24
Tugas Kelompok Pengantar Ilmu Komunikasi MODEL-MODEL KOMUNIKASI Kelompok V Anggota: 1. Edriana NIM: 44113320015 2. Meilina Ika Kurniawati NIM: 44113320018 3. Arrum Dara Efda NIM: 44113320022 4. Danang Arya Prayoga NIM: 44113320035 Jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Bekasi Jalan Raya Keranggan No. 6, Jatisampurna, Bekasi

model-model komunikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

model-model komunikasi dalam pengantar ilmu komunikasi

Citation preview

Tugas Kelompok Pengantar Ilmu KomunikasiMODEL-MODEL KOMUNIKASI

Kelompok V

Anggota: 1. EdrianaNIM: 441133200152. Meilina Ika KurniawatiNIM: 441133200183. Arrum Dara Efda NIM: 441133200224. Danang Arya Prayoga NIM: 44113320035

Jurusan Penyiaran

Fakultas Ilmu KomunikasiUniversitas Mercu Buana BekasiJalan Raya Keranggan No. 6, Jatisampurna, BekasiTelepon: 021-8449635www.mercubuana.ac.id2015Model-Model Komunikasi

Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Sedangkan B. Aubrey Fisher mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model.

1. Fungsi dan Manfaat ModelGordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan ada tiga fungsi model komunikasi: pertama, melukiskan proses komunikasi; kedua, menunjukan hubungan visual; ketiga, membantu dalam mengemukakan dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Deutch menyebutkan bahwa model memiliki empat fungsi: mengorganisasikan (kemiripan antara data dan hubungan), prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak, heuristik (menunjukan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui), pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.

2. Model-Model KomunikasiBanyak model-model komunikasi yang ada. Namun, dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, kita hanya membahas 11 model komunikasi, yaitu:

a. Model Komunikasi Intrapribadi BarnlundModel komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) pertama kali dikemukakan oleh Dean C. Barnlund. Ia adalah seorang ahli komunikasi yang berasal dari Amerika Serikat. Komunikasi intrapribadi merupakan proses pengolahan dan penyusunan informasi melalui sistem saraf yang ada di dalam otak kita, yang disebabkan oleh stimulus yang ditangkap oleh panca indera. Proses berpikir adalah bagian dari proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu.

Stimulus: Sentuhan Cahaya Bau Suara

Gambar 2.1 Model Komunikasi Intrapribadi BarnlundContoh: KIP Antara Dua Orang adalahkomunikasidari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan. KIP Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkutkomunikasidari orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan

b. Model Komunikasi Antarpribadi BarnlundModel Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yang dikemukakan oleh Dean C. Barnlund, pada dasarnya merupakan kelanjutan dari komunikasi intrapribadi. Unsur-unsur tambahan di dalam proses komunikasi antarpribadi adalah pesan dan isyarat perilaku verbal. Dengan demikian pola dan bentuk komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih sangat dipengaruhi oleh hasil komunikasi intrapribadi masing-masing orang.Menurut Barnlund, komunikasi antarpribadi diartikan sebagai pertemuan antara dua, tiga, atau mungkin empat orang, yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur. Komunikasi antarpribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:1) Bersifat spontan2) Tidak berstruktur3) Terjadi secara kebetulan4) Tidak mengejar tujuan yang direncanakan5) Identitas keanggotaannya tidak jelas6) Terjadi hanya sambil laluContoh:Hubungan dalam keluarga, antara orangtua dan anak, misalnya, tidak akan berlangsungbaikapabilakomunikasiantarasatuorangdenganorangyanglainterhambat.Keluargaadalah sebuah sistem, yang hubungan antara satu bagian dan bagian yang lainnya saling berpengaruh. Jika dalam sebuah keluarga ada satu pihak yang tidak membuka dirinya pada anggota yang lain, hal ini bukan tidak mungkin akan mengakibatkan suatu hubungan kurang harmonis dalam keluarga tersebut.

c. Model Stimulus ResponsModel Stimulus Respons (S R) adalah model komunikasi yang paling mendasar dan sederhana. Model ini mengingatkan kita bahwa apabila ada aksi maka akan timbul reaksi. Selain itu, model ini juga beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda non verbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Contohnya, apabila seorang gadis berjalan lenggak lenggok bak peragawati dan banyak pria memelototkan mata padanya sampai tak berkedip, itu merupakan S R. Proses ini merupakan bentuk pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk mengubah tindakan komunikasi (communication act). Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi berikutnya. Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis. Model S R mengasumsikan bahwa perilaku individu karena kekuatan stimulus yang datang dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang dimiliki.Freedom to choose

ResponseStimulus

Gambar 2.2 Model Komunikasi Stimulus ResponsContoh:Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum-senyum. Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah teriak apa liat-liat, nantang ya? lalu anda kecewa dan dalam pikiran anda merasa cintanya bertepuk sebelah tangan dan anda ingin bunuh dia.

d. Model Matematika Shannon dan WeaverPada tahun 1949, Shannon dan Weaver, di dalam buku The Mathematical Theory of Communication menulis tentang model awal komunikasi. Model komunikasi ini sangat berpengaruh terhadap model-model dan teori komunikasi berikutnya.Model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan. Pemancar mengubah pesan menjadi signal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran adalah medium yang digunakan untuk mengirim signal dari pemancar ke penerima. Adapun sasaran adalah orang yang menjadi tujuan penyampaian pesan. Suatu konsep yang penting dari model Shannon dan Weaver ini adalah gangguan, yakni setiap stimulus tambahan dan yang tidak dikehendaki dapat mengganggu kecermatan pesan. Gangguan-gangguan ini dapat menyebabkan kegagalan komunikasi.Shannon dan Weaver juga memperkenalkan konsep mengenai redudancy dan entropy. Redudancy adalah pengulangan kata yang dapat menyebabkan rendahnya entropy. Shannon dan Weaver juga menekankan bahwa setiap informasi yang disajikan (message) merupakan proses komunikasi. Informasi yang disampaikan memiliki tujuan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap, dan perilaku individu serta khalayak.Menurut Shannon dan Weaver yang dikutip oleh Severin dan Tankard, informasi adalah What is information? Information is pattern matter energy that affects the probabilities of alternatives available to an invidual making decision, (Artinya, informasi adalah energi yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada).Model Shannon dan Weaver ini banyak diterapkan dalam konteks komunikasi antarpribadi, komunikasi publik atau komunikasi massa. Model Shanon dan Weaver terdiri dari lima elemen:1) Information source adalah yang memproduksi pesan2) Transmitter yang menjadikan pesan dalam bentuk sinyal3) Channel adalah saluran pesan4) Receiver adalah pihak yang menguraikan atau mengkronstruksikan pesan dari sinyal5) Destination adalah dimana pesan sampaiElemen keenam yaitu noise adalah segala macam gangguan yang mempengaruhi pesan sehingga menyebabkan sinyal yang berbeda dari yang dikirimkan (sifatnya disfungsional)

Gambar 2.3 Model Matematika Shannon dan WeaverContoh:Pengiriman pesan via telegram, fax, short message service (sms), promosi iklan.

e. Model AristotelesAristoteles adalah filosof Yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi model yang paling klasik atau disebut juga model retoris. Oleh karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi public atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka merubah sikap mereka.Arisrtoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi:1. Pembicara (speaker)2. Pesan (message)3. Pendengar (listener)Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu yang statis dan tidak mempedulikan saluran, umpan balik, efek, dan kendala-kendala. Di samping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar untuk merubah sikap orang lain).

Gambar 2.4 Model AristotelesContoh:Dalam Khutbah Jumat tentang kematian1. Pembicara (speaker) = penceramah2. Pesan (message) = kematian datang tiba-tiba3. Pendengar (listener) = para hadirin di masjid yang melaksanakan salat Jumat

f. Model Komunikasi LasswellModel Lasswell ini konsepnya menekankan pada elemen speaker, message, dan audience, Lasswell melihat komunikasi sebagai proses satu arah di mana individu dipengaruhi individu lain sebagai akibat dari pengiriman pesan. Penggambaran Lasswell tentang berbagi bidang dalam penelitian komunikasi memang berguna tetapi di sisi lain penggambaran tersebut terlalu menyederhanakan bidang penelitian komunikasi itu sendiri. Braddock (1958) menambahkan dua hal dalam model Lasswell yang dapat mempengaruhi tindakan komunikasi:1) Dalam situasi dan keadaan bagaimana sebuah pesan itu dikirimkan.2) Untuk tujuan apa komunikator mengirimkan pesan.Model Lasswell ini menggambarkan karakter awal model komunikasi. Sudah dianggap taken for granted bahwa komunikator itu selalu memiliki kesadaran untuk mempengaruhi komunikan, jadi komunikasi dilihat sebagai suatu proses persuasif.Model komunikasi Lasswell merupakan ungkapan verbal berikut ini:1) Who2) Says What3) In Which Channel4) To Whom5) With What Effect?

Gambar 2.5 Model Komunikasi Lasswell

Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik : Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi yaitu Communicator (komunikator), Message (pesan), Media (media), Receiver (komunikan/penerima), dan Effeck (efek).Unsur sumber (who) mengundang pertanyaan mengenai pengendalian pesan. Unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (in which channel) menarik untuk mengkaji mengenai analisis media. Unsur penerima (to whom) banyak digunakan untuk studi analis khalayak. Unsur pengaruh (with what effect) berhubungan erat dengan kajian mengenai efek pesan pada khalayak. Oleh karena itu, model Lasswell ini banyak diterapkan dalam komunikasi massa.Kritik yang muncul terhadap model Lasswell ini adalah terlalu menekankan pada pengaruh khalayak, yang terkadang mengabaikan fakotr umpan balik (feedback). Umpan balik dari khalayak sangat penting bagi komunikator untuk komunikator untuk mengetahui apakah pesan memperoleh tanggapan positif, netral atau negatif.Lasswell mengemukakan 3 fungsi komunikasi, yaitu:1) Pengawasan lingkungan2) Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan3) Transmisi warisan sosialModel ini merupakan versi verbal dari model Shanon dan Weaver. Model ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan. Model ini mengungkapkan isu efek dan bukannya makna. Efek secara tidak langsung menunjukkan adanya perubahan yang bisa diukur dan diamati pada penerima yang disebabkan unsur-unsur yang bisa diidentifikasi dalam prosesnya. Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian komunikasi massa.Contoh:Dosen memberikan materi perkuliahan (kegiatan mengajar-mengajar)1) Who = Dosen2) Says What = materi perkuliahan3) In Which Channel = gelombang suara yang merambat melalui udara4) To Whom = para mahasiswa5) With What Effect = mahasiswa mengerti

g. Model Sirkuler Osgood dan SchramnJika model Shannon dan Weaver merupakan proses linier, model Osgood dan Schramm dinilai sebagai sirkular dalam derajat yang tinggi. Perbedaan lainnya adalah apabila Shannon dan Weaver menitikberatkan perhatiannya langsung kepada saluran yang menghubungkan pengirim (sender) dan penerima (receiver) atau dengan perkataan lain komunikator dan komunikan. Schramm dan Osgood menitikberatkan pembahasannya pada perilaku pelaku-pelaku utama dalam proses komunikasi.Shannon dan Weaver membedakan source dengan transmitter dan antara receiver dengan distination. Dengan kata lain, dua fungsi dipenuhi pada sisi pengiriman (transmiting) dan pada sisi penerimaan (receiving) dari proses. Pada Schramm dan Osgood ditunjukkan fungsinya yang hampir sama. Digambarkannya dua pihak berperilaku sama, yaitu encoding atau menjadi, decoding atau menjadi balik, dan interpreting atau menafsirkan.Model sirkuler Osgood dan Schramn ini menggambarkan suatu proses yang dinamis. Pesan ditransmisikan melalui suatu proses yang dinamis. Pesan ditransmisikan melalui proses encoding dan decoding. Hubungan antara encoding dan decoding layaknya sumber (encoder)-penerima (decoder) yang saling mempengaruhi satu sama lain. Namun, pada tahap berikutnya penerima (encoder) dan sumber (decoder), Intepreter berfungsi sebagai pengirim dan penerima pesan. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat.

Gambar 2.6 Model Sirkuler Osgood dan SchramnContoh interaksi dalam perkuliahan.Dosen (encoder) menjelaskan materi kepada mahasiswa (decoder). Kemudian mahasiswa (decoder berubah menjadi encoder) bertanya kepada dosen (encoder berubah menjadi decoder). Dan begitu seterusnya.

h. Model Melvin DeFleurModel DeFleur merupakan model proses komunikasi massa yang dikembangkan dari proses komunikais antarpribadi. Model ini merupakan perluasan dari model Shannon dan Weaver dengan memasukkan unsure piranti media massa (mass medium device) dan piranti umpan balik (feedback device). Digambarkan bahwa sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran ( destination) merupakan tahapan-tahapan yang terpisah dalam proses komunikasi massa.Sumber dan pemancar merupakan dua fungsi berbeda yang dilakukan oleh individu. Individu memilih simbol-simbol untuk menyatakan makna denotative dan konotatif. Hal itu disampaikan secara verbal atau dituliskan dalam simbol-simbol tertentu, sehingga berubah menjadi peristiwa yang dapat kita baca, dengar, atau lihat, serta dapat dipersepsikan sebagai stimulus oleh khalayak. Sementara fungsi penerima adalah menerima, menerjemahkan kembali dan mengubah peristiwa informasi menjadi pesan.

Gambar 2.7 Model Melvin DeFleurContoh:Dapat kita ambil contoh yaitu dari tayangan berita "Top Nine News" di Metro TV, dimana penerima dapat memilih berita yang diinginkan lalu memberikan feedback tentang berita tersebut.

i. Model John W. Rilley dan Mathilda W. RilleyProses komunikasi Model Rilley dan Rilley menggunakan pendekatan sosiologi untuk mengkaji perilaku komunikasi antarmanusia. Secara sosiologis, penerima (receiver) pesan (message) yang disampaikan oleh sumber/komunikator (communicator) tidak secara langsung akan ditanggapi., tetapi akan mengendalikan aksi dan reaksi terhadap pesan yang diterima.Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap diri penerima adalah kelompok primer (primary group) seperti keluarga inti dan kelompok rujukan, yang dalam struktur sosial yang lebih besar (larger social structure). Nilai-nilai yang dianut penerima berdasarkan norma-norma yang berlaku pada kelompok primer dan kelompok rujukan ini. Nilai-nilai yang dianut berpengaruh terhadap pandangan, sikap, dan perilaku penerima dalam menanggapi pesan yang diterima.

Gambar 2.8 Model John W. Rilley dan Mathilda W. RilleyContoh:Seorang Pustakawan (komunikator) sedang berbicara dengan seorang pelajar (komunikan). Maka faktor internal komunikan dan komunikator sangat mempengaruhi pembicaraan mereka. Si pustakawan adalah pegawai perpustakaan dan lulusan universitas jurusan perpustakaan sedangkan si pelajar adalah siswa sekolah yang masih berumur 14 tahun.

j. Model MaletzkeMenurut Model Maletzke, khalayak di dalam melakukan pencarian informasi, disebabkan oleh kebutuhan rasa ingin tahu (need cognition), dan gaya instuisi seseorang (personal cognition style). Keterpaan media massa dapat diukur melalui sumber-sumber media massa yang digunakan, curahan waktu untuk penerimaan pesan media, dan pemakaian jenis pesan. Tipologi kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi media massa adalah kebutuhan hiburan, hubungan personal, identitas pribadi, dan pengumpulan informasi.Menurut pandangan Maletzke, khalayak tidak dipengaruhi oleh media massa dalam keadaan kosong. Pesan media merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari khalayak. Pesan itu disaring berdasarkan keyakinan, sikap, nilai-nilai dan lingkungan sosialnya.

Gambar 2.9 Model MaletzleContoh:Pemberitaan yang sedang hangat baru-baru ini yaitu kasus tabrakan AQJ. Bagi khalayak awam yang tidak mengetahui siapa AQJ dan mengenalnya, maka khalayak akan mendapatkan perkembangan berita mengenai AQJ tersebut agar khalayak mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang terkait mengenai peristiwa tabrakan tersebut melalui media. Kemudian khalayak akan mengolah pesan yang disampaikan media sesuai dengan keyakinan, sikap, nilai-nilai, dan lingkungan sosialnya sehingga masing-masing khalayak memunculkan banyak persepsi dan opini terhadap kasus tersebut. Tetapi opini tersebut tidak hanya berasal dari faktor keyakinan, sikap, nilai-nilai khalayak semata tetapi juga media tersebut sendiri karena menurut model maletzke, khalayak juga turut serta memilih media yang mereka anggap paling dekat dan paling dipercaya dalam membawa pesan oleh mereka sehingga media yang dalam hal ini sebagai komunikator juga dapat salah satu faktor terhadap pembentukan opini khalayak tersebut.

k. Model Berlo (Model S-M-C-R)Model ini juga dikenal sebagai model S-M-C-R. Rumus S-M-C-R adalah singkatan dari istilah-istilah : S singkatan dari Source yang berarti sumber atau komunikator ; M singkatan dari Message yang berarti pesan ; C singkatan dari Channel yang berarti saluran atau media, sedangkan R singkatan dari Receiver yang berarti penerima atau komunikan.Khusus mengenai istilah Channel yang disingkat C pada rumus S-M-C-R itu yang berarti saluran atau media, komponen tersebut menurut Edward Sappir mengandung dua pengertian, yakni primer dan sekunder. Media sebagai saluran primer adalah lambang, misalnya bahasa, kial (gesture), gambar atau warna, yaitu lambang-lambang yang dieprgunakan khusus dalam komunikasi tatap muka face-to-face communication), sedangkan media sekunder adalah media yang berwujud, baik media massa, misalnya surat kabar, televisi atau radio, maupun media nir-massa, misalnya, surat, telepon atau poster. Jadi, komunikator pada komunikasi tatap muka hanya menggunakan satu media saja, misalnya bahasa, sedangkan pada komunikasi bemedia seorang komunikator, misalnya wartawan, penyiar atau reporter menggunakan dua media, yakni media primer dan media sekunder, jelasnya bahasa dan sarana yang ia operasikan.

Gambar 2.10 Model Berlo (Model S-M-C-R)Contoh:Berita diambil dari InternetJamaah Haji Diminta Waspadai Penyakit Saluran Pernapasan14 Oktober 2011 | Kategori: BeritaMAKKAH Semakin dipenuhinya kota Mekkah dari rombongan haji yang datang dari segenap penjuru dunia, calon Jemaah haji Indonesia diharapkan mulai mewaspadai munculnya penyakit batuk maupun pilek atau gangguan saluran pernapasan lainnya. Apalagi data prakiraan cuaca pihak Arab Saudi mengatakan temperatur udara di negara itu masih menunjukan angka yang relatif tinggi.Berdasarkan anasalisa dari sebuah situs yang menganalisa cuaca di berbagai kota di seluruh dunia, suhu kota Madinah untuk Jumat (14/10) berkisar antara 26-39 derajat celcius dengan kelembaban sekitar 12 persen. Suhu kota Madinah pada hasi Sabtu (15/10) dan Ahad (16/10) berkisar antata 24-39 derajat celcius dengan tingkat kelembaban udara mencapai 13-14 persen.Begitu juga dengan suhu kota Mekkah Al Mukarromah pada Jumat (14/10) berkisar antar 28-40 derajat celcius, Sabtu (15/10) berkisar antara 27-41 derajat celcius, dan Ahad (16/10) diperkirakan mencapai 27-40 derajat celcisus.Arab Saudi memiliki dua musim, yakni musim panas dan dingin. Pada musim panas, suhu udara pada siang hari bisa melampaui 40 derajat celcius. Sebaliknya, saat musim dingin, suhunya pun bisa anjlok secara ekstrim yakni mencapai 5 derajat celcius.Namun terkait dengan masalah kelembaban udara di Arab Saudi yang rendah akibat curah hujan yang rendah, berdampak pada pola penyakt yang diidap jemaah haji Indonesia. Kasus penyakit yag sering dialami jemaah adalah sakit saluran pernafasan, mulai dari radang tenggorokan hingga gejala batuk.Dari pantauan wartawan di Madinah, di Masjid Nabawi Kamis malam (13/10), bunyi batuk jamaah terdengar di seantero ruangan Masjid Nabawi. Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari, mengatakan kondisi jemaah yang tidak fit serta berkumpul dengan jemaah lain dari berbagai bangsa dinilai rentan terjangkitnya penyakit.Kami tetap berharap agar bisa menjaga kondisi kesehatannya agar mampu melaksanakan ibadah hajinya dengan baik. Pakailah masker dan payung bila berada di luar ruangan, kata Jauhari.Sumber : http://www.republika.co.id/ Analisis BacaanTeori SMCRKomunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan (Message) dari Source (sumber/bahan) kepada Receiver (Penerima Pesan) dan biasanya dilakukan melalui media (channel) tertentu. Hal senada telah diungkapkan oleh ahli komunikasi dari Amerika Serikat yang bernama Berlo, beliau juga mengungkapkan bahwa Model yang dinamis dalam proses komunikasi mencakup unsur-unsur yang lebih dari sekedar bahan saja dalam rangka mentransmisikan pesan dari sumber ke penerima.Model Komunikasi SMCR Berlo terdiri dari komponen dasar :S = Source artinya Sumber atau bahan. Sumber adalah orang atau bahan yang mengandung pesan.M = Message artinya Pesan. Pesan adalah semua informasi yang akan disampaikan oleh Sumber kepada Penerima.C = Channel artinya Saluran. Saluran adalah semua indra (Mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah) yang dapat digunakan oleh penerima di dalam menerima pesan dari Sumber.R = Receiver artinya Penerima. Penerima adalah Orang yang menerima pesan dari Sumber.Menurut Berlo, dengan demikian proses komunikasi dapat terjadi apabila empat komponen tersebut terdapat saling hubungan, saling berproses dalam mewujudkan komunikasi yang dikehendaki. Teori dasar komunikasi inilah yang melandasi munculnya Media Komunikasi. Media Komunikasi menjadi dasar munculnya Media Belajar atau Media Pembelajaran. Karena pada dasarnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi yang terjadi antara Sumber dan Penerima atau antara Guru dengan Siswa.Analisis Bahan bacaan dengan teori SMCRDari bahan bacaan yang diambil dari Republika online dengan judul Jamaah Haji Diminta Waspadai Penyakit Saluran Pernapasan dapat dianalisis dengan teori SMCR dari Berlo, sebagai berikut :Source/Sumber adalah http://www.republika.co.id/ karena bahan bacaan tersebut diambil dari republika online maka itulah source/sumber dari bahan tersebut. Message/Pesan yang diinformasikan adalah seluruh dari isi bahan bacaan, yang secara garis besar menginformasikan mengenai Jamaah haji yang diminta untuk waspada terhadap penyakit saluran pernapasan. Receiver/ penerima pesan adalah khalayak yang membaca pesan tersbut.Channel/saluran yang dugunakan untuk mentransformasikan berita tersebut adalah seluruh panca indra dari penerima pesan yang paling utama adalah mata, hal tersebut dikarenakan penerima harus membaca pesan tersebut.

17