949 yang dikenal dengan persetujuan Belanda dari Indonesia yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

143

Menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta.

Menghentikan gerakan militer dan membebaskan para tahanan republik.

Menyetujui kedaulatan RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.

Menyelenggarakan KMB segera sesudah pemerintahan RI kembali ke

Yogyakarta.

Persetujuan Indonesia dari Belanda meliputi sebagai berikut:

Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian

perang gerilya.

Bekerjasama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan

keamanan Bekerjasama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga

ketertiban dan keamanan.

Turut serta dalam KMB di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat

penyerahan kedaulatan yang sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia

Serikat dengan tidak bersyarat.

Peristiwa-peristiwa penting realisasi Roem-Royen Statement adalah sebagai

berikut:

Penarikan tentara Belanda secara bertahap dari Yogyakarta dari 24 Juni

sampai 29 Juni 1949.

Pemerintah RI kembali ke Yogyakarta tanggal 1 Juli 1949.

Presiden,wakil presiden dan para pejabat tinggi Negara kembali ke Yogyakarta

tanggal 6 Juli 1949.

Jendral Sudirman kembali ke Yogyakarta tanggal 10 Juli 1949.

d. Konfrensi Inter Indonesia

Konferensi Inter Indonesia merupakan konferensi yang berlangsung antara

negara Republik Indonesia dengan negara-negara boneka atau negara bagian

bentukkan Belanda yang tergabung dalam BFO (Bijenkomst Voor Federal

Overslag) Konferensi Inter Indonesia berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 19-

22 Juli 1949 yang dipimpin oleh Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta. Karena

simpati dari negara-negara BFO ini maka pemimpin-pemimpin Republik

Indonesia dapat dibebaskan dan BFO jugalah yang turut berjasa dalam

terselenggaranya Konferensi Inter-Indonesia. Hal itulah yang melatarbelakangi

dilaksanaklannya Konferensi Inter-Indonesia. Soekarno menyebut konferensi ini

sebagai “trace baru” bagi arah perjuangan Indonesia. Konferensi ini banyak

didominasi perbincangan mengenai konsep dan teknis pembentukan RIS,

terutama mengenai susunan kenegaraaan berikut hak dan kewajiban antara

pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Konferensi Inter-Indonesia penting untuk menciptakan kesamaan

pandangan menghadapi Belanda dalam KMB. Konferensi diadakan setelah para

pemimpin RI kembali ke Yogyakarta. Konferensi Inter-Indonesia I diadakan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

144

Yogyakarta pada tanggal 19 – 22 Juli 1949. Konferensi Inter-Indonesia I dipimpin

Mohammad Hatta. Konferensi Inter-Indonesia II diadakan di Jakarta pada tanggal

30 Juli – 2 Agustus 1949. Konferensi Inter-Indonesia II dipimpin oleh Sultan

Hamid (Ketua BFO).

Pembicaraan dalam Konferensi Inter-Indonesia hampir semuanya

difokuskan pada masalah pembentukan RIS, antara lain:

Masalah tata susunan dan hak Pemerintah RIS,

Kerja sama antara RIS dan Belanda dalam Perserikatan Uni.

Sedangkan hasil Konferensi Inter-Indonesia adalah disepakatinya beberapa

hal berikut ini.

Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat

(RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat).

RIS akan dikepalai oleh seorang Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang

bertanggung jawab kepada Presiden.

RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia

maupun dari kerajaan Belanda.

Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional, dan Presiden RIS

adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS.

Pembentukkan angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa

Indonesia sendiri. Angkatan Perang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS

dengan inti dari TNI dan KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya.

Sidang kedua Konferensi Inter Indonesia di selenggrakan di Jakarta pada

tanggal 30 Juli dengan keputusan sebagai berikut:

Bendera RIS adalah Sang Merah Putih

Lagu kebangsaan Indonesia Raya

Bahasa resmi RIS adalah Bahsa Indonesia

Presiden RIS dipilih wakil RI dan BFO.

e. KMB (Konfrensi Meja Bundar)

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari

Perundingan Roem-Royen. Sebelum KMB dilaksanakan, RI mengadakan

pertemuan dengan BFO (Badan Permusyawaratan Federal). Konferensi Meja

Bundar dilatarbelakangi oleh usaha untuk meredam kemerdekaan Indonesia

dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda mendapat kecaman

keras dari dunia internasional. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan

beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat

perundingan Linggarjati, perjanjian Renville, perjanjian Roem-van Roiyen, dan

Konferensi Meja Bundar.

Realisasi dari perjanjian Roem-Royen adalah diselenggarakannya

Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Konferensi tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

145

berlangsung selama 23 Agustus sampai 2 November 1949. Konferensi ini diikuti

oleh delegasi Indonesia, BFO, Belanda, dan UNCI. Delegasi Indonesia dipimpin

oleh Drs. Moh. Hatta. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid dari Pontianak.

Delegasi Belanda diketuai oleh J. H Van Maarseveen. Sebagai penengah adalah

wakil dari UNCI oleh Critley R. Heremas dan Marle Cochran. Hasil dari

persetujuan KMB adalah sebagai berikut:

Belanda menyerahkan dan mengakui kedaulatan Indonesia tanpa syarat dan

tidak dapat ditarik kembali

Indonesia akan berbentuk Negara serikat (RIS) dan merupakan uni dengan

Belanda.

RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi dan izin

baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.

RIS harus menanggung semua hutang Belanda yang dibuat sejak tahun 1942.

Status karisidenan Irian akan diselesaikan dalam waktu 1 tahun setelah

penyerahan kedaulatan RIS.

Makna dari Persetujuan KMB yaitu merupakan babak baru dalam perjuangan

sejarah Indonesia. Meskipun merupakan Negara serikat tetapi wilayahnya

hampir mencakup seluruh Indonesia. Eksistensi pemerintah RI di mata dunia

internasional makin kuat.

Konferensi Meja Bundar diikuti oleh perwakilan dari Indonesia, Belanda,

danperwakilan badan yang mengurusi sengketa antara Indonesia-Belanda. Berikut

ini paradelegasi yang hadir dalam KMB;

Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr.

Soepomo.

BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.

Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.

UNCI diwakili oleh Chritchley.

Setelah melakukan perundingan cukup lama, maka diperoleh hasil dari

konferensi tersebut. Hasil dari KMB adalah sebagai berikut:

Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember

1949.

Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun

setelah pengakuan kedaulatan RIS.

Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia

Belanda yang dikepalai Raja Belanda.

Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan

beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.

Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang

TentaraKerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

146

bahwa paraanggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan

TNI.

Konferensi Meja Bundar memberikan dampak yang cukup menggembirakan

bagi bangsa Indonesia. Karena sebagian besar hasil dari KMB berpihak pada

bangsa Indonesia, sehingga dampak positif pun diperoleh Indonesia.

Pelaksanan KMB dapat memberikan dampak bagi beberapa pihak.

Dampak dari Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia adalah sebagai berikut:

Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.

Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat

dimulai.

Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat.

Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Selain dampak positif, Indonesia juga memperoleh dampak negatif, yaitu

belum diakuinya Irian Barat sebagai bagian dari Indonesia. Sehingga Indonesia

masih berusaha untuk memperoleh pengakuan bahwa Irian Barat merupakan

bagian dari NKRI. Tanggal penyerahan kedaulatan oleh Belanda ini juga

merupakan tanggal yang diakui oleh Belanda sebagai tanggal kemerdekaan

Indonesia. Barulah sekitar enam puluh tahun kemudian, tepatnya pada 15 Agustus

2005, pemerintah Belanda secara resmi mengakui bahwa kemerdeekaan de

facto Indonesia bermula pada 17 Agustus 1945. Dalam sebuah konferensi di

Jakarta, Perdana Menteri Belanda Ben Bot mengungkapkan “Penyesalan

sedalam-dalamnya atas semua penderitaan” yang dialami rakyat Indonesia selama

empat tahun Revolusi Nasional, meski ia tidak secara resmi menyampaikan

permohonan maaf. Reaksi Indonesia kepada posisi Belanda umumnya positif;

menteri luar negeri Indonesia Hassan Wirayuda mengatakan bahwa, setelah

pengakuan ini, “akan lebih mudah untuk maju dan memperkuat hubungan

bilateral antara dua negara”. Tekait utang Hindia-Belanda, Indonesia membayar

sebanyak kira-kira 4 miliar gulden dalam kurun waktu 1950-1956 namun

kemudian memutuskan untuk tidak membayar sisanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

147

Lampiran 5a

(Lembar Wawancara Guru Mata Pelajaran)

Satuan Pendidikan : ………………………….

Narasumber : ………………………….

Guru Mata Pelajaran : ………………………….

Tanggal : ………………………….

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana karakteristik siswa kelas XI

IPS 2 secara umum?

2. Bagaimana siswa kelas XI IPS 2 dalam

menyikapi pembelajaran sejarah di kelas?

3. Bagaimana prestasi belajar sejarah siswa

kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan?

4. Bagaimana minat belajar siswa kelas XI

IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan pada saat

pembelajaran sejarah?

5. Model pembelajaran seperti apa yang

sering bapak gunakan untuk mengajar?

6. Bagaimana langkah-langkah yang bapak

lakukan ketika menerapkan model

pembelajaran tersebut?

7. Bagaimana kemampuan siswa dalam

menerima materi pelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

tersebut?

8. Apakah bapak sering mengalami kendala

dalam menerapkan metode atau model

pembelajaran?

9. Menurut bapak, bagaimana cara untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar

sejarah?

10. Apakah dalam pembelajaran sejarah,

bapak pernah menerapkan model

pembelajaran Talking Stick sebelumnya?

11. Sebagai guru sejarah apa harapan bapak

bagi pembelajaran sejarah di sekolah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

148

Lampiran 5b

(Lembar Wawancara Siswa)

Satuan Pendidikan : ………………………….

Kelas : ………………………….

Narasumber : ………………………….

No. Presensi : ………………………….

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa pendapat anda tentang pelajaran sejarah

dan apakah anda senang dengan pelajaran

sejarah?

2. Apakah dalam pembelajaran sejarah, guru

selalu menggunakan media dan model

pembelajaran?

3. Apa saja media dan model pembelajaran

yang pernah digunakan guru untuk

mengajar?

4. Apa pendapat anda saat guru menggunakan

media dan model pembelajaran saat

pelajaran sejarah?

5. Apakah anda ikut aktif dalam proses

pembelajaran sejarah di kelas? Apa

alasannya?

6. Apakah anda lebih memahami materi

pelajaran setelah guru menggunakan media

atau model pembelajaran? Apa alasannya?

7. Apakah nilai anda menjadi lebih baik dari

sebelumnya? Serta berapa nilai yang

diperoleh?

8. Apakah anda lebih berminat dan senang jika

pembelajaran sejarah menggunakan media

dan model pembelajaran? Apa alasannya?

9. Apa kesulitan yang anda alami saat proses

pembelajaran sejarah?

10. Sebagai siswa apa harapan anda untuk

pembelajaran sejarah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

149

Lampiran 6a

(Lembar Observasi On Task dan Off Task)

Satuan Pendidikan : ………………………..

Mata Pelajaran : ………………………..

Kelas : ………………………..

Alokasi Waktu : ………………………..

LEMBAR OBSERVASI SISWA ON TASK

No. Hal yang Diamati Jumlah

Siswa Persentase

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru

2. Siswa membaca LKS/ buku pelajaran yang

relevan

3. Siswa aktif bertanya

4. Siswa mengemukakan pendapat

5. Siswa menjawab pertanyaan

6. Siswa mencatat materi yang diajarkan guru

7. Siswa mengerjakan tugas dengan baik

8. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan

baik

LEMBAR OBSERVASI SISWA OFF TASK

No. Hal yang Diamati Jumlah

Siswa Persentase

1. Siswa mengobrol dengan teman

2. Siswa tidak mencatat materi penting

3. Siswa tidur di kelas

4. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru

5. Siswa keluar masuk kelas

6. Siswa bermain Hand Phone (HP)

7. Siswa melamun saat pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

150

Lampiran 6b

(Lembar Observasi Aspek Kooperatif)

Satuan Pendidikan : ………………………..

Mata Pelajaran : ………………………..

Kelas : ………………………..

Alokasi Waktu : ………………………..

No. Aspek Kooperatif yang Diamati Jumlah

Siswa Persentase

1. Bekerja sama dalam kelompok

2. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok

3. Menghargai pendapat teman

4. Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi

5. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok

6. Membantu anggota kelompok dalam

memecahkan masalah saat pembelajaran

7. Mengambil giliran saat diskusi

8. Bertanggung jawab terhadap kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

151

Lampiran 7a

(Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi I)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta Telepon (0274)376067 Faksimili 376067 Pos Kasihan 55181

Website : www.sma-tirtonirmolo.sch.id email : [email protected]

KISI-KISI SOAL SIKLUS I

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Hari/Tanggal : Sabtu/ 29 April 2017

Kelas/ Semester : XI IPS 2/ Genap Waktu : 10.30-12.00 WIB

Tahun Pelajaran : 2016/2017 Jumlah Soal : 30

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Soal Bentuk

Soal

No

Soal

Tingkat

Kesukaran

Menganalisis

peristiwa

pembentukan

pemerintahan pertama

Republik Indonesia

pada awal

kemerdekaan hingga

perjuangan

mempertahankan

kemerdekaan dari

ancaman Sekutu dan

Belanda

Pembentukan

pemerintahan RI

Siswa dapat menganalisis digantinya bunyi Pembukaan

UUD 45 mengenai agama PG 1 C4

Siswa dapat menunjukkan hasil sidang PPKI tanggal 19

Agustus 1945 PG 2 C1

Siswa dapat mengidentifikasi tugas pokok dari Komite

Nasional PG 3 C2

Siswa dapat mengidentifikasi tujuan pembentukkan PNI PG 4 C2

Siswa dapat menganalisis pembagian wilayah RI PG 5 C4

Siswa dapat mengidentifikasi hasil sidang PPKI tanggal

22 Agustus 1945 PG 6 C2

Siswa dapat menganalisis pernyataan yang benar terkait

BKR PG 7 C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

152

Siswa dapat menunjukkan beberapa perubahan dalam

UUD sebelum disahkan PG 8 C1

Siswa dapat menunjukkan perubahan dalam UUD

pembukaan alinea keempat sebelum disahkan PG 9 C1

Siswa dapat mengidentifikasi tugas dari Panitia Kecil PG 10 C2

Siswa dapat menunjukkan pembagian wilayah RI di

keputusan sidang hari kedua PPKI PG 11 C1

Siswa dapat menjelaskan tujuan dibentuknya Komite

Nasional PG 12 C1

Siswa dapat menjelaskan usulan-usulan di sidang KNIP

16 Oktober 1945 PG 13 C1

Siswa dapat menganalisis alasan kabinet pertama RI

ditentukan oleh presiden PG 14 C4

Siswa dapat mengidentifikasi partai-partai yang dibentuk

setelah Wakil Presiden mengeluarkan maklumat tanggal 3

November 1945

PG 15 C2

Siswa dapat menganalisis tugas dari Komite van Aksi PG 16 C4

Siswa dapat menganalisis penyebab usia kabinet

presidensial hanya berkisar satu tahun PG 17 C4

Tokoh

proklamator dan

tokoh lainnya

sekitar

proklamasi

Siswa dapat menganalisis tokoh yang mengakhiri

peristiwa Rengasdengklok PG 18 C4

Siswa dapat menyebutkan tokoh yang berperan penting

dalam menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan PG 18 C1

Siswa dapat mengidentifikasi peran tokoh Muwardi PG 20 C2

Siswa dapat menganalisis keteladan yang diberikan oleh

Soekarno PG 21 C4

Siswa dapat menganalisis makna yang dapat dipetik dari

Pembentukan Pemerintahan RI PG 22 C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

153

Siswa dapat menganalisis kegagalan pemilu 1946 PG 23 C4

Siswa dapat menyebutkan tanggal dibentuknya Partai

Khatolik Republik Indonesia (PKRI) PG 24 C1

Siswa dapat menganalisis sikap yang perlu ditunjukkan

masa sekarang berkaitan dengan peristiwa penculikan di

Rengasdengklok

PG 25 C4

Siswa dapat menganalisis alasan Soekarno membentuk

partai tunggal pada masa awal kemerdekaan U 1 C4

Siswa dapat menjelaskan keputusan sidang PPKI di hari

pertama U 2 C4

Siswa dapat menjelaskan pelajaran yang dapat diambil

dari tindakan para tokoh bangsa mengubah pembukaan

UUD 1945 sebagaimana tertuang dalam Piagam Jakarta

U 3 C4

Siswa dapat menganalisis alasan mendasar Sutan Sjahrir

memilih dan mendorong pemberlakuan sistem

pemerintahan parlementer

U 4 C4

Siswa dapat menjelaskan nilai yang dapat diambil dari

tokoh proklamasi yaitu Soekarno U 5 C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

154

Lampiran 7b

(Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi II)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta Telepon (0274)376067 Faksimili 376067 Pos Kasihan 55181

Website : www.sma-tirtonirmolo.sch.id email : [email protected]

KISI-KISI SOAL SIKLUS II

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Hari/Tanggal : Sabtu/ 20 Mei 2017

Kelas/ Semester : XI IPS 2/ Genap Waktu : 10.30-12.00 WIB

Tahun Pelajaran : 2016/2017 Jumlah Soal : 30

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Soal Bentuk

Soal

No

Soal

Tingkat

Kesukaran

Menganalisis

peristiwa

pembentukan

pemerintahan

pertama Republik

Indonesia pada

awal kemerdekaan

hingga perjuangan

mempertahankan

kemerdekaan dari

ancaman Sekutu

Perjuangan

mempertahankan

kemerdekaan dari

ancaman Sekutu

dan Belanda

Siswa dapat menjelaskan pengertian status quo yang

berkaitan dengan kedatangan Sekutu PG 1 C1

Siswa dapat menemukan kondisi sosial-politik

Indonesia yang tepat pasca kekalahan Jepang dala

Perang Asia Timur Raya

PG 2 C4

Siswa dapat mengidentifikasi tugas dari AFNEI di

Indonesia PG 3 C1

Siswa dapat menganalisis bukti awal kecurigaan

Indonesia terhadap NICA yang membonceng Sekutu PG 4 C4

Siswa dapat menunjukkan respon awal sekutu

menghadapi perlawanan rakyat Indonesia PG 5 C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

155

dan Belanda Siswa dapat mengidentifikasi faktor utama pertempuran

di Ambarawa PG 6 C1

Siswa dapat menunjukkan bentuk pengharagaan dari

kemenangan TKR dalam pertempuran Ambarawa PG 7 CI

Siswa dapat menemukan pemicu utama pertempuran di

Surabaya PG 8 C4

Siswa dapat mengemukakan upaya dalam melawan

Sekutu di Sulawesi Selatan PG 9 C2

Siswa dapat menentukan tokoh yang berperan dalam

melawan Sekutu di Jawa Barat PG 10 C3

Siswa dapat menjelaskan istilah puputan PG 11 C1

Siswa dapat menganalisis faktor utama meletusnya

perlawanan rakyat Bali terhadap Belanda PG 12 C4

Siswa menguraikan tindakan dari pasukan khusus

Belanda dibawah pimpinan Kapten Raymond

Westerling

PG 13 C2

Siswa dapat menjelaskan cara untuk mengatasi konflik

yang terjadi di Indonesia PG 14 C1

Siswa dapat mengidentifikasi tokoh yang mewakili

dalam perundingan Linggajati PG 15 C1

Siswa dapat menguraikan isi yang bukan merupakan

hasil Perjanjian Linggajati PG 16 C2

Siswa dapat menganalisis misi dari maneuver politik

Belanda PG 17 C4

Siswa dapat menunjukkan negara yang bereaksi keras

terhadap Agresi Militer Belanda I PG 18 C1

Siswa dapat menjelaskan tindakan yang dilakukan PBB

untuk menengahi konflik antara Indonesia dan Belanda PG 19 C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

156

Siswa dapat menjelaskan dampak Serangan Umum 1

Maret 1949 di mata dunia PG 20 C1

Siswa dapat menjelaskan makna dari adanya peristiwa

Yogya Kembali PG 21 C1

Siswa dapat menguraikan hasil Konferensi Inter

Indonesia PG 22 C2

Siswa dapat menyebutkan tanggal penyerahan

kedaulatan Belanda kepada Indonesia PG 23 C1

Siswa dapat menemukan keteladanan dari Jendral

Sudirman PG 24 C4

Siswa dapat menentukan cara dalam mengamalkan

nilai-nilai perjuangan masa revolusi PG 25 C3

Siswa dapat menjeleaskan kondisi Indonesia pada awal

kemerdekaan U 1 C1

Siswa dapat menganalisis perubahan sikap rakyat

Indonesia terhadap Sekutu U 2 C4

Siswa dapat mengidentifikasi peran PDRI dalam

mempertahankan dan menegakkan pemerintahan RI U 3 C1

Siswa dapat menguraikan isi Perjanjian Renville beserta

tanggapan rakyat Indonesia U 4 C2

Siswa dapat menganalisis nilai keteladan dari peristiwa

mempertahankan kemerdekaan Indonesia bagi

kehidupan

U 5 C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

157

Lampiran 8a

(Soal Uji Kompetensi 1)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta Telepon (0274)376067 Pos Kasihan 55181

Website : www.sma-tirtonirmolo.sch.id email : [email protected]

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Jurusan : XI/ IPS 2

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 29 April 2017

Waktu : 90 menit

A. PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN

MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, D ATAU E

PADA LEMBAR JAWAB YANG TERSEDIA UNTUK NOMOR 1 S/D 25 !

1. Para tokoh bangsa terutama yang beragama Islam setuju untuk mengganti

bunyi Pembukaan UUD 1945 sebagaimana tertera dalam Piagam Jakarta.

Selain dalam rangka menjaga persatuan bangsa, sikap itu juga

mencerminkan penghargaan serta toleransi terhadap …

A. Keberagaman

B. Jasa para pahlawan

C. Status sosial

D. Perbedaan ideologi

E. Perbedaan identitas

2. Salah satu hasil sidang PPKI yang diselenggarakan pada tanggal 19

Agustus 1945 adalah …

A. Pengesahan Undang-Undang Dasar

B. Pemilihan presiden dan wakil presiden

C. Pembagian wilayah Republik Indonesia

D. Pembentukkan DPR dan MPR

E. Pembentukan partai politik

3. Tugas pokok dari Komite Nasional yang dibentuk adalah …

A. Menjadi penasehat Presiden

B. Membantu kerja MPR

C. Mengawasi kerja MPR

D. Lembaga ad hoc penyusun undang-undang

E. Menyerap aspirasi masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

158

4. Sidang PPKI kedua juga memutuskan pembentukan Partai Nasional

Indonesia (PNI) yang tujuannya adalah …

A. Menjadikannya sebagai partai modern

B. Membangun manusia Indonesia yang tangguh

C. Menjadikan partai sebagai wadah aspirasi perjuangan

D. Menjadikannya sebagai partai tunggal

E. Sebagai wadah organisasi perjuangan baru

5. Keputusan untuk menetapkan wilayah Republik Indonesia menjadi 8

provinsi yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil dan Maluku dihasilkan melalui sidang

A. PPKI pertama

B. BPUPKI

C. Komite Nasional

D. Parlemen

E. PPKI kedua

6. Perhatikanlah pernyataan berikut ini

(1) Membentuk Komite Nasional

(2) Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)

(3) Mengesahkan Undang-Undang Dasar

(4) Membentuk Partai Nasional Indonesia

(5) Membentuk MPR dan DPR

Dari pernyataan di atas, hasil sidang PPKI yang diselenggarakan pada

tanggal 22 Agustus 1945 ditunjukkan pada nomor …

A. (1), (2), (3)

B. (1), (2), (4)

C. (2), (3), (4)

D. (2), (3), (5)

E. (3), (4), (5)

7. Informasi yang tidak tepat berikut ini terkait dengan lembaga yang disebut

Badan Keamanan Rakyat (BKR) adalah …

A. Awalnya bukan sebuah kesatuan militer yang resmi

B. Diisi anggota dari berbagai lembaga semi militer bentukan Jepang

C. Bertugas untuk mengawasi jalannya pemerintahan

D. Dibentuk melalui sidang PPKI

E. Bertugas untuk melawan tentara Sekutu yang membonceng NICA

8. Sebelum disahkan terdapat beberapa perubahan dalam UUD salah satunya

adalah …

A. Kata pembukaan diubah menjadi muqaddimah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

159

B. Pembukaan alinea keempat anak kalimat kemanusiaan yang adil dan

beradab diganti menjadi menurut kemanusiaan yang adil dan beradab

C. Pembukaan alinea keempat Ketuhanan Yang Maha Esa dihapus

D. Kata Muqqaddimah diubah menjadi Pembukaan

E. Pasal 6 Ayat (1) diubah menjadi Presiden ialah orang Indonesia Asli

dan Bergama Islam

9. Pembukaan UUD alinea keempat kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa

merupakan perubahan dari kalimat …

A. Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kewajiban menjalankan sunah

dan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

B. Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan berkewajiban menjalankan

syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

C. Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kewajiban mematuhi syariat Islam

bagi pemeluk-pemeluknya

D. Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kewajiban menjalankan syariat

Islam bagi pemeluk-pemeluknya

E. Kemanusiaan yang adil dan beradab

10. Sebelum sidang PPKI pertama ditutup, Presiden Soekarno menunjuk

Sembilan orang anggota sebagai Panitia Kecil dengan Otto Iskandardinata

sebagai ketuanya. Tugas Pantia Kecil yang dibentuk adalah …

A. Membahas hal-hal yang penting seperti HAM

B. Membahas hal-hal yang meminta perhatian mendesak seperti

pembagian wilayah negara, ekonomi dan kepolisian

C. Membahas hal-hal yang mendesak seperti pembagian wilayah negara,

hukum dan kebhinekaan

D. Mengawasi sistem pemerintahan Indonesia

E. Menjadi pendamping Presiden dalam melaksanakan tugas

11. Pada sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945 ditetapkan wilayah Republik

Indonesia meliputi delapan provinsi sekaligus menunjuk gubernurnya

salah satunya adalah …

A. Jawa Timur dengan gubernurnya yaitu Mr. Teuku Moh. Hasan

B. Sulawesi dengan gubernurnya yaitu Mr. I Gusti Ketut Pudja

C. Jawa Barat dengan gubernurnya yaitu Mas Sutardjo Kertohadikusumo

D. Bali dengan gubernurnya yaitu Mr. I Gusti Ketut Pudja

E. Papua dengan gubernurnya Raden Aryo

12. Presiden Soekarno yang memutuskan mendirikan tiga badan baru dalam

sidang ketiga PPKI salah satunya Komite Nasional yang tujuannya adalah

A. Menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasar kedaulatan

rakyat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

160

B. Mempermudah dalam menjalankan pemerintahan

C. Menyelenggarakan keamanan negara

D. Menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan asas demokrasi

E. Mengawasi jalannya kekuasaan menteri

13. Sidang KNIP yang dilaksanakan tanggal 16 Oktober 1945 bertempat di

Gedung Balai Muslimin Indonesia terdapat beberapa hal yang diusulkan

kepada Presiden yaitu …

A. KNIP agar diberi hak legislatif selama DPR dan MPR belum terbentuk

B. KNIP agar diberi hak prerogaatif saat DPR dan MPR dibentuk

C. DPR dan MPR dibentuk sesuai kriteria KNIP

D. KNIP diberi wewenang tertinggi di Indonesia

E. Perlu dibentuk KNIP di daerah

14. Pada sidang PPKI Presiden menetapkan 12 kementrian dalam kabinet dan

lembaga negara hal ini dikarenakan …

A. Presiden memiliki kekuasaan mengatur rakyatnya

B. Sistem kabinet pada saat itu adalah kabinet demokrasi

C. UUD tidak mencantumkan sistem kabinet

D. Kabinet presidensial merupakan pembentukan kabinet menjadi hak

prerogatif presiden

E. Kabinet presidensial merupak hak sepenuhnya menteri

15. BPKNIP mengusulkan perlu dibentuknya partai-partai politik, yang

kemudian ditindaklanjuti oleh Wakil Presiden dengan maklumat pada

tanggal 3 November 1945, beberapa partai politik yang dibentuk adalah …

A. Masyumi, PKI, PRS, Golkar

B. Parkindo, PSI, PDI, PAN

C. PKB, P3, PNI, PKRI

D. PSI, PKB, Masyumi

E. PBI, Partai Rakyat Jelata

16. Sukarni dan Adam Malik membentuk Komite van Aksi yang dimaksudkan

sebagai gerakan yang bertugas untuk …

A. Pelucutan sejata terhadap sekutu

B. Merebut kantor-kantor yang masih diduduki Belanda

C. Memberontak serdadu Jepang

D. Merebut instansi-insatnsi yang diduduki Jepang dan pelucutan senjata

terhadap serdadu Jepang

E. Mengamankan situasi politik

17. Usia kabinet Presidensial hanya bertahan sekitar setahun yaitu sejak 12

September 1945 sampai tanggal 29 Januari 1948, penyebabnya adalah …

A. Sejak tanggal 14 Desember 1945 sampai tanggal 30 Januari 1948

Indonesia menerapkan sistem Parlementer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

161

B. Mulai tanggal 14 November 1945 Indonesia telah menerapkan sistem

Parlementer

C. Adanya persamaan ideologi, paham serta pandangan politknya

D. Sistem parlementer jauh lebih rendah daripada presidensial

E. Adannya desakan untuk mengganti kepala negara

18. Peristiwa Rengasdengklok menjadi peristiwa yang menegangkan

menjelang Proklamasi, terdapat tokoh yang boleh dikatakan sebagai tokoh

yang mengakhiri peristiwa Rengasdengklok karena memberi jaminan

nyawa tokoh tersebut adalah …

A. Urip Sumoharjo

B. Supriyadi

C. Sukarni Kartodiwiryo

D. Ahmad Subarjo

E. Latif Hendraningrat

19. Seorang wartawan banyak melakukan kontak dengan pemuda di mana

datang ke rumah Maeda. Tidak hanya itu ia juga sangat berperan dalam

upaya penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,

wartawan tersebut adalah …

A. Sayuti Melik

B. Supriyadi

C. Drs. Moh. Hatta

D. Frans Sumarto Mendur

E. Burhanuddin Mohammad Diah

20. Salah satu tokoh yang bertugas dalam bidang pengaanan jalannya

upacaraProklamasi Indonesia di mana ia menugaskan anggota Barisan

Pelopor dan Pta untuk menjaga keamanan di sekitar kedaman Bung Karno

adalah …

A. Muwardi

B. B.M Moh. Diah

C. Syahruddin

D. S. Suhud

E. Supriyadi

21. Perumusan dasar negara Indonesia merupakan hasil yang melibatkan

banyak tokoh yang salah satunya adalah Soekarno. Keteladan yang dapat

diambil dari perjuangan Soekarno adalah …

A. Pantang mundur dan tidak menyerah

B. Mengutamakan eksistensi jati diri

C. Tidak kenal putus asa dalam mencapai tujuan pribadi

D. Menjadi pribadi yang unggul tanpa memperdulikan pendapat orang

lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

162

E. Berani dan rela berkorban untuk masyarakat

22. Di Jakarta para tokoh bangsa sibuk mencari format terbaik negara

Republik Indonesia yang baru merdeka terutama terkait dengan sistem

ketatanegaranya, hal ini memberi makna bahwa …

A. Jakarta memang patut untuk dijadikan Ibu Kota Indonesia

B. Menuju proses perubahan yang lebih baik dibutuhkan tenaga, kerja

keras, dan pemikiran bersama-sama

C. Daerah lain tidak perlu diperhatikan

D. Sistem ketatanegaraan Indonesia hanya digagas oleh para elit bangsa

E. Perjuangan untuk mencari istem ketatanegara hanya perlu dilakukan di

awal saja tanpa harus dipertahankan

23. Pemilu yang dijadwalkan pada bulan Januari 1946 tidak jadi

diselenggarakan salah satu faktor penyebab kegagalan adalah …

A. Pemerintah sudah siap dala segala aspek

B. Kondisi perekonomian negara yang tidak stabil

C. Pemerintah baru belum siap termasuk dalam hal perangkat undang-

undang Pemilu

D. Pemerintah sedang berfokus pada memajukan kesejahteraan rakyat

E. Adanya konflik eksternal

24. Partai Khatolik Republik Indonesia atau biasa disebut PKRI berdiri pada

tanggal …

A. 8 Desember 1945

B. 10 Desember 1945

C. 10 November 1945

D. 8 November 1945

E. 20 November 1945

25. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta menunjukkan sikap simpatik saat diculik oleh

kelompok pemuda ke Rengasdengklok dan demi persatuan dan

kepentingan bangsa kedua tokoh ini dengan jiwa besar mengikuti

keinginan para pemuda. Keteladanan yang dapat kita ambil adalah …

A. Berani melawan kesewenang-wenangan

B. Selalu lari dalam menghadapi desakan pihak lain

C. Bersikap nonkooperatif

D. Mengalah demi kepentingan yang lebih besar lebih baik daripada

bersikap egois dan menang sendiri

E. Tidak peduli akan adanya peristiwa penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

163

B. Essay

1. Analisislah mengapa Presiden Soekarno membentuk partai tunggal pada

masa awal kemerdekaan!

2. Jelaskan hasil keputusan dari sidang PPKI di hari pertama tanggal 18

Agustus 1945!

3. Pelajaran apa yang dapat anda petik dari tindakan dan sikap para tokoh

bangsa mengubah Pembukaan UUD 1945 sebagaimana tertuang dalam

Piagam Jakarta? Apakah tindakan dan sikap tersebut memiliki relevansi

dengan kehidupan kita sebagai bangsa saat ini? Jelaskan!

4. Analisislah alasan mendasar Sutan Sjahrir memilih dan mendorong

pemberlakuan sistem pemerintahan parlementer!

5. Jelaskan keteladan yang dapat diambil dari Ir. Soekarno untuk kehidupan

anda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

164

KUNCI JAWABAN UH SIKLUS I

A. Pilihan Ganda

1. A 6. B 11. C 16. D 21. A

2. C 7. C 12. A 17. B 22. B

3. A 8. D 13. A 18. D 23. C

4. D 9. D 14. D 19. E 24. A

5. E 10. B 15. E 20. A 25 D

B. Essai

1. Presiden Soekarno membentuk partai tunggal pada masa awal kemerdekaan

dikarenakan bahwa Indonesia yang baru saja merdeka masih rawan dengan

pemberontakan baik dari pihak dalam negeri maupun ancaman dari invasi

luar. Oleh karena itu, dibutuhkan satu partai yang dapat menyetukan seluruh

elemen bangsa.

2. Hasil dari keputusan sidang PPKI ynag pertama adalah

(1) Mengesahkan dan menetapkan Undang-UndangDasar sebaga konstitusi

negara yang kelak disebut UUD 1945.

(2) Memilih Ir. Soekarno sebgai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil

presiden. Hal itu berarti Indonesia menerapkan sistem pemerintahan

presidensial

(3) Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah komite

nasional.

3. Pelajaran atau nilai yang dapat dipetik dari tindakan dan sikap para tokoh

bangsa mengubah Pembukaan UUD 1945 sebagaimana tertuang dalam

Piagam Jakarta adalah menanamkan jiwa besar untuk mengalah demi

kepentingan bersama. Manusia yang selalu hidup secara sosial harus

berdampingan dengan individu lain maka sikap egois dan hanya

mementingkan kepentingan sendiri seharusnya dikurangi. Selanjutnya sikap

untuk menghargai sesama umat manusia dalam bidang apapun tertutama

menyangkut agama maupun keyakinan harus dijunjung dan

diimplementasikan.

Tindakan dan sikap para tokoh bangsa memiliki relevansi dengan kehidupan

sekarang mengingat resistensi dan rapuhnya sikap toleransi terhadap sesama

manusia. Seharusnya keteladanan para tokoh bangsa dapat kita aplikasikan

dengan cara berlaku adil, saling menghormati dan menerima perbedaan yang

ada di negeri kita karena Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

165

4. Sidang pertama Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dilaksanakan

karena dilatarbelakangi adanya petisi yang diajukan Sutan Sjahir dan

kelompoknya yang berisi desakan perubahan sistem pemerintahan. Sjahir

lebih memilih sistem parlementer bukan presidensial. Menurutnya selain

karena kekuasaan presiden terlalu besar melalui sistem presidensial,

setidaknya dalam praktiknya pada waktu itu sistem parlementer diyakini lebih

cocok untuk kondisi Indonesia yang memiliki beragam ideologi, paham serta

pandangan politiknya.

5. (1) Selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Pada saat proses

perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Soekarno dan tokoh kemerdekaan

Indonesia lainnya mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat demi

keutuhan bangsa dan negara Indonesia yang baru berdiri

(2) Meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.

Meskipun masing-masing tokoh memiliki pendapat yang berbeda-beda

namun akhirnya Soekarno dan tokoh bangsa lainnya dapat menghasilkan

keputusan bersama yang diterima & dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh

tanggung jawab.

(3) Memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan. Soekarno dan tokoh

bangsa lainnya memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang

merupakan kekuatan batin dalam merebut kemerdekaan dan menegakkan

kedaulatan rakyat.

(4) Berani dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara. Soekarno

terkenal sebagai orator yang ulung. Pidato-pidato mampu membangkitkan

semangat rakyat untuk berjuang merebut kemerdekaan. Dengan tuduhan

menghasut rakyat untuk memberontak, pada akhir Desember 1929 Soekarno

ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.

(5) Pantang mundur dan tidak kenal menyerah. Perumusan dasar negara

Indonesia merupakan hasil kerja keras yang melibatkan banyak tokoh

diantaranya Soekarno. Beliau berjuang keras tanpa kenal menyerah dengan

tulus ikhlas, tanpa pamrih dan penuh semangat untuk merumuskan dasar

Negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

166

Lampiran 8b

(Soal Uji Kompetensi 2)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta Telepon (0274)376067 Pos Kasihan 55181

Website : www.sma-tirtonirmolo.sch.id email : [email protected]

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Jurusan : XI/ IPS 2

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 20 Mei 2017

Waktu : 90 menit

A. PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN

MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, D ATAU E

PADA LEMBAR JAWAB YANG TERSEDIA UNTUK NOMOR 1 S/D 25 !

1. Berakhirnya Perang Dunia II membuat Jepang akhirnya menyerah kepada

Sekutu. Sambil menunggu tentara Sekutu datang ke Indonesia untuk

menerima penyerahan kekuasaan atas Indonesia, Sekutu memerintahkan agar

Jepang mempertahankan Indonesia dalam keadaan status quo yang artinya …

A. Jepang tetap mempertahankan kekuasaannya di Indonesia

B. Indonesia dibebaskan untuk menentukan pilihan

C. Status Jepang di Indonesia menunggu keputusan Sekutu

D. Seluruh pasukan Jepang harus kembali ke Jepang

E. Menjaga dan tidak mengubah segala bentuk kondisi yang ada di Indonesia

2. Pernyataan berikut ini yang tidak tepat terkait dengan kondisi sosial-politik di

Indonesia pasca kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya atau Perang

Pasifik adalah …

A. Kendali Sekutu atas wilayah Indonesia diserahkan kepada Inggris

B. Terjadi perlucutan terhadap aset-aset dan prajurit Jepang

C. AFNEI diserahi tugas untuk membonceng NICA

D. Kedatangan Sekutu awalnya disambut dengan baik

E. NICA ditugaskan untuk mengambil alih kekusaan atas nama sekutu

3. Pernyataan berikut ini yang tidak tepat terkait dengan tugas AFNEI (Allied

Forces East Indies) di Indonesia adalah …

A. Mengadili penjahat-penjahat perang Jepang

B. Membebaskan tawanan perang Jepang

C. Melucuti dan memulangkan tentara Jepang ke negaranya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

167

D. Menjamin kondisi damai

E. Menerima penyerahan Jepang

4. Bukti awal yang membenarkan kecurigaan Indonesia bahwa NICA

membonceng tentara Sekutu untuk menyelenggarakan pemerintahan sipil di

Indonesia atas nama Belanda adalah …

A. Sebagian besar pasukan Inggris adalah orang-orang NICA

B. Bekas anggota KNIL yang dibebaskan dipersenjatai oleh NICA

C. Pasukan Inggris mengenakan seragam NICA

D. NICA ikut melucuti aset-aset serta prajurit Jepang

E. AFNEI terang-terangan mendukung misi NICA

5. Sepak terjang Sekutu di Indonesia memicu perlawanan dari rakyat yang

dipelopori para pemuda. Respon awal sekutu menghadapi perlawanan rakyat

Indonesia umumnya berupa …

A. Menyerukan gencatan senjata

B. Melakukan aksi teror terhadap rakyat

C. Mengultimatum para pemuda untuk menyerahkan senjata

D. Menangkap tokoh-tokoh pemuda untuk menyerahkan senjata

E. Melakukan serangan balik secara masif

6. Faktor utama meletusnya pertempuran di Ambarawa pada tanggal 20

November 1946 adalah …

A. Sekutu melanggar kesepakatan

B. NICA membonceng pasukan Sekutu

C. Sekutu tidak mengakui eksistensi TKR

D. TKR tidak percaya pada komitmen Sekutu

E. Sekutu mengambil alih pemerintahan di Jawa Tengah

7. Kemenangan TKR dalam pertempuran di Ambarawa diabadiakan dengan

didirikannya …

A. Tugu Muda

B. Monumen Garuda Wisnu Kencana

C. Tugu Pahlawan

D. Monumen Palagan Ambarawa

E. Monumen Hari Juang Kartika

8. Pemicu utama serangan secara besar-besaran Sekutu terhadap para pemuda

dan rakyat Surabaya pada bulan November 1945 adalah …

A. Terbunuhnya pimpinan tentara Sekutu A.W.S. Mallaby

B. Tewasnya beberpa tentara Sekutu di Jembatan Merah

C. Serangan para pemuda ke Pelabuhan Tanjung Perak

D. Seruan perlawanan oleh Gubernur Soeryo

E. Pidato privokatif Bung Tomo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

168

9. Salah satu upaya untuk memperkuat perlawanan terhadap Sekutu di Sulawesi

Selatan adalah keluarnya petisi yang diprakarsai oleh dr. Sam Ratulangi. Petisi

ini berisi …

A. Seruan kepada Sekutu untuk menyingkir dari wilayah Indonesia

B. Seruan kepada Sekutu untuk menyingkir dari wilayah Sulawesi Selatan

C. Dukungan rakyat Sulawesi terhadap kemerdekaan Indonesia

D. Dukungan moral rakyat Sulawesi terhadap PPKR

E. Seruan kepada seluruh rakyat Sulawesi untuk mengangkat senjata

10. Perhatikan nama-nama pejuang dibawah ini!

(1) Kol. Isdiman

(2) Moh. Toha

(3) Emmy Saelan

(4) Achmad Tahir

(5) A. Rivai

Dari nama-nama di atas pejuang yang terkait erat dengan perlawanan terjadap

Sekutu di Jawa Barat ditunjukkan pada nomor …

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

11. Istilah puputan mengacu pada suatu semangat perjuangan melawan penjajah

yang ditunjukkan oleh rakyat di …

A. Jawa Tengah

B. Bali

C. Sulawesi Selatan

D. Jawa Barat

E. Jawa Timur

12. Perang melawan Belanda pasca-proklamasi kemerdekaan terjadi juga di Bali.

Faktor utama meletusnya perlawanan rakyat Bali terhadap Belanda adalah …

A. Bali tidak menjadi bagian dari Indonesia

B. Belanda melanggar hak tawan Karang raja-raja Bali

C. Belanda tidak menghormati tradisi puputan

D. Belanda tidak mengakui Negara Indonesia Timur

E. Rakyat Bali marah atas penangkapan I Gusti Ngurah Rai

13. Di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling pasukan khusus Belanda

bertindak kejam dan tidak berperikemanusiaan di Sulawesi Selatan pada bulan

Desember 1946. Hal ini ditunjukkan oleh kenyataan bahwa pasukan ini …

A. Mempelajari cara-cara Gestapo pada masa Perang Dunia I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

169

B. Menangkap dan membunuh setiap orang yang mereka curigai sebagai

musuh

C. Mengeksekusi R.W. Monginsidi oleh regu tembak tanpa proses pengadilan

D. Menembak setiap pejuang Indonesia tak peduli jenis kelamin dan usianya

E. Menumpas pemberontakkan (counter insurgency) rakyat Sulawesi Selatan

14. Dalam rangka mengatasi konflik yang terjadi di Indonesia, pemerintah

Indonesia dan Sekutu sepakat untuk mengadakan perundingan. Perundingan

sebagai cara untuk menyelesaikan konflik atau sengketa antar negra disebut

juga strategi …

A. Diplomatik

B. Mediasi

C. Diplomasi

D. Arbitrasi

E. Kompromi

15. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar tersebut menunjukkan salah satu tokoh yang

mewakili Indonesia dalam Perundingan Linggajati, tokoh

tersebut adalah …

A. Moh. Roem

B. Agus Salim

C. Susanto Tirtoprodjo

D. Dr. A.K Gani

E. Sutan Sjahrir

16. Perhatikan data di bawah ini

(1) Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah

kekuasaan meliputi Sumatera, Jawad dan Madura

(2) Belanda harus meninggalkan wilayah Sumatera, Jawa dan Madura paling

lambat tanggal 1 Januari 1949

(3) Pihak Indonesia menyetujui dibentuknya negara serikat dengan nama

Republik

(4) RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Serikat

(5) Uni Indonesia-Belanda diketuai oleh Ratu Belanda

Dari data di atas yang bukan termasuk butir Perjanjian Linggajati ditunjukkan

pada nomor …

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

170

17. Perbedaan penafsiran terkait dengan hasil Perundingan Linggajati memicu

ketegangan baru antara Indonesia dan Belanda. Hal itu menjadi alasan

Belanda melancarkan agresi pertamanya pasca proklamasi kemerdekaan. Misi

dasar di balik semua maneuver politik Belanda ini adalah …

A. Merebut kembali daerah-daerah perkebunan yang kaya serta sumber

tambang minyak

B. Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Belanda telah menguasai

kembali Indonesia

C. Membalas dendam atas perlawanan-perlawanan Indonesia terhadap Sekutu

dan NICA

D. Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia belum bisa

mengatur dirinya sendiri

E. Memperlihatkan supremasi militer Belanda kepada rakyat pribumi

Indonesia

18. Agresi Militer Belanda I memicu reaksi keras khususnya dua negara sahabat

Indonesia. Mereka menyerukan agar masalah ini dibahas dalam pertemuan

Dewan Keamanan PBB. Negara-negara tersebut adalah …

A. India dan Pakistan

B. Pakistan dan Filipina

C. Birma dan India

D. Pakistan dan Australia

E. India dan Australia

19. Dewan Keamanan PBB menengahi konflik antara Indonesia dan Belanda

dengan melakukan hal berikut yaitu …

A. Mengirimkan pasukan perdamaian ke Indonesia

B. Mendesak Belanda menarik kembali pasukannya

C. Menyerukan gencatan senjata

D. Memprakarsai Perjanjian Renville

E. Membentuk Komisi Tiga Negara

20. Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dilancarkan oleh TNI membuka mata

dunia bahwa hal yang sebenarnya adalah …

A. Propaganda Sekutu membantu Belanda

B. RI dan TNI sudah dihapuskan oleh Belanda

C. Belanda bersedia melaksanakan resolusi DK PBB

D. Propaganda Belanda sama sekali tidak dapat dibenarkan

E. Belanda bersedia berdiplomasi

21. Setelah perjanjian Roem Royen dilaksanakan suatu kesepakatan di mana

pasukan Belanda ditarik mundur ke luar Yogyakarta. Setelah itu TNI

memasuki wilayah Yogyakarta. Peristiwa keluarnya tentara Belanda dan

masuknya TNI ke Yogyakarta dikenal dengan peristiwa …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

171

A. Monumen Yogya Kembali

B. Nasionalisme

C. Yogya Kembali

D. Agresi Militer Belanda I

E. Agresi Militer Belanda II

22. Hasil dari Konferensi Inter Indonesia yang dilaksanakan pada bulan Juli dan

Agustus 1949 di Yogyakarta adalah …

A. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan baik dari RI maupun dari

Sekutu

B. Pembentukan Angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa

Belanda sendiri

C. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia

Serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme

D. RIS akan dikepalai oleh seorang raja dibantu oleh menteri-menteri yang

bertanggung jawab pada raja

E. RIS memiliki angkatan perang daerah yang diakui oleh negara lain

23. Penyerahan kedaulatan Belanda kepada Indonesia dilakukan pada tanggal …

A. 27 Desember 1949

B. 26 Desember 1949

C. 23 Januari 1950

D. 27 November 1949

E. 26 November 1949

24. Jendral Sudirman merupakan salah satu tokoh revolusi kemerdekaan

Indonesia yang memiliki keteladanan untuk dicontoh dan diimplementasikan,

keteladan tersebut adalah …

A. Tidak pernah takut meski didesak keadaan

B. Menjaga amanat dengan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab

sepenuhnya

C. Mengasah pemikiran demi mencapai kekuasaan

D. Membentuk kelompok sesuai dengan pemikirannya

E. Mudah terpengaruh dengan kekuasaan

25. Mengamalkan nilai-nilai perjuangan masa revolusi dapat ditempuh dengan

cara …

A. Menjaga persatuan dan kesatuan terhadap suku, agama dan ras yang sama

B. Rela berkorban dengan memberi syarat tertentu

C. Membantu orang lain dengan mengharapkan pujian

D. Saling memahami dan menghargai antar sesama umat manusia dalam

bidang keyakinan agama

E. Cinta pada tanah air yang hanya memiliki ideologi sesuai dengan

keinginan pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

172

B. Essai

6. Jelaskan keadaan Indonesia pada awal kemerdekaan!

7. Analisislah mengapa rakyat Indonesia yang pada mulanya menerima

kedatangan Sekutu dengan baik menjadi berbalik arah melawan Sekutu!

8. Identifikasikan peran PDRI dalam mempertahankan dan menegakkan

pemerintahan RI!

9. Uraikan isi Perjanjian Renville beserta tanggapan rakyat Indonesia!

10. Jelaskan nilai keteladan dari peristiwa-peristiwa mempertahankan

kemerdekaan Indonesia yang dapat diambil bagi kehidupan anda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

173

KUNCI JAWABAN ULANGAN SIKLUS II

A. Pilihan Ganda

1. E 6. A 11. B 16. D 21. C

2. C 7. D 12. A 17. A 22. C

3. A 8. A 13. B 18. E 23. A

4. B 9. C 14. C 19. C 24. B

5. C 10. B 15. E 20. D 25. D

B. Esai

1. Secara politis keadaan Indonesia pada awal kemerdekaan belum begitu

mapan. Ketegangan, kekacauan, dan berbagai insiden masih terus terjadi.

Hal ini tidak lain karena masih ada kekuatan asing yang tidak rela kalau

Indonesia merdeka. Kondisi perekonomian negara masih sangat

memprihatinkan, sehingga terjadi inflasi yang cukup berat. Hal ini dipicu

karena peredaran mata uang rupiah Jepang yang tak terkendali, sementara

nilai tukarnya sangat rendah. Permerintah RI sendiri tidak bisa melarang

beredarnya mata uang tersebut, mengingat Indonesia sendiri belum

memiliki mata uang sendiri. Struktur kehidupan masyarakat mulai

mengalami perubahan, tidak ada lagi diskriminasi. Semua memiliki hak

dan kewajiban yang sama. Sementara dalam hal pendidikan, pemerintah

mulai menyelenggarakan pendidikan yang diselaraskan dengan alam

kemerdekaan. Menteri Pendidikan dan Pengajaran juga sudah diangkat.

2. Kedatangan tentara Sekutu pada awalnya diterima dengan baik oleh rakyat

Indonesia karena memiliki tujuan untuk menerima penyerahan kekuasaan

dari tanagan Jepang, membebaskan tawanan perang Jepang, menangkap

para penjahat perang Jepang serta memelihara kondisi damai yang

kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil. Namun, rakyat Indonesia

berbalik untuk memusuhi Sekutu karena pemerintah sipil yang dimaksud

oleh Sekutu dalam tujuannya dating ke Indonesia adalah NICA yang

beranggotakan orang-orang Belanda. Rakyat Indonesia menolak dengan

tegas apabila kemerdekaan Indonesia diusik dan direbut kembali oleh

Belanda.

3. Peranan PDRI antara lain sebagai berikut. PDRI dapat berfungsi sebagai

mandataris kekuasaan pemerintah RI dan berperan sebagai pemerintah

pusat. PDRI juga berperan sebagai kunci dalam mengatur arus informasi,

sehingga mata rantai komunikasi tidak terputus dari daerah yang satu ke

daerah yang lain. PDRI juga berhasil menjalin hubungan dan berbagi tugas

dengan perwakilan RI di India. Dari India informasi-informasi tentang

keberadaan dan perjuangan bangsa dan negara RI dapat disebarluaskan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

174

berbagai penjuru. Terbukalah mata dunia mengenai keadaan RI yang

sesungguhnya.

4. Perundingan Renville menghasilkan beberapa keputusan, yaitu 1) Pihak

Indonesia menyetujui dibentuknya Negara Indonesia serikat pada masa

peralihan sampai pengakuan kedaulatan, 2) Belanda bebas membentuk

Negara-negara federal di daerah-daerah yang didudukinya dengan melalui

jajak pendapat terlebih dahulu, 3) Pemerintah Indonesia bersedia menarik

pasukannya serta mengosongkan daerah-daerah di belakang garis Van

Mook untuk kemudian masuk ke wilayah Indonesia. Selain itu,

perundingan ini mengundang reaksi keras baik dari rakyat Indonesia,

Politikus, maupun TNI. Hal ini dikarenakan, wilayah Indonesia semakin

sempit dan hanya sebesar daun lontar serta pemerintah dinilai gagal dalam

perjuangan diplomasi.

5. a. Nilai Persatuan, adalah nilai yang sangat penting di dalam setiap bentuk

perjuangan. Semua organisasi atau kekuatan yang ada, sekalipun dengan

paham/ideologi atau organisasi yang berbeda, namun tetap bersatu dalam

menghadapi kaum penjajah untuk mencapai kemerdekaan.

b. Rela Berkorban dan Tanpa Pamrih. Disini Para pemimpin, rakyat, dan

para pejuang pada umumnya benar-benar rela berkorban tanpa pamrih.

Mereka telah mempertaruhkan jiwa dan raganya, mengorbankan waktu

dan harta bendanya, demi perjuangan kemerdekaan.

c. Nasionalisme Rasa cinta pada tanah air merupakan faktor pendorong

yang sangat kuat bagi para pejuang kita untuk berjuang di medan laga.

Timbullah semangat patriotisme di kalangan para pejuang kita untuk

melawan penjajah.

d. Saling MenghargaiDi dalam perjuangan mencapai dan

mempertahankan kemerdekaan, diperlukan saling pengertian dan sikap

saling menghargai di antara para pejuang. Sebagai contoh perbedaan

pandangan antara pemuda (Syahrir dkk.) dengan Bung Karno-Bung Hatta

dari golongan tua, tetapi karena saling pengertian dan saling menghargai,

maka kesepakatan dapat tercapai. Teks proklamasi dapat diselesaikan dan

kemerdekaan dapat diproklamasikan, adalah bukti nyata sebuah

kekompakan dan saling pengertian di antara para tokoh nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

175

LAMPIRAN 9

(Kisi-kisi Instrumen Minat)

KISI-KISI MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA

Variabel Sub

Variabel Aspek Indikator

Item No.

Item (+) (-)

Minat

Belajar Minat

Minat

Intrinsik

Senang

Saya senang membaca biografi tokoh

sejarah

Saya tidak senang membaca biografi

tokoh sejarah 1, 39

Saya sangat senang ketika menonton film

sejarah

Saya tidak terlalu senang ketika

menonton film sejarah 11, 24

Saya senang membaca artikel yang

berkaitan dengan sejarah

Saya tidak senang membaca artikel

yang berkaitan dengan sejarah 12,13

Saya senang menulis artikel popular sejarah

karena dapat menambah ketrampilan

Saya malas untuk menulis artikel

popular sejarah 2, 16

Rasa ingin tahu

Saya selalu menggali pemahaman sejarah

dengan membaca buku pelajaran sejarah

Saya hanya membaca buku pelajaran

sejarah jika disuruh oleh guru 18, 4

Saya selalu mencari informasi sejarah

dengan membaca koran tentang sejarah

Menurut saya membaca koran

sejarah sudah ketinggalan jaman 26, 23

Saya ingin mengunjungi situs sejarah di

sekitar tempat tinggal

Saya tidak peduli akan adanya situs

sejarah di sekitar tempat tinggal 40, 17

Perhatian

Saya selalu mendengarkan penjelasan guru

saat pelajaran sejarah

Saya bosan mendengarkan

penjelasan guru saat pelajaran sejarah 3, 32

Saat diskusi saya selalu mendengarkan

teman yang mengungkapkan pendapatnya

Saya acuh ketika teman

mengungkapkan pendapatnya 19, 5

Saya sering menulis catatan pelajaran

sejarah ketika guru menjelaskan

Saya jarang menulis catatan pelajaran

sejarah 15, 34

Saya menonton video pembelajaran sejarah

dengan cermat

Saya memilih bermain handphone

daripada menonton video sejarah

yang ditayangkan guru

6, 14

Kesadaran

Menurut saya membaca majalah tentang

sejarah sangat bermanfaat karena

menambah wawasan

Saya merasa membaca majalah yang

berkaitan dengan sejarah hanya

membuang waktu

7, 30

Saya selalu membuat rangkuman materi Rangkuman materi sejarah tidak 28, 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

176

sejarah untuk mempermudah dalam belajar perlu dibuat karena menurut saya

sejarah hanya untuk dihafalkan

Saya sadar jika menonton TV saluran

budaya daerah dapat menumbuhkan

nasionalisme

Menurut saya menonton sinetron

selalu mengasyikan karena

menghibur

22, 8

Mengunjungi museum dapat memperluas

ilmu pengetahuan

Saya lebih memilih nongkrong di

mall daripada ke museum 33, 9

Minat

Ekstrinsik

Ketertarikan

Saya tertarik untuk mendengarkan chanel

radio tentang sejarah

Saya tidak tertarik untuk

mendengarkan chanel radio tentang

sejarah

20, 10

Saya tertarik mengunjungi candi yang ada

di Yogyakarta

Candi sangat menarik untuk

dikunjungi karena hanya untuk

berfoto selfie

37, 29

Komik sejarah sangat menarik untuk dibaca

Saya lebih tertarik membaca status

teman di media sosial daripada

membaca komik sejarah

36, 31

Keterlibatan

Saya selalu berpartisipasi dalam menulis

makalah

Saya hanya diam ketika kelompok

berdiskusi untuk menulis makalah 21, 27

Saya berkerjasama dengan kelompok saat

menulis laporan field trip

Saya acuh ketika kelompok sedang

mengerjakan laporan field trip 35, 38

Belajar Kegiatan

Belajar

Mendengarkan

Menonton

Menulis

Membaca

Mengunjungi

Membuat

Ikhtisar

Total 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

177

Lampiran 10

(Kuesioner Minat)

Nama : …………………………………………………………….

No. : …………………………………………………………….

Kelas : …………………………………………………………….

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah kuesioner dengan teliti

2. Tulislah nama lengkap, nomor presensi dan kelas anda

3. Berilah tanda cheklist (√) pada salah satu pilihan anda pada kolom yang telah

tersedia!

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

RR = Ragu-ragu

4. Bila anda ingin memperbaiki jawaban, coret jawaban sebelumnya dengan

tanda (=), kemudian berilah tanda checklist (√) pada pilihan yang dianggap

tepat.

5. Isilah dengan benar sesuai keadaan dan perasaan anda yang sebenarnya.

6. Kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi nilai

akademik anda.

7. Kuesioner ini harap dikembalikan jika sudah selesai mengerjakannya.

Contoh pengisian:

No. Pernyataan Pilihan

STS TS RR S SS

1. Saya tidak senang dengan mata pelajaran

sejarah √

No. Pernyataan Pilihan

STS TS RR S SS

1. Saya senang membaca biografi tokoh

sejarah

2.

Saya senang menulis artikel popular

sejarah karena dapat menambah

ketrampilan

3. Saya selalu mendengarkan penjelasan

guru saat pelajaran sejarah

4. Saya hanya membaca buku pelajaran

sejarah jika disuruh oleh guru

5.

Saya acuh ketika teman mengungkapkan

pendapatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

178

No. Pernyataan Pilihan

STS TS RR S SS

6. Saya menonton video pembelajaran

sejarah dengan cermat

7.

Menurut saya membaca majalah tentang

sejarah sangat bermanfaat karena

menambah wawasan

8. Menurut saya menonton sinetron selalu

mengasyikan karena menghibur

9. Saya lebih senang nongkrong di mall

daripada ke museum

10.

Saya lebih tertarik mendengarkan musik

daripada mendengarkan chanel radio

tentang sejarah

11. Saya sangat senang ketika menonton film

sejarah

12. Saya senang membaca artikel yang

berkaitan dengan sejarah

13. Saya tidak senang membaca artikel yang

berkaitan dengan sejarah

14.

Saya memilih bermain handphone

daripada menonton video sejarah yang

ditayangkan guru

15. Saya sering menulis catatan pelajaran

sejarah ketika guru menjelaskan

16. Saya malas untuk menulis artikel popular

sejarah

17. Saya tidak peduli akan adanya situs

sejarah di sekitar tempat tinggal

18. Saya selalu menggali pemahaman sejarah

dengan membaca buku pelajaran sejarah

19. Saat diskusi saya selalu mendengarkan

teman yang mengungkapkan pendapatnya

20. Saya tertarik untuk mendengarkan chanel

radio tentang sejarah

21. Saya selalu berpartisipasi dalam menulis

makalah

22.

Saya sadar jika menonton TV saluran

budaya daerah dapat menumbuhkan

nasionalisme

23. Menurut saya membaca koran sejarah

sudah ketinggalan jaman

24. Saya tidak terlalu senang ketika menonton

film sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

179

No. Pernyataan Pilihan

STS TS RR S SS

25.

Rangkuman materi sejarah tidak perlu

dibuat karena menurut saya sejarah

hanya untuk dihafalkan

26. Saya selalu mencari informasi sejarah

dengan membaca koran tentang sejarah

27. Saya hanya diam ketika kelompok

berdiskusi untuk menulis makalah

28.

Saya selalu membuat rangkuman materi

sejarah untuk mempermudah dalam

belajar

29. Candi sangat menarik untuk dikunjungi

karena hanya untuk berfoto selfie

30.

Saya merasa membaca majalah yang

berkaitan dengan sejarah hanya

membuang waktu

31.

Saya lebih tertarik membaca status

teman di media sosial daripada

membaca komik sejarah

32. Saya bosan mendengarkan penjelasan

guru saat pelajaran sejarah

33. Mengunjungi museum dapat

memperluas ilmu pengetahuan

34. Saya jarang menulis catatan pelajaran

sejarah

35. Saya bekerjasama dengan kelompok

saat menulis laporan field trip

36. Komik sejarah sangat menarik untuk

dibaca

37. Saya tertarik mengunjungi candi yang

ada di Yogyakarta

38. Saya acuh ketika kelompok sedang

mengerjakan laporan field trip

39. Saya tidak senang membaca biografi

tokoh sejarah

40. Saya ingin mengunjungi situs sejarah di

sekitar tempat tinggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

180

Lampiran 11

(Daftar Hadir Siswa Kelas XI IPS 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

181

Lampiran 12

(Lembar Diskusi Kelompok)

LEMBAR DISKUSI KELOMPOK

NAMA KELOMPOK:

1. _______________________________ (No. Absen ___)

2. _______________________________ (No. Absen ___)

3. _______________________________ (No. Absen ___)

4. _______________________________ (No. Absen ___)

5. _______________________________ (No. Absen ___)

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

182

Lampiran 13

(Lembar Jawaban)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA NEGERI 1 KASIHAN Jl Bugisan Selatan Yogyakarta Telepon (0274)376067 Pos Kasihan 55181

Website : www.sma-tirtonirmolo.sch.id email : [email protected]

Nama :

No. Absen :

Kelas :

I. PILIHAN GANDA

1 A B C D E 11 A B C D E 21 A B C D E

2 A B C D E 12 A B C D E 22 A B C D E

3 A B C D E 13 A B C D E 23 A B C D E

4 A B C D E 14 A B C D E 24 A B C D E

5 A B C D E 15 A B C D E 25 A B C D E

6 A B C D E 16 A B C D E 26 A B C D E

7 A B C D E 17 A B C D E 27 A B C D E

8 A B C D E 18 A B C D E 28 A B C D E

9 A B C D E 19 A B C D E 29 A B C D E

10 A B C D E 20 A B C D E 30 A B C D E

II. URAIAN

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

183

Lampiran 14

(Validitas Minat)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 AF 2 3 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 5 5 4 4 5 3 3 3 3 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 3 5 163

2 ANN 4 3 3 4 5 2 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 5 5 4 4 2 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 5 163

3 AKR 4 3 4 2 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 3 3 5 3 4 3 3 4 4 3 5 3 5 5 3 5 148

4 APD 4 2 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 178

5 AIS 5 4 4 3 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 160

6 APP 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 143

7 DR 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 5 160

8 DZ 5 4 5 4 4 3 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 182

9 FS 4 3 4 2 4 4 4 5 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 5 5 4 3 3 4 5 3 4 4 146

10 FDU 4 4 3 4 4 5 4 2 2 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 5 3 4 147

11 FMP 3 2 3 4 4 3 5 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 129

12 FIF 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 147

13 HHZ 4 2 3 1 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 135

14 HRA 4 3 3 3 3 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 141

15 HSW 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 139

16 IA 5 4 5 2 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 3 5 5 4 5 4 2 5 5 5 4 5 5 4 5 175

17 JJ 4 3 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 5 3 4 4 3 4 3 5 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 5 157

18 KEA 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 2 4 5 5 4 4 4 144

19 MIZ 4 4 4 4 3 4 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 5 161

20 NKP 3 4 5 1 4 3 4 4 4 5 5 2 2 3 3 3 5 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3 5 5 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 136

21 RJT 4 3 4 3 5 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 5 3 4 150

22 REM 3 2 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 145

23 RM 4 3 2 4 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 3 5 5 5 1 4 1 4 4 3 4 5 4 152

24 SDA 4 3 4 3 5 4 4 2 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 2 3 5 4 5 3 4 5 5 5 160

25 SSN 3 2 3 3 4 4 4 5 3 2 4 4 3 3 3 2 5 3 4 3 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 5 4 2 5 143

26 SS 2 1 4 4 5 5 4 5 2 1 5 3 4 4 5 1 4 2 3 2 3 5 3 4 5 2 5 5 4 2 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 142

27 WSD 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 5 4 4 3 4 4 4 4 139

28 WI 3 3 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 144

29 YM 3 3 4 3 4 4 4 5 5 2 5 4 3 4 2 3 4 3 5 3 4 5 4 3 4 3 5 3 5 5 5 3 5 3 4 4 4 5 4 5 156

0,480 0,289 0,238 0,408 0,280 0,210 0,396 0,186 0,527 0,432 0,493 0,463 0,673 0,768 0,103 0,512 0,608 0,521 0,430 0,462 0,452 0,439 0,551 0,624 0,484 0,248 0,607 0,395 0,375 0,496 0,507 0,168 0,631 0,202 0,587 0,243 0,475 0,525 0,581 0,474

3, 371 1,859 1,509 2,358 1,795 1,324 2,656 1,165 3,818 2,950 3,489 3,218 5,601 7,379 0,637 3,670 4,716 3,762 2,932 3,207 3,121 3,011 4,069 4,920 3,406 1,575 4,709 2,650 2,491 3,519 3,627 1,049 5,014 1,270 4,468 1,542 3,325 3,800 4,395 3,317

0,993 0,95 0,925 0,975 0,95 0,925 0,993 0,90 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,70 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,925 0,993 0,99 0,99 0,993 0,993 0,90 0,993 0,90 0,993 0,925 0,993 0,993 0,993 0,993

Skor Pernyataan MinatNamaNo JML

t

sig

Ket: * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

184

Lampiran 15

(Reliabilitas Minat)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 29 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 29 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,885 40

993,0

324,11

465,0

266,5

217,0

16,6885,0

783,01

38885,0

885,01

240885,0

1

2

2

2

sig

t

t

xt

t

t

r

nrt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

185

Lampiran 16a

(Validitas Soal PG Siklus I)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AF 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 18

2 ANN 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 13

3 AKR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 21

4 APD 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20

5 AIS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 18

6 APP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

7 DR 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

8 DZ 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 20

9 FS 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 18

10 FDU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

11 FMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 22

12 FIF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23

13 HHZ 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 19

14 HRA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 19

15 HSW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21

16 IA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

17 JJ 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

18 KEA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

19 MIZ 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19

20 NKP 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

21 RJT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

22 REM 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 21

23 RM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 21

24 SDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

25 SSN 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 15

26 SS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 22

27 WSD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23

28 WI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

29 YM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 21

0,401 -0,192 0,607 0,451 0,114 * 0,339 0,031 0,104 0,408 0,717 0,101 * 0,519 0,607 0,044 0,304 0,756 0,562 0,648 0,192 * -0,133 0,303 0,196

2,096 -0,936 3,652 2,421 0,549 * 1,724 0,148 0,501 2,140 4,926 0,485 * 2,911 3,661 0,210 1,529 5,536 3,253 4,072 0,936 * -0,642 1,522 0,975

0,975 * 0,993 0,975 0,70 * 0,95 0,70 0,70 0,975 0,993 0,70 * 0,993 0,993 0,975 0,925 0,993 0,993 0,993 0,90 * * 0,925 0,90

Skor Prestasi Pilihan Ganda Siklus IJMLNamaNo

t

sig

Ket : * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

186

Lampiran 16b

(Validitas Soal PG Siklus I)

1 2 3 4 5

1 AF 5 4 4 5 5 23

2 ANN 4 5 4 5 5 23

3 AKR 5 4 5 3 4 21

4 APD 3 5 5 5 4 22

5 AIS 4 3 4 4 5 20

6 APP 5 4 2 4 3 18

7 DR 4 5 3 5 4 21

8 DZ 5 5 4 5 5 24

9 FS 4 3 1 4 5 17

10 FDU 3 4 3 5 4 19

11 FMP 4 5 5 4 3 21

12 FIF 3 5 4 2 3 17

13 HHZ 4 5 2 4 4 19

14 HRA 4 2 4 3 3 16

15 HSW 3 5 4 4 2 18

16 IA 3 5 5 4 4 21

17 JJ 3 5 3 4 5 20

18 KEA 1 4 4 2 3 14

19 MIZ 3 5 4 5 5 22

20 NKP 2 2 3 4 4 15

21 RJT 3 5 2 4 3 17

22 REM 4 5 4 4 3 20

23 RM 1 4 5 3 4 17

24 SDA 4 5 3 4 2 18

25 SSN 3 5 4 4 4 20

26 SS 4 5 5 5 3 22

27 WSD 5 5 4 2 3 19

28 WI 3 4 4 4 4 19

29 YM 1 4 3 3 4 15

0,645 0,551 0,606 0,760 0,595

1,462 1,143 1,319 2,024 1,282

0,90 0,90 0,90 0,925 0,925sig

No NamaEssay

Jumlah

rxy

t

Ket : * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

187

Lampiran 16c

(Validitas Soal PG Siklus II)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AF 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 20

2 ANN 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 11

3 AKR 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21

4 APD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 22

5 AIS 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18

6 APP 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20

7 DR 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19

8 DZ 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 16

9 FS 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 18

10 FDU 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 18

11 FMP 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19

12 FIF 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20

13 HHZ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23

14 HRA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19

15 HSW 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

16 IA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18

17 JJ 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 17

18 KEA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

19 MIZ 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 15

20 NKP 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21

21 RJT 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 18

22 REM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23

23 RM 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 17

24 SDA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19

25 SSN 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20

26 SS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 22

27 WSD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19

28 WI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 17

29 YM 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 16

0,414 -0,076 0,053 0,050 0,443 0,216 * * 0,265 0,293 * 0,565 0,480 0,494 0,200 0,259 0,636 0,254 0,395 0,090 0,158 0,357 * 0,375 0,363

2,179 -0,365 0,253 0,239 2,367 1,059 * * 1,316 1,467 * 3,280 2,621 2,722 0,978 1,284 3,945 1,257 2,061 0,433 0,765 1,830 * 1,937 1,864

0,975 * 0,70 0,70 0,975 0,90 * * 0,90 0,975 * 0,993 0,99 0,99 0,90 0,90 0,993 0,90 0,95 0,70 0,75 0,95 * 0,95 0,95sig

No NamaSkor Prestasi Pilihan Ganda Siklus II

JML

t

Ket: * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

188

Lampiran 16d

(Validitas Soal Essay Siklus II)

1 2 3 4 5

1 AF 4 5 3 5 5 22

2 ANN 4 5 2 5 5 21

3 AKR 3 5 3 5 5 21

4 APD 4 5 4 5 4 22

5 AIS 5 5 5 5 3 23

6 APP 4 5 5 4 3 21

7 DR 3 5 5 5 4 22

8 DZ 3 5 5 5 5 23

9 FS 3 5 5 5 4 22

10 FDU 5 5 5 4 4 23

11 FMP 4 3 4 5 4 20

12 FIF 4 5 5 4 5 23

13 HHZ 5 5 5 5 4 24

14 HRA 5 5 4 3 5 22

15 HSW 4 4 5 4 3 20

16 IA 5 4 5 4 5 23

17 JJ 4 5 4 5 4 22

18 KEA 5 5 5 4 5 24

19 MIZ 5 5 5 4 5 24

20 NKP 5 5 4 5 5 24

21 RJT 5 5 4 5 3 22

22 REM 3 4 5 5 4 21

23 RM 5 2 5 5 5 22

24 SDA 3 5 5 5 4 22

25 SSN 5 4 5 4 4 22

26 SS 5 5 4 5 5 24

27 WSD 3 5 5 5 4 22

28 WI 5 5 5 4 4 23

29 YM 5 5 5 5 5 25

0,490 0,265 0,342 0,080 0,228

0,973 0,475 0,629 0,138 0,404

0,90 0,70 0,70 0,75 0,70

No NamaESSAY

Jumlah

t

sig Ket: * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

189

Lampiran 17a

(Reliabilitas Soal PG Siklus I)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 29 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 29 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,568 25

993,0

304,3

823,0

720,2

678,0

79,4568,0

322,01

23568,0

568,01

225568,0

1

2

2

2

sig

t

t

xt

t

t

r

nrt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

190

Lampiran 17b

(Reliabilitas Soal Essay Siklus I)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 29 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 29 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,623 5

975,0

379,1

782,0

079,1

612,0

732,1623,0

388,01

3623,0

623,01

25623,0

1

2

2

2

sig

t

t

xt

t

t

r

nrt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

191

Lampiran 17c

(Reliabilitas Soal PG Siklus II)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 29 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 29 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,469 25

99,0

510,2

883,0

217,2

781,0

79,4469,0

219,01

23469,0

469,01

225469,0

1

2

2

2

sig

t

t

xt

t

t

r

nrt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

192

Lampiran 17d

(Reliabilitas Soal Essay Siklus II)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 29 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 29 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,178 5

95,0

313,0

984,0

308,0

969,0

732,1178,0

031,01

3178,0

178,01

25178,0

1

2

2

2

sig

t

t

xt

t

t

r

nrt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

193

Lampiran 18

(Foto Kegiatan Penelitian)

Pra Siklus

Wawancara guru mata pelajaran sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Wawancara siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

194

Observasi proses pembelajaran di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Observasi proses pembelajaran di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

195

Siklus I

Penyampaian materi pembelajaran dari guru

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan diskusi saat penerapan model pembelajaran Talking Stick

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

196

Siswa memberikan pendapat terkait materi pembelajaran

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Siswa mengerjakan uji kompetensi I

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

197

Siklus II

Penyampaian materi pembelajaran

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan diskusi kelompok saat penerapan model Talking Stick

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ...siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan

198

Siswa yang mendapatkan tongkat menjawab pertanyaan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Siswa mengerjakan uji kompetensi II

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI