14
I. PENDAHULUAN Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen (Winkjosastro. 2002.hlm.905). Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan yaitu, tujuan umum - pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya NKKBS dan tujuan khusus -penurunan angka kelahiran yang bermakna dengan tiga fase yaitu 1). Fase menunda perkawinan/ kesuburan, 2). Fase menjarangkan kehamilan, 3). Fase menghentikan/ mengakhiri kehamilan/kesuburan. Kontrasepsi mantap (sterilisasi) merupakan kontrasepsi yang paling banyak digunakan di negara berkembang terutama untuk menurunkan pertumbuhan secara cepat seperti di Thailand dan kolombia. Lebih sering di lakukan pada wanita dari pada pria terutama pada wanita yang kontraindikasi untuk menambah kelahiran seperti diabetes. Kontrasepsi mantap itu sendiri memerlukan persetujuan dan pengertian bahwa mereka yakin tidak memerlukan anak lagi atau ada suatu keadaan yang mengharuskan mereka untuk memiliki anak lagi terutama pada 1

Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

  • Upload
    robby

  • View
    6

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

I. PENDAHULUAN

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen

(Winkjosastro. 2002.hlm.905). Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan

yaitu, tujuan umum - pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan

gagasan KB yaitu dihayatinya NKKBS dan tujuan khusus -penurunan

angka kelahiran yang bermakna dengan tiga fase yaitu 1). Fase menunda

perkawinan/ kesuburan, 2). Fase menjarangkan kehamilan, 3). Fase

menghentikan/ mengakhiri kehamilan/kesuburan.

Kontrasepsi mantap (sterilisasi) merupakan kontrasepsi yang paling

banyak digunakan di negara berkembang terutama untuk menurunkan

pertumbuhan secara cepat seperti di Thailand dan kolombia. Lebih sering

di lakukan pada wanita dari pada pria terutama pada wanita yang

kontraindikasi untuk menambah kelahiran seperti diabetes. Kontrasepsi

mantap itu sendiri memerlukan persetujuan dan pengertian bahwa mereka

yakin tidak memerlukan anak lagi atau ada suatu keadaan yang

mengharuskan mereka untuk memiliki anak lagi terutama pada wanita

dengan penyakit yang serius seperti mitral stenosis. Kontrasepsi ini baik

pada wanita maupun pria merupakan kontrasepsi yang paling efektif.

Walaupun mempunyai resiko kegagalan juga namun kontrasepsi ini

memiliki resiko yang lebih rendah dibanding dengan kontrasepsi yang

lainnya. Dimana masing masing kontrasepsi ini merupakan prosedur

operasi yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Vasektomi kadang

kadang lebih sederhana dibandingkan dengan tubektomi. Komplikasi yang

terjadi sangat kecil selama dilakukan tindakan. Penggunaan kontrasepsi ini

bersifat jangka pandang dalam mencegah terjadinya kehamilan dan

merupakan metode yang efektif jika dilihat juga dari segi biaya.

Kontrasepsi mantap pada wanita adalah satu-satunya metode

kontrasepsi wanita yang permanen (Everett, 2007.hlm.252). Kontrasepsi

1

Page 2: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

mantap pada wanita biasanya dilakukan dengan menyumbat kedua tuba

falopii yang dapat dicapai baik dengan laparotomi atau mini laparotomi

atau, yang lebih sering laparoskopi (Glasier & Gebbie. 2005.hlm.191).

Tubektomi atau sterilisasi adalah cara kontrasepsi permanen dan dipilih

jika wanita tidak ingin hamil lagi (Indarti. 2004.hlm.70). Kontrasepsi

mantap pada wanita ditawarkan kepada keluarga yang telah lengkap

setelah berumur 30 tahun dan dapat ditawarkan pada wanita di bawah 30

tahun hanya dalam keadaan yang sangat khusus (Rabe. 2002). Kontrasepsi

mantap adalah cara pengendalian fertilitas yang paling lazim dipakai oleh

pasangan umur lebih dari 30 tahun dan adanya rasa takut terhadap resiko

kehamilan pada umur lebih dari 30 tahun (Siswadi. 2006.hlm.53).

Kontrasepsi mantap adalah upaya untuk menghentikan fungsi prokreasi,

tanpa terdapat gangguan dari fungsi genitalia lainnya (Manuaba.

2004.hlm.299). Kontrasepsi mantap adalah metode kontrasepsi permanen

untuk merencanakan masa reproduksi, metode kontrasepsi ini paling sering

digunakan di Amerika Serikat (Pillitteri,et al. 2002.hlm.191).

I. KODE ETIK DAN ISSUE KLINIK

Sterilisasi harus selalu didahului oleh inform konsen yang baik.

Dimana masing – masing pihak baik pria ataupun wanita sama – sama

mengerti dan sama – sama setuju dengan metode ini. Pasangan tersebut

juga harus dijelaskan komplikasi yang terjadi sangat kecil dan untuk

membalikkan seperti semula kadang – kadang sangat susah dan biasanya

hasilnya buruk.

Pada sedikit kasus di beberapa negara seperti USA peraturan tentang

sterilisasi ini bersifat dipaksa pada pertengahan abad ke 20 walaupun

sekarang peraturan ini sudah dicabut. Pada negara India akan dilakukan

pemenjaraan terhadap penduduk yang menolak dilakukan sterilisasi pada

2

Page 3: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

yang sudah memiliki anak lebih dari 3. Di Brazil sterilisasi menjadi hal

yang rutin pada wanita bekas operasi seksio sesarea 3 kali.

II. VASEKTOMI

Vasektomi ( sterilisasi pada pria ) mempunyai catatan sejarah yg

penting, mulai diperkenalkan pada akhir abad ke 19 di India. Tindakan

yang sederhana dengan menuggunakan anastesi lokal dimana vas deferens

ditutup atau diligasi baik menggunakan benang ataupun cauter. Kunci

keberhasilan dari tindakan ini dimana operatur harus dapat

mengidentifikasi vas deferens dengan memegang sebelum tindakan

dilakukan. Operasi dapat dilakukan dengan incisi yang kecil di skrotum.

Seperti vasektomi umumnya vas deferense dipalpasi dibawah kulit dari

skrotum. Kemudian kulit dibuka dengan hak. Vas deferens ditarik dan

dikeluarkan. Tindakan ini agak sulit untuk dipelajari namun perdarahan

yang terjadi sangat minimal dan sedikit memerlukan penjahitan setelah

tindakan.

Komplikasi yang mungkin dapat terjadi seperti vasovagal attack,

nyeri, perdarahan dengan hematom, infeksi, granuloma sperma, dan gagal.

Metode ini tidak segera efektif, dimana harus menggunakan kondom dulu

setelah pemasangan sampai ejakulasi 15 – 30 kali setelah vasektomi atau

sampai tidak dijumpai sperma pada analisis semen.

Vasektomi tidak merupakan metode yang paling baik jika pria

tersebut memiliki riwayat impotensi, atau memiliki rasa takut akan

3

Page 4: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

proseder tindakan vasektomi ini atau istrinya sudah di histerektomi.

Keuntungan dan kerugian dari vasektomi :

1. Tindakan yang dilakukan cepat, mudah, dan aman

2. Negatif 2 hitung sperma menandakan steril, namun kunjungan berulang

untuk analisis sperma kadang diperlukan setelah 15 – 30 kali ejakulasi

post operasi

3. Tindakan dapat dilakukan seperti pasien rawat jalan biasa

4. Tindakan dapat dilakukan dibawah anastesi lokal dengan resiko

anastesi yang minimal

5. Pengembalian prosedur untuk rencana kehamilan lebih mudah

dibandingkan pada tubektomi .

III. TUBEKTOMI

Tubektomi merupakan proses sterilisasi pada wanita dimana

dilakukan oklusi pada tuba falopii dengan teknik – teknik yang bervariasi

mencakup pembedahan, elektrokauter, pemasangan cincin atau klip,

membukan dinding abdomen. Tindakan ini lebih rumit dibandingkan

dengan sterilisasi pada pria. Namun, sudah ada metode yang sederhana

4

Page 5: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

yang sudah dikembangkan dalam 30 tahun terakhir ini dengan melakukan

minilaparotomi dimana tuba falopii dikeluarkan dari incisi abdomen

sebanyak 2 – 5 cm. Sterilisasi juga dapat dilakukan dengan anastesi

general menggunakan laparoskopi untuk mengoklusi tuba. Tindakan ini

dapat dilakukan dengan oneday care. Banyak variasi dari tindakan ini bisa

menggunakan klip termasuk klip filshie dan cincin yang dapat diselipkan

saat menggunakan laparoskopi. Klips ini menyebabkan kerusakan minimal

pada tuba falopii dibandingkan menggunakan elektokauter. Komplikasi

dari tindakan ini dapat berupa trauma, perdarahan, komplikasi dari obat

anastesi itu sendiri, infeksi dan kegagalan.

Ada juga metode tubektomi ini secarara transcervik. Pada tahun 1970

Jaime Zipeer di chili berhasil memasukkan sejenis peluru kedalam IUD

saat pemasangan yang kemudian dilepaskan kedalam uterus. Dimana ini

akan menghancurkan sel sel yang melapisi tuba falopii. Lapisan

endometrium akan regenarasi setelah dikuret sedangkan lapisan tuba

falopii akan mengalami fibrosis. Namun metode ini sering gagal.

Tubektomi ini telah dibuktikan dapat menurunkan resiko kejadian kanker

ovarium.

Tabel 1. Metode Sterilisasi wanita

Associated with pregnancyPostpartum—with cesarean section or minilaparotomy

Pomeroy or modified Pomeroy partial salpingectomyUchida, Irving, Fimbriectomy

Post-abortal—minilaparotomy or laparoscopic

IntervalLaparotomy

Mini-laparotomyLaparoscopy

Fulguration, clips, rings, loopsVaginal

Blind transcervical, chemicals, tissue adhesivesHysteroscopicEndometrial ablationHysterectomy

5

Page 6: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

III.A. Teknik Tubektomi

Ada beberapa cara melakukan teknik tubektomi/sterilisasi,yaitu :

1.  Dengan memotong saluran telur (tubektomi) :

a.  Cara Pomeroy

Cari tuba lalu angkat pada pertengahannya sampai membentu lengkungan Bagian yang berada dibawah klem, diikat dengan benang yg dapat diserap oleh jaringan. Lakukan pemotongan (tubektomi) pada bagian atas ikatan, setelah luka sembuh dan benang ikatan diserap, kedua ujung tuba akan berpisah satu dan lainnya.

b. Cara Parkland Cari tuba lalu angkat pada fimbria dengan klem, buatlah dua ikatan, lakukan pembebasan mesosalping kurang lebih 2,5cm dengan hemostat kemudian ikat dua sisinya dan lakukan pemotongan tuba

6

Page 7: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

2. Dengan menyumbat dan menutup saluran telur :

   a. Laparoskopi      Suatu teknik operasi yang menggunakan alat berdiameter       5 hingga 12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah       melakukan prosedur bedah didalam rongga perut. Untuk       melihat organ didalam perut tersebut digunakan kamera       yang juga berukuran mini dengan terlebih dahulu dimasukkan       gas untuk membuat ruangan dirongga perut lebih luas.       Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar       monitor dan mengoperasikan alat tersebut dengan kedua       tangannya. 

7

Page 8: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

Dengan membakar saluran telur dengan   menggunakan aliran listrik :   Fulgurasi, Koagulasi, dan Kauterisasi.

  b. Mini-Laparotomi      Mini-Laparotomi (minilap) adalah suatu cara sterilisasi       yaitu dengan operasi kecil untuk mencapai saluran telur,      melalui sayatan kecil sepanjang 1-2,5 cm pada dinding      perut.

3. Dengan menjepit saluran telur :

    Menggunakan klip atau menggunakan    cincin (cincin Fallopi dan Yoon).

8

Page 9: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

Keuntungan dan kerugian tubektomi:

1. Efek yang dihasilkan segera tidak perlu menunggu seperti vasektomi

2. Pemulihan pasca operasi cepat

3. Tindakan dapat dilakukan seperti pasien rawat jalan

4. Pengembalian prosedur untuk perencanaan kehamilan dengan angka

keberhasilan > 75%

5. Resiko terhadap terjadinya keganasan ovarium menurun

6. Resiko terjadinya cedera organ genitalia interna yang lain saat tindakan

dilakukan

IV. KESIMPULAN

Tindakan sterilisasi baik pada pria maupun wanita dapat dilakukan

hanya jika kedua pasangan mengerti bahwa mereka tidak menginginkan

anak lagi. Walaupun jika terjadi bencana dimana anaknya meniggal saat

masih kecil atau kedua pasangan tersebut bercerai teknik untuk

mengembalikan fungsi organ tersebut untuk menjadi fertil lagi ada.

Walaupun tindakan pengembalian ini dilakukan namun tidak ada garansi

bahwa fertilitas dari kedua pasangan akan kembali seperti semula. Jadi

dalam melakukan kedua tindakan ini kita harus memerlukan informed

consent yang jelas.

9

Page 10: Mini refrat karakteristik kontrasepsi khusus.docx

Daftar Pustaka

1. Harkinson SE, Hunter DJ, Coditz GA et al. Tubal ligation, hysterectomy,

and risk ovarian cancer. JAMA 1993; 270: 2813-18

2. Universitas Sumatera Utara. Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan

ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita.Available from :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24242/4/Chapter

%20II.pdf

10